ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI DEPOSITO MUDHARABAH (Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2014)
Nurul Luthfia Martiasari (125020201111050) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
[email protected] Dosen Pembimbing : Dr. Siti Aisjah, SE., MS., CSRS Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
[email protected] ;
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh faktor internal yang terdiri dari variabel jumlah bagi hasil serta faktor eksternal yang terdiri dari variabel suku bunga dan inflasi terhadap deposito mudharabah Bank Umum Syariah di Indonesia. Deposito mudharabah merupakan salah satu produk penghimpunan dana pada bank syariah yang memiliki jumlah terbesar dibanding dengan produk penghimpunan lainnya. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan Bank Umum Syariah yang dipublikasi pada website Bank Indonesia. Sampel pada penelitian ini sebanyak 11 Bank Umum Syariah yang mempublikasi laporan keuangannya pada Bank Indonesia (BI) pada periode 2011 hingga 2014. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah bagi hasil bank syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap deposito mudharabah. Sedangkan, suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap deposito mudharabah. Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap deposito mudharabah. Jumlah bagi hasil berpengaruh signifikan positif dan suku bunga berpengaruh signifikan negatif, karena para nasabah melihat peluang investasi mana yang lebih menguntungkan antara menginvestasikan dana pada bank syariah dan bank konvensional. Sedangkan, inflasi tidak berpengaruh signifikan karena nasabah sudah terbiasa dengan inflasi di Indonesia.
Kata Kunci: Jumlah Bagi Hasil, Suku Bunga, Inflasi, Deposito Mudharabah.
1
pada segelintir orang yang memiliki kapital besar (Bank Indonesia, 2004).
PENDAHULUAN Peran perbankan dalam suatu negara begitu penting sebagai penunjang kegiatan perekonomian dan pembangunan. Perbankan merupakan perusahaan yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Fungsi bank sebagai lembaga perantara keuangan (intermediasi) di antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Melalui bank, kemudian terhimpun dana dari masyarakat dalam bentuk berbagai macam simpanan yang selanjutnya disalurkan dalam bentuk kredit.
Dalam menjalankan fungsi intermediasi, bank syariah tentunya membutuhkan dana, sama halnya dengan bank konvensional. Dana tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan Pembiayaan. Antara kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana terdapat hubungan saling ketergantungan, yakni besar kecilnya pembiayaan yang diberikan oleh bank tergantung dengan besar atau tersedianya dana. Penghimpunan dana dari masyarakat relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya.
Pengembangan sistem perbankan di Indonesia sejak tahun 1992 dilakukan dalam kerangka dualbanking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Pada dualbanking system ini, bank dapat melakukan dua kegiatan sekaligus yakni kegiatan perbankan berbasis bunga dan perbankan dengan prinsip syariah.
Salah satu produk yang ditawarkan pada bank syariah adalah pola penyimpanan dana dalam bentuk investasi. Produk investasi pada bank syariah salah satu bentuknya berupa deposito mudharabah. Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Nomor 3 Tahun 2000 menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan oleh syariah adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah. Menurut Sumar’in (2012:71) mudharabah merupakan perjanjian antara pemilik modal (uang atau barang) dengan pengusaha, dimana pemilik modal bersedia membiayai sepenuhnya suatu proyek atau usaha dan pengusaha bersedia untuk mengelola proyek tersebut dengan keuntungan dibagi sesuai prinsip bagi hasil.
Berdirinya perbankan syariah dengan prinsip bagi hasil, didasarkan pada dua alasan utama, pertama yakni adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank konvensional hukumnya haram karena termasuk dalam kategori riba yang dilarang dalam agama, bukan saja pada agama Islam tetapi juga agama samawi lainnya. Kedua, dari aspek ekonomi, penyerahan risiko usaha terhadap salah satu pihak dinilai melanggar norma keadilan. Dalam jangka panjang, sistem perbankan konvensional akan menyebabkan penumpukan kekayaan
Deposito mudharabah merupakan investasi nasabah kepada bank syariah, sehingga dalam 2
akuntansinya kedudukan deposito mudharabah tidak dicatat sebagai hutang bank, melainkan dicatat dan diakui sebagai investasi, biasanya disebut investasi tidak terikat (mudharabah mutlaqah) (Siti, 2015). Produk deposito iB dengan akad mudharabah mendominasi jumlah Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah, selain itu jumlahnya mengalami peningkatan setiap tahunnya.
