ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MODAL SENDIRI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA
TESIS
Oleh
DIAN WASKITO 077017001/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MODAL SENDIRI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Ilmu Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh DIAN WASKITO 077017001/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Judul Tesis
:
Nama Mahasiswa : Nomor Pokok : Program Studi :
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MODAL SENDIRI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA Dian Waskito 077017001 Ilmu Akuntansi
Menyetujui : Komisi Pembimbing
( Dr. Agusni Pasaribu, MBA. Ak.) Ketua
Ketua Program Studi
( Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Ac.) Anggota
Direktur
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak) (Prof.Dr.Ir.T. Chairun Nisa B., M.Sc)
Tanggal Lulus
: 12 Desember 2008
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Telah diuji pada Tanggal 12 Desember 2008
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
:
Dr. Agusni Pasaribu, MBA, Ak
Anggota
:
1. Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Ac. 2. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak 3. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si., Ak. 4. Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian terdahulu yang berkelanjutan, karena hasil penelitian sebelumnya yang mencoba menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri masih belum memberikan keseragaman kesimpulan. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh kejelasan menganai fakta empiris atas faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 sampai dengan 2007. Penelitian ini menganalisis 5 (lima) faktor yang dianggap mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 sampai dengan 2007, diantaranya Basic Earning Power, Debt to Equity Ratio, Plowback Ratio, Interest and Tax Rate, dan Return on Investment. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari Tahun 2005-2007, yaitu sebanyak 109 perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan atas kriteria tertentu (purposive sampling), selanjutnya sampel yang memenuhi kriteria yang ditentukan berjumlah 78 perusahaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder gabungan antara data time series dan cross sectional. Analisis data digunakan dengan pendekatan regresi linier berganda pada tingkat signifikansi α 5%. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa secara simultan basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate dan return on investment berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 sampai dengan 2007 dan secara parsial hanya variabel plowback ratio yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 sampai dengan 2007, sedangkan basic earning power dan return on investment berpengaruh positif tidak signifikan, variabel debt to equity ratio, dan interest and tax rate berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 sampai dengan 2007. Kata kunci :
Basic Earning Power, Debt to Equity Ratio, Plowback Ratio, Interest and Tax Rate, Return on Investment dan Pertumbuhan Modal Sendiri.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
ABSTRACT This research is replica of research from previous some researches that continuously, because the previous some researches that to try to analyze the factors that equity growth affected gave the contradictive results. This research meaning to get fact clearly of fact in empirically about the factors that growth equity affected of manufacture firm’s in Bursa Efek Jakarta at years 2005 until 2007. In this research used 5 (five) factors that affecting of the equity growth manufacture firm’s in Bursa Efek Jakarta at years 2005 until 2007, like that : Basic Earning Power, Debt to Equity Ratio, Plowback Ratio, Interest and Tax Rate and Return on Investment. The population in this research are manufacture firm’s in Bursa Efek Jakarta at years 2005 until 2007, there are 109 firms. The sample in this research taken base of purposive sampling, and then got 78 firms as sample in this research. Kind of data in this research is secondary data that has time series and cross sectional dimension. The data analyzed with multiple regression approach at α5% as level of significance. From analysis that done to indicate that simultaneously basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate and return on investment give the positive influential and significant to equity growth of manufacture firm’s in Bursa Efek Jakarta at years 2005 until 2007 and in partially only plowback ratio that give positive influential and significant to equity growth of manufacture firm’s in Bursa Efek Jakarta at years 2005 until 2007. Keywords: Basic Earning Power, Debt to Equity Ratio, Plowback Ratio, Interest and Tax Rate, Return on Investment dan Pertumbuhan Modal Sendiri.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Dengan segala kerendahan hati, tulus dan ikhlas, penulis menyampaikan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, oleh karena dorongan rahmat, kurnia dan ridhoNya yang berkelimpahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Dalam menyelesaikan usulan tesis ini tentu saja penulis banyak menemui kesulitan-kesulitan, kendala-kendala dan hambatan-hambatan, akan tetapi berkat bantuan, bimbingan, petunjuk dan masukan dari berbagai pihak lainnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, tulus dan ikhlas penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTMH, Sp. A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan Sekolah Pascasarjana. 2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc,, Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang senantiasa dengan sabar dan secara berkesinambungan meningkatkan layanan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS, Ak., selaku Ketua Program Studi Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Dosen Pembanding Utama yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 4. Bapak Dr. Agusni Pasaribu, MBA, Ak., selaku Ketua Komisi Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 5. Bapak Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Ac., selaku Anggota Komisi Dosen Pembimbing yang yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 6. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si. Ak, selaku Anggota Komisi Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
7. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si. Ak., selaku Anggota Komisi Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 8. Kedua orangtua penulis, H. Warjono dan Hj. Sulamdari yang saya hormati, Istri tercinta Lilia Widayanti beserta anak – anak tersayang : Ayu, Divanza dan Sinar (alm) yang telah memberikan segala cinta dan perhatiannya yang begitu besar, sehingga penulis terdorong untuk menyelesaikan cita – cita dan harapan keluarga. 9. Rekan – rekan mahasiswa satu almamater di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang tidak mungkin penulis sebut namanya satu persatu. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna baik dari segi penyajian maupun dari segi penyusunannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca guna penyempurnaan skripsi ini pada masa yang akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan semoga tesis ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi rekan mahasiswa/i.
Medan,
Desember 2008 Penulis,
Dian Waskito
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP Data Pribadi Nama
:
DIAN WASKITO
Tempat/Tgl Lahir
:
Tegal, 10 Juli 1970
Jenis Kelamin
:
Laki – laki
Agama
:
Islam
Alamat
:
Komplek Bumi Asri Blok B No. 195 Medan
Telepon
:
08126070770
Tahun 2007 – 2008
:
S2- Program Pascasarjana Magister Universitas Sumatera Utara, Medan
Tahun 1999 – 2001
:
D-IV Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta
Tahun 1989 – 1993
:
D-III Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta
Tahun 1986 – 1989
:
SMA Negeri Balapulang, Tegal
Tahun 1983 – 1986
:
SMP Negeri 3 Madiun
Tahun 1977 – 1983
:
SD Negeri Kartoharjo, Madiun
Pekerjaan
:
Pegawai Negeri Sipil di Departemen Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah Sumatera Utara, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Pendidikan Akuntansi
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ........................................................................................................ ABSTRACT ...................................................................................................... KATA PENGANTAR ...................................................................................... RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... DAFTAR ISI...................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................ DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... BAB
I
: PENDAHULUAN .................................................................... 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5.
BAB II
BAB III
i ii iii v vi viii ix x 1
Latar Belakang ................................................................... Perumusan Masalah ........................................................... Tujuan Penelitian .............................................................. Manfaat Penelitian ............................................................ Originalitas Penelitian .......................................................
1 4 5 5 6
: TINJAUAN PUSTAKA............................................................
7
2.1. Tinjauan Teoritis ............................................................... 2.1.1. Teori Permodalan................................................... 2.1.2. Komponen Struktur Modal ................................... 2.1.3. Laju Pertumbuhan Modal Sendiri ......................... 2.1.4. Basic Earning Power ............................................. 2.1.5. Debt to Equity Ratio ............................................. 2.1.6. Plowback Ratio ..................................................... 2.1.7. Tingkat Bunga dan Pajak ...................................... 2.1.8. Return on Investment ( ROI ) ................................ 2.2.Tinjauan Penelitian Terdahulu .............................................
7 7 13 18 22 23 26 27 28 28
: KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ............... 34 3.1. Kerangka Konseptual ........................................................ 34 3.2. Hipotesis ........................................................................... 35
BAB IV
: METODE PENELITIAN ........................................................ 36 4.1. Rancangan Penelitian ........................................................ 36 4.2. Populasi dan Sampel ......................................................... 36
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
4.3. 4.4. 4.5. 4.6. 4.7. 4.8. 4.9. BAB V
Variabel Penelitian ............................................................ Variabel Operasional Penelitian ....................................... Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ Teknik Pengumpulan Data ................................................ Uji Asumsi Klasik ............................................................. Model Analisis Data .......................................................... Pengujian Hipótesis ..........................................................
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 48 5.1. Hasil Penelitian ................................................................. 5.1.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ................ 5.1.2. Uji Asumsi Klasik ................................................. 5.1.3. Model Analisis Data .............................................. 5.1.4. Pengujian Hipotesis .............................................. 5.2. Pembahasan .......................................................................
BAB VI
38 38 42 42 42 45 45
48 48 55 57 60 62
: KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN ........................................................................................ 66 6.1......................................................................................K esimpulan .......................................................................... 66 6.2......................................................................................K eterbatasan Penelitian ........................................................ 67 6.3......................................................................................S aran .................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 69
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL No
Judul
Halaman
2.1.
Tinjauan Penelitian Terdahulu ............................................................ 29
4.1.
Pengambilan Sampel Berdasarkan Purposive Sampling ..................... 38
4.2.
Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ........................ 39
5.1.
Statistik Deskriptif Basic Earning Power (BEP) ................................. 48
5.2.
Statistik Deskriptif Debt to Equity Ratio ............................................. 49
5.3.
Statistik Deskriptif Plowback Ratio..................................................... 50
5.4.
Statistik Deskriptif Interest and Tax Rate ............................................ 51
5.5.
Statistik Deskriptif Return on Investment............................................ 53
5.6.
Statistik Deskriptif Pertumbuhan Modal Sendiri ................................. 54
5.7.
Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................. 55
5.8.
Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................ 56
5.9.
Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 57
5.10.
Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 58
5.11.
Hasil Uji Signifikansi Parsial ( Uji t ) .................................................. 61
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR No
Judul
Halaman
2.1.
Struktur Aktiva dalam hubungannya dengan Struktur dan Komposisi Sumber Permodalan .......................................................................... 13
2.2.
Hubungan antara Debt to Equity Ratio dengan Pertumbuhan Modal.
3.1.
Diagram Kerangka Konseptual.........................................................
34
4.1.
Diagram Durbin – Watson ...............................................................
43
5.1.
Hasil Uji Autokorelasi .....................................................................
55
5.2.
Hasil Uji Heterokedastisitas .............................................................
56
24
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
No
Judul
Halaman
1.
Sampel Penelitian .............................................................................
72
2.
Pengumpulan Data ...........................................................................
74
3.
Tabulasi Data ...................................................................................
92
4.
Deskriptives Analysis .....................................................................
96
5.
Regression Analysis .........................................................................
