Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Emiten di Pasar Modal (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode 20102013) Skripsi Diajukan ke Fakultas Syariah Dan Hukum untuk memenuhi syarat – syarat guna meraih Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh : SYAHRESY SUKARMAN NIM : 1110046100190 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARATA 2015/1435H
ABSTRAK Penellitian ini merupakan studi empiris mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan (annual report ) perusahaan yang terdaftar di pasar saham syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh leverage terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (2) pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (3) pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (4) pengaruh umur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dan (5) pengaruh konsentrasi kepemilikan pihak luar perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang terdaftar di pasar saham syariah. Jenis penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kausatif. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di pasar saham syariah. Sampel ditentukan berdasarkan purposive sampling
sehingga diperoleh sampel sebanyak 143 perusahaan. data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari ISSI (Indonesia Syaria Stoke Index) dan www.idx.co.id. Teknik analisis data dengan menggunakan regresi logistik. Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa (1) leverage tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. (2) Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. (3) Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. (4) Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. (5) kepemilikan pihak luar perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Kata kunci : ketepatan waktu, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan kepemilikan pihak luar.
v
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa selalu mencurahkansegala rahmat dan nikmatnya kepada setiap umat-Nya sehingga sekarang penulis dapat menyelesaikan penelitiandan penulisan skripsi ini. Salawat serta salam penulis panjatkan kepada Rasulullah Muhammad SAW besrta keluarganya, sahabat dan pengikutnya dan semoga kita semua mendapat safa’atnya nanti di hari akhir. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat kesungguhan hati dadn kerja keras serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung,sehingga membuat penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Bapak Dr Asep Saifudin Jahar. M.A selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif. M.Ag selaku ketua program studi perbankan syariah dan hukum dan bapak Abdurrauf, M.A selaku sekretaris program studi Perbankan Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang tanpa henti memberikan dorongan dan semangat kepada penulis. 3. Bapak Sofyan Rizal, SE., M.Si selaku dosen pebimbing skripsi penulis, yang sabar telah memberikan banyak masukan dan saran – saran sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Semoga apa yang telah bapak ajarkan dan arahkan mendapat balasan dari Allah SWT. 4. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag selaku dosen penasehat akademik yang telah memberikan banyak nasehat, saran dan masukan selama penulis menjadi mahasiswa. vi
5. Kepada seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri (Uin) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mentransfer ilmunya ikhlas kepada penulis, serta para pengurus perpustakaan yang telah meminjamkan buku – buku yang diperlukan oleh penulis. 6. Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang, ayahanda Hadi sukarman dan ibunda kustini, yang dengan tulus selalu mendo’akan, memberikan motivasi baik material maupun non material kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini yang juga menjadi amanah bagi penulis kepada orang tua, dibawa payung kasing sayng-Nya. Amin. 7. Kepada kakakku, Elvida Niretla Sukarman. Dan adik – adikku tercinta, ferdiansyah sukarman dan Rasqinansyah sukarman, kalian “the best in may life”. 8. Untuk cikta, om yono, pakwo ambasri, makwo inap, pakdang mahyi, makdang mahyi bang hendra, ayuk liza dan semua keluarga yang selalu memotivasi. 9. Teman- teman PS E yang akan selalu ku kenang, teman seangkatan dan seperjuangan selama masa kuliah, terirma aksih atas perhatian dan kebaikan kalian tidak akan pernah terlupakan. 10. Teman – teman kostan dan seperjuangan, teman – teman anak jambi yang ado di Ciputat, Anas, Junaidi, Abim, Taufik, Fikri, Ibrahim dan lainnya kalian adalah teman – teman terbaik yang selalu ada dalam suka maupun duka.”we always together dan forever” 11. Untuk pakde masduqi ikhsan beserta keluarga, dimas lubnan, aldo da silva dan dimas sinyo yang teeus memberikan semangat kepada penulis. 12. Teman – teman KKN “TRUST” dan angkatan 30, berkat kalian penulis dapat belajar akan hidup kebersamaan.
vii
Akhirnya, penulis menghaturkan banyak terima kasih atas semua pihak yang turut berperan dalam proses penyelesaian tugas akhir penulis. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat dan para akademisi. Jakarta, 07 Mei 2015
Syahresy Sukarman
viii
DAFTAR ISI Abstrak
............................................................................................................................v
Kata Pengantar Daftar Isi
.............................................................................................................viii
...........................................................................................................................ix
Daftar Tabel ..........................................................................................................................xii Daftar Gambar BAB I
..............................................................................................................xii PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................................1 B. Pembatasan Masalah ..........................................................................8 C. Perumusan Masalah ............................................................................8 D. Tujuan Penelitian ................................................................................9 E. Manfaat Penelitian ..............................................................................9 F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian ...............................................................................10 2. Pendekatan .....................................................................................11 3. Jenis Data .......................................................................................11 4. Sumber Data ..................................................................................11 G. Review Studi Terdahulu ................................................................12 H. Teknik Penulisan ...........................................................................13 I. Sistemika Penulisan .......................................................................13
BAB II
KAJIAN TEORI DAN TELAAH PUSTAKA A. Kajian Teori a. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan .....................15 ix
b. Peraturan Ketepatan Waktu ...........................................................18 c. Leverage 1. Pengertian Leverage ......................................................................20 2. Pengukuran Leverage ....................................................................23 d. Profitabilitas 1. Pengertian Profitabilitas .................................................................24 2. Rasio Pengukuran Profitabilitas .....................................................25 e. Ukuran Perusahaan 1. Pengertian Ukuran Perusahaan ......................................................28 2. Pengukuran Ukuran Perusahaan ....................................................30 f. Umur Perusahaan 1. Pengertian Umur Perusahaan ........................................................30 2. Pengukuran Umur Perusahaan ......................................................32 g. Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan 1. Pengertian Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan ......32 2. Pengukuran Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan ....33 h. Kerangka Pemikiran Penelitian .....................................................34 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..............................................................................36 B. Populasi Dan Sampel Penelitian ...................................................36 C. Jenis Dan Sumber Data 1. Jenis Data .......................................................................................41 2. Sumber Data ..................................................................................42 D. Variabel Penelitian Dan Pengukurannya 1. Variabel Terikat (Y) ......................................................................42
x
2. Variabel Bebas ..............................................................................43 E. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif .........................................................................44 2. Uji Hipotesis ..................................................................................45 3. Uji Statistik (Uji Parsial) ...............................................................48 F. Hubungan Antar Variabel .............................................................49 G. Hipotesis ........................................................................................57 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Pasar Modal Syariah ........................................................58 B. Deskriptif Data ..............................................................................60 C. Deskrptif Statistik ..........................................................................70 D. Uji Hipotesis ..................................................................................72 E. Pembahasan ...................................................................................80
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................90 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................91 C. Saran..............................................................................................91
Daftar pustaka Lampiran
..............................................................................................................93 ..........................................................................................................................95
xi
Daftar Tabel Tabel 1 Kriteria Pemilihan Sampel
......................................................................................37
Tabel 2 Daftar Perusahaan
..................................................................................................38
Tabel 3 Ketepatan Waktu
..................................................................................................61
Tabel 4 Leverage
..............................................................................................................62
Tabel 5 Profitabilitas ..............................................................................................................64 Tabel 6 Ukuran Perusahaan ..................................................................................................66 Tabel 7 Umur Perusahaan
..................................................................................................68
Tabel 8 kepemilikan pihak luar perusahaan ..........................................................................69 Tabel 9 Descriptif Statistik
..................................................................................................70
Tabel 10 Uji Hipotesis
..................................................................................................72
Tabel 11 Iteration History .......................................................................................................75 Tabel 12 Iteration History
..................................................................................................75
Tabel 13 Hosmer dan Lemeshow Test ....................................................................................76 Tabel 14 Classification Tabel ..................................................................................................76 Tabel 15 Nilai R Square
..................................................................................................77
xii
Daftar Gambar Gambar 1 Skema kerangka pemikiran
..........................................................................35
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan potret implementasi pertanggungjawaban perusahaan kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan suatu perusahaan akan mempunyai manfaat jika disampaikan secara akurat dan tepat waktu kepada para pemakainya guna pengambilan keputusan. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian laporan keuangan kepada publik. Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi, yang menyangkut posisi keuangan kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengam bilan keputusan.laporan keuangan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama pengguna laporan keuangan, serta dapat digunakan sebagai bentuk laporan dan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya1 Penyajian laporan keuangan secara tepat waktu merupakan aspek yang strategis
untuk
memperoleh
keunggulan
kompetitif
dalam
menunjang
keberhasilan perusahaan, terutama agar image perusahaan di mata publik menjadi lebih baik, yang kemudian diharapkan timbulnya kepercayaan publik terhadap kualitas informasi yang disajikan oleh pihak perusahaan.
1
Sri Nurhayati, Akutansi Syariah di Indonesia (Jakarta : Salemba Empat, 2009), h.93.
1
Peraturan tersebut menyatakan bahwa semua perusahaan yang terdaftar di pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada badan pengawas pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada badan pengawas pasar modal (BAPEPAM) dan mengumumkannya kepada masyarakat. Hal ini dilakukan bapepam untuk melindungi para pemegang saham karena laporan keuangan yang disampaikan dapat dianggap sebagai good news dan bad news.2 Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus memenuhi tujuh karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi para pemakainya. Ketujuh karakteristik tersebut yaitu relevan, dapat dimengerti, memiliki daya uji, tepat waktu, memiliki daya banding, netral dan lengkap.kerangka dasar ini juga berlaku untuk semua jenis transaksi syariah yang dilaporkan dalam laporan keuangan entitas syariah maupun entitas konvensional, baik sektor publik maupun sektor swasta. Entitas syariah pelapor adalah entitas syariah yang laporan keuangannnya digunakan oleh pemakai yang mengandalkan laporan keuangan tersebut sebagai sumber utama informasi keuangan entitas syariah.3 Pelaporan keuangan perusahaan publik Indonesia diatur oleh UndangUndang No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal dan peraturan lain yang
2
Lianto Novice Dan Hartono Kusuma Budi, “Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Report Lag”, Jurnal Bisnis Dan Akutansi, Vol 12, no 2 (agustus 2010): h.97-106. 3 Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Indonesia(Jakarta: Salemba Empat, 2007), h.24-46.
2
dikeluarkan oleh BAPEPAM dan BEI.4 Undang-undang tersebut menyatakan bahwa perusahaan harus menyampaikan laporan keuangannya secara periodik dengan tepat waktu. Laporan keuangan yang disampaikan harus disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum di Indonesia (PABUI) dan telah diaudit oleh auditor independen yang telah terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).5 Sejak tanggal 30 September 2003, BAPEPAM semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkan- nya lampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : KEP-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan disertai dengan laporan auditor independen dengan pendapat yang wajar harus disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan.6 Menurut Baridwan (2000)7 tepat waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan penting bagi tingkat kemanfaatan laporan tersebut. Sebaliknya, manfaat laporan keuangan akan menjadi berkurang apabila laporan tersebut tidak disampaikan tepat waktu. Apabila informasi tidak disampaikan
4
UU No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Emi Suriyati, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Real Estate Property Tahun 2008-2010”.Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau (2013): h.2. 6 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep-36/Pm/2003 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala (2013), h.2. 7 Baridwan Zaki,Intermediate Accounting, Cetakan Ketujuh. Edisi Tujuh. (BPFE. Yogyajakarta. 2000), h.48. 5
3
dengan tepat waktu maka menyebabkan nilai dari informasi tersebut berkurang dalam pengambilan keputusan. Sudah banyak penelitian mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan diIndonesia. Namun, tidak seperti negara maju (Amerika Serikat dan Australia) dimana isutentang ketepatan waktu pelaporan keuangan termasuk isu yang penting. Penelitian diAmerika Serikat menemukan bahwa ketidakpatuhan terhadap peraturan ketepatan waktupelaporan keuangan dapat diakibatkan oleh adanya penundaan waktu pelaporan keuanganyang berkaitan dengan adanya berita buruk (bad news) tentang perusahaan. Misalnya:adanya kesulitan fiansial, opini tidak wajar oleh auditor perusahaan, adanya kontrak dalamproses dan usaha manajemen untuk menghindari penyelidikan dan ketidakpercayaan investor.8 Dalam pelaporan keuangan perusahaan juga menunjukkan seberapa besar profitabilitas perusahaan tersebut. Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan yang menunjukkan pengaruh gabungan dari kebijakan likuiditas, manajemen aktiva dan manajemen utang terhadap hasil operasi (Brigham and Houston, 2001).9 Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektifitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan (Santoso, 1995).10 Dasar pemikiran bahwa tingkat keuntungan dipakai sebagai suatu cara untuk menilai keberhasilan efektifitas perusahaan, tentu saja berkaitan
8
Dwi Astuti Christina. “Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”, Jurnal informasi, perpajakan, akutansi dan keuangan publik. Universitas trisakti. Vol.2, no 1 (Januari, 2007), h.2. 9 Brigham Eugene F and Joel F. Houston. Fundamentals of Financial Management; Manajemen Keuangan 1. (Jakarta: Erlangga, 2001), h.45-54. 10 Sartono Agus. Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat (Yogyakarta : BPFE, 2001), h.158-171.
4
dengan hasil akhir dari berbagai kebijakan dan keputusan perusahaan yang telah dijalankan dalam periode berjalan. Fenomena emiten telat penyampaian laporan keuangan sangat kontras dengan tuntutan industri pasar modal yang harus transparan, kredibel, akuntabel dan disipilin dalam laporan keuangan. Ini penting untuk melihat sejauhmana kesehatan dan prestasi kinerja sebuah perusahaan. Namun masih banyak emiten yang tidak disiplin menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu, menjadi hambatan bagi industri pasar modal untuk bersaing dengan negara tetangga. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kini dibuat geram lantarannya banyaknya jumlah emiten yang masih telat menyampaikan laporan keuangan. Data Jakarta Stock Exchange pada tanggal 18 Agustus 2007 menunjukan bahwa secara keseluruhan ada 116 perusahaan yang tidak tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan pada tahun 2006 dari 337 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sebanyak 61 perusahaan yang berasal dari sektor manufaktur. Data BEI menyebutkan, sepanjang kuartal II-2012 ada 29 emiten yang telat menyampaikan laporan dan sebanyak 27 emiten saham dan dua emiten obligasi. Keterlambatan ini mengalami peningkatan dibanding periode yang sama 2011, yaitu sebanyak 24 emiten yang terdiri dari 21 emiten saham dan tiga emiten obligasi.11 Menurut Dyer dan McHugh (1975) dalam Ukago (2004)12 Kecenderungan perusahaan yang mengalami keuntungan menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu, sebaliknya perusahaan yang mengalami kerugian akan terlambat 11 Ahmad Nabhani, “Neraca”, artikel diakses 6 Maret 2014 dari http://www.neraca.co.id,article,Greget-Otoritas-Bursa. 12 Ukago Kristianus. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, 2004), h.14-16.
5
melaporkannya. Menurut Givoly dan Palmon (1982) dalam Ukago (2004)13 menyebutkan bahwa ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan, jika pengumuman laba berisi berita baik mungkin akan cenderung dilaporkan tepat waktu, sedangkan jika pengumuman laba berisi berita buruk pihak manajemen akan terlambat untuk menyampaikan
laporan
keuangan.
Dengan
demikian
perusahaan
yang
menghasilkan profit akan cenderung lebih tepat waktu dalam menyampaikan pelaporan keuangannya dibandingkan perusahaan yang mengalami kerugian. Penelitian yang dilakukan oleh Catrinasari (2006)14 meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan /Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Penelitian tersebut membuktikan bahwa profitabilitas, rasio GEAR dan umur perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Ukuran Perusahaan dan Struktur Kepemilikan berpengaruh negatif signifikan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Berdasarkan penelitian Na’im (1998)15 dan catatan BEI, di Indonesia menunjukan bahwa ada sebagian perusahaan yang tepat waktu dan ada sebagian lagi yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Hal ini bisa berakibat buruk bagi perusahaan baik secara langsung (dikenakan sanksi administrasi dan denda) maupun secara tidak langsung (investor akan menanggapi 13
Ukago Kristianus. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, 2004), h.14-16. 14 Catrinasari Renny.”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”. (Skripsi. Jurusan akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Indonesia, 2006), h.67. 15 Ainun Na’im. “Timeliness of Annual Financial Statement Submission: A Preliinary Empirical Evidance From Indonesia”. Makalah Universitas Gadjah Mada (1998): h.8.
6
keterlambatan sebagai sinyal buruk bagi perusahaan). Semakin lama waktu tertunda maka akan semakin banyak kemungkinan berkembangnya rumor-rumor mengenai perusahaan tersebut. Kartikasari dan Luluk (2010)16 meneliti mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan di Indonesia tahun 2003 – 2005. Hasil penelitian tersebut menemukan bukti empiris bahwa leverage, profitabilitas dan outsider ownership tidak signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan atau tidak ada kecenderungan bagi perusahaan yang mengalami kerugian akan terlambat atau tidak tepat waktu dalam penyampaian pelaporan keuangannya. Ukuran dan umur menunjukkan bahwa berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Saleh (2004)17 yang menguji faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyajian laporan keuangan antara lain rasio gearing, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, item-item luar biasa dan/atau kontinjensi, dan struktur kepemilikan. Namun, hasil pengujian membuktikan hanya variabel item-item luar biasa dan/atau kontinjensi (EXTRA) yang berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan
16
Kartikasari Lisa dan Luluk M. Ifada. “Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 10, no 1, (Januari.,2010): h.43-54 17 Saleh Rahmad,“Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta” (Tesis Fakultas Ekonomi, Universitas diponegoro, 2004), h.31.
7
Menurut Owusu and Ansah (2000)18 meneliti ketepatan waktu pelaoran keuangan 42 perusahaan di Zimbabwe. Hasil penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, tingkat komplektisitas mempengaruhi
operasi
perusahaan
kecepatan
dan
perusahaan
waktu dalam
tunggu
pelaporan
mengumumkan
audit
pelaoran
keuangannya. Penelitian ini juga mengindikasikan bahwa baik ukuran perusahaan dan profiabilitas merupakan prediksi yang signifikan dari ketepatan waktu di Zimbabwe. Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan penelitian-penelitian sebelumnya yang hanya mengambil sampel selama 3 periode (Kartikasari dan Luluk, 2010) menjadi empat periode yaitu 2010,2011,2012,2013. Penelitian ini juga dilakukan pada periode yang belum diteliti oleh peneliti sebelumnya sehingga ini dapat memberikan temuan yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Berdasarkan fenomena dan menghasilkan informasi yang relevan bagi pembuat keputusan dalam menilai kemampuan perusahaan dimasa depan, oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti kembali hal tesebut dengan judul “Analisis
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Ketepatan
Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan Emiten di Pasar Modal (Studi Empiris Pada PerusahaanYang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode 20102013)”. B. Pembatasan masalah
18
Owusu Stephen and Ansah, “Timeliness of Corpoation Financial Reporting in Emerging Capital Market : Empirical Evidence Fron the Zimbabwe Stock Exchange”,Journal Accounting and Bussiness. Vol 20 (2000): h.241.
8
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi laporan peneliti lebih memfokuskan permasalahan serta data yang akan dibahas dan disimpulkan dalam penelitian ini, maka perlu adanya pembatasan masalah. Oleh karena itu, penulis membatasi permasalahan penelitian ini pada leverage, profitabilitas, ukuran, usia dan kepemilikan pihak luar terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariahperiode 2010 - 2013. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang dapat diidentifikasi adalah : 1. Apakah leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, konsentrasi kepemilikan luar dan konsentrasi kepemilikan pihak dalam berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah periode 20102013?
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris tentang :
9
1. Pengaruh leverage terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan pada yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah periode 2010 2013. 2. Pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah periode2010 - 2013. 3. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah periode 2010 - 2013. 4. Pengaruh umur perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan pada perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah periode2010 - 2013. 5. Pengaruh konsentrasi kepemilikan pihak luar terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah periode2010 - 2013. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah 1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti tentang faktorfaktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Bagi para investor, memberikan informasi agar mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan tersendiri dalam berinvestasi.
10
3. Bagi praktisi manajemen dan analis keuangan, membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. 4. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi dan informasi dalam melakukan
penelitian
memperbanyak
selanjutnya,
pengetahuan
di
dan
bidang
diharapkan keuangan
dapat
khususnya
menyangkut ketepatan waktu pelaporan keuangan. F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kausatif, penelitan kausatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengukur hubungan antara variabel riset atau untuk menganalisis bagaimana pengaruh suatu variebel terhadap variabel lainnya (Uma, 2003). Berdasarkan pada permasalahan di atas maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, konsentrasi kepemilikan pihak luar terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah periode2010 -2013. 2. Pendekatan Laporan keuangan menggambarkan kinerja suatu perusahaan, dengan laporan keuangan investor dapat mengetahui laba yang bisa diperoleh melalui Earning per share ( EPS ). Selain keuntungan, investasi juga harus memperhatikan resiko, oleh
11
karena itu dengan book value (BV) investor dapat mengetahui nilai intiristik saham yang akan dibayarkan seandainya perusahaan bangkrut. Selanjutnya investasi juga harus memperhatikan sehat atau tidaknya perusahaan, melalui debt to asset ratio (DAR) investor dapat mengetahui kombinasi aset yang dibelanjai oleh hutang suatu perusahaan. 3. Jenis Data a. Dilihat dari cara memperolahnya, data penelitian ini digolongkan pada data sekunder yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya berupa laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, informasi keuangan dan data non-akuntansi. b. Dilihat dari segi waktu, data yang digunakan data penelitian ini digolongkan ke dalam data time series cross section atau disebut dengan pooling data yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian atau kegiatan selama periode tersebut. 4. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah data nama-nama perusahaan yang menyampaikan pelaporan keuangannya untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 sampai dengan 31 Desember 2013 yang diperoleh dari jakarta islamic index (JII) tahun 2010-2013, data tanggal penyampaian pelaporan keuangan perusahaan kepada Bapepam, struktur kepemilikan perusahaan dan data tanggal perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dapat diambil dari Indonesia Sharia Stock Index (ISSI), situs resmi emiten di http: www.idx.co.id. 12
Sedangkan data lainya diambil dari berbagai sumber yang terkait dalam pembahasan penelitian ini. G. Review Studi Terdahulu Untuk mendukung materi dalam penelitian ini, maka perlu di paparkan mengenai penelitian terdahulu yang membahas mengenai laporan keuangan. Beerikut ini adalah beberapa penelitian sebelumnya yang mempunyai hebungan dengan variabel dalam penelitian ini . No 1
Judul Skripsi
Nama Penyusun
Perbedaan
Faktor-Faktor Yang
Kartikasari dan
Menggunakan perusahaan
Mempengaruhi
Luluk (2010)
Go publik yang terdaftar
Ketepatan Waktu
di BEI tahun 2003 - 2005
Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Go Public Di Bei Tahun 2003-2006 2
3
Faktor-Faktor Yang
Catrinasari (2006)
Menggunakan
Mempengaruhi
Univ. Islam Jakarta
perusahaan
populasi perbankan
Ketepatan Waktu
yang terdaftar di BEJ
Pelaporan Keuangan
periode 2001 – 2003
Perusahaan Perbankan
Menggunakan
Go Public Di BEJ
regresi linear berganda
Faktor – Faktor Yang
metode
Christina Dwi Astuti Menggunakan perusahaan
13
Berpengaruh Terhadap
(2007) Univ.
yang terdaftar di BEI
Ketepatan Waktu
Trisakti
tahun 2001 – 2005
Pelaporan Keuangan
Menggunakan
metode
deskriptif korelasional Menganalisis
data
menggunakan
metode
logistic regreesion
H. Teknik Penulisan Adapun tekhnik penulisan dalam penulisan skripsi ini Mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. I. Sistemika Penulisan Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub bab. Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang tertulis dalam skripsi ini, maka akan dijelaskan beberapa hal dalam sistemika pembahasan sebagai berikut : BAB : I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, kajian kepustakaan terdahulu, metodologi penelitian dan sistemika penelitian. BAB : II KAJIAN TEORITIS
14
Bab ini berisi tentang kajian teori yang meliputi ketepatan waktu, peraturan ketepatan waktu, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, kepemilikan pihak luar perusahaan dan hubungan variabel serta hipotesis. BAB : III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode pelaksanaan penelitian yang meliputi jenis penelitian , tempat penelitian, populasi dan teknik pengambilan sambil, serta teknik pengolahan data penelitian. BAB : IV GAMBARAN UMUM DAN HASIL UMUM PENELITIAN Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek penelitian, deskriptif data, hasil analisa data penelitian yang meliputi uji hipotesis, pembahasan dan kesimpulan pembahasan. BAB : V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari analisis data, keterbatasan penelitian dan saran yang diberikan penulis. DAFTAR PUSTAKA
15
BAB II KAJIAN TEORI DAN TELAAH PUSTAKA A. Kajian Teori a. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Timeliness didefinisikan sebagai suatu pemanfaatan informasi oleh pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas atau kemampuannya untuk mengambil keputusan. Informasi tidak dikatakan rrelevan jika tidak tepat waktu. Informasi harus tersedia untuk pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kesempatan untuk mempengaruhi pengambil keputusan (Anis Chariri dan Imam Ghozali; 2001)19. Selanjutnya, ketepatan waktu menunjukan tentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan serta frekuensi pelaporan informasi. Menurut bapepam pengungkapan laporan keuangan tidak boleh dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal neraca terakhir maka pengungkapan yang melewati batas waktu tersebut sudah tidak mempunyai atau kehilangan manfaatnya dalam pengambilan keputusan. Schwartz Dan Soo (1996)20 menunjukan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (financial distress) cenderung menyampaikan laporan keuangannya tidak tepat waktu dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. 19
Ghazali, Imam Prof.Dr, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Semarang : BP UNDIP, 2001), h. 56. 20 Kadir Abdul, “Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporang Keuangan Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”,Jakarta : STIE Indonesia. Volume 12,no 1 (April 2011): h.2.