memiliki pengaruh signifikan positif terhadap deposito mudharabah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar tingkat bagi hasil maka semakin besar jumlah deposito mudharabah. Penelitian tersebut didukung dengan penelitian Kasri dan Kassim (2009) dan Aziz et al. (2014). Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Abduh et al. (2011) dan Abduh dan Sukmana (2011) hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap deposito mudharabah. Selain faktor internal, faktor eksternal makroekonomi yang dapat mempengaruhi deposito mudharabah antara lain suku bunga. Suku bunga dianggap faktor penting dalam menentukan perilaku masyarakat untuk menyimpan uangnya. Penelitian Kasri dan Kassim (2009), Abduh dan Sukmana (2011), dan Aziz et al (2014) bahwa suku bunga bank konvensional berpengaruh negatif terhadap bank syariah. Sehingga, jika suku bunga bank konvensional mengalami kenaikan maka jumlah deposito mudharabah akan mengalami penurunan. Hasil lain ditunjukkan oleh penelitian Indah dan Tri (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga tidak memiliki pengaruh terhadap deposito mudharabah bank syariah. Faktor eksternal lainnya yakni inflasi, menurut Muhammad (2001:45) inflasi secara umum sering dipahami sebagai meningkatnya harga barangbarang secara keseluruhan. Penelitian Abduh et al. (2011) menunjukkan bahwa inflasi yang diproksi dengan Consumer Price Index menunjukkan pengaruh negatif terhadap deposito
Kenaikan jumlah deposito mudharabah tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Menurut Veithzal dan Arviyan (2010: 573-574) faktor yang mempengaruhi usaha bank yakni terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan risiko tidak sistematis yang dipengaruhi oleh manajemen suatu unit bisnis, sedangkan faktor eksternal berupa risiko sistematis yang tidak dapat dikendalikan oleh suatu unit bisnis. Sedangkan, menurut Hasibuan (2006:71) bahwa selain dipengaruhi oleh faktor-faktor internal bank itu sendiri, bank syariah juga dipengaruhi oleh indikator-indikator moneter dan finansial lainnya. Faktor internal yang dapat mempengaruhi jumlah penghimpunan deposito mudharabah salah satunya adalah bagi hasil. Bagi hasil deposito mudharabah merupakan tingkat bagi hasil investasi yang dibagikan oleh bank syariah sebagai pengelolah dana (mudharib) kepada pemegang rekening selaku pemilik dana (shahibul maal). Dalam penelitian Ani dan Wasilah (2010) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil 3
bank Islam. Didukung oleh penelitian Abduh dan Sukmana (2011) dan Aziz et al. (2014) inflasi berpengaruh negatif, dikarenakan adanya kenaikan inflasi, masyarakat dengan penghasilan tetap akan mengurangi alokasi dana investasinya demi mempertahankan tingkat konsumsinya. Kenaikan inflasi juga menyebabkan masyarakat tidak tertarik untuk meletakkan dananya pada bank karena nilainya yang semakin menurun. Meskipun deposito memberikan bagi hasil, namun jika tingkat inflasi lebih tinggi dibanding tingkat suku bunga maka nilai mata uang akan tetap menurun. Hasil lain ditunjukkan dalam penelitian Abdullah (2013) bahwa inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap deposito mudharabah. Deposito mudharabah memiliki peran penting bagi bank syariah, karena sebagai Dana Pihak Ketiga. Perubahan pada tingkat deposito sedikit saja akan dapat berpotensi mempengaruhi kinerja bank dan tingkat risikonya (Ani dan Wasilah, 2010). Selain itu, alasan memilih deposito mudharabah karena deposito mudharabah merupakan simpanan nasabah yang jumlahnya mendominasi total Dana Pihak Ketiga Bank Syariah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah faktor internal terdiri dari bagi hasil dan faktor eksternal yang terdiri suku bunga dan inflasi berpengaruh terhadap deposito mudharabah. Data yang digunakan merupakan data dari tahun 2011 hingga 2014, sehingga hasil yang didapat diharapkan menggambarkan situasi bank syariah saat ini.
