ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN TESTBED MULTICAST MPLS VPN DENGAN TRAFFIC ENGINEERING DAN QoS DI PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BPPT Randy Prasetio Adri Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Gani Abdullah Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia dan
Irfan Yuta Pratama Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstrak Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk merepresentatifkan Internet Service Provider di dalam jaringan testbed PTIK BPPT. Pada pembuatan skripsi ini metodologi yang digunakan adalah Plan-Design-Implement-Operate-Optimize (PDIOO). Perancangan dibuat untuk mendukung jaringan multicast untuk video streaming menggunakan teknologi MPLS VPN dengan traffic engineering dan QoS. Parameter-parameter yang digunakan dalam pengaplikasian traffic engineering adalah bandwidth, jitter, dan packet loss. Adapun hasil pengimplementasian ini diharapkan dapat merepresentasikan sebuah Internet service provider yang berbasis Multicast MPLS VPN dengan traffic engineering dan QoS dalam menjalankan layanan video streaming. Simpulan jaringan Multicast MPLS VPN dengan traffic engineering dan QoS dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan dalam memberikan jaminan terhadap kualitas layanan yang diberikan. Kata Kunci : Traffic Engineering, Multicast, MPLS VPN, QoS
1. Pendahuluan Seiring dengan berkembangnya teknologi komputer sekarang ini tidak menutup kemungkinan bila metode yang digunakan dalam membangun sebuah jaringan komputer juga turut berkembang. Dalam dunia perkantoran, jaringan komputer sangat dibutuhkan sekali untuk melakukan proses transfer data untuk kelancaran proses kerja dan mempersingkat waktu pekerjaan. Memperhatikan tipikal metode transfer data, merupakan hal yang penting dalam membangun sebuah jaringan. Karena sebagai pekerja jaringan kita harus mengetahui betul apakah kebutuhan jaringan yang harus dipenuhi di suatu perkantoran. Ada tiga cara dalam mentrasfer data pada sebuah jaringan, yaitu unicast, multicast, dan broadcast. Unicast adalah metode transfer data point to point, yakni pengiriman yang hanya bisa dilakukan oleh satu pengirim dan satu penerima. Multicast adalah metode transfer data yang dilakukan oleh satu pengirim ke suatu grup atau kelompok yang sudah ditetapkan di dalam sebuah jaringan muticast tersebut. Broadcast adalah metode transfer data dari satu pengirim ke semua penerima yang berada di dalam suatu jaringan. Didalam skripsi ini digunakan metode pengiriman multicast dalam melakukan pengujian transfer data. Selain itu kecepatan transfer data menjadi masalah yang sering dialami dalam jaringan komputer yang dirancang. Sehingga proses transfer data menjadi lebih lambat dan membutuhkan waktu yang lama. Sehingga pengguna sering mengeluh dengan lambatnya kecepatan jaringan yang ada. Dengan demikian, dibuatlah sebuah jaringan komputer dengan memanfaatkan teknologi berbasis Multiprotocol Label Switching (MPLS). Teknologi MPLS memanfaatkan layer 2 (switching) dan layer 3 (routing). MPLS merupakan sistem yang
membantu mempercepat koneksi pada jaringan komputer sebagai kebutuhan sehari - hari dalam mendapatkan data yang dibutuhkan. Dalam hal ini Traffic Engineering (TE) dan Quality of Service (QoS) sangat diperhatikan untuk mendapatkan performa yang baik. Dalam jaringan berbasis MPLS ini secara teoritis dapat meningkatkan kelancaran transfer data. Kecepatan transfer data bisa didapatkan dengan memanfaatkan pengaturan TE dan QoS yang telah terdistribusi pada paket MPLS yang telah terpasang. Dalam penelitian ini akan diterapkan teknologi Multicast MPLS VPN dan menggunakan traffic engineering dengan QoS di jaringan berskala lab (testbed) di Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT. Hal ini juga bertujuan agar penelitian dapat diterapkan pada jaringan backbone dengan skala yang lebih besar seperti di Internet Service Provider.
