ANALISIS DAMPAIC EKONOMI WISATA BAHARI TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT LOKAL STUDI KASUS PANTAI BANDULU KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN
MEITA AMANDA
PROGRAM STUDI EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITLJT PERTANIAN BOGOR 2009
ANALISIS DAMPAK EKONOMI WISATA BAHARI TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT LOKAL STUDI KASUS PANTAI BANDULU KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN
MEITA AMANDA H4405 1947
Skripsi ini rnerupakan salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar sarjana Ekonon~ipada Fakultas Ekonolni dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMl DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
MEITA AMANDA. Analisis Dampak Ekonomi Wisata Bahari Terhadap Pendapatan Masvarakat Lokal Studi Kasus Pantai Bandulu Kabuoaten Serang ~ r o v i n sBanten. i ~ i b i m b i nOleh ~ PIN1 WIJAYANTI Tingginya potensi wisata .yang- memicu aktivitas di sektor oariwisata memberikan kontribusi yang cukup besar dalam perkembangan ekonoki daerah. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Serang menyatakan bahwa Anyer memang merupakan objek wisata unggulan dari sekian banyak obyek wisata yang ada. Kawasan Anyer memiliki sejumlah pantai yang indah, Pantai Bandulu dulu lebih dikenal dengan nama Pantai Sambolo merupakan salah satu objek wisata yang diunggulkan. Objek wisata ini memiliki beberapa kelebihan dari pantai yang lain, yaitu : (1) keamanan, (2) tidak ada karang dan landai, (3) kebersihan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah lnengetahui dampak ekonomi yang dihasilkan dari keberadaan objek wisata Pantai Bandulu bagi masyarakat lokal. Penelitian ini memiliki tiga tujuan yaitu : (1) rnengidentifikasi karakteristik pengunjung, unit usaha, tenaga kerja dan masyarakat sekitar, (2) mengkaji faktorfaktor yang mempengaruhi permintaan wisata dan (3) menganalisa dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh kegiatan wisata alam berbasis masyarakat lokal di sekitar obyek wisata Pantai Bandulu ini. Penelitian ini dilakukan di objek wisata Pantai Bandulu yang berada di Desa Bandulu, Kecamatan Anyar, Provinsi Banten. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan kuisioner. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Disbudpar Kabupaten Serang dan studi literatur atau referensi lainnya yang berupa jurnal, artikel, serta penyusuran data melalui internet. Analisis menggunakan Metode Biaya Perjalanan dengan alat pengolah data S&ia 9 dan Keynesian Income iMuliiplier untuk mengetahui dampak ekonomi diolah dengan Microsoft Excel 2003. Persepsi pengunjung terhadap sarana dan prasarana di objek wisata Pantai Bandulu berada pada penilaian relatif baik, tetapi pada beberapa sarana diperlukan perbaikan seperti toilet, tempat sampah, saung dan kios cinderamata. Sedangkan persepsi untuk panorama pantai, kebersihan, sikap masyarakat dan pengelola serta aksesibilitas berada pada penilaian baik. Permintaan rekreasi objek wisata Pantai Bandulu ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaiuhi permintaan rekreasi ke objek wisata Pantai Bandulu adalah biaya perjalanan, pendapatan, umur, waktu tempuh, jumlah tanggungan, jumlah rombongan dan pengetahuan pengunjung terhadap keberadaan objek wisata ini. Objek wisata ini masih relatif baru dibuka untuk umum, tetapi sudali memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal sekitar. Darnpak ekonomi langsung yang berupa pendapatan pemilik unit usaha yaitu sebesar 46%. Sedangkan dampak tidak langsung yang berupa pendapatan tenaga lterja masih sangat rendah yaitu sebesar 2%. Nilai Keynesian Income Multiplier adalah 1,46 , Ratio Inconze Mtrltiplier Tipe 1 adalah 1,38 dan Ratio Inconze illulriplier Tipe 2 adalah 1,63.
~-
Judul Skripsi : Analisis Dampak Ekonomi Wisata Bahari Terhadap Pendapatan Masyarakat Lokal (Studi Kasus Pantai Bandulu Kabupaten Serang Provinsi Banten) Nama : Meita Amanda NRP : H44051947
Mengetahui, Pembimbing
. M.Si Pini ~ i h y a n t iSP, NIP: 19810919 200701 2 001
Mengetahui, Ketua Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
Tanggal ~ u l u s :
2 I AUG 2009
PERNYATAAN
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL "ANALISIS
DAMPAK
EKONOMI
WISATA
BAHARI
TERHADAP
MASYARAKAT LOKAL STUD1 KASUS PANTAI BANDULU KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN SKRIPSI IN1 BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor,
Agustus 2009
Meita Amanda H4405 1947
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Serang pada tanggal 23 Mei 1987. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Saudih dan Nerlina. Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Barunawati Merak pada tahun1993, lalu melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri 92 Jambi. Pada Tahun 1999, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Padang dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Padang sampai kelas 1 SMA, kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri I Cilegon dan masuk dalam program IPA pada tahun 2004. Pada tahun 2005, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di berbagai kegiatan kemahasiswaan sebagai staf divisi Coorporate Social di Responsibility Resources Environniental a n d Econoinic Student Association (REESA) Periode 200712008 dan staf General Affair Unit Kegiatan Mahasiswa Music Agriculture Expression (MAX!!) periode 2007D.008.
KATA PENGANTAR
Segala puji senantiasa dipanjatkan ke khadirat Allah SWT yang telah mernberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada
penulis,
sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Industri pariwisata merupakan salah satu sarana yang tepat dalam meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat baik lokal maupun global. Tak dapat dipungkiri bahwa industri pariwisata merupakan sektor ekonomi yang rnemiliki pertumbuhan yang sangat cepat dibandingkan sektor ekonomi lainnya. Banyaknya lapangan pekerjaan dari industri pariwisata yang muncul mulai dari kegiatan pengadaan jasa akomodasi, rumah makan, layanan wisata, hingga bisnis cinderamata telah berhasil membantu pemerintah untuk mengurangi tingginya tingkat pengangguran. Industri pariwisata juga tnemberikan dampak baik langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat local. Maka disusunlah skripsi ini dengan judul " Analisis Dampak Ekonomi Wisata Bahari Terhadap Pendapatan Masyarakat Lokal Studi Kasus Pantai Bandulu Kabupaten Serang Provinsi Banten". Tidak ada gading yang tak retak. Sksipsi ini masih banyak kekurangannya. OIeh karena itu, kritik dan saran konstruktif diperlukan untuk ha1 yang lebih baik. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kemaslahatan umat dan bernilai ibadah dalam pandangan ALLAH SWT. Airlien. Bogor, Agustus 2009 Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara tnoril maupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ibu Pini Wijayanti, SP, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis. 2. Ibu Dr. Ir Eka lntan Kumala Putri, M.S sebagai dosen penguji utama.
3. Bapak Adi Hadianto, SP sebagai dosen penguji wakil departemen. 4. Pengelola objek wisata Pantai Bandulu, pihak Kecamatan Anyar dan Kelurahan
Bandulu
serta masyarakat Desa Bandulu
yang telah
memberikan informasi dalam skripsi ini. 5. Seluruh staf pengajar dan karyawanlwati di Departemen Ekonomi
Sumberdaya dan Lingkungan, FEM IPB.
6. Ibunda, ayahanda, adikku dan keluarga besarku yang telah memberikan curahan kasih sayang, inspirasi hidup dan do'a yang tulus. 7. Afrizal Fonda, untuk kasih sayang dan kesabarannya.
8. Sahabat-sahabatku, Ani, Rani, Danti, Asri, Gita, Gian, Ade, Hans, Rendhy
D.S, Aditya P, Utami, Okta, Mianti, Dibo, Fina, Tri F, Nurmaya, Mba Nuva dan Teh Vina serta teman-teman seperjuangan di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 42 untuk kebersamaan selama ini. Persahabatan kita indah kawan.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam membantu penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala atas kebaikannya.
DAFTAR IS1
Halaman RlNGKASAN ............................................................................................ MALAMAN PENGESAHAN ........................ . . ........................................ PERNYATAAN KEORISINILAN
.............................................................
I
..
11
...
111
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................
v
UCAPAN TERIMAKASIH
.......................................................................
DAFTAR IS1.................................................................................................
vi vii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xii
I. PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1 .4 1.5
Latar Belakang ......................................................................... Perumusan Masalah ................................................................. .. Tujuan Penelltlan ..................................................................... .. Manfaat Penelitlan ................................................................... .. Ruang Lingkup Peliel~tlan.......................................................
11. TINJAUAN PUSTAKA
.
.
2.1 Pengertian Parlwlsata ............................................................... 2.2 Wisata Bahari ........................................................................... 2.3 Pengertian Wisatawan .............................................................. . . Berwisata .................................................................. 2.4 Motlvasl 2.5 Metode Biaya Perjalanan ......................................................... 2.6 Dampak Ekonomi .................................................................... 111. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 3.2 3.3 3.4
Permintaan Wisata ................................................................... Dampak Ekonomi Wisata Bahari ............................................ Kebocoran Ekonomi Wisata (Economic Leakages) ................ .. Kerangka Pemlklran .................................................................
IV. METODE PENELITIAN
..
4.1 Jenis dan Waktu Penelltian ....................................................... 4.2 Jenis dan Sumber Data ................ . .......................................... 4.3 Metode Pengambilan Contoh ................................................... .. 4.4 Metode dan Prosedur Analls~s.................................................. .. . . 4.4.1 Analisis Deskr~ptlf....................................................
1 7 9 9 10
4.4.2 Metode Biaya Perjalanan ........................................... 4.4.3 Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Bahari Pantai Bandulu Terhadap Masyarakat Lokal ............ V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Lokasi Penelitian ........................................................ 5.2 Pengelolaan................................................................................ 5.3 Aksesibilitas............................................................................... VI . GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN 6.1 Gambaran Umum Masyarakat ................................................... 6.1.1 Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat.................. 6.1.2 Persepsi Masyarakat ................................................... 6.2 Gambaran Umum Pengunjung .................................................. 6.2.1 Karateristik Sosial Ekonomi Responden Pengunjung 6.2.1.1. Umur ...................................................... 6.2.1.2. Tingkat Pendidikan ................................ 6.2.1.3. Pekerjaan ................................................ 6.2.1.4. Pendapatan ............................................. 6.2.1 .5. Jumlah Tanggungan ............................... 6.2.1.6. Daerah Asal ............................................ 6.2.2 Cara Kedatangan ...................................................... 6.2.3 Aktivitas Utarna Yang Dilakukan di Lokasi ............ 6.2.4 Frekuensi Kunjungan ............................................... 6.2.5 Biaya, Jarak dan Waktu Perjalanan Menuju Lokasi 6.2.6 Bentuk Ekowisata .................................................... 6.2.7 Pandangan Terhadap Kondisi Lingkungan Sekitar Setelah Adanya Objek Wisata ......................... :....... 6.2.8 Harga Tiket .............................................................. 6.2.9 Persepsi Pengunjung terhadap Lokasi dan Fasilitas di Objek Wisata Pantai Bandulu .............................. 6.3 Gambaran Umum Kegiatan Usaha ............................................ 6.4 Garnbaran Umum Responden Tenaga Kerja Lokal .................. VII . FUNGSI PERMINTAAN WISATA BAHARI PANTAI BANDULU 7.1 Fungsi Permintaan Objek Wisata Pantai Bandulu .................... 7.2 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Permintaan Rekreasi Pantai Bandulu .......................................................................... VIII. DAMPAK EKONOMI KEBERADAAN OBJEK WISATA BAHARI PANTAI BANDULU 8.1 Analisa Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Pantai Bandulu ...
8.1.1 Dampak Ekonomi Langsung (Direct Intpact) ......... 8.1.2 Dampak Ekonomi Tidak Langsung (Indirect Intpact) ...................................................... 8.1.3 Dampak Ekonomi Lanjutan (Ii7duced Impact) ........ 8.2 Nilai Pengganda dari Pengeluaran Pengunjung .....................
IX . KESIMPULAN DAN SARAN 9.1 Kesimpulan ............................................................................... 9.2 Saran .........................................................................................
86 87
X . DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 88 LAMPIRAN ...............................................................................................
90
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
I . Keterkaitan Antara Tujuan Penelitian, Jenis Data, Metode .. Penel~t~an, dan Metode Prosedur ................................................................ 2. Proporsi Struktur Pengeluaran Pengunjung Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 ....................................................................... 3. Total Pengeluaran Pengunjung per Bulan di Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 ....................................................................... 4. Sebaran Unit Usaha Pada Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 ....... 5. Proporsi Pengeluaran Unit Usaha Terhadap Penerimaan Total di Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 ................................................. 6. Jumlah Tenaga Kerja Total pada Unit Usaha di Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 ...................................................................... 7. Proporsi Pengeluaran Tenaga Kerja di Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 ................................................................................................ 8. Nilai Multiplier dari Arus Uang yang Terjadi di Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 ......................................................................
38 78 79 80 81 82 84 84
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman
I . Danipak Pengeluaran Wisatawan .. 2. Kerangka Pemikiran Penel~t~an 3. Jumlah Pengunjung Objek Wisata Pantai Bandulu Pada Bulan Mei 2008 hingga April 2009 ..................................................................................... 4. Keadaan Lokasi Objek Wisata Pantai Bandulu .......................................... 5. Sebaran Responden Wisatawan Objek Wisata Pantai Bandulu Menurut Usia Tahun 2009 ..................................................................... 6. Sebaran Responden Wisatawan Objek Wisata Pantai Bandulu Menurut Pekerjaan Tahun 2009 ................................................................................ 7. Sebaran Responden Wisatawan Objek Wisata Pantai Bandulu Menurut Daerah Asal Tahun 2009 ............................................................................ 8. Sebaran Responden Wisatawan Objek Wisata Pantai Bandulu Menurut Aktivitas Utama yang Dilakukan di Lokasi Tahun 2009 ........................... 9. Sebaran Responden Wisatawan Objek Wisata Pantai Bandulu Menurut Jarak Tempuh Tahun 2009 ................................................................. 10. Sebaran Responden Wisatawan Objek Wisata Pantai Bandulu Menurut Bentuk Ekowisata Tahun 2009 ............................................................... 1 I . Sebaran Responden Wisatawan Objek Wisata Pantai Bandulu Menurut Pandangan Masyarakat Terhadap Lingkungan Setelah Adanya Lokasi Wisata Tahun 2009 .................................................................................. 12. Persepsi Pengunjung terhadap Sarana dan Prasarana di Objek Wisata Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 ............................................................ 13. Persepsi Pengunjung terhadap Panorama Pantai dan Kebersihan di Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 ............................................ 14. Persepsi Pengunjung terhadap Aksesibilitas di Objek Wisata Pantai Bandult~Tahun 2009 ........................................................................ 15. Sampah yang Menyebabkan Berkurangnya Nilai Estetika .........................
21 28 41 42 48 49 51 52 53 54
55 57 58 59 62
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Halaman
.
1 Tabulasi Gambaran Responden Wisatawan di Pantai Bandulu Kecamatan Anyar Kabupaten Serang Tahun 2009 ..................................... 2. Tabulasi Gambaran Responden Pemilik Unit Usaha di Pantai Bandulu Kecamatan Anyar Kabupaten Serang Tahun 2009 ...................... 3 . Tabulasi Gambaran Responden Masyarakat Lokal di Sekitar Pantai Bandulu Kecamatan Anyar Kabupaten Serang Tahun 2009 .................................................................................................. 4 . Tabulasi Gambaran Responden Tenaga Kerja Lokal di Pantai Bandulu Kecamatan Anyar Kabupaten Serang Tahun 2009 ...................... 5 . Hasil Analisis Kelima Model Permintaan Wisata Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 ........................................................................ 6. Kuisioner Penelitian Untuk Wisatawan ...................................................... 7 Kuisioner Penelitian Untuk Unit Usaha .................................................. 8. Kuisioner Penelitian Untuk Masyarakat Lokal Sekitar .............................. 9 . Kuisioner Penelitian Untuk Tenaga Kerja Lokal ........................................ 10. Pengeluaran Pengunjung di Objek Wisata Pantai Bandulu (RpIKunjungan) .......................................................................................... 1 1 . Proporsi Pengeluaran Masing-Masing Biaya Tahun 2009 ......................... 12. Proporsi Struktur Pengeluaran Pengunjung Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 ................................................................................ 13. Total Pengeluaran Pengunjung per Bulan di Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 ................................................................................ 14. Dokumentasi di Objek Wisata Pantai Bandulu ...........................................
.
91 97
102 105 111 113 117 120 122 125 129 133 134 135
I. PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Industri pariwisata merupakan salah satu sarana yang tepat dalam
meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat baik lokal maupun global. Tidak dapat dipungkiri bahwa industri pariwisata merupakan sektor ekonomi yang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dibandingkan sektor ekonomi lainnya. Banyaknya lapangan pekerjaan dari industri pariwisata yang muncul mulai dari kegiatan pengadaan jasa akomodasi, rumah makan, layanan wisata, hingga bisnis cinderamata telah berhasil membantu pemerintah untuk mengurangi tingginya tingkat pengangguran. Sumbangan devisa bagi kas negara yang terus mengalir juga merupakan salah satu darnpak positif akibat perkembangan
industri
pariwisata. Darnpak positif lain yang muncul dari industri pariwisata ini antara lain dapat terlihat dari segi sosial budaya. Pesatnya perkembangan industri pariwisata akan membawa pemahaman dan pengertian antar budaya melalui interaksi wisatawan (turis) dengan masyarakat lokal tempat daerah wisata tersebut berada. Adanya interaksi inilah para wisatawan dapat mengenal dan menghargai budaya masyarakat setempat dan juga memahami latar belakang kebudayaan lokal yang dianut oleh masyarakat tersebut. Tren wisata dunia akhir-akhir ini mengarah kepada wisata yang sifatnya kembali ke alam (bock to u2atul.e). Wisatawan pada jenis wisata ini mampu untuk membayar mahal. Oleh karena itu, kelestaria~l objek wisata ini harus tetap dipertahankan dan pengembangannya liarus memperhatikan sisi keaslian, keserasian dengan alam serta memberikan nilai manfaat bagi penduduk setempat.
Kegiatan pariwisata alam merupakan salah satu kegiatan wisata yang pertumbuhannya cukup besar yaitu sekitar 20% dari total perjalanan internasional (WTO, 1998) sehingga peluang untuk mendapatkan pemasukan dari devisa juga lebih besar. Oleh karena itu, pemerintah giat melaksanakan kegiatan pariwisata alam yang di antaranya berlokasi di kawasan pelestarian alam dengan harapan memberikan darnpak positif dalam penciptaan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan pendapatan dan devisa negara, selain juga untuk melaksanakan upaya konsemasi. Sedangkan dari segi sosial budaya, Bali merupakan contoh dimana pariwisata menjadi tepat bagi pengenalan dan promosi kebudayaan Indonesia kepada dunia internasional. Berdasarkan contoh ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa industri pariwisata secara langsung turut membawa dampak yang positif bagi perkembangan masyarakat dan negara, baik secara ekonomi maupun sosial budaya. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World Tourism organization (WTO), menyatakan bahwa pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Berbagai negara dalam ha1 ini, termasuk Indonesia turut menikmati dampak dari peningkatan pariwisata dunia terutama pada periode 1990-1996. Badai krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 1997, merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi masyarakat pariwisata Indonesia untuk melakukan re-po.ritioning sekaligus re-vitnlization kegiatan pariwisata Indonesia. Pariwisata tidak akan lepas dari sektor perekonomian baik dalam pandangan ekono~ni mikro maupun makro. Pariwisata menyentuh unit-unit
spesifik ekonomi pada level mikro, seperti hotel, restoran, transportasi, agen perjalanan, perusahaan souvenir dan handycrfi, serta unit bisnis yang lain. Sedangkan ekonomi makro mempelajari gejala perekonomian dalam skala lebih besar, seperti agregat wisatawan, spending po~,er,lama tinggal, dan efeknya terhadap sektor ekonomi yang lain. Kegiatan pariwisata secara potensial dapat memberikan efek ke depan maupun ke belakang. Setidaknya ada tiga keuntungan yang dapat diperoleh dengan semakin berkembangnya kepariwisataan suatu daerah. Pertama, akan memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi pendapatan masyarakat. Kedua, mampu mengurangi jumlah penganggur karena daya serap tenaga kerjanya yang cukup besar dan merata. Ketiga, mendorong timbulnya wirausahawan yang bergerak di industri pariwisata, baik langsung maupun tidak. Tujuan akhir pembangunan sektor kepariwisataan adalah untuk memperbesar output atau nilai tambah. Hal ini sesuai dengan perkembangan ekonomi karena nilai tambah adalah salah satu indikator yang dipergunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Sektor pariwisata dianggap sebagai salah satu penyebab laju pertumbuhan ekonomi dunia, tetapi untuk sarnpai kepada penciptaan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan harus melalui proses penggandaan (multiplier process), melalui keterkaitan ke depan firward linkage) atau keterkaitan ke belakang
(backward linkage). Proses ini akan menimbulkan keterkaitan antara sektor pariwisata dan industri lain dan akhirnya akan dapat menyebabkan terciptanya lapangan kerja baru dan mengurangi jumlah penganggur. Selain itu sektor pariwisata diharapkan pula dapat menggerakkan ekono~nirakyat. Itarena dia~iggap sektor yang paling siap dari segi fasilitas. sarana dan prasarana dibandingkan
dengan sektor usaha lainnya. Narapan ini dikembangkan dalam suatu strategi pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan pariwisata berbasis Iterakyatan atau community-based tourism development. Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Serang menyatakan sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam pendapatan daerah untuk Provinsi Banten Wlususnya Kabupaten Serang. Wisata bahari merupakan salah satu sektor unggulan bagi Provinsi Banten. Letak geografis Provinsi Banten yang berada di sepanjang pesisir memiliki banyak pantai indah. Salah satu pantai yang indah dari sekian banyak pantai yang ada di Banten adalah pantai yang terletak di sepanjang kawasan Anyer yaitu sekitar 160 kilometer sebelah barat Jakarta. Tingginya potensi wisata yang memicu aktivitas di sektor pariwisata memberikan kontribusi yang cukup besar dalam perkembangan ekonomi daerah. Menurut pihak dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Serang, Anyer memang merupakan sektor unggulan dari sekian banyak obyek wisata yang ada. Sektor pariwisata ini menjadi sumber yang diandalkan kedua setelah sektor industri sebagai penghasil pendapatan daerah. Banyak pantai indah di sepanjang kawasan Anyer, Pantai Bandulu dulu lebih dikenal dengan nama Pantai Sambolo merupakan salah satu objek wisata yang diunggulkan. Pantai Bandulu memiliki beberapa kelebihan, yaitu : (1) keamanan, pantai ini tidak mempunyai catatan kecelakaan pengunjung (dalam arti tidak ada pengunjung yang meninggal karena terbawa arus), (2) tidak ada karang dan landai, pantai ini sangat cocok untuk para pengunjung untuk berenang, karena tidak ada karang yang dapat membahayakan pengunjung, (3) pihak pe~lgelolapun
berusaha agar selalu menjaga kebersihan pantai ini agar kenyamanan para pengunjung dapat terjaga. Dibandingkan dengan pantai lainnya jumlah pengunjung di objek wisata ini cukup banyak. Hal ini dapat dilihat dari pemasukan yang didapatkan juga besar, untuk tiga tahun terakhir yaitu: Rp 243.000.000,00 pada tahun 2006, Rp 182.000.000,OO pada tahun 2007 dan Rp 21 1.000.000,00 pada tahun 2008. Jumlah ini diperoleh dari penjualan tiket kendaraan dan perorangan. Namun sejauh ini belum diketahui seberapa besar dampak yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut terhadap keadaan ekonomi masyarakat sekitamya. Apabila dilihat lebih lanjut, pemilik unit usaha di pantai ini 90% merupakan masyarakat Desa Bandulu, khususnya Kampung Panipungan (kampung asal pihak pengelola) dan 10% merupakan masyarakat luar. Pihak pengelola berasal dari Desa Bandulu, dimana ada tiga kampung yang berdekatan dengan objek wisata yaitu Kampung Panipungan, Cirungten dan Sirih. Unit usaha di pantai ini berjumlah 25 unit. Pemilik unit usaha menyewa lahan petakan kemudian membuat saung atau warung sendiri. Sewa lahan dikenakan biaya sewa yaitu: tahun 2006 sebesar Rp 400.000,OO per tahun, tahun 2007 sebesar Rp 500.000,OO per tahun dan tahun 2008 sebesar R p 600.000,OO per tahun. Selama tiga tahun ini tidak ada kendala dari masyarakat dalam ha1 pembayaran sewa, mereka menganggap ini sebagai ucapan terima kasih kepada pihak pengolala karena mereka sudah diberikan pekerjaan (berjualan di pantai tersebut). Lahan objek wisata Pantai Bandulu ini merupakan perluasan lahan milik perusahaaan Patra Jasa. Perusaliaan Patra Jasa memberikan kepercayaan kepada
CV. Putra Bandulu untuk mengelola objek wisata ini. Pihak pengelola
menggunakan sistem sewa. Pihak perusahaan berharap agar adanya usaha pariwisata ini dapat membantu perekonomian masyarakat lokal. Masyarakat yang tinggi terhadap sekitar Pantai Bandulu umumnya memiliki ketergant~~ngan keberadaan kawasan tersebut. Sehingga pengelolaannya harus memikirkan kepentingan dari masyarakat tersebut. Termasuk dalam ha1 ini pengelolaan kegiatan pariwisata alam. Selain itu, masyarakat sekitar pesisir Pantai Bandulu ini merupakan masyarakat yang menginginkan suatu perubahan sosial ekonomi dari kondisi kehidupannya.