TINJAUAN PUSTAKA Deposito Mudharabah Deposito mudharabah adalah dana investasi yang ditempatkan oleh nasabah yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, sesuai akad perjanjian yang dilakukan antara bank dan nasabah investor (Ismail, 2011:41). Bagi Hasil Menurut Veithzal dan Arviyan (2010:76), bagi hasil adalah bentuk return (perolehan aktivitas usaha) dari kontrak investasi dari waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak tetap pada bank Islam. Besar kecilnya perolehan return itu tergantung pada hasil usaha yang benar-benar diperoleh bank Islam. Suku Bunga Menurut Rimsky (2005:80-81) Pengertian mengenai suku bunga adalah penghasilan yang diperoleh orang-orang yang memberikan kelebihan uangnya untuk digunakan sementara waktu oleh orang-orang yang membutuhkan dan menggunakan uang tersebut untuk menutupi kekurangannya. Inflasi Boediono (2013:63) menjelaskan inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus. Inflasi atau kenaikan harga-harga yang tinggi dan terus menerus telah menimbulkan beberapa dampak buruk kepada individu dan masyarakat, para 4
penabung, kreditur atau debitur dan produsen, ataupun pada kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Hipotesis adalah:
dalam
penelitian
Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah 11 Bank Umum Syariah di Indonesia yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011 sampai dengan tahun 2014. Teknik yang digunakan adalah purposive sampling dimana teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009:122). Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:
ini
H.1 : Bagi hasil diduga berpengaruh signifikan positif terhadap deposito mudharabah Bank Umum Syariah di Indonesia. H.2a : Suku bunga diduga berpengaruh signifikan negatif terhadap deposito mudharabah Bank Umum Syariah di Indonesia. H.2b : Inflasi diduga berpengaruh signifikan negatif terhadap deposito mudharabah Bank Umum Syariah di Indonesia.
1. Bank Syariah merupakan Bank Umum Syariah yang terdaftar pada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan pada periode 2011-2014. 2. Bank Umum Syariah menerbitkan laporan keuangan selama periode 2011-2014 berturut-turut serta terdapat data keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Menurut Mudrajad (2009:145) data kuantitatif merupakan data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Sedangkan sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh (Nur dan Bambang, 2002:146). Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder; yaitu data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Menurut Mudrajad (2009:132) yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah suatu metode yang diambil dari sumber-sumber yang relevan. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi yang digunakan untuk merekap data laporan keuangan yang dibutuhkan dalam kurun waktu periode 2011 sampai dengan 2014.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang beroperasi sampai dengan tahun 2014 yang terdaftar di Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyak 12 bank.
Definisi Operasional Variabel Definisi Variabel Dependen:
5
Deposito Mudharabah Ukuran variabel deposito mudharabah dalam penelitian ini adalah posisi total deposito yang dipublikasikan pada laporan keuangan per 31 Desember selama kurun waktu periode penelitian. Satuan dalam variabel deposito mudharabah menggunakan nominal yang dinyatakan dalam jutaan rupiah (Rp).
Inflasi
Definisi Variabel Independen:
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Regresi linear berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji. Analisis data yang digunakan sebagai berikut:
Maksud dari variabel ini adalah perubahan kenaikan harga-harga umum secara terus menerus, yang dihitung dari tingkat inflasi di Indonesia dan dinyatakan dalam persen. Metode Analisis Data
Bagi Hasil Bagi hasil dalam penelitian ini menggunakan bagi hasil deposito mudharabah yang diterima oleh pihak ketiga bukan bank (nasabah) deposito mudharabah. Data bagi hasil dalam bentuk satuan jutaan rupiah (Rp).
1. Uji asumsi klasik
Suku Bunga Maksud variabel suku bunga dalam penelitian ini adalah tingat suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, data berupa presentase (%).
a. Uji normalitas b. Uji multikolinearitas c. Uji autokorelasi d. Uji heteroskedastisitas 2. Uji hipotesis
Hasil Penelitian Tabel 1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients
Model 1
(Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 6.089 .914
BASIL SB IFL a. Dependent Variable: DPM
.904 -1.132 .071
.029 .534 .140
Sumber : Data diolah, 2016 6
a
Standardized Coefficients Beta .990 -.080 .019
t 6.661
Sig. .000
31.541 -2.120 .506
.000 .040 .616
DPM = 6,089 + 0,904 BASIL – 1,132 SB + 0,071 IFL Keterangan:
DPM BASIL SB IFL
= Deposito Mudharabah = Jumlah Bagi Hasil = Suku Bunga = Tingkat Inflasi
Pembahasan Pengaruh Bagi Hasil Deposito Mudharabah
dilakukan oleh Nur (2013). Diperkuat dengan penelitian Kasri dan Kassim (2009), Ani dan Wasilah (2010) dan Bayu (2013). Selain itu, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Abduh et al (2011), Abdullah (2013) dan Indah dan Tri (2014). Tingkat bagi hasil tidak berpengaruh terhadap deposito mudharabah disebabkan oleh para nasabah dalam menyimpanan dananya tidak hanya dipengaruhi oleh motif memperoleh keuntungan, melainkan semangat tolong menolong atau tabarru’ dan faktor religius bahwa bunga bank merupakan unsur yang dilarang dalam agama Islam (Abdullah, 2013).