97
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan laba perusahaan. Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain karena laba tersebut dapat ditanam kembali dan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya. Bagi investor, pertumbuhan perusahaan merupakan salah satu hal yang menjadi pertimbangan penting karena dengan melihat pertumbuhannya, investor dapat memperkirakan prospek perusahaan tersebut di masa mendatang dalam menghasilkan laba. Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, misalnya dengan melihat pertumbuhan penjualannya. Pengukuran ini hanya dapat melihat pertumbuhan yang disebabkan oleh aspek pemasaran perusahaan. Pengukuran yang lain adalah dengan melihat pertumbuhan laba operasi perusahaan. Dengan melakukan pengukuran pertumbuhan laba operasi perusahaan, kita dapat melihat aspek pemasaran perusahaan, dan efisiensi perusahaan. Pengukuran yang lebih lengkap selain pengukuran pertumbuhan laba operasi perusahaan adalah pengukuran pertumbuhan laba bersih Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
perusahaan dengan menambahkan efisiensi penggunaan modal, di mana inputnya berupa modal, sedangkan outputnya berupa laba. Pengukuran berikutnya adalah pengukuran pertumbuhan modal sendiri, yang mempertimbangkan baik keputusan investasi (investment decision), dan keputusan pembiayaan (financing decision), serta dengan memperhatikan faktor eksternal yang berupa tingkat bunga pinjaman dan tingkat pajak. Pengukuran yang paling dapat menggambarkan pertumbuhan modal yang lebih tepat adalah dengan menambahkan keputusan pemberian dividen (dividend decision) selain faktor-faktor investment decision, financing decision, tingkat bunga, dan pajak. Peningkatan profitabilitas perusahaan sebagai salah satu ukuran kinerja keuangan mengindikasikan peningkatan nilai ekuitas atau saham perusahaan. Indikator profitabilitas berarti telah memasukkan seluruh informasi kejadian yang tercakup dalam profitabilitas dengan penekanan pada periode sekarang, sehingga informasi profitabilitas dan informasi lainnya dapat digunakan untuk memprediksi apakah investasi pada saham perusahaan menghasilkan tingkat return yang positip pada masa datang. Penelitian yang berkaitan dengan kemampuan informasi rasio keuangan untuk memprediksi perubahan tingkat return investasi saham telah digunakan Wijayati dkk. (2005). Hasil penelitian Handini (1992) menunjukkan bahwa return on investment dan plowback ratio berpengaruh secara signifikan, sedangkan debt to equity ratio tidak berpengaruh secara signifikan. Surwanti (1993) melakukan replikasi atas penelitian
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Handini (1992), hasil penelitian Surwanti (1993) tidak mendukung penelitian Handini (1992), dimana Surwanti (1993) menunjukkan return on assets, debt to equity ratio, dan plowback ratio berpengaruh secara signifikan terhadap laju pertumbuhan modal sendiri. Rahmanto (1994) menyikapi ketidakkonsistenan hasil kedua peneliti di atas. Selain faktor return on assets, debt to equity ratio, dan plowback ratio, Rahmanto (1994) menambah faktor tingkat suku bunga pinjaman sebagai variabel predictor pertumbuhan modal sendiri. Pada penelitian yang dilakukan oleh Rahmanto (1994), faktor yang berpengaruh secara signifikan adalah return on assets dan tingkat bunga. Sedangkan debt to equity ratio dan plowback ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri. Ketidakkonsistenan hasil penelitian Handani (1992), Surwanti (1993) dan Rahmanto (1994) menjadi bahan replikasi penelitian Rasyid (1998). Hasil Penelitian Rasyid (1998) menunjukkan untuk industri manufaktur, faktor-faktor return on assets, debt to equity ratio, dan plowback ratio berpengaruh secara signifikan, sedangkan untuk industri non manufaktur terdapat variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan, yaitu variabel plowback ratio. Sulistiadi (2000) melakukan replikasi penelitian keempat peneliti terdahulu dengan menambah variabel basic earning power, interest dan tax sebagai variabel bebas yang mempengaruhi laju pertumbuhan sendiri. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap industri manufaktur dan industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Jakarta tahun 1992-1996 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, tingkat bunga, dan tingkat pajak secara bersama-sama terhadap laju pertumbuhan modal sendiri baik pada perusahaan industri manufaktur maupun pada perusahaan industri perbankan dan jasa keuangan, sedangkan secara parsial dari kelima variabel independent yang diteliti, hanya variabel basic earning power, debt to equity ratio, dan plowback ratio yang mempunyai hubungan yang kuat terhadap pertumbuhan modal sendiri, variabel tingkat bunga dan tingkat pajak tidak mempunyai hubungan yang kuat terhadap perubahan modal sendiri perusahaan, baik yang berada di industri manufaktur maupun industri perbankan dan jasa keuangan. Sulistiadi (2000) menemukan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri baik pada industri manufaktur maupun industri perbankan dan jasa keuangan adalah variabel basic earning power.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, dirumuskan permasalahan: Apakah basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate dan return on investment berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2005 – 2007 baik secara simultan maupun secara parsial?
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate dan return on investment terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2005 – 2007 baik secara simultan maupun secara parsial.
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Peneliti Sebagai bahan masukan bagi penulis menambah khasanah dan mengembangkan wawasan dan pengetahuan dalam bidang manajemen keuangan dan pasar modal khususnya tentang faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri perusahaan. 2. Bagi Manajer Investasi Sebagai bahan masukan bagi manajer investasi di dalam memberikan menyikapi fenomena yang terjadi sehubungan dengan pertumbuhan modal sendiri perusahaan dan faktor – faktor yang mempengaruhi. 3. Peneliti Lanjutan Sebagai bahan masukan penelitian bagi peneliti – peneliti lain di dalam mengembangkan dan memperluas penelitian.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
1.5. Originalitas Penelitian Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Sulistidi (2000) dan Rahmanto (1994). Adapun perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dengan
Sulistiadi
(2000)
adalah
dengan
menambahkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri menjadi lima faktor, yaitu basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, tingkat bunga dan pajak, dan return on investment. Disamping itu, tahun pengamatan juga menjadi perbedaan antara penelitian yang dilakukan dengan peneliti – peneliti sebelumnya.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Teori Permodalan Sebelum diuraikan secara teoritis tentang laju pertumbuhan modal sendiri, ada baiknya diketahui apa itu modal, struktur permodalan dan modal sendiri. Munawir (2001) menyebutkan modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan, atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh utang-utangnya. Dalam praktik kadang-kadang nampak adanya suatu klasifikasi di dalam neraca yang pada umumnya membingungkan pembaca (sulit untuk ditafsir-kan) dengan nama reserve (cadangan). Seharusnya cadangan ini diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi Neraca yaitu aktiva, utang dan milik sendiri (modal) sehingga cadangan pada prinsipnya juga terdiri dari tiga golongan yaitu: (Munawir, 2001). 1. Cadangan sebagai pengurang aktiva (reserve that offseting assets). Misalnya cadangan penyusutan (reserve for depreciation), cadangan ini merupakan pengurangan terhadap aktiva yang disusut, sehingga dalam neraca nampak di sebelah debet mengurangi aktiva yang bersangkutan. Cadangan penyusutan itu akan lebih tepat bila diberi nama lain yaitu "akumulasi penyusutan", atau "akumulasi depresiasi". Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
2. Cadangan sebagai utang (liability reserve), misalnya reserve for taxes (cadangan untuk pajak) merupakan suatu utang yang dicatat sebagai cadangan, ini tidak benar, seharusnya cadangan untuk pajak ini dimasukkan dalam utang lancar (current liability), yaitu Utang Pajak atau Taksiran Utang Pajak. 3. Cadangan yang merupakan surplus, yang betul-betul merupakan hak para pemilik perusahaan, misalnya "cadangan untuk ekspansi" adalah merupakan pemisahan sebagian dari laba yang ditahan (retained earning), dan dalam neraca masuk dalam klasifikasi modal (appropriated surplus). Atmaja (1999) menyebutkan bahwa modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari item – item yang ada di sisi kanan suatu neraca, yaitu hutang, saham biasa, saham preferen dan laba ditahan. Harnanto (2001) menyebutkan bahwa modal sendiri adalah modal dalam suatu perusahaan yang dipertaruhkan untuk segala risiko, baik risiko usaha maupun risiko kerugian – kerugian lainnya. Tiap – tiap perusahaan harus memiliki sejumlah minimum modal yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Munawir (2001) menyatakan bahwa struktur modal merupakan komposisi pendanaan ekuitas (modal sendiri) dan utang pada suatu perusahaan. Struktur modal sering kali dihitung berdasarkan besaran relatif berbagai sumber pendanaan. Stabilitas keuangan perusahaan serta risiko gagal melunasi utang tergantung pada sumber pendanaan serta jenis dan jumlah berbagai aktiva yang dimiliki perusahaan.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Struktur modal dapat diartikan sebagai paduan sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan. Lebih lanjut Munawir dalam Awat (1999) menyatakan struktur modal adalah proporsi antara utang jangka panjang dan modal sendiri. Demikian pula menurut Riyanto (2001) bahwa struktur modal adalah perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Menurut Riyanto (2001) besar kecilnya struktur modal yang digunakan perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Tingkat bunga Tingkat bunga yang berlaku saat manajemen akan menentukan struktur modal akan mempengaruhi jenis modal apa yang akan digunakan, apakah menggunakan saham atau obligasi. Penggunaan obligasi hanya dibenarkan jika tingkat bunga obligasi lebih rendah daripada earning power dari tambahan modal tersebut. 2. Stabilitas earning Stabilitas dan besarnya earning yang diperoleh perusahaan akan menentukan apakah perusahan dibenarkan untuk menggunakan modal dengan beban tetap (utang) atau tidak. Jika perusahaan memiliki earning yang stabil maka perusahaan akan mampu memenuhi kewajiban finansialnya; sebaliknya perusahaan yang memiliki earning tidak stabil akan menghadapi risiko tidak dapat membayar beban bunga atau angsuran utangnya pada tahun-tahun atau kondisi yang buruk.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
3. Susunan aktiva Pada kebanyakan perusahaan industri atau manufaktur di mana sebagian besar dari modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan cenderung mengutamakan penggunaan modal sendiri sedang modal asing atau utang hanya sebagai pelengkap, sedangkan perusahaan yang sebagian besar aktivanya terdiri atas aktiva lancar akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dananya dengan utang jangka pendek. 4. Risiko aktiva Risiko yang melekat pada setiap aktiva perusahaan belum tentu sama. Semakin panjang jangka waktu penggunaannya maka risikonya semakin besar. Jika perusahaan memiliki aktiva yang peka terhadap risiko maka perusahaan harus memilih banyak menggunakan modal sendiri yang relatif tahan risiko dan sedapat mungkin mengurangi penggunaan modal asing (utang) yang memiliki risiko lebih tinggi dibanding modal sendiri. 5. Jumlah modal yang dibutuhkan Jumlah modal yang dibutuhkan atau diperlukan dapat mempengaruhi struktur modal. Jika modal yang dibutuhkan sangat besar maka dirasakan perlu bagi perusahaan untuk menggunakan beberapa sekuritas secara bersamaan; misalnya mengeluarkan saham dan obligasi secara bersamaan. 6. Keadaan pasar modal Kondisi pasar sering mengalami perubahan yang disebabkan oleh banyak faktor. Oleh karena itu, dalam rangka memperoleh dana melalui penjualan sekuritas
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
perusahaan harus memperhatikan kondisi pasar modal. Ketika investor menyukai menanamkan dananya dalam pembelian saham, maka pada waktu itu perusahaan lebih baik melakukan penerbitan saham. 7. Sifat manajemen Bagi manajemen yang optimis terhadap masa depan perusahaan, umumnya akan berani menangung risiko yang besar (risk seeker), sehingga akan lebih berani menggunakan utang untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan. Sebaliknya manajer yang bersifat pesimis dan tidak menyenangi risiko (risk averter) akan lebih suka menggunakan sumber dana intern untuk memenuhi kebutuhan dananya. 8. Besarnya perusahaan Suatu perusahaan yang tergolong besar dimana sahamnya tersebar sangat luas, penambahan saham untuk memenuhi kebutuhan dana tidak banyak mempengaruhi kekuasaan atau pengendalian pemegang saham mayoritas. Oleh karena itu, perusahaan besar umumnya lebih menyukai melakukan penerbitan saham baru untuk memenuhi kebutuhan dananya. Adapun menurut Brigham dan Houston (2001) besarnya kecilnya struktur modal atau utang suatu perusahaan ditentukan oleh empat faktor berikut 9. Risiko bisnis Risiko bisnis atau tingkat risiko yang terkandung dalam operasi perusahaan apabila perusahaan tersebut menggunakan utang. Makin besar atau makin tinggi risiko perusahaan, maka perusahaan akan cenderung menggunakan utang yang rendah.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
10. Pajak perusahaan Alasan utama penggunaan utang oleh perusahaan adalah karena biaya bunga dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak. 11. Fleksibilitas keuangan Fleksibilitas keuangan atau kemampuan perusahaan untuk menambah modal dengan persyaratan yang wajar dalam keadaan yang memburuk. Ketersediaan modal yang cukup merupakan hal yang penting guna mendukung operasi perusahaan yang stabil serta menentukan keberhasilan perusahan dalam jangka panjang. Oleh karena itu dalam kondisi perekonomian yang sulit, atau apabila perusahaan mengalami kesulitan operasi maka kemungkinan perusahaan tersebut memperoleh pinjaman dari investor relatif kecil, sehingga kondisi tersebut akan mempengaruhi struktur modal atau utang perusahaan. 12. Agresivitas manajemen Pada perusahaan-perusahaan dengan manajer yang agresif pada umumnya lebih cenderung menggunakan utang untuk meningkatkan laba.
