Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI ( Studi Pada Perusahaan BUMN Periode 2013-2015)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Manajemen
OLEH : AGUS WAHYUDI NPM: 12.1.02.02.0493
FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI ( Studi Pada Perusahaan BUMN Periode 2013-2015)
Agus Wahyudi 12.1.02.02.0493 Fakuktas Ekonomi - Manajemen
[email protected] Dr. Subagyo. dan Gesty Ernestivita,.M.M. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi besar kecilnya dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan tergantung pada kebijakan dividen dari masing-masing perusahaan, sehingga pertimbangan manajemen sangat diperlukan. Dengan demikian perlu bagi pihak manajemen untuk mempertimbangan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen yang ditetapkan oleh perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah likuiditas, leverage, dan profitabilitas. Bertitik tolak dari faktor-faktor tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) Pengaruh Earning Per Share terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan BUMN (2) Pengaruh Return On Equity terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan BUMN (3) Pengaruh Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan BUMN (4) Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan BUMN (5) Pengaruh Earning Per Share, Return On Equity, Return On Assets dan Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan BUMN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 11 perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan data dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda dengan software SPSS 17. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah variabel EPS, ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR, variabel ROE berpengaruh negatif signifikan terhadap DPR sedangkan variabel DER tidak berpengaruh terhadap DPR. Hasil secara simultan variabel EPS, ROE, ROA dan DER berpengaruh signifikan terhadap DPR pada perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI periode 2013-2015. Kata Kunci Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) dan Dividend Payout Ratio (DPR).
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
saat harga saham naik, Raharjaputra I.
(2009:35).
LATAR BELAKANG
Investor
Pasar modal merupakan media yang
sangat
efektif
untuk
dapat
mempunyai
tujuan
utama dalam menanamkan dananya
menyalurkan dan menginvestasikan
kedalam
perusahaan
yaitu
dana yang berdampak produktif dan
mencari
pendapatan
atau
menguntungkan
kembalian
investor.
Melalui
investasi
untuk tingkat
(return)
baik
kegiatan pasar modal, perusahaan
berupa pendapatan dividen (dividend
dapat
untuk
yield) maupun pendapatan dari selisih
membiayai kegiatan operasional dan
harga jual saham terhadap harga
perluasan
belinya
memperoleh
perusahaan.
dana
Salah
satu
(capital
gain).
alternatif investasi di pasar modal
hubungannya
adalah dalam bentuk saham yang akan
dividen,
memberikan keuntungan bagi para
menginginkan
pemegang
lain
yang relatif stabil, karena dengan
capital
stabilitas dividen dapat meningkatkan
saham,
kemungkinan
antara
memperoleh
dengan
Dalam
para
pendapatan
investor
umumnya
pembagian
dividen
memperoleh
kepercayaan
dividen dan memiliki hak suara dalam
perusahaan,
Rapat Umum Pemegang Saham (one
ketidakpastian
share one vote). Harga saham selalu
menanamkan
bergerak naik/turun (berfluktuasi), hal
perusahaan. Di sisi lain, perusahaan
itu merupakan kesempatan bagi para
yang
pemodal
untuk melakukan suatu
dihadapkan pada berbagai macam
jual/beli (perdagangan) di pasar modal.
pertimbangan antara lain; perlunya
Bergeraknya harga saham menjadikan
menahan
bursa efek menarik bagi beberapa
reinvestasi
kalangan pemodal, khususnya bagi
menguntungkan,
para pemodal yang merasa optimis
perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat
terhadap
suatu
pemegang saham, target tertentu yang
perusahaan emiten, kesempatan untuk
berhubungan dengan rasio pembayaran
membeli
dividen
gain,
kemungkinan
perkembangan
pada
saat
harga
turun
investor sehingga
mengurangi
investor
dalam
dananya
akan
kedalam
membagikan
sebagian yang
dan
dijadikan suatu momen/waktu yang
berhubungan
tepat dan menjualnya kembali pada
dividen.
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
terhadap
dividen
laba
untuk
mungkin
lebih
kebutuhan
dana
faktor dengan
lain
yang
kebijakan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
akan
Besar kecilnya dividen yang
Ratio sesuai dengan harapan pemegang
dibayarkan
saham
oleh
perusahaan
dan
tentu
saja
tanpa
tergantung pada kebijakan dividen dari
mengabaikan kepentingan perusahaan
masing-masing perusahaan, sehingga
untuk tetap sehat dan tumbuh dari tahun
pertimbangan
ke tahun.
manajemen
sangat
diperlukan. Dengan demikian perlu bagi pihak
manajemen
untuk
Menurut (2010:123)
Rodoni
dan
Ali
faktor-faktor
yang
pembayaran
dividen
mempertimbangan faktor-faktor yang
mempengaruhi
mempengaruhi kebijakan dividen yang
adalah
ditetapkan
oleh
profitabilitas. Bertitik tolak dari faktor-
Selanjutnya,
Dewi
perusahaan. (2008:
47)
likuiditas,
leverage,
dan
faktor tersebut menunjukkan bahwa
berpendapat bahwa wewenang dalam
variabel-variabel
mengendalikan
dividen
dapat mempengaruhi kebijakan dividen
merupakan salah satu wewenang yang
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
didelegasikan para pemegang saham
Earning Per Share (EPS), Return On
kepada dewan direksi. Dividen akan
Equity (ROE), Return On Assets (ROA)
dibayarkan atau tidak, bagaimana sifat
dan Debt to Equity Ratio (DER).
kebijakan
dan jumlah dividen merupakan masalah yang ditentukan oleh dewan direksi.
Menurut
independen
Syafri
yang
(2008:306)
Earning Per Share (EPS) merupakan
Kebijakan dividen perusahaan
rasio yang menunjukkan berapa besar
tergambar pada Dividend Payout Ratio-
kemampuan per lembar saham dalam
nya
yang
menghasilkan laba. Makin tinggi tingkat
dibagikan dalam bentuk dividen tunai,
keuntungan (EPS) perusahaan maka
artinya besar kecilnya Dividen Payout
makin tinggi pula tingkat dividen yang
Ratio akan mempengaruhi keputusan
akan dibayarkan. Teori ini didukung
investasi para pemegang saham dan
hasil penelitian Yudhanto (2013) yang
disisi lain berpengaruh pada kondisi
menyatakan bahwa Earning Per Share
keuangan
(EPS) berpengaruh signifikan terhadap
yaitu
persentase
perusahaan.
laba
Pertimbangan
mengenai Dividend Payout Ratio ini
Dividend Payout Ratio.
diduga sangat berkaitan dengan kinerja
Return
keuangan
perusahaan.
