ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT UMKM MENGAJUKAN PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH (STUDI KASUS DI BMT BAROKAH MAGELANG)
SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana ilmu Ekonomi Islam (Perbankan Syari’ah)
Disusun Oleh: ALI CHAMIDUN 223-12-001
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015 i
ii
ii
iii
iii
iv
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO
ك عَائِال فَأ َ ْغنَى َ ضاال فَهَدَى َو َو َج َد َ ََو َو َجدَك
“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan “ (Q.S Adh- Dhuha : 7-8) PERSEMBAHAN Allah swt yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaiakan karya ilmiah ini dengan tepat. Sholawat serta salam kepada baginda nabi besar Muhammad saw yang telah membawa perubahan kebaikan pada umat manusia. SETULUS-TULUSNYA SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK: Ibu Muslikhah yang selalu mencurahkan cinta dan kasih sayangnya untukku, pengorbanan dan perjuangan hidupnya dalam mendidikku hingga menjadi seperti yang diharapkan, Bundaku yang tercinta yang selalu mendo'akanku abadi sepanjang masa, atas kesabaran beliau, dan bimbingan yang beliau berikan baik spiritual maupun financial, Keluarga besarku : Kakandaku tersayang Ali Mas’mui, mbak Fatkhiyah yang selalu menjadi tempat keluh kesahku, selalu ada di setiap masa-masa sulitku. Mas Mad, Pak Luqman, mbak puah, mbak tuhah, mas ujang, adinda muslim, Pak Umar yang banyak memberikan kontribusi motifasi, fikiran, tenaga, maupun finansial.
v
vi
Keluargaku di Magelang Srumbung, ma’e, pa’e, mas Tangin, Mas Supri, Bagas, Naswa, mbak Nur yang banyak memberikan inspirasi dan motifasi. Keluargaku di Cabean, bu’e, Bapak, adik2q, Nafiz, Ifak, Fuad, Ayuk yang selalu mengisi harihariku dengan ceria. keponakan-keponakanku : Nur halimah, nuri,dila,salma. Calon Pendamping Hidupku kelak. Sahabatku : M. Arif Imam Ghozali (shbt, teman, & kakak ku, dan inspirasiku yang selalu aku repotkan, yang selalu memberikan tempat untukku bersandar dikala kesusahan, yang telah mengenalkanku pada dunia politik yang aku yakin dikemudian hari akan menjadi tempatku untuk mengabdi dan berjuang membela rakyat yang tertindas dan mengadministrasi keadilan sosial, thaNx bgt buat kebaikannya Selama Niy..temen yang selalu ada buat aku dimanapun, kapanpun,,, suwun. Ucapan terima kasih yang akan selalu dan selalu aku ucapkan untuk teman dan sahabatku yang ada jauh disana mbak Sofiatin, matur suwun telah banyak bget memberikan solusi, motivasi dalam setiap masalah2ku yang silih berganti. Sahabat-sahabat lamaku: thoriq, maskhun, naja, kholik, asrikan, mirza, soleh, adinda satria, kalian teman yang selalu ada buatku khususnya masa-masa tersulit dalam hidupku.. . Teman-temanku perbankan syariah: mas wawan. Mas farid, mas imam, mbak rizka, mbak shofi, mbak ifa, mbak febri, mabk rifah. Temen-temen Kos bu siti : fajar, jek, angga, darmo, condet, dika, kadal, rizal, growol, yuli, totok, dan masih banyak yang lain, terimakasih ..kalian selalu ada buatku.
vi
vii
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahNya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat UMKM Mengajukan Pembiayaan Pada Lembaga Keuangan Syari’ah (Studi Kasus Di BMT Barokah Magelang) Ini telah disusun dengan sungguh-sungguh sehingga memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata I (satu) pada STAIN Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Benny Ridwan, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Syari’ah Dan Ekonomi Islam STAIN Salatiga. 3. Fetriya Eka Yudiana, M.Si, selaku Kaprodi Perbankan Syari’ah 4. Taufikur Rahman, S.E, M.Si. selaku Dosen Pembimbing , yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
vii
viii
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Syari’ah STAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
viii
ix
ABSTRAK Chamidun, Ali. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan Syariah (Studi Kasus di BMT Barokah). STAIN Salatiga
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor pelayanan, reputasi dan prosedur terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syari’ah baik secara parsial maupun simultan, dan untuk mengetahui faktor apakah yang paling dominan berpengaruh terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syari’ah. Responden dalam penelitian ini adalah UMKM yang bekerjasama dengan LKS di Magelang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Jumlah sampel diambil berdasarkan batas minimal pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan cara Purposive Sampling. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan membagikan pada UMKM yang menjadi nasabah lembaga keuangan syari’ah yaitu BMT Barokah Magelang, Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesa (uji t dan uji F). Hasil penelitian uji t menunjukkan bahwa masing-masing variabel independen yaitu pelayanan, reputasi dan prosedur secara parsial berpengaruh positif dan signifikan. Hasil penelitian uji F menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif secara bersama-sama antara variabel pelayanan, reputasi, dan prosedur terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syari’ah. Dari koefisien determinasi diketahui bahwa 95.4% terhadap minat nasabah UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syari’ah dapat di jelaskan oleh faktor pelayanan, reputasi, dan prosedur sedangkan sisanya sebesar 4.6% dipengaruhi oleh faktor lain yang dalam hal ini tidak menjadi bahan penelitian penulis. Dari model regresi tersebut dapat diketahui bahwa prosedur merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syari’ah.
Kata kunci : UMKM, Pelayanan, Reputasi, Prosedur dan Minat.
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................
v
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................
vii
HALAMAN ABSTRAK ..................................................................................
ix
HALAMAN DAFTAR ISI ..............................................................................
x
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................
xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................
xiii
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B.
Rumusan masalah..................................................................
6
C.
Tujuan Penelitian ..................................................................
6
D.
Manfaat Penelitian ................................................................
7
E.
Sistematika Penelitian ...........................................................
7
TINJAUAN PUSTAKA A.
Telaah Pustaka ......................................................................
9
B.
Kerangka Teori......................................................................
15
1. Produk Lembaga keuangan Syari’ah ..............................
15
2. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) .......................
28
3. Minat ...............................................................................
37
C.
Kerangka Penelitian ..............................................................
40
D.
Hipotesis................................................................................
42
METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian .....................................................................
43
B.
Lokasi Waktu dan Penelitian ................................................
44
x
xi
C.
Populasi dan Sampel .............................................................
45
D.
Teknik Pengumpulan Data ....................................................
45
E.
Skala Pengukuran ..................................................................
46
F.
Definisi Konsep Dan Operasional. ........................................
47
G.
Instrumen Penelitian..............................................................
49
H.
Alat Uji Instrumen Penelitian ...............................................
50
I.
Alat Analisis ..........................................................................
51
1.
Uji Asumsi Klasik .........................................................
51
2.
Uji Analisis Regresi Berganda .......................................
52
3.
Uji Koefisien Regresi Secara bersama-sama.....................
53 4. Uji Koefisien Regresi Parsial............................................
BAB IV
BAB V
54
ANALISA PENELITIAN A. Gambaran Obyek Penelitian.....................................................
55
B. Tanggapan Responden terhadap Variabel Penelitian ...............
62
C. Analisis Data dan Pembahasan ................................................
68
1.
Uji Validitas ...................................................................
68
2.
Uji Reabilitas..................................................................
72
3.
Uji Asumsi Klasik ..........................................................
73
4.
Pengujian Hipotesis Dan Pembahasan………………. 78
PENUTUP A.
Kesimpulan ...........................................................................
84
B.
Keterbatasan Penelitian..........................................................
85
C.
Saran ......................................................................................
85
D.
Penutup...................................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
: Penelitian Terdahulu ...............................................................
5
Tabel 3.1
: Oprasional Variabel ................................................................
47
Tabel 4.1
: Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................
56
Tabel 4.2
: Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia ................................
57
Tabel 4.3
: Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan .....................
58
Tabel 4.4
: Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................
60
Tabel 4.5
: Klasifikasi Responden berdasarkan Lama Usaha ....................
61
Tabel 4.6
: Tanggapan Responden Berkaitan dengan Variabel Pelayanan
63
Tabel 4.7
: Tanggapan Responden Berkaitan dengan Reputasi ................
65
Tabel 4.8
: Tanggapan Responden Berkaitan dengan Variabel Prosedur ..
66
Tabel 4.9
: Tanggapan Responden Terhadap Variabel Minat....................
68
Tabel 4.10 : Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan ...................................
69
Tabel 4.11 : Hasil Uji Validitas Variabel Reputasi ......................................
70
Tabel 4.12 : Hasil Uji Validitas Variabel Prosedur......................................
71
Tabel 4.13 : Hasil Uji Validitas Variabel Minat ..........................................
72
Tabel 4.14 : Uji Reliabilitas ..........................................................................
72
Tabel 4.15 : Uji Multikolinieritas..................................................................
76
Tabel 4.16 : Koefisien Determinasi ..............................................................
78
Tabel 4.17 : Uji F ..........................................................................................
80
Tabel 4.18 : Uji t ...........................................................................................
81
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran ..............................................................
41
Gambar 4.1 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..............
56
Gambar 4.2 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia .............................
58
Gambar 4.3 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan ...................
59
Gambar 4.4 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan .....................
60
Gambar 4.5 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Usaha.................
62
Gambar 4.6 : Normal Probability Plot ........................................................
74
Gambar 4.7 : Grafik Histogram ..................................................................
74
Gambar 4.8 : One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test ..............................
75
Gambar 4.9 : Uji Penyimpangan Heterokedastisitas....................................
77
xiii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah (UMKM) mempunyai peranan yang penting sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. UMKM merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat. UMKM sangat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi serta berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Usaha kecil yaitu usaha yang berdiri sendiri, maksudnya bukan anak perusahaan atau cabang dari perusahaan yang dimiliki, berbentuk usaha perseorangan baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum. Selain itu, perusahaan harus milik warga negara Indonesia dan memiliki kekayaan bersih atau total aset paling banyak Rp 200.000.000. Dalam mengembangkan usahanya, UMKM dihadapkan pada beberapa permasalahan. Selain faktor SDM yang rendah, terbatasnya sarana dan prasarana, teknologi, faktor utama yang menghambat perkembangan UMKM adalah kurangnya permodalan dan terbatasnya akses pembiayaan. Modal kerja sangat penting bagi perusahaan, perusahaan yang tidak memiliki kecukupan modal kerja akan sulit untuk menjalankan kegiatanya. Tanpa modal kerja yang cukup perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk
2
meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Perkembangan penjualan berkaitan erat dengan kebutuhan modal kerja. Perusahaan yang sedang tumbuh banyak melakukan kegiatan terutama kegiatan produksi dan pemasaran, kedua jenis kegiatan ini memerlukan modal yang cukup. Perusahaan yang tumbuh berkembang tanpa didukung oleh modal kerja yang kuat, ia akan kembali layu dan akhirnya mati. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa modal kerja adalah ruh atau energi internal yang menggerakkan seluruh kegiatan perusahaan. Sumber keuangan yang umumnya digunakan oleh pengusaha mikro adalah para pelepas uang atau rentenir yang memberikan pinjaman dengan tingkat suku bunga yang sangat tinggi atau jauh di atas suku bunga pasar tentunya sangat memberatkan bagi pengusaha mikro tersebut. Pengusaha cendrung menggunakan jasa para pelepas uang karena beberapa faktor di antaranya prosedur peminjaman yang mudah dan sederhana, sering kali tidak menggunakan agunan dan jumlah pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan pengusaha. UMKM adalah jenis usaha yang paling banyak jumlahnya di Indonesia, dan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar. Melihat dari cukup banyaknya UMKM di Indonesia yang notabene mempengaruhi perekonomian Indonesia, maka terlihat bahwa UMKM merupakan jenis usaha yang patut diperhatikan. Proses pengembangan UMKM ini otomatis membutuhkan pendanaan
yang banyak, sehingga
banyak UMKM yang melakukan financing melalui kredit bank, baik bank
3
pemerintah maupun bank swasta. UMKM berperan secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi maupun penyediaan lapangan kerja. Data kementerian koperasi dan usaha kecil menengah tahun 2010 menggambarkan bahwa pada tahun 2010 besaran proporsi Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor UMKM hingga 56 persen serta tingkat penyerapan tenaga kerja di atas 97 persen menjadikan sektor UMKM sebagai sektor yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia pada umumnya. Sebagian besar penerimaan pajak masih didominasi oleh usaha besar. Pada APBN 2012 misalnya, Pajak Penghasilan (PPh) nonmigas sebesar Rp445,7 triliun dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditargetkan sebesar Rp336,1 triliun yang sebagian besar diperoleh dari usaha besar. “Dalam kenyataanya, unit usaha besar pada tahun 2010 saja jumlahnya sekitar 4.800 unit dengan sumbangan terhadap PDB sekitar 43 persen, sedangkan UMKM sudah mencapai 53 juta unit dengan sumbangan terhadap PDB sebesar 56 persen” Sekitar 99 persen dari jumlah unit usaha di Indonesia berskala UMKM, dan tercatat mampu menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak sekitar 99,4 juta tenaga kerja. Sementara, usaha besar menyerap sekitar 2,8 juta pekerja. Namun dari jumlah UMKM yang mencapai 53 Juta tersebut hanya 25% atau 13 juta pelaku UMKM yang baru mendapat akses ke lembaga keuangan. Hal ini sangat di sayangkan mengingat kontribusi UMKM yang luar biasa terhadap kemakmuran rakyat Indonesia dimana berbagai permasalahan kemiskinan dan pengangguran
masih
menghantui
(http://www.depkop.go.id).