2.1.2. Komponen Struktur Modal Harnanto (2001) mengklasifikasikan struktur permodalan atau sumber permodalan dalam suatu perusahaan yang pokok dibedakan menjadi : (1) modal dari pemilik – disebut juga modal sendiri dan (2) modal yang berasal dari kreditur – disebut hutang dan modal asing.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Karakteristik utama modal dari modal sendiri terletak pada : (a) Tidak adanya jaminan atau keharusan untuk pembayarannya kembali dalam setiap keadaan, dan; (b) Tidak adanya kepastian tentang jangka waktu pembayaran kembali modal yang disetor. IAI (2004), menyebutkan bahwa ekuitas atau modal sendiri adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Struktur Aktiva
Struktur Permodalan
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Investasi Jangka Panjang
Hutang Jangka Panjang
Aktiva Tetap Berwujud Aktiva Tetap Tak Berwujud Aktiva lain – lain
Modal sendiri Saham Preferen Saham Biasa Laba yang ditahan
Sumber : Harnanto (2001). Analisa Laporan Keuangan. Edisi Kedua, Cetkan Keempat. YKPN, Yogyakarta.
Gambar 2.1. : Struktur Aktiva dalam hubungannya dengan Struktur dan Komposisi Sumber Premodalan Komponen ekuitas umumnya terdiri atas: 1. Modal Saham Pada pos ini disajikan nilai nominal untuk setiap jenis saham. Di samping itu, pada pos ini disajikan: a. Modal Dasar
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Jumlah saham, untuk setiap jenis saham sesuai dengan anggaran dasar perusahaan. b. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pos ini merupakan bagian dari modal dasar yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Pada pos ini disajikan jumlah saham untuk tiap jenis saham. 2. Tambahan Modal Disetor-Bersih Tambahan Modal Disetor disajikan di neraca dengan menjumlahkan pos-pos berikut ini : 1) Agio Saham Pos ini merupakan kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal. 2) Biaya Emisi Efek Ekuitas Pos ini merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan efek ekuitas perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, dan biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, serta biaya promosi. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pencatatan saham di bursa efek atas saham yang sudah beredar dan biaya yang berkaitan dengan dividen saham dan pemecahan saham tidak termasuk dalam pos biaya emisi efek ekuitas. Dalam hal perusahaan melakukan pembagian saham bonus yang berasal dari agio saham, jumlah yang dapat dibagikan adalah jumlah agio saham setelah dikurangi Biaya Emisi Efek Ekuitas.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
3) Selisih Modal dari Perolehan Kembali Saham Pos ini merupakan selisih antara jumlah yang dibayarkan pada saat perolehan kembali, dengan : a) Jumlah yang diterima saat pengeluaran saham (jika menggunakan cost method) b) Nilai nominal (jika menggunakan par value method) c) Selisih Kurs atas Modal yang Disetor Pos ini merupakan selisih kurs mata uang asing yang timbul sehubungan dengan transaksi modal. d) Modal Sumbangan Pos ini merupakan modal yang berasal dari sumbangan yang diperoleh perusahaan dari pemerintah dan atau dari pemegang saham dan atau pihak lain. 4) Modal Disetor Lainnya Pos ini antara lain terdiri dari: a) Setoran modal yang belum dapat dibukukan sebagai modal disetor penuh karena masih menunggu pengesahan peningkatan Modal Dasar dari instansi yang berwenang. b) Dalam hal Penawaran Umum dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, uang muka pemesanan saham disajikan sebagai Modal Disetor Lainnya. Namun apabila uang muka tersebut melebihi jumlah yang akan menjadi
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
modal saham (oversubscribed), maka kelebihan tersebut harus disajikan sebagai kewajiban lancar. c) Nilai waran pisah (detachable warrants) yang belum dan tidak dilaksanakan. Tambahan Modal Disetor tetap disajikan tersendiri walaupun bersaldo negatif. 3. Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan Pos ini merupakan selisih kurs yang timbul dari: 1) Penjabaran pendapatan dan beban dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi dan aktiva serta kewajiban dengan menggunakan kurs penutup 2) Penjabaran saldo awal investasi neto dalam entitas asing dengan kurs yang berbeda dari yang dilaporkan sebelumnya. 3) Perubahan lain atas ekuitas dalam entitas asing. 4. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi Pos ini merupakan perbedaan antara nilai investasi perusahaan pada perusahaan asosiasi sebagai akibat adanya perubahan ekuitas perusahaan asosiasi yang bukan berasal dari transaksi antara perusahaan dengan perusahaan asosiasi tersebut. 5. Keuntungan
atau
Kerugian
yang
belum
Direalisasi
dari
Efek
yang
Tersedia untuk Dijual. Pos ini merupakan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari efek ekuitas dan efek hutang yang tersedia untuk dijual.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
6. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Pos ini merupakan tambahan nilai aktiva tetap sebagai hasil penilaian kembali sesuai ketentuan Pemerintah, setelah memperhitungkan pajak yang terkait. Pos ini disajikan apabila perusahaan memilih untuk membukukan hasil penilaian kembali aktiva tetap. 7. Saldo Laba Pos ini merupakan akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba rugi periode lalu. Dalam hal dilakukan kuasi reorganisasi, jumlah saldo laba negatif (defisit) yang dieliminasi harus disajikan selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun kuasi reorganisasi dilakukan. Tanggal terjadi kuasi reorganisasi harus diungkapkan pada pos saldo laba untuk jangka waktu sepuluh tahun ke depan. 8. Modal Saham Diperoleh Kembali Pos ini merupakan nilai saham perusahaan yang diperoleh kembali dan disajikan sebagai pengurang ekuitas.
2.1.3. Laju Pertumbuhan Modal Sendiri Struktur permodalan dan pengalokasian modal suatu perusahaan akan sangat berperan penting didalam menjaga stabilitas financial dan going concern perusahaan. Peran penting permodal dan pengalokasian modal terutama disebabkan oleh perbedaan karakteristik
di antara tiap – tiap sumber/jenis permodalan tersebut. Perbeadaan
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
karakteristik di antara tiap – tiap jenis/sumber permodalan itu secara umum mempunyai akibat atau pengaruh pada dua aspek penting didalam kehidupan setiap perusahaan, yaitu : (1) Terhadap kemampuannya untuk menghasilkan laba dan; (2) Terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar kembali hutang/ kewajibankewajiban panjangnya (solvabilitas). Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa stabilitas financial dan going concern suatu perusahaan dipengaruhi oleh pertumbuhan struktur permodalannya, dimana salah satunya adalah modal sendiri. Bringham (1996 : 184) menyebutkan berbagai faktor dapat mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri suatu perusahaan. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui besarnya pengaruh dari faktor-faktor tersebut dan menyertakannya dalam model yang akan digunakan dalam penelitian. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri dapat diamati dengan mengembangkan suatu model di mana pertumbuhan modal sendiri merupakan variabel dependent dengan aspek-aspek keuangan sebagai variabel independent. Menurut Brigham (1996:184) metode pengukuran laju pertumbuhan (g=growth rate) dijelaskan dengan menggunakan model laba ditahan:
g=bxr
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
dimana: b = retention rate b = (1 - dividend payout) b = (1-d) r = ROE sehingga laju pertumbuhan dapat dituliskan sebagai: g = (1-d) x ROE Model tersebut menyatakan bahwa laju pertumbuhan (g) merupakan fungsi Return on Equity. Hubungan Return on Equity dengan komponen financial lainnya dapat diuraikan sebagai berikut: EBIT Basic Earning Power = Total Assets dimana : Total Asset = Debt + Equity = D + E sehingga :
EP =
EBIT D+E
atau : EBIT = EP x (D+E) Diketahui : EBT = EBIT – Interest Payment EBT = EBIT – (i x D) Substitusi EBIT = EP x (D+E) : EBT = [P x (D + E)]-(i x D)
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Diketahui : EAT = EBT – tax EAT = EBT – (EBT x tax) EAT = EBT x (1-tax) definisi : ROE =
EAT E
Substitusi EAT = EBT x (1-tax):
ROE =
EBTx(1 − tax) E
⎡ ( EPxD) ( EPxE ) (ixD) ⎤ ROE = ⎢ X (1 − tax) + − E E ⎥⎦ ⎣ E ( EPxD) (ixD) ⎤ ⎡ ROE = ⎢ EP + X (1 − tax) + E E ⎥⎦ ⎣
⎛D⎞ Memisahkan ⎜ ⎟ ⎝E⎠ ROE =
[EPx( D +) − (ixD)]x(1 − tax) E
⎡ D ⎫⎤ ⎧ ROE = ⎢ EP + ⎨(Ep − i )x ⎬⎥ x(1 − tax) E ⎭⎦ ⎩ ⎣
Return On Equity merupakan perkalian antara Return On Asset dengan leverage yang dapat dirumuskan sebagai berikut: ROE = ROA x Leverage
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Adapun Return On Asset (ROA) atau rentabilitas asset diperoleh dari perkalian antara tingkat perputaran asset dengan profit margin, yaitu: ROA = TAT x PM
TAT = dimana:
S NI , sedangkan PM = TA S TAT = Total Asset Turn Over ( tingkat perputaran total aktiva) S
= Sales (penjualan)
TA = Total Asset (total aktiva) PM = Profit Margin (margin laba) NI = Net Income (laba bersih) Dengan demikian, persamaan ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROA = TAT x
NI S
Akhirnya hubungan laju pertumbuhan (g) dengan komponen finansial yang mempengaruhinya dapat diturunkan dengan melakukan penggabungan persamaan di atas, sebagai berikut: g = (1-d) x ROE ⎡ D ⎫⎤ ⎧ g = (1 − d ) x ⎢ EP + ⎨(Ep − i )x ⎬⎥ x(1 − tax) E ⎭⎦ ⎩ ⎣
dimana: g (1-d) = b EP i D/E
= laju pertumbuhan = Plowback ratio = Basic Earning Power = Interest Rate = Debt to Equity Ratio
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Model matematis pertumbuhan di atas menunjukkan bahwa laju pertumbuhan equity (g) merupakan fungsi EP, D/E, b, i, dan t, sehingga dapat dituliskan:
g = ∫ ( EP, D / E , b, i, t ) Selanjutnya, Laju pertumbuhan modal sendiri dihtiung sebagai berikut (Brigham 1996) : Jumlah modal sendiri pada tahun t - Jumlah modal sendiri pada tahun t-1 g= x 100% Jumlah modal sendiri pada tahun t - 1
2.1.4. Basic Earning Power
Basic Earning Power menunjukkan kemampuan perusahaan memanfaatkan assetnya untuk menghasilkan keuntungan (profit). Rasio ini membandingkan profit dengan asset yang digunakan untuk menghasilkan profit tersebut. Brigham (1996), menghitung Basic Earning Power sebagai berikut: EBIT pada tahun t Basic Earning Power =
x 100 Total Asset pada tahun t
Karenanya, basic earning power dapat mengindikasikan efisiensi manajemen dalam menggunakan asset perusahaan untuk mendapatkan profit. Basic earning power yang positif menunjukkan bahwa total asset yang digunakan untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba perusahaan. Sebaliknya, basic earning power yang negatif menunjukkan bahwa total asset yang digunakan memberikan kerugian bagi perusahaan. Pertumbuhan basic earning power memiliki Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
pengaruh positif terhadap tingkat pertumbuhan equity karena profit yang diperoleh dan ditahan akan menambah jumlah equity, sehingga pertumbuhan equity meningkat. Apabila asset yang digunakan untuk operasi perusahaan tidak memberikan laba bagi perusahaan, maka kerugian yang diperoleh akan mengurangi jumlah equity, sehingga tingkat pertumbuhan equity akan menurun.
