ANALISIS DAN PERANCANGAN IKLAN TELEVISI STUDI KASUS PADA NURY GIPSUM KLATEN
Naskah Publikasi
diajukan oleh Puput Septiwulandari 09.12.4217
kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2013
ANALYSIS AND DESIGN OF TELEVISION ADVERTISING OF CASE STUDY IN NURY GIPSUM KLATEN
ANALISIS DAN PERANCANGAN IKLAN TELEVISI STUDI KASUS PADA NURY GIPSUM KLATEN
Puput Septiwulandari Amir Fatah Sofyan Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Nury Gipsum is a store that provides various types of gypsum that can shapely your home. Ads that will be made is to introduce to the general public Nury Gipsum about and how to manufacture gypsum products using quality materials. In this paper explained about the process of making television commercials to introduce Nury Gipsum products provided to the public. By utilizing multimedia development such as visual and three-dimensional effects are expected to attract more attention and easy delivery of advertising messages. In the ad creation process using Adobe After Effect CS6, Adobe Premiere CS6, Adobe Illustrator CS6, Cinema 4D, dan Mocha AE Pro 3 Making this ad through three stages of preproduction stage, stage production, and postproduction stage. Pre production stage is the stage of invention ideas, planning and preparation. In the production phase includes the process of shooting. And postproduction is a stage where it does the capturing and editing videos ready to be aired.
Keywords: Multimedia, Advertising, Nury Gypsum
1.
Pendahuluan Di era globalisasi seperti saat ini, menuntut persaingan bisnis menjadi begitu ketat, sehingga kehadiran teknologi komputer akan menjadi sangat krusial bagi keberhasilan setiap bisnis. Komputer tidak lagi menjadi kebutuhan pendukung tapi telah menjadi kebutuhan pokok.
Selain
kebutuhan
akan
komputer,
aplikasi
multimedia yang juga turut berkembang sangat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya pada bidang promosi atau iklan yang berperan sebagai media promosi baik barang, jasa, perusahaan atau instansi. Namun masih ada pula yang memanfaatkan media cetak dan radio untuk promosi. Antusias masyarakat terhadap promosi atau iklan melalui media cetak dan radio sudah dirasa biasa. Namun dengan adanya multimedia, iklan atau promosi yang disajikan akan lebih menarik dan menambah minat masyarakat terhadapa barang, jasa maupun instansi yang akan dipromosikan. Dengan membuat iklan dengan menerapkan aplikasi multimedia yang berisi teks, gambar, suara, video, dan animasi akan berpengaruh terhadap antusiasme masyarakat. Ditambah lagi dengan penggunaaan animasi 3D yang akan menambah daya tarik. Karena dengan multimedia semua aspek yang akan disuguhkan dan informasi yang akan disampaikan akan terwakili dengan jelas. Selain itu, dengan multimedia akan menambah antusiasme masyarakat terhadap produk, jasa, maupun instansi yang dipromosikan, dengan iklan multimedia ini akan mudah diterima oleh masyarakan dan juga lebih mudah dipahami. Nury Gipsum adalah toko jasa bangunan yang beralamat di Jl. Manisrenggo – Prambanan, Losari, Solodiran, Manisrenggo, Klaten. Toko Nury gipsum menyediakan berbagai macam gipsum dengan motif yang bervariasi. Pelanggan yang akan membeli gipsum juga dapat memilih motif gipsum sesuai dengan keinginan. Pembuatan gipsum dilakukan di toko Nury gipsum dengan menggunakan bahn-bahan yang berkualitas. Selain menyediakan berbagai jenis gipsum, Nury gipsum juga melayani jasa pemasangan gipsum. Namun promosi yang dilakukan Nury Gipsum saat ini dapat dikatakan masih minimal. Dengan adanya permasalahan tersebut, diharapkan dengan adanya media iklan dengan berbasis pada multimedia ini penyebaran informasi tentang Nury Gipsum dapat lebih efektif dan efisien. Iklan berbasis multimedia ini pun juga akan berpengaruh pada jangkauan penyebaran informasi tentang Nury Gipsum pun dapat lebih luas, misalnya saja dengan mempromosikannya melalui televisi lokal yang ada di Yogyakarta. Sehingga diharapkan dengan adanya iklan ini dapat meningkatkan jumlah pelanggan di Nury Gipsum.
2.