16
Menurut Giling (1977) dalam Abdul Kadir (2011)21 menunjukan bahwa hubungan antara atribut perusahaan dan ketepatan waktu laporan keuangan tergantung pada manajemen perusahaan yang melaporkan dan auditor yang memberikan opini sehingga massalah yang perlu dikaji adalah faktor yang menyebabkan keterlambatan audit tersebut. Dyer Dan Mchugh (1975)22 menyatakan bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan karakteristik penting bagi laporan keuangan. Menurutnya dalam Hilmi dan Ali (2008)23 menyatakan bahwa ada 3 (tiga) kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu: 1. Preliminary leg, dimana interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan akhir preliminary oleh bursa. 2. Auditor’s report leg, dimana interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditanda tangani. 3. Total lag, dimana interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan dipublikasikan oleh bursa.
21
Kadir Abdul,”Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporang Keuangan Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”,Jakarta : STIE Indonesia. Volume 12,no 1 (April 2011): h.2. 22 Dwi Astuti Christina. “Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”,Jurnal informasi, perpajakan, akutansi dan keuangan publik. Universitas trisakti. Vol.2, no 1 (Januari, 2007): h.29. 23 Hilmi, Utari dan Syaiful Ali,“Analisis Faktor-faktor yang Mempangaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan”,Jurnal Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi XI (2008): h.5.
17
IAI (2002)24 juga menyatakan bahwa manfaat suatu laporan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat waktu.Chambers dan penman (1984:2)25 mendefinisikan ketepatan waktu dalam 2 (dua) cara : 1. Ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari tanggal laporan keuangan keuangan sampai tanggal melaporkan 2. Ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan relatif atas pelaporan yang diharapkan. Menurut Owusu Dan Ansah (2000)26 mengartikan tepat waktu adalah kualitas ketersediaan informasi pada saat yang diperlukan atau kualitas informasi yang baik dilihat dari segi waktu. Menurut Scott (2003) dalam Rachmawati (2008)27 mendefinisikan informasi sebagai bukti yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi keputusan individual. Ketepatan waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Keterlambatan pelaporan bisa berakibat buruk bagi perusahaan baik langsung maupun tidak langsung, secara tidak langsung para investor mungkin
24
Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Indonesia. (Jakarta: Salemba Empat,2007), h.82-
98.
25
Ukago Kristianus, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, 2004), h.14-16. 26 Owusu, Stephen and Ansah,“Timeliness of Corpoation Financial Reporting in Emerging Capital Market : Empirical Evidence Fron the Zimbabwe Stock Exchange”. Journal Accounting and Bussiness Vol 20(2000): h.241. 27 Lianto Novice Dan Hartono Kusuma Budi. Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag. Jurnal Bisnis Dan Akutansi. Univ. TarumanegaraVol. 12,no 2 (Agustus : 2010): h.97 – 106.
18
menanggapi sebagai signal yang buruk bagi perusahaan. Secara langsung sebagai contoh di pasar modal Australia pada tahun 1974 pernah terjadi 38 perusahaan sahamnya telah dilarang diperdagangkan hanya karena gagal memberikan laporan tahunan sesuai dengan ketepatan waktu bagi bursa (Dyer dan McHugh, 1975)28. Hal yang sama pernah terjadi dipasar modal indonesia pada tahun 1999, enam emiten dikenakan sansi administrasi dan denda karena telah melanggar prinsip keterbukaan informasi dengan tidak menyampaikan laporam keuangan tahunan tepat pada waktunya (Respati,2001)29. b. Peraturan Ketepatan Waktu Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan diatur dalam UU No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal. Dalam undang – undang tersebut dinyatakan bahwa perusahaan publik diwajibkan menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan yang terdaftar di BAPEPAM selambat – lambatnya 120 hari terhitung sejak tanggal berakhirnya tahun buku. Namun sejak tanggal 30 September 2003, BAPEPAM semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya lampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : KEP-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan disertai dengan laporan auditor independen dengan pendapat yang wajar harus disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir
28
Ukago Kristianus, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, 2004): h.14-16. 29 Ukago Kristianus, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, 2004): h.14-16.
19
bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Ketentuan yang lebih spesifik tentang pelaporan perusahaan publik diatur dalam BAPEPAM Nomor VIII.G.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : KEP36/PM/2003 tentang Laporan Tahunan. Untuk laporan keuangan tengah tahun : (1) selambat – lambatnya 60 hari setelah tengah tahun buku terakhir, jika tidak disertai laporan keuangan. (2) aelambat – lambatnya 90 hari setelah tahun buku berakhir, jika disertai laporan akuntan dalam rangka penelahaan terbatas. (3) selambat – lambatnya 120 hari tanggal tahun buku perusahaan berakhir, jika disetai laporan akuntan yang memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sedangkan untuk laporan keuangan triwulan selambat- lambatnya 60 hari setelah triwulan buku perusahaan berakhir. Keterlambatan penyampaian laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa denda berdasarkan ketentuan Pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal yang menyatakan bahwa “Emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Bila keterlambatan lebih dari 500 hari maka perusahaan yang bersangkutan akan dihapus dari bursa. c. Leverage
20
1. Pengertian Leverage Istilah leverage rasio biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan atau kemampuan suatu perusahaan dalam mempergunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi pemilik perusahaan. Umumnya perusahaan menggunakan baik pendanaan utang maupun pendanaan ekuitas. Leverage keuangan mengacu pada jumlah pendanaan utang (yang memberikan pengembalian tetap) dalam struktur modal perusahaan (Wild dkk, 2005)30. Menurut Weston dan Coplan (1995) dalam Sudarno & Pendriani (2008)31 menyatakan rasio leverage mengukur tingkat investasi (aktiva) perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Leverage dapat diartikan penggunaan asset dan sumber dana perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Perusahaan mempunyai leverage tinggi berarti perusahaan memiliki resiko keuangan yang tinggi karena mengalami kesulitan keuangan yang tinggi yang disebabkan hutang yang tinggi untuk membiayai aktivitasnya. Financial leverage menunjukkan resiko suatu perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dengan equity yang dimilikinya.
30
Wild, John J, K. R. Subramayam, dan Halsey, Robert F. Financial Statement Analyisis(Jakarta: Salemba Empat, 2005), h.37-38. 31 Sudarno, & Pendriani, M, “Pemanfaatan Pelaporan Interin Bagi Investor dan Kreditur, Serta Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Tahunan”,Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.2,no.1 (2008): pp.321-334.
21
Menurut Fred Weston rasio leverage memiliki beberapa implikasi sebagai berikut: 1. Kreditor mengharapkan ekuitas (dana yang disediakan pemilik) sebagai marjin keamanan. Artinya jika pemilik memiliki dana yang kecil sebagai modal, risiko bisnis terbesar akan ditanggung oleh kreditor. 2. Dengan pengadaan dana melalui utang, pemilik memperoleh manfaat, berupa
tetap
dipertahankannya
penguasaan
atau
pengendalian
perusahaan. 3. Bila perusahaan mendapat penghasilan lebih dari dana yang dipinjamkannya dibandingkan dengan bunga yang harus dibayarnya, pengemnalian kepada pemilik diperbesar. Menurut Brigham and Houston (2001)32leverage merupakan penggunaan pembiayaan dengan hutang. Leverage menggambarkan hubungan antara hutang terhadap modal maupun aset. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa leverage menunjukkan seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan yang digamatkan oleh modal (Harahap, 2004 )33.
32
Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan”,Jurnal informasi, perpajakan, akutansi dan keuangan publik. Universitas trisakti.Vol.2,no.1 (Januari, 2007): h.30. 33 Harahap, Sofyan Syafri, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.(Jakarta: Rajawali Press.2004), h.46.
22
Dalam manajemen keuangan perusahaan pada umumnya dikenal tiga macam leverage yaitu operating leverage, financial leverage dan total leverage (Lukman, 2004)34 . 1. Operating leverage
Operating leverage timbul karena adanya fixed operating cost yang digunakan dalam perusahaan untuk menghasilkan income. Menurut batasnya fixed operating cost tidak berubah dengan adanya perubahan pada volume penjualan. Apabila terjadi peningkatan terhadap volume penjualan ini akan menyebabkan naiknya EBIT, sebaliknya apabila terjadi penurunan terhadap penjualan maka akan menurunkan EBIT. 2. Finacial leverage
Financial leverage timbul karena adanya kewajiban-kewajiban keuangan yang sifatnya tetap yang harus dikeluarkan perusahaan. Kewajiban-kewajiban keuangan yang tetap ini tidaklah berubah dengan adanya perubahan tingkat EBIT dan harus dibayar tanpa melihat sebesar apapun tingkat EBIT yang dicapai oleh perusahaan. 3. Total leverage
Total leverage adalah pengaruh gabungan dari operating leverage dengan financial leverage.
34
Lukman
Syamsudin,Manajemen
Keuangan
Perusahaan(Jakarta:
PT.
Raja
Grafindo
Persada.2004), h.58.
23
Pihak manajemen cenderung akan menunda penyampaian laporan keuangan yang berisi berita buruk, karena waktu yang ada digunakan untuk menekan debt to equity ratio serendah – rendahnya. Keuntungan dengan mengetahui rasio leverage adalah : a. Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya. b. Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap. c. Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya tetap dengan modal. d. Guna mengambil keputusan penggunaan sumber dana ke depan. e. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. Meek, Robert dan Gray (1955) dalam Nugraheni dkk (2002)35 menyatakan semakin tinggi tingkat leverage perusahaan, semakin besar pula agency cost. Dengan kata lain untuk memenuhi kebutuhan kreditur jangka panjang perusahaan dituntut untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas. Teori keagenan secara luas digunakan untuk menjelaskan hubungan antara leverage perusahaan dan ketepatan waktu pelapran keuangan perusahaan. Teori ini
manyatakan bahwa tingkat
leverage perusahaan meningkat
seiring
meningkatnya transfer kekayaan bagi pemegang saham tetap. Debitur dapat 35
Arif Abu Bakar,“Analisis Pengaruh Rasio Leverage, Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Porsi Saham Publik, dan Umur Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporang Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ”,Jurnal Akutansi, Informasi Perpajakandan Keuangan Publik. Univ. Trisakti. Vol. 1 (Jakarta, 2006): h.119 – 133.
24
melindungi diri mereka, sementara manajer dan pemegang saham memiliki insentif untuk meningkatkan tingkat monitoring secara sukarela dengan meningkatkan pengungkapan informasi tambahan mengenai aktivitas-aktivitas perusahaan (Myers, 1977)36. Menurut Wild dkk (2005)37, motivasi perusahaan memperoleh pendanaan melalui hutang adalah potensi biaya yang lebih rendah. Dari sudut pandang pemegang saham, hutang lebih murah dibandingkan pendanaan ekuitas dikarenakan dua alasan, yaitu : a) Bunga sebagian besar hutang jumlahnya tetap dan jika bunga lebih kecil daripada pengembalian yang diperoleh dari pendanaan hutang, selisih lebih atas pengembalian akan menjadi keuntungan bagi investor ekuitas. b) Bunga merupakan beban yang dapat mengurangi pajak sedangkan dividen tidak. 2. Pengukuran Leverage Dalam penelitian ini leverage diukur dengan menggunakan debt to equity ratio. Debt to equity ratio dikenal sebagai ratio financial leverage. Selain menggambarkan tingkat penggunaan hutang dalam struktur modal perusahaan yang bisa memberikan tingkat pengembalian lebih tinggi, debt to equity ratio juga dapat menggambarkan risiko dalam berinvestasi pada suatu perusahaan, hal ini 36
Ukago, Kristianus, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, 2004), h.18-20. 37 Wild, John J, K. R. Subramayam, dan Halsey, Robert F,Financial Statement Analyisis. (Jakarta: Salemba Empat, 2005), h.42-25.
25
disebabkan karena debt to equity ratio menggambarkan sejauhmana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Menurut Soekardi (1990) dalam Ukago (2004)38debt to equity ratio digunakan untuk mengatur tingkat leverage yaitu perbandingan penggunaan hutang (likuidity) terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) juga dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu utang (Ang, 1997)39. Perusahaan yang menpunyai leverage rendah lebih banyak membiayai investasinya dengan modal sendiri. Tingginya rasio debt to equity atau rasio financial leverage mencerminkan tinggnya resiko keuangan perusahaan. Adapun perhitungan Debt to Equity Ratio menurut Husnan (1998)40 adalah : 𝐷𝑒𝑏𝑡𝑡𝑜𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜=
X 100%
d. Profitabilitas 1. Pengertian Profitabilitas Brigham and Houston (2001)41 menyatakan bahwa Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan yang menunjukkan pengaruh gabungan ari kebijakan likuiditas, manajemen aktiva dan manajemen utang terhadap hasil operasi. 38
Ukago Kristianus, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, 2004): h.18-20. 39 Ang Robert,The Inteligent to Indonesian Capital Market. Edisi 1 (Mediasoft; Indonesia, 1997), h.57. 40 Husnan Suad,Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi II,(Yogyakarta: 1998), h.78. 41 Brigham, Eugene F and Joel F. Houston, Fundamentals of Financial Management; Manajemen Keuangan 1 (Jakarta; Erlangga, 2001), h.103.
26
Kartikasari dan Luluk (2010)42 mengatakan
bahwa profitabilitas
menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan, sehingga dapat dikatakan bahwa profit merupakan berita baik (good news) perusahaan. Perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi berita baik. Dengan
demikian
menyampaikan
perusahaan
pelaporan
yang
mampu
keuangannya
menghasilkan
dibandingkan
profit
akan
perusahaan
yang
mengalami kerugian. Dari pengertian profitabilitas diatas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan selama periode tertentu dalam menghasilkan laba sehingga profitabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. 2. Rasio Pengukuran Profitabilitas Perbandingan ini disebut rasio profitabilitas (profitability ratio). Berikut ini adalah beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah sebagai berikut : 1. Gross Profit Margin Rasio gross profit margin atau margin keuntungan kotor berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual. Gross profit margin sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualan meningkat maka gross profit margin akan menurun, begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain, rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga 42
Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada,“Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 10, no 1 (Januari 2010), h.43-54.
27
pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Formulasi dari gross profit margin atau GPM menurut adalah Wild dkk (2005)43 sebagai berikut: GPM=
X 100%
2. Net Profit Margin Net Profit Margin (NPM) menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Dengan kata lain ratio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Formulasi dari net profit margin menurut adalah Wild dkk (2005)44 adalah sebagai berikut: NPM=
X 100%
3. Return On Asset (ROA) ROA merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dalam hal ini laba yang digunakan adalah laba setelah pajak (EAT). Perhitungan ROA menurut adalah Wild dkk (2005)45 adalah sebagai berikut : ROA = 4. Return on Equity Return on equity atau return on net worth mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan atau
43
Wild, John J, K. R. Subramayam,; dan Halsey, Robert F,Financial Statement Analyisis(Jakarta: Salemba Empat, 2005), h.76-97. 44 Wild, John J, K. R. Subramayam,; dan Halsey, Robert F,Financial Statement Analyisis(Jakarta: Salemba Empat, 2005), h.76-97. 45 Wild, John J, K. R. Subramayam,; dan Halsey, Robert F,Financial Statement Analyisis(Jakarta: Salemba Empat, 2005), h.76-97.
28
untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan makin besar. Formulasi dari return on equity atau ROE menurut adalah Wild dkk (2005)46 adalah sebagai berikut: ROE = Dari
sejumlah
rasio
X 100% profitabilitas
yang
di
gambarkan
diatas,
penelitimenggunakan rasio ROA sebagai ukuran dalan penelitian ini. Analisis ROA mengukur kemapuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya – biaya untuk mendanai asset tersebut. Pengukuran ini sesuai dengan yang digunakan Catrinasari (2006)47 dan Kartikasari dan Luluk (2010)48 dimana ROA yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengukur kemampuan perusahaan dengan seluruh dana yang diinvestasikan dalam aktiva yang digunakan untuk operasiperusahaan guna menghasilkan keuntungan. Selain itu, menurut Munawir (1995)49 keunggulan menggunakan ROA adalah : a) Sifatnya yang menyeluruh.
46
Wild, John J, K. R. Subramayam,; dan Halsey, Robert F,Financial Statement Analyisis(Jakarta: Salemba Empat, 2005), h.76-97. 47 Catrinasari Renny,“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”, (Skripsi S1 Jurusan akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Indonesia Jakarta, 2006),h.58. 48 Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada,“Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”,Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 10, no 1 (Januari,2010): h.43-54. 49 Munawir Slamet.Analisa Laporan Keuangan Edisi Keempat(Yogyakarta: Liberty. 2002), h.91-92.
29
b) AnalisaROA dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan yang dilakukan oleh divisi. c) Analisa ROA digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing – masing produk yang dihasilkan perusahaan. d) ROA selain berguna untuk kontrol, juga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan kalau perusahaan akan mengadakan pengembangan usaha.. e. Ukuran Perusahaan 1. Pengertian Ukuran Perusahaan Ukuran secara umum dapat diartikan sebagai suatu perbandingan besar kecilnya suatu objek. Menurut Poerwadaminta (1983) dalam Yelli (2008)50 ukuran perusahaan diartikan sebagai : a. Alat untuk mengukur (seperti meter, kilogram, dan sebagainya). b. Sesuatu yang dipakai untuk menentukan dan menilai. c. Alat mengukur pendapatan . d. Panjangnya (lebar, luas, besarnya) sesuatu. Ukuran perusahaan menggambarkan besar-kecilnya perusahaan. Semakin besar perusahaan, semakin dikenal masyarakat yang berarti semakin mudah untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil.
50
Aviyanti Listia Ayu,”Analisis Pengaruh Kenijakan Deviden, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Ukuran Perusahan Terhadap Kebijakan Hutang“,(Skripi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h.27.
30
Menurut Saleh (2004)51, mengungkapkan bahwa informasi yang terpublikasi untuk perusahaan meningkat sesuai dengan peningkatan ukuran perusahaan. Semakin besar perusahaan semakin dikenal masyarakat yang berarti semakin mudah untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan karena perusahaan lebih cenderung memiliki public demand akan informasi lebih tinggi dibanding perusahaan kecil. Hilmi dan Ali (2008)52 berargumen bahwa perusahaan yang memiliki sumber daya yang besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian internal dan sorotan masyarakat maka hal ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan laporan keuanganya tepat waktu. Ukuran perusahaan bisa di ukur dengan menggunnakan total aktiva, penjualan atau modal dari perusahaan tersebut. Salah satu tolak ukur yang menunjukan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan tersebut.perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan perusahaan dengan total aset yang kecil.
51
Srimindarti Ceacilia,“Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”, Univ Stikumbang Semarang, Vol : 7, no. 1 (April, 2008): h.14 -21. 52 Hilmi, Utari dan Syaiful Ali,“Analisis Faktor-faktor yang Mempangaruhi Ketepatan Waktu penyampaian Laporan Keuangan”,Jurnal Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi XI, (2008): h.8.
31
Catrinasari (2006)53 mengatakan bahwa anomali ukuran perusahaan lebih disebabkan operasi ketersediaan informasi yang terpublikasi. Jumlah informasi yang terpublikasi untuk perusahaan meningkat sesuai dengan peningkatan ukuran perusahaan. Secara umum perusahaan yang lebih besar dengan sedikit masalah akan cenderung untuk memiliki lebih banyak ekuitas dari hutang dan memiliki leverage yang lebih rendah. Demikian pula perusahaan yang lebih besar ssering didiversivikasikan lebih luas dan memiliki arus kas yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. 2. Pengukuran Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan bisa diukur dengan menggunakan total aktiva, penjualan atau modal dari perusahaan tersebut. Salah satu tolak ukur yang menunjukan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan perusahaan dengan total asset yang kecil. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan proksi total aktiva. f. Umur Perusahaan 1. Pengertian Umur Perusahaan Berdasarkan keterkaitan dengan tujuan keuangan siklus hidup perusahaan secara eksplisit bahwa tujuan jangka panjang perusahaan adalah investor dan 53
Catrinasari Renny, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”,(Skripsi S1 Jurusan akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Indonesia Jakarta, 2006), h.46.
