Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) Yogyakarta, 28 Maret 2015
ISSN: 2089-9815
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNAAN APLIKASI E-LEARNING DENGAN PELAYANAN STAF PENGAJAR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Heri R Yuliantoro Program Studi Akuntansi, Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari No. 1 Pekanbaru 28265 E-mail:
[email protected]
ABSTRAKS Penelitian ini menguji faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kepuasan penggunaan aplikasi e-learning, diantaranya pengaruh dari pelayanan staf pengajar, pengetahuan dan keterlibatan pengguna, karakteristik produk, kemudahan penggunaan dan kepuasan atas sifat aplikasi. Penelitian ini dilakukan terhadap kepuasan total pengguna aplikasi e-learning dilingkungan Politeknik Caltex Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan staf pengajar dan kemudahan penggunaan memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan total pengguna aplikasi e-learning. Analisis jalur yang dilakukan menunjukkan bahwa pelayanan staf memediasi pengaruh karakteristik produk dan kepuasan atas sifat aplikasi e-learning. Kata Kunci: e-learning, perkuliahan, kepuasan total pengguna ABSTRACT This study examines the factors thought to influence the satisfaction of the use of e-learning applications, including the influence of the teaching staff service, knowledge and involvement of users, the characteristics of the product, ease of use and satisfaction with the nature of the application. This research was conducted on the total satisfaction of users of e-learning applications within the Polytechnic Caltex Riau. The results showed that the teaching staff service and ease of use has a positive impact on the total satisfaction of users of e-learning applications. Path analysis performed indicates that the service staff mediate the effect of product characteristics and satisfaction with the nature of e-learning applications. Keywords: e-learning, lectures, total user satisfaction 1. PENDAHULUAN
tatap muka di kelas dan laboratorium. Dengan adanya e-learning kegiatan perkuliahan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun selama konektifitas internet antara dosen dan mahasiswa dalam kondisi yang baik. Populernya penggunaan elearning dalam perguruan tinggi tersebut sejalan dengan yang diungkapkan dengan penelitian Koohang, Riley dan Smith (2009) yang mengungkapkan bahwa mahasiswa diperguruan tinggi lebih progresif dan berkembang dalam memanfaatkan e-learning sebagai sarana perkuliahan. Menurut Andrews (2011) dalam penelitiannya konteks sosial pengguna e-learning, dalam hal ini pengguna ditingkat perguruan tinggi juga merupakan salah satu hal yang memicu perkembangan penggunaan e-learning. Pada Politeknik Caltex Riau, penggunaan elearning merupakan salah satu alternatif pelaksanaan perkuliahan selain perkuliahan tatap muka di kelas dan laboratorium. Sampai saat ini e-learning di Politeknik Caltex Riau masih berupa alternatif bukan menjadi perkuliahan yang utama. Artinya, dosen dapat menggunakan e-learning sebagai pengganti pertemuan tatap muka jika diperlukan. Pada umumnya dosen akan menggunakan e-learning sebagai pengganti pertemuan karena pada jadwal reguler yang sudah ditentukan sedang berada di luar
1.1
Latar Belakang Perkuliahan merupakan kegiatan utama dari pendidikan pada perguruan tinggi. Pada umumnya perkuliahan dilaksanakan dengan melibatkan dosen sebagai pengajar dan mahasiswa sebagai pihak yang belajar. Secara umum perkuliahan dilaksanakan dalam ruang kelas atau laboratorium jika perkuliahan tersebut dalam bentuk praktikum. Seiring berkembangnya teknologi, perkuliahan tidak hanya dapat dilakukan dalam kelas atau laboratorium yang berbentuk sebuah ruangan, akan tetapi dapat dilakukan dalam kelas ataupun laboratorium virtual. Hal tersebut dapat digunakan untuk mengantisipasi adanya hambatan yang menyebabkan dosen ataupun mahasiswa tidak dapat bertatap muka untuk melaksanakan perkuliahan di kelas atau laboratorium. Teknologi perkuliahan secara virtual tersebut banyak dikenal sebagai e-learning. E-learning pada umumnya dimanfaatkan sebagai alternatif perkuliahan disamping perkuliahan di kelas dan laboratorium. Bahkan dibeberapa perguruan tinggi yang mengelola perkuliahan online learning proporsi penggunaan e-learning sebagai media perkuliahan lebih tinggi dibandingkan perkuliahan 57
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) Yogyakarta, 28 Maret 2015
