FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT OBLIGASI YANG TERDAFTAR DI BEI (PADA PERUSAHAAN BUMN PERIODE 2009-2012) Alfi Eko Siswanto1, Rika Desiyanti 1, Nailal Husna2 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta 2 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] Pbb 1:
[email protected] Pbb 2:
[email protected] 1
ABSTRAK Seorang investor didalam menanamkan modalnya pada sebuah obligasi perusahaan harus banyak mempertimbangkan banyak faktor seperti faktor akuntansi dan non akuntans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengeruhi peringkat obligasi perusahaan BUMN yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan di peringkat oleh PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia). Penelitian ini variabel yang digunakan antara lain adalah growth, size, profitabilitas, likuiditas, jaminan, umur obligasi, reputasi auditor, leverage dan peringkat obligasi Dalam melakukan tahap pengujian data digunakan 16 perusahaan BUMN yang menerbitkan obligasi, terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan diperingkat oleh PEFINDO, dan data yang digunakan adalah dari tahun 2009-2012. Pada penelitian ini di dalam melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan metode analisis kuantitatif dengan menggunakan model regresi logistic. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan ditemukan bahwa size, profitabilitas, likuiditas, umur obligasi, reputasi auditor dan leverage tidak berpengaruh positif dalam peringkat obligasi dan variabel growth, jaminan dinyatakan berpanguh positif dalam peringkat obligasi perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci: Peringkat Obligasi, Growth, Jaminan, Leverage instrumen keuangan telah menjadi isu kontemporer, dimana obligasi sebagai instrumen hutang yang diwujudkan dalam bentuk sertifikat bukanlah dianggap sebagai alat komoditi yang boleh diperjual belikan berdasarkan pandangan ekonomi Islam. di samping bentuk obligasi konvensional yang membayar bunga tetap. PEFINDO terdapat fenomena yang ingin diangkat peneliti, yaitu dari
A. LATAR BELAKANG Tujuan dari penerbitan obligasi perusahaan adalah untuk penambahan dana bagi perusahaan baik untuk memperluas perusahaan, menjalankan produksi, dll. Bagi investor, obligasi akan memberi keuntungan berupa bunga yang diterima secara priodik. Namun kehadiran obligasi sebagai Dari data daftar peringkat obligasi BUMN yang telah dipublikasikan oleh 1
keseluruhan data perusahaan BUMN dalam Final Rating/Outlook berada pada posisi stable. Peringkat stable ini dikarenakan peringkat perusahaan sendiri diberikan dengan analisis pada banyak entitas bisnis, termasuk industry, bisnis perusahaan, serta profit keuangan dan juga dari berbagai hal yang dominan dari masing-masing perusahaan sehingga hal tersebut dianggap oleh PEFINDO layak untuk mendapatkan posisi yang nyaman. Selain itu, juga dapat dilihat dukungan pemerintah kepada perusahaan yang bersangkutan. Seperti besarnya kemungkinan Pemerintah Indonesia untuk mendukung anak perusahaan BUMN dalam hal terjadinya kesulitan keuangan dan likuiditas. Semakin penting peran BUMN bagi Pemerintah, semakin tinggi kemungkinan dukungan Pemerintah. Namun peneliti merasa tertantang akan permasalahan ini, kemungkinan besar ada beberapa faktor-faktor lagi yang dapat mempengaruhi peringkat obligasi, seperti dilihat dari faktor akutansi dan nonakuntansi profitabilitas, likuiditas, jaminan, size, leverage. dilakukan perusahaan diluar kegiatan utama hingga kepada pergerakan variabel ekonomi makro. Secara umum dalam penelitian ini variabel nonakuntansi yang digunakan dapat berupa growth, umur obligasi, auditor. Sehingga jika memang terbukti benar apabila dari faktor akuntansi dan nonakuntansi yang berpengaruh pada peringkat obligasi ini maka tidak menutup kemungkinan untuk perusahaan swasta dapat meningkatkan faktor tesebut sehingga dapat meningkatkan peringkat obligasi perusahaan tersebut untuk menarik