32
meningkatkan kinerja perusahaan, maka capability sistem informasi yang dapat menyedia informasi yang tepat waktu dalam prespektif pembelajran dan pertumbuhan suatu perusahaan ( Kaplan dan Norton (1996) dalam Owusu dan Ansah (2000)54. Menurut Kaplan dan Norton (1196) dalam Rahmad Saleh (2004)55 juga menyatakan bahwa setiap siklus perusahaan tersebut disederhanakan dengan mengidentifikasikan tiga tahap : a. Pertumbuhan (growth) Perusahaan dalam tahap pertumbuhan mungkin beroperasi dengan arus kas yang negatif dan pengembalian modal investasi yang rendah. b. Bertahan (Subtain) Dimana unit bisnis memiliki daya tarik bagi penanaman investasi dan investasi ulang tetapi diharapkan mampu menghasilkan pengembalian modal yangcukup tinggi. c. Menuai (harvest) Tahap dimana perusahaan menuai investasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Umur perusahaan merupakan hal yang diperetimbangkan investor dalam menanamkan modalnya, umur perusahaan mencerminkan perusahaan tetap survive dan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bersaing dan dapat mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian. 54
Owusu, Stephen and Ansah,“Timeliness of Corpoation Financial Reporting in Emerging Capital Market : Empirical Evidence Fron the Zimbabwe Stock Exchange”,Journal Accounting and Bussiness. Vol 20 (2000): h.241. 55 Saleh rahmad,“Studi empiris ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur di bursa efek jakarta”,(Tesis Fakultas Ekonomi, Universitas diponegoro, 2004), h.28.
33
Menurut Owusu dan Ansah (2000)56 menyatakan, ketika sebuah perusahaan berkembang dan para akuntannya belajar lebih banyak masalah pertumbuhan. Menyebabkan penundaan yang luar biasa dapat diminimalisasikan. Akibatnya perusahaan mapan yang memiliki umur lebih tua cenderung lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan karena pengalaman belajar. 2. Pengukuran Umur Perusahaan Umur perusahaan harus diukur dari tanggal pendiriannya maupun dari tanggal terdaftar di BEI. Umur perusahaan dalam penelitian ini menggunakan umur perusahaan dari tanggal perusahaan terdaftar di bursa efek ( Owusu dan Ansah, 2000)57. Hal ini dikarenakan, pada saat suatu perusahaan sudah terdaftar di bursa efek maka perusahaan harus mempublikasikan pelaporan keuangan mereka kepada masyarakat secara tepat waktu agar informasi yang terkandung di dalamnya dapat segera digunakan oleh pihak – pihak yang membutuhkan. g. Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan 1. Pengertian Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan Modal adalah nilai perusahaan yang menjadi hak pemilik. Dua aspek kepemilikan yang perlu diperhatikan adalah : (1) konsentrasi kepemilikan oleh pihak luar (2) kepemilkan perusahaan oleh pihak dalam.Menurut Ukago
56
Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan”,Jurnal informasi, perpajakan, akutansi dan keuangan publik. Universitas trisakti. Vol.2, no 1 (Januari, 2007): h.30. 57 Owusu, Stephen and Ansah,“Timeliness of Corpoation Financial Reporting in Emerging Capital Market : Empirical Evidence Fron the Zimbabwe Stock Exchange”,Journal Accounting and Bussines, Vol 20 (2000): h.241.
34
(2004)58pemilik perusahaan dari pihak luar dianggap berbeda dari pihak dalam, dimana kecil kemungkinan pemilik dari ppihak luar untuk terlibat dalam urusan bisnis sehari – hari. Menurut Ukago (2004) Dalam Cecilia Srimindati (2008)59 kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan baik dalam media masa maupun kritikan atau komentar yang semuanya merupakan kekuatan publik atau masyarakat. Dengan adanya konsentrasi kepemilikan pihak luar maka akan mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan dengan sekehandak hati menjadi perusahaan yang berjalan dalam pengawasan. Menurut Rahmad Saleh (2004)60 upaya pihak manajemen untuk menunjukan
kinerja
yang
baik
adalah
dengan
memberikan
informasi
pengembangan dan kondisi perusahaan. Manajemen sebagai penyedia informasi dituntut untuk menyajikan informasi secara tepat waktu dan relevan. Dengan adanya konsentrasi kepemilikan pihak luar maka pihak manajemen akan dapat lebih mendapat tekanan dari pihak luar untuk lebih tepat waktu. Niehaus (1989)61 berpendapat bahwa dalam struktur kepemilikan, pemilik perusahaan dari pihak luar mempunyai kekuatan yang besar untuk menekan
58
Ukago Kristianus, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, 2004), h.22-24. 59 Srimindarti Ceacilia,“Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”, Univ Stikumbang Semarang, Vol : 7, no. 1 (April, 2008): h.14 -21. 60 Saleh Rahmad,“Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, 2004), h.31. 61 Niehaus dan Gregory R,Ownership structure and Inventory Method Choice. The Accounting Review. (April 1989), h.269-2822.
35
manajemen dalam menyajikan informasi secara tepat waktu, karena ketepatan waktu pelaporan keuangan akan mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi. 2. Pengukuran Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan Menurut Kartikasari Dan Luluk (2010)62 konsentrasi kepemilikan pihak luar dalam penelitian ini diukur dengan prosentase kepemilikan saham terbesar yang dimiliki oleh pemilik pihak luar perusahaan.struktur kepemilikan dalam penelitian ini adalah prosentase kepemilikan saham terbesar oleh pihak yang diukur dengan melihat betapa besar saham yang dimiliki oleh pihak luar pada perusahaan go public yang terdaftar di pasar saham syariah. Karena kepemilikan pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan baik melalui media massa maupun dalam bentuk kritikan atau komentar yang semuanya dianggap sebagai aspirasi publik atau masyarakat. Pengaruh kepemilikan dari pihak luar dapat mengubah pengelolaan yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri menjadi berjalan dengan pengawasan. Dengan adanya kepemilikan pihak luar yang besar makapihak manajemen akan lebih mendapat tekanan dari pihak luar untuk lebih tepat waktu dalam pelaporan keuangannya. h. Kerangka pemikiran penelitian Adapun skema kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.
62
Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada. Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,Vol 10, No 1 (Januari, 2010),h. 43-54.
36
Gambar 1. Skema kerangka pemikiran leverage Profitabilitas Ukuran Perusahaan
Ketepatan Waktu
Umur Perusahaan Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar
37
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk kedalam penelitian kausatif, penelitian kausatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengukur hubungan antara variabel riset atau untuk menganalisis bagaimana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Berdasarkan pada permasalahan di atas maka penelitian ini
dimaksudkan
untuk
mengetahui
seberapa
jauh
pengaruh
leverage,
profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan konsentrasi kepemilikan pihak luar terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan perusahaan di pasar saham syariah. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di daftar efek syariah pada periode penelitian tahun 2010 – 2013. Perusahaan yang terdaftar di pasar syariah hingga akhir tahun 2009 adalah
209 perusahaan. Dalam
penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik ini menggunakan pertimbangan tertentu untuk menentukan sampel. Populasi yang akan dijadikan sampel adalah populasi yang memenuhi kriteria – kriteria tertentu. Adapun kriteria yang dipakai dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
38
1. Perusahaan yang terdaftar di dafatr efek syariah (DES) berturut – turut pada periode 2010 – 2013. 2. Perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan tahunan (annual report) untuk periode 2010 – 2013. 3. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan per 31 desember 2010 – 2013 secara lengkap. 4. Perusahaan yang menerbitkan pelaporan keuangan per 31 Desember 2010 – 2013 dalam mata uang rupiah. Tabel 1. Kriteria Pemilihan Sampel Keterangan
Jumlah
Jumlah perusahaan di saham syariah
209
Kriteria Perusahaan yang tidak listed 4 tahun berturut-
15
turut Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan
30
tahunan 4 tahun di BEI Perusahaan
di
saham
syariah
yang
tidak
10
mempublikasikan laporan keuangan per 31 desember 2010-1013 secara lengkap Perusahaan menerbitkan
di
saham
pelaporan
syariah
yang
keuangan
per
tidak
11
31
desember 2010-2013 dalam mata rupiah Jumlah
(66)
39
Total perusahaan sampel
143
Berdasarkan kriteria di atas, maka jumlah sampel penelitian ini adalah sebanyak 143 perusahaan pasar saham syariah yang terdapat pada Bursa Efek Indonesia. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tabel. 2. Daftar Perusahaan Nama Perusahaan PT Astra Argo Lestari Tbk PT Bisi International Tbk PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk PT Bw Planation Tbk PT Gozco Plantations Tbk PT Inti Agri Resources PT PP London Suatera Indonesia Tbk PT Sampoerna Agro Tbk PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT Cita Mineral Investindo Tbk PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk PT Energi Mega Persada Tbk PT Garda Tujuh Buana Tbk PT Harum Energy Tbk PT Resource Alam Indonesia Tbk PT Perdan Karya Perkasa Tbk PT Timah (Persero) Tbk PT Alakasa Idustrindo Tbk PT Asahimas Flat Glass Tbk PT Chareon Pokphand Indonesia Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Intanwijaya International Tbk PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk PT Jaya Pari Steel Tbk PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Lion Metal Works Tbk PT Lionmesh Prima Tbk PT Pelat Timah Nusantara Tbk
Kode Perusahaan AALI BISI BTEK BWPT GZCO IIKP LSIP SGRO SMAR ANTM CITA CNKO ENRG GTBO HRUM KKGI PKPK TINS ALKA AMFG CPIN IGAR INCI INTP JPRS KBRI KRAS LION LMSH NIKL
40
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
PT Sekawan Intipratama Tbk PT Sierad Produce Tbk PT Holciem Indonesia Tbk PT Semen Gresik (Persero) Tbk PT Acidatama Tbk PT Surya Toto Indonesia Tbk PT Tri Polyta Indonesia Tbk PT Trias Sentosa Tbk PT Yanaprima Hastapersada Tbk PT Astra Inetrnational Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Indo Kordsa Tbk PT Ever Shine Tbk PT Sumi Indo Kabel Tbk PT Kmi Wire And Cable Tbk PT Kabelindo Murni Tbk PT Multi Prima Sejahtera Tbk PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk PT Selamat Sempurna Tbk PT Sugih Energy Tbk PT Nusantara Inti Corpora Tbk PT Voksel Electric Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT Indofarma (Persero) Tbk PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Kedawung Setia Industrial Tbk PT Kedaung Indah Can Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Langgeng Makmur Industri Tbk PT Pyridarn Farma Tbk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk PT Mandom Indonesia Tbk PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk PT Unilever Indonesia Tbk PT Alam Sutera Realty Tbk PT Bumi Citra Permai Tbk PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk PT Bukit Darmo Property Tbk PT Sentul City Tbk PT Citra Kebun Raya Agri Tbk PT Cowell Development Tbk PT Ciputra Development Tbk PT Ciputra Surya Tbk PT Duta Graha Indah Tbk
SIAP SIPD SMCB SMGR SRSN TOTO TPIA TRST YPAS ASII AUTO BRAM ESTI IKBI KBLI KBLM LPIN MASA SMSM SUGI UNIT VOKS ICBP INAF KAEF KDSI KICI KLBF LMPI PYFA ROTI TCID ULTJ UNVR ASRI BCIP BIPP BKDP BKSL CKRA COWL CTRA CTRS DGIK
41
75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118
PT Intiland Development Tbk PT Duta Pertiwi Tbk PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk PT Perdana Garudaprima Tbk PT Jakarta International Hotels & Development Tbk PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk PT Jaya Real Property Tbk PT Kawasan Industri Jababeka Tbk PT Global Land Development Tbk PT Lamicitra Nusantara Tbk PT Lippo Karawaci Tbk PT Modernland Realty Ltd Tbk PT Indonesia Prima Property Tbk PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk PT Danayasa Arthatama Tbk PT Suryamas Dutamakmur Tbk PT Total Bangun Persadatbk PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk PT Indonesia Air Transport Tbk PT Indoexchange Tbk PT Inovisi Infracom Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Trada Maritime Tbk PT Mahak Media Tbk PT Ace Hardware Indonesia Tbk PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk PT Bayu Buana Tbk PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk PT Global Mediacom Tbk PT Centrin Online Tbk PT Colorpark Indonesia Tbk PT Catur Sentosa Adiparna Tbk PT Dyviacom Intrabumi Tbk PT Sekar Laut Tbk PT Fks Multi Agro Tbk PT Grahamas Citrawisata Tbk PT Golden Retailindo Tbk PT Evergreen Invesco Tbk PT Hero Supermarket Tbk PT Hotel Mandarine Regency Tbk PT Island Concept Indonesia Tbk PT Indonesia Paradise Property Tbk PT Jasuindo Tiga Perkasa PT Kokoh Inti Arebama Tbk
DILD DUTI GMTD GPRA JIHD JKON JRPT KIJA KPIG LAMI LPKR MDLN OMRE RBMS SCBD SMDM TOTL HITS IATA INDX INVS TLKM TRAM ABBA ACES AIMS BAYU BMSR BMTR CENT CLPI CSAP DNET SKLT FISH GMCW GOLD GREN HERO HOME ICON INPP JTPE KOIN
42
119 PT Star Pasific Tbk 120 PT Mas Murni Indonesia Tbk 121 PT Mitra Adiperkasa Tbk 122 PT Modern International Tbk 123 PT Multi Indocitra Tbk 124 PT Multipolar 125 PT Media Nusantara Tbk 126 PT Matahari Putra Prima Tbk 127 PT Metrodata Electronic Tbk 128 PT Metro Supermaket Realty Tbk 129 PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk 130 PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk 131 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk 132 PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk 133 PT Pusako Tarinka Tbk 134 PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk 135 PT Surya Citra Media Tbk 136 PT Hotel Sahid Jaya Tbk 137 PT Skybee Tbk 138 PT Sena Topas Tourism Industry Tbk 139 PT Agis Tbk 140 PT Tempo Inti Media Tbk 141 PT Tunas Ridean Tbk 142 PT United Tractors Tbk 143 PT Wicaksana Overseas International Tbk Sumber data :www.idx.co.id
LPLI MAMI MAPI MDRN MICE MLPL MNCN MPPA MTDL MTSM PDES PGLI PJAA PSAB PSKT RALS SCMA SHID SKYB SONA TMPI TMPO TURI UNTR WICO
C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data a. Dilihat dari cara memperolehnya, data penelitian ini digolongkan pada data sekunder yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya berupa laporan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, informasi keuangan dan data non-akutansi. b. Dilihat dari segi waktu, data yang digunakan data penelitian ini digolongkan kedalam data time series cross section atau disebut dengan
43
poling data yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian atau kegiatan selama periode. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah data nama – nama perusahaan yang menyampaikan pelaporan keuangannnya untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 sampai dengan 31 Desember 2013 yang di peroleh dari Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2010 – 2013, data tanggal penyampaian pelaporan keuangan perusahaan kepada Bapepam, struktur kepemilikan perusahaan, otoritas jasa keuangan (OJK) dan data tanggal perusahaan terdaftar di Daftar Efek Syariah yang dapat diambil dari ISSI (Indonesia Syaria Stoke Index), situs resmi emiten di http:www.idx.co.id. sedangkan data lainnya diambil dari berbagai sumber yang terkait dalam pembahasan penelitian ini. D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel terikat (Y) Variabel terkait dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. pengukuran variabel terkait ini berdasarkan tanggal penyampaian pelaporan keuangan perusahaan, sesuai dengan bebrapa penelitian sebelumnya. Ketepatan waktu diukur dengan menggunakan variabel dummy, dimana untuk perusahaan yang tidak memiliki ketepatan waktu (terlambat) atau menyampaikan setelah tanggal 31 maret masuk kategori 0 dan unntuk perusahaan yang tepat waktu atau sebelum 1 April masuk kategori 1.
44
2. Variabel Bebas (X) a. Leverage Pengukuran leverage dalam penelitian ini menggunakan debt to equity ratio. Debt to equity ratio yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri. Adapun perhitungannya : (Husnan,1998)63 b. Profitabilitas Profitabilitas suatu perusahaan diukur dengan menggunakan aktivanya secara produktif yanitu dengan return on asset. ROA adalah rasio yang menunjukan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan (santoso, 1995)64untuk menghitung tingkat profitabilitas suatu perusahaan yang dinilai dari perhitungan ROA menurut Wild dkk (2005)65 adalah sebagai berikut :digunakan rumus berikut ini :
Keterangan : ROA : Return on Asset EAT : earning after tax (laba sesudah pajak)
63 Husnan Suad dan Enny Pudjiastuti,Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, (UPP AMP YKPN. Yogyakarta 1998),h.69. 64 Santoso, Rudy, Tri,Prinsip Dasar Akunatnsi Perbankan (Yogyakarta : Andi Offset, 1995),h.73. 65 Wild, John J, K. R. Subramayam,; dan Halsey, Robert F,Financial Statement Analyisis. (Jakarta: Salemba Empat, 2005), h.76-97.
45
TA : total aktiva c. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan bisa diukur dengan menggunakan total aktiva, penjualan atau modal dari perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan proksi total aktiva. d. Umur Perusahaan Umur perusahaan dalam penelitian ini tanggal perusahaan terdaftar atau listed di bursa efek indonesia e. Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan Konsentrasi kepemilikan pihak luar dalam penelitian ini diukur dengan prosentase kepemilikan saham terbesar yang dimiliki oleh pihak luar perusahaan (kartikasari dan luluk, 2010)66 E. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan pengaturan dan penyusunan data dalam bentuk numeric dan grafik. Ukuran yang digunakan dalam deskripsi data pada penelitian ini antara lain berupa
: frekeunsi, tendensi sentral
66
Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada,“Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”,Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 10, no 1 (Januari, 2010): h.43-54.
46
(mean,median,modus) disperse (standar deviasi, varian), dan koefisien korelasi antar variabel penelitian. 2. Uji Hipotesis a. Analisi Regresi Logistik Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi logistik (logistic regression). Regresi logistik digunakan dalam penelitian ini karena variabel dependennya bersifat kategorikal (nominal atau non metrik) dan variabel independennya kombinasi antara metrik dan non metrik (imam ghozali, 2002)67. Dalam teknik analisis ini tidak melakukan uji nomalitas data karena menurut imam ghozali (2002)68logistic regression tidak melakukan uji normalitas pada variabel bebasnya. Asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabelnya merupakan campuran antara kontinyu (metric) dan kategorikal (non metric). Menurut Mudrajat Kuncoro (2001)69 regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas atas variable bebas yang digunakan dalam model, artinya variabel penjelasnya tidak harus memiliki distribusi normal. Linear maupun varian yang sama dalam setiap group. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya merupakan variabel dummy sedangkan variabel bebasnya adalah campuran, maka model analisisnya adalah sebagai berikut :
67 Ghazali Imam Prof.Dr,Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang : BP UNDIP, 2001),h. 26. 68 Ghazali Imam Prof.Dr,Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang : BP UNDIP, 2001),h. 26. 69 Kuncoro Mudrajad, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Jogjakarta: Erlangga (2003),h.93.
47
𝑖 𝑎
𝑏 𝐷𝐸𝑅
𝑏 𝑅
𝑏
𝐸
𝑏
𝐸
𝑏
𝑒
Keterangan : In (TL/1-TL) TL = profitabilitas bahwa perusahaan melaporkan laporan keuangan tepat pada waktunya 1-TL = profitabilitas bahwa perusahaan melaporkan laporan keuangan secara tidak tepat waktu Dimana = jika perusahaan menyampaikan pelaporan tepat waktu = 1 jika perusahaan menyampaikan pelaporan tidak tepat waktu = 0 A = konstanta DER = leverage keuangan (debt to equity ratio) ROA = profitabilitas (return on asset) SIZE = ukuran perusahaan AGE = umur perusahaan OUT = kepemilikan pihak luar perusahaan (outsider ownership concertration) e = error langkah – langkah analisis:
48
1. Menilai kelayakan model regresi : dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan dari hosner and lemeshow test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesa nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikansi antara model yang diprediksi dengan nilai observasinya sehingga godness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Sebaliknya jika nilai signifikansi dari hosner dan lemeshow test lebih besar dari 0,05, maka hipotesa nol tidak dapat ditolak yang berarti tidak ada perbedaan signifikan antara model yang perbedaan signifikan antara model yang diprediksikan dengan nilai observasinya sehingga model dapat diterima karena model mampu memprediksikan nilai observasinya. 2. Menilai keseluruhan model (overall model fit) : dari angka -2 log likehood, dimana pada awal (block number =0) angka -2 LL harus turun pada Block number =1. Penurunan ini dimana likehood pada regresi lebih baik 3. Menguji koefisien regresi : dengan uji t untuk melihat tingkkat signifikansi secara statistik yaitu <0,05 atau >0,05. b. Uji koefisien determinasi ( Koefisien determinasi (
) intinya digunakan untuk mengetahui seberapa
besar variabilias variabel – variabel indenpenden maupun memperjelas variabilitas variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi logistic dapat dilihat pada nilai Nagelkerker Square. Nilai Nigelkerke R Square dapat diinprestasikan seperti nilai R square pada regresi berganda. Adjusted
berarti
49
sudah disesuaikan dengan derajat bebas dari masing – masing jumlah kuadrat yang tercakup di dalam perhitungan Adjusted
. Untuk membandingkan dua
maka hharus memperhitungkan banyaknya variabel X yang ada dalam model. Hal ini dapat dilakukan menggunakan Adjusted
yaitu:
𝑢 𝑡𝑒 Pada penelitian ini goodnessof fit digunakan untuk mengetahui ukuran ketepatan model yang dipakai, yang dinyatakan dengan beberapa persen variabel tidak bebas dijelaskan oleh variabel bebas yang dimasukkan dalam model logit. Sedangkan rumus untuk goodness of fit yang berdasarkan likehood function ini adalah sebagai berikut :
𝑅
Dimana : Lo
: nilai maksimum likehood function (fungsi profitabilitas) jika semua
koefisien (β) kecuali intersep (α) benilai 0. Lt : nilai dari likehood function untuk semua paarameter (α dan β) di dalam model. c. Uji t- Statistik (Uji Parsial) Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan alat uji yaitu uji t. Pengujian ini digunakan untuk melihat pengaruh dari masing – masing variabel secara individu terhadap variabel tidak bebas. Untuk melihat nilai signifikansi
50
masing – masing parameter yang diestimasi, maka digunakan t –test dengan rumus :
𝑡
𝑡𝑒 𝑡
Dimana : β = koefisien regresi β
standar error atas koefisien regresi variabel
Dengan kriteria pengujian : 1. Jika 𝑡
𝑡
maka hipotesis diterima
2. Jika 𝑡
𝑡
maka hipotesis ditolak
Dengan tingkat kepercayaan (α) untuk pengujian hipotesis adalah 95% atau α = 0,05 maka : 1. Jika nilai signifikansi α sampai
diterima.
2. Jika nilai signifikansi α sampai
0,05 dan koefisien regresi (beta) positif. Maka
0,05 dan koefisien regresi (beta) negatif , maka
ditolak.
3. Jika nilai signifikansi α atau negatif maka
0,05 walaupun koefisien regresi (beta) positif
sampai
ditolak.
51
F. Hubungan Antar Variabel a. Hubungan Leverage Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Leverage mengacu pada seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada kreditor dalam membiayai aktiva perusahaan. Weston dan Copelan (1995)70 menyatakan bahwa rasio leverage mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Leverage keuangan dapat diartikan sebagai penggunaan asset dan sumber dana (source of fund) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Suatu perusahaan yang memiliki leverage keuangan yang tinggi berarti memiliki banyak hutang pada pihak luar. Ini berarti perusahaaan tersebut memiliki risiko keuangan yang tinggi karena mengalami kesulitan keuangan (financial distress) akibat hutang yang tinggi. Penelitian Schwartz Dan Soo (1996)71 menunjukan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya dibanding perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan juga merupakan berita buruk (bad news) sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya.