kota karena tugas atau kegiatan lain. Selain itu penggunaan e-learning digunakan untuk membagi materi perkuliahan dalam bentuk softfile kepada mahasiswa dan juga sebagai sarana mahasiswa untuk mengunggah tugas-tugas serta mengerjakan berbagai kuis yang berkaitan dengan mata kuliah yang sedang dipelajari. Berdasarkan pengamatan peneliti, dengan fitur yang disediakan, aplikasi e-learning yang telah diterapkan memiliki potensi untuk lebih berkembang dalam penggunaannya. Selain itu dengan kemajuan akses teknologi yang sangat pesat dimana hampir setiap mahasiswa memiliki telepon genggam yang terkoneksi dengan internet, penggunaan e-learning akan menjadi hal yang sangat dominan dalam perkuliahan dan kepuasan pengguna menjadi isu kajian yang menarik untuk dilakukan penelitian. Penelitian terhadap kepuasan pengguna elearning ini menjadi hal yang penting dimana akses internet yang lebih baik tersebut dapat menjadi salah satu sarana untuk pemanfaatan penggunaan elearning dalam rangka memperluas akses pembelajaran selain di kelas dan laboratorium. Dalam penelitian ini akan diuji faktor-faktor yang diduga mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna e-learning sebagai media alternatif perkuliahan dengan pelayanan staf sebagai variabel intervening. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna elearning dikembangkan dengan memperhatikan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya yang sejenis. Faktor-faktor tersebut adalah : pengetahuan dan keterlibatan pengguna, produk dari aplikasi, kemudahan penggunaan, dan kepuasan atas sisfat aplikasi. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada pengguna secara acak untuk selanjutnya kuesioner diolah secara statistik untuk menguji hipotesis penelitian.
1.4
1.2
c.
ISSN: 2089-9815
Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui survei lapangan dengan cara membagikan kuesioner kepada pengguna secara langsung. Tipe penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif analitis dan pengujian hipotesis. Sampel penelitian berjumlah 61 orang mahasiswa Politeknik Caltex Riau yang ditentukan melalui perhitungan simple random sampling. Data dalam penelitian ini merupakan data primer, yang diperoleh secara langsung melalui kuesioner. Definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. : a.
Pelayanan Staf Pengajar
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan terhadap penerapan aplikasi e-learning adalah pelayanan staf pengajar. Kemampuan yang sangat bervariasi dari mahasiswa menuntut dukungan dari pelayanan staf pengajar terhadap efektifitas penggunaan aplikasi e-learning. Dalam penelitian Doll & Torkzadeh (1988) dan Tarigan (2011), salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir suatu aplikasi adalah dukungan dari pelayanan staf, dalam kasus penelitian ini adalah staf pengajar. b.
Pengetahuan dan Keterlibatan Pengguna
Pengetahuan dan keterlibatan pengguna aplikasi e-learning akan memberikan perasaaan puas bagi pengguna dalam menggunakan e-learning. Seperti halnya penelitan Ong & Lai (2004) dan Fitriasmi (2010) yang menemukan hasil positif tentang pengaruh pengetahuan dan keterlibatan pengguna terhadap keberhasilan penggunaan suatu aplikasi.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang pada bagian sebelumnya rumusan masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : a. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan total pengguna aplikasi e-learning pada Politeknik Caltex Riau. b. Apakah pelayanan staf pengajar merupakan variabel intervening faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan total pengguna aplikasi e-learning pada Politeknik Caltex Riau.
Produk dari Aplikasi e-learning
Hasil atau produk dari aplikasi e-learning yang bermutu akan mendorong pengguna untuk menggunakan e-learning, dengan sendirinya pengguna merasa puas dengan penggunaan elearning. Hal tersebut sebagaimana yang ditemukan pada penelitian Ong & Lai (2004) serta Lestari dan Waryanto (2013) yang menemukan bahwa terdapat pengaruh positif produk dari sebuah sistem informasi terhadap keberhasilan implementasi sistem informasi.
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan total pengguna aplikasi e-learning pada Politeknik Caltex Riau b. Menguji apakah pelayanan staf sebagai variabel intervening faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan total pengguna aplikasi e-learning pada Politeknik Caltex Riau.
d.
Kemudahan Penggunaan
Aplikasi e-learning yang memudahkan pengguna dalam proses pembelajaran akan mendorong pengguna untuk menggunakan aplikasi tersebut dibandingkan aplikasi yang menyulitkan pengguna. Kemudahan tersebut berkontribusi terhadap kepuasan pengguna aplikasi. Sebagaimana penelitian 58
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) Yogyakarta, 28 Maret 2015
Kraemer, Danziger, Dunkle, & King (1993) serta penelitian Sutiono dan Muldiyanto (2013) yang mengungkapkan bahwa kemudahan penggunaan aplikasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. e.