Oleh karena itu penilaian dampak ekonomi yang
ditimbulkan oleh kegiatan wisata terhadap perekonomian masyarakat lokal penting dilakukan. Dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata
merupakan perubahan
mendasar yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut terhadap kondisi masyarakat sekitar, seperti misalnya peningkatan atau penurunan pendapatan masyarakat, perluasan lapangan pekerjaan dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan sekitamya. Sampai saat ini 'belum ada penelitian, di Pantai Bandulu yang mempelajari seberapa besar dampak, baik positif maupun negatif, yang ditimbulkan dari aktivitas wisata bahari terhadap kondisi ekonomi, khususnya pada masyarakat di sekitar kawasan yang terkait langsung dengan kegiatan tersebut. Padahal penilaian dari dampak tersebut dapat menjadi bahan evaluasi dari kegiatan pariwisata yang telah dan sedang berlangsung sebagai pertimbangan untuk kebijakan pengelolaan, baik itu kebijakan pengelola, pemerintah daerah maupun pusat yang berkaitan dengan pengusahaan jasa pariwisata slam di masa yang akan datang.
Penelitian ini perlu dilakukan untuk memberikan masukan pada Pemda bahwa objek wisata ini patut diperhitungkan lteberadaannya karena sudah memberikan kontribusinya terl~adapperekonomian masyarakat lokal. Selain itu untuk membantu masyarakat sekitar agar lehih menyadari akan pentingnya lokasi wisata ini bagi peningkatan kondisi ekonomi mereka, memperluas lapangan pekejaan dan mendorong masyarakat untuk mau melindungi kawasan wisata tersebut. Penelitian ini juga membantu pengelola kawasan untuk dapat mengevaluasi dan memperbaiki manajemen pengelolaan objek wisata sehingga tujuan dari pengembangan pariwisata alam dapat tercapai.
1.2.
Perumusan masalah Paradigma pembangunan di banyak negara kini lebih berorientasi kepada
pengembangan sektor jasa dan industri, termasuk di dalamnya adalah industri pariwisata. Demikian juga halnya yang berlangsung di Indonesia dalam tiga dasawarsa terakhir, aktivitas sektor pariwisata telah didorong dan ditanggapi secara positif oleh pemerintah dengan harapan dapat menggantikan sektor migas yang selama ini menjadi primadona dalam penerimaan devisa negara. Sektor pariwisata memang cukup menjanjikan untuk turut membantu menaikkan cadangan devisa dan secara pragmatis juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Situasi nasional yang kini mulai memperlihatkan perkembangan ke arah kestabilan khususnya dalam bidang politik dan keamanan akan memberikan jaminan kepercayaan kepada wisatawan asing u n t ~ ~masuk k ke wilayah Indonesia. Adanya
sektor
pariwisata
juga
diharapkan
dapat
~nendorong
perltembangan dan pelestarian budaya daerah. Pihak pengelola dan ~nasyarakat lokal dapat mengembangkan objek wisata sekaligus melestarikan b~tdayaasli
daerah. Seperti yang disampaikan oleh pihak pengelola, ada beberapa acara yang diadakan di pantai ini dan sebagai pembukanya penunjukan debus yang menipakan budaya asli daerah Banten. Tetapi terdapat penurunan jumlah kunjungan pasa satu tahun terakhir, salah satu penyebabnya dikarenakan belum optimalnya penyediaan fasilitas. Pengeluaran wisatawan selama melakukan perjalanan wisata akan mendorong terciptanya transaksi ekonomi bagi sektor-sektor penyedia barang dan jasa. Setiap tingkat perubahan wisatawan akan berpengaruh terhadap perubahan (output), nilai tarnbah, upah atau gaji, kesempatan kerja, penerimaan devisa dan neraca pembayaran. Adanya transaksi tersebut menimbulkan dampak pengganda bagi sektor ekonomi yang lainnya. Sektor pariwisata mempunyai dampak ekonomi yang terkait dengan perekonomian masyarakat lokal sekitar sehingga ha1 ini perlu dikaji. Masyarakat lokal di daerah pesisir pada umumnya mempunyai tingkat penghasilan menengah ke bawah sehingga perlu adanya usaha untuk memperbaiki taraf hidup bagi mereka. Adanya dampak pengganda objek wisata ini, diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah yang terjadi. Sejauh ini belum dilakukan studi mengenai analisa dampak ekonomi dari kegiatan wisata di Pantai Bandulu sehingga nilai dampak ekonomi kegiatan wisata bagi masyarakat lokal belum diketahui. Berdasarkan uraian tersebut beberapa masalah dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana karakteristik pengunjung, unit usaha, tenaga kerja dan inasyarakat sekitar Pantai Bandulu ?
2.
Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi permintan wisata ke Pantai Bandulu?
3.
Bagaimana dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh kegiatan wisata alam berbasis masyarakat lokal di sekitar obyek wisata Pantai Bandulu?
1.3.
Tujuan Penelitian Berdasarkan perurnusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1.
Mengidentifikasi karakteristik pengunjung, unit usaha, tenaga kerja dan masyarakat sekitar Pantai Bandulu.
2.
Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata ke Pantai Bandulu.
3.
Menganalisa dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh kegiatan wisata alam berbasis masyarakat lokal terhadap pendapatan masyarakat di sekitar obyek wisata Pantai Bandulu ini.
1.4.
Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka hasil penelitiall ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi:
1.
Pemda Provinsi Banten dan para pengambil keputusan dalam menentukan kebijakan pengembangan sektor pariwisata dan melakukan perbaikan sarana dan prasarana wisata di Provinsi Banten pada umumnya dan Kabupaten Serang pada khususnya.
2.
Para penyelenggara jasa
pariwisata
untuk
memperoleh gambaran
mengenai prospek dan peluang pariwisata di Provinsi Banten pada umumnya dan Kabupateil Serang pada khususnya. 3.
Para akademisi sebagai bahan tambahan dan bahan rujultan untuk penelitian selanjutnya.
1.5.
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini akan menghadapi keterbatasan sebagai berikut:
I.
Sektor pariwisata merupakan sektor perekonomian yang bersifat lintas sektor yang mencakupi sektor jasa restoran, jasa hiburan dan rekreasi serta jasa lembaga keuangan lainnya.
2.
Dampak ekonomi yang diteliti dilihat dari sisi tourism expenditure terhadap perekonomian masyarakat lokal setempat.
3.
Penggunaan model Keynesian sebagai alat analisis yang mengandung keterbatasan bagi analisis dampak ekonomi pariwisata.
11. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Pariwisata Pariwisata adalah melakukan perjalanan dengan mendapatkan kenikmatan,
mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah, dan lain-lain. Pengertian objek dan daya tarik wisata menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 yang menjadi sasaran perjalanan wisata adalah : I.
Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna, seperti: pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis, serta binatang-binatang langka.
2.
Karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purba, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata argo (pertanian), wisata tirta (air), wisata petualangan, taman rekreasi dan tempat hiburan.
3.
Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, dan tempattempat ibadah, tempat-tempat ziarah dan lain-lain.
4.
Pariwisata adalah segala sesuat~iyang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Jadi pariwisata meliputi: 1. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata
2. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata, seperti : Kawasan wisata, taman rekreasi, kawasan peninggalan sejarah (candi, makam), museum, waduk, pagelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat dan yang bersifat alamiah: keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai dan sebagainya
3. Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata Menurut Murphy (1985) dalam Pitana (2005) menjelaskan definisi pariwisata adalah keseluruhan dari elemen-elemen terkait (wisatawan, daerah tujuan wisata, perjalanan, industri, dan lain-lain) yang merupakan akibat dari perjalanan wisata ke daerah tujuan wisata, sepanjang perjalanan tersebut tidak permanen. Keberadaan jasa pariwisata merupakan pendukung pengembangan pariwisata di suatu daerah. Banyaknya kunjungan wisatawan ke obyek wisata diharapkan dapat mempengaruhi jumlah wisatawan yang menggunakan jasa hotel atau penginapan, restoran dan angkutan, mengunjungj sentra kerajinan serta tempat rekreasi atau hiburan. Semakin baik pelayanan yang diberikan kepada wisatawan yang datang akan memberikan kenyamanan, kepuasan dan kesan yang baik terhadap tempat wisata tersebut sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung kembali ke tempat tersebut. Menurut Cooper
et
al. (1993), pariwisata adalah serangkaian kegiatan
perjalanan yang dilakukan oleh perorangan, keluarga atau kelompok dari tempat tinggal asalnya ke berbagai tempat lain dengan tujuan melakukan kunjungan wisata dan bukan untuk bekerja atau mencari penghasilan di tempat tujuan. Kunjungan yang dimaksud bersifat sementara (satu hari, satu minggu, satu bulan) dan pada waktunya akan kembali ke tempat tinggal semula. Menurut Wahab (1992), pariwisata mengandung tiga unsur antara lain: manusia (unsur insani sebagai pelaku kegiatan pariwisata), tempat (unsur fisik yang sebenarnya tercakup oleh kegiatan itu sendiri) dan waktu (unsur tempo yang dihabiskan dalam perjalanan tersebut dan selama berdiam di tempat tujuan). Jadi pengertian pariwisata adalah salah satu industri gaya baru yang mampt~ men~ediakan
pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam ha1 kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup dan dalam ~nengaktikansektor produksi lain di dalam negara penerima wisatawan.
2.2.
Wisata Bahari Wisata bahari atau tirta yaitu wisata yang berhubungan dengan air atau laut.
Banyak pulau yang dikembangkan menjadi objek wisata bahari atau tista, misalnya untuk bermain ski air, jet sky, speed boat, berenang, menyelam dan menikmati keindahan bawah laut. Indonesia mempunyai potensi yang baik untuk dikembangkannya wisata bahari, karena merupakan negara kepulauan. Provinsi Banten khususnya Kabupaten Serang memiliki kawasan pesisir pantai yang indah yaitu kawasan Anyer. Hal ini menunjukkan bahwa daerah ini mempunyai potensi yang baik untuk dikembangkannya wisata bahari. 2.3.
Pengertian Wisatawan Menurut Vanhove (2005), wisatawan adalah setiap orang yang melakukan
perjalanan selain di lingkungan mereka dalam jangka waktu kurang dari satu tahun dan tujuan perjalanan itu bukan untuk menghasilkan gaji (pendapatan) dari tempat yang dikunjungi. Menurut Burkart dan Medlik (1981) dalarn Ross (1998), wisatawan ~nemilikiempat ciri utama, yaitu:
1.
Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di berbagai tempat tujuan.
2.
Tempat tujuan wisatawan berbeda dari tempat tinggal dan tempat kerjanya sehari-hari, karena itu kegiatan wisatawan tidak sama dengan kegiatan penduduk yang berdiam dan bekerja di tempat tujuan wisata.
3.
Wisatawan bermaksud pulang kembali dalam beberapa hari atau bulan, karena itu perjalanannya bersifat sementara dan berjangka pendek.
4.
Wisatawan melakukan perjalanan bukan untuk mencari tempat tinggal i~ntukmenetap di tempat tujuan atau bekerja untuk mencari nafkah. Cohen (1972) dalam Pitana (2005) mengklarifikasikan wisatawan atas
dasar tingkat familiarisasi dari daerah yang akan dikunjungi, serta tingkat pengorganisasian dari perjalanan wisatanya. Atas dasar ini, Cohen membedakan wisatawan atas empat, yaitu: 1.
Drifter, adalah wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama
sekali belum diketahuinya dan bepergian dalam jumlah kecil 2.
Explorer, adalah wisatawan yang melakukan perjalanan dengan mengatur
perjalannya sendiri dan tidak rnau mengikuti jalan-jalan wisata yang sudah umum melainkan mencari ha1 yang tidak umum 3.
Individual mass tourist, adalah wisatawan yang menyerahkan pengaturan
perjalanannya kepada agen perjalanan dan mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah terkenal 4.
Organized-mass tourist, adalah wisatawan yang hanya mau mengunjungi
daerah tujuan wisata yang sudah dikenal dengan fasilitas seperti yang dapat ditemuinya di tempat tinggalnya. Menurut Vanhove (2005), terdapat beberapa tipe wisatawan, yaitu:
I.
Domestic Tourism, yaitu wisatawan yang merupakan penduduk lokal dari
negara tempat tujuan wisata.
2.
Inbound Toztristii, yaitu wisatawan yang bukan merupakan penduduk lokal
dari negara tempat ti~juanwisata.
3.
Ozltbound Toztri.~~, yaitu wisatawan yang mengunjungi tujuan wisata di negara yang bultan negara mereka.
4.
Internal Tourism, yaitu wisatawan yang merupakan kombinasi antara Domestic dan Inbottnd Touri.mz.
5.
National Tourism, yaitu wisatawan yang merupakan penduduk dari dalam dan luar wilayah perekonomian di negara yang direkomendasikan.
6.
International Tollrim, yaitu wisatawan yang merupakan kombinasi antara Inbound dan Outbozlnd Totrrism.
2.4.
Motivasi Benvisata Menurut Sharpley (1994) dalam Pitana (2005) menekankan bahwa
motivasi merupakan ha1 yang sangat mendasar dalam studi tentang wisatawan dan pariwisata, karena motivasi merupakan trigger dari proses perjalanan wisata, walau motivasi ini acapkali tidak disadari secara penuh oleh wisatawan itu sendiri. Menurut Pearce (1998) dalam Pitana (2005), berpendapat bahwa wisatawan dalam ~nelakukanperjalanan wisata termotivasi oleh beberapa faktor yakni: kebutuan fisologis, keamanan, sosial, prestice, dan aktualiasi diri. Seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal, motivasi-motivasi tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar sebagai berikut:
1.
Physical orp~~ysiological motivation yaitu motivasi yang bersifat fisik atau fisologis,
antara
lain
untuk
relaksasi,
kesehatan,
kenyamanan,
berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, bersantai dan sebagainya. 2.
Czrltural hIotivation yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi dan kesenian daerah lain. Termasilk juga ketertarikan akan berbagai objek tinggalan budaya.
3.
Social or interpersonal nzotivation yaitu motivasi yang bersifat sosial,
seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal-ha1 yang dianggap mendatangkan gengsi @restice), melakukan ziarah, pelarian dari situasi yang membosankan dan seterusnya. 4.
Fantasy Motivaiion yaitu adanya motivasi bahwa di daerah lain seseorang
akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan dan yang memberikan kepuasan psikologis (Mclntosh, 1977 dan Murphy, 1985 dalam Pitana, 2005). Faktor-faktor pendorong dan penarik untuk berwisata sangatlah penting untuk diketahui oleh siapapun yang berkecimpung dalam industri pariwisata (Pitana, 2005). Seseorang ingin melakukan perjalanan wisata dikarenakan adanya faktor pendorong, tetapi belum jelas mana daerah yang akan dituju. Berbagai faktor pendorong seseorang melakukan perjalanan wisata menurut Ryan (1991) dalam Pitana (2005), menjelaskan sebagai berikut: 1.
Escape.
Ingin
melepaskan diri dari
lingkungan yang dirasakan
menjemukan, atau kejenuhan dari pekerjaan sehari-hari. 2.
Relaxation. Keinginan untuk penyegaran, yang juga berhubungan dengan
motivasi untuk escape di atas. 3.
Play. Ingin menikmati kegembiraan, melalui berbagai permainan, yang
merupakan kemunculan kembali sifat kekanak-kanakan, dan melepaskan diri sejenak dari berbagai urusan yang serius. 4.
Strengthening family bond. Ingin mempererat hubungan kekerabatan,
khususnya dalam konteks (visiting,friends and relalives). Biasanya wisata ini dilakukan bersama-sama (groztp toztr)
5.
Prestige. lngin inenunjukkan gengsi, dengan mengunjungi destinasi yang
lnenunjukkan kelas dan gaya hidup, yang juga merupakan dorongan untuk meningkatkan status atau social standing.
6.
Social interaction. Agar dapat melakukan interaksi sosial dengan teman
sejawat, atau dengan masyarakat lokal yang dikunjungi. 7.
Rornance. Keinginan untuk bertemu dengan orang-orang yang bisa
memberikan suasana romantis.
8.
Educational opporrunity. Keinginan untuk melihat suatu yang baru,
memperlajari orang lain danlatau daerah lain atau mengetahui kebudayaan etnis lain. Ini merupakan pendorong dominan dalam pariwisata.
9.
Selfftrlfilmenr. Keinginan untuk menemukan diri sendiri, karena diri
sendiri biasanya bisa ditemukan pada saat kita menemukan daerah atau orang yang baru. 10.
Wish-filfilment. Keinginan untuk merealisasikan mimpi-mimpi, yang lama
dicita-citakan, sampai mengorbankan diri dalam bentuk penghematan, agar bisa melakukan perjalanan. Hal ini juga sangat jelas dalam perjalanan wisata religius, sebagai bagian dari keinginan atau dorongan yang kuat dari dalam diri. 2.5.
Metode Biaya Perjalanan
Model biaya perjalanan merupakan pendekatan untuk menilai barangbarang yang tidak memiliki harga seperti lingkungan, taman umum dan juga tempat rekreasi. Pendekatan biaya perjalanan berhubungan dengan tempat khusus dan inengukur nilai dari teinpat tertentu. Pendekatan ini dikeinbangkan untuk menilai tnanfaat yang diperoleh konsumen dalam memanfaatkan jasa lingkungan
atau barangljasa yang tidak memiliki nilai atau dinilai terlalu rendah. Inti dari pendekatan ini adalah bahwa biaya perjalanan ke suatu tempat rekreasi akan mempengaruhi jumlah kunjungan yang dilakukan oleh seseorang (Hufschmidt et
al., 1987). Metode biaya perjalanan dalam aplikasinya mempunyai beberapa teknik-teknjk pendekatan (Turner et al., 1994), antara lain, yaitu: 1.
Metode biaya perjalanan zonal, yaitu dengan membagi lokasi asal pengunjung untuk melihat jumlah populasi per zona, yang digunakan untuk mengestimasi tingkat kunjungan per seribu orang.
2.
Metode biaya perjalanan individu, yaitu dengan mengukur tingkat kunjungan individu ke tempat rekreasi dan biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh individu tersebut. Tujuannya adalah untuk mengukur frekuensi kunjungan individu ke tempat rekreasi tersebut.
3.
Random Utility Approach atau pendekatan utilitas acak, yaitu pendekatan yang mengestitnasi bahwa individu akan berkunjung ke suatu tempat berdasarkan
preferensi
mereka
dan
individu
tersebut
tidak
menghubungkan atau mengkaitkan antara kualitas tempat wisata dengan biaya pendekatan biaya perjalanan untuk mencapai tempat tersebut. Oleh karena itu, pendekatan
ini memerlukan informasi tentang semua
kemungkinan yang dapat mempengaruhi preferensi individu untuk memilih antara kualitas lingkungan atau biaya perjalanan untuk setiap lokasi rekreasi. Awal perkembangannya, penggunaan metode biaya perjalanan unuk ~nenghitung ~iilai tempat rekreasi mnggunakan pendekatan zonal. Namun, belakangan ini metode biaya perjalanan yang telah digunakan beralih tnenjadi
pendekatan individual. Pada prinsipnya pendekatan individual sama dengan pendekatan zonal, namun pada pendekatan ini analisi lebih didasarkan pada data primer yang diperoleh melalui survey. Menurut Fauzi (2000) dalam Nurdini (2004), metode biaya perjalanan ini kebanyakan digunakan untuk menganalisis permintaan terhadap rekreasi di alam terbuka (outdoor recreation) seperti memancing, berburu, hiking dan lain sebagainya. Secara prinsip, metode ini mengkaji biaya yang dikeluarkan setiap individu untuk mendatangi tempat-tempat rekreasi tersebut. Misalnya untuk melihat keindahan pemandangan di pantai seorang konsumen akan mengorbankan biaya dalam bentuk uang dan waktu untuk mendatangi tempat tersebut. Biaya perjalanan yang dimaksud adalah biaya perjalanan yang dikeluarkan satu orang pengunjung dalam satu kali kunjungan. Adapun biaya perjalanan diperoleh dari persamaan berikut: BP, = BT, + BDk + BK, + BL BPt
: Biaya perjalanan rata-rata (Rupiah/orang/hari)
BT,
: Biaya transportasi (Rupiahlorang)
BDk
: Biaya dokumentasi (Rupiah)
BK,
: Biaya konsumsi selama rekreasi (Rupiah/orang/hari)
BL
: Biaya lain-lain (Rupiah)
Tarif masuk tidak dimasukkan ke dalam perhitungan biaya perjalanan karena ~nerupakansuatu konstanta. 2.6.
Dampak Ekonomi Dampak terhadap penerimaan
devisa dan pendapatan
pemerintah
rnerupakan aspek yang tidak diperhitungkan dala~nmenganalisis dampak dari
suatu tempat wisata yang relatif kecil. Sehingga pada tempat-tempat wisata yang relatif kecil, dampak yang ingin dilihat adalah pada aspek pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, harga-harga, distribusi manfaat, kepeinilikan dan kontrol serta pembang~inan sekitar tempat wisata. Menurut Lubis (2009), sektor pariwisata berhubungan erat dengan wisatawan sehingga dampak positif yang ditimbulkan oleh sektor pariwisata berasal dari jumlah kunjungan wisatawan, pengeluaran wisatawan baik wisatawan asing maupun wisatawan domentik, investasi yang dilakukan oleh industri pariwisata serta pengeluaran pemerintah di sektor pariwisata. Dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata merupakan perubahan mendasar yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut terhadap kondisi masyarakat, seperti misalnya peningkatan atau penurunan pendapatan masyarakat, perluasan lapangan pekerjaan dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Menurut Vanhove (2005), dampak ekonomi ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu dampak langsung (direct), tidak langsung (indirect) dan lanjutan (induced). Dampak langsung (direct) adalah nilai dari pengeluaran wisatawan dikurangi nilai impor untuk penyediaan produk dan jasa pada 'lfront-line" bisnis. Dampak ini ditimbulkan dari pengeluaran wisatawan yang langsung. Dampak tidak langsung (indirect) adalah aktivitas ekonomi lokal dari pembelanjaan unit usaha penerima dampak langsung. Dampak ini ditimbulkan dari unit usaha yang menerima dampak langsung akan memerlukan input (bahan baku dan tenaga kerja) dari sektor lain. Dampak lanjutan (induced) adalah aktivitas ekonomi lokal lanjutan dari tambahan pendapatan lokal (dampak lanjutan dari dampak langsung dan dampak tidak langsung. Dampak ini ditimbulkan dari masyarakat lokal yang didukung secara langsung inaupun tidak langsung oleh kegiatan wisata
membelanjakan pendapatan mereka di daerahnya. Hal ini dapat dijelaskan pada Gambar I .