70
Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis. Jurusan Sains Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, 2004), h. 24. 71 Kadir Abdul, “faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporang keuangan studi empiris pada perusahaan manufaktur di bursa efek jakarta”,Jakarta : STIE Indonesia. Volume 12 , no.1 (April 2011): h.2.
52
Hasil dari penelitian Hilmi dan Ali (2008) dan Ukago (2004)72 menyatakan bahwa leverage berpengaruh signifikan negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan. Dalam penelitian Ainum Naim (1998)73 Dan Respati (2001)74 keduanya dalam penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa debt to equity atau financial leverage tidak signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aktivitas perusahaan semakin tinggi leverage suatu perusahaan maka mencerminkan seberapa besar resiko keuangan perusahaan. Tingginya resiko keuangan karena ada kemungkinan bahwa perusahaan tidak dapat melunasi kewajibannya. Keadaan ini dapat menyebabkan perusahaan tidak tepat waktu dalam menyampaikan pelaporan keuangannya. Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dikemukakan, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : b. Hubungan Profitabilitas Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Profitability menunjukan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan, sehingga dapat dikatakan bahwa profit merupakan berita baik (good
72
Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis. Jurusan Sains Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, 2004), h. 25. 73 Na’im Ainun. “Timeliness of annual financial statement submission: preliminary empirical evidence from indonesia”,Jurnal universitas gajah mada (1998): h.50. 74 Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan”,Jurnal informasi, perpajakan, akutansi dan keuangan publik. Universitas trisakti.Vol.2,no.1 (Januari, 2007): h.30.
53
news) perusahaan sehingga perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi yang berisi berita baik. Oleh karena itu, perusahaan yang mampu menghassilkan profit cenderung lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami kerugian. Penelitian mengenai hubungan profitability terhadapa ketepatan waktu yang dilakukan oleh Dyer dan McHugh (1975)75 menemukan bukti empiris bahwa profitability tidak secara signifikan mempengaruhi keterlambatan pelaporan keuangan (profit) untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu atau perusahaan yang mengalami kerugian akan melaporkan terlambat. Givoly dan palmon (1982) dalam Ukago (2004)76 menyebutkan bahwa ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan, jika pengumuman laba berisi berita baik mungkin akan cenderung dilaporkan tepat waktu, sedangkan jika pengumuman laba berisi berita buruk pihak manajemen akan terlambat untuk menyampaikan laporan keuangan. Hasil dari penelitian dari Owusu dan Ansah (2000), Catrinasari (2006), hilmi dan Ali (2008) dan Kartikasari dan Luluk (2010) menemukan bukti empiris bahwa profitabilitas bahwa profitabilitas secara signifikan mempengaruhi ketepatan pelaporan keuangan. Sehingga ada kecendrungan bagi perusahaan yang
75
Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan”,Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi Dan Keuangan Publik. Universitas Trisakti..Vol.2,no.1 (Januari, 2007): h.27-42. 76 Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, 2004), h.31.
54
mengalami keuntungan untuk menyampaikan laporan keuangannnya secara tepat waktu. Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : c. Hubungan Ukuran Perusahaan Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Menurut Dyer dan McHugh (1975) dalam Ukago (2004)77 perusahaan besar lebih konsisten untuk tepat waktu dibandingkan perusahaan kecil dalam menginformasikan laporan keuangannya, karena disorot oleh masyarakat. Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Penelitian lain mengenai ukuran perusahaan dan pengaruhnya terhadap ketepatan pelaporan keuangan dilakukan pula oleh Naim (1999)78. Hasil penelitian memperoleh bukti empiris bahwa ukuran perusahaan (diproksi sengan total asset dan total penjualan ) tidak signifikan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Selain itu ditemukan bukti empiris mengenai hubungan keterlambatan dan ukruan perusahaan dalah positif walaupun hasilnya tidak
77
Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, 2004), h. 42. 78 Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan”,Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi Dan Keuangan Publik. Universitas trisakti.Vol.2,no. 1 (Januari, 2007): h.27-42.
55
signifikan. Namun Owusu dan Ansah (2000) dalam Saleh (2004)79, menemukan bahwa ukuran perusahaan merupakan prediktor signifikan dari ketepatan waktu pelaporan keuangan. Menurut Respati (2004)80 menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : d. Hubungan Umur Perusahaan Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Umur perusahaan menunjukan kredibilitas maupun reputasi perusahaan dimata masyarakat. Jika perusahaan telah lama berdiri biasanya dianggap memiliki kinerja yang baik sehingga menimbulkan kepercayaan masyarakat. Perusahaan yang telah lama berdiri, secara langsung membuktikan bahwa perusahaan mampu bertahan dan meraih laba dalam berbagai kondisi ekonomi. Selain itu pula, menunjukan bagaimana perusahaan yang dapat mempertahankan reputasi maupun posisi dalam industri dalam suatu persaingan yang semakin ketat. Menurut kaplan dan Norton (1996) dalam Rachmad Saleh (2004)81 berdasarkan keterkaitan dengan tujuan keuangan dalam siklus hidup perusahaan secara eksplisit bahwa tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk 79 Saleh Rahmad, “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. (Tesis Fakultas Ekonomi, Universitas diponegoro, 2004),h.39. 80 Dwi Astuti Christina,“Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”,Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi dan Keuangan Publik. Universitas trisakti.Vol.2,no.1 (Januari, 2007),h.27-42. 81 Saleh Rahmad. “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. (Tesis Fakultas Ekonomi, Universitas diponegoro, 2004),h.41.
56
menghasilkan keuntungan finansial kepada investor dan meningkatkan kinerja perusahaan. Maka capability sistem informasi yang dapat menyedia informasi yang tepat waktu dalam prespektif pembelajaran dan pertumbuhan suatu perusahaan. Menurut Kartikasari dan Luluk (2010)82 menemukan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan perusahaan go public yang terdaftar di BEI. Owusu dan Ansah (2000) dan Ukago (2004)83 menyatakan ketika sebuah perusahaan berkembang menyebabkan penundaan laporan keuangan yang luar biasa yang dapat diminimalisasi. Pernyataan ini menunjukan bahwa perusahaan berumur
lebih
tua,
memiliki
pengalaman
yang
lebih
banyak
dalam
mempublikasikan laporan keuangannya. Perusahaan yang memiliki pengalaman lebih banyak akan lebih menyadari mengenai pentingnya ketepatan waktu pelaporan keuangan suatu perusahaan. Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : e. Hubungan Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
82
Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada,“Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”,Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 10, no. 1 (Januari 2010): h. 43-54. 83 Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, 2004), h. 21.
57
Kepemilikan perusahaan dari pihak luar mempunyai kekuatan lebih besar untuk menekan manajemen perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan secara tepat waktu. Pihak luar membutuhkan informasi finansial berupa laporan keuangan yang disampaikan secara tepat waktu untuk pengambilan keputusan investasi mereka. Karena itu kepemilikan pihak luar oleh perusahaan dirasakan memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Menurut Ukago (2004)84 pemilik perusahaan dari pihak luar dianggap berbeda dari pihak dalam, dimana kecil kemungkinan pemilik dari pihak luar untuk terlibat dalam urusan bisnis sehari – hari. Menurut Respati (2001)85 dengan adanya konssentrasi kepemilikan pihak luar maka pihak manajemen akan lebih mendapat tekanan dari pihak luar atau shareholder uuntuk lebih tepat waktu. Bukti empiris menunjukan bahwa konsentrasi kepemilikan pihak luar secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Upaya manajemen untuk menunjukan kinerja baik adalah dengan menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja perusahaan dan posisi perubahan keuangan perusahaan bagi pemilik perusahaan dari pihak luar. Pemilik perusahaan dari pihak luar mempunyai kekuatan yang besar untuk menekan manajemen dalam menyajikan informasi secara tepat waktu, karena ketepatan
84
Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, 2004), h.48. 85 Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan”,Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi dan Keuangan Publik. Universitas Trisakti.Vol.2,no.1 (Januari, 2007): h.27-42.
58
waktu pelaporan keuangan akan mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi. Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dikemukankan sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: G. Hipotesis H1
: leverage berpengaruh signifikan negatif terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. H2
: profitabilitas berpengaruh signifikanpositif terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan. H3
: Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. H4
: Umur Perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. H5
: konsentrasi kepemilikan perusahaan oleh pihak luar berpengaruh
signifikan positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Pasar Modal Syariah Sejarah pasar modal syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dadana Syariah tanggaoleh PT. Danareksa Investment management pada 3 juli 1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT. Danareksa
Investment Management meluncurkan
Jakarta Islamic Index pada pada tanggal 3 juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin meninvestasikan dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah. Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kali dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa berkaitan langsung dengan pasar modal, yaitu fatwa Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang pedoman pelaksanaan investasi untuk reksadana syariah. Selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah dengan kehadiran Obligasi syariah PT. Indosat Tbk pada awal september 2002. Instrumen ini merupakan obligasi syariah pertama dan akad yang digunakan adalah akad mudharabah. Sejarah pasar modal syariah juga dapat ditelusuri dari perkembangan institusional yang terlibat dalam pengaturan pasar modal syariah tersebut.
60
Perkembangan tersebut dimulai dari MoU antara Bapepam dan DSN-MUI pada tanggal 14 Maret 2003. MoU menunjukan adanya kesepahaman antara Bapepam dan DSN-MUI untuk mengembangkan pasar modal berbasis syariah di Indonesia. Dari sisi kelembagaan Bapepam –LK, perkembangan pasar modal syariah ditandai dengan pembentukan tim pengembangan pasar modal syariah pada tahun 2003. Selanjtunya, pada tahun 2004 pengembangan pasar modal syariah masuk dalam struktur organisasi Bapepam dan LK, dan dilaksanaan oleh unit setingkat eselon IV yang secara khususs mempunyai tugas dan fungsi mengembangkan pasar syariah. Sejalan dengan perkembangan industri yang ada, pada tahun 2006 unit eselon IV yang ada sebelumnya ditingkatkan menjadi unit setingkat eselon III. Pada tanggal 23 November 2006, bapepam-LK menerbitkan paket peraturan bapepam dan lk terkait pasar modal syariah. Paket peraturan tersebut yaitu peraturan bapepam dan LK nomor IX.A13 tentang penerbitan Efek syariah dan NomorI.A.14 tentang akad-akad yang digunakan dalam penerbitan efek syariah di pasar modal. Selanjutnya, pada tanggal 31 Agustus 2007 bapepam-Lk menerbitkan peraturan Bapepam dan LK nomor II.K.1 tentang kriteria dan penerbitan Daftar Efek Syariah dan diikuti dengan peluncuran Efek Syariah pertama kali oleh Bapepam dan LK pada tanggal 12 September 2007. Perkembangan pasar modal syariah mencapai tonggak sejarah baru dengan disahkannya UU nomor 19 tahun 2008 tentang surat berharga syariah negara (SBSN) pada tanggal 7 mei 2008, undang-undang ini diperlukan sebagai landasan
61
hukum untuk penerbitan surat berharga syariah negara atau sukuk negara. Pada tanggal 26 Agustus 2008 untuk pertama kalimya pemerintah indonesia menerbitkan SBSN seri IFR0001 dan IFR0002. Pada tanggal 30 juni 2009, bapepam-LK telah melakukan penyempurnaan terhadap peraturan bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang penerbitan Efek Syariah dan II.K.1 tentang kriteria dan penerbitan daftar efek syariah.86 B. Deskriptif Data 1. Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 – 2013 Informasi laporan keuangan tidak bersifat relevan jika tidak disampaikan dengan tepat waktu yaitu harus tesedia bagi pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi informasi tetapi relevansi akan mustahil jika tidak tepat waktu. Oleh karena itu ketepatan waktu adalah batasan penting pada publikasi laporan keuangan. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan menyiratkan bahwa informasi yang disampaikan bermanfaat. Dalam penelitian ini ketepatan waktu pelaporan keuangan diukur dengan variabel dummy. Pada tabel berikut ini dapat dilihat bagaimana tingat ketepatan waktu perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode 2010 – 2013.
86 Sejarah berdiri pasar modal 2015http://www.ojk.go.id/sharia-capital-id
syariah
diakses
pada
tanggal
25
Maret
62
Tabel. 3 Ketepatan Waktu Perusahaan yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 - 2013 Tahun Penelitian Kriteria 2010 2011 2012 2013 Tidak Tepat Waktu 9,8% 11,9% 7,7% 4,3% Tepat Waktu 90,2% 88,1% 92,3% 95,1% Jumlah 100% 100% 100% 100% Sumber : Data diolah dariwww.idx.co.id Pada tahun 2010 terdapat 9,8% perusahaan menyampaikan laporan keuangannya secara tidak tepat waktu dan sebanyak 90,2% perusahaan menyampaikan laporan tepat waktu. Terjadi penurunan pada tahun 2011 dimana, perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu yaitu 88,1%. Kemudian yang tidak tepat waktu 11,9%. Namun terjadi kenaikan yang lebih baik pada pada tahun 2012 dan 2013 yaitu 92,3% dan 95,1% perusahaan yang menyampaikan laporan tepat waktu dan hanya 7,7% dan 4,3% perusahaan menyampaikan laporan tidak tepat waktu. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. 2. Leverage Perusahaan Yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 – 2013 Tingginya leverage tingginya resiko keuangan perusahaan. resiko keuangan perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan dimata masyarakat. Pada penelitian ini leverage diukur menggunakan debt to equity ratio perhitungannya yaitu: Debt to equity ratio =
63
Pada tabel berikut ini disajikan tingkat debt to equity ratio pada perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 – 2013. Tabel. 4 Data Perusahaan Yang Terdafatr dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 – 2013 Berdasarkan Leverage (DER) Tahun Penelitian Kriteria 2010 2011 2012 2013 Minimal 0,00 0,00 0,01 0,00 Maksimal 9,04 16,45 6,57 4,73 Rata-Rata 0,96 1,00 0,90 0,91 Jumlah 143 143 143 143 Sumber : Laporan Keuangan Emiten Berdasarkan tabel 4 di atas terlihat bahwa DER yang dimiliki perusahaan dari tahun ketahun mengalami peningkatan dan penurunan. Perusahaan yang memiliki nilai DER paling tinggi adalah PT. Island Concept Indonesia Tbk dengan tingkat DER sebesar 9,04. DER positif menunjukan bahwa ekuitas perusahaan tersebut bernilai positif yang berarti bahwa modal sendiri lebih besar daripada hutang sedangkan yang terendah adalah PT Inti Agri Resources sebesar 0,00. Pada tahun ini rata – rata tingkat DER perusahaan di Indonesia adalah 0,96. Tahun 2011 terjadi kenaikan tingkat DER yang cukup tinggi dimana perusahaan yang memiliki nilai DER paling tinggi adalah PT Kokoh Inti Arebama Tbk dengan tingkat DER sebesar 16,45. Sedangkan yang terendah adalah PT Inti Agri Resources sebesar 0,00. Pada tahun ini rata – rata tingkat DER di Indonesia adalah 1,00. Tahun 2012 perusahaan yang memiliki nilai DER yang paling tinggi adalah PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk dengan tingkat DER sebesar 6,57, sedangkan yang terendah adalah PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk sebesar 0,01. Pada tahun ini rata – rata tingkat DER perusahaan di Indonesia adalah 0,90. 64
Dan kemudian pada tahun 2013 dimana perusahaan yang memiliki nilai DER paling tinggi adalah PT FKS Multi Agro Tbk sebesar 4,73, sedangkan yang terendah adalah PT Dyviacom Intrabumi Tbk sebesar 0,00. Pada tahun ini rata – rata tingkat DER perusahaan di Indonesia adalah sebesar 0,91. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 2. 3. Profitabilitas Perusahaan Yang Terdaftardalam Daftar Efek Syariah Periode2010 – 2013 Profitability menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan laba merupakan informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya. Pada penelitian ini profitabilitas diukur dengan menggunakan return on investmen yang menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
Persentase ROA yang dihasilkan dalam satu pengukuran menunjukan bahwa setiap RP.1 aktiva mampu menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp X. Pada tael berikut ini disajikan ringkasan profitabilitas perusahaan. Tabel . 5 Data Perusahaan dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 – 2013 Berdasarkan Profitabilitas Kriteria Tahun Penelitian
65
2010 Minimal 0,00 Maksimal 3,15 Rata-Rata 0,11 Jumlah 143 Sumber : Laporan Keuangan Emiten
2011 0,00 0,46 0,08 143
2012 0,00 0,58 0,08 143
2013 0,00 2,65 0,09 143
Dari tabel 5 di atas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas perusahaan mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2010, rata –rata tingkat ROA dalah 0,11. Perusahaan yang memilki tingkat ROA paling tinggi adalah PT Resource Alam Indonesia Tbk yaitu sebesar 3,15, sedangkan ada beberapa perusahaan yang memiliki tingkat ROA terendah diantaranya PT Wicaksana Overseas International Tbk, PT AGIS Tbk, PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk, PT Mas Murni Indonesia Tbk, PT Evergreen Invesco Tbk, PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk, PT Suryamas Dutamakmur Tbk, PT Langgeng Makmur Industri Tbk, PT Ever Shine Tbk dan PT Garda Tujuh Buana Tbk sebesar 0,00. Nilai ROA sebesar 3,15 berarti bahwa perusahaan tersebut memiliki profitabilitas sebesar 3,15% dari total aset yang mereka miliki. Nilai ROA yang negatif berarti perusahaan memiliki mengalami kerugian.untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. Pada tahun 2011, rata – rata tingkat ROA adalah 0,08. Perusahaan yang memiliki tingkat ROA paling tinggi adalah PT Resource Alam Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,46, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat ROA terendah beberapa diantaranya adalah PT Tri Polyta Indonesia Tbk, PT Kedaung Indah Can Tbk, PT Indoexchange Tbk, PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk, PT Centrin Online Tbk, PT Evergreen Invesco Tbk, PT Hotel Mandarine Regency Tbk, PT
66
Indonesia Paradise Property Tbk dan PT Mas Murni Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,00. Tahun 2012, rata – rata tingkat ROA adalah 0,08. Perusahaan yang memiliki tingkat ROA paling tinggi adalah PT Garda Tujuh Buana Tbk yaitu sebesar 0,58, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat ROA terendah diantaranya PT Sierad Produce Tbk, PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk, PT Nusantara Inti Corpora Tbk, PT Langgeng Makmur Industri Tbk, PT Citra Kebun Raya Agri Tbk, PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk, PT Evergreen Invesco Tbk, PT Mas Murni Indonesia Tbk dan PT AGIS Tbk yaitu sebesar 0,00. Dan pada tahun 2013, rata – rata tingkat ROA adalah 0,09. Perusahaan yang memiliki tingkat ROA paling tinggi adalah PT Sierad Produce Tbk yaitu sebesar 2,65, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat terendah diantaranya PT Perdana Karya Perkasa Tbk, PT Pelat Timah Nusantara Tbk, PT Tri Polyta Indonesia Tbk, PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk, PT Nusantara Inti Corpora Tbk, PT Citra Kebun Raya Agri Tbk, PT Global Mediacom Tbk, PT Evergreen Invesco Tbk, PT Mas Murni Indonesia Tbk dan PT AGIS Tbk yaitu sebesar 0,00. 4. Ukuran Perusahaan Yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 – 2013 Ukuran perusahaan juga menunjukan seberapa besar informasi yang terdapat di dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan. semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin banyak pula informasi yang terkandung didalamnya. Pihak manajemen harus
67
mengolah informasi tersebut dengan baik untuk dilaporkan pada pihak yang berkepentingan. Jika pihak manajemen tidak bersedia mengolah informasi tersebut dengan baik, maka laporan keuangan yang dihasilkan tidak akan bisa mencerminkan kondisi perusahaan. bahkan bisa saja laporan keuangan tersebut akan terlihat dibuat secara sembarangan (asal jadi). Pada penelitian ini ukuran perusahaan di proksi dengan total aset yang dimiliki perusahaan. Pada tabel berikut ini disajikan klasifikasi perusahaan berdasarkan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Tabel. 6 Klasifikasi Perusahaan Yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 -2013 Berdasarkan Ukuran Perusahaan Tahun Penelitian Kriteria Aset 2010 % 2011 % 2012 % 2013 Rp.100.000.000.000 48 33,5 45 31,5 45 31,5 45 Rp. 100.000.000.000 – Rp. 34 23,8 35 24,5 39 27,3 35 500.000.000.000 >Rp. 500.000.000.000 61 42,7 63 44 59 41,2 63 Jumlah 143 100 143 100 143 100 143 Sumber : Laporan Keuangan Emiten Berdasarkan tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa perusahaan kecil yaitu perusahaan yang memiliki total aset kurang dari Rp 100.000.000.000.00 pada tahun 2010 adalah sebanyak 33,5% perusahaan atau 48 perusahaan. kemudian pada tahun 2010 cenderung menurun menjadi 31,5%. Kemudian cenderung stabil, dimana pada tahun 2012 dan 2013 masih sebesar 31,5% atau 45 perusahaan. Perusahaan yang tergolong perusahaan menengah yaitu perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp 100.000.000.000,00 sampai Rp 500.000.000.000,00 adalah sebanyak 23,8% pada tahun 2010 atau sebanyak 34 perusahaan dan
68
% 31,5 24,5 44 100
mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan yaitu menjadi 24,5% pada tahun 2011 atau sebanyak 35 perusahaan. pada tahun 2012 sebesar 27,3% atau sebanyak 39 perusahaan dan kembali menurun pada tahun 2013 menjadi 24,5% atau hanya 35 perusahaan. Perusahaan yang tergolong perusahaan besar yaitu perusahaan memiliki total aset lebih dari Rp 500.000.000.000,00 sebanyak 42,7% atau sebanyak 61 perusahaan pada tahun 2010, naik menjadi 44% atau sebanyak 63 perusahaan ditahun 2011, dan mengali penurunan pada tahun 2012 yaitu sebanyak 41,2 atau sebanyak 59 perusahaan, dan pada tahun2013 mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan menjadi 63 perusahaan atau 44%. Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada lampiran 4. 5. Umur Perusahaan Yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 – 2013 Pada dasarnya perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas/ panjang, tidak didirikan hanya untuk beberapa tahun saja. Umur perusahaan merupakan hal yang dipertimbangkan investor dalam menanamkan modalnya, karena umur perusahaan mencerminkan bahwa perusahaan tetap survive dan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bersaing dan dapat mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian. Ketika ssebuah perusahaan berkembang dan para akuntannya belajar lebih banyak masalah pertumbuhan, menyebabkan penundaan yang luar biasa dapat diminimalisasikan.