ISSN: 2089-9815
learning yang mampu memenuhi kebutuhannya, dan kebutuhan pengguna memiliki perbedaan antara satu kelompok pengguna yang satu dengan lainnya. Sehingga aplikasi e-learning yang menjadi dasar penelitian kepuasan pengguna akan sangat bervariasi antara satu peneliti dengan peneliti lainnya. Pada Politeknik Caltex Riau aplikasi e-learning yang digunakan menggunakan aplikasi moodle. Aplikasi e-learning dengan menggunakan moodle tersebut telah digunakan sejak tahun 2007. Penggunaannya selalu diperbaharui setiap semesternya dengan menyesuaikan mata kuliah yang disajikan dengan staf pengajar yang menjadi pengampu mata kuliah tersebut. Tampilan halaman utama seperti pada Gambar 1 berkut ini :
Kepuasan Atas Sifat-Sifat Aplikasi e-learning
Kepuasan atas sifat-sifat aplikasi e-learning yang digunakan akan membawa pada kepuasan total pengguna e-learning. Karena sifat dan karakteristik suatu aplikasi akan sangat mempengaruhi penggunanya secara langsung. Sebagaimana yang diungkapkan Ong & Lai (2004) serta penelitian Sutiono dan Muldiyanto (2013) yang mengungkapkan kepuasan atas sifat-sifat aplikasi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan total penggunaan suatu aplikasi. 1.5 Tinjauan Pustaka Penelitian yang dilakukan Iliasa, Yasoa, Razak, & Rahman (2007) yang dilakukan pada Labuan Federal Teritorry menemukan bahwa variabel konten, akurasi, format, kemudahan penggunaan, ketepatan waktu, kepuasan terhadap kecepatan sistem, reliabitas sistem berhubungan terhadap kepuasan total pengguna sistem. Sejalan dengan penelitian tersebut, penelitian lainnya yang dilakukan Mohamed, Hussin, & Hussein (2009) pada e-Goverment Pemerintah Malaysia menemukan bahwa lima faktor yang mempengaruhi kepuasan penggunaan sistem yaitu konten, akurasi, ketepatan waktu, format dan kemudahan dalam penggunaan. Lebih lanjut dijelaskan dalam penelitan tersebut bahwa yang paling utama dari kelima faktor tersebut adalah ketepatan waktu. Penelitian yang dilakukan Abeka ( 2012) menyimpulkan bahwa kepuasan terhadap penggunaan sistem dipengaruhi oleh pola perilaku pengguna itu sendiri, yakni penerimaan pengguna dalam penggunaan sistem. Penelitian yang dilakukan pada Web Based Marketing System di Kenya tersebut menyimpulkan nilai yang signifikan dari perilaku pengguna. Selain itu, penelitian yang dilakukan Tarigan (2011) serta penelitian Lestari dan Waryanto (2013) menemukan bahwa kepuasan pengguna aplikasi elearning berpengaruh positif terhadap kualitas aplikasi e-learning. Hal ini mendukung kepentingan dilakukannya penelitian berkaitan dengan kepuasan pengguna untuk mengembangkan aplikasi elearning. Sebagaimana penelitian Sutiono dan Muldiyanto (2013) bahwa akurasi, ketepatan waktu dan pelayanan staf mempengaruhi kepuasan pengguna e-learning dilingkungan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan. Dari kajian terhadap beberapa penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa ada hubungan erat antara aplikasi e-learning yang dipilih atau digunakan terhadap kepuasan pengguna. Pada dasarnya pengguna akan menyenangi aplikasi e-
Gambar 1. Halaman utama e-learning Berdasarkan kajian literatur diatas, kerangka konseptual penelitian ini dapat dirumuskan, pertama, semakin tinggi pengetahuan pengguna serta keterlibatanannya terhadap penggunaan aplikasi elearning maka akan semakin meningkatkan pengembangan aplikasi e-learning yang semakin sesuai dengan kebutuhan pengguna, dengan demikian akan meningkatkan kepuasan total pengguna. Kedua, karakteristik dari e-learning yang memudahkan pengguna dalam beraktifitas dalam proses belajar mengajar akan meningkatkan kepuasan total pengguna. Ketiga, pengguna yang puas terhadap sifat aplikasi e-learning akan meningkatkan kepuasan total pengguna. Keempat, aplikasi e-learning yang mudah dalam penggunaannya akan lebih meningkatkan kepuasan pengguna ketimbang aplikasi yang rumit. Kelima, dalam proses belajar mengajar menggunakan elearning sebagai media, maka pelayanan staf pengajar sebagai pengampu mata kuliah yang disajikan pada e-learning menjadi faktor yang juga akan meningkatkan kepuasan total pengguna. Staf yang aktif dan kreatif dalam menggunakan elearning akan meningkatkan kepuasan pengguna daripada staf pengajar yang pasif. Secara umum kerangka kerja dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti pada Gambar 2 berikut ini :
59
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) Yogyakarta, 28 Maret 2015 Pengetahuan & Keterlibatan Pengguna (PKP)
H6
H12: Pelayanan Staf Pengajar (PSP) memediasi pengaruh Kepuasan atas sifat-sifat aplikasi elearning (KSA) terhadap kepuasan total penggunaan aplikasi e-learning (KTA). H13: Pelayanan Staf Pengajar (PSP) memediasi pengaruh Kemudahan penggunaan aplikasi elearning (KPG) terhadap kepuasan total penggunaan aplikasi e-learning (KTA).