2.1.5. Debt to Equity Ratio
Perusahaan
memiliki
pilihan
untuk
menentukan
sumber
pembiayaan
perusahaan. Hutang (debt) dan saham (stock) adalah sumber pembiayaan eksternal yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menyediakan keperluan finansial perusahaan. Laba ditahan adalah sumber dana internal yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan financial perusahaan. Debt to equity ratio merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara total hutang dengan total equity. Rasio tersebut menunjukkan seberapa besar perusahaan didanai oleh pihak kreditur. Semakin tinggi debt to equity ratio berarti semakin besar dana yang diambil dari luar perusahaan. Penggunaan hutang atau modal sendiri terhadap tingkat pertumbuhan equity pada tingkat bunga (i) yang berbeda digambarkan pada diagram berikut:
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Sumber :
Foster, George., 2001. Financial Statement Analysis. 2nd edition. Singapore: Prentice-Hall International, Inc.
Gambar 2.2. Hubungan antara Debt to Equity Ratio dengan Pertumbuhan modal
Pada posisi tingkat bunga pinjaman (i) lebih rendah dari tingkat basic earning power (EP), penggunaan hutang dalam pendanaan operasi perusahaan akan meningkatkan pertumbuhan equity (g). Pada posisi ini, tambahan porsi hutang akan memberikan penghematan pajak yang lebih besar dibanding beban bunga yang ditanggung, sehingga earning after tax meningkat relatif lebih besar terhadap equitynya. Karenanya, pada posisi ini, penambahan porsi hutang akan memberi dampak positif terhadap pertumbuhan equity. Karena tingkat pertumbuhan equity (g) merupakan hasil perkalian tingkat laba yang ditahan (b) dengan return on equity, maka, pada posisi dimana i < EP, penambahan hutang untuk membelanjai operasi perusahaan
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
akan meningkatkan pertumbuhan equity (g). Berarti pada posisi ini, debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap tingkat pertumbuhan equity. Sebaliknya pada posisi dimana bunga pinjaman (i) lebih tinggi dari tingkat EP, penggunaan hutang dalam pendanaan operasi perusahaan justru akan menurunkan pertumbuhan equity (g). Pada posisi dimana i > EP, tambahan hutang akan menimbulkan beban bunga yang lebih besar dibanding penghematan pajak, sehingga Earning After Tax menurun relatif lebih besar terhadap equity-nya. Karenanya, pada posisi ini, penambahan porsi hutang akan memberi dampak negatif terhadap pertumbuhan equity. Maka, pada posisi ini, debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap tingkat pertumbuhan equity (g). Pada kondisi tersebut, perusahaan akan dapat menaikkan tingkat pertumbuhan equity apabila perusahaan menggunakan modal sendiri. Pada posisi dimana tingkat bunga pinjaman (i) sama dengan EP, makin besarnya penggunaan hutang tidak akan mempengaruhi EP. Sebagaimana didefinisikan Brigham (1996), debt to equity ratio dihitung sebagai berikut : Jumlah seluruh debt pada tahun t Debt to Equity Ratio =
x 100% Jumlah seluruh equity pada tahun t
2.1.6. Plowback Ratio.
Plowback ratio merupakan rasio yang menunjukkan tingkat keuntungan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Tingkat laba yang tidak
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
dibagikan sebagai dividen tersebut akan menambah jumlah equity sehingga memberi pengaruh yang positif terhadap tingkat pertumbuhan equity. Karena plowback ratio merupakan bagian keuntungan yang tidak dibagikan sebagai dividen, maka plowback ratio tergantung pada tingkat dividen yang besarnya diusulkan oleh manajemen puncak dan ditetapkan oleh rapat umum pemegang saham. Brigham (1996) memformulasikan Plowback Ratio sebagai berikut : Plowback Ratio = (1- dividend payout ratio) Dimana Dividend Payout Ratio adalah bagian atas laba yang dibagikan dalam bentuk kas deviden kepada para pemegang saham. Rumus yang digunakan untuk menghitung Dividend Payout Ratio adalah : Dividend Payout Ratio =
Dividen Kas per Saham EPS
x100%
2.1.7. Tingkat Bunga dan Pajak
Bunga adalah pembayaran bunga karena melakukan pinjaman dari pihak lain (bunga hutang), sedangkan pajak merupakan pajak perseroan perusahaan yang harus dibayar perusahaan, yang tarifnya telah ditetapkan pemerintah. Menurut Brigham (1996), Interest Rate dihitung sebagai berikut : Interest Expense Interest Rate =
x 100% = …….% Long term debt + Short term debt
Hubungan tingkat bunga dengan pertumbuhan modal sendiri adalah bersifat negatif karena semakin besar tingkat bunga akan menurunkan laba bersih sesudah Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
pajak. Begitu pula dengan pembayaran pajak otomatis akan mengurangi laba bersih sesudah pajak sehingga juga mempunyai hubungan yang negatif dengan pertumbuhan modal sendiri. Tingkat pajak di sini adalah prosentase dari pendapatan perusahaan yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pemerintah. Untuk menghitung tingkat pajak, dipergunakan proxy, (Brigham ,1996) yaitu: Tax Tax rate =
x 100 % = …….% Earning Before Tax
2.1.8. Return On Investment (ROI)
Return on investment adalah kemampuan
dari modal yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih (setelah dikurangi beban pajak). Cara menghitung rasio ini adalah ditunjukkan dengan rumus : Keuntungan Netto Sesudah Pajak ROI =
x 100% = ……… % Total Aktiva
Hubungan return on investment dengan pertumbuhan modal sendiri adalah bersifat positif karena semakin tinggi tingkat perputaran aktiva akan meningkatkan penjualan yang selanjutnya akan meningkatkan laba dan pada akhirnya berdampak positif terhadap pertumbuhan modal sendiri.
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa hasil penelitian terdahulu. Penelitian terdahulu dimaksud ditunjukkan melalui matriks berikut ini. Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
No. 1
Nama Peneliti Harris & Raviv (1991)
Judul Penelitian The Theory of Capital Structure
Variabel Yang Digunakan Tangibility of asset (X1), investment opportunity (X3), firm size (X4), dan profitability(X5) Debt (Y)
2
Titman & Wessels (1988)
The Determinants of Capital Structure Choice
Uniqueness (X1), Industry Classification (X2), Size (X3), dan Profitability (X4). Equity
3
Handini (1992)
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Produk Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta
4
Surwanti (1993)
Pengaruh Return on Assets, Debt Equity Ratio, dan Plowback Ratio Terhadap Laju Pertumbuhan Modal Sendiri Produk Konsumsi Yang Terdaftar di Busar Efek Jakarta
5
Rahmanto (1994)
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Modal Sendiri Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta
Return on investment (X1) plowback ratio (X2) debt to equity ratio (X3) Pertumbuhan Modal Sendiri (Y) Return on assets (X1) Debt to equity ratio (X2) plowback ratio (X3) Pertumbuhan modal sendiri (Y) Return on assets (X1) tingkat bunga (X2). Debt to equity ratio (X3), Plowback ratio (X4) Pertumbuhan modal sendiri (Y) Return on assets (X1) Debt to equity ratio (X2)
6
Rasyid (1998)
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur dan Non
Kesimpulan Bahwa tangibility of asset yang diproxy melalui rasio fixed asset to total asset memiliki hubungan positif dengan jumlah pemakaian hutang, investment opportunity yang diproxy dari market to book value memiliki hubungan negatif dengan pemakaian utang, firm size yang diwakili Ln Net Sales memiliki hubungan positif dengan pemakaian utang (kecuali Jerman) dan Profitability yang diwakili oleh ROA memiliki hubungan dengan negatif (kecuali untuk Jerman) Bahwa uniqueness yang diwakili oleh selling expenses/sales memiliki hubungan negatif dengan pemakaian utang. Titman & Wessels berpendapat bahwa perusahaan yang memproduksi barang yang memerlukan penanganan khusus akan sangat mahal bila dilikuidasi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan yang menciptakan mesin atau peralatan berat lainnya cenderung menggunakan hutang lebih sedikit. Biaya menambah hutang dan modal sendiri juga berhubungan dengan ukuran perusahaan. Dalam hubungannya dengan profitabilitas, bahwa perusahaan lebih menyukai menambah modal pertama dari laba ditahan, kedua dari hutang dan ketiga dari modal sendiri. Return on investment dan plowback ratio berpengaruh secara signifikan, sedangkan debt to equity ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri
Return on assets, debt to equity ratio, dan plowback ratio berpengaruh secara signifikan terhadap laju pertumbuhan modal sendiri.
Return on assets dan tingkat bunga berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri. Sedangkan debt to equity ratio dan plowback ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri. Return on assets, debt to equity ratio, dan plowback ratio berpengaruh secara signifikan, sedangkan untuk industri non manufaktur terdapat variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan, yaitu Variabel plowback
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta 7
Sulistiadi (2000)
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Modal Sendiri pada Industri Manufaktur dan Industri Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun Amatan 1995-1996
Plowback ratio(X3) Pertumbuhan Modal Sendiri (Y) Basic earning power (X1) Debt to equity ratio (X2) Plowback ratio (X3) Tingkat bunga, dan tingkat pajak (X4) Pertumbuhan modal sendiri (Y)
ratio.