69
Pada tabel ini disajikan klasifikassi umur perusahaan berdasarkan tahun listednya di Bursa Efek Indonesia Tabel. 7 Klasifikasi Umur Perusahaan dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 -2013 Kriteria Aset Tahun Penelitian 2010 % 2011 % 2012 % 2013 <10 Tahun 62 43,3 59 41,2 45 31,5 43 10 – 20 Tahun 68 47,6 57 39,9 63 44 58 >20 Tahun 13 9,1 27 18,9 35 24,5 42 Jumlah 143 100 143 100 143 100 143 Sumber : Laporan Keuangan Emiten Pada tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa 43,3% perusahaan sampel pada tahun 2010 berumur kurang dari 10 tahun, pada tahun 2011 sedikit mengalami penurunan yaitu menjadi 41,2% atau setara dengan 59 perusahaan. pada tahun 2012 mengalami penurunan yang signifikan menjadi 31,5% atau sebanyak 45 perusahaan dan 30% atau sebanyak 43 perusahaan pada tahun 2013. Sementara perusahaan yang yang berumur
lebih dari 10 sampai 20 tahun sangat
mendominasi yaitu sebesar 47,6% atau 68 perusahaan pada tahun 2010, kemudian menurun menjadi 39,9% atau 57 perusahaan pada tahun 2011 dan menngkat kembali pada tahun 2012 menjadi 44% atau sebanya 63 perusahaan dan pada tahun 2013 menurun kembali menjadi 40,6% atau sebanyak 58 perusahaan. adapun perusahaan yang berumur lebih dari 20 tahun relatif stabil mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu sebesar 9,1% atau sebanyak 13 perusahaan pada tahun 2010, sebesar 18,9% atau sebanyak 27 perusahaan pada tahun 2011, sebesar 24,5% atau sebanyak 35 perusahaan pada tahun 2012 dan 29,4 atau sebanyak 42 perusahaan pada tahun 2013. Untk lebih lengkapnya juga dapat dilihat pada lampiran 5.
70
% 30 40,6 29,4 100
6. Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan Yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 – 2013 Strukutr kepemilikan perusahaan secara langsung akan menentukan besaar kecilnya kekuasaan manajer relatif terhadap pemegang saham. Masalah struktur kepentingan ini dapat menimbulkan konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham. Perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga mempunyai struktur yang menyebabkan berkurangnya konflik agensi antara pemegang saham dan kreditur. Mereka menunjukan bahwa pemegang saham minoritas justru diuntungkan dari adanya kepemilikan keluarga. Semakin besar kepemilikan pihak luar atas sebuah perusahaan semakin besar kekuatan dalam mempengaruhi perusahaan dalam pengambil keputusan. Dalam penelitian ini konsentrasi kepemilikan pihak luar diukur berdasarkan persentasi saham yang dimiliki pihak luar terhadap satu perusahaan. Pada tabel berikut ini disajikan klasifikasi konsentrasi kepemilikan pihak luar terhadap saham perusahaan. Tabel. 8 Klasifikasi Kepemilikan Publik Saham Perusahaan dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 - 2013 Tahun Penelitian Kriteria Aset 2010 % 2011 % 2012 % 2013 <10 % 80 55,9 80 55,9 78 54,5 77 10 % - 50 % 39 27,3 38 26,6 39 27,3 41 >50 % 24 16,8 25 17,5 26 18,2 25 Jumlah 143 100 143 100 143 100 143 Sumber : Laporan Keuangan Emiten Berdasarkan dari tabel 8 dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 sebesar 55,9% perusahaan kurang dari 10% sahamnya dimilki oleh pihak luar. Pada tahun 71
% 53,8 28,7 17,5 100
2011 cenderung stabil 55,9% perusahaan atau sama dengan 80 perusahaan. pada tahun 2012 mengalami penurunan 54,5% atau sebanyak 78 perusahaan dan pada tahun 2013 sebesar 53,8% atau sebanyak 77 perusahaan . perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh pihak luar lebih dari 10% sampai 50% pada tahun 2010 adalah sebanyak 39 perusahaan atau 27,3%, kemudian menurun walaupun tidak signifikan pada tahun 2011 menjadi 38 perusahaan atau sebesar 26,6%, dan mengali peningkatan pada tahun 2012 sebanyak 39 perusahaan atau 27,3% dan 41 perusahaan atau 28,7% pada tahun 2013. Sementara itu perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh pihak luar besar dari 50% adalah sebanyak 16,8% pada tahun 2010 atau sebanyak 24 perusahaan, kemudian sempat mengalami kenaikan pada tahun 2011 menajdi 25 perusahaan atau 17,5% dan sebanyak 26 perusahaan atau 18,2% pada tahun 2012, kemudian menurun kembali menjadi 17,5% pada tahun 2013 atau sebanyak 25 perusahaan. untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6. C. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Dalam penelitian ini ukuran dan deskriptif dari sampel terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel. 9 Descriptive Statistics N TIME
Minimum 572
.00
Maximum 1.00
Mean .9143
Std. Deviation .28011
72
DER
572
.00
16.45
.9469
1.19033
ROA
572
.00
3.15
.0957
.18912
SIZE
572
1.03E5
3.13E13 1.1047E12
2.80916E12
AGE
572
.00
36.00
13.3322
7.35167
OUT
572
.00
96.65
20.5764
26.42564
Valid N (listwise)
572
Sumber : Data Olahan SPSS 16 (2015) Tabel 9 di atas menjelaskan secara deskriptif variabel dalam penelitian ini. Variabel ketepatan waktu pelaporan keuangan (Y) perusahaan yang terdaftar di pasar saham syariah tahun 2010 – 2013 sebanyak 572 buah data, statistik rata – rata yang diperoleh adalah 0,9143 dengan standar deviasi 0,28011. Nilai tertinggi (maksimum) adalah 1 (kategori tepat waktu) dan nilai terendah (minimu) adalah 0 (kategori tidak tepat waktu). Variabel debt to equity to ratio memiliki rata – rata 0,94 dengan standar deviasi 1,28. Debt to equity ratio teringgi (maksimum) 16,45 sedangkan debt to equity ratio terendaha (minimum) adalah sebesar 0,00. Variabel profitabilitas memiliki rata – rata 0,09% dengan standar deviasi 0,18%. Profitabilitas tertinggi (maksimum) adalah sebesar 3,15% sedangkann profitabilitas terendah (minimum)adalah sebesar 0,00%. Variabel ukuran perusahaan memilki rata – rata sebesar 1.104.700.000.000 dengan standar deviasi sebesar 2.809.160.000.000. nilai ukuran perusahaan tertinggi (maksimum) adalah sebesar sebesar 31.300.362.430.266 sedangkan nilai ukuran perusahaan terendah adalah 103054.
73
Variabel umur perusahaan memiliki rata – rata 13,33 tahun dengan standar deviasi 7,35 tahun, umur perusahaan tertinggi (maksimum) adalah 36 tahun sedangkan umur perusahaan terendah (minimum) adalah 0 tahun. Variabel kepemilikan pihak luar perusahaan memilki rata – rata 20,57% dengan standar deviasi 26,42%. Kepemilikan pihak luar tertinggi (maksimum) adalah sebesar 96,65% sedangkan kepemilikan terendah (minimum) adalah sebesar 0,00%. D. Uji Hipotesis 1. Analisis Regresi Logistik Pengujian hipotesis menggunakan model regresi logitik digunakan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio yang di proksi DER, profitabilitas yang diproksi ROA, ukuran perusahaan yang diproksi dengan totat asset, umur perusahaan yang diproksi tahun listed, kepemilikan pihak luar perusahaan yang diproksi own presentase terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. metode yang digunakan dalam penelitian ini regresi logistik adalah metode enter dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Dalam analisis regresi logistik cukup dilihat variables in the equation, pada kolom significant dibandingkan dengan tingkat kealphaan 0,05 (5%). Apabila tingkat signifikansi <0,05, maka Ha diterima.
Tabel. 10 Variables in the Equation B
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
74
Step 1
a
DER
-.148
.090
2.684
1
.101
.862
ROA
1.736
1.916
.821
1
.365
5.675
SIZE
.000
.000
.129
1
.719
1.000
AGE
.030
.022
1.854
1
.173
1.030
OUT
.000
.006
.008
1
.927
.999
1.992
.347
33.053
1
.000
7.332
Constant
a. Variable(s) entered on step 1: DER, ROA, SIZE, AGE, OUT. Sumber : data olahan SPSS 16 (2015)
Tabel 10 menunjukan hasil pengujian dengan regresi logistik pada tingkat signifikasi 5 persen. Dari pengujian dengan regresi logistik diatas maka diperoleh persamaan regresi logistik sebagai berikut: Timeliness = 1,992 – 0,148X1 + 1,736X2 + 0,000X3 + 0,030X4 + 0,000X5 X1 = Leverage X2 = Profitabilitas X3 = Ukuran Perusahaan X4 = Umur Perusahaan X5 = Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan Angka yang dihasilkan dari pengujian tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1) Kostanta (α) Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 1,992. Hal ini berarti jika variabel indenpenden (leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, kepemilikan pihak luar perusahaan) adalah tidak ada atau benilai nol, maka kemungkinan ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah sebesar 1,992 2) Koefeisien regresi (β)
75
Nilai koefisien regresi variabel leverage (
) sebesar -0,148. Hal ini
menunjukan bahwa setiap peningkatan satuan leverage akan mengakibatkan penurunan ketepatan waktu sebesar 0,148. 3) Koefisien regresi (β) Nilai koefisien regresi variabel profitabilitas ( menunjukan
bahwa
setiap
peningkatan
satu
) sebesar 1,736. Hal ini
satuan
profitabilitas
akan
mengakibatkan kenaikan ketepatan waktu 1,736. 4) Koefisien regresi (β) Nilai koefisien regresi variabel ukuran perusahaan (
) sebesar 0,000. Hal
ini menunjukan bahwa setiap peningkatan satu satuan ukuran perusahaan akan mengakibatkan kenaikan ketepatan waktu 0,000. 5) Koefisien regresi (β) Nilai koefisien regresi variabel umur perusahaan (
sebesar 0,030. Hal
ini menunjukan bahwa setiap peningkatan satu satuan umur perusahaan akan mengakibatkan kenaikan ketepatan waktu sebesar 0,030. 6) Koefisien regresi (β) Nilai koefisien regresi variabel konsentrasi kepemilikan pihak luar perusahaan (
) sebesar 0,000. Hal ini menunjukan bahwasetiap peningkatan satu
satuan kepemilikan pihak luar perusahaan akan mengakibatkan peningkatan ketepatan waktu sebesar 0,000. a. Pengujian Model Fit Dan Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Menilai keseluruhan model (overallmodel fit) dengan melihat nilai log likehood pda block number. Bila log likehood pada block number = 0 lebih besar
76
dari nilai log likehood pada black number = 1, maka dapat dikatakan model regresi tersebut baik dan begitu juga sebaliknya jika log likehood pada block number = 0 lebih kecil dari pada log likehood pada block number = 1. Maka dapat dikatakan model regresi tersebut kurang baik.
Tabel. 11 a,b,c
Iteration History
Coefficients Iteration Step 0
-2 Log likelihood
Constant
1
362.042
1.657
2
335.644
2.211
3
334.499
2.358
4
334.494
2.368
5
334.494
2.368
Sumber : data olahan SPSS 16 (2015) Tabel. 12 a,b,c,d
Iteration History
Coefficients Iteration Step 1
-2 Log likelihood
Constant
DER
ROA
SIZE
AGE
OUT
1
359.094
1.580
-.071
.173
.000
.010
.000
2
330.343
2.009
-.125
.511
.000
.021
.000
3
328.341
2.033
-.144
1.134
.000
.029
.000
4
328.220
1.997
-.148
1.656
.000
.030
.000
5
328.218
1.992
-.148
1.735
.000
.030
.000
6
328.218
1.992
-.148
1.736
.000
.030
.000
Sumber : data olah SPSS 16 (2015)
Pada tabel 11 dan tabel 12 dapat diketahui bahwa nilai nilai log likehood pada black number = 0 adalah 334.494 sedangkan nilai block number = 1 adalah 328,218 ini berarti terjadi penurunan sehingga model regresi tersebut baik
77
b. Menguji Kelayakan Model Regresi Untuk menilai kelayakan model regresi dalam memprediksi digunakan uji Chi Square Hosmer and Lemeshow. Jika nilai statistik Hosmer and lemeshow Goodness of fit lebih besar daripada 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai obversinya atau dapat dikatakan model tanpa diterima karena sesuai dengan data observasinya. Tabel. 13 Hosmer and Lemeshow Test Step
Chi-square
1
df
4.563
Sig. 8
.803
Sumber : data olah SPSS 16 (2015)
Tabel 13 menunjukan hasl pengujian Hosmer and Lemeshow. Dengan probabiltas sinifikasi menunjukan angka 0,803, nilai signifikasi yang diperoleh ini lebih besar daipada 0,05 (5%), maka H0 tidak dapat ditolak (diterima). Hal ini berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Atau dapat dikatakan bahwa model mampu memprefiksi nilai observasinya. c. Matrix Klasifikasi Matrik klasifikasi akan menunjukan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Tabel. 14 Classification Table Observed
a
Predicted
78
TIME tidak tepat waktu Step 1
TIME
Percentage tepat waktu
Correct
tidak tepat waktu
0
49
.0
tepat waktu
0
523
100.0
Overall Percentage
91.4
a. The cut value is ,500
Dari tabel 14 diatas dapat dibaca bahwa menurut prediksi, perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu adalah 523. Dan observasi menunjukan perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu adalah 523. Jadi ketepatan model ini adalah 523/523 atau 100%. Dan menurut prediksi, perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangannya tidak tepat waktu adalah 49, dan observasi sesungguhnya menunjukan bahwa perusahaan menyampaikan laporan keungannya tidak tepat waktu adalah 0. Jadi ketepatan model ini adalah 0/49 atau 0,00%. Ketepatan prediksi keseluruhan model ini adalah 91,4%. 2. Uji Koefisien Determinan ( Koefisien
determinasi
)
digunakan
untukmengeahui
seberapa
besar
variabilitas variabel – variabel indenpenden mampu memperjelas variabilitas variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square dapat diinterprestasikan seperti nilai R Square pada regresi berganda. Nilai ini didapat dengan cara membagi nilai Cox & Snell R Square dengan nilai maksimumnya.
Tabel. 15 Model Summary
79
Step
Cox & Snell R
Nagelkerke R
Square
Square
-2 Log likelihood
1
328.218
a
.011
.025
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001.
Tabel 15 menunjukan nilai Nagelkerke R Square . dilihat dari hasil output pengolahan data nilai R Square adalah sebesar 0,025 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel indenpenden adalah sebesar 2,5%, sisanya sebesar 97,5% dijelaskan oleh variabilitas variabel – variabel lain di luar model penelitian. Atau secara bersama – sama variasi variabel debt to equity ratio, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan konsentrasi kepemilikan pihak luar perusahaan dapat menjelaskan variasi variabel ketepatan waktu pelaporan keuangan sebesar 2,5%. 3. Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel indenpenden terhadap variabel dependen secara parsial. Patokan yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai signifikanssi yang dihasilkan dengan alpha 0,05 atau dengan membandingkan 𝑡
dengan 𝑡
.
Berdasarkanhasil olahan data statistik pada tabel 10, maka dapat dilihat pengaruh antara variabel indenpenden terhadap variabel dependen secara parsial adalah sebagai berikut :
80
Leverage Berpengaruh Signifikan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dari tabel 10, dapat diketahui bahwa variabel leverage memiliki nilai signifikansi 0,101 lebih besar dari alpha 0,05 akantetapi nilai 𝑡 2.684 > 1.650. Hal ini menunjukan bahwa variabel leverage (
>𝑡
yaitu
) secara parsial
tidak berpengaruh terhadap ketepaatan waktu pelaporan keuangan (Y). Dengan demikian
dalam penelitian ini tidak diterima.
Profitabilitas Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dari tabel 10, dapat diketahui bahwa variabel profitabilitas memiliki nilai signifikansi 0,365 lebih besar dari alpha 0,05 atau nilai 𝑡 < 1650. Hal ini menunjukan bahwa variabel profitabilitas (
<𝑡
yaitu 0821
) secara parsial tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (Y). Dengan demikian dalam penelitian ini tidak diterima. Ukuran Perusahaan Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dari tabel 10, dapat diketahui bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki nilai signifikansi 0,719 lebih besar dari alphaa 0,05 atau nilai 𝑡
<𝑡
yaitu
0,129 < 1650. Hal ini menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan (
) secara
parsial tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (Y). Dengan demikian
dalam penelitian ini tidak diterima.
81
Umur Perusahaan Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dari tabel 10, dapat diketahui bahwa variabel umur perusahaan memiliki nilai signifiikansi 0,173 lebih besar dari alpha 0,05 akan tetapi nilai 𝑡
>𝑡
yaitu 1,854 > 1650. Hal ini menunjukan bahwa variabel umur perusahaan (
)
secara parsial tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (Y). Dengan demikian Konsentrasi
dalam penelitian ini tidak diterima .
Kepemilikan
Pihak
Luar
Perusahaan
Berpengaruh
Signifikan Positif Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporah Keuangan Dalam tabel 10, dapat diketahui bahwa variabel konsentrasi kepemilikan pihak luar perusahaan memiliki nilai signifikansi 0,927 lebih besar dai alpha 0,05 atau nilai 𝑡
<𝑡
yaitu 0,008 < 1650. Hal ini menunjukan bahwa variabel
konsentrasi kepemilikan pihak luar perusahaan (
) secara parsial tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (Y). Dengan demikian dalam penelitian ini tidak diterima. E. Pembahasan Dalam penelitian ini ditemukan bukti empiris bahwa sebagian besar perusahaan yang terdaftar di pasar saham syariah tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya ke Bapepam. Hal ini menunjukan tingginya kesadaran perusahaan dalam memenuhi perundangan-undangan dibidang pasar modal, khususnya mengenai prinsip keterbukaan penyampaian laporan keuangan
82
tahunan secara tepat waktu di pasar saham syariah. Selain itu, hal ini juga menunjukan besarnya tanggung jawab perusahaan terhadap pihak – pihak yang berkepentingan terhadap informasi laporan keuang perusahaan. Dari hasil penelitian ini, dimana dari tahun ke tahun adanya penurunan perusahaan yang tidak tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan tahunannya. Dari sudut pandang internal emiten kecenderungan ini disebabkan karena emiten menganggap serius terhadapteguran dan sanksi atau denda yang dikenakan, sehingga mendorong emiten menyerahkan laporan keuangannya sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Lebih lanjut masuk pasar modal berarti sudah siap dengan menerima resiko pasar karena fluktuasi harga, sehingga ketegasan sanksi menjadi penting untuk mendukung pelaporan tepat waktu yang turut memberikan andil dalam menciptakan kinerja pasar yang efisien dan efektif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikaji secara statistik dengan logistic regression menghasilkan beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai hal-hal yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan ke bapepam. Berikut ini akan di bahas beberapa temuan hasil penelitian : 1. Leverage Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Dari hasil analisis data statistik dapat dilihat bahwa leverage tidak berperngaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dan nilai signifikansi 0,101 lebih besar dari alpha 0,05 akan tetapi nilai 𝑡
>𝑡
yaitu
2.684 > 1.650. Hal ini menunjukan bahwa leverage secara parsial tidak
83
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan akan tetapi bisa dianggap mempengaruhi ketepatan waktu dikarenakan nilai 𝑡
>𝑡
.
Hal ini berarti variabel leverage yang diproksikan debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan perusahaan, dan tidak ada kecendrungan bagi perusahaan yang mengalami kerugian akan terlambat atau tidak tepat waktu penyampaian pelaporan keuangan mereka. Hal ini dikarenakan karena perusahaan yang memiliki rasio leverage yang tinggi cenderung tidak melakukan pengungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah. Karena perusahaan enggan untuk mempublikasikan kewajiban (jangka pendek maupun jangka panjang) yang menunjukan nilai besar, sehingga jika dipublikasikan dapat meragukan investor. Selain itu leverage tidak dapat menjadi pedoman dalam menentukan luas pengungkapan wajib laporan keuangan hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kebijakan dari masing – masing perusahaan. Penelitian ini mencoba memakai teori Harahap (2004)87 yang menyatakan bahwa rasio terbaik untuk tingkat pemakaian hutang tersebut adalah tidak lebih dari 1. Tetapi apabila digunakan secara berlebihan akan menyebabkan perusahaan tersebut memiliki risiko kebangkrutan yang tinggi.
87
Harahap, Sofyan Syafri,Analisis Kritis atas Laporan Keuangan,(Jakarta: Rajawali Press 2004),h.297.
84
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ainum (1998)88 serta Respati (2001)89. Dimana penelitian yang mereka lakukan menemukan bukti empiris bahwa leverage tidak signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan perusahaan. Temuan terhadap tidak terdapat hubungan antara ratio leverage dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tidak konsisten dengan teori dan hipotesis yang ada. Ketidakkonsistenan ini mengindikasikan baik perusahaan yang tepat waktu maupun perusahaan yang tidak tepat waktu mengabaikan informasi tentang leverage. Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dapat menyelesaikan permasalahan hutang melalui proses restrukturasi hutang. Selain itu kondisi saat ini, masalah hutang dianggap biasa dan bukan permasalahan yang luar biasa selama masih ada kemungkinan penyelesaiannya, sehingga informasi tentang hutang diabaikan perusahaan. 2. Profitabilitas Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Dari hasil analisis data statistik dapat dilihat variabel profitabilitas memiliki nilai signifikansi 0,365 lebih besar dari alpha 0,05 atau 𝑡
<𝑡
yaitu 0.821 < 1.650. hal ini menunjukan bahwa variabel profitabilitas (
) tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (Y). Dengan demikian dalam penelitian ini tidak dapat terima. 88 Na’im Ainun,“Timeliness of Annual Financial Statement Submission: Preliminary Empirical Evidence from Indonesia”,Jurnal universitas gajah mada (1998): h.50. 89 Dwi Astuti Christina,“Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”, Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi dan Keuangan Publik. Universitas Trisakti.Vol.2,no.1 (Januari, 2007): h.30.
85
Variabel profitabilitas yang diproksi dengan ROA tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan atau tidak ada kecendrungan bagi perusahaan yang mengalami kerugian akan terlambat atau tidak tepat waktu. Begitu juga sebaliknya bahwa tidak ada kecendrungan bagi perusahaan yang mengalami keuntungan akan tepat waktu dalam menyampaikan pelaporan keuangan mereka. Artinya kinerja manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan laporan keuangan. Karena rendahnya profitabilitas menunjukan tidak efektifnya aktivitas yang dijalankan perusahaan sehingga perusahaan enggan mengungkapkan laporan keuangannnya secara berlebih karena perusahaan khawatir akan kehilangan para investornya, Hasil penelitian ini mendukung penelitian Dyer dan McHugh (1975)90 dan kartikasari dan ifada (2010)91 yang menemukan bukti empiris bahwa profitabilitas yang diukur dengan ROA tidak secara signifikan mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan perusahaan. sebaliknya tidak sejalan dengan hasil penelitian Owusu dan Ansah (2000)92 dan Ainun (1998)93 bahwa profitabilitas yang diukur dengan ROA secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan perusahaan. 90
Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan”, Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi dan Keuangan Publik. Universitas Trisakti.Vol.2,no.1 (Januari, 2007): h.27-42. 91 Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada,“Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”,Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 10, no.1 (Januari 2010): h,43-54. 92 Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”. (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, 2004), h.31. 93 Na’im Ainun,“Timeliness of Annual Financial Statement Submission: Preliminary Empirical Evidence From Indonesia”,Jurnal universitas gajah mada (1998): h.50.