H1
H2 Karakteristik Produk dari Aplikasi (KPA)
Kepuasan Atas Sifat Aplikasi (KSA)
H7
Pelayanan Staf Pengajar (PSP)
H3
Kepuasan Total Atas Penggunaan Aplikasi (KTA)
2.
PEMBAHASAN Seluruh kuesioner yang disebar dalam penelitian ini sebanyak 61 eksemplar. Kuesioner tersebut dibagikan kepada mahasiswa Politeknik Caltex Riau secara acak. Mahasiswa yang dimaksud adalah mahasiswa yang telah duduk disemester 4-8, dimana telah memiliki pengalaman penggunaan e-learning yang cukup dibandingkan mahasiswa semester 1-2. Kuesioner yang kembali sebanyak 31 eksemplar (51%).
H8 H4
Kemudahan Penggunaan (KPG)
H9
ISSN: 2089-9815
H5
Gambar 2. Kerangka kerja Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang dan tinjauan pustaka, hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : H1: Pengetahuan dan keterlibatan pengguna (PKP) memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan total penggunaan aplikasi e-learning (KTA). H2: Karakteristik produk aplikasi e-learning (KPA) memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan total penggunaan aplikasi e-learning (KTA). H3: Pelayanan dan Staf Pengajar (PSP) memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan total pengguna aplikasi e-learning (KTA) H4: Kepuasan atas sifat-sifat aplikasi e-learning (KSA) memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan total penggunaan aplikasi e-learning (KTA). H5: Kemudahan penggunaan aplikasi e-learning (KPG) memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan total penggunaan aplikasi e-learning (KTA). H6: Pengetahuan dan keterlibatan pengguna (PKP) memiliki pengaruh positif terhadap Pelayanan Staf Pengajar (PSP). H7: Karakteristik produk aplikasi e-learning (KPA) memiliki pengaruh positif terhadap Pelayanan Staf Pengajar (PSP). H8: Kepuasan atas sifat-sifat aplikasi e-learning (KSA) memiliki pengaruh positif terhadap Pelayanan Staf Pengajar (PSP). H9: Kemudahan penggunaan aplikasi e-learning (KPG) memiliki pengaruh positif terhadap Pelayanan Staf Pengajar (PSP). H10: Pelayanan Staf Pengajar (PSP) memediasi pengaruh Pengetahuan dan keterlibatan pengguna (PKP) terhadap kepuasan total penggunaan aplikasi e-learning (KTA). H11: Pelayanan Staf Pengajar (PSP) memediasi pengaruh Karakteristik produk aplikasi elearning (KPA) terhadap kepuasan total penggunaan aplikasi e-learning (KTA).
2.1
Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach's Alpha. Hasil olah data penelitian menghasilkan Nilai Cronbach's Alpha penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini menunjukkan memiliki nilai lebih besar dari 0,6 sehingga item pertanyaan variable-variabel dalam kuesioner yang digunakan reliabel. Dengan demikian kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian ini handal karena jawaban yang diberikan konsisten dari satu pertanyaan ke pertanyaan yang lain (Ghozali, 2007). Tabel 1. Nilai cronbach's alpha Variabel
Pelayanan_Staf Produk_Sistem Pengetahuan_Pemakai Kemudahan_Penggunaan Kepuasan_Sifat Kepuasan_Total
Nilai Cronbach's Alpha 0.839 0.867 0.818 0.792 0.801 0.782
b. Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan dengan melihat nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO). Berdasarkan olah data dalam penelitian ini nilai KMO penelitian dapat dilihat pada Tabel 2. Nilai KMO > 0,5 sehingga item pertanyaan variable-variabel penelitian valid. Dengan demikian kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian ini mampu mengungkapkan tingkat variabel-variabel tersebut (Ghozali, 2007).
