Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Gender (IPG) dengan Menggunakan Regresi Probit Oleh: Ari Vanerlin Fitarisca 1310 100 048
Juli 2014
Dosen Pembimbing: Dr. Vita Ratnasari, S.Si, M.Si
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
1
PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA
OUTLINE
METODELOGI PENELITIAN ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENUTUP
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
2
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
MANFAAT PENELITIAN
TUJUAN PENELITIAN
BATASAN MASALAH
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
3
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
BATASAN MASALAH
BAB I PENDAHULUAN
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
4
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
BATASAN MASALAH
GENDER adalah perbedaan peran, fungsi,dan tanggungjawab antara lakilaki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi sosial dan dapat berubah menurut perkembangan jaman BKKBN (2009)
BAB I PENDAHULUAN
Mengurus RT
PERAN PUBLIK PERAN DOMESTIK
Bersifat lemah Berpikiran sempit
Selalu memakai perasaan Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
5
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
BATASAN MASALAH
Perempuan banyak yang memiliki beban ganda sebagai pengurus rumah tangga sekaligus pencari nafkah. ±13,9% RT di Indonesia dikepalai oleh perempuan. (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2013)
BAB I PENDAHULUAN
Selama tahun 2012, berdasarkan Catatan Tahunan Komisi Nasional (Komnas) Perempuan terdapat sekitar 210.000 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan dan ditangani.
Kasus kekerasan yang paling sering terjadi : KDRT
KESETARAAN GENDER Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
6
LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
BATASAN MASALAH
suatu indeks yang mengukur pencapaian pembangunan kapabilitas dasar manusia pada bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi di suatu wilayah dengan mempertimbangkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2013) Pembangunan manusia secara kuantitatif dapat digambarkan dari angka IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Namun angka ini belum dapat menjelaskan perbedaan capaian kualitas hidup antara laki-laki dan perempuan. Melalui angka IPG, kesenjangan atau gap kemampuan dasar antara laki-laki dan perempuan mampu dijelaskan dengan melihat rasio antara IPM dan IPG.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
7
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
BATASAN MASALAH
Perkembangan IPM & IPG di Indonesia 74 72 70
69,57
70,08
70,59
66 64 62 2003
72,27
68,69
68
BAB I PENDAHULUAN
71,17
71,76
72,77
65,13
65,27
2005
2006
65,81
66,38
66,77
2008
2009
67,2
67,8
73,29
68,52
63,94
2004
2007
IPM
2010
2011
2012
2013
IPG
(Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2013)
setiap tahun selalu ada selisih antara angka IPM dan IPG yang menandakan bahwa masih adanya kesenjangan antara laki-laki dan perempuan, dimana angka IPG < IPM Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
8
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
Kesenjangan gender
BAB I PENDAHULUAN
Regresi probit
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
Faktor-faktor?
BATASAN MASALAH
Regresi probit
salah satu metode regresi yang digunakan untuk menganalisis antara variabel respon yang merupakan variabel diskrit dengan variabel prediktor yang berupa variabel diskrit, kontinyu, maupun campuran antara keduanya.
Hafizh (2013): Pemodelan Disparitas Gender di Jawa Timur dengan Pendekatan Model Regresi Probit Ordinal Faidah (2010): Pemodelan Regresi Probit Ordinal pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur
Yulianti dan Ratnasari (2013) : Pemetaan dan Pemodelan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Model Probit Dharmasari (2009): Perbandingan Model Logit dan Probit untuk Menganalisis Kecenderungan Siswa SMP Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang SMA
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Hakim (2014): Analisis Komponen IPG dengan GWMR Model di Kalimantan Timur & Kalimantan Selatan Tahun 2011
9
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
BATASAN MASALAH
1. Bagaimana karakteristik Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Indonesia?
BAB I PENDAHULUAN
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Indonesia dengan menggunakan metode regresi probit?
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
10
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
BATASAN MASALAH
1. Mendeskripsikan karakteristik Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN
2. Mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Indonesia dengan menggunakan metode regresi probit
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
11
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
BATASAN MASALAH
1. Menambah pengetahuan peneliti tentang penerapan ilmu statistika dalam permasalahan sosial dalam masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN
2. Menambah pengetahuan pembaca mengenai penerapan regresi probit khususnya pada faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Gender di Indonesia. 3. Memberikan tambahan informasi kepada pemerintah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Gender di Indonesia.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
12
LATAR BELAKANG
1.
2.
