ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENJADI NASABAH TABUNGAN “SHAR – E” DI BMI CABANG SOLO
TUGAS AKHIR
OLEH PUJI LESTARI 20106019
JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI D III KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA 2009
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENJADI NASABAH TABUNGAN “SHAR – E” DI BMI CABANG SOLO
TUGAS AKHIR Disusun Dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Keuangan Dan Perbankan Islam
Oleh : PUJI LESTARI 20106019
JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI DIII KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATI GA 2009
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp
: 2 (dua) eksemplar
Hal
: Pengajuan Naskah Tugas Akhir Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka tugas akhir saudari : Nama
: PUJI LESTARI
NIM
: 20106019
Judul
: Analisis
Faktor–Faktor
Yang
Mempengaruhi
Keputusan Menjadi Nasabah Tabungan “Shar–E” Di BMI Cabang Solo Dapat diajukan dalam sidang Munaqasyah. Demikian untuk menjadikan periksa. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Anton Bawono, SE, MSi NIP. 19740320 20031 2 1001
iii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : d i i i@ i l i id PENGESAHAN TUGAS AKHIR
JUDUL TUGAS AKHIR
:
ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR
MEMPENGARUHI
MENJADI
YANG
NASABAH
TABUNGAN SHAR-E DI BMI CABANG SOLO. NAMA
:
PUJI LESTARI
NIM
:
20106019
PROGRAM STUDI
:
KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM
Telah dipertahankan di depan sidang munaqasah pada tanggal 20 Agustus 2009 dan dinyatakan lulus sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya. Ketua
Sekretaris
DR. Imam Sutomo, M. Ag NIP. 19580827 198303 1 002
DR. Muh. Saerozi, M. Ag NIP. 19660215 199103 1 001
Penguji I
Penguji II
Drs. H. Alfred L, M.Si NIP. 19621028 199103 1 003
Mochlasin, M.Ag NIP. 19710923 200604 1 002 Pembimbing
Anton Bawono, SE, M.Si NIP. 19740320 20031 2 1001
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul ” ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENJADI NASABAH TABUNGAN ”SHAR-E” DI BMI CABANG SOLO. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan sahabat-sahabatnya, begitu juga tabi’in sampai hari akhir, Amin yaa rabbal alamin. Tugas Akhir ini ditulis guna melengkapi salah satu tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Diploma III Keuangan Dan Perbankan Islam pada jurusan Syari’ah STAIN Salatiga. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak DR. Imam Sutomo, M. Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak H. Agus Waluyo, M. Ag, selaku Ketua Program Diploma III Keuangan dan Perbankan Islam. 3. Bapak Anton Bawono, SE, MSi, Dosen pembimbing yang telah bersedia memberikan bimbingan dan pengarahan selama penulisan Tugas Akhir ini. 4. Segenap dosen Pengajar Jurusan Syari’ah DIII Keuangan dan Perbankan Islam STAIN Salatiga, atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis. 5. Pimpinan dan Seluruh karyawan BMI Cabang Solo.
v
6. Kedua Orang tua dan semua keluarga, terima kasih atas doa, dorongan, semangat dan pengorbanannya. 7. Sahabatku, temen-temen aku serta semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan, yang telah memberikan bantuan dan dorongan dalam penulisan Tugas Akhir ini. 8. Almamater ku.
Penulis menyadari bahwa penulisan/penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangannya, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan TA ini. Akhirnya penulis berharap TA ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca pada umumnya dan mahasiswa jurusan Syari’ah D III Keuangan dan Perbankan Islam pada khususnya.
Salatiga,
Agustus 2009
Penulis
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO : ♦ Jalani hidup dengan indah ♦ Hidup itu indah apabila dihiasi dengan senyum ♦ Bila kau tau jalan itu salah berbaliklah dan bila kau tau jalan itu benar Teruskanlah.
Tugas Akhir ini aku persembahkan kepada : 1. Ibu dan Bapak, terima kasih untuk doanya selama ini. 2. Adik aku yang selalu mendukung aku. 3. Sahabat aku ( Niya dan Mba’x Ami ) tak akan ada yang
bisa menggantikan
kalian. 4. Temen-temen aku D 3 KPI Angkatan 2006, jangan lupakan aku ya!! 5. Rabith ku, makasih ya doanya Love U. 6. Almamater ku.
vii
ABSTRAK
Bank Muamalat merupakan Bank Syari’ah pertama di Indonesia yang menggunakan konsep perbankan secara Syari’ah yang didirikan 1 November 1991 Masehi atau 24 Rabiul Awal 1412 Hijriah. Strategi nasabah yang mengharuskan perusahaan perbankan untuk secara cermat menentukan kebutuhan nasabah dari sudut pandang konsumen bukan dari sudut pandang perusahaan. Sistem yang baik adalah sistem yang melayani apa yang paling diinginkan orang. Perubahan yang dialami oleh nasabah baik karena faktor eksternal maupun internal merupakan permasalahan bagi perbankan dalam memahami keputusan nasabah. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah tabungan shar-e. Dengan dikeluarkannya produk Shar-e yaitu kartu tabungan khusus yang dikemas dalam satu paket seharga Rp 125.000,00- dengan saldo awal Rp 100.000,00-. Kartu ini dapat diperoleh di seluruh kantor POS. Pengaktifan yang mudah dan murah, dapat ditarik di seluruh ATM Muamalat, ATM bersama, ATM BCA, sebagai kartu debet di Merchant BCA, dapat disetor tunai di kantor POS, counter Muamalat dan transfer, dan bebas biaya penarikan tunai. Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah tabungan shar-e di BMI Cabang Solo antara lain faktor lingkungan, keadaan ekonomi, gaya hidup, harga, tempat, pelayanan dan promosi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi pustaka dan kuisioner. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap keputusan menjadi nasabah tabungan shar-e di BMI Cabang Solo. Pengaruh dominan pada variabel independen terhadap keputusan menjadi nasabah tabungan shar-e di BMI Cabang Solo adalah gaya hidup dengan nilai signifikansi terkecil 0,027. Kata kunci: keputusan menjadi nasabah.
viii
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul .................................................................................................
i
Halaman Pengajuan Tugas Akhir ....................................................................
ii
Halaman Persetujuan Pembimbing .................................................................
iii
Halaman Pengesahan Tugas Akhir .................................................................
iv
Kata Pengantar ................................................................................................
v
Halaman Motto dan Persembahan ..................................................................
vii
Abstrak ............................................................................................................
viii
Daftar Isi .........................................................................................................
ix
Daftar Tabel ....................................................................................................
xii
Daftar Gambar .................................................................................................
xiii
Daftar Lampiran ..............................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang ...........................................................................
1
B. Rumusan Masalah ......................................................................
3
C. Tujuan Dan Kegunaan ...............................................................
3
D. Sistematika Penulisan ................................................................
4
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................
6
A. Telaah Pustaka ...........................................................................
6
1. Pemasaran ............................................................................
7
2. Bauran Pemasaran ................................................................
7
3. Pengaruh Lingkungan ..........................................................
9
ix
4. Perilaku Konsumen ..............................................................
9
5. Pengambilan Keputusan .......................................................
12
B. Kerangka Pemikiran, Teoritik ....................................................
28
1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah .......
29
2. Definisi Konsep Operasional ..............................................
33
3. Definisi Operasional ............................................................
35
4. Tentang Kartu Shar-E ..........................................................
37
C. Hipotesis .....................................................................................
38
D. Metode Penelitian ......................................................................
38
a. Populasi dan Sampel ............................................................
39
b. Sumber Data .........................................................................
39
c. Metode Pengumpulan Data ..................................................
40
d. Skala Pengukuran .................................................................
41
e. Alat Uji Instrumen Penelitian ...............................................
41
f. Metode Analisis Data ...........................................................
43
BAB III LAPORAN OBYEK ........................................................................
49
A. Gambaran Umum BMI ..............................................................
49
B. Sejarah Berdirinya BMI Cabang Solo ........................................
50
C. Visi Dan Misi BMI ....................................................................
52
D. Produk-Produk BMI ...................................................................
52
E. Struktur Organisasi ....................................................................
60
F. Job Description ..........................................................................
61
x
BAB IV ANALISIS ........................................................................................
64
A. Karakteristik Responden ............................................................
64
B. Analisis Tanggapan Nasabah .....................................................
70
BAB V PENUTUP ........................................................................................
89
A. Kesimpulan ................................................................................
89
B. Saran ...........................................................................................
91
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Halaman TABEL 4.1
: TABEL KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN AGAMA
TABEL 4.2
: TABEL KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN USIA
TABEL 4.3
67
: TABEL KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PEKERJAAN
TABEL 4.6
66
: TABEL KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN
TABEL 4.5
66
: TABEL KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
TABEL 4.4
65
68
: TABEL KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JUMLAH PENDAPATAN TIAP BULAN
TABEL 4.7
69
: TABEL KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JUMLAH PENGELUARAN TIAP BULAN
70
TABEL 4.8
: HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS INSTUMEN
73
TABEL 4.9
: ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
77
TABEL 4.10
: UJI SIMULTAN
85
TABEL 4.11
: ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
86
TABEL 4.12
: UJI DETERMINASI
87
TABEL 4.13
: INTERPRESTASI KOEFISIEN KORELASI
88
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman GAMBAR 2.1 : POLA DASAR TEORI PERILAKU KONSUMEN
10
GAMBAR 2.2 : TAHAP-TAHAP DALAM PROSES PEMBELIAN
11
GAMBAR 3.1 : STRUKTUR ORGANISASI BMI CABANG SOLO
60
GAMBAR 4.1 : GRAFIK HISTOGRAM
75
GAMBAR 4.2 : GRAFIK NORMAL P – PLOT
76
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : SURAT KETERANGAN OBSERVASI LAMPIRAN 2 : KUISIONER LAMPIRAN 3 : UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITY FAKTORFAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
MENJADI NASABAH TABUNGAN SHAR-E LAMPIRAN 4 : SURAT IZIN PENELITIAN
xiv
KEPUTUSAN
ABSTRAK Bank Muamalat merupakan Bank Syari’ah pertama di Indonesia yang menggunakan konsep perbankan secara Syari’ah yang didirikan 1 November 1991 Masehi atau 24 Rabiul Awal 1412 Hijriah. Strategi nasabah yang mengharuskan perusahaan perbankan untuk secara cermat menentukan kebutuhan nasabah dari sudut pandang konsumen bukan dari sudut pandang perusahaan. Sistem yang baik adalah sistem yang melayani apa yang paling diinginkan orang. Perubahan yang dialami oleh nasabah baik karena faktor eksternal maupun internal merupakan permasalahan bagi perbankan dalam memahami keputusan nasabah. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusanmenjadi nasabah tabungan shar-e. Dengan dikeluarkannya produk Shar-e yaitu kartu tabungan khusus yang dikemas dalam satu paket seharga Rp 125.000,00- dengan saldo awal Rp 100.000,00-. Kartu ini dapat diperoleh di seluruh kantor POS. Pengaktifan yang mudah dan murah, dapat ditarik di seluruh ATM Muamalat, ATM bersama, ATM BCA, sebagai kartu debet di Merchant BCA, dapat disetor tunai di kantor POS, counter Muamalat dan transfer, dan bebas biaya penarikan tunai. Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah tabungan shar-e di BMI Cabang Solo antara lain faktor lingkungan, keadaan ekonomi, gaya hidup, harga, tempat, pelayanan dan promosi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi pustaka dan kuisioner. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap keputusan menjadi nasabah tabungan shar-e di BMI Cabang Solo. Pengaruh dominan pada variabel independen terhadap keputusan menjadi
nasabah tabungan shar-e di BMI Cabang Solo adalah gaya hidup dengan nilai signifikansi terkecil 0,027. Kata kunci: keputusan menjadi nasabah.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Tantangan yang dihadapi dunia Islam dewasa ini adalah penghindaran bunga yang dianggap riba. Upaya yang dilakukan para ekonomi muslim dalam mengupayakan membangun model teori ekonomi yang bebas bunga, oleh karena itu mekanisme perbankan bebas bunga yang biasa disebut dengan Bank Syariah. Bank Syariah lahir sebagai
salah satu solusi alternativ terhadap
persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Dengan demikian, kerinduan umat Islam Indonesia yang ingin melepas diri dari persoalan riba telah mendapat jawaban dengan lahirnya Bank Syariah. Bank Syariah lahir di Indonesia pada sekitar tahun 1991 dengan adanya UU No.7 tahun 1992 lalu direfisi dengan UU No. 10 tahun 1998 dalam bentuk sebuah bank yang beroperasi dengan sistem bagi hasil. Bank adalah sebuah lembaga perantara antara pihak surplus dana kepada pihak minus dana. Tiga fungsi oprasional bank yaitu sebagai pengumpulan dana (Funding), Sebagai penyalur dana (Financing) dan Pelayanan jasa. Bank Syariah bukan sekedar lembaga keuangan yang bersifat sosial, namun juga sebagai lembaga bisnis dalam rangka memperbaiki perekonomian umat. Maka dana yang di kumpulkan dari masyarakat harus di salurkan dalam
1
2
bentuk pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan. Bank Syariah adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum Islam). Bank Syariah pada dasarnya sama seperti Bank Konvensional yang sudah ada selama ini, berlaku untuk semua lapisan masyarakat, hanya saja dalam kegiatan operasionalnya Bank Syariah itu berdasarkan pada prinsip syariah. Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara Bank dan pihak lain untuk menyimpan dana, pembiayaan, kegiatan usaha dan kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai syariah. Bank Muamalat adalah Bank Syariah pertama di Indonesia yang menggunakan konsep perbankan secara syariah. Mempunyai kebijakan dan arah tujuan yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam dalam segalanya. Strategi nasabah yang mengharuskan perusahaan perbankan untuk secara cermat menentukan kebutuhan nasabah dari sudur pandang konsumen bukan dari sudut pandang perusahaan. Sistem yang baik adalah sistem yang melayani apa yang paling diinginkan orang. Tujuannya adalah menciptakan penyimpanan dan pinjaman melalui nasabah. Perubahan yang dialami oleh nasabah baik karena faktor ekternal maupun internal merupakan permasalahan bagi perbankan dalam memahami keputusan nasabah. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah tabuangan shar-e.
