ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh: EDO RENATA PUTRA NIM. F1308537
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
i
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iii
commit to user
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
~ Barangsiapa
menempuh
jalan
menuntut
ilmu
perpustakaan.uns.ac.id mempermudah baginya jalan ke surga (HR. Muslim)
maka
Allah
akan
digilib.uns.ac.id
~ Tak seorang pun dapat melalui posisi puncak tanpa berkeringat dan kelelahan dalam menapakinya. ~ Ketika Anda jatuh, bangun dan berjalanlah lagi. Kalau Anda jatuh lagi, bangun dan berlarilah. NEVER GIVE UP !! ~ Never let the things you want, make you forget the things you have. ~ Kebanyakan dari kita tidak menyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. ~ Jalan menuju BAHAGIA DAN SUKSES tidak selalu lurus. Ada tikungan bernama KEGAGALAN. Ada bundaran bernama KEBINGUNGAN. Tanjakan bernama TEMAN. Lampu merah bernama MUSUH. Lampu kuning bernama KELUARGA. Kau akan mengalami ban kempes dan pecah, itulah HIDUP. Tapi jika engkau membawa ban cadangan bernama TEKAD. Mesin bernama KETEKUNAN. Asuransi bernama IMAN, Dan pengemudi bernama TUHAN. Sampailah kau di tempat yang disebut SUKSES DAN BAHAGIA
iv
commit to user
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
~ Almarhumah Ibunda Tercinta ~ Ayahanda dan adik-adikku perpustakaan.uns.ac.id ~ Keluarga, kekasih, sahabat, teman-teman
v
commit to user
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pembuatan dan penyusunan skripsi dengan judul “Analisis perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia”, sebagai syarat kelulusan untuk jenjang S-1 di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS dapat terselesaikan dengan baik. Penyusun juga mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Dr. Bambang Sutopo, MCom, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Jaka Winarna, MSi, Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Santosa Tri Hananto, MSi, Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penyusun dalam menyelesaikan skripsi. 4. Seluruh jajaran Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, atas bimbingan, ilmu serta pengabdiannya. 5. Seluruh karyawan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah banyak membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini. 6. Ibu dan Ayah tersayang, yang tidak pernah lelah memberikan doa dan nasehat yang mendorong dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Galih Pranasetya dan Bagas Windu Pradipta, adik-adikku yang selalu membakar semangatku untuk segera menyelesaikan skripsi.
vi
commit to user
8. Ajeng Hartamaningrum, terimakasih atas limpahan kasih sayang, perhatian, motivasi, dan semangat yang telah diberikan kepada penulis. 9. Oom, Bulik, Putri, dan Alam, keluargaku selama di Solo, terimakasih atas fasilitas yang menunjang pengerjaan skripsi ini. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 10. Keluarga Besar Akuntansi C Angkatan 2008, dan teman-teman seperjuanganku, terimakasih atas semangatnya. 11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu. Penyusun menyadari dalam skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, namun demikian diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Surakarta, Maret 2011
Penulis
vii
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL DEPAN……………………………………………… i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………… ii HALAN PENGESAHAN…………………………………………….….…… iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………… iv KATA PENGANTAR………………………………………………………… vi DAFTAR ISI………………………………………………………….……… viii DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. xiii ABSTRAK……………………………………………………………………. xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...………………………………………… 1 B. Perumusan Masalah..……………………………………………… 8 C. Tujuan Penelitian………………………………………………….. 9 D. Manfaat Penelitian………………………………………………… 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Akuntansi …………………………………..…………………
11
Informasi Akuntansi .……...……………….……………………...
12
Laporan Keuangan ………………………………………………..
13
1. Pengertian Laporan Keuangan…………………………………. 13 2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan…………………..... 14
viii
commit to user
3. Tujuan Laporan Keuangan ……………………………………..18 4. Jenis Laporan Keuangan ………………………………………. 19 5. Pemakai Laporan Keuangan …………………………………... 21 Pelaporan Keuangan ……………………………………………… 24 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan……………… 28 Solvabilitas………………………………………………...………
30
Profitabilitas ………………………………………………………
31
Ukuran Perusahaan………………………………………………...
31
Struktur Kepemilikan ……………………………………………..
32
Umur Perusahan ……………………………………………….....
33
Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu………………………………
33
Kerangka Pemikiran……………………………………………….
36
Hipotesis…………………………………………………………...
37
1. Solvabilitas dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan………. 37 2. Profitabilitas dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 38 3. Ukuran Perusahaan dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ……………………………………………………... 39 4. Struktur Kepemilikan dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ………………………………………………….….. 40 5. Umur Perusahaan dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ……………………………………………………... 41
ix
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian………………………………………………….. 43 B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel…………….. 43 C. Sumber dan Metode Pengumpulan Data………………………….. 44 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id D. PengukuranVariabel …………………..………………………….. 45 1. Variabel Dependen …………………………………………….
45
2. Variabel Independen …………………………………………...
45
E. Metode Analisis Data…………………………………………….. 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data…………………………………………. 54 B. Statistik Deskriptif………………………………………………… 55 C. Pengujian Asumsi Klasik…………………………………………. 56 1. Pengujian Normalitas ………………………………………… 56 2. Uji Multikolinearitas ………………….................................
56
3. Uji Heteroskedastisitas ……………………………………….. 57 4. Autokorelasi………………………………………………....... 59 D. Pengujian Hipotesis ………………………………………………. 59 1. Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Uji F) / Uji Model …. 60 2. Pengujian Ketepatan Perkiraan (Uji R2) …………………....... 61 3. Pengujian Signifikansi Parameter Individu …………………... 62 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan……………………………………………………….. 67 B. Keterbatasan ……………………………………………………… 70
x
commit to user
C. Saran………………………………………………………………. 71 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………....73 LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xi
commit to user
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel IV. 1 Kriteria Pengambilan Sampel…………………………………… 54 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel IV. 2 Statistik Deskriptif …………………………………………….. 55 Tabel IV. 3 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ………………………… 56 Tabel IV. 4 Uji Multikolinearitas ……………………………………………. 57 Tabel IV. 5 Hasil Analisis Regresi (Goodness of Fit Test)………………….. 61 Tabel IV. 6 Hasil Analisis Regresi (Koefisien Regresi) …………………… 62
xii
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar II. 1 Kerangka Pemikiran…………………………………………… 37 Gambar IV. 1 Uji Heteroskedastisitas………………………………………… 58 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. DAFTAR PERUSAHAAN SAMPEL Lampiran 2. DATA MENTAH perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 3. DATA VARIABEL-VARIABEL Lampiran 4. HASIL PENGOLAHAN DATA (SPSS 16)
xiv
commit to user
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA perpustakaan.uns.ac.id
EDO RENATA PUTRA F1308537
digilib.uns.ac.id
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data tahun 2007, 2008, dan 2009. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Solvabilitas tidak berpengaruh Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan, (2) Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Total Lag, semakin tinggi Profitabilitas maka akan semakin rendah Total Lag (tinggi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan), (3) Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan, (4) Umur Perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap Total Lag, semakin tinggi Umur Perusahaan maka akan semakin tinggi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan, (5) Struktur Kepemilikan tidak berpengaruh
terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan.
Koefisien determinasi R²adj.=28%; yang berarti tinggi rendahnya ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan perbankan go public 28% dipengaruhi atau ditentukan oleh solvabilitas, profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan dan umur perusahaan; sedangkan 72% sisanya ditentukan oleh variabel-variabel lain yang tidak tercakup di dalam model regresi.
Kata kunci: ketepatan waktu, solvabilitas, profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, umur perusahaan.
xv
commit to user
ABSTRACT
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
EDO RENATA PUTRA F1308537
This study aims to determine the factors that affect the timeliness of financial reporting of banking companies in Jakarta Stock Exchange. This research was conducted using data from 2007, 2008, and 2009. The sampling method used was purposive sampling. Data were analyzed using multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that: (1) Solvency does not affect the accuracy of Financial Reporting Time, (2) profitability significantly and negatively related to Total Lag. The higher profitability means the lower Total Lag (High Accuracy Time Financial Reporting), (3) Company Size did not affect the accuracy of Financial Reporting Time, (4) Age of the Company significant negative effect on Total Lag, The higher Age of the Company will be more high accuracy of Financial Reporting Time, (5) Structure of Ownership does not affect the accuracy of Financial Reporting Time. The coefficient of determination R ² adj. = 28%, which means high or low timeliness of financial reporting banking company went public 28% is influenced or determined by the solvency, profitability, firm size, ownership structure and age of firms, while 72% of the remainder is determined by other variables not included in the regression model.
Keywords: timeliness, solvency, profitability, firm size, ownership structure, company age.