investor di dalam menenemkan modalnya dalam bentuk obligasi. Berdasarkan kepada uraian ringkas latar belakang dan beberapa hasil penelitian terdahulu peneliti merasa tertarik untuk membuat sebuah replikasi penelitian yang telah dilakukan oleh Almilia dan Devi (2007). Pada penelitian ini peneliti mencoba membuat beberapa perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan pertama adalah dilakukannya penambahan variabel. Perbedaan kedua adalah pemilihan periode observasi yang dilakukan, relatif lebih relevan dengan perkembangkan perekonomian saat ini, Perbedaan ketiga adalah perusahaan yang diamati dipilih dengan menggunakan karakteristik sampel yang berbeda, kemudian perbedaan keempat adalah dengan membedakan proksi setiap variabelnya. Melalui perbedaan ini diharapkan dapat meningkatkan akurasi hasil penelitian yang akan diperoleh dimasa mendatang. B. KAJIAN TEORI PENGEMBANGAN HIPOTESIS
DAN
Sartono 2010 Teori sinyal menjelaskan tentang perusahaan dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan perusahaan kepada pihak luar perusahaan atau eksternal (umum). hal tersebut untuk perusahaan memberikan informasi kepada pihak luar adalah karena terdapat asimetri antara dua belah pihak tersebut. Jadi teori sinyal menjelaskan bahwa manajemen perusahaan sebagai pihak 2
yang dapat memberikan sinyal berupa laporan keuangan perusahaan baik non keuangan kepada pihak pemberi peringkat atau lembaga pemeringkat. Kemudian lembaga pemeringkat obligasi dapat melakukan proses pemeringkatan sehingga menerbitkan peringkat obligasi perusahaan tersebut. Dan peringkat obligasi ini dapat memberikan sinyal tentang probabilitas pembayaran utang perusahaan tersebut.
perusahaan penerbit obligasi akan memiliki peringkat obligasi investment grade. Maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : H1: Pertumbuhan (growth) berpengaruh positif untuk memprediksi peringkat obligasi perusahaan. Pengaruh Size Perusahaan terhadap Peringkat Obligasi Size merupakan salah satu varibel akuntansi yang mempengaruhi peringkat obligasi. Andry (2005) berpendapat bahwa total hutang dan ukuran perusahaan mempunyai korelasi yang kuat dan positif, ukuran perusahaan juga bisa digunakan sebagai proksi untuk mengukur likuiditas. Luciana dan Vieka (2007), Margareta dan Poppy (2009) pada umumnya perusahaan yang besar akan memberikan peringkat yang baik (investment grade). Disamping itu, ukuran perusahaan juga bisa mempunyai korelasi terhadap peringkat risiko kebangkrutan atau kegagalan sehingga dapat mempengaruhi rating obligasi. Maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: H2: Size perusahaan berpengaruh positif untuk memprediksi peringkat obligasi perusahaan.
Pengaruh Pertumbuhan (Growth) Perusahaaan Terhadap Peringkat Obligasi Almilia dan Devi (2007) menyatakan bahwa pertumbuhan (growth) perusahaan yang kuat memiliki hubungan positif dengan keputusan rating dan grade yang diberikan oleh pemeringkat obligasi. Pada umumnya dengan pertumbuhan perusahaan yang baik akan memberikan peringkat obligasi yang investment grade. Sartono (2010) pertumbuhan perusahaan (growth) merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size. Burton dkk (1998) dikutip dalam Sejati (2010) mengungkapkan bahwa growth (pertumbuhan perusahaan) merupakan faktor akuntansi yang mempengaruhi prediksi peringkat obligasi, karena growth yang positif dalam annual surplus dapat mengindikasikan atas dari berbagai kondisi financial. Investor didalam memilih investasi terhadap obligasi akan melihat pengaruh growth atau pertumbuhan perusahaan apabila pertumbuhan perusahaan dinilai baik maka
Pengaruh Profitabilitas Perusahaan terhadap Peringkat Obligasi Menurut Sartono (2010) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total 3
aktiva maupun modal sendiri. Sedangkan menurut Kasmir (2008) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Tandelilin (2010) mengungkapkan investasi dalam bentuk obligasi langsung sebenarnya tidak terpengaruh oleh profitabilitas perusahaan, karena berapapun besarnya profit yang mampu dihasilkan perusahaan, pemegang obligasi tetap menerima sebesar tingkat bunga yang ditentukan. Akan tetapi para analisis tetap tertarik terhadap profitabilitas perusahaan karena profitabilitas mungkin merupakan satu-satunya indikator yang paling baik mengenai kesehatan keuangan perisahaan. Maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : H3: Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif untuk memprediksi peringkat obligasi perusahaan.