Terdapat pengaruh yang signifikan variabel basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, tingkat bunga, dan tingkat pajak secara bersama-sama terhadap laju pertumbuhan modal sendiri baik pada perusahaan industri manufaktur maupun pada perusahaan industri perbankan dan jasa keuangan. Sedangkan secara parsial dari kelima variabel independen yang diteliti, hanya variabel basic earning power, debt to equity ratio, dan plowback ratio yang mempunyai hubungan yang kuat terhadap pertumbuhan modal sendiri, variabel tingkat bunga dan tingkat pajak tidak mempunyai hubungan yang kuat terhadap perubahan modal sendiri perusahaan, baik yang berada di industri manufaktur maupun industri perbankan dan jasa keuangan. Sulistiadi (2000) menumukan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri baik pada industri manufaktur maupun industri perbankan dan jasa keuangan adalah variabel basic earning power
Titman & Wessels (1988) menemukan bahwa uniqueness yang diwakili oleh selling expenses/sales memiliki hubungan negatif dengan pemakaian utang. Titman & Wessels berpendapat bahwa perusahaan yang memproduksi barang yang memerlukan penanganan khusus akan sangat mahal bila dilikuidasi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan yang menciptakan mesin atau peralatan berat lainnya cenderung menggunakan hutang lebih sedikit. Biaya menambah hutang dan modal sendiri juga berhubungan dengan ukuran perusahaan. Dalam hubungannya dengan profitabilitas, bahwa perusahaan lebih menyukai menambah modal pertama dari laba ditahan, kedua dari hutang dan ketiga dari modal sendiri. Harris & Raviv (1991) meneliti 4 (empat) faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan manufaktur di negara – negara anggota G-7, yaitu tangibility of asset, investment opportunity, firm size, dan profitability.
Harris & Raviv (1991)
menemukan bahwa tangibility of asset yang diproxy melalui rasio fixed asset to total Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
asset memiliki hubungan positif dengan jumlah pemakaian hutang, investment opportunity yang diproxy dari market to book value memiliki hubungan negatif dengan pemakaian utang,
firm size yang diwakili Ln Net Sales memiliki hubungan positif
dengan pemakaian utang (kecuali Jerman) dan Profitability yang diwakili oleh ROA memiliki hubungan dengan negatif (kecuali untuk Jerman). Handini (1992) hanya meneliti perusahaan produk konsumsi, sedangkan Surwanti (1993) meneliti pada perusahaan manufaktur secara keseluruhan. Rahmanto (1994) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri pada industri perbankan tetapi tidak tercatat di Bursa Efek Jakarta. Rasyid (1998) melakukan penelitian yang membandingkan dua jenis industri, yaitu membandingkan industri manufaktur dan industri non manufaktur, dengan faktor yang mempengaruhinya adalah return on assets, debt to equity ratio, dan plowback ratio. Hasil penelitian Handini (1992) menunjukkan bahwa return on investment dan plowback ratio berpengaruh secara signifikan, sedangkan debt to equity ratio tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil penelitian Surwanti (1993) menunjukkan return on assets, debt to equity ratio, dan plowback ratio berpengaruh secara signifikan terhadap laju pertumbuhan modal sendiri. Faktor-faktor yang diteliti oleh Rahmanto (1994) selain faktor return to assets, debt to equity ratio, dan plowback ratio, ditambah dengan faktor tingkat suku bunga pinjaman. Pada penelitian yang dilakukan oleh Rahmanto, faktor yang berpengaruh secara signifikan adalah return on assets dan tingkat bunga, sedangkan debt to equity
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
ratio dan plowback ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri. Hasil peneltian yang dilakukan oleh Rasyid (1998) adalah untuk industri manufaktur, faktor-faktor return on assets, debt to equity ratio, dan plowback ratio berpengaruh secara signifikan, sedangkan untuk industri non manufaktur terdapat variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan, yaitu variabel plowback ratio. Sulistiadi (2000) melakukan replikasi penelitian keempat peneliti terdahulu dengan menambah variabel basic earning power, interest dan tax sebagai variabel bebas yang mempengaruhi laju pertumbuhan sendiri. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap industri manufaktur dan industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 1992-1996 menunjukkan bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan variabel basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, tingkat bunga, dan tingkat pajak secara bersama-sama terhadap laju pertumbuhan modal sendiri baik pada perusahaan industri manufaktur maupun pada perusahaan industri perbankan dan jasa keuangan, sedangkan secara parsial dari kelima variabel independen yang diteliti, hanya variabel basic earning power, debt to equity ratio, dan plowback ratio yang mempunyai hubungan yang kuat terhadap pertumbuhan modal sendiri, variabel tingkat bunga dan tingkat pajak tidak mempunyai hubungan yang kuat terhadap perubahan modal sendiri perusahaan, baik yang berada di industri manufaktur maupun industri perbankan dan jasa keuangan. Sulistiadi (2000) menemukan bahwa variabel yang
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
paling berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri baik pada industri manufaktur maupun industri perbankan dan jasa keuangan adalah variabel basic earning power
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, tinjauan teoritis dan penelitian terdahulu, sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka peneliti membuat kerangka konseptual seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Basic Earning Power Debt to Equity Ratio
H1
Plowbak Ratio
Pertumbuhan Equity
Interest and Tax Rate Return on Investment Gambar 3.1. Diagram Kerangka Konseptual
Struktur modal merupakan kompoisis pendanaan ekuitas (modal sendiri) dan utang pada suatu perusahaan (Wild et al., 2005).
Riyanto (2001) besar kecilnya
struktur modal yang digunakan perusahaan dipengaruhi faktor : tingkat bunga, stabilitas earning, susunan aktiva, risiko aktiva, jumlah modal yang dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen, besarnya perusahaan, risiko bisnis. Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri terdiri dari basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate (disarikan dari Brigham, 1996). Pengaruh masing – masing faktor tersebut terhadap Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang 33 Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
pertumbuhan modal sendiri : basic earning power berpengaruh positif, debt to equity ratio berpengaruh negatif, plowback ratio berpengaruh positif, interest and tax rate berpengaruh negatif
3.2. Hipotesis
Sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu, selanjutnya disusun hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu: H1. :
Basic earning power, debt to equity ratio, plow back ratio, tingkat bunga dan pajak serta return on investment berpengaruh terhadap laju pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2005 – 2007, baik secara simultan maupun secara parsial.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian causal effect, dimana penelitian yang dilakukan diarahkan untuk memperoleh fakta – fakta dari fenomena yang ada dan mencari keterangan – keterangan secara faktual tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2005 – 2007. Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri dimaksud terdiri dari Basic earning power, debt to equity ratio, plow back ratio, tingkat bunga dan pajak serta return on investment.
4.2. Populasi Dan Sampel
Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel hanya pada perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta sesudah tahun 2004, karena data yang digunakan untuk analisa penelitian, adalah data perusahaan tahun 2005 sampai dengan 2007, kecuali untuk menghitung laju pertumbuhan ekuitas internal perusahaan data perusahaan diambil dari tahun 2004 - 2007. Faktor-faktor yang diteliti adalah basic eearning power, debt to equity ratio, plowback ratio, tingkat bunga dan pajak serta return on investment. Dalam penelitian ini, yang dimaksud perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang melakukan proses pabrikasi di mana input diproses menjadi Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang 35 Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
suatu output yang telah berubah wujudnya. Dapat juga dikatakan perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengubah bahan mentah menjadi produk akhir melalui usaha para pekerja pabrik dengan menggunakan peralatan produksi Populasi dalam penelitian adalah perusahaan pada industri manufaktur yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005-2007. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak adalah 109 perusahaan industri. Pengambilan sample dilakukan berdasarkan purposive sampling, dengan kriteria : 1. Sampel diambil dari data yang tersedia di Jakarta Stock Exchange (JSX) Watch dan laporan keuangan perusahaan pada tahun 2005-2007. 2. Sampel yang diambil merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta sesudah tahun 2004 karena penulis meneliti untuk tahun pengamatan 2005 -2007. Tetapi khusus untuk menghitung laju pertumbuhan modal sendiri diambil data tahun 2004-2007. 3. Perusahaan yang diteliti tidak melakukan emisi saham baru pada periode 20042007. Sesuai dengan ketiga kriteria di atas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 78 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, seperti ditunjukkan pada table berikut ini.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Tabel 4.1. Pengambilan Sampel Berdasarkan Purposive Sampling No. 1.
3. 4. 5.
Distribusi Sampel Perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari 2005 – 2007 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama tiga tahun berturut – turut, yaitu dari tahun 2005-2007 Perusahaan yang tidak mempunyai laporan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember Perusahaan yang melakukan emisi saham baru pada periode 2005 – 2007 Jumlah
Total 109
(8) (3) (20) 78
4.3. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari enam variabel, yaitu laju pertumbuhan modal sendiri (g) sebagai variabel dependen dan lima variabel independen yang terdiri dari Basic Earning Power (BEP=X1), Debt to Equity Rati (DER=X2), Plowback Ratio (PR=X3), Interest and Tax Rate (ITR=X4), dan Return on Invesment (ROI=X5).
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
4.4. Variabel Operasional Penelitian
Matrik variabel operasional penelitian ditunjukkan pada tabel berikut ini.
1. Tabel 4.2. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Variabel Penelitian
Definisi
Basic Earning Power menunjukkan kemampuan Basic Earning perusahaan Power memanfaatkan (BEP=X1) assetnya untuk menghasilkan keuntungan (profit). Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang Debt to menunjukkan Equity Ratio perbandingan antara (DER =X2) total hutang dengan total equity Plowback ratio merupakan rasio yang Plowback menunjukkan tingkat Ratio keuntungan yang tidak (PR=X3) dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Interest rate adalah rasio pembayaran bunga karena melakukan pinjaman Interest and dari pihak lain dan Tax Tax Rate (X4) rate adalah prosentase dari pendapatan perusahaan yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada
Parameter
Skala Ukuran
EBIT x100% TotalAssets
Rasio
TotalDebt x100% Equity
Rasio
1-Devident Payout Ratio
Rasio
Interest + Tax Expense x100% EBIT
Rasio
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Return on investment (X5)
Pertumbuhan Internal Equity (g=Y)
pemerintah. kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih (setelah dikurangi beban pajak). Laju pertumbuhan modal sendiri adalah rasio naik atau turunnya modal sendiri yang diinvestasikan.
EAT x100% Total Aktiva
Rasio
IEt − IEt −1 x100% IEt −1
Rasio
(a) Laju Pertumbuhan Modal Sendiri (g=Y) Laju pertumbuhan modal sendiri adalah rasio naik atau turunnya modal sendiri yang diinvestasikan. Rumus yang digunakan menghitung laju pertumbuhan modal sendiri. g=
Jumlah modal sendiri pada tahun t - Jumlah modal sendiri pada tahun t-1 x 100% Jumlah modal sendiri pada tahun t - 1
(b) Basic Earning Power (BEP=X1) Basic Earning Power menunjukkan kemampuan perusahaan memanfaatkan assetnya untuk menghasilkan keuntungan (profit). Rasio ini membandingkan profit dengan asset yang digunakan untuk menghasilkan profit tersebut. EBIT pada tahun t Basic Earning Power =
x 100% Total Asset pada tahun t
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
(c) Debt to Equity Ratio (DER=X2) Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara total hutang dengan total equity. Rumus yang digunakan untuk menghitung DER adalah : Jumlah seluruh debt pada tahun t Debt to Equity Ratio =
x 100% Jumlah seluruh equity pada tahun t
(d) Plowback Ratio (PR=X3)
Plowback ratio merupakan rasio yang menunjukkan tingkat keuntungan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Tingkat laba yang tidak dibagikan sebagai dividen tersebut akan menambah jumlah equity sehingga memberi pengaruh yang positif terhadap tingkat pertumbuhan equity. Brigham (1996: 635) memformulasikan Plowback Ratio sebagai berikut : Plowback Ratio = (1- dividend payout ratio)
Dimana Dividend Payout Ratio adalah bagian atas laba yang dibagikan dalam bentuk kas deviden kepada para pemegang saham. Rumus yang digunakan untuk menghitung Dividend Payout Ratio adalah : Dividend Payout Ratio =
Dividen Kas per Saham x 100% EPS
(e) Interest and Tax Rate (ITR=X4) Interest rate adalah rasio pembayaran bunga karena melakukan pinjaman dari pihak lain (Brigham 1996). Untuk menghitung interest rate digunakan rumus :
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Interest + Tax Expense Interest and Tax Rate =
x 100% EBIT
(f) Return on Investment (ROI= X5) Return on investment adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih (setelah dikurangi beban pajak). Cara menghitung rasio ini adalah ditunjukkan dengan rumus : Keuntungan Netto Sesudah Pajak ROI =
x 100% Total Aktiva
4.5. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah Bursa Efek Jakarta, sebagai lembaga pasar modal Indonesia. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus 2008 sampai dengan Desember 2008.