Bila
keuangan
perusahaan
bagus
On
Equity
(ROE)
kinerja
menurut Atmaja (2008:417) merupakan
maka
rasio yang mengukur berapa besar
mampu
pengembalian yang diperoleh pemilik
menetapkan besarnya Dividend Payout
bisnis (pemegang saham) atas modal
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
perusahaan
tersebut
akan
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang dia setorkan untuk bisnis tersebut.
sebaiknya besarnya hutang tidak boleh
ROE merupakan indikator yang tepat
melebihi modal sendiri agar beban
untuk mengukur keberhasilan bisnis
tetapnya tidak terlalu tinggi. Jika beban
dalam memperkaya pemegang saham.
hutang
Teori ini didukung oleh penelitian
kemampuan perusahaan untuk membagi
Yudhanto (2013) yang menyatakan
dividen akan semakin rendah. Teori ini
bahwa
(ROE)
didukung oleh penelitian Rahmawati
terhadap
(2008) yang menyatakan Debt Equity
Return
berpengaruh
On
Equity
signifikan
Dividend Payout Ratio. Return menurut
On
semakin
tinggi,
maka
Ratio (DER)) berpengaruh signifikan Assets
Kasmir
(ROA)
terhadap Dividend Payout Ratio.
(2012:201)
Penelitian ini dilakukan pada
menunjukkan hasil (return) atas jumlah
Perusahaan
aktiva
investor menanamkan dananya pasti
yang
digunakan
perusahaan.
Selain
dalam
itu,
ROA
ingin
BUMN
mendapatkan
setiap
capital
gain
/
berupa
dividen
memberikan ukuran yang lebih baik
keuntungan
atas profitabilitas perusahaan karena
maupun dari selisih harga sahamnya
menujukkan
dan menurut penulis perusahaan BUMN
dalam
efektifias
menggunakan
manajemen aktiva
memperoleh pendapatan. tinggi
ROA
pembagian banyak.
maka
dividen
Teori
yang
selalu
kontinyu
membagikan
Semakin
dividen. Begitu pula pada tahun 2015
kemungkinan
saat Indeks Harga Saham Gabungan
juga
ini
untuk
yaitu
karena
semakin
didukung
oleh
(IHSG) turun tajam otomatis harga saham
banyak
mengalami
penelitian Marlina dan Danica (2009)
penurunan
yang menyatakan bahwa Return On
saham milik BUMN juga. Agar para
Assets berpengaruh signifikan terhadap
investor
Dividend Payout Ratio.
berpaling ke saham perusahaan lain
Debt menurut merupakan
Equity
Ratio
Raharjaputra rasio
untuk
(DER)
(2009:201) mengukur
jumlah utang atau dana dari luar perusahaan terhadap modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibandingkan dengan hutangnya. Bagi perusahaan, Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
tidak
yang
tidak
terkecuali
kecewa
dan
saham-
tidak
BUMN sering memberi solusi dengan membeli
kembali
saham-saham
perusahaan milik BUMN itu. II. METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dipengaruhi
oleh
independen
dan
variabel
b. Return On Equity (ROE)
merupakan
Menurut
Kasmir
variabel yang menjadi perhatian
(2012:204) ROE adalah rasio
utama
Dalam
untuk mengukur laba bersih
penelitian ini variabel terikatnya
setelah pajak dengan modal
adalah
sendiri..
para
peneliti.
kebijakan
Kebijakan
dividen
dividen. diproksikan
Menurut
(2008:417), Return On Equity
dengan Dividend Payout Ratio (Y).
dapat dihitung:
Menurut Brigham dan Houston
ROE =
(2006:69) Dividend Payout Ratio (DPR)
dihitung
membandingkan
dengan
Dividend
Per
Laba Bersih sesudah pajak Total Ekuitas
c. Return On Asesets (ROA)
Share terhadap Earning Per Share. Divident Payout Ratio =
Menurut
yang
menunjukkan
digunakan dalam perusahaan.
Variabel independen atau variabel
Rumusnya :
bebas
ROA =
variabel
yang
mempengaruhi atau yang menjadi perubahannya
timbulnya
variabel
hasil
(return) atas jumlah aktiva yang
Menurut Santoso (2012)
sebab
Kasmir
(2012:201) ROA adalah rasio
Divident Per Share Earning Per Share
adalah
Atmaja
atau dependen
Laba Bersih sesudah pajak Total Aktiva
d. Debt to Equity Ratio (DER)
(terikat) Variabel independen yang
Menurut
digunakan dalam penelitian ini
(2012:158)
adalah sebagai berikut :
Rasio
a. Earning Per Share (EPS)
perbandingan
Darmadji
dan
DER
yang
ekuitas
Kasmir merupakan
menggambarkan hutang
dalam
dan
pendanaan
Fakhruddin (2006:195), EPS
perusahaan dan menunjukkan
merupakan
rasio
yang
kemampuan
modal
sendiri
menunjukkan
bagian
laba
perusahaan
tersebut
untuk
untuk setiap saham. Rumusnya:
memenuhi
EPS =
kewajibannya. Rumusnya :
Laba Bersih Jumlah Saham
DER =
seluruh
Total Hutang Total Ekuitas
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indonesia (BEI) dengan menggunakan data sekunder. Menurut Efferin dkk
B. Jenis Dan Pendekatan Penelitian 1.
(2008 : 20), data sekunder adalah data
Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan
yang diambil dari pihak ketiga yang
penelitian ini adalah pendekatan
bukan merupakan objek penelitian itu
Kuantitatif,
sendiri. Karena data yang diambil
berdasarkan
eksplanasinya bersifat dan
apabila
datanya
tingkat deskriptif
dilihat
dari
tergolong
jenis
penelitian
data
sekunder,
maka
peneliti melakukan browsing dengan alamat website www.idx.co.id.
kuantitatif. Menurut Efferin dkk
Penelitian ini dilakukan dari
(2008 : 47), pendekatan kuantitatif
bulan Februari 2016 sampai dengan
adalah
bulan Agustus 2016.