2. Metodologi Penulisan skripsi ini, metodologi yang akan dipakai adalah metode yang telah dikembangkan Cisco, Inc. yaitu Plan-Design-Implement-Operate-Optimize (PDIOO). Berikut penjelasan tentang apa yang dilakukan setiap fase tersebut. •
Tahap Perencanaan (Plan) Kebutuhan jaringan yang di inginkan PTIK - BPPT dalam riset berskala testbed diidentifikasi secara rinci dan identifikasi pengguna yang membutuhkan layanan jaringan.
•
Tahap Perancangan (Design) Melakukan perancangan jaringan secara logical dan physical sesuai dengan yang dibutuhkan pada tahap fase perencanaan.
•
Tahap Implementasi (Implement)
Setelah rancangan sudah disetujui oleh pihak PTIK - BPPT, selanjutnya
akan
dilakukan implementasi di dalam testbed. •
Tahap Operasi (Operate) Tahap operasi adalah pengujian terakhir dari efektifitas rancangan yang kita buat. Pada tahap ini, jaringan diamati untuk melihat performa dan masalah yang ada. Semua itu dilakukan sebagai input pada tahap optimasi.
•
Tahap Optimalisasi (Optimize) Ouput yang keluar dari tahap operasi akan dianalisa dan diperbaiki, baik sebelum maupun sesudah terjadi masalah. Apabila terlalu banyak masalah pada jaringan, perancangan ulang sangat diperlukan.
2.1.
Perancangan Dengan ketersediaan perangkat yang ada di PTIK – BPPT, maka perancangan logical dan physical untuk jaringan yang akan dibuat adalah sebagai berikut : 2.1.1 Perancangan Sistem Logical Tabel 2.1 Spesifikasi Sistem Logical yang Akan Dibangun Sistem Logical
Keterangan
MPLS
1.Berjenis MPLS VPN
Multicast
1.Transfer data secara multicast
Traffic Engineering
1.Model Tunneling 2.Explicit route
Quality of Service
1.Berjenis Diffserv
2.1.2
Perancangan Sistem Physical (Topologi Jaringan)
Tabel 2.2 Spesifikasi Sistem Physical yang Akan Dibangun Keterangan CE_A
Router Cisco 2611
CE_B
Multilayer Switch Cisco3560
CE_C
Multilayer Switch Juniper ex-3200
PE1
Router Cisco 3845
PE2
Router Cisco 7200
P1
Router Cisco 2811
P2
Router Cisco 2811
Gambar pada berikut adalah physical topologi setelah perancangan (gambar 2.1).
Gambar 2.1 Gambar Physical Topologi Sesudah Perancangan Perancangan topologi pada gambar 2.1 dibuat berdasarkan keterbatasan perangkat yang dimiliki oleh PTIK – BPPT. Skenario trafik, akan dialirkan data video berstandar HD berformat 720p dengan metode streaming secara multicast
menggunakan VLC. Standar HD dipilih karena akan menghasilkan gambar yang berkualitas, contohnya bila pengirim menampilkan gambar seperti flowchart, maka sisi penerima akan melihat flowchart tersebut secara detil. Komputer server melakukan streaming secara multicast dengan tujuan multicast grup 224.2.2.2 lalu komputer host dari CE_A dan CE_C yang tergabung dalam grup tersebut dapat menerima paket streaming dari server. Komputer server akan berperan sebagai pengirim video streaming secara multicast. Adapun besarnya bandwidth untuk pelanggan akan dibatasi setara dengan nilai sebuah sirkuit E1 (E1 line), layanan yang umum disewakan kepada pelanggan oleh Internet Service Provider, yaitu sebesar 2,048 mbps, dengan jaminan bandwidth sebesar 2 mbps untuk layanan video streaming. Perancangan physical topologi Multicast berbasis MPLS VPN Traffic Engineering ini terbagi menjadi beberapa tahapan
2.2.
