Analisis dan Perancangan Virtual LAN (VLAN) Pada Kementerian Dalam Negeri Indonesia Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa Yogyakarta Naskah Publikasi
diajukan oleh Hery Nurmawan 09.22.1160
Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
ANALYSIS AND DESIGN OF VIRTUAL LAN (VLAN) ON KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA BALAI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA YOGYAKARTA
Analisis dan Perancangan Virtual LAN (VLAN) Pada Kementerian Dalam Negeri Indonesia Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa Yogyakarta
Hery Nurmawan Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Designing VLAN on Empowerment of Village Hall Yogyakarta using managable switch is a step to meet the performance of employees in the same room with different parts. Designing VLAN allows a part to communicate with the same part of different room, and a section can not be connected with other parts, although in one the same switch. Premises Implementation of NAT in the router, each section will get internet connection. The methodology used is the method of observation, interview and literature study. Subsequent steps by analyzing strategies Strength, Weakness, Opportunity, Threath (SWOT). VLAN design has been adapted to the conditions of the room and hall buildings, such as the use of topology on cable networks, hotspots, and the placement of network devices. The results of this study explains that VLAN technology is used in a way configure interfaces on the switch managable. Each port on the switch will be entered on a member of VLAN in a switch so that there are multiple VLANs. There are two kinds of switches that Core Switch and Switch Client. The use of NAT on the router technology also enables each VLAN can be connected to the Internet. The purpose of this research is expected to optimize the performance of employees, quickly and efficiently. Keywords: VLAN, VTP, NAT, Internet
1. PENDAHULUAN Peranan jaringan komputer dalam dalam kehidupan manusia saat ini sangat penting terutama dalam hal penyampaian informasi serta juga tukar menukar data dan informasi. Dengan adanya jaringan komputer maka setiap orang bisa mendapatkan informasi yang diinginkan melalui komputer yang telah terhubung secara global seperti internet. Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa Yogyakarta merupakan suatu kantor pemerintah yang bergerak dibidang penyuluhan dan pelatihan kepada perangkat desa. Namun selama ini Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa Yogyakarta belum memanfaatkan teknologi jaringan komputer
sebagai salah satu sarana untuk
meningkatkan kinerja pegawainya. Para pegawai masih kesulitan dalam sharing dan mengakses data antar komputer. Dalam hal ini penulis mencoba membuat rancangan jaringan komputer VLAN yang nantinya diharapkan dapat membantu kinerja pegawainya agar lebih tepat dan cepat. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk membuat judul “ANALISIS DAN PERANCANGAN VLAN PADA KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA
BALAI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
DESA
YOGYAKARTA”.
2. LANDASAN TEORI Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian
komponennya
mengevaluasikan
dengan
maksud
permasalahan-permasalahan,
untuk
mengidentifikasi
dan
kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Dalam hal ini sistem jaringan yang dimaksud adalah sistem jaringan komputer yang mengandung VLAN. Yang terdiri dari komponen- komponen sebagai berikut : a.
Router merupakan perangkat yang mampu mengirimkan data atau informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang berbeda
b.
Sebuah konsentrator (Hub dan Switch) adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari setiap workstation, server atau perangkat lain
c.
VLAN merupakan suatu model jaringan yg tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan
d.
VLAN Trunking Protocol (VTP) adalah untuk mengelola semua VLAN yang telah dikonfigurasi pada sebuah internetwork switch untuk menjaga konsisten di seluruh network tersebut.
3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1
Analisis Ada 4 tahapan dasar dalam pendekatan masalah dan pengembangan keputusan
yang harus ditempuh oleh analis sistem, yaitu : 1. Mengidentifikasi masalah 2. Memahami kerja dari sistem yang ada 3. Menganalisa sistem 4. Membuat laporan hasil analisis sistem
3.2
Mengidentifikasi Masalah Tahap pertama dalam melakukan analisa data adalah dengan menganalisa
kendala atau permasalahan yang ada. Kendala yang ada pada Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa Yogyakarta antara lain: a. Belum adanya jaringan komputer b. Pegawai kesulitan dalam sharing data c.