4.6. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder, meliputi laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan yang dimuat dalam Jakarta Stock Exchange (JSX) Watch. Sumber data yang digunakan untuk menghitung variabel-variabel dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Jakarta periode 2005 hingga 2007. Sumber data diperoleh dari Laporan keuangan tahunan yang terdiri dari neraca dan laporan laba/rugi tahun 2005 – 2007 dari Jakarta Stock Exchange (JSX) Watch. Data penelitian ini merupakan gabungan antara data times series dan cross sectional (pooled data). Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
4.7. Uji Asumsi Klasik
Suatu instrumen pengamatan dinyatakan layak untuk diteliti bila data tersebut terbebas dari asumsi – asumsi klasik statistik, antara lain asumsi multikolineritas, autokorelasi, heteroskesdastisitas dan normalitas. a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel bebas (independent). Model yang baik seharusnya tidak terjadi adanya korelasi antara variabel bebas. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinearitas, yaitu dengan menganalisis nilai tolerance serta Variance Inflation Faktor (VIF) >1 dan nilai tolerance <1. b. Uji Autokorelasi Digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya autokorelasi, yaitu dengan Durbin Watson (DW), yaitu dengan membandingkan nilai DW statistic dengan DW table. Apabila nilai DW statistic terletak pada daerah no autocorrelation berarti telah memenuhi asumsi klasik regresi.
Untuk mengetahui posisi tersebut terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai Durbin-Watson dengan rumus : 4-du dan 4-dl. Untuk mencari nilai du dan dl dilakukan dengan melihat Tabel dw. Lebih jelasnya autokorelasi digambarkan sebagai berikut :
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Autokorelasi (+)
0
Sumber : Ghozali (2005)
Autokorelasi (-)
Ho diterima (no serial correlation) dl
du
(4-du) 4-dl
4
Gambar 4.1. Diagram Durbin – Watson
Ghozali (2005) mendeteksi autokorelasi dengan indicator sebagai berikut : a. Jika nilai DW hitung > batas atas (du) tabel, berarti terdapat autokorelasi b. Jika nilai DW hitung < batas atas (du) tabel, berarti terdapat autokorelasi c. Uji Heteroskedastiitas Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastistas dilakukan uji Glejser dengan melihat tingkat signifikansi dari hasil regresi nilai absolute residual sebagai variabel
terikat
dengan
variabel
bebas.
Deteksi
ada
atau
tidaknya
heterosdekastisitas dapat juga dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit) pada grafik plot (scatterplot) antara nilai prediksi variabel terkait (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Gujarati (2005) menggunakan Glesjer untuk memformalkan grafik dengan melakukan regresi terhadap model regresi dan kembali melakukan regresi terhadap residual untuk menentukan koefisien kemiringan yang signifikan, dan melakukan pengujian t sebagai berikut :
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
- t hitung > t tabel = terjadi heterokedastisitas - t hitung ≤ t tabel = tidak ada heterokedastisitas d. Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu variabel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan adalah data yang memiliki distribusi atau sebaran normal. Normalitas data dapat dlihat dengan Nilai Skewness (kecondongan), yaitu dengan membandingkan nilai nilai Zskewness dan nilai Z tabel (Ghozali, 2005), dengan ketentuan : a. Zskewnes < Ztabel menunjukkan data dalam suatu variabel memiliki sebaran normal. b. Zskewnes > Ztabel menunjukkan data dalam suatu variabel memiliki sebaran tidak normal.
4.8. Model Analisis Data
Model analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah regresi linier berganda (Multiple Regression Analysis) dengan persamaan sebagai berikut :
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Y = b0 + b1XBEP + b2XDER + b3XPR + b4XITR + b5XROI + e Dimana : Y = = XBEP = XDER = XPR = XITR = XT = XROI = b0-11 e =
Pertumbuhan internal equity ; basic earning power; debt to equity ratio; plowback ratio; interest and tax rate nilai standardized tax; return on investment; koefisien regresi; error
4.9. Pengujian Hipotesis
Ghozali (2003) membuktikan hipotesis dengan menggunakan alat uji sebagai berikut : 1. Uji F, dengan maksud menguji apakah secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95 % (α=0,05). Urutan uji F a. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif. H0 : β1 = β2 = β3 =…………….=β5 = 0 Ha : Paling sedikit ada satu βi ≠ 0
i = 1,2,3,…….5
b. Menghitung F-hitung dengan menggunakan rumus yaitu :
Adjusted R2 /k 1− R2 /n − k −1 dimana : R2= koefesien determinasi n = jumlah sampel F =
(
)
k = jumlah variabel bebas
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Dengan kriteria tersebut, diperoleh nilai Fhitung yang dibandingkan dengan Ftabel dengan tingkat resiko (level of significant) dalam hal ini 0,05 dan degree of freedom = n-k-1.
c. Kriteria Pengujian : dimana : Fhitung > Ftabel Fhitung ≤ Ftabel
= H0 ditolak = H0 diterima
2. Uji-t statistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Urutan Uji t : a.
Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif. H0 : βi = 0 i = 1,2,3,….....5 Ha : βi≠0 i = 1,2,3,…….5
Menghitung t-hitung dengan menggunakan rumus :
t
hit
bi sb i dimana : =
bi = koefesien regresi masing-masing variabel Sbi = standar error masing-masing variabel
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Dari perhitungan tersebut akan diperoleh nilai thitung yang kemudian dibandingkan dengan ttabel pada tingkat keyakinan 95%. b. Kriteria pengujian : t hitung > t tabel = H0 ditolak t hitung ≤ t
tabel
= H0 diterima
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005 - 2007. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan modal sendiri, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate dan return on investment. Analisis deskriptif dari masing-masing variabel dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 5.1. Statistik Deskriptif Basic Earning Power (BEP) Deskripsi
Rata – Rata Std Dev Maximum Minimum
2005
16.50 24.64965 134.44 -37.50
Tahun 2006 10.66 13.4184 62.97 -25.46
2007 14.42 19.82451 96.57 -12.39
Tabel 5.1. diatas menunjukkan bahwa rata–rata rasio kemampuan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta didalam memanfaatkan assetnya untuk menghasilkan keuntungan (profit) pada tahun 2005 sebesar 16,50%, standar deviasi 24,65% dengan Nilai maximum 134,44% dan minimum -37,50%. Rata–rata rasio kemampuan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta didalam Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 47 USU Repository © 2008
memanfaatkan assetnya untuk menghasilkan keuntungan (profit) pada tahun 2006 sebesar 10,66%, standar deviasi 13,42% dengan Nilai maximum -62,67 % dan minimum -25,46%. Rata–rata rasio kemampuan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta didalam memanfaatkan assetnya untuk menghasilkan keuntungan (profit) pada tahun 2007 sebesar 14,42%, standar deviasi 19,83% dengan Nilai maximum 96,57% dan minimum -12,39%. Deskripsi ini menunjukkan bahwa Rata– rata kemampuan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta didalam memanfaatkan assetnya untuk menghasilkan keuntungan (profit) dari tahun 2005 – 2007 yang diinterpretasikan melalui rasio basic earning power masih tergolong rendah dan berfluktuasi. Statistik deskriptif bagian dari modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005 – 2007 dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang diinterpretasikan melalui debt to equity ratio, seperti ditunjukkan pada Tabel di bawah ini. Tabel 5.2. Statistik Deskriptif Debt to Equity Ratio Deskripsi
Rata – Rata Std Dev Maximum Minimum
2005
244.34 636.1522 5,079.80 -1,026.32
Tahun 2006 137.43 914.4624 5,879.42 -5,264.13
2007 439.58 2882.123 25,494.69 -893.68
Tabel 5.2. diatas menunjukkan bahwa rata – rata bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang pada tahun 2005 sebesar 244,34%, standar deviasi sebesar 636,15% dengan nilai maksimum sebesar 5.079,80% dan minimum Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
1.026,32%.