Implementasi Pengimplementasian rancangan Multicast MPLS VPN Traffic Engineering dengan Quality of Service dilakukan pada jaringan testbed berskala lab dengan metode transfer data multicast. Proses implemetasi dimulai dari awal hingga terbentuknya sebuah jaringan testbed yang benar-benar sesuai dengan hasil rancangan yang telah dibuat. Jaringan testbed PTIK BPPT ini tidak terhubung ke luar area lab, sehingga aliran data yang melewati jaringan testbed hanya aliran data yang telah ditentukan sebelumnya. Perangkat jaringan yang digunakan adalah berupa router, multi-layer switch, dan switch yang merupakan keluaran pabrikan Cisco dan Juniper yang telah mendukung
penggunaan teknologi Multicast MPLS VPN dan Traffic Engineering dengan Quality of Service. Masing-masing unit memiliki spesifikasi; dua interface Fast Ethernet dan dua interface serial dengan metode transfer data unicast dan multicast, sedangkan untuk komputer server merupakan keluaran pabrikan IBM. Perangkat yang digunakan pada jaringan testbed PTIK BPPT ini terdiri dari beberapa router, switch, dan multi-layerswitch keluaran pabrikan Cisco dan Juniper. Semua perangkat yang digunakan sudah mendukung teknologi Multicast MPLS VPN. Pada jaringan testbed ini, terdapat satu pelanggan VPN yaitu VPN1, yang setiap site pelanggannya terhubung melalui cloud MPLS. Perangkat yang digunakan pelanggan adalah router Cisco 2611 pada Customer Edge (CE) A, multi-layer switch Cisco 3560 pada Customer Edge (CE) B, dan multilayer switch Juniper EX3200 pada Customer Edge (CE) C yang tergabung dalam satu VPN yang kami beri nama VPN1. Perangkat yang berada di dalam cloud MPLS terdiri dari dua buah router Provider Edge (PE), yaitu router Cisco 3845 pada Provider Edge (PE) 1 dan router Cisco 7200 pada Provider Edge (PE) 2. Untuk router Provider (P) digunakan dua buah router, yaitu router Cisco 2811 pada Provider (P) 1 dan Provider (P) 2. Protokol routing yang digunakan di dalam cloud MPLS adalah protokol routing OSPF dengan area 100. Jaringan CE_A menggunakan IP subnet 192.168.12.0/24, CE_B menggunakan IP subnet 192.168.200.0/24, sedangkan jaringan CE_C menggunakan IP subnet 192.168.101.0/24. Koneksi antara CE_A dan PE1 menggunakan IP subnet 192.168.1.12/30. Koneksi antara CE_C dan PE1 menggunakan IP subnet 192.168.1.4/30, dan Koneksi antara CE_B dan PE2 menggunakan subnet IP
192.168.1.8/30. IP untuk interface loopback 0 router CE_A adalah 8.8.8.8/32, IP untuk interface loopback 0 router CE_C adalah 9.9.9.9/32 dan IP untuk interface loopback 0 router CE_B adalah 7.7.7.7/32. Untuk pembagian IP address pada router pelanggan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.3 – Pembagian IP Address Router Pelanggan Router Loopback 0
IP Address
Interface
CE_A
192.168.12.1/24
Fa0/0
192.168.1.14/30
Se 0/0/0
CE_B
8.8.8.8/32
7.7.7.7/32
192.168.200.1/24 Ge 0/7 192.168.1.10/30
CE_C
9.9.9.9/32
Ge 0/5
192.168.101.1/24 Ge 0/0/6 192.168.1.6/30
Ge 0/0/5
Jaringan cloud MPLS VPN keseluruhan-nya menggunakan subnet mask 30 yang biasa digunakan untuk koneksi point-to-point. IP subnet yang digunakan antara lain subnet 172.16.1.0/30 untuk koneksi antara PE1 dengan P1, subnet 172.16.1.8/30 untuk koneksi antara PE1 dengan P2, subnet 172.16.1.4 untuk koneksi antara P1 dengan PE2, subnet 172.16.1.12 untuk koneksi P2 dengan PE2. Sedangkan IP yang digunakan untuk interface loopback 0 tiap router pada cloud MPLS VPN adalah 1.1.1.1/30 untuk router PE1, 2.2.2.2/30 untuk router P1, 4.4.4.4/30 untuk router P2, 5.5.5.5 untuk router PE2. Pembagian alamat IP di dalam cloud MPLS dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.4 – Pembagian IP Address Router Pada Cloud MPLS Router Loopback 0
IP Address