Langs~rng
1
Impor
Pemerintahan
Pengeluaran Wisatawan
Bisnis
-
Lanjlrtan
-
__J
Rumah Tangga
Bisnis Rumah Tangga
pG+plplm I
I
I
I
Tangga
Sumber: Ennew (2003) /--
G a m b a r 1. Dampak Pengeluaran Wisatawan c---- -
Pengeluaran pengunjung di suatu komunitas dapat menghasilkan efek ganda melebihi efek asli dari pendapatan tersebut. Kenyataannya dampak pengganda meningkat oleh bisnis lokal, rurnah tangga dan agensi pemerintahan, pembelian barang dan jasa antar satu dan lainnya. Seperti interaksi dengan komunitas lokal yang mendorong adanya pengeluaran pengunjung yang menghasilkan dampak tidak langsung atau efek pengganda. Pengganda (multiplier) adalah angka yang menunjukkan meringkas efek pengeluaran baik
langsung ataupun tidak langsung yang memberikan pengaruh pada perekonomian lokal. Pengunjung rekreasi melakukan pembelanjaan pada perusahaan lokal (unit usaha), misalnya tintilk akomodasi. Oleh karena itu pengunjung menyebabkan peningkatan pendapatan untuk akomodasi. Ini bukan akhir dari permasalahan, penerima pendapatan akan ~nenggunakan iintiik membeli barang dan jasa,
beberapa produk baik lokal maupun impor. Karyawan rurnah makan membeli bahan makanan di pasar lokal dan bensin di porn bensin, ha1 ini merupakan cadangan pendapatan lokal. Penerima pada putaran kedua mendapatkan total yang lebih sedikit dibandingkan penerima pada putaran awal yaitu seseorang yang menerima pendapatan dari pembelian untuk wisata pada tahap awal dan penerima pada putaran ketiga akan mendapatkan yang sedikit pula karena hanya bagian dari pengeluaran ulang di setiap putaran pada daerah lokal. Hasil dari rantai pengeluaran ini adalah proses pengganda (multiplier) dimana pendapatan lokal bertambah secara langsung dan menghasilkan efek pengganda bagi total pendapatan di komunitas. Perbedaan antara total pendapatan tambahan dan pendapatan awal dapat dilihat pada putaran awal. Jumlah pendapatan yang dihasilkan dari kedua dan ketiga runutan dan yang berikutnya runutan pengeluaran ditentukan oleh pertimbangan untuk dampak langsungbentuk pengeluaran, seperti kasus di penduduk lokal. Bagian dari pendapatan digunakan untuk barang lokal dan jasa dan persentasi dari barang dan jasa yang dihasilkan lokal.
111. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1.
Permintaan Wisata
-
Daerah Tujuan Wisata (DTW) diharapkan tnemiliki beberapa faktor yang akan me~npengaruhijumlah permintaan terhadap objek wisata tersebut yaitu 4A (Ariyanto, 2004). Adapun 4A merupakan singkatan dari: 1.
Attraction (daya tarik), dimana daerah tujuan wisata dala~n menarik wisatawan hendaknya memiliki daya tarik baik daya tarik berupa alam maupun masyarakat dan budayanya misalnya keindahan pantai, keunikan adat istiadat masyarakat dan budaya dan lain-lain.
2.
Accessible (bisa dicapai), ha1 ini dimaksudkan agar wisata domestik dan mancanegara dapat dengan mudah dalam pencapaian tujuan ke tempat wisata sebagai contoh: pengaspalan jalan, pembuatan jembatan dan lainlain.
3.
Amenities (fasilitas), syarat yang ketiga ini menjadi salah satu syarat DTW dimana wisatawan dapat dengan kerasan tinggal lebih lama di daerah tersebut,
adapun
fasilitas
(amenities)
dapat
berupa:
akomodasi,
transportasi, viewer dan lain-lain.
4.
Ancillary
(lembaga pariwisata),
wisatawan akan semakin sering
mengunjungi dan mencari DTW apabila di daerah tersebut wisatawan dapat merasakan keamanan (protection of totrrism) dan terlindungi baik melaporkan rnaupun mengajukan suatu kritik dan saran mengenai keberadaan mereka selaku pengunjung .
Menurut Morley (1990) dalam Ross (1 998), permintaan akan pariwisata tergantung pada ciri-ciri dari wisatawan, seperti penghasilan, umur, motivasi dan watak. Ciri-ciri ini masing-masing akan mempengaruhi kecenderungan orang untuk bepergian tnencari kesenangan, ke~nampuannya untuk bepergian dan pilihan tempat tujuan perjalanannya. Permintaan juga ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri tempat tujuan perjalanan, daya tariknya, harga dan efektif tidaknya kegiatan
memasarkan
tempat
tujuan.
Faktor-faktor
sosial juga
dapat
mempengaruhi permintaan, seperti misalnya sikap penduduk setempat pada wisatawan dan minat yang dibangkitkan oleh budaya setempat. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi permintaan wisata ke suatu objek wisata. Faktor-faktor itu dapat berpengaruh pada jumlah kunjungan di lokasi wisata tersebut. Menurut Ariyanto (2004), ada beberapa faktor yang I ;
mempengaruhi permintaan pariwisata adalah:
I.
Harga, ini merupakan faktor utama, dimana dengan harga yang tinggi pada suatu DTW maka akan memberikan imbasltimbal balik pada wisatawan yang akan bepergian, sehingga permintaan wisata akan berkurang begitu pula sebaliknya,
2.
Pendapatan, apabila pendapatan suatu rumah tangga tinggi maka kecenderungan untuk memilih DTW sebagai tempat berlibur akan semakin tinggi dan bisa jadi mereka membuat sebuah usaha pada DTW jika dianggap menguntungkan.
3.
Sosial budaya, dengan adanya sosial budaya yang unik dan bercirikan atau dengan kata lain berbeda dari apa yang ada di daerah calon wisata berasal maka, peningkatan permintaan terhadap wisata akan tinggi ha1 ini akan
membuat sebuah keingintahuan dan penggalian pengetahuan sebagai khasanah kekayaan pola pikir budaya. 4.
Sosial politik (sospol), dampak sosial politik belum terlihat apabila keadaan DTW dalam situasi aman dan tenteram, tetapi apabila ha1 tersebut berseberangan dengan kenyataan, maka sospol akan sangat terasa dampak atau pengaruhnya dalam terjadinya permintaan. Jumlah anggota keluarga, banyak atau sedikitnya keluarga juga berperan
5.
serta dalam permintaan wisata ha1 ini dapat diratifikasi bahwa jumlah keluarga yang banyak maka keinginan untuk berlibur dari salah satu keluarga tersebut akan semakin besar, ha1 ini dapat dilihat dari kepentingan wisata itu sendiri. Harga barang substitusi, disamping kelima aspek di atas, harga barang
6.
pengganti juga termasuk dalam aspek permintaan, dimana barang-barang pengganti dimisalkan sebagai pengganti DTW yang dijadikan cadangan dalam berwisata. 7.
-
Harga barang komplementer, merupakan sebuah barang yang saling membantu atau dengan kata lain barang komplementer adalah barang yang saling melengkapi, dimana apabila dikaitkan dengan pariwisata barang komplementer ini sebagai obyek wisata yang saling melengkapi dengan obyek wisata lainnya.
3.2.
Dampak Ekonomi Wisata Bahari Dampak terhadap penerimaan devisa dan pendapatan pemerintah
merupakan aspek yang tidak diperhitungkan dalam menganalisis dampak dari suatu telnpat wisata yang relatif kecil. Sehingga pada tempat-tempat wisata yang
relatif kecil, dampak yang ingin dilihat adalah pada aspek pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, harga-harga, tlistribusi manfaat, kepemilikan dan kontrol serta pembangunan sekitar tempat wisata. Dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata merupakan perubahan mendasar yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut terhadap kondisi masyarakat, seperti misalnya peningkatan atau penurunan pendapatan masyarakat, perluasan lapangan pekerjaan dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Dampak ekonomi ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pertama, dampak langsung adalah nilai dari pengeluaran wisatawan dikurangi nilai impor untuk penyediaan produk dan jasa pada 'tfront-line" bisnis. Kedua, dampak tidak langsung adalah aktivitas ekonomi lokal dari pembelanjaan unit usaha penerima dampak langsung. Ketiga, dampak induced adalah aktivitas ekonomi lokal lanjutan dari tambahan pendapatan lokal (dampak lanjutan dari dampak langsung dan dampak tidak langsung. Sampai saat ini belum ada penelitian yang mempelajari seberapa besar dampak ekonomi di Pantai Bandulu, yang ditimbulkan oleh pelaksanaan kegiatan pariwisata alam terhadap kondisi ekonomi, khususnya pada masyarakat di sekitar kawasan yang terkait langsung dengan kegiatan tersebut. Padahal penilaian dari dampak tersebut dapat menjadi bahan evaluasi dari kegiatan pariwisata yang telah dan sedang berlangsung sebagai pertimbangan untuk kebijakan pengelolaan, baik itu kebijakan pengelola, daerah maupun pusat yang berkaitan dengan pengusahaan jasa pariwisata alam di rnasa yang akan datang. Sehingga terdapat perkembangan lanjut ke arah yang lebih baik bagi perlgusahaan jasa pariwisata alam ini. Selain itu perlu diketahui karakteristik dari unit usaha, tenaga kerja lokal dan masyarakat
sekitar, agar dapat dijadikan indiltator untuk menggambarkan kinerja objek wisata Pantai Bandulu dalam memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Selain itu perlu diketahui karakteristik wisatawan serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan terhadap wisata khususnya wisata bahari, agar dapat memprediksi bagaimana demand terhadap wisata ini. 3.3.
Kebocoran Ekonomi Wisata (Econonzic Leakages) 0--
Berdasarkan perspektif ekonomi, perhitungan yang lebih akurat dari sumbangan pariwisata ke masyarakat adalah jumlah keseluruhan pengeluaran wisatawan yang didapat oleh perekonomian lokal, tingkat penggunaan tenaga kerja, dan pemerataan distribusi dari keuntungan ekonomi yang diperoleh. Selain permintaan tambahan yang dihasilkan dari perngeluaran langsung oleh wisatawan di daerah tujuan wisata, pemasukan dan lapangan kerja yang lebih lanjut ditimhulkan oleh perputaran uang, sebuah efek yang dikenal dengan efek berganda. Namun jumlah dari pengeluaran wisatawan aktual yang didapatkan di daerah tujuan akan digambarkan oleh yang disebut dengan "kebocoran ekonomi" dari total pengeluaran ekonomi (Mak, 2004). Kebocoran ekonomi dari pengeluaran wisatawan dimulai sebelum wisatawan mencapai daerah tujuan. Metode yang biasa digunakan di bidang pariwisata untuk melakukan suatu perjalanan adalah melalui perantara agen perjalanan dan operator tur. Namun, tidak semua uang yang dibayarkan oleh wisatawan sampai ke daerah tujuan wisata. Kebocoran ekonomi dari pariwisata mungkin digambarkan sebagai jumlah pendapatan yang gaga1 didapat pada sistem ekonomi daerah tujuan wisata, dari total pengeluaran wisatawan. Faktor-faktor yang mt~ngkinmeningkatkan tingkat
kebocoran ekonomi, dan inengurangi keuntungan ekonomi dari pariwisata untuk masyarakat lokal, termasuk tingkat kepemilikan asing dari industri pariwisata serta pembagian hasil kepada pemegang saham yang tinggal di luar daerah tersebut, makanan dan minuman yang berasal dari luar daerah tujuan wisata.
3.4.
Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil pengamatan dan informasi yang didapat, maka terdapat
beberapa permasalahan yang ada di lokasi wisata Pantai Bandulu ini. Alur penelitian yang lebih jelas dapat dilihat pada kerangka berpikir pada Gambar 2. Kurang optimalnya pengelolaan tempat wisata Pantai Bandulu
1
f Belum diketahuinya karakteristik pelaku wisata
1
-
Karakteristik & Penilaian Wisatawan
Belum diketahuinya Fakiorfaktor yang mempengaruhi permintaan wisata
Belum diketahuinya nilai dampak ekonomi
1
Faktor-faktor yangg mrmpengaruhi tingkat perminlaat?wisata
Dampak Ekonomi
Masyarakat Sekitar
Keynesian Multiplier Rckomendasi Bagi Pcngclolaan Objck Wisata
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian
IV. METODE PENELITIAN 4.1.
Jenis dan Waktu Penefitian Lokasi penelitian dilakukan di objek wisata bahari Pantai Bandulu yang
terletak di sepanjang kawasan Anyer, Desa Bandulu, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (pztrposive), dengan pertimbangan bahwa kawasan wisata bahari Pantai Bandulu
merupakan salah satu objek yang diunggulkan di sepanjang kawasan Anyer tetapi potensi wisatanya belum dikelola secara maksimal. Pengambilan data primer dilakukan mulai bulan Maret 2009 hingga April 2009. Data yang diperoleh melalui survei lapang dan wawancara yang dilakukan terhadap pengunjung Pantai Bandulu yang ditemui pada saat penelitian. Selain itu, wawancara juga dilakukan terhadap unit usaha, tenaga kerja lokal dan masyarakat sekitar kawasan Pantai Bandulu. 4.2.
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah cross section. Data yang digunakan
dalam penelitian ini. terdiri dari data primer dan data sekunder, baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang diolah dan diinterpretasikan secara deskriptif. Data primer dilakukan cara pengisian kuisioner oleh responden dan observasi lapang. Data primer meliputi karakteristik pengunjung objek wisata Pantai Bandulu, pendapatan dari unit usaha, pendapatan dan pengeluaran tenaga kerja lokal di lokasi wisata dan keterlibatan masyarakat lokal sekitar. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari informasi dari pihak pengelola, Disbudpar
Kabupaten Serang dan studi literatur atau referensi lainnya yang berupa jurnal, artikel, serta penyusuran data melalui internet. 4.3.
Metode Pengambilan Contoh Metode pengambilan contoh terhadap pengunjung menggunakan metode
non-probabiliry satnpling karena daftar populasi untuk jumlah pengunjung yang datang tidak dapat diketahui dengan pasti. Responden
dipilih dengan
menggunakan metode purposive sampling, dimana peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang ditemui, ha1 ini relatif lebih mudah cepat serta menghemat biaya, namun tentunya dengan menjamin tingkat ketelitian. Responden yang terpilih adalah pengunjung lokal dan pengunjung yang datang secara kerombongan hanya dipilih beberapa orang saja sebagai wakil rombongan. Responden untuk wisatawan sebanyak 80 orang. Jumlah responden ini menggunakan rumus Slovin (Umar, 1996) yaitu: N (I+~
e
~
)
dimana:
N
= Besarnya
populasi
n
= Besarnya
sampel
e
= Nilai
kritis yang diinginkan, yaitu 15%
Metode pengambilan contoh responden pada unit usaha dan tenaga kerja lokal akan dilakukan dengan bentuk purposive sa~npling, dimana anggota responden akan dipilih dan disesuaikan berdasarkan kriteria tertentu. Responden terpilih untuk unit usaha dan tenaga kerja lokal masing-masing 25 orang dan 20 orang. Sedangkan pengambilan contoh responden untuk masyarakat sekitar
menggunakan metode purposive sampling, dengan pertimbangan kriteria responden terpilih adalah masyarakat yang mengetahui keberadaan objek wisata Pantai bandulu, sehat jasmani dan rohani. Responden yang terpilih untuk masyarakat lokal sekitar adalah sebanyak 40 orang. Hal ini didasarkan pada teori Gay dalam Umar (1996), bahwa metode deskriptif memerlukan jumlah responden sebanyak 30 orang. Tetapi untuk meningkatkan validitas, maka responden masyarakat lokal ditetapkan sebanyak 40 orang.
4.4.
Metode dan Prosedur Analisis Analisis data yang bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam
bentuk yang lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk gambar atau grafik serta perhitungan matematik. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan diolah dengan Stata 9 dan Microsoft Excel 2003. 4.4.1.
Analisis Deskriptif Metode yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif ini adalah suatu metode dalam meneliti status manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa yang akan datang. Metode deskriptif menurut Whitney (1960) dalam Nazir (2003), merupakan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Selain itu, metode deskriptif ini memilki tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode analisis ini digunakan untuk menjawab hainpir seluruh tujuan
penelitian yang dilakukan. Penjelasan secara deskriptif berdasarkan informasi dan data yang diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung.
4.4.2. Metode Biaya Perjalanan (Tmvel Cost Meflrorl) Model biaya perjalanan merupakan pendekatan untuk menilai barangbarang yang tidak memiliki harga seperti lingkungan, taman umum dan juga tempat rekreasi. Menurut Hufschmidt et al. (1987) pendekatan biaya perjalanan berhubungan dengan tempat khusus dan mengukur nilai dari tempat tertentu. Pendekatan ini dikembangkan untuk menilai manfaat yang diperoleh konsumen dalam memanfaatkan jasa lingkungan atau barang yang tidak memiliki nilai atau dinilai terlalu rendah. Inti dari pendekatan ini adalah bahwa biaya perjalanan ke suatu tempat wisata akan mempengaruhi jumlah kunjungan yang dilakukan oleh seseorang. Menurut Hufschmidt et al. (1 987), ada beberapa asumsi yang digunakan dalam pendekatan biaya perjalanan: 1.
Semua pemakai harus memperoleh manfaat total yang sama dari pemanfaatan tempat rekreasi dan ini sama dengan biaya -perjalanan pemakai marjinal (yang paling jauh).
2.
Surplus konsumen pemakai marjinal adalah nol.
3.
Biaya perjalanan merupakan data ganti rugi bagi harga. Hal ini bersandar pada anggapan bahwa ketidakgunaan atau ketidakmanfaatan seseorang menempuh jarak tertentu berasal dari biaya moneter semata-mata.
4.
Orang di semua zona jarak akan mengkonsumsi jumlah kegiatan yang sama dengan biaya moneter tertentu.
Permintaan wisata hanya terdefinsi untuk bilangan bulat yang tidak pernah negatif, sehingga untuk ~nengestimasipermintaan wisata dapat dilakukan dengan model Negatif Binomial maupun Model Poisson. Perhitungan nilai ekonomi ini menggunakan analisis regresi Poisson, dimana menurut Hellerstein et al. (1993), regresi Poisson tidak seperti regresi linier biasa yang diduga dengan ordinary least square (OLS) dimana R-squares bersifat aditif terhadap model, maka R-squares dalam regresi Poisson bersifat parametrik dan sudah dimasukkan dalam model. Dengan kata lain R- sqziares tidak terlalu penting untuk regresi Poisson. Menurut Myers (1990), regresi Poisson merupakan regresi dengan respon (dependent variable) bilangan diskret, nalnun bukan bilangan biner. Jumlah count ini diasumsikan merupakan fungsi satu bilangan atau lebih variabel penjelas. Jumlah rata-rata "kejadian" merupakan parameter dari distribusi Poisson. Rata-rata Poisson tersebut merupakan fungsi dari variabel penjelas (independent variable). Regresi Poisson didasarkan atas penggunakan fungsi peluang Poisson. Sebaran Poisson memodelkan peluang dari "kejadian" (r) dengan fungsi peluang:
) Prob ( r ; ~ =
e +pr
; r = 1,2, 3,
.......
dimana: P
= nilai
tengah sebaran
r
=
e
= bilangan
jumlah kejadian natural Euler (-2.7182)
Parameter 11 tergantung dari unit periode waktu yang sangat spesifik. Sebaran Poisson digunakan untuk memodelkan jurnlah kejadian yang relatif
jarang terjadi pada periode waktu yang dipilih. Dalam ha1 ini p adalah rata-rata kunjungan per individu. Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini, diolah dengan menggunakan program Slara 9 kemudian digunakan untuk membentuk model regresi berganda. Pendugaan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata ke objek wisata Pantai Bandulu dapat dilakukan dengan metode Individual Travel
Cost Method (ITCM) tiap individu pertahun kunjungan, yaitu: D, = bo + blXl + b2X2 + b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6 + b7X7 f bgXg+ b9X9+ bloXlo+ ei bl, bz, b3, b4, b5, b6, b,, b*, b9,blo = Koefisien regresi untuk faktor XI, X2, X3, X4, Xs, X6, X7, X8, X9, dan Xlo. Parameter yang diharapkan: bt, ,bs, b6, b7, ba, blo
= Jumlah kunjunganltrip tahunan ke lokasi wisata Pantai Bandulu
(Jumlah Kunjungan per Tahun) XI
= Biaya
Perjalanan individu ke lokasi wisata Pantai Bandulu
(Rupiahikunjungan) X2
= Pendapatan responden (Rupiah per Tahun)
x3
= Taraf
x4
= Umur responden (Tahun)
xs
= Waktu
x6
= Jarak tempuh ke objek wisata Pantai Bandulu (Km)
x7
= Jutnlah tanggungan (Orang)
xs
= Lama kunjungan ke objek wisata (Jam)
pendidikan responden (Tahun)
tempuh ke lokasi wisata Pantai Bandulu (Jam)
x9
= Jumlah
rotnbongan (Orang)
XIO
= Pengetahuan
ei
= Error
pengunjung terhadap objek wisata (Tahun)
term
4.4.3. Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Bahari Pantai Bandnlu Terhadap Masyarakat Lokal
Menurut Agustina (2009), analisis akan dilakukan pada masing-masing kelompok pelaku kegiatan wisata. Kelompok pertama adalah unit usaha lokal penyedia barang dan jasa untuk kegiatan wisata. lnformasi penting terkait dengan dampak ekonomi adalah: ( I ) proporsi perputaran uang yang berasal dari pengeluaran pengunjung ke unit usaha tersebut, (2) proporsi antara kesempatan kerja yang dapat diciptakan oleh unit usaha tersebut Vzrll time, part time, seasonal), (3) proporsi dari perputaran arus uang terhadap tenaga kerja lokal, supplier, investor, pajak, (4) tipe dan kuantitas bahan baku yang dibutuhkan, apakah berasal dari luar atau dalam wilayah dan (5) rencana investasi ke depan. Sejumlah informasi tersebut diharapkan dapat diperoleh perkiraan mengenai dampak langsung (direct impact) dsri pengeluaran pengunjung terhadap masyarakat
lokal,
perkiraan
biaya
sumberdaya
yang
diperlukan
untuk
menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh pengunjung, serta estimasi mengenai rencana investasi ke depan. Kelompok kedua adalah tenaga kerja lokal pada unit usaha lokal penyedia barang dan'jasa untuk kegiatan wisata. lnformasi penting terkait dengan dampak ekonomi adalah ( I ) jumlah tenaga kerja yang terdapat pada lokasi wisata, (2) jumlah jam kerja dan tingkat upah, (3) proporsi dari pengeluaran sehari-hari pekerja yang dilakukan di dalam dan di Iuar wilayah, (4) kondisi pekerjaan sebelum bekerja di unit usaha ini, dan (5) pelatihan atau kursus yang pernah
diikuti. Kelompok ketiga adalah masyarakat lokal. lnfor~nasipenting yang terkait dengan dampak ekonomi adalah inforlnasi ~nengenaimanfaat dan biaya yang ditimbulkan dari kegiatan wisata tersebut. lnformasi yang didapat dari responden (pengunjung, unit usaha, tenaga kerja lokal dan masyarakat lokal) akan diperoleh informasi mengenai pengeluaran pengunjung, serta aliran uang sejumlah dana tersebut yang memberikan dampak langsung, tidak langsung dan terusan (induced) bagi perekonomian masyarakat lokal. Dampak ekonomi ini akan dapat diukur dengan menggunakan efek pengganda (multiplier) dari arus uang yang terjadi. Dalam mengukur dampak ekonomi pariwisata terhadap perekonomian masyarakat lokal terdapat dua tipe pengganda, yaitu (META, 2001):
I.
Keynesian Local Incotne Multiplier, yaitu nilai yang menunjukkan berapa besar pengeluaran pengunjung berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat lokal.
2.