60
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) Yogyakarta, 28 Maret 2015
c. Uji Multikolonieritas Pengujian multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF). Batas nilai tolerance di atas 0.1 dan nilai VIF di bawah 10. Berdasarkan olah data dalam penelitian ini, Tabel 4 dibawah ini menunjukkan bahwa model dalam penelitian ini telah terbebas dari multikolinieritas, hal ini dapat dilihat dari nilai VIF yang kurang dari 10 dan tolerance yang lebih besar 0,1. Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini dapat dikatakan baik karena menunjukkan tidak ada korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2007).
Tabel 2. Nilai kmo Variabel Pelayanan_Staf Pengetahuan_Pemakai Produk_Sistem Kemudahan_Penggunaan Kepuasan_Sifat Kepuasan_Total 2.2
ISSN: 2089-9815
Nilai KMO 0.658 0.764 0.455 0.862 0.833 0.887
Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tabel 4. Nilai uji korelasi
Pada Tabel 3 berikut ini dapat dilihat bahwa hasil olah data dalam penelitian ini rasio skewness (hasil pembagian nilai statistik/ nilai Standar Error Skewness) = 0,040/0,421 = 0,095 dan rasio kurtosis (hasil pembagian nilai statistik/ nilai Standar Error Kurtosis)= 0,981/0,821= 1,194 terletak antara -2 dan 2, hal ini dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.
Model Pelayanan_Staf Pengetahuan_Pemakai Produk_Sistem Kemudahan_Penggunaan Kepuasan_Sifat
Collinearity Statistics Tolerance VIF 0.737 1.357 0.565 1.771 0.710 1.409 0.410 2.436 0.380 2.634
Tabel 3. Rasio nilai skweness dan kurtosis
Unstandardized Residual Rasio
Skewness Statistic Std. Error 0.040 0.421
Kurtosis Statistic Std. Error 0.981 0.821
0,095
1,194
Berdasarkan uji asumsi klasik yang telah dilakukan diatas, dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda memenuhi asumsi klasik sehingga layak digunakan dalam penelitian. 2.3
Hasil Uji Hipotesis Hasil olah data penelitian menunjukkan nilai signifikansi dari regresi untuk pengujian Hipotesis 1 (H1) s/d Hipotesis 5 (H5) dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini:
b. Uji Heteroskedatisitas Model regresi dalam penelitian ini terbebas dari heteroskedastisitas, seperti terlihat pada Gambar 3 dibawah ini, dimana scatterplot menggambarkan titik-titik data yang menyebar pada empat kuadran grafik, yakni antara sumbu Y dari negatif ke positif fan sumbu X dari positif dan negatif. Titik-titik data juga menyebar dan tidak mengumpul membentuk suatu pola tertentu. Dengan demikian model regresi dari penelitian ini dikatakan baik dan dapat digunakan dalam penelitian ini karena variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap (Ghozali, 2007).
Tabel 5. Nilai sig regresi hipotesis 1-5 Model Sig. (Constant) 0.290 Pengetahuan_Pemakai 0.171 Produk_Sistem 0.944 Pelayanan_staf 0.017 Kemudahan_Penggunaan 0.007 Kepuasan_Sifat 0.852 a. Dependent Variable: Kepuasan_Total Berikut analisis dari hasil regresi pada Tabel 5 diatas : Pengetahuan dan keterlibatan pemakai memiliki nilai signifikansi = 0,171 dimana lebih besar dari Alpha = 0,05. Dengan demikian Hipotesis 1 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa pengetahuan dan keterlibatan pemakai yang dalam hal ini mahasiswa tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kepuasan total. Hal tersebut dimungkinkan terjadi karena penggunaan e-learning lebih banyak dipengaruhi keaktifan staf pengajar dalam mengarahkan penggunaan e-learning sebagai bagian dari perkuliahannya. Karakteristik produk aplikasi e-learning memiliki nilai signifikansi = 0,944 dimana lebih
Gambar 3. Grafik scatterplot 61
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) Yogyakarta, 28 Maret 2015