xvi
commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Akuntansi adalah aktivitas jasa yang memberikan informasi kuantitatif bersifat keuangan dalam kesatuan ekonomi yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif sumber pengambilan keputusan. Akuntansi juga dapat dijadikan media untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan suatu lembaga kepada majikan (principal). Dengan adanya akuntansi maka sumber-sumber kekayaan yang dikelola dapat ditelusuri, dapat diketahui arus masuk dan arus keluarnya, serta hasil yang diperoleh dari transaksi yang terjadi beserta posisi masingmasing kekayaan pada tanggal tertentu dan hasil usahanya pada suatu periode (Harahap, 2002). Laporan keuangan adalah output dari hasil akhir proses akuntansi yang merupakan media informasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan posisi keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, terutama bagi pihak kreditur, investor dan pihak manajemen dari perusahaan itu sendiri. Selain itu laporan keuangan juga sebagai pertanggungjawaban atau accountability dan juga menggambarkan indikator kesuksesan perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Laporan keuangan
merupakan wahana bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan berbagai informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki
xvii
commit to user
serta kinerja perusahaan kepada pihak yang memiliki kepentingan atas informasi tersebut. Tepat waktu merupakan salah satu karakteristik dalam penyusunan laporan keuangan, yaitu saat-saat yang telah ditentukan untuk menyampaikan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id laporan keuangan kepada kalangan pengambil keputusan. Pemakai tidak hanya perlu memakai informasi keuangan yang relevan dengan prediksi dan keputusannya, tetapi informasi harus baru, dan tidak hanya berhubungan dengan periode yang lalu. Ketepatan waktu ini memiliki arti bahwa informasi yang digunakan oleh investor dan kreditor harus tepat saat pembuatan prediksi dan keputusan. Ketepatan waktu sangat diperlukan oleh para pemakai laporan keuangan. Salah satu kewajiban perusahaan publik adalah mempublikasikan laporan keuangannya agar pihak-pihak yang berkepentingan bisa mengetahui posisi keuangan perusahaan tersebut. Tapi, tidak semua perusahaan dapat mempublikasikannya tepat waktu. Manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporan keuangan tersebut tidak tersedia tepat waktu. Pada tahun 1996, BAPEPAM mengeluarkan lampiran keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No.80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor independennya kepada BAPEPAM selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal laporan tahunan perusahaan (Hilmi dan Ali, 2008). Namun sejak tanggal 30 September 2003 BAPEPAM semakin memperketat peraturan dengan mengeluarkan lampiran surat Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: Kep-36/PM/2003 yang menyatakan
xviii
commit to user
bahwa laporan keuangan tahunan disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim harus disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ke tiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Oleh karena itu tepat waktu merupakan sebuah keharusan dalam publikasi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id laporan keuangan sehingga ada jaminan tentang relevansi informasi yang bersangkutan. Banyak pihak yang percaya bahwa ketepatan waktu laporan (timeliness) merupakan karakteristik penting bagi laporan keuangan, pihak-pihak tersebut misalnya akuntan, manajer dan analis keuangan. Pada dasarnya para pengguna laporan keuangan memiliki perbedaan kepentingan atas informasi dalam laporan keuangan, meskipun demikian ketepatan waktu diperolehnya informasi sangatlah menentukan. Keterlambatan penyelesaian dapat menyebabkan berkurangnya kualitas dari keputusan yang dibuat. Namun perlu diperhatikan lebih jauh, faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaian penyajian laporan keuangan. Keterlambatan dalam penyelesaian penyajian laporan keuangan dapat memberikan indikasi yang positif maupun negatif mengenai informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Faktor-faktor tersebut tidak terbatas pada faktor finansial saja namun juga faktor non-finansial. Informasi dalam pelaporan keuangan membutuhkan biaya yang lebih besar untuk menyediakan dan menggunakannya, sehingga banyak manfaat yang akan diperoleh dari informasi pelaporan keuangan. Banyak faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Beberapa faktor itu antara
xix
commit to user
lain solvabilitas, profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan umur perusahaan. Na’im (1999) dalam hasil penelitiannya menemukan bahwa variabel return on assets (ROA) signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id laporan keuangan perusahaan di Indonesia. Variabel kesulitan keuangan, pendapat auditor, dan ukuran perusahaan tidak signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan di Indonesia. Owusu dan Ansah (2000) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan, berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Rasio gearing, extra-ordinary items, bulan dari laporan keuangan tahunan, dan kompleksitas operasi tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Bandi dan Hananto (2000) menyatakan secara umum distribusi keterlambatan pelaporan perusahaan di Indonesia adalah positif, keterlambatan pelaporan perusahaan berpengaruh pada pasar, pelaporan perusahaan yang lebih awal dari yang diharapkan memiliki pengaruh pasar, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap keterlambatan pelaporan. Wirakusuma (2004) dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel audit delay, opini audit, dan solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan variabel jenis perusahaan, ukuran perusahaan, dan profitabilitas tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.
xx
commit to user
Syafrudin (2004) menyimpulkan bahwa terdapat berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kredibilitas atau kualitas laba dan karenanya berpengaruh terhadap ERC.
Berbagai faktor ini adalah faktor penelitian utama,
ketidaktepatwaktuan (lawan timelines) penyampaian lapoan keuangan dan faktor perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian tambahan yang meliputi, risiko (β), dan persistensi, pertumbuhan, dan prediktibilitas laba. Ada faktor penelitian tambahan yang tidak berpengaruh terhadap kredibilitas atau kualitas laba dan karenanya tidak berpengaruh terhadap ERC adalah faktor ukuran perusahaan. Penelitian Hilmi dan Ali (2008) menyatakan bahwa profitabilitas, likuiditas, dan kepemilikan publik mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel leverage, ukuran perusahaan, reputasi KAP, dan opini auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan pelaporan keuangan. Siwi dan Sudaryono (2008), dalam penelitiannya menemukan bahwa variabel opini audit memberikan pengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan variabel lainnya seperti profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Tholib (2010) menyatakan bahwa ukuran perusahaan (firm size), profitabilitas, dan opini auditor mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Jika tingkat kesalahan dinaikan 10% maka likuiditas juga berpengaruh. Tetapi untuk solvabilitas, leverage, umur perusahaan (age), kepemilikan publik, dan reputasi KAP tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
xxi
commit to user
Kurniati (2010) dalam penelitiannya menemukan bahwa board independent, ownership structure, profitability, dan leverage berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan keuangan di internet. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Siwi dan Sudaryono (2008). Alasan dilakukannya replikasi terhadap penelitian tersebut antara lain karena hasil penelitian tersebut tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Na’im (1999), Owusu dan Ansah (2000), Wirakusuma (2004), Hilmi dan Ali (2008), Tholib (2010), dan Kurniati (2010). Hasil penelitian Siwi dan Sudaryono (2008) menemukan bahwa variabel profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hilmi dan Ali (2008) dan Kurniati (2010) menyimpulkan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Owusu dan Ansah (2000) menyatakan umur perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Na’im (1999), Owusu dan Ansah (2000), Hilmi dan Ali (2008), Tholib (2010), dan Kurniati (2010) menyatakan profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Na’im (1999), Owusu dan Ansah (2000), Tholib (2010), dan Kurniati (2010) menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Siwi dan Sudaryono (2008) adalah periode data yang dipakai, populasi sampel, dan variable yang digunakan. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan perbankan selama periode
xxii
commit to user
tahun 2007-2009. Pada penelitian Siwi dan Sudaryono (2008) menggunakan populasi perusahaan jasa keuangan periode 2003-2006. Penelitian Siwi dan Sudaryono (2008) menggunakan variabel profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, umur perusahaan dan opini audit. Sedangkan penelitian ini perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menghilangkan variable opini audit dan menambahkan variable solvabilitas yang diukur menggunakan Total Debt to Total Assets. Perbedaan lainnya adalah proksi yang digunakan untuk mengukur ketepatan waktu dalam penelitian ini menggunakan total lag, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan variabel dummy. Alasan peneliti untuk memakai variabel solvabilitas karena hasil penelitian Wirakusuma (2004) menyatakan bahwa solvabilitas secara signifikan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, akan tetapi Tholib (2010) menyatakan bahwa solvabilitas tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Maka atas dasar ketidakkonsistenan hasil penelitian di atas, maka peneliti memutuskan untuk mengganti variabel opini audit dengan solvabilitas. Pada penelitian ini peneliti memakai perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai obyek penelitian. Alasan kenapa menjadikan perusahan perbankan sebagai obyek penelitian
adalah karena
perusahan yang bergerak di bidang perbankan cenderung memiliki teknologi informasi yang lebih maju bila dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak dibidang non perbankan. Bank memiliki sistem komputerisasi yang lebih canggih untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Logikanya dengan teknologi
xxiii
commit to user
informasi yang maju, perusahaan akan lebih cepat dalam menyusun laporan keuangannya. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Na’im (1999), Owusu dan Ansah (2000), Bandi dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Hananto (2000), Syafrudin (2004), Siwi dan Sudaryono (2008), Hilmi dan Ali (2008), Tholib (2010), dan Kurniati (2010). Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya yang menyatakan pentingnya ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan, maka penelitian ini dilakukan kembali, dengan judul "ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN
LAPORAN
KEUANGAN
PADA
PERUSAHAN
PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA”
B. Perumusan Masalah Ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan salah satu syarat kualitas informasi akuntansi agar dapat digunakan oleh pemakai laporan keuangan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam pelaporan keuangan tiap periodenya. Masalah dalam penelitian ini adalah ketidak konsistenan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Na’im (1999), Owusu dan Ansah (2000), Bandi dan Hananto (2000), Syafrudin (2004), Siwi dan Sudaryono (2008), Hilmi dan Ali (2008), Tholib (2010), dan Kurniati (2010) dengan pertanyaan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Apakah solvabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan?
xxiv
commit to user
2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan? perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4. Apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan? 5. Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh solvabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 4. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh struktur kepemilikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 5. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh umur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
xxv
commit to user
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihakpihak antara lain: 1. Bagi investor perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk memberi informasi tambahan yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan investasi pada perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. 2. Bagi perusahaan Hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan informasi yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melaporkan keuangan perusahaan sebagai bentuk kewajiban emiten yang memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. 3. Bagi penulis dan penelitian selanjutnya Hasil penelitian memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan-perusahaan yang terdapat di BEI, dan dapat digunakan sebagai tambahan referensi dan bacaan bagi penelitian berikutnya terutama bagi peneliti yang berfokus pada ketepatan waktu pelaporan keuangan.
xxvi
commit to user
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Akuntansi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan data kualitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dalam memilih alternatif dari suatu keadaan (Baridwan, 1992 : 1). Menurut Kieso (2004), akuntansi bisa diidentifikasikan sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi akuntansi
keuangan
tentang
entitas
ekonomi
kepada
pemakai
yang
berkepentingan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa : 1) Akuntansi menyediakan jasa yang penting dalam lingkungan bisnis untuk membantu pengambilan keputusan. 2) Informasi yang disediakan akuntansi bersifat kuantitatif yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kualitatif dalam pengambilan keputusan. 3) Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang berisi tentang posisi keuangan suatu perusahaan. Sedangkan menurut Suwardjono (2005), akuntansi dapat diartikan sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakuan, dan penyajian suatu obyek pelaporan keuangan yang relevan kepada pihak yang memiliki kepentingan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
xxvii
commit to user
Penelitian Ashari dan Sudarto dalam Rosita (2005) mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan, pengupasan dan penafsiran mengenai transaksi keuangan perusahaan dengan cara yang sistematis. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Kesimpulannya, akuntansi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi kuantitatif mengenai suatu entitas ekonomi yang berupa laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar bagi pemakai untuk menentukan pilihannya terhadap suatu investasi dan sebagai dasar dalam pengalokasian sumber daya ekonomi.
B. Informasi Akuntansi Informasi akuntansi merupakan informasi yang disediakan melalui pelaporan keuangan dan berbagai penjelas yang digunakan sebagai laporan (Statement of Financial Accounting Concept nomor 2). Informasi akuntansi keuangan digunakan baik oleh manajer maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2007). Laporan keuangan berisi informasi antara lain: aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, dan arus kas suatu perusahaan. Laporan keuangan memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahan yang bermanfaat bagi pemakainya sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomik.
xxviii
commit to user
Informasi akuntansi keuangan untuk pihak luar disajikan dalam laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan (IAI, 2007). Pihak luar yang menggunakan laporan keuangan meliputi pemegang saham, kreditur, badan atau perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id lembaga pemerintah, dan masyarakat umum dimana masing-masing pihak tersebut mempunyai kepentingan yang berbeda. Laporan keuangan untuk pihak luar menyajikan suatu gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan dan hasil operasi suatu organisasi. Sasaran dari informasi akuntansi adalah menyediakan data dasar kepada pengguna yang berbeda untuk pengambilan keputusan. Financial Accounting Standard Board (FASB) telah mengeluarkan karakteristik kualitatif informasi akuntansi yang akan membantu pengambil keputusan memahami konsep akuntansi.
C. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan system informasi keuangan yang didasarkan pada pengukuran, penginterpretasian, dan pelaporan transaksi keuangan suatu institusi. Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi penggunanya dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan juga merupakan alat pertanggung jawaban manajemen serta
xxix
commit to user
menggambarkan indikator keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Menurut Baridwan (1992), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id keuangan selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen biasanya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Karena laporan keuangan merupakan dasar bagi upaya analisis atas suatu perusahaan, maka laporan keuangan harus mudah dipahami oleh mereka yang mempunyai pengetahuan mengenai kegiatan bisnis dan ekonomis serta ingin menelaah informasi dengan seksama. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan harus disusun berdasarkan prinsip akuntansi, karena mencerminkan keputusan manajemen pada masa lalu maupun masa sekarang dan berusaha mencatat secara konsisten dan wajar setiap transaksi bisnis yang terjadi. 2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Dalam PSAK 2007 terdapat empat karakteristik kualitatif pokok. Yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan. Karakteristik kualitatif terdiri dari: a. Dapat dipahami
xxx
commit to user
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis akuntansi, serta kemampuan untuk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai informasi tertentu. b. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. c. Materialitas Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materialitasnya. Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan
xxxi
commit to user
(omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement). Karenanya materialitas lebih merupakan suatu ambang batas atau titik pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar informasi dipandang berguna. perpustakaan.uns.ac.id d. Keandalan
digilib.uns.ac.id
Agar bermanfaat, informasi juga harus handal (reliable). Informasi memiliki kualitas handal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan oleh para pemakai sebagai penyajian yang jujur dan secara wajar diharapkan dapat disajikan. e. Penyajian jujur Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. f. Substansi mengungguli bentuk Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan secara jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampakdari bentuk hukum. g. Netralitas Informasi harus diarahkan pada kebutuhan pemakai, dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak,
xxxii
commit to user
sementara hal itu akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan. h. Pertimbangan sehat Penyusunan laporan keuangan ada kalanya menghadapi ketidakpastian perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id peristiwa atau keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat peralatan, dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin muncul. Ketidak pastian semacam itu diakui denga mengungkapkan
hakikat
serta
tingkatnya
dengan
menggunakan
pertimbangan sehat (prudence) dalam penyusunan laporan keuangan. Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah. i. Kelengkapan Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajan untuk tidak mengungkapkan (omission) mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan, dank arena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi. j. Dapat dibandingkan Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahan antara periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend), mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
xxxiii
commit to user
3. Tujuan Laporan Keuangan Dalam kerangka dasar PSAK mengemukakan tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan pemakai menilai apa yang telah dikerjakan manajemen sebagai dasar membuat keputusan (PSAK, par 4). Tujuan laporan keuangan dalam Accounting Principal Board (APB) Statement No.4 yang berjudul Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Statements Business Enterprises (dalam Ratih, 2006) dapat diklasifikasikan seperti berikut ini: a. Tujuan khusus Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai GAAP. b. Tujuan umum Laporan keuangan memiliki tujuan umum seperti berikut ini: 1) Memberikan informasi yang terpercaya mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan. 2) Memberikan informasi yang terpercaya mengenai sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba. 3) Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
xxxiv
commit to user
4) Memberikan informasi yang deperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban. 5) Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan keuangan. perpustakaan.uns.ac.id c. Tujuan kualitatif
digilib.uns.ac.id
Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statement No.4 adalah relevance,
understandability,
reliability,
neutrality,
timeliness,
comparability, dan completeness 4. Jenis laporan keuangan Laporan keuangan menyediakan informasi dalam bentuk neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (laporan arus kas), catatan atas laporan keuangan dan laporan lain yang bersifat penjelas dalam bagian integral dari laporan keuangan. Laporan keuangan yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi dari suatuperusahaan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Masing masing laporan keuangan tersebut memiliki tujuan dan karakteristik tersendiri. a. Neraca Neraca atau sering disebut juga laporan posisi keuangan adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat tanggal tertentu (Jusuf dalam Rosita, 2005). Kieso dan Weygandt (2004) menyatakan, pada saat penyajian neraca jumlah aktiva harus tepat sama dengan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan. Neraca menyediakan
xxxv
commit to user
informasi mengenai sifat dan jumlah investasi sumber daya perusahaan, kewajiban terhadap kreditur dan pemilik modal, neraca juga memberikan kontribusi terhadap pelaporan keuangan melalui penyediaan suatu dasar untuk perhitungan tingkat pengambilan, mengevaluasi struktur modal perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perusahaan, dan menilai likuiditas, dan fleksibilitas keuangan dari suatu perusahaan. b. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang berisi tentang pendapatan serta biaya-biaya yang timbul akibat dari proses produksi dalam waktu tertentu. Selisih dari jumlah angka pendapatan jika dibandingkan dengan jumlah biaya-biaya yang timbul dari proses produksi, selanjutnya akan disebut dengan laba (bernilai positif) atau rugi (bernilai negatif). Apabila tidak ada selisih antara besarnya jumlah pendapatan dan biaya, maka perusahan mengalami suatu kondisi yang disebut Break Event Point (BEP). Kondisi tersebut mencerminkan bahwa perusahan tidak mendapatkan keuntungan (laba) dan juga tidak mengalami kerugian. Laporan laba rugi (income statement) sering disebut sebagai laporan operasi atau laporan pendapatan (earning statement), atau laporan laba dan rugi (profit and loss statement). Laporan laba rugi mencerminkan pengaruh keputusan operasi manajemen terhadap kinerja perusahaan selama suatu periode waktu tertentu, yang menunjukkan apakah
xxxvi
commit to user
perusahan telah mencapaitujuan utamanya, yaitu tingkat profitabilitas yang direncanakan. c. Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan peneriman yang melaporkan penerimaan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kas, pengeluaran klas, dan perubahan kas bersih dari hasil aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan suatu perusahan selama satu periode akuntansi, dalam suatu format yang mencatat keseimbangan saldo awal dan saldo akhir kas. Laporan ini menyajikan dasar analisis dinamis yang berpusat pada perubahan kondisi keuangan akibat keputusan yang diambil selama periode tertentu. Laporan arus kas disusun dari perbandingan neraca awal serta akhir, dan dikaitkan dengan laporan operasi periode tersebut. Laporan arus kas mencerminkan keputusan tentang sumber dan penggunaan dana, yaitu (1) komitmen dana untuk investasi dalam aktiva atau untuk membayar kembali kewajiban, atau (2) meningkatkan dana melalui pinjaman tambahan atau dengan mengurangi investasi aktiva. Laporan arus kas berguna dalam menaksir kemampuan perusahaan mendapatkan arus kas bersih positif ke perusahaan, tetapi arus kas tidak dapat menunjukkan kinerja manajemen dalam tujuannya untuk meningkatkan kekayaan perusahan dan kesejahteraan pemilik modal. 5. Pemakai Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat, karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para
xxxvii
commit to user
pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Dengan membaca laporan keuangan dengan tepat, maka pemakai informasi dapat melakukan tindakan ekonomi menyangkut lembaga perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan akan menghasilkan keuntungan baginya. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Pemakai laporan keuangan merupakan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan yang disebut sebagai Business Stakeholders. Pemakai laporan keuangan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Investor Penanam modal berkepentingan terhadap resiko yang melekat dan hasil pengembangan
dari
investasi
yang
dilakukannya.
Investor
ini
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. 2. Kreditor (Pemberi pinjaman) Informasi keuangan digunakan oleh para kreditor untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 3. Pemasok dan kreditor usaha lainnya Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dibanding kreditor. 4. Shareholders (Pemegang Saham)
xxxviii
commit to user
Pemegang saham berkepentingan mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh, dan penambahan modal untuk business plan selanjutnya. 5. Pelanggan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau bergabung pada perusahaan. 6. Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. 7. Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakilinya tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pension dan kesempatan kerja. 8. Masyarakat Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta aktivitasnya. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum, sehingga tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai.
xxxix
commit to user
Berhubung para investor merupakan penanam modal beresiko, maka ketentuan laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan mereka, juga akan memenuhi sebagian besar kebutuhan pemakai lain.
perpustakaan.uns.ac.id D. Pelaporan Keuangan
digilib.uns.ac.id
Akuntansi merupakan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang entitas ekonomi seperti kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan. Informasi keuangan tersebut kemudian disampaikan kepada pemakai yang berkepentingan melalui suatu proses pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan merupakan beberapa informasi keuangan yang disediakan perusahaan agar informasi akuntansi dapat dimanfaatkan. Proses pelaporan keuangan berusaha menyediakan data dan informasi bagi para pemakai informasi tersebut agar dapat membantu mereka dalam membuat keputusan
untuk
pencapaian
tujuan
tertentu.
Suwardjono
(2005:101)
mendeskripsikan pelaporan keuangan sebagai struktur dan proses akuntansi yang menggambarkan bagaimana informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomik sosial negara. Pelaporan keuangan bukan merupakan satu-satunya sumber informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis. Pelaporan keuangan tidak hanya terdiri dari laporan keuangan, tetapi semua informasi yang berhubungan baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan sistem
xl
commit to user
akuntansi. Pelaporan keuangan sesuai dengan SFAC (Statement of Financial Accounting Concepts) No.1 terdiri dari: 1. Laporan keuangan dasar (Basic Financial Statements) yang terdiri dari laporan keuangan (Financial Statement) dan catatan atas laporan keuangan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id (Notes of Financial Statements). 2. Informasi-informasi tambahan (Supplementary Informations). 3. Laporan-laporan lain selain Laporan keuangan (Other means of Financial reporting). Penyajian pelaporan keuangan bertujuan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak. Berbagai kepentingan atas pernyataan keuangan membuat penentuan tujuan pelaporan keuangan menjadi suatu proses yang kompleks. Menentukan siapa yang dituju, apa saja kepentingannya, dan seberapa banyak informasi yang dibutuhkan menjadi faktor-faktor yang penting dalam penetapan tujuan pelaporan keuangan. Oleh karena itu, proses penyusunan tujuan merupakan langkah penting dalam perekayasaan pelaporan keuangan. Tujuan pelaporan keuangan dalam dokumen yang dihasilkan FASB berupa Conceptual Framework mendasarkan penyusunan tujuan pelaporan pada tiga aspek landasan pikiran, yaitu sebagai berikut: 1. Kemampuan pelaporan keuangan mengungkapkan informasi (karakteristik dan keterbatasan informasi). 2. Konteks lingkungan penerapan akuntansi. 3. Perlu adanya fokus yang dituju (intended users).
xli
commit to user
Ketiga aspek tersebut diatas menjadi pertimbangan penting perumusan pelaporan keuangan karena FASB berasumsi bahwa informasi akuntansi mempengaruhi keputusan investor dan kreditor yang sesuai dengan mekanisme pasar. Dengan informasi yang sesuai dan terfokus disusun suatu pelaporan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id keuangan eksternal umum dengan fokus investor dan kreditor. Semua hal tersebut menjadi dasar tujuan pelaporan keuangan yang dapat menyediakan informasi yang bermanfaat untuk membuat keputusan-keputusan investasi. FASB dalam SFAC No.1 secara tegas menjelaskan bahwa tujuan pelaporan keuangan adalah bukan sesuatu yang tidak terpengaruh (immutable). Tujuan pelaporan keuangan dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi, politik, dan sosial dimana pelaporan keuangan berasal. Adapun tujuan pelaporan keuangan dalam SFAC No.1 adalah: 1. Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor, potensial investor, kreditur, dan pengguna lainnya untuk melakukan investasi, pemberian kredit, dan keputusan secara rasional. 2. Menyediakan informasi untuk membantu investor dan potensial investor, kreditur, dan pengguna lainnya untuk menilai jumlah, waktu dan ketidakpastian prospek perolehan kas dari dividen, atau bunga dari penerimaan, penjualan, penebusan, atau pinjaman. 3. Menyediakan informasi tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan pengaruh transaksi, kejadian dan lingkungan serta klaim yang dapat berpengaruh terhadap sumber daya tersebut.
xlii
commit to user
Suwardjono (2005:145) memaparkan bahwa tujuan pelaporan keuangan merupakan langkah yang paling krusian dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan. Untuk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menurunkan tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan kepentingannya harus diidentifikasi dengan jelas sehingga informasi yang dihasilkan dapat memuaskan kebutuhan informasional pihak yang dituju. Pada gilirannya, pihak yang dituju akan melakukan tindakan atau mengambil keputusan yang mengarah ke pencapaian tujuan pelaporan keuangan. Dengan demikian, diharapkan tujuan yang lebih luas (tujuan ekonomik dan sosial negara) akan tercapai pula. Adapun tujuan pelaporan keuangan menurut Kieso (2004:5) ialah untuk menyediakan: 1. Informasi yang berguna bagi pemakain laporan keuangan untuk membuat keputusan investasi dan kredit. 2. Informasi yang berguna bagi pemakai laporan keuangan untuk menilai dan mengukur prospek arus kas perusahaan di masa yang akan datang. 3. Informasi sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut dan perubahan di dalamnya. Pelaporan keuangan harus dapat memberikan informasi tentang hasil dan resiko dari investasi yang dilakukan untuk dapat memenuhi tujuannya yang terfokus pada investor dan kreditor. Selain itu, pelaporan keuangan ditujukan untuk melayani kepentingan public dengan menyediakan struktur pelaporan akuntansi dan keuangan untuk memfasilitasi penyediaan informasi yang
xliii
commit to user
bermanfaat dalam rangka alokasi sumber ekonomik dalam perekonomian masyarakat.
E. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Menurut IAI (2002) dalam Shaleh (2004) bahwa tujuan pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi yang relevan akan bermanfaat bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Ketepatan waktu menujukan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan dengan frekuensi informasi pelaporan. Apabila informasi tersebut tidak disampaikan dengan tepat waktu akan menyebabkan informasi tersebut kehilangan nilai didalam mempengaruhi kualitas keputusan. Baridwan (1992), mendefinisikan tepat waktu yang berarti informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Menurut Suwardjono (2005) ketepatan waktu informasi adalah informasi yang tersedia sebelum kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi atau membuat perbedaan dalam keputusan. Manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporan keuangan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya.
xliv
commit to user
Pada tahun 1996, BAPEPAM mengeluarkan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: KEP-80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor independennya kepada BAPEPAM selambat-lambatnya perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Namun sejak tanggal 30 September 2003 BAPEPAM semakin memperketat peraturannya dengan dikeluarkannya Peraturan
BAPEPAM
Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: KEP36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan BAPEPAM Nomor X.K.2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Dan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.6 dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan sebagaimana diatus dalam Peraturan BAPEPAM Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan. Maka, penyampaian laporan keuangan tahunan dianggap tepat waktu apabila disampaikan paling lambat tanggal 30 Maret. Apabila penyampaian telah melebihi tanggal 31 Maret penyampaian laporan keuangan dianggap tidak tepat waktu.
xlv
commit to user
Sedangkan menurut Dyer dan McHugh, dalam penelitian Hilmi dan Ali (2008), ada tiga kriteria keterlambatan, yaitu : 1. Preliminary lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh bursa. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Auditor’s report lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani. 3. Total lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa.
F. Solvabilitas Solvabilitas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Jensen dan Meckling dalam Wirakusuma (2004) menemukan bahwa debt holders menghendaki syarat-syarat tertentu dalam perjanjian kontrak hutang untuk membatasi aktivitas manajemen, yang salah satunya mengharuskan manajemen menyajikan laporan keuangan lebih cepat dan bersifat rutin untuk waktu-waktu tertentu. Terdapat dua rasio yang umum digunakan untuk mengukur rasio solvabilitas yaitu Total Debt to Total Assets dan Times Interest Earned. Semakin tinggi prosentase hutang terhadap total aktiva, maka semakin tinggi resiko bahwa perusahaan mungkin tidak dapat memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo (Kieso, 2001). Penelitian ini menggunakan Total Debt to Total Assets (TDTA),
karena
proporsi
relative
dari
hutang
mengindikasikan kondisi keuangan dari perusahaan.
xlvi
commit to user
terhadap
total
asset
G. Profitabilitas Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan dan investasi. Jadi profitabilitas merupakan berita baik (good news) perusahaan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Profitabilitas mempengaruhi tenggang waktu pelaporan. Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan dengan laba yang dihasilkan. Secara garis besar laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan perusahaan yang mengalami berita baik akan cenderung menyerahkan laporan keuangannya tepat waktu. Hal ini juga berlaku jika profitabilitas perusahaan rendah dimana hal ini mengandung berita buruk, sehingga perusahaan cenderung tidak tepat waktu menyerahakan laporan keuangannya (Hilmi dan Ali, 2008). ROA (return on asset) merupakan kemampuan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset yang dimiliki perusahaan. Profitabilitas dalam penelitian adalah kemampuan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset yang dimiliki perusahaan (ROA).
H. Ukuran Perusahaan Givoly dan Palmon dalam Rosita (2005) menjelaskan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku perusahaan dalam menyampaikan laporan
xlvii
commit to user
keuangannya adalah ukuran perusahaan, karena umumnya perusahaanperusahaan lebih mendapat perhatian investor, sehingga ada tuntutan untuk mengeluarkan informasi pada saat yang tepat. Ukuran perusahan dapat mempengaruhi waktu penyampaian laporan keuangan disebabkan karena dua perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id hal, yaitu: (1) perusahaan yang lebih kecil mungkin tidak mendapatkan informasi yang cukup tentang persyaratan pengisian terbaru atau membutuhkan waktu lebih lama untuk mengirimkan formulir karena keterbatasan karyawan dan keahlian yang dimiliki. (2) perusahan yang lebih besar berada pada lingkaran pengawasan yang lebih dekat dengan otoritas hukum dan politik. Perusahaan besar lebih mungkin ditanyai tentang motif keterlambatan atas penyampaian laporan keuangan karena kemungkina kerugian investor dan gangguan pasar modal yang lebih besar.
I. Struktur Kepemilikan Menurut Respati (dalam Shaleh, 2004) bahwa struktur kepemilikan sangat penting dalam menentukan nilai perusahaan. Terdapat dua aspek kepemilikan yang perlu dipertimbangkan yaitu kepemilikan olek pihak luar dan kepemilikan oleh pihak dalam. Konsentrasi kepemilikan pihak luar dapat diukur dengan persentase kepemilikan saham terbesar yang dimiliki outsider ownership Adanya konsentrasi (outsider ownership) kepemilikan pihak luar menimbulkan pengaruh dari pihak luar sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri menjadi kepemilikan yang terbatas. Dengan demikian, perusahaan dengan
xlviii
commit to user
proporsi kepemilikan publik yang besar cenderung tepat waktu dalam pelaporan keuangannya. Perusahaan yang memiliki banyak pemegang saham juga mempengaruhi disclosure laporan keuangan. Hal yang mendasari adalah perusahaan dengan jumlah pemegang saham yang besar akan menjadi sorotan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id publik, akan mendapatkan tekanan dari pemegang saham dan analis untuk melakukan disclosure yang lebih baik.
J. Umur Perusahaan Perusahaan dengan umur yang semakin tua, cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan, karena perusahaan telah memperoleh pengalaman yang cukup (Saleh, 2004). Owosu dan Ansah (2000) menyatakan, ketika sebuah perusahaan berkembang dan para akuntannya belajar lebih banyak masalah pertumbuhan, menyebabkan penundaan yang luar biasa dapat diminimalisasikan. Akibatnya perusahaan mapan yang memiliki umur lebih tua cenderung lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan karena pengalaman belajar.
K. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang berhubungan dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan telah dilakukan oleh Na’im (1999), Owusu dan Ansah (2000), Bandi dan Hananto (2000), Joshi (2004), Saleh (2004), Syafrudin (2004), Siwi dan Sudaryono (2008), Hilmi dan Ali (2008), Tholib (2010), dan Kurniati.
xlix
commit to user
Na’im (1999) dalam hasil penelitiannya menemukan bahwa variabel return on assets (ROA) signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan di Indonesia. Variabel kesulitan keuangan, pendapat auditor, dan ukuran perusahaan tidak signifikan terhadap ketepatan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan di Indonesia. Owusu dan Ansah (2000) menguji faktor-faktor ketepatan waktu laporan keuangan di pasar modal yang berkembang di Zimbabwe. Dalam penelitiannya menemukan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan, berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan rasio gearing, extra-ordinary items, bulan dari laporan keuangan tahunan, dan kompleksitas operasi tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Bandi dan Hananto (2000) menyatakan secara umum distribusi keterlambatan pelaporan perusahaan di Indonesia adalah positif, keterlambatan pelaporan perusahaan berpengaruh pada pasar, pelaporan perusahaan yang lebih awal dari yang diharapkan memiliki pengaruh pasar, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap keterlambatan pelaporan. Joshi (2004), melakukan penelitian tentang enam IPFI (Indian Public Financial Institutions) yaitu IFCI (2002), Axis (2003), SBI (2002), HDFC (2002), SIDBI (2002) dan SBoI (2003) menemukan bahwa Capital Employed berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel lainnya seperti Age of the organization, Number of committees, Number of Directors on
l
commit to user
board, dan Profit after tax tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Penelitian Wirakusuma (2004) menyatakan bahwa variabel audit delay, opini audit, dan solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pelaporan keuangan. Variabel jenis perusahaan, ukuran perusahaan, dan profitabilitas tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Saleh (2004) meneliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaporan keuanga perusahaan manufaktur di BEJ menemukan bahwa item-item luar biasa berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan variabel lainnya yaitu rasio gearing, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, struktur kepemilikan tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Syafrudin (2004) menyimpulkan bahwa terdapat berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kredibilitas atau kualitas laba dan karenanya berpengaruh terhadap ERC.
Berbagai faktor ini adalah faktor penelitian utama,
ketidaktepatwaktuan (lawan timelines) penyampaian lapoan keuangan dan faktor penelitian tambahan yang meliputi, risiko (β), dan persistensi, pertumbuhan, dan prediktibilitas laba. Ada faktor penelitian tambahan yang tidak berpengaruh terhadap kredibilitas atau kualitas laba dan karenanya tidak berpengaruh terhadap ERC adalah faktor ukuran perusahaan. Hilmi dan Ali (2008), melakukan penelitian tentang ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang go public dan menemukan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Profitabilitas, likuiditas, dan kepemilikan publik
li
commit to user
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Adapun variabel lainnya yaitu leverage, ukuran perusahaan, reputasi KAP, dan opini auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan pelaporan keuangan Hasil penelitian yang dilakukan Siwi dan Sudaryono (2008) pada perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perusahaan jasa keuangan, menemukan bahwa variabel opini audit memberikan pengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan variabel lainnya seperti profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Tholib (2010) menyatakan bahwa ukuran perusahaan (firm size), profitabilitas, dan opini auditor mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Jika tingkat kesalahan dinaikan 10% maka likuiditas juga berpengaruh. Tetapi untuk solvabilitas, leverage, umur perusahaan (age), kepemilikan publik, dan reputasi KAP tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Kurniati (2010) dalam penelitiannya menemukan bahwa board independent, ownership structure, profitability, dan leverage berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan keuangan di internet.
L. Kerangka Pemikiran Apabila informasi tidak disampaikan tepat waktu dapat menyebabkan informasi tersebut kehilangan kemampuan dalam mempengaruhi kualitas keputusan. Sesuai dengan tujuan laporan keuangan menurut IAI bahwa laporan
lii
commit to user
keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, maka informasi yang relevan akan bermanfaat bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id keputusan yang akan diambil. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan, antara lain: solvabilitas, profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan umur perusahaan. Pada penelitian ini faktor-faktor tersebut merupakan variable independen dan ketepatan waktu pelaporan keuangan sebagai variable dependen. variable independen
variable dependen
Faktor - faktor : ü Solvabilitas Ketepat Waktuan Penyampaian Laporan Keuangan
ü Profitabilitas ü Ukuran Perusahan ü Struktur Kepemilikan ü Umur Perusahaan Gambar II. 1. Kerangka Pemikiran
M. Hipotesis 1. Solvabilitas dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutangnya (baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang) dari harta perusahaan tersebut. Terdapat dua rasio yang umum digunakan untuk
liii
commit to user
mengukur rasio solvabilitas yaitu Total Debt to Total Assets dan Times Interest Earned (Kieso, 2004). Hasil penelitian oleh Made Gede Wirakusuma (2004) menunjukkan bahwa solvabilitas memiliki pengaruh yang signifikan. Dan solvabilitas memiliki hubungan positif terhadap rentang waktu perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penyajian laporan keuangan, dengan kata lain, solvabilitas memiliki pengaruh positif terhadap keterlambatan penyelesaian penyajian laporan keuangan. Solvabilitas yang buruk merupakan bad news bagi perusahaan sehingga perusahaan cenderung berusaha untuk memperbaiki terlebih dahulu sebelum laporan keuangan disajikan. Perusahaan dengan rasio solvabilitas yang tinggi akan cenderung memiliki rentang waktu penyajian laporan keuangan yang lebih lama (Wirakusuma, 2004). Berarti solvabilitas memiliki hubungan positif dengan keterlambatan penyelesaian penyajian laporan keuangan. Berdasarkan analisis dan temuan penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut: H1: Solvabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Profitabilitas dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba.
Profitabilitas
merupakan
salah
satu
indikator
keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba, sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya.
liv
commit to user
Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan perusahaan yang mengalami berita baik akan cenderung menyerahkan laporan keuangannya tepat waktu. Hal ini juga berlaku jika profitabilitas perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perusahaan rendah di mana hal ini mengandung berita buruk, sehingga perusahaan cenderung tidak tepat waktu menyerahkan laporan keuangannya. Maka hipotesis yang ke dua yaitu: H2: Profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 3. Ukuran Perusahaan dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu pelaoran keuangan. Owusu-Ansah (2000) dalam penelitian mereka menemukan bahwa ukuran perusahaan secara signifikan mempunyai hubungan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Ukuran (proksi) yang mereka gunakan untuk variabel ukuran perusahaan ini adalah dengan total aset. Bukti empiris yang ada menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki aset yang lebih besar melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki aset yang lebih kecil. Mereka beragumen bahwa perusahaan yang memiliki sember daya (aset) yang besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian intern yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat, maka hal ini memungkinkan
lv
commit to user
perusahaan untuk melaporkan laporan keuangan auditannya lebih cepat ke publik. Hasil penelitian Hilmi dan Ali (2008) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepat waktuan penyampaian laporan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id keuangan. Perusahaan yang memiliki ukuran besar memiliki jumlah asset yang lebih banyak sehingga ada kecenderungan untuk mmiliki sumber daya dan sumber dana yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil. Oleh karena sumber dana yang besar tersebut, maka perusahaan besar memiliki kecenderungan untuk dapat melakukan proses penyusunan laporan keuangan lebih cepat. Perusahaan besar akan lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan tahunan. Atas dasar pemikiran dan logika teori tersebut, maka hipotesis yang ke tiga yaitu: H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 4. Struktur Kepemilikan dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Struktur kepemilikan mencakup dua aspek yaitu aspek kepemilikan yang berasal dari pihak luar dan aspek kepemilikan yang berasal dari pihak dalam. Dalam struktur kepemilikan bahwa pemilik perusahaan dari pihak luar mempunyai kekuatan besar untuk menekan manajemen dalam menyajikan informasi secara tepat waktu, karena ketepatan waktu pelaporan keuangan akan mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi (Saleh, 2004). Hilmi dan Ali (2008) menyatakan bahwa kepemilikan publik adalah kepemilikan masyarakat umum terhadap saham perusahaan publik.
lvi
commit to user
Kepemilikan perusahan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan melalui media massa berupa kritikan dan komentar yang semuanya dianggap sebagai suara masyarakat. Adanya konsentrasi kepemilikan pihak luar menyebabkan timbulnya pengaruh dari perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pihak luar, sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri menjadi memiliki keterbatasan. Maka hipotesis yang ke empat yaitu: H4 : Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 5. Umur Perusahaan dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada dasarnya perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas/panjang, tidak didirikan hanya untuk beberapa tahun saja. Owusu dan Ansah (2000), mengungkapkan bahwa perusahaan yang memiliki umur lebih tua cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan, karena perusahaan telah memperoleh pengalaman yang cukup (Owusu dan Ansah, 2000). Dengan demikian laporan keuangan akan dapat disajikan lebih tepat waktu. Hasil penelitian oleh Prof. Amitabh Joshi (2004) menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyajian laporan keuangan. Perusahaan dengan umur yang makin tua, cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan, karena perusahaan telah memperoleh pengalaman yang cukup
lvii
commit to user
(Saleh, 2004). Selain itu perusahaan telah memiliki banyak pengalaman mengenai berbagai masalah yang berkaitan dengan pengolahan informasi dan cara mengatasinya. Perusahaan juga telah merasakan perubahan-perubahan yang terjadi selama kegiatan operasinya, sehingga perusahaan cenderung perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id memiliki fleksibilitas dalam menangani perubahan yang akan terjadi. Hal tersebut membuat perusahaan mampu menyajikan laporan keuangan lebih tepat waktu. Dengan demikian umur perusahaan dapat dikatakan memiliki hubungan negatif terhadap keterlambatan penyelesaian penyajian laporan keuangan. Berdasarkan analisis dan temuan penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian yang ke lima dinyatakan sebagai berikut: H5 : Umur Perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
lviii
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
E. Model Penelitian perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Penelitian adalah suatu kesatuan atau integritas dari beberapa desain yang menggambarkan secara detail suatu penelitian (Sekaran, 2006: 4). Tujuan dari memahami desain atau model sebuah penelitian adalah untuk memahami beberapa aspek yang berbeda dan relevan untuk mendesain suatu penelitian, meningkatkan kepercayan diri dalam melakukan penelitian dan menjamin kemampuan generalisasi penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara solvabilitas, profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan umur perusahaan atas laporan keuangan perusahan. Penelitian ini dirancang untuk mengamati ketepatan waktu penyerahan laporan keuangan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mengkaji pengaruh solvabilitas, profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan umur perusahaan atas laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI untuk periode tahun 2007, 2008, dan 2009.
F. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah sesuatu yang mengacu pada sekelompok orang, kejadian (event), atau sesuatu yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan
lix
commit to user
investigasi (Sekaran, 2006: 121). Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2007-2009. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id diselidiki dan dianggap dapat mewakili populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006: 123). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang memiliki kriteria tertentu. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Adapun kriterianya yaitu sebagi berikut: a) Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007, 2008, dan 2009. b) Perusahaan
menerbitkan
laporan
keuangan
dan
menyampaikannya ke BAPEPAM serta mempublikasikannya di ICMD pada tahun 2007, 2008, 2009. c) Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan yang memiliki kelengkapan data tentang laporan keuangan yang berkaitan dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
G. Sumber dan Metode Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah disusun yang dipublikasikan. Data sekunder adalah data yang dibuat atau dikumpulkan oleh
lx
commit to user
pihak luar (Sekaran, 2006: 211). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sumber eksternal, yaitu data laporan keuangan perusahaan dan data tanggal penyampaian laporan keuangan perusahaan pada BAPEPAM periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Data yang digunakan dalam perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian ini bersumber dari laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdapat pada website resmi Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2007 - 2009.
H. Pengukuran Variabel a) Variabel Dependen Variabel dependen penelitian ini adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel dependen ini diukur berdasarkan keterlambatan total (total lag) yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa, seperti penelitian Dyer dan McHugh, dalam Hilmi dan Ali (2008). b) Variabel Independen Ø Solvabilitas Solvabilitas (Solvability) adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutangnya (baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang) dari harta perusahaan tersebut (Almilia dan Setiady, 2006). Rasio Solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio total debt to total assets, yang diukur dengan menggunakan rumus : Total Debt to Total Assets
= Total Hutang Total Aktiva
lxi
commit to user
Ø Profitabilitas Variabel Profitabilitas diproksikan sebagai ROA. ROA digunakan sebagai proksi dari profitabilitas karena ROA lebih menggambarkan kinerja perusahaan (Siwi dan Sudaryono, 2008). perpustakaan.uns.ac.id ROA = Laba Setelah Pajak
digilib.uns.ac.id
Total Assets Ø Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan diperoleh dengan melihat total aktiva yang dimiliki setiap perusahaan. Total aktiva dipilih sebagai proksi atas ukuran perusahaan karena nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan penjualan (Wirakusuma, dalam Siwi dan Sudaryono, 2008). Ø Struktur Kepemilikan Variabel struktur kepemilikan ini diukur dengan melihat dari berapa besar saham yang dimiliki oleh publik yang terdaftar di BEI (Hilmi dan Ali 2008). Ø Umur Perusahaan Variabel ini diukur sejak perusahaan melakukan first issue ke Bursa Efek Indonesia (Almilia dan Setiady, 2006).
lxii
commit to user
I. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu metode analisis regresi berganda. Berdasarkan hipotesis yang diajukan diatas, maka model regresi penelitian ini adalah sebagai berikut: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id LAG = β0 + β1 TDTA + β2 ROA + β3 TA+ β4 OWN + β5 AGE + e Keterangan: LAG
= Penyelesaian penyajian laporan keuangan,
TDTA
= Solvabilitas (Total Debt to Total Assets),
ROA
= Profitabilitas (Return on Assets),
TA
= Ukuran perusahaan (Total Asset),
OWN
= Struktur kepemilikan (Outsider Ownership),
AGE
= Umur perusahaan,
β0
= konstanta,
β1 - β5
= koefisien regresi, dan
e
= error. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut: a. Uji Asumsi Klasik Sebelum model regresi di atas digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak, yang mana asumsi ini merupakan asumsi yang mendasari analisis regresi. Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam
lxiii
commit to user
analisis regresi yang meliputi asumsi: tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi multikolinearitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian asumsi klasik dilakukan sebelum pengujian hipotesis, pengujian yang dilakukan diantaranya: perpustakaan.uns.ac.id a. Menguji Normalitas Data
digilib.uns.ac.id
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel penganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang variabel residualnya tidak berdistribusi normal maka tidak dapat dilakukan uji statistik terhadapnya karena hasil pengujian tersebut menjadi tidak valid. Dalam pengujian atas asumsi ini digunakan uji Kolmogorov Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua arah (two tailed test), yaitu membandingkan p value yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang ditentukan. Dalam penelitian ini pengujian normalitas dilakukan dalam taraf signifikansi 0,05. Apabila p value > 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal, begitu pula sebaliknya. Pengujian atas normalitas residual ini dilakukan dengan dua langkah yaitu, 1) melakukan regresi tanpa menghiraukan normalitas dan memunculkan variabel residual sebagai variabel baru, kemudian 2) melakukan pengujian normalitas atas residual tersebut dengan alat uji Kolmogorov Smirnov Test.
lxiv
commit to user
b. Menguji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas adalah asumsi untuk menguji ada tidaknya korelasi antar variabel independen (variabel bebas). Tujuan dari pengujian multikolinearitas adalah untuk menguji apakah variabel bebas perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id yang dimaksudkan dalam model regresi saling berkorelasi. Pengujian multikolinearitas dapat dilakukan dengan cara meregresi model analisis dan melakukan uji korelasi antara variabel dengan menggunakan tolerance dan Variabel Inflatting Factors (VIF) jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,01 dan nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas. c. Menguji Autokorelasi Pengujian autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson (statistik-d), dengan membandingkan nilai Durbin Watson hitung (d) dengan nilai Durbin Watson tabel yaitu batas lebih tinggi (upper bond atau du) dan batas lebih rendah (lower bond atau di). Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: - 0 < d < di, maka terjadi autokorelasi positif. - di < d < du, maka tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi atau tidak (ragu-ragu). - 4 – di < d < 4, maka terjadi autokorelasi negatif
lxv
commit to user
- 4 – du < d < 4 – di, maka tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi atau tidak (ragu-ragu). - du < d < 4 – du, maka tidak terjadi autokorelasi baik positif atau negatif. perpustakaan.uns.ac.id d. Menguji Heteroskedastisitas
digilib.uns.ac.id
Heteroskedastisitas yaitu penyebaran titik data populasi yang berbeda pada regresi. Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien
regresi
menjadi
bias.
Dapat
dikatakan
bahwa
heteroskedastisitas merupakan pengujian yang dilakukan dengan tujuan menguji terjadinya ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain pada model regresi. Jika varians residual dari satu
pengamatan
ke
pengamatan
yang
lain
tetap
disebut
homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari observasi ke observasi lainnya. Hal tersebut berarti bahwa setiap observasi mempunyai reliabilitas yang berbeda akibat perubahan dalam kondisi yang melatarbelakangi tidak terangkum dalam spesifikasi model. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan pengujian metode grafik atau scatterplot yaitu dengan membuat plot residu (errors) dengan predicted value. Menurut Santoso (2002), pada grafik plot terjadinya heteroskedastisitas atau tidak didasarkan pada penjelasan sebagai berikut:
lxvi
commit to user
1) Terdapatnya pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk suatu pola yang teratur (misalnya bentuk null plot, triangle, atau diamond) mengindikasikan terjadinya heteroskedastisitas. 2) Jika tidak terdapat pola yang jelas atau titik-titik menyebar secara perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id acak di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
b. Uji Hipotesis Setelah persamaan regresi terbebas dari asumsi dasar tersebut maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. a.
Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Uji F) / Uji Model Pengujian koefisien regresi simultan (Uji F) adalah untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama/simultan. Langkah-langkah untuk melakukan pengujian adalah: 1) Menentukan hipotesis H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 Di mana: β1 = koefisien Solvabilitas, β2 = koefisien Profitabilitas, β3 = koefisien Ukuran perusahaan, β4 = koefisien Struktur kepemilikan, dan β5 = koefisien Umur perusahaan.
lxvii
commit to user
2) Menentukan F dengan tingkat signifikansi 0,05 Kriteria pengujiannya adalah: - H0 diterima Ha ditolak apabila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id terhadap variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model regresi tidak signifikan. - H0 ditolak Ha diterima apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model regresi signifikan. b.
Pengujian Ketepatan Perkiraan (uji R2) Pengujian ketepatan perkiraan (uji R2) bertujuan untuk mengetahui tingkat ketepatan perkiraan dalam analisis regresi. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinan majemuk (R2) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Menurut Santosa (2000) bila dalam suatu model terdapat variabel independen yang lebih dari dua, koefisien determinan yang lebih baik untuk digunakan adalah adjusted R square. Koefisien determinasi = 1 berarti bahwa variabel independen berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen dan jika koefisien determinasi = 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
lxviii
commit to user
c.
Pengujian Signifikansi Parameter Individu Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara individu variabel independen mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen. Langkah pengujiannya adalah: perpustakaan.uns.ac.id 1) Menentukan hipotesis
digilib.uns.ac.id
H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = 0 Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 = 0 Dimana, β1 = koefisien Solvabilitas β2 = koefisien Profitabilitas β3 = koefisien Ukuran perusahaan β4 = koefisien Struktur kepemilikan β5 = koefisien Umur perusahaan 2) Menentukan ttabel dengan tingkat signifikansi 0,05. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: - H0 diterima Ha ditolak apabila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel independen. - H0 ditolak Ha diterima apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen.
lxix
commit to user
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengumpulan Data perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui publikasi data keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan publikasi yang dilakukan oleh perusahaan sampel sendiri yang diperoleh melalui situs di internet. Berdasarkan kriteria pengambilan sampel yang telah dijabarkan sebelumnya maka diperoleh sampel penelitian yang diperinci sebagai berikut: Tabel IV. 1 Kriteria Pengambilan Sampel Jumlah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama
85
periode 2007-2009 Jumlah sampel yang tidak lengkap / tidak valid
19
Jumlah sampel akhir
66
Sumber: data yang diolah Dari daftar sampel perusahaan yang diperoleh maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data keuangan perusahaan sampel di atas. Dari proses pengumpulan data tersebut maka diperoleh data observasi yang terdiri dari data tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Data sampel perusahaan ini dapat dilihat di dalam lampiran pada akhir penelitian ini.
lxx
commit to user
Statistik Deskriptif Penelitian ini dilakukan dengan alat bantu berupa perangkat lunak statistik yaitu SPSS v 16.0. Pertama, peneliti melakukan regresi terhadap data-data ketepatan waktu diantaranya total lag, solvabilitas, profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kepemilikan dan umur perusahaan. Tabel IV. 2
Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
LAG
66
37
111
79
17.297
TDTA
66
0.79
1.033
0.89832
0.041144
ROA
66
-0.0946
0.02421
0.008741
0.0150232
TA
66
1167733
4.00E+08
7.22E+07
1.01E+08
OWN
66
2.48
58.71
24.2821
14.12734
AGE
66
1
27
10.41
6.712
Sumber: Hasil pengolahan data Dimana:
LAG TDTA
= Penyelesaian penyajian laporan keuangan, = Solvabilitas (Total Debt to Total Assets),
ROA
= Profitabilitas (Return on Assets),
TA
= Ukuran perusahaan (Total Asset),
OWN
= Struktur kepemilikan (Outsider Ownership), dan
lxxi
commit to user
AGE
= Umur perusahaan.
Pengujian Asumsi Klasik 1. Pengujian Normalitas Uji yang digunakan untuk melihat normalitas nilai residual persamaan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id regresi yaitu Uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang harus dipenuhi untuk memenuhi asumsi ini adalah jika signifikansi hitung (p-value) lebih besar dari nilai alpha 5%, maka variabel residual dinyatakan berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel IV. 3 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Variabel
Kolm. Smirnov
Sig. (p value)
0,751
0,625
Keterangan Berdistribusi normal
Variabel Residual Sumber: Hasil pengolahan data Dari hasil olah data di atas dapat dilihat nilai Kolmogorov Smirnov yang melebihi alpha 5% (0,625 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data telah berdistribusi normal. Dari hasil pengujian tersebut, transformasi data ke dalam bentuk logaritma tidak mengubah jumlah data. Data yang valid dan dapat diolah berjumlah 66 observasi. Untuk pengujian seterusnya jumlah observasi yang diuji adalah sebesar jumlah tersebut.
2. Uji Multikolinearitas
lxxii
commit to user
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF, Santosa (2000) memberi rule of thumb bahwa bila VIF sekitar angka 10 atau nilai tolerance mendekati 1 maka tidak terjadi multikolinearitas dalam regresi ini. perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Tabel IV. 4
Uji Multikolinearitas Variabel
Keterangan
Toleranc e
VIF
0,593
1,685
Tidak terjadi multikolinearitas
ROA
0,566
1,767
Tidak terjadi multikolinearitas
TA
0,715
1,399
Tidak terjadi multikolinearitas
OWN
0,656
1,525
Tidak terjadi multikolinearitas
AGE
0,992
1,008
Tidak terjadi multikolinearitas
TDTA
Sumber: Hasil pengolahan data Berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan SPSS, diketahui bahwa nilai tolerance untuk semua variabel yang diuji memiliki nilai yang mendekati angka 1, begitu pula dengan nilai VIF semua variabel memiliki nilai VIF kurang dari angka 10. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap variabel independen yang akan diuji tidak mengalami multikolinearitas, artinya variabel independen dalam satu persamaan saling bebas dan tidak berkorelasi satu sama lain.
3. Uji Heteroskedastisitas
lxxiii
commit to user
Pengujian
heteroskedastisitas
dalam
penelitian
ini
menggunakan
pengujian metode grafik atau scatterplot yaitu dengan membuat plot errors (residu) dengan predicted value. Menurut Santoso (2002), pada grafik plot terjadinya heteroskedastisitas atau tidak didasarkan pada penjelasan sebagai perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id berikut: b. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk suatu pola yang teratur (misalnya bentuk null plot, triangle, atau diamond) mengindikasikan terjadinya heteroskedastisitas. c. Jika tidak terdapat pola yang jelas atau titik-titik menyebar secara acak di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar IV. 1 Uji Heteroskedastisitas
lxxiv
commit to user
Sumber: Hasil pengolahan data
Hasil pengujian pada gambar scatterplot mengindikasikan bahwa perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id terdapat pola yang jelas atau titik-titik menyebar secara acak di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi Penghitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh nilai d (DurbinWatson) untuk model yang diuji adalah sebesar 2,014 Kriteria yang bebas dari autokorelasi adalah apabila nilai Durbin-Watson berada diantara nilai du dan 4-du yaitu (du < d < 4 – du,). Dengan melihat nilai du dalam tabel Durbin Watson dengan nilai signifikansi 0,05 maka diperoleh nilai sebesar 1,767, sehingga nilai 4-du dapat ditentukan yaitu sebesar 2,233 (diperoleh dari 4 - 1,767). Berdasarkan penjelasan tersebut maka dalam model ini agar tidak terjadi autokorelasi maka nilai d harus berada di antara 1,767 dan 2,233 atau 1,767 < d < 2,233. Dapat disimpulkan bahwa pengujian autokorelasi nilai d telah memenuhi syarat (1,767 < 2,014
< 2,233). Dari penjelasan tersebut maka disimpulkan bahwa tidak
ditemukan adanya autokorelasi.
lxxv
commit to user
Pengujian Hipotesis Analisa ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui lebih jauh apakah variabel-variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda dalam menguji perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id hipotesisnya. Seperti telah dijelaskan di awal bahwa pengujian terhadap normalitas data dilakukan transformasi terhadap data ke dalam bentuk logaritma natural (Ghozali, 2005), sehingga model penelitiannya mengalami perubahan menjadi: LAG = β0 + β1 TDTA + β2 ROA + β3 TA+ β4 OWN + β5 AGE + e Keterangan:
LAG TDTA
= Penyelesaian penyajian laporan keuangan, = Solvabilitas (Total Debt to Total Assets),
ROA
= Profitabilitas (Return on Assets),
TA
= Ukuran perusahaan (Total Asset),
OWN
= Struktur kepemilikan (Outsider Ownership), dan
AGE
= Umur perusahaan.
Maka uji hipotesis dapat dilakukan dan berikut adalah penjelasannya: 1. Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Uji F) / Uji Model Uji F merupakan alat yang digunakan untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh secara bersamaan terhadap variabel dependen. Dari hasil regresi terhadap variabel LAG dengan variabel lain yaitu TDTA, ROA, TA, OWN, dan AGE diperoleh nilai F atas model yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural adalah sebesar 6,050 dengan tingkat signifikansi
lxxvi
commit to user
0,000. Bila F tersebut dibandingkan dengan nilai Ftabel yaitu 2,37, maka Fhitung lebih besar dari pada nilai Ftabel (6,050 > 2,37). Sesuai dengan prosedur pengujian yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, Ha diterima (Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5), hal ini berarti bahwa perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model regresi signifikan.
2. Pengujian Ketepatan Perkiraan (Uji R2) Pengujian ketepatan perkiraan dalam suatu model dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya yaitu sebagai berikut: Tabel IV. 5 Hasil Analisis Regresi (Goodness of Fit Test) Model Summaryb Adjusted R
Std. Error of the
Model
R
R Square
Square
Estimate
1
0,579
0,335
0,280
14.679
Sumber: Hasil pengolahan data Nilai R sebesar 0,579 di atas menunjukkan bahwa korelasi antara variabel dependen (LAG) dengan variabel lainnya adalah cukup kuat karena nilai tersebut bekisar pada angka 0,5 (Santoso, 2000). Nilai R Square merupakan nilai koefisien determinasi dari persamaan yang diuji, nilai untuk persamaan ini adalah sebesar 0,335, dan nilai adjusted R Square yang bernilai 0,28. Sesuai dengan Ghozali (2005) bahwa bila dalam model terdapat variabel independen
lxxvii
commit to user
lebih dari dua maka angka adjusted R square lebih baik dalam menilai kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Angka tersebut menunjukkan bahwa dalam model ini 28% variasi variabel dependen, yaitu LAG dijelaskan oleh variasi kelima variabel independen, sedangkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sisanya (100% - 28% = 72%) dijelaskan oleh faktor-faktor yang lain. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh TDTA, ROA, TA, OWN, dan AGE terhadap LAG masih lemah.
3. Pengujian Signifikansi Parameter Individu Pengujian signifikansi parameter individual digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen secara individual. Nilai signifikansi parameter individual pada model yang belum diobati: Tabel IV. 6 Hasil Analisis Regresi (Koefisien Regresi) thitung
ttabel
Sig.