3
Tabungan
merupakan
salah
satu
produk
perbankan
dimana
mekanismenya sangat sederhana dan mudah sehingga setiap nasabah dapat menggunakan dan memanfaatkan produk itu. Ada beberapa hal yang perlu dianalisis mengenai produk tersebut yaitu hal-hal yang menyebabkan nasabah membeli produk BMI yang berupa tabungan shar-e. Perlu diketahui pula bahwa perilaku konsumen dalam menentukan suatu keputusan memang mengalami proses tahapan yaitu tahapan pengenalan, pertumbuhan dan menentukan keputusan menggunakan produk tersebut. Dari hal di atas penulis tertarik untuk mengetahui dengan jelas tentang “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENJADI NASABAH TABUNGAN SHAR-E DI BMI CABANG SOLO”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang disebutkan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini adalah apakah faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah tabungan shar-e di BMI cabang Solo ?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Sebagai arah dalam penulisan Tugas Akhir ini maka menetapkan tujuan dan kegunaan sebagai berikut: 1. Tujuan Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
4
menjadi nasabah tabungan shar-e di BMI Cabang Solo. 2. Kegunaan penulisan Kegunaan dari penulisan ini adalah: a. Bagi penulis Dapat
menambah
wawasan
dan
pengetahuan
yang
berhubuangan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah tabungan shar-e. b. Bagi perusahaan/ BMI Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi perusahaan/BMI dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan kepuasan nasabah. c. Bagi STAIN Merupakan bahan referensi dan tambahan informasi khusus bagi mahasiswa DIII KPI yang sedang menyusun Tugas Akhir dan mahasiswa STAIN pada umumnya.
D. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penyusunan penulisan ini adalah sebagai berikut: Bab I
PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas tentang teori-teori yang melandasi
5
penulisan Tugas Akhir ini serta langkah-langkah teoritis yang akan digunakan untuk memecahkan permasalahan, hipotesis dan metodologi penelitian yang akan membahas tentang populasi dan sampel, sumber data, metode pengumpulan data, skala pengukuran, uji instrumen data dan analisis data Bab III
LAPORAN OBJEK Dalam bab ini akan membahas tentang gambaran umum, sejarah berdirinya BMI cabang Solo, visi dan misi BMI, produk-produk BMI, struktur organisasi dan Job Description masing-masing staf.
Bab IV
ANALISIS Dalam bab ini berisi tentang uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah tabungan shar-e di BMI Cabang Solo.
Bab V
PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran sebagai bahan pertimbangan untuk perusahaan maupun penelitian yang akan datang.
6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka Landasan/dasar merupakan bagian yang amat penting dari suatu bangunan yang menjadi tumpuan kekuatan bagi kokohnya bangunan itu. pelaksanaan suatu kegiatan memerlukan suatu landasan yang kuat untuk menjadi sumber kekuatan yang menjamin berlangsungnya kegiatan tersebut, serta menghasilkan nilai yang memuaskan. Oleh karena pentingnya landasan tersebut, maka landasan perbankan ini hendaknya sesuatu yang mempunyai kekuatan yang tak terbantahkan bagi salah satu sistem perekonomian dalam pasar dan pemasaran. Perilaku nasabah inilah yang menjadi tolak ukur majunya sebuah perbankan karena kita dapat melihat dari beberapa aspek human commumnity perbankan terutama dalam berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Karena boleh jadi akhlak atau tingkah laku bisa menentukan dan memajukan serta bisa juga sebaliknya mengakibatkan kemunduran dan kebangkrutan hanya disebabkan tingkah laku yang amoral atau kurang sopan. Dalam Islam sudah jelas bahwa akhlak yang mulia akan mampu membawa manusia dari kegelapan menuju jalan yang terang. Dalam perusahaan perbankan yang rentan dengan manipulasi, kolusi dan korupsi yang mudah dikerjakan, tetapi apabila seorang nasabah dan bankir mempunyai
6
7
budi luhur yang baik dan perilaku yang jujur dan amanah, maka akan mampu mengendalikan dari hal-hal yang negatif. 1. Pemasaran Pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatankegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensi. (Basu Hani, 2000 : 4). Perubahan lingkungan senantiasa terjadi terus menerus dalam proses perkembangan suatu Negara, yang secara langsung maupun tidak langsung, akan mempengaruhi kehidupan dan tata ekonominya, cara-cara pemasaran dan perilaku manusianya. Selanjutnya, perilaku dan selera konsumen juga menunjukkan adannya perubahan. Perubahan lingkungan yang tercermin juga pada perubahan perilaku konsumen menyebabkan manajemen pemasaran dituntut untuk selalu memperbaruhi pengenalan terhadap konsumennya, menilai kembali kebutuhan-kebutuhan mereka sekarang, dan juga memperkirakan kebutuhan di waktu yang akan datang. 2. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran atau Marketing Mix oleh Santon didefinisikan sebagai kombinasi dari 4 (empat) variabel atau kegiatan inti dari system pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. (Dharmmesta dan Handoko, 2000:124). Usaha yang pokok hubunganya dengan pasien yang dituju, jadi
8
upaya Bank yang secara khusus erat dengan perilaku nasabah untuk melakukan pemanfaatan pelayanan di kenal 4 hal yaitu : 1. Pelayanan Pelayanan
haruslah
efisien,
menguntungkan,
tepat
dan
kompeten, maka pelayanan yang demikian diharapkan akan dapat mencukupi kebutuhan nasabah. Inilah tugas Bank secara fungsional, tugas ini tentunya harus dijalankan dengan efisien tepat dan kompeten, maka akan menjadi lengkap. 2. Tempat Bank sebagai tempat tentunya harus mendukung kelengkapan dan kenyamanan pelayanan. Pelayanan disini tidak hanya Nasabah tetapi juga kepada calon nasabah. Bank harus bias memberikan untuk mudah mencapai dan memerlukan waktu yang singkat. Seperti tempat pendaftaran nasabah, informasi bagi yang akan menjadi nasabah, tempat parkir dan kondisi ruang tunggu. 3. Harga atau Tarif Harga merupakan hal yang kompleks karena berhubungan dengan biaya, juga berhubungan dengan peraturan pemerintah dan keadaan masyarakat. Penting diperhatikan harga tersebut harus dapat memberikan nilai yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan, juga harga tersebut akan memberikan kesempatan kepada nasabah untuk berkembang dan memberikan kepada calon nasabah untuk memilih.
9
4. Promosi Bank sebagai badan berlaku juga sebagai kaidah usaha yang diperbolehkan melakukan promosi. Jenis promosi yang dapat di lakukan seperti berikut, membangkitkan kesadaran, pembentukan citra, mendoromg tindakan dan perilaku melayani. 3. Pengaruh Lingkungan Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh budaya (Norma kemasyarakatan, kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen), grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha). (Dharmmesta dan Handoko, 2000:58) 4. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan–kegiatan tersebut. Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi mengapa seseorang membeli suatu produk tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Selain jenis produk, faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan anthropologis
juga
menentukan
perilaku
pembelian
seseorang.
(Dharmmesta dan Handoko, 2000:10). Sebuah alasan orang membeli produk terentu (produk buying motive)
10
atau membeli pada penjual tertentu (patronage motive), merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan program promosi yang efektif, disain produk, harga, saluran distribusi yang efektif, dan beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan. Sebenarnya tidak ada teori perilaku konsumen yang diakui secara umum karena masing-masing memiliki pengetahuan khusus dan hanya dapat diterapkan dalam situasi yang berbeda. Semua teori prilaku konsumen tersebut merupakan variasi dari pola dasar seperti pada Gambar 2.1 berikut
Faktorfaktor
Lingkungan
Perilaku Individu
Gambar 2.1 Pola Dasar Teori Perilaku Konsumen Gambar tersebut memperlihatkan bahwa perilaku konsumen ditimbulkan oleh adanya beberapa bentuk interaksi antara faktor-faktor lingkungan di satu pihak, dan individu di lain pihak. (Basu Hani, 2000 :2527) Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang
11
atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Banyak faktor yang mempengaruhi pada tiap tahap dalam proses pembelian, baik faktor ekstern maupun intern. Tahap-tahap dalam kegiatan suatu pembelian digambarkan oleh Philip Kotler dan model pembanding dari Engel, Kollat dan Blackwell seperti gambar di bawah ini. (Dharmmesta dan Handoko, 2000:14). Kotler
Kebutuha n yang dirasakan
Kegiatan sebelum mengam bil
Keputus an untuk membeli
Perilaku waktu memakai
Perasaan setelah membeli
Engel, Kollat dan Blackwell Mengan alisa keingin an dan kebutuh an
Penyelid ikan sumbersumber eksterna l
Penilaian alternatif
Proses pembelian nyata
Penilaian setelah pembelian
Gambar 2.2 Tahap-tahap dalam Proses Pembelian
12
5. Pengambilan Keputusan a.
Pengertian Keputusan 1) Menurut Ralp C. Davis dalam ( hasan, 2002:9) Keputusan
adalah
hasil
pemecahan
masalah
yang
dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusanmerupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan tentang apa saja yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perusahaan. Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula. 2) Menurut James A.F Stoner dalam (Hasan, 2002:9) keputusan adalah
pemilihan
diantara
alternatif-alternatif.
Definisi
ini
mengandung 3 pengertian yaitu : a) Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan. b) Ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik. c) Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu semakin mendekat pada tujuan. b. Pengertian pengambilan keputusan 1. Menurut George R.Terry dalam (Hasan, 2002:10) pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dan atau lebih alternatif yang ada.
13
2. Menurut James A.F Stoner dalam (Hasan, 2002:10) pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah. c.
Dasar-dasar pengambilan keputusan Oleh George R.Terry dalam (Hasan, 2002:12) disebutkan dasardasar pengambilan keputusan sebagai berikut : a. Intuisi Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. b. Pengalaman Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat menghitungkan untung ruginya, baik buruknya keputusan yang akan dihasilkan. c. Fakta Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta maka tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
14
d. Wewenang Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. e. Rasional Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam bataqs kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai apa yang diinginkan. d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Dalam pengambilan keputusan, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain (Hasan, 2002:14) : a.
Posisi / Kedudukan Dalam kerangka pengambilan keputusan posisi / kedudukan seseorang dapat dilihat dalan hal berikut ini :
b.
Letak posisi : dalam hal ini apakah ia sebagai pembuat keputusan (decition maker), penentu keputusan (decition taker) ataukan staf (stafer).
c.
Tingkatan posisi dalam hal ini : apakah sebagai strategi, policy, peraturan, organisasi, operasional, teknis.
15
d.
Masalah Masalah atau problem adalah apa yang menjadi penghalang untuk tercapainya tujuan yang merupakan penyimpangan dari pada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.
e.
Situasi Situasi adalah keseluruhan faktor yang dalam keadaan yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.
f.
Kondisi Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya berbuat, atau kemampuan
kita.
Sebagian
besar
faktor-faktor
tersebut
merupakan sumber daya-sumber daya. g.
Tujuan Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha pada umumnya telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan objektif. Menurut George R.Terry dalam (Hasan, 2002:16) faktorfaktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan sebagai berikut:
16
1) Hal-hal yang berwujud dan tidak berwujud yang emosional maupun yang rasional. 2) Tujuan organisasi Setiap keputusan nantinya harus dijadikan sebagai bahan dalam pencapaian tujuan bagi organisasi. 3) Orientasi Keputusan yang diambil tidak boleh memiliki orientasi terhadap diri pribadi, tetapi harus lebih berorientasi kepada kepentingan organisasi. 4) Alternatif-alternatif tandingan Jarang sekali ada satu pilihan yang betul-betul memuaskan karenanya harus dibuat alternatif-alternatif tandingan. 5) Tindakan Pengambilan
keputusan
merupakan
tindakan
mental,
karenanya harus diubah menjadi tindakan fisik. 6) Waktu Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan waktu dan proses yang lebih lama. 7) Kepraktisan Dalam pengambilan keputusan diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk memperoleh hasil yang optimal (lebih baik).
17
8) Pelembagaan Setiap keputusan yang diambil harus dilembagakan agar dapat diketahui tingkat kebenarannya. 9) Kegiatan berikutnya Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian mata rantai kegiatan berikutnya. e.
Proses Pengambilan Keputusan Secara garis besar proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga tahap yaitu (Hasan, 2002:18) : a. Penemuan masalah Tahap ini merupakan tahap dimana masalah harus diidentifikasikan dengan jelas, sehingga perbedaan antara masalah dan bukan masalah (misalnya isu) menjadi jelas. b. Pemecahan masalah Tahap ini merupakan tahap dimana masalah yang sudah ada atau sudah jelas itu kemudian diselesaikan. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut : c. Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah. d. Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau diluar jangkauan manusia, identifikasi peristiwaperistiwa di masa yang akan datang (state or nature)
18
e. Pembuatan alat atau sarana untuk mengevaluasi atau mengukur hasil. Biasanya berbentuk tabel hasil (pay of table). f. Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan. f. Pengambilan Keputusan Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi yang ada, seperti kondisi pasti, kondisi beresiko, kondisi tidak pasti dan kondisi konflik. a)
Struktur Keputusan Pembeli Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh komponen. (Dharmamesta dan Handoko, 2000:102).
b) Keputusan tentang jenis produk. Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau jasa tertentu atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli produk atau jasa tertentu serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan. c)
Keputusan tentang produk Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk produk jasa tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus mengadakan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan
19
konsumen tentang produk jasa yang bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik mereknya. d) Keputusan tentang merek Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek produk atau jasa tertentu yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan haris mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek. e)
Keputusan tentang penjualnya Konsumen harus mengambil keputusandimana produk atau jasa tertentu akan dibeli, apakah pada dealer ataupun saat pameran otomotif. Dalam hal ini penjual atau agennya harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.
f)
Keputusan tentang jumlah produk Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu unit. Dalam hal ini peusahaan harus mempersiapkan sebanyak-banyaknya produk yang sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.
g) Keputusan Tentang Waktu Pembelian Kosumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang untuk produk atau jasa tertentu. Oleh karena itu
20
perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian. Dengan demikian perusahaan dapat mengatur waktu operasional dan keinginan
pemasarannya.