Landasan Teori 2.1. Konsep Dasar Multimedia 2.1.1. Definisi Multimedia Multimedia berasal dari dua kata yaitu multi dan media. Multi yang berarti banyak dan media yang mempunyai arti alat, sarana, piranti untuk berkomunikasi. Multimedia itu sendiri merupakan sistem yang didukung oleh bermacam-macam media yang dikarakteristikkan oleh control computer, produksi gabungan, manipulasi, presentasi, penyimpanan (storage), dan komunikasi dari informasi yang telah dikodekan. Multimedia berawal dari teater, dimana sebuah pertunjukan yang banyak memanfaatkan media sering disebut dengan pertunjukan multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup monitor, synthesized band, dan karya seni manusia. Dari bidang industri elektronika, multimedia diartikan sebagai kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996). Multimedia mempunyai banyak pengertian dan berikut adalah salah satunya, Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit 2 media input atau output dari data. Media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik, dan gambar (Turban, dkk., 2002). 2.1.2. Elemen Multimedia 2.2. Konsep Dasar Animasi Animasi berasal dari kata animation dari kata dasar to animate, dan apabila diterjemahakan dengan kamus umum inggris-indonesia memiliki arti menghidupkan (Wojowasito, 1997). Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan menggerakkan benda mati. Suatu benda mati diberikan dorongan kekuatan, semangat, dan emosi untuk menjadi hidup dan bergerak atau hanya berkesan hidup (Zaharrudin G. Jalie, 2007). Sampai saat ini ada dua macam animasi yang banyak dikenal yaitu animasi 2D dan 3D. Yang membedakan antara animasi 2D dan 3D adalah dari sudut pandangnya. Animasi 2D hanya dapat dilihat pada sisi tinggi dan panjang saja sedangkan animasi 3D dapat dilihat dari sisi tinggi, panjang, lebar, sehingga menciptakan kesan lebih nyata. 2.3. Visual Efek Efek visual atau yang biasa disingkat menjadi Visual F/X atau VFX adalah berbagai proses dimana citra yang dibuat atau dimanipulasi di luar konteks live-action shoot. Efek visual melibatkan integrasi live-action shoot dan citra yang dihasilkan untuk menciptakan lingkungan yang terlihat realistis.
2.4. Iklan 2.4.1. Sejarah Iklan Iklan mulai dikenal sejak zaman Yunani kuno yang hanya berupa surat edaran. Ilan cetak pertama ditemukan di Inggris pada Imperial Intelligencer Maret 1648. Biro iklan pertama didirikan pada tahun 1871 oleh Charles Bates. Iklan radio pertama pada tahun 1922 di radio dunia WEAF, New York yang kemudian diikuti dengan berdirinya stasiun televisi pertama yaitu NBC pada tahun 1940-an. Iklan pertama yang muncul di televisi adalah iklan Arloji Bulova dengan harga spot US $9. 2.4.2. Definisi Iklan Periklanan (advertensi) berasal dari bahasa Belanda advertentie (iklan) yang juga mengacu pada bahasa Inggris advertising (periklanan). Sedangkan iklan yang umum dipakai dalam bahasa Melayu berasal dari bahasa Arab i’lan atau i’lanun secara harfiah berarti informasi. Menurut Ralph S. Alexander ed (2007), iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Periklanan merupaka kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembuat barang ataupun pemasok jasa dengan masyarakat atau kelompok orang tertentu dengan tujuan untuk menunjang upaya pemasaran. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan gambar, suara atau kata-kata, gerak atau bau yang disalurkan melalui media ataupun secara langsung. Dengan demikian pengertian dari biro iklan adalah lembaga usaha yang memberikan jasa periklanan bagi siapa yang membutuhkan bairk perorangan, perusahaan pembuat barang atau pemasok jasa bahakan pemerintah. 2.4.3. Kekuatan dan Kelemahan Iklan 2.4.4. Strategi Perancangan Iklan Televisi 2.4.5. Strategi Pembidikan Pasar dan Penempatan Posisi 2.4.6. Strategi Mencari Keunggulan Produk 2.4.7. Strategi Penetapan Tujuan dan Anggaran Periklanan Televisi 2.4.8. Strategi Kreatif Merancang Pesan Iklan 2.4.9. Strategi daya Tarik Iklan Televisi 2.4.10. Strategi Merancang Gaya Eksekusi Pesan Iklan Televisi 2.4.11. Strategi Merancang Naskah Storyboard 2.4.12. Istilah Dalam Pembuatan Naskah dan Storyboard 2.4.13. Memproduksi Iklan Televisi
2.5. Perangkat Lunak yang Digunakan 2.5.1. Adobe After Effect CS6 2.5.2. Adobe Premiere CS6 2.5.3. Adobe Illustrator CS6 2.5.4. Cinema 4D 2.5.5. Mocha AE Pro 3 3.
Analisis dan Perancangan 3.1. Gambaran Umum Nury Gipsum beralamat di Jalan Manisrenggo-Prambanan, Losari, Solodiran, Manisrenggo, Klaten. 3.2. Analisis 3.2.1. Kekuatan dan Kelemahan Iklan 3.2.1.1.
Kekuatan Iklan Penyampaian informasi produk-produk Nury Gipsum akan lebih informatif dan produk dapat dikemas dalam visualisasi yang menarik.
3.2.1.2.
Kelemahan Iklan Compatibilitas hardware dan software belum mampu merender visual 3D animation dengan maksimal.
3.2.2. Strategi Perancangan Iklan 3.2.2.1.
Strategi Pembidikan Pasar dan Penempatan Posisi Fokus
Nury
Gipsum
pada
lingkup
sempit
adalah
perorangan/keluarga sedangkan lingkup luas adalah pada kontraktor/lembaga yang bergerak pada bidang pembangunan. 3.2.2.2.
