ANALISIS DEIKSIS SOSIAL DALAM NOVEL KINANTHI TERLAHIR KEMBALI KARYA TASARO G.K. ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh
ANDRIA NIM 100388201224
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
ABSTRAK Andria, 2015. Analisis Deksis Sosial Dalam Novel Kinanthi Terlahir Kembali Karya Tasaro G.K. Skripsi. Tanjungpinang;Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Dosen Pembimbiing: 1) Dr. H. Abdul Malik, M.Pd. Pembimbing: 2) Drs. Said Barakbah Ali, M.M. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis deiksis sosial yang terdapat dalam novel Kinanthi Terlahir Kembali karya Tasaro G.K dan mendeskripsikan hasil analisis penyampaian deiksis sosial dalam novel Kinanthi Terlahir Kembali karya Tasaro G.K. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu menggambarkan hal yang menjadi masalah, menganalisis, dan menafsirkan data yang ada mulai dari pengumpulan data, penyusunan data sekaligus menginterprestasikan data tersebut. Data penelitian ini bersumber dari novel Kinanthi Terlahir Kembali karya Tasaro G.K Berdasarkan penelitian ini. Dapat ditarik simpulan, Pada penelitian ini mempelajari penggunaan deiksis sosial honorifik pada novel Khinanti Terlahir Kembali karya Tasaro G.K. Dalam novel ini terdapat 96 kata yang merupakan deiksis sosial honorifik yang merupakan kata-kata yang dianggap kurang sopan dan kasar dalam penggunaannya. Deiksis sosial dalam novel Khinanti Terlahir Kembali karya Tasaro G.K lebih dominan terdapat dalam kalimat langsung atau percakapan yang terdapat di dalam novel Khinanti Terlahir Kembali karya Tasaro G.K. Kata Kunci: Analisis, Deiksis Sosial.
1. Pendahuluan Pragmatik adalah telaah mengenai hubungan antara bahasa dan konteks yang tergramatisasikan atau disandikan dalam struktur suatu bahasa (Tarigan, 2009:31). Pragmatik merupakan salah satu cabang ilmu linguistik yang mempelajari bahasa secara eksternal, yaitu mengenai bagaimana penggunaan satuan kebahasaan didalam peristiwa
komunikasi dimana makna yang dikaji ilmu pragmatik merupakan makna yang terikat konteks atau dengan kata lain mengkaji penutur dalam peristiwa komunikasi. Definisi pragmatik menurut Cruse buku terjemahan (Cummings, 2007:2) adalah pragmatik dapat dianggap berurusan dengan aspek-aspek informasi (dalam pengertian yang luas) yang disampaikan melalui bahasa yang (a) tidak dikodekan oleh konvensi yang diterima secara umum dalam bentuk-bentuk linguistik yang digunakan, namun yang (b) juga muncul secara alamiah dari dan tergantung pada makna-makna yang dikodekan secara konvensional dengan konteks tempat penggunaan bentuk-bentuk tersebut (penekanan ditambahkan). Novel Kinanthi Terlahir Kembali karya Tasaro G.K. merupakan novel yang diperbarui dari versi lamanya dengan judul Galaksi Kinanthi. Novel karya Tasaro G.K. ini, menceritakan tentang sosok seseorang yg bernama Kinanthi. Cerita yangg cukup utuh dan menyeluruh. Mengungkap hampir seluruh episode hidup sang Kinanthi, dari ketidakberdayaan, kepedihan masa kecil, perjuangan hidup, keluarga, hingga cinta yang megharu biru, kisah cinta yang dramatis, namun sangat mungkin terjadi di dunia nyata. Tidak banyak orang dapat memahami makna yang terkandung dalam sebuah novel. Dalam penelitian ini, analisis digunakan untuk mengkaji pemakaian deiksis sosial. Dari novel Kinanthi Terlahir Kembali karya Tasaro G.K. tersebut dapat diketahui bentuk deiksis sosial dan maksud deiksis sosial itu yang diutarakan oleh penuturnya.
2. Metode Penelitian Metode yang digunakan peneliti ada deskriptif kualitatif. Sebagaimana menurut Nyoman Kutha Ratna (2004:53) metode ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Peneliti menggunakan teknik analisis data untuk penelitian ini, dilakukan untuk menganalisis data yang diperolehg kemudian peneliti menguraikan data-data tersebut sesuai teori yang peneliti gunakan. Dimaksud dengan rancangan deskriptif kualitatif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya. Menurut Chaer (1994:42-43), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik yang datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagai mana adanya (natural setting) dengan tidak diubah dalam bentuk simbol-simbol atau bilangan.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada penelitian ini mempelajari penggunaan deiksis sosial honorifik pada novel Khinanti Terlahir Kembali karya Tasaro G.K. Dalam novel ini terdapat 96 kata yang merupakan deiksis sosial honorifik yang merupakan kata-kata yang dianggap kurang sopan dan kasar dalam penggunaannya. Pembahasan hasil penelitian menggunakan teori Yule, Chaer dan Agustina tentang deiksis sosial. Teori digunakan sebagai acuan untuk membahas hasil penelitian yang di temukan. 4. Simpulan Pada penelitian ini mempelajari penggunaan deiksis sosial honorifik pada novel Khinanti Terlahir Kembali karya Tasaro G.K. Dalam novel ini terdapat 96 kata yang merupakan deiksis sosial honorifik yang merupakan kata-kata yang dianggap kurang sopan dan kasar dalam penggunaannya. Deiksis sosial honorifik yang terkandung dalam novel ini di antaranya kata tukang pukul, mati, telan, di kubur, melacurkan diri, bajingan, minggat, engkau, banci, gelandangan, menganga, kakus, montok, tewas, kematiannya, perawan belia, bongsor, sundal, mayat, ampas, kawin, dijebloskan, jidat, tamak, majikan, perempuan liar, anak bertingkah setan, tertelanjangi, pembusuk, prof, mengubah, kekeras kepala, candu, sesempit, teman intim, buru-buru, dimakamkan, prihatin, menawarkan, kuburannya, kalau tidak salah, pengurus rumah, dihubungi, menghebohkan, telepon, menyala-nyala, menelan, mengotori, di luar angkasa, tempo, paling gila, alien, terbirit-birit, membuang, membalas, mati, membunuh, mengadopsi, penganut, mengembang, tunjuk hidung, sumpek, menyimak, mengotot, keukeuh, menggarap, aku, babu, mencomot, terendus, bangkit, mengepak, gila, nengok, kekeringan, melongo, kowe, amit, tak, kang, pakai, kepala agama, tong tuo, kampong, memanjangkan, reyot, gedongan, ngotot, pilem-pilem, omong kosong, nyari, gemuk, bosan, tua, gaib, melongok. Deiksis sosial dalam novel Khinanti Terlahir Kembali karya Tasaro G.K lebih dominan terdapat dalam kalimat langsung atau percakapan yang terdapat di dalam novel tersebut.
Daftar Pustaka Agustina. 1995. Pragmatik dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. Padang: IKIP Padang. Alwi, Hasan, dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Chaer Abdul dan Agustina Leonie. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Cummings, Louise. 2007. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Erdi Sunarwan. 2013. “Analisis Deiksis Dalam Karangan Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Karanganyar.” Skripsi sajian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ratna Kutha, Nyoman. 2004. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Denpasar: Pustaka Pelajar. Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia. Malik, Abdul. 2013. Penelitian Deskriptif Untuk Bidang Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Sosio- Budaya. Tanjungpinang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Nababan, P.J.W. 1987. Ilmu Pragmatik Teori dan Penerapannya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Nurgiyantoro, B. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Unity Press. Purwo, Bambang Kaswanti. 1990. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Kanisius. Rahmi Sari, dkk. 2012. “Deiksis Sosial dalam Novel Negeri Menara Karya A. Fauzi.” Skripsi sajian Universitas Negeri Padang. Simanjuntak, Dewi. 2011. “Skripsi Deiksis Persona dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata.” http:repository. USU. Ac. Id. Sugono, Dendy, dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka umum. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa Bandung. Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. Yule. George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.