Ratio Incorne Multiplier, yaitu nilai yang menunjukkan seberapa besar dampak langsung yang dirasakan dari pengeluaran pengunjung berdampak terhadap perekonomian lokal. Pengganda ini mengukur dampak tidak langsung dan dampak terusan (indtrced) Menurut META (2001), secara matematis dapat dirumuskan : Keynesian Incon~eMultiplier
=
D+N+U
E Ratio Income fiIz~ltiplier,Tipe I = D+N
Ratio Income Mtrlfiplier, Tipe JI = D+N+U D dimana:
E : Tambahan pengeluaran pengunjung (rupiah) D : Pendapatan lokal yang diperoleh secara langsung dari E (rupiah) N : Pendapatan lokal yang diperoleh secara tidak langsung dari E (rupiah) U : Pendapatan lokal yang diperoleh secara induced dari E (rupiah) Setelah mengidentifikasi dampak ekonomi yang ditimbulkan dari objek wisata Pantai Bandulu ini, selanjutnya dapat diidentifikasi produk atau jasa apa saja yang belum tersedia di lokasi tersebut, besarnya permintaan terhadap barang tersebut dan manfaatnya bagi masyarakat sekitar. Hal ini juga dapat dijadikan rekomendasi bagi Pemda untuk pengembangan objek wisata tersebut. Perhitungan nilai multiplier akan dilakukan dengan bantuan program komputer Microsoft Excel 2003. Keterkaitan antara tujuan penelitian, jenis data, metode penelitian, dan alat analisis dapat dilihat lebih lanjut pada Tabel I .
Tabel 1. No
1
2
3
Keterkaitan Antara Tujuan Penelitian, Jenis Data, Metode Penelitian, dan Metode Prosedur Tujuan Jenis data Metode Pengambilan Metode Sampel Prosedur
Karakteristik Data Primer pengunjung, unit usaha, tenaga kerja dan masyarakat sekitar Pantai Bandulu Faktor-faktor yang Data Primer mempengaruhi permintaan wisata ke Pantai Bandulu Dampak ekonomi Data Primer yang ditimbulkan oleh kegiatan wisata alam berbasis masyarakat lokal di sekitar obyek wisata Pantai Bandulu ini
non-probabiliry san~pling purposive sampling
Deskriptif
non-probability Metode Biaya sampling Perjalanan pzposive sampling non-probability Keynesian sampling Multiplier purposive sanzpling
Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat keterangan lebih lanjut tentang keterkaitan antara tujuan penelitian, jenis data, metode penelitian, dan alat analisis. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui persepsi dan preferensi wisatawan terhadap fasilitas-fasilitas yang ada di lokasi wisata Pantai Bandulu ini. Sehingga dapat dijadikan rekomendasi untuk perbaikan fasilitas yang sudah ada dan demi kemajuan lokasi wisata Pantai Bandulu ini kedepannya.
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1.
Keadaan Lokasi Penelitian Secara administratif objek wisata Pantai Bandulu ini terletak di Desa
Bandulu, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Objek wisata ini berbatasan dengan Desa Cikoneng di sebelah utara, Desa Sindang Karya di sebelah timur, Desa Kamasan di sebelah selatan dan Selat Sunda di sebelah barat. Desa Bandulu merupakan daerah dataran yang terletak di tepi laut (pesisir) kawasan Anyer dengan panjang pantai lebih dari 5 km dan ketinggian dari permukaan laut 1.200 meter dpl. Luas wilayah Desa Bandulu ini adalah 806.760 ha (Potensi Desa, 2008). Orbitasi desa ini dari kantor kecamatan adalah 8 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit, dari kantor Pemda 45 km dengan waktu tempuh sekitar 90 menit, dari kantor Pemerintah Provinsi 45 km dengan 90 menit dan dari ibukota negara 147 km dengan waktu tempuh 120 menit. Pantai Bandulu ini terletak di sepanjang kawasan Anyer. Luas total lahan objek wisata ini sebesar 6.444 m2. Lokasinya bersebelahan dengan Hotel Patra Jasa dan Hotel Nuansa Bali. Awalnya objek wisata ini bernama Pantai Sambolo, pada tahun 2004 setelah objek wisata ini berpindah tangan, namanya berubah menjadi Pantai Bandulu. Sesuai dengan nama desa dimana objek wisata ini berada. Pantai Bandulu memiliki beberapa kelebihan, yaitu: (1) keamanan, pantai ini tidak mempunyai catatan kecelakaan pengunjung (dalam arti tidak ada pengunjung yang meninggal karena terbawa arus), (2) tidak ada karang dan landai, pantai ini sangat cocok untuk para pengunjung untuk berenang, karena tidak ada karang yang dapat membahayakan pengunjung, dan (3) pihak pengelola
pun berusaha agar selalu menjaga kebersihan pantai ini agar kenyamanan para pengunjung dapat terjaga. Kawasan objek wisata ini memiliki beberapa warung dan kios cinderamata. Semenjak objek wisata ini dibuka untuk umum, hanya ada sekitar 10 warung tetapi sekarang sudah mengalami peningkatan menjadi 25 warung dan enam kios cinderamata. Hal ini dapat mempermudah para pengunjung membeli makanan, minuman, dan cinderamata yang mereka inginkan. Sepanjang pantai juga terdapat saung-saung untuk tempat beristirahat dan meletakkan barang saat mereka berenang di pantai. Saung ini dikenakan biaya sewa sebesar Rp 40.000,OO untuk sekali penggunaan. Selain itu juga di lokasi ini, ditawarkan beberapa jasa penyewaan kepada para pengunjung, seperti banana boat, jet sky, ban, papan seluncur dan lain-lain. Setiap penyewaan jasa juga dikenakan biaya sewa rata-rata Rp 25.000,OO - Rp 50.000,OO per orang. Objek wisata ini juga memberlakukan tiket masuk, sesuai dengan cara kedatangan pengunjung. Pengunjung yang menggunakan kendaraan roda empat dikenakan biaya Rp 30.000,00, kendaraan roda dua dikenakan biaya Rp 10.000,00, bis dikenakan biaya berkisar Rp 150.000,OO - Rp 250.000,OO dan untuk per orangan dikenakan biaya Rp 2.500,OO. Jumlah kunjungan pada bulan Mei 2008 hingga April 2009 adalah 6.400 orang. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar 3. Berdasarkan Gambar 3, pada bulan September 2008 terdapat penurunan jumlah pengunjung yang cukup drastis. Hal ini dikarenakan adanya isu bencana alam tsunami yang meresahkan masyarakat. Sehingga para pengunjung pun mengurungkan niat mereka untuk berekreasi khususnya wisata pantai, begitupula yang terjadi pada objek wisata Pantai Bandulu.
Gambar 3. Jumlah Pengunjung Objek Wisata Pantai Bandulu pada Bulan Mei 2008 -April 2009 Selain itu ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi penurunan jumlah kunjungan ini, seperti 1) faktor ektemal berupa semakin tingginya persaingan karena jumlah objek wisata di kawasan Anyer semakin banyak, 2) faktor internal berupa belum optimalnya fasilitas yang tersedia di lokasi objek wisata dan 3) perekonomian masyarakat. Menurut pengelola objek wisata, prioritas utama dari objek wisata pantai adalah keamanan dan kebersihan. Dua ha1 ini yang selalu dipertahankan oleh pihak pengelola agar kenyamanan pengunjung dapat tejaga selama berada di lokasi. Hal ini akan menjadi nilai tambah bagi objek wisata Pantai Bandulu agar semakin banyak pengunjung yang menjadikan lokasi ini tujuan rekreasi. Tingginya jumlah kunjungan berimplikasi pada meningkatnya transaksi antara wisatawan dan masyarakat lokal, sehingga manfaat ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal pun semakin meningkat misalnya dengan meningkatnya pendapatan. Keadaan lokasi objek wisata ini dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Keadaan Lokasi Objek Wisata Pantai Bandulu 5.2.
Pengelolaan Pantai ini merupakan perluasan wilayah dari perusahaan Patra Jasa. Objek
wisata ini dibuka untuk mum sejak tahun 1998. Pihak pengelola objek wisata pada saat itu adalah Bapak Warsito. Beliau mengelola sampai tahun 1999. Setelah itu dilanjutkan oleh Bapak Danu dari tahun 2000 sampai 2001. Perusahaan ini memberikan kepercayaan kepada CV. Putra Bandulu yang dipimpin oleh Pak Jumintra untuk mengelola objek wisata ini sejak tahun 2001. Sistem yang digunakan adalah sistem sewa. Setiap tahunnya CV. Putra Bandulu ini memberikan sejumlah dam kepada pihak perusahaan sesuai dengan pejanjian. Proporsi pembagian pendapatan dari harga tiket yaitu: 1) pihak perusahaan 50%, 2) upah petugas 20%, 3) aparat pemerintahan desa setiap minggu 10% dan 4) pengelola 10%.
5.3.
Aksesibilitas Objek wisata Pantai Bandulu ini lnempunyai jarak 30 km dari Cilegon dan
100 km dari Jakarta, kondisi jalan menuju kawasan Anyer ini dapat dikatakan cukup baik. Tetapi iintuk saat ini masih terdapat ganggiian karena adanya perbaikan jalan sehingga diberlakukan buka tutup jalan. Hal ini dapat menyebabkan kernacetan dalam beberapa waktu ke depan. Tetapi ha1 ini tidak menurunkan minat masyarakat untuk berekreasi di kawasan Anyer. Aksesibilitas objek wisata ini dapat dikatakan relatif mudah karena dapat ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan umum dan pribadi. Pengunjung dari luar kota dapat melewati jalur to1 menuju Merak. Tetapi untuk pengunjung yang berasal dari Cilegon, Serang dan sekitarnya dapat melewati jalur biasa (tidak melalui jalan tol) menuju arah Anyer. Kemudahan aksesibilitas menuju lokasi ini diduga berpengaruh terhadap keinginan masyarakat untuk berkunjung ke objek wisata Pantai Bandulu ini. Selain itu animo ~nasyarakat tentang wisata bahari khususnya panorama pantai masih dapat dikatakan baik.
VI. GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN 6.1
Gambaran Umum Masyarakat Pekerjaan utama dari sebagian besar masyarakat kawasan Anyer bergerak
dalam sektor pariwisata. Begitu pula bagi ~nasyarakatlokal yang tinggal di sekitar objek wisata Pantai Bandulu, pada umumnya menerima dampak langsung dari adanya kegiatan wisata ini. Desa Bandulu merupakan wilayah yang paling dekat dengan objek wisata ini, terutama Kampung Panipungan, Kampung Cirungten dan Kampung Sirih. Masyarakat lokal yang menjadi responden adalah 40 orang, yang terdiri dari 62,25% pria dan 37,5% wanita. 6.1.1
Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar lokasi wisata Pantai Bandulu
masih sederhana. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan dan pekerjaan masyarakat. Rata-rata pendapatan per bulan masyarakat lnasih tergolong rendah yaitu berkisar antara Rp 500.000,OO - Rp 1.000.000,00. Penduduk sekitar Pantai Bandulu merupakan kombinasi antara penduduk asli dan penduduk pendatang. Sebagian besar dari mereka adalah penduduk asli Desa Bandulu, alasan mereka menetap di kawasan ini karena cenderung menetap dan bertahan. Penduduk yang bukan penduduk asli adalah mereka yang mempunyai suami atau istri yang berasal dari Desa Bandulu, bekerja di wilayah sekitar Anyer. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Bandulu terbilang cukup rendah. Hal ini ditunjukkan sebaran responden bahwa sebagian besar masyarakat berpendidikan setingkat SD dan SLTP, sedangkan masyarakat yang tamat SMU dan Perguruan Tinggi hanya masing-masing 32,5% dan 5%. Rendahnya pendidikan disebabkan oleh tingkat perekonolnian masyarakat yang masih
Sebagian besar masyarakat sekitar setuju dengan harga tiket masuk lokasi wisata ini yaitu dengan harga Rp 2.500,OO per orang. Mereka menganggap harga ini stidah cukup terjangkau oleh sebagian besar lapisan masyarakat. Terdapat kekhawatiran di mereka, apabila harga tiket masuk dinaikkan maka akan berdampak pada berkurangnya jumlah pengunjung yang datang ke lokasi ini. Hal itu pun akan berakibat buruk pada usaha mereka. Sebanyak 77,5% dari responden masyarakat menyatakan kondisi lingkungan sekitar menjadi lebih baik dengan adanya objek wisata ini, karena dengan dikembangkannya lokasi ini maka kondisi lingkungan sekitar pun ikut terjaga. Oleh karena itu, mereka setuju jika objek wisata ini dikembangkan lebih lanjut, karena mereka beranggapan apabila lokasi ini semakin dikembangkan, maka pengunjung pun akan semakin meningkat. Hal ini juga akan berdampak positif bagi mereka yang mempunyai usaha di dalam objek wisata Pantai Bandulu ini. Sehingga tingkat kesejahteraan mereka pun akan meningkat. Selain itu sikap masyarakat yang baik dalam menerima pengunjung juga merupakan asset yang bernilai tinggi dalam rangka menarik minat pengunjung. Keinginan masyarakat untuk bersedia ikut terlibat dalam kegiatan wisata ini merupakan potensi yang baik untuk pengembangan objek wisata ini. Hal ini terlihat dari sebagian besar pekerja dan pemilik unit usaha di lokasi ini adalah masyarakat lokal. Masyarakat menganggap bahwa pengelolaan wisata Pantai Bandulu ini sudah cukup baik karena dalam pelaksanaannya sudah sesuai dengan upaya pemberdayaan masyarakat sekitar tetapi masih perlu adanya peningkatan etos kerja agar objek wisata ini dapat lebih dikembangkan.
Kaitannya dengan pengelolaan objek wisata, sekitar 72,5% dari responden masyarakat menyukai bentuk pengelolaan berbasis masyarakat lokal (Commzmi~ Based Ecotourism) yang sudah ada. Menurut masyarakat peluang pengembangan objek wisata Pantai Bandulu ini memiliki prospek yang baik jika dikelola dengan baik pula. Hal ini dapat dilihat dari manfaat yang dirasakan oleh masyarakat lokal dengan keberadaan objek wisata ini. 6.2
Gambaran Umnm Pengunjnng Data pengunjung yang diperoleh hanya berasal dari pengunjung lokal. Hal
ini kemungkinan disebabkan oleh promosi objek wisata Pantai Bandulu yang masih kurang maksimal, sehingga wisatawan mancanegara lebih memilih objek wisata lain di kawasan Anyer yang lebih dikenal, seperti Hotel Sol Elite Marbella. Pengunjung yang datang ke objek wisata ini cenderung hanya datang pada akhir pekan dan hari libur, sedangkan pada hari-hari kerja objek wisata ini sepi pengunjung. Jumlah pengunjung objek wisata Pantai Bandulu ini dipilih sebagai responden sebanyak 80 orang, yang terdiri dari responden pria dan wanita, dengan komposisi 80% pria dan 20% wanita. 6.2.1
Karateristik Sosial Ekonomi Responden Pengunjung
6.2.1.1 Usia
Berdasarkan sebaran umur, sebagian besar responden pengunjung Pantai Bandulu berusia antara 25-35 tahun, 36-45 tahun dan lebih dari 45 tahun. Komposisi masing-masing 33,75%, 21,25%, dan 28,75%. Mereka kebanyakan sudah berkeluarga dan mempunyai tanggungan. Objek wisata ini merupakan wisata yang sesuai untuk keluarga. Kegiatan rekreasi sering dijadikan kegiatan rutin bagi keluarga terutama untuk mendampingi anak-anak mereka. Pengunjung
berikutnya berusia di bawah 25 tahun. Umumnya merupakan pelajar, mahasiswa, kaum muda dan karyawan yang pada umunya belum menikah. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar 5.
lit! 4 5 tahun
b9 25 tahun-35 tahun $>3 36 tahun-45 tahun B#
>45 tahun
Gambar 5. Sebaran Responden Wisatawan Objek Wisata Pantai Bandulu Menurut Usia Tahun 2009 6.2.1.2 Tingkat Pendidikan
Sebagian besar pengunjung objek wisata Pantai Bandulu ini memiliki latar belakang pendidikan SMU dan sederajat yaitu sebesar 55%. Selanjutnya pendidikan perguruan tinggi sebesar 45%. Berdasarkan komposisi di atas, menunjukkan objek wisata ini dikunjungi oleh pengunjung dengan latar belakang pendidikan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dimana kelompok tingkat pendidikan menengah ke atas merupakan kelompok paling banyak. 6.2.1.3 Pekerjaan
Berdasarkan sebaran pekerjaan, sebagian besar pengunjung objek wisata Pantai Bandulu adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu sebesar 273%. Para pengunjung yang bekeja maupun para pelajar dan mahasiswa mempunyai aktivitas rutin yang mereka kejakan sehari-hari, sehingga biasanya memanfaatkan akhir pekan dan hari libur. Hal ini bertujuan untuk melepas kepenatan rutinitas sehari-hari. Salah satu usaha untuk mengatasi itu semua adalah dengan melakukan
kegiatan wisata, termasuk wisata pantai yang mempunyai kenikrnatan tersendiri bagi pengunjung. Keterangan dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini.
Gambar 6. Sebaran Responden Wisatawan Objek Wisata Pantai Bandulu Menurut Pekerjaan Tahun 2009 6.2.1.4 Pendapatan Berdasarkan sebaran pendapatan, dapat dilihat bahwa pengunjung objek wisata Pantai Bandulu ini memiliki tingkat pendapatan yang bervariasi. Sebagian besar tingkat pendapatannya menengah ke atas yaitu yang berpenghasilan lebih dari Rp 2.000.000,00 per bulan. Setelah itu diikuti oleh pengunjung dengan penghasilan Rp 1.000.000,00-1.500.000,OO per bulan. Tetapi ada juga pengunjung dengan penghasilan menengah ke bawah yaitu lebih kecil dari Rp 500.000,OO per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa objek wisata ini, dapat dijangkau oleh pengunjung dari berbagai tingkatan pendapatan. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel Lampiran ID.
6.2.1.5 Jumlah Tanggungan Objek wisata ini merupakan salah satu bentuk wisata yang diminati oleh keluarga, sehingga wajar bila sebagian besar pengunjung sudah menikah dan
memiliki tanggungan. Sebagian besar jumlah tanggungan pengunjung adalah 3-4 orang, ini meliputi istri dan dua anak. Jumlah tanggungan yang dimiliki keluarga dapat berpengaruh pada keinginan untuk melakukan kegiatan rekreasi karena biaya rekreasi yang dikeluarkan juga
akan meningkat seiring dengan
rneningkatnya jumlah tanggungan yang dimiliki.
6.2.1.6 Daerah Asal Sebagian besar pengunjung yang datang ke objek wisata ini berasal dari daerah Cilegon dan sekitarnya yaitu sebesar 42,5%. Hal ini disebabkan oleh jarak dan waktu tempuh yang relatif lebih singkat untuk menuju ke lokasi. Jarak kurang lebih 30 km dan waktu tempuh sekitar 1 jam. Sehingga biaya yang dikeluarkan pun tidak telalu banyak. Tetapi ada juga pengunjung yang berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek) dimana penduduknya memiliki berbagai aktifitas pekerjaan. Sehingga mereka memerlukan rekreasi untuk membantu ~nelepaskepenatan dari rutinitas. Kawasan Anyer sudah cukup dikenal oleh sebagian besar masyarakat. Panorama pantai merupakan salah satu daya tarik yang membuat para pengunjung yang berasal dari luar kota dengan sengaja datang mengunjungi kawasan ini. Hal ini juga dapat dilihat pada pengunjung yang datang ke objek wisata Pantai Bandulu sebesar 22,5% berasal dari Jakarta. Artinya saat ini dapat dikatakan objek wisata Pantai Bandulu sebagai komplemen bagi objek wisata di kawasan Anyer. Menurut Vanhove (2005), pengunjung di objek wisata ini termasuk dalam Domestic Tozrrism (wisatawan domestik). Sebagian dari mereka, ada yang sebenarnya memiliki tujuan utama lain seperti menginap di Hotel Mambruk tetapi singgah ke objek wisata Pantai Bandulu ini. Mereka lebih tertarik dengan keindahan panorama pantai yang ada di
objek wisata Pantai Bandulu. Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh beberapa responden di lokasi objek wisata ini. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. 6.2.2
Sebaran Responden Wisatawan Objek Wisata Pantai Bandulu Menurut Daerah Asal Tahun 2009
Cara Kedatangan
Berdasarkan sebaran cara kedatangan pengunjung, sekitar 55% responden datang bersama keluarga. Jenis wisata ini sesuai dengan wisata keluarga. Para pengunjung pun dapat memanfaatkan waktu bersama keluarga inereka, karena biasanya pada saat hari kerja, waktu untuk bersama keluarga tidak terlalu banyak. Setelah itu sebesar 35% dari responden pengunjung datang secara berpasangan, dan sisanya yaitu sebesar 10% datang secara berkelompok. Tidak ditemui pengunjung yang datang sendirian di lokasi ini, karena kegiatan rekreasi umumnya lebih menyenangkan apabila dilakukan bersama teman, keluarga dan rombongan. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel Lampiran 1G.
6.2.3 Aktivitas Utama yang dilakukan di Lokasi
Berdasarkan dari data sebaran responden, aktivitas utama yang dilakukan sebagian besar responden adalah bermain air (berenang) yaitu sebesar 80%. Objek wisata ini juga menyediakan jasa penyewaan seperti ban, banana boat,jet sky dan lainnya. Sehingga pengunjung dapat menikmati fasilitas tersebut di lokasi. Ada sebagian dari pengunjung inenjadikan jasa penyewaan tersebut menjadi aktivitas utama yaitu sebesar 12,5% untuk banana boat, 5% untuk .jet sky dan sisanya 3,75% untuk aktivitas lainnya. Jika pihak pengelola ingin meningkatkan pemasukan, maka sebaiknya fasilitas bagi pengunjung lebih ditingkatkan, seperti penyewaan ban, banana boat, jet sky dan lainnya. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar 8.
#ti Bennain air (berenang)
t!2 Banana boat
a~
esky t
Lainnya
Gambar 8. Sebaran Responden Wisatawan Objek Wisata Pantai Bandulu Menurut Aktivitas Utama yang Dilakukan di Lokasi Tahun 2009 6.2.4 Frekuensi Kunjungan
Jika dilihat pada sebaran data responden pengunjung objek wisata Pantai Bandulu rata-rata berkunjung 3-4 kali per tahun yaitu sebesar 32,5%, selanjutnya sebesar 30% berkunjung 5-6 kali per tahun, 20% berkunjung lebih dari enam kali dan sisanya 1-2 kali berkunjung sebanyak 17,5%. Penynjung yang berasal dari
daerah Cilegon dan sekitamya cenderung lebih sering datang ke objek wisata ini karena jarak yang berdekatan. Pengunjung yang datang berulang kali menunjukkan bahwa ada pengalaman yang menarik yang membuat para pengunjung ingin berkunjung kembali ke lokasi ini. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel Lampiran 11. 6.2.5
Biaya, Jarak dan Waktu Perjalanan Menuju Lokasi Salah satu faktor yang berpenganrh dalam keinginan untuk rekreasi adalah
biaya perjalanan. Biaya ini meliputi semua pengeluaran yang dilakukan selama melakukan kegiatan rekreasi seperti biaya transportasi, biaya konsumsi di lokasi, dokurnentasi, parkir, tiket, toilet dan lain-lain. Besarnya biaya rekreasi yang harus dikeluarkan responden pengunjung objek wisata Pantai Bandulu berkisar antara Rp 20.000,OO-Rp 50.000,OO yaitu sebesar 41,25%. Biaya tertinggi dikeluarkan oleh responden dari Jakarta sebesar Rp 171.300,OO. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel Lampiran 1J.