86
Variabel profitabilitas dari hasil penelitian ini bertanda positif. Hal ini sesuai dengan penelitian Dyer dan McHugh (1975) dan Kartikasari dan Ifada (2010). Sehingga variabel profitabilitas dalam penelitian ini dapat memberikan interpretasi manajerial yang berarti terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan perusahaan-perusahaan yang go publik di pasar saham syariah. Tanda positif untuk variabel profitabilitas dapat menjelaskan bahwa perusahaan yang memperoleh keuntungan mempunyai kecendrungan untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. 3. Ukuran
Perusahaan
Dengan
Ketepatan
Waktu
Penyampaian
Laporan Keuangan Berdasarkan hasil olahan data statistik dapat dilihat bahwa variabel ukuran perusahaan memilki nilai signifikansi 0,719 lebih besar dari alpha 0,05 atau nilai 𝑡
<𝑡
perusahaan (
yaitu 0.129 < 1.650. hal ini menunjukan bahwa variabel ukuran ) tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan (Y). Dengan demikian
dalam penelitian ini tidak dapat diterima.
Variabel ukuran perusahaan yang diproksi dengan total asset tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan peusahaan atau tidak ada kecenderungan bagi perusahaan yang besar akan tepat waktu atau tidak tepat waktu. Begitu juga sebaliknya bahwa tidak ada kecenderungan
bagi
perusahaan
yang
kecil
akan
tepat
waktu
dalam
menyampaikan laporan keuangan mereka. Karena investor tidak terpengaruh oleh
87
besar kecilnya kecilnya perusahaan dalam kapasitas untuk menghasilkan laba dan kelangsungan hidup perusahaan tetapi lebih melihat kinerja perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Ainun (1998)94 dan Respati (2004)95 yang menemukan bahwa ukuran perusahaan yang diukur dengan proksi total asset
tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Sebalinya tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh ukago (2004)96, Catrinasari (2006)97 dan Kartikasari dan ifada (2010)98yang menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktupelaporan keuangan. 4. Umur Perusahaan Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Dari hasil analisis data statitik dapat dilihat bahwa umur peusahaan memiliki nilai signifikasi 0,173 lebih besar dari nilai alpha 0,05 akan tetapi nilai 𝑡
>𝑡
perusahaan (
yaitu 1.854 > 1.650. Hal ini menunjukan bahwa variabel umur ) secara parsial tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan (Y), akan tetapi secara simultan
umur perusahaan bisa
94
Dwi Astuti Christina,“Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”, Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi dan Keuangan Publik. Universitas Trisakti.Vol.2,no.1 (Januari, 2007): h.27-42. 95 Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan”,Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi dan Keuangan Publik. Universitas Trisakti.Vol.2,no.1 (Januari, 2007): h.27-42. 96 Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, 2004), h.42. 97 Catrinasari Renny, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”, (Skripsi S1 Jurusan akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia Jakarta, 2006),h.46. 98 Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada,“Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”,Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 10, No.1 (Januari 2010): h.43-54.
88
dianggap berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dengan demikian
dalam penelitian ini tidak dapat diterima.
Hal ini berarti perusahaan mapan atau perusahaan yang mempunyai umur yang lebih tua tidak menjamin akan melaporkan laporan keuangannyatepat waktu. Hal ini bisa terjadi karena semakin panjang umur perusahaan maka akan semakin komplek juga permasalahan yang dihadapi, sehingga menghambat perusahaan untuk melaporkan laporan keuangannya tepat wkatu. Selain itu, dalam penelitian ini umur perusahaan diukur berdasarkan tanggal listingnya bukan berdasarkan tanggal berdirinya perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Owusu dan Ansah (1998)99 dan Catrinasari (2006)100 yang membuktikan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 5. Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Hasil
ujilogisticregression
menunjukan
bahwa
variabel
konsentrasi
kepemilikan pihak luar memiliki sinifikansi 0,927 lebih besar dari alpha 0,05 atau nilai 𝑡
<𝑡
yaitu 0.008 < 1.650. Hal ini menunjukan bahwa variabel
konsentrasi kepemilikan pihak luar perusahaan (
) tidak berpengaruh terhadap
99
Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, 2004), h.21. 100 Catrinasari Renny, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”, (Skripsi S1 Jurusan akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Indonesia Jakarta, 2006),h.46.
89
ketepatan waktu pelaporan keuangan (Y). Dengan demikian
dalam penelitian
ini tidak dapat diterima. Temuan hasil penelitian ini konsisten dengan hasil Respati (2001)101 dan Kartikasari dan Ifada (2010)102 yang menemukan bahwa kepemilikan oleh pihak luar perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. temuan ini mengindikasikan akibat kondisi ini pemilik perusahaan, lebih
cenderung
mengikuti
perkembangan
stabilitas
ekonomi
dengan
mengabaikan informasi dari informasi. Sehingga desakan kepada manajemen untuk tepat waktu dalam penyampaian pelaporan keuangan tidak menjadi hal yang diutamakan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh ukago (2004)103 dimana dalam penelitian tersebut memberikan bukti bahwa kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini dikarenakan kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan melalui media massa berupa kritikan atau komentar yang semuanya dianggap suara publik atau masyarakat. Dengan adanya konsentrasi kepemilikan pihak luar perusahaan maka akan mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan dengan keinginan
101
Dwi Astuti Christina,“Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan,Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi dan Keuangan Publik. Universitas Trisakti, Vol.2,no.1 (Januari, 2007): h.27-42. 102 Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada,“Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”,Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 10, no.1 (Januari 2010): h.43-54. 103 Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, 2004), h.48.
90
manajerial menjadi perusahaan yang berjalandengan pengawasan. Akibatnya keleluasan manajemen menjadi terbatas. 6. Kesimpulan Pembahasan Dari keseluruhan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada yang signifikan mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan. Sedangkan leverage, profitabilitas, kuran perusahaan, umur perusahaan dan kepemilikan pihak luar perusahaan tidak terbukti mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada satupun dari faktor-faktor tersebut yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan. Sanksi yang diberikan oleh Bapepam pada perusahaan yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan pelaporan keuangannya bisa dikatakan berat bagi perusahaan-prusahaan tersebut. Sanksi yang dikenakan adalah denda Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Bila keterlambatan lebih dari 500 hari maka perusahaan yang bersangkutan akan dihapus dari bursa. Adanya sanksi ini menjadi salah satu alasan bagi perusahaan untuk dapat mematuhi peraturan yang telah ditentukan.
91
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Adapun faktor Leverage secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Adapun secara simultan Leverage berpengaruh signifikan kecil terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dikarenakan nilai nilai 𝑡
>𝑡
yaitu 2.684 > 1.650.
2. Adapun faktor Profitabilitas secara parsial dan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Karena memiliki nilai signifikansi lebih besar dari alpha yaitu 0.101 > 0.05 dan nilai nilai 𝑡
<𝑡
yaitu 0.821 < 1.650.
3. Adapun faktor Ukuran perusahaan secara parsial dan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha yaitu 0.365 > 0.05 dan nilai nilai 𝑡
>𝑡
yaitu 0.129 < 1.650.
4. Adapun faktor Umur perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Akan tetapi secara simultan Umur Perusahaan berpengaruh signifikan kecil terhadap
92
pelaporan keuangan. Hal ini disebabkan karena nilai nilai 𝑡
>𝑡
yaitu 1.854> 1.650. 5. Adapun faktor Konsentrasi kepemilikan pihak luar perusahaan secara parsial dan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha yaitu 0.927 > 0.05 dan nilai nilai 𝑡
<𝑡
yaitu 0.008 < 1.650.
B. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, peneliti menyarankan bahwa : 1. Kepada penelitian selanjutnya hendaknya melakukan penambahan dalam periode penelitain karna penilitian ini hanya dilakukan selama 4 periode 2. Kepada manajemen perusahaan hendaknya dapat meningkatkan kinerja penyajian laporan keuangannya lebih tepat waktu guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi informasi yang terkandung dari laporan keuangan tersebut. 3. Bagi peneliti yang akan datang, sebaiknya memperpanjang periode penelitian sehingga dapat melihat kecendrungan yang terjadi dalam jangka panjang sehingga akan menggambarkan kondisi yang sesungguhnya terjadi.
93
4. Digunakan ukuran yang berbeda, agar dapat melihat hasil dari sudut pandang yang lain, misalnya menggunakan jumlah tenaga kerja sebagai ukuran perusahaan. 5. Jumlah variabel mungkin dapat ditambah menjadi lebih banyak, misalnya dengan menambahkan variabel jenis opini audit, apakah mengeluarkan laporan selain laporan keuangan tahunan (misalnya laporan triwulan, laporan bulanan), jumlah pengungkapan, rata-rata pengalaman kerja pegawai atau persentase penanam modal asing dalam perusahaan.
94
DAFTAR PUSTAKA Ainun Na’im. “Timeliness of Annual Financial Statement Submission: A Preliinary Empirical Evidance From Indonesia”. MakalahUniversitas Gadjah Mada (1998): h.8. Ang, Robert. The Inteligent to Indonesian Capital Market. Edisi 1. Mediasoft; Indonesia, 1997. Arif, Abu Bakar.“Analisis Pengaruh Rasio Leverage, Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Porsi Saham Publik, Dan Umur Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporang Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ. Jurnal Akutansi, Informasi Perpajakandan Keuangan Publik. Univ. Trisakti. Vol. 1 (Jakarta, 2006): h.119 – 133. Aviyanti, Listia Ayu. ”Analisis Pengaruh Kenijakan Deviden, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Ukuran Perusahan Terhadap Kebijakan Hutang “. Skripi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Baridwan, Zaki. Intermediate Accounting. Cetakan Ketujuh. Edisi Tujuh. BPFE. Yogyajakarta. 2000. Brigham Eugene F and Joel F. Houston. Fundamentals of Financial Management; Manajemen Keuangan 1. Jakarta; Erlangga, 2001. Catrinasari,
Renny.”Faktor-faktor
yang Mempengaruhi
Ketepatan
Waktu
Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek
95
Jakarta (BEJ)”. Skripsi S1 Jurusan akuntansi. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, 2006. Cristina, Dwi Astuti. “Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan”. Jurnal informasi, perpajakan, akutansi dan keuangan publik. Universitas trisakti. Vol.2, NO.1(Januari 2007): h.29. Emi, Suriyati.“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Real Estate Property Tahun 20082010". Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau (2013): h.2. Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat, 2007. Ghazali, Imam Prof.Dr. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : BP UNDIP, 2001. Harahap, dan Sofyan Syafri.Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.Jakarta: Rajawali Press. 2004. Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. “Analisis Faktor-faktor yang Mempangaruhi Ketepatan Waktu penyampaian Laporan Keuangan”.Jurnal Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi XI. (2008): h.5. Husnan, Suad. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi II. Yogyakarta: 1998. Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat, 2007 Kadir, Abdul.“Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporang Keuangan Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di
96
Bursa Efek Jakarta”. Jakarta : STIE Indonesia. Volume 12,no 1 (April 2011): h.2. Kartikasari Lisa dan Luluk M. Ifada. “Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia vol 10, No.1 (Januari.,2010): h.43-54. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep-36/Pm/2003 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.(2013),h.2. Lianto,Novice dan Hartono, Kusuma Budi.“Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Report Lag “.Jurnal Bisnis Dan Akutansi. Vol 12, NO.2 (agustus 2010): h 97-106. Lukman, Syamsudin. Manajemen Keuangan Perusahaan . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2004. Munawir,Slamet. Analisa Laporan Keuangan Edisi IV. Yogyakarta: Liberty. 2002. Owusu, Stephen and Ansah. “Timeliness of Corpoation Financial Reporting in Emerging Capital Market : Empirical Evidence Fron the Zimbabwe Stock Exchange”. Journal Accounting and Bussiness. Vol XX (2000): h.241. Saleh, Rahmad. “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta”. Tesis Fakultas Ekonomi, Universitas diponegoro, 2004. Sartono, Agus. Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi. Edisi IV Yogyakarta : BPFE, 2001.
97
Sudarno& Pendriani, M.. “Pemanfaatan Pelaporan Interin Bagi Investor dan Kreditur, Serta Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Tahunan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan , Vol.2 NO.1 (2008): h.321-334. Srimindarti, Ceacilia. “Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”. Univ Stikumbang Semarang, Vol : 7 NO. 1 (April, 2008): h.14 -21. Ukago, Kristianus. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”. Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, 2004. UU No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Wild, John J, K. R. Subramayam, dan Halsey, Robert F. Financial Statement Analyisis. Jakarta: Salemba Empat, 2005. http://www.neraca.co.id,article,Greget-Otoritas-Bursa.
98
Lampiran 1 : Data Ketepatan Waktu Penyampaian Pelaporan Keuangan
No
Nama Perusahaan
2010
2011
2012
2013
1
PT Astra Argo Lestari Tbk
1
1
1
1
2
PT BISI International Tbk
1
1
1
1
3
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk
1
1
1
0
4
PT BW Planation Tbk
1
1
1
1
5
PT Gozo Plantations Tbk
1
1
1
1
6
PT Inti Agri Resources
1
1
1
1
7
PT PP London Suatera Indonesia Tbk
1
1
1
1
8
1
1
1
1
9
PT Sampoerna Agro Tbk PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk
1
1
1
1
10
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
1
1
1
1
11
PT Cita Mineral Investindo Tbk
1
1
1
1
12
PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk
0
1
1
1
13
PT Energi Mega Persada Tbk
1
1
0
1
14
PT Garda Tujuh Buana Tbk
1
1
0
0
15
PT Harum Energy Tbk
1
1
1
1
16
PT Resource Alam Indonesia Tbk
1
1
1
1
17
PT Perdan Karya Perkasa Tbk
1
1
1
1
18
PT Timah (Persero) Tbk
1
1
1
1
19
PT Alakasa Idustrindo Tbk
1
1
1
1
20
PT Asahimas Flat Glass Tbk
1
1
1
1
21
PT Chareon Pokphand Indonesia Tbk
1
1
1
1
22
PT Kageo Igar Jaya Tbk
1
1
1
1
23
PT Intanwijaya International Tbk
0
1
1
1
24
PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk
1
1
1
1
25
PT Jaya Pari Steel Tbk
1
1
1
1
26
PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk
1
1
1
1
27
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
1
1
0
1
28
PT Lion Metal Works Tbk
1
1
1
1 99
29
PT Lionmesh Prima Tbk
1
1
1
1
30
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
1
1
1
1
31
PT Sekawan Intipratama Tbk
1
1
1
1
32
PT Sierad Produce Tbk
1
0
0
1
33
PT Holciem Indonesia Tbk
1
1
1
1
34
Ptsemen Gresik (Persero) Tbk
1
1
1
1
35
PT Acidatama Tbk
1
1
1
1
36
PT Surya Toto Indonesia Tbk
1
1
1
1
37
PT Tri Polyta Indonesia Tbk
1
1
1
1
38
PT Trias Sentosa Tbk
1
1
1
1
39
PT Yanaprima Hastapersada Tbk
1
1
1
1
40
PT Astra Inetrnational Tbk
1
1
1
1
41
PT Astra Otoparts Tbk
1
1
1
1
42
PT Indo Kordsa Tbk
1
1
1
1
43
PT Ever Shine Tbk
1
1
1
1
44
PT Sumi Indo Kabel Tbk
1
0
0
0
45
PT KMI Wire And Cable Tbk
1
1
1
1
46
PT Kabelindo Murni Tbk
1
1
1
1
47
PT Multi Prima Sejahtera Tbk
1
1
1
1
48
PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk
1
1
1
1
49
PT Selamat Sempurna Tbk
1
1
1
1
50
Pt Sugih Energy Tbk
1
0
1
1
51
PT Nusantara Inti Corpora Tbk
1
1
1
1
52
PT Voksel Electric Tbk
1
1
1
1
53
PT Indofarma (persero)Tbk
0
1
1
1
54
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
1
1
1
1
55
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
1
1
1
1
56
PT Kedawung Setia Industrial Tbk
1
1
1
1
57
PT Kedaung Indah Can Tbk
1
1
1
1
58
PT Kalbe Farma Tbk
1
1
1
1
59
PT Langgeng Makmur Industri Tbk
1
1
1
1
100
60
PT Pyridarn Farma Tbk
1
1
1
1
61
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
1
1
1
1
62
1
1
1
1
63
PT Mandom Indonesia Tbk PT Ultar Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk
1
1
1
1
64
PT Unilever Indonesia Tbk
1
1
1
1
65
PT Alam Sutera Realty Tbk
1
1
1
1
66
PT Bumi Citra Permai Tbk
1
0
1
1
67
PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk
1
0
1
1
68
PT Bukit Darmo Property Tbk
1
1
1
1
69
PT Sentul City Tbk
1
1
1
1
70
PT Citra Kebun Raya Agri Tbk
0
0
1
1
71
PT Cowell Development Tbk
1
1
1
1
72
PT Ciputra Development Tbk
1
1
1
1
73
PT Ciputra Surya Tbk
1
1
1
1
74
PT Duta Graha Indah Tbk
1
1
1
1
75
PT Intiland Development Tbk
1
1
1
1
76
PT Duta Pertiwi Tbk
1
1
1
1
77
PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
1
1
1
1
78
0
1
1
1
79
PT Perdana Garudaprima Tbk PT Jakarta International Hotels & Development Tbk
1
1
1
1
80
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
1
1
1
1
81
PT Jaya Real Property Tbk
1
1
1
1
82
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk
1
1
1
1
83
PT Global Land Development Tbk
1
1
1
1
84
PT Lamicitra Nusantara Tbk
1
1
0
1
85
PT Lippo Karawaci Tbk
1
1
1
1
86
PT Modernland Realty Ltd Tbk
0
0
0
1
87
PT Indonesia Prima Property Tbk
1
1
1
1
88
PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk
1
1
1
1
89
PT Danayasa Arthatama Tbk
1
1
1
1
90
PT Suryamas Dutamakmur Tbk
0
1
1
1 101
91
PT Total Bangun Persada Tbk
0
1
1
1
92
PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk
0
0
0
0
93
PT Indonesia Air Transport Tbk
1
1
1
1
94
PT Indoexchange Tbk
1
1
1
1
95
PT Inovisi Infracom Tbk
1
0
1
0
96
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
1
1
1
1
97
PT Trada Maritime Tbk
1
0
0
1
98
PT Mahak Media Tbk
1
0
1
1
99
PT PT Ace Hardware Indonesia Tbk
1
1
1
1
100
PT PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk
1
1
1
1
101
PT Bayu Buana Tbk
1
1
1
1
102
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
1
1
1
1
103
PT Global Mediacom Tbk
1
0
1
1
104
PT Centrin Online Tbk
1
1
1
1
105
PT Colorpark Indonesia Tbk
1
1
1
1
106
PT Catur Sentosa Adiparna Tbk
1
1
1
1
107
PT Dyviacom Intrabumi Tbk
1
1
0
1
108
PT Sekar Laut Tbk
1
1
1
1
109
PT FKS Multi Agro Tbk
1
1
1
1
110
PT Grahamas Citrawisata Tbk
1
0
1
0
111
PT Golden Retailindo Tbk
1
1
1
1
112
PT Evergreen Invesco Tbk
1
1
1
1
113
PT Hero Supermarket Tbk
1
1
1
1
114
PT Hotel Mandarine Regency Tbk
1
1
1
1
115
PT Island Concept Indonesia Tbk
1
1
1
1
116
PT Indonesia Paradise Property Tbk
0
1
1
0
117
PT Jasuindo Tiga Perkasa
0
1
1
1
118
PT Kokoh Inti Arebama Tbk
1
0
1
1
119
PT Star Pasific Tbk
1
1
1
1
120
PT Mas Murni Indonesia Tbk
0
0
1
1
121
PT Mitra Adiperkasa Tbk
1
1
1
1
102
122
PT Modern International Tbk
1
1
0
1
123
PT Multi Indocitra Tbk
1
1
1
1
124
PT Multipolar
1
1
1
1
125
PT Media Nusantara Tbk
1
1
1
1
126
PT Matahari Putra Prima Tbk
1
1
1
1
127
PT Metrodata Electronic Tbk
1
1
1
1
128
PT Metro Supermaket Realty Tbk
1
0
1
1
129
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk
1
1
1
1
130
PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk
1
1
1
1
131
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
1
1
1
1
132
PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk
0
1
1
1
133