sebagian
kelompok
masyarakat
4
Adanya lembaga keuangan syariah di Indonesia dipelopori oleh berdirinya Bank Muamalat Indonesia yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat mengakomodir berbagai aspirasi dan keinginan masyarakat untuk mendapatkan pembiayaan terutama pengusaha UMKM. Lembaga keuangan syariah harus bersaing dengan saudara lamanya yakni bank konvensional yang telah lahir dan berkembang jauh sebelum lembaga keuangan syariah. Lembaga keuangan syariah memiliki peluang cukup besar mengingat banyaknya keunggulan dan kelebihan yang dimiliki lembaga keuangan syariah di banding bank konvensional. Pada umumnya produk yang ditawarkan oleh suatu lembaga keuangan syariah adalah produk pembiayaan (financing) dan produk simpanan (funding). Produk pembiayaan meliputi pembiayaan mudharabah, murabahah, musyarokah, ba’i bittaman ajil dan qardul hasan. Menurut Muhammad (1998:170) pada dasarnya calon nasabah akan memilih suatu produk apabila keinginanya dapat dipenuhi oleh produk produk tersebut, sehingga lembaga keuangan syariah harus mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi minat masyarakat terhadap produk yang ditawarkan. Dari data tersebut, menunjukkan bahwa masih kecilnya minat UMKM untuk menggembangkan usahanya dengan mengajukan pembiayaan pada lembaga lembaga keuangan. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena banyaknya faktor yang mempengaruhinya. Dari hasil penelitian terdahulu banyak di temukan faktor-faktor yang mempengaruhi minat UMKM untuk mengajukan pembiayaan pada
lembaga lembaga keuangan. Penelitian terdahulu
5
diantaranya adalah: Tabel 1.1 Penelitian terdahulu Peneliti
Faktor-faktor yang mempengaruhi Muhammad Yusuf PRDB (2006) Suku bunga
Berpengaruh paling signifikan Suku bunga pinjaman
Inflasi
Yunia (2007)
Kurs Indriyani Prosedur
Prosedur
Karakteristik nasabah Atribut bank Pengaruh lingkungan Karakteristk usaha Kebutuhan modal
Imam (2007)
Pengalaman usaha Hanafi Fasilitas
Fasilitas
Kemudahan mendapatkan jasa Promosi Rani Widya Lestari Variasi produk (2006) Ketenaran bank
Ketenaran bank
Persepsi terhadap bunga Kemudahan mendapatkan produk Sholikha Oktavi K Biaya peminjaman Biaya peminjaman ((2009) Jangka waktu angsuran Adanya agunan Dari beberapa penelitian tersebut masih terdapat research gap
6
bahwasanya faktor-faktor yang paling mempengaruhi minat masih terjadi perbedaan atau masih terjadi perselisihan. Hal ini bisa bisa disebabkan karena penelitian dilakukan pada objek dan didaerah yang berbeda-beda. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah, judul penelitian ini adalah: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT UMKM MENGAJUKAN PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (STUDI KASUS DI BMT BAROKAH MAGELANG). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang hendak diteliti, yaitu: 1. Apakah faktor positif
terhadap
pelayanan, reputasi dan prosedur berpengaruh minat UMKM mengajukan pembiayaan pada
lembaga keuangan syariah?. 2. Apakah faktor pelayanan, reputasi dan prosedur secara bersamasama berpengaruh positif terhadap
minat UMKM mengajukan
pembiayaan pada lembaga keuangan syariah?. C. Tujuan Penelitian 1. Menganalisis pengaruh secara parsial faktor
pelayanan, reputasi dan
prosedur terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah. 2. Menganalisis pengaruh secara simultan faktor pelayanan, reputasi dan
7
prosedur terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah. D. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan evaluasi kinerja manejemen lembaga keuangan syariah dalam rangka meningkatkan pembiayaan kepada UMKM. 2. Diharapkan bermanfaat secara teori dan aplikasi terhadap pengembangan khazanah ilmu ekonomi islam. 3. Sebagai bahan informasi penelitian selanjutnya. E. Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan dalam skripsi ini adalah: Bagian awal skripsi berisi : Sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi dan daftar gambar, daftar lampiran. BAB I
: Pendahuluan, pada bab ini membahas tentang : A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah. C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian. E. Sistematika Penulisan.
BAB II
: Kajian Pustaka, pada bab ini membahas tentang : A. Telaah Pustaka. B. Kerangka Teori.
8
C. Kerangka Penelitian D. Hipotesis
yang
merupakan
jawaban
sementara
dari
permasalahan. BAB III : Metode penelitian, pada bab ini memuat tentang: A. Jenis Penelitian B. Lokasi Dan Waktu Penelitian C. Populasi dan Sampel D. Teknik Pengumpulan Data E. Skala Pengukuran F. Definisi Konsep Dan Operasional G. Alat Analisis BAB IV : Analisis data dan pembahasan, pada bab ini menjelaskan: A. Analisis Data B. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Penelitian C. Analisis Data Dan Pembahasan BAB V
: Kesimpulan dan saran, pada bab ini berisi kesimpulankesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang perlu dikemukakan berkaitan dengan penelitian.
Bagian akhir dari skripsi ini berisi daftar pustaka, riwayat hidup penulis dan lampiran-lampiran.
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka Beberapa studi telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, seperti penelitian Yusuf (2006) dalam tesisnya dengan judul Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah Di Sumatra Utara menyimpulkan bahwa secara parsial PRDB mempunyai hubungan positif terhadap permintaan kredit konsumsi bank pemerintah sumatra utara. Suku bunga pinjaman mempunyai hubungan negatif secara signifikan terhadap permintaan kredit konsumsi bank pemerintah sumatera utara. Inflasi mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap permintaan kredit konsumsi bank pemerintah sumatera utara. Secara parsial variabel yang paling berpengaruh terhadap permintaan kredit konsumtif adalah variabel suku bunga pinjaman. Secara serempak PRDB, suku bunga pinjaman, kurs, dan inflasi berpengaruh secara signifikan
terhadap
permintaan
kredit
konsumtif.
Penelitian
ini
merekomendasikan kepada peneliti-peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi atau ada faktor lain diluar pertumbuhan ekonomi yang bisa mempengaruhi permintaan kredit konsumtif. Selanjutnya Indriyani (2007) menyebutkan ada tujuh faktor yang mempengaruhi pengajuan pembiayaan nasabah yaitu: prosedur, karakteristik nasabah, atribut bank, pengaruh lingkungan, karakteristik usaha, kebutuhan
10
modal dan pengalaman usaha. Semakin mudah prosedur pengajuan yang ditetapkan BPRS semakin banyak pengajuan oleh nasabah. Karakteristik nasabah yang berpengaruh pada pengajuan adalah keberanian dalam mengambil resiko dan pengetahuan prosedur. Sikap dan penampilan karyawan, lokasi, jam dan hari buka, kredibilitas bank merupakan atribut bank yang menurut nasabah berpengaruh pada keputusan pengajuannya. Pengaruh lingkungan sekitar nasabah seperti keluarga, teman dan promosi ikut andil dalam keputusan pengajuan pembiayaan oleh nasabah. Keuntungan usaha yang besar dan prospek usaha yang menjanjikan memberi pengaruh yang bagus terhadap pengajuan pembiayaan. Semakin banyak pengalaman usaha nasabah dan kebutuhan akan tambahan modal semakin besar keinginan dalam mengajukan pembiayaan. Hanafi (2007) dalam skripsinya dengan judul Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Dalam Memanfaatkan Fasilitas Pembiayaan Pada BMT
Amratani Utama Yogyakarta yang mana hasil penelitianya
menunjukkan bahwa faktor fasilitas dan kemudahan mendapatkan jasa merupakan faktor yang memberikan kontribusi yang paling besar. Faktor promosi merupakan faktor yang paling rendah pengaruhnya terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan fasilitas pembiayaan. Lestari (2006) dalam skripsinya dengan judul Preferensi dan Permintaan Masyarakat terhadap Produk – Produk Bank Syariah ( Studi Kasus : Bank BTN Syariah dan Bank BNI Syariah di Yogyakarta ) ’menyimpulkan Dari hasil analisis secara simultan atau bersama-sama
11
variabel independen popularitas, persepsi masyarakat terhadap bunga bank dan kemudahan mengakses produk mempengaruhi variabel dependen (keputusan masyarakat dalam memilih bank syariah) dan variabel independen layanan, fasilitas, dan produk mempengaruhi variabel dependen (preferensi masyarakat terhadap produk bank syariah). Secara parsial atau individu, hanya variabel popularitas atau ketenaran bank syariah yang mempengaruhi keputusan masyarakat untuk memilih bank syariah, sedangkan untuk variabel persepsi masyarakat terhadap bunga bank dan kemudahan
mengakses
produk
atau
layanan
bank
syariah
tidak
mempengaruhi. Untuk preferensi masyarakat terhadap produk bank syariah dipengaruhi oleh variasi atau pilihan produk bank syariah. Bardaini (2006) dalam skripsinya dengan judul Hubungan Kredit Usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) Dengan Pendapatan Usaha Mikro Di Kabupaten Tegal Yang mana hasil penelitianya menyebutkan Pendapatan Usaha Mikro di Kabupaten Tegal rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik. Ada hubungan kredit usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) dengan pendapatan usaha mikro di Kabupaten Tegal. Besarnya hubungan kredit usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) dengan pendapatan usaha mikro di Kabupaten Tegal dikategorikan cukup kuat. Oktavi (2009) meneliti tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pengambilan Pembiayaan Dan Efektivitas Pembiayaan Usaha Kecil Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Studi Kasus: KJKS BMT Bina Umat Sejahtera, Lasem, Jawa Tengah) dari hasil penelitiannya
12
menunjukkan bahwa variabel yang signifikan pengaruhnya terhadap pengambilan pembiayaan adalah biaya peminjaman, jangka waktu angsuran, dan adanya agunan. Variabel yang paling besar pengaruhnya adalah biaya peminjaman yaitu sebesar 1.09 persen. Akan tetapi, pendapatan usaha (SB) tidak signifikan pengaruhnya terhadap pengambilan pembiayaan. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan anggota yang sangat besar sehingga dampak pembiayaan terhadap pendapatan usaha anggota tidak terasa pengaruhnya. Penelitian yang dipublikasikan (Buletin Ekonomika Dan Bisnis Islam- Edisi: V/VIII - 15 Agustus 2007) dalam penelitianya di berbagai wilayah mendapatkan hasil penelitian sebagai berikut: studi kasus di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta bekerja sama dengan PPKP-LP Undip pada tahun 2000 melakukan penelitian di Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk mengetahui potensi dan preferensi masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah. Lokasi yang dijadikan sampel adalah 15 kabupaten/kota, yaitu: Kabupaten Rembang, Kab. Jepara, Kab. Kudus, Kab. Demak, Kota Semarang, Kab. Kendal, Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kab. Brebes, Kab. Boyolali, Kota Surakarta, Kota Magelang, Kab. Cilacap, Kota Jogja dan Kab. Bantul. Pertimbangan yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah: (1) potensi agama (Islam) dan (2) potensi ekonomi. Indikator yang digunakan dalam potensi agama (Islam) meliputi: (a) jumlah masjid dan musholla/langgar, (b) proporsi jamaah haji terhadap penduduk muslim dan (c) proporsi penduduk muslim terhadap jumlah penduduk secara keseluruhan. Sedangkan potensi ekonomi meliputi: (1) tingkat pertumbuhan
13
ekonomi, (2) PDRB perkapita dan (3) proporsi PAD terhadap APBD. Jumlah responden yang dikumpulkan adalah minimal sebanyak 100 responden untuk setiap Kabupaten/Kota, yang terdiri atas: 20 responden rumah tangga produksi dan 80 responden rumah tangga konsumsi. Hasil dari penelitian tersebut adalah: pertama, preferensi terhadap keuntungan relatif (pandangan responden tentang lembaga keuangan syariah mempunyai nilai lebih jika dibandingkan dengan bank konvensional) nampak bahwa Kota Magelang dan Kota Semarang merupakan daerah yang mempunyai
proporsi
terbesar.