(Dharmmamesta
dan
Handoko,
2000:107). h) Keputusan Tentang Cara Pembayaran Konsumen harus mengambil keputusan tentang meyode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan kartu kredit. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembelian terhadap keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya. Dalam suatu pembelian barang, keputusan yang harus diambil tidak selalu secara berurutan seperti dimuka. Pada situasi pembelian seperti penyelesaiaan masalah ekstensif, keputusan yang diambil dapat bermula dari keputusan tentang penjual dapat membantu merumuskan perbedaan-perbedaan diantara bentukbentuk dan merek produk. Ia juga dapat mengambil keputusan tentang saat dan kualitas secara lebih awal. Yang penting penjual perlu menyusun struktur keputusan pembeli secara keseluruhan untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembeliannya. (Dharmmamesta dan Handoko, 2000:104).
21
g. Tahap-Tahap Dalam Proses Pengambilan Keputusan Untuk Membeli Ada buku yang membagi dalam empat tahap atau enam tahap, akan tetapi intinya adalah sama, karena perilaku konsumen dalam pembelian adalah suatu proses yang berlaku bagi semua orang. Seluruh proses tersebut tidak selalu dilakukan oleh konsumen dalam pembeliannya. Tidak dilaksanakan beberapa tahap dari proses tersebut hanya mungkin terdapat pada pembelian yang bersifat emosional. Jadi keseluruhan proses tersebut biasanya dilakukan pada situasi tertentu saja. Misal pembelian pertama, atau pada pembelian barang yang mempunyai harga tinggi. Konsumen akan lebih mudah mengambil keputusan dalam pembelian ulang atau mudah dalam mengambil keputusan dalam pembelian ulang atau pembelian ulang yang sifatnya terus-menerus terhadap produk yang sama (termasuk dalam harga dan kualitas). Apabila faktor-faktor tersebut berubah, maka konsumen akan mempertimbangkan kembali keputusan-keputusannya termasuk masalah merek. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas empat tahap yaitu : (Dharmamesta dan Handoko, 2000:107). a.
Menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan. Penganalisaan kebutuhan dan keinginan ini ditujukan
22
terutama untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera terpenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. Jadi dari tahap inilah proses pembelian mulai dilakukan. Adanya kebutuhan yang belum terpenuhi tersebut sering diketahui secara tiba-tiba pada saat konsumen sedang jalan-jalan atau sedang berbelanja, atau pada saat memperoleh informasi dari sebuah iklan, media lain, tetangga, ataupun kawan-kawan. Proses penganalisaan atau pengenalan kebutuhan dan keinginan diatas adalah suatu proses yang kompleks. 1) Pertama karena proses ini melibatkan secara bersama-sama banyak
variabel-variabel,
termasuk
pengamatan,
proses
belajar, sikap, karakteristik kepribadian, dan macam-macam kelompok sosial dan referensi yang mempengaruhinya. Variabel-variabel ini akan berbeda tanggapannya dari situasi pembelian satu dengan situasi pembelian yang lain. 2) Kedua, bahwa proses penganalisaan kebutuhan dan keinginan merupakan
suatu
proses
yang
lebih
kompleks
dari
penganalisaan motivasi. Walapun proses tersebut melibatkan motif-motif pembelian, selain itu melibatkan juga sikap nilai
23
dan pengaruh lain. Jadi proses ini bukan sekedar nama lain dari proses penganalisaan motivasi, tetapi meliputi banyak proses dan konsep-konsep lain. 3) Ketiga, proses ini melibatkan juga proses pembandingan dan pembobotan
yang
kompleks
terhadap
macam-macam
kebutuhan yang relatif penting, sikap tentang bagaimana menggunakan sumber keuangan yang terbatas untuk berbagai alternatif pembelian dan sikap tentang kualitatif dari kebutuhan yang harus terpuaskan. Lebih dari itu hierarki kebutuhan dan sikap mungkin berbeda dari setiap anggota keluarga. Banyak
variabel-variabel
penting
dan
situasi
yang
menimbulkan dan mempengaruhi penganalisaan kebutuhan dan keinginan, antara lain perubahan karakteristik keluarga, perubahan status keuangan, rasa tidak puas, pengaharapan dan keuangan yang lebih baik, perubahan kelompok referensi, timbul hal-hal yang baru, usaha pemasaran perusahaan, dalam perkembangan pasar dan sebagainya. (Dharmmamesta dan Handoko, 2000:107). b.
Pencarian informasi dan penilaian sumber-sumber. Tahap kedua dalam proses ini sangat berkaitan dengan pencarian informasi tentang sumber-sumber dan penilaian, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang dirasakan. Pencarian informasi dapat bersikap aktif dan pasif, internal dan eksternal. Pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan
24
terhadap
produsen
atau
agen
penjual
untuk
membuat
prebandingan harga dan kualitas produk, sedangkan pencarian informasi, mungkin hanya dengan membaca suatu pengiklanan dimajalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus dalam pikirannya tentang gambaran produk yang diinginkan. Pencarian pembelian
informasi
dapat
berasal
intern dari
tentang
sumber-sumber
komunikasi
perorangan
(Interpersonal communication) dan pengaruh perorangan, yang terutama berasal dari pelopor opini (opinion leader). Sedangkan informasi ekstern dapat berasal dari media masa (majalah, surat kabar, radio, televisi) dan sumber-sumber informasi dari keinginan pemasaran perusahaan. Penilaian sumber-sumber pembelian yang diperoleh dari berbagai informasi berkaitan dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli. Jika jumlah uang yang tersedia tidak begitu banyak, sedangkan jumlah kebutuhan cukup besar, maka konsumen akan lebih menyukai pembelian secara kredit. Jika produk yang akan dibeli bernilai tinggi, biasanya diperlukan waktu yang agak lama didalam
mempertimbangkan
pembeliannya.
Dari
penilaian
sumber-sumber pembelian ini akan diperoleh beberapa alternatif pembelian yang dapat dilakukan konsumen. (Dharmmamesta dan Handoko, 2000:108).
25
c.
Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian. Tahap ini meliputi dua tahap yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembeliaan berdasarkan tujuannya. Tujuan pembelian bagi masing-masing konsumen tidak selalu sama, tergantung jenis produk dan kebutuhannya. Ada konsumen yang mempunyai tujuan pembelian untuk meningkatkan prestise (misal dengan pembelian barang berharga) ada yang hanya sekedar ingin memenuhi kebutuhan jangka pendeknya (pembelian makanan) ada juga yang ingin meningkatkan pengetahuan (pembelian buku, komputer) dan sebagainya. Setelah tujuan pembelian ditetapkan, konsumen perlu mengidentifikasi
alternatif-alternatif
pembeliannya.
Pengidentifikasian alternatif pembeli tersebut tidak dapat dipisah dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki (waktu, ruang, informasi) maupun resiko keliru dalam pemilihan. Atas dasar tujuan
pembelian,
diidentifikasikan,
alternatif-alternatif dinilai
dan
pembelian
diseleksi
menjadi
yangtelah laternatif
pembelian yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginannya. (Dharmmamesta dan Handoko, 2000:109). h. Keputusan Untuk Membeli. Keputusan untuk membeli disini merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap dimuka dilakukan,
26
maka konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Bila konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan menjumpai serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kualitas, waktu pembelian dan cara pembayaran, substitusi atau alternatif lain. (Dharmamesta dan Handoko, 2000:110). Setiap
perusahaan
dapat
mengusahakan
untuk
menyederhanakan pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh para konsumen, karena banyak orang yang kesulitan dalam membuat keputusan. Kadang-kadang beberapa keputusan dapat dikombinasikan menjadi satu. Pemilihan penjual didasari oleh motif langganan (patronage motive) yang sering menjadi latar belakang pembelian konsumen.d alam hal ini konsumen lebih mengutamakan untuk membeli pada penual tertentu. Faktor-faktor yang menentukan adanya motif langganan adalah : a. Lokasi penjual yang strategis, pelayanan yang baik, tempat persediaan yang mudah dijangkau. b. Desain tempat operasi dan alat operasi (fasilitas). c. Kemampuan tenaga penjual (profesionalisme). d. Harga. e. Pengiklanan dan sales promotion dari perusahaan. f. Servis yang ditawarkan pada konsumen atau pelanggan.
27
g. Penggolongan produk atau variasi produk. Beberapa motif dapat mencerminkan kesan atau kepribadian sebuah perusahaan. Karena setiap perusahaan mempunyai suatu kesan, maka pengiklanannya harus ditunjukkan untuk menciptakan kesan tersebut. Biasanya wanita lebih sensitif terhadap iklan. Kesetiaan terhadap merek tertentu akan terjadi dari waktu ke waktu yang sangat tergantung pada perilaku konsumen sesudah melakukan pembelian. Bila konsumen dapat dipuaskan maka pembelian berikutnya akan membeli merek tersebut lagi. (Dharmmamesta dan Handoko, 2000:111). Adapun landasan moral dan perilaku manusia yaitu : d. Al Qur'an Al Qur'an sebagai landasan bagi kehidupan umat muslim terutama dalam kehidupan umat muslim terutama dalam kehidupan yang baik dan benar. Seorang muslim bisa berakhlak baik karena mampu menginterpretasikan Al Qur'an dan menginternalisasikan dalam lubuk hati dan pikiran kemudian diaplikasikan dalam kehiudpan sehari-hari, sehingga ia mampu menjalani amanat dengan akhlak yang baik. Dalam Al Qur'an Allah berfirman sebagai berikut :
¨βÎ) 3 öΝÍκÈ]Å3≈|¡tΒ ’Îû tβθà±øÿs‡ Èβρãà)ø9$# z⎯ÏiΒ Νßγn=ö7s% $uΖõ3n=÷δr& öΝx. öΝçλm; ωöκu‰ öΝn=sùr& ∩⊇⊄∇∪ 4‘sS‘Ζ9$# ’Í<'ρT[{ ;M≈tƒUψ y7Ï9≡sŒ ’Îû
28
Artinya : Maka Tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (kaum musyrikin) berapa banyaknya kami membinasakan umatumat sebelum mereka, padahal mereka berjalan (di bekas-bekas) tempat tinggal umat-umat itu? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tandatanda bagi orang yang berakal. (QS. Thoha : 128) e. As Sunnah
اﺗ ﻖ اﷲ ﺣﺒﺜﻤ ﺎ آﻨ ﺖ واﺗﺒ ﻊ اﻟﺴ ﺒﺌﺔ اﻟﺤﺴ ﻨﺔ ﺗﻤﺤﻬ ﺎ وﺧ ﺎﻟﻖ )اﻟﻨ ﺎس ﺑﺨﻠ ﻖ ﺣﺴ ﻦ )رواﻩ اﻟﺘﺮﻣﻴ ﺬى Artinya : “Bertaqwalah kepad Allah SWT, dimanapun kamu berada dan ikutilah perbuatan jelek dengan kebaikan untuk menghapusnya dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak dan tingkah laku yang baik” (HR. Turmudzi) f. Undang-undang Perbankan Bank merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran yang menurut UU No. 14 tahun 1967, pasal 1.
B. Kerangka Pemikiran Teoritik Dari ketiga landasan di atas bisa dicermati bahwa perilaku seseorang atau kelompok dapat menyebabkan nasabah dalam memutuskan apakah akan membeli produk tersebut atau tidak.
29
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah Nasabah/konsumen dalam membuat keputusan dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Amin Widjaja Tunggal faktor-faktor tersebut adalah : a.
Faktor budaya Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan terdalam terdapat perilaku konsumen. Faktor budaya ini meliputi: 1) Budaya Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan tingkah laku seseorang. Budaya mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak dan simbol bermakna lainnya yang membantu individu berkomunikasi, membuat tafsiran, dan melakukan evaluasi sebagai anggota masyarakat. 2) Sub budaya Subbudaya adalah budaya dalam budaya termasuk di dalam kelompok-kelompok kebangsaan, keagamaan, suku bangsa serta kelompok geografis yang masing-masing memiliki gaya hidup dan nilai-nilai tersendiri. 3) Kelas sosisal Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang terbuka untuk pada individu yang memiliki tingkat sosial yang serupa. (Daniel Wijaya 1995 : 207)
30
b. Faktor sosial Faktor sosial mempengaruhi konsumen diantaranya : E. Kelompok acuan/referensi Sebuah kelompok menjadi kelompok referensi ketika seorang individu mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tersebut sedemikian rupa ia mengambil banyak nilai, sikap, perilaku para anggota kelompok. F. Keluarga Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua orang lebih yang berhubungan melalui darah, perkawinan/adopsi dan tinggal bersama. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian yang ekstensif. G. Peran dan status Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seorang menurut orang-orang yang ada di sekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat. c.
Faktor pribadi Keputusan konsumen juga disebabkan oleh karakteristikkarakteristik pribadi, antara lain :
31
1) Umur dan tahap daur hidup Manusia mengalami perjalanan/reformasi tertentu dalam menjalani kehidupan. Dalam setiap tahap kehidupan mempunyai perilaku yang berbeda. 3) Pekerjaan Jabatan/status seseorang yang diperoleh dan pekerjaannya mempunyai pengaruh terhadap orang lain. 4) Situasi ekonomi Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dibelanjakan (tingkatnya, stabilitas dan pola waktu), tabungan dan harta dan daya pinjam. 5) Gaya hidup Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan di dunia ini sebagaimana tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapatnya. 6) Kepribadian dan konsep diri Menurut Isbandi Rukminto kepribadian adalah sekumpulan pembawaan biologis, berupa dorongan, kecenderungan, selekta dan intrinsik yang dipadukan dengan sifat dan kecenderungan yang didapat melalui pengalaman yang terdapat pada diri seseorang. d.
Faktor Psikologis Nasabah dalam keputusan pembeliannya juga dipengaruhi oleh faktor psikologis. Menurut Amin Widjaja Tungga faktor psikologis
32
terdiri dari 4 faktor yaitu : 1) Motivasi Manusia bukanlah benda mati yang hanya bergerak bila ada daya dari luar yang mendorongnya. Manusia merupakan makhluk hidup yang mempunyai daya gerak dari dalam dirinya sendiri. 2) Persepsi William James menyatakan bahwa persepsi terbentuk atas dasar data-data yang kita perioleh dari lingkungan yang diserap oleh indra kita, serta sebagian lainnya diperoleh dan pengolahan ingatan (memory) kita. (Rukminto Isbandi, 1994 : 105) 3) Pengetahuan Pengetahuan diperoleh dari hasil belajar yang menggambarkan perubahan-perubahan dalam perilaku individu yang timbul dari pengalaman. 4) Keyakinan dan sikap Melalui bertindak dan belajar, nasabah akan memperoleh kepercayaan dan sikap, karena kepercayaan adalah suatu pikiran deskriptif yang dianut seseorang mengenai sesuatu. Sedangkan sikap menjelaskan evaluasi kognitif yang baik/tidak baik yang terus menerus, perasaan emosional dan kecenderungan tindakan, ke arah obyek/gagasan tertentu.