Interface
PE1
172.16.1.1/30
Ge-0/0
172.16.1.5/30
Ge-0/1
172.16.1.2/30
Fe-0/0
172.16.1.9/30
Fe-0/1
172.16.1.6/30
Fe-0/0
172.16.1.13/30
Fe-0/1
172.16.1.8/30
Ge-0/1
172.16.1.14/30
Ge0/3
P1
P2
PE2
1.1.1.1/32
2.2.2.2/32
4.4.4.4/32
5.5.5.5/32
Koneksi antara router Customer Edge (CE) dengan router Provider Edge (PE) menggunakan protokol routing static. Setiap routing client yang masuk ke router PE akan di simpan di routing table. Lalu, IP address diubah menjadi VPNv4, dimana VPNv4 adalah IP versi ke 4 yang ditambahkan 64 bit label yang berisi route targe untuk melakukan export dan import rute sebuah VRF. Protokol routing yang digunakan di dalam cloud MPLS adalah OSPF dengan loopback 0 sebagai router-id dan berada pada area 0. Di dalam cloud MPLS juga terdapat protokol MP-BGP, yang merupakan ekstensi dari protokol routing BGP. Protokol MP-BGP berfungsi untuk melewatkan Route Distinguisher dari client A dan client C dari site 1 ke client B di site 2 dan sebaliknya. Route Distingusher untuk VPN1 adalah 50:1. Protokol routing yang digunakan oleh client menggunakan protokol routingstatic, sehingga terjadi redistribute antara routing static dengan MPBGP pada router PE1 dan router PE2.
2.3.
Evaluasi Untuk melihat apakah hasil implementasi yang sudah dilakukan pada jaringan testbed Multicast MPLS VPN Traffic Engineering berjalan sesuai dengan yang diharapankan atau tidak, maka dibutuhkan suatu proses pengujian. Disini akan dilakukan pengujian sebagai evaluasinya. Evaluasinya yaitu berupa pengujian fungsional jaringan dengan menggunakan perintah ping dan tracert, serta sniffing paket data dengan perangkat lunak Wireshark dan pingtunnel; Pengujian Kinerja Jaringan Dengan Perangkat Lunak Jperf; Pengujian Kinerja Jaringan Dengan Perangkat Lunak VLC.
Berikut ini adalah hasil pengujian fungsional dengan
menggunakan wireshark dan pengujian kinerja dengan menggunakan jperf. 2.3.1. Hasil pengujian fungsional dengan menggunakan wireshark
Gambar 2.2 – Hasil Sniffing Video Streaming Pada gambar 2.2 diatas adalah hasil sniffing untuk kelas VIDEO yang menuju port UDP 1234. Terlihat bahwa nilai bit pada Diffserv Services field adalah DSCP CS
5 dan pada header MPLS memiliki MPLS Experimental Bits 5 dan IP multicast sudah dapat terlihat dari hasil sniffing. Hal ini menunjukan bahwa secara funsionalitas, jaringan sudah berjalan dengan baik. 2.3.2. Hasil pengujian kinerja jaringan dengan menggunakan jperf
Gambar 2.3 Jperf pada sisi server dengan port 1234
Pada gambar 2.3 terlihat percobaan ini menghasilkan throughput sebesar 244 KBytes/sec (1952 Kbits/sec), jitter sebesar 0.018 ms dan packet loss 5/10205(0,049%). Data ini membuktikan bahwa hasil yang didapatkan sudah sesuai dengan yang diharapkan.
3. Kesimpulan Setelah melakukan evaluasi terhadap analisa dan perancangan jaringan testbed yang telah diimplementasikan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Dari tiga langkah pengujian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa topologi baru yang dibangun dari client menuju server sudah berjalan melalui MPLS cloud dengan pengujian fungsional yaitu ping dan traceroute. 2. Dari hasil evaluasi menggunakan Jperf/Iperf, bandwith yang sudah ditentukan untuk kelas paket VIDEO terbukti mendapat jaminan sesuai dengan apa yang sudah disepakati. 3. Dengan pengujian video menggunakan VLC, dapat disimpulkan bahwa hasil streaming video dapat berjalan dengan baik, berdasarkan hasil uji throughput, jitter, dan packet loss. 4. Client yang tergabung dalam grup multicast dapat menerima packet video streaming dengan baik, sedangkan client yang tidak tergabung dengan grup multicast tidak dapat menerima packet video streaming dari server.