besar dari Alpha = 0,05. Dengan demikian Hipotesis 2 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik produk aplikasi e-learning tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kepuasan total. Hal tersebut dimungkinkan karena pengguna lebih cenderung melihat isi materi dari setiap matakuliah yang didaftarkan dalam aplikasi e-learning. Produk dari aplikasi cenderung sebagai pelengkap dari materimateri yang diunggah dosen pengampu matakuliah. Pelayanan staf pengajar, memiliki nilai signifikansi = 0,017 dimana lebih kecil dari Alpha = 0,05. Dengan demikian Hipotesis 3 dapat diterima. Hal ini membuktikan bahwa peran pelayanan yang baik dari staf pengajar dalam pemanfaatan aplikasi tersebut sangat mendukung akan kepuasan total pengguna e-learning. Pelayanan staf pengajar yang baik akan memicu tingkat kepuasan pengguna dalam memanfaatkan aplikasi e-learning, karena dengan pelayanan staf pengajar yang baik, eksplorasi penggunan terhadap aplikasi e-learning akan lebih maksimal. Kepuasan atas sifat-sifat aplikasi e-learning memiliki nilai signifikansi = 0,852 dimana lebih besar dari Alpha = 0,05. Dengan demikian Hipotesis 4 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa sifat-sifat aplikasi e-learning tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap kepuasan total. Hal tersebut dimungkinkan karena pengguna lebih fokus kepada isi materi perkuliahan yang diunggah oleh dosen pengampu mata kuliah yang disajikan dalam aplikasi e-learning. Kemudahan penggunaan aplikasi e-learning memiliki nilai signifikansi = 0,007 dimana lebih kecil dari Alpha = 0,05. Dengan demikian Hipotesis 5 dapat diterima. Hal ini dikarenakan pengguna menginginkan aplikasi e-learning yang digunakan memiliki tingkat kemudahan penggunaan yang tinggi. Aplikasi e-learning yang mudah penggunaannya saat mengoperasikannya akan lebih disenangi daripada aplikasi e-elarning yang lebih rumit. Kemudahan penggunaan aplikasi pada akhirnya akan menghasilkan tingkat kepuasan terhadap penggunaan aplikasi e-learning. Hasil olah data penelitian menunjukkan nilai signifikansi regresi untuk pengujian Hipotesis 6 (H6) s/d Hipotesis 9 (H9) dapat dilihat dalam Tabel 6 berikut ini:
Pengetahuan dan keterlibatan pemakai memiliki nilai signifikansi = 0,484 dimana lebih besar dari Alpha = 0,05. Dengan demikian Hipotesis 6 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa pengetahuan dan keterlibatan pemakai tidak berpengaruh terhadap pelayanan staf pengajar. Hal tersebut dimungkinkan karena staf pengajar merupakan pihak yang mengarahkan keterlibatan pemakai. Sehingga pengetahuan dan keterlibatan pemakai menjadi hal yang tidak menjadi perhatian utama pelayanan staf pengajar karena staf pengajar akan lebih fokus kepada pengarahan penggunaan aplikasi e-learning dan menyediakan materi perkuliahan yang harus diunggah/disajikan melalui e-learning. Karakteristik produk aplikasi e-learning memiliki nilai signifikansi = 0,534 dimana lebih besar dari Alpha = 0,05. Dengan demikian Hipotesis 7 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa karakteristik produk aplikasi e-learning tidak berpengaruh terhadap pelayanan staf. Hal ini dimungkinkan karena pelayanan staf lebih fokus kepada materi perkuliahan yang disajikan daripada tergantung kepada karakteristik output yang dihasilkan dari aplikasi e-learning. Kepuasan atas sifat-sifat aplikasi e-learning memiliki nilai signifikansi = 0,091 dimana lebih besar dari Alpha = 0,05. Dengan demikian Hipotesis 8 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa Kepuasan atas sifat-sifat aplikasi e-learning tidak berpengaruh terhadap pelayanan staf. Hal tersebut dimungkinkan karena staf pengajar lebih memperhatikan isi materi yang disajikan pada mata kuliah yang disajikan di elearning. Kemudahan penggunaan aplikasi e-learning memiliki nilai signifikansi = 0,943 dimana lebih besar dari Alpha = 0,05. Dengan demikian Hipotesis 9 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa kemudahan penggunaan aplikasi e-learning tidak berpengaruh terhadap pelayanan staf. Hal tersebut dimungkinkan karena staf pengajar merupakan pihak yang bertanggungjawab mengarahkan penggunaan aplikasi e-learning, sehingga kemudahan penggunaan aplikasi e-learning tidak menjadi perhatian utama dalam memberikan pelayanan penggunaan aplikasi e-learning agar tujuan penggunaan aplikasi e-learning sebagai alternatif pertemuan perkuliahan tatap muka dapat dilakukan dengan baik. Untuk menguji Hipotesis 10-13, digunakan analisis jalur dengan memasukkan nilai koefisien pengaruh pada setiap jalur seperti pada Gambar 4 berikut ini.