terhadap
Hasil pengujian terhadap variabel bagi hasil, diketahui bahwa bagi hasil berpengaruh signifikan positif terhadap deposito mudharabah. Hal ini berarti, ketika bagi hasil deposito mudharabah bank syariah naik, maka jumlah deposito mudharabah akan naik. Hubungan positif antara bagi hasil terhadap deposito mudharabah, menunjukkan bahwa sebagian besar para nasabah yang menginvestasikan dananya pada bank syariah merupakan nasabah rasional yang masih didorong oleh profit yang mereka dapatkan dari jumlah dana yang di investasikan pada bank syariah. Sehingga, jika jumlah bagi hasil semakin besar, maka deposito mudharabah yang diinvestasikan pada bank syariah akan semakin besar pula. Hasil ini sesuai yang dikemukakan oleh Veithzal dan Arviyan (2010:76) tinggi rendahnya bagi hasil yang ditawarkan oleh bank kepada nasabah akan sangat menentukan minat nasabah untuk meletakkan uangnya pada bank syariah tersebut.
Pengaruh Suku Bunga terhadap Deposito Mudharabah Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel suku bunga memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap deposito mudharabah. Hasil ini menunjukkan bahwa besar kecilnya suku bunga memberikan pengaruh terhadap deposito mudharabah bank syariah. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan sebelumnya, bahwa suku bunga berpengaruh negatif signifikan terhadap deposito mudharabah.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang 7
Bank syariah yang beroperasi dalam lingkungan yang sama dengan bank konvensional, sehingga menyebabkan keberadaan bank konvensional dapat mempengaruhi kegiatan operasional bank syariah. Dimana trend kenaikan suku bunga bank konvensional akan mengakibatkan risiko displacement fund (pengalihan dana dari bank syariah ke bank konvensional) pada bank syariah (Citra, 2007). Hal ini terjadi karena para nasabah yang menginvestasikan dananya dalam bentuk deposito pada bank syariah, tergantung pada besar kecilnya tingkat pendapatan investasinya yang akan mereka dapatkan. Jadi, selain didorong faktor keagamaan dalam menggunakan bank syariah, sebagian besar nasabah bank syariah masih menjadikan suku bunga sebagai tolok ukur untuk menilai investasi di bank mana yang lebih menguntungkan.
syariah. Nasabah bank syariah tampaknya sudah terbiasa dengan inflasi yang terjadi di Indonesia selama ini. Sehingga, mereka dapat merencanakan alokasi dananya untuk konsumsi maupun investasi sebelumnya, tanpa terpengaruh oleh adanya inflasi.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Kasri dan Kassim (2009), Ani dan Wasilah (2010) dan Aziz et al (2014). Hasil lain ditunjukkan pada penelitian Indah dan Tri (2014) suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap deposito mudharabah bank syariah.
Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan Nur (2013). Berbeda dengan hasil penelitian Abduh et al (2011), Aziz et al. (2014) dan Bayu (2013), hasil penelitian menunjukan bahwa inflasi berpengaruh signifikan negatif terhadap deposito mudharabah.
Pengaruh Inflasi terhadap Deposito Mudharabah
Implikasi Hasil Penelitian
Faktor lain yang mendukung inflasi tidak berpengaruh terhadap deposito mudharabah yakni tingkat inflasi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2011 sampai tahun 2014 menunjukkan inflasi antara tingkat 3,79% hingga 8,36%. Inflasi tersebut masuk kategori inflasi moderate (7-10%), inflasi yang ditandai dengan harga-harga yang meningkat secara lambat (Adiwarman, 2008:137). Pada tingkat inflasi seperti ini, orang-orang masih mau melakukan investasi dalam bentuk uang daripada bentuk aset riil.