BAB I PENDAHULUAN
3. 4.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
BATASAN MASALAH
Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder pada tahun 2012 yang diambil dari Badan Pusat Statistika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi probit. Penelitian dilakukan dengan tidak memperhatikan faktor budaya dari setiap provinsi yang ada di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan tidak memperhatikan pembagian wilayah administrasi pemerintahan, khususnya wilayah perkotaan dan pedesaan.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
13
IPG
REGRESI PROBIT
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PENAKSIRAN PARAMETER
PENGUJIAN PARAMETER
UJI KESESUAIAN MODEL
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
14
IPG
REGRESI PROBIT
PENAKSIRAN PARAMETER
PENGUJIAN PARAMETER
UJI KESESUAIAN MODEL
Indeks Pembangunan Gender (IPG) adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui pembangunan manusia (Asmanto, 2008).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
IPG mengukur tingkat pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia yang sama seperti IPM, yaitu harapan hidup, tingkat pendidikan, dan pendapatan namun dengan memperhitungkan ketimpangan gender. IPG dapat digunakan untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan gender terjadi apabila angka IPG sama dengan IPM. Apabila angka IPG lebih rendah dari IPM maka terjadi kesenjangan gender. Kesenjangan gender dapat dilihat dari selisih antara IPM dan IPG. Semakin kecil selisih antara IPM dan IPG maka dapat diartikan bahwa kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan juga semakin kecil.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
15
IPG Dimensi Indikator
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Indeks Dimensi
Indeks Sebaran Merata
REGRESI PROBIT
PENAKSIRAN PARAMETER
Umur Panjang dan Sehat AHH (P) AHH (L)
IHH (P)
IHH (L)
IHH dengan Sebaran Merata
PENGUJIAN PARAMETER Pengetahuan
AMH (P)
MYS (P)
Indeks Pendidikan (P)
AMH (L)
UJI KESESUAIAN MODEL Kehidupan yang Layak
MYS (L)
Perkiraan Pendapatan (P)
Perkiraan Pendapatan (L)
Indeks Pendidikan (L)
Indeks Pendapatan (P)
Indeks Pendapatan (L)
Indeks Pendidikan dengan Sebaran Merata
Indeks Pendapatan dengan Sebaran Merata
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
16
IPG
REGRESI PROBIT
PENAKSIRAN PARAMETER
PENGUJIAN PARAMETER
UJI KESESUAIAN MODEL
Pengkategorian IPG menurut UNDP 1. Kelompok tinggi, jika IPG ≥ 80 2. Kelompok menengah atas, jika IPG 66 ≤ x < 80
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3. Kelompok menengah bawah, jika IPG 50 ≤ x < 66 4. Kelompok rendah, jika IPG < 50
RUMUS PERHITUNGAN IPG: 1 IPG = 3 (Xede(1)+Xede(2)+Iinc-dis) Keterangan: Xede(1) = Xede untuk harapan hidup Xede(2) = Xede untuk tingkat pendidikan Iinc-dis = Indeks distribusi pendapatan
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
17
IPG
REGRESI PROBIT
PENAKSIRAN PARAMETER
UJI KESESUAIAN MODEL
PENGUJIAN PARAMETER
variabel respon, berupa variabel diskrit REGRESI PROBIT
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
“Probability Unit”
variabel bebas , berupa variabel diskrit, kontinyu, atau campuran keduanya
Pemodelan pada regresi probit :
y* βT X dimana: 𝑌 ∗ : variabel respon, T 𝜷 : vektor parameter koefisien dengan β β 0 β 1 β p , 𝒙 ∶ vektor variabel bebas dengan X 1 x1 x p , dan 𝜀 : merupakan error atau kesalahan yang diasumsikan berdistribusi normal standar
18
IPG
REGRESI PROBIT
PENAKSIRAN PARAMETER
PENGUJIAN PARAMETER
UJI KESESUAIAN MODEL