Kedua,
preferensi
terhadap
tingkat
kompatibilitas (tingkat kecocokan terhadap sistem lembaga keuangan syariah) terlihat bahwa sebagian besar masyarakat tidak setuju terhadap tingkat
kompatibilitas
dari
lembaga
keuangan
syariah
(tingkat
kompatibilitas terendah di Kabupaten Demak, Kota Semarang dan Kabupaten Kendal). Ketiga, preferensi terhadap tingkat kompleksitas lembaga keuangan syariah (menunjukkan nilai dimana lembaga keuangan syariah mempunyai dimensi yang komplek) nampak bahwa sebagian besar masyarakat setuju terhadap tingkat kompleksitas lembaga keuangan syariah. Keempat, preferensi terhadap tingkat triabilitas/observabiltas (derajat keingintahuan masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah) terlihat bahwa Kabupaten Brebes dan Kota Semarang merupakan daerah dengan derajat keingintahuan yang tertinggi. Kelima, sikap masyarakat terhadap sistem dan produk lembaga keuangan syariah menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat tidak
14
mengetahui sistem maupun produk lembaga keuangan syariah (proporsi terbesar masyarakat yang mengetahui sistem dan produk lembaga keuangan syariah di Kabupaten Demak dan Kendal). Keenam, perilaku masyarakat (keinginan masyarakat untuk menabung dan memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan syariah) menunjukkan ada sekitar 59,00 persen yang menginginkan menabung di lembaga keuangan syariah dan 55,11 persen yang menyatakan menginginkan untuk memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan syariah. Ketujuh, pada sisi tabungan nampak bahwa faktor yang paling menentukan adalah variabel aktifitas sosial, penerimaan terhadap hal baru serta pemahaman sistem bank syariah yang mempunyai sifat komprehensif. Kedelapan, pada sisi pembiayaan terlihat faktor-faktor yang banyak berpengaruh adalah variabel aktifitas sosial, keterbukaan terhadap hal-hal baru, perbedaan ras, serta pemahaman tentang sistem syariah yang komprehensif. Kesembilan, hasil perhitungan interaksi antara faktor potensi (potensi demografi, ekonomi, nilai sosial, dan sistem sosial) dan preferensi (preferensi terhadap keuntungan relatif, tingkat kompatibilitas, tingkat kompleksitas, dan tingkat triabilitas/observabiltas) menunjukkan bahwa penurunan tingkat potensi masyarakat tidak berpengaruh terhadap probabilitas keinginan untuk menabung maupun memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan syariah. Hal ini mengisyaratkan bahwa intervensi terhadap peningkatan preferensi masyarakat merupakan faktor yang
15
dominan bagi pengembangan lembaga keuangan syariah di Jawa Tengah maupun Yogyakarta. B. Kerangka Teori 1. Produk Lembaga keuangan Syariah Produk lembaga keuangan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: a) Produk Penyaluran Dana, b) Produk Penghimpunan Dana, dan c) Produk yang berkaitan dengan jasa yang diberikan lembaga keuangan kepada nasabahnya. a. Penyaluran Dana Dalam menyalurkan dana, lembaga keuangan syari’ah menggunakan prinsip-prinsip yang tidak menyalahi tuntunan ajaran dalam Islam diantaranya prinsip jual beli, prinsip sewa dan prinsip bagi hasil. 1. Prinsip Jual Beli (Ba’i)
Prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual.
Transaksi
jual-beli
dibedakan
berdasarkan
pembayarannya dan waktu penyerahan barang seperti:
bentuk
16
a. Pembiayaan Murabahah Murabahah bi tsaman ajil atau lebih dikenal sebagai murabahah. Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan) adalah transaksi jual-beli di mana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan. Kedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual-beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam lembaga keuangan, murabahah lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran cicilan (bi tsaman ajil). Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh. b. Salam Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan dilakukan
secara tunai.
tangguh Bank
sedangkan
bertindak
pembayaran
sebagai
pembeli,
sementara nasabah sebagai penjual. Sekilas transaksi ini mirip jual beli ijon, namun dalam transaksi ini kuantitas,
17
kualitas, harga, dan waktu penyerahan barang harus ditentukan secara pasti. Dalam praktek lembaga keuangan, ketika barang telah diserahkan kepada bank, maka bank akan menjualnya kepada rekanan nasabah atau kepada nasabah itu sendiri secara tunai atau secara cicilan. Harga jual yang ditetapkan bank adalah harga beli bank dari nasabah ditambah keuntungan. Dalam hal bank menjualnya secara tunai biasanya disebut pembiayaan talangan. Sedangkan dalam hal bank menjualnya secara cicilan, kedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual-beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Umumnya transaksi ini diterapkan dalam pembiayaan barang yang belum ada seperti pembelian komoditi pertanian oleh bank untuk kemudian dijual kembali secara tunai atau secara cicilan. c. Istishna Produk istishna menyerupai produk salam, namun dalam istishna pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali (termin) pembayaran. Skim istishna dalam
bank
syariah
umumnya
diaplikasikan
pembiayaan manufaktur dan konstruksi.
pada
18
Ketentuan umum dalam produk istisna diantaranya spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam ukuran, mutu dan jumlah. Harga jual yang telah disepakati dicantumkan dalam akad istishna dan tidak boleh berubah selama berlakunya akad. Jika terjadi perubahan dari kriteria pesanan dan terjadi perubahan harga setelah akad ditandatangani, maka seluruh biaya tambahan tetap ditanggung nasabah. 2. Prinsip Sewa (Ijarah) Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahaan manfaat. Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objek transaksinya adalah barang, maka pada ijarah objek transaksinya adalah jasa. Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang disewakannya kepada nasabah. Karena itu dalam lembaga keuangan syariah dikenal ijarah muntahhiyah bittamlik (sewa yang diikuti dengan berpindahnya kepemilikan). Harga sewa dan harga jual disepakati pada awal perjanjian. 3. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) Produk pembiayaan syariah yang didasarkan prinsip bagi hasil adalah:
19
a. Musyarakah Bentuk
umum
dari
usaha
bagi
hasil
adalah
musyarakah (syirkah atau syarikah atau serikat atau kongsi). Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerjasama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-sama. Termasuk dalam golongan musyarakah adalah semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka secara bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerjasama dapat berupa dana, barang perdagangan (trading
asset),
kewiraswastaan
(entrepreneurship),
kepandaian (skill), kepemilikan (property), peralatan (equipment) , atau intangible asset (seperti hak paten atau goodwill), kepercayaan/reputasi (credit worthiness) dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang. Dengan merangkum seluruh kombinasi dari bentuk kontribusi masing-masing pihak dengan atau tanpa batasan waktu menjadikan produk ini sangat fleksibel. b. Mudharabah Secara spesifik terdapat bentuk musyarakah yang popular dalam produk lembaga keuangan syariah yaitu
20
mudharabah. Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan (mudharib)
sejumlah
dengan
modal
suatu
kepada
perjanjian
pengelola pembagian
keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerjasama dengan kontribusi 100% modal dari shahibul maal dan keahlian dari mudharib. Transaksi jenis ini tidak mensyaratkan adanya wakil shahibulmaal dalam manajemen proyek. Sebagai orang kepercayaan, mudharib harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawab untuk setiap kerugian yang terjadi akibat kelalaian. Sedangkan sebagai wakil shahibul maal dia diharapkan untuk mengelola modal dengan cara tertentu untuk menciptakan laba optimal. Perbedaan yang esensial dari musyarakah dan mudharabah
terletak
pada
besarnya
kontribusi
atas
manajemen dan keuangan atau salah satu diantara itu. Dalam mudharabah modal hanya berasal dari satu pihak, sedangkan dalam musyarakah modal berasal dari dua pihak atau lebih. musyarakah dan mudharabah dalam literatur fiqih berbentuk perjanjian kepercayaan (uqud al amanah) yang
menuntut
tingkat
kejujuran
yang tinggi
dan
menjunjung keadilan. Karenanya masing-masing pihak ha-
21
rus menjaga kejujuran untuk kepentingan bersama dan setiap usaha dari masing-masing pihak untuk melakukan kecurangan dan ketidakadilan pembagian pendapatan betulbetul akan merusak ajaran Islam. c. Rahn (Gadai) Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan. Barang yang digadaikan wajib memenuhi kriteria : 1. Milik nasabah sendiri. 2. Jelas
ukuran,
sifat,
dan
nilainya
ditentukan
berdasarkan nilai riil pasar. 3. Dapat dikuasai namun tidak boleh dimanfaatkan oleh bank. Atas izin bank, nasabah dapat menggunakan barang tertentu yang digadaikan dengan tidak mengurangi
nilai
dan
merusak
barang
yang
digadaikan. Apabila barang yang digadaikan rusak atau cacat, maka nasabah harus bertanggungjawab. Apabila nasabah wanprestasi, bank dapat melakukan penjualan barang yang digadaikan atas perintah hakim. Nasabah mempunyai hak untuk menjual barang tersebut dengan seizin bank. Apabila hasil penjualan melebihi kewajibannya, maka kelebihan tersebut menjadi milik
22
nasabah. Dalam hasil penjualan tersebut lebih kecil dari kewajibannya, nasabah menutupi kekurangannya. d. Qardh Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam lembaga keuangan biasanya dalam empat hal, yaitu : 1. Sebagai pinjaman talangan haji, dimana nasabah calon haji diberikan pinjaman talangan untuk memenuhi syarat penyetoran. Biaya perjalanan haji. Nasabah akan melunasinya sebelum keberangkatannya ke haji. 2. Sebagai pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit syariah, dimana nasabah diberi keleluasaan untuk menarik uang tunai milik bank melalui ATM. Nasabah akan mengembalikannya sesuai waktu yang ditentukan. 3. Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil, dimana menurut
perhitungan bank akan memberatkan si
pengusaha bila diberikan pembiayaan dengan skema jual beli, ijarah, atau bagi hasil. 4. Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank menyediakan
fasilitas
ini
untuk
memastikan
terpenuhinya kebutuhan pengurus bank. Pengurus bank akan
mengembalikannya
pemotongan gajinya.
secara
cicilan
melalui
23
e. Wakalah (Perwakilan) Wakalah dalam aplikasi lembaga keuangan terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso dan transfer uang. Bank dan nasabah yang dicantumkan dalam akad pemberian kuasa harus cakap hukum. Khusus untuk pembukaan L/C, apabila dana nasabah ternyata tidak cukup, maka penyelesaian L/C (settlement L/C) dapat dilakukan dengan pembiayaan murabahah, salam, ijarah, mudharabah, atau musyakarah. Kelalaian
dalam
menjalankan
kuasa
menjadi
tanggung jawab bank, kecuali kegagalan karena force majeure menjadi tanggung jawab nasabah.Apabila bank yang ditunjuk lebih dari satu, maka masing-masing bank tidak boleh bertindak sendiri-sendiri tanpa musyawarah dengan bank yang lain, kecuali dengan seizin nasabah. Tugas, wewenang dan tanggung jawab bank harus jelas sesuai kehendak nasabah bank. Setiap tugas yang dilakukan harus mengatasnamakan nasabah dan harus dilaksanakan oleh bank. Atas pelaksanaan tugasnya tersebut, bank mendapat pengganti biaya berdasarkan kesepakatan bersama.Pemberian kuasa berakhir setelah
24
tugas dilaksanakan dan disetujui bersama antara nasabah dengan bank. f. Kafalah (Garansi Bank) Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran. Bank dapat mempersyaratkan nasabah untuk menempatkan sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai rahn. Bank dapat pula menerima dana tersebut dengan prinsip wadi’ah. Bank mendapatkan pengganti biaya atas jasa yang diberikan. b. Produk Penghimpunan Dan Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi ah dan mudharabah. 1. Prinsip Wadiah Prinsip Wadi’ah yang diterapkan adalah wadi ah yad dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro. Wadi’ahdhamanah berbeda dengan wadi’ah amanah. Dalam wadi’ahamanah, pada prinsipnya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan
oleh
yang
dititipi.
Sedangkan
dalam
hal
wadi’ahdhamanah, pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut.
25
2. Prinsip Mudharabah Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan murabahah atau ijarah seperti yang telah dijelaskan terdahulu. Dapat pula dana tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagi hasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati. Dalam hal bank menggunakannya untuk melakukan pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi. Rukun mudharabah terpenuhi sempurna (ada mudharib – ada pemilik dana, ada usaha yang akan dibagi hasilkan, ada nisbah, ada ijab kabul). Prinsip mudharabah ini diaplikasikan pada produk tabungan berjangka dan deposito berjangka. Berdasarkan kewenangan yang diberikan pihak penyimpan dana, prinsip mudharabah terbagi tiga yaitu: a. Mudharabah mutlaqah Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu: tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Berdasarkan prinsip ini tidak ada
26
pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. b. Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus (restricted
investment)
dimana
pemilik
dana
dapat
menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Misalnya disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu, atau disyaratkan digunakan dengan akad tertentu, atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu. Karakteristik jenis simpanan ini adalah sebagai berikut :
1) Pemilik dana wajib menetapkan syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank wajib membuat akad yang mengatur persyaratan penyaluran dana simpanan khusus. 2) Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai
nisbah
keuntungan dan atau
dan
tata
cara
pemberitahuan
pembagian keuntungan secara
resiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana. Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad. 3) Sebagai tanda bukti simpanan bank menerbitkan bukti simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari rekening lainnya.