Rata – rata bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk
keseluruhan hutang pada tahun 2006 sebesar 137,43%, standar deviasi sebesar 914,46% dengan nilai maksimum sebesar 5.879,42% dan minimum -5.264,13%. Adapun rata – rata bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang pada tahun 2007 sebesar 439,58%, standar deviasi sebesar 2.882,12% dengan nilai maksimum 25.494,69% dan minimum sebesar -893,68%. Deskripsi ini menunjukkan bahwa secara rata – rata rasio bagian dari modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005 – 2007 dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang berada di atas ambang insolvable. Statistik deskriptif plowback ratio atau tingkat keuntungan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005 – 2007 ditunjukkan pada Tabel di bawah ini. Tabel 5.3. Statistik Deskriptif Plowback Ratio Deskriptif
Rata – Rata Std Dev Maximum Minimum
2005
3.39 30.77424 247.96 -101.56
Tahun 2006
2.02 5.546652 37.92 -4.56
2007
4.50 21.4551 185.43 -3.72
Tabel 5.3. diatas menunjukkan bahwa rata-rata tingkat keuntungan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005 sebesar 3.39%, standar deviasi sebesar 30,77% dengan nilai maksimum sebesar 247,96% dan minimum -101,56%. Rata – rata tingkat keuntungan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2006 sebesar 2,02%, standar deviasi sebesar 5,55% dengan nilai maksimum sebesar 37,92% dan terendah -4,56%. Adapun rata – rata tingkat keuntungan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2007 sebesar 4,50%, standar deviasi sebesar 21,46% dengan nilai maksimum sebesar 185,43% dan terendah -3,72%. Indikator ini menggambarkan bahwa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari 2005 – 2007 lebih besar mengaloksikan laba sebagai equity daripada membagikannya kepada pemegang saham dalam bentuk deviden. Statistik deskriptif Interest and Rate Tax atau rasio pembayaran kewajiban perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005-2007 kepada kreditur dalam bentuk bunga dan kepada pemerintah dalam bentuk pajak ditunjukkan pada Tabel di bawah ini. Tabel 5.4. Statistik Deskriptif Interest and Tax Rate Deskriptif
Rata – Rata Std Dev Maximum Minimum
2005
90.04 160.499 663.17 -465.89
Tahun 2006 -1,185.74 109917.67 634,895.46 -726,116.03
2007 -9,814.99 77974.9814 1,653.36 -685,176.30
Tabel 5.4. diatas menunjukkan rata – rata rasio pembayaran kewajiban perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005 kepada kreditur dalam bentuk bunga dan kepada pemerintah dalam bentuk pajak sebesar 90.04%, standar deviasi 160,50% dengan nilai maksimum sebesar 663,17% dan Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
minimum sebesar -465.89%. Rata – rata rasio pembayaran kewajiban perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2006 kepada kreditur dalam bentuk bunga dan kepada pemerintah dalam bentuk pajak sebesar -1.185,74%, standar deviasi 109.917,67% dengan nilai maksimum sebesar 634.895,46% dan minimum sebesar -726.116%. Rata – rata rasio pembayaran kewajiban perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2007 kepada kreditur dalam bentuk bunga dan kepada pemerintah dalam bentuk pajak sebesar -9.814,99%, standar deviasi 77.974,98% dengan nilai maksimum sebesar 1.653,36% dan minimum sebesar -685.176,30%. Indikator ini menggambarkan bahwa interest rate and tax rate perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005 – 2007 cukup tinggi sebagai dampak tingginya debt perusahaan. Tidak hanya perusahaan yang laba dibebankan bunga dan pajak, melainkan juga perusahaan yang menderita rugi, sehingga pada tahun 2006 dan 2007 ditemukan interest rate and tax rate negatif. Statistik deskriptif return on investment atau kemampuan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005-2007 mengembalikan investasi yang ditanamkan berdasarkan laba bersih yang diperoleh perusahaan ditunjukkan pada Tabel di bawah ini.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Tabel 5.5. Statistik Deskriptif Return on Investment Deskriptif
Rata – Rata Std Dev Maximum Minimum
2005 5.27 16.0697 96.94 -39.25
Tahun 2006 3.83 10.3886 37.22 -36.97
2007
7.10 14.6837 62.16 -32.81
Tabel 5.5. diatas menunjukkan rata – rata kemampuan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta mengembalikan investasi yang ditanamkan berdasarkan laba bersih yang diperoleh perusahaan pada tahun 2005 sebesar 5,27%, standar deviasi 16,07% dengan nilai maksimum 96,94% dan minimum -39,25%. Rata– rata kemampuan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta mengembalikan investasi yang ditanamkan berdasarkan laba bersih yang diperoleh perusahaan pada tahun 2006 sebesar 3,83%, standar deviasi 10,39% dengan nilai maksimum 37,22% dan minimum -36,97%. Rata–rata kemampuan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta mengembalikan investasi yang ditanamkan berdasarkan laba bersih yang diperoleh perusahaan pada tahun 2007 sebesar 7,10%, standar deviasi 14,68% dengan nilai maksimum 62,16% dan minimum -32,81%. Indikator di atas menggambarkan bahwa kemampuan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005-2007 mengembalikan investasi yang ditanamkan berdasarkan laba bersih yang diperoleh perusahaan tarus meningkat, namun masih relatif rendah.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Statistik deskriptif pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005-2007 ditunjukkan pada Tabel dibawah ini. Tabel 5.6. Statistik Deskriptif Pertumbuhan Modal Sendiri Deskriptif
Rata – Rata Std Dev Maximum Minimum
2005
12.22 76.05836 396.29 -287.58
Tahun 2006 34.09 117.5531 875.78 -122.70
2007
-3.20 230.2737 777.69 -1,356.52
Tabel 5.6. diatas menunjukkan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005, secara rata – rata mengalami peningkatan (bertumbuh) sebesar 12,22%, standar deviasi 76,06%, nilai tertinggi sebesar 396,29% dan terendah -287,58%. Modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2006, secara rata – rata mengalami peningkatan (bertumbuh) sebesar 34,09%, standar deviasi 117,55%, nilai tertinggi sebesar 875,78% dan terendah -122,70%. Modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2007, secara rata – rata mengalami penurunan (tidak bertumbuh) sebesar -3,20%, standar deviasi 230,27%, nilai tertinggi sebesar 777,69% dan terendah -1.356,52%.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
5.1.2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas ditunjukkan pada Tabel berikut ini. Tabel 5.7. Hasil Uji Multikolinearitas Nilai Tolerance 0.663 0.971 0.990 0.988 0.651
Variabel Penelitian
Basic Earning Power (X1) Debt to Equity Ratio (X2) Plowback Ratio (X3) Interest and Tax Rate (X4) Return on Investment (X5)
Kriteria VIF 1.508 1.030 1.010 1.012 1.537
Bebas Asumsi Multikolinearitas Bebas Asumsi Multikolinearitas Bebas Asumsi Multikolinearitas Bebas Asumsi Multikolinearitas Bebas Asumsi Multikolinearitas
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance dari kelima Variabel bebas dalam penelitian ini <1.0 dan nilai Variance Inflation Faktor (VIF) > 1.0, artinya keseluruhan Variabel bebas dalam penelitian ini terbebas dari asumsi klasik multikolinieritas. b. Uji Autokorelasi
Hasil uji autokorealsi ditunjukkan melalui gambar berikut ini.
Autokorelasi (+)
0
Autokorelasi (-)
Ho diterima (no serial correlation)
dl
du
(4-du) 4-dl
4
2.129 Gambar 5.1. Hasil Uji Autokorelasi Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Gambar di atas menunjukkan bahwa nilai DW tabel dengan n=79; k = 5;α 5% sebesar 1.77 < dari DW hitung 2.129. Dengan demikian variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari asumsi autokorelasi. c. Uji Heteroskedastisitas
Regression Standardized Predicted Value
Hasil uji heteroskedastisitas ditunjukkan melalui grafik scatterplot berikut ini.
12
9
6
3
0
-3
-10.0
-7.5
-5.0
-2.5
0.0
2.5
5.0
Regression Studentized Residual
Gambar 5.2. Hasil Uji Heterokedastisitas
Gambar 5.2. di atas menunjukkan bahwa nilai prediksi variabel terkait (ZPRED=pertumbuhan modal sendiri) dengan residualnya (SRESID= basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, tax and interest rate, return on investmen)
memiliki
pola
bergelombang,
melebar,
kemudian
menyempit.
Hasil
uji
heterokedastisitas dengan menggunakan uji Glesjer ditunjukkan pada tabel berikut Tabel 5.8. Hasil Uji Heterokedastisitas Variabel Penelitian Basic Earning Power (X1) Debt to Equity Ratio (X2) Plowback Ratio (X3) Interest and Tax Rate (X4) Return on Investment (X5)
Nilai t tabel thitung (Abs) 1.993 0.000 1.993 0.000 1.993 0.000 1.993 0.000 1.993 0.000
Kriteria Tidak terjadi heterokedastisitas Tidak terjadi heterokedastisitas Tidak terjadi heterokedastisitas Tidak terjadi heterokedastisitas Tidak terjadi heterokedastisitas
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Berdasarkan kedual hasil uji di atas, maka dapat dinyatakan bahwa keseluruhan variabel penelitian dalam penelitian ini terbebas dari asumsi heterokedastisitas d. Uji Normalitas Data
Hasil uji normalitas ditunjukan melalui tabel berikut : Tabel 5.9. Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian Basic earning power (X1) Debt to equity ratio (X2) Plowback Ratio (X3) Interest and Tax Ratio (X4) Return on Investment (X5) Pertumbuhan Modal Sendiri (Y)
Nilai Skewness 2.024 12.386 8.206 -4.018 1.578 -3.634
Zskewness
7.30 44.65 29.58 -14.48 5.68 -13.10
Tabel 5.9. di atas menunjukkan variabel basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, dan return on investment memiliki sebaran data tidak normal,
yaitu Zskewness > Ztabel 1,96, sedangkan interest and tax ratio dan pertumbuhan modal sendiri memiliki sebaran data normal, yaitu Z skewness < Z hitung 1,96.
5.1.3. Model Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan model regresi linier berganda. Pemodelan analisis data dalam penelitian ini didasarkan output SPSS seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Tabel 5.10. Hasil Uji Hipotesis
Nilai R Nilai R2 Nilai Adjusted R2 Nilai SEE
= 0.396a = 0.156 = 0.138 = 144.55
Nilai F hitung Nilai Sig. F hitung
Nilai Constant t = -9.397 Nilai Betha Basic Earning Power = 0.547 t hitung Nilai Betha Debt to Equity Ratio = -0.001 t hitung Nilai Betha Plowback Ratio = 2.592 t hitung Nilai Betha Interest and Tax Rate = -1.1E-05 t hitung Nilai Betha Return on Investment= -1.448 t hitung
=0.936 = -0.158 =5.944 =-0.087 = 1.719
tαhitung tαhitung tαhitung tαhitung tαhitung
= 8.456 = 0.000
= 0.350 = 0.874 = 0.000 = 0.931 = 0.087
Berdasarkan tabel di atas dirumuskan model penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut : Y = -9.397 +0.547BEP – 0.001DER + 2.592PR -1.1E-05ITR -1.448ROI+ 144.55
Model di atas menginterpretasikan : 1. Betha Pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, yaitu sebesar -939.70%, artinya pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007 memiliki nilai koefisien regresi sebesar
-
939.70%. 2. Basic earning power berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, yaitu sebesar 54.70%, artinya setiap pertambahan 1 basic earning power
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
akan menambah nilai koefisien regresi pertumbuhan modal sendiri sebesar 0.547. 3. Debt to equity ratio berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, yaitu sebesar -0.1%, artinya artinya setiap pertambahan 1 debt equity ratio akan menurunkan nilai koefisien regresi pertumbuhan modal sendiri
sebesar 0.001. 4. Plowback ratio berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, yaitu sebesar 259,20%, artinya setiap pertambahan 1 basic earning power akan menambah nilai koefisien regresi pertumbuhan modal sendiri sebesar 2.592. 5. Interest and tax rate berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, yaitu sebesar -0.00011%, artinya setiap pertambahan 1 Interest and tax rate akan menurunkan nilai koefisien regresi pertumbuhan modal sendiri
sebesar 0.0000011. 6. Return on investment berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, yaitu sebesar -144.80%, artinya setiap pertambahan 1 return on investment akan menurunkan nilai koefisien regresi pertumbuhan modal sendiri
sebesar 1.448.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
5.1.4.Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate dan return on investment berpengaruh terhadap
pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, baik secara simultan maupun secara parsial. Hasil analisis sebagaiman ditunjukkan pada tabel 5.10 dimuka menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun secara parsial Variabel basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate dan return on investment
berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007. Untuk melihat tingkat kepercayaan hasil uji hipotesis, selanjutnya dilakukan uji signifikansi. Uji signfikansi dibedakan atas uji signifikansi simultan (uji F) dan Uji signifikansi parsial (Uji t) dengan taraf signifikansi α 5%.
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Secara simultan basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate dan return on investment berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, yaitu α hitung 0.000 < α 5% dan Fhitung 8.456 > F tabel 2.23. (Lihat Lampiran 4, Tabel Anova).
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
2. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Hasil uji pengaruh parsial Variabel basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate dan return on investment terhadap pertumbuhan
modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel 5.11 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Variabel Basic earning power Debt to equity ratio Plowback ratio Interest and tax rate Return on investment
αhitung
α5%
thitung
0.350 0.874 0.000 0.931 0.087
0.05 0.05 0.05 0.05 0.05
0.936 -0.158 5.944 -0.087 1.719
ttabel 1.993 -1.993 1.993 -1.993 1.993
Kriteria Signifikansi Tidak Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan
Tabel 5.11. di atas menunjukkan bahwa : 1. Nilai αhitung > α5%, yaitu 0.350 > 0.05 dan thitung < ttabel, yaitu 0.936 <1.993, artinya bahwa secara parsial basic earning power berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007. 2. Nilai αhitung > α5%, yaitu 0.874 > 0.05 dan thitung < ttabel, yaitu -0.158<1.993, artinya bahwa secara parsial debt to equity ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007. 3. Nilai αhitung < α5%, yaitu 0.000< 0.05 dan thitung > ttabel, yaitu 5.994 >1.993, artinya bahwa secara parsial plowback ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007. 4. Nilai αhitung > α5%, yaitu 0.931 > 0.05 dan thitung < ttabel, yaitu -0.087<1.993, artinya bahwa secara parsial interset and tax rate berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007. 5. Nilai αhitung > α5%, yaitu 0.087> 0.05 dan thitung < ttabel, yaitu 1.719<1.993, artinya bahwa secara parsial return on investment berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007.