1. Menentukan 𝑛 sampel random 2. Membentuk fungsi likelihood dari 𝑛 sampel random. Fungsi likelihoodnya adalah sebagai berikut: L(β) p (1 pi ) Yi i
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
i 1
n
1Yi
L(β) β T X i 1
1 β X T
Yi
1Yi
3. Melakukan transformasi ln terhadap fungsi likelihood. Hal ini dikarenakan lebih mudah memaksimumkan L(β) dengan transformasi ln. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
βT X ln Lβ Yi ln T 1 β X i 1 n
n T ln 1 β X i 1
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
19
IPG
REGRESI PROBIT
PENAKSIRAN PARAMETER
UJI KESESUAIAN MODEL
PENGUJIAN PARAMETER
4. Mendapatkan penaksir untuk 𝜷 dengan memaksimumkan ln fungsi likelihood, yaitu dengan menurunkan atau menderivatifkan ln fungsi likelihood
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
n ln Lβ X β T X Yi T β 1 βT X βT X i 1
Berdasarkan hasil penaksiran untuk parameter 𝜷 dengan menggunakan metode MLE ternyata diperoleh fungsi yang implisit sehingga penaksir untuk 𝜷 tidak dapat langsung diperoleh. Oleh karena itu, digunakan metode Newton Raphson untuk mendapatkan penaksir maksimum likelihood untuk 𝜷.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
20
IPG
REGRESI PROBIT
PENAKSIRAN PARAMETER
UJI SERENTAK
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Hipotesis 𝐻0 : 𝛽1 = 𝛽2 = ⋯ = 𝛽𝑝 = 0 𝐻1 : Paling sedikit ada satu 𝛽𝑗 ≠ 0 Statistik uji : 𝐺 = −2 ln 𝐿𝑢 − ln 𝐿𝑅 dimana: 𝐿𝑢 = 𝑛 𝑃 ln 𝑃 + 1 − 𝑃 ln(1 − 𝑃) , 𝑛 ∶ banyaknya sampel 𝑃 ∶ proporsi pengamatan yang memiliki variabel respon (Y) sama dengan 1 𝐿𝑅 ∶ fungsi log-likelihood tanpa variabel prediktor 𝐿𝑢 : fungsi likelihood dengan variabel prediktor Tolak 𝑯𝟎 apabila nilai Pvalue < 𝛼 atau nilai 𝐺 < 𝛼 pada tingkat kepercayaan 𝛼
UJI KESESUAIAN MODEL
PENGUJIAN PARAMETER
UJI PARSIAL Hipotesis 𝐻0 : 𝛽𝑗 = 0 𝐻1 : 𝛽𝑗 ≠ 0 dengan 𝑗 = 1, 2, … , 𝑝. Statistik uji : 𝛽𝑗
𝑊𝑗 = 𝑆𝐸(𝛽 ) ~𝑁(0,1) 𝑗
dimana: 𝛽𝑗 : penduga 𝛽𝑗 𝑆𝐸(𝛽𝑗 ) : penduga simpangan baku dari 𝛽𝑗 . 𝐓𝐨𝐥𝐚𝐤 𝑯𝟎 apabila 𝑊𝑗 > 𝑍𝛼/2 atau Pvalue < 𝛼 pada tingkat kepercayaan 𝛼.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
21
IPG
REGRESI PROBIT
PENAKSIRAN PARAMETER
PENGUJIAN PARAMETER
UJI KESESUAIAN MODEL
Tujuan: mengetahui apakah terdapat perbedaan antara hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Hipotesis: 𝐻0 : Tidak ada perbedaan antara hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model (model sesuai) 𝐻1 : Ada perbedaan antara hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model (model tidak sesuai) Statistik uji : 𝑛 𝑃𝑖𝑗 1 − 𝑃𝑖𝑗 𝐷 = −2 𝑦𝑖𝑗 ln + 1 − 𝑦𝑖𝑗 ln 𝑦𝑖𝑗 1 − 𝑦𝑖𝑗 𝑖=1
dengan 𝑃𝑖𝑗 = 𝑃𝑗 (𝑥𝑖 ) merupakan peluang observasi ke-𝑖 pada kategori ke-𝑗. 2 Tolak 𝑯𝟎 apabila 𝐷 > 𝜒𝑑𝑏,𝛼 pada tingkat kepercayaan 𝛼 dan 𝑑𝑏 merupakan derajat bebas Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
22
SUMBER DATA
VARIABEL PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL
LANGKAH PENELITIAN
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
23
SUMBER DATA
DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL PENELITIAN
LANGKAH PENELITIAN
Badan Pusat Statistik (BPS)
BAB III METODELOGI PENELITIAN 2012
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
24
SUMBER DATA
BAB III METODELOGI PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN
DEFINISI OPERASIONAL
LANGKAH PENELITIAN
Variabel respon (Y) dalam penelitian ini adalah variabel IPG. Namun variabel ini dikelompokkan terlebih dahulu dengan menggunakan analisis cluster. Hasil dari pengelompokkan digunakan sebagai variabel respon. Sehingga variabel respon yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan kondisi IPG yang ada di Indonesia saat ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bab IV.