Pengaruh positif signifikan antara bagi hasil terhadap deposito mudharabah, menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama muslim masih terpengaruh oleh return yang akan mereka terima. Ketika jumlah bagi hasil yang diberikan oleh bank syariah meningkat, maka jumlah deposito mudharabah akan meningkat,
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap deposito mudharabah. Ini menunjukkan bahwa besar kecilnya inflasi tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap deposito mudharabah bank 8
begitu pula sebaliknya. Berdasarkan hasil ini, diharapkan bank syariah terus meningkatkan kinerjanya agar jumlah bagi hasil yang diterima oleh nasabah bank juga terus meningkat. Dalam rangka menyalurkan dana dalam bentuk Pembiayaan, bank syariah melakukan penilaian yang seksama terhadap usaha yang akan dibiayai, sehingga pembiayaan yang disalurkan menghasilkan return yang optimal. Dengan demikian, bagi hasil dapat dipelihara pada level yang kompetitif serta menguntungkan.
suku bunga yang ditawarkan oleh bank umum konvensional. Tingkat bagi hasil yang tidak jauh berbeda dengan suku bunga, mengakibatkan nasabah meningkatkan jumlah dana investasi mereka dan selain itu dapat menarik minat masyarakat dalam menempatkan dananya pada bank syariah. Faktor eksternal berupa, makroekonomi lainnya yakni inflasi yang tidak berpengaruh signifikan terhadap deposito mudharabah. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan Abdullah (2013). Hasil penelitian yang dilakukan Abdullah (2013) menunjukan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap deposito mudharabah.
Suku bunga yang merupakan faktor dari eksternal memiliki pengaruh terhadap deposito bank syariah. Dari hasil penelitian, suku bunga berpengaruh signifikan negatif terhadap deposito mudharabah. Hasil ini mendukung penelitian Kasri dan Kassim (2009) dan Aziz et al (2014).
Peristiwa inflasi mengakibatkan ketidakpastian bagi masyarakat, oleh karena itu tidak sedikit masyarakat yang mengubah asetnya menjadi aset riil atau aset yang cenderung tidak mengalami penurunan tajam seperti misalnya emas maupun property. Ini dimaksudkan untuk menjaga nilai suatu benda agar tidak mengalami penurunan tajam di waktu yang akan datang (Mubasyiroh, 2008). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharapkan pemerintah dapat menjaga stabilitas ekonomi agar bank syariah dapat menjaga eksistensinya sebagai lembaga intermediasi keuangan.
Meskipun motif nasabah memilih bank syariah sebagai tempat berinvestasi tidak semata-mata didasari keyakinan keagamaan yang mengharamkan bunga. Nasabah juga melihat peluang investasi mana yang menguntungkan antara nasabah menginvestasikan dananya pada bank konvensional atau bank syariah. Imbal hasil memiliki daya tarik tersendiri bagi nasabah rasional, selain itu nasabah juga memperhatikan besarnya tingkat suku bunga pada bank konvensional sebagai pertimbangan peluang investasi yang menguntungkan.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan, antara lain:
Dari hasil tersebut diharapkan bank syariah menjaga level tingkat bagi hasil yang diberikan kepada nasabah agar dapat bersaing dengan 9
1. Bagi hasil berpengaruh signifikan positif terhadap deposito mudharabah Bank Umum Syariah, hal ini dikarenakan para nasabah merupakan nasabah rasional yang masih didorong oleh return. Sehingga, jika jumlah bagi hasil yang diberikan oleh bank syariah meningkat maka mereka akan meningkatkan jumlah dana yang akan mereka simpan pada bank syariah.
2011 hingga 2014 berada pada kisaran 3,79% hingga 8,36%. Inflasi ini termasuk dalam kategori inflasi moderate (710%), inflasi yang ditandai dengan harga-harga yang meningkat secara lambat. Saran 1. Bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap deposito mudharabah, agar Pembiayaan menghasilkan return yang optimal maka bank syariah perlu melakukan penilaian yang seksama terhadap usaha yang akan dibiayai. Bank syariah menilai apakah usaha tersebut memiliki prospek bagus dan tidak bertentangan dengan syariah. Sehingga, pendapatan nantinya yang akan diterima oleh bank syariah akan meningkat.
2. Suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap deposito mudharabah Bank Umum Syariah, hal ini dikarenakan selain karena faktor keagamaan dalam menggunakan produk bank syariah, sebagian besar nasabah masih di dorong oleh motif mencari profit, sehingga menjadikan tingkat suku bunga sebagai tolok ukur untuk pertimbangan hasil investasi yang mana yang lebih menguntungkan di antara suku bunga bank konvensional dan bagi hasil yang ditawarkan oleh bank syariah.
2. Suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap deposito mudharabah, diharapkan bank syariah mampu menjaga level tingkat bagi hasil pada level kompetitif dengan tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh bank umum konvensional.
3. Inflasi tidak berpengaruh siginifikan terhadap deposito mudharabah bank syariah. Nasabah pada bank syariah tampaknya sudah terbiasa dengan inflasi yang terjadi di Indonesia selama ini. Sehingga, mereka sebelumnya dapat merencanakan alokasi dananya untuk konsumsi dan saving maupun investasi. Selain itu, tingkat inflasi selama tahun
DAFTAR PUSTAKA Abduh, M. dan R. Sukmana. 2011. Deposit Behaviour in Indonesia Islamic Banking: Do Crisis and Fatwa Matter?. Indonesia Islamic Banking Research. 1617 December, 2011. 10
Abduh, M., M.A. Omar, dan J. Duasa. 2011. The Impact of Crisis and Macroeconomic Variables towards Islamic Banking Deposits. American Journal of Applied Science 8 (12): 13781383, 2011. Abdullah Syakur Novianto. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penghimpunan Deposito Mudharabah Perbankan Syariah di Indonesia. Tesis. Program Magister Manajemen Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang. Adiwarman Karim. 2008. Ekonomi Makro Islam. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Ani Andriyanti dan Wasilah. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (Deposito Mudharabah 1 Bulan) Bank Muamalat Indonesia (BMI). Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010. Anonimous. 2004. Ringkasan Eksekutif Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Wilayah Kalimantan Selatan. Bank Indonesia: Jakarta. Anonimous. Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 03/DSNMUI/IV/2000 tentang Deposito. 2000. Jakarta. Aziz, H.A., O.S.H. Musse, dan A. Echchabi. 2014. Factor Determining Islamic Banks’ Deposit in Qatar: An Empirical Study. International Journal of
Economic Practice and Theories, Vol.4, No. 6. Bayu Ayom Gumelar. 2013 Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga Deposito dan Jumlah Bagi Hasil terhadap Jumlah Deposito Mudharabah (Studi Kasus PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2008-2012). Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. Boediono. 2013. Ekonomi Moneter. Edisi Ketiga. BPFE: Yogyakarta. Citra Octaviana. 2007. Potret Perbankan Syariah di Indonesia. Buletin Ekonomika dan Bisnis Islam Edisi IV/VII. Laboratorium Ekonomika dan Bisnis Islam (LEBI) FEB UGM. Hasibuan, Malayu S.P. 2006. DasarDasar Perbankan. Bumi Aksara: Jakarta. Indah Pilliyanti dan Tri Wahyuni. 2014. Tingkat Suku Bunga Deposito, Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Financing to Deposit Ratio, Tingkat Inflasi, Ukuran Perusahaan serta Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Deposito Mudharabah Pada Bank Syariah di Indonesia dan Malaysia. Syirkah Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Volume 9 Nomor 1, Juni 2014/1435 H. Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Kencana: Jakarta. Kasri, A.R dan S. Kassim. 2009. Empirical Determinant of Saving in the Islamic Banks: 11
Evidence from Indonesia. JKAU Islamic Econ., Vol. 22 No. 2, pp: 181-2001 (2009 A.D./1430 A.H.). Mubasyiroh. 2008. Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Total Simpanan Mudharabah (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia). Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta. Mudrajad Kuncoro. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga: Jakarta. Nur Anisah. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Deposito Mudharabah Bank Syariah. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Volume 1 Nomor 2, Maret 2013. Nur Indriato dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE: Yogyakarta. Rimsky Judisseno. 2005. Sistem Moneter dan Perbankan di
Indonesia. 2nd Edition. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Siti Koyimah. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Deposito Mudharabah Bank Syariah (Studi Empiris pada Perbankan Syariah 2009-2013). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung. Suharsimi Arikunto. 2009. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta: Jakarta. Sumar’in. 2012. Konsep Kelembagaan Syariah. Penerbit Graha Ilmu: Yogyakarta. Veithzal Rivai. dan Arviyan Arifin. 2010. Islamic Banking. Bumi Aksara: Jakarta.
12