ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PERUSAHAAN INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI MOH. IQBAL ISMAIL1, LAODE RASULI2, USMAN3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo MOH. IQBAL ISMAIL. 921 409 058. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan Industri Rokok Yang Terdaftar di BEI. Skripsi Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo, dibawah bimbingan Bapak Laode Rasuli, S.Pd., SE., M.SA dan Bapak Usman S.Pd., SE., M.Si Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Net Profit Margin, Earning Per Share, dan Price Book Value terhadap harga saham perusahan Industri Rokok yang terdaftar di BEI tahun 2004-2013. Variabel bebas dalam penelitian terdiri dari Net Profit Margin (X1), rasio Earning Per Shar (X2), dan Price Book Value (X3) Sedangkan variabel terikat yakni harga saham (Y). Data dalam penelitian ini diambil dari situ sresmi Bursa Efek Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda data panel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Net Profit Margin, secara parsial berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap harga saham, variabel Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham dan variabel Price Book Value berpengaruh positif namun tidak signifikan. Secara simultan Net Profit Margin, Earning Per Share dan Price Book Value berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahan Industri Rokok yang terdaftar di BEI tahun 2004-2013 serta kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sebesar 93,5%. Kata Kunci: Net Profit Margin, Earning Per Share, Price Book Value, Harga Saham
1
Moh. Iqbal Ismail. Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 2 Laode Rasuli, S.Pd., SE., M.SA, Dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 3 Usman, S.Pd., M.Si, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo
1
Pasar
modal
secara
sederhana
dapat
diartikan
sebagai
tempat
memperjualbelikan sekuritas. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 memberikan pengertian
pasar modal yang
lebih spesifik yaitu kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara (Intermediaris). Hal ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana (Tandelilin, 2010: 27). Kondisi saham yang layak untuk dibeli adalah saham yang aktif diperdagangkan dan kondisi fundamental emiten yang bagus (Husnan 2003: 303). Beberapa variabel yang mempengaruhi Harga Saham yang diteliti dalam penelitian ini yakni Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) dan Price Value Book (PBV). Hal ini juga mengacu pada teori Weston dan Brigham (2001: 26) yang mengemukakan bahwa yang mempengaruhi harga saham yakni Laba per lembar saham (Earning Per Share/EPS), Tingkat Bunga atas hutang Jumlah Kas Deviden yang Diberikan, Jumlah laba yang didapat perusahaan dan Tingkat Resiko dan Pengembalian. Berikut ini data NPM, EPS, PBV dan Harga Saham Industri Rokok Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tabel 1: Data Net Profit Margin, Earning Per Share, Price Book Value dan Harga Saham Industri Rokok Di Indonesia Rasio
NPM (%)
EPS (Rp)
PBV (%)
PERUSAHAAN
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
GGRM
7,00
8,00
4,00
5,00
6,22
10,48
11,18
11,84
8,30
7,91
HMSP
11,00
10,00
12,00
12,00
11,23
13,05
14,80
15,23
14,93
14,50
RMBA
2,00
5,00
5,00
5,00
4,03
0,41
2,46
3,04
-3,28
-8,49
GGRM
920,00
982,00
524,00
750,00
977,00
1.796,02
2.154,93
2.543,57
2.086,06
2.249,76
HMSP
454,00
544,00
805,00
827,00
888,72
1.160,70
1.465,08
1.836,88
2.269,06
2.468,00
RMBA
12,00
16,00
22,00
36,00
35,53
3,74
30,20
42,26
-44,66
-143,93
GGRM
2,14
1,71
1,49
1,16
0,53
2,27
3,63
4,86
4,07
2,85
2
HMSP
Harga Saham (Rp)
6,00
8,53
7,47
4,84
4,41
4,36
12,08
16,76
19,73
32,85
RMBA
0,70
0,82
1,75
2,45
2,02
2,49
2,72
2,55
2,00
3,30
GGRM
13.550
11.650
10.200
8.500
4.250
21.550
40.000
62.050
56.300
42.000
HMSP
6.650
8.900
9.700
8.900
8.100
10.400
28.150
39.000
59.900
62.400
RMBA
110
135
310
560
510
650
800
790
580
570