33
2. Definisi Konsep Operasional a.
Defenisi Konsep 1) Lingkungan Pengambilan keputusan yang di pengaruhi oleh faktor teman, anggota keluarga, masyarakat dan Kru BMI Solo. Apabila pengaruh lingkungan kecil, maka nasabah akan terus menabung/menyimpan uangnya di BMI Cabang Solo.
b.
Faktor Pengukur/Indikator variabel pengaruh Individu 1) Keadaan ekonomi Pilihan produk atau jasa sangat di pengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan uang yang dapat dibelanjakan, tabungan dan aktiva, hutang, kemampuan untuk memberi pinjaman, yang dapat menjadi ukuran kekayaan seseorang. 2) Gaya hidup Pola hidup seseorang di dunia yang diekspreksikan di dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan ” keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkunganya. Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial dan pekerjaan yang sama apat memiliki gaya hidup yang berbeda.
c.
Faktor Pengukur/Indikator variabel Bauran pemasaran
34
1) Harga Harga merupakan hal yang kompleks karena berhubungan dengan biaya, peraturan pemerintah dan keadaan ekonomi masyarakat sekitarnya. Harga harus dapat memberikan nilai yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Apabila harga dinilai terlalu mahal, maka calon nasabah akan mempertimbangkan kembali untuk menjadi nasabah di BMI Cabang Solo. 2) Tempat Bank sebagai tempat harus mendukung kelengkapan dan pelayanan. Pelayanan di sini tidak hanya nasabah tetapi juga kepada calon nasabah. Apabila tempat dinilai tidak nyaman, maka calon nasabah akan mempertimbangkan kembali untuk menabung di BMI Cabang Solo. 3) Pelayanan Pelayanan harus efisien, menguntungkan, tepat dan kompeten, maka pelayanan yang demikian diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Inilah tugas Bank secara fungsional. Apabila pelayanan dinilai tidak baik, maka nasabah akan mempertimbangkan kembali untuk menabung di BMI Cabang Solo. 4) Promosi Bank sebagai badan berlaku juga kaidah dunia, maka tidak diserbutkan larangan berpromosi. Jenis promosi yang dapat
35
dilakukan yaitu: membangkitkan kesadaran, pembentukan citra, mendorong tindakan dan perilaku melayani. 3. Definisi Operasional Dalam penelitian ini, defenisi opersional yang digunakan adalah variabel keputusan menjadi nasabah ( Y ) dan variable pengaruh individu lingkungan, dan bauran pemasaran ( X ). Berikut ini adalah indikatorindikator yang terdapat dalam variabel pengambilan keputusan. a. Faktor Lingkungan (X1) Pengambilan keputusan yang di pengaruhi oleh faktor teman, anggota keluarga,masyarakat dan Kru BMI Solo. b. Faktor Pengukur/Indikator variabel pengaruh Individu 1) Keadaan ekonomi (X2) Pilihan produk atau jasa sangat di pengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan uang yang dapat dibelanjakan, tabungan dan aktiva, hutang, kemampuan untuk memberi pinjaman, yang dapat menjadi ukuran kekayaan seseorang. 2) Gaya hidup (X3) Pola hidup seseorang di dunia yang diekspreksikan di dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan ” keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkunganya. Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang
36
berbeda. c Faktor Pengukur/Indikator variabel Bauran pemasaran 1) Harga (X4) Harga merupakan hal yang kompleks karena berhubungan dengan biaya, peraturan pemerintah dan keadaan ekonomi masyarakat sekitarnya. Harga harus dapat memberikan nilai yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan. 2) Tempat (X5) Bank sebagai tempat harus mendukung kelengkapan dan pelayanan. Pelayanan di sini tidak hanya kepada nasabah tetapi juga kepada calon nasabah. 3) Pelayanan (X6) Pelayanan harus efisien, menguntungkan, tepat dan kompeten, maka pelayanan yang demikian diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Inilah tugas Bank secara fungsional. 4) Promosi (X7) Bank sebagai badan berlaku juga kaidah dunia, maka tidak disebutkan larangan berpromosi. Jenis promosi yang dapat dilakukan yaitu: membangkitkan kesadaran, pembentukan citra, mendorong tindakan dan perilaku melayani.
37
4. Tentang Kartu Shar-e Shar-e (di baca shar’i) berarti sesuai dengan syariah / aturan –aturan Allah. Tuhan semesta alam yang diberikan untuk kemaslatan umat manusia. Shar-e (dibaca share atau sye:) berarti pengolahan rekening shar-e anda dijalankan secara islami dan anda akan menperoleh bagi hasil yang sesuai dengan syariah. Huruf “e” dalam kata shar-e adalah kependekan dari kata elektronik yang berarti shar-e didukung dengan teknologi tinggi yang memberikan kemudahan layanan transaksi elektronik. Huruf “ ” عatau ain dalam logo shar-e adalah simbol dan sebuah kata dalam bahasa arab yang berarti mata atau lensa yang menerima cahaya, shar-e merupakan sumber cahaya yang memberikan solusi juga sumber sebagai tempat tujuan hijrah ekonomi non ribawi. Kartu shar-e memiliki banyak keunggulan. Keunggulan itu antara lain, dapat digunakan untuk transaksi ATM yang halal dan bebas biaya penarikan pada 4888 ATM bersama dan BCA, misalnya ATM BRI, Danamon, Bank NISP, Bank Mayapada. Selain itu kartu shar-e ini juga dapat digunakan pada 18 ribu merchant debet BCA / prima, sedangkan untuk meningkatkan saldo tabungan dapat dilakukan dengan menyetor tunai melalui counter Bank Muamalat dan kantor pos online dimanapun, tanpa dikenai biaya/melalui tranfer bank lain. Starter pack shar-e seharga Rp 125.000,00 dengan saldo awal sebesar Rp 100.000,00. setiap rupiah uang yang di simpan di shar-e dikelolah dan diivenstasikan melalui cara-cara yang anti “MAGHRIB”
38
(maysir= transaksi bersifat spesikulasi/judi, gharar= transaksi yang tidak jelas/penipuan,Riba, Bathil= perbuatan jahat). Shar-e ini sejenis kartu tabungan dan alat transaksi isi ulang yang dikelolah secara syariah dengan tingkat bagi hasil yang menjanjikan. Kartu ini dijual dengan bentuk starter pack yang didalamnya terdapat kartu ATM shar-e, buku panduan, PIN, TIN. Melalui shar-e ini, produk perbankan telah diubah menjadi customer style products yang dapat dibeli pada jaringan kantor pos. BMI juga bekerja sama dengan beberapa organisasi dan instansiinstansi dalam pembuatan kartu tanda anggota selakigus berfungsi sebagai kartu shar-e yang bisa digunakan sebagai ATM Muamalat.
C. Hipotesis Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara dari permasalahan penelitian yang bisa dirumuskan dalam bentuk yang dapat diuji secara statistik. Hipotesis yang di kemukakan dalam rumusan masalah adalah: Faktor pengaruh individu, lingkungan dan bauran pemasaran secara serentak mempunyai hubungan keterpengaruhan yang kuat, positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di BMI cabang Solo.
D. Metode Penelitian “Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan” (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:740).
39
a. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi merupakan keseluruhan individu yang akan diteliti. Adapun dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah nasabah tabuangan shar-e di BMI Cabang Solo. b. Sampel Sample adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai obyek penelitian. Sebagaimana dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto bahwa jika sample yang akan diteliti lebih dari 100 orang, maka sample yang akan diambil sejumlah 10-15% atau 20-25% atau lebih. Tapi di sini peneliti hanya menggunakan sampel 40 orang. c. Teknik sampling Teknik sampling merupakan teknik atau cara dalam pengambilan sample. b. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) Data Primer Data Primer adalah data yang langsung diperoleh dari nasabah. Dalam penelitian ini penulis memperkoleh data primer melalui jawaban kuesioner yang disebarkan kepada nasabah shar-e di BMI Cabang Solo. 2) Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang
40
telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. (Supranto, 1997:139).Yang merupakan data sekunder misalnya data tentang struktur organisasi, pembagian tugas, dan sejarah berdirinya BMI. c. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu cara untuk memperoleh data bahan yang diperlukan dalam penyusunan Tugas Akhir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi: a.
Metode Interview/Wawancara Interview/wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (speaker) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (dower). (Arikunto 1998:145). Dalam penelitian in penulis mewawancarai pihak-pihak yang berkepentingan untuk memberikan data yang ingin diketahui, seperti tentang gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan lain-lain.
b.
Metode studi pustaka Metode ini dilakukan dengan mencatat informasi dan membaca yang terdapat pada buku-buku literatur dari perpustakaan yang berhubungan dengan bahasan dalam penelitian ini.
c.
Metode Kuesioner Kuesioner adalah suatu cara mengumpulkan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut
41
(Umar, 2003:74). Dalam penelitian ini penulis menyusun daftar pertanyaan-pertanyaan yang kemudian dicetak dan dibagikan kepada nasabah. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan mempengaruhi keputusan menjadi nasabah tabungan shar-e di BMI Cabang Solo. d. Skala Pengukuran Pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi dua variabel yaitu variabel independen dan dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah harga, pelayanan, tempat, lingkungan dan promosi sedangkan variabel dependennya adalah keputusan menjadi nasabah. Pembuatan skala yang digunakan skala Numerik Dalam penelitian ini jawaban skala Numerik yang digunakan adalah Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju. Adapun ketentuan nilai adalah sebagai berikut: Sangat Setuju
: Skor 4
Setuju
: Skor 3
Tidak Setuju
: Skor 2
Sangat Tidak Setuju : Skor 1 e. Alat Uji Instrumen Penelitian 1) Uji Validitas Instrumen Untuk mengetahui layak tidaknya kuisioner perlu diuji dengan menggunakan uji validitas. Pada penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah 4 rumus korelasi product moment dari pearson (
42
Sugiyono, 2004:213), yaitu:
rxy =
{nΣx
nΣxy - (Σx )(Σy ) 2
}{
− (Σx ) nΣy 2 − (Σy ) 2
2
}
Keterangan : rxy : koefisien korelasi product moment n : jumlah sampel Σx : jumlah skor variabel X Σy : jumlah skor variabel Y Σxy : jumlah perkalian skor variabel X dengan skor variabel Y Σx2 : jumlah kuadrat skor variabel X Σy2 : jumlah kuadrat skor variabel Y
Ketentuanya bila r dihitung lebih kecil dari r tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Tapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh>r tabel) maka Ha diterima (Sugiyono, 2004:185). 2) Uji Reliabilitas Yaitu menguji data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesiner yang kita bagikan. (Sutrisno Hadi, 1991: 45). Analisi ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak. Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah Teknik Alpha dari Cronbach, yaitu : M ⎛ Vx ⎜1 − M − 1 ⎜⎝ Vt Keterangan : Γ =
⎞ ⎟⎟ ⎠
Sumber: Bawono, 2006: 64
43
M = Jumlah item x = Variasi item-item t
= Variasi total (faktor)
3) Uji Normalitas Karena akan menggunakan statistik parametris, maka setiap data pada setiap variabel harus terlebih dahulu diuji normalitas datanya. Bila datanya tidak berdistribusi normal maka pengujian hipotesis tidak bisa menggunakan statistik parametris (Sugiyono, 2008: 239). Dalam penelitian ini cara yang digunakan deteksi normal P-Plot, apabila data menebar di sekitar garis normal maka dinyatakan normal.
f. Analisis Data
1) Analisis Regresi Linier Berganda Merupakan analisi data yang menghubungkan dua variable atau lebih untuk mengetahui besarnya pengaruh dari dari perubahan suatu variable bebas terhadap variable terikat dan dengan bantuan program SPSS. Dengan mengunakan analisa regresi linier berganda dapat diketahui pengaruh variabel lingkungan (X1), pengaruh variabel individu tediri dari keadaan ekonomi(X2), gaya hidup(X3), pengaruh variabel bauran pemasaran terdiri dari harga(X4), tempat(X5), pelayanan(X6), promosi(X7), terhadap keputusan menjadi nasabah(Y), dengan rumus sebagai berikut: Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7
44
Dimana: a
= konstanta
b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7
= slope/garis kemirngan yang berhubungan dengan
variabel X1 X2 X3 X4 X5 X6
X7 (koefisien kemiringan garis regresi). Y
= Keputusan menjadi nasabah di Bank
X1
= Lingkungan
X2
= Keadaan ekonomi
X3
= Gaya hidup
X4
= Harga
X5
= Tempat
X6
= Pelayanan
X7
= Promosi
2) Alat Uji Hipotesis 1) Uji t Uji t digunakan untuk melihat tingkat signifikan variabel independent mempengaruhi variabel dependen secara individu atau bersama–sama, dengan tingkat kepercayaan tertentu yaitu dengan taraf signifikan (α) = 5%. (Bawono, 2006: 89). Dimana rumus menghitung r hitung :
Γ xy =
n (ΣXY ) − (ΣX )(ΣXY ) {n.ΣX 2 − (ΣX ) 2 }( n.ΣY 2 − (ΣY ) 2 }
45
Keterangan : r
= korelasi untuk masing-masing variabel dependen
n
= jumlah sampel
x
= Lingkungan, keadaan ekonomi, gaya hidup, harga, tempat, pelayanan, promosi
y
= keputusan menjadi nasabah
Setelah mendapat r hitung berikutnya dapat mencari t hitung. Rumus untuk mencari t hitung : t hitung =
r n−2 n − r2
Keterangan : r
= korelasi masing-masing variabel independen
n
= jumlah anggota sampel
Maka dapat ditarik kesimpulan : a.
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Artinya tidak ada
pengaruh
yang
signifikan
antara
variabel
independent dengan variabel dependen. b.