Penelitian dilakukan terhadap masing-masing data laki-laki dan perempuan dengan variabel prediktor yang digunakan adalah 9 variabel untuk data laki-laki dan 10 variabel untuk data perempuan. Untuk data perempuan variabel yang digunakan ditambah dengan variabel Total Fertility Rate (TFR) sebagai variabel X10.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
25
SUMBER DATA
BAB III METODELOGI PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN
DEFINISI OPERASIONAL
LANGKAH PENELITIAN
Variabel
Keterangan
Tipe Variabel
X1 X2
Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD/Sederajat Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP/Sederajat Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA/Sederajat Persentase penduduk pendidikan terakhir yang ditamatkan adalah SMP Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Persentase Penduduk Mempunyai Keluhan Kesehatan Purchasing Power Parity (PPP)/Daya Beli Rasio Jenis Kelamin Rasio Jenis Kelamin Saat Lahir
Kontinyu Kontinyu
X3
X4 X5 X6 X7 X8 X9
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Kontinyu
Kontinyu Kontinyu Kontinyu Diskrit Kontinyu Kontinyu 26
SUMBER DATA Variabel
VARIABEL PENELITIAN
DEFINISI OPERASIONAL
LANGKAH PENELITIAN
Definisi Operasional
Angka Partisipasi Sekolah Proporsi dari semua anak yang masih sekolah pada suatu (APS) kelompok umur tertentu terhadap penduduk dengan kelompok umur yang sesuai
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Persentase penduduk dengan Pendidikan Terakhir SMP
proporsi antara jumlah penduduk yang pendidikan terakhir yang ditamatkan adalah SMP, ditandai dengan memiliki ijazah/sertifikat, terhadap jumlah penduduk di suatu wilayah.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan persentase jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja.
Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan
Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang merasa terganggu oleh kondisi kesehatan, kejiwaan, kecelakaan atau hal lain. Seseorang yang menderita penyakit kronis dianggap mempunyai keluhan kesehatan walaupun pada waktu survei (satu bulan terakhir) yang bersangkutan tidak kambuh penyakitnya. Semakin banyak penduduk yang mengalami keluhan kesehatan berarti semakin rendah derajat kesehatan dari masyarakat yang bersangkutan
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
27
SUMBER DATA
BAB III METODELOGI PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN
DEFINISI OPERASIONAL
LANGKAH PENELITIAN
Variabel
Definisi Operasional
PPP (Purchasing Power Parity)/daya beli
PPP memungkinkan dilakukannya perbandingan hargaharga riil antarprovinsi maupun antarkabupaten, mengingat nilai tukar yang biasa digunakan dapat menurunkan atau menaikkan nilai daya beli yang terukur dari konsumsi per kapita yang telah disesuaikan. PPP dihitung berdasarkan pengeluaran riil per kapita setelah disesuaikan dengan indeks harga konsumen dan penurunan kegunaan marginal.
Rasio Jenis Kelamin
perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah dan pada waktu tertentu. Data mengenai rasio jenis kelamin berguna untuk pengembangan perencanaan pembangunan yang berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan perimbangan laki-laki dan perempuan secara adil.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
28
SUMBER DATA
Variabel
BAB III METODELOGI PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN
DEFINISI OPERASIONAL
LANGKAH PENELITIAN
Definisi Operasional
Rasio Jenis Kelamin Saat Lahir
PPperbandingan antara bayi laki-laki perempuan yang lahir dalam setahun.
TFR (Total Fertitily Rate)
Angka Kelahiran Total merupakan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan seorang perempuan dari usia 15 - 49 tahun. Perbandingan TFR antar daerah dapat menunjukkan keberhasilan daerah dalam melaksanakan pembangunan sosial ekonominya. TFR yang tinggi merupakan cerminan rata-rata usia kawin yang rendah, tingkat pendidikan yang rendah terutama perempuannya, tingkat sosial ekonomi rendah atau tingkat kemiskinan yang tinggi.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
dengan
bayi
29
SUMBER DATA
VARIABEL PENELITIAN
DEFINISI OPERASIONAL
LANGKAH PENELITIAN
1. Menentukan variabel dan mendapatkan data yang mendukung. 2. Melakukan analisis cluster terhadap variabel IPG untuk mendapatkan variabel respon yang digunakan dalam penelitian.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3. Mengecek multikolinieritas data. Apabila terjadi multikolinieritas maka harus diatasi terlebih dahulu, salah satunya dengan menghilangkan variabel yang menyebabkan multikolinieritas terjadi. 4. Melakukan pemodelan dengan menggunakan regresi probit terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi IPG di Indonesia dengan langkah-langkah sebagai berikut: Menentukan model regresi probit dengan variabel respon dan variabel prediktor yang digunakan dalam penelitian. Melakukan uji signifikansi parameter regresi probit secara serentak dan parsial untuk mengetahui variabel prediktor yang berpengaruh signifikan terhadap variabel respon. Menginterpretasikan model regresi probit terbaik yang diperoleh. Melakukan uji kesesuaian model. Menghitung ketepatan klasifikasi model regresi probit. 5. Menarik kesimpulan.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
30
KARAKTERISTIK PEMBANGUNAN GENDER DI INDONESIA PERKEMBANGAN & PENCAPAIAN KOMPONEN PEMBENTUK INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DI INDONESIA PENGELOMPOKKAN IPG INDONESIA TAHUN 2012 MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
PENGUJIAN MULTIKOLINIERITAS PADA VARIABEL INDEPENDEN PEMODELAN REGRESI PROBIT UNTUK DATA LAKI-LAKI PEMODELAN REGRESI PROBIT UNTUK DATA PEREMPUAN
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
30
KARAKTERISTIK PEMBANGUNAN GENDER DI INDONESIA
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IPM DAN IPG SELALU MENINGKAT SETIAP TAHUNNYA MENUNJUKKAN BAHWA PEMBANGUNAN MANUSIA DI INDONESIA SEMAKIN BAIK SETIAP TAHUN SELALU ADA SELISIH ANTARA ANGKA IPM DAN IPG YANG MENANDAKAN BAHWA MASIH ADANYA KESENJANGAN ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN, DIMANA ANGKA IPG < IPM Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
31
KARAKTERISTIK PEMBANGUNAN GENDER DI INDONESIA IPG Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2012
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
32
KARAKTERISTIK PEMBANGUNAN GENDER DI INDONESIA
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Provinsi yang berada pada kelompok menengah bawah antaralain provinsi Jambi, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Papua Barat, dan Papua.
Provinsi yang termasuk ke dalam kelompok menengah atas antara lain provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
33
PERKEMBANGAN DAN PENCAPAIAN KOMPONEN INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DI INDONESIA ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH)
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
35
PERKEMBANGAN DAN PENCAPAIAN KOMPONEN INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DI INDONESIA ANGKA MELEK HURUF (AMH)
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Perkembangan yang pesat dari AMH perempuan semakin memperkecil disparitas kemampuan baca tulis yang terjadi di Indonesia
36
PERKEMBANGAN DAN PENCAPAIAN KOMPONEN INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DI INDONESIA RATA-RATA LAMA SEKOLAH (MYS)
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
37
PERKEMBANGAN DAN PENCAPAIAN KOMPONEN INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DI INDONESIA SUMBANGAN PENDAPATAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Angkatan kerja Upah yang diterima
Rata-rata pah yang diterima laki-laki (1,55 jt) masih lebih tingi dari perempuan (1,25 jt) Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Sumbangan pendapatan penduduk perempuan fluktuatif namun cenderung menurun
Proporsi angkatan kerja perempuan di Indonesia pd thn 2012 sekitar 38,62% dari total 120,41 juta angkatan kerja
38
PENGELOMPOKKAN IPG INDONESIA TAHUN 2012 MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER Kelompok 1
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
2
Anggota Kelompok Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, DKI Jakarta, D.I Yogyakarta, Bali, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Aceh, Riau, Jambi, Lampung, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten. NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
39
PENGUJIAN MULTIKOLINIERITAS PADA VARIABEL INDEPENDEN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Variabel (L) X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9
VIF 4,07 5,10 3,13 1,72 1,71 1,83 1,41 1,59 2,06
Variabel (P) X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
VIF 6,82 10,07 3,19 2,24 2,14 1,68 1,74 1,51 1,59 2,09
terjadi multikolinieritas pada data laki-laki dan perempuan karena nilai VIF > 5. Langkah selanjutnya adalah mengatasi multikolinieritas tersebut, salah satunya dengan menghilangkan variabel yang menyebabkan multikolinieritas terjadi. Pada data laki-laki, variabel yang menyebabkan terjadinya multikolinieritas adalah variabel X2, sedangkan pada data perempuan adalah variabel X1 dan X2. Maka, untuk analisis selanjutnya, variabel X1 dan X2 tidak diikutsertakan. Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
40
PEMODELAN REGRESI PROBIT UNTUK DATA LAKI-LAKI
PENGUJIAN SERENTAK
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian secara serentak, didapatkan informasi bahwa nilai P-value (0,125) yang kurang dari nilai 𝛼(20%) sehingga keputusan yang diperoleh adalah tolak H0. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat paling sedikit satu variabel prediktor yang berpengaruh terhadap IPG.
PENGUJIAN PARSIAL
Berdasarkan hasil uji parsial didapatkan bahwa parameter yang signifikan terhadap adalah variabel X9 (rasio jenis kelamin saat lahir. Parameter pada variabel tersebut signifikan pada taraf 𝛼 = 20%.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
41
PEMODELAN REGRESI PROBIT UNTUK DATA LAKI-LAKI MODEL TERBAIK
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pemilihan model terbaik dilakukan dengan menggunakan metode Backward. Berdasarkan metode Backward, didapatkan bahwa model regresi probit terbaik adalah model dengan variabel prediktor X1 yaitu APS SD/sederajat dan X9 yaitu rasio jenis kelamin saat lahir. Variabel X1 X9
Coef -0,775 0,324
P-value 0,022* 0,103*
Sehingga, persamaan model regresi probit terbaik untuk data laki-laki adalah sebagai berikut: 𝑦 ∗ = 42,269 − 0,775𝑋1 + 0,324𝑋9 Persamaan diatas dapat diinterpretasikan bahwa APS SD/sederajat berpenaruh negatif terhadap probabilitas suatu provinsi termasuk dalam kelompok IPG rendah. Sedangkan rasio jenis kelamin saat lahir berpengaruh positif terhadap probabilitas suatu provinsi termasuk dalam kelompok IPG rendah.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
42
PEMODELAN REGRESI PROBIT UNTUK DATA LAKI-LAKI PENGUJIAN SERENTAK MODEL TERBAIK
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian secara serentak, didapatkan informasi bahwa nilai P-value (0,005) yang kurang dari nilai 𝛼 (20%) sehingga keputusan yang diperoleh adalah tolak H0. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat paling sedikit satu variabel prediktor yang berpengaruh terhadap IPG.
PENGUJIAN PARSIALMODEL TERBAIK
Berdasarkan hasil uji parsial didapatkan bahwa didapatkan informasi bahwa dengan 𝛼 = 20%, seluruh parameter pada variabel X1 dan X9 masing-masing berpengaruh signifikan terhadap variabel respon.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
43
PEMODELAN REGRESI PROBIT UNTUK DATA LAKI-LAKI
INTERPRETASI
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Apabila diambil data dari salah satu provinsi, misalkan untuk provinsi Papua Barat, dengan X1 = 95,31; dan X9 = 105,72; maka: 𝑃 𝑌=1 =1 − Φ −42,269 + 0,775𝑋1 − 0,324𝑋9 𝑃 𝑌 = 1 = 1 − Φ −2,65703 𝑃 𝑌 = 1 = 1 −0,00394 𝑃 𝑌 = 1 = 0,99606 Jadi, probabilitas provinsi Papua Barat masuk ke dalam kelompok IPG rendah dengan nilai-nilai tersebut adalah sebesar 0,99606. Sedangkan probabilitas provinsi Papua Barat masuk ke dalam kelompok IPG tinggi 𝑃 𝑌 = 0 adalah sebesar 0,00394.
EFEK MARGINAL
𝜕𝑃(𝑌 = 1) = 𝛽9 𝜙(𝛾 − 𝜷𝑻 𝑿) 𝜕𝑋9 𝜕𝑃(𝑌 = 1) = 0,324𝜙(−2,65703) 𝜕𝑋9 𝜕 𝑃(𝑌 = 1) = 0,324(0,01169) 𝜕𝑋9 𝜕𝑃(𝑌 = 1) = 0,00379 𝜕𝑋9 Artinya bahwa setiap perubahan rasio jenis kelamin saat lahir sebesar 1% maka akan meningkatkan probabilitas suatu provinsi masuk ke dalam kategori IPG kelompok rendah sebesar 0,00379.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
44
PEMODELAN REGRESI PROBIT UNTUK DATA LAKI-LAKI
KESESUAIAN MODEL TERBAIK
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai P-value sebesar 0,463 yang berarti P-value > 0,20 sehingga keputusan yang diambil adalah gagal tolak 𝐻0 . Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model. Atau dengan kata lain model telah sesuai.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
45
PEMODELAN REGRESI PROBIT UNTUK DATA PEREMPUAN PENGUJIAN SERENTAK
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian secara serentak, didapatkan informasi bahwa nilai P-value sebesar 0,005 yang kurang dari nilai 𝛼 (20%) sehingga keputusan yang diperoleh adalah tolak H0. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat paling sedikit satu variabel prediktor yang berpengaruh terhadap IPG di Indonesia.
PENGUJIAN PARSIAL
Berdasarkan hasil uji parsial didapatkan bahwa parameter variabel yang signifikan terhadap variabel respon adalah variabel X3 (APS SMA/sederajat), X4 (persentase penduduk dengan pendidikan terakhir yang ditamatkan adalah SMP), X5 (TPAK), X8 (rasio jenis kelamin) dan variabel X9 (rasio jenis kelamin saat lahir).
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
46
PEMODELAN REGRESI PROBIT UNTUK DATA PEREMPUAN MODEL TERBAIK
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pemilihan model terbaik dilakukan dengan menggunakan metode Backward. Berdasarkan metode Backward, didapatkan bahwa model regresi probit terbaik adalah model dengan variabel prediktor X3 yaitu APS SMA/sederajat, X5 yaitu TPAK, X7 yaitu PPP, dan X9 yaitu rasio jenis kelamin saat lahir Variabel X3 X5 X7 X9
Coef -0,101 -0,121 -0,00005 0,462
P-value 0,033* 0,016* 0,081* 0,059*
Sehingga, persamaan model regresi probit terbaik untuk data perempuan adalah sebagai berikut: 𝑦 ∗ = −6,459 − 0,101𝑋3 − 0,121𝑋5 − 0,00005𝑋7 + 0,462𝑋9 Persamaan diatas dapat diinterpretasikan bahwa APS SMA/sederajat, TPAK, dan PPP berpengaruh negatif terhadap probabilitas suatu provinsi termasuk dalam kelompok IPG rendah. Sedangkan rasio jenis kelamin saat lahir berpengaruh positif terhadap probabilitas suatu provinsi termasuk dalam kelompok IPG rendah. Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
47
PEMODELAN REGRESI PROBIT UNTUK DATA PEREMPUAN PENGUJIAN SERENTAK MODEL TERBAIK
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian secara serentak, didapatkan informasi bahwa nilai P-value (0,004) yang kurang dari nilai 𝛼 (20%) sehingga keputusan yang diperoleh adalah tolak H0. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat paling sedikit satu variabel prediktor yang berpengaruh terhadap IPG.
PENGUJIAN PARSIALMODEL TERBAIK
Berdasarkan hasil uji parsial didapatkan bahwa didapatkan informasi bahwa dengan 𝛼 = 20%, dengan 𝛼 = 20%, seluruh parameter pada variabel X3, X5, X7, dan X9 masing-masing berpengaruh signifikan terhadap variabel respon.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
48
PEMODELAN REGRESI PROBIT UNTUK DATA PEREMPUAN INTERPRETASI
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Apabila diambil data dari salah satu provinsi, misalkan untuk provinsi Papua, dengan X3 = 48,23; X5 = 68,36; X7 = 611990; dan X9=110,13 maka: 𝑃 𝑌=1 =1 − Φ 6,459 + 0,101𝑋3 + 0,121𝑋5
EFEK MARGINAL
𝜕𝑃(𝑌 = 1) = 𝛽9 𝜙(𝛾 − 𝜷𝑻 𝑿) 𝜕𝑋9 𝜕𝑃(𝑌 = 1) = 0,324𝜙(−2,65703) 𝜕𝑋9 𝜕 𝑃(𝑌 = 1) = 0,324(0,01169) 𝜕𝑋9 𝜕𝑃(𝑌 = 1) = 0,00379 𝜕𝑋9 Artinya bahwa setiap perubahan variabel TPAK sebesar 1% maka akan menurunkan probabilitas suatu provinsi masuk ke dalam kategori IPG kelompok rendah sebesar 0,038.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
49
PEMODELAN REGRESI PROBIT UNTUK DATA PEREMPUAN KESESUAIAN MODEL TERBAIK
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan nilai P-value sebesar 0,630 yang berarti P-value > 0,20. Sehingga keputusan yang diambil adalah gagal tolak 𝐻0 . Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model. Atau dengan kata lain model telah sesuai.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
50
KETEPATAN KLASIFIKASI MODEL REGRESI PROBIT (LAKI-LAKI)
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Ketepatan klasifikasi yang diprediksi dari model regresi probit yang didapat yaitu sebesar 80%.
KETEPATAN KLASIFIKASI MODEL REGRESI PROBIT (PEREMPUAN)
Ketepatan klasifikasi yang diprediksi dari model regresi probit yang didapat yaitu sebesar 86,1%.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
51
BAB V PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
52
BAB V PENUTUP
1. Perkembangan Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Indonesia secara keseluruhan dari tahun 2004-2012 selalu mengalami peningkatan. Hal ini menjelaskan bahwa pencapaian pembangunan gender di Indonesia dari waktu ke waktu semakin membaik. Namun, masih terdapat kesenjangan atau gap antara penduduk laki-laki dan perempuan di seluruh provinsi di Indonesia. Kesenjangan tersebut dapat dilihat diberbagai bidang atau komponen pembentuk IPG itu sendidi yaitu, pada bidang pendidikan, kesehatan, dan sumbangan pendapatan. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa rata-rata IPG pada tahun 2012 secara keseluruhan adalah sebesar 66,02. Nilai varians sebesar 15,31 menjelaskan mengenai keragaman data. Provinsi dengan IPG terkecil adalah provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu sebesar 57,58 dan provinsi dengan IPG terbesar adalah provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 74,66.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
53
BAB V PENUTUP
Faktor-faktor yang mempengaruhi IPG pada penduduk laki-laki antaralain APS SD/sederajat dan rasio jenis kelamin saat lahir, dengan model regresi probit yang didapatkan yaitu: 𝑦 ∗ = 42,269 − 0,775𝑋1 + 0,324𝑋9 Persamaan diatas dapat diinterpretasikan bahwa APS SD/sederajat berpenaruh negatif terhadap probabilitas suatu provinsi termasuk dalam kelompok IPG rendah. Sedangkan rasio jenis kelamin saat lahir berpengaruh positif terhadap probabilitas suatu provinsi termasuk dalam kelompok IPG rendah. Sedangkan faktor yang mempengaruhi IPG pada penduduk perempuan yaitu yaitu APS SMA/sederajat, TPAK, PPP, dan rasio jenis kelamin saat lahir, dengan model regresi probit yang didapatkan adalah sebagai berikut: 𝑦 ∗ = −6,459 − 0,101𝑋3 − 0,121𝑋5 − 0,00005𝑋7 + 0,462𝑋9 Persamaan diatas dapat diinterpretasikan bahwa APS SMA/sederajat, TPAK, dan PPP berpengaruh negatif terhadap probabilitas suatu provinsi termasuk dalam kelompok IPG rendah. Sedangkan rasio jenis kelamin saat lahir berpengaruh positif terhadap probabilitas suatu provinsi termasuk dalam kelompok IPG rendah
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
54
Saran yang diberikan oleh penulis untuk pemerintah agar lebih memperhatikan pencapaian kapabilitas dasar penduduk laki-laki dan perempuan agar kesenjangan antara keduanya tidak menjadi besar.
BAB V PENUTUP
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
55
Asmanto, Priadi. 2008. Evaluasi Millenium Development Goals (MDGs) Indonesia: Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan. Tersedia di SSRN: http://ssrn.com/abstract=1996301, diakses pada 30 Januari 2014. BKKBN. 2009. Modul 2 Konsep dan Teori Gender. Jakarta: BKKBN
DAFTAR PUSTAKA
Dharmasari, Ayu. 2009. Perbandingan Model Logit dan Probit untuk Menganalisis Kecenderungan Siswa SMP Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang SMA (Studi Kasus Data Susenas Kabupaten Situbondo, Jawa Timur). Tugas Akhir S1 yang tidak dipublikasikan. Jurusan Statistika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Faidah, D. Y. 2010. Pemodelan Regresi Probit Ordinal pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Tugas Akhir S1 yang tidak dipublikasikan. Jurusan Statistika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Greene, W. H. 2008. Econometric Analysis. USA: Pearson Prentice Hall. Gujarati, D. N. 2004. Basic Econometrics, Fourth Edition. New York: McGraw-Hill.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
56
Hafizh, Q. U. 2013. Pemodelan Disparitas Gender di Jawa Timur dengan Pendekatan Model Regresi Probit Ordinal. Tugas Akhir S1 yang tidak dipublikasikan. Jurusan Statistika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, L. J. 2014. Analisis Komponen Indeks Pembangunan Gender dengan Geographically Weighted Multivariate Regression Model di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan Tahun 2011. Tesis S2 yang tidak dipublikasikan. Jurusan Statistika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Hosmer, D.W & Lemeshow, Stanley. 2000. Applied Logistic Regression Second Edition. USA: John Wiley & Sons. Johnson, R. A & Wichern, D. W. 2007. Applied Multivariate Statistical Analysis, Sixth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 2012. Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2012. Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
57
___________. 2013. Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2013. Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. ___________. 2012. Profil Anak Indonesia 2012. Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
DAFTAR PUSTAKA
MDGs Support Unit United Nations Development Programme. 2006. Komik MDGs. Tersedia di: www.undp.or.id/pubs/docs/Komik%20MDGs.pdf, diakses pada 28 Januari 2014. Tempo.co. 2013. Linda Gumelar: Pembangunan Gender Masih Tertinggal. Tersedia di http://www.tempo.co/read/news/2013/07/16/173496886/Linda-GumelarPembangunan-Gender-Masih-Tertinggal, diakses pada 28 Januari 2014. Wulandari, Evi. 2013. Model Regresi Probit untuk Mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penderita Diare di Jawa Timur. Tugas Akhir S1 yang tidak dipublikasikan. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Surabaya. Yulianti, R. A & Ratnasari, Vita. 2013. Pemetaan dan Pemodelan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Sains dan Seni POMITS. Vol 2, hal 159-164.
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
58
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Gender (IPG) dengan Menggunakan Regresi Probit Oleh: Ari Vanerlin Fitarisca 1310 100 048
Dosen Pembimbing: Dr. Vita Ratnasari, S.Si, M.Si
Tugas Akhir Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
59