27
4) Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan (bilyet) deposito kepada deposan.
c. Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana mudharabah langsung kepada pelaksana usahanya, dimana bank
bertindak
sebagai
perantara
(arranger)
yang
mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari kegiatan usaha yang akan dibiayai dan pelaksana usahanya. Karakteristik jenis simpanan ini adalah sebagai berikut :
1) Sebagai tanda bukti simpanan bank menerbitkan bukti simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari rekening lainnya. Simpanan khusus dicatat pada pos tersendiri dalam rekening administratif. 2) Dana simpanan khusus harus disalurkan secara langsung kepada pihak yang diamanatkan oleh pemilik dana. 3) Bank menerima komisi atas jasa mempertemukan kedua pihak. Sedangkan antara pemilik dana dan pelaksana usaha berlaku nisbah bagi hasil.
28
c. Jasa Lembaga keuangan Bank syariah dapat melakukan berbagai pelayanan jasa lembaga keuangan kepada nasabah dengan mendapat imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa lembaga keuangan tersebut antara lain berupa : 1. Sharf (Jual Beli Valuta Asing) Pada prinsipnya jual-beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf. Jual beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta asing ini. 2. ljarah (Sewa) Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan (safe deposit box) dan jasa tata-laksana administrasi dokumen (custodian). Bank dapat imbalan sewa dari jasa tersebut.
2. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) a. Pengertian UMKM 1. Usaha Mikro Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 40/KMK. 06/ 2003, usaha mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil yang penjualan mencapai angka Rp. 100.000.000,00 per tahun, dengan pengajuan kredit ke bank maksimal sebesar Rp 50.000.000.
29
2. Usaha Kecil Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995, usaha kecil adalah usaha produktif yang bersekala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp 1.000.000.000 per tahun serta dapat menerima kredit bank maksimal di atas Rp 50.000.000 – 500.000.000. 3. Usaha Menengah Menurut Inpres No. 10 tahun 1998, usaha menengah adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha bersih lebih besar dari Rp 200.000.000 sampai dengan Rp 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta dapat menerima kredit dari bank sebesar Rp 500.000.000 sampai dengan Rp 5.000.000.000. b. Permasalahan UMKM Mengutip yang telah di tulis Wawan (2014) menjelaskan Pada umumnya, permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), antara lain meliputi: 1. Faktor Internal Faktor
internal
merupakan
faktor
yang
menjadi
permasalahan yang ada dan timbul dari dalam UMKM itu sendiri diantaranya yaitu: a. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan
30
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk
mengembangkan
suatu
unit
usaha.
Kurangnya
permodalan UMKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UMKM adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UMKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan. Terkait dengan hal ini, UMKM juga menjumpai kesulitan dalam hal akses terhadap sumber pembiayaan. Selama ini yang cukup familiar dengan mereka adalah mekanisme pembiayaan yang disediakan oleh bank dimana disyaratkan adanya agunan. Terhadap akses pembiayaan lainnya seperti investasi, sebagian besar dari mereka belum memiliki akses untuk itu. Dari sisi investasi sendiri, masih terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila memang gerbang investasi hendak dibuka untuk UMKM, antara lain
31
kebijakan, jangka waktu, pajak, peraturan, perlakuan, hak atas tanah, infrastruktur, dan iklim usaha. b. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan
merupakan
usaha
keluarga
yang
turun
temurun.
Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat
berpengaruh
terhadap
manajemen
pengelolaan
usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan keterbatasan kualitas SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya. c. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar Usaha kecil yang pada umumnya merupakan unit usaha keluarga, mempunyai jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah, ditambah lagi produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif. Berbeda dengan usaha besar yang telah mempunyai jaringan yang sudah solid serta didukung
dengan
teknologi
yang
internasional dan promosi yang baik. d. Mentalitas Pengusaha UMKM
dapat
menjangkau
32
Hal penting yang seringkali pula terlupakan dalam setiap pembahasan mengenai
UMKM,
yaitu semangat
entrepreneurship para pengusaha UMKM itu sendiri.Semangat yang dimaksud disini, antara lain kesediaan terus berinovasi, ulet tanpa menyerah, mau berkorban serta semangat ingin mengambil risiko. Suasana pedesaan yang menjadi latar belakang dari UMKM seringkali memiliki andil juga dalam membentuk kinerja. Sebagai contoh, ritme kerja UMKM di daerah berjalan dengan santai dan kurang aktif sehingga seringkali
menjadi
penyebab
hilangnya
kesempatan-
kesempatan yang ada. e. Kurangnya Transparansi Kurangnya
transparansi
antara
generasi
awal
pembangun UMKM tersebut terhadap generasi selanjutnya. Banyak informasi dan jaringan yang disembunyikan dan tidak diberitahukan kepada pihak yang selanjutnya menjalankan usaha tersebut sehingga hal ini menimbulkan kesulitan bagi generasi penerus dalam mengembangkan usahanya.
2. Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang menyebabkan permasalahan UMKM yang mempengaruhi dari luar , diantaranya yaitu:
33
a. Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif Upaya pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) dari tahun ke tahun selalu dimonitor dan dievaluasi perkembangannya
dalam
hal
kontribusinya
terhadap
penciptaan produk domestik brutto (PDB), penyerapan tenaga kerja, ekspor dan perkembangan pelaku usahanya serta keberadaan investasi usaha kecil dan menengah melalui pembentukan modal tetap brutto (investasi). Keseluruhan indikator ekonomi makro tersebut selalu dijadikan acuan dalam penyusunan kebijakan pemberdayaan UMKM serta menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Kebijaksanaan
Pemerintah
untuk
menumbuhkembangkan
UMKM, meskipun dari tahun ke tahun terus disempurnakan, namun dirasakan belum sepenuhnya kondusif. Hal ini terlihat antara lain masih terjadinya persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-pengusaha kecil dan menengah dengan pengusaha-pengusaha besar. Kendala lain yang dihadapi oleh UMKM adalah mendapatkan perijinan untuk menjalankan usaha mereka. Keluhan yang seringkali terdengar mengenai banyaknya prosedur yang harus diikuti dengan biaya yang tidak murah, ditambah lagi dengan jangka waktu yang lama. Hal ini sedikit
34
banyak terkait dengan kebijakan perekonomian Pemerintah yang dinilai tidak memihak pihak kecil seperti UMKM tetapi lebih mengakomodir kepentingan dari para pengusaha besar. b. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha Kurangnya
informasi
yang
berhubungan
dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan. Selain itu, tak jarang UMKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang strategis. c. Pungutan Liar Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi salah satu kendala juga bagi UMKM karena menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Hal ini tidak hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik, misalnya setiap minggu atau setiap bulan. d. Implikasi Otonomi Daerah Dengan berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diubah dengan UU No. 32 Tahun 2004, kewenangan daerah mempunyai
otonomi
untuk
mengatur
dan
mengurus
35
masyarakat setempat. Perubahan sistem ini akan mempunyai implikasi terhadap pelaku bisnis kecil dan menengah berupa pungutan-pungutan baru yang dikenakan pada UMKM. Jika kondisi ini tidak segera dibenahi maka akan menurunkan daya saing UMKM. Disamping itu, semangat kedaerahan yang berlebihan, kadang menciptakan kondisi yang kurang menarik bagi pengusaha luar daerah untuk mengembangkan usahanya di daerah tersebut. e. Implikasi Perdagangan Bebas Sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai berlaku Tahun 2003 dan APEC Tahun 2020 berimplikasi luas terhadap usaha kecil dan menengah untuk bersaing dalam perdagangan bebas. Dalam hal ini, mau tidak mau UMKM dituntut untuk melakukan proses produksi dengan produktif dan efisien, serta dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan frekuensi pasar global dengan standar kualitas seperti isu kualitas (ISO 9000), isu lingkungan (ISO 14.000), dan isu Hak Asasi Manusia (HAM) serta isu ketenagakerjaan. Isu ini sering digunakan secara tidak fair oleh negara maju sebagai hambatan (Non Tariff Barrier for Trade). Untuk itu, UMKM perlu mempersiapkan diri agar mampu bersaing baik secara keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif.
36
f. Sifat Produk dengan Ketahanan Pendek Sebagian besar produk industri kecil memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk-produk dan kerajinan-kerajian dengan ketahanan yang pendek. Dengan kata lain, produkproduk yang dihasilkan UMKM Indonesia mudah rusak dan tidak tahan lama. g. Terbatasnya Akses Pasar Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan secara kompetitif baik di pasar nasional maupun internasional. h. Terbatasnya Akses Informasi Selain akses pembiayaan, UMKM juga menemui kesulitan dalam hal akses terhadap informasi. Minimnya informasi yang diketahui oleh UMKM, sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap kompetisi dari produk ataupun jasa dari unit usaha UMKM dengan produk lain dalam hal kualitas. Efek dari hal ini adalah tidak mampunya produk dan jasa sebagai hasil dari UMKM untuk menembus pasar ekspor. Namun, di sisi lain, terdapat pula produk atau jasa yang berpotensial untuk bertarung di pasar internasional karena tidak memiliki jalur ataupun akses terhadap pasar tersebut, pada akhirnya hanya beredar di pasar domestik.
37
3. Minat Minat dalam pandangan Al-Qur’an terdapat dalam surat pertama turun. Pada ayat pertama dari surat pertama turun perintahnya adalah agar kita membaca. Membaca yang dimaksud bukan hanya membaca buku atau dalam artian tekstual, akan tetapi juga semua aspek. Apakah itu tuntutan untuk membaca cakrawala jagad yang merupakan tanda kebesaran-Nya, serta membaca potensi diri, sehingga dengan-Nya kita dapat memahami apa yang sebenarnya hal yang menarik minat kita dalam kehidupan ini. Jadi, betapapun bakat dan minat merupakan karunia terbesar yang dianugerahkan Allah Swt, kepada kita. Namun, itu bukan berarti kita hanya berpangku tangan dan minat serta bakat tersebut berkembang dengan sendirinya. Jadi kesimpulan yang kemukakan oleh
Saleh (2002:36) minat
merupakan karunia terbesar yang dianugerahkan Allah SWT kepada kita semua. Namun bukan berarti kita hanya berpangku tangan dan minat tersebut berkembang dengan sendirinya. Tetapi upaya kita adalah mengembangkan sayap anugerah Allah itu kepada kemampuan maksimal kita sehingga karunianya dapat berguna dengan baik pada diri kita.
a. Teori Minat Menurut
Poerwadaminta
(2006:769)
minat
kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu.
merupakan Shaleh dan
Wahab(2004:263) mendefinisikan minat itu dapat diartikan suatu
38
kecenderungan untuk memberikan perhatian kepada orang dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat itu tersebut dengan disertai dengan perasaan senang. Sedangkan menurut Mappiare (1994:62) definisi minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari sutu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungankecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Faktor – faktor yang mempengaruhi timbulnya minat, secara garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu: (1) dari dalam diri individu yang bersangkutan (misal: bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian), dan (2) berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Crow dan Crow (1973:273) berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu: 1. Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain. 2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. 3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.
39
b. Teori Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat UMKM mengambil pembiayaan Di Bank Syariah a. Faktor-Faktor yang mempengaruhi timbulnya minat Crow and Crow (1973:264) berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu: 1) Dorongan dari dalam diri individu, misal dorongan makan, rasa ingin tahu dan seks. 2) Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. 3) Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. b. Macam-macam minat Menurut Poerwadaminta (2006:769) Minat di bagi menjadi bermacam-macam di antaranya yaitu: 1). Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi minat primitif dan minat kultural. Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan akanmakanan. Sedangkan minat kultural adalah minat yang timbul karena proses belajar. 2). Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi minat intrinsik dan ekstrinsik. Minat intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar atau minat asli. Minat ekstrinsik adalah
40
minat yang berhubungan
dengan tujuan akhir dari kegiatan
tersebut. 3). Berdasarkan cara mengungkapkan, minat dapat di bedakan menjadi empat yaitu: expressed interest, manifest interest, tested interest, dan inventoried interest. C. Kerangka Penelitian Berdasarkan pada Theory dan Review Riset sebelumnya, peneliti mengkategorikan faktor yang menjadikan minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syari’ah adalah faktor pelayanan, reputasi, dan prosedur. Dari segi pelayanan dimensi yang digunakan penulis adalah tangible dan responsiveness. Penelitian dengan variabel pelayanan terdapat pernyataan tentang teknologi peralatan yang mutakhir, sikap ramah karyawan dalam melayani nasabah, mempunyai kemampuan yang baik dalam menyampaikan informasi, karyawan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat serta kenyamanan ruang tunggu. Reputasi adalah persepsi kualitas berkaitan dengan nama dan akan mempengaruhi konsumen serta menyediakan jaminan bila ada kendalakendala kecil di perusahaan. Variabel yang diukur atas dasar indikator: nama baik bank dan keberadaan bank. Variabel prosedur diukur dengan indikator pengajuan pembiayaan, analisis pembiayaan, realisasi pembiayaan dimana pernyataan yang peneliti sampaikan meliputi formulir pengajuan yang mudah difahami dan
41
diisi,
mulai
dari
pengajuan
sampai
realisasi
pembiayaan
tidak
membutuhkan waktu yang lama, realisasi dana yang dibutuhkan sesuai dengan pengajuan. Variabel Minat dalam penelitian ini di gambarkan dengan pernyataan yang di ajukan untuk dipilih responden berdasarka pengalaman dan pengetahuanya berupa apakah responden dalam hal ini UMKM ingin mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah (BMT Barokah) dan memberikan saran kepada orang lain atau teman agar mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah (BMT Barokah). Berdasarkan dari uraian pendahuluan dan landasan teori tersebut diatas maka model penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Pelayanan
Reputasi
Minat UMKM mengajukan pembi ayaan pada lembaga keuangan syariah
Prosedur
Gambar 2.1
Kerangka pemikiran
Persamaan matematisnya dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2x2 +b3x3 + e
42
Dimana :
Y = Minat UMKM
X 1 = Pelayanan
a = Konstanta Interception
X 2 = Reputasi
b = Koefisien Regresi
X 3 = Prosedur
e = error
D. Hipotesis Penelitian
H1
: Pelayanan berpengaruh positif terhadap minat UMKM untuk mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan Syariah di Magelang
H2
: Reputasi berpengaruh positif terhadap minat UMKM untuk mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan Syariah di Magelang
H3
: Prosedur berpengaruh positif terhadap minat UMKM untuk mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan Syariah di Magelang
H4
:
Pelayanan, berpengaruh
reputasi, positif
prosedur terhadap
secara minat
bersama-sama UMKM
untuk
mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan Syariah di Magelang
43
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada skripsi ini mengunakan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Menurut Sarwono (2006:8) mendefinisikan data primer Merupakan suatu data yang didapat dari sumber pertama, yaitu dari individu atau perseorangan, data ini bisa berwujud hasil wawancara dan pengisian kuesioner atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. Penelitian ini menggunakan data primer atau data empiris yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Menurut Nawawi (1990:117) kuesioner adalah alat pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan tertulis untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden. Metode ini digunakan untuk pengambilan data mengenai faktor-faktor
yang
mempengaruhi minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah di Magelang. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah model tertutup
karena
jawaban
telah
disediakan
dan
pengukurannya
menggunakan skala likert, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-
44
pertanyaan dengan lima alternatif jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Responden juga diminta untuk memilih salah satu jawaban dengan cara memberi tanda/ symbol . Data ini adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau obyek penelitian. 2. Data Sekunder Menurut Bungin (2005:97) data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti melalui buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini, literatur, dan artikel yang didapat dari website atau data yang berasal dari orang-orang kedua atau bukan data yang datang secara langsung. Namun data-data ini mendukung pembahasan dari penelitian. Untuk itu beberapa sumber buku atau data yang akan membantu mengkaji secara kritis diantaranya yaitu berkaitan dengan tema penelitian tersebut. B. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian untuk penuisan skripsi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah, dilakukan pada : Waktu penelitian (penyebaran kuesioner) : 5 januari 2015 sampai dengan 10 januari 2015 Tempat penelitian : BMT Barokah Magelang C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
45
Menurut Arikunto (1998:130) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penentuan jenis populasi ini didasarkan atas alasan bahwa yang akan di uji, yang mempengaruhi pemberian pembiayaan. Populasi yang akan dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah UMKM yang bekerja sama dengan lembaga keuangan syariah di Magelang (BMT Barokah) yang jumlahnya 830 UMKM. 2. Sampel Menurut Arikunto (1998:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan konsep tersebut maka peneliti mengambil sampel sebanyak 100 responden. Dimana 100 responden ini dihitung dari jumlah UMKM yang menjadi nasabah pembiayaan pada BMT Barokah yang berjumlah 830 nasabah. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah : 1. Metode kuesioner (angket) Menurut Nawawi (1990:117) metode kuesioner (angket) yaitu usaha
mengumpulkan
informasi
dengan
menyampaikan
sejumlah
46
pertanyaan tertulis, untuk dijawab dengan tertulis pula oleh responden. Atau teknik pengumpulan data dengan menyusun daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diajukan kepada responden sampel yang akan diteliti. Jumlah pertanyaan yang ada diambil dari masing-masing item variabel, baik variabel independen maupun variabel dependen. Kuesioner diberikan langsung kepada responden dengan tujuan agar lebih efektif dan efisien menjangkau jumlah sampel dan mudah memberi penjelasan berkenaan dengan pengisian kuesioner tersebut. 2. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat, dan sebagainya. Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan beberapa informasi tentang data dan fakta yang berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian, baik dari sumber buku-buku, koran, majalah, website dan lain-lain. E. Skala Pengukuran Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini dengan menggunakan skala Likert 5 poin. Prasetyo dan Jannah (2006) menyebutkan ada beberapa pilihan dari lima alternatif yang ada, yaitu : 1. SS : Sangat Setuju 2. S : Setuju 3. N : Netral 4. TS : Tidak Setuju
47
5. STS : Sangat Tidak Setuju Masing-masing jawaban memiliki nilai sebagai berikut : 1. SS : 5 2. S : 4 3. N : 3 4. TS : 2 5. STS : 1 F. Definisi Konsep Dan Operasional
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel independen Pelayanan
Konsep variabel
Indikator
Pemenuhan kebutuhan 1. Tangible dan keinginan anggota
Item atau Teknologi
wujud penampilan
yang 2. Responsiveness
mengimbangi harapan anggota
yang mutakhir Sikap ramah karyawan
serta ketepatan dalam penyampaian
peralatan
atau daya tanggap (Lupiyoadi, 2006)
dalam
melayani
nasabah Mempunyai kemampuan yang baik dalam menyampaikan informasi Karyawan memberikan
48
pelayanan yang cepat dan tepat Reputasi
Persepsi
kualitas 1. Nama baik bank
Popularitas
berkaitan
dengan
Citra bank
nama
dan
akan
mempengaruhi konsumen
2.Keberadaannya serta
dapat dipercaya
Jaringan perusahaan Adanya fasilitas ATM
menyediakan jaminan (Maryani, 2005) bila
ada
kendala
kendalakecil
di
perusahaan Formulir
Variabel
Urutan-urutan
1.pengajuan
Prosedur
pekerjaan yang
pembiayaan
yang mudah difahami
disusun untuk
2. analisis pembiayaan
dan diisi
menjamin perlakuan
3.realisasi pembiayaan Mulai dari pengajuan
yang seragam
(Baridwan, 1992)
pengajuan
sampai
Realisasi
terhadap transaksi-
pembiayaan
transaksi yang sering
membutuhkan
terjadi
yang lama
tidak waktu
Realisasi dana yang dibutuhkan
sesuai
dengan pengajuan Variabel Dependen
Konsep Variabel
Indikator
Item
49
Minat
kesukaan
Nasabah
1. Dari dalam individu
(kecenderungan hati) kepada sesuatu.
sendiri
Dengan memperhatikan
2. Informasi yang
variabel-variabel yang
disampaikan teman/
ada nasabah berminat
saudara
menjadi nasabah di
(Shaleh dan Wahab, 2004)
lembaga
keuangan
syariah. Saran kepada orang lain
agar
menjadi
nasabah di lembaga keuangan syariah.
G. Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (1998:134) instrumen penelitian yaitu alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatanya mengumpulkan data penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner.
Menurut
Nawawi
(1990:117)
kuesioner
adalah
usaha
mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk dijawab dengan tertulis pula oleh responden. Dalam kuesioner pertanyaan yang disampaikan adalah untuk memperoleh informasi dari responden tentang dirinya sendiri. H. Alat Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas
50
Menurut Priyatno (2008:16) validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Data
dikatakan
valid,
jika
pertanyaan
pada
angket
mampu
mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut. Butir-butir pertanyaan yang ada dalam angket diuji terhadap faktor terkait. Uji validitas dimaksud untuk mengetahui seberapa cermat suatu test atau pengujian melakukan fungsi ukurannya. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid apabila instrument tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur atau dapat memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Untuk menguji kevalidan suatu data maka dilakukan uji validitas terhadap butir-butir angket. Tinggi rendah validitas suatu angket atau angket dihitung dengan menggunakan metode Pearson’s Product Moment Correlation, yaitu dengan menghitung korelasi antara skor item pertanyaan dengan skor total. Dalam penelitian ini perhitungan validitas item dianalisis dengan menggunakan komputer program SPSS for windows 16. Menurut Priyatno (2008:17) hasil perhitungan ini akan dibandingkan dengan critical value pada tabel ini nilai r dengan taraf signifikasi 5% dan jumlah sampel yang ada. Apabila hasil perhitungan korelasi product moment lebih besar dari critical value, maka instrumen ini dinyatakan valid. Sebaliknya apabila skor item kurang dari critical value, maka instrumen ini dinyatakan tidak valid.
51
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Untuk menghitung reabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Croanbach Alpha (Umar, 2000:135). Instrument untuk mengukur masing-masing variabel dikatakan reliabel jika memiliki Croanbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005:41). I. Alat Analisis Data Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola sehingga data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Uji Asumsi Klasik Agar mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi asumsiasumsi yang disyaratkan untuk memenuhi uji asumsi normalitas, bebas dari multikolinieritas dan heterokedastisitas. a. Uji Normalitas Menurut Ghazali (2001:76) uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
52
b. Uji Multikolinieritas Menurut Priyatno (2008:29) uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan linear antar variabel independent dalam model regresi. c. Uji Heterokedastisitas Menurut Priyatno (2008:37) uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. 2. Uji Analisis Regresi Berganda Menurut Uyanto (2006:248) analisis regresi linier berganda yaitu hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, X3, ..., Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut Rumus: . Y = a + b1x1 + b2x2 +b3x3 + e Dimana :
Y = Minat UMKM a = Konstanta Interception
53
b = Koefisien Regresi X 1 = Pelayanan
X 2 = Reputasi
X 3 = Prosedur e = error 3. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama (Uji F) Menurut Uyanto (2006:73) uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1, X2,...Xn) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: Fhitung
R2 / k (1 R 2 ) /( n k 1)
Keterangan:
R 2 = Koefisien Determinasi n = Jumlah data atau kasus k = Jumlah variabel independen 4. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t) Menurut Uyanto (2006:75) uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
54
Rumus t hitung pada analisis regresi adalah: thitung
bi Sbi
Keterangan:
bi = Koefisien regresi variabel i Sbi = Standar error variabel i Atau dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
thitung
r n k 1 1 r2
Keterangan: r = koefisien korelasi parsial k = Jumlah variabel independen n = Jumlah data atau kasus
55
BAB IV ANALISA PENELITIAN A. Gambaran Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Non Probability Sampling dengan cara purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden yaitu dengan kriteria nasabah pembiayaan BMT Barokah. Dalam proses penyebaran angket, sebagian besar angket yang disodorkan kepada responden tidak diisi secara langsung oleh responden melainkan peneliti membacakan pernyataan dan penulis sendiri yang mengisi angket sesuai dengan jawaban responden. Adapun pernyataan yang peneliti bacakan sesuai dengan yang ada dalam angket. Penyebaran angket ini di BMT Barokah pada saat nasabah melakukan transaksi dan juga peneliti secara langsung menemui responden dikediaman dan tempat usahanya. Responden dalam penelitian ini memiliki karakterisitik. Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari: a. Jenis kelamin Adapun data dan persentase mengenai jenis kelamin responden nasabah pembiayaan BMT Barokah adalah sebagai berikut:
56
Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin SEX Frequency Percent Valid Laki-Laki Perempuan
Valid Percent
Cumulative Percent
80
80.0
80.0
80.0
20
20.0
20.0
100.0
100.0
100.0
Total 100 Sumber: Data primer diolah, 2015
Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.1 di atas dapat diketahui tentang jenis kelamin nasabah BMT Barokah yang digunakan sebagai responden. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan, yaitu sebanyak 80 orang atau 80 %, sedangkan sisanya adalah laki-laki sebanyak 20 orang atau 20 %. Dari keterangan diatas menunjukkan bahwa sebagian besar nasabah pembiayaan BMT Barokah yang digunakan sebagai responden dalam penelitian ini adalah perempuan. Untuk lebih jelasnya berikut gambar data jenis kelamin nasabah pembiayaan yang menjadi responden. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 100 80 60 40 20 0 Perempuan
Laki-Laki
Gambar 4.1
57
b. Usia Adapun data dan persentase mengenai usia responden nasabah pembiayaan BMT Barokah. Responden yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini mempunyai usia antara 17 tahun sampai dengan 40 tahun ke atas. Berdasarkan data yang ada, pada tabel 4.2 adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia USIA Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 17-29 th
25
25
25
25
30-40 th
46
46
46
71
> 40 th
29
29
29
100.0
Total 100 100.0 Sumber: Data primer diolah, 2015
100.0
Dari tabel 4.3 dapat di ketahui bahwa responden yang paling banyak menjadi nasabah pembiayaan pada BMT Barokah adalah yang berusia 30-40 tahun yaitu sebanyak 46 orang atau 46 %. Usia > 40 tahun sebanyak 29 orang atau 29 % berada pada urutan kedua. Kemudian usia 17-29 tahun sebanyak 25 orang atau 25 % berada pada urutan ketiga. Untuk lebih jelasnya berikut grafik data usia nasabah pembiayaan yang menjadi responden:
58
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia 50 45 40 35 30
Frequency
25 20
Percent
15
Valid Percent
10 5 0 17-29
30-40
> 40
Gambar 4.2
c. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan yang dimaksud dalam gambaran umum responden adalah tingkat pendidikan terakhir yang dijalani oleh responden. Informasi tingkat pendidikan ini cukup penting karena semakin tinggi tingkat pendidikan responden diperkirakan semakin tinggi tingkat pengetahuannya tentang lembaga keuangan syariah. Adapun data dan persentase mengenai pendidikan nasabah pembiayaan BMT Barokah yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan PENDIDIKAN Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SMP
65
65
65
65
SMA
27
27
27
92
59
Sarjana
8
8
8
Total 30 100.0 Sumber: Data primer diolah, 2015
100.0
100.0
Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.4 di atas, menunjukkan sebagian besar nasabah pembiayaan BMT Barokah yang diambil sebagai responden, sebagian besar berpendidikan SMP sebanyak 65 orang atau 65 %, SMA sebanyak 27 orang atau 27 %, Sarjana sebanyak 8 orang atau 8 %. Untuk lebih jelasnya berikut grafik data usia nasabah pembiayaan yang menjadi responden: Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan
70 60 50 40
Frequency
30
Percent
20
Valid Percent
10 0 SMP
SMA
Sarjana
Gambar 4.3
60
d. Tingkat Pekerjaan Adapun data dan persentase mengenai tingkat pekerjaan responden pada BMT Barokah yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan PEKERJAAN Frequency Percent Valid PNS
Valid Percent
Cumulative Percent
3
3
3
3
Swasta
20
20
20
23
Wirausaha
77
77
77
100.0
Total 100 100.0 Sumber: Data primer diolah, 2015
100.0
Berdasarkan
keterangan pada Tabel 4.4 dapat dijelaskan
bahwa sebagian besar pekerjaan nasabah pembiayaan pada BMT Barokah yang digunakan sebagai responden adalah PNS sebanyak 3 orang atau 3.0 %,
swasta sebanyak 20 orang atau 20.0 %, dan
wirausaha sebanyak 77 orang atau 77.0 %. Untuk lebih jelasnya berikut grafik data usia nasabah pembiayaan yang menjadi responden:
61
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan 100 80 60
frequency percent
40
Series 3 20 0 PNS
Swasta
Wirausaha
Gambar 4.4
e. Lama Usaha Adapun data dan persentase mengenai lama usaha responden pada BMT Barokah yang digunakan sebagai responden adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Usaha Lama usaha Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid <1 thn
9
9
9
9
1-3 thn
31
31
31
40
>3 thn
60
60
60
100.0
Total 100 100.0 Sumber: Data primer diolah, 2015
100.0
Berdasarkan
keterangan pada Tabel 4.5 dapat dijelaskan
bahwa lama usaha nasabah pembiayaan pada BMT Barokah sebagai responden adalah kurang dari 1 tahun sebanyak 9 orang atau 9.0 %,
62
1-3 tahun sebanyak 31 orang atau 31.0 %, dan lama usah lebih dari 3 tahun sebanyak 60 orang atau 60.0 %. Untuk lebih jelasnya berikut grafik data lama usaha nasabah pembiayaan yang menjadi responden: Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Usaha 70 60 50 40
frequency
30
percent
20
valid percent
10 0 <1 thn
1-3 thn
>3 thn
Gambar 4.5 B. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Penelitian Dari hasil penyebaran angket penelitian yang telah dilakukan peneliti pada tanggal 5-10 januari 2015 di BMT Barokah menunjukkan bahwa variabel yang dapat memberikan kontribusi terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah diantaranya adalah pelayanan, reputasi dan prosedur. Hal ini sejalan dengan teori dan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada bagian ini akan dideskripsikan hasil penelitian yang diperoleh dari angket berupa jawaban UMKM pembiayaan BMT Barokah terhadap variabel-variabel penelitian. Variabel tersebut merupakan variabel independen yaitu pelayanan, reputasi dan prosedur serta variabel dependen yaitu minat
63
UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah (BMT Barokah). Dalam angket responden diberikan pernyataan mengenai sikap mereka terhadap item-item pernyataan tersebut yang sudah disediakan alternatif jawaban dengan kategori: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral/Ragu-ragu (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Item pernyataan ini merupakan tanggapan/sikap responden terhadap hal-hal yang ada dalam item pernyataan berdasarkan apa yang mereka alami atau rasakan serta yang dapat mendorong mereka mengajukan pembiayaan pada BMT Barokah. 1. Tanggapan Responden Terhadap pelayanan BMT Barokah. Variabel pelayanan ini diwakili oleh empat item pernyataan, yaitu tanggapan responden terhadap BMT Barokah
memiliki teknologi
peralatan yang mutakhir, sikap ramah yang diberikan karyawan nasabah BMT Barokah
dalam melayani nasabah sudah baik, Karyawan BMT
Barokah mempunyai kemampuan baik dalam menyampaikan informasi kepada nasabah,dan pernyataan terahir berupa karyawan BMT Barokah memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada nasabahnya Adapun pendapat responden terhadap item-item variabel pelayanan adalah dijelaskan pada tabel 4.6 berikut:
64
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Berkaitan Dengan pelayanan BMT Barokah
No 1 2
3
4
Item Pernyataan BMT Barokah memiliki teknologi peralatan yang mutakhir Sikap ramah yang diberikan karyawan nasabah BMT Barokah dalam melayani nasabah sudah baik Karyawan BMT Barokah mempunyai kemampuan baik dalam menyampaikan informasi kepada nasabah Karyawan BMT Barokah memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada nasabahnya
SS Jml (%)
S Jml (%)
N Jml (%)
TS STS Jml Jml (%) (%)
9
69
19
3
0
53
47
0
0
0
51
48
1
0
0
60
40
0
0
0
Berdasarkan tabel 4.6 Dari keempat butir pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan pelayanan bank syari’ah sudah baik. Secara teknologi, sebanyak 69% responden menyatakan setuju kalau BMT Barokah memiliki teknologi peralatan yang mutakhir. Sebanyak 47% responden menyatakan setuju jika BMT Barokah dikatakan dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada nasabah. Dan sebanyak 51% responden menyatakan setuju dengan pernyataan Karyawan BMT Barokah mempunyai kemampuan baik dalam menyampaikan informasi kepada nasabah.dan 60% mengatakan sangat setuju Karyawan BMT Barokah memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada nasabahnya.
65
2. Tanggapan Responden Terhadap Reputasi BMT Barokah Dalam variabel reputasi disini diwakili oleh empat pernyataan, yaitu BMT Barokah
populer dikalangan masyarakat, BMT Barokah
memiliki citra yang baik, jaringan perusahaan yang dimiliki BMT Barokah sudah cukup banyak, BMT Barokah memiliki fasilitas ATM di tiap kota sehingga memudahkan nasabah Untuk mengetahui respon responden mengenai item pernyataan tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Tanggapan Responden Berkaitan Dengan Reputasi BMT Barokah
No
Item Pernyataan
SS Jml (%)
S Jml (%)
N Jml (%)
TS Jml (%)
STS Jml (%)
1
BMT Barokah Populer dikalangan masyarakat
64
36
0
0
0
2
BMT Barokah memiliki citra yang baik
58
40
2
0
0
3
73
0
0
3
68
6
1
3
4
Jaringan perusahaan yang dimiliki BMT Barokah sudah cukup banyak BMT Barokah memiliki fasilitas ATM di tiap kota sehingga memudahkan nasabah
18
22
Dari data di atas dapat diketahui bahwa BMT Barokah populer dikalangan masyarakat dan mempunyai reputasi yang sangat baik di mata masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari jawaban sangat setuju responden yang menyatakan bahwa BMT Barokah
populer di kalangan masyarakat
sebanyak 64% dan secara berturut-turut sebanyak 58% responden
66
menyatakan setuju BMT Barokah memiliki citra yang baik. 3% responden sangat setuju bahwa jaringan yang dimiliki BMT Barokah cukup banyak. Dan 40% responden setuju dengan pernyataan BMT Barokah memiliki fasilitas ATM yang dapat memudahkan nasabah melakukan transaksi tarik tunai. 3. Tanggapan Responden Terhadap prosedur BMT Barokah Dalam penelitian ini, variabel prosedur diwakili oleh tiga item pernyataan, yaitu formulir pengajuan yang diberikan BMT Barokah mudah difahami dan diisi, mulai dari pengajuan sampai realisasi pembiayaan di BMT Barokah
tidak membutuhkan waktu yang lama,
realisasi dana yang dibutuhkan sesuai dengan pengajuan. Untuk sikap atau tanggapan responden terhadap variabel prosedur dapat dilihat dalam tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Tanggapan Responden Berkaitan Dengan prosedur BMT Barokah
No
1
2
3
Item Pernyataan Formulir pengajuan yang diberikan BMT Barokah mudah difahami dan diisi Mulai dari pengajuan sampai Realisasi pembiayaan di BMT Barokah tidak membutuhkan waktu yang lama Realisasi dana yang dibutuhkan sesuai dengan pengajuan
SS Jml (%)
S Jml (%)
N Jml (%)
TS Jml (%)
STS Jml (%)
61
39
0
0
0
73
27
0
0
0
82
18
0
0
0
67
Dari tabel 4.8 terlihat terdapat 61% responden sangat setuju, 39% mengatakan setuju bahwa Formulir pengajuan yang diberikan BMT Barokah
mudah difahami dan diisi. Sebanyak 73% responden sangat
setuju, 27% setuju bahwa Mulai dari pengajuan sampai Realisasi pembiayaan di BMT Barokah
tidak membutuhkan waktu yang lama
Berkenaan Realisasi dana yang dibutuhkan sesuai dengan pengajuan adalah 82% responden mengatakan sangat setuju, 18% mengatakan setuju. 4. Tanggapan Responden Terhadap prosedur BMT Barokah Variabel minat UMKM merupakan variabel dependen. Variabel ini terdiri atas dua item pernyataan indikator minat UMKM mengajukan pembiayaan pada BMT Barokah meliputi: dengan memperhatikan variabel pelayanan, reputasi, prosedur, saudara berkeinginan menjadi nasabah di BMT Barokah, saudara akan menyarankan pada orang lain untuk menjadi nasabah di BMT Barokah. Untuk tanggapan atau sikap terhadap item-item dalam variabel ini dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini:
68
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Berkaitan Dengan Minat UMKM mengajukan pembiayaan Pada BMT Barokah
No
Item Pernyataan
SS Jml (%)
S Jml (%)
N Jml (%)
TS Jml (%)
STS Jml (%)
1
Dengan memperhatikan variabel pelayanan, reputasi, prosedur, saudara berkeinginan menjadi nasabah pembiayaan di BMT Barokah
37
64
0
0
0
2
Saudara akan menyarankan pada orang lain untuk menjadi nasabah pembiayaan di BMT Barokah
54
46
0
0
0
Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa faktor pelayanan, reputasi, dan prosedur yang menjadikan UMKM mengajukan pembiayaan di BMT Barokah mempunyai persentase sebesar 37,0% UMKM yang menyatakan setuju dan 64,0% menyatakan setuju. Sementara yang akan menyarankan pada orang lain untuk menjadi nasabah pembiayaan di BMT Barokah. Sebesar 54,0% yang menyatakan sangat setuju dan 46,0% yang setuju untuk menyarankan kepada orang lain untuk menjadi nasabah pembiayaan di BMT Barokah.
69
C. Analisis Data dan Pembahasan 1.
Uji Validitas Menurut priyatno (2008:16) untuk menguji validitas masingmasing item pernyataan dari variabel penelitian. Suatu variabel dikorelasikan dengan nilai total masing-masing butir pernyataan dengan menggunakan teknik product moment. Kemudian nilai korelasi atau rhitung yang telah diperoleh dibandingkan dengan nilai korelasi pada rtabel. Jika nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel artinya ada nilai korelasi yang menunjukkan bahwa alat ukur tersebut valid, begitu juga sebaliknya. Dari hasil analisis dapat diperoleh nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan dengan nilai r-tabel. Nilai r-tabel untuk degree of freedom (df) = n-k-1. Dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah konstruk. Pada kasus ini, besarnya df dapat dihitung 100-4-1 = 95 dengan alpha 0.05 % ( 5 %), maka didapat nilai r-tabel sebesar 0,195 dengan jumlah total keseluruhan sampel sebanyak 100 responden. Untuk mempermudah perhitungan dari validitas koefisien yang akan digunakan, maka nilai-nilai dari hasil angket dikelompokkan menurut masing-masing variabelnya. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS for Windows versi 17.0 diperoleh hasil uji validitas terhadap masing-masing pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel pelayanan, reputasi, prosedur dan minat.
70
a. Uji Validitas Variabel Pelayanan Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel pelayanan dapat dilihat pada tabel 4.10:
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan
No
Item Pernyataan
Koefisien Korelasi
1 2 3 4
P1 P2 P3 P4
0.379 0.360 0.592 0.495
r tabel n=100; df=5% 0.195 0.195 0.195 0.195
Keterangan Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data primer yang diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas, dari hasil pengolahan data uji validitas variabel pelayanan diperoleh hasil r-hitung > r-tabel, dan nilai signifikasi (0,000) yang berada jauh di bawah 0,05. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan masing-masing butir pernyataan dalam angket untuk variabel X1 yaitu pelayanan dinyatakan valid. b. Uji Validitas Variabel Reputasi Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel reputasi dapat dilihat pada tabel 4.11:
71
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Reputasi r tabel No n=100; df=5% 1 P5 0.557 0.195 2 P6 0.513 0.195 3 P7 0.380 0.195 4 P8 0.576 0.195 Sumber: Data primer yang diolah 2015 Item Pernyataan
Koefisien Korelasi
Keterangan Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel di atas, dari hasil pengolahan data uji validitas variabel pelayanan diperoleh hasil r-hitung > r-tabel, dan nilai signifikasi (0,000) yang bernilai jauh di bawah 0,05. Dengan demikian masing-masing butir pernyataan dalam angket untuk variabel X2 yaitu reputasi dinyatakan valid. c. Uji Validitas Variabel Prosedur Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel prosedur dilihat pada tabel 4.15: Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Prosedur
No
Item Pernyataan
Koefisien Korelasi
1 2 3
P09 P10 P11
0.340 0.370 0.474
r tabel n=100; df=5% 0.195 0.195 0.195
Keterangan Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dari hasil pengolahan data uji validitas variabel prosedur diperoleh hasil r-hitung > r-tabel, dan nilai signifikasi (0,000) yang berada jauh di bawah 0,05. Dengan demikian
72
masing-masing butir pernyataan dalam angket untuk variabel X3 yaitu prosedur dinyatakan valid d. Uji Validitas Variabel Minat Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel minat dapat dilihat pada tabel 4.13: Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Minat No 1 2
Item Pernyataan P12 P13
Koefisien Korelasi 0.626 0.730
r tabel Keterangan n=30; df=5% 0.195. Valid 0.195 Valid
Berdasarkan tabel di atas, dari hasil pengolahan data uji validitas variabel minat diperoleh hasil r-hitung > r-tabel, dan nilai signifikasi (0,000) yang berada jauh di bawah 0,05. Dengan demikian masing-masing butir pernyataan dalam angket untuk variabel dependen yaitu minat dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2005:41) uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah butir-butir pernyataan dalam angket penelitian konsisten atau tidak. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila memiliki Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Uji reliabilitas terhadap masingmasing butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel
73
pelayanan, reputasi, prosedur dan minat menggunakan bantuan program computer SPSS for Windows versi 16.0. Adapun hasil perhitungannya sebagai mana tergambarkan dalam tabel 4.14 di bawah ini:
Tabel 4.14 Uji Reliabilitas No
Variabel
Alfa Cronbach's
Keterangan
1
Pelayanan
0.893
Reliabel
2
Reputasi
0.707
Reliabel
3
Prosedur
0.626
Reliabel
4
Minat
0.703
Reliabel
Dari hasil pengujian didapatkan perhitungan koefisien Cronbach Alpha keempat variable dalam penelitian ini berada diatas > 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua ítem pernyataan, baik dari variabel independen maupun variabel dependen adalah reliabel.
3. Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas Menurut Ghazali (2001:76) pengujian asumsi ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan
74
variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Dasar pengambilan keputusan adalah : 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram nya tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Normal Probability Plot
Gambar 4.6 Sumber: Data primer diolah, 2015
75
Grafik Histogram
Gambar 4.7 Sumber: Data primer diolah, 2015 Dari gambar 4.7 diatas terdapat grafik Histogram yang mendeskripsikan bahwa data mendekati normal, dan pada gambar 4.7 diatas grafik Non Probability Plot terlihat titik-titik yang menyebar mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi uji asumsi klasik.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N
100 a
Normal Parameters
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 .63343049
Absolute
.109
Positive
.109
Negative
-.059
76
Kolmogorov-Smirnov Z
1.094
Asymp. Sig. (2-tailed)
.182
a. Test distribution is Normal. Gambar 4.8
Hipotesis H0 : Data terdistribusi normal H1: Data tidak terdistribusi secara normal Jika probabilitasnya (nilai sig) > 0,05 maka H0 tidak ditolak Jika probabilitasnya (nilai sig) < 0,05 maka H0 ditolak Pada tabel diatas menunjukan nilai sig. 0,182 > 0,05 sehingga H0 tidak ditolak, yang berarti data residual terdistribusi normal. b.
Uji Multikolinieritas Menurut
Priyatno
(2008:29)
Uji
multikolinieritas
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi. Jika ada korelasi, maka dinamakan mulitikolinieritas. Untuk mendeteksi terdapat tidaknya multikolinieritas didasarkan pada nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Mempunyai nilai VIF dibawah angka 10 2. Angka toleransi diatas 0,10 (10%)
77
Tabel 4.15 Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Model
Tolerance
Pelayanan Reputasi Prosedur
VIF
0.218 0.266 0.429
4.412 3.657 2.232
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.15 di atas, nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 10%. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. c.
Uji Heteroskedastisitas Menurut
Uyanto
(2008:37)
uji
heteroskedastisitas
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Aturan yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah: a. Jika penyebaran data scatter plot teratur dan membentuk pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka terjadi problem heterokedastisitas. b. Jika penyebaran data pada scatter plot tidak teratur dan tidak
78
membentuk pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka tidak terjadi problem heterokedastisitas. Uji Penyimpangan Heterokedastisitas
Gambar 4.9 Dari gambar 4.9 terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi problem heterokedastisitas dalam penelitian ini. 4. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan a. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur
seberapa
jauh
kemampuan
menerangkan variasi variabel dependen.
model
regresi
dalam
79
Tabel 4.16 Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model
R
1
.982a
R Square .964
Adjusted R
Std. Error of
Durbin-
Square
the Estimate
Watson
.954
.227
1.847
a. Predictors: (Constant), prosedur, pelayanan, reputasi b. Dependent Variable: minat
Dari tabel diatas diketahui bahwa besar koefisien determinasi (Adjusted R Square) atau kemampuan faktor-faktor pelayanan (X1), reputasi (X2),
dan Prosedur (X3) dalam menjelaskan atau
memprediksi variabel minat nasabah pembiayaan menjadi nasabah lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah) (Y) sebesar 0,954 atau 95,4%. Hal ini berarti variabel-variabel independen sudah cukup memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependennya. Dan sisanya sebesar 4,6% dijelaskan atau diprediksikan oleh faktor lain di luar ke tiga faktor dan model lain di luar model tersebut. b. Uji Simultan (F) Menurut Uyanto (2006:73) Uji F adalah suatu sarana pengujian untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen .
80
Hipotesisnya adalah sebagai berikut: Ho : Variabel independen pelayanan, reputasi, dan prosedur secara bersama-sama tidak berpengaruh positif terhadap variabel minat UMKM mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang). H1 : Variabel independen pelayanan, reputasi, dan prosedur secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap variabel minat UMKM mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang). Apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebasnya. Tabel 4.17 Uji F ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Df
Mean Square
Regression
36.838
3
12.279
Residual
39.722
96
.414
Total
76.560
99
F 29.676
a. Predictors: (Constant), prosedur, pelayanan, reputasi b. Dependent Variable: minat Dan hasil perhitungan didapat nilai F hitung sebesar 29,676 dengan tingkat signifikansi 0,000. sedangkan nilai F tabel sebesar 2,70 hal ini berarti nilai F hitung lebih besar dibandingkan F tabel,
Sig. .000a
81
selain itu nilai alfa atau signifikan juga menunjukkan angka dibawah 0.05 (0.000), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima artinya terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel pelayanan,
reputasi
dan
prosedur
terhadap
minat
UMKM
mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang). c. Uji Parsial (t) Menurut Uyanto (2006:75) uji t adalah suatu sarana pengujian untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual berpengaruh positif terhadap variabel dependen. Untuk melakukan uji t, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ho : Variabel pelayanan, reputasi, dan prosedur secara sendiri-sendiri tidak berpengaruh positif terhadap variabel minat UMKM mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang). H1 : Variabel pelayanan, reputasi, dan prosedur secara sendiri-sendiri berpengaruh positif terhadap variabel minat UMKM mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang). Apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan H1, diterima yang berarti ada pengaruh positif antara variabel Independen terhadap variabel dependen. Berikut hasil perhitungan data yang dapat diperoleh dilapangan.
82
Tabel 4.18 Uji t Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
-2.416
1.274
Pelayanan
.125
.053
Reputasi
.187
Prosedur
.425
Beta
t
Sig.
-1.897
.061
.202
2.345
.021
.055
.301
3.397
.001
.068
.488
6.223
.000
a. Dependent Variable: minat
a. Variabel Pelayanan Dari hasil perhitungan didapatkan nilai t hitung sebesar 2,345 dengan nilai signifikansi 0,021 < 0,05 sedangkan nilai t tabel sebesar 1,983. Hal ini berarti nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima, artinya secara individu atau parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel pelayanan terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang). Koefisien regresi X1 (Variabel Pelayanan) sebesar 0.125 (12,5) dari semua faktor yang diteliti. Dapat disimpulkan bahwa variabel pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah (BMT Barokah Magelang). Hal ini menyatakan semakin baik pelayanan
83
suatu lembaga keuangan maka akan meningkatkan kepercayaan UMKM untuk mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang). b. Variabel Reputasi Dari hasil perhitungan didapatkan nilai t hitung sebesar 3,425 dengan nilai signifikansi 0,01 < 0,05 sedangkan nilai t tabel sebesar 1,983. Hal ini berarti nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel 1,983. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima, artinya secara individu atau parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel reputasi terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang). Koefisien regresi X2 (Variabel Reputasi) sebesar 0,187 (18,7) menyatakan bahwa variabel reputasi mempunyai pengaruh positif terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah (BMT Barokah Magelang). Hal ini menyatakan semakin baik reputasi suatu lembaga keuangan maka akan meningkatkan kepercayaan untuk mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang). c. Variabel Prosedur Dari hasil perhitungan didapatkan nilai t hitung sebesar 6,223 dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05 sedangkan nilai t tabel sebesar 1,983. Hal ini berarti nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel.
84
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan H1, diterima, artinya secara secara individu atau parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel pelayanan terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada Lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang). Koefisien regresi X3 (Variabel prosedur) sebesar 0,425 (42,5) menyatakan bahwa variabel prosedur mempumyai pengaruh signifikan yang paling besar terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah (BMT Barokah Magelang). Hal ini dikarenakan nasabah lebih menyukai prosedur pembiayaan yang mudah, cepat dan tidak berbelit-belit.
85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah melakukan serangkaian analisis data dari bab sebelumnya diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang) secara parsial dan simultan, dapat dijelaskan sebagai berikut: - Variabel pelayanan (X1) 0,125, Variabel reputasi (X2) 0,187, dan variabel prosedur (X3) 0,425. Variabel-variabel tersebut secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang). - Variabel pelayanan, reputasi, dan prosedur secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap meningkatnya minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syari’ah (BMT Barokah Magelang). Dengan besaran pengaruhnya adalah 95,4%. 2. Dari ke tiga faktor tersebut dapat disimpulkan faktor yang paling dominan mempengaruhi minat UMKM untuk mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah (BMT Barokah Magelang) dengan melihat pada uji regresi berganda dengan koefisien beta terhadap masing-masing variabel adalah faktor prosedur, hal ini dikarenakan UMKM pada
86
umumnya ingin memperoleh pembiayaan dengan prosedur yang mudah dan tidak berbelit-belit, faktor selanjutnya adalah reputasi dan pelayanan yang mempunyai pengaruh yang juga cukup signifikan karena lembaga keuangan adalah lembaga yang menjual kepercayaan kepada masyarakat. Oleh karena itu seyogyanya kepercayaan itu dijaga sebaik mungkin. B. Keterbatasan Penelitian Meskipun telah diupayakan semaksimal mungkin, namun ternyata penelitian ini masih banyak keterbatasan penelitian, meliputi : 1. Obyek penelitian yang masih kecil, yang mana hanya nasabah BMT Barokah saja yang menjadi responden, responden yang kami teliti pun hanya berdomisili di daerah Tegalrejo kabupaten Magelang dan sekitarnya. 2. Responden pada penelitian ini hanya terfokus pada UMKM yang menjadi nasabah pembiayaan pada BMT Barokah sesuai dengan judul yang diambil oleh penulis. 3. Kurangnya teori yang digunakan oleh peneliti, sehingga memiliki kontribusi penelitian yang kurang luas. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas, maka diajukan beberapa saran yang bertujuan untuk kebaikan dan kemajuan BMT Barokah , sebagai berikut 1. Mengingat variabel yang paling tinggi mempengaruhi minat UMKM menjadi nasabah pembiayaan BMT Barokah adalah variabel prosedur hendaknya BMT Barokah minimal tetap mempertahankan kemudahan
87
dalam prosedur pembiayaan yang diberikan kepada nasabah agar nasabah tetap loyal pada BMT tersebut. 2. Pelayanan kepada nasabah harus diperhatikan dan ditingkatkan lagi, sebab apabila nasabah mulai kecewa dengan pelayanan yang ada bisa jadi nasabah akan beralih ke lembaga keuangan lain. Ini bisa dilakukan dengan penambahan petugas counter pada jam-jam sibuk, fasilitas tempat parkir yang lebih luas dan berada ditempat yang teduh, dan juga meningkatkan penampilan serta sikap karyawan. Ini sangat penting karena pelayanan merupakan variabel yang mempunyai pengaruh yang tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan ketiga variabel independen lainnya.. 3. Hal yang terpenting dan yang tidak boleh dilupakan dalam dunia perbankan syari’ah adalah idealisme produk atau kinerja berdasarkan syari’at islam yang harus terus dipertahankan. Karena hal ini yang membedakan antara bank konvensional dan bank syari’ah 4. Dengan melihat berbagai permasalahan yang ada sekarang ini, janganlah kita hanya melihat dan mengatakan permasalahan tersebut dilarang oleh agama karena tidak ada dalam fiqih terdahulu. Akan tetapi, hendaklah kita cari solusi hukumnya yang tepat untuk diterapkan pada zaman sekarang. Karena zaman terus berputar dan permasalahan bertambah kompleks, sedangkan Al-Quran maupun sunnah berhenti dan tidak akan bertambah lagi.
88
D. Penutup Alhamdulillah, segala puji dan puji hanyalah milik Allah semata. Rasa syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat, taufik serta hidayahNya pada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kekurangan dan kekhilafan sebagai manusia. Menyadarkan penulis akan kekurangsempurnaan skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan. Sebagai akhir kata, terbersit suatu harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca budiman pada umumnya, dan khususnya bagi penulis di masa-masa yang akan datang. Amin Yaa Rabbal ‘Alamin.
89
DAFTAR PUSTAKA Bardaini, Muhammad, 2006. Hubungan Kredit Usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) Dengan Pendapatan Usaha Mikro Di Kabupaten Tegal . Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES. Baridwan, Zaki, 1992. Sukses Akuntansi, Penyusunan Dan Metode. Yogyakarta: BEPP. Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Hanafi , Imam , 2007. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Dalam Memanfaatkan Fasilitas Pembiayaan Pada Bmt Amratani Utama Yogyakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Syariah UIN Yogyakarta. Indriyani, 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Pengajuan Pembiayaan UMKM (PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang, Bogor). Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Departemen Managemen Institut Pertanian Bogor. Jonathan, Sarwono, 2006. Analisis Data Penelitian Dengan Menggunakan SPSS, Yogyakarta: CV. Andi Offset. Lestari, Rani Widya, 2006. Preferensi dan Permintaan Masyarakat terhadap Produk – Produk Bank Syariah( Studi Kasus : Bank BTN Syariah dan Bank BNI Syariah di Yogyakarta ). Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta. Mappiare, Andi, 1994. Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian Dan Pendidikan. Surabaya: Usana Offset Printing. Nawawi, Hadari, Prof, 1990. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Poerwadaminta, W.J.S.,2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka. Priyatno, Dwi, 2008. Mandiri Belajar SPSS (Untuk Analisis Data dan Uji Statistik). Yogyakarta: MediaKom. Sholikha, Oktavi K. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pengambilan Pembiayaan Dan Efektivitas Pembiayaan Usaha Kecil Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah” (Studi Kasus: KJKS BMT Bina Umat Sejahtera, Lasem, Jawa Tengah. Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Fakultas Ekonomi Dan Manajemen IPB. Shaleh, Abdul Rachman & Muhbib Abdul Wahab, 2004. Psikologi Suatu Pengantar (Dalam Perspektif Islam). Jakarta: Prenada Media. Saleh, Rohmat, 2002. Pengaruh Bauran Promosi dan Nilai Pelanggan Terhadap Minat Nasabah Dalam Menabung di PT. Bank Syari’ah Mandiri. Skripsi tidak diterbitkan. Kudus: Sekolah Tinggi Agama Islam Negri Kudus. Wawan, 2009. Permasalahan Yang Dihadapi UKM, (Online), (http://wawansatu.blogspot.sg.html, diakses, 24 november 2014). Umar, Husein, 2000. Research Methods in Finance and Banking. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
90
Uyanto, Stanislaus S. Ph. D, 2006. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Yusuf, Muhammad, 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah Di Sumatra Utara. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Sekolah Paska Sarjana Universitas Sumatra Utara. , 2007. Preferensi Masyarakat Terhadap Bank Syariah Di indonesia. Buletin Ekonomika Dan Bisnis Islam- Edisi: V/VIII - 1 Sya’ban 1428 H / 15 Agustus 2007 Laboratorium Ekonomika dan Bisnis Islam (LEBI) FEB UGM. http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=file&id =199html: Perkembangan Data Usaha Mikro Kecil Menengah Umkm Dan Usaha Besar Tahun 2010- 2012
91
92
LAMPIRAN 1 PENGANTAR ANGKET
ANGKET PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT UMKM UNTUK MENGAJUKAN PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARI’AH DI MAGELANG Kepada Yth. Bapak / Ibu / Sdr/i Nasabah BMT BAROKAH di Tempat Bapak/Ibu/Saudara/I dalam rangka menyelesaikan karya ilmiah (skripsi) pada program studi perbankan syari’ah pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga maka saya, Nama : Ali Chamidun NIM :223-12-001 Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Ukm Untuk
Mengajukan
PembiayaanPada Perbankan Syari’ah Di Magelang
Untuk membantu kelancaran penelitian ini, Saya mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi angket penelitian ini. Peran serta Bapak/Ibu/Saudara/i akan sangat bermanfaat bagi keberhasilan penelitian yang dilaksanakan. Atas ketersediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab pertanyaan/pernyataan pada angket ini, kami ucapkan terima kasih. Hormat Saya, Peneliti
Ali chamidun NIM:223-12-001
A. IDENTITAS PRIBADI Mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk menjawab pertanyaan dibawah ini: Berilah
tanda
()
didepan
jawaban
dengan pilihan Anda. 1. Jenis Kelamin 2. Umur 3. Pendidikan Terakhir
Laki-laki 17-29 th SMP
Perempuan 30-40 th SMA
> 40 th Sarjana
yang
sesuai
93
4. Pekerjaan/Profesi
Lainnya....... 5.Lama usaha
PNS
Swasta
<1 thn
Wirausaha
1-3 thn
> 3 thn
B. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET, VARIABEL PELAYANAN, REPUTASI, PROSEDUR DAN MINAT Berilah tanda () pada kolom Bapak/Ibu/Sdr/i pilih sesuai keadaan yang sebenarnya, dengan alternatif jawaban sebagai berikut : SS = Sangat Setuju S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
a) Variabel Pelayanan No 1 2 3 4
Daftar Pertanyaan Variabel Pelayanan
Alternatif Jawaban SS S N TS STS
BMT Barokah memiliki teknologi peralatan yang mutakhir Sikap ramah yang diberikan karyawan nasabah BMT Barokah dalam melayani nasabah sudah baik Karyawan BMT Barokah mempunyai kemampuan baik dalam menyampaikan informasi kepada nasabah Karyawan BMT Barokah memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada nasabahnya
b)Variabel Reputasi No
Daftar Pertanyaan Variabel Reputasi
1
BMT Barokah Populer dikalangan masyarakat
2
BMT Barokah memiliki citra yang baik
3 4
Alternatif Jawaban SS S N TS STS
Jaringan perusahaan yang dimiliki BMT Barokah sudah cukup banyak BMT Barokah memiliki fasilitas ATM di tiap kota sehingga memudahkan nasabah
c) Variabel Prosedur No
Daftar Pertanyaan Variabel Prosedur
1
Formulir pengajuan yang diberikan BMT Barokah mudah difahami dan diisi
Alternatif Jawaban SS S N TS STS
94
2 3
Mulai dari pengajuan sampai Realisasi pembiayaan di BMT Barokah tidak membutuhkan waktu yang lama Realisasi dana yang dibutuhkan sesuai dengan pengajuan
d) Variabel Minat No
Daftar Pertanyaan Variabel Minat
1
Dengan memperhatikan variabel , pelayanan, prosedur,dan reputasi, saudara berkeinginan menjadi nasabah di BMT Barokah.
2
Saudara akan menyarankan pada orang lain untuk menjadi nasabah di BMT Barokah.
Alternatif Jawaban SS S N TS STS
TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
95
LAMPIRAN 2 Jawaban Responden Atas Angket pelayanan Reputasi PROSEDUR MINAT P1 P2 P3 P4 TOTAL P5 P6 P7 P8 TOTAL P9 P10 P11 TOTAL P12 P13 TOTAL 3 4 4 4 15 4 4 3 3 14 4 4 4 12 4 4 8 4 5 5 5 19 4 4 4 4 16 4 4 5 13 4 4 8 4 4 5 5 18 5 4 4 4 17 4 4 4 12 4 4 8 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 5 4 5 14 4 4 8 4 4 4 5 17 5 5 4 4 18 4 5 5 14 4 5 9 3 4 4 4 15 4 4 3 3 14 5 5 4 14 4 4 8 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 3 4 4 4 15 5 5 3 3 16 5 5 5 15 4 4 8 4 5 4 5 18 4 4 4 3 15 4 4 5 13 5 5 10 5 5 5 5 20 5 5 4 5 19 5 5 5 15 5 5 10 5 5 4 4 18 4 4 4 4 16 5 4 5 14 4 4 8 3 5 4 4 16 5 4 4 3 16 5 5 5 15 5 4 9 5 4 5 5 19 4 3 5 4 16 5 5 4 14 4 4 8 4 5 4 5 18 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 8 3 5 5 5 18 5 5 3 3 16 5 5 5 15 5 5 10 4 4 4 4 16 5 5 3 3 16 5 5 5 15 5 5 10 4 4 4 5 17 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 5 5 5 15 4 5 9 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 5 5 14 4 5 9 4 4 4 4 16 4 4 3 3 14 5 5 5 15 4 5 9 4 4 4 5 17 5 5 3 3 16 5 5 5 15 4 5 9 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 3 4 4 4 15 5 5 2 2 14 5 5 5 15 4 4 8 3 5 5 5 18 5 5 2 2 14 5 5 5 15 4 5 9 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 5 5 5 15 4 4 8 4 4 5 5 18 5 5 4 4 18 4 5 5 14 4 5 9 4 5 5 4 18 4 4 4 4 16 4 5 5 14 4 4 8 4 4 5 5 18 5 4 4 4 17 5 4 5 14 4 4 8 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 4 4 5 13 4 5 9 4 5 4 5 18 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 8 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 4 5 5 14 4 5 9 4 5 5 5 19 5 5 4 4 18 5 5 5 15 5 5 10 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16 4 4 5 13 4 4 8 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 4 4 4 12 4 4 8 3 4 3 4 14 4 4 3 1 12 4 4 4 12 4 3 7 4 5 5 5 19 4 5 4 3 16 4 4 4 12 4 4 8
96
4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 5 5 3 5 4 4 4 4 4
5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5
5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5
5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5
19 17 16 16 17 19 18 19 16 17 19 18 18 18 18 19 18 19 18 19 19 18 17 15 19 16 15 18 16 18 18 15 18 20 18 16 19 18 18 19 18 19
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 4 5
4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4
18 18 16 18 16 18 14 18 18 16 18 14 18 16 17 18 16 18 17 18 18 16 18 14 18 18 14 14 16 18 16 16 15 19 16 16 16 16 17 18 16 18
5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5
15 14 14 15 15 15 14 15 15 15 15 14 14 14 14 13 12 14 12 15 15 14 14 14 15 15 15 15 15 14 14 15 13 15 14 15 14 14 14 13 12 14
5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5
10 8 8 10 10 10 8 10 10 10 10 8 9 8 8 9 8 9 8 10 10 8 9 8 10 10 8 9 8 9 8 8 10 10 8 9 8 8 8 9 8 9
97
4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 5 3 5 4 3 4 4 4 3 4
5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4
4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4
5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4
18 18 16 17 16 16 19 15 18 20 18 16 19 18 18 16 16 19 15 16
4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4
4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 4 5 5 4
4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4
4 3 3 4 4 4 4 3 3 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4
16 16 16 18 18 16 18 16 15 19 16 16 16 16 16 18 16 18 16 16
4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4
4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
12 15 15 15 15 14 15 15 13 15 14 15 14 12 15 15 14 15 15 14
4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4
4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5
8 10 10 10 9 9 10 8 10 10 8 9 8 8 10 9 9 10 8 9
98
99
100
101