Jika t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependen.
2) Uji F
46
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel independent secara bersamasama dapat mempenga-ruhi variabel dependen. Dengan taraf signifikan (α) = 5% atau 0,05. (Bawono, 2006: 91). Dimana rumus menghitung F hitung : R2 (K − 1) F hitung = (1 − R 2 ) (n − K )
Keterangan : R2
= koefisien determinasi
K
= banyaknya variabel dependen
n
= jumlah sampel yang diteliti
Maka dapat ditarik kesimpulan : a.
Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima. Artinya tidak ada
pengaruh
yang
signifikan
antara
variabel
independent secara bersama-sama terhadap variabel dependen. b.
Jika F hitung ≥ F tabel, maka Ho ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
3) Uji R2 (Determinasi) Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel independent terhadap
47
variabel dependen atau sejauhmana kontribusi variabel independent mempengaruhi variabel dependen. ( Bawono, 2006: 92). Nilai R2 dapat dicari dengan rumus : JKR JKT
R2 =
n (β 0 ΣY + β1ΣX 1 Y + β 2 ΣX 2 Y − (ΣY) 2 R = nΣY 2 − (ΣY) 2 Keterangan : R
= besarnya koefisien determinasi sampel
JKT
= jumlah kuadrat total
JKR
= jumlah kuadrat regresi
n
= jumlah pada data sampel yang digunakan
β0
=intersep sumbu Y dengan arah garis regresi (konstanta)
Y
= nilai variabel independent
X1234567
= nilai variabel dependen
β1234567
= nilai taksiran koefisien variabel independent pada garis.
Regresi interprestasinya terhadap hasil koefisien determinasi (R2) berarti (Ranguti, 2005:142). a) Jika nilai koefisien determinasi semakin mendekati satu berarti variabel terikat dapat dijelaskan secara linier oleh variabel bebas/independent. Jadi semakin r2 maka semakin tepat regresi yang dipakai sebagai alat
48
peramalan, karena total variasi dapat menjelaskan variabel terikat/dependen. b) Jika nilai koefisien determinasi semakin mendekati nol berarti sumbangan variabel bebas/independent terhadap variabel terikat/dependen semakin kecil. c) Di dalam penelitian ini, defenisi opersional yang digunakan adalah variabel keputusan menjadi nasabah tabungan Shar-e di BMI Cabang Solo ( Y ) dan variabel pengaruh individu, lingkungan, dan bauran pemasaran (X).
49
BAB III LAPORAN OBYEK
10) Gambaran Umum
Perbankan syariah pertama kali muncul di Mesir dengan nama Mith Ghamr. Pemimpin usaha ini adalah Ahmad El Najjar, yaitu sebuah Bank simpanan yang berbasis profit sharing (pembagian laba) di Kota Mith Ghamn pada tahun 1963. operasionalnya hanya bertahan hingga 1967. Bank syariah di Indonesia bermula dari prakarsa majelis ulama Indonesia pada lokakarya Bunga Bank dan perbankan yang dilakukan pada tanggal 1820 Agustus 1990 di Cisarua, Bogor. Hasil lokakarya di dukung oleh eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Sebagai tindak lanjut pada tahun 1991 ditandatangani Akta Pendirian PT Bank Muamalat sebagai Bank Umum Syariah pertama di Indonesia. Sejarah Perkembangan BMI BMI didirikan tahun 1991 yang diprakarsai oleh MUI dan Pemerintah Indonesia, pada saat penandatanganan terkumpul pembelian saham sebesar Rp 84 Miliar. Sejak tanggal 1 Mei 1992 BMI resmi beroperasi dan modal awalnya sebesar Rp 106.126.382.000,- sampai bulan September 1999, BMI telah memiliki lebih dari 45 outline yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pada awal pendirian BMI belum sepenuhnya mendapat perhatian
yang
optimal dalam tatanan industri perbankan syari’ah. Hal ini tercermin dalam UU No.7 tahun 1992 yang hanya
membahas Perbankan Syari’ah secara
49
50
sepintas saja. Selanjutna sampai diundangkannya UU No.10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No.7 tahun 1992, BMI merupakan satu-satunya bank umum yang mendasarkan kegiatan usahanya atas Syari’ah Islam di Indonesia.
11) Sejarah Berdirinya BMI Cabang Solo
Pekembangan Bank Muamalat hingga saat ini sangat menggembirakan. Hal ini menunjukan Bank Syariah dengan konsep bagi hasil maupun bersainga dengan Bank konvesional. Salah satu moment pentinga yang tidak dapat di lupakan ada adalah krisis moneter yang melanda Indonesia khususnya sektor ekonomi, akan tetapi dengan keyakinan menjalankan roda Perbankan Syariah dengan Hukum Allah, Bank Muamalat tetap eksis dalam menghadapi krisis tersebut. Dengan keyakinan penuh untuk membangun perekonomian Ummat, Bank Muamalat Indonesia terus melakukan dakwah. Pembukan kantor cabang baru menjadi prioritas utama di tahun 2003. Pada tahun 2003 sebagai tahun layanan dan jaringan telah membuka 23 kantor cabang baru di seluruh Indonesia, suatu angka fantastis yang belum pernah dicapai sebelumnya dalam kurun waktu 11 tahun. Salah satu yang menjadi skala prioritas Bank Muamalat adalah kota Surakarta yang dikenal dengan sebutan kota Solo. Pilihan terhadap Kota Solo dilakukan dengan pertimbangan: a. Letak b. Potensi Funding dan Lending c. Komitmen masyarakat terhadap Syariah Islam
51
Awal pendirian Bank Muamalat Indonesia Cabang Solo dimulau dengan mendirikan Muamalat Business Centre (MBC) pada awal tahun 2002 sebagai sarana untuk memperkenalkan Bank Muamalat kepada masyarakat Kota Solo dan sekitarnya. MBC ini berkantor di PT. Telkom, Jl. Mayor Kusmanto No. 01 Solo. Kegiatan MBC diantaranya silaturrahmi dengan masyarakat Solo dan sekitarnya untuk memperkenalkan konsep syariah dan produk-produk Bank Muamalat baik dari segi pendanaan maupun pembiayaan. Alhamdulillah kegiatan sosialisasi ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat Solo dan sekitarnya. Kegiatan program MBC ini akhirnya membuahkan hasil, yaitu dengan menetapkan bahwa di Eks Karesidenan Solo segera dibuka Cabang Bank Muamalat Indonesia. Tanggal 8 September 2003 Bank Muamalat Kantor Cabang Solo memulai kegiatan operasionasl ditandai dengan peresmian Kantor Cabang Solo yang berkantor di Jl. Kapten mulyadi No. 87 F Ruko Lojiwetan Pasar Kliwon, Solo oleh Walikota Solo Bapak Slamet Suryanto. Untuk mengakomodir kebutuan nasabah atas layanan yang prima dan kantor yang lebih besar, maka pada tanggal 13 November 2006 Kantor Cabang utama direlokasi ke Jl. Slamet Riyadi No. 314 (depan Stadion Sriwedari Solo) dan kantor lama yang berlokasi di Jl. Kapten Mulyadi No.87 F Lojiwetan Solo berubah statusnya menjadi kantor kas. Pada tanggal 31 Agustus 2007, BMI membuka kantor layanan di RS PKU Muhammadiah Surakarta, Jl. Ronggowarsito No. 130 Surakarta. Dan pada bulan Juni 2008 BMI membuka Unit Pelayanan Syariah Klaten yang berlokasi di Jl. Pemuda No. 295 Klaten.
52
12) Visi dan Misi BMI
Visi dari BMI adalah menjadi bank syariah utama Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional. Misi BMI adalah menjadi ROLL MODEL lembaga keuangan syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan, manajemen dan orientasi investasi dan inovatif untuk memaksimalkan nilai kepada sektor stake holder.
13) Produk-Produk BMI
1. Produk bagi penyimpanan dana (shaibul mal) E. Tabungan Umat Merupakan simpanan pada Bank Muamalat dalam mata uang rupiah dimana penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bank Muamalat. 1) Keuntungan dan Fasilitas 1.
Akses di lebih dari 8.888 ATM BCA dan ATM bersama
2.
Sebagai kartu debit untuk berbelanja di 18.000 merchant berlogo debit BCA
3.
Bagi hasil bersaing tiap bulan
4.
Online real time di seluruh outlet
5.
Fasilitas phone banking 24 jam : informasi saldo, histori transaksi,
ubah
PIN,
pemindahbukuan
pembayaran ZIS, dll 6.
Vasilitas cek saldo via sms
antar
rekening,
53
7.
Fasilitas pembayaran zakat otomatis
8.
Fasilitas pembayaran otomatis (autodebet) tagihan bulanan
9.
Biaya administrasi bulanan Rp 3.500,00
2) Persyaratan d) Fotocopy identitas diri (KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku e)
Setoran awal sebesar Rp 500.00,00
F. Shar-e Merupakan kartu tabungan yang dikemas dalam bentuk paket perdana seharga Rp 125.000,00 dan bekerjasama dengan kantor pos. 1) Keuntungan dan Fasilitas 1. Dapat di peroleh di seluruh kantor pos 2. Pengaktifan yang mudah dan murah (fasilitas phone banking dengan pulsa lokal) 3. Dapat di tarik di seluruh ATM Muamalat, ATM Bersama, ATM BCA 4. Sebagai kartu belanja di merchant BCA 5. Dapat setor tunai di kantor pos conter Muamalat dan tranfer 6. Biaya administrasi Rp 3.500,00 G. Tabungan Haji Arafah Merupakan jenis tabungan yang ditujukan bagi anda yang berminat untuk melaksanakan ibadah Haji secara terencana sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu yang dikehendaki.
54
1) Keuntungan dan Fasilitas c.
Menguntungkan, akan diberikan bagi hasil secara otomatis yang akan ditambahkan ke dalam saldo tabungan Arafah
d.
Terencana, tahun keberangkat dan besarnya setoran tabungan dapat direncanakan sesuai kemampuan
e.
Terjamin,
Bank
Departemen
Muamalat
Agama
sehingga
on-line
dengan
memberikan
siskohat porsi/quota
keberangkatan f.
Aman, khusus nasabah yang memiliki saldo efektif minimal Rp 5.000.000,00 akan memperoleh perlindungan Asuransi Syari’ah
H. Deposito Mudharabah Merupakan pilihan investasi dalam bentuk rupiah atau USD dengan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan yang halal, murni sesuai syari’ah. Dana anda akan diinventasikan secara optimal untuk membiayai berbagai usaha produktif dan terjamin kehalalan dan kesesuaiannya dengan syari’ah. 1) Keuntungan dan Fasilitas c.
Memperoleh bagi hasil yang Kompetitif setiap bulan
d. Investasi disalurkan untuk pembiayaan usaha produktif yang halal e.
Jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan
f.
Dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over)
55
pada saat jatuh tempo g. Dapat di gunakan sebagai jaminan pembiayaan atau untuk referensi Bank Muamalat 2) Persyaratan H. Jumlah deposito minimal Rp 1.000.000,00 atau USD 500 I.
Mengisi formulir pembukuan deposito, melampirkan copy identitas diri (khusus nasabah perorangan)
I. Deposito Fulinves
Merupakan investasi pihak ketiga di Bank Muamalat dalam mata uang rupiah (dengan nilai minimal Rp 2.000.000,00) dalam jangka waktu 6 dan 12 bulan yang diperuntukan bagi nasabah perorangan untuk dikelolah secara syari’ah dan memperoleh bagi hasil. 1) Keuntungan dan Fasilitas 1. Memperoleh bagi hasil yang kompetitif setiap bulan 2. Investasi disalurkan untuk pembiayaan usaha produktif yang halal 3. Jangka waktu 6 dan 12 bulan 4. Dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over) pada saat jatuh tempo 5. Dapat di gunakan sebagai jaminan pembiayaan atau untuk referensi Bank Muamalat 6. Deposito dalam valuta ruriah atau USD minimal senilai Rp 2.000.000,00 atau USD 500
akan memperoleh fasilitas
56
asuransi
syari’ah
senilai
deposito
atau
maksimal
Rp
50.000.000,00 2) Persyaratan Nasabah perseorangan mengisi formulir pembukuan deposito dan melampirkan copy identitas diri J. Giro Wadiah Merupakan titipan dana pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan media cek, bilyet giro dan sarana pemidahbukuan. 1) Keuntungan dan Fasilitas 5) Online real time di seluruh outlet Bank Muamalat 6) Kartu ATM dan kartu Debit 7) Phone banking 24 jam informasi saldo, histori transaksi, ubah PIN, memindahbukuan antar rekening, pembayaran ZIS,dll 2) Persyaratan g. Nasabah perorangan : setoran awal minimal Rp 500.000,00 atau USD 500,mengisi formulir pembukuan, melampirkan copy identitas diri dan NPWP h. Nasasbah perusahaan : setoran awal minimal Rp1.000.000,00 atau USD 500, mengisi formulir pembukuan, melampirkan copy identitas diri dan NPWP serta TDP dan surat ijin perusahaan
57
K. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Merupakan produk dana pensiun, program iuran pasti dengan pengelolaan investasi dilakukan secara syari’ah. 1) Keuntungan dan fasilitas d. Dana anda disalurkan ke sektor usaha yang menguntungkan e.
Produktif dan HALAL sesuai dengan syari’ah
f.
Merupakan salah satu cara memperoleh jaminan penghasilan hari tua
g. Memperoleh manfaat pensiun sebesar total iuran dan hasil pengembangan h. Menetapkan sendiri usia pensiun i.
Bebas memilih perusahaan asuransi jiwa guna memperoleh pembayaran dana pensiun bulanan
2. Produk bagi pengelolah dana (mudharib) 4)
Piutang Murabahah Fasilitas penyaluran dana dengan sistem jual beli. Produk ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuan usaha (modal kerja dan investasi : pengadaan barang modal seperti mesin, peralatan dll) maupun pribadi (misalnya : pembelian kendaraan bermotor dan rumah)
5)
Piutang Istisna’ Fasilitas penyaluran dana untuk pengadaan objek atau barang investasi yang diberikan berdasarkan pesanan.