Pegawai kesulitan dalam penyusunan laporan karena file tersebar di antar bagian
d. Terjadinya pemborosan pada penggunaan alat tulis kantor (ATK)
3.3
Memahami Kerja dalam Sistem yang Ada Tahap pemahaman tentang sistem yang telah ada merupakan suatu gambaran
tentang sistem yang telah berjalan pada Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa Yogyakarta, antara lain : a. Pegawai harus berjalan ke bagian lain jika ingin membutuhkan data dari bagian lain. b. Pegawai harus ke warnet atau menggunakan modem USB untuk mencari referensi dari internet. c. Komunikasi antar bagian sulit, dengan tidak adanya sistem jaringan antar bagian.
d. Seringkali perpindahan informasi dilakukan dengan dokumen hardcopy, sehingga terjadi pemborosan alat tulis kantor (ATK)
3.4
Menganalisa Sistem Untuk mengetahui situasi dan kondisi Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa
Yogyakarta dilakukan dengan analisis SWOT dengan mengidentifikasi faktor-faktor internal yaitu strength, weakness dan faktor eksternal yaitu opportunity, dan threat. Analisis SWOT disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1 Tabel Analisis SWOT Strength
Weakness
- Pegawai komputer friendly
- Tidak ada jaringan
- Bagian TI
komputer
- Anggaran untuk TI
- Internet personal - Jarak antar bagian. - Belum berpengalaman mengelola jaringan
Oppartunity
Strategi Strength
Strategi Weakness
Opportunity (SO)
Opportunity (WO)
- Tuntutan kerja cepat
- Optimalisasi target kerja
- Efektifitas kerja
- Peningkatan kinerja
- Optimalisasi penggunaan TI
- Pemusatan akses internet.
- Paperless
- Implementasi jaringan
- Pelatihan pengelolaan
komputer.
jaringan
Threath
Strategi
Strength
Threath
Strtegi Weakness Threath
(ST)
(WT)
- Coverage area ISP
- Penggunaaan anggaran
- Seleksi ISP
- Regulasi pengadaan
sesuai aturan
- Pembuatan perancangan
barang. Keterangan dari tabel diatas dijelaskan dibawah ini :
jaringan.
a.Strength 1)
Pegawai Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa Yogyakarta sudah terbiasa menggunakan perangkat komputer (computer friendly).
2)
Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa Yogyakarta sudah memiliki bagian yang mengurusi Teknologi Informasi.
3)
Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa Yogyakarta memiliki pos anggaran untuk teknologi informasi.
b.
Weakness 1)
Gedung baru tidak memiliki jaringan komputer sama sekali.
2)
Jaringan internet masih personal, setiap orang mengakses internet dari modem sendiri ataupun warnet.
3)
Jarak antar bagian yang relatif jauh.
4)
Pegawai belum berpengalaman dalam mengelola jaringan komputer.
c.Oportunity 1)
Banyaknya program pelatihan dan kerjasama yang masuk ke Balai PMD Yogyakarta, sehingga volume kerja menjadi lebih banyak tetapi dituntut untuk diselesaikan lebih cepat dan efisien.
2)
Adanya program persiapan remunerasi pegawai, sehingga dituntut adanya peningkatan kinerja.
3)
d.
Adanya trend untuk penghematan penggunaan kertas (paperless).
Threat 1)
Tidak semua ISP memiliki coverage area sampai di Tirtomartani.
2)
Regulasi pemerintah tentang pengadaan barang.
e.Strategi Strength Opportunity (SO) 1)
Mengoptimalkan kemampuan pegawai untuk mengejar target kinerja.
2)
Mengoptimalkan penggunaan perangkat teknologi informasi dalam menunjang kinerja pegawai.
3)
f.
Mengimplementasikan jaringan komputer untuk efisiensi kinerja.
Strategi Weakness Opportunity (WO) 1)
Meningkatkan efektifitas kerja dengan adanya jaringan komputer.
2)
Memusatkan akses internet untuk dapat digunakan secara bersama.
3)
Mengadakan pelatihan dalam pengelolaan jaringan komputer.
g.
Strategi Strength Threath (ST) Menggunakan anggaran sesuai aturan pengadaan barang dan jasa.
h.
3.5
Strategi Weakness Threath (WT) 1)
Menyeleksi ISP yang bagus dan dapat mencover area Balai PMD Yogyakarta.
2)
Membuat perancangan jaringan sesuai kebutuhan peningkatan kinerja.
Laporan Hasil Analisis Sistem Laporan
analisis sistem yang telah berjalan pada Balai Pemberdayaan
Masyarakarat Desa didapatkan dari hasil wawancara dengan Bapak Fajar Sodiq Irawan, S.TP selaku penanggung jawab IT dan pengamatan beberapa hari. Laporan hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 3.2 Laporan Hasil Analisis Sistem No 1
Kegiatan Pertukaran informasi
Penjelasan Rata-rata dalam sehari pegawai harus berjalan ke bagian lain untuk pertukaran data sebanyak 15-20 kali, dan memakan waktu kurang lebih 1-3 menit
2
Koneksi ke internet
Rata-rata dalam sehari pegawai harus mencari referensi di internet sekitar 7 kali dengan kapasitas bandwith sekitar 32-64 Kbps dengan modem USB GSM
3
Penyimpanan informasi
Penyimpanan informasi masih dalam bentuk hardcopy dan belum tertata rapi.