Strategi Mencari Keunggulan Produk Keunggulan dari Nury Gipsum adalah dengan penggunaan bahan yang berkualitas, tariff terjangkau, motif dan bentuk yang variatif dan dapat memesan motif sesuai dengan keinginan.
3.2.2.3.
Strategi Penetapan Tujuan dan Anggaran Periklanan TV Merupakan estimasi biaya pembuatan iklan Nury Gipsum.
3.2.2.4.
Strategi Kreatif Merancang Pesan Iklan Pengumpulan informasi tentang produkyaitu
engolahan
gipsum dan ragam motif serta bentuk. 3.2.2.5.
Strategi Daya Tarik Pesan Iklan Daya tarik yang digunakan adalah daya tarik rasional yang bersifat informatif.
3.2.2.6.
Strategi Merancang Gaya Eksekusi Pesan Iklan Televisi Gaya eksekusi pesan iklan lebih kepada demonstrasi dan animasi.
3.2.2.7.
Merancang Naskah dan Storyboard
3.2.3. Analisis Kebutuhan Iklan
4.
3.2.3.1.
Kebutuhan Informasi
3.2.3.2.
Kebutuhan Perangkat Keras
3.2.3.3.
Kebutuhan Perangkat Lunak
3.2.3.4.
Kebutuhan Brainware
Pembahasan 4.1. Memproduksi Iklan Televisi 4.1.1. Produksi Tahap produksi meliputi proses pengambilan gambar atau shooting untuk kebutuhan iklan. 4.1.2. Pasca Produksi 4.1.2.1.
Pemilihan Hasil Gambar .Pemilihan gambar ini perlu karena pada saat proses pengambilan gambar terjadi kesalahan sehingga harus dilakukan berkali-kali. Proses pemilihan gambar dilakukan untuk memilih hasil pengambilan gambar yang terbaik yang bisa digunakan sebagai bahan pembuatan iklan
4.1.2.2.
Motion Tracking Menggunakan Mocha Pro
4.1.2.3.
Pembuatan 3D Menggunakan Adobe Illustrator dan Cinema 4D Untuk pembuatan objek 3D, pertama yang dilakukan adalah pembuatan pola dasar menggunakan Adobe Illustrator yang kemudian diolah menggunakan Cinema 4D sehingga didapat hasil visual 3D.
4.1.2.4.
Penggabungan Video Menggunakan Adobe Premiere Pada tahap ini dilakukan penggabungan antara video life shoot, hasil tracking video, animasi 3D, dan musik background yang kemudian dilakukan rendering sehingga menghasilkan satu video utuh.
4.2. Hasil Akhir
5.
Penutup 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan iklan televisi pada Nury Gipsum adalah : 1.
Iklan televisi pada Nury Gipsum ini menerapkan pembuatan visual effect dan tiga dimensi, dimana terdapat tahap-tahap perancangan pola sampai dengan pembuatan tiga dimensi yang menjadikan objek terlihat nyata.
2.
Dalam pembuatan iklan televisi pada Nury Gipsum ini terdapat beberapa tahap, dimana tahap-tahap tersebut merupakan alur yang saling berhubungan. Mulai dari proses pra produksi dimana didalamnya adalah tahap pembuatan ide cerita, naskah, dan storyboard, yang menjadi acuan dalam pembuatan iklan.
5.2. Saran Beberapa hal yang masih menjadi kekurangan dalam video ini memang terbilang banyak, hal tersebut perlu dikupas lebih luas lagi. Penulis menemukan beberapa solusi dalam perencanaan dan simulasi animasi visual efek. 1.
Iklan televisi pada Nury Gipsum ini, objek dari gipsum dan logo yang dibuat menggunakan Cinema 4D masih terdapat kekurangan, sehingga perlu banyak latihan, kesabaran, dan kedisiplinan untuk membuat 3D yang baik.
2.
Dengan adanya teknologi animasi dan visual efek yang terus berkembang sehingga memungkinkannya banyak dibutuhkan solusi-solusi simulasi visual efek yang lebih baik.
3.
Perencanaan ataupun konsep visual efek harus lebih matang. Ada beberapa hal kesalahan konsep pada skripsi ini menjadi koreksi bagi penulis untuk menyampaikan beberapa poin seperti perencanaan dari segi sinematografi, pengamnilan gambar, set tracking dan pemasangan tracking yang benar dan sesuai dengan perhitungan perspektif sangat perlu diperhatikan lebih teliti agar tidak terlepas dari objek.
DAFTAR PUSTAKA Moriarty, Well B. 2003. Advertising Principles & Practice 6th Edition. Prentice Hall Pearson Education International Morissan. 2007. Periklanan Dan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Penerbit Ramdina Prakarsa: Tangerang Suyanto, M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Penerbit Andi Offset: Yogyakarta White, Roderick. 1993. Advertising What It Is And How To Do It 3rd Edition. Mc Graw-Hill Publishing : England