58
6)
Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan dalam bentuk modal dana yang diberikan oleh bank untuk dikelolah nasabah dalam usaha yang disepakatai bersama dan pembagian bagi hasil serta resiko kerugiannya
7)
Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan ini dilakukan antara nasabah dengan bank dalam suatu usaha dimana masing-masing pihak sepakat memberikan kontribusi sesuai dalam kesepakatan bersama berdasarkan porsi dana yang ditanamkan.
3. Produk Jasa 7) Tranfer Pemindah bukuan uang dari satu rekening ke rekening yang lain dalam satu bank ke bank yang lain dalam valuta asing 8) Kliring Transfer antar bank baik bank yang sama maupun dengan bank yang lain. Waktu kliring ditentukan oleh BI meliputi : 1)
2)
Kliring penyerahan (kliring I) a.
Senin- kamis pukul 10.30 – 11.00 WIB
b.
Jumat pukul 13.30 – 14.00 WIB
Kliring pengembalian (kliring II) a.
Senin-kamis pukul 13.00-13.30 WIB
b. Jumat pukul 13.30-14.00 WIB
59
3)
Sistem kliring : 3. Kliring secara biasa 4. Kliring secara Elektronik (RTGS)
9) Inkaso Suatu kuasa yang untuk melakukan penagihan, untuk dan atas resiko yang meminta melakukan penagihan (perintah penagihan) dengan menggunakan jasa pihak ketiga agar membantu penagih dengan luruskan perintah menagih itu kepada pihak yang harus membayar (tertarik) tangguhan yang bersangkutan.
60
14) Struktur Organisasi BMI Cabang Solo
Business Manager
Operating Manager
Account Officer
Account Manager
Head Teller
Teller
Customer Service
General Affair
Service assistant
USPD GAMBAR 3.1 Struktur Organisasi BMI Cabang Solo Keterangan: 4)
: Garis Komando Langsung
5)
: Garis Koordinasi dan Pengawasan
6)
: Kesetaraan posisi (kewenangan terhadap yang di bawah)
61
15) Job disciption masing-masing staf
Tanggung jawab masing-masing bagian yang terdapat dalam struktur organisasi di BMI Cabang Solo, dijelaskan sebagai berikut : 5. Business Manager
Bertugas mengawasi, mengkoordinasi, melindungi dan bertanggung jawab atas seluruh kinerja karyawan dan kodisi umum BMI Cabang Solo. 6. Operation Manager
Bertugas mengawasi, mengkoordinasi dan menerima pertanggung jawaban secara langsung bagaian operation (teller, customer servis, back office dan operation pembiayaan), bertanggung jawab atas pelaksanaan
operational harian di bagian lain, seperti
ijin keluar-masuk dan
penggunaan inventaris kantor. 7. Head Teller
Bertanggung jawab dan mengawasi jalannya transaksi dan tugas seluruh teller. 8. Teller
Melayani penarikan tunai., melayani setoran., melayani transfer., memberikan pelayanan kepada nasabah (melayani pindah buku, melayani inkaso dan melayani kliring), membuat kas register, dan perincian mutasi kasir . 9. Customer Servis
Melakukan pembukaan dan penutupan rekening tabungan, giro dan deposito, melayani segala masalah nasabah, registrasi kartu ATM,
62
Melayani dan menerangkan kepada nasabah dan calon nasabah tentang produk bank. 10. Operational Pembiayaan
Bertugas atas administrative pembiayaan terhadap seluruh nasabah yang mengajukan pembiayaan di BMI. 11. Back Office
Bertugas menjalankan kegiatan kliring dan seluruh transaksi antar bank, perorangan dengan bank yang prosesnya melalui Bank Indonesia. 12. Account Manager
Bertugas sebagai marketing Bank Muamalat baik di bidang funding (penanaman dana) dan lending (penyaluran dana). 13. Service Assistant
Bertanggung jawab atas administrasi dokumen-dokumen, berperan sebagai Humas Muamalat, membantu Business Manager, Operation Manager, dan General Affair dalam melakukan tugas administratif. 14. USPD (Unit Suport Penanaman Modal)
Bertanggung jawab atas seluruh dokumen yang berkaitan hokum baik intern/ekstern, dokumen nasabah dan dokumen bank, bertindak sebagai legal dan atau memiliki kewenangan secara umum. 15. General Affair
Bertanggung jawab atas administrasi karyawan, sarana logistic dan keuangan.
63
16. Residence Audit
Bertugas sebagai auditor dan pengawas seluruh dokumen transaksi dan administrasi kegiatan Bank Muamalat untuk menghindari segala bentuk penyimpangan.
64
BAB IV ANALISIS
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah tabungan shar-e di BMI
cabang Solo. Terlebih dahulu dilakukan
pengumpulan data dengan mengunakan daftar pertanyaan berupa kuesioner yang dibagikan kepada nssabah tabungan shar-e di BMI cabang Solo. Kuesiioner itu meliputi identitas responden, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah tabungan shar-e di BMI cabang Solo dilihat dari tanggapan nasabah terhadap faktor lingkungan, keadaan ekonomi, gaya hidup, harga, tempat, pelayanan dan promosi. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu pada bulan juni sampai dengan juli 2009. dimana sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 orang denagn menggunakan teknik accidental sampling, artinya sampel yang diambil adalah orang-orang yang kebetulan
ditemui pada saat melakukan penelitian, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagi sumber data. A. Karateristik Responden
Pertanyaan
mengenai
karateristik
responden
digunakan
untuk
mengetahui identitas responden secara umum yang meliputi nama, alamat, agama, usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, jumlah pendapatan tiap bulan dan pengeluaran tiap bulan. Dari kuesioner yang dibagikan diperoleh keterangan sebagai berikut:
64
65
1. Agama Responden Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan, diperoleh data mengenai karateristik responden berdasarkan agama dan data tersebut dapat diliat pada tabel 4.1 di bawah ini: TABEL 4.1 Tabel Karateristik Responden Berdasarkan Agama KETERANGAN
FREKUENSI
PROSENTASE
Islam / Muslim
40
100 %
Non Muslim
0
0%
Total
40
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah, 2009
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 40 responden, nasabah tabungan shar-e di BMI Solo beragama Islam/muslim 100%, non muslim 0%. Dapat diketahui bahwa mayoritas nasabah tabungan shar-e di BMI cabang Solo adalah Islam/muslim. Meskipun ada juga nasabah tabungan shar-e di BMI cabang Solo yanga non muslim. 2. Usia Responden Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan diperoleh data mengenai karateristik responden berdasarkan usia dan data tersebut dapat diliat pada tabel 4.2 di bawah ini:
66
TABEL 4.2 Tabel Karateristik Responden Berdasarkan Usia KETERANGAN
FREKUENSI
PROSENTASE
< 20 Tahun
11
27,5 %
20-29 Tahun
16
40 %
30-40 Tahun
9
22,5 %
> 40 Tahun
4
10 %
Total
40
100 %
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2009
Tabel di atas menunjukan bahwa dari 40 responden, nasabah tabungan shar-e berusia 20-29
Tahun (40%), berusia 30-40 Tahun
(22,5%), nasabah berusia <20 Tahun (27,5%) dan berusia >40 Tahun (10%). Dapat diketahui bahwa mayoritas nasabah tabungan shar-e di BMI cabang Solo berusia 20-29 Tahun (40%). 3. Jenis Kelamin Responden Berdasaarkan kuesioner yang telah dibagikan, diperoleh data mengenai karateristik responden berdasarkan jenis kelamin dan data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini: TABEL 4.3 Tabel Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin KETERANGAN
FREKUENSI
PROSENTASE
Wanita
23
57,5 %
Pria
17
42,5 %
Total
40
100 %
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2009
67
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 40 responden, nasabah tabungan shar-e di BMI cabang Solo adalah wanita (57,5%) dan nasabah pria (42,5%). Dapat disimpulakan bahwa mayoritas nasabah tabungan shar-e di BMI cabang Solo adalah wanita (57,5%). 4. Pendidikan Responden Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan diperoleh data mengenai data mengenai karateristik responden berdasarkan pendidikan dan data tersebut dapat dilihat pada 4.4 di bawah ini: TABEL 4.4 Tabel Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan KETERANGAN
FREKUENSI
PROSENTASE
SD-SMP
5
12,5 %
SMU
10
25 %
AKADEMI
7
17,5 %
S1 / S2 / S3
18
45 %
Total
40
100 %
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2009
Tabel di atas menunjukan bahwa dari 40 responden, 12,5% pendidikan responden adalah SD-SMP, 25% pendidikan responden adalah SMU, 17,5% pendidikan responden adalah Akademi (D1, D2, D3) dan 4,5% pendidikan responden adalah S1/S2/S3. Dapat disimpulkan bahwa nasabah tabungan shar-e di BMI cabang Solo kebanyakan berpendidikan S!/S2/S3 (45%).
68
5. Pekerjaan Responden Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan, diperoleh data mengenai karatearistik responden berdasarkan pekerjaan dan data tersebut dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini: TABEL 4.5 Tabel Karateristik Berdasarkan Pekerjaan KETERANGAN
FREKUENSI
PROSENTASE
PEGAWAI NEGERI
14
35 %
PEGAWAI SWASTA
5
12,5 %
WIRAUSAHA
7
PELAJAR / MAHASISWA
11
27,5 %
LAINNYA
3
7,5 %
Total
40
100 %
17,5 %
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2009
Tabel di atas menunjukan bahwa dari 40 responden, 35% pekerjan responden adalah Pegawai Negeri, 12,5% pekerjaan responden adalah Pegawai Swasta, 17,5% pekerjaan responden adalah Wirausaha, 27,5% pekerjaan responden adalah Pelajar/Mahasiswa, dan 7,5% mempunyai pekerjaan selain yang tercantum diatas. Dapat diketahui bahwa mayoritas nasabah tabungan shar-e di BMI cabang Solo adalah Pegawai Negeri (35%).
69
6. Jumlah Pendapatan Tiap Bulan Responden Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan, diperoleh data mengenai karateristik responden berdasarkan jumlah pendapatan tiap bulan dan data tersebut dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini: TABEL 4.6 Tabel Karateristik Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan Tiap Bulan
KETERANGAN
FREKUENSI
PROSENTASE
< Rp 500.000,00-
11
27,5 %
Rp 600.000,00 – Rp 1.000.000,-
7
17,5 %
Rp 1.100.000 – Rp 2.000.000,-
17
42,5 %
> Rp 2.100.000,-
5
12,5 %
Total
40
100 %
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2009
Tabel di atas menunjukan bahwa dari 40% responden, 27,5% pendapatannya perbulan < Rp 500.000,00, 17,5% pendapatannya Rp 600.000,00-Rp 1.000.000,00, 42,5% pendapatannya Rp 1.100.000,00-Rp 2.000.000,00, 12,5% pendapatnnya > Rp 2.100.000,00. Dapat disimpulkan bahwa nasabah tabungan shar-e di BMI cabang Solo kebanyakan jumlah pendapatn tiap bulannya mencapai Rp 1.100.000,00-Rp 2.000.000,00 (42,5%). 7. Jumlah Pengeluaran Tiap Bulan Responden Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan, diperoleh data mengenai karateristik berdasarkan jumlah pengeluaran tiap dan data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini:
70
TABEL 4.7 Tabel Karasteristik Responden berdasarkan Jumlah Pengeluaran Tiap Bulan
KETERANGAN
FREKUENSI
PROSENTASE
< Rp 500.000,00
11
27,5 %
Rp 600.000,- Rp 1.000.000, 00
20
50 %
Rp 1.100.000,- Rp 2.000.000,00
4
10 %
> Rp 2.100.000
5
12,5 %
Total
40
100 %
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2009
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 40 responden, 27,5% pengeluaran tiap bulannya < Rp 500.000,00, 50% pengeluarannya Rp 600.000,00-Rp1.000.000,00, 10% Pengeluarannya Rp 1.100.000,00-Rp 2000.000,00, 12,5% pengeluarannya >Rp 2.100.000,00. Dapat disimpulkan bahwa nasabah tabungan shar-e di BMI cabanga Solo
kebanyakan
jumlah
pengeluaran
tiap
bulannya
mencapai
butir-butir
instrumen
Rp600.000,00-Rp 1.000.000,00 (50%).
B. Analisis Tanggapan Nasabah 1. Pengujian Instrumen Penelitian 17. Uji Validitas Sampel
Pelaksanaan
perhitungan
validitas
dilakukan dengan bantuan SPSS for windows versi 16.00. Valid atau tidaknya butir-butir pertanyaan setiap variabel dapat dilihat pada kolom atau baris total score. Jika pada kolom atau baris tersebut
71
masing-masing total butir pertanyaan menghasilkan tanda bintang, berarti butir pertanyaan tersebut signifikan. Sehingga bisa diartikan bahwa butir pertanyaan tersebut valid. (Bawono, 2006:76) Tanda bintang pada kolom atau baris total score pada masingmasing total butir pertanyaan mempunyai dua kemungkinan, yaitu : 7. Jika berbintang satu, maka korelasi signifikan pada level 5% (0.05) untuk dua sisi. 8. Jika berbintang dua, maka korelasi signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi. Dari perhitungan dengan menggunakan program spss for windows 16.00 diperoleh hasil sebagai berikut : (uji validitas terlampir)
g. Korelasi butir pertanyaan 1 sampai 3 terhadap total score butirbutir pertanyaan Lingkungan (X1) menunjukkan hasil yang signifikan (berbintang dua). Sehingga dapat diartian bahwa semua butir pertanyaan valid dengan signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi. h. Korelasi butir pertanyaan 1 sampai 3 terhadap total score butirbutir pertanyaan Keadaan Ekonomi (X2) menunjukkan hasil yang signifikan (berbintang dua). Sehingga dapat diartian bahwa semua butir pertanyaan valid dengan signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi.