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid dan mempunyai aktiva lancar lebih besar daripada hutang lancarnya. Maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : H4: Likuiditas perusahaan berpengaruh positif untuk memprediksi peringkat obligasi perusahaan. Pengaruh Jaminan (secure) terhadap Peringkat Obligasi Almilia dan Davi (2007), tingkat risiko terkandung dalam sebuah obligasi dipengaruhi oleh jaminan. Berdasarkan obligasi tersebut, obligasi dibedakan atas obligasi yang dijamin dan tidak dijamin. Menurut Andry (2005) debebture atau unsecurend bond adalah suatu obligasi yang tidak dijamin dengan kekayaan tertentu tetapi dengan kekayaan penerbitnya secara umum. Sedangkan corporate bond mempunyai klaim umum atas riset bisnis dari perusahaan, asset penjamin obligasi memegang prioritas klaim yang paling tinggi atas asset spesifik dari penerbit. Brister et al (1994) dikutipdalam Margareta dan Poppy (2009) menyatakan investor akan lebih memilih obligasi dengan jaminan dibanding obligasi tanpa jaminan kerena obligasi dengan jaminan akan lebih kecil risikonya dan memiliki peringkat obligasi yang lebih baik. Maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pengaruh Likuiditas Perusahaan terhadap Peringkat Obligasi Almilia dan Devi (2007), rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Margareta dan Poppy (2009) mengumngkapkan perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannyatepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut berada pada keadaan likuid dam mempunyai aktiva lancar lebih besar dari pada hutang lancar. Kasmir (2008) rasio likuiditas merupakan rasio yang 4
Almilia dan Devi (2007) menyatakan bahwa pengguna informasi keuangan merasa bahwa auditor big 8 menyediakan kualitas kredit yang lebih baik untuk perusahaan dan pemerintah daerah. Dengan reputasi auditor yang baik maka akan memberikan hasil audit yang dipercaya. Sementara di Indonesia emiten yang diaudit oleh auditor big 4 akan mempunyai obligasi yang investment grade karena semakin baik reputasi auditor maka akan mempengaruhi peringkat obligasi. Maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : H7: Reputasi Auditor berpengaruh positif untuk memprediksi peringkat obligasi perusahaan.
H5: Jaminan (secure) perusahaan berpengaruh positif untuk memprediksi peringkat obligasi perusahaan. Pengaruh Umur Obligasi (Maturity) terhadap Peringkat Obligasi Menurut Arifin (2005) jatuh tempo atau maturity adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran pokok atau nilai nominal obligasi yang dimiliki. Menurut Widya (2005) obligasi dengan umur yang lebih pendek mempunyai risiko yang lebih kecil. Amelia dan Devi (2007) jatuh tempo adalah tanggal dimana pemegang obligasiakan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal obligasi yang dimiliki. Sehingga perusahaan yang rating obligasinya tinggi menggunakan umur obligasi yang lebih pendek daripada perusahaan yang menggunakan umur obligasi lebih lama. Maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : H6: Umur Obligasi (maturity) perusahaan berpengaruh positif untuk memprediksi peringkat obligasi perusahaan.
Pengaruh Leverage Peringkat Obligasi
terhadap
Menurut Sartono (2010) mengungkapkan bahwa leverage menujukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasi terhadap modal yang dimiliki. Rendahnya nilai rasio leverage dapat diartikan hanya sebagian kecil asset didanai dengan utang dan semakin kecil risiko kegagalan perusahaan. (Adrian 2011) Perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti menggunakan modal sendiri 100%. Linandarini (2010) perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cendrung memiliki kemampuan yang rendah dalam memenuhi kewajibannya. Semakin tinggi leverage berarti semakin besar asat didanai dari hutang. Santoto (2011) rasio ini digunakan untuk mengukur keseimbangan proporsi antara aktiva
Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Peringkat Obligasi Argumentasi yang mendasari dimasukannya reputasi auditor adalah semakin tinggi reputasi auditor maka semakin tinggi pula tingkat kepastian suatu perusahaan sehingga semakin kecil kemungkinan mengalami kegagalan. 5
yang didanai oleh kreditor (utang) dan didanai oleh pemilik perusahaan (ekuitas). Kondisi tersebut menyebabkan perusahaan diharapkan pada default risk atau peringkat obligasi yang rendah. Semakin tinggi leverage, semakin besar risiko kegagalan perusahaan. Maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : H8: Leverage perusahaan berpengaruh positif untuk memprediksi peringkat obligasi perusahaan.
PT PEFINDO dengan priode 20092012 pada situs www.pefindo.com Definisi Oprasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya Variabel dependen dalam penelitian ini adalah peringkat obligasi, variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel ini dilihat berdasarkan peringkat yang dikeluarkan oleh PEFINDO yang secara umum terbagi menjadi dua yaitu investment grade (AAA, AA, A, BBB) dan non investment (BB, B, CCC, D). Jadi pengukuran dilakukan dengan memberikan nilai 1 untuk obligasi yang berada pada investment grade dan 0 untuk obligasi yang berada pada non investment karena variabelnya dependennya merupakan variabel dummy. Variabel independen 1. Variabel growth yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan kesempatan pertumbuhan (growth opportunities) perusahaan yang diukur dengan book to market rasio dan mempunyai hasil signifikan terhadap peringkat obligasi. 2. Ukuran perusahaan (size) merupakan semua asset perusahaan secara keseluruhan yang mengindikasikan perusahaan itu memiliki ukuran yang besar. Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan proksi log of total asset di dalam mengukur ukuran perusahaan yang dapat dilihat dari laporan posisi keuangan (balance sheet) setiap masing-masing
C. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh perusahaan BUMN yang telah terdaftar di BEI dan di peringkat oleh PT PEFINDO(Pemeringkat Efek Indonesia) priode 2009 sampai dengan 2012. Menurut Narbuko dan Achmadi dalam Irhansyah (2013) purposive sampling merupakan teknik yang didasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang diperkirakan mempunyai hubungan dengan ciri atau sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Jenis dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder yang diambil dari database Bursa Efek Indonesia yang tersedia secara online pada situs www.idx.co.id, dan juga dari data Indonesia Capital Market Directory (ICMD), serta database yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat obligasi perusahaan yaitu 6
3. 4.
5.
6.
7.
8.
perusahaan. Dan pengukuran dengan log of total. Proksi dari variabel profitabilitas adalah ROI (return on investment), Proksi yang digunakan pada variabel likuiditas ini dengan menggunakan rasio lancar perusahaan Jaminan (scure), sekala nominal karena merupakan variabel dummy. Obligasi dapat dibedakan atas obligasi dijamin dan obligasi tidak dijamin. Pengukuran dilakukan dengan memberikan nilai 1 jika obligasi dijamin dan 0 jika obligasi hanya berupa surat hutang saja yang tidak dijamin . Umur obligasi, sekala pengukurannya menggunakan sekala nominal karena merupakan variabel dummy. Sehingga pengukuran dilakukan dengan memberikan nilai 1 jika obligasi mempunyai umur antara satu sampai lima tahun dan 0 jika obligasi mempunyai umur lebih dari lima tahun. Reputasi auditor, skala pengukuran yang dipergunakan adalah menggunakan sekala nominal karena merupakan variabel dummy. Maka pengukuran dilakukan dengan memberikan nilai 1 pada obligasi yang diaudit oleh the big 4 dan 0 jika obligasi diaudit selain the big 4. Leverage, Kasmir (2008) Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh hutang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.
D. HASIL PENELITIAN Uji Normalitas data terlebih dahulu untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dengan menggunakan One-Sampel Kolmogorof –Smirnov dengan melihat nilai signifikansininya secara keseluruhan pada tabel Kolmogorov-Smirnov (Lampiran 3) menunjukkan bahwa dari empat dengan jumlah variabel independen delapan yaitu pertumbuhan perusahaan (Growth), ukuran perusahaan (Size),profitabilitas, likuiditas, dan leverage memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas tingkat signifikansi 0.05, artinya ketujuh variabel tersebut berdistribusi normal. Sesuai dengan hasil uji normalitas yang menunjukkan adanya distribusi normal terhadap semua variabel bebas. Selanjutnya yaitu Uji Multikolienaritas, (lampiran 4) bahwa masing-masing variabel independen yang terdiri dari growth, size, profitabilitas, likuiditas, jaminan (scure), umur obligasi, reputasi auditor dan leverage masing-masing telah memiliki tolerance dibawah 10 dan Variance Influece Factor (VIF). Jadi dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari gejala asumsi multikolinearitas. Uji Heteroskedastisitas, (lampiran 5) menunjukan bahwa variabel growth, size, profitabilitas, umur obligasi, dan reputasi auditor yang memenuhi asumsi homogeny. Hal ini dikarenakan nilai Sig setiap 7
masing-masing variabel tersebut > dari Alpha 5% (Sig > 0,05). Sedangkan untuk variabel likuiditas, jaminan (scure), dan leverage tidak memenuhi asumsi homogeny. Hal ini dapat dilihat dari nilai Sig yang lebih kecil dari pada Alpha 5% (Sig < 0,05).
model yaitu dengan melihat nilai pada Durbin-Watson dengan kriteria syarat pengambilan keputusan adalah jika DW (Durbin-Watson) 1
Uji Autokorelasi, Untuk melihat ada atau tidaknya autokorelasi didalam Hasil Pengujian Hipotesis Keterangan Constanta Growth Size Profitabilitas Likuiditas Jaminan (scure) Umur Obligasi Reputasi Auditor leverage
Koefesien Regresi 1,342 0,000 0,000 0,039 0,424 -3,105 -1,237 0,081 0,200
Sig
Alpha
Kesimpulan
0,045 0,051 0,984 0,285 0,007 0,237 0,932 0,139
0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
H1 Diterima H2 Ditolak H2 Ditolak H2 Ditolak H1 Diterima H2 Ditolak H2 Ditolak H2 Ditolak
Sumber : Data Olahan SPSS Versi 15 Lampiran 7
Pada tabel 4.8 terlihat bahwa setiapmasing-masing variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibauat kedalam model regresi logistic seperti yang dibuat di bab 3 pada pengujian hipotesis, dan model regresi tersebut dapat dilihat sebagai berikut : Y = 1,342 + 0,000x1 + 0,000x2 + 0,039x3 + 0,424x4 – 3,105x5 – 1,237x6 + 0,081x7 + 0,200x8
1. Pengaruh Pertumbuhan (Growth) Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi Berdasarkan hasil pengujian model regresi logistic yang telah dilakukan diperoleh nilai koefesien regresi pada pertumbuhan (growth) perusahaan sebesar 0,000, hasil ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh secara statistik dengan nilai signifikan sebesar 0,045, dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,005 maka keputusannya Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan (growth) perusahaan berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi terhadap perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sesuai dengan persamaan diatas maka dapat dianalisis dan diberikan berupa alasan terhadap hasilpengujian hipotesis yang telah dilakukan, seperti sub bab sebagai berikut :
8
Hasil ini menunjukan bahwa pertumbuhan (growth) perusahaan berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan, hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan Book To Market Ratio (nilai buku perusahaan) merupakan salah satu jaminan yang akan mendorong meningkatnya peringkat obligasi yang diterbitkan perusahaan, besarnya Book To Market perussahaan memang mencerminkan bertumbuhnya perusahaan begitu juga dengan pelaku pasar atau investor bahwa Book To Market Ratio merupakan salah satu indikator yang akan meningkatkan peringkat obligasi perusahaan.
melihat Total Asset perusahaan. jadi Total Asset bukan jaminan untuk bisa mendorong meningkatnya peringkat obligasi perusahaan. Besarnya Tootal Asset yang dimiliki perusahaan memang menggambarkan kekayaan perusahaan akan tetapi tidak bagi untuk semakin baiknya peringkat obligasi perusahaan tersebut. 3. Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi Pada persamaan regresi logistic variabel ketiga yaitu profitabilitas memiliki koefesien regresi sebesar 0,039, dan nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,984, dengan tingkat kesalahan 0,005. Hasil dari pengujian bahwa nilai signifikan sebesar 0,984 berada jauh diatas nilai Alpha sebesar 0,05 (0,984 > 0,05). Maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga disimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh positif didalam meningkatkan peringkat obligasi perusahaan BUMN di pasar sekunder.
2. Pengaruh Ukuran (Size) Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua pada tabel 4.8 diperoleh nilai koefesiensi regresi untuk ukuran (size) perusahaan sebesar 0,000, hal ini bibuktikan dengan diperoleh scara statistik dengan nilai signifikan sebesar 0,51, denagan nilai Alpha 0,05. Maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga disimpulkan bahwa ukuran (size) perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa kemampuan perusahaan didalam menghasilkan laba yang diukur dengan ROI (Return On Investmen) tidak berpengaruh kepada peringkat obligasi. ROI merupakan salahatu rasio untuk mengukur profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan seluruh dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk oprasi perusahaan didalam menghasilkan keuntungan. Namun hal ini tidak berpengaruh
Hasil pada tahap kedua pengujian hipotesis ini menunjukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi, didalam pengukuran ukuran perusahaan ini alat ukur yang digunakan adalah dengan 9
didalam mempengaruhi peringkat obligasi perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
0,007 < Alpha 0,05 maka keputusannya Ho ditolak dan Ha diterima sehingga disimpulkan bahwa jaminan (scure) berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Pengaruh Likuiditas Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi Berdasarkan hasil pengujian hipotesis selanjutnya yaitu likuiditas diperoleh nilai koefisisen regresi sebesar 0,424 dengan tanda positif dan memiliki nilaisignifikan sebesar 0,285, dengan nilai Alpha 0,05. Maka keputusanya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa likuiditas tidak berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dari hasil diatas menjelaskan bahwa jaminan (scure) berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Hal ini mengidikasikan bahwa pemodal akan berinvestasi lebih besar terhadap obligasi perusahaan yang dijamin dari pada obligasi yang tidak dijamin, selain investor ingin mendapatkan keuntungan berupa yield obligasi investor juga merasa aman dengan adanya jaminan yang diberikan perusahaan tersebut.
Temuan ini menunjukan bahwa likuiditas dengan alat ukur current ratio yang dimiliki perusahaan yang dijadikan sampel tidak dapat dijadikan indikator dalam mempengaruhi peringkat obligasi. Walaupun kemampuan perusahaan didalam memenuhi kewajiban pendek atau hutang tergolong baik hal tersebut tidak mempengaruhi akan peringkat obligasi perusahaan tersebut.
6. Pengaruh Umur Obligasi (Maturity) terhadap Peringkat Obligasi Dari tabel 4.8 diketahui bahwa variabel umur obligasi diperoleh nilai koefesien korelasi negatifsebesar 1,237 dengan nilai signifikan sebesar 0,237, dengan Alpha 0,05. Dengan demikian nilai signifikan sebesar 0,237 > Alpha 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa umur obligasi tidak berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5. Pengaruh Jaminan (Scure) Terhadap Peringkat Obligasi Dari hasil hipotesis ke lima ini dengan menggunakan variabel jaminan (scure) yang diukur dengan dummy diperoleh koefesien regresi negatif sebesar 3,105 dan nilai signifikan sebesar 0,007. Pada proses pengolahan data dilakukan dengan tingkat kesalahan 0,05, hasil tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan
Berdasarkan kesimpulan diatas hasi yang diperoleh tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalampenelitian ini, menyimpangnya hasil ini karena umur obligasi bukanlah salah satu faktor yang 10
dianggap penting untuk mempengaruhi peringkat obligasi.
signifikan yaitu 0,139 dan dengan menggunakan tingkat kesalah dalam penelitian 0,05. Niali tersebut menujukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,139 > nilai Alpha 0,05. Maka keputusannya Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
7. Pengaruh Reputasi Auditor Terhadap Peringkat Obligasi Berdasarkan hasil uji hipotesis variabel selanjuntnya dengan variabel reputasi auditor diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0,081 dengan niali signifikan 0,932 dan dengan nilai Alpha 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,932 > Alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ho ditolak jadi disimpulkan bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi peerusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil tersebut dapat dikarenakan komposis hutang perusahaan yang dilihat dari perbandingan total hutang dengan modal yang bersumber dari pemilik dalam keadaan optimal atau baik dan merasa tidak membahayakan posisi obligasi perusahaan, dan bisa juga dikarenakan kehati-hatian perusahaan didalam mengambil dan mengaplikasikan kebijakan hutang sehingga membuat kondisi dan posisi hutang perusahaan menjadi optimal dan baik sehingga hal ini tidak mempengaruhi peringkat obligasi perusahaan tersebut.
Hasil pengujian tersebut tidak sejalan dengan hipotesis yang diangkat dalam penelitian ini, hal tersebut bisa dikarenakan pelaku pasar atau tidak menganggap reputasi auditor yang digunakan sebagai variabel yang akan mempengaruhi peringkat obligasi. Investor beranggapan siapapun yang menjadi auditor walaupun yang berasal dari the big 4 yang memiliki reputasi tinggi tidak dipermasalhkan, yang terpenting aliran informasi baik dari segi laporan keuangan ataupun non keuangan dapat diakses oleh tepat waktu.
E. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN SELANJUTNYA Berdasarkan hasil dan analisis pengujian hipotesis maka terdapat beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari penelitian ini dari sejumlah permasalahan yang diajukan : 1. Pertumbuhan (growth) berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena pertumbuhan suatu perusahaan
8. Pengaruh Leverage Terhadap Perringkat Obligasi Dalam pengujian hipotesis terakhir yaitu kedelapan dengan variabel leverage memiliki nilai kofesien regresi sebesar 0,200 dengan nialai 11
2.
3.
4.
5.
salah satu indikator investor percaya akan kinerja perusahaan tersebut, dengan melihat book to market ratio pada laporan keuangan dan dengan hasil signifikan sebesar 0,045. Ukuran (size) tidak berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena belum tentu semakin besar suatu perusahaan tersebut maka akan menjamin semakin baik peringkat perusahaan itu. Profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena didalam mencari keuntungan juga bukan indikator semakin baiknya peringkat obligasi. Hal ini dibuktikan oleh penelitian ini dengan melihat ROI (return on investmen) pada laporan keuangan perusahaan. Likuiditas tidak berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, merupakan rasio untuk memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan. Karena pengukuran dengan menggunakan current ratio maka dalam penelitian ini likuiditas tidak merupan yang mampu untuk menaikan peringkat obligasi perusahaan. Jaminan (scure) berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena jaminan merupakan salah satu indikator untuk dapat meningkatkan peringkat
perusahaan khususnya perusahaan didalam penelitian ini yaitu BUMN. 6. Umur Obligasi tidak berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, ternyata tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran pokok atau nilai nominal obligasi bukan salah satu indikator semakin bagus peringkat obligasi dalam perusahaan itu, hal itu tercermin didalam penelitian ini. 7. Reputasi Auditor tidak berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, ternyata penggunaan informasi keuangan yang baik dari auditor juga bukan indikator untuk meningkatkan peringkat obligasi perusahaan BUMN. 8. Leverage tidak berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena leverage dalam penelitian ini mengunakan ukuran DER (debt to equty ratio) maka hasilnyapun tidak berpengaruh kepada peringkat obligasi perusahaan BUMN. Dari penelitian yang telah dilakukan ini peneliti meras masih memiliki beberapa kekurangan dan kelamahan yang terjadi, karena keterbatasan yang dimiliki peneliti, diantaranya : 1. Jumlah sampel yang tergolong masih terlalu sedikit sehingga tidak menggambarkan semuanya tentang keadaan perusahaan BUMN. 12
2. Peneliti merasa kesulitan didalam menentukan umur obligasi pada catatan laporan keuangan karena pada tahun laporan keuangan tersebut biasanya umur obligasi yang lebih dari 5 tahun sama jumlahnya dengan obligasi yang mempunyai dibawah umur 1 tahun. Didasari atas keterbatasan masalah penelitian maka diajukan beberapa saran yang dapat bermanfaat dan berguna bagi penelitian selanjutnya, diantaranya : 1. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya tidak hanya menggunakan sampel yang obligasinya hanya diperingkat oleh PEFINDO, mungkin bisa mengkolaborasikan dengan lembaga pemeringkat lainnya yang ada di Indonesia seperti Kasnic Credit Rating Indonesia dan lainlain. 2. Penelitian selanjutnya bisa menanbah variabel selanjutnya yang terkait dengan yang mempengaruhi peringkat obligasi baik dari luar perusahaan seperti Inflasi, Kurs dan dari dalam perusahaan seperti Produktifitas.
Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. SMART November. Andry, Widya, 2005. Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi. Jurnal Buletin Ekonomi dan Moneter dan Perbankan. Brigham and Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Buku 1 Edisi Delapan, Translation Erlangga, Jakarta. Desiyanti Rika. 2008. Manajemen Investasi & Portofolio Jilid 1,2. Bung Hatta University Press, Padang. Hlm. 50. Estiyanty, Ni Made, dan Gerianta Wirawan Yasa. Pengaruh Faktor Keuangan dan Non Keuangan Pada Peringkat Obligasi Di Burasa Efek Indonesia. Universitas Udayana. Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometrics. Singapore: McGrwa Hill. Translet Salemba Empat.
DAFTAR PUSTAKA Andrian, Nicko. 2011. Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Jakarta. Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang.
Irhansyah, Felly. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Bung Hatta.
Almilia, Luciana Spica, dan Vieka Devi. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi 13
Kasmir. 2008. Analisi Laporan Keuangan. Rajawali Pers, Jakarta.
Direksi Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), (Online), (org/wiki/pemeringkat_efek_in donesia dan new.pefindo.com, diakses 5 Desember 2013, Kamis 10:37 wib)
Keown, J Arthur dkk. 2001. DasarDasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. Edisi 7.
Raharja dan M.Sari. 2008. Kemampuan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Peringkat Obligasi (PT. Kasnic Credit Rating). Jurnal MAKSI. Vol.8, No.2, hlm 212-232.
Linandarini, Ermi. 2010. Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Peringkat Obligasi Perusahaan di Indonesia. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.
Rahardjo, Sapto. 2004. Panduaan Investasi Obligasi. Gramedia, Jakarta.
Madura, Jason. 2005. Management Investment and Share Portofolio. McGraw-Hill, Irwin
Santoto, Shinta Heru. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bond Rating. Vol. 5. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Magreta dan Poppy Nurmayanti. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Ditinjau Dari Faktor Akutansi dan Non Akutansi. Vol 11, Desember.
Sartono, Agus. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Perusahaan. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
Maharti, Enny Dwi, dan Daljono. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi. Universitas Diponegoro.
Sejati, Grace Putri. 2010. Analisis Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi Dalam Memprediksi Peringkat Obligasi Perusahaan Manufaktur.Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi. Vol 17, Nomor 1, Hlm 70-78.
Pratama, Suryarisman. 2009. Integrasi Pasar Obligasi Negara Di Antara Negara-negara Asean +6. Skripsi Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Scott,
PEFINDO. 2010. Penyempurnaan Kode Etik Perseroan PT Pefindo Direksi PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Keputusan 14
R.W. 2000. Financial Accounting Theory. Dikutip oleh Estiyanty, Ni Made, dan Gerianta Wirawan Yasa. Pengaruh Faktor Keuangan dan
Non Keuangan Pada Peringkat Obligasi Di Burasa Efek Indonesia. Universitas Udayana.
Wikipedia. 2013. Obligasi. (Online), (www.google.com, diakses tanggal 24 September 2013, Selasa 10:30 wib).
Sufren dan Yonathan Natanael. 2013. Mahir Menggunakan SPSS secara Otodidak. PT Elex Media Komputindo.
Wikidot. 2013. Peran BUMN. UU No.19 tahun 2013 pasal 1 ayat (1) butir (a). (Online), ( www.google.com, diakses tanggal 24 September 2013, Selasa 08:45 wib).
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Articels, Pefindo. 2013. Pemeringkatan PEFONDO atas Badan Usaha Milik Negara. (Online), (www.pefindo.com, diakses Tanggal 9 Oktober 2013, Rabu 06:15 wib).
Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE, Yogyakarta. Wikipedia. 2013. Bursa Efek Indonesia. (Online), (www.google.com, diakses tanggal 24 September 2013, Selasa 08:45 wib).
www.dewanproduktiftasnasional.com, diakses Tanggal 27 Oktober, Minggu 08:32 wib.
15