Daftar Pustaka [1] De Ghein, Luc, (2007). MPLS Fundamental. Cisco Press. Amerika Serikat. [2] Dwicaksono, Prabowo, dkk. Skripsi Universitas Bina Nusantara, (2011), Analisis dan Pengujian Traffic Engineering (TE) Pada Jaringan Testbed MPLS VPN di Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT. [3]Stallings. William, (2004). Computer Networking With Internet Protocols and Technology. Prentice Hall. [4] Tanenbaum, Andrew S, (1996). Jaringan Komputer (edisi bahasa Indonesia) = Computer Networks.Jilid 1. Prenhallindo [5] Tanenbaum, Andrew S., Priatna, Gurnita, Indarto, Purnomo Wahyu (1997). Jaringan Komputer (edisi bahasa Indonesia) = Computer Networks.Jilid 2. Prenhallindo. [6] Cisco Networking Academy Program.(2006).Cisco Module ver. 4.0
http://cnap.binus.ac.id/ [7]
Rasyid,
Rafdian.
Experiment
Cisco
MPLS-L3VPN
Dengan
GNS3.
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads//2008/07/rafdian-experiment-mpls-dengangns3.pdf [8] Cisco. MPLS Traffic Engineering—Diffserv Aware (DS-TE). http://www.cisco.com/en/US/docs/ios/12_2s/feature/guide/fsdserv3.pdf [9] Cisco, Multicast MPLS VPN http://www.cisco.com/en/US/docs/ios/12_2s/feature/guide/fs_mvpn.html [10] Juniper, Multicast http://www.juniper.net/techpubs/en_US/junos10.1/information-products/pathwaypages/config-guide-multicast/config-guide-multicast.html [11] Metode yang Dipakai Pada Penulisan Skripsi Ini “PDIOO” (Planning Design Implementation Operation Optimization) http://www.ciscopress.com/articles/ article.asp?p=328773 [12] Eric Osbourne, Ajay Simha. (2002). Traffic Engineering with MPLS. Cisco Press. Amerika Serikat. [13] Wikipedia Wendell Odom. (2008). CCENT/CCNA ICND1 Official Exam Certification Guide. Cisco Press. Amerika Serikat.
ANALYSIS AND DESIGN NETWORK TESTBED MULTICAST MPLS VPN WITH TRAFFIC ENGINEERING AND QoS IN CENTRAL OF INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY BPPT Randy Prasetio Adri Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Gani Abdullah Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia dan
Irfan Yuta Pratama Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstract The purpose of this thesis is to presented Internet Service Provider in the testbed network PTIK BPPT. In making this thesis the methodology used was Plan-DesignImplement-Operate-Optimize (PDIOO). The design is made to support the multicast for video streaming network using MPLS VPN technology with traffic engineering and QoS. The parameters used in the application of traffic engineering is bandwidth, jitter, and packet loss. The results of the implementation is expected to represent an Internet service provider based Multicast MPLS VPN with traffic engineering and QoS in video streaming service running. Conclusion The Multicast MPLS VPN network with traffic engineering and QoS can be run as expected in providing assurance to the quality of services provided. Keywords: Traffic Engineering, Multicast, MPLS VPN, QoS
1. Preliminary Along with the development of today's computer technology it is possible if the methods used in building a computer network also developed. In the world of offices, a computer network is needed at all to do the data transfer process to a smooth work process and shorten the time of employment. Noting the typical method of data transfer, is essential in building a network. Because as a network worker we need to know exactly what the network needs to be met in an office. There are three ways to transfer data on a network, ie unicast, multicast, and broadcast. Unicast is a method of point to point data transfer, the delivery can only be done by a single sender and a receiver. Multicast is a method of data transfer is performed by a sender to a group or groups that have been defined in such a network muticast. Broadcast is a method of transferring data from one sender to all receivers that are within a network. Within this thesis is used in multicast delivery methods to test data transfer. Besides data transfer speed of a problem that is often experienced in computer networks are designed. So that the data transfer process is slower and takes a long time. So users often complain of the slow speed of existing networks. Thus, they invented a computer network by leveraging technologybased Multiprotocol Label Switching (MPLS). MPLS technology utilizing layer 2 (switching) and layer 3 (routing). MPLS is a system that helps speed up computer network connections on the need for a day - day in getting the required data. In this case the Traffic Engineering (TE) and Quality of Service (QoS) is considered to obtain good performance. In MPLS-based network
could theoretically improve the smooth transfer of data. Data transfer speeds can be obtained by utilizing the TE and QoS settings that have been distributed in MPLS packets that have been installed. In this study will apply the technology and using Multicast MPLS VPN traffic engineering with QoS in the lab-scale networks (testbed) at the Center for Information and Communication Technology BPPT. It is also intended that the research can be applied to the backbone network with a larger scale such as the Internet Service Provider.