5.2. Pembahasan
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh utang-utangnya (Munawir, 2001). Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri terdiri dari basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate (disarikan dari Brigham, 1996). Pengaruh masing – masing faktor tersebut
terhadap pertumbuhan modal sendiri : basic earning power berpengaruh positif, debt to equity ratio berpengaruh negatif, plowback ratio berpengaruh positif, interest and tax rate berpengaruh negatif. Handini (1992) mengkombinasikan Variabel return on
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
investment didalam menguji faktor – faktor yang mempengaruhi modal sendiri,
menghasilkan return on investment dan plowback ratio berpengaruh secara signifikan, sedangkan debt to equity ratio tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil penelitian Surwanti (1993) menunjukkan return on assets, debt to equity ratio, dan plowback ratio berpengaruh secara signifikan terhadap laju pertumbuhan
modal sendiri. Faktor-faktor yang diteliti oleh Rahmanto (1994) selain faktor return to assets, debt to equity ratio, dan plowback ratio, ditambah dengan faktor tingkat suku
bunga pinjaman. Pada penelitian yang dilakukan oleh Rahmanto, faktor yang berpengaruh secara signifikan adalah return on assets dan tingkat bunga, sedangkan debt to equity ratio dan plowback ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri. Hasil peneltian yang dilakukan oleh Rasyid (1998) adalah untuk industri manufaktur, faktor-faktor return on assets, debt to equity ratio, dan plowback ratio berpengaruh secara signifikan, sedangkan untuk industri non
manufaktur terdapat variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan, yaitu Variabel plowback ratio. Sulistiadi (2000) melakukan replikasi penelitian keempat peneliti
terdahulu dengan menambah Variabel basic earning power, interest dan tax sebagai Variabel bebas yang mempengaruhi laju pertumbuhan sendiri. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap industri manufaktur dan industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 1992-1996 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, tingkat bunga, dan tingkat pajak secara bersama-sama terhadap laju pertumbuhan modal sendiri baik pada
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
perusahaan industri manufaktur maupun pada perusahaan industri perbankan dan jasa keuangan, sedangkan secara parsial dari kelima variabel independent yang diteliti, hanya variabel basic earning power, debt to equity ratio, dan plowback ratio yang mempunyai hubungan yang kuat terhadap pertumbuhan modal sendiri, variabel tingkat bunga dan tingkat pajak tidak mempunyai hubungan yang kuat terhadap perubahan modal sendiri perusahaan, baik yang berada di industri manufaktur maupun industri perbankan dan jasa keuangan. Sulistiadi (2000) menumukan bahwa Variabel yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri baik pada industri manufaktur maupun industri perbankan dan jasa keuangan adalah variabel basic earning power Hasil uji hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate dan return on investment
berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007 dan secara parsial hanya variabel plowback ratio yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan modal
sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, sedangkan basic earning power dan return on investment berpengaruh positif tidak signifikan, variabel debt to equity ratio, dan interest and tax rate berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007. Penelitian ini mendukung hasil penelitian Handiri (1992), Surwanti (1993), Rasyid (1998), Sulistiadi (2000) dan kontradiktif dengan hasil penelitian Rahmanto (1994).
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Secara simultan basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate dan return on investment berpengaruh terhadap pertumbuhan modal
sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007. Penelitian ini mendukung hasil penelitian Handiri (1992), Surwanti (1993), Rasyid (1998), Sulistiadi (2000) dan kontradiktif dengan hasil penelitian Rahmanto (1994). Kontradiktif penelitian yang dilakukan dengan Rahmanto (1994), disamping perbedaan jenis perusahaan yang diteliti, perbedaan stabilitas ekonomi tahun 1994 dengan tahun 2005 – 2007 berdampak pada perbedaan rentabilitas ekonomi perusahaan, yang pada akhirnya berdampak pada perbedaan data dan kesimpulan penelitian. 2. Secara parsial hanya variabel plowback ratio yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, sedangkan basic earning power dan return on investment berpengaruh positif tidak signifikan, variabel debt to equity ratio, dan interest and tax rate berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007. Penelitian ini mendukung hasil penelitian Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 65 USU Repository © 2008
Handiri (1992), Surwanti (1993), Rasyid (1998), Sulistiadi (2000) dan kontradiktif dengan hasil penelitian Rahmanto (1994). Kontradiktif penelitian yang dilakukan dengan Rahmanto (1994), disamping perbedaan jenis perusahaan yang diteliti, perbedaan stabilitas ekonomi tahun 1994 dengan tahun 2005 – 2007 berdampak pada perbedaan rentabilitas ekonomi perusahaan, yang pada akhirnya berdampak pada perbedaan data dan kesimpulan penelitian.
6.2. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari kejelasan faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri yang didasarkan atas faktor basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate dan return on investment. Faktor lain yang juga mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri
yang belum diungkap dalam penelitian ini, seperti profit margin bisa dipakai untuk mengkonfirmasi ulang penelitian ini. 2. Populasi penelitian ini hanya difokuskan pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2006- 2007, sehingga hasil penelitian ini sulit untuk menggambarkan kondisi pertumbuhan modal sendiri secara komprehensif.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
6.3. Saran
Terkait dengan kesimpulan dan keterbatasan masalah di atas, disarankan kepada manajer investasi dan peneliti lanjutan agar mempertimbangkan faktor lain seperti net profit margin dan juga variabel moderating maupun intervening untuk mengkonfirmasi
ulang penelitian ini, sehingga diperoleh hasil penelitian yang bisa mengeneralisasi hasil penelitian sebelumnya.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA Arikonto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta, Jakata. Brealey, Richard A., & Stewart Myers. 1996. Principles of Corporate Finance. 5th edition. New York: McGraw Hill, Inc. Brigham, Eugene F. and Louis C. Gapenski. 1996. Intermediate Financial Management. 5th edition. The Dryden Press. Cooper, Donald R. and C. William Emory. 1995. Business Research Methods. 5th edition. Chicago: Richard D. Irwin. Foster, George. 1986. Financial Statement Analysis. 2nd edition. Singapore: PrenticeHall International, Inc. Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gujarati, Damodar N. 2005. Basic Econometrics. 3rd edition. Singapore: McGraw-Hill. Handini, Sri. 1992. “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Produk Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Tesis. Universitas Indonesia. Jakarta Harris, Milton and Artur, Raviv, 1991. “The Theory of Capital Structure”, The Journal of Finance, 1 (March) : 297-355 Hanke, John E., 1989. Business Forecasting. 3rd edition. Massachusetts: Allyn and Bacon. Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. Koutsoyiannis, A. 1985. Theory of Econometrics. 2nd edition. London:MacMillan Publishers LTD. Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang 69 Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Munawir, S. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Edisi ketiga, cetakan pertama. Yogyakarta : Liberty. M. Suparmoko. 1999. Metode Penelitian Praktis. BPFE, Yogyakarta. Nugroho, A.B. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Dengan SPSS. Andi Offset. Yogyakarta. Pandji dan Pakarti, 2001. “Pengantar Pasar Modal”, Rineka Cipta. Jakarta. Rahmanto. 1994. “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Modal Sendiri Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rasyid, Yuniar Yanuar. 1998. “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur dan Non Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Tesis. Universitas Andalas, Padang. Riyanto, Bambang. 1998. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Ketiga. Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada, Yogyakarta. Santoso, Singgih. 1999. SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sartono, R. Agus. 1990. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung. Suharyadi & Purwanto SK. 2003, Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Buku 1 & 2, Salemba Empat, Jakarta. Sulistiadi, Heru. 2000. “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Modal Sendiri pada Industri Manufaktur dan Industri Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun Amatan 1995-1996”, Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Surwanti, Arni. 1993. “Pengaruh Return on Assets, Debt Equity Ratio, dan Plowback Ratio Terhadap Laju Pertumbuhan Modal Sendiri Produk Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun Amatan 1995 – 1996”. Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Titman, Sheridan and Roberto Wessels, 1988. “The Determinants of Capital Structure Choice”, The Journal of Finance, 1 (March) : 1- 19. The Jakarta Stock Exchange Watch, 2008-2009, Sixth Edition, Pustaka Bisnis Indonesia, Jakarta. 2007-2008,
Seventh
Edition,
Pustaka
Bisnis
Indonesia, Jakarta. Van Horne, James C. 1986. Financial Management and Policy. 7th edition. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 1. Sampel Penelitian No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nama Perusahaan Astra Agro Lestari Tbk Bahtera Adimina Samuderah, Tbk Bumi Teknokultura, Tbk Cipendawa Agro Industri, Tbk Central Proteinaprima, Tbk Dharma Samudera Fishing, Tbk Inti Kapuas Arwana, Tbk PP London Sumatera, Tbk Multibrider Adirama Ind, Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Apexindo Pratama Duta, Tbk Bumi Resources Tbk Citatah Industri Marmer, Tbk Energi Mega Persada, Tbk International Nickel Indonesia, Tbk Medco Energi International, Tbk Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk Timah (Persero) Tbk Aneka Kemasindo Utama, Tbk Argha Karya Prima Inds, Tbk Alumindo Light Metal Inds, Tbk Ashahimas Flat Glass, Tbk Asia Plast Industries, Tbk Arwana Citramulia, Tbk Berlina, Tbk Barito Pacific Tbk Benton Jaya Manunggal Tbk Budi Acid Jaya Tbk Colorpak Indonesia Charoen Pokphand Indonesia, Tbk Citra Tubindo, Tbk Duta Pertiwi Nusantara, Tbk Daya Sakti Unggul Corp, Tbk Dynaplast Tbk Ekadharma International, Tbk Etherindo Wahana Tama, Tbk Fajar Surya Wisesa, Tbk Kageo Igar Jaya, Tbk f
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008 72
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
Intikramik Alamsri Inds, Tbk Indah Alumunium Industri, Tbk Intan Wijaya Internasional, Tbk Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Japfa, Tbk Jaya Paris Steel, Tbk Lion Metal Works, Tbk Lion Mesh P. Tbk Malindo FEEdmil Tbk Pelangi Indah Kanindo, Tbk Surabaya Agung Industry, Tbk Siwani Makmur, Tbk Holcim Indonesia, Tbk Semen Gresik (Persero) Tbk Indo Acidatama, Tbk Surya Dumai Industry, Tbk Sumalindo Lestari Jaya, Tbk Tembaga Surya Semanan, Tbk Tirta Mahakam Resources, Tbk Pabrik kertas Tjiwi Kimia, Tbk Surya Toto Indonesia, Tbk Tiga Filar Sejahtera Food, Tbk Aqua Golden Mississi, Tbk BAT Indonesia, Tbk Cayaha Kalbar Tbk Davomas Abadi Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk HM Sampoerna Tbk Indofarma Tbk Kimia Farma Tbk Kedaung Setia Industry Tbk Kedaung Indah Can Tbk Kalbe Farma, Tbk Mayora Indah Tbk Bentoel Internasional Inv. Tbk Sekar Laut Tbk Siantar TOP Tbk Suba Indah Tbk Unilever Indonesia, Tbk.
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008 USU Repository © 2008