Gambar 9. Sebaran Responden Wisatawan Objek Wisata Pantai Bandulu Menurut Jarak Tempuh Tahun 2009 Berdasarkan sebaran jarak tempuh yang hams dilalui pengunjung objek wisata Pantai Bandulu urnulnnya sejauh 50 sampai 100 krn. Responden sebagian berasal dari Cilegon dan sekitarnya. Responden yang menempuh jarak lebih dari
200 km pada umumnya berasal dari Jabodetabek. Artinya objek wisata ini masih mempakan objek wisata lokal. Keterangan lebih lanjut pada Gambar 9. Berdasarkan waktu perjalanan menuju lokasi, sebagian pengunjung membutuhkan waktu 1,l sampai 2 jam untuk perjalanan pulang pergi dari rumah menuju objek wisata Pantai Bandulu jika menggunakan kendaraan roda dua. Pengunjung yang menggunakan kendaraan roda empat pada umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama karena adanya perbaikan jalan yang menyebabkan kemacetan. Keterangan iebih lanjut dapat dilihat pada Tabel Lampiran 1L. 6.2.6 Bentuk Ekowisata
Berdasarkan data sebaran, sebagian besar responden pengunjung setuju dengan bentuk ekowisata Community Based Ecotourism yaitu sebesar 56,25%. Menurut wisatawan, ha1 ini bertujuan agar keberadaan objek wisata ini dapat berkontribusi dalam aktivitas ekonomi masyarakat lokal. Selanjutnya sebesar 40 persen menyetujui bentuk ekowisata gabungan dari Private dan Community Based
Ecotourism. Sisanya sebesar 3,75% menyetujui bentuk Private, karena menumt mereka bentuk ekowisata ini dapat membuat pengelolaan lebih baik. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar 10.
: ,Keduanya
Gambar 10. Sebaran Responden Wisatawan Objek Wisata Pantai Bandulu Menurut Pengelolaan Bentuk Ekowisata yang diharapkan Tahun 2009
6.2.7 Pandangan Wisatavvan Terhadap Lingkungan Setelah Adanya Objek Wisata
Menurut sebagian besar responden pengunjung lokasi ini, kon&si lingkungan sekitar setelah adanya objek wisata ini menjadi lebih baik, karena kelestarian dan keindahannya lebih terjaga. Sehingga keberadaan lokasi ini memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar dan secara tidak langsung mengembangkan keinginan masyarakat lokal untuk lebih memelihara lingkungan sekitar, agar pengunjung merasa nyaman saat berekreasi di objek wisata Pantai Bandulu ini. Hal ini juga berpengaruh dengan estetika lingkungan sekitar. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar 11.
H Sama saja
P Makin bak
Makinbunk
Gambar 11. Sebaran Persepsi Responden Wisatawan Objek Wisata Pantai Bandulu Terhadap Lingkungan Setelah Adanya Objek Wisata Tahun 2009 6.2.8 Harga Tiket
Seluruh responden pengunjung, menyetujui harga tiket masuk yang sudah ada yaitu Rp 2.500,00 per orang, karena mereka menganggap harga itu cukup dapat tejangkau oleh hampir seluruh pengunjung. Apabila harga tersebut dinaikkan, timbul kekhawatiran &an berkurangnya jumlah pengunjung yang datang karena dapat meningkatkan biaya perjalanan yang hams mereka keluarkan. Hal ini juga &an berdampak pada perkonomian masyarakat lokal yang bekej a di lokasi objek wisata Pantai Bandulu ini.
6.2.9
Persepsi Pengunjung terhadap Lokasi dan Fasilitas di Lokasi Wisata Pantai Bandulu Objek wisata Pantai Bandulu berada di Desa Bandulu, Kecamatan Anyar
Kabupaten Serang. Lokasi wisata ini merupakan salah satu tempat yang ramai dikunjungi di sepanjang pantai Anyer. Adanya objek wisata Pantai Bandulu ini memberikan manfaat kepada masyarakat lokal baik secara langsung ataupun tidak langsung, tetapi penyediaan fasilitas di dalam lokasi objek wisata ini masih memiliki beberapa kekurangan. Ada beberapa fasilitas yang menurut pengujung masih kurang memadai. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya keterbatasan dana. Para pengunjung memberikan penilaian terhadap sarana dan prasarana yang ada di objek wisata ini. Rata-rata pengunjung memberikan penilaian sedang untuk sarana dan prasarana yang ada seperti toilet, tempat sampah, saung, warung makan, kios cendramata dan penyewaan peralatan. Hal ini dikarenakan mereka merasa sarana dan prasarana tersebut dalam keadaan yang kurang memadai. Sebaiknya pihak pengelola juga niemperbaiki dan memperbanyak jumlah tempat sampah di sekitar lokasi objek wisata. Hal ini juga akan memudahkan pengunjung untuk ikut menjaga kebersihan lokasi. Ada sebagian yang membuang sampah sembarangan, karena sulit menemukan tempat sampah. Tetapi ada sebagian wisatawan merasa hampir semua sarana dan prasarana yang ada masih memerlukan adanya perbaikan-perbaikan terhadap sarana dan prasarana terutama toilet, tempat sampah, saung dan kios cinderamata untuk menunjang pengembangan lokasi wisata ini. Hal ini juga bertujuan agar pengunjung merasa lebih nyaman berada di lokasi wisata ini dan tertarik untuk kembali berkunjung ke lokasi wisata ini. Iceterangan dapat dilihat pada Gainbar 12.
0 sangat b&
baik 0 sedang
buruk sangat b u d
Garnbar 12. Persepsi Pengunjung terhadap Sarana dan Prasarana di Objek Wisata Pantai Banduiu Tahun 2009 Panorama pantai yang ada dinilai relatif cukup baik oleh sebagian pengunjung yaitu sebesar 61,25%. Hal ini disebabkan panorama pantai yang indah dapat dinikmati oleh pengunjung terutama di saat matahari terbenam. Sebagian dari pengunjung ada yang dengan sengaja mengunjungi objek wisata ini hanya untuk menikmati matahari terbenam (sunset). Petugas kebersihan secara rutin membersjhkan lingkungan sekitar lokasi sebelum lokasi wisata ini dibuka untuk m u m yaitu pada jam 08.00 agar kebersihan objek wisata ini dapat terjaga.
Lingkungan di selcitar objek wisata juga terdapat beberapa tempat sampah agar pengunjung dapat ikut serta menjaga kebersihan lokasi ini, walaupun masih membutuhkan perbaikan dan penambahan jumlah unitnya. Sehingga penilaian pengunjung terhadap kebersihan lokasi secara keseluruhan adalah baik yaitu sebesar 66,25%. Hal ini juga mempengaruhi nilai estetika untuk lokasi objek wisata Pantai Bandulu ini. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar 13.
Osangat baik
U balk i 3 sedang 0 buruk
asangat bumk
Panorama pantai
Kebenihan
Gambar 13. Persepsi Pengunjung terhadap Panorama Pantai dan Kebersihan di Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 Penilaian terhadap aksesibilitas menuju objek wisata ini dari ibukota tempat asal pengunjung adalah sedang yaitu sebesar 71,25%. Hal ini disebabkan karena sebagian besar aksesibilitas pengunjung dari ibukota daerah asal mereka relatif mudah, hanya sedikit terganggu dengan adanya perbaikan jalan yang menyebabkan kemacetan. Sikap masyarakat lokal dan pengelola objek wisata masing-masing 73,25% dan 55% adalah baik. Hal ini dapat dilihat dari pihak pengelola yang melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatm yang diadakan di objek wisata ini seperti penataan kios-kios, penjagaan pintu masuk lokasi objek wisata, dan pekejaan-pekerjaan lain di lokasi ini. Oieh sebab itu masyarakat lokal pun ikut merasa memiliki dan mendukung pengembangan objek wisata ini. Pengunjung pun merasa nyaman dengan keramahan masyarakat sekitar sehingga dapat meningkatkan minat mereka agar berkunjung kembali ke objek wisata ini. Keterangan dapat dilihat pada Gambar 14.
mri ihukota(d.asal)
Sikap pengebla
Sikap
Keamnan
rmsyarakat
Gambar 14. Persepsi Pengunjung terhadap Aksesibilitas di Objek Wisata Pantai Banduin Tahun 2009 Keamanan di objek wisata ini dinilai cukup baik oleh pengunjung yaitu sebesar 52,5% karena sampai saat ini tidak ada kejadian yang dapat menimbulkan kekhawatiran pengunjung, misalnya pencurian atau pengunjung yang tenggelam. Masyarakat lokal yang bekerja di objek wisata ini juga ikut bekerja sama dengan pihak pengelola dalam ha1 menjaga keamanan lokasi. Pihak pengelola juga menambahkan bahwa keamanan merupakan salah satu faktor penting yang diperhatikan dalam pengelolaan objek wisata Pantai Bandulu ini. Apabila keamanan di suatu objek wisata tidak baik, maka kenyamanan pengunjung pun &an terganggu dan dapat mengakibatkan berkurangnya minat pengunjung untuk datang ke objek wisata Pantai Bandulu ini. Menurut Cooper et al. (1993), pengunjung di objek wisata Pantai Bandulu ini termasuk dalam tipologi mass tourist, berarti sebagian besar pengunjung merupakan rombongan atau daliun jumlah banyak. Hal ini menunjukkan bahwa
objek wisata Pantai Bandulu ini merupakan tempat yang dipilih oleh pengunjung dengan jumlah rombongan dalam jumlah banyak baik menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Kegiatan rekreasi alam pada umumnya lebih menyenangkan bila dilakukan beramai-ramai. Berdasarkan klarifikasi wisatawan lnenurut Cohen (1972), wisatawan di objek wisata Pantai Bandulu ini termasuk dalam individual mass tourist. Menurut Pearce (1998) dalam Pitana (2005), wisatawan dalam
melakukan perjalanan wisata termotivasi oleh beberapa faktor, motivasi yang sesuai dengan wisatawan di objek wisata ini adalah physical or physiological
motivation dan fantasy motivation. Selain adanya motivasi, faktor-faktor pendorong pun ikut berpengaruh dalam keputusan seseorang untuk melakukan kegiatan wisata. Merujuk dari tinjauan pustaka, ada beberapa faktor pendorong yang sesuai untuk wisatawan di objek wisata ini, yaitu ingin melepaskan diri dari lingkungan yang dirasakan menjemukan,
atau kejenuhan dari pekerjaan sehari-hari
(escape), ingin
mempererat hubungan kekerabatan (strengtheningfamily bond) dan untuk dapat melakukan interaksi sosial dengan teman sejawat, atau dengan masyarakat lokal yang dikunjungi (social interaction). 6.3
Gambaran Umum Kegiatan Usaha Berdasarkan sebaran daerah asal, dapat dilihat seluruh pemilik unit usaha
yang ada di objek wisata Pantai Bandulu ini merupakan penduduk asli Desa Bandulu. Karakteristik ini ~nenunjukkan bahwa objek wisata Pantai Bandulu mempunyai peranan penting bagi perekonomian masyarakat lokal Desa Bandulu. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel Lampiran 2A.
Berdasarkan Tabel Lampiran 2B dapat dilihat manfaat utama yang dirasakan sebagian besar pemilik unit usaha adalah peningkatan pendapatan yaitu sebesar 64%, selanjutnya mereka juga merasakan adanya peningkatan lapangan pekerjaan yaitu sebesar 24%. Sebagian dari rnasyarakat lokal yang bekerja sebagai pemilik unit usaha di objek wisata ini tidak mempunyai pekerjaan sebelumnya sehingga dengan adanya lokasi ini, mereka mendapatkan pekerjaan baru. Hal ini sangat membantu mereka dalam masalah perekonomian. Selain itu, manfaat yang juga dirasakan oleh pe~nilikunit usaha adalah peningkatan infrastruktur misalnya perbaikan fasilitas yang ada yaitu sebesar 12%. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel Lampiran 2B. Sebagian besar pemilik usaha merasa tidak terganggu dengan keberadaan wisatawan di lokasi ini. Bila dilihat dari Tabel Lampiran 2C sebesar 88% merasa tidak terganggu oleh wisatawan tetapi ada juga sebagian yang mereka yang merasa terganggu yaitu sebesar 12%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor misalnya kebisingan dan sebagian wisatawan yang tidak bisa menjaga kebersihan lokasi ini sehingga menyebabkan berkurangnya nilai estetika yang ada dengan adanya sampah. Terkadang ada sebagian dari wisatawan yang belum menyadari akan pentingnya kebersihan dan masih membuang sampah sembarangan di sekitar lokasi objek wisata Pantai Bandulu ini. Sebagian besar jenis sampah yang dibuang oleh pengunjung adalah sampah plastik bekas makanan, ha1 ini dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15. Sampah Wisatawan yang Mengurangi Nilai Estetika Objek Wisata Jenis usaha sebagian pemilik unit usaha di objek wisata pantai Bandulu ini adalah warung yaitu sebesar 72%. Warung-wamg ini terdapat di sepanjang pinggir pantai. Sebagian besar warung ini menjajakan makanan dan minuman yang bisa dinikmati oleh wisatawan. Selanjutnya kios baju pantai sebesar 16%, kios-kios ini menjual baju, celana, kain dm lainnya yang dapat dijadikan souvenir oleh wisatawan yang datang ke objek wisata Pantai Bandulu ini. Selanjutnya penjual keliling sebesar 8% dan rumah makan sebesar 4%. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel Lampiran 2D. Menurut sebaran lama berusaha pada Tabel Lampiran 2E sebagian besar pemilik unit usaha di lokasi Pantai Bandulu ini sudah memiliki usaha selama 5 sampai 10 tahun yaitu sebesar 52%, selanjutnya yang sudah memiliki usaha selama 3 sampai 4 tahun yaitu 20%, diikuti memiliki usahanya lebih dari 10 tahun sebesar 16%, responden yang masuk &lam kategori ini memiliki usaha sejak lokasi wisata ini dibuka secara umum. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan mereka lebih tertarik untuk membuka usaha di lokasi wisata ini, misalnya adanya kenaikan pendapatan yang mereka dapatkan. Sedangkan yang
sebelumnya tidak memiliki pekerjaan di pantai sebesar 48%. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel lampiran 2F. Tingkat investasi pemilik unit usaha terbanyak berkisar antara Rp 1.000.000,00 sampai Rp 5.000.000,00 yaitu sebesar 84%. Responden ini sebagian besar merupakan pemilik warung di sepanjang pesisir pantai. Selanjutnya responden dengan kisaran investasi lebih dari Rp1.000.000,00 sebesar 12%. Sisanya responden dengan kisaran lebih dari Rp 10.000.000,00 yaitu sebesar 4%. Dilihat lebih lanjut, klasifikasi sebagian besar unit usaha di lokasi ini merupakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Sebaran investasi awal dapat dilihat pada Tabel Lampiran 2G. Berdasarkan Tabel Lampiran 2H sebaran responden yang tidak memiliki pekerjaan terkait ekowisata di luar pekerjaan utama yaitu sebesar 80%. Sedangkan sisanya responden yang memiliki pekerjaan terkait wisata di luar pekerjaan utama yaitu sebesar 20%. Sebagian dari mereka juga merupakan pegawai atau karyawan di hotel-hotel yang terdapat di kawasan Anyer, selain itu ada juga yang memiliki usaha di lokasi wisata lainnya tetapi masih di kawasan Anyer. Tabel Lampiran 21 menunjukkan sebagian besar pernilik unit usaha di objek wisata ini merupakan sumber mata pencaharian utama karena mereka tidak memiliki pekerjaan lain selain pekerjaan ini. Selanjutnya responden yang menempatkan usaha di objek wisata ini bukan sebagai sumber pencaharian utama sebesar 20%. Hal ini disebabkan sebagian dari mereka mempunyai pekerjaan utama lain. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel Lampiran 21. Berdasarkan sebaran pendapatan bersih yang didapat oleh pemilik unit usaha di objek wisata ini, makn tingkat pendapatan responden terbanyak ada pada
kisaran Rp 500.000,OO sampai Rp 1.000.000,00 per bulan yaitu sebesar 88%, selang pendapatan kurang dari Rp 500.000,OO per bulan sebesar 8% dan sisanya responden memiliki tingkat pendapatan pada kisaran lebih dari Rp 1.000.000,00 per bulan yaitu sebesar 4%. Sebaran responden dapat dilihat pada Tabel Lampiran 25. Pelaku usaha di objek wisata Pantai Bandulu kebanyakan tidak memiliki penghasilan tambahan karena usaha di Pantai Bandulu merupakan mata pencaharian utama. Tabel Lampiran 2K menunjukkan sebesar 84% tidak memiliki mata pencaharian lain di luar wisata dan sisanya memiliki mata pencaharian lain sebesar 16%. Penghasilan ini diperoleh dari pekerjaan sampingan seperti neiayan, pedagang dan petani. Tabel Lampiran 2L sebesar 76% responden memiliki jumlah hari kerja per minggu selama 1-3 hari. Hal ini disebabkan karena lokasi wisata ini membuka usahanya hanya pada akhir pekan dan hari-hari libur nasional. Sedangkan ada sebagian dari mereka yang membuka usahanya setiap hari yaitu sebesar 24%. Lama bekerja dalam satu minggu umumnya dua hari, yaitu pada Sabtu dan Minggu mengikuti waktu kunjungan para wisatawan yang umumnya hanya berkunjung pada akhir pekan. Sehingga pada hari-hari tersebut merupakan hari kerja sibuk pemilik unit usaha dibandingkan hari-hari lainnya, yaitu sebesar 80%. Sedangkan sisanya responden sebesar 20% menganggap tidak memiliki hari kerja yang sibuk, karena kesibukan mereka setiap harinya cenderung sama. Berdasarkan hasil penelitian, pemilik unit usaha di objek wisata Pantai Bandulu tidak memiliki tenaga kerja. Pemilik unit usaha umumnya menjalankan sendiri usahanya karena pada rirnumnya usaha yang dijalankan berskala kecil.
Responden pemilik usaha sebagian besar memilih bentuk ekowisata yang paling sesuai berada di daerah Anyer adalah Community Based Ecototrrisn~yaitu sebesar 76% karena menurut mereka bentuk ekowisata inilah yang dianggap paling menguntungkan bagi masyarakat lokal. Sebagian lagi lnemilih bentuk
Based Ecotourism) ekowisata gabungan dari keduanya (Private dan Con~~nzinify yaitu sebesar 24%, mereka menganggap bentuk ini yang paling baik diterapkan di daerah Anyer ini. Menurut responden pemilik unit usaha yaitu sebesar 96% menyatakan bahwa lokasi wisata Pantai Bandulu ini memiliki prospek wisata yang baik kedepannya. Hanya ada beberapa ha1 yang perlu diperhatikan lagi untuk lebih menunjang kemajuan lokasi ini. Sisanya responden menyatakan prospek wisata Pantai Bandulu ini relatif baik yaitu sebesar 4%. Berdasarkan penelitian, pandangan sebagian besar pemilik unit usaha terhadap kondisi lingkungan sekitar setelah adanya ekowisata adalah semakin baik yaitu sebesar 92%. Hal ini disebabkan dengan adanya ekowisata, kondisi lingkungan menjadi lebih diperhatikan dan ditingkatkan. Tetapi ada juga yang beranggapan bahwa kondisi lingkungan setelah adanya ekowisata tidak berubah, dengan kata lain sama saja dengan keadaan sebelum adanya ekowisata yaitu sebesar 8%. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel Lampiran 2 4 . Pemilik unit usaha di objek wisata Pantai Bandulu ini menyatakan bahwa tiket per orang yang sudah diberlakukan yaitu sebesar Rp 2.500,00 sudah tepat, tidak perlu dikurangi atau bahkan ditambahkan. Mereka menganggap harga ini sudah cukup pantas dan dapat terjangkau oleh sebagian besar wisatawan. Timbul kekhawatiran dari mereka, apabila harga tiket dinaikkan akan berdampak pada jumlah wisatawan yang datang akan berkurang. Hal ini juga akan berdampak pada
dan lapangan pekerjaan di sektor ekonomi yang berhubungan erat dengan wisata Pantai Bandulu ini guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal sekitar. Hal ini juga bert~~juanmeningkatkan pemberdayaan masyarakat lokal Desa Bandulu. Tenaga kerja yang berada di objek wisata Pantai Bandulu ini sebagian besar berasal dari masyarakat lokal sekitar, yaitu Desa Bandulu. Hal ini dikarenakan salah satu tujuan dari pengelolaan lokasi wisata ini adalah untuk membantu perekonomian masyarakat lokal. Tenaga kerja lokal di lokasi wisata Pantai Bandulu ini terdiri dari penjaga loket tiket masuk, pemandu parkir, pegawai rumah makan, penjaga kios souvenir, penyewa alat jasa dan pedagang keliling. Penjaga loket tiket masuk terdiri dari empat orang, mereka bekerja dengan sistem shifr. Pendapatan per bulan yang diperoleh dari penjaga loket tiket masuk ini
berkisar antara Rp 1.000.000,00 - Rp 1.200.000,OO dengan jam kerja antara 10-16 jam per hari. Para penjaga loket tiket masuk tersebut sebelum bekerja di lokasi ini, mereka tidak memiliki pekerjaan. Pemandu parkir di lokasi wisata ini terdiri dari enam orang. Pendapatan per bulan mereka adalah Rp 600.000,OO dengan jam kerja antara 10-12 jam per hari. Pemandu parkir ini juga mencakup sebagai petugas kebersihan. Sebelum lokasi ini dibuka, mereka membersihkan lokasi ini terlebih dahulu. Sebelum bekerja sebagai pemandu parkir, mereka tidak mempunyai pekerjaan. Bagi mereka, pekerjaan tersebut sebagai mata pencaharian utama. Lokasi wisata ini mempunyai satu rumah makan seafood yang dikelola langsung oleh pengelola pantai. Pegawai rumah makan ini terdiri dari tujuh orang. Pendapatan per bulan yang diperoleh dari pegawai rumah makan ini adalah Rp
600.000,OO dengan jam kerja 10-12 jam per hari. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan utama mereka. Sebelum bekerja sebagai pegawai rumah makan di lokasi ini, sebagaian dari mereka pernah mempunyai pekerjaan lain, seperti pegawai hotel dan bartender hotel. Penjaga kios souvenir terdiri dari dua belas orang. Pendapatan per bulan mereka berkisar antara Rp 150.000,OO-Rp 200.000.00 dengan jam kerja 8-12 jam per hari. Kios souvenir ini menjual baju dan celana pantai. Para penjaga kios souvenir tersebut sebelum bekerja di lokasi ini, mereka tidak memiliki pekerjaan. Penyewa alat jasa terdiri dari dua belas orang. Pekerjaan mereka terdiri dari penyewa ban, penyewa banana boat, penyewa jet sky, dan penyewa paraseling.Pendapatan per bulan yang mereka dapatkan berkisar antara Rp 1.000.000,00- Rp 2.500.000,OO dengan jam kerja antara 10-12 jam per hari. Sebagian dari mereka juga bekerja sebagai penyewa alat jasa di lokasi wisata pantai lainnya di kawasan Anyer. Bagi mereka, pekerjaan ini merupakan mata pencaharian utama. Pedagang keliling terdiri dari dua puluh orang. Pendapatan per bulan yang diperoleh pedagang keliling ini berkisar antara Rp 600.000,OO-Rp 800.000,OO dengan jam kerja 10-12 jam. Mereka menjual berbagai macam makanan. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan utama. Berdasarkan rata-rata pendapatan per bulan dapat dikatakan kondisi ekonomi mereka sudah cukup baik. Tetapi tidak tingkat pendidikan mereka yang tergolong masih rendah. Umumnya mereka hanya berpendidikan SD dan SLTP. Rendahnya tingkat pendidikan disebabkan oleh tingkat perekonomian mereka yang masih bisa dikatakan belum cukup baik dan kurangnya kesadaran akan pentingnya ~endidikan.