-82,281
-1,432
2,00030
0,157
-397,039
-2,465
2,00030
0,017
TA
-1,411
-0,066
2,00030
0,948
OWN
0,180
1,130
2,00030
0,263
AGE
-1,303
-4,782
2,00030
0,000
Variabel
Koefisien TDTA ROA
Sumber: Hasil pengolahan data
Keterangan: * Siginifikan pada α 5%
lxxviii
commit to user
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa signifikansi parameter individual menunjukkan bahwa variabel profitabilitas dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi ROA yang lebih kecil dari alpha 5% (0,017 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id < 0,05) dan nilai thitung sebesar 2,465 (2,465 > 2,00030) dengan tanda negatif. Kondisi ini menandakan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh negatif secara signifikan terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan, artinya makin tinggi profitabilitas perusahaan semakin rendah total lag yang terjadi. Serta nilai signifikansi AGE yang lebih kecil dari alpha 5% (0,000 < 0,05) dan nilai thitung sebesar 4,782 (4,782 > 2,00030) dengan tanda negatif. Kondisi ini menandakan bahwa variabel umur perusahaan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan, artinya makin tinggi umur perusahaan semakin rendah total lag yang terjadi. Sedangkan variabel solvabilitas, ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan tidak berpengaruh signifikan terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi yang kurang dari 5%. Penjelasannya dapat dijabarkan sebagai berikut: a) Variabel solvabilitas memiliki thitung yang lebih rendah dari ttabel (1,432 < 2,00030) dan nilai signifikansi atas thitung tersebut sebesar 0,157, nilai ini melebihi nilai alpha 0,05. Kondisi ini menandakan bahwa variabel solvabilitas tidak berpengaruh secara signifikan akan penyelesaian penyajian laporan keuangan di perusahaan perbankan, berarti solvabilitas perusahaan tidak mempengaruhi penyelesaian laporan keuangan yang terjadi. Hasil
lxxix
commit to user
penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Wirakusuma (2004) yang menyatakan bahwa solvabilitas mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Tholib (2010) yang menyatakan bahwa perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id solvabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. b) Pengujian terhadap variabel profitabilitas menyatakan bahwa hipotesis kedua (H2) diterima. Hal tersebut dapat dilihat dengan membandingkan nilai thitung dan nilai ttabel. Disajikan dalam tabel bahwa nilai thitung dari variabel ROA sebesar 2,465 (2,465 > 2,00030) dengan tanda negatif. Bila dibandingkan dengan nilai ttabel yang bernilai 2,00030, maka nilai thitung tersebut berada di atas nilai ttabel. Dengan nilai signifikansi sebesar 0,017, maka dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut berpengaruh signifikan negatif terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan yang terjadi dalam perusahaan perbankan, artinya makin tinggi profitabilitas perusahaan semakin rendah total lag yang terjadi. Penelitian ini memiliki hasil yang bertentangan dengan beberapa penelitian lain yang menguji apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, diantaranya Joshi (2004), Wirakusuma (2004), Saleh (2004), Siwi dan Sudaryono (2008) yang kesemuanya menyatakan bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Tetapi penelitian ini konsisten dengan penelitian Na’im (1999), Owusu dan Ansah (2000), Hilmi dan Ali (2008), Tholib (2010), dan Kurniati (2010) yang menyatakan
lxxx
commit to user
bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. c) Hasil pengujian terhadap variabel ukuran perusahaan menunjukkan bahwa nilai thitung 0,066 dan nilai signifikansinya berada diatas nilai alpha 5% (0,05 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id < 0,948). Dengan ini maka variabel yang diuji, yaitu ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan dalam perusahaan perbankan, artinya perusahaan besar maupun kecil (dengan proksi total asset) tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil ini bertentangan dengan penelitian Owusu dan Ansah (2000) dan Tholib (2010) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai
pengaruh
secara
signifikan
terhadap
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan penyampaian laporan keuangan. Hal ini sesuai dengan penelitian Na’im (1999), Bandi dan Hananto (2000), Wirakusuma (2004), Saleh (2004), Siwi dan Sudaryono (2008), dan Hilmi dan Ali (2008) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu. d) Pengujian struktur kepemilikan mempunyai thitung yang lebih rendah dari ttabel (1,130 < 2,00030) dengan tanda positif dan nilai signifikansi atas thitung tersebut sebesar 0,263, nilai ini melebihi nilai alpha sebesar 0,05. Kondisi ini menandakan bahwa variabel struktur kepemilikan tidak berpengaruh secara signifikan akan penyelesaian penyajian laporan keuangan di perusahaan perbankan, berarti besar kecilnya kepemilikan publik dalam perusahaan tidak akan mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang
lxxxi
commit to user
terjadi. Hasil ini bertentangan dengan penelitian Hilmi dan Ali (2008) dan Kurniati (2010) bahwa struktur kepemilikan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini sesuai dengan penelitian Saleh (2004), Siwi dan Sudaryono (2008), dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tholib (2010) yang menyatakan bahwa struktur kepemilikan tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. e) Pengujian terhadap variabel umur perusahaan menyatakan bahwa hipotesis ke lima (H5) diterima. Variabel umur perusahaan memiliki thitung yang lebih tinggi dari ttabel (4,782 > 2,00030) dengan tanda negatif dan nilai signifikan sebesar 0,000, artinya variabel umur perusahaan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan yang terjadi dalam
perusahaan
sampel,
semakin
tua
umur
perusahaan
akan
mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan menjadi semakin cepat. Berarti hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian Joshi (2004), Saleh (2004), Siwi dan Sudaryono (2008) dan Tholib (2010) yang menyatakan bahwa umur perusahan tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Owusu dan Ansah (2000) yang menemukan bukti adanya hubungan yang signifikan antara umur perusahaan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
lxxxii
commit to user
BAB V KESIMPULAN
perpustakaan.uns.ac.id A. Kesimpulan
digilib.uns.ac.id
Penelitian ini berupaya untuk mengetahui pengaruh solvabilitas, profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan umur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan yang terjadi di perusahaan perbankan. Dari hasil pengujian regresi linear berganda ditemukan bahwa: 1. Secara individual, solvabilitas tidak berpengaruh terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan perusahaan perbankan. Hal ini menandakan bahwa solvabilitas tidak mampu mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan yang terjadi di perusahaan perbankan, sesuai dengan hasil penelitian Tholib (2010). Hasil ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Wirakusuma (2004) yang menyatakan bahwa solvabilitas mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 2. Profitabilitas dalam perusahaan perbankan ternyata mampu mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan yang terjadi di perusahaan perbankan. Hal ini terbukti dengan hasil pengujian secara parsial variabel ROA terhadap LAG yang menunjukkan ada pengaruh yang signifikan. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian dari luar negeri yang dilakukan oleh Joshi (2004), dan beberapa penelitian dalam negeri misalnya penelitian Wirakusuma (2004), Saleh (2004), Siwi dan Sudaryono (2008) yang kesemuanya menyatakan bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
lxxxiii
commit to user
keuangan. Penelitian Owusu dan Ansah (2000), Hilmi dan Ali (2008), Tholib (2010), dan Kurniati (2010) menyatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil pengujian hipotesis sesuai dengan logika teori (hipotesisnya perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id negatif). Karena hasil pengujian hipotesis ini membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Semakin tinggi profitabilitas maka akan semakin rendah total lag (semakin tinggi ketepatan waktu pelaporan keuangan) atau sebaliknya, semakin rendah profitabilitas maka total lag akan semakin tinggi (ketepatan waktu pelaporan keuangan akan semakin rendah). 3. Selain itu disimpulkan pula bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan perbankan. Hal ini menunjukkan berarti bahwa perusahaan yang berukuran besar maupun kecil tidak berpengaruh terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan, artinya besarnya aset perusahaan tidak dapat mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan. Hasil ini bertentangan dengan penelitian Owusu dan Ansah (2000) dan Tholib (2010) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Na’im (1999), Bandi dan Hananto (2000), Wirakusuma (2004), Saleh (2004), Siwi dan
lxxxiv
commit to user
Sudaryono (2008), dan Hilmi dan Ali (2008) juga menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu. 4. Struktur kepemilikan dalam perusahaan perbankan juga tidak mampu mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan dalam perusahaan, hal ini perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dapat dilihat dari hasil pengujian yaitu OWN tidak berpengaruh signifikan terhadap LAG. Hasil ini bertentangan dengan penelitian Hilmi dan Ali (2008) dan Kurniati (2010) bahwa struktur kepemilikan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Namun selaras dengan penelitian Saleh (2004), Siwi dan Sudaryono (2008) dan Tholib (2010) yang menyatakan bahwa struktur kepemilikan tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 5. Umur perusahaan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan yang terjadi dalam perusahaan sampel, artinya semakin tinggi umur perusahaan akan mengurangi total lag yang terjadi. Penelitian ini tidak sejalan dengan Saleh (2004), Siwi dan Sudaryono (2008), Joshi (2004), dan Tholib (2010) yang menemukan bahwa umur perusahan tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Owusu dan Ansah (2000) yang menemukan bukti adanya hubungan yang signifikan antara umur perusahaan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil pengujian hipotesis ini sesuai dengan logika teori (hipotesisnya negatif). Karena hasil pengujian hipotesis ini membuktikan bahwa umur perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Semakin
lxxxv
commit to user
tinggi umur perusahaan maka akan semakin rendah total lag (semakin tinggi ketepatan waktu pelaporan keuangan) atau sebaliknya, semakin rendah umur perusahaan maka total lag akan semakin tinggi (ketepatan waktu pelaporan keuangan akan semakin rendah). perpustakaan.uns.ac.id Secara keseluruhan dapat
disimpulkan
bahwa
digilib.uns.ac.id solvabilitas, ukuran
perusahaan, dan struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan profitabilitas dan umur perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan perbankan. Hal ini mungkin disebabkan kenyataan yang secara implisit terjadi di pasar modal bahwa variable-variabel tersebut tidak cukup menjadi pembenaran atau ketidakmampuan peruasahaan menyediakan laporan keuangan tepat waktu, mengingat tersedianya informasi akuntansi merupakan batasan penting dalam pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
B. Keterbatasan Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut: 1. Perusaahaan yang dijadikan sampel yang diambil dalam penelitian ini terlalu sedikit, bila dibandingkan dengan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Jangka waktu penelitian terlalu sempit karena periode pengambilan sampel hanya pada tahun 2007-2009. Periode ini terlalu pendek untuk menguji solvabilitas, profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan umur perusahaan sehingga menyebabkan variabel yang diuji dalam penelitian ini
lxxxvi
commit to user
kurang memberi hasil yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 3. Penelitian ini hanya mempertimbangkan beberapa faktor-faktor spesifik perusahaan yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id keuangan. Tanpa memasukan faktor-faktor lain. 4. Proksi yang digunakan untuk mengukur masing-masing variable pada penelitian ini terbatas hanya pada satu proksi saja. Padahal masih terdapat proksi lainnya yang bisa digunakan dan mungkin akan lebih menggambarkan variable tersebut.
C. Saran Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melengkapi keterbatasan penelitiaan ini dengan mengembangkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Menambah jumlah sampel penelitian, misalnya seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, tidak hanya perusahaan perbankan saja. 2. Menambah rentang waktu penelitian yang lebih panjang dengan waktu yang berbeda agar data yang diperoleh lebih banyak sehingga hasil penelitian akan lebih akurat. 3. Melakukan penelitian tentang pengaruh dari faktor-faktor lain seperti kejadian-kejadian
luar
biasa,
kompleksitas
operasional
perusahaan,
penggunaan komite audit, kualitas sistem pengendalian internal, dan penggunaan kantor akuntan publik. Peneliti juga menyarankan agar
lxxxvii
commit to user
penelitian berikutnya juga meneliti mengenai pengaruh teknologi informasi terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 4. Menggunakan ukuran lain untuk proksi solvabilitas, profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan umur perusahaan sehingga masingperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id masing variable penelitian bisa dikaji lebih dalam.
lxxxviii
commit to user