4
Jarak antar bagian
-
Jarak antar bagian dalam 1 gedung sekitar 3-5 m dalam 1 lantai dan 1 gedung.
-
Jarak antar bagian beda lantai dan beda gedung sekitar 7-15 m
5
Mencetak dokumen dengan printer
- Pegawai mencetak dokumen rata-rata 30 kali sehari dengan printer yang belum disharing. - Jumlah printer ada 4 buah - Jumlah PC ada 170 buah
3.6
Daftar VLAN Tabel 3.3 Daftar VLAN No
Anggota vlan
Vlan id
Network
1
Switch
Vlan 1
172.16.1.0
2
Keuangan
Vlan2
192.168.2.0
3
Kepegawaian
Vlan3
192.168.3.0
4
Persuratan
Vlan4
192.168.4.0
5
Umum
Vlan5
192.168.5.1
6
IT
Vlan6
192.168.6.1
7
Peranngkat Desa
Vlan7
192.168.7.1
8
Perangkat Kelurahan
Vlan8
192. 168.8.1
9
Sosial Budaya
Vlan9
192.168.9.1
10
peserta
Vlan10
192.168.10.1
11
TU
Vlan11
192.168.11.1
12
Ekonomi-masyarakat
Vlan 12
192.168.12.1
13
Fungsional
Vlan13
192.168.13.1
4. IMPLEMENTASI SISTEM 4.1
Topologi Jaringan Perancangan sebuah jaringan komputer diawali dengan pembuatan topologi
jaringan. Topologi jaringan merupakan gambaran penempatan perangkat jaringan yang digunakan dan pembagian user dalam jaringan
Gambar 4.1 Topologi VLAN
Perancangan VLAN pada Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa Yogyakarta menggunakan 6 switch catalyst 2960 untuk client dan 1 switch catalyst multilayer 3500 untuk core (switch utama) dan 1 mikrotik. Ada 13 Vlan terdapat pada perancangan tersebut yang meliputi VLAN Keuangan, VLAN Kepegawaian, VLAN Penyelenggara, VLAN Persuratan, VLAN Umum/IT, VLAN Kepala, dan VLAN Peserta.
4.2
Pembuatan VLAN pada Router Mikrotik
Gambar 4.2 Setting VLAN
Pembuatan VLAN pada router mikrotik dilakukan dengan cara klik interface-vlanmasuk pada interface list-add (tambah vlan)-masukkan nama vlan dan ip Vlan. Nama VLAN disamakan dengan yang telah dibuat pada Switch Catalyst Core agar tidak bingung saat konfigurasi di router mikrotik. Pembuatan VLAN diarahkan pada ether2-tocatalist yang merupakan jalur antara router mikrotik dengan switch catalyst core. Setelah pembuatan VLAN dilakukan pemberian IP pada VLAN.
Gambar 4.3 IP Address VLAN
Pemberian IP pada VLAN dilakukan dengan cara klik menu ip-address-pada menu address list klik add- masukkan ip untuk VLAN. Pemberian IP pada VLAN diarahkan pada VLAN yang telah dibuat.
4.3
Setting NAT pada Router Mikrotik Setting NAT pada router Mikrotik bertujuan agar IP lokal pada VLAN dengan IP Publik dapat berkomunikasi sehingga anggota VLAN dapat koneksi intenet.
Gambar 4.4 Setting NAT
Langkah-langkah untuk setting NAT dengan cara klik ip-firewall-masuk ke NAT-klik add- masuk pada menu New NAT Rule, masukkan pilihan srcnat pada kolom chain dan masukkan pilihan ether1-To-inthernet pada kolom out interface. 4.4
Konfigurasi Switch Utama (Core Switch) Konfigurasi switch utama merupakan pemberian perintah pada switch. Beberapa
perintah ada yang sama penjelasannya anatara konfigurasi switch dengan konfigurasi router. Pada penjelasan di switch_PMD hanya akan dijelaskan perintah yang tidak terdapat pada konfigurasi router sebelumnya, seperti setting password, setting VLAN, Pembuatan VTP Server.
4.5
Setting VLAN
Gambar 4.5 Setting VLAN
Setting VLAN merupakan pemberian nama VLAN yang akan digunakan. Setting VLAN dilakukan pada previled configuration terminal, dengan memberi perintah
4.6
Setting Security Port.
Gambar 4.6 Setting Port Security Security port yang dimaksud disini merupakan keamanan untuk port-port yang masuk anggota VLAN, sehingga tidak sembarang user bisa masuk ke VLAN melalui port. Port Security menggunakan perintah switc port-security max 1 switch port-scurity macaddress sticky merupakan cuma ada 1 mac address pertama saja yang akan dicatat oleh database VLAN, sehingga selain 1 mac address tesebut tidak dapat masuk ke anggota VLAN. Untuk melihat konfigurasi port security dengan menggunakan perintah show run. 4.7
Setting VTP Server Sebelum
setting
VTP
server
dilakukan
setting
VLAN
trunking,
untuk
menghubungkan antar switch utama dengan switch client dan switch utama dengan router
Gambar 4.7 Trunking Port Switch
Perintah interface range fastEthernet 0/1-9 digunakan untuk masuk ke dalam interface configuration mode untuk port fastethernet 0/1 sampai fasethernet 0/9. Perintah switchport mode trunk digunakan untuk menset port pada catalyst 2950 ke mode trunking. Perintah description digunakan untuk memberi keterangan pada interface. Pembuatan VTP mode server bertujuan untuk memudahkan dalam setting dan manajemen VLAN. Setting VLAN hanya dilakukan pada switch utama saja.
Gambar 4.8 VTP Server
Perintah vtp mode server digunakan untuk menset VTP pada switch menjadi server. Pada kondisi default, switch 2960 telah berada pada mode server, sehingga muncul keterangan Device mode already VTP SERVER. Perintah vtp domain pmd digunakan untuk menset domain VTP pada sebuah switch ke nama yang disebutkan “PMD” adalah nama dari VTP Domain
4.8
Troubleshooting Troubleshooting kabel dan penyambungan menggunakan perangkat yang disebut
cable texter, yang terdiri dari dua bagian, satu unit yang besar diletakkan dikabel yang menyambung ke server dan unit lainnya disambungkan ke konektor komputer client.
5. PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Hasil dari penelitian dan analisa dari bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa : a) Setiap ruangan terdapat switch managable. Pembuatan VLAN dengan cara menkonfigurasi port pada switch managable sehingga setiap switch terdapat beberapa VLAN. Setiap VLAN mewakili bagian yang berbeda, sehingga dalam setiap suatu VLAN tidak dapat terkoneksi dengan VLAN yang lain meskipun dalam satu switch yang sama. b) Pada router terdapat IP Publik dan Ip Lokal. Dengan teknologi NAT pada router IP Publik dapat terkoneksi dengan IP Lokal, sehingga setiap VLAN dapat terkoneksi internet. c) Perancangan VLAN pada Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa dapat disimulasikan dengan Packet Tracer 5.3 sebagai berikut :
Gambar 5.1 Simulasi Jaringan VLAN 5.2
Saran Adanya saran bagi perancangan VLAN pada Balai Pemberdyaan masyarakat
Desa Yogyakartat akan sangat mendukung dan menambah kualitas jaringan, diantaranya :
a) Penerapan security dan proxy server pada jaringan belum maksimal. Diharapkan untuk penelitian mendatang agar mencatumkan security dan pemakaian proxy server. b) Pada perancangan VLAN ini belum mencantumkan teknologi VOIP untuk komunikasi antar bagian dengan memanfaatkan jalur telepon. c) Penelitana ini masih banyak kekurangan dan selalu terbuka akan masukan ataupun kritik untuk menjadikan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto,HM 2005 Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis / HM. Jogiyanto;Yogyakarta; Andi
Lammle, 2004, CCNA Study Guide / Tood Lammle : Jakarta :Elex Media Komputindo
Syafrizal, M 2005. Pengantar Jaringan Komputer / Melwin Syafrizal; Yogyakarta : ANDI.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir. 1999. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset Dodit Supriyanto. 2008. Buku Pintar Pemrograman PHP. Bandung:OASE Media. Hanif Al Fatta. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Infromasi. Yogyakarta: Andi Offset. Jogiyanto Hartono. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Lukmanul Hakim.2010. Trik Rahasia Master PHP Terbongkar Lagi. Yogyakarta: Lokomedia M.Suyanto. 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset. M.Suyanto. 2003. Strategi Periklanan Pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta: Andi Offset Nugroho Bunafit. 2004. Php dan MySQL dengan Editor Dreamweaver MX. Yogyakarta: Andi Offset.