VII. FUNGSI PERMINTAAN WISATA BAHARI PANTAI BANDULU 7.1.
Fungsi Permintaan Lokasi Wisata Pantai Bandulu Model persalnaan fungsi permintaan di bawah ini sudah mengalami
pemilihan independent vnrinble, untuk menghindari masalah multikolinearitas. Multikolinearitas dihindarkan pemakaiannya untuk melihat ketepatan dari nilai koefisien regresi. Variabel penjelas tingkat pendidikan berkorelasi kuat dengan variabel umur, karena itu variabel pendidikan dikeluarkan dari model karena variabel umur dianggap lebih mempengaruhi frekuensi kunjungan ke objek wisata bahari Pantai Bandulu. Variabel penjelas waktu tempuh berkorelasi positif dengan variabel jarak tempuh, variabel jarak tempuh dikeluarkan dari model karena waktu tempuh dianggap lebih berpengaruh terhadap variabel independent yaitu jumlah kunjungan ke objek wisata Pantai Bandulu. Hasil analisis yang menunjukkan nilai P sebesar 0,001 berarti peluang untuk menilai model persamaan tersebut masih kecil, dengan kesalahan yang terjadi sangat kecil. Namun berhubung analisis dilakukan pada benda lingkungan dimana selang kepercayaan dapat ditolerir hingga 20%, maka digunakan 3 taraf nyata yaitu I%, 10% dan 20% (P<0,001; P<0,10 dan P<0,20) untuk menjelaskan perilaku responden yang berkunjung ke kawasan objek wisata Pantai Bandulu. Hal ini dapat diartikan variabel-variabel bebas berpengaruh nyata terhadap tingkat kunjungan per individu per tahun. Berdasarkan hasil analisis regresi Poisson dengan menggunakan program Stata 9, maka didapat model permintaan rekreasi ke objek wisata Pantai Bandulu. Model ini dipilih sebagai model yang terbaik karena memenuhi persyaratan kriteria spesifikasi model yaitu : (1) kriteria ekonomi, dimana model yang baik haruslah memenuhi kriteria teori ekonorni, (2)
kriteria ekonometrika, menetapkan apakah suatu taksiran memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan seperti unbiasedness, con.ristency, sufficiency, efficiency., dan (3) kriteria statistik, yang dilihat dari suatu derajat ketepatan yang dikenal dengan koefisien determinasi serta nyata secara statistik. Regresi Poisson bersifat parametrik dan sudah dimasukkan dalam model. Hal ini dapat diartikan R-
squares tidak terlalu penting untuk regresi Poisson. Sejumlah variabei penjelas digunakan untuk membangun model permintaan. Berdasarkan hasil olahan regresi poisson, maka didapat model permintaan wisata ke objek wisata Pantai Bandulu yaitu :
D,= 2,28- 1,12.10-~X1 +0,03 X2+3,67.10.~X~-O,l3X5-0,06X7+0,01 X9 -4,34.103xl,3 + ei dimana:
Dt
=
Jumlah kunjungan objek wisata Pantai Bandulu (Kunjungan per Tahun)
xI
=Biaya
Perjalanan
individu
ke
objek
wisata
Pantai
(RupiahIKunjungan) x2
= Pendapatan
responden (Rupiah per Tahun)
X4
= Umur
xs
= Waktu
tempuh ke lokasi wisata Pantai Bandt~lu(Menit)
x7
= Jumlah
tanggungan (Orang)
xs
= Jumlah
rombongan (Orang)
XIO
= Pengetahuan
ei
= Error
responden (Tahun)
tern1
pengunjung terhadap objek wisata (Tahun)
Bandulu
Tingkat signifikasi dari model permintaan wisata ini ditunjukkan dengan nilai pseudo R-sqzfnre sebesar 21%. Hal ini berarti sebesar 21% variabel penjelas yang ada di dalam model dapat menjelaskan model permintaan wisata di objek wisata Pantai Bandulu sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Taraf nyata yang digunakan untuk model persamaan ini adalah 1%, 5%, 10% dan dapat ditolerir sampai 20%. Hasil uji-t untuk masing-masing variabel
penjelasnya dapat diketahui bahwa faktor- faktor yang relatif penting atau dinyatakan berpengaruh nyata secara statistik terhadap tingkat kunjungan ke objek wisata adalah biaya perjalanan, waktu tempuh dan jumlah tanggungan sedangkan pendapatan, umur, jumlah rotnbongan dan pengetahuan pengunjung terhadap objek wisata tidak berpengaruh nyata atau dapat dikatakan relatif kurang berperan penting di dalam mempengaruhi tingkat kunjungan ke objek wisata Pantai Bandulu. 7.2.
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Rekreasi Pantai Bandulu Berdasarkan tanda dari koefisien regresi dan hasil uji-t setiap variabel
penjelasnya, dilakukan penafsiran yang berkaitan dengan variabel independennya yaitu jumlah kunjungan per individu per tahun. Bila tanda koefisien bemilai negatif maka peningkatan setiap variabel akan menurunkan jumlah rata-rata jumlah kunjungan responden, dan bila bernilai positif berarti peningkatan setiap variabel akan menaikkan jumlah rata-rata jumlah kunjungan setiap individu per tahun ke objek wisata Pantai Bandulu. Terdapat beberapa variabel yang secara nyata dan tidak nyata berpengaruh terhadap jumlah kunjungan per tahun.
1)
Biaya Perjalanan Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa biaya perjalanan individu
secara statistik berpengaruh nyata pada taraf uji I%, ha1 ini bisa saja terjadi karena variabel biaya ini tidak dapat dipisahkan dengan frekuensi perjalanan seseorang, biaya perjalanan merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap permintaan rekreasi. Berdasarkan angka koefisien dalam model, maka dapat diartikan jika XI naik Rp 100.000,OO maka akan menurunkan rata-rata jumlah kunjungan objek wisata sebesar 1,12.10" kali. Koefisien regresi bertanda negatif, sesuai dengan diharapkan, yang berarti semakin bertambahnya biaya perjalanan akan menurunkan rata-rata jumlah kunjungan individu ke objek wisata Pantai BanduIu. Biaya merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan. Besar dan kecilnya biaya yang dikeluarkan sangat mempengaruhi keputusan untuk melakukan rekreasi. Tabel Lampiran 1F menjelaskan bahwa sebagian besar pengunjung berasal dari daerah Cilegon dan sekitarnya. Sehingga biaya perjalanan yang mereka keluarkan tidak sebanyak pengunjung yang berasal dari luar kota. Ada sebagian pengunjung yang berasal dari luar kota, ha1 ini disebabkan karena minat masyarakat terhadap wisata bahari masih cukup baik. 2)
Pendapatan Individu per Bulan Tingkat pendapatan per tahun dalam analisis menunjukkan bahwa
pendapatan individu per bulan tidak berpengaruh nyata pada taraf uji I%, 5%, lo%, 20% dan memiliki koefisien bertanda positif. Hal ini berarti dengan semakin meningkatnya pendapatan mereka, maka akan semakin besar peluang rata-rata kunjungan ke objek wisata ini. Berdasarkan angka koefisien dalam model, maka dapat diartikan jika X2 naik Rp 100.000,OO lnaka akan meningkatkan rata-rata
jumlah kunjungan objek wisata sebesar 0,03 kali. Semakin tinggi pendapatan, maka semakin besar peluang mereka untuk mengalokasikan sebagian dari pendapatan untuk melakukan kegiatan rekreasi. Tabel Lampiran I D menunjukkan sebagian besar pengunjung metniliki tingkat pendapatan yang cukup baik yaitu lebih dari Rp 2.000.000,00 per bulan. 3)
Usia Hasil analisis regresi terhadap variabel bebas usia menunjukkan bahwa
variabel ini tidak berpengaruh nyata pada taraf uji 1%, 5%, 10% dan 20%. Koefisien regresi dari variabel ini adalah positif, yang berarti semakin meningkatnya usia pengunjung maka akan meningkatkan rata-rata jumlah kunjungan individu per tahun. Berdasarkan angka koefisien dalam model, maka dapat diartikan jika
Xq
naik satu tahun maka akan meningkatkan rata-rata jumlah
kunjungan objek wisata sebesar 3,67.104 kali. Sebagian dari mereka sudah berkeluarga, ha1 ini menunjukkan objek wisata ini merupakan tempat yang banyak dipilih masyarakat untuk rekreasi keluarga. Indahnya panorama pantai juga dapat memberikan ketenangan hati bagi mereka yang kesehariannya memiliki pekerjaan yang tnenyita tenaga dan pikiran. Mereka dapat sejenak melupakan masalahmasalah yang sering mereka hadapi sehari-harinya dengan menikmati panorama pantai. 4)
Waktu Tempuh Hasil uji-t untuk variabel ini menunjukkan berpengaruh nyata pada taraf
10%. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel waktu tempuh mempunyai koefisien negatif. Hal ini dapat diartikan bahwa dengan bertambahnya wakttt tempuh sebesar satu jam cenderung menurunkan rata-rata jumlah
kunjt~ngan individu per tahun. Tampak bahwa hasil ini pada kenyataannya menunjukkan adanya kesesuaian, dimana semakin lama waktu teinpuh menuju objek wisata cenderung seinakin enggan seseorang untuk melakukan kegiatan rekreasi yang terkait juga dengan faktor biaya perjalanan, wakt~i luang yang tersedia dan sebagainya. Berdasarkan angka koefisien dalam model, maka dapat diartikan jika XS naik satu jam maka rata-rata jumlah kunjungan objek wisata akan menurun sebesar 0,13 kali. 5)
Jumlah Tanggungan Keluarga Hasil analisis regresi untuk variabel bebas jumlah tanggungan keluarga
menunjukkan berpengaruh nyata pada taraf uji 20% terhadap rata-rata jumlah kunjungan per tahun. Tanda koefisien regresi bernilai negatif, dapat diartikan dengan bertambahnya satu orang jumlah tanggungan keluarga dari responden cenderung akan menurunkan jumlah kunjungan rata-rata dalam satu tahun. Berdasarkan angka koefisien dalam model, maka dapat diartikan jika X7 naik satu orang maka akan menurunkan rata-rata jumlah kunjungan objek wisata sebesar 0,06 satuan. Hal ini disebabkan karena jumlah tanggungan keluarga juga berpengaruh pada biaya perjalanan dan pengeluaran rekreasi yang cenderung lebih tinggi, sehingga dapat mempengaruhi keputusan untuk melakukan kegiatan rekreasi. Dapat dilihat pada Tabel IE, sebagian besar responden ~ e n g u n j u n ~ hanya memiliki tanggungan antara tiga sampai empat orang saja.
6)
Jumlah Rombongan Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel jumlah kunjungan
mempunyai nilai koefisien positif dan tidak berpengaruh nyata pada taraf uji I%, 5%,
lo%, 20%. Tanda dari koefisien regresi yang dihasilkan tersebut dapat
diartikan bahwa dengan bertambahnya jumlah anggota rombongan maka akan cenderung menaikkan rata-rata jumlah kunjungan individu per tahun. Berdasarkan angka koefisien dalam model, maka dapat diartikan jika X9 naik satu orang maka akan meningkatkan rata-rata jumlah kunjungan objek wisata sebesar 0,01 satuan. Hal ini menunjukkan bahwa objek wisata Pantai Bandulu ini merupakan tempat yang dipilih oleh pengunjung dengan jumlah rombongan dalam jumlah banyak baik menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Objek wisata ini juga terkadang dijadikan tujuan rekreasi oleh beberapa rombongan yang berasal dari luar kota. Hal ini juga bertujuan dengan tujuan kedatangan. Kegiatan rekreasi alam pada umumnya lebih menyenangkan bila dilakukan beramai-ramai. 7)
Pengetahuan Pengunjung T e r l ~ a d a pObjek Wisata Pantai Bandulu Hasil analisis regresi terhadap variabel bebas tingkat pengetahuan
pengunjung terhadap keberadaan objek wisata Pantai Bandulu menunjukkan bahwa variabel ini tidak berpengaruh nyata pada taraf uji I%, 5%, lo%, 20% dan inemiliki koefisien bernilai negatif, yang artinya bahwa semakin dalam seseorang mengetahui keberadaan objek wisata Pantai Bandulu maka akan cenderung menurunkan peluang rata-rata jumlah kunjungan individu per tahun. Berdasarkan angka koefisien dalam model, maka dapat diartikan jika Xio naik satu tahun maka akan menurunkan rata-rata jumlah kunjungan objek wisata sebesar 4,34.103 satuan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan sebagian besar responden pengunjung berasal dari luar daerah Anyer bukan dari sekitar daerah Anyer. Keadaan ini juga dapat disebabkan pengunjung ingin menikmati panorama pantai yang indah, karena mereka tidak dapat menikmatinya di daerah tempat mereka berasal.
VIII. DAMPAK EKONOMI KEBERADAAN LOKASI WISATA BAHARI PANTAI BANDULU 8.1.
Analisa Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Pantai Bandulu Dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata merupakan perubahan
mendasar yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut terhadap kondisi masyarakat, seperti misalnya peningkatan atau penurunan pendapatan masyarakat, perluasan lapangan pekerjaan dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Dampak ekonomi ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu dampak langsung adalah nilai dari pengeluaran wisatawan dikurangi nilai impor untuk penyediaan produk dan jasa pada 'ffront-line" bisnis. Dampak ekonomi langsung merupakan manfaat yang langsung dirasakan oleh masyarakat (Vanhove, 2005). Ketika pengunjung ~nengeluarkansejumlah uang untuk melakukan permintaan terhadap produk dan jasa di tingkat lokal dan pada akhirnya akan menghasilkan pendapatan bagi masyarakat lokal yang bekerja di lokasi itu. Demikian juga halnya dengan upaya perlengkapan sarana dan prasarana wisata yang dilakukan pemerintah, pada akhirnya bertujuan menciptakan pendapatan, kesempatan kerja dan penerimaan pajak bagi wilayah tersebut. Dampak tidak langsung adalah aktivitas ekononii lokal dari pembelanjaan unit usaha penerima dampak langsung. Dampak induced adalah aktivitas ekonomi lokal lanjutan dari tambahan pendapatan lokal (dampak lanjutan dari dampak langsung dan dampak tidak langsung). Dampak ekonomi yang dihasilkan oleh sektor pariwisata umumnya diukur dari keseluruhan pengeluaran pengunjung untuk keperluan akomodasi, konsumsi, perjalanan, dokumentasi dan keperluan lainnya. Jumlah dari seluruh pengeluaran itu diestimasi dari jumlah total hari
kunjungan dari pengunjung dan juga pengeluaran rata-rata per hari dari pengunjung.
8.1.1. Dampak Ekonomi Langsung [Birec!Injpncf) Pengunjung membutuhkan berbagai keperluan dalam kegiatan rekreasinya, diantaranya akomodasi, konsumsi, penyewaan alat, souvenir dan lain-lain. Jika kebutuhan para pengunjung ini dapat dipenuhi oleh masyarakat lokal, maka akan terjadi transaksi ekonomi antara pengunjung dan masyarakat lokal. Hal ini berarti terjadi arus uang dari luar objek wisata ke dalam objek wisata. Jika ha1 ini terjadi secara terus menerus, maka akan menciptakan keuntungan ekonomi bagi masyarakat lokal yang mempunyai usaha di lokasi wisata ini. Dampak ekonomi dari kegiatan wisata di objek wisata Pantai Bandulu tercipta dari aliran uang yang berasal dari transaksi antara pengunjung dan masyarakat lokal yang mempunyai usaha di objek wisata ini. Berdasarkan sebaran responden pengunjung di objek wisata Pantai Bandulu menurut struktur pengeluaran pada satu tahun terakhir, biaya perjalanan i struktur pengeluaran pengunjung. Hal mempunyai proporsi terbesar d a ~ seluruh ini disebabkan pengunjung yang khususnya berasal dari luar daerah Cilegon dan sekitarnya, harus rnenempuh jarak sekitar 100 km. Hal ini berpengaruh pada biaya perjalanan yang mereka keluarkan untuk menuju objek wisata Pantai bandulu ini. Bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan umum, biaya perjalanan merupakan biaya yang dikeluarkan selama pulang-pergi. Sedangkan bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, maka biaya ini adalah biaya untuk bahan bakar dan tol, untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 2. Menurut Molden (2001), tidak semua pengeluaran pengunjung dilakukan di objek wisata, ada
sebagian dari pengeluarannya yang berasal dari luar objek wisata yang disebut dengan kebocoran ekonoini (economic leakage). Tabe1 2. Proporsi Struktur Pengeluaran Pengunjung Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 (%)
Biaya
Proporsi
Biaya Perjalanan Konsumsi dari rumah Konsumsi di lokasi Akomodasi Pembelian souvenir Penyewaan alat jasa Dokumentasi Tiket masuk lokasi wisata Pantai bandulu Biaya toilet
0,39 0,09 0,24 0 0,05 0,11 0 0,05 0,07
Snmber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei Dapat dilihat dari proporsi pengeluaran wisatawan, sebagian besar mengeluarkan biaya untuk perjalanan yaitu sebesar 0,39%. Hal itu menunjukkan bahwa biaya perjalanan sangat berpengaruh terhadap pengeluaran yang dilakukan wisatawan untuk melakukan kegiatan rekreasi. Secara umum, pengunjung mengeluarkan biaya di luar lokasi sekitar 50% hingga 60% dimana sekitar 39% dihabiskan untuk biaya perjalanan dan sisanya merupakan pengeluaran yang terjadi di lokasi wisata. Proporsi biaya yang dilakukan setiap pengunjung berbeda sesuai dengan tujuan dan lokasi yang dituju. Proporsi pengeluaran yang dilakukan oleh pengunjung terkait dengan unit usaha dan fasilitas rekreasi yang tersedia di lokasi. Rata-rata pengeluaran pengunjung untuk satu kali kunjungan berkisar antara Rp 20.000,OO
-
Rp
175.000,OO. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jumlah rombongan, daerah asal, aktivitas utama yang dilakukan di lokasi dan lain-lain. Tabel 3
menunjukkan jumlah pengeluaran pengunjung per bulan yaitu Rp 254.602.61 5,OO. Jumlah ini disesuaikan dengan rata-rata jumlah pengunjung per bulan yaitu 6.506 orang. Besarnya arus uang akan menunjukkan besarnya dampak ekonomi yang berasal dari pengeluaran pengunjung. Tabel 3. Total Pengeluaran Pengunjung per Bulan di Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 (%)
Keterangan Pengeluaran pengunjung di Pantai Bandulu Biaya di luar lokasi wisata Rata-rata pengeluaran pengunjung (Rplharilpengunjung) Jumlah pengunjung per bulan (orang) Total pengeluaran pengunjung per bulan (RP)
Proporsi 0,56 0,44 Rp 70.369,OO 6.506 Rp 254.602.615,OO
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei Keberadaan objek wisata membuka peluang bagi masyarakat lokal untuk membuka usaha yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan pengunjung selama berada di lokasi. Walaupun unit usaha di Pantai Bandulu ini, sebagian besar merupakan unit usaha dengan skala kecil dan hanya ramai dikunjungi pada akhir pekan dan hari libur, namun unit usaha yang ada cukup banyak. Hal ini menimbulkan perputaran uang yang terjadi antara pengunjung dan masyarakat lokal yang mempunyai usaha di lokasi. Unit usaha yang ada adalah warung, kios souvenir, rumah makan, penyewaan jasa, penjual keliling dan toilet. Sebaran jumlah unit usaha dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4.
Seharan Unit Usaha pada Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 Jenis unit usaha Jumlah (unit) Warung 25 Kios souvenir Rumah lnakan Penyewa ban Penyewa banana boat Penyewa j e t s b 2 Penyewa paraseling 3 Penjual keliling 20
Sumher: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei Pendapatan yang dihasilkan oleh pemilik unit usaha yang merupakan pengeluaran dari pengunjung digunakan kembali untuk menjalankan aktivitas unit usaha tersebut. Usaha ini membutuhkan bahan baku dalam produksinya, baik yang berasal dari lokasi wisata ataupun dari luar lokasi wisata. Komponen biaya yang utama dari unit usaha ini adalah biaya pembelian input, upah karyawan, pemeliharaan alat, biaya operasional unit usaha, pengembalian kredit ke bank, kebutuhan pangan harian, transportasi lokal dan retribusi atau pajak pada pemerintah setempat, Proporsi untuk upah tenaga kerja pada objek wisata ini sangat rendah yaitu 0,02%. Biaya ini dikeluarkan dari penerimaan pihak pengelola. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu jumlah jam kerja yang masih pendek, objek wisata cenderung ramai hanya pada akhir pekan dan hari libur, dan belum maksimalnya pemberdayaan tenaga kerja lokal. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel
Tabel 5.
Proporsi Pengeluaran Unit Usaha Terhadap Penerimaan Total di Objek Wisata Pantai Bandulu
(%I Komponen Pendapatan pemilik Upah karyawan Pembelian inputlbahan baku Biaya pemeliharaan alat Biaya operasional unit usaha (listrik,PAM) Pengembalian kredit ke bank Kebutuhan pangan harian
Proporsi
Transportasi lokal Retribusi dan pajak Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
0,46
0 0,34 0,04 0
Berdasarkan proporsi terhadap penerimaan total, pengeluaran unit usaha dihabiskan untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Setelah itu digunakan untuk pembelian input atau bahan baku usaha. Pengembalian kredit ke bank rata-rata pemilik unit usaha tidak ada. Sedangkan untuk uang sewa bukan dipungut oleh pemerintah setempat tetapi oleh pemilik lahan lokasi wisata Pantai Bandulu ini.
8.1.2. Dampak Ekonomi Tidak Langsung (Indirect Impact) Keberadaan objek wisata Pantai Bandulu ini, membuka peluang bagi masyarakat lokal untuk usaha di lokasi ini. Sehingga ha1 ini juga dapat membuka kesempatan kerja baru bagi mereka. Walaupun sebagian besar unit usaha di lokasi ini dikelola langsung oleh pemiliknya, ada juga sebagian dari mereka yang mempunyai tenaga kerja paa waktu-waktu tertentu, terutama pada saat akhir pekan dan hari libur, karena pada saat itu jumlah pengunjung yang datang cukup banyak. Umuinnya dari setiap unit usaha hanya dibutuhkan tenaga kerja 1-2 orang. Tetapi rumah makan omilmnya mempunyai tujuh orang karyawan yang
mempunyai pembagian tugas masing-masing. Sedangkan pedagang keliling dikelola sendiri oleh mereka. Kesempatan kerja yang tercipta cenderung hanya hari ljbur dan akhir pekan, namun ha1 ini tetap memberikan dampak kepada tenaga kerja lokal yang ada di lokasi ini. Hal ini disebabkan karena memang sebagian besar dari tenaga kerja di objek wisata ini merupakan masyarakat lokal Desa Bandulu. Pihak pengelola pun menyatakan, tidak akan mempersulit warga yang ingin membuka usaha di lokasi ini. Hal ini disebabkan oleh salah satu tujuan dibukanya objek wisata ini dalam rangka usaha pemberdayaan masyarakat lokal sekitar. Tenaga kerja lokal merupakan pihak yang secara tidak langsung mendapatkan dampak ekonomi dari keberdaan objek wisata ini yaitu melalui pendapatan yang mereka dapat dari pemilik unit usaha. Keterangan lebih lanjut tentang jumlah tenaga kerja di Pantai Bandulu dapat dilihat pada Tabel 6. Jumlah Tenaga Kerja Total pada Unit Usaha di Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 Jumlah tenaga kerja (orang) Jenis unit usaha Warung 50 12 Kios souvenir Rumah makan 7 Penyewa ban 3 Penyewa banana boat 4 Peny e w a j e t s b 2 Penyewa paraseling 3 Penjual keliling 30 6 Petugas parkir Penjaga loket tiket masuk 4 Pengelola 1 Jumlah 122
Tabel 6.
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei Darnpak ekonomi tidak langsung dapat dihitung dari proporsi pengeluaran unit usaha terhadap penerimaan. Selama ini bahan baku dari kios dan warung
dipasok dari luar kawasan lokasi wisata yaitu dari Pasar Anyer dan Tanah Abang. Jika dilihat dari proporsi upah tenaga kerja terhadap penerimaan unit usaha, nilainya cukup rendah yaitu no1 sampai dua persen. Hal ini disebabkan karena sebagian besar dari unit usaha di lokasi ini dikelola oleh pemilik. Jika dilihat dari rata-rata pendapatan tenaga kerja sebagian sudah melebihi UMR Banten yaitu sekitar Rp 927.500,OO. Hal ini disebabkan karena minat masyarakat terhadap wisata alam khususnya wisata bahari cukup tinggi. Dapat dilihat dari rata-rata jumlah kunjungan per bulan. Walaupun aktivitas hanya ramai pada akhir pekan dan hari libur, namun dampak yang dirasakan cukup baik bagi masyarakat lokal yang bekerja di lokasi. Tetapi sebaiknya dilakukan peningkatan dalam pengelolaan agar penerimaan yang diperolah tenaga kerja juga semakin baik. Warung merupakan unit usaha yang paling tinggi menyerap tenaga kerja lokal. Hal ini disebabkan karena jumlah jam kerjanya yang lebih panjang, bahkan ada yang tinggal di objek wisata tersebut.