2. Methodology Writing this thesis, the methodology to be used is a method that has been developed Cisco, Inc. the Plan-Design-Implement-Operate-Optimize (PDIOO). Here's an explanation of what each of these phases. •
Planning Phase (Plan) Network needs in want PTIK - BPPT identified in the researchscale testbed in detail and identify users who require network services.
•
Design Phase (Design) Do the designing logical and physical network as required in the planning stages.
•
Implementation Phase (Implement) Once the design has been approved by the PTIK - BPPT, then the implementation will be done in the testbed
•
Operation Phase (Operate)
Surgery is the last stage of testing of the effectiveness of the design that we created. At this stage, the network is observed to see the performance and problems. All was done as an input in the optimization stage. •
Optimization Phase (Optimize) Ouput is out of the operations phase will be analyzed and improved, both before and after a problem occurs. If too many problems on the network, the redesign is necessary.
2.1. Design With the availability of existing devices in PTIK - BPPT, then the logical and physical design for the network to be created are as follows: 2.1.1 Design of Logical Systems Table 2.1 Logical System Specifications are to be set Logical Systems
Information
MPLS
1.Diversiform MPLS VPN
Multicast
1.Transfer data in multicast
Traffic Engineering
1.Model Tunneling 2.Explicit route
Quality of Service
1 Diversiform Diffserv
2.1.2 Physical Design System (Network Topology) Table 2.2 Physical System Specifications are to be set
Keterangan
CE_A
Router Cisco 2611
CE_B
Multilayer Switch Cisco3560
CE_C
Multilayer Switch Juniper ex‐3200
PE1
Router Cisco 3845
PE2
Router Cisco 7200
P1
Router Cisco 2811
P2
Router Cisco 2811
The following image on the physical topology after design (figure 2.1).
Topology design in Figure 2.1 is based on the limitations of the devices owned by PTIK - BPPT. Traffic scenarios, will be streamed data
format of 720p HD video standards with a multicast streaming methods using VLC. HD standard was chosen because it will produce a quality image, for example when sending an image display such as a flowchart, then the recipient will see the detailed flowchart. Computer server to stream in multicast to multicast group 224.2.2.2 and destination computer and the host of CE_A CE_C who are members of the group can receive the packet stream from the server. The computer server will act as the sender of a multicast video streaming. The amount of bandwidth to the customer will be limited to a circuit equivalent to the value of E1 (E1 line), public services rented to customers by Internet Service Provider, that is equal to 2.048 Mbps, with guaranteed bandwidth of 2 mbps for video streaming services. Multicast-based physical topology design of MPLS VPN Traffic Engineering is divided into several stages
2.2. Implementation Implementation of the draft Traffic Engineering Multicast MPLS VPN with Quality of Service performed on lab-scale testbed network with multicast data transfer method. Implemetasi process starts from the beginning to the formation of a network testbed that is really consistent with the plan already made. BPPT PTIK testbed network is not connected to the outside area of the lab, so the flow of data through the network testbed only data stream that has been predetermined. The device used is a network of routers, multi-layer switch, and switch to an output of manufacturer Cisco and Juniper who have supported the use of technology Multicast MPLS VPN and Traffic Engineering with Quality of