PT Pusako Tarinka Tbk
1
1
1
1
134
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
1
1
1
1
135
PT Surya Citra Media Tbk
1
1
1
1
136
PT Hotel Sahid Jaya Tbk
1
0
1
1
137
PT Skybee Tbk
1
1
1
1
138
PT Sena Topas Tourism Industry Tbk
1
1
1
1
139
PT AGIS Tbk
0
1
1
1
140
PT Tempo Inti Media Tbk
1
1
1
1
141
PT Tunas Ridean Tbk
1
1
1
1
142
PT United Tractors Tbk
1
1
1
1
143
PT Wicaksana Overseas International Tbk
1
1
1
1
Tidak tepat waktu
9,8%
11,9%
7,7%
4,3%
Tepat waktu
90,2%
88,1%
92,3%
95,1%
Jumlah
100%
100%
100%
100%
Lampiran 2: Data Leverage Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Pasar Saham Syariah No 1 2
Nama Perusahaan
2010
2011
2012
2013
PT Astra Argo Lestari Tbk PT BISI International Tbk
0,22 0,17
0,21 0,19
0,33 0,15
0,46 0,16
103
3
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk
0,07
2,04
0,51
3,45
4
PT BW Planation Tbk
1,35
1,52
1,95
1,84
5
PT Gozo Plantations Tbk
0,79
0,88
0,99
1,13
6
PT Inti Agri Resources
0,00
0,00
0,06
0,05
7
PT PP London Suatera Indonesia Tbk
0,22
0,16
0,20
0,21
8
0,33
0,27
0,55
0,67
9
PT Sampoerna Agro Tbk PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk
1,14
1,01
0,82
1,83
10
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
0,27
0,41
0,54
0,71
11
PT Cita Mineral Investindo Tbk
0,08
0,81
0,73
0,80
12
PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk
0,67
1,04
0,64
0,69
13
PT Energi Mega Persada Tbk
1,00
1,83
0,67
1,61
14
PT Garda Tujuh Buana Tbk
0,74
0,42
0,28
0,21
15
PT Harum Energy Tbk
0,40
0,31
0,26
0,22
16
PT Resource Alam Indonesia Tbk
0,72
0,49
0,42
0,45
17
PT Perdan Karya Perkasa Tbk
1,43
1,49
1,27
1,06
18
PT Timah (Persero) Tbk
0,40
0,43
0,34
0,61
19
PT Alakasa Idustrindo Tbk
3,08
4,32
1,70
3,05
20
PT Asahimas Flat Glass Tbk
0,29
0,25
0,27
0,28
21
PT Chareon Pokphand Indonesia Tbk
0,46
0,43
0,51
0,58
22
PT Kageo Igar Jaya Tbk
0,23
0,22
0,29
0,39
23 24 25
PT Intanwijaya International Tbk PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk PT Jaya Pari Steel Tbk
0,04 0,17
0,12 0,15
0,14 0,17
0,08 0,16
104
0,37
0,30
0,15
0,04
26
PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk
0,24
0,04
0,01
0,01
27
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
0,88
1,08
1,30
1,26
28
PT Lion Metal Works Tbk
0,17
0,21
0,17
0,20
29
PT Lionmesh Prima Tbk
0,67
0,71
0,32
0,28
30
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
0,88
1,07
1,59
1,90
31
PT Sekawan Intipratama Tbk
0,94
0,59
0,74
1,73
32
PT Sierad Produce Tbk
0,67
1,08
0,61
1,46
33
PT Holciem Indonesia Tbk
0,53
0,45
0,45
0,70
34
Ptsemen Gresik (Persero) Tbk
0,30
0,35
0,46
0,41
35
PT Acidatama Tbk
0,59
0,43
0,49
0,34
36
PT Surya Toto Indonesia Tbk
0,73
0,76
0,70
0,69
37
PT Tri Polyta Indonesia Tbk
0,46
1,01
1,34
1,23
38
PT Trias Sentosa Tbk
0,64
0,61
0,62
0,91
39
PT Yanaprima Hastapersada Tbk
0,53
0,51
1,12
2,59
40
PT Astra Inetrnational Tbk
1,10
1,02
1,03
1,02
41
PT Astra Otoparts Tbk
1,32
0,31
0,62
0,32
42
PT Indo Kordsa Tbk
1,00
0,38
0,36
0,47
43
PT Ever Shine Tbk
1,28
1,47
1,20
1,46
44
PT Sumi Indo Kabel Tbk
0,22
0,23
0,30
0,20
45 46
PT KMI Wire And Cable Tbk PT Kabelindo Murni Tbk
1,05 0,78
0,51 1,63
0,37 1,73
0,51 1,43
47
PT Multi Prima Sejahtera Tbk
0,29
0,33
0,28
0,04
105
48
PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk
0,87
1,68
0,68
0,68
49
PT Selamat Sempurna Tbk
1,05
0,70
0,76
0,69
50
Pt Sugih Energy Tbk
0,03
0,16
0,41
0,79
51
PT Nusantara Inti Corpora Tbk
1,39
0,27
0,58
0,90
52
PT Voksel Electric Tbk
1,92
2,17
1,82
2,25
53
PT Indofarma (persero)Tbk
1,36
0,83
0,83
1,19
54
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
0,50
0,42
0,48
0,60
55
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
0,49
0,43
0,44
0,52
56
PT Kedawung Setia Industrial Tbk
1,18
1,10
0,81
1,42
57
PT Kedaung Indah Can Tbk
0,34
0,36
0,43
0,33
58
PT Kalbe Farma Tbk
0,31
0,27
0,28
0,33
59
PT Langgeng Makmur Industri Tbk
0,52
0,68
0,99
1,07
60
PT Pyridarn Farma Tbk
0,30
0,43
0,55
0,86
61
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
0,25
0,39
0,81
1,32
62
0,10
0,11
0,15
0,24
63
PT Mandom Indonesia Tbk PT Ultar Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk
0,55
0,55
0,44
0,40
64
PT Unilever Indonesia Tbk
1,15
1,85
2,02
2,12
65
PT Alam Sutera Realty Tbk
1,08
1,16
1,31
1,71
66
PT Bumi Citra Permai Tbk
0,25
0,30
0,77
0,92
67 68
PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk PT Bukit Darmo Property Tbk
1,02 0,40
1,66 0,38
1,11 0,38
0,29 0,43
69 70
PT Sentul City Tbk PT Citra Kebun Raya Agri Tbk
0,17
0,15
0,28
0,55
106
0,03
0,01
0,03
0,01
71
PT Cowell Development Tbk
1,05
1,35
0,57
0,64
72
PT Ciputra Development Tbk
0,91
0,51
0,77
1,06
73
PT Ciputra Surya Tbk
0,69
0,81
1,00
1,71
74
PT Duta Graha Indah Tbk
1,02
0,55
0,75
0,98
75
PT Intiland Development Tbk
0,29
0,50
0,54
0,84
76
PT Duta Pertiwi Tbk
0,72
0,46
0,28
0,24
77
PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
1,80
1,81
2,85
2,24
78
1,00
0,90
0,86
0,66
79
PT Perdana Garudaprima Tbk PT Jakarta International Hotels & Development Tbk
2,08
0,32
0,32
0,29
80
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
1,63
1,59
1,52
1,11
81
PT Jaya Real Property Tbk
1,16
1,15
1,25
1,30
82
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk
1,00
0,60
0,78
0,97
83
PT Global Land Development Tbk
0,07
0,08
0,23
0,21
84
PT Lamicitra Nusantara Tbk
1,94
1,09
0,93
0,71
85
PT Lippo Karawaci Tbk
1,10
0,94
1,17
1,21
86
PT Modernland Realty Ltd Tbk
0,83
1,03
1,06
1,06
87
PT Indonesia Prima Property Tbk
0,88
0,47
0,43
0,53
88
PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk
0,07
0,08
0,08
0,24
89 90
PT Danayasa Arthatama Tbk PT Suryamas Dutamakmur Tbk
1,13 0,62
0,34 0,19
0,34 0,25
0,29 0,38
91
PT Total Bangun Persadatbk
1,85
1,82
1,92
1,72
92
PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk
1,99
2,65
6,57
0,87
107
93
PT Indonesia Air Transport Tbk
2,28
1,90
3,20
3,78
94
PT Indoexchange Tbk
0,22
2,28
2,31
0,14
95
PT Inovisi Infracom Tbk
0,21
0,42
0,27
0,47
96
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
1,25
0,69
0,66
0,65
97
PT Trada Maritime Tbk
0,87
0,71
1,49
1,30
98
PT Mahak Media Tbk
2,45
2,23
2,25
1,63
99
PT PT Ace Hardware Indonesia Tbk
0,16
0,18
0,18
0,29
100
PT PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk
5,86
6,49
1,05
0,02
101
PT Bayu Buana Tbk
1,24
1,19
1,10
1,05
102
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
0,89
0,80
0,85
1,15
103
PT Global Mediacom Tbk
0,76
0,57
0,40
0,58
104
PT Centrin Online Tbk
2,83
0,17
0,30
0,14
105
PT Colorpark Indonesia Tbk
1,05
1,43
1,21
1,30
106
PT Catur Sentosa Adiparna Tbk
2,63
2,38
2,88
3,34
107
PT Dyviacom Intrabumi Tbk
0,15
0,33
0,32
0,00
108
PT Sekar Laut Tbk
0,69
0,74
0,93
1,16
109
PT FKS Multi Agro Tbk
4,42
7,64
6,45
4,73
110
PT Grahamas Citrawisata Tbk
0,82
0,80
0,52
0,52
111 112
PT Golden Retailindo Tbk PT Evergreen Invesco Tbk
0,22 0,19
0,27 0,21
0,23 0,22
0,24 0,29
113
PT Hero Supermarket Tbk
1,72
1,62
2,18
0,45
114 115
PT Hotel Mandarine Regency Tbk PT Island Concept Indonesia Tbk
0,66
0,55
0,32
0,26
108
9,04
4,50
3,15
2,30
116
PT Indonesia Paradise Property Tbk
0,65
0,78
0,86
0,89
117
PT Jasuindo Tiga Perkasa
0,54
0,68
1,16
1,38
118
PT Kokoh Inti Arebama Tbk
3,09
16,45
5,58
2,83
119
PT Star Pasific Tbk
0,07
0,10
0,06
0,05
120
PT Mas Murni Indonesia Tbk
0,12
0,14
0,20
0,25
121
PT Mitra Adiperkasa Tbk
1,50
1,46
1,76
2,22
122
PT Modern International Tbk
1,15
1,51
0,76
0,83
123
PT Multi Indocitra Tbk
0,44
0,41
0,33
0,27
124
PT Multipolar
1,90
0,76
1,00
1,26
125
PT Media Nusantara Tbk
0,72
0,29
0,23
0,24
126
PT Matahari Putra Prima Tbk
0,60
0,81
1,14
1,00
127
PT Metrodata Electronic Tbk
1,64
1,19
1,37
1,47
128
PT Metro Supermaket Realty Tbk
0,41
0,26
0,23
0,19
129
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk
0,85
0,92
0,67
0,85
130
PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk
0,14
0,18
0,22
0,14
131
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
0,50
0,47
0,82
0,79
132
PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk
1,42
2,96
1,01
2,11
133 134
PT Pusako Tarinka Tbk PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
0,37 3,29
0,37 0,32
0,33 0,34
0,29 0,36
135
PT Surya Citra Media Tbk
0,40
0,67
0,32
0,44
136
PT Hotel Sahid Jaya Tbk
0,99
0,36
0,41
0,55
137
PT Skybee Tbk
1,21
0,92
3,58
3,02
109
138
PT Sena Topas Tourism Industry Tbk
1,48
0,56
0,76
0,72
139
PT AGIS Tbk
0,49
0,32
0,26
0,16
140
PT Tempo Inti Media Tbk
1,01
1,02
0,82
1,00
141
PT Tunas Ridean Tbk
0,73
0,73
0,87
0,74
142
PT United Tractors Tbk
0,84
0,69
0,56
0,61
1,86 0,00 9,04 0,96 143
1,17 0,00 16,45 1,00 143
0,72 0,01 6,57 0,90 143
1,00 0,00 4,73 0,91 143
143 PT Wicaksana Overseas International Tbk Minimum Maksimum Rata – rata Jumlah
Lampiran 3 : Data Profitabilitas Perusahaan Pada Pasar Saham Syariah No
Nama Perusahaan
2010
2011
2012
2013
1
PT Astra Argo Lestari Tbk
0,22
0,21
0,33
0,46
2
PT BISI International Tbk
0,17
0,19
0,15
0,16
3
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk
0,07
2,04
0,51
3,45
4
PT BW Planation Tbk
1,35
1,52
1,95
1,84
5
PT Gozo Plantations Tbk
0,79
0,88
0,99
1,13
6
PT Inti Agri Resources
0,00
0,00
0,06
0,05
7
PT PP London Suatera Indonesia Tbk
0,22
0,16
0,20
0,21
8
0,33
0,27
0,55
0,67
9
PT Sampoerna Agro Tbk PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk
1,14
1,01
0,82
1,83
10
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
0,27
0,41
0,54
0,71
11 12
PT Cita Mineral Investindo Tbk PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk
0,08
0,81
0,73
0,80
110
0,67
1,04
0,64
0,69
13
PT Energi Mega Persada Tbk
1,00
1,83
0,67
1,61
14
PT Garda Tujuh Buana Tbk
0,74
0,42
0,28
0,21
15
PT Harum Energy Tbk
0,40
0,31
0,26
0,22
16
PT Resource Alam Indonesia Tbk
0,72
0,49
0,42
0,45
17
PT Perdan Karya Perkasa Tbk
1,43
1,49
1,27
1,06
18
PT Timah (Persero) Tbk
0,40
0,43
0,34
0,61
19
PT Alakasa Idustrindo Tbk
3,08
4,32
1,70
3,05
20
PT Asahimas Flat Glass Tbk
0,29
0,25
0,27
0,28
21
PT Chareon Pokphand Indonesia Tbk
0,46
0,43
0,51
0,58
22
PT Kageo Igar Jaya Tbk
0,23
0,22
0,29
0,39
23
PT Intanwijaya International Tbk
0,04
0,12
0,14
0,08
24
PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk
0,17
0,15
0,17
0,16
25
PT Jaya Pari Steel Tbk
0,37
0,30
0,15
0,04
26
PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk
0,24
0,04
0,01
0,01
27
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
0,88
1,08
1,30
1,26
28
PT Lion Metal Works Tbk
0,17
0,21
0,17
0,20
29
PT Lionmesh Prima Tbk
0,67
0,71
0,32
0,28
30
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
0,88
1,07
1,59
1,90
31
PT Sekawan Intipratama Tbk
0,94
0,59
0,74
1,73
32
PT Sierad Produce Tbk
0,67
1,08
0,61
1,46
33 34
PT Holciem Indonesia Tbk Ptsemen Gresik (Persero) Tbk
0,53
0,45
0,45
0,70
111
0,30
0,35
0,46
0,41
35
PT Acidatama Tbk
0,59
0,43
0,49
0,34
36
PT Surya Toto Indonesia Tbk
0,73
0,76
0,70
0,69
37
PT Tri Polyta Indonesia Tbk
0,46
1,01
1,34
1,23
38
PT Trias Sentosa Tbk
0,64
0,61
0,62
0,91
39
PT Yanaprima Hastapersada Tbk
0,53
0,51
1,12
2,59
40
PT Astra Inetrnational Tbk
1,10
1,02
1,03
1,02
41
PT Astra Otoparts Tbk
1,32
0,31
0,62
0,32
42
PT Indo Kordsa Tbk
1,00
0,38
0,36
0,47
43
PT Ever Shine Tbk
1,28
1,47
1,20
1,46
44
PT Sumi Indo Kabel Tbk
0,22
0,23
0,30
0,20
45
PT KMI Wire And Cable Tbk
1,05
0,51
0,37
0,51
46
PT Kabelindo Murni Tbk
0,78
1,63
1,73
1,43
47
PT Multi Prima Sejahtera Tbk
0,29
0,33
0,28
0,04
48
PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk
0,87
1,68
0,68
0,68
49
PT Selamat Sempurna Tbk
1,05
0,70
0,76
0,69
50
Pt Sugih Energy Tbk
0,03
0,16
0,41
0,79
51
PT Nusantara Inti Corpora Tbk
1,39
0,27
0,58
0,90
52
PT Voksel Electric Tbk
1,92
2,17
1,82
2,25
53
PT Indofarma (persero)Tbk
1,36
0,83
0,83
1,19
54
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
0,50
0,42
0,48
0,60
55 56
PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Kedawung Setia Industrial Tbk
0,49
0,43
0,44
0,52
112
1,18
1,10
0,81
1,42
57
PT Kedaung Indah Can Tbk
0,34
0,36
0,43
0,33
58
PT Kalbe Farma Tbk
0,31
0,27
0,28
0,33
59
PT Langgeng Makmur Industri Tbk
0,52
0,68
0,99
1,07
60
PT Pyridarn Farma Tbk
0,30
0,43
0,55
0,86
61
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
0,25
0,39
0,81
1,32
62
0,10
0,11
0,15
0,24
63
PT Mandom Indonesia Tbk PT Ultar Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk
0,55
0,55
0,44
0,40
64
PT Unilever Indonesia Tbk
1,15
1,85
2,02
2,12
65
PT Alam Sutera Realty Tbk
1,08
1,16
1,31
1,71
66
PT Bumi Citra Permai Tbk
0,25
0,30
0,77
0,92
67
PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk
1,02
1,66
1,11
0,29
68
PT Bukit Darmo Property Tbk
0,40
0,38
0,38
0,43
69
PT Sentul City Tbk
0,17
0,15
0,28
0,55
70
PT Citra Kebun Raya Agri Tbk
0,03
0,01
0,03
0,01
71
PT Cowell Development Tbk
1,05
1,35
0,57
0,64
72
PT Ciputra Development Tbk
0,91
0,51
0,77
1,06
73
PT Ciputra Surya Tbk
0,69
0,81
1,00
1,71
74
PT Duta Graha Indah Tbk
1,02
0,55
0,75
0,98
75
PT Intiland Development Tbk
0,29
0,50
0,54
0,84
76
PT Duta Pertiwi Tbk
0,72
0,46
0,28
0,24
77 78
PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk PT Perdana Garudaprima Tbk
1,80
1,81
2,85
2,24
113
1,00
0,90
0,86
0,66
79
PT Jakarta International Hotels & Development Tbk
2,08
0,32
0,32
0,29
80
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
1,63
1,59
1,52
1,11
81
PT Jaya Real Property Tbk
1,16
1,15
1,25
1,30
82
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk
1,00
0,60
0,78
0,97
83
PT Global Land Development Tbk
0,07
0,08
0,23
0,21
84
PT Lamicitra Nusantara Tbk
1,94
1,09
0,93
0,71
85
PT Lippo Karawaci Tbk
1,10
0,94
1,17
1,21
86
PT Modernland Realty Ltd Tbk
0,83
1,03
1,06
1,06
87
PT Indonesia Prima Property Tbk
0,88
0,47
0,43
0,53
88
PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk
0,07
0,08
0,08
0,24
89
PT Danayasa Arthatama Tbk
1,13
0,34
0,34
0,29
90
PT Suryamas Dutamakmur Tbk
0,62
0,19
0,25
0,38
91
PT Total Bangun Persadatbk
1,85
1,82
1,92
1,72
92
PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk
1,99
2,65
6,57
0,87
93
PT Indonesia Air Transport Tbk
2,28
1,90
3,20
3,78
94
PT Indoexchange Tbk
0,22
2,28
2,31
0,14
95
PT Inovisi Infracom Tbk
0,21
0,42
0,27
0,47
96
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
1,25
0,69
0,66
0,65
97
PT Trada Maritime Tbk
0,87
0,71
1,49
1,30
98
PT Mahak Media Tbk
2,45
2,23
2,25
1,63
99 100
PT PT Ace Hardware Indonesia Tbk PT PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk
0,16
0,18
0,18
0,29
114
5,86
6,49
1,05
0,02
101
PT Bayu Buana Tbk
1,24
1,19
1,10
1,05
102
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
0,89
0,80
0,85
1,15
103
PT Global Mediacom Tbk
0,76
0,57
0,40
0,58
104
PT Centrin Online Tbk
2,83
0,17
0,30
0,14
105
PT Colorpark Indonesia Tbk
1,05
1,43
1,21
1,30
106
PT Catur Sentosa Adiparna Tbk
2,63
2,38
2,88
3,34
107
PT Dyviacom Intrabumi Tbk
0,15
0,33
0,32
0,00
108
PT Sekar Laut Tbk
0,69
0,74
0,93
1,16
109
PT FKS Multi Agro Tbk
4,42
7,64
6,45
4,73
110
PT Grahamas Citrawisata Tbk
0,82
0,80
0,52
0,52
111
PT Golden Retailindo Tbk
0,22
0,27
0,23
0,24
112
PT Evergreen Invesco Tbk
0,19
0,21
0,22
0,29
113
PT Hero Supermarket Tbk
1,72
1,62
2,18
0,45
114
PT Hotel Mandarine Regency Tbk
0,66
0,55
0,32
0,26
115
PT Island Concept Indonesia Tbk
9,04
4,50
3,15
2,30
116
PT Indonesia Paradise Property Tbk
0,65
0,78
0,86
0,89
117
PT Jasuindo Tiga Perkasa
0,54
0,68
1,16
1,38
118
PT Kokoh Inti Arebama Tbk
3,09
16,45
5,58
2,83
119
PT Star Pasific Tbk
0,07
0,10
0,06
0,05
120
PT Mas Murni Indonesia Tbk
0,12
0,14
0,20
0,25
121 122
PT Mitra Adiperkasa Tbk PT Modern International Tbk
1,50
1,46
1,76
2,22
115
1,15
1,51
0,76
0,83
123
PT Multi Indocitra Tbk
0,44
0,41
0,33
0,27
124
PT Multipolar
1,90
0,76
1,00
1,26
125
PT Media Nusantara Tbk
0,72
0,29
0,23
0,24
126
PT Matahari Putra Prima Tbk
0,60
0,81
1,14
1,00
127
PT Metrodata Electronic Tbk
1,64
1,19
1,37
1,47
128
PT Metro Supermaket Realty Tbk
0,41
0,26
0,23
0,19
129
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk
0,85
0,92
0,67
0,85
130
PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk
0,14
0,18
0,22
0,14
131
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
0,50
0,47
0,82
0,79
132
PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk
1,42
2,96
1,01
2,11
133
PT Pusako Tarinka Tbk
0,37
0,37
0,33
0,29
134
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
3,29
0,32
0,34
0,36
135
PT Surya Citra Media Tbk
0,40
0,67
0,32
0,44
136
PT Hotel Sahid Jaya Tbk
0,99
0,36
0,41
0,55
137
PT Skybee Tbk
1,21
0,92
3,58
3,02
138
PT Sena Topas Tourism Industry Tbk
1,48
0,56
0,76
0,72
139
PT AGIS Tbk
0,49
0,32
0,26
0,16
140
PT Tempo Inti Media Tbk
1,01
1,02
0,82
1,00
141
PT Tunas Ridean Tbk
0,73
0,73
0,87
0,74
142
PT United Tractors Tbk
0,84
0,69
0,56
0,61
143
PT Wicaksana Overseas International Tbk Minimal
1,86 0,00
1,17 0,00
0,72 0,00
1,00 0,00
116
Maksimal Rata – rata Jumlah
3,15 0,11 143
0,46 0,08 143
0,58 0,08 143
2,65 0,09 143
Lapiran 4 : Data Ukuran Perusahaan Di Pasar Saham Syariah
No
2010
2011
2012
2013
1
8.791.799
10.204.495
12.419.820
14.963.190
2
1.363.277
1.518.534
1.587.603
1.712.683
3
79.800.944.222
85.707.908.412
108.744.875.199
369.827.799.728
4
2.654.678.284
3.589.031.806
4.912.982.787
6.200.427.308
5
2.095.795.869.754
2.834.598.202.394
3.187.521.383.295
3.201.105
6
405.623.886.312
382.378.022.616
387.240.518.836
365.956.197.714
7
5.561.433
6.791.859
7.551.796
7.974.876
8
2.875.847.106
3.411.026.249
4.137.700.386
4.512.655.525
9
12.475.542
14.721.899
16.247.395
18.381.114
10
12.218.889.770
15.201.235.077
19.708.540.946
21.865.117.391
11
1.425.400.480.785
1.850.655.309.125
1.968.579.105.393
3.773.605.646.333
12
1.212.738.774
1.710.689.375
1.503.500.075
5.516.122.336
13 14
11.762.035.570 440.217.369.336
17.354.833.906 464.367.998.148
2.072.350.845 1.640.001.847.111
2.318.647.634 88.461.429
15
3.470.174
4.645.148
538.639.301
480.621.137
16
52.724.500.219
977.892.896.320
103.801.508
1.060.087.702
17 18
467.804.659.412 5.881.108
471.838.283.186 6.569.807
396.277.483 6.101.007
361.548.802
117
7.883.294 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
159.196.107 2.372.657 6.518.276 347.473.064.455 134.027.872.203 15.346.145.677.737 411.281.598.196 786.163.546.488 17.584.059 303.899.974.798 78.200.046.845 917.662.004 150.912.563.271 2.055.743.204.664 10.437.249 15.562.998.946 364.004.769 1.091.583.115.098 3.003.086 2.029.558.232.720 200.856.257.619 112.857 5.585.852 1.492.727.607 583.252.944.571 600.820.329.651 594.563.516.542 403.194.715.268 150.937.167.032 3.038.412 1.067.103.249.531 40.819.189.042 309.791.883.807 1.126.480.755.029 733.957.862.391
258.483.778 2.690.595 8.848.204 355.579.996.944 125.184.677.577 18.151.331 437.848.660.950 744.581.030.849 21.511.562 365.815.749.593 98.019.132.648 921.277.510 163.233.383.441 2.641.602.932.160 10.950.501 19.661.602.767 361.182.183 1.330.570.029.820 1.604.922 2.132.449.783.092 223.509.413.900 153.521 6.964.227 1.660.119.065 636.930.474.525 635.399.146.504 1.083.523.642.816 642.954.768.386 157.371.466.252 4.736.349 1.136.857.942.381 37.942.900.879 304.802.980.424 1.573.039.162.237 1.114.901.669.774
147.882.362 241.912.806 3.115.421 3.539.393 12.348.627 15.722.197 312.342.760.278 314.746.644.499 132.278.839.079 136.142.063.219 22.755.160 26.607.241 398.606.524.648 376.540.741.943 740.753.171.392 788.749.190.752 2.561.947 2.379.504 433.497.042.140 498.567.897.161 128.547.715.366 141.697.598.705 110.616 124.420 184.367.259.026 272.597.818.158 3.298.123.574.771 3.155.680.394 12.168.517 14.894.990 26.579.083.786 30.792.884.092 402.108.960 420.782.548 1.522.663.914.388 11.746.177.682.568 1.687.115 1.907.438 2.188.129.039.119 3.260.919.505.192 349.438.243.276 613.878.797.683 182.274 213.994 8.881.642 12.617.678 229.933.238 239.028.396 80.464.521 73.651.605 79.667.324 72.066.581 1.161.698.219.225 1.337.022.291.951 722.941.339.245 654.296.256.935 172.268.827.993 196.390.816.224 624.485.895 629.065.832 1.441.204.473.590 1.701.103.245.176 378.434.227 523.478.188 379.900.742.389 459.118.935.528 1.698.078.355.471 1.955.830.321.070 1.188.618.790.410 1.294.510.669.195