72
i. Korelasi butir pertanyaan 1 sampai 3 terhadap total score butirbutir pertanyaan Gaya Hidup (X3) menunjukkan hasil yang signifikan (berbintang dua). Sehingga dapat diartian bahwa semua butir pertanyaan valid dengan signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi. j. Korelasi butir pertanyaan 1 sampai 3 terhadap total score butirbutir pertanyaan Harga (X4) menunjukkan hasil yang signifikan (berbintang dua). Sehingga dapat diartian bahwa semua butir pertanyaan valid dengan signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi. k. Korelasi butir pertanyaan 1 sampai 3 terhadap total score butirbutir pertanyaan Tempat (X5) menunjukkan hasil yang signifikan (berbintang dua). Sehingga dapat diartian bahwa semua butir pertanyaan valid dengan signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi. l. Korelasi butir pertanyaan 1 sampai 3 terhadap total score butirbutir pertanyaan Pelayanan (X6) menunjukkan hasil yang signifikan (berbintang dua). Sehingga dapat diartian bahwa semua butir pertanyaan valid dengan signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi. m. Korelasi butir pertanyaan 1 sampai 3 terhadap total score butirbutir pertanyaan Promosi (X7) menunjukkan hasil yang signifikan (berbintang dua). Sehingga dapat diartian bahwa semua butir
73
pertanyaan valid dengan signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi. n. Korelasi butir pertanyaan 1 sampai 3 terhadap total score butirbutir pertanyaan Keputusan Menjadi Nasabah (Y) menunjukkan hasil yang signifikan (berbintang dua). Sehingga dapat diartian bahwa semua butir pertanyaan valid dengan signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi. 18. Uji Reliabilitas Sampel
Hasil pengujian reliabilitas instrumen dari variabel independent yaitu Lingkungan (X1), Keadaan Ekonomi (X2), Gaya Hidup (X3), Harga (X4), Tempat (X5), Pelayanan (X6), Promosi (X7),dan Keputusan Menjadi Nasabah (Y) dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00 dapat dilihat pada tabel berikut ini:Tabel 4.8 Tabel 4.8 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Cronbach Alpha
Alpha Standar
Kriteria
0.625 0.759 0.805 0.649 0.796 0.701 0.858
0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Keputusan Menjadi Nasabah 0.639 0.60 (Y) Sumber : Data Primer Terolah 2009
Reliabel
Variabel
Lingkungan (X1) Keadaan Ekonomi (X2) Gaya Hidup (X3) Harga (X4) Tempat (X5) Pelayanan (X6) Promosi (X7)
Berdasarkan hasil analisis butir instrumen dari variabel
74
independent yaitu Lingkungan (X1), Keadaan Ekonomi (X2), Gaya Hidup (X3), Harga (X4), Tempat (X5), Pelayanan (X6), Promosi (X7),dan Keputusan Menjadi Nasabah (Y) yang terangkum pada tabel 4.5 di atas diketahui bahwa tidak butir yang gugur, artinya semua butir memenuhi kriteria, korelasi hasil perhitungan (rxy) atau nilai cronbach alphanya lebih besar dari nilai alpha standar. 19. Pengujian Normalitas Data
Untuk menguji data variabel dependen dan independen yang dipakai apakah berdistribusi normal atau tidak. Data penelitian yang baik adalah data yang berdistribusi normal. Metode yang dipakai adalah metode analisa grafik, metode ini dapat melihat data apakah berdistribusi normal atau tidak dengan melihat histogram dan normal probability plot yang diolah dengan SPSS for windows versi 16.00.
75
Histogram
Dependent Variable: Y Keputusan Menjadi Nasabah
Frequency
6
4
2
Mean =-3.68E-16 Std. Dev. =0.906 N =40
0 -2
-1
0
1
2
Regression Standardized Residual
Gambar 4.1 Grafik Histrogram Sumber : Data Primer Data Primer Terolah 2009
Dalam histogram di atas dapat dilihat perbandingan antar data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Terlihat bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal, sehingga bias disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
76
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Y Keputusan Menjadi Nasabah
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot Sumber : Data Primer Data Primer Terolah 2009
Dalam grafik Normal Plot di atas dapat dilihat perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dari distribusi normal. Dalam grafik Normal Plot terlihat adanya titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal, sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas
77
2. Analisis Inferensial 10.
Regresi Linier Berganda
Model regresi linier berganda untuk variabel Lingkungan (X1), Keadaan Ekonomi (X2), Gaya Hidup (X3), Harga (X4), Tempat (X5), Pelayanan (X6), Promosi (X7),dan Keputusan Menjadi Nasabah (Y) mempunyai formula sebagai berikut : Y = ß1 X1 + ß2 X2 + ß3 X3 + ß4 X4 +ß5 X5+ ß6 X6 + ß7X7
Perhitungan pada analisis regresi linier berganda menggunakan program SPSS 16.00 yang hasilnya pada tabel berikut : Tabel 4.9 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model 1
(Constant) X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1.551 .637 -.202 .169 .110 .091 .333 .144 -.136 .131 .072 .081 .073 .145 .199 .139
Standardized Coefficients Beta -.200 .181 .420 -.188 .135 .095 .274
t 2.436 -1.195 1.211 2.316 -1.040 .882 .502 1.438
Sig. .021 .241 .235 .027 .306 .384 .619 .160
a. Dependent Variable: YKeputusan Menjadi Nasabah
Sumber : Data Primer Data Primer Terolah 2009
Dari tabel 4.6 di atas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut : Y = -0.200X1+0.181X2+0.420X3-0.188X4+0.135X5+0.095X6 - 0.274X7
Dari persamaan regresi tersebut dapat diartikan sebagai berikut : J. Koefisien Regresi untuk Lingkungan (X1)
78
Variabel lingkungan (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah, dengan koefisien sebesar 0,200. Yang artinya apabila variabel lingkungan (X1) meningkat sebesar 1 satuan, maka keputusan menjadi nasabah akan turun sebesar -0,200 satuan dengan asumsi cateris paribus. Tingkat signifikansi sebesar 0,241 yang nilainya di atas 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan (X1) terhadap keputusan menjadi nasabah (Y) adalah tidak signifikan. K. Koefisien Regresi untuk Keadaan Ekonomi (X2) Variabel keadaan ekonomi (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah, dengan koefisien sebesar 0.181 Yang artinya apabila variabel keadaan ekonomi (X2) meningkat sebesar 1 satuan, maka keputusan menjadi nasabah akan naik sebesar 0.181satuan dengan asumsi cateris paribus. Tingkat signifikansi sebesar 0,235 yang nilainya di atas 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh keadaan ekonomi (X2) terhadap keputusan menjadi nasabah(Y) adalah tidak signifikan. L. Koefisien Regresi untuk Gaya Hidup (X3) Variabel gaya hidup (X3) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah, dengan koefisien sebesar 0.420. Yang artinya apabila variabel gaya hidup (X3) meningkat sebesar 1 satuan, maka keputusan menjadi nasabah akan naik sebesar 0.420 satuan dengan asumsi cateris paribus. Tingkat signifikansi sebesar 0,027 yang nilainya di bawah 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh gaya hidup (X3)
terhadap
keputusan menjadi nasabah (Y) adalah signifikan. M. Koefisien Regresi untuk Harga (X4) Variabel harga (X4) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah, dengan koefisien sebesar -0.188. Yang artinya apabila variabel harga (X4) meningkat sebesar 1
79
satuan, maka keputusan menjadi nasabah akan turun sebesar 0.188 satuan dengan asumsi cateris paribus. Tingkat signifikansi sebesar 0,306 yang nilainya di atas 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh harga (X4) terhadap keputusan menjadi nasabah (Y) adalah tidak signifikan. N. Koefisien Regresi untuk Tempat (X5) Variabel tempat (X5) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah, dengan koefisien sebesar 0.135. Yang artinya apabila variabel harga (X5) meningkat sebesar 1 satuan, maka keputusan menjadi nasabah akan naik sebesar 0.135 satuan dengan asumsi cateris paribus. Tingkat signifikansi sebesar 0,384 yang nilainya di atas 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh harga (X5)
terhadap keputusan menjadi nasabah (Y) adalah tidak
signifikan. O. Koefisien Regresi untuk Pelayanan (X6) Variabel pelayanan (X6) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah, dengan koefisien sebesar 0.095. Yang artinya apabila variabel pelayanan (X6) meningkat sebesar 1 satuan, maka keputusan menjadi nasabah akan naik sebesar 0.095 satuan dengan asumsi cateris paribus. Tingkat signifikansi sebesar 0,619 yang nilainya di atas 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh pelayanan (X6)
terhadap keputusan menjadi
nasabah (Y) adalah tidak signifikan. P. Koefisien Regresi untuk Promosi (X7) Variabel promosi (X7) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah, dengan koefisien sebesar 0.274 Yang artinya apabila variabel promosi (X7) meningkat sebesar 1 satuan, maka keputusan menjadi nasabah akan naik sebesar 0.274 satuan dengan asumsi cateris paribus. Tingkat signifikansi sebesar 0,160 yang nilainya di atas 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh promosi
80
(X7)
terhadap keputusan menjadi nasabah (Y) adalah tidak
signifikan. 11.
Pengujian Hipotesis
12. Uji Parsial (Uji t)
Uji hipotesis ini untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen. 13. Pengaruh lingkungan (X1)
Terhadap Keputusan menjadi
nasabah (Y) 14. Pengujian Statistik Berdasarkan
pengujian
statistik
menggunakan
uji
t
diperoleh hasil berikut : t hitung
= -1,195
Sig
= 0.241
15. Kesimpulan Dari pengujian di atas diperoleh bahwa tingkat signifikasi sebesar 0,241 yang nilainya di atas 0,05 sehingga dapat disimpulkan : tidak ada pengaruh variabel lingkungan (X1) yang signifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo (Y) 16. Pengaruh keadaan ekonomi (X2) Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah (Y)
17. Pengujian Statistik Berdasarkan
pengujian
diperoleh hasil berikut : t hitung
= 1,211
Sig
= 0.235
statistik
menggunakan
uji
t
81
18. Kesimpulan Dari pengujian di atas diperoleh. bahwa tingkat signifikasi sebesar 0,235 yang nilainya di atas 0,05 sehingga dapat disimpulkan : tidak ada pengaruh variabel keadaan ekonomi (X2) yang signifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo (Y) 19. Pengaruh Gaya Hidup (X3) Terhadap Keputusan menjadi nasabah (Y) 20. Pengujian Statistik Berdasarkan
pengujian
statistik
menggunakan
uji
t
diperoleh hasil berikut : t hitung
= 2.316
Sig
= 0.027
21. Kesimpulan Dari pengujian di atas diperoleh bahwa tingkat signifikasi sebesar 0,027 yang nilainya di bawah 0,05 sehingga dapat disimpulkan : ada pengaruh variabel gaya hidup (X3) yang signifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo (Y) 22. Pengaruh Harga (X4) Terhadap Keputusan menjadi nasabah (Y) 23. Pengujian Statistik Berdasarkan
pengujian
diperoleh hasil berikut : t hitung
= -1,040
Sig
= 0.306
24. Kesimpulan
statistik
menggunakan
uji
t
82
Dari pengujian di atas diperoleh bahwa signifikasi sebesar 0.306 yang nilainya di atas 0,05 sehingga dapat disimpulkan : tidak ada pengaruh variabel harga (X4) yang signifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo (Y) 25. Pengaruh Tempat (X5) Terhadap Keputusan menjadi nasabah (Y) 26. Pengujian Statistik Berdasarkan
pengujian
statistik
menggunakan
uji
t
diperoleh hasil berikut : t hitung
= 0.882
Sig
= 0.384
27. Kesimpulan Dari pengujian di atas diperoleh bahwa signifikasi sebesar 0.384 yang nilainya di atas 0,05 sehingga dapat disimpulkan : tidak ada pengaruh variabel tempat (X5) yang signifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo (Y) 28. Pengaruh Pelayanan (X6) Terhadap Keputusan menjadi nasabah (Y)
29. Pengujian Statistik Berdasarkan
pengujian
diperoleh hasil berikut : t hitung
= 0.502
Sig
= 0.619
30. Kesimpulan
statistik
menggunakan
uji
t
83
Dari pengujian di atas diperoleh bahwa signifikasi sebesar 0.619 yang nilainya di atas 0,05 sehingga dapat disimpulkan : tidak ada pengaruh variabel pelayanan (X6) yang signifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo (Y) 31. Pengaruh Promosi (X7) Terhadap Keputusan menjadi nasabah (Y) 32. Pengujian Statistik Berdasarkan
pengujian
statistik
menggunakan
uji
t
diperoleh hasil berikut : t hitung
= 1.438
Sig
= 0.160
33. Kesimpulan Dari pengujian di atas diperoleh bahwa signifikasi sebesar 0.160 yang nilainya di atas 0,05 sehingga dapat disimpulkan : tidak ada pengaruh variabel promosi (X7) yang signifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo (Y) 34.
Uji Simultan (Uji f)
Uji hipotesis ini untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen. c.
Pengujian Statistik Tabel 4.10 Uji Simultan
84
ANOVAb Model 1
Sum of Squares 2.457 4.761 7.219
Regression Residual Total
df 7 32 39
Mean Square .351 .149
F 2.359
Sig. .046a
a. Predictors: (Constant), X7, X2, X5, X3, X1, X4, X6 b. Dependent Variable: Y Keputusan Menjadi Nasabah
Sumber : Data Primer Data Primer Terolah 2009
Berdasarkan tabel di atas, pengujian statistik menggunakan uji f ini diperoleh hasil :
f hitung = 2.359 sig d.
= 0,046
Kesimpulan Dari pengujian di atas diperoleh bahwa signifikasi sebesar 0.046 yang nilainya di bawah 0,05 sehingga dapat disimpulkan: ada pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel Lingkungan (X1), Keadaan Ekonomi (X2), Gaya Hidup (X3), Harga (X4), Tempat (X5), Pelayanan (X6), Promosi (X7) terhadap keputusan menjadi calon nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo (Y)
35.