Service. Each unit has a specification; two Fast Ethernet interfaces and two serial interface with data transfer method of unicast and multicast, while for a server computer manufacturer IBM output. The device used on a network testbed PTIK BPPT consists of multiple routers, switches, and multi-output layerswitch manufacturer Cisco and Juniper. All devices used already supports Multicast MPLS VPN technology. On this testbed network, there is one that is VPN1 VPN customers, each customer site is connected through the MPLS cloud. The device used Cisco 2611 router customer is on the Customer Edge (CE) A multi-layer switch Cisco 3560 at the Customer Edge (CE) B, and multi-layer Juniper EX3200 switches on the Customer Edge (CE) C is incorporated in a single VPN we named VPN1. Devices inside the MPLS cloud consists of two pieces of Provider Edge router (PE), the Cisco 3845 router on the Provider Edge (PE) 1 and the Cisco 7200 router on the Provider Edge (PE) 2. For Provider router (P) used two routers, the Cisco 2811 router on the Provider (P) 1 and Provider (P) 2. Routing protocols used in the MPLS cloud is a routing protocol OSPF with area 100. CE_A network using IP subnet 192.168.12.0/24, 192.168.200.0/24 CE_B use IP subnet, while the network using the IP subnet 192.168.101.0/24 CE_C. CE_A and connections between PE1 using IP subnet 192.168.1.12/30. CE_C and connections between PE1 using IP subnet 192.168.1.4/30, and the connection between CE_B and PE2 use IP subnet 192.168.1.8/30. IP for the loopback interface is 8.8.8.8/32 0 CE_A router, the IP for the loopback
interface is 9.9.9.9/32 0 CE_C router and IP for the loopback 0 router interface is 7.7.7.7/32 CE_B. For the IP address of the router distribution customers can be seen in the table below. Table 2.3 - Division of Customer Router IP Address Router Loopback 0
IP Address
Interface
CE_A
192.168.12.1/24
Fa0/0
192.168.1.14/30
Se 0/0/0
CE_B
8.8.8.8/32
7.7.7.7/32
192.168.200.1/24 Ge 0/7 192.168.1.10/30
CE_C
9.9.9.9/32
Ge 0/5
192.168.101.1/24 Ge 0/0/6 192.168.1.6/30
Ge 0/0/5
MPLS VPN network cloud his overall use of subnet mask 30 which is used to connect point-to-point. IP subnet that is used among others for the 172.16.1.0/30 subnet connections between PE1 to P1, subnet 172.16.1.8/30 to the connection between PE1 to P2, subnet 172.16.1.4 to the connection between the PE2 P1, P2 subnet 172.16.1.12 for connection with PE2. While IP is used for loopback interface 0 each router in the MPLS VPN cloud is 1.1.1.1/30 to router PE1, 2.2.2.2/30 to router P1, P2 4.4.4.4/30 to router, router 5.5.5.5 to PE2. Distribution of IP addresses within the MPLS cloud can be seen in the table below.
Table 2.4 - Distribution Router IP Address In MPLS Cloud Router Loopback 0
IP Address
Interface
PE1
172.16.1.1/30
Ge-0/0
172.16.1.5/30
Ge-0/1
172.16.1.2/30
Fe-0/0
172.16.1.9/30
Fe-0/1
172.16.1.6/30
Fe-0/0
172.16.1.13/30
Fe-0/1
172.16.1.8/30
Ge-0/1
172.16.1.14/30
Ge0/3
P1
P2
PE2
1.1.1.1/32
2.2.2.2/32
4.4.4.4/32
5.5.5.5/32
Connection between Customer Edge router (CE) and Provider Edge router (PE) using a static routing protocol. Each routing client coming into the PE router will be stored in the routing table. Then, the IP address changed to VPNv4, where VPNv4 is IP version 4 is added to a label that contains the 64 bit route targe to perform export and import routes a VRF. Routing protocols used in the MPLS cloud is in loopback 0 as the OSPF router-id and is in area 0. In the MPLS cloud also contained MP-BGP protocol, which is an extension of the BGP routing protocol. MP-BGP protocol serves to pass the Route Distinguisher from client A and client C from site 1 to client B at site 2 and vice versa. Route Distingusher to VPN1 is 50:1. Routing protocol used by the client using routingstatic protocol, resulting
in static routing redistribute between the MP-BGP on router PE1 and PE2 router.