8.1.3. Dampak Ekonorni Lanjutan (Induced Impact) Kegiatan wisata tidak hanya fnenghasilkan dampak langsung dan tidak langsung, tetapi juga menghasilkan da~npakinduced. Dampak ini merupakan dampak lanjutan dari pengeluaran yang dilakukan oleh tenaga kerja lokal di objek wisata ini. Dampak ini berasal dari pengeluaran sehari-hari tenaga kerja lokal. Sebagian besar dari proporsi pengeluaran tenaga kerja digunakan untuk kebutuhan pangan yaitu sebesar 65,90%. Setelah itu digunakan untuk biaya transportasi yaitu sebesar 22,30%. Sisanya digunakan untuk kebutuhan lainnya, seperti biaya listrik, jajan anak dan lain-lain. Proporsi untuk retribusi tidak ada karena lnemang objek wisata ini tidak mengeluarkan biaya untuk retribusi, hanya ada biaya sewa kepada
pemilik lahan. Proporsi rata-rata pengeluaran tenaga kerja di objek wisata ini dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7.
Proporsi Pengeluaran Tenaga Kerja di Objek Wisata Pautai Bandulu Tahun 2009 (%)
Karakteristik Kebutuhan pangan Biaya transportasi Retribusi Biaya lainnya
Proporsi
65,90
11,SO
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
8.2.
Nilai Pengganda dari Pengelnaran Pengunjung Nilai efek pengganda (nrziltiplier) dapat digunakan untuk mengukur
seberapa besar dampak ekonotni dari pengeluaran pengunjung yang digunakan selama mereka melakukan kegiatan rekreasi. Berdasarkan META (2001) terdapat dua ukuran dalam mengukur danlpak ekonomi pariwisata di tingkat lokal yaitu: (1) Keynesian Local Incon~eMzdtiplier, yaitu nilai yang menunjukkan berapa besar pengeluaran
pengunjung berdampak
pada peningkatan
pendapatan
masyarakat lokal dan ( 2 ) Ratio Income Multiplier, yaitu nilai yang menun,jukkan seberapa besar dampak langsung yang dirasakan dari pengeluaran pengunjung berdampak terhadap perekonomian lokal. Pengganda ini mengukur dampak tidak langsung dan dampak lanjutan (indzrced). Keterangan dapat dilihat pada Tabel 8. Nilai Multiplier dari Arus uang yang Terjadi di Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 Kriteria Nilai Keynesian Income Mzlltiplier 1,46 1,38 Ratio Inconle Mzlltiplier Tipe 1 1,63 Ratio Inconre Multiplier Tipe 2 Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei Tabel 8.
Berdasarkan data yang diperolell untuk menenti~kan besarnya dampak ekono~ni di objek wisata Pantai Bandulu, didapat nilai Keynesinn Inconle
Mzrltiplier yaitu sebesar 1,46 yang artinya peningkatan pengeluaran pengunjung sebesar 1 rupiah akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat lokal sebesar 1,46 rupiah. Dampak ekonomi lanjutan dari pengeluaran pengunjung dirasakan oleh pemilik unit usaha berupa keuntungan yang diterima. Selanjutnya dampak ekonomi dirasakan juga oleh tenaga kerja lokal di objek wisata yaitu berupa upah yang mereka dapatkan dari pemilik unit usaha. Nilai Ratio Income
Multiplier Tipe 1 adalah 1,38 yang artinya peningkatan 1 rupiah pendapatan pemilik usaha akan mengakibatkan peningkatan sebesar 1,38 rupiah pada dampak langsung dan tidak langsung (berupa pendapatan pemilik unit usaha dan tenaga kerja lokal). Selanjutnya diperoleh nilai Ratio Incon~eMzdtiplier Tipe 2 sebesar 1,63 yang artinya peningkatan I rupiah pendapatan pemilik unit usaha akan mengakibatkan peningkatan sebesar 1,63 rupiah pada dampak langsung, tak langsung dan induced (berupa pendapatan pemilik usaha, tenaga kerja dan pengeluaran konsumsi di tingkat lokal). Angka tersebut menunjukkan dampak pengeluaran pengunjung terhadap perekonomian pemilik unit usaha dan tenaga kerja yang berada di objek wisata bukan pada kesejahteraan masyarakat sekitar. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan, bahwa keberadaan objek wisata ini secara nyata memberikan dampak ekonomi terhadap perekonomian masyarakat lokal sekitar lokasi tersebut. Nilai multiplier ini masih dapat ditingkatkan seiring dengan pengembangan objek wisata ini, peningkatan pemberdayaan masyarakat lokal dan penyediaan barang yang diperlukan pengunj~rngoleh unit usaha yang ada. Hal ini dapat meningkatkan proporsi pengeluaran pengunjung di objek wisata yang berpengaruh baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap perekonornian masyarakat lokal sekitar.
IX. KESIMPULAN DAN SARAN 9.1.
Kesimpulan
1.
Pengunjung objek wisata Pantai Bandulu umumnya didominasi kelompok masyarakat berusia antara 25 tahun - 35 tahnn, dengan tingkat pendidikan SMU dan sederajat, tingkat pendapatan mereka adalah lebih dari Rp 2.000.000,OO
per bulan. Sebagian besar dari pengunjung sudah
berkeluarga dan mempunyai tanggungan. Sebagian dari pengunjung berasal dari Cilegon dan sekitarnya dan pada umumnya pengunjung datang dengan rombongan menggunakan kendaraan pribadi.
2.
Persepsi pengunjung terhadap sarana dan prasarana di objek wisata Pantai Bandulu berada pada penilaian relatif baik, tetapi pada beberapa sarana diperlukan perbaikan seperti toilet, tempat sampah, saung dan kios cinderamata. Sedangkan persepsi untuk panorama pantai, kebersihan, sikap masyarakat, pengelola dan kebersihan berada pada penilaian baik.
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan rekreasi ke objek wisata Pantai Bandulu adalah biaya perjalanan, pendapatan, umur, waktu tempuh, jumlah tanggungan, jumlah rombongan dan pengetahuan pengunjung terhadap keberadaan objek wisata ini.
4.
Kebocoran ekonotni yang terjadi di objek wisata Pantai Bandulu ini sebesar 44%. Hal ini disebabkan karena dari keseluruhan pengeluaran wisatawan, ada sebagian yang berasal dari luar objek wisata. Rata-rata pengeluaran wisatawan sebesar Rp 70.369,OO dengan jumlah kunjungan per bulan sekitar 6.506 orang.
5.
Keberadaan objek wisata Pantai Bandulu ini rnemberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal sekitar. Dampak ekonomi langsung yang berupa pendapatan pemilik unit usaha yaitu sebesar 46%. ~edangkan dampak tidak langsung yang berupa pendapatan tenaga kerja ~nasihsangat rendah yaitu sebesar 2%. Dampak induced yang berupa pengeluaran tenaga kerja sebesar 65,9% digunakan untuk kebutuhan pangan. Nilai Keynesian lncome Multiplier adalah 1,46 , Ratio Income Multiplier Tipe 1 adalah 1,38 dan Ratio Income Multiplier Tipe 2 adalah 1,63.
9.2.
Saran
1.
Perbaikan serta pendistribusian sarana dan prasarana harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pengunjung di objek wisata Pantai Bandulu ini. Terutama perbaikan sarana sepetti toilet, tempat sampah, saung dan kios cinderamata. Pemilik unit usaha harus melengkapi penyediaan kebutuhan pengunjung agar transaksi ekonomi antara pengunjung dan masyarakat lokal juga semakin meningkat.
2.
Pemilik unit usaha diharapkan dapat lebih memenuhi kebutuhan pengunjung, misalnya penyediaan jenis makanan dan minuman yang lebih bervariasi, penyewaan jasa yang lebih beragam dan lainnya.
3.
Pihak pengelola diharapkan dapat meningkatkan manajemen pengelolaan demi kemajuan objek wisata ini. Selain itu diharapkan agar lebih meningkatkan usaha pemberdayaan masyarakat lokal sekitar.
4.
Pemerintah daerah harus dapat lebih meningkatkan kegiatan promosi untuk memperkenalkan objek wisata Pantai Bandulu ini melalui media cetak dan elektronik.
DAPTAR PUSTAKA
Agustina, V. S. 2009. Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Gunung Salak Endah. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Ariyanto, E. 2004. Ekonomi Pariwisata. www.geocities.com. Diakses: 2 Februari 2009. Bappenas. Pengembangan Model Ekonometrika. www.bappenas.go.id/get-fileserver/node/7409/. Diakses: 3 Juni 2009. Cooper, C., D. Gilbert., F. John and W. Stephen. 1993. Tourism Principles and Practice. Financial Times, England. Garrot, G and Kennet G.Willis. 1999. Economic Valuation of The Environment. Edward Elgar Publitions, Northamton. Hellerstein, D. 1993. Using Count Data Model in Travel Cost Analysis with Aggregate Data. Amer. Jour. Agr. Econ. Vol 73, 1991, pp 860-866.
--
Holden, A. 2001. Environment and Tourism. Routledge, London and New York. Hufscmidt, M. M, et al. 1987. Lingkungan Sistem Alami dan Pembangunan : Pedoman Penelitian Ekonomi (Reksohadiprojo, S Penerjemah). Gajah Mada Press, Yogyakarta. Lubis, 2. 2009. Upaya Meningkatkan Sektor Pariwisata. www.waspada.co.id. Diakses: 23 Januari 2009. META. 2001. Planning For Marine Ecotourism In The EU Atlantic Area. University of the West of England, Bristol. Myers, R. H. 1990. Classical and Modern Regression With Application. PWSKent Publishing Company, Boston. Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta. Nurdini. 2004. Analisis Permintaan Ekoturisme Hutan Mangrove Muara Angke dengan Metode Biaya Perjalanan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian, Bogor. Pitana, I. G. 2005. Sosiologi Pariwisata. Andi Offset, Yogyakarta. Ross, G. 1998. Psikologi Pariwisata. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, Turner, K. D. Pearce and Bateman. 1994. Environmental Economic : An Elementary Introdution. Centre for Social and Economic Research on the Global Environment University of East Anglia and University College London.
Umar, H. 1996. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Rajagrafindo Persada, Jakarta. Vanhove, N. 2005. The Economy of Tourism Destinations. Elsevier Butterworth, Burlington. Wahab, S. 2003. Manajemen Pariwisata. Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta. World Tourism Organization. 1998. Yearbook of Tourism Statistic. WTO, Madrid.
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Tabulasi Gambaran Responden Wisatawan di Pantai Bandulu Icecamatan Anyar Kabupaten Serang Tahun 2009
A. Usia (%)
Usia (Tahun)
Jumlah 16,25
<25
25-35 36-45 >45 Total
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei B. Tingkat Pendidikan (%) . .
Pendidikan Terakhir SD SLTP SLTA Perguruan tinggi Total
Jumlah
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Suwei C. Pekerjaan (Oh)
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Nelayan Wiraswasta Karyawan swasta BUMN Buruh Pelajar Lainnya Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Jumlah 27,50
100
D. Pendapatan
(Yo) ~, \~
Pendapatan (Rp)
Jumlah
< 500.000 500.000-1.000.000 1.000.001- 1.500.000 1.500.001 -2.000.000 > 2.000.000 Total
2,50
Snmber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
E. Jumlah Tanggungan Jumlah tanggungan
-
.- .. .-.
(Yo) \
.Jumlah
1 hingga 2 3 hingga 4 >4
-
,
35
Total ..
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei F. Daerah Asal (%)
Lokasi asal Anyer Bekasi Bogor Cigading Cilegon Depok Jakarta Kramatwatll Krenceng Serang Pandeglang Tangerang Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Jumlah 625
7,50 100
G.Cara Kedatangan Cara kedatangan Sendirian Kelompok Keluarga Berpasangan Total
Jumlah 10 55 35 100
Sumher: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
H. Aktivitas Utama Yang Dilakukan Di Lokasi ("A) Aktivitas utama yang dilakukan Menikmati pantai Bermain air (berenang) Banana boat Jet sky Lainnya Total
Jumlah 2,50 76,25 12,50 5 3,75 100
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
I. Frekuensi Kunjungan Selama Satu Tahun Terakhir (%)
Sudah berapa kali datang ke pantai ini?
Jumlah
I hingga 2 3 hingga 4 4 hingga 5 >6 Total
22,50 26,25 18,75 32,50 100
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei J. Biaya Perjalanan
("h) Biaya Perjalanan (Rupiah) < 20.000 20.001-50.000 50.001- 100.000 >100.001 Total Sumber: Dikuln~ulkanOleh Penulis dari Survei
Jumlah 2,50 42,50 26,25 28,75 100
K. Jarak Tempuh (%) ~, \~
Jarak tempuh (km)
Jumlah
< 50
27,50
2200 Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei L. Waktu Tempuh , -,
Waktu tempuh (jam)
Jumlah
4 Total
2,50
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei M. Bentuk Ekolvisata ("h)
Bentuk Ekolvisata
Private Cornrn~iniryBased Ecoto~rrisnt Keduanya Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Suwei
Jumlah 3,75 56,25 40 100
N. Pandangan Terhadap Kondisi Lingkungan Sekitar Setelah Adanya Ekolvisata (%) . .
Pandangan terhadap Kondisi Lingkungan Sekitar Setelah Adanya Ekowisata Sama saia Makin baik Makin buruk Total
Jumlah
25 75
100
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Si~rvei 0.Bentuk Ekowisata (%)
3.500 4.500 Lainnya Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
-
100
P. Persepsi Terhadap Lokasi dan Fasilitas di Objek Wisata (%)
No
Keterangan
1 Sarana dan Prasarana Toilet Tetnpat sampah Saung Warung makan Kios cendramata Penyewaan peralatan 2
3
Sangat Baik
Baik
Sedang
Buruk
Sangat Buruk
Total
0 0 0 0 0 0
0 0 1,25 1 1,25 10 21.25
72,5 57,s 91,25 83,75 71,25 76,25
27,s 42,s 7,s 5 18,75 2,s
0 0 0 0 0 0
100 100 100 100 100 100
20
61,25
18,75
0
0
100
11,25
66,25
22,s
0
0
100
0
27,5
71,25
1,25
0
100
Pengelola obyek wisata
1,25
55
43,75
0
0
100
Sikap masyarakat lokal
1,25
73,25
3,75
0
100
Keamanan
1.25
52.5
46,25
0
100
Panorama alam Pantai Kebersihan lokasi wisata
4 Aksesibilitas Dari ibu kota (tempat asal)
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
0
Lampiran 2.
Tabulasi Gambaran Responden Pemilik Unit Usaha di Pantai Bandulu Kecamatan Anyar Kabupaten Serang Tahun 2009
A. Daerah Asal (%)
Penduduk Asli
Jumlah 100
Ya Tidak Total Sumber: Dikumpulkan 0leh Penulis dari Survei B. Manfaat Yang Dirasakan
(%)
Manfaat yang Paling Terasa Peningkatan pendapatan Peningkatan lapangan pekerjaan Peningkatan sarana infrastruktur Total
Jumlah 64 24 12 100
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei C. Respon Terhadap Wisatawan (%) . .
Terganggu oleh Wisatawan
Jumlah
Ya Tidak Total
12
Sumber: Dikurnpulkan Olsh Penulis dari Survei D. Jenis Usaha Jenis Usaha Warung Kios baju Rumah makan Penyewaan alat Penjual keliling Petugas pantai Tntal --
--
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
. . Jnmlah 72
E. Lama Berusaha
("/.I Lama Berusaha (Tahun) I hingga 2 3 hingga 4 5 hingga 10 >I0 Total
Jumlah 12
Sumber: Dikurnpulkan Oleh Penulis dari Survei
F. Pekerjaan Sebelumnya
("/.I Sebelumnya Memiliki Pekerjaan di Pantai Ya Tidak Total
Jumlah 52
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
G . Investasi Awal (\O h,)
Investasi A w l (Rp) < 1.000.000
Jumlah 12
Total
100
Sumher: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
H. Pekerjaan Terkait Ekowisata di luar Pekerjaan Utama ("A) Mempunyai Pekerjaan Terkait Ekowisata di L u a r Pekerjaan Utama
Tidak Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Jumlah
I. Usaha di Wisata Adala11 Sumber Pencaharian Utama (Oh)
Usaha di Wisata Adalah Sumber Pencaharian Utama
Jumlah
Ya Tidak Total
80 100
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
J. Pendapatan Bersih ("h) Pendapatan Bersih (RplBulan) < 500.000 500.001 - 1.000.000 > 1.000.000 Total
Jumlah 8
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei K. Mata Pencaharian Lain diluar Wisata (%)
Memiliki Mata Pencaharian Lain di Luar Wisata
Jumlah
Ya Tidak Total
16 84 100
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
L. Jumlah Hari Kerja per Minggu (Ye) ,~ ~, -
Jumlah Hari Kerja per Minggu Setiap hari 1-3 hari Total
Jumlah 24 76 100
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei M. Hari Kerja Sibuk
("h) Adakah Hari Kerja yang Lebih Sibuk? Ya (Sabtu-Minggu) Tidak Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Jumlah 80 20 100
N. Tenaga Kerja Yang Dimiliki (Oh)
Mempunyai Tenaga Kerja
Jumlah 16
Ya Tidak Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
0.Bentuk Ekowisata
.
(%\,
Bentuk Ekowisata
Jumlah
Private Communiry Based Ecotourism Keduanya Total
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei P. Prospek Wisata Pantai Bandulu Prospek Wisata
.
,
Jumlah
Bagus Lumayan Buruk Total
96
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Q. Pandangan terhadap Kondisi Lingkungan Sekitar Setelah Adanya Ekowisata
.,
(Oh)
Pandangan terhadap Kondisi Lingkungan Sekitar Setelah Adanya Ekovvisata Sama saja Makin baik Makin buruk Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Jumlah
8 92 100
R. Harga Tiket Yang Seharusnya (%)
Harga Tiket Seharusnya (Rp) 2.500 3.500 4.500 Lainnya Total
Jumlah
100
Sumber: Dikurnpulkan Oleh Penulis dari Survei S. Manfaat Tiket
.
('70),
Manfaat Tiket Jasa lingkungan Kompensasi kepada warga Pernbangunan sarana Total
Jumlah
76
Sumber: Dikurnpulkan Oleh Penulis dari Survei T Peran Pemerintah Apakah Ada Peran Pemerintah?
("w Jumlah
Tidak Total
36 100
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei U. Bentuk Peran Pemerintah ("/a)
Peran Pemerintah Dalam Hal? Sarana infrastruktur Mernbantu pernasaran Pelatihan dan informasi Total Sumber: Dikurnpulkan Oleh Penulis dari Survei
Jumlah
8 92 100
Lampiran 3.
Tabulasi Gambaran Responden Masyarakat Lokal di Sekitar Pantai Bandulu Kecamatan Anyar Kabupaten Serang Tahun 2009
A. Kependudukan ("h) Penduduk Asli
Jumlah
Ya Tidak
75 25
Sumber: Dikurnpulkan Oleh Penulis dari Survei
B. Manfaat Yang Dirasakan (Yo)
Apakah merasakan manfaat?
Jumlah
Ya Tidak
82,5 17,5
Total Sumber: Dikurnpulkan Oleh Penulis dari Survei
100
C. Manfaat Utama (%)
Manfaat yang Paling Terasa Peningkatan pendapatan Peningkatan lapangan pekerjaan Peningkatan sarana infrastruktur
Jumlah 62,5
7,s 30
Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
100
D. Respon Terhadap Wisatawan (%)
-
Terganggu oleh Wisatalvan
Jumlah
Va .
10
Tidak Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
100
E. Bentuk Ekowisata
,,", (0/2)
Bentuk Ekowisata Private Conz~nttnipBased Ecotozrrism Keduanva Total Sumber: Diku~npt~lkan Oleh Penillis dari Survei
Jumlah 5 72,s 22,5 100
F. Prospek Wisata (%)
Prospek Wisata
Jumlah
Bagus Lumayan Buruk
70
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
G. Pandangan terhadap Kondisi Lingkungan (%)
Pandangan terhadap Kondisi Lingkungan Sekitar Setelah Adanya Ekolvisata Sama saia Makin baik Makin buruk Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Jumlah 22.5 77,5
-
100
H. Harga - Tiket
-
-
Harga Tiket Sehnrusnyn (Rp)
-
A
(%)
Jumlnh 100
2 500 3 500 4 500 Lainnya Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
100
I. Manfaat Tiket (Oh)
Manfaat Tiket
Jumlah
Jasa lingkungan Kompensasi kepada warga
72,5 27,5
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei J. Perau Pemerintah (Oh) Apakah Ada Peran Pemerintah? Ya ~~
Tidak Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Jumlah 87,5 12,5 100
K. Bentuk Peran Pemerintah
Membantu pemasaran Pelatihan dan infor~nasi Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
25 100
L. Jenis Kelamin (Yo)
Jenis Kelamin
Jumlah
Pria Wanita
62,5 373
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei M. Status Pernikahan Status Pernikahan
("/.I Jumlah
Menikah Belum menikah
85 15
Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
100
N. Usia (Oh1
Usia (Tahun)
Jumlah
<25 25-35 36-45 245 Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
12,5 473 25 15 100
0.Tingkat Pendidikan Pendidikan Terakhir SD SLTP SLTA Perguruan tinggi Total Sumber: Dikurnpulkan Oleh Penulis dari Survei
1%) Jumlah 22,5 40 32,5 5 100
Lampiran 4.
Tabulasi Gambaran Responden Tenaga Kerja Lokal di Pantai Bandulu Kecamatan Anyar Kabupaten Serang Tahun 2009
A. Kependudukan (Yo) Penduduk Asli
Jnmlah
Ya Tidak
80 20
Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
100
B. Manfaat Yang- Dirasakan Apakah merasakan manfaat?
("4 Jumlah 100
Ya Tidak Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
100
C. Manfaat Utama (Oh)
Manfaat yang Paling Terasa Peninekatan ~endaoatan Peningkatan iapangan pekerjaan Peningkatan sarana infrastruktur
-
Jumlah 70
Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
100
D. Respon Terhadap Wisatawan (%)
Terganggu oleh Wisatawan
Jumlah
Ya Tidak
100
Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
100
E. Lama Bekerja (Ye) Lama Bekerja (Tahun) 1-2 3-4 5-10 >I0 Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Jumlah 55 15 25 5 100
F. Jenis Usaha
(Yo) Jenis Usaha
Jumlah
Warung Kios baju Rumah makan Penyewaan alat Penjual keliling Petugas pantai
20 40 5 35
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei G. Pekerjaon Awn1 (%)
Sebelumnyo hleniiliki Pekerjaan-. di Pantai ..Ya Tidak
Jumlah 30 70 100
Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei H. Pekerjaan Lain
(Oh) Mempunyai Pekerjaan Terkait Ekowisata di Luar Pekerjaan Utama Ya Tidak
Jumlah
100
Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Suwei I.
100
Pekeriaan Utama (%)
Usaha di Wisata Adalah Sumber Pencaharian Utama Ya Tidak
Jumlah 75 25
Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
100
J. Pendapatan Bersih
("h) Pendapatan Bersih (RpIBulan) < 500 000 500 000 - 1 000 000 > 1 000 000 Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Jumlah 10 55 35 100
K. Memiliki Mata Pencaharian Lain di Luar Wisata ("h) Memiliki Mata Pencaharian Lain di Luar Wisata Ya Tidak
Jumlah 25 75
Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
100
L. Jam Kerja
---
-
Memiliki Jam Kerja yang Jelas
(%)
--
Junilah
Ya Tidak
95 5
Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
100
M. Jumlah Hari Kerja (%)
Jumlah Hari Kerja per Minggu Setiap hari 1-3 hari Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Jumlah 40 60 100
N. Hari Kerja Sibuk Adakah Hari Kerja yang Lebih Sibuk? Ya (Sabtu-Minggu) Tidak
(%I Jumlah 100
-
Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
100
N. Pelatihan
,.-
P/a)
Pernah ikut pelatihan atau tidak Pemah Tidak erna ah Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Jumlah 70 30 100
0.Bentuk Ekolvisa ta (Yo1
Bentuk Ekowisata
Jumlah
Private Conrnr~oiilyBased Ecotozrrisrn Keduanya Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
75 25
P. Prospek Wisata ("/.)
Prospek Wisata
Jumlah
Bagus Lumayan Buruk Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
100
Q. Pandangan terhadap Kondisi Lingkungan Sekitar Setelah Adanya Ekobvisata (%) Pandangan terhadap Kondisi Lingknngan Sekitar Jumlah Setelah Adanya Ekobvisata 5 Sama saia Makin baik Makin buruk
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
R. Harga Tiket (?lo)
Harga Tiket Seharusnya (Rp)
Jumlah
2.500 3.500 4.500 Lainnya Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
95
5 100
S. Manfaat Tiket
0 Manfaat Tiket
Jasa lingkungan Kompensasi kepada warga Pembangunan sarana Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Jumlah 70 25 5 100
T. Peran Pemerintah
(Yo) Apakah Ada Peran Pemerintah?
