JIE Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN : 2301-8828
Volume 1, nomor 2, Juli – Desember 2011
Pengaruh Modal Dan Tenaga Kerja Terhadap Nilai Produksi Pada Industri Meubel Di Kabupaten Ciamis Tahun 1997 – 2006 Asep Yusup Hanapia, Encang Kadarisman Analisis Ekspor Teh Di Indonesia Periode Tahun 1990 – 2008 Dwi Hastuti L.K, Iis Surgawati Analisis Kepekaan Konsumsi Masyarakat Indonesia Terhadap Variable Makro Ekonomi Di Indonesia Periode Tahun 1996 – 2010 Apip Supriadi Analisis Indeks Pembangunan Manusia Di Indonesia Periode Tahun 1996 - 2010 Ade Komaludin, Jumri Analisis Besaran Makro Ekonomi Penentu Harga Umum Di Indonesia Periode Tahun 2000:1 – 2009:4 Aso Sukarso, Chandra Budi L.S Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika Dan Inflasi Terhadap Volume Ekspor Sepatu Dan Peralatan Kaki Lainnya Di Indonesia Periode 1998 - 2010 Budhi Wahyu F., Noneng Masitoh
Alamat Redaksi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Telp : 0265 – 330634 Fax : 0265-325812 e-mail :
[email protected]
SN : i
JIE
ii
ISSN : 2301-8828
Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 1, nomor 2, Juli – Desember 2011 Ketua Penyunting : Apip Supriadi
Wakil Penyunting Jumri
Penyunting Pelaksana: Asep Yusup Hanapia Ade Komaludin Budhi Wahyu Fitriadi Andi Rustandi
Pembantu Penyunting Aso Sukarso Noneng Masitoh
Alamat Redaksi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Telp : 0265 – 330634 Fax : 0265-325812 e-mail :
[email protected]
i
ISSN : 2301-8828
Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 1, nomor 2, Juli – Desember 2011 DAFTAR ISI DEWAN REDAKSI ............................................................... ........... .. DAFTAR ISI ........................................................................ ............ PENGANTAR REDAKSI ........................................................... ............
i ii iii
Pengaruh Modal Dan Tenaga Kerja Terhadap Nilai Produksi Pada Industri Meubel Di Kabupaten Ciamis Tahun 1997 – 2006 Asep Yusup Hanapia, Encang Kadarisman ……………………………….
121 - 133
Analisis Ekspor Teh Di Indonesia Periode Tahun 1990 – 2008 Dwi Hastuti L.K, Iis Surgawati ………….…………………………………...
134 - 146
Analisis Kepekaan Konsumsi Masyarakat Indonesia Terhadap Variable Makro Ekonomi Di Indonesia Periode Tahun 1996 – 2010 Apip Supriadi …………………. ..............................................................
157 - 165
Analisis Indeks Pembangunan Manusia Di Indonesia Periode Tahun 1996 2010 Ade Komaludin, Jumri ……………………………………………………
166 - 183
Analisis Besaran Makro Ekonomi Penentu Harga Umum Di Indonesia Periode Tahun 2000:1 – 2009:4 Aso Sukarso, Chandra Budi L.S …………………………………………….
184 - 199
Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika Dan Inflasi Terhadap Volume Ekspor Sepatu Dan Peralatan Kaki Lainnya Di Indonesia Periode 1998 - 2010 Budhi Wahyu F., Noneng Masitoh ………………………………………….
200 - 218
ii
ISSN : 2301-8828
Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 1, nomor 2, Juli – Desember 2011
Pengantar Redaksi Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan ke hadhirat Allah SWT, atas perkenanNYA, Jurnal Ilmu Ekonomi (JIE) Volume 1 No 2 periode Juli – Desember 2011 telah selesai disusun dan siap untuk diterbitkan. Penerbitan jurnal ini diharapkan dapat mendorong dosen dalam melakukan penelitian sehingga dapat menunjang dalam peningkatan kualitas penelitian maupun kualitas akademik. Kami menyadari bahwa penerbitan Jurnal Ilmu Ekonomi (JIE) masih banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran untuk perbaikan penerbitan JIE tahap selanjutnya sangat dinantikan. Semoga Jurnal Ilmu Ekonomi (JIE) ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca, Amiin
Tasikmalaya, Agustus 2011 Dewan Penyunting
iii
ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, KURS DOLLAR AMERIKA DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR SEPATU DAN PERALATAN KAKI LAINNYA DI INDONESIA PERIODE 1998-2010 Budhi Wahyu F, Noneng Masitoh Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT This objective of the study was to analyze the effect of interest rate of loans, exchange rates and inflation rates on volume of exports of shoes and other foot equipment in Indonesia during the period of 1998-2010. The tools of the analysis used in this study was multiple regression and correlation (logarithmic model). The F-test, ttest, and the Classical Assumption test was used for estimating the parameters of the model. The results of the study showed that 86.10% of export volume of shoes and other foot appliances in Indonesia affected by the independent variable, the remaining of 13.9% influenced by other variables outside the model. Partially, interest rate of loans, has no significant effect; exchange rates has positive significant effect; inflation rates has negative significant effect on volume of exports of shoes and other foot equipment in Indonesia during the period of 1998-2010. Keywords: Export volume of shoes and others foot equipment, interest rate of loans, exchange rates and inflation rates. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh suku bunga kredit, kurs dollar Amerika, dan inflasi terhadap volume ekspor sepatu dan peralatan kaki lainnya di Indonesia periode tahun 1998-2010. Alat analisis yang digunakan adalah model regresi dan korelasi berganda (model logaritma) sekaligus pengujiannya: uji t-statistik, uji F-statistik, dan uji Asumsi Klasik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 86,10 % volume ekspor sepatu dan peralatan kaki lainnya di Indonesia dipengaruhi oleh variabel bebas yang diteliti dan sisanya sebesar 13,9 % dipengaruhi variabel lain di luar model. Suku bunga kredit berpengaruh negatif tidak signifikan; kurs dollar Amerika berpengaruh positif signifikan, sedangkan tingkat inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap volume ekspor sepatu dan peralatan kaki lainnya selama perode 1998-2010. Kata Kunci : Volume ekspor sepatu dan peralatan kaki lainnya, suku bunga kredit, nilai tukar, dan tingkat inflasi.
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
Pembangunan segala
bidang
nasional
bertujuan
di untuk
mewujudkan masyarakat yang adil
1
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 1, No 2, Juli – Desember 2011
dan makmur yang merata material
sudah ada, harus memiliki desain
maupun
spiritual
yang
Pancasila.
Di
pembangunan
berdasarkan
bidang yang
ekonomi,
terjadi
yakni
barang dan jasa yang dihasilkan suatu
khusus,
80%
barang
kulit
Indonesia berasal dari kulit sapi, jadi lebih cocok untuk produksi sepatu kasual.
negara dengan negara lain semakin
Peluang Indonesia ada pada
mudah melewati batas-batas negara.
pasar
Adanya keterbatasan dan kelangkaan
menengah.
sumber daya juga menjadi pendorong
Indonesia telah dikenal
dilakukannya aktivitas perdagangan
Eropa,
melewati batas-batas wilayah tertentu
dukungan
yang dikenal dengan kegiatan ekspor
penyamakan kulit sehingga industri
dan impor. Pada saat negara tidak
sepatu kasual (non sport shoes) dapat
mampu untuk memenuhi kebutuhan,
meningkatkan pangsa pasarnya di
maka
akan
dunia saat ini baru 2% atau 579 juta
lain.
dolar AS saja. Sementara, pangsa
Sedangkan negara yang memasok
pasar sepatu olahraga Indonesia pada
komoditas tertentu atas negara lain
2004 mencapai 15% atau 763,5 juta
yang
dolar AS. Pasar `casual shoes` sangat
negara
mengimpor
tersebut
dari
negara
membutuhkan
cenderung
melakukan kegiatan ekspor.
sepatu
kulit
kasual
kelas
Apalagi
desain
khas
di
pasar
pemerintah perlu memberi terhadap
industri
berpeluang besar untuk Indonesia,
Sepatu merupakan salah satu
dengan
dukungan
pemerintah
komoditi ekspor non migas Indonesia,
diharapkan industri penyamakan kulit
untuk tingkatkan ekspor,
lebih bergairah lagi.
investasi
harus pada produk sepatu kulit kasual
Dalam hal ini untuk mencapai
yang fokus pada perkembangan dunia
semua itu maka berbagai program
seperti
promosi
di
Italia
dan
Perancis.
harus
terus
didorong
Indonesia terlalu fokus pada produk
termasuk peningkatan kualitas produk.
sepatu
Bukan hanya
olahraga
yang
pasarnya
sepatu
saja
tetapi
berorientasi merek dan mengekspor
disertai peningkatan kualitas ekspor
melalui "volume dealer" sehingga tidak
peralatan kaki lainnya seperti sandal
memberikan banyak keuntungan bagi
dan kaos kaki yang dinilai masih
produsen. Strategi itu harus diubah
sangat kecil volume ekspornya karena
menjadi
masih kalah bersaing dengan produk
spesialisai
pada
produk
tertentu seperti sepatu jenis kasual.
luar
negeri.
Program
semangat
Tapi jangan meniru produk yang
penggunaan produk dalam negeri 201
Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika Dan Inflasi Terhadap Volume Ekspor Sepatu Dan Peralatan Kaki Lainnya Di Indonesia Periode 1998-2010, Budhi Wahyu F, Noneng Masitoh
harus
terus
digaungkan
dan
standar produknya hanya terbatas
restrukturisasi permesinan di bidang
pada permintaan produsen tersebut itu
peralatan
saja, dan ironinya lebih dari 50%
kaki
harus
lebih
ditingkatkan.
bahan
Fenomena yang terjadi pada
bakunya
Produksi
masih
sepatu lokal
diimpor.
tidak bisa
ekspor sepatu dan peralatan kaki
berkembang dikarenakan kurangnya
lainnya dapat terlihat dari
inovasi
jumlah
produk
yang
dibuatnya,
pabrik yang semakin menurun dari
sehingga tidak bisa bersaing dengan
tahun ketahun yaitu tahun 1987
merek-merek terkenal.
terdapat 400 pabrik sepatu yang ada
Sehubungan
dengan
latar
di Indonesia turun menjadi 370 pada
belakang tersebut di atas, penulis
1998, turun lagi menjadi 348 pada
tertarik untuk mengadakan penelitian
1999, dan pada 2000 turun lagi
mengenai “ Analisis Pengaruh Suku
menjadi 250 pabrik, sementara pada
Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika
2001 tinggal 236 pabrik. Tetapi volume
Dan
ekspor
Ekspor Sepatu Dan Peralatan Kaki
tiap
meningkat
tahunnya dan
cenderung
beberapa
tahun
terakhir juga banyak pabrik besar yang
Inflasi
Terhadap
Volume
Lainnya Di Indonesia Periode 19982010”
telah tutup seperti Doson, Starwin, dan Karang Fajar
Millenia.
Banyaknya
Identifikasi Masalah
investor yang membangun pabrik di
Berdasarkan penjelasan pada
Indonesia dibarengi dengan semakin
latar belakang yang diungkapkan di
banyaknya pabrik-pabrik sepatu lokal
atas,
Indonesia khususnya yang berbasis
mengidentifikasi
home industry mengurangi jumlah
pada
produksinya, dan tidak sedikit yang
dibahas pada bab selanjutnya adalah
berhenti berproduksi. Sehinga sampai
sebagai berikut :
sekarang tidak ada data yang jelas
1. Bagaimana pengaruh suku bunga
mengenai
berapa
jumlah
maka
penulis sebagai
permasalahan
akan batasan
yang
akan
pabrik
kredit, terhadap volume ekspor
sepatu dan peralatan kaki lainnya
sepatu dan peralatan kaki lainnya di
yang masih tersisa.
Indonesia periode tahun 1998-2010
Karakteristik ekspor sepatu dan
2. Bagaimana pengaruh kurs dollar
peralatan kaki lainnya di Indonesia
Amerika, terhadap volume ekspor
yaitu terlalu tergantung pada investor
sepatu dan peralatan kaki lainnya di
merek terkenal sehingga desain dan
Indonesia periode tahun 1998-2010
202
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 1, No 2, Juli – Desember 2011
3. Bagaimana
pengaruh
inflasi,
bersama-sama terhadap volume
terhadap volume ekspor sepatu dan
ekspor sepatu dan peralatan kaki
peralatan kaki lainnya di Indonesia
lainnya di Indonesia periode 1998-
periode tahun 1998-2010 ?
2010.
4. Bagaimana suku bunga kredit, kurs dollar
Amerika
dan
inflasi
Manfaat Penelitian
mempengaruhi secara bersamasama terhadap volume
ekspor
Dengan adanya penelitian ini, maka penulis berharap agar dari hasil
sepatu dan peralatan kaki lainnya di
penelitian tersebut dapat memberikan
Indonesia periode 1998-2010 ?
Manfaat Praktis :
Tujuan Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan
Untuk mendapatkan gambaran
dapat memberikan sumbangan bagi
yang jelas mengenai permasalahan
ilmu pengetahuan khususnya Ekonomi
dan tujuan yang ingin dicapai dalam
Pembangunan
penelitian
penulis
memperkaya penelitian sejenis yang
penelitian
telah ada dan dapat juga dijadikan
ini
maka
mengungkapkan
tujuan
sehingga
dapat
yaitu untuk :
bahan perbandingan untuk penelitian
1. Mengetahui bagaimana pengaruh
selanjutnya.
suku bunga kredit, terhadap volume
Manfaat Ilmiah :
ekspor sepatu dan peralatan kaki
Memberikan
pengetahuan
lainnya di Indonesia periode tahun
tentang
1998-2010.
peralatan kaki lainnya yang menjadi
2. Mengetahui bagaimana pengaruh kurs
dollar
volume
Amerika,
ekspor
terhadap
sepatu
dan
volume ekspor sepatu dan
komoditi unggulan di berbagai daerah di
Indonesia
serta
faktor
yang
mempengaruhinya.
peralatan kaki lainnya di Indonesia KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
periode tahun 1998-2010. 3. Mengetahui bagaimana pengaruh inflasi, terhadap volume ekspor
Kerangka Pemikiran Perdagangan
internasional
sepatu dan peralatan kaki lainnya di
adalah kegiatan-kegiatan perniagaan
Indonesia periode tahun 1998-
dari suatu negara asal yang melintasi
2010.
perbatasan
menuju
suatu
negara
4. Mengetahui bagaimana pengaruh
tujuan untuk melakukan perpindahan
suku bunga kredit, kurs dollar
barang dan jasa, perpindahan modal,
Amerika
perpindahan
dan
inflasi
secara
tenaga
kerja, 203
Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika Dan Inflasi Terhadap Volume Ekspor Sepatu Dan Peralatan Kaki Lainnya Di Indonesia Periode 1998-2010, Budhi Wahyu F, Noneng Masitoh
perpindahan teknologi (pabrik) dan
Stabilitas modal memastikan stabilitas
perpindahan
produktivitas
merek
dagang.
perusahaan
Perdagangan internasional merupakan
memproduksi
faktor yang sangat penting dalam
pada modal bank, besar kecilnya
meningkatkan
ekonomi
tergantung pada tingkat bunga kredit.
negara-negara di dunia. Perdagangan
Tingkat bunga kredit yang semakin
internasional
besar
tinggi menyebabkan pengusaha atau
seluruh
eksportir akan mengurangi jumlah
terhadap
kemajuan
berpengaruh perekonomian
negara
.
Dalam
suatu
sistem
barang.
dalam
pinjamannya,
Mengkhusus
sehingga
berdampak
perdagangan bebas, setiap negara
pada jumlah penawaran yang mampu
secara
mengkhususkan
diciptakan eksportir.
modal dan tenaga kerjanya pada
Perdagangan
alamiah
pekerjaan-pekerjaan
yang
paling
melibatkan
luar
penggunaan
negeri berbagai
menguntungkan baginya. Semua ini
mata uang nasional. Nilai tukar valuta
tampaknya memberikan harapan bagi
asing adalah harga satu satuan mata
negara-negara,
negara-
uang dalam satuan mata uang lainnya.
yang
tengah
Nilai tukar valuta asing ditentukan
meningkatkan
taraf
dalam pasar valuta asing, yaitu tempat
pemanfaatan
berbagai mata uang yang berbeda
secara menguntungkan dari sumber-
diperdagangkan. Disamping itu ,perlu
sumber kekayaan yang dimilikinya
dilihat perkembangan kurs mata uang
secara melimpah seperti tenaga kerja
dalam negeri terhadap mata uang
dan sumber alamnya.
asing,
negara
terutama
berkembang
berusaha kesejahteraan
serta
faktor-faktor
khususnya
Dollar
Amerika,
yang menentukan ekspor adalah Daya
karena Dollar Amerika merupakan
saing dan keadaan ekonomi negara
mata uang Internasional atau mata
lain, Proteksi di negara-negara lain,
uang
Kurs Valuta Asing
menanjaknya posisi Amerika didalam
Suku
bunga
adalah
jumlah
cadangan
sejalan
dengan
perekonomian dunia. Dollar Amerika
bunga yang dibayarkan per unit waktu
diterima
yang disebut sebagai persentase dari
pembayaran
jumlah yang dipinjam.
Peningkatan kurs mata uang negara
Pada sisi
oleh
siapapun bagi
transaksinya.
lainnya, produktivitas eksportir juga
pengimpor
terhadap
ditentukan
negara
pengekspor
oleh
kemampuannya
mengolah modal yang dapat berasal dari modal pribadi maupun bank. 204
meningkatkan
daya
sebagai
mata
beli
uang dapat negara
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 1, No 2, Juli – Desember 2011
pengimpor yang mengakibatkan nilai ekspor negara pengekspor meningkat. Inflasi
Hipotesis Hipotesis diartikan sebagai suatu
adalah kecenderungan
jawaban
yang
bersifat
sementara
kenaikan harga secara umum dan
terhadap
permasalahan
penelitian,
terus menerus. Jika inflasi meningkat
sampai terbukti melalui data yang
maka harga barang di dalam negeri
terkumpul. Adapun hipotesis dalam
terus mengalami kenaikan. Naiknya
penelitian ini adalah :
inflasi menyebabkan biaya produksi
Diduga suku bunga kredit dan
barang ekpor akan semakin tinggi. Hal
inflasi berpengaruh negatif dan
ini
menyebabkan
signifikan terhadap volume ekspor
eksportir tidak mampu berproduksi
sepatu dan peralatan kaki lainnya.
maksimal
menyebabkan
Sedangkan kurs dollar Amerika
ekpor menjadi turun karena untuk
berpengaruh positif dan signifikan
memproduksi barang komoditi ekspor
terhadap volume ekspor sepatu
diperlukan
dan peralatan kaki lainnya di
tentunya
akan
sehingga
biaya
yang
tinggi.
Kestabilan harga sangat dipengaruhi oleh
variabel-variabel
makro
perekonomian tersebut. Oleh karena itu,
biasanya
laju
inflasi
sering
digunakan sebagai indikator kestabilan ekonomi.
Meskipun demikian, laju
inflasi bukan harus ditekan serendah mungkin. Karena dalam mekanisme ekonomi dalam masyarakat diperlukan kenaikan harga-harga yang diproduksi oleh masyarakat. Dengan adanya kenaikan harga barang-barang dan jasa akan mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan produksi. Sehingga
dengan
cara
ini
perekonomian dapat dipacu untuk meningkatkan nasional.
aktivitas
Indonesia.
produksi
OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Yang menjadi objek penelitian ini adalah suku bunga kredit, kurs dollar Amerika dan inflasi terhadap volume ekspor sepatu dan
peralatan kaki
lainnya di Indonesia periode tahun 1998-2010. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriftif analisis, yaitu suatu bentuk penelitian yang bertujuan menggambarkan serta menganalisis
keadaan
yang
sebenarnya pada suatu organisasi, khususnya yang berhubungan dengan masalah-masalah yang diteliti.
205
Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika Dan Inflasi Terhadap Volume Ekspor Sepatu Dan Peralatan Kaki Lainnya Di Indonesia Periode 1998-2010, Budhi Wahyu F, Noneng Masitoh
Operasionalisasi Variabel
suatu operasional yang diperlukan
Menurut Moh. Natsir (2003), operasional
variabel
untuk mengukur variabel.
memberikan
Di
bawah ini
adalah tabel
gambaran bagaimana suatu definisi
operasional variabel yang digunakan
diberikan kepada variabel dengan
dalam penelitian ini :
memberikan
arti
atau
menspesifikasikan atau memberikan
Tabel 1 Operasional Variabel Konsep Indikator/Lambang Lambang
Variable Volume Ekspor Sepatu dan Peralatan Kaki lainnya
Jumlah unit sepatu yang dijual ke luar negeri
Suku Bunga Kredit
Kurs Dollar Amerika
Inflasi
Suku bunga kredit rupiah pada bank umum untuk investasi Harga Dollar Amerika yang dinyatakan atau dibandingkan dengan Rupiah Persentase perkembangan kenaikan harga secara umum
Prosedur Pengumpulan Data
dilakukan
dengan
informasi
yang
cara
memberikan
menunjang
Persen %
X1
USD per Rupiah (USS/Rp)
X2
Persen %
X3
penelitian ini. Jenis Data
mendatangi intansi-intansi atau dinas lembaga yang dapat
Y
dan lain-lain yang berkaitan dengan
Adapun teknik pengumpulan data
Ton
dalam
Jenis data yang dikumpulkan merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua,
penelitian ini, di antara lain: BPS (Biro
Sedangkan
Pusat
adalah
Statistik)
Kabupaten
data
data
yang
time
digunakan
series
yang
Tasikmalaya, B.I (Bank Indonesia)
bersumber dari BPS (Biro Pusat
Tasikmalaya.
Statistik) Kabupaten Tasikmalaya dan
Cara
lainnya
yang
dilakukan dalam pengumpulan data
B.I (Bank Indonesia) Tasikmalaya.
adalah dengan cara mencari data
Model
yang relevan melalui studi pustaka dari beberapa publikasi ilmiah, internet
Berdasarkan penelitian, menggunakan
206
dari
penulis
kerangka mencoba
pendekatan
model
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 1, No 2, Juli – Desember 2011
regresi
berganda.
analisis
data,
Dalam
proses
penelitian
ini
n menunjukan jumlah observasi dan k menunjukan
jumlah
menggunakan software ekonometrika
termasuk konstanta.
yaitu E-Views. Model yang akan
Uji F-statistik
digunakan dalam penelitian ini dengan
parameter
Uji F digunakan untuk menguji
fungsi adalah sebagai berikut:
signifikasi dari semua variabel bebas
LogY = Log βο + β1 X1 + β2 LogX2 +
sebagai
β3 X3 + e
suatu
kesatuan,
mengukur pengaruh variabel bebas
Keterangan:
secara bersama-sama.
Y = Volume Ekspor Sepatu dan Peralatan Kaki Lainnya X1 = Suku Bunga Kredit X2 = Kurs Dollar Amerika X3 = Inflasi βο = Konstanta Regresi β1 = Koefisien Regresi faktor Suku Bunga Kredit β2 = Koefisien Regresi faktor Kurs Dollar Amerika β3 = Koefisien Regresi faktor Inflasi e = Faktor pengganggu (error term)
Uji Asumsi Klasik
Teknik Analisis Data
digunakan
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Uji
Multikolinieritas
,
Uji
Serial
Korelasi/Autokorelasi,
Uji
Heteroskedastisitas, Uji Normalitas
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis yang dilakukan dibagi menjadi dua yaitu analisis statistik dan
(R2)
analisis ekonomi. Analisis statistik
mengetahui
dilakukan dengan beberapa metode
determinasi untuk
Untuk menguji model analisis
2
Analisa Koefisien Determinasi (R ) Koefisien
atau
seberapa besar pengaruh variabel
pengujian
bebas dalam menerangkan secara
koefisien determinasi, pengujian t-
keseluruhan terhadap variabel terikat.
statistik,
Uji t-statistik
pengujian asumsi klasik yang terdiri
Uji t dilakukan untuk menguji tingkat
signifikasi
variabel-variabel
antara
pengujian
lain
:
analisis
F-statistik
dan
dari uji multikolinieritas, uji serial korelasi/autokorelasi
dan
uji
bebas terhadap variabel terikatnya
heteroskedastisitas dan uji normalitas.
secara
Analisis
parsial.
Kriteria
yang
statistik
bertujuan
untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah
penilaian kualitatif dan menganalisis
pengujian dua arah dalam tingkat
kondisi
signifikasi = α dan derajat kebebasan
mengenai volume ekspor sepatu dan
(degree of freedom, df) = n-k, dimana,
peralatan kaki lainnya yang sedang
perekonomian
khususnya
207
Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika Dan Inflasi Terhadap Volume Ekspor Sepatu Dan Peralatan Kaki Lainnya Di Indonesia Periode 1998-2010, Budhi Wahyu F, Noneng Masitoh
diteliti
dan
kemudian
kesimpulan
atau
mengambil merumuskan
kebijakan yang paling tepat. Analisis ekonomi
yang
dilakukan
adalah
melihat kesesuaian arah koefisien variabel bebas berdasarkan teori yang ada dan melihat tingkat signifikansi
Hasil Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika, dan Inflasi, terhadap Volume Ekspor Sepatu dan Peralatan Kaki Lainnya Di Indonesia Periode 1998-2010. Dengan mengolah data dari variabel yang dibutuhkan ke dalam model persamaan regresi dengan
seluruh variabel bebas tersebut.
menggunakan perhitungan E-Views, maka diperoleh nilai-nilai koefisien regresi sebagai berikut : Tabel 2 Hasil Regresi Model Volume Ekspor Sepatu dan Peralatan Kaki lainnya di Indonesia Periode Tahun 1998-2010 Standar Tingkat Variabel Koefisien t-statistik Error Signifikan C -3,112890 3,595170 -0,865854 0,4091 X1 -0,005939 0,009229 -0,643487 0,5360 LOG(X2) 0,876840 0,382722 2,291061 0,0477 X3 -0,007186 0,002217 -3,241180 0,0101 2 R = 0,861060 F-stat = 18,59209 DW-stat = 1,041446 Prob F-stat = 0,000338 Sumber : Hasil Perhitungan Indonesia
bentuk :
0,861060 yang berarti bahwa varians
LOG
Y
=
-3.11289041589
0.00593863018
X1
+
0.87683971418 LOG X2 -
memiliki
R2
Hasil di atas, dapat disajikan dalam
sebesar
dari variabel-variabel bebas di dalam model yaitu suku bunga kredit, kurs dollar Amerika, dan inflasi dapat menerangkan 86,10 % dari variabel
0.00718642989X3
terikatnya yaitu volume ekspor sepatu Berdasarkan persamaan di atas dengan nilai-nilai yang diperoleh dari hasil
perhitungan
statistik,
maka
penulis melakukan pengujian sebagai
Model volume ekspor sepatu
208
oleh variabel lain di luar model. Uji t-statistik signifikan
Analisa Koefisien Determinasi (R2)
peralatan
sisanya sebesar 13,9 % dipengaruhi
Untuk
berikut :
dan
dan peralatan kaki lainnya, sedangkan
kaki
lainnya
di
mengetahui
secara
lebih
tingkat lengkap
mengenai hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat secara
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 1, No 2, Juli – Desember 2011
individual (parsial) dapat diketahui
yang digunakan adalah pengujian dua
dengan
variabel
arah (two tails significance) Berikut di
bebas yaitu dengan membandingkan
bawah ini adalah penjelasan dari
t-hitung dengan t-tabel pada taraf
perbandingan t-hitung dengan t-tabel :
pengujian
setiap
kepercayaan 95% (α = 0,05). Kriteria Tabel 3 Perbandingan Nilai t-hitung dengan t-tabel Variabel Bebas Suku Bunga Kredit Kurs Dollar Amerika Inflasi
Tingkat Keyakinan
Alpha (α)
t-tabel
Probabilitas t-statistik
Pengaruh
95 %
0,05
2,262
-0,643487
0,5360
Tidak Signifikan
95 %
0,05
2,262
2,291061
0,0477
Signifikan
95 %
0,05
2,262
-3,241180
0,0101
Signifikan
t-hitung
Sumber : Hasil Perhitungan Dari tabel di atas terlihat bahwa
Indonesia periode tahun 1998-2010
dengan t-tabel sebesar 2,262 yang
pada tingkat signifikansi 5 %.
dibandingkan dengan t-hitung dari
Uji Multikolinieritas
masing-masing
variabel,
maka
Multikolinieritas
menunjukan
diketahui bahwa kurs dollar Amerika
gejala adanya hubungan linier atau
dan inflasi berpengaruh signifikan.
hubungan yang pasti diantara variabel
Sedangkan
bebas dalam model regresi. Untuk
suku
bunga
kredit
berpengaruh tidak signifikan.
mengetahui
Uji F-statistik
multikolinieritas dalam model regresi
Dari hasil perhitungan diperoleh
maka
atau
tidak
dapat
adanya
menganalisis
F-stat adalah 18,59209 dengan F-
multikollinearity test dengan melihat
tabel
Correlogram of Residuals. Hal ini bisa
pada taraf
adalah
8,81.
keyakinan 95%
Berdasarkan
hasil
dilihat dengan nilai Autocorrelation
perhitungan di atas, ternyata F-stat >
(AC) tidak lebih dari 0,5.
F-tabel atau 18,59209 > 8,81. Artinya
Berdasarkan
analisis
bahwa variabel bebas (suku bunga
Correlogram of Residuals maka dapat
kredit, kurs dollar Amerika dan inflasi)
disimpulkan
secara
signifikan
dipakai tidak terdapat multikolinieritas
mempengaruhi volume ekspor sepatu
dalam model regresi. Hal ini bisa
dan
dilihat dengan nilai Autocorrelation
bersama-sama
peralatan
kaki
lainnya
di
bahwa
model
yang
209
Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika Dan Inflasi Terhadap Volume Ekspor Sepatu Dan Peralatan Kaki Lainnya Di Indonesia Periode 1998-2010, Budhi Wahyu F, Noneng Masitoh
(AC) tiap variabel yang tidak lebih dari 0,5.
Uji Normalitas Untuk mengetahui residualnya
Uji Serial Korelasi/Autokorelasi Uji serial korelasi dalam model
berdistribusi normal adalah dengan membandingkan
nilai
Jarque-Bera
hubungan
dengan nilai tabel Chi-Square (χ2)
korelasi antara variabel gangguan
dengan besarnya “V” adalah 2. Pada
(error term) dalam suatu model. Untuk
pengujian
mengetahui adanya serial korelasi
sebesar 0,325782 lebih kecil dari nilai
dalam model maka dapat melihat
tabel Chi-Square (χ2) dengan α = 5%
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM
dan V = 2 sebesar 5,991 yang berarti
Test, dengan melihat nilai Obs*R
tidak terjadi penyimpangan asumsi
squared dibandingkan dengan nilai
normalitas.
menunjukan
tabel
adanya
(χ2)
Chi-Square
dengan
ini
nilai
Jarque-Bera
Sedangkan
P
value
(probability) sebesar 0,849684, artinya
besarnya “V” adalah 2. Jika nilai
berada
Obs*R squared lebih kecil dari nilai
hipotesis
tabel Chi-Square (χ ) maka tidak
asumsi normalitas sebesar 84,96 %.
terjadi serial korelasi.
Pembahasan
2
Berdasarkan analisis BreuschGodfrey Serial Correlation LM Test maka dapat disimpulkan bahwa model yang dipakai memiliki masalah serial korelasi. Hal ini bisa dilihat dari nilai Obs*R squared adalah 6,236756 lebih besar dari nilai tabel Chi-Square (χ2)
terjadinya
penolakan
penyimpangan
Hasil pengujian parsial dari masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat, dijelaskan sebagai berikut: Pengaruh suku bunga kredit, terhadap volume ekspor sepatu dan peralatan kaki lainnya di Indonesia periode tahun 1998-2010. Pada variabel terikat suku bunga -0,643487 < t tabel 2,262 maka Ho
Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan
hasil
perkalian
residual kuadratnya terhadap fitted maka
derajat
kredit diperoleh nilai t hitung sebesar
sebesar 5,991.
kuadrat
dalam
diperoleh
Obs*R
squared = 13 x 0,020419 = 0,265447 yang nilainya lebih kecil dari nilai tabel Chi-Square (χ2) dengan α = 5 % dan V = 1 sebesar 3,841, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.
diterima. Ini berarti, bahwa suku bunga kredit tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap volume ekspor sepatu dan peralatan kaki lainnya di Indonesia periode 1998-2010. Nilai negatif dari koefisien variabel suku bunga kredit menunjukan hubungan yang negatif antara suku bunga kredit terhadap volume ekspor sepatu dan peralatan kaki lainnya. Pernyataan ini
210
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 1, No 2, Juli – Desember 2011
sesuai dengan teori bahwa suku bunga
kredit
negatif
Amerika
terhadap volume ekspor sepatu dan
sebesar
peralatan
Tidak
2,291061 > t tabel 2,262 maka, Ho
berpengaruhnya suku bunga kredit
ditolak. Ini berarti, bahwa kurs dollar
terhadap volume ekspor sepatu dan
Amerika
peralatan kaki lainnya di Indonesia
signifikan secara parsial
disebabkan
para
volume ekspor sepatu dan peralatan
memilih
kaki lainnya di Indonesia periode
menunggu pesanan terlebih dahulu
1998-2010. Nilai koefisien kurs dollar
dari
barang
Amerika yang positif telah sesuai
sebanyak-banyaknya sesuai kapasitas
dengan teori, dimana kurs dollar
produksinya, semua ini dikarenakan
Amerika
ketergantungan
produsen
positif terhadap volume ekspor sepatu
terhadap merek internasional dengan
dan peralatan kaki lainnya. Dengan
model dan standar tertentu sehingga
meningkatnya kurs dollar Amerika
menurunkan daya kreativitas produsen
maka akan meningkatkan volume
lokal/nasional
berproduksi.
ekspor sepatu dan peralatan kaki
Sehingga sekarang para eksportir
lainnya. Meningkatnya volume ekspor
yang
produksinya
sepatu dan peralatan kaki lainnya,
bersifat made to order hanya akan
disebabkan menurunnya nilai rupiah
memproduksi sepatu dan peralatan
sehingga harga sepatu dan peralatan
kaki lainnya pada saat ada pesanan
kaki lainnya menjadi menurun di
dari
pasaran
produsen
kaki
oleh
lainnya.
fenomena
yang
pada
dalam
luar
berpengaruh
Pada variabel terikat kurs dollar
lebih
memproduksi
para
dalam
proses
negeri.
Pada
saat
diperoleh
nilai
berpengaruh
memiliki
t
hitung
positif
dan
terhadap
hubungan
internasional
yang
pemesanan, importir telah membayar
mengakibatkan
sejumlah uang kepada eksportir yang
bertambah karena dinilai harganya
akan
menjadi
digunakan
untuk
proses
semakin
produksi. Jadi suku bunga kredit tidak
menurunnya
berpengaruh
Amerika
signifikan
terhadap
pesanan
yang
murah.
tingkat
maka
semakin
kurs
akan
Dan dollar
menurunkan
volume ekspor sepatu dan peralatan
volume ekspor sepatu dan peralatan
kaki lainnya di Indonesia.
kaki
Pengaruh kurs dollar Amerika, terhadap volume ekspor sepatu dan peralatan kaki lainnya di Indonesia periode tahun 1998-2010.
meningkatnya nilai rupiah sehingga
lainnya,
disebabkan
harga sepatu dan peralatan kaki lainnya menjadi meningkat di pasaran internasional
yang
mengakibatkan 211
Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika Dan Inflasi Terhadap Volume Ekspor Sepatu Dan Peralatan Kaki Lainnya Di Indonesia Periode 1998-2010, Budhi Wahyu F, Noneng Masitoh
pesanan semakin berkurang karena
menjadi lebih banyak, yang kemudian
dinilai
mendorong
harganya menjadi
semakin
meningkatnya
volume
mahal.
ekspor sepatu dan peralatan kaki
Pengaruh inflasi, terhadap volume ekspor sepatu dan peralatan kaki lainnya di Indonesia periode tahun 1998-2010. Pada variabel terikat inflasi
lainnya.
diperoleh nilai t hitung sebesar 3,241180 > t tabel 2,262 maka, Ho ditolak.
Ini
berarti,
bahwa
inflasi
berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap volume ekspor sepatu dan peralatan kaki lainnya di Indonesia periode 1998-2010. Nilai koefisien inflasi yang negatif telah sesuai dengan teori, dimana inflasi memiliki
hubungan
yang
negatif
terhadap volume ekspor sepatu dan peralatan
kaki
meningkatnya
lainnya. inflasi
Dengan
maka
akan
meningkatkan harga barang-barang di dalam
negeri
meningkatnya sehingga
yang
mendorong
biaya
produksi,
kemampuan
produsen
dalam berproduksi menjadi semakin berkurang yang secara otomatis akan berdampak
pada
semakin
menurunnya volume ekspor sepatu dan
peralatan
Menurunnya
kaki
tingkat
lainnya.
inflasi
akan
mendorong volume ekspor sepatu dan peralatan
kaki
lainnya
menjadi
meningkat, karena biaya produksi dalam negeri menjadi lebih murah sehingga para produsen memproduksi sepatu dan peralatan kaki lainnya 212
Hubungan antara Volume Ekspor Sepatu dan Peralatan Kaki Lainnya dengan Suku Bunga Kredit. Variabel Suku Bunga Kredit memiliki koefisien yang negatif dan tidak
signifikan
terhadap
volume
ekspor sepatu dan peralatan kaki lainnya. Koefisien suku bunga kredit sebesar -0,005939 dengan tingkat kepercayaan 95% dan probabilitas sebesar 0,5360 menunjukan bahwa suku
bunga
kredit
menyebabkan
peningkatan volume ekspor sepatu dan peralatan kaki lainnya yang tidak signifikan. Artinya, bahwa kenaikan tersebut tidak berarti, selain itu nilai koefisiennya pun kecil. Hal ini telah terbukti dengan tingginya tingkat suku bunga tidak mempengaruhi jumlah produksi sepatu dan peralatan kaki lainnya,dan
dengan
tingkat
suku
bunga yang kecil tidak menjamin jumlah produksi semakin meningkat. Semua itu terjadi karena fenomena para pelaku industri yang lebih senang mendapatkan modal untuk produksi bukan meminjam dari bank umum atau bank penyedia kredit tetapi lebih sering menggunakan modal awal yang diberikan para importir ataupun para produsen
sepatu
bermerk
Internasional. Di Indonesia sebagian
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 1, No 2, Juli – Desember 2011
besar para eksportir memproduksi
dollar Amerika sebesar 1 Rp / US $,
sepatu dan peralatan kaki lainnya
ceteris
disaat mendapat pesanan saja itu juga
menurunkan volume ekspor sepatu
hanya terbatas pada model, standar
dan peralatan kaki lainnya sebesar
dan merk tertentu saja. Bahkan tidak
0,876840.
jarang
Amerika
para
produsen
ataupun
paribus
maka
Pengaruh terhadap
akan
kurs
volume
dollar ekspor
eksportir hanya mengekspor produksi
sepatu dan peralatan kaki lainnya
sepatu dan peralatan kaki lainnya
adalah
hanya
kepercayaan
setengah
jadi,
itu
semua
signifikan 95
pada
tingkat
%
dengan
mendorong harga yang sangat murah
probabilitas sebesar 0,0477. Hal ini
sehingga
bisa
keuntungan
yang
diperolehpun menjadi sangat minim. Dengan
terjadinya
dilihat
dari
perdagangan
internasional yang menggunakan mata
fenomena
uang dollar Amerika sebagai alat
tersebut menjadikan suku bunga kredit
pembayaran membuat para eksportir
tidak berpengaruh, karena dalam hal
sangat tergantung pada fluktuasi nilai
ini yang terjadi adalah pencapaian
valuta asing tersebut. Sehingaa jika
kesepakatan
antara
mata uang dalam negeri melemah
pemberi modal (pemesan/ importir)
terhadap dollar Amerika, maka harga
dengan penerima modal (produsen/
jual akan menjadi lebih murah diluar
eksportir). Biasanya kesepakatan yang
negeri.
terjadi adalah dengan modal tertentu
semangat
harus menghasilkan dengan jumlah
khususnya para eksportir sepatu dan
dan standar tertentu.
peralatan kaki lainnya untuk lebih giat
Hubungan antara Volume Ekspor Sepatu dan Peralatan Kaki Lainnya dengan Kurs Dollar Amerika. Variabel Kurs Dollar Amerika
memasarkan
memiliki
positif
barang, sehingga memberikan insentif
terhadap Volume Ekspor Sepatu dan
bagi eksportir untuk memperbesar
Peralatan
sebesar
ekspornya. Terlebih lagi khusus di
0,876840 berarti setiap kenaikan Kurs
Indonesia dengan tingkat kurs rupiah
dollar Amerika sebesar 1 Rp / US $,
terhadap dollar US yang tidak stabil
ceteris
menaikan
dan cenderung melemah membuat
volume ekspor sepatu dan peralatan
harga ekspor sepatu dan peralatan
kaki lainnya sebesar 0,876840. Dan
kaki lainnya murah
sebaliknya setiap penurunan kurs
negeri.
yang
terjadi
koefisien
Kaki
paribus,
yang
Lainnya
akan
Hal
ini
akan
dari
mendorong
para
eksportir,
produk-produknya.
Kondisi ini juga akan mendorong importir untuk menambah permintaan
dipasaran luar
Ini juga ditunjang
dengan 213
Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika Dan Inflasi Terhadap Volume Ekspor Sepatu Dan Peralatan Kaki Lainnya Di Indonesia Periode 1998-2010, Budhi Wahyu F, Noneng Masitoh
sangat melimpah bahan baku untuk
produksi barang ekspor khususnya
produksi sepatu dan peralatan kaki
sepatu dan peralatan kaki lainnya
lainnya sehingga
bisa memproduksi
akan semakin tinggi. Hal ini tentunya
banyak dan dengan harga yang lebih
akan menyebabkan eksportir tidak
murah sehingga menjadi daya tarik
mampu
tersendiri bagi para importir karena
sehingga
selain harganya murah kualitasnyapun
menjadi
sangat baik.
memproduksi barang komoditi ekspor
Hubungan antara Volume Ekspor Sepatu dan Peralatan Kaki lainnya dengan Inflasi Variabel Inflasi memiliki koefisien
diperlukan biaya yang tinggi. Jadi
yang negatif terhadap volume ekspor
dengan penelitian yang dilakukan.
sepatu dan peralatan kaki lainnya
Biaya produksi yang meningkat karena
sebesar
inflasi
-0,007186
berarti
setiap
berproduksi
maksimal
menyebabkan turun
ekspor
karena
untuk
terdapat hubungan yang negatif antara inflasi dan ekspor ini dapat dibuktikan
meningkat,
justru
kenaikan inflasi sebesar 1 satuan atau
menurunkan
sebesar satu persen, ceteris paribus,
peralatan kaki lainnya yang diproduksi
akan menurunkan volume
ekspor
hal ini terjadi karena disaat inflasi
sepatu dan peralatan kaki lainnya
meningkat tidak dibarengi dengan
sebesar 0,007186. Dan sebaliknya
peningkatan
setiap penurunan inflasi sebesar 1
sehingga para produsen mengurangi
satuan atau satu persen,
jumlah produksinya.
ceteris
jumlah
akan
sepatu
harga
dan
outputnya
paribus maka akan menaikan volume
Berbeda dengan penelitian I
ekspor sepatu dan peralatan kaki
Nyoman Rindra Hanjaswara (2005)
lainnya sebesar 0,007186. Pengaruh
yang meneliti tentang volume ekspor,
variabel
dari hasil penelitiannya bahwa variabel
inflasi
terhadap
volume
ekspor sepatu dan peralatan kaki
inflasi
lainnya adalah signifikan pada tingkat
hubungannya
kepercayaan
dengan
signifikan dengan volume ekspor.
probabilitas sebesar 0,0101. Inflasi
Karena yang diteliti I Nyoman Rindra
adalah
Hanjaswara
harga
95
%
kecenderungan secara
umum
kenaikan dan
terus
kerajinan
untuk
volume negatif
tetapi
merupakan
tangan
ekspor
produksi
sehingga
para
menerus. Jika inflasi meningkat maka
konsumennya
harga barang di dalam negeri terus
dengan tingkat inflasi karena barang
mengalami
yang ditawarkannya barang kesenian.
kenaikan.
Sehingga
naiknya inflasi menyebabkan biaya 214
tidak
tidak
terpengaruh
KESIMPULAN DAN SARAN
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 1, No 2, Juli – Desember 2011
Kesimpulan
memiliki hubungan yang positif
Tujuan utama dari penelitian ini
terhadap volume ekspor sepatu dan
adalah untuk meneliti pengaruh suku
peralatan kaki lainnya di Indonesia
bunga kredit, kurs dollar Amerika dan
periode 1998-2010.
Inflasi terhadap volume ekspor sepatu dan
peralatan
kaki
lainnya
di
3.
Bahwa
inflasi
secara
parsial
berpengaruh signifikan terhadap
Indonesia periode tahun 1998-2010.
volume
ekspor
sepatu
Berdasarkan hasil perhitungan dan
peralatan kaki lainnya. Ini dapat
pembahasan
pada
bab-bab
dilihat dari nilai t hitung sebesar -
sebelumnya,
penelitian
ini
3,241180 yang lebih besar t tabel
menghasilkan kesimpulan :
2,262 maka,
1. Bahwa suku bunga kredit secara
koefisien inflasi yang negatif telah
parsial tidak berpengaruh signifikan
sesuai dengan teori, dimana inflasi
terhadap volume ekspor sepatu dan
memiliki hubungan yang negatif
peralatan kaki lainnya. Ini dapat
terhadap volume ekspor sepatu dan
dilihat dari nilai t hitung -0,643487
peralatan kaki lainnya di Indonesia
yang lebih kecil dari t tabel yaitu
periode 1998-2010.
2,262 maka Ho diterima. Nilai
Ho ditolak.
dan
4. Berdasarkan
nilai
Nilai
koefisien
koefisien suku bunga kredit yang
determinasi pada hasil estimasi
negatif telah sesuai dengan teori,
sebesar 0,861060, maka variabel
dimana suku bunga kredit memiliki
volume
hubungan yang negatif terhadap
peralatan kaki lainnya di Indonesia
volume
dan
mampu dijelaskan oleh variabel-
peralatan kaki lainnya di Indonesia
variabel suku bunga kredit, kurs
periode 1998-2010.
dollar Amerika,dan inflasi sebesar
ekspor
sepatu
2. Bahwa kurs dollar Amerika secara parsial
berpengaruh
signifikan
ekspor
sepatu
dan
86,10% dan selebihnya 13,9% dijelaskan
oleh
variabel-variabel
terhadap volume ekspor sepatu dan
lain diluar model yang digunakan.
peralatan kaki lainnya. Ini dapat
5. Variabel-variabel tersebut memiliki
dilihat dari nilai t hitung sebesar
arah hubungan yang sama dengan
2,291061 yang lebih besar t tabel
hipotesis.
2,262 maka,
Nilai
besarnya nilai koefisien variabel-
koefisien kurs dollar Amerika yang
variabel yang menjelaskan volume
positif telah sesuai dengan teori,
ekspor sepatu dan peralatan kaki
dimana
lainnya , maka variabel suku bunga
kurs
Ho ditolak.
dollar
Amerika
Memperbandingkan
215
Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika Dan Inflasi Terhadap Volume Ekspor Sepatu Dan Peralatan Kaki Lainnya Di Indonesia Periode 1998-2010, Budhi Wahyu F, Noneng Masitoh
kredit adalah terbesar, diikuti oleh
stabilitas nilai tukar rupiah, ataupun
inflasi dan suku bunga kredit.
yang tidak kalah penting yaitu
Saran
menjaga keadaan politik dalam
Jika melihat pada penelitian ini, ada
beberapa
kendala
ataupun
negeri agar tetap kondusif. Karena dengan keadan politik yang tidak
masalah yang dihadapi para produsen
kondusif
sepatu dan peralatan kaki lainnya di
perekonomian sehingga kurs dollar
Indonesia.
Amerika menjadi semakin tidak
1. ketergantungan
terhadap
merek
terkenal atau internasional. Dalam hal ini sebaiknya
akan
memicu
gejolak
stabil. 3. Tingkat Inflasi yang tidak stabil
kualitas
Di
Indonesia
tingkat
inflasi
SDM yang ditingkatkan sehingga
cenderung
tinggi
daya kreativitas para pelaku industri
menyebabkan
harga
menjadi meningkat, sehingga tidak
produksi menjadi mahal, sehingga
hanya tergantung atau meniru pada
akan menurunkan volume produksi.
desain
Oleh
produk-produk
terkenal
karena
yang
itu
barang
sebaiknya
tetapi bisa menciptakan desain
pemerintah menjaga tingkat inflasi
yang inovatif dengan kualitas yang
agar tidak terlalu tinggi, tetapi
bagus. Hal ini akan mendorong
bukan berarti pemerintah harus
para pelaku industri lebih giat
menghilangkan
berproduksi
karena
sehingga
memicu
tingkat
akan
inflasi
mengurangi
berlombanya para pelaku industri
pendapatan produsen, jadi dalam
mengajukan kredit guna memenuhi
hal
biaya
tingkat inflasi agar sesuai dengan
produksi
dikeluarkan.
Hal
yang itu
harus
sebaiknya
berbagai
program
bantuan kredit usaha.
pemerintah
mengontrol
yang diharafkan.
didukung oleh pemerintah dengan memberikan
ini
Program pemerintah
yang sebaiknya
diberikan lebih
menekankan pada kredit usaha kecil
2. Tingkat kurs dollar Amerika yang
dan
menengah
yang
akan
tidak stabil.
mengangkat tingkat perekonomian di
Dengan tidak stabilnya kurs dollar
berbagai daerah tidak terpusat disatu
Amerika akan mengurangi motivasi
daerah saja. Peningkatan kualitas
para
SDM
pelaku
industri
untuk
yang
ditunjang
berproduksi, maka dalam hal ini
pemahaman
sebaiknya
produk-produk asli Indonesia, yang
216
pemerintah menjaga
kecintaan
dengan terhadap
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 1, No 2, Juli – Desember 2011
secara tidak langsung menjadikan produk kebanggaan. Sehingga produk asli Indonesia menjadi tuan rumah dinegeri sendiri dan siap bersaing dengan produk-produk sepatu dan peralatan kaki lainnya asal China, korea, vietnam, dan India. DAFTAR PUSTAKA Ace, Partadiredja.(1999). Pengantar Ekonomika, edisi ke empat,Yogyakarta: BPFE. A. Toni, Prasetiantono.(2000). Keluar dari Krisis (Analisis Ekonomi Indonesia), Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Ajeng,Wulandari.(2006). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Karet Dari Indonesia Ke Amerika Kurun Waktu 1980 – 2003, [online].Tersedia: http://pdffinder.net/ANALISISFAKTOR-FAKTOR-YANGMEMPENGARUHI-EKSPORKARET-DARI-... [16Februari 2011] Alfian, Lains.(2003).Ekonometrika Teori dan Aplikasi, jilid I, Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia. Amir, M.S.(2005). Ekspor Impor : Teori dan Penerapannya. Seri Bisnis Internasional, Jakarta:PPM. Asfia,
Murni.(2006).Ekonomika Makro,Bandung: refika ADITAMA
Badan Pusat Statistik.(1998).Statistical Yearbook of Indonesia 1997,Jakarta:BPS Bank Indonesia Tasikmalaya.(1998), Statisik Ekonomi dan Keuangan Indonesia,Jakarta:BI
-----------------------------------------(2000), Statisik Ekonomi dan Keuangan Indonesia,Jakarta:BI -----------------------------------------(2003), Statisik Ekonomi dan Keuangan Indonesia,Jakarta:BI -----------------------------------------(2005), Statisik Ekonomi dan Keuangan Indonesia,Jakarta:BI -----------------------------------------(2008), Statisik Ekonomi dan Keuangan Indonesia,Jakarta:BI -----------------------------------------(2010) Statisik Ekonomi dan Keuangan Indonesia,Jakarta:BI
Boediono. (1994). Internasional. BPFE.
Ekonomi Yogyakarta:
Djimanto. (2011). Ekspor Sepatu Indonesia Tergantung Kondisi Kemananan, [online].Tersedia:http://berita.lip utan6.com/ekbis/200201/26428 /ekspor_sepatu_indonesia_ter gantung_kondisi_kemananan (26 Maret 2011) Gujarati.(1997). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Hata.(2006). Perdagangan Internasional dalam sistem GATT & WTO Aspek-aspek hukum & non hukum, Bandung: Refika ADITAMA. I Nyoman, Rindra, Hanjaswara.(2005). Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika Dan Inflasi Terhadap Volume Ekspor Kerajinan Anyaman Provinsi Bali Periode 1992-2005, [online]. Tersedia: http://www.ebooklibs.com/anal isis_regresi_logistik_pada_dat a_indeks_pembangunan_man usia_di_propinsi_jawa.html [16 februari 2011] 217
Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika Dan Inflasi Terhadap Volume Ekspor Sepatu Dan Peralatan Kaki Lainnya Di Indonesia Periode 1998-2010, Budhi Wahyu F, Noneng Masitoh
Irna, Fitria (2009). Pengaruh Suku Bunga Kredit Terhadap Biaya Dana Bank Dan Dampaknya Pada Laba Operasional.(Studi kasus Pada BPR BKPD Pageur ageung), Skripsi Sarjana FE UNSIL,UNSIL TASIKMALAYA:tidak diterbitkan Kapan lagi.com.(2006). Strategi Baru Untuk Tingkatkan Ekspor Sepatu Indonesia,[online]. Tersedia: http://berita.kapanlagi.com/ekonomi /internasional/strategi-baruuntuk-tingkatkan-eksporsepatu-indonesiayzmhtpz.html [2 Maret 2011] Nopirin, (1998). Ekonomi Moneter, Buku II, Edisis ke 1. Yogyakarta: BPFE
Roselyne, Hutabarat. (1997), Transaksi Ekspor Impor, Edisi ke 2, Jakarta: Erlangga Sadono, Sukirno.(1985). Pengantar Teori Makroekonomi, Jakarta: FEUI. Sadono, Sukirno.(2000). Makro Ekonomi Modern. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa Sadono, sukirno.(2006). MAKROEKONOMI, Teori Pengantar Edisi ke tiga. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada Salvatore, Dominick.(1997), Ekonomi Internasional, Terjemahan Haris, Munandar Edisi ke lima, Jilid 1.Jakarta: Erlangga
Prathama, Rahardja dan Mandala, Manurung.(2004) Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi Dan Makroekonomi) edisi revisi, Jakarta:FE UI,
Samuelson, Paul A. & William D. Nordhaus. (2001). Ilmu Makroekonomi. Terjemahan Margaretha, Sumaryati . EdisiTujuh Belas. Jakarta:P.T. Media Global Edukasi
Putu Krisna, Adwitya, Sanjaya.(2007). Analisis Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Volume Ekspor Kopi Provinsi Bali Periode 19902006,[online].Tersedia:http://rep ository.usu.ac.id/bitstream/123 456789/17955/1/wah-agu20084%20%283%29.pdf [16 Februari 2011]
Syamhudi. (2011). Aprisindo Targetkan Ekspor Sepatu Indonesia USD 5 Miliar pada 2014,[online]. Tersedia: http://mediaprofesi.com/ekono mi/449-aprisindo-targetkanekspor-sepatu-indonesia-usd5-miliar-pada-2014.html (28 Maret 2011)
218