“penelitian
yang
menekankan pada pengujian teoriteori, dan atau hipotesis-hipotesis melalui
2.
merupakan
pengukuran
variabel-
D. Teknik Pengumpulan Data Dalam
penelitian
menggunakan
dua
ini
peneliti
cara
untuk
variabel penelitian dalam angka
pengumpulan data, yaitu dengan cara
(Quantitative)
dan
dokumentasi dan studi pustaka.
analisis
data
dengan
statistik
dan
atau
melakukan prosedur
E. Teknik Analisis Data
permodelan
Dalam upaya mengolah data
matematis”.
serta menarik kesimpulan maka peneliti
Pendekatan Penelitian
menggunakan teknik analisis regresi
Teknik digunakan
penelitian
dalam
penelitian
yang ini
linier program
berganda SPSS
dengan version
bantuan 17.00
for
adalah deskriptif. Menurut Efferin
windows. Berdasarkan permasalahan
dkk (2008:9) analisis deskriptif
yang
bertujuan memberikan
gambaran
penelitian serta memperhatikan sifat-
tentang detail-detail sebuah situasi,
sifat data yang dikumpulkan, maka
lingkungan sosial atau hubungan.
analisis
Peneliti
dijabarkan sebagai berikut:
dapat
hubungan
mengidentifikasi
variabel-variabel
yang
diteliti.
dirumuskan,
data dalam
tujuan
penelitian ini
1. Statistik Deskriptif Dilakukan untuk memberikan
C. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat
telah
dilaksanakannya
penelitian ini berlokasi di Bursa Efek Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
gambaran tentang variabel-variabel penelitian yang diamati (Ghozali, 2012:86). simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
melihat
2. Uji Asumsi Klasik Pengujian bertujuan
asumsi
untuk
klasik
menghasilkan
penyebaran
(titik) pada sumbu diagonal dari
grafik
model regresi yang baik. Untuk
melihat
menghindari
residualnya.
kesalahan
dalam
data
atau
dengan
histogram
dari Dasar
pengujian asumsi klasik maka
pengambilan
keputusan
jumlah sampel yang digunakan
(Ghozali, 2012:163):
harus bebas dari bias (Ghozali,
a) Jika data menyebar di
2012: 160). Uji asumsi klasik
sekitar
terdiri dari:
dan mengikuti arah garis
a. Uji Normalitas
diagonal
untuk
garis
atau
Uji normalitas bertujuan
histogramnya
apakah
menunjukkan
regresi,
dalam
variabel
model
diagonal
grafik
pola
pengganggu
distribusi normal, maka
atau residual memiliki distribusi
model regresi memenuhi
normal. Ada dua cara untuk
asumsi normalitas.
mendeteksi
apakah
residual
b) Jika data menyebar jauh
berdistribusi normal atau tidak
dari diagonal dan tidak
yaitu dengan analisis grafik dan
mengikuti
analisis statistik, yaitu:
diagonal
1) Analisis Grafik
histogram
tidak
menunjukkan
pola
Metode yang lebih handal
adalah
dengan
arah atau
garis grafik
distribusi normal, maka
melihat normal probability
model
regresi
plot yang membandingkan
memenuhi
distribusi
kumulatif
dari
normalitas.
distribusi
normal.
Jika
distribusi
data
tidak asumsi
2) Analisis Statistik
residual
Uji statistik lain yang
normal, maka garis yang
dapat
menggambarkan
data
menguji normalitas residual
sesungguhnya
akan
adalah uji
mengikuti
garis
parametik
diagonalnya. dapat
Normalitas
dideteksi
Smirnov
digunakan
untuk
statistik nonKolmogorov-
(K-S)
(Ghozali,
dengan
2012:164) Dengan melihat
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
angka probabilitas dengan
menyebar di atas dan di
ketentuan,
bawah
probabilitas
<
angka
0
pada
0,05 maka Ha diterima dan
sumbu Y, maka tidak
H0
terjadi
ditolak,
sedangkan
probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima.
heteroskedastisitas. c. Uji Multikolinearitas Menurut
b. Uji Heteroskedastisitas Uji
yang
bertujuan
Ghozali
(2012:105)
menyatakan
menguji apakah dalam model
bahwa uji multikolinearitas
regresi terjadi ketidaksamaan
bertujuan
varians dari residual satu
apakah
pengamatan ke pengamatan
ditemukan adanya korelasi
lain. Cara untuk mendeteksi
antar
ada
(independent).
atau
tidaknya
heteroskedastisitas
yaitu
untuk
menguji
model
regresi
variabel
mendeteksi
bebas Untuk
ada
atau
melihat hasil output SPSS
tidaknya
multikolinearitas
melalui
didalam
model
antara nilai prediksi variabel
dengan
melihat
terikat
yaitu
tolerance
>
ZPRED dengan residualnya
lawannya
nilai
SRESID
Inflation Factor (VIF) < 10
grafik
scatterplot
(dependent)
(Ghozali,
data
regresi nilai
0,10
dan
Variance
2012:139).
berarti
Dasar analisis:
masalah multikolinearitas.
1) Jika ada pola tertentu,
d. Uji autokorelasi
seperti titik-titik yang ada
Menurut
tidak
ada
Ghozali
membentuk pola tertentu
(2012:110) uji autokorelasi
yang
teratur
bertujuan menguji apakah
(bergelombang, melebar
model regresi linier ada
kemudian
korelasi
menyempit),
maka
mengindikasikan
telah
terjadi
heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas,
serta
antara
kesalahan
pengganggu pada periode t dengan
kesalahan
pengganggu pada periode t1
(sebelumnya).
Untuk
titik-titik
menguji ada tidaknya gejala
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
autokorelasi
maka
dapat
variabel dependen, sedangkan
dideteksi dengan uji Durbin-
jika nilai signifikannya < 0,05
Waston (DW Test).
maka
Gujarati
dalam
variabel dependen.