Jumlah
Ya Tidak
70 30 100
Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
U. Bentuk Peran Pemerintah (%)
Peran Pemerintah Dalam Hal? Sarana infrastruktur Membantu pemasaran Pelatihan dan informasi Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Jumlah 25 75 100
V. Jenis Kelamin
(Yo1 Jenis Kelamin
Jumlah
Pria Wanita
70 30
Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei W. Status Pernikahan
Status Pernikohan
.Jumlah
Menikah Belum menikah Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
65 35 100
X. Usia
(Yo) Usia (Tahun) <25 25-35 36-45 >45 Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Jumlah 40
-
Y . Tinekat Pendidikan (Yo)
pendidinn 'I'erakhir
-.
SD
~--u m l a h 35
SLTP SLTA Perguruan tinggi Total Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
100
Lampiran 5.
Model Permintaan Rekreasi ke Objek Wisata Pantai Bandulu Tahun 2009 (Aplikasi Regresi Poisson).
Variabel
Nilai koefisien Model
XI
-1,17.1~'~
x2
x3 x4
xs x6
x7
xs x9
XI0 -cons
LR chi2 Log likelihood 0,21 Pseudo R2 Ket: Taraf nyata a, b, dan c untuk masing-masing 1 %, 5%, 10 % dan 20 % Sumber: Dikumpulkan OIeh Penulis dari Survei dimana:
Dt
=
Jumlah kunjunganltrip tahunan ke lokasi wisata Pantai Bandulu (Jumlah Kunjungan per Tahun)
XI
= Biaya
Perjalanan individu ke lokasi wisata Pantai Bandulu (Rupiah)
x2
= Pendapatan
x3
= Taraf
pendidikan responden (Tahun)
x4
= Umur
responden (Tahun)
xs
= Waktu
x6
= Jarak
responden (Rupiah per Tahun)
tempuh ke lokasi wisata Pantai Bandr~lu(Jam)
tempuh ke objek wisata Pantai Bandulu (Km)
x7
= Jumlah
tanggungan (Orang)
xs
= Lama kunjungan ke objek wisata (Jam)
X9
= Jumlah rombongan (Orang)
XIO
= Pengetahuan
pengunjung terhadap objek wisata (Tahun)
INSTITUT PERTANlAN BOGOR FAKULTAS E K O N O M I D A N MANAJEMEN DEPARTEMEN E K O N O M I SUMBERDAYA D A N LINGKUNGAN JI. Kamper Wing 5 Level 5 Kampus I P B Darmaga Bogor 16680 Telepon (0251) 421 762, (0251) 621 834, F a x (0251) 421 762
No Responden Nama Alamat Kelurahan: Tanggai wawancara
Kecamatan:
KablKota:
:
Kuisioner ini dugunakan sebagai bahan skripsi mengenai "Dampak Ekonomi Wisata Bahari, Studi Kasus Pantai Bandulu Kabupaten Serang Provinsi Banten". Kami mohon partisipasi saudara untuk mengisi kuisioner ini dengan teliti dan lengkap sehingga dapat rnenjadi data yang objektif. lnformasi yang saudara berikan akan dijamin kerahasiaannya, tidak untuk dipubiikasikan dan tidak untuk digunakan dalam kepentingan politis. Atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih.
A. Dampak Ekonomi Wisata Pantai Bandulu 1. Anda datang ke tempat ini: a. Sendiri b. Kelompok c. Keluarga 2. Alat transportasi Anda menuju lokasi wisata ini: a. Mobii pribadi b. Motor pribadi c. Umurn 3. Lokasi asal Anda: ............... ........ 4. Jika dihitung secara keseluruhan, sudah berapa kali anda mengunjungi iokasi ini ? 5. Selama satu tahun terakhir, sudah berapa kali anda mengunjungi lokasi ini ? ....kunjungan 6. Selama lima tahun terakhir, sudah berapa kali anda mengunjungi iokasi ini ? ....kunjungan 7. Anda akan berada di iokasi ini seiama:................ jam 8. Sudah berapa lama anda mengetahui keberadaan objek ekowisata ini? .................. Tahun 9. Jika Anda datang tidak sendiri, berapa banyak jumlah rornbongan Anda: a. 1-5 orang b. 6-10 orang c. I1-15 orang d. 16-20 orang e. . 2 21 orang 10. Biasanya Anda datang ke lokasi ini pada hari: a. Senin e. Jum'at f. Sabtu b. Selasa c. Rabu g. Minggu d. Karnis 11. Apakah sebelumnya Anda pernah datang ke lokasi wisata ini: a. Pernah b. Tidak pernah
12. Setelah datang ke lokasi wisata ini, apakah Anda akan berkunjung kembali di lain waktu: a. lya b. Tidak 13. Aktivitas utarna yang anda lakukan di lokasi ini adalah ....... (pilih boleh lebih dari satu) a. Menikmati pantai b. Bermain air (berenang) c. Banana boat d. Jet sky e. Lainnya........... 14. Jarak lokasi asal Anda dengan lokasi wisata ini:........................ krn 15. Bagairnana menurut Anda perjalanan menuju lokasi wisata: a. Mudah b. Sulit 16. Berapa lama waktu ternpuh Anda menuju lokasi wisata ini: ...........menit 17. Biaya apa saja yang Anda keluarkan selama melakukan wisata : a. Biaya perjalanan pulang pergi Tepatnya: Rp.. .............. b. Biava tiket masuk Tepatnya: Rp.. .............. Tepatnya: c. Konsumsi (dari rumah) Rp.. .............. Tepatnya: d. Konsumsi (di lokasi) Rp.. .............. Tepatnya: e. Pembelian souvenir Rp.. .............. f. Penyewaan alat jasa (alat-alat berenang) Tepatnya: Rp................ g. Biaya parkir dan to1 Tepatnya: Rp.. .............. Tepatnya: h. Biava dokumentasi Rp................ i. Biaya toilet Tepatnya: Rp.. .............. j. Lainnya................... 18. Selain pantai ini, sebutkan lokasi lain yang menjadi prioritas kunjungan selain ke pantai ini? Tolong sebutkan spesifik objek wisata ................................................. 19. Berapa waktu perjalanan yang dihabiskan ke lokasi tersebut? .........jam 20. Berapa biaya yang dihabiskan untuk ke lokasi tersebut ? Rp......... 21. Dalam satu tahun terakhir berapa kali anda melakukan kegiatan wisata luar ruangan ? ...........kali
5. Preferensi Konsumen Terhadap Keberadaan Ekowisata 1 Menurur anda o b j e ~ wsara apa yang paling sesuai berada di ..................?
a. private ecotourism 2
b. community based c. keduanya esotourism Menurut anda bagaimana peluang pengembangan ekowisata di ..............?
3 .
Sejauh pengamatan anda, bagaimana kondisi lingkungan setelah ada wisata bahari? a. tetap tidak berubah b. semakin baik c. semakin rusak
4
Berikut terdapat daftar tarif masuk per satu kali kunjungan, berikan tanda pada harga tiket maksimal yang bersedia anda bayarkan... a. 2 500 b. 3 c. 4 500 d. 5 500 e. 6 500 f 500 ................
.
C. Persepsi Terhadap Lokasi dan Fasilitas di Objek Wisata Sangat Baik Sedang Buru Keterangan N k Baik o
D. Karakteristik Responden 1. JenisKelamin : LIP (lingkar) : ........tahun 2. Usia 3.. Status : Belum menikahlsudah menikah -.4. Pendidikan formal terakhir vana telah ditempuh : ........tahun 5 . Apakah pekerjaan Anda sdhari-hari : e. BUMN a. Pegawai Negeri Sipil f Buruh b. Nelayan c. Wiraswasta g. Pelajar ~~
~
~~
~
Sanga t
Tidak Tersedi
d. Karyawan swasta 7. Jurnlah tanggungan Anda ........orang 8.
Pendapatan perbulan anda ...
a. < Rp 500 000; b. Rp 500 000-Rp 1 000 000 c. Rp 1 000 000-Rp 1 500 000 d. Rp 1 500 000-Rp 2 000 000 e. > Rp 2 000 000
h. Lainnya....................
Tepatnya: Rp. ................. Tepatnya: Rp. ................. Tepatnya: Rp. ................. Tepatnya: Rp .................. Tepatnya: Rp. .................
9. Adakah pendapatan lain selain pekerjaan yang Anda sebutkan di atas? a. Ya, bekerja sebagai......................... b. Tidak. 10. Jika ada berapa kisaran pendapatannya ?Rp..................... 11. Jika anda sudah rnenikah, adakah pendapatan selain dari pendapatan anda, jika ya, maka kisaran pendapatan perbulan tersebut adalah ...
a. < Rp 500 000; b. Rp 500 000-Rp 1 000 000 c. Rp 1 000 000-Rp 1 500 000 d.Rp 1500000-Rp2000000 e. > Rp 2 000 000
Tepatnya: Rp .................. Tepatnya: Rp. ................. Tepatnya: Rp .................. Tepatnya: Rp .................. Tepatnya: Rp.. ................
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS E K O N O M I DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN E K O N O M I SUMBERDAYA D A N LlNGKUNGAN JI. Kamper Wing 5 Level 5 Kampus I P B Darmaga Bogor 16680 Telepon (0251) 421 762, (0251) 621 834. Fax (0251) 421 762
KUISIONER PENELITIAN No Responden Nama Alamat Kelurahan: Tanggal wawancara
Kecamatan:
KablKota:
:
Kuisioner ini dugunakan sebagai bahan skripsi mengenai "Dampak Ekonomi Wisata Bahari, Studi Kasus Pantai Bandulu Kabupaten Serang Provinsi Banten". Kami rnohon partisipasi saudara untuk rnengisi kuisioner ini dengan teliti dan lengkap sehingga dapat rnenjadi data yang objektif. lnformasi yang saudara berikan akan dijarnin kerahasiaannya, tidak untuk dipublikasikan dan tidak untuk digunakan dalam kepentingan politis. Atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terirna kasih.
A. Pertanyaan Terkait Unit Usaha 1. Unit usaha yang anda rniliki Ikelola adalah 2. Sudah berapa lama anda mendirikan unit usaha ini? .........tahun atau .......bulan 3. Sebelumnya anda rnerniliki unit usaha ini, apakah unit usaha yang anda miliki ? ....................... di .............
4. Kapan Anda berjualan disini: a. Setiap hari b. Hari................ 5. Jumlah modal usaha Anda: Rp............. 6. Berapa jurnlah tenaga kerja yang bekerja dengan Anda: .................. orang 7. Berapa lama anda bekerja dalam satu hari? ........................... jam 8. Berapa lama anda bekerja dalarn satu minggu? ...................... hari 9. Berapa besarnya perputaran uang dari unit usaha yang anda miliki terkait dengan kegiatan ekowisata?
Hari biasa (senin - jumat) Rp............................/hari Hari Sabtu Irninggu / libur Rp............................Ihari
10. Pendapatan perbulan anda ... Tepatnya: Rp.................. a. < Rp 500 000; Tepatnya: Rp .................. b. Rp 500 000-Rp 1 000 000 Tepatnya: Rp.................. c. Rp 1 000 000-Rp 1 500 000 Tepatnya: Rp.................. d. Rp I 500 000-Rp 2 000 000 Tepatnya: Rp.................. e. > Rp 2 000 000 11. Adakah pendapatan lain selain pekerjaan yang Anda sebutkan di atas? a. Ya, bekerja sebagai......................... b. Tidak. 12. Jika ada berapa kisaran pendapatannya:Rp............................. 13. Jika anda sudah menikah, adakah pendapatan selain dari pendapatan anda, jika ya, maka kisaran pendapatan perbulan tersebut adalah ...
a. < R p 500 000; Tepatnya: R p .................. b. R p 500 000-Rp I 000 000 Tepatnya: Rp.................. c. R p 1 000 000-Rp 1 500 000 Tepatnya: R p .................. d. Rp 1 500 000-Rp 2 000 000 Tepatnya: R p .................. e. > R p 2 000 000 Tepatnya: R p .................. 14. Pengeluaran Anda per bulan: a. Biaya konsurnsi Tepatnya: Rp.................. b. Biaya sekolah anak Tepatnya: Rp.................. c. Biaya listrik Tepatnya: Rp.................. d. Biaya kebutuhan sehari-hari Tepatnya: Rp.................. e. Lainnya.................. Tepatnya: Rp.................. 15. Biaya apa saja yang Anda keluarkan selarna rnernbuka usaha: a. Biaya sewa Tepatnya: Rp.................... b. Biaya perizinan Tepatnya: Rp.................... c. Biaya bahan baku Tepatnya: Rp.................... d. Biaya gaji tenaga kerja Tepatnya: Rp.................... Tepatnya: Rp.................... e. Biaya transportasi f. Perneliharaan alat Tepatnya: Rp.................... g. Lainnya..................... Tepatnya: Rp.................... 16. Jumlah pernbeli dalam satu hari:............. orang
6.Preferensi Masyarakat Terhadap Keberadaan Ekowisata 1
Menurut anda objek wisata apa yang paling sesuai berada di ............. ? a. private ecotourism
2
b. community based U keduanya esotourism Menurut anda bagairnana peluang pengernbangan ekowisata di ....... ?
.............. 3
. 4
. 5
Sejauh pengarnatan anda, bagaimana kondisi lingkungan setelah ada wisata bahari? a. tetap tidak berubah b. semakin baik c. semakin rusak Berikut terdapat daftar tarif masuk per satu kali kunjungan, berikan tanda pada harga tiket maksirnal untuk wisatawan, yang rnenurut anda sesuai..... a. 2 500 b. 3 c. 4 500 d. 5 500 e. 6 500 f ................ 500 Menurut anda rnengapa wisatawan perlu rnembayar? a. jasa lingkungan
6
.
b. kornpensasi kepada rnasyarakat
c
................................
Menurut anda apakah selama ini ada peran pernerintah dalam pengernbangan ekowisata? Dalam ha1 apa? a. sarana c. rnembantu pernasaran e. ................................. infrastruktur b. pelatihan
d. informasi
C. Karakteristik Responden
: LIP (lingkar) 1. Jenis Kelarnin 2. Usia : ........tahun : Belum menikahlsudah rnenikah 3. Status 4. Pendidikan formal terakhir yang telah ditempuh : ..................tahun 5. Jumlah tanggungan Anda :
a. Tidak ada b. 1-3 orang
c. 4-6 orang d. >6 orang
6. Berapa lama Anda tinggal di lokasi ini: a. Penduduk asli c. 6-10 tahun b. 1-5 tahun d. > I 0 tahun 7. Alasan Anda tinggal di lokasi ini: a. Penduduk asli b. Bekerja c. lkut suamilistri
D. Harapan & Saran 1. Apa harapan anda dari keberadaan ekowisata ini?
................................................................................................................... ................................................................................................................... 2. Apa saran anda dalam pengelolaan ekowisata ini?
..............................................................................................................
e
-
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOJII DAN iM,\;V,\JERIEN 1)EPARTEJlEN EKONONll SUhIBERDAYA DAN LING KUNGAN JI. Kamper Wing 5 Level 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
~ e l e ~ (0251)421 on 762, (0251) 621 834, Fax (0251j 421 762 KUISIONER PENELITIAN
No Responden Nama Alamat Kelurahan: Tanggal wawancara
Kecamatan:
KabIKota:
:
Kuisioner ini dugunakan sebagai bahan skripsi mengenai "Dampak Ekonomi Wisata Bahari, Studi Kasus Pantai Bandulu Kabupaten Serang Provinsi Banten". Kami mohon partisipasi saudara untuk mengisi kuisioner ini dengan teliti dan lengkap sehingga dapat menjadi data yang objektif. Informasi yang saudara berikan akan dijamin kerahasiaannya, tidak untuk dipublikasikan dan tidak untuk digunakan dalam kepentingan politis. Atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih.
I
I
A. Karakteristik Responden 1. 2. 3. 4.
Jenis Kelamin : LIP (lingkar) Usia : ........tahun Status : Belum menikahlsudah menikah Pendidikan formal terakhir yang telah ditempuh : SD/SMP/SMA/Perguruan Tinggi (lingkar) 5. Apakah pekerjaan saudara sehari-hari : a. Pegawai Negeri Sipil b. Pedagang c. Wiraswasta d. Karyawan e.Lainnya, sebutkan ............. 6. Rata-rata pendapatan Saudara per bulan : Tepatnya: Rp .................. a. < Rp 500 000; Tepatnya: Rp .................. b. Rp 500 000-Rp 1 000 000 Tepatnya: Rp.. ................ c. Rp 1 000 000-Rp 1 500 000 Tepatnya: Rp .................. d. Rp 1 500 000-Rp 2 000 000 Tepatnya: Rp .................. e. > Rp 2 000 000 7. Jumlah tanggungan Anda : a. Tidak ada b. 1-3 orang c. 4-6 orang d. >6 orang 8. Adakah pendapatan lain selain pekerjaan yang Saudara sebutkan di atas?
a. Ya, bekerja sebagai.. ....................... b. Tidak. 9. Jika ada, rata-rata pendapatan tarnbahan Anda per bulan: a. < Rp 500 000; Tepatnya: Rp .................. b. Rp 500 000-Rp 1 000 000 Tepatnya: Rp .................. Tepatnya: Rp .................. c. Rp 1 000 000-Rp 1 500 000 d. Rp I 500 000-Rp 2 000 000 Tepatnya: Rp .................. Tepatnya: Rp .................. e. > Rp 2 000 000 10. Berapa lama Anda tinggal di lokasi ini: a. Penduduk asli c. 6-10 tahun b. 1-5 tahun d. > I 0 tahun 11. Pengeluaran Anda per bulan: Tepatnya: Rp .................. a. Biaya konsumsi Tepatnya: Rp .................. b. Biaya sekolah anak c. Biaya listrik Tepatnya: Rp .................. Tepatnya: Rp .................. d. Biaya kebutuhan sehari-hari e. Lainnya .................. Tepatnya: Rp ..................
B. Dampak Adanya Wisata Pantai Bandulu 1. Pendapat Anda tentang adanya lokasi wisata ini: a.Keberatan b.Tidak keberatan 2. Manfaat yang dirasakan dengan adanya lokasi wisata ini: a. Peningkatan pendapatan b. Peningkatan lapangan pekerjaan c. Peningkatan pengetahuan d. Tidak ada manfaat e. Lainnya ........................... 3. Kerugian yang dirasakan dengan adanya lokasi wisata ini: a. Sampah b. Polusi c. Kebiasaan yang berubah d. Tidak ada kerugian e. Lainnya ........................... 4. Jenis pekerjaan sa~npinganyang ada dengan adanya lokasi wisata ini: a. Berjualan lnakanan b. Berjualan souvenir c. Penyewaan jasa (peminjarnan ban, banana boat,jet sky, papan selancar dan lain-lain) 5. Harapan Anda ke depannya dengan adanya lokasi wisata ini:
.......................................................................................... ........
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN JI. Kamper Wing 5 Level 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 Telepon (0251) 421 762, (0251) 621 834, Fax (0251) 421 762 K U I S I O N E R PENELITIAN No Responden Nama Alarnat Kelurahan: Tanggal wawancara
Kecamatan:
KabIKota:
:
Kuisioner ini dugunakan sebagai bahan skripsi mengenai "Darnpak Ekonomi Wisata Bahari, Studi Kasus Pantai Bandulu Kabupaten Serang Provinsi Banten". Kami mohon partisipasi saudara untuk mengisi kuisioner ini dengan teliti dan lengkap sehingga dapat menjadi data yang objektif. lnformasi yang saudara berikan akan dijarnin kerahasiaannya, tidak untuk dipublikasikan dan tidak untuk digunakan dalam kepentingan politis. Atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih.
A. Pertanyaan Terkait Lokasi Wisata
I . Apakah anda penduduk asli di wilayah ini? ...Ya ITidak.. (jika ya lanjutkan ke pertanyaan no.3) Jika tidak sudah berapa lama anda tinggal di lokasi ini? ......Tahun 2. Alasan utama anda menetap di lokasi ini adalah ? a. bekeria b. ikut suamilistri c.
4. 5.
6.
7. 8.
B.
alasan
a lokasi ini menjadi salah satu objek wisata ? ...Ya I Tidak... Apakah anda merasakan adanya rnanfaat dari keberadaan ekowisata di wilayah ini ? .. Ya 1 Tidak... Jika ya dalam ha1 apa manfaat yang anda rasakan ? c. peningkatan lapangan pekerjaan a . peningkatan pendapatan d. peningkatan pengetahuan b. peningkatan sarana infrastruktur alasan e. lain............................................ Tolong anda urutkan tingkat manfaat yang paling yang anda rasakan? (nilai 1 untuk paling penting) Manfaat Peringkat .............. a. peningkatan pendapatan b. peningkatan lapangan pekerjaan .............. c. peningkatan sarana infrastruktur .............. d. peningkatan pengetahuan .............. e. alasan lain................. . . .................................... Apakah anda terganggu dengan keberadaan wisatawan ? .Ya 1 Tidak (Jika tidak lanjutkan ke pertanyaan n o 10) Jika ya dalam ha1 apa anda merasa dirugikan ? Jika ya dalam hal apa manfaat yang anda rasakan ? a. sampah c. kerusakan pantai d. perubahan sosial masyarakat b, polusi e. alasan lain........................................... Pertanyaan Terkait Dengan Pekerjaan
1. Anda bekerja sebagai:......................... 2. Sudah lama anda bekerja: ........................... 3. Berapa lama anda bekerja dalam satu hari? ............................ am 4. Berapa lama anda bekerja dalam satu minggu? ...................... hari 5. Sebelum Anda bekerja disini, pekerjaan Anda sebelumnya: ................... 6. Pendapatan perbuian anda ... 7. Pendapatan Anda sebelum bekerja di unit usaha ini: 8. Adakah pendapatan lain selain pekerjaan yang Anda sebutkan di atas? a. Ya, bekerja sebagai......................... b. Tidak. 9. Jika ada berapa kisaran pendapatannya ? 10. Pengeluaran Anda per bulan: a. Biaya konsumsi Tepatnya: Rp.................. b. Biaya sekolah anak Tepatnya: Rp.................. c. Biaya listrik Tepatnya: Rp.................. d. Biaya kebutuhan sehari-hari Tepatnya: Rp.................. e. Biaya transportasi Tepatnya: Rp.................... f. Lainnya.................. Tepatnya: Rp............
B. Preferensi Masyarakat Terhadap Keberadaan Ekowisata 1
Menurut anda objek wisata apa yang paling sesuai berada di ............. ? a. private ecotourism
2
b. community based i7 keduanya esotourism Menurut anda bagaimana peluang pengembangan ekowisata di .......?
.............. 3 .
Sejauh pengamatan anda, bagaimana kondisi lingkunganlperairan/terumbukarang setelah ada wisata bahari ? a. tetap tidak berubah b. semakin baik c. semakin rusak
4 5
. 6
Berikut terdapat daftartarif masuk per satu kali kunjungan, berikan tanda pada harga tiket maksimal untuk wisatawan, yang menurut anda sesuai..... a. 2 500 b. 3 c. 4 500 d. 5 500 e. 6 500 f ................ 500 Menurut anda mengapa wisatawan perlu membayar? a. jasa lingkungan
7.
b. kompensasi kepada rnasyarakat
c
...................................
Menurut anda apakah selama ini ada peran pemerintah dalam pengembangan ekowisata? Dalam ha1 apa? a. sