ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI ULANG GAS ELPIJI 3 KG (Di PT. Candi Agung Pratama Semarang)
ADIZTYA WIBISAPUTRA,
Fakultas Ekonomi Manajemen, Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Enthusiasm buy to repeat high express level satisfaction of consumer when setting mind on to adopt a[n product. Decision to adopt product arise after consumer try the the product and later then arise to feel to like or [do] not like to product. Feel to like to product can be taken [by] if/when consumer have perception that product which they choose good with quality and can fulfill or even exceed consumer expectation and desire. Equally the product have high value in consumer eye. Enthusiasm height buy this will bring impact which are positive to efficacy of product in market. From formulation of problem above hence intention of this research is to analyses and test influence of price to enthusiasm buy to repeat gas of elpiji 3 kg, to analyses and test influence of promotion to enthusiasm buy to repeat gas of elpiji 3 kg and to analyses and test influence of[is quality of service to enthusiasm buy to repeat gas of elpiji 3 kg. In this research which become population is consumer buying gas of elpiji 3 kg in PT. Glorious Temple of Pratama Semarang, hence level of sample which is required in this research is 60 responder people. Data analyzer which is used in this research is validity test, test reliability, classic assumption test, analysis of regression doubled, examination of coefficient and hypothesis of determination.. From this research hence can be made by conclusion there are influence which is signifikan between price to enthusiasm buy to repeat, this matter can be seen from result of research show t calculate = 2,192 from result of calculation of t-hitung bigger than t-tabel that is equal to 2,192 > 2,002 or sign ( 0,033) < = 0,05 thereby Ho refused and Is ha accepted, there are influence which is signifikan between promotion to enthusiasm buy to repeat, this matter can be seen from result of calculation show t-hit bigger than t-table that is equal to 2,012> 2,002 or sign ( 0,049) < = 0,05 thereby Ho refused and [Is] ha accepted, there are influence which is signifikan between quality of service to enthusiasm buy to repeat, this matter can be seen from result of calculation show t-hit bigger than t-table that is equal to 2,337> 2,002 or sign ( 0,023) < = 0,05 thereby Ho refused and Is ha accepted, there are influence which is significant between price (X1), promotion ( X2) and service quality (X3) to enthusiasm buy to repeat ( Y), this matter can be seen from result of calculation show FHit ( 20,291) > F of tables of ( 2,769) or sign ( 0,000) < = 0,05 thereby Ho refused and [Is] ha accepted and Coefficient value of determination ( Adjusted R Square) is equal to 0,495 or 49,5% meaning variation of change of enthusiasm buy ( Y) influenced [by] price ( X1), promotion ( X2) and service quality ( X3) equal to 49,5% and the rest 50,5% influenced by other factors. Keyword : Price, Promotion, Service Quality, Enthusiasm buy to repeat
1
PENDAHULUAN
benak atau ingatan konsumen dan akan
Latar Belakang Masalah
menjadi pilihan pertama bilamana terjadi
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan
agar
dalam
Perusahaan yang bertujuan memberikan
persaingan adalah berusaha mencapai tujuan
kepuasan tertinggi bagi konsumen akan
untuk menciptakan dan mempertahankan
berusaha
pelanggan (Levitt, 1987). Dalam pemasaran
pemasaran yang sesuai dengan keinginan
rasional, penarikan pelanggan baru hanyalah
dan kebutuhan konsumen. Upaya kearah itu
salah
dilakukan melalui studi atau penelitian
satu
pemasaran
dapat
langkah (Berry,
sukses
pembelian pada waktu yang akan datang.
awal
dari
1983).
proses
Selain
itu
menetapkan
dengan
maksud
suatu
mencari
sejumlah
mempertahankan pelanggan jauh lebih murah
informasi
bagi perusahaan daripada mencari pelanggan
mempengaruhi perilaku konsumen dalam
baru, yaitu diperlukan biaya lima kali lipat
membeli suatu produk.
untuk mendapatkan seorang konsumen baru daripada
mempertahankan
seorang
tentang
strategi
faktor-faktor
yang
Upaya meneliti perilaku konsumen
yang
perlu
dilakukan
karena
pemahaman
sudah menjadi pelanggan. Dengan demikian,
terhadap perilaku konsumen merupakan
setiap perusahaan harus mampu memahami
kunci keberhasilan strategi pemasaran.
perilaku konsumen pada pasar sasarannya,
Melalui pemahaman perilaku konsumen,
karena
pihak
kelangsungan
hidup
perusahaan
manajemen
perusahaan
dapat
tersebut sebagai organisasi yang berusaha
menyusun strategi dan program yang tepat
memenuhi kebutuhan dan keinginan para
dalam rangka memanfaatkan peluang yang
konsumen sangat tergantung pada perilaku
ada dan mengungguli para pesaingnya.
konsumennya.
Perilaku konsumen sendiri merupakan
Tujuan pemenuhan kebutuhan maupun keinginan
adalah
tingkat
langsung terlibat dalam usaha memperoleh,
kepuasan setinggi mungkin. Kemampuan
menggunakan, dan menentukan produk dan
produk untuk memberikan kepuasan tertinggi
jasa
kepada
keputusan yang mendahului dan mengikuti
pemakainya
tercapainya
tindakan-tindakan individu yang secara
akan
menguatkan
kedudukan atau posisi produk tersebut dalam
2
termasuk
proses
pengambilan
tindakan-tindakan tersebut (Engel et al.,
ini akan membawa dampak yang positif
1990).
terhadap keberhasilan produk di pasar. Minat beli merupakan bagian dari
komponen
sikap
Candi Agung Pratama, Eksistensi usaha gas
mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan Taylor
sangat ditentukan oleh seberapa besar
(1995; dalam Sukmawati dan Durianto, 2003)
kegiatan
minat membeli adalah merupakan bagian dari
Perusahaan gas elpiji 3 Kg PT. Candi
komponen perilaku konsumen dalam sikap
Agung Pratama dalam menarik konsumen
mengkonsumsi, kecenderungan responden
adalah dengan menawarkan produk dengan
untuk bertindak sebelum keputusan membeli
harga yang pantas atau relevan, lokasi yang
benar-benar dilaksanakan. Sedangkan minat
strategis, proses pelayanan yang cepat,
beli ulang merupakan minat pembelian yang
sumber
didasarkan atas pengalaman pembelian yang
terampil, dan memiliki kompetisi, ruangan
telah dilakukan dimasa lalu.
dan lingkungan (physical evidence) yang
Minat
perilaku
beli
dalam
Obyek lokasi penelitian ini pada PT.
ulang
yang
pemasaran
daya
yang
manusia
dilakukan.
yang
ramah,
tinggi
nyaman dan asri dengan fasilitas yang
mencerminkan tingkat kepuasan konsumen
lengkap, informasi yang lengkap dan
ketika memutuskan untuk mengadopsi suatu
terpercaya. Saat ini untuk meningkatkan
produk. Keputusan untuk mengadopsi produk
minat beli, PT. Candi Agung Pratama
timbul setelah konsumen mencoba produk
melakukan
tersebut dan kemudian timbul rasa suka atau
pangkalan
tidak suka terhadap produk.
pemakaian tabung gas LPG 3 Kilogram
Rasa suka
promosi dan
bertujuan
yaitu
kepada
masyarakat
tentang
terhadap produk dapat diambil bila konsumen
yang
mempunyai persepsi bahwa produk yang
terjadinya kecelakaan pemakaian gas LPG
mereka pilih berkualitas baik dan dapat
3 Kilogram. Program tersebut bertujuan
memenuhi atau bahkan melebihi keinginan
memberikan pengertian dan pemahaman
dan harapan konsumen. Dengan kata lain
pada
produk tersebut mempunyai nilai yang tinggi
kawatir menggunakan gas dengan catatan,
di mata konsumen. Tingginya minat membeli
harus mengikuti langkah-langkah yang
warga,
agar
untuk
mengurangi
masyarakat
jangan
tepat baik memilih tabung yang bagus,
3
serta pemakaian aksesoris yang sesuai standar
mungkin masih kurang menarik, dan
nasional.
pelayanan yang kurang bagus. Oleh karena
Dari
survai
pendahuluan
yang
itu untuk mengurangi ketidakpastian jasa
dilakukan diketahui bahwa akhir-akhir ini
tersebut
mereka
akan
jumlah penjualan gas elpiji 3 kg di PT. Candi
kualitas
produk
dari
Agung Pratama dari bulan Januari-Juni 2010
peralatan,
cenderung mengalami penurunan seperti
simbol, dan harga yang mereka amati.
tampak pada Gambar 1.1 di bawah ini:
Kesimpulan yang diambil para pelanggan
Tabel 1 Jumlah penjualan gas elpiji 3 kg PT. Candi Agung Pratama Semarang Bulan Januari-Juni 2010
menyimpulkan tempat,
bahan-bahan
orang,
komunikasi,
akan banyak dipengaruhi oleh atributatribut yang digunakan perusahaan, baik atribut yang bersifat obyektif dan dapat dikuantitatifkan
Bulan Tabung (Unit) % (Prosentase) Januari 33750 Februari 31200 -7.56 Maret 31158 -0.13 April 26702 -14.30 Mei 35100 31.45 Juni 32500 -7.41 Sumber: PT. Candi Agung Pratama Semarang,
maupun
atribut
yang
sangat subyektif dan bersifat perseptual. Perumusan Masalah Dari data yang ditunjukkan dalam tabel 1.1 diatas maka dapat kita lihat bahwa perusahaan gas elpiji 3 Kg PT. Candi
2010
Agung
Pratama
Semarang
Dari tabel 1 diatas dapat kita lihat
mengalami penurunan jumlah penjualan.
bahwa penjualan bulan Februari menurun
Untuk itu, perusahaan perlu menganalisis
dari
faktor-faktor
bulan
Januari
yaitu
7,56%
atau
apa
saja
yang
dapat
berkurang sebanyak 550 unit. Namun pada
menyebabkan pelanggan berminat untuk
bulan April sampai dengan bulan Mei
membeli ulang produk gas elpiji 3 Kg pada
mengalami
PT. Candi Agung Pratama
peningkatan
yaitu
31,45%.
Berdasarkan latar belakang diatas
Menurut Manajer Pemasaran PT. Candi Agung
Pratama
Semarang,
Semarang.
terlihat
menurunnya
adanya
suatu
masalah
yaitu
jumlah konsumen dapat disebabkan oleh
berkurangnya atau terjadinya penurunan
harga dipasaran yang rendah, promosi yang
jumlah
penjualan
PT.
Candi
Agung
Pratama Semarang selama periode waktu 4
4
(empat) bulan. Berdasarkan hal tersebut maka
Manfaat Penelitian
dirumuskan permasalahan penelitian yaitu:
Sementara itu kegunaan dari penelitian ini
“Bagaimana meningkatkan minat beli ulang
adalah:
gas elpiji 3 Kg pada PT. Candi Agung
1. Teoritis
Pratama Semarang”.
Bagi ilmu pengetahuan, sebagai bahan
Pertanyaan penelitian yang hendak
tambahan
referensi
dijawab dalam penelitian ini adalah:
khususnya
yang
1.
Apa pengaruh harga terhadap minat beli
masalah harga, promosi dan kualitas
ulang gas elpiji 3 Kg ?
pelayanan serta minat beli ulang.
2.
Apa pengaruh promosi terhadap minat
Apa
pengaruh
Bagi
kualitas
wacana
berkaitan
dengan
2. Praktis
beli ulang gas elpiji 3 Kg ? 3.
dan
pelayanan
PT.
Candi
Agung
Pratama
Semarang hasil penelitian ini dapat
terhadap minat beli ulang gas elpiji 3 Kg
digunakan
sebagai
masukan
pihak
?
manajemen PT. Candi Agung Pratama dalam pembuatan kebijakan penentuan
Tujuan Penelitian Penetapan tujuan dari penelitian ini
harga, strategi promosi, peningkatan
dimaksudkan agar penelitian ini memiliki
kualitas pelayanan, dan mengetahui
fokus dan arah yang jelas sehingga tidak
perilaku konsumen terhadap minat beli
terjadi
ulang gas elpiji 3 Kg serta dapat
kerancuan.
Adapun
tujuan
dari
penelitian ini adalah : 1. Untuk
menganalisis
memberikan dan
menguji
dengan minat beli ulang
gas elpiji 3 kg. menganalisis
TELAAH TEORI dan
menguji
Minat Beli Ulang
pengaruh promosi terhadap minat beli
Minat merupakan salah satu aspek
ulang gas elpiji 3 kg. 3. Untuk
menganalisis
pada
pengembangan teori yang berkaitan
pengaruh harga terhadap minat beli ulang
2. Untuk
kontribusi
psikologis dan
yang
mempunyai
pengaruh
menguji
cukup besar terhadap sikap perilaku dan
pengaruh kualitas pelayanan terhadap
minat juga merupakan sumber motivasi
minat beli ulang gas elpiji 3 kg
yang akan mengarahkan seseorang dalam
5
melakukan
apa
lakukan.
dasarnya minat merupakan suatu sikap
Gunarso (2005), mengartikan bahwa minat
yang dapat membuat seseorang merasa
adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan
senang terhadap obyek situasi ataupun ide-
dengan
berminat
ide tertentu yang biasanya diikuti oleh
terhadap suatu obyek akan mempunyai
perasaan senang dan kecenderungan untuk
kekuatan atau dorongan untuk melakukan
mencari obyek yang disenangi tersebut.
seorangkaian tingkah laku untuk mendekati
Minat seeorang baik yang bersifat menetap
atau mendapatkan objek tersebut.
atau yang bersifat sementara, dan berbagai
sikap,
yang
mereka
individu
yang
Sab’atun (2001) berpendapat, minat
sistem motivasi ang dominan merupakan
merupakan suatu motif yang menyebabkan
faktor penentu internal yang benar-benar
individu berhubungan secara aktif dengan
mendasar
obyek yang menarik baginya. Oleh karena itu
perhatiannya (Marx dalam Suntara, 2008).
dalam
mempengaruhi
minat dikatakan sebagai suatu dorongan
The Liang Gie (2005) menyatakan
untuk berhubungan dengan lingkungannya,
bahwa minat merupakan landasan bagi
kecenderungan
memeriksa,
konsentrasi dalam belajar, sedangkan Crow
menyelidiki atau mengerjakan suatu aktivitas
& Crow (Gie, 2005) menyatakan bahwa
yang menarik baginya. Apabila individu
minat adalah dasar bagi tugas hidup untuk
menaruh minat terhadap sesuatu hal ini
mencapai
disebabkan
Seseorang yang mempunyai minat terhadap
obyek
untuk
itu
berguna
untuk
tujuan
yang
diharapkan.
menenuhi kebutuhannya.
sesuatu maka akan menampilkan suatu
Kecenderungan seseorang untuk memberikan
perhatian,
perhatian apabila disertai dengan perasaan
te114211rhadap
suka atau sering disebut dengan minat
Ratnawati (2002) mengemukakan bahwa
(Rustan, 2008). Minat tersebut apabila sudah
minat merupakan suatu kecenderungan
terbentuk
maka
untuk bertingkah laku yang berorientasi
cenderung menetap sepanjang obyek minat
pada obyek, kegiatan dan pengalaman
tersebut efektif baginya, sehingga apabila
tertentu, selanjutnya menjelaskan bahwa
obyek minat tersebut tidak efektif lagi maka
intensitas kecenderungan yang dimiliki
minatnya pun cenderung berubah. Pada
seseorang berbeda dengan yang lainnya,
pada
diri
seseorang
6
perasaan dan sesuatu
sikap positif hal
tersebut.
mungkin lebih besar intensitasnya atau lebih kecil
tergantung
pada
Menurut
masing-masing
Syamsudin
(Lidyawati,
2008) minat terbagi menjadi dua jenis,
orangnya.
yaitu :
Menurut merupakan
Chaplin
suatu
(2005)
minat
yang
kekal,
sikap
a. Minat spontan, yaitu minat yang secara spontan timbul dengan sendirinya.
mengikutsertakan perhatian individu dalam
b. Minat dengan sengaja, yaitu minat yang
memilih obyek yang dirasakan menarik bagi
timbul karena sengaja dibangkitkan
dirinya dan minat juga merupakan suatu
melalui
keadaan dari motivasi yang mengarahkan
dipergunakan
tingkah laku pada tujuan tertentu. Sedangkan
membangkitkannya.
rangsangan
yang
sengaja untuk
Witheringan (2005) menyataka bahwa minat
Berdasarkan beberapa teori di
merupakan kesadaran individu terhadap suatu
atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat
obyek
situasi,
terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu minat
masalah) yang mempunyai sangkut paut
subyektif, minat obyektif, minat instrinsik,
dengan dirinya. Minat dipandang sebagai
minat ekstrinsik, minat spontan dan juga
reaksi yang sadar, karena itu kesadaran atau
minat dengan sengaja yang pada dasarnya
info tentang suatu obyek harus ada terlebih
kesemua jenis minat tersebut dapat timbul
dahulu daripada datangnya minat terhadap
karena adanya rangsangan.
tertentu
(benda,
orang,
obyek tersebut, cukup kalau individu merasa bahwa
obyek
tersebut
Pemahaman
menimbulkan
dan
mengemukakan
perilaku
konsumen tidak lepas dari minat membeli,
perbeedaan bagi dirinya. Swastha
terhadap
karena minat membeli merupakan salah Irawan
(2001)
faktor-faktor
yang
satu tahap yang pada subyek sebelum mengambil keputusan untuk
mempengaruhi minat membeli berhubungan
Poerwadarminto
dengan perasaan dan emosi, bila seseorang
membeli
merasa senang dan puas dalam membeli
dengan membayar uang atau memperoleh
barang
akan
sesuatu dengan pengorbanan, sehingga
kegagalan
dengan mengacu pada pendapat di atas,
atau
memperkuat
jasa minat
maka
hal
membeli,
itu
biasanya menghilangkan minat.
adalah
(2001)
membeli.
mendefinisikan
memperoleh
sesuatu
minat membeli dapat diartikan sebagai
7
suatu sikap senang terhadap suatu obyek
perhatian terhadap sesuatu yang disertai
yang membuat individu berusaha untuk
dengan perasaan senang terhadap barang
mendapatkan obyek tersebut dengan cara
tersebut, kemudian minat individu tersebut
membayarnya dengan uang atau dengan
menimbulkan keinginan sehingga timbul
pengorbanan.
perasaan yang meyakinkan bahwa barang
Engel
dkk
(2005)
berpendapat
tersebut
mempunyai manfaat sehingga
bahwa minat membeli sebagai suatu kekuatan
individu ingin memiliki barang tersebut
pendorong atau sebagai motif yang bersifat
dengan cara membayar atau menukar
instrinsik yang mampu mendorong seseorang
dengan uang.
untuk menaruh perhatian secara spontan,
Lidyawatie
wajar, mudah, tanpa paksaan dan selektif
bahwa
pada
mempengaruhi minat, yaitu :
suatu
produk
untuk
kemudian
mengambil keputusan membeli. Hal ini dimungkinkan dengan
oleh
adanya
kepentingan
beberapa
menjelaskan faktor
yang
a. Perbedaan pekerjaan, artinya dengan
kesesuaian
individu
ada
(2008)
adanya perbedaan pekerjaan seseorang
yang
dapat
diperkirakan
minat
bersangkutan serta memberi kesenangan,
tingkat
kepuasan pada dirinya. Jadi sangatlah jelas
dicapainya, aktivitas yang dilakukan,
bahwa minat membeli diartikan sebagai
penggunaan waktu senggangnya, dan
suatusikap menyukai yang ditujukan dengan
lain-lain.
kecenderungan untuk selalu membeli yang disesuaikan
dengan
kesenangan
b. Perbedaan
dan
seseorang
kepentingannya. Menurut
pendidikan
terhadap
sosial yang
ingin
ekonomi,
artinya
mempunyai
sosial
ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai
apa
membeli merupakan aktivitas psikis yang
daripada
yang
timbul karena adanya perasaan (afektif) dan
ekonomi rendah.
Suntara
(2008)
minat
pikiran (kognitif) terhadap suatu barang atau
bagaimana
Berdasarkan uraian di atas maka membeli
adalah
yang
diinginkannya
mempunyai
sosial
c. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya
jasa yang diinginkan.
pengertian
yang
seseorang
waktu senggangnya.
pemusatan
8
menggunakan
d. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat
yang terdapat pada individu. Persepsi yang
wanita akan berbeda dengan minat pria,
positif
misalnya dalam pembelanjaan.
merangsang timbulnya minat konsumen
e. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja,
dewasa
dan
orangtua
tentang
kualitas
produk
akan
untuk membeli yang diikuti oleh perilaku
akan
pembelian.
berbeda minatnya terhadap suatu barang,
Perilaku membeli timbul karena
aktivitas benda dan seseorang.
didahului oleh adanya minat membeli,
Swastha (2000) mengatakan bahwa
minat untuk membeli muncul salah satunya
dalam membeli suatu barang, konsumen
disebabkan oleh persepsi yang didapatkan
dipengaruhi oleh beberapa faktor di samping
bahwa produk tersebut memiliki kualitas
jenis barang, faktor demografi, dan ekonomi
yang baik, dalam hal ini produk sepeda
juga dipengaruhi oleh faktor psikologis
motor merk Honda, menimbulkan suatu
seperti
minat,
perilaku membeli produk sepeda motor
kepribadian, angan-angan dan sebagainya.
tersebut. Jadi, minat membeli dapat diamati
Kotler
sejak sebelum perilaku membeli timbul
motif,
(2009)
sikap,
keyakinan,
mengemukakan
bahwa
perilaku membeli dipengaruhi oleh empat
dari konsumen.
faktor utama,
Berdasarkan uraian di atas maka aspek
yaitu :
a. Budaya (culture, sub culture dan kelas
yang dipilih untuk diukur adalah aspek
ekonomi)
minat membeli dari Sab’atun (2001) yaitu
b. Sosial (kelompok acuan, keluarga serta
aspek kognitif, afektif dan konatif pada
peran dan status)
ketertarikan, keinginan, dan keyakinan
c. Pribadi (usia dan tahapan daur hidup,
dalam pengukuran minat membeli.
pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,
Harga
serta kepribadian dan konsep diri).
Menurut Amir (2005), harga adalah
d. Psikologis (motivasi, persepsi, belajar,
jumlah keseluruhan nilai yang diperlukan
kepercayaan dan sikap)
konsumen untuk manfaat yang didapatkan
Cahyono (2000) mengatakan bahwa
atau digunakannya atas produk dan jasa.
persepsi seesorang tentang kualitas produk
Tjiptono
akan berpengaruh terhadap minat membeli
(2002)
mendefinisikan
harga dari dua sudut pandang, yaitu dari
9
sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan
moneter
atau
ukuran
b. Diskriminasi Harga
lainnya
Perusahaan
juga
dapat
melakukan
(termasuk barang dan jasa lainnya) yang
modifikasi harga untuk menyesuaikan
ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan
perbedaan harga karena langganan,
atau penggunaan suatu barang atau jasa.
produk, maupun lokasi. Suatu produk
Sementara itu, dari sudut pandang konsumen,
tertentu dapat dijual dengan beberapa
harga seringkali digunakan sebagai indikator
harga yang tidak proportional dengan
nilai bilamana harga tersebut dihubungkan
perbedaan biayanya.
dengan manfaat yang dirasakan atas suatu
c. Harga Psikologis
barang atau jasa. Kotler
Suatu harga itu dapat berbicara bagi
(2003)
menyatakan
bahwa
produknya serta dapat menunjukkan
terdapat enam usaha utama yang dapat diraih
citra
suatu
yaitu:
produk dengan harga tinggi dapat
bertahan hidup (survival), maksimalisasi laba
memberikan image pada kualitas yang
jangka pendek, maksimalisasi pendapatan
tinggi pula.
perusahaan
melalui
harga,
jangka pendek, maksimalisasi pertumbuhan
produknya.
Contohnya
suatu
Lupiyoadi (2001; dalam Gutomo,
penjualan, unggul dalam pangsa pasar, dan
2005)
unggul
Indriyo
penetapan harga sangat penting dalam
Gitosudarmo, (1999) menjelaskan perusahaan
menentukan seberapa jauh sebuah layanan
harus selalu memonitor keadaan pasar dan
jasa yang dapat dinilai oleh konsumen, dan
dari hasil monitor inilah perusahaan tahu
juga dalam proses membangun citra, serta
adanya
adanya
dapat memberikan persepsi tertentu dalam
perbedaan konsumen. Strategi ini dapat
hal kualitas. Penetapan harga ini biasanya
dengan jalan:
mempunyai beberapa tujuan bagi produk
dalam
mutu
perubahan
a. Potongan Harga
produk.
pasar
dan
Dalam
menyatakan
bahwa
keputusan
yang dihasilkannya. Tujuan tersebut antara
hal ini pembeli memperoleh harga yang
lain :
lebih rendah dari harga yang seharusnya
1. Mendapatkan laba maksimum
dibayar.
Dalam kenyataannya, terjadinya harga ditentukan oleh penjual dan pembeli.
10
Sebab makin besar daya beli konsuman,
kualitas dan keinginan untuk membeli.
semakin besar pula kemungkinan bagi
Akhirnya Dodds, Monroe dan Grewal
penjual untuk menetapkan tingkat harga
(1991)
yang lebih tinggi. Dengan demikian
hubungan yang positif antara penetapan
penjual mempunyai harapan mendapatkan
harga dengan niat beli.
keuntungan yang maksimum.
Promosi
2. Mencegah atau mengurangi persaingan
menyatakan
bahwa
terdapat
Dalam dunia pemasaran, kegiatan
dapat dilakukan melalui kebijaksanaan
memperkenalkan,
harga. Hal ini dapat diketahui bilamana
mengingatkan kembali manfaat tentang
penjual menawarkan barang dengan harga
fungsi dan keberadaan sebuah produk
yang sama.
terhadap pembeli dan pembeli sasaran
3. Memperbaiki
atau
mempertahankan
menyakinkan
dan
dapat dilakukan dengan melaksanakan
pangsa pasar
kegiatan promosi (Akhmad, 2000).
Memperbaiki
pangsa
pasar
hanya
Menurut Kotler (2000), promosi
mungkin
dilaksanakan
bilamana
adalah bagian dari komunikasi yang terdiri
kemampuan
atau
produksi
dari pesan-pesan perusahaan yang didesain
masih cukup longgar disamping itu juga
untuk menstimulasi tindakan kesadaran
kemampuan di bidang lain seperti bidang
(awareness), ketertarikan (interest), dan
pemasaran, keuangan dan sebagainya.
berakhir
Dalam hal ini harga merupakan faktor
(purchase) yang dilakukan oleh pelanggan
yang sangat penting. Bagi perusahaan
terhadap produk atau jasa perusahaan.
kapasitas
kecil yang mempunyai kemampuan terbatas,
biasanya
ditunjukkan
kemampuan
hanya
sekedar
dan
Grewal
pembelian
harga
(2007) mendefinisikan promosi sebagai
untuk
bagian dari strategi pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasar dengan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Monroe
tindakan
Sedangkan Budiarto dan Tjiptono
mempertahankan market share
Dodds,
dengan
menggunakan
(1991)
komunikasi
komposisi (promotional
mix),
bauran yaitu:
menyatakan dalam evaluasi produk dapat
periklanan, penjualan tatap muka, promosi
diketahui
penjualan dan publisitas.
bahwa
harga
mempengaruhi
11
Promosi adalah komunikasi yang persuasif, mengajak,
mendesak,
3. Membujuk
membujuk,
Promosi yang bersifat membujuk
menyakinkan. Ciri dari komunikasi yang
(persuasif) bertujuan untuk membujuk
persuasif
konsumen
(komunikasi)
adalah
ada
komunikator yang secara terencana mengatur
Promosi yang bersifat demikian ini
tingkah laku si penerima (target penden-
dilakukan
gar).(Mursid, 2007)
pertahankan
"Promosi adalah arus informasi atau
mengarahkan
arah
yang
seseorang
dibuat
atau
terutama
untuk
masyarakat dan perlu dilakukan selama
untuk
dalam tahap kedewasaan dalam siklus
organisasi
kehidupan produk. Ini berarti pula bahwa
dalam pemasaran "(Basu Swasta, 2001).
mempertahankan konsumen.
Dalam praktek promosi dapat dilakukan mendasarkan
pada
tujuan-tujuan
1. Modifikasi tingkah laku melakukan
perusahaan
untuk
Periklanan banyak digunakan untuk menanamkan bayangan tentang produk
sebagai berikut (Basu Swasta, 2001)
yang
mem-
merk produk di hati
kepada tindakan menciptakan pertukaran
dengan
akan
4. Mengingatkan
mendapatkan akibat tertentu dalam sikap dan
satu
harapan
mendorong konsumen untuk membeli.
berita dan cara penyampaiannya untuk
persuasi
dengan
baru kepada konsumen Pramono dan Orang
Waridin (2006). Periklanan efektif untuk
komunikasi
pada
memasarkan produk baru yang digunakan
beberapa
alasan
untuk pengenalan produk dan konsumen
antara lain yaitu mencari kepuasaan,
akan mendapat pengetahuan atas produk.
memberikan informasi dan sebagainya.
Penjualan tatap muka adalah kegiatan
Sedangkan
promosi yang dilakukan dengan interaksi
umumnya
memiliki
promosi
dari
segi
lain
berusaha merubah tingkah laku yang ada.
langsung antara marketer dan pelanggan.
2. Memberitahu
Promosi penjualan adalah alat promosi
Kegiatan promosi dapat ditujukan untuk
yang
digunakan
memberitahukan kepada pasar yang ada
respon
tentang penawaran dari perusahaan.
merupakan usaha mendorong permintaan
pasar.
untuk
meningkatkan
Sedangkan
publisitas
yang memiliki karakteristik kredibilitas
12
tinggi karena publisitas sering bertitik tolak
peranan
dari anggapan
perolehan
menyukai
bahwa
nilai
publisitas
masyarakat
suatu
sering
berita
akan
dalam
jumlah
meningkatkan
penjualan
karena
sehingga
bagaimanapun sebaiknya kualitas yang
untuk
dimiliki oleh produk yang dihasilkan, tidak
digunakan
mempromosikan produk. Bauran
penting
akan dapat mencari sendiri pasarnya tanpa
promosi
yang
dilakukan
diperkenalkan
(dipromosikan
terlebih
perusahaan menciptakan penilaian tersendiri
dahulu kepada pembelinya). Okki (2003)
bagi konsumen, sehingga penilaian terhadap
menyatakan
promosi secara langsung maupun tidak akan
dapat menarik minat beli konsumen dan
menciptakan citra terhadap suatu produk
menumbuhkan
(Pramono dan Waridin, 2006). Konsumen
konsumen serta pembelian ulang dari
menilai tingkat kualitas produk atau merek
konsumen. Jika suatu produk dipromosikan
tergantung pada informasi yang ada dalam
lebih sering konsumen akan memiliki
iklan
bahwa
serta
informasi
yang
diperoleh
kesempatan
sebelumnya.
Informasi
yang
diperoleh
mengekspos-nya
pengaruh
perioritas
yang
lebih
promosi
membeli
besar
sehingga
untuk mereka
sebelumnya diserap oleh konsumen untuk
mengingat merek tersebut dengan lebih
membentuk persepsi dan harapan mengenai
baik (Ferdinand, 2000). Dengan demikian
kualitas
promosi harus semakin gencar dilakukan
produk,
sedangkan
iklan
yang
ditayangkan mampu merangsang perhatian,
sehingga
membentuk
konsumen
diterima
kepercayaan, dan
kemudahan
menarik,
dan
mampu
dapat
mempengaruhi
untuk
membeli
dan
minat dapat
melakukan pembelian ulang pada waktu
membentuk sikap pada konsumen (Pramono
yang akan datang.
dan Waridin, 2006).
Kualitas Pelayanan
Dalam penelitian Waidi dan Santoso (2001)
Persoalan kualitas dalam dunia
dikatakan bahwa tujuan promosi adalah
bisnis kini sepertinya sudah menjadi “harga
menginformasikan,
yang harus dibayar” oleh perusahaan agar
mempengaruhi,
membujuk dan mengingatkan konsumen
ia
mengenai
produknya.
Pengembangan kualitas sangat didorong
Kegiatan promosi yang dilakukan memegang
oleh kondisi persaingan antara perusahaan,
perusahaan
dan
13
tetap
survive
dalam
bisnisnya.
kemajuan teknologi, tahapan perekonomian
Hasil
dan sejarah masyarakat. Secara
umum
kualitas
dapat
penelitian
Zeithaml,
dan
Berry
Yuniarto,
2003),
Parasuraman, (1994;
dalam
menunjukkan
bahwa
didefinisikan sebagai sesuatu keunggulan
konsumen
menilai
ataupun keistimewaan. Sedangkan kualitas
dalam industri jasa melalui lima dimensi,
yang dirasakan dapat didefinsikan sebagai
yaitu:
suatu penilaian konsumen akan keunggulan
1. Tangibles (bukti fisik), meliputi fasilitas
ataupun keistimewaan secara menyeluruh
fisik,
terhadap suatu produk (Lewins, 2004).
sarana komunikasi.
Pengertian kualitas pelayanan didefinisikan
kualitas
perlengkapan,
2. Reliability
pelayanan
karyawan
(keandalan),
yaitu
sebagainpenyampaian yang akan melibihi
kemampuan
tingkat kepentingan pelenaggan, sedangkan
yang dijanjikan dengan segera, akurat
penyampaian itu sendiri melalui beberapa
dan memuaskan.
tahapan atau proses seperti : pelayanan, proses
pelayanan
dan
lingkungan
memberikan
dan
pelayanan
3. Responsiveness (daya tanggap): yaitu
fisik
keinginan para staf untuk membantu
dimana pelayanan itu diberikan. (Kotler,
para pelanggan dan mampu memberikan
2001)
pelayanan yang tanggap. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari
4. Assurance
(jaminan),
mencakup
kompetensi,
kesopanan
penampilan produk atau kinerja merupakan
pengetahuan,
bagian utama strategi perusahaan dalam
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki
rangka
para staf, bebas dari bahaya risiko atau
meraih
keunggulan
yang
berkesinambungan baik sebagai pemimpin
keragu-raguan.
pasar ataupun sebagai strategi untuk terus
5. Empathy (empati), meliputi kemudahan
tumbuh. Parasuraman, Zeithaml and Berry
dalam menjalin relasi, komunikasi yang
(dikutip
baik, perhatian pribadi dan pemahaman
oleh
Fandy
Tjiptono,
2005)
melakukan penelitian khusus terhadap lima
atas
dimensi pokok. Kompetensi, kesopanan,
karyawan.
kredibilitas dan keamanan disatukan menjadi
kebutuhan
Hasil
jaminan (assurance).
penelitian
individual
Setiawati
para
dan
Murwanti (2006) menunjukkan bahwa
14
kualitas pelayanan mempunyai pengaruh
minieral
positif terhadap kepuasan konsumen.
Jadi
Metode pengambilan sampel dalam
dengan peningkatan kualitas pelayanan yang
penelitian ini menggunakan metode
diberikan kepada konsumen (pelanggan)
incendital
maka kepuasan konsumen (pelanggan) akan
yang melakukan konsumsi air minum
tercipta.
yang
mineral dalam bentuk galon, dengan
dilakukan Septa (2004) menunjukkan bahwa
menggunakan metode analisis regresi
kepuasan menyeluruh memiliki hubungan
berganda. Hasil penelitian ini bahwa
yang positif terhadap pembelian ulang.
perilaku konsumen dalam pembelian air
Berdasarkan
Ketika
penelitian
pelayanan
yang
diberikan
di
Kotamadya
sampling,dari
Surabaya.
konsumen
minum mineral dipengaruhi secara
mampu memenuhi pengharapan konsumen
bersama-sama
(pelanggan) maka konsumen (pelanggan)
faktor pendidikan, penghasilan, harga,
yang
kualitas
bersangkutan
akan
merasa
puas.
dan
distribusi
bermakna
dan
oleh
promosi,
Konsumen yang puas akan dapat melakukan
pengaruh paling dominan adalah harga.
pembelian ulang pada waktu yang akan
2. Penelitian yang dilakukan oleh Hatane
datang dan memberitahukan pada orang lain
Samuel dan Annete Veronica Kosasih
atas kinerja produk atau jasa yang dirasakan
(2007) dengan judul Perilaku dan
(Setiawati dan Murwanti, 2006). Dengan
Keputusan
demikian dapat dikatakan bahwa kualitas
Restoran
pelayanan (services quality) yang diberikan
Discount di Surabaya. Populasi dalam
perusahaan akan dapat mempengaruhi minat
ponelitian
konsumen untuk mambeli/mempergunakan
konsumen restoran yang berdomisili di
produk perusahaan kembali.
Surabaya, sampel dipilih melalui dua
Penelitian Terdahulu
tingkat (two stage), alat analisis data
Pembelian Melalui
ini
Konsumen
Stimulus
mencakup
50%
semua
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ritawati
yang digunakan analisis SEM. Hasil
Tedjakusuma, Sri Hartini dan Muryani
penelitian ini adalah terdapat stimulus
(2001) dengan judul Analisis faktor-
program
faktor
variabel
yang
mempengaruhi
perilaku
konsumen dalam pembelian air minum
15
50%
discount
perilaku
terhadap pembelian
psikologikal
dan
sosial
terhadap
Kerangka Pemikiran
keputusan pembelian konsumen.
Berdasarkan tinjauan landasan teori
3. Penelitian Joko Sularko, (2009), dengan
dan penelitian terdahulu yaitu penelitian
judul penelitian pengaruh Atribut Toko
Ritawati
Terhadap Minat beli Konsumen Pada
variabel penelitian promosi, penelitian
Swalayan
Atane
Sami
Makmur
Palur
Tedjakusuma
Samuel
dan
(2001)
Annete
dengan
Veronica
Karanganyar. Populasi dalam penelitian
Kosasih (2007) dengan variabel penelitian
ini adalah mencakup para pengunjung
perilaku
Swalayan
penelitian Joko
Sami
Makmur
Palur
dan
keputusan
penelitian,
Sularko (2009) dengan
Karanganyar dalam kategori dewasa yang
variabel penelitian kelengkapan barang,
sudah
harga, lokasi toko, kualitas barang, dan
pernah
melakukan
pembelian
produk di Swalayan Sami Makmur Palur
minat
Karanganyar
Februari-April
penelitian terdahulu tersebut maka diambil
2004. Pengambilan sampel dilakukan
variabel harga, promosi, kualitas pelayanan
secara Purposive Random Sampling. Alat
dan
analisis data yang digunakan adalah uji
penelitianini, maka dapat disusun kerangka
validitas, uji reliabilitas, analisis regresi
pemikiran dalam penelitian ini seperti yang
berganda,
disajikan dalam gambar berikut ini :
periode
dan
uji
hipotesis.
hasil
penelitian ini adalah adanya pengaruh positif dan signifikan dari kelengkapan barang (X1), harga (X3), lokasi toko (X4), dan kualitas barang (X5) terhadap minat beli
konsumen.
pelayanan
(X2)
Sedangkan tidak
variabel
memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen.
16
beli
minat
konsumen.
membeli
Berdasarkan
ulang
untuk
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Teoritis Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Ulang Gas elpiji 3 Kg Di PT. Candi Agung Pratama Semarang
dengan
30
Juni)
adalah
150
orang
konsumen (sumber: administrasi PT. Candi Agung Pratama). Penelitian ini dilakukan pada
tanggal
15
September
2010-31
Oktober 2010. Berdasarkan data yang
Harga (X1)
diperoleh, dapat diketahui bahwa jumlah populasi konsumen PT. Candi Agung
Minat Beli Ulang (Y)
Promosi (X2)
Pratama
tahun
2010
sebanyak
150
konsumen, dengan menggunakan rumus slovin
diperoleh
sampel
sebesar
responden. Cara menarik sampel yang
Kualitas Pelayanan (X3)
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tehnik
Sumber: Konsep yang dikembangkan dalam
Tabel 1 : Proporsi Sampel Setiap Bagian No
Samuel dkk (2007) dan Joko Sularno (2009).
Jml
Proporsi
Sampel
1
Pembelian dlm 1 Minggu ≥ 30 tabung
37
23,1%x60=14
2
< 30 tabung
123
(37/160)x100%=23, 1% (123/160)x100%=7 6,9%
Hipotesis : Harga berpengaruh positif terhadap
minat beli ulang H2
:
Promosi
berpengaruh
:
Jenis
kualitas pelayanan
76,9%x60=46
160
positif
terhadap minat beli ulang H3
stratified
random sampling.
penelitian Ritawati dkk (2001), Hatane
H1
60
berpengaruh
dan
60
sumber
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data
positif terhadap minat beli ulang
primer. Data primer adalah data yang
METODE PENELITIAN
berasal langsung dari sumber data yang
Dalam penelitian ini yang menjadi
dikumpulkan
populasi adalah konsumen yang membeli gas
berhubungan
elpiji 3 Kg di PT. Candi Agung Pratama
permasalahan yang diteliti (Emory dan
Semarang.
Cooper,
Berdasarkan
data
terakhir
perusahaan tahun 2010 (31 Januari sampai
1991).
secara
khusus
langsung
Data
primer
dan dengan
dalam
penelitian ini adalah tanggapan responden
17
mengenai harga, promosi, kualitas pelayanan
sehingga
dan minat beli ulang. Responden dalam
reliabel.
penelitian ini adalah konsumen dari PT.
Uji Asumsi Klasik
Candi Agung Pratama.
pnelitian
variabel
adalah
Sebelum melakukan analisis data
Alat analisis data yang digunakan dalam
keseluruhan
ini
menggunakan
maka data diuji sesuai asumsi klasik. Yang
uji
bertujuan untuk mendapatkan
model
validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik,
regresi yang baik, yang harus terbebas dari
analisis regresi berganda, pengujian hipotesis
Multikolinieritas,
Autokorelasi
dan koefisien determinasi.
Heteroskedastisitas
serta
HASIL
PENELITIAN
yang
Uji Validitas dan Reliabilitas
penyimpangan
Uji validitas dimaksudkan untuk
korelasi
digunakan
untuk
asumsi
menguji
klasik
adalah
sebagai berikut :
indikator yang digunakan diuji kevalidannya menggunakan
yang
dihasilkan harus berdistribusi normal. Cara
DAN
PEMBAHASAN
dengan
data
dan
1. Uji Multikolinieritas
Product
Uji
multikolinearias
Moment Pearson. Uji validitas dimaksudkan
menggunakan
untuk
Inflation Factor) dan tolerance. Suatu
menguji
sampai
sejauh
mana
nilai
model
tidak berbeda bila dilakukan pengukuran
kecenderungan pengaruh disekitar 1
kembali terhadap subjek yang sama.dari hasil
dan nilai tolerance mendekati 1. Dari
penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan
hasil pengujian model regresi diperoleh
variabel penelitian valid, hal ini ditunjukkan
hasil untuk masing-masing variabel
bukti dari r hitung > r tabel.
sebagai berikut :
keseluruhan
hasil variabel
penelitian yaitu
bahwa
harga (X1),
promosi (X2), kualitas pelayanan (X3) dan minat beli ulang (Y) mempunyai nilai alpha diatas 0,60 (Burhan Nurgiyantoro, 2000)
18
tidak
(Variance
pengukuran memberikan hasil yang relatif
Dari
dikatakan
VIF
dengan
memiliki
Tabel 2 Hasil Output SPSS : Uji Multikolinearitas (VIF-Tolerance) Variabel Harga
Tolerance 0,506
VIF 1,976
0,504
2,002
Promosi
tidak terjadi heterosskedasitas. Hasil grafik scatterplot sebagai berikut : Gambar 2: Grafik plot Scatterplot Dependent Variable: Minat Beli Ulang 3
Dari
tabel
variabel
menunjukkan
bebas
tolerance
yang
kurang
dari
tidak
Regression Studentized Residual
0,562 1,781 Kualitas pelayanan Sumber : Data sekunder yang diolah ada
memiliki
nilai
10%.
Hasil
perhitungan nilai VIF juga menunjukkan
2 1 0 -1 -2 -3 -4 -3
tidak ada variabel bebas yang memiliki
bahwa
tidak
prediksi residualnya
dalam model regresi
1
variabel
terikat
diperoleh
hasil
dengan tidak
adanya pola yang jelas, serta titik-titik
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji
Heteroskedastisitas
untuk
dilakukan
menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi
melihat penyebaran data. Uji ini dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel terikat
model regresi
tidak maka
heteroskedastisitas. Sehingga
model
regresi
untuk
layak
dipakai
memprediksi minat beli ulang (Y)
(Zpred) dengan residualnya (Sresid). Jika
heteroskedastisitas,
0
Berdasarkan grafik plot antara nilai
ada
multikolinearitas antar variabel bebas
dalam
-1
Regression Standardized Predicted Value
nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan
-2
berdasarkan variebel bebas yaitu harga
terdapat
(X1),
harus
promosi
(X2)
dan
kualitas
pelayanan (X3)
memenuhi syarat data terpencar disekitar
3. Uji Normalitas
titik nol jika tidak ada pola yang ada,
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji
sertaa titik-titik menyebar diatas dengan
apakah dalam model regresi, variabel
dibawah angka 0 pada suatu Y, maka
terikat dengan variabel bebas keduanya
19
2
mempunyai hubungan distribusi normal
Analisis Regresi Berganda
atau tidak dengan melihat bentuk grafik
a Coefficients
normalitity P-Plot. Model regresi yang
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t 1 (Constant) 2,630 1,188 2,215 Harga ,237 ,108 ,285 2,192 Promosi ,251 ,125 ,262 2,012 Kualitas Pelayanan ,291 ,125 ,289 2,337
baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Berikut gambar normalitas pada model.
Collinearity Statistics Sig. Tolerance VIF ,031 ,033 ,506 1,976 ,049 ,504 1,984 ,023 ,562 1,781
a.Dependent Variable: Minat Beli Ulang
Gambar 3 : Uji Normalitas Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Berdasarkan
hasil
perhitungan
Dependent Variable: Minat Beli Ulang
diatas
1,0
persamaan
garis
regresi
berganda adalah sebagai berikut :
,8
Expected Cum Prob
maka
Y = 0,285X1+ 0,262X2+ 0,289X3
,5
Dari persamaan regresi berganda tersebut ,3
dapat dijelaskan sebagai berikut : 0,0 0,0
,3
,5
,8
1.
1,0
Observed Cum Prob
sebesar 0,285 hal ini menunjukkan
Dengan melihat tampilan grafik normal
harga berpengaruh positif terhadap
plot terlihat titik-titik menyebar disekitar
minat beli ulang artinya jika harga
diagonal, serta penyebarannya mengikuti garis
diagonal.
Kedua
yang diberikan kompetitif maka minat
grafik
beli ulang akan semakin meningkat.
menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai
Nilai koefisien regresi harga (b1)
karena
memenuhi
2.
asumsi
Nilai koefisien regresi promosi (b2) sebesar 0,262 hal ini menunjukkan
normalitas.
promosi berpengaruh positif terhadap minat beli ulang artinya jika promosi semakin baik maka minat beli ulang akan semakin meningkat. 3.
Nilai
koefisien
regresi
kualitas
pelayanan (b3) sebesar 0,289 hal ini menunjukkan
20
kualitas
pelayanan
berpengaruh positif terhadap minat beli
lebih besar dari t-tabel yaitu sebesar
ulang artinya jika promosi semakin baik
2,337> 1,672 atau sign (0,023) <
maka minat beli ulang akan semakin
=0,05 dengan demikian Ho ditolak
meningkat.
dan
Pengujian Hipotesis 1.
Ha
diterima.
disimpulkan
Pengujian H1 ; Harga
(X1) Terhadap
ada
Maka
dapat
pengaruh
positif
antara kualitas pelayanan terhadap
Minat beli ulang (Y)
minat
Hasil penelitian menunjukkan t hitung =
signifikansi 0,05
2,192 dari hasil perhitungan t-hitung
beli ulang pada taraf uji
Koefisien Determinasi
lebih besar dari t-tabel yaitu sebesar Nilai Koefisien Determinasi
2,192 > 1,672 atau sign (0,033) <
b Model Summary
=0,05 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan ada
2.
pengaruh
positif
antara
Model 1
harga
terhadap minat beli ulang pada taraf uji
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Harga, Promosi
signifikansi 0,05.
b. Dependent Variable: Minat Beli Ulang
Sumber : Data yang diolah, 2010
Pengujian H2 ; Promosi (X2) Terhadap Minat beli ulang (Y)
Nilai
Hasil
Koefisien
determinasi
perhitungan menunjukkan t-hitung lebih
(Adjusted R Square) adalah sebesar 0,495
besar dari t-tabel yaitu sebesar 2,012>
atau 49,5% berarti variasi perubahan minat
1,672 atau sign (0,049) < =0,05 dengan
beli ulang (Y) dipengaruhi oleh variabel
demikian Ho ditolak dan Ha diterima.
harga
Maka dapat disimpulkan ada pengaruh
pelayanan (X3) sebesar 49,5% dan sisanya
positif antara promosi terhadap minat
50,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
beli ulang pada taraf uji signifikansi 0,05 3.
Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate ,722a ,521 ,495 1,65055
Pengujian H3 ; Kualitas pelayanan (X3) Terhadap Minat beli ulang (Y) Hasil perhitungan menunjukkan t-hitung
21
(X1), promosi (X2) dan kualitas
langganan) dan harga produk gas elpiji 3
Pembahasan Pengaruh Harga
kg yang ditetapkan di PT. Candi Agung
(X1) Terhadap Minat
Pratama Semarang sesuai dengan kualitas
beli ulang Tjiptono (2002) mendefinisikan harga
produk yang ditawarkan. Maka hasil
dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut
penelitian ini sejalan dengan penelitian
pandang pemasaran, harga merupakan satuan
Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini dan
moneter atau ukuran lainnya (termasuk
Muryani (2001) yang menyatakan bahwa
barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan
perilaku konsumen dalam pembelian air
agar memperoleh hak kepemilikan atau
minum mineral dipengaruhi oleh faktor
penggunaan
harga.
suatu
barang
atau
jasa.
Sementara itu, dari sudut pandang konsumen,
Pengaruh Promosi (X2) Terhadap Minat
harga seringkali digunakan sebagai indikator
beli ulang
nilai bilamana harga tersebut dihubungkan
Dalam dunia pemasaran, kegiatan
dengan manfaat yang dirasakan atas suatu
memperkenalkan,
barang atau jasa. Harga sangat penting dalam
mengingatkan kembali manfaat tentang
menentukan seberapa jauh sebuah layanan
fungsi dan keberadaan sebuah produk
jasa yang dapat dinilai oleh konsumen, dan
terhadap pembeli dan pembeli sasaran
juga dalam proses membangun citra, serta
dapat dilakukan dengan melaksanakan
dapat memberikan persepsi tertentu dalam hal
kegiatan promosi (Akhmad, 2000). Tujuan
kualitas.
Berdasarkan
yang sebenarnya dari promosi adalah untuk
regresi
menunjukkan
hasil
perhitungan
bahwa
harga
meningkatkan
menyakinkan
hasil
penjualan
dan
dan
memberikan pengaruh terhadap minat beli
keuntungan, namun demikian promosi juga
ulang, hal ini mengindikasikan harga gas
ada faktor yang merugikan. Oleh sebab itu
elpiji 3 kg yang dijual dibandingkan dengan
dalam
harga pesaing sangat kompetitif, dalam
memperhitungkan faktor kerugian dan
pembelian gas elpiji 3 kg di PT. Candi Agung
faktor keuntungan, hal ini dimaksudkan
Pratama Semarang mendapatkan potongan
faktor kerugian jangan sampai lebih besar
harga (pembelian dalam jumlah banyak,
promosi
perusahaan
harus
dari faktor keuntungan. Promosi dapat
22
menciptakan kesadaran konsumen terhadap
mengkonsumsi
suatu
pelayanan pasar yang baik, kemudahan
produk.
Promosi
yang
baik
(menyampaikan keunggulan produk) akan
pengambilan
meningkatkan
pelayanan
kepercayaan
konsumen
jasa
tersebut.
barang, barang
Fasilitas
penyerahan,
secara
dan
menyeluruh
terhadap produk tersebut. Berdasarkan hasil
merupakan
perhitungan regresi menunjukkan bahwa
yang
membeli gas elpiji 3 kg di PT. Candi Agung
konsumen
Pratama Semarang karena ajakan teman,
swalayan.Sikap pramuniaga yang sopan
konsumen tahu PT. Candi Agung Pratama
dan ramah merupakan bentuk pelayanan
Semarang sebagai distributor gas elpiji 3 kg
yang diharapkan oleh konsumen. Dalam
dari mulut ke mulut dan promosi gas elpiji 3
hal ini pelayanan
kg yang dilakukan
nonfisik
Semarang
tingkat
terhadap
yang
kepuasan
suatu
pasar
pada suatu fasilitas ditawarkan.
Persoalan
kualitas dalam dunia bisnis kini sepertinya
konsumen. Maka hasil penelitian ini sejalan
sudah menjadi “harga yang harus dibayar”
dengan penelitian Ritawati Tedjakusuma, Sri
oleh perusahaan agar ia tetap survive dalam
Hartini dan Muryani (2001) yang menyatakan
bisnisnya. Pengembangan kualitas sangat
bahwa promosi berpengaruh yang signifikan
didorong oleh kondisi persaingan antara
terhadap minat beli konsumen.
perusahaan, kemajuan teknologi, tahapan
Kualitas
mudah
mempengaruhi
dimengerti
Pengaruh
sangat
Candi Agung Pratama
pertimbangan-pertimbangan
Pelayanan
perekonomian dan sejarah masyarakat.
(X3)
Berdasarkan
Terhadap Minat beli ulang
hasil
perhitungan
regresi
menunjukkan bahwa sikap dan perilaku Pengaruh
pelayanan
terhadap
keputusan
konsumen,
menurut
Raharjani
(2005;5),
petugas dalam melayani konsumen sopan, sikap dan perilaku petugas dalam melayani
pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
keperluan
orang
konsumen ramah dan petugas PT. Candi
lain.Pelayanan
Agung
merupakan suatu kinerja penampilan tidak
Pratama
Semarang
memiliki
pengatahuan terhadap gas elpiji 3 kg. Maka
berwujud dan cepat hilang, lebih dapat
hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
dirasakan daripada dimiliki serta pelanggan
penelitian Joko Sularko, (2009) yang
lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses
menyatakan
23
bahwa
pelayanan
tidak
berpengaruh yang signifikan terhadap minat
Keterbatasan penelitian
beli konsumen. SIMPULAN,
Nilai KETERBATASAN
Koefisien
determinasi
(Adjusted R Square) adalah sebesar 0,495
DAN
SARAN
atau 49,5% berarti variasi perubahan minat
Kesimpulan
beli ulang (Y) dipengaruhi oleh variabel
1. Terdapat pengaruh positif harga terhadap
harga
(X1), promosi (X2) dan kualitas
minat beli ulang, hal ini dapat dilihat dari
pelayanan (X3) sebesar 49,5% dan sisanya
hasil penelitian menunjukkan t hitung =
50,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
2,192 dari hasil perhitungan t-hitung lebih
Saran
besar dari t-tabel yaitu sebesar 2,192 >
1. Variabel Harga
1,672 atau sign (0,033) < =0,05 dengan
No
demikian Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Terdapat
Indikator
Saran
a
Harga produk yang dijual lebih murah dari pesaing.
b
Pemberian potongan harga atau discount.
c
Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Perusahaan hendaknya dalam menetapkan harga tidak terlalu mahal sehingga harga dapat terjangkau oleh konsumen yang membutuhkannya Perusahaan hendaknya memberikan potongan harga kepada penyalur pada pembelian tertentu misal pembelian sebanyak 20 tabung diberikan potongan harga Perusahaan hendaknya perlu menetapkan harga yang sebanding dengan kualitas dan manfaat yang dapat diperoleh konsumen dengan memperhatikan persaingan harga dari perusahaan pesaing yang jumlahnya semakin bertambah
pengaruh positif promosi
terhadap minat beli ulang, hal ini dapat dilihat
dari
hasil
perhitungan
menunjukkan t-hitung lebih besar dari ttabel yaitu sebesar 2,012> 1,672 atau sign (0,049) < =0,05 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. 3. Terdapat
pengaruh
positif
kualitas
pelayanan terhadap minat beli ulang, hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan menunjukkan t-hitung lebih besar dari ttabel yaitu sebesar 2,337> 1,672 atau sign (0,023) < =0,05 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.
24
2. Variabel Promosi No a
b
Indikator
Saran
Membeli barang karena ajakan teman
Perusahaan hendaknya mempertahankan timbangan tabung gas dengan tidak menguranginya Perusahaan hendaknya melakukan terobosan-terobosan baru. Kaitannya dengan semakin mengenalkan produk kepada kosumen dengan maksud agar konsumen lebih mengenal produk tersebut dan akhirnya mereka membeli kemudian menjadi pelangan tetap Perusahaan hendaknya memperhatikan keadaan tabung yang rusak karena kualitas merupakan jaminan bahwa produk itu baik dan layak untuk digunakan
Tahu pembelian gas dari mulut ke mulut
c
4. Diharapkan kepada peneliti berikutnya
Sikap konsumen terhadap promosi gas 3 kg
untuk meneliti variabel lain yang dimungkinkan mempunyai pengaruh terhadap minat beli seperti citra, lokasi sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang
Indikator
Saran
a
Sikap dan perilaku pelayanan petugas sopan dan ramah.
b
Pelayanan yang cepat.
Perusahaan hendaknya mengoptimalkan pelayanan dalam hal keramahan hal ini dikarenakan keramahan menunjukkan kemampuan para pengusaha menumbuhkan rasa percaya para konsumen Perusahaan hendaknya dalam melayani pelanggan dengan cepat dan tidak mengecewakan pelanggan dengan perilaku yang kurang baik Perusahaan hendaknya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada dan diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan, karena kualitas pelayananjasa dapat menjadi salah satu faktor menciptakan konsumen yang loyal.
c
Pengetahuan petugas terhadap barang yang ada
minat
beli
konsumen.
DAFTAR PUSTAKA Basu Swastha & Irawan, 2001, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta. Budiarto dan Fandy Tjiptono, 2007, Service Quality & Satisfaction , ANDI, Yogyakarta.
3. Variabel Pelayanan No
mempengaruhi
Cahyono. 2000. Studi Eksperimental : Pengaruh Pencantuman Merk terhadap Persepsi tentang Kualitas Susu Coklat pada Siswa-Siswi SMA N I Yogyarkata. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM. Durianto, D. Sugiarto dan Sitinjak, T. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Riset Ekuistis dan Perilaku Merk. Jakarta : Gramedia. Engel, James F., Roger D Blackwell, Paul W Miniard, 1995, Perilaku Konsumen, Edisi Keenam, Jilid II, Binarupa Aksara, Jakarta.
25
Ghozali, Imam. 2005 Analisis Multivariate SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Gunarso, S. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta : Andi Offset
Suntara. 1998. Hubungan antara Sikap Menonton Iklan Rinso di Televisi terhadap Minat Membeli pada IbuIbu Kelurahan Sangkrah. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS.
Husein Umar, 2000, Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran, Cetakan Kesatu, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
The Liang Gie. 2005. Cara Belajar yang Efisien. Jilid II ed. 4. Bandung : ITB.
Kotler, Philip, 2006, Manajemen Pemasaran : Analisa Perencanaan dan Pengendalian, Jilid II, Edisi Milinium, Cetakan Kedua, Erlangga, Jakarta Lidyawati. 2008. Hubungan antara Intensitas Menonton Iklan di Televisi dengan Perilaku Konsumtif. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS. Sab’atun, I. 2001. Minat Membeli Kosmetik Produk Luar Negeri Ditinjau dari Penerimaan Diri dan Dukungan Sosial Dikalangan Peragawati. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketiga. CV Alfabeta. Bandung. Sumarni. 2000. Hubungan antara Minat Belajar dengan Kreativitas pad Remaja Putus Sekolah. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS.
26