Tabel 6. Nilai sig regresi hipotesis 6-9 Model Sig. (Constant) 0.006 Pengetahuan_Pemakai 0.484 Produk_Sistem 0.534 Kepuasan_Sifat 0.091 Kemudahan_Penggunaan 0.943 a. Dependent Variable: Pelayanan_Staf Berdasarkan Tabel 6 diatas, berikut analisisnya :
ISSN: 2089-9815
ini
62
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) Yogyakarta, 28 Maret 2015 Pengetahuan & Keterlibatan Pengguna (PKP)
0,158
Nilai koefisien hubungan langsung kepuasan atas sifat aplikasi e-learning terhadap kepuasan total atas penggunaan aplikasi e-learning = 0,033. Nilai koefisien tersebut lebih kecil dibandingkan dengan nilai koefisien hubungan tidak langsungnya melalui pelayanan staf pengajar yang bernilai sebesar 0,143 (0,453 * 0,298). Dengan demikian Hipotesis 12 dapat diterima, dengan kata lain variabel pelayanan staf pengajar merupakan variabel intervening terhadap hubungan antara kepuasan atas sifat aplikasi e-learning terhadap kepuasan total atas penggunaan aplikasi e-learning. Hal ini dimungkinkan karena sifat-sifat aplikasi e-learning akan tereksplorasi dengan baik jika pelayanan staf yang diberikan kepada pengguna disampaikan dengan baik sehingga memuaskan pengguna. Nilai koefisien hubungan langsung kemudahan penggunaan aplikasi e-learning terhadap kepuasan total atas penggunaan aplikasi e-learning = 0,491. Nilai koefisien tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai koefisien hubungan tidak langsungnya melalui pelayanan staf pengajar yang bernilai sebesar 0,027 (0,091 * 0,298). Dengan demikian Hipotesis 13 tidak dapat diterima, dengan kata lain variabel pelayanan staf pengajar bukan variabel intervening antara kemudahan penggunaan aplikasi e-learning dan kepuasan total atas penggunaan aplikasi e-learning. Hal ini dimungkinkan terjadi karena aplikasi e-learning yang terlalu mudah akan mengesampingkan peran staf pengajar dalam menilai kepuasan pengguna e-learning. Pengguna akan merasa dapat mencapai kepuasan total dengan sedikit memperhatikan pelayanan staf pengajar.
0,2
0,009 Karakteristik Produk dari Aplikasi (KPA)
Kepuasan Atas Sifat Aplikasi (KSA)
-0,125
Pelayanan Staf Pengajar (PSP)
0,316
Kepuasan Total Atas Penggunaan Aplikasi (KTA)
0,453 0,033
Kemudahan Penggunaan (KPG)
0,019
ISSN: 2089-9815
0,491
Gambar 4. Analisis jalur hipotesis 10-13 Analisis masing-masing hipotesis adalah sebagai berikut : Nilai koefisien hubungan langsung pengetahuan dan keterlibatan pengguna terhadap kepuasan total atas penggunaan aplikasi = 0,2. Nilai koefisien tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai koefisien hubungan tidak langsungnya melalui pelayanan staf pengajar yang bernilai sebesar 0,049 (0,158 * 0,316). Dengan demikian Hipotesis 10 tidak dapat diterima, dengan kata lain variabel pelayanan staf pengajar bukan variabel intervening antara pengetahuan dan keterlibatan pengguna dan kepuasan total atas penggunaan aplikasi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan keterlibatan pengguna berpengaruh langsung terhadap kepuasan total mereka terhadap aplikasi elearning. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pengetahuan dan keterlibatan pengguna dapat langsung mempengaruhi kepuasan total tanpa mempertimbangkan pengaruh pelayanan staf pengajar. Hal tersebut dimungkinkan karena pengetahuan dan keterlibatan yang baik dari pengguna akan berpengaruh langsung kepada kepuasan total tanpa secara khusus memperhatikan pelayanan staf pengajar karena lebih fokus kepada materi perkuliahan yang tersedia pada kelas perkuliahan yang disajikan. Nilai koefisien hubungan langsung karakteristik produk dari aplikasi terhadap kepuasan total atas penggunaan aplikasi = 0,009. Nilai koefisien tersebut lebih kecil dibandingkan dengan nilai koefisien hubungan tidak langsungnya melalui pelayanan staf pengajar yang bernilai sebesar 0,039 (0,125 * 0,316). Dengan demikian Hipotesis 11 dapat diterima, dengan kata lain variabel pelayanan staf pengajar merupakan variabel intervening terhadap hubungan karakteristik produk aplikasi elearning dan kepuasan total pengguna. Hal tersebut menggambarkan bahwa karakteristik produk aplikasi e-learning yang digunakan memberikan kemudahan bagi staf pengajar untuk mengarahkan pengguna dalam memanfaatkan aplikasi e-learning.
3.
KESIMPULAN Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kepuasan total penggunaan aplikasi e-learning adalah : pelayanan staf pengajar dan kemudahan penggunaan. 2. Variabel-variabel yang pengaruh terhadap kepuasan total penggunaan aplikasi e-learning dimediasi secara signifikan oleh variabel pelayanan staf pengajar adalah variabel karakteristik produk aplikasi e-learning dan kepuasan atas sifat aplikasi e-learning. Hasil penelitian membuktikan bahwa pelayanan staf pengajar memediasi secara signifikan karakteristik produk dan kepuasan atas sifat aplikasi e-learning. Dengan demikian, disarankan agar staf pengajar dalam penggunaan e-learning meningkatkan pelayanan pengajaran seperti keaktifan staf pengajar menggunaan berbagai fasilitas atau menu-menu pada aplikasi untuk menghadirkan proses pembelajaran melalui elearning yang menyenangkan. Diantaranya pembuatan bank soal, kuis, ruang diskusi serta 63
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) Yogyakarta, 28 Maret 2015
memperbaharui setiap materi terbaru disetiap pekan pertemuan perkuliahan.
ISSN: 2089-9815
Mohamed, N., Hussin, H., & Hussein, R. 2009. Measuring Users’ Satisfaction with Malaysia’s Electronic Government Systems. Electronic Journal of e-Government , 283 – 294, (Online), (http://unpan1.un.org/intradoc/groups/public/doc uments/apcity/unpan045453.pdf, diakses 15 Desember 2014) Ong, C.S., & Lai, J.Y. 2004. Developing And Instrument For Measuring User Satisfaction With Knowledge Management System. 37th Hawai International Conference on System Science. Sutiono Dan Muldiyanto. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna E-learning Pada Pusdiklat Anggaran Dan Perbendaharaan Tahun 2013. Kajian Akademis, Kementerian Keuangan-Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Tarigan, Josua. 2011. Factors Influencing Users Satisfaction on E-learning Systems. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.13, No. 2, September 2011: 177-188.
PUSTAKA Abeka, S. O. 2012. User Satisfaction and Acceptance of Web Based Marketing Information System among Microfinance Institutions in Nairobi Region, Kenya. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences , 368-383. Andrews, Richard. 2011. Does e-learning require a new theory of learning Some initial thoughts. Journal for Educational Research Online : 104121, (Online), (http://www.j-e-ro.com/index.php/jero/article/viewFile/84/108, diakses 10 Desember 2014). Doll, W.,& Torkzadeh, G. 1988. The Measurement Of End User Computing Satisfaction: Theoritical and Methodological Issues. MIS Quarterly : 259274. Fitriasmi, Sebtina Mulya. 2010. Evaluasi Kesuksesan Aplikasi Knowedge Management Dalam Organisasi. Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 1, No. 1, 2010, pp:18-26. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BPFE Universitas Dponegoro. Iliasa, A., Yasoa, M. R., Razak, M. Z., & Rahman, R. A. 2007. The Study Of End-User Computing Satisfaction (EUCS) On Computerised Accounting System (CAS) Among Labuan F.T. Government Sectors: A Case Study In The Responsibility Centres. Labuan e-Journal of Muamalat and Society , 1-13, (Online), (http://wwwkal.ums.edu.my/ljms/2007/LJMS_vo l1_2007_1-13[1].pdf, diakses 15 Desember 2014). Koohang, Alex., Riley, Liz., dan Smith, Terry. 2009. E-learning and Constructivism:From Theory to Application. Interdisciplinary Journal of Elearning and Learning Objects Volume 5, 2009, (Online), (http://ijello.org/Volume5/IJELLOv5p091109Koohang655.pdf, diakses 10 Desember 2014). Kraemer, K. L., Danziger, J. N., Dunkle, D., & King, J. L. 1993. The Usefulnees Of Computer Based Information To Public Manager. Social Science Research Network. Lestari, Devy dan Waryanto, Nur Hadi. 2013. Indikator User Satisfaction Dalam Layanan Elearning. Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema ” Penguatan Peran Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia yang Lebih Baik" pada tanggal 9 November 2013 di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. 64