Ghozali (2012:95) analisis regresi pada
dasarnya
independen
berpengaruh signifikan terhadap
3. Analisis Regresi Berganda Menurut
variabel
adalah
b. Uji F
studi
Uji
statistik
F
pada
mengenai ketergantungan variabel
dasarnya menunjukkan apakah
dependen (terikat) dengan satu atau
semua variabel independen atau
lebih variabel independen, dengan
bebas yang dimasukkan dalam
tujuan untuk mengestimasi atau
model
memprediksi rata-rata populasi atau
secara bersama-sama terhadap
nilai rata-rata variabel dependen
variabel dependen atau terikat
berdasarkan
(Ghozali, 2012:98). Jika nilai
nilai
variabel
mempunyai
independen yang diketahui.
signifikannya
DPR = α0 + α1EPS + α2ROE + α3ROA+ α4DER+ ε
variabel
kemampuan
menerangkan
model
variasi
maka
independen
tidak
variabel dependen, sedangkan
determinasi
jika nilai signifikannya < 0,05
bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
0,05
berpengaruh signifikan terhadap
4. Uji Koefisien Determinasi (𝑅 2 ) Koefisien
pengaruh
maka
dalam
variabel
independen
berpengaruh signifikan terhadap
variabel
variabel dependen.
dependen (Ghozali, 2012:97). III.
5. Uji Hipotesis
HASIL DAN KESIMPULAN A. Deskripsi data
a. Uji t Uji
statistik
t
dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan
variabel
(Ghozali,
Jika
nilai
signifikannya variabel
variasi
dependen
2012:98).
0,05
independen
Dalam penelitian ini
pada
maka tidak
berpengaruh signifikan terhadap Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
terdapat lima variabel yang terdiri dari empat variabel independen
yaitu
Earning
Per Share, Return On Equity, Return On Assets dan Debt to Equity variabel
Ratio
serta
dependen
satu yaitu
Kebijakan Dividen dengan Dividend Payout Ratio. simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
saham rata-rata sebesar 29,3685. Nilai maximum sebesar 55 yang berarti bahwa dividen tertinggi dari perusahaan sampel dapat mencapai 55% dari laba per lembar saham yang
diperoleh
perusahaan,
sedangkan nilai minimum DPR adalah 19,60% dari laba per lembar saham yang diperoleh. 2. Hasil Uji Normalitas a. Hasil Uji Normalitas 1) Hasil
Uji
Analisis
Grafik
B. Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan
normal
grafik
probability
plot,
bahwa Dividen Payout Ratio yang
menunjukkan bahwa model
dimiliki dari rata-rata 11 sampel
regresi layak dipakai dalam
perusahaan BUMN yang terdaftar di
penelitian ini karena pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
grafik normal plot terlihat
periode penelitian diperoleh sebesar
titik-titik menyebar disekitar
29,3685 dengan deviasi standar
garis
sebesar
penyebarannya
9,52794%.
menunjukkan
Hal
ini
diagonal
serta
mengikuti
kemampuan
arah garis diagonal dan data
perusahaan dalam membayarkan
yang dimiliki terlihat merata
Dividend
dan cukup baik. Artinya
Payout
Ratio
oleh
perusahaan kepada setiap pemegang
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
model
regresi
tersebut
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
memenuhi
asumsi
normalitas bahwa
yang
data
berarti
terdistribusi
Dengan scatterplots bahwa
grafik diatas
titik-titik
terlihat menyebar
secara normal.
secara acak serta tersebar baik
2) Hasil Analisis Statistik
diatas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu
Y
dan
tidak
terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa
tidak
terjadi
heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
digunakan
untuk
tabel
memprediksi Dividend Payout
diatas hasil uji Komolgorov-
Ratio berdasarkan variabel yang
Smirnov
mempengaruhinya
Berdasarkan
diatas
bahwa
yaitu
besarnya nilai Komolgorov-
Earning Per Share, Return On
Smirnov
Equity, Return On Assets dan
adalah
0,800
dengan signifikansi sebesar
Debt to Equity Ratio.
0,544
c. Hasil Uji Multikolinearitas
Dengan
dimana
>
0,05.
demikian
Ho
diterima dan Ha ditolak yang
berarti
data
terdistribusi normal. b. Hasil
Uji
Heteroskedatisitas Berdasarkan tabel diatas memperlihatkan hasil pengujian multikolonieritas.
Hasil
pengujian tersebut menunjukkan bahwa
tidak
ada
variabel
independen yang memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Hal tersebut ditunjukkan
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dengan nilai tolerance untuk
penelitian ini telah terbebas dari
EPS sebesar 0,375 dan VIF
masalah autokorelasi.
2,664,
ROE
dengan
nilai
tolerance sebesar 0.401 dan VIF 2,492,
ROA
dengan
3. Hasil
Analisis
Regresi
Berganda
nilai
tolerance sebesar 0.236 dan VIF 4,245,
DER
dengan
nilai
tolerance sebesar 0.795 dan VIF 1,258, Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini terbukti terbebas dari gejala Y= 26,385+ 0,014 X1 – 0,212 X2 +
multikolonieritas.
0,463 X3 + 0,006 X4
d. Hasil Uji Autokorelasi
Dari persamaan diatas dapat diartikan sebagai berikut : a. Koefisien
konstanta
sebesar
26,385 dengan nilai positif, ini Dari
tabel
diatas
dapat
diartikan
bahwa
menunjukkan bahwa nilai D-W
kebijakan dividen (DPR) akan
sebesar 1,428. Dengan jumlah
bernilai 26,385 apabila masing-
predictors sebanyak 4 buah
masing variabel independen (
(k=4) dan sampel sebanyak 11
EPS, ROE, ROA dan DER)
perusahaan (n=11), berdasarkan
konstan.
tabel
D-W
dengan
tingkat
signifikansi 5%, maka dapat ditentukan
nilai
(dl)
adalah
sebesar 0,4441 dan (du) adalah sebesar 2,2833 dengan demikian nilai du < DW < 4-du yaitu
b. Variabel Earning Per Share memiliki
koefisien
regresi
sebesar 0,014. Nilai koefisien regresi
positif
menunjukkan
bahwa EPS berpengaruh positif terhadap
DPR.
Hal
ini
0,4441 < 1,428< 2,2833 yang
menggambarkan bahwa jika
menandakan
setiap
bahwa
tidak
kenaikan
satu
poin
terdapat autokorelasi positif dan
variabel EPS, dengan asumsi
negatif dalam model regresi,
variabel lain konstan maka
atau dengan kata lain, variabel EPS,ROE,ROA,DER
dalam
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
akan menaikkan DPR sebesar
variabel DER, dengan asumsi
0,014.
variabel lain konstan maka
c. Variabel Return On Equity memiliki
koefisien
regresi
sebesar -0,212. Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa
ROE
akan menaikkan DPR sebesar 0,006. 4. Hasil
Uji
Koefisiensi
Determinasi (𝑅 2 )
berpengaruh
negatif terhadap DPR. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap
kenaikan
satu
poin Berdasarkan
variabel ROE, dengan asumsi variabel lain konstan maka
penelitian
ini
akan menurunkan DPR sebesar
bahwa
nilai
0,212.
determinan
d. Variabel Return On Assets memiliki
koefisien
regresi
hasil
menunjukkan koefisien
(𝑅 2 )
diperoleh
sebesar 0,475 atau 47,5%. Hal ini menunjukkan bahwa 47,5%
sebesar 0,463. Nilai koefisien
Dividend
regresi
positif
menunjukkan
dipengaruhi oleh variabel EPS,
bahwa
ROA
berpengaruh
ROE,
Payout
ROA
dan
DER.
positif terhadap DPR. Hal ini
Sedangkan
menggambarkan bahwa jika
52,5% dijelaskan oleh variabel
setiap
lain
kenaikan
satu
poin
variabel ROA, dengan asumsi variabel lain konstan maka
sisanya
Ratio
sebesar
5. Hasil Uji Hipotesis a. Hasil Uji t
akan menaikkan DPR sebesar 0,463. e. Variabel Debt to Equity Ratio memiliki
koefisien
regresi
sebesar 0,006. Nilai koefisien regresi
positif
menunjukkan
bahwa
DER
berpengaruh
positif terhadap DPR. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap
kenaikan
satu
poin
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
Berdasarkan hasil Uji t diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1) Pengaruh
variabel
EPS
terhadap DPR
nilai t hitung sebesar (2,072) dengan probabilitas
Hipotesis
pertama
signifikansi adalah (0,048).
menyebutkan bahwa EPS
Tingkat signifikansi tersebut
berpengaruh
signifikan
adalah lebih kecil dari taraf
terhadap DPR. Berdasarkan
signifikansi α = 0,05. Hal ini
dari hasil uji statistik t pada
menunjukkan
tabel 4.9 yang menggunakan
terdapat
SPSS 17 dapat diketahui
signifikan antara Return On
bahwa
Equity terhadap Dividend
variabel
EPS
menunjukkan nilai t hitung sebesar
(2,168)
probabilitas adalah
dengan
signifikansi
(0,039).
bahwa
pengaruh
yang
Payout Ratio. 3) Pengaruh
variabel
ROA
terhadap DPR
Tingkat
Hipotesis
pertama
signifikansi tersebut adalah
menyebutkan bahwa ROA
lebih
berpengaruh
kecil
dari
taraf
signifikan
signifikansi α = 0,05. Hal ini
terhadap DPR. Berdasarkan
menunjukkan
dari hasil uji statistik t pada
terdapat
bahwa
pengaruh
yang
tabel
4.10
signifikan antara Earning
menggunakan
Per
dapat
Share
Dividend
terhadap
Payout
Ratio
(DPR).
yang SPSS
diketahui
17
bahwa
variabel ROE menunjukkan nilai t hitung sebesar (2,137)
2) Pengaruh
variabel
ROE
terhadap DPR
dengan
probabilitas
signifikansi adalah (0,041).
Hipotesis
pertama
Tingkat signifikansi tersebut
menyebutkan bahwa ROE
adalah lebih kecil dari taraf
berpengaruh
signifikansi α = 0,05. Hal ini
signifikan
terhadap DPR. Berdasarkan
menunjukkan
dari hasil uji statistik t pada
terdapat
tabel
signifikan antara Return On
4.10
menggunakan dapat
yang SPSS
diketahui
17
bahwa
Assets
bahwa
pengaruh
terhadap
yang
Dividend
Payout Ratio.
variabel ROE menunjukkan Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
4) Pengaruh
variabel
DER
dividend payout ratio. Hal ini
terhadap DPR
dapat dilihat dari nilai F hitung
Hipotesis
pertama
(8,249)
dengan
tingkat
menyebutkan bahwa DER
signifikan sebesar 0,000 yang
berpengaruh
negatif
lebih kecil dari 0,05 (α = 0,05).
terhadap DPR. Berdasarkan
Maka dapat disimpulkan bahwa
dari hasil uji statistik t pada
terdapat pengaruh simultan yang
tabel
signifikan antara EPS, ROE,
diatas
menggunakan dapat
yang SPSS
diketahui
17
bahwa
variabel DER menunjukkan
ROA dan DER terhadap DPR. C. Pembahasan
1. Earning Per Share (EPS) Menurut Syafri (2008:306)
nilai t hitung sebesar (0,586) probabilitas
Earning Per Share merupakan rasio
signifikansi adalah (0,563).
yang menunjukkan berapa besar
Tingkat signifikansi tersebut
kemampuan
adalah lebih besar dari taraf
dalam menghasilkan laba. Hal ini
signifikansi α = 0,05. Hal ini
menunjukkan
menunjukkan bahwa tidak
perusahaan tercermin pada laba
terdapat
yang
bersih per lembar saham, jika laba
antara Debt to
bersih per lembar saham tinggi,
dengan
pengaruh
signifikan Equity
Ratio
terhadap
maka
per
lembar
bahwa
saham
prospek
perusahaan
dalam
membagikan dividen juga tinggi,
Dividend Payout Ratio.
sehingga
b. Hasil Uji F
investor
akan
tertarik
untuk berinvestasi. Semakin besar EPS maka semakin tinggi dividen yang dibagikan. Berdasarkan uji t terhadap variabel EPS menunjukkan Pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa
probabilitas
signifikan
sebesar
variabel
0,039 dimana tingkat signifikan
independen yaitu EPS, ROE,
tersebut lebih kecil dari α = 0,05.
ROA dan DER secara simultan
Hal
atau
variabel EPS berpengaruh positif
bersama-sama
menjelaskan variabel
mampu
perubahan dependen
ini
menunjukkan
bahwa
pada
secara signifikan terhadap DPR
yaitu
dimana
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
tinggi
rendahnya
EPS
simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mempengaruhi
tinggi
rendahnya
yang
mengukur
berapa
DPR. Menurut Setiowati (2013)
pengembalian
Keuntungan yang layak dibagikan
pemilik bisnis (pemegang saham)
sebagai dividen adalah keuntungan
atas modal yang dia setorkan untuk
setelah
memenuhi
bisnis tersebut. Semakin besar rasio
seluruh kewajiban bunga dan pajak.
ROE maka akan diikuti kenaikan
Karena hutang yang berbasis bunga
rasio
dibatasi tidak lebih dari 82%, maka
terhadap variabel ROE sebesar -
keuntungan bersih perusahaan akan
2,072 dan menunjukkan probabilitas
relatif stabil, sehingga dividen yang
signifikan sebesar 0,048 dimana
diambil dari keuntungan bersih
tingkat signifikan tersebut lebih
yang diperoleh perusahaan juga
kecil dari α = 0,05. Hal ini
stabil. Dengan adanya pendapatan
menunjukkan bahwa variabel ROE
bunga tidak lebih dari 10%, maka
berpengaruh
total pendapatan perusahaan akan
signifikan terhadap DPR. Temuan
relatif
Variabel ROE yang negatif dan
perusahaan
stabil,
sehingga
laba
DPR.
yang
besar
diperoleh
Berdasarkan
negatif
uji
t
secara
perusahaan yang diperoleh dari total
signifikan
pendapatan dikurangi total biaya
menunjukkan
juga semakin besar dan berpengaruh
perusahaan
juga
yang
meningkatkan kinerja perusahaan
dibagikan. Hasil penelitian ini dapat
yang dibiayai oleh modal, sehingga
disimpulkan bahwa Earning Per
DPR
Share
optimal. Untuk itu perusahaan harus
stabilnya
dapat
dividen
digunakan
untuk
yang
memprediksi tingkat pengembalian
mengkoreksi
investasi
kegiatan
berupa
dividen
bagi
terhadap
DPR
manajemen tidak
berhasil
dibagikan
kembali yang
kurang
prospek dijalankan
investor pada perusahaan BUMN.
perusahaan agar lebih produktif.
Penelitian ini didukung oleh hasil
Sehingga para pemegang saham
penelitian
akan merasakan DPR yang lebih
Deitiana
(2009)
dan
Yudhanto (2013) yang menyatakan
besar
variabel EPS berpengaruh positif
Penelitian ini berbeda dengan hasil
signifikan terhadap DPR.
penelitian Yudhanto (2013) dan
2. Return On Equity (ROE)
Effendy (2014) yang menyatakan
Return On Equity menurut Atmaja (2008:417) merupakan rasio Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
dari
biaya
modalnya.
variabel ROE berpengaruh positif signifikan
terhadap
DPR.
simki.unpkediri.ac.id || 16||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sedangkan hasil dari penelitian
berpengaruh
Deitiana (2009) dan Arifah (2014)
signifikan terhadap DPR. Hasil
menyatakan ROE tidak berpengaruh
penelitian ini dapat disimpulkan
secara signifikn terhadap DPR.
bahwa Return On Assets dapat
3. Return On Assets(ROA)
digunakan
Return On Assets menurut Kasmir (2012:201)
tingkat
positif
untuk
secara
memprediksi
pengembalian
investasi
menunjukkan
berupa dividen bagi investor pada
hasil (return) atas jumlah aktiva
perusahaan BUMN. Penelitian ini
yang diguakan dalam perusahaan.
didukung oleh hasil penelitian dari
Rasio ini mengukur kemampuan
Yudhanto (2013), Arifah (2014) dan
perusahaan dengan seluruh dana
Pramana dan Sukartha (2015) yang
yang ditanamkan dalam aktiva yang
menyatakan
bahwa
ROA
digunakan untuk operasi perusahaan
berpengaruh
signifikan
terhadap
untuk menghasilkan keuntungan.
DPR. Tetapi berbeda dengan hasil
Semakin
penelitian
tinggi
rasio
ini
Arsanda
(2011)
dan
menunjukkan kinerja perusahaan
Deitiana (2009) yang menyatakan
semakin baik. Perusahaan mampu
ROA berpengaruh positif dan tidak
memberikan laba yang besar bagi
signifikan terhadap DPR.
perusahaan dan
juga
dibagikan
4. Debt to Equity Ratio (DER)
kepada pemegang saham dalam
Debt Equity Ratio menurut
bentuk dividen. Hal ini dikarenakan
Raharjaputra (2009:201) merupakan
bahwa perusahaan yang memiliki
rasio untuk mengukur jumlah utang
kemampuan
laba
atau dana dari luar perusahaan
cenderung
terhadap modal sendiri. Semakin
memberikan sinyal positif bahwa
tinggi rasio ini berarti modal sendiri
perusahaan
semakin
yang
besar
menghasilkan akan
akan
membagikan
sedikit
dibandingkan
dividen yang lebih besar kepada
dengan
para pemegang saham. Pengujian
perusahaan,
terhadap
ROA
hutang tidak boleh melebihi modal
probabilitas
sendiri agar beban tetapnya tidak
signifikan sebesar 0,041 dimana
terlalu tinggi. Jika beban hutang
tingkat signifikan tersebut lebih
semakin tinggi, maka kemampuan
kecil dari α = 0,05. Hal ini
perusahaan untuk membagi dividen
menunjukkan bahwa variabel ROA
akan semakin rendah.
menunjukkan
variabel
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
hutangnya.
Bagi
sebaiknya
besarnya
simki.unpkediri.ac.id || 17||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan uji t terhadap variabel
DER
probabilitas
menunjukkan
signifikan
sebesar
contracting
menyatakan
manajer
cenderung
kebijakan
dividen
bahwa memilih
yang
dapat
0,5631 dimana tingkat signifikan
meminimalkan
tersebut lebih besar dari α = 0,05.
sehingga kebijakan yang diambil
Hal
dapat diterima pemegang saham dan
ini
menunjukkan
bahwa
agency
variabel DER berpengaruh positif
manajemen.
signifikan terhadap DPR. Ini berarti
diturunkan dengan cara peningkatan
peningkatan dan penurunan DER
dividend pay out, sehingga tinggi
perusahaan
berpengaruh
rendahnya hutang tidak memiliki
terhadap DPR perusahaan, sehingga
pengaruh terhadap besar kecilnya
investor dalam melakukan investasi
pembagian
tidak
2009:85). Penelitian ini didukung
tidak
memandang
penggunaan
pentingnya
hutang
maupun
oleh
Agency
cost,
cost
dividen
hasil
dapat
(Arilaha,
penelitian
pengembalian bunga dan pokok
Widhyantika
hutang
merasa
(2011), Taufani (2014) dan Deitiana
pengelolaan
(2009) yang menyatakan variabel
karena
investor
percaya
terhadap
hutang
perusahaan.
Hal
(2013),
dari Arsanda
ini
DER tidak berpengaruh terhadap
disebabkan karena dividen pada
DPR. Tetapi berbeda dengan hasil
tahun 2013 sampai 2015 relatif
penelitian
stabil, sehingga investor merasa
Pramana dan Sukartha (2015) yang
cukup aman untuk berinvestasi
menyatakan
tanpa melihat informasi hutang
negatif signifikan terhadap DPR.
perusahaan.
perusahaan yang memiliki struktur modal baik modal sendiri maupun pinjaman
tidak
memperhatikan debtholder
DER
(2014)
dan
berpengaruh
5. Earning Per Share, Return On
Alasan yang lain adalah
modal
Effendy
berupa
kewajiban memperhatikan
tetapi
Equity, Return On Assets dan Debt to Equity Ratio Earning Per Share, Return
hanya
On Equity, Return On Assets, Debt
kepentingan
to Equity Ratio yang merupakan
pelunasan
rasio keuangan sebagai alat ukur
juga
untuk mengukur keuangan suatu
kepentingan
perusahaan.
Hal
ini
akan
shareholder dengan membagikan
memberikan nilai tambah bagi
dividen. Sudut pandang efficiency
perusahaan
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
dan
para
investor
simki.unpkediri.ac.id || 18||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sebagai sarana untuk menunjukkan
tingkat kepercayaan 95% ( α =
bahwa semakin baik keuangan
0,05), maka dapat
perusahaan maka akan semakin
beberapa hal sebagai berikut:
tinggi
1. Earning Per Share berpengaruh
minat
investasi
pada
perusahaan dan semakin tinggi
secara
pula ekspektasi investor terhadap
terhadap Dividend Payout Ratio.
perusahaan
Hal ini berati bahwa semakin
tersebut.
begitu
perusahaan
mudah
untuk
Dengan
akan
lebih
menentukan
kebijakan dividen sesuai dengan kebutuhan
perusahaan
investor.
Pengujian
dan secara
tinggi
positif
disimpulkan
EPS
signifikan
maka
akan
meningkatkan Divedend Payout Ratio. 2. Return On Equity berpengaruh secara
negatif
signifikan
bersama-sama terhadap variabel
terhadap Dividend Payout Ratio.
Earning Per Share, Return On
3. Return On Assets berpengaruh
Equity, Return On Assets dan Debt
secara
to
terhadap Dividend Payout Ratio.
Equity
Ratio
probabilitas
menunjukkan
signifikan
sebesar
positif
signifikan
Hal ini berati bahwa semakin
0,000 dimana tingkat signifikan
tinggi
tersebut lebih kecil dari α = 0,05.
meningkatkan Divedend Payout
Hal
Ratio.
ini
menunjukkan
bahwa
variabel EPS, ROE, ROA dan DER
berpengaruh
terhadap
DPR.
signifikan
Penelitian
ROA
maka
akan
4. Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh secara signifikan
ini
terhadap Dividend Payout Ratio.
didukung oleh hasil penelitian dari
5. Secara bersama-sama Earning
Effendy (2014) yang menyatakan
Per Share, Return On Equity,
variabel EPS, ROE, ROA dan
Return On Assets (ROA) dan
DER
Debt to Equity Ratio (DER)
berpengaruh
signifikan
terhadap DPR.
berpengaruh
Dividend Payout Ratio (DPR).
D. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan
signifikan
pada
bab-bab
sebelumnya, dengan mengacu pada
E. Saran Berdasarkan hasil simpulan, maka peneliti memberikan beberapa saran, sebagai berikut:
hipotesis yang dirumuskan dan Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 19||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1. Bagi
penelitian
selanjutnya,
diharapkan
menarik investor lebih banyak
menambahkan
variabel
yang
mengingat
lebih
variabel
lagi yang menanamkan dananya.
luas
dependen
IV.
DAFTAR PUSTAKA
hanya terfokus pada faktor-faktor
Arifah, Hilda. 2014. “Pengaruh
keuangan saja. Perusahaan yang
Profitabilitas, Likuiditas
digunakan sebagai sampel masih
dan Free Cash Flow
terbatas pada perusahaan BUMN
terhadap Kebijakan
sehingga
Dividen”. Jurnal FE dan
perlu
dilakukan
penelitian lebih lanjut dengan
Bisnis, Universitas
menggunakan sampel penelitian
Brawijaya
yang
berbeda
dalam
waktu
pengamatan yang lebih lama sehingga diharapkan hasil yang diperoleh
dapat
digeneralisasikan. 2. Bagi para calon investor yang ingin
menanamkan
sebaiknya atau
modalnya
melakukan
penilaian
analisis
perusahaan
terlebih
dahulu.
Arilaha, Muhammad Asril. 2009. “Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, dan
Likuiditas,
Leverage
Terhadap
Kebijakan Dividen”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Volume 13 No. 1 Hal 7887.
Ternate:
Universitas
Khairun Ternate.
perusahaan
Arsanda, Septiani Arie. 2011,
berdasarkan umur perusahaan,
“Analisis Pengaruh Return
karena
kemungkinan
On Asset, Debt To Equity
perusahaan yang sudah lama
Ratio, Growth, Firm Size,
stabil dengan yang baru didirikan
Dan Cash Ratio Terhadap
akan berpengaruh terhadap besar
Dividend Payout Ratio”.
kecilnya
Universitas
Mengklasifikasikan
ada
dividen
dibagikan
yang
kepada
akan
pemegang
saham.
Semarang. Atmaja, 2008, Teori dan Praktik
3. Bagi Emiten, sangat diperlukan untuk
Diponegoro
meningkatkan
perusahaan
sehingga
kinerja
Manajemen
Keuangan,
Andi Offset, Yogyakarta
dapat
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 20||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Bisnis. 2016. Dividend Payout Ratio perusahaan sampel tahun
2013-2015.
http://www.bisnis.com diakses tanggal 20 Mei 2016.
Edisi
Dua.
Jakarta:
Salemba Empat. Deitiana, Tita. 2009. “Faktor – Faktor yang mempengaruhi Kebijakan
Pembayaran
Dividen Kas”. Jurnal Bisnis
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston.
2006.
dasar
Dasar-
Manajemen
Keuangan.
Edisi
Kesepuluh.
Jakarta:
Salemba Empat.
No 1 hal 57-64. STIE Trisakti. Detik. 2016. Dividend Payout Ratio perusahaan sampel. http://www.detik.com
Britama. 2016. Dividend Payout Ratio perusahaan sampel tahun
dan Akuntansi, volume 11
2013-2015.
http://www.britama.com diakses tanggal 20 Mei 2016.
diakses tanggal 20 Mei 2016. Dewi, Sisca Christianty, 2008. “Pengaruh
Kepemilikan
Manajerial,
Kepemilikan
Institusional,
Bumn. 2016. Sejarah BUMN.
Kebijakan
Hutang, Profitabilitas dan
http://www.bumn.go.id
Ukuran
diakses tanggal 20 Mei
Terhadap
2016.
Dividen. Jurnal Bisnis dan
Cnnindonesia.
2016.
Dividend
Perusahaan Kebijakan
Akuntansi.
Payout Ratio perusahaan
Effendy, Agus. 2014. Analisis
sampel tahun 2013-2015.
Pengaruh DER, CR, dan
http://www.cnnindonesia.c
ROE Terhadap Dividend
om diakses tanggal 20 Mei
Payout
2016.
Akuntansi.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2006. Pasar Modal
Di
Indonesia
Pendekatan Tanya Jawab Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
Ratio.
Jurnal
Universitas
Brawijaya. Efferin, Sujoko, Stevanus Hadi Darmadji Tan.
dan
Yuliawati
2008.
Metode
simki.unpkediri.ac.id || 21||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Penelitian
Akuntansi.
Yogyakarta : Graha Ilmu. Ghozali, Imam. 2012. ”Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 20”. Cetakan
VI.
Semarang:
Badan Penerbit Universitas
2016.
laporan
keuangan
perusahaan sampel tahun 2013-2015.
diunduh tanggal 20 Mei 2016.
Keuangan”.
Jakarta:
Rajawali Pers. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers, Jakarta.
Kebijakan
Dividen.
Universitas
Diponegoro
Semarang. Marlina, Lisa dan Clara Danica.
Cash
Position,
Debt to
Equity Ratio, dan Return On
Assets
Terhadap
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 2 No. 1 Hal 1-6.
Murhadi, werner R., 2008. Studi Kebijakan
Dividen
:
Anteseden dan Dampaknya terhadap Jurnal
Harga
Saham.
Manajemen
dan
Kewirausahaan.
Kontan. 2016. Dividend Payout Ratio perusahaan sampel 2013-2015.
http://www.kontan.com diakses tanggal 20 Mei 2016. 2016.
Mempengaruhi
Universitas Sumatra Utara.
Kasmir. 2009. “Analisis Laporan
Ksei.
yang
Dividend Payout Ratio”.
http://www.idx.com
tahun
Analisis Faktor – Faktor
2009. “Analisis Pengaruh
Diponegoro. Idx.
Latiefasari, Hani Diana. 2011.
Nursandari,
Meilina.
Analisis
Faktor
Mempengaruhi Dividen
yang
Kebijakan
dengan
(Ukuran
2015.
Size
Perusahaan)
sebagai Variabel Moderasi Dividend
Payout
Pada
Perusahaan
Ratio perusahaan sampel
Manufaktur yang Terdaftar
tahun
Di Bursa Efek Indonesia.
2013-2015.
http://www.ksei.com
Universitas
diakses tanggal 20 Mei
Yogyakarta.
Negeri
2016. Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 22||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Okezone. 2016. Dividend Payout Ratio perusahaan sampel tahun
2013-2015.
http://www.okezone.com diakses tanggal 20 Mei 2016. Parica,
Payout Ratio.UIN Sunan Kalijaga. Rodoni, Ahmad dan Ali, Herni. 2010
.“Manajemen
Keuangan”. Edisi Pertama, Jakarta:
Roni
dkk.
2013.
“Pengaruh Laba Bersih, Arus
Kas
Operasi,
Likuiditas,
dan
Profitabilitas
terhadap
Kebijakan Dividen Pada Perusahaan
Automotive
and Allied Product yang
Mitra
Wacana
Media. SahamOk. 2016. Berita saham dan
analisis
saham.
http://www.sahamok.com diakses tanggal 20 Mei 2016. Santoso,
Habib
Dwi.
2012.
terdaftar di BEI”. Jurnal
Analisis
Akuntansi Universitas Riau
Yang
Vol.2 No.1.
Kebijakan Dividen (Studi
Faktor-Faktor Mempengaruhi
Pramana, Gede Rian Aditya dan
Empiris pada Perusahaan
Sukartha, I Made. 2015.
Manufaktur yang terdaftar
Analisis
Faktor-Faktor
di Bursa Efek Indonesia
yang
Memengaruhi
Periode
Kebijakan
Dividen
Fakultas
Di
2007-2009), Ekonomi
Dan
Bursa Efek Indonesia. E-
Bisnis
Jurnal
Diponegoro Semarang
Akuntansi
Universitas Udayana.
Setiowati, Yuni. 2013. Pengaruh
Raharjaputra, Hendra S. 2009. “Manajemen dan
Keuangan
Akuntansi”.
Universitas
Edisi
Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS),
Pertama, Jakarta : Salemba
dan
Empat.
(ROA) terhadap Dividend
Rahmawati,
Siti
Nur.
Faktor-Faktor mempengaruhi
2008. yang
Dividend
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
Return
On
Assets
Payout Ratio (DPR) pada perusahaan yang termasuk dalam daftar efek syariah simki.unpkediri.ac.id || 23||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
(DES) periode 2008-2010. Fakultas
Ekonomi
Universitas
Negeri
Semarang. Sitanggang,
J.P.
Manajemen
2012. Keuangan
Perusahaan. Mitra Wacana Media, Jakarta Suharli, Michell. 2007. Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.9. No.1. Halaman 9-17. Syafri, Harahap, Sofyan. 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan,
PT.
Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Agus Wahyudi | 12.1.02.02.0493 Fakultas Ekonomi – Program Studi Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 24||