Analisis
Dominasi
Pengaruh
Variabel
Terhadap Keputusan menjadi nasabah (Y) Tabel 4.11
Independen
(X)
85
Coefficientsa
Model 1
(Constant) X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1.551 .637 -.202 .169 .110 .091 .333 .144 -.136 .131 .072 .081 .073 .145 .199 .139
Standardized Coefficients Beta -.200 .181 .420 -.188 .135 .095 .274
t 2.436 -1.195 1.211 2.316 -1.040 .882 .502 1.438
Sig. .021 .241 .235 .027 .306 .384 .619 .160
a. Dependent Variable: Y Keputusan Menjadi Nasabah
Sumber : Data Primer Data Primer Terolah 2009
Analisis dominasi pengaruh ini dapat ditentukan dengan melihat besar kecilnya koefisien beta yang dihasilkan dari perhitungan regresi, nilai thitung, dan tingkat signifikansi dari masing-masing variable independent. Dari diperoleh hasil bahwa koefisien beta variabel Gaya Hidup (X3) mempunyai nilai tertinggi sebesar 0.420, thitung sebesar 2.316, dan signifikansi terkecil sebesar 0,027. Dengan demikian variabel Gaya Hidup (X3)
mempunyai
pengaruh yang
paling
dominan
dalam
mempengaruhi keputusan menjadi nasabah calon nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo (Y) Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor gaya hidup lebih dominan mempengaruhi keputusan menjadi nasabah tabungan shar-e, hal tersebut dikarenakan tabungan shar-e yang dilengkapi dengan ATM dapat ditarik tunai lewat mesin ATM muamalat, ATM Bersama dan ATM BCA tanpa dikenai biaya penarikan, ATM shar-e dapat digunakan untuk berbelanja di 18.000 merchant debet prima/BCA, sedangkan untuk cek saldo bisa lewat salam muamalat layanan phone banking selama 24 jam. 36.
Uji Determinasi (R2)
86
Tabel 4.12 Uji Determinasi Model Summaryb Model 1
R R Square .583a .340
Adjusted R Square .196
Std. Error of the Estimate .38574
a. Predictors: (Constant), X7, X2, X5, X3, X1, X4, X6 b. Dependent Variable: YKeputusan Menjadi Nasabah
Sumber : Data Primer Terolah 2009
Dari perhitungan di atas diperoleh nilai r2 sebesar 0.196 atau
19.6%.
Artinya
bahwa
variabel
independen,
yaitu
Lingkungan (X1), Keadaan Ekonomi (X2), Gaya Hidup (X3), Harga (X4), Tempat (X5), Pelayanan (X6), Promosi (X7) memiliki kemampuan memberikan kontribusi atau sumbangan pada varians variabel dependen (keputusan menjadi nasabah calon nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo (Y)) sebesar 19.6%, sedangkan variabel-variabel lain di luar model penelitian memiliki kemampuan memberikan kontribusi atau sumbangan terhadap varians variabel dependen (keputusan menjadi nasabah calon nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo (Y) sebesar 80.4%. 37. Uji Korelasi (r)
Berdasarkan pada, koefisien korelasi (r) sebesar 0.583 atau 58.%.
Artinya
bahwa
antara
variabel
independen,
yaitu
Lingkungan (X1), Keadaan Ekonomi (X2), Gaya Hidup (X3), Harga (X4), Tempat (X5), Pelayanan (X6), Promosi (X7), dengan variabel dependen (keputusan menjadi nasabah calon nasabah
87
tabungan Shar-E di BMI cabang Solo (Y)) mempunyai hubungan yang sedang yaitu 41.7% Tabel 4.13 Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199
Sangat Rendah
0.20 – 0.399
Rendah
0.40 – 0.599
Sedang
0.60 – 0.799
Kuat
0.80 – 1.000
Sangat Kuat
(Sumber : Sugiyono, 2008:250)
88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil suatu kesimpulan dari penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah responden sebagai berikut: 1. Karateristik responden dilihat dari identitas responden prosentase terbesar berdasarkan agama sebagian besar Islam/Muslim (100%), usia responden 20-29 Tahun (40%), jenis kelamin mayoritas wanita (57,5%), pendidikan terbanyak S1/S2/S3 (45%), pekerjaan mayo 2. ritas responden pegawai negeri (35%), jumlah pendapatan tiap bulan responden sebesar Rp1.100.000,00-Rp2.000.000,00 (42,5%) dan (50%) jumlah pengeluaran tiap bulan sebesar Rp600.000,00-Rp1.000.000,00. 3. Tanggapan nasabah dilihat dari: a. Variabel Lingkungan dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,241 menunjukkan tidak pengaruh yang disignifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan shar-E di BMI Cabang Solo. b. Variabel Keadaan Ekonomi dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,235 menunjukkan tidak pengaruh yang disignifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan shar-E di BMI Cabang Solo.
88
89
c. Variabel Gaya Hidup dapat disimpulkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,027 menunjukkan ada pengaruh yang disignifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan shar-E di BMI Cabang Solo. d. Varibel Harga dapat disimpulkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,306 menunjukkan tidak pengaruh yang disignifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan shar-E di BMI Cabang Solo. e. Variabel Tempat dapat disimpulkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,384 menunjukkan tidak pengaruh yang disignifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan shar-E di BMI Cabang Solo. f. Variabel Pelayanan dapat disimpulkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,619 menunjukkan tidak pengaruh yang disignifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan shar-E di BMI Cabang Solo. g. Variabel Promosi dapat disimpulkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,160 menunjukkan tidak pengaruh yang disignifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan shar-E di BMI Cabang Solo. 4. Dominasi pengaruh variabel independen terhadap keputusan menjadi nasabah dapat diperoleh hasil bahwa gaya hidup mempunyai nilai signifikansi terkecil 0,027 maka variabel gaya hidup mempunyai pengaruh yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan menjadi nasabah tabungan shar-E di BMI Cabang Solo.
90
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan BMI Cabang Solo dapat lebih meningkatkan kinerjanya 2. Diharapkan BMI Cabang Solo dapat lebih meningkatkan kualitas produknya 3. Dapat meningkatkan fasilitas pelayanan 4. Diharapkan BMI Cabang Solo dapat lebih mengutamakan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah tabungan Shar-e
DAFTAR PUSTAKA
Amin Widjaja, Tunggal, Tanya JawabPerilaku Konsumen dan Pemasaran Strategik, Harvarindo, Jakarta, 2002. Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta, Edisi Terbaru, Cvet.IV, November 1998. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2002., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Isbandi, Rukminto, Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial, PT. Grafindo Persada, Jakarta, 1994. M. Iqbal, Hasan, Pokok-Pokok Teori Pengambilan Keputusan, Cet.I, Ghalia Indonesia, Jakarta, Mei 2002. M. Pride, William and Ferrel, O.C., Pemasaran Teori dan Praktek Sehari-hari, Terj. Daniel Wirajaja, Jilid I, Binrupa Aksara, Jakarta, Edisi VII, 1995, hal. 4. Supranto, J. 1997. Pengukuran Tingkat Keputusan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar, Jakarta: Rineka Cipta. Umar, Husain, 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Jakarta: Ghalia Indonesia.
UJI VALIDITAS CORRELATIONS /VARIABLES=Butir_1 Butir_2 Jum_X1 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE .
Correlations
Correlations Butir_1 Butir_1
Butir_2
Jum_X1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 40 -.013 .938 40 .582** .000 40
Butir_2 -.013 .938 40 1
Jum_X1 .582** .000 40 .805** .000 40 40 .805** 1 .000 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=Butir_3 Butir_4 Jum_X2 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE .
Correlations
Correlations Butir_3 Butir_3
Butir_4
Jum_X2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 40 .611** .000 40 .896** .000 40
Butir_4 Jum_X2 .611** .896** .000 .000 40 40 1 .899** .000 40 40 .899** 1 .000 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=Butir_5 Butir_6 Jum_X3 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE .
Correlations
Correlations Butir_5 Butir_5
Butir_6
Jum_X3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 40 .673** .000 40 .916** .000 40
Butir_6 Jum_X3 .673** .916** .000 .000 40 40 1 .913** .000 40 40 .913** 1 .000 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=Butir_7 Butir_8 Jum_X4 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE .
Correlations
Correlations Butir_7 Butir_7
Butir_8
Jum_X4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 40 .492** .001 40 .830** .000 40
Butir_8 Jum_X4 .492** .830** .001 .000 40 40 1 .894** .000 40 40 .894** 1 .000 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=Butir_9 Butir_10 Jum_X5 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE .
Correlations
Correlations Butir_9 Butir_9
Butir_10
Jum_X5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Butir_10 Jum_X5 .665** .903** .000 .000 40 40 40 .665** 1 .921** .000 .000 40 40 40 .903** .921** 1 .000 .000 40 40 40 1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=Butir_11 Butir_12 Jum_X6 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE .
Correlations
Correlations Butir_11
Butir_12
Jum_X6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Butir_11 1
Butir_12 Jum_X6 .568** .922** .000 .000 40 40 40 .568** 1 .843** .000 .000 40 40 40 .922** .843** 1 .000 .000 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=Butir_13 Butir_14 Jum_X7 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE .
Correlations Correlations Butir_13
Butir_14
Jum_X7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Butir_13 1
Butir_14 Jum_X7 .759** .947** .000 .000 40 40 40 .759** 1 .928** .000 .000 40 40 40 .947** .928** 1 .000 .000 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=Butir_15 Butir_16 Butir_17 Butir_18 Jum_Y /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE .
Correlations Correlations Butir_15
Butir_16
Butir_17
Butir_18
Jum_Y
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Butir_15 1
Butir_16 Butir_17 Butir_18 .577** -.097 .204 .000 .551 .206 40 40 40 40 .577** 1 .211 .000 .000 .192 1.000 40 40 40 40 -.097 .211 1 .060 .551 .192 .715 40 40 40 40 .204 .000 .060 1 .206 1.000 .715 40 40 40 40 .680** .779** .528** .430** .000 .000 .000 .006 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Jum_Y .680** .000 40 .779** .000 40 .528** .000 40 .430** .006 40 1 40
UJI RELIABILITY RELIABILITY /VARIABLES=Butir_1 Butir_2 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE /SUMMARY=TOTAL .
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
40 0 40
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's a Alpha .625
N of Items 2
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Item Statistics Butir_1 Butir_2
Mean 3.5250 2.6750
Std. Deviation .50574 .69384
N 40 40
Item-Total Statistics
Butir_1 Butir_2
Scale Variance if Item Deleted .481 .256
Scale Mean if Item Deleted 2.6750 3.5250
Corrected Item-Total Correlation -.013 -.013
Cronbach's Alpha if Item Deleted .a .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
RELIABILITY /VARIABLES=Butir_3 Butir_4 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE /SUMMARY=TOTAL .
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
40 0 40
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .759
N of Items 2
Item Statistics Butir_3 Butir_4
Mean 2.9500 2.8750
Std. Deviation .78283 .79057
N 40 40
Item-Total Statistics
Butir_3 Butir_4
Scale Mean if Item Deleted 2.8750 2.9500
Scale Variance if Item Deleted .625 .613
Corrected Item-Total Correlation .611 .611
Cronbach's Alpha if Item Deleted .a .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
RELIABILITY /VARIABLES=Butir_5 Butir_6 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE /SUMMARY=TOTAL .
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
40 0 40
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .805
N of Items 2
Item Statistics Butir_5 Butir_6
Mean 3.4750 3.2500
Std. Deviation .59861 .58835
N 40 40
Item-Total Statistics
Butir_5 Butir_6
Scale Mean if Item Deleted 3.2500 3.4750
Scale Variance if Item Deleted .346 .358
Corrected Item-Total Correlation .673 .673
Cronbach's Alpha if Item Deleted .a .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
RELIABILITY /VARIABLES=Butir_7 Butir_8 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE /SUMMARY=TOTAL .
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
40 0 40
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .649
N of Items 2
Item Statistics Butir_7 Butir_8
Mean 3.3250 3.0750
Std. Deviation .61550 .76418
N 40 40
Item-Total Statistics
Butir_7 Butir_8
Scale Mean if Item Deleted 3.0750 3.3250
Scale Variance if Item Deleted .584 .379
Corrected Item-Total Correlation .492 .492
Cronbach's Alpha if Item Deleted .a .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
RELIABILITY /VARIABLES=Butir_9 Butir_10 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE /SUMMARY=TOTAL .
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
40 0 40
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .796
N of Items 2
Item Statistics Butir_9 Butir_10
Mean 2.9000 2.5750
Std. Deviation .84124 .93060
N 40 40
Item-Total Statistics
Butir_9 Butir_10
Scale Mean if Item Deleted 2.5750 2.9000
Scale Variance if Item Deleted .866 .708
Corrected Item-Total Correlation .665 .665
Cronbach's Alpha if Item Deleted .a .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
RELIABILITY /VARIABLES=Butir_11 Butir_12 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE /SUMMARY=TOTAL .
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
40 0 40
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .701
N of Items 2
Item Statistics Butir_11 Butir_12
Mean 3.1500 3.2250
Std. Deviation .73554 .53048
N 40 40
Item-Total Statistics
Butir_11 Butir_12
Scale Mean if Item Deleted 3.2250 3.1500
Scale Variance if Item Deleted .281 .541
Corrected Item-Total Correlation .568 .568
Cronbach's Alpha if Item Deleted .a .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
RELIABILITY /VARIABLES=Butir_13 Butir_14 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE /SUMMARY=TOTAL .
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
40 0 40
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .858
N of Items 2
Item Statistics Butir_13 Butir_14
Mean 3.4500 3.6250
Std. Deviation .67748 .58562
N 40 40
Item-Total Statistics
Butir_13 Butir_14
Scale Mean if Item Deleted 3.6250 3.4500
Scale Variance if Item Deleted .343 .459
Corrected Item-Total Correlation .759 .759
Cronbach's Alpha if Item Deleted .a .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
RELIABILITY /VARIABLES=Butir_15 Butir_16 Butir_17 Butir_18 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE /SUMMARY=TOTAL .
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
40 0 40
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .639
N of Items 4
Item Statistics Butir_15 Butir_16 Butir_17 Butir_18
Mean 3.0000 3.0000 2.7500 3.5000
Std. Deviation .67937 .78446 .77625 .55470
N 40 40 40 40
Item-Total Statistics
Butir_15 Butir_16 Butir_17 Butir_18
Scale Mean if Item Deleted 9.2500 9.2500 9.5000 8.7500
Scale Variance if Item Deleted 1.833 1.474 2.154 2.449
Corrected Item-Total Correlation .362 .458 .090 .118
Cronbach's Alpha if Item Deleted .252 .104 .536 .471
BIODATA PENULIS
NAMA
: PUJI LESTARI
TEMPAT/TGL. LAHIR
: KAB. SEMARANG/09 JUNI 1987
ALAMAT
: HARJOSARI RT
001/005 BAWEN, KAB.
SEMARANG 50661 PENDIDIKAN
: SDN II HARJOSARI SLTP I BAWEN
1993 2000
SMK DIPONEGORO SALATIGA 2003 STAIN SALATIGA
2006