Sumber: idx.co.id Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa saham pada tahun 2008 untuk ketiga perusahaan mengalami penurunan yang cukup drastis. Hal tersebut diduga karena adanya dampak dari krisis global, sedangkan regulasi Pemerintah tahun 2012 juga berpengaruh terhadap turunnya harga saham tahun 2013. Untuk itu, saham industri rokok bukan merupakan saham defensif, karena mampu digoyahkan oleh gejala ekonomi yang terjadi di Indonesia. Net Profit Margin dengan harga saham menurut Pranoto (2003: 67) yakni memiliki hubungan positif, namun yang terjadi berdasarkan tabel di atas berbeda dengan teori tersebut. Hal tersebut dapat dilihat pada perusahaan PT Gudang Garam Tbk dan HM Sampoerna pada tahun 2004 ke tahun 2005. Hubungan yang terjadi pada tahun tersebut yakni berbanding terbalik. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat pada perusahaan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012 ke tahun 2013, peningkatan Earning Per Share tidak sejalan dengan peningkatan harga saham sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Darmadji & Fakhruddin (2006: 195) bahwa apabila EPS naik maka harga saham perusahaan juga akan naik. Berdasarkan tabel di atas pula dapat dilihat bahwa Price Book Value dari perusahaan cenderung berfluktuasi. Terlepas dari naik turunnya rasio ini, permasalahan yang terjadi yakni pada Perusahaan PT Bentoel international Tbk pada tahun 2012 ke tahun 2013, kenaikan pada rasio PBV tidak diikuti oleh peningkatan harga saham. Hal tersebut tidak sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Darmadji dan Fakhruddin (2006: 141). Berdasarkan penjelasan di atas peneliti tertarik untuk meneliti mengenai βAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesiaβ. Adapun tujuan dari penelitian ini yakni Untuk mengetahui pengaruh Net Profit Margin, Earning Per
3
Share, dan Price Book Value terhadap harga saham perusahan Industri Rokok yang terdaftar di BEI tahun 2004-2013. KAJIAN TEORITIS Menurut Berlian dan Sundjaja (2003: 424) pengertian pasar modal dapat ditinjau dalam arti sempit dan luas. Pengertian pasar modal dalam arti sempit yaitu pasar modal merupakan kegiatan yang mempertemukan penjual dan pembeli dalam jangka panjang. Salah satu cara untuk mengetahui apakah suatu perusahaan dalam menjalankan opersinya telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan sesuai dengan tujuannya adalah dengan mengetahui dari kinerja perusahaan tersebut. Tjiptono dan Hendy (2001: 5), Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan diperusahaan tersebut. Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.1548/KMK/.013/1990, saham adalah penyertaan modal dalam pemilikikan suatu perseroan terbatas. Menurut Syamsuddin (2007: 62) net profit margin merupakan rasio antar laba bersih (net profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expence termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Maka semakin tinggi net profit margin maka semakin baik operasi suatu perusahaan. Adapun rumus Profit Margin menurut Umar (2005: 216) adalah sebagai berikut: Laba bersih Net Profit Margin =
x 100 % Penjualan Menurut Sihombing (2008: 91) Earning Per Share (EPS) adalah laba bersih yang diterima oleh setiap lembar saham. Jika untuk modal usahanya emiten hanya mengeluarkan saham
biasa
(common
stock), maka EPS dihitung dengan cara
membagi laba bersih dengan jumlah saham perusahaan yang beredar. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan EPS menurut Fabozzi (2003: 361) adalah sebagai berikut: 4
πΏπππ π΅πππ πβ
EPS = π½π’πππβ ππβππ π΅ππππππ Price Book Value menurut Arifin (2002: 89) sebagai rasio untuk membandingkan harga pasar sebuah saham dengan nilai buku (book value) sebenarnya. Untuk perusahaan yang berjalan baik, umumnya rasio ini mencapai diatas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya (Jogiyanto, 2003: 79). Secara matematis PBV dapat menurut Suad dan Pudjiastuti (2006: 258) ditulis: ππ΅π =
π»ππππ πππ ππ πππππ ππ’ππ’ ππβππ
Judul yang diangkat tentu tidak lepas dari penelitian terdahulu sebagai landasan dalam menyusun sebuah kerangka pikir ataupun arah dari penelitian ini. Adapun penelitian tersebut yakni penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2013), Nainggolan (2008), Sia dan Tjun (2011), Pasaribu (2008) dan Mutdiyanti (2013). Berdasarkan penjelasan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat pada kajian teoritis dan berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga terdapat pengaruh NPM, EPS dan PBV terhadap harga saham perusahan industri rokok Indonesia yang terdaftar di BEI tahun 20042013.
METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini adalah situs resmi Perusahaan Industri Rokok Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2004-2013 yang pada Bursa Efek Indonesia (http//idx.co.id). Waktu penelitian selama 2 bulan yakni bulan November 2014 sampai dengan bulan Desember 2014. Data dalam penelitian ini merupakan data panel yakni gabungan data time series dan data Cross Section. Data dalam penelitian ini berjumlah 30 data yang merupakan data Time Series selama 10 tahun (2004-2013) dan data Cross Section sebanyak 3 data (3 perusahaan).
5
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 115). Menurut Arikunto (2006: 131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Arikunto (2006: 134) mengemukakan bahwa pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar berfungsi sebagai sampel. Penggunaan sampel dikarenakan banyaknya data, orang atau objek yang akan diteliti serta adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Sampel dalam penelitian ini yakni Purposive Sampling. Dalam penelitian ini, regresi data panel menguji pengaruh NPM, EPS dan PBV terhadap harga saham. Rumus regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Harga Saham = Konstanta + NPM + EPS + PBV + e Uji asumsi klasik merupakan suatu pengujian untuk mendapatkan regresi yang baik dengan tidak adanya kesalahan atau penyimpangan. Untuk pengujian asumsi klasik dapat meliputi berbagai cara, yaitu (Ghozali, 2005: 57-74) yakni uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Autokorelasi dan Uji Heteroskedasitas Dalam menguji regresi data panel terdapat beberapa model yakni Common Effect Model, Fixed Effect Model, dan Random Effect Model. Dalam memilih model yang sesui terdapat 2 tahapan uji yakni Uji Chow dan Uji Hausman Test (Modul Statistika Undip, 2014: 41 dan Widarjono, 2013: 370). Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka diperlukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis statistik yang dilakukan yakni Uji T atau Uji Parsial, Uji F atau Uji Simultan dan Koefisien Determinasi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini uji normalitas diuji melalui Jarque Berra (JB) agar hasilnya lebih dapat diandalkan. Probabilitas pengujian normalitas data (Jarque Bera) 4 variabel dari 3 perusahaan tidak satupun yang memiliki nilai signifikansi lebih kecil 6
dari 0,05. Sehingga data dalam penelitian ini memenuhi uji Normalitas (Data berdistribusi normal). Berdasarkan pengujian dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson pengujian sebesar 1,474. Selanjutnya berdasarkan Durbin Watson tabel dengan ketentuan k=3 dan n=30 didapatkan nilai dL sebesar 1,2138 dan du sebesar 1,6498. Sehingga dengan berdasarkan teori Widarjono (2013: 141), dapat disimpulkan bahwa model dalam penelitian ini tidak dapat disimpulkan terdapat dan tidaknya autokorelasi. Hal tersebut dikarenakan nilai Durbin Watson statistik berada diantara nilai dL dan du. Berdasarkan hasil pengujian Run Test di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pengujian sebesar 0,193. nilai signifikansi ini lebih besar dari alpha 0,05. Sehingga berdasarkan pengujian autokorelasi Run Test dapat disimpulkan bahwa data tidak terkena gejala autokorelasi Pengujian multikolinearitas nilai VIF di bawah 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel bebasnya. Berdasarkan hasil pengujian heterokedastisitas dengan metode Glejser ditemukan nilai signifikansi ketiga variabel bebas lebih besar dari nilai alpha (0,05) sehingga H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan secara keseluruhan, tidak terjadi gejala heterokedastisitas dalam model regresi. Berdasarkan hasil pengujian Chow di atas ditemukan bahwa signifikansi dari Cross Section F sebesar 0,0000. Nilai ini lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (5%), sehingga dalam penelitian model regresi yang digunakan yakni Fixed Effect Model (FEM). Hasil regresi data panel dengan bantuan E-Views 6 ditempilkan pada tabel berikut ini:
7
Tabel 13: Model Analisis Regresi Dependent Variable: LN_HARGA_SAHAM? Method: Pooled EGLS (Cross-section SUR) Date: 01/04/15 Time: 10:26 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 3 Total pool (balanced) observations: 30 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
C NPM? EPS? PBV? Fixed Effects (Cross) _GGRM--C _HMSP--C _RMBA--C
7.796477 -0.056707 0.001217 0.009182
0.206673 0.035714 0.000179 0.010714
37.72369 -1.587800 6.815977 0.857038
Prob. 0.0000 0.1254 0.0000 0.3999
0.680453 1.005516 -1.685969 Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
0.946538 0.935400 1.069735 84.98336 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
24.43378 10.51914 27.46400 1.474683
Sumber: Pengolahan Data E-Views 6, 2014