2.3. Evaluation To see if the implementation was done on a testbed network Multicast VPN MPLS Traffic Engineering run in accordance with the diharapankan or not, it takes a process of testing. Here will be tested as an evaluation. The evaluation of functional testing of the network using ping and tracert commands, and sniffing data packets with the Wireshark software and pingtunnel; With Network Performance Testing Software Jperf; With Network Performance Testing Software VLC. The following are the results of functional tests using wireshark and performance testing using jperf. 2.3.1.1.
Results of functional tests using wireshark
Figure 2.2 - Results Sniffing Video Streaming In the figure 2.2 above is the result of sniffing to the VIDEO class to UDP port 1234. Seen that the value of bits in the DSCP field Diffserv Services
CS 5 and the MPLS header has the MPLS Experimental Bits 5 and IP multicast can already be seen from the results of sniffing. This indicated that the funsionalitas, the network is running properly. 2.3.1.2.
The results of performance testing the network using jperf
Figure 2.3 Jperf on the server side to port 1234 Look at figure 2.3 it produces throughput experiments of 244 Kbytes / sec (1952 Kbits / sec), at 0018 ms jitter and packet loss 5/10205 (0.049%). These data prove that the results obtained are as expected.
3. Conclusion After an evaluation of the analysis and design of testbed networks that have been implemented, it can be concluded that: 1. Of the three-step test that has been done, it can be concluded that the new topology is built from client to server is already running through the MPLS cloud with functional testing of the ping and traceroute.
2. From the evaluation results using Jperf / Iperf, bandwidth specified for the class VIDEO package proved to be guaranteed in accordance with what has been agreed. 3. By testing the video using VLC, it can be concluded that the streaming video can work well, based on the results of the test throughput, jitter, and packet loss. 4. Clients who are members of a multicast group can receive a packet video streaming well, while the client is not affiliated with the group can not receive the multicast packet video streaming from the server.
Bibliography [1] De Ghein, Luc, (2007). MPLS Fundamental. Cisco Press. Amerika Serikat. [2] Dwicaksono, Prabowo, et al. Thesis University of Bina Nusantara, (2011), Analysis and Testing of Traffic Engineering (TE) in MPLS VPN network testbed at the Center for Information and Communication Technology BPPT. [3] Stallings. William, (2004). Computer Networking With Internet Protocols and Technology. Prentice Hall. [4] Tanenbaum, Andrew S, (1996). Computer Network (Indonesian edition) = Computer Networks.Jilid 1. Prenhallindo [5] Tanenbaum, Andrew S., Priatna, Gurnita, Indarto, Purnomo Revelation (1997). Computer Network (Indonesian edition) = Computer Networks.Jilid 2. Prenhallindo. [6] Cisco Networking Academy Program. (2006). Cisco Module ver. 4.0 http://cnap.binus.ac.id/ [7] Rashid, Rafdian. Cisco MPLS-L3VPN Experiment With GNS3. http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads//2008/07/rafdian-experiment-mpls-dengangns3.pdf [8] Cisco. MPLS Traffic Engineering-Aware Diffserv (DS-TE). http://www.cisco.com/en/US/docs/ios/12_2s/feature/guide/fsdserv3.pdf
[9] Cisco, Multicast MPLS VPN http://www.cisco.com/en/US/docs/ios/12_2s/feature/guide/fs_mvpn.html [10] Juniper, Multicast http://www.juniper.net/techpubs/en_US/junos10.1/information-products/pathway-pages/config-guidemulticast/config-guide-multicast.html
[11] Methods Used In This Thesis Writing "PDIOO" (Planning Design Implementation Operation Optimization) http://www.ciscopress.com/articles/ article.asp? p = 328 773 [12] Eric Osbourne, Ajay Simha. (2002). Traffic Engineering with MPLS. Cisco Press. The United States. [13] Wikipedia Wendell Odom. (2008). CCENT / CCNA ICND1 Official Exam Certification Guide. Cisco Press. The United States.