118
54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89
13.361.313 15.222.857 17.753.480 1.657.291.834.312 1.794.242.423.105 2.076.347.580.785 557.724.815.222 587.566.985.478 570.564.051.755 85.942.208.666 87.419.114.499 94.955.970.131 7.032.496.663.288 8.274.554.112.840 9.417.957.180.958 608.920.103.517 685.895.619.326 815.153.025.335 100.586.999.230 118.033.602.852 135.849.510.061 568.265.341.826 759.136.918.500 1.204.944.681.223 1.047.238.440.003 1.130.865.062.422 1.261.572.952.461 2.006.595.762.260 217.918.197.943 2.420.783.382.029 8.701.262 10.482.312 11.984.979 4.587.986.472.840 6.587.986.472.840 10.946.417.244 191.717.227.775 237.541.563.214 341.565.287.503 191.368.442.289 197.342.817.672 178.403.632.950 1.017.544.318.408 976.488.666.616 899.948.360.908 4.814.315.153.733 5.290.382.916.872 6.154.231.305.371 1.200.250.314.059 1.181.111.445.275 1.213.229.329.031 266.939.286.532 385.681.565.146 1.778.428.912.031 9.378.342.136.927 11.524.866.822.316 15.023.391.727.244 2.609.229.793.505 3.529.028.283.751 4.428.210.643.555 1.959.238.097.462 1.485.580.913.441 1.757.959.418.449 4.599.239.260.454 5.691.909.741.708 6.091.751.240.542 4.723.365.274.851 5.188.186.444.790 6.592.254.980.112 358.990.245.785 487.193.845.496 900.597.066.316 1.184.685.940.567 1.236.255.766.968 1.310.251.294.004 4.776.300.970 4.362.366.221 4.454.535.086 1.952.978.239.516 2.228.434.922.345 2.557.731.220.187 3.295.717.307 4.084.414.957 4.998.260.900 3.335.857.281.974 5.597.356.750.923 7.077.817.870.077 2.091.913.170.503 1.948.666.123.846 2.728.806.704.532 604.528.491 591.979.523 598.919.130 16.155.384.919.926 18.259.171.414.884 24.869.295.733.093 2.032.644.356.215 2.410.399.588.075 4.591.920.046.013 767.521.532.169 738.221.345.249 774.036.052.884 117.301.086.414 135.937.211.458 152.811.855.863 3.475.736.555 3.478.445.408 3.558.903.785
21.267.470 2.471.939.548.890 850.233.842.186 98.295.722.100 11.315.061.275.026 822.189.506.877 175.118.921.406 1.822.689.047.108 1.465.952.460.752 2.811.620.982.142 13.348.188 14.428.082.567 432.216.712.637 561.406.598.837 845.943.360.908 10.665.713.361.690 1.195.091.495.336 1.944.913.754.306 20.114.871.381.857 5.770.169.834.673 2.100.802.668.869 7.526.470.401.005 7.473.596.509.696 1.307.846.871.186 1.332.646.538.409 6.463.220.155 3.417.012.222.326 6.163.177.866 8.255.167.231.158 7.361.429.209.148 612.074.767 31.300.362.430.266 9.647.813.079.565 822.190.160.767 158.997.539.543 5.550.429.286
119
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125
2.063.046.866.205 1.589.349.600.405 1.759.229.042 593.412.811 34.372.658.505 1.122.418.457.348 99.758.447 2.184.537.656.953 399.906.465.038 1.191.333.479.259 146.194.762.072 218.480.845.229 736.913.618.738 12.959.942 327.559.624.538 275.390.730.449 1.704.910.741 16.639.792.726 199.375.442.469 1.101.332.993.367 15.414.799.933 70.005.131.296 553.949.522.077 3.125.368 186.995.790.431 11.379.513.670 810.578.823.861 236.371.491.237 510.959.922.868 1.363.969 653.019.389.631 3.670.503.683 793.661.948.136 371.830.882.852 14.016.686 8.196.543
2.454.961.990 1.897.418.630.991 1.478.872.391 598.977.257 100.006.779.077 2.594.806.458.056 103.054 2.595.439.845.250 425.863.562.340 1.451.755.376.484 163.295.719.132 256.395.581.799 665.415.859.006 13.129.083 105.416.183.403 373.969.285.234 2.009.181.636 17.119.214.015 214.237.879.424 2.020.100.752 19.625.532.063 81.633.604.846 566.946.300.470 3.719.583 176.192.944.039 91.607.561.440 1.133.499.220.101 311.734.541.044 307.753.008.849 1.177.715 669.078.607.476 4.415.341.528 1.062.109.528.445 432.600.974.108 14.314.707 8.798.230
2.637.664.776 2.064.069.415.848 2.917.069.841 730.931.901 150.509.404.105 3.069.447.992.046 111.369 335.791.468 441.554.497.078 1.916.914.650.213 45.766.173.346 346.575.916.931 670.168.566.886 19.995.526 107.351.965.930 45.418.941 2.512.217.343 16.821.216.087 249.746.467.756 256.626.435 21.036.592.841 87.673.506.285 581.076.926.718 5.276.736 268.350.003.145 82.139.344.188 1.843.630.146.241 446.703.430.537 336.895.934.853 1.590.431 705.333.724.081 5.990.586.903 1.734.346.315.702 469.330.133.864 14.088.183 8.960.942
2.950.314.446 2.226.418.477 159.430.799 108.146.305 147.417.713.509 4.591.910.858.608 127.951 319.246.976 439.177.204.829 2.478.918.584.338 24.648.959.652 453.681.363.834 710.885.259.735 21.069.471 832.480.768.872 48.983.039 3.107.895.429 7.192.369.270.293 301.989.488.699 262.138.516 20.617.639.302 96.693.297.826 615.900.484.802 7.758.303 260.422.396.006 73.912.750.950 1.960.713.108.438 575.115.523.377 336.488.362.410 1.870.675 740.147.262.203 7.808.299.570 1.887.308.404.711 628.738.165.030 20.255.269 9.615.280
120
126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143
11.420.600 945.242.001.932 110.799.166.772 208.545.889.568 41.784.426.250 1.569.188.387.540 14.480.759.070 29.277.627.037 3.485.982 2.515.567.387 619.069.349.010 323.419.685.093 623.872.699.968 1.407.380.389.156 154.506.290 2.100.154 29.700.914 213.288.722.115
10.308.169 1.274.285.268.904 106.382.062.708 245.924.526.850 43.627.643.347 1.737.031.906.784 10.273.890.051 30.441.171.589 3.759.043 2.511.221.855 1.236.647.083 851.372.523.027 677.549.653.060 1.265.816.392.125 176.344.071 2.545.309 46.440.062 189.755.322.378
8.225.206 1.662.380.706.074 108.481.953.974 229.669.131.539 45.302.057.800 2.388.263.279.045 574.410.537 30.112.814.059 4.073.365 2.893.172.402 1.304.365.923.712 1.048.992.763.319 929.094.279.617 1.290.609.089.863 212.446.003 3.312.385 50.300.633 154.301.199.970
6.579.518 2.296.991.727.662 98.129.812.821 294.545.992.078 68.177.883.499 2.627.075.992.774 805.477.334 30.772.661.987 4.378.556 4.010.166.376 1.442.622.700.965 858.995.382.564 945.481.770.859 1.188.794.177.895 247.314.964 3.465.316 57.362.244 169.324.429.155
Lampiran 5 : Data Umur Perusahaan Di Pasar Saham Syariah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nama Perusahaan PT Astra Argo Lestari Tbk PT BISI International Tbk PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk PT BW Planation Tbk PT Gozo Plantations Tbk PT Inti Agri Resources PT PP London Suatera Indonesia Tbk PT Sampoerna Agro Tbk PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT Cita Mineral Investindo Tbk PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk PT Energi Mega Persada Tbk PT Garda Tujuh Buana Tbk
2010 13 3 6 1 2 8 14 3 18 13 8 9 6 1
2011 14 4 7 2 3 9 15 4 19 14 9 10 7 2
2012 15 5 8 3 4 10 16 5 20 15 10 11 8 3
121
2013 16 6 9 4 5 11 17 6 21 16 11 12 9 4
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
PT Harum Energy Tbk PT Resource Alam Indonesia Tbk PT Perdan Karya Perkasa Tbk PT Timah (Persero) Tbk PT Alakasa Idustrindo Tbk PT Asahimas Flat Glass Tbk PT Chareon Pokphand Indonesia Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Intanwijaya International Tbk PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk PT Jaya Pari Steel Tbk PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Lion Metal Works Tbk PT Lionmesh Prima Tbk PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Sekawan Intipratama Tbk PT Sierad Produce Tbk PT Holciem Indonesia Tbk Ptsemen Gresik (Persero) Tbk PT Acidatama Tbk PT Surya Toto Indonesia Tbk PT Tri Polyta Indonesia Tbk PT Trias Sentosa Tbk PT Yanaprima Hastapersada Tbk PT Astra Inetrnational Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Indo Kordsa Tbk PT Ever Shine Tbk PT Sumi Indo Kabel Tbk PT KMI Wire And Cable Tbk PT Kabelindo Murni Tbk PT Multi Prima Sejahtera Tbk PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk PT Selamat Sempurna Tbk Pt Sugih Energy Tbk
0 19 25 16 20 10 19 20 20 21 21 3 0 17 20 1 2 14 33 16 18 20 16 20 2 20 12 20 18 19 18 18 10 5 13 8
1 20 26 17 21 11 20 21 21 22 22 4 1 18 21 2 3 15 34 17 19 21 17 21 3 21 13 21 19 20 19 19 11 6 14 9
2 21 27 18 22 12 21 22 22 23 23 5 2 19 22 3 4 16 35 18 20 22 18 22 4 22 14 22 20 21 20 20 12 7 15 10
122
3 22 28 19 23 13 23 23 23 24 24 6 3 20 23 4 5 17 36 19 21 23 19 23 5 23 15 23 21 22 21 21 13 8 16 11
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86
PT Nusantara Inti Corpora Tbk PT Voksel Electric Tbk PT Indofarma (persero)Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Kedawung Setia Industrial Tbk PT Kedaung Indah Can Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Langgeng Makmur Industri Tbk PT Pyridarn Farma Tbk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk PT Mandom Indonesia Tbk PT Ultar Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk PT Unilever Indonesia Tbk PT Alam Sutera Realty Tbk PT Bumi Citra Permai Tbk PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk PT Bukit Darmo Property Tbk PT Sentul City Tbk PT Citra Kebun Raya Agri Tbk PT Cowell Development Tbk PT Ciputra Development Tbk PT Ciputra Surya Tbk PT Duta Graha Indah Tbk PT Intiland Development Tbk PT Duta Pertiwi Tbk PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk PT Perdana Garudaprima Tbk PT Jakarta International Hotels & Development Tbk PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk PT Jaya Real Property Tbk PT Kawasan Industri Jababeka Tbk PT Global Land Development Tbk PT Lamicitra Nusantara Tbk PT Lippo Karawaci Tbk PT Modernland Realty Ltd Tbk
6 20 9 0 9 14 17 19 16 9 0 17 20 29 3 1 21 3 13 11 3 16 12 3 20 16 10 3 26 3 16 16 3 9 14 18
7 21 10 11 10 15 18 20 17 10 1 18 21 30 4 2 22 4 14 12 4 17 13 4 21 17 11 4 27 4 17 17 4 10 15 19
8 22 11 12 11 16 19 21 18 11 2 19 22 31 5 3 23 5 15 13 5 18 14 5 22 18 12 5 28 5 18 18 5 11 16 20
123
9 23 12 13 12 17 20 22 19 12 3 20 23 32 6 4 24 6 16 14 6 19 15 6 23 19 13 6 29 6 19 19 6 12 17 21
87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122
PT Indonesia Prima Property Tbk PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk PT Danayasa Arthatama Tbk PT Suryamas Dutamakmur Tbk PT Total Bangun Persadatbk PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk PT Indonesia Air Transport Tbk PT Indoexchange Tbk PT Inovisi Infracom Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Trada Maritime Tbk PT Mahak Media Tbk PT PT Ace Hardware Indonesia Tbk PT PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk PT Bayu Buana Tbk PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk PT Global Mediacom Tbk PT Centrin Online Tbk PT Colorpark Indonesia Tbk PT Catur Sentosa Adiparna Tbk PT Dyviacom Intrabumi Tbk PT Sekar Laut Tbk PT FKS Multi Agro Tbk PT Grahamas Citrawisata Tbk PT Golden Retailindo Tbk PT Evergreen Invesco Tbk PT Hero Supermarket Tbk PT Hotel Mandarine Regency Tbk PT Island Concept Indonesia Tbk PT Indonesia Paradise Property Tbk PT Jasuindo Tiga Perkasa PT Kokoh Inti Arebama Tbk PT Star Pasific Tbk PT Mas Murni Indonesia Tbk PT Mitra Adiperkasa Tbk PT Modern International Tbk
16 13 8 15 4 13 4 9 1 15 2 17 3 9 21 11 14 9 9 13 9 17 9 16 0 0 21 2 16 6 9 2 21 6 6 19
17 14 9 16 5 14 5 10 2 16 3 18 4 10 22 12 15 10 10 14 10 18 10 17 1 1 22 3 17 7 10 3 22 7 7 20
18 15 10 17 6 15 6 11 3 17 4 19 5 11 23 13 16 11 11 15 11 19 11 18 2 2 23 4 18 8 11 4 23 8 8 21
124
19 16 11 18 7 16 7 12 4 18 5 20 5 12 24 14 17 12 12 16 12 20 12 19 3 3 24 5 19 9 12 5 24 9 9 22
123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143
PT Multi Indocitra Tbk PT Multipolar PT Media Nusantara Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk PT Metrodata Electronic Tbk PT Metro Supermaket Realty Tbk PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk PT Pusako Tarinka Tbk PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT Surya Citra Media Tbk PT Hotel Sahid Jaya Tbk PT Skybee Tbk PT Sena Topas Tourism Industry Tbk PT AGIS Tbk PT Tempo Inti Media Tbk PT Tunas Ridean Tbk PT United Tractors Tbk PT Wicaksana Overseas International Tbk
5 21 4 18 20 19 2 10 6 7 15 16 3 20 0 19 9 9 15 21 18
6 22 5 19 21 20 3 11 7 8 16 17 4 21 1 20 10 10 16 22 17
7 23 6 20 22 21 4 12 8 9 17 18 5 22 2 21 11 11 17 23 18
Lampiran 6: data kepemilikan pihak luar perusahaan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Perusahaan
2010
2011
2012
2013
PT Astra Argo Lestari Tbk
79.7
79.7
79.7
79.7
PT BISI International Tbk
23.08
23.08
23.08
23.08
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk
00.00
7.97
00.00
00.00
PT BW Planation Tbk
32.03
37.35
28.82
15.05
PT Gozo Plantations Tbk
29.87
29.87
29.97
27.53
PT Inti Agri Resources
5.21
5.80
5.80
5.80
PT PP London Suatera Indonesia Tbk
59.48
59.48
59.48
59.48
PT Sampoerna Agro Tbk PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Cita Mineral Investindo Tbk
90.15
90.15
90.15
73.15
125
8 24 7 21 23 22 5 13 9 10 18 19 6 23 3 22 12 12 18 24 19
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk
00.00
00.00
00.00
9.76
PT Energi Mega Persada Tbk
6.79
24.36
26.13
30.47
PT Garda Tujuh Buana Tbk
00.00
00.00
33.39
33.88
PT Harum Energy Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Resource Alam Indonesia Tbk
39.33
66.35
62.89
64.89
PT Perdan Karya Perkasa Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Timah (Persero) Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Alakasa Idustrindo Tbk
33.03
33.03
33.03
33.03
PT Asahimas Flat Glass Tbk
43.86
43.86
43.86
43.86
PT Chareon Pokphand Indonesia Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Kageo Igar Jaya Tbk
00.00
79.42
79.42
79.42
PT Intanwijaya International Tbk
8.93
8.93
8.93
8.93
PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk
51.00
51.00
51.00
51.00
PT Jaya Pari Steel Tbk
68.42
68.42
68.42
68.42
PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk
59.13
34.69
21.25
12.00
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Lion Metal Works Tbk
57.91
57.91
57.92
57.92
PT Lionmesh Prima Tbk
32.22
32.22
32.22
32.22
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
35.00
35.00
35.00
35.00
PT Sekawan Intipratama Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Sierad Produce Tbk
41.23
41.23
41.23
41.23
PT Holciem Indonesia Tbk
80.65
80.65
80.65
80.65
Ptsemen Gresik (Persero) Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Acidatama Tbk
35.21
35.21
35.21
35.21
PT Surya Toto Indonesia Tbk
39.48
39.48
39.48
39.48
PT Tri Polyta Indonesia Tbk
00.00
5.52
5.52
5.15
PT Trias Sentosa Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Yanaprima Hastapersada Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Astra Inetrnational Tbk
50.11
50.11
50.11
50.11
PT Astra Otoparts Tbk
96.65
96.65
96.65
96.65
PT Indo Kordsa Tbk
60.21
60.21
60.21
60.21
PT Ever Shine Tbk
13.61
13.61
13.61
13.61
PT Sumi Indo Kabel Tbk
88.06
88.06
88.06
88.06
PT KMI Wire And Cable Tbk
16.49
16.49
16.49
16.49
PT Kabelindo Murni Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Multi Prima Sejahtera Tbk
25.00
25.00
25.00
25.00
126
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk
34.90
54.40
31.00
31.00
PT Selamat Sempurna Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
Pt Sugih Energy Tbk
00.00
00.00
9.78
12.37
PT Nusantara Inti Corpora Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Voksel Electric Tbk
37.71
37.71
37.71
37.71
PT Indofarma (persero)Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Kedawung Setia Industrial Tbk
25.68
00.00
00.00
00.00
PT Kedaung Indah Can Tbk
31.40
31.40
38.93
39.44
PT Kalbe Farma Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Langgeng Makmur Industri Tbk
11.90
11.90
11.90
11.90
PT Pyridarn Farma Tbk
00.00
00.00
00.00
00.00
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
8.50
8.50
8.50
8.50
PT Mandom Indonesia Tbk PT Ultar Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk
60.83
60.83
60.83
60.83
9.50
9.50
9.50
9.50
PT Unilever Indonesia Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Alam Sutera Realty Tbk
0.00
0.00
8.47
0.00
PT Bumi Citra Permai Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk
0.00
10.83
17.91
0.00
PT Bukit Darmo Property Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Sentul City Tbk
23.66
0.00
7.18
13.95
PT Citra Kebun Raya Agri Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Cowell Development Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Ciputra Development Tbk
8.08
8.08
7.93
7.93
PT Ciputra Surya Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Duta Graha Indah Tbk
0.00
15.00
14.71
14.71
PT Intiland Development Tbk
45.90
42.30
42.13
42.13
PT Duta Pertiwi Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Perdana Garudaprima Tbk PT Jakarta International Hotels & Development Tbk
0.00
0.00
15.45
15.45
20.92
32.35
32.20
30.18
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Jaya Real Property Tbk
12.88
12.88
12.88
12.36
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk
0.00
23.45
17.52
12.65
127
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118
PT Global Land Development Tbk
26.75
38.62
51.95
37.78
PT Lamicitra Nusantara Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Lippo Karawaci Tbk
7.77
17.96
18.12
18.12
PT Modernland Realty Ltd Tbk
52.23
31.23
29.74
29.75
PT Indonesia Prima Property Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk
40.25
19.18
0.00
0.00
PT Danayasa Arthatama Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Suryamas Dutamakmur Tbk
73.67
73.67
73.67
77.89
PT Total Bangun Persadatbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk
5.53
5.53
5.53
5.39
PT Indonesia Air Transport Tbk
0.00
7.03
7.00
8.00
PT Indoexchange Tbk
70.31
81.10
81.07
61.26
PT Inovisi Infracom Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
12.18
15.23
11.48
10.33
PT Trada Maritime Tbk
5.62
0.00
6.99
12.13
PT Mahak Media Tbk
60.28
61.20
61.20
61.20
PT PT Ace Hardware Indonesia Tbk
11.76
6.27
0.00
0.00
PT PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Bayu Buana Tbk
47.46
42.80
50.49
53.34
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
71.01
71.01
71.01
81.51
PT Global Mediacom Tbk
5.20
0.00
7.29
0.00
PT Centrin Online Tbk
60.25
60.25
60.70
51.13
PT Colorpark Indonesia Tbk
23.83
7.61
7.61
7.61
PT Catur Sentosa Adiparna Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Dyviacom Intrabumi Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Sekar Laut Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT FKS Multi Agro Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Grahamas Citrawisata Tbk
29.94
29.94
29.94
29.94
PT Golden Retailindo Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Evergreen Invesco Tbk
56.46
56.46
55.39
55.39
PT Hero Supermarket Tbk
94.28
94.28
80.75
80.75
PT Hotel Mandarine Regency Tbk
28.27
28.27
20.94
20.74
PT Island Concept Indonesia Tbk
6.60
2.27
2.27
4.75
PT Indonesia Paradise Property Tbk
39.36
39.36
19.14
18.86
PT Jasuindo Tiga Perkasa
0.00
0.00
0.00
5.00
PT Kokoh Inti Arebama Tbk
29.40
0.00
0.00
0.00
128
119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143
PT Star Pasific Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Mas Murni Indonesia Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Mitra Adiperkasa Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Modern International Tbk
44.20
38.92
35.10
28.22
PT Multi Indocitra Tbk
11.89
0.00
0.00
0.00
PT Multipolar
10.66
10.42
10.80
5.05
PT Media Nusantara Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Matahari Putra Prima Tbk
6.29
6.29
6.29
32.37
PT Metrodata Electronic Tbk
12.32
0.00
0.00
0.00
PT Metro Supermaket Realty Tbk
21.00
21.00
20.67
20.67
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk
21.16
21.16
21.16
21.16
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk
0.00
0.00
94.59
94.59
PT Pusako Tarinka Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Surya Citra Media Tbk
0.00
0.00
0.00
0.01
PT Hotel Sahid Jaya Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Skybee Tbk
0.00
38.18
38.18
38.18
PT Sena Topas Tourism Industry Tbk
23.53
63.53
63.53
45.00
PT AGIS Tbk
9.09
0.00
0.00
0.00
PT Tempo Inti Media Tbk
0.00
0.00
0.00
0.00
PT Tunas Ridean Tbk
43.84
43.84
43.84
43.84
PT United Tractors Tbk
59.50
59.50
59.50
59.50
PT Wicaksana Overseas International Tbk
78.10
78.10
78.10
78.10
129