Berdasarkan hasil analisis menggunakan bantuan program E-Views 6 di atas maka diperoleh model regresi sebagai berikut: π = π, ππππ β π, πππππΏπ + π, πππππΏπ + π, πππππΏπ + π Setelah pengujian analisis regresi dilakukan selanjutnya akan dilaksanakan pengujian pengaruh secara parsial dari variabel bebas (Net Profit Margin dan Earning Per Share dan Price Book Value) terhadap variabel terikat yakni Harga Saham pada Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang Terdaftar di BEI. Hasil pengujian dengan menggunakan Eviews 6 adalah sebagai berikut: Tabel 14: Hasil Pengujian Parsial
(Constant)
Nilai Koefisien (t-Hitung) 37.72369
NPM
-1.587800
0.1254
2,055
EPS
6.815977
0.0000
2,055
PBV
0.857038
0.3999
2,055
Model
Signifikansi
tTabel
Keterangan
0.0000
Sumber: Pengolahan Data Eviews 6
8
Berpengaruh Tidak Signifikan Berpengaruh Signifikan Berpengaruh Tidak Signifikan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat nilai t-tabel yang diperoleh setiap variabel. Untuk mendapatkan simpulan apakah menerima atau menolak Ho, terlebih dahulu harus ditentukan nilai t-tabel yang akan digunakan. Nilai t-tabel ini bergantung pada besarnya df (degree of freedom) serta tingkat signifikansi yang digunakan. Data observasi dalam penelitian ini sebanyak 30 data (data time series sebanyak 10 tahun dikali dengan data cross section sebanyak 3 perusahaan). Sehingga dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% dan nilai df sebesar n-k-1 = 30-3-1 = 26 diperoleh nilai t-tabel sebesar 2,055 (pada taraf 5% uji pihak karena disesuaikan dengan hipotesis yang dibangun). Pengujian ini untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hasil pengujian model regresi (simultan) ditampilkan pada tabel berikut ini:
F-Hitung 84.98336
Tabel 15: Hasil Pengujian Simultan Ketentuan Probabilitas F-Tabel Keterangan Alpha 0.000000
2,98
0,05
Berpengaruh Signifikan
Sumber: Pengolahan Data Eviews 6, 2014 Berdasarkan tabel di atas didapat nilai F-hitung penelitian ini sebesar 84,983. Sedangkan nila F-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan df1 sebesar k = 3 dan df2 sebesar N-k-1 = 30-3-1 = 26 adalah sebesar 2,98. Jika kedua nilai F ini dibandingkan, maka nilai F-hitung yang diperoleh jauh lebih besar F-tabel sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Hal yang sama pula dapat dilihat pada tingkat signifikansi, yakni nilai probabilitas yang diperoleh dari pengujian lebih kecil dari nilai alpha 0,05. Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (Net Profit Margin, Earning Per Share, Price Book Value) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Harga Saham Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang Terdaftar di BEI tahun 2004-2013 Nilai koefisien determinasi adjusted R2 sebesar 0,935. Nilai ini berarti bahwa sebesar 93,5% besarnya Harga Saham Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang
9
Terdaftar di BEI dipengaruhi oleh Net Profit Margin, Earning Per Share dan Price Book Value. Dapat pula disimpulkan bahwa variabel-variabel bebas mampu menjelaskan atau memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat. Adapun pengaruh dari variabel lain terhadap Tingkat Harga Saham sebesar hanya 6,5% (100%-93,5%)
PEMBAHASAN Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang Terdaftar di BEI Tahun 2004-2013 Kaitan antara Net Profit Margin dengan harga saham yakni positif sebagaimana yang diungkapkan oleh Pranoto (2003: 67) bahwa salah satu faktor internal yang mempengaruhi fluktuasi harga pasar saham adalah Net Profit Margin (NPM), dengan mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih, maka diharapkan investor dapat mengestimasi dividen yang akan dibagikan. Pengaruh antara Net Profit Margin dapat diidentifikasi bernotasi negatif didukung pula oleh pengujian uji t, yang menemukan bahwa thitung untuk variabel Net Profit Margin sebesar -1.587. Jika dibandingkan dengan nilai ttabel yang sebesar 2,055. Maka thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai ttabel. Nilai signifikansi Net Profit Margin lebih besar dari nilai probabilitas 0,05. Nilai t negatif menunjukkan bahwa Net Profit Margin mempunyai hubungan yang tidak searah dengan harga saham. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% (alpha 0,05) Net Profit Margin berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang Terdaftar di BEI selama tahun 2004-2013. Pengaruh negatif dari Net Profit Margin dapat diidentifikasi karena faktor persepsi akan jumlah dividen yang akan dibagikan oleh perusahaan sebagaimana pernyataan Pranoto (2003: 67) bahwa dengan mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih, maka diharapkan investor dapat mengestimasi dividen yang akan dibagikan. Pembagian dividen kepada pemegang saham menyebabkan 10
posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini juga mengakibatkan leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Dampak yang timbul adalah para pelaku pasar akan berpikiran negatif terhadap perusahaan. Pembagian dividen tunai kepada pemegang saham akan menyebabkan harga saham jatuh pada waktu ex-dividend date (Campbell and Beranekβs, 1995). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosalina dkk (2013) yang menemukan bahwa NPM berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap harga saham sektor komsumsi yang terdaftar di BEI. Sehingga dengan demikian hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa NPM berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap terhadap harga saham perusahaan Industri Rokok Indonesia tahun 2004-2013. Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang Terdaftar di BEI Tahun 2004 - 2013 Hubungan antara EPS dengan harga saham suatu perusahaan yakni positif sebagimana yang diungkapkan oleh Darmadji & Fakhruddin (2006: 195) bahwa semakin tinggi nilai EPS tentu saja menyebabkan semakin besar laba sehingga mengakibatkan harga pasar saham naik karena permintaan dan
penawaran
meningkat. Suatu perusahaan dengan nilai EPS yang tinggi akan banyak diminati oleh para investor. Berdasarkan pengujian hipotesis, nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel. Nilai signifikansi Earning Per Share lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% (alpha 0,05) Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang Terdaftar di BEI tahun 2004-2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Darmadji & Fakhruddin (2006: 195) bahwa suatu perusahaan dengan nilai EPS yang tinggi akan banyak diminati oleh para investor. Serta mendukung penelitian yang dilakukan Safitri (2013) yang menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari Earning Per Share terhadap harga saham perusahaan pada Jakarta Islamic Index. 11
Pengaruh positif dikarenakan adanya batasan dalam perolehan hutang dan pendapatan berbasis bunga akan membuat laba bersih menjadi stabil Pengaruh Price Book Value Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang Terdaftar di BEI Price to Book Value (PBV) menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. Semakin tinggi rasio PBV, semakin tinggi kinerja perusahaan dinilai oleh pemodal dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan. Apabila nilai PBV tinggi berarti mencerminkan pasar semakin percaya dengan prospek perusahaan kedepannya sehingga akan meningkatkan harga saham dari perusahaan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006: 141). Hasil pengujian hipotesis ketiga, nilai thitung yang diperoleh jauh lebih kecil dari nilai ttabel. Nilai signifikansi Price Book Value lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% (alpha 0,05) Price Book Value berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang Terdaftar di BEI tahun 2004-2013. Hasil pengujian Hipotesis ketiga menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif namun tidak signifikan dari PBV terhadap harga saham perusahaan Industri Rokok Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2013. Hasil ini sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Darmadji dan Fakhruddin (2006: 141) dan mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mutdiyanti (2013) yang menemukan bahwa PBV tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan Indeks LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh Net Profit Margin, Earning Per Share, Price Book Value Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang Terdaftar di BEI Tahun 2004 - 2013 Harga Saham Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang Terdaftar di BEI tahun 2004 β 2013 dalam penelitian ini dalam keadaan yang cukup baik dengan harga rata-rata sebesar Rp 17.238,83. Perusahaan yang memiliki harga saham yang tinggi 12
berarti perusahan tersebut memiliki nilai perusahaan yang baik. Sebagaimana dapat dilihat pada data bahwa perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik maka harga sahamnya pun akan semakin tinggi, contohnya pada perusahaan PT. Gudang Garam Tbk. dan PT. HM Sampoerna Tbk. yang terus mengalami keuntungan dalam menjalankan aktivitanya sebagai perusahaan industri rokok. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat (pengujian simultan) ditemukan bahwa variabel Net Profit Margin, Earning Per Share, Price Book Value secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Harga Saham) Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2013. Hal ini karena F-hitung penelitian ini sebesar 84,983. lebih besar F-tabel sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Hal yang sama pula dapat dilihat pada tingkat signifikansi, yakni nilai probabilitas yang diperoleh dari pengujian lebih kecil dari nilai alpha 0,05. Dapat pula disimpulkan bahwa variabel-variabel bebas sangat mampu menjelaskan atau memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat karena nilai RSquare sebesar 93,5%. Pengaruh dari variabel lain terhadap Harga Saham sebesar hanya 6,5%. Penggunaan R Kuadrat yang disesuaikan (Adjusted RSquare) karena penelitian ini menggunakan lebih dari 1 variabel bebas. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan berikut yakni Net Profit Margin berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang Terdaftar di BEI. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari Earning Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang Terdaftar di BEI tahun 2004-2013. Price Book Value berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang Terdaftar di BEI. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari NPM, EPS dan PBV secara bersama-sama terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang Terdaftar di BEI tahun 2004-2013 dengan nilai koefisien determinasi 93,5%. 13
SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diuraikan di atas, maka saran penelitian ini yakni sebaiknya Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang terdaftar di BEI memperhatikan stabilitas dividen yang akan dibayarkan karena kebijakan dividen akan menyebabkan ketidakpastian terhadap profitabilitas, Sebaiknya Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang terdaftar di BEI terutama PT. Bentoel International Investama Tbk. memperhatikan dan menekan biaya penjualan dan biaya administrasi yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian, Perusahaan Industri Rokok Indonesia yang terdaftar di BEI harus terus meningkatkan kinerja keuangannya agar saham perusahaan banyak diminati oleh investor walaupun dalam keadaan Overvalued serta Sebaiknya perusahaan terus meningkatkan produksinya walaupun adanya regulasi tentang zat adiktif tahun 2012. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan tidak mengalami pailit seperti industri rokok lainnya. DAFTAR PUSTAKA Darmadji, Tjiptono dan Hendry M Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Darmadji, Tjiptono dan Hendry M Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Emapat. Fabozzi, J. 2003. Manajemen Investasi Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat. Fakhruddin, Firmansyah dan Hadianto. 2001. Manajemen Investasi Portofolio. Jakarta: Salemba Empat. Hardikasari, Eka. 2011. Pengaruh Penerapan Corporate GovernanceTerhadap Kinerja Keuangan Pada Industri Perbankan Yang TerdaftarDi Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2008. Skripsi. UniversitasDiponegoro: Semarang. Husein Umar. 2005. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : Gramedia Husnan, Suad. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas Edisi ke 5. Yogyakarta: BPFE
14
Jogiyanto, Hartono. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE
Mutdiyanti. 2013. Pengaruh Price To Book Value, Earning Per Share, Return On Asset dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Indeks LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Universtas Pasundan. Nainggolan, Susan Grace Veranita. 2008. Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Universitas Sumatra Utara, Medan. Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. 2008. Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public di BEI. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 2, No. 2, Juli 2008 (101-113) ISSN: 1978 β 3116. Pranoto, Soeparlan. 2003. Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER) dan Book Value Per Share (BVPS) terhadap Harga Saham Perusahaan Konstruksi yang Go Public di Bursa Efek Surabaya (BES). Jurnal Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia. Rasuli, Laode. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Sektor Publik ISSN 0216-454X Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UNG. Riyanto, B. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE Gadjah Mada Safitri, Abied Luhfi. 2013. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt To Equity Ratio dan Market Value Added terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index. Jurnal Manajemen. Universitas Negeri Semarang ISSN 2252-6552. Sia, Vice Law Ren dan Lau Tjun tjun. 2011. Pengaruh Current Ratio, Earnings per Share, dan Price Earnings Ratio Terhadap Harga Saham. Jurnal Akuntansi Volume 3 Nomor 2 Universitas Kristen Maranantha. Sihombing. 2008. Kaya Dan Pinter Jadi Trader dan Investor Saham. Yogyakarta: Indonesia Cerdas. Sugiyono. 2008. Pendekatan Kuantititatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
15
Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan βKonsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusanβ. Jakarta: Rajawali Press. Tandelilin, Eduardus, 2010. Analisis investasi Dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Tryfino. 2009. Cara Cerdas Berinvestasi Saham, Edisi 1. Jakarta: Transmedia Pustaka. UU No.8 thn 1995 tentang pasar modal Weston J.Fred. dan Eugene F. Brigham, 2001, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga. Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika (Pengantar dan Aplikasinya disertai Panduan E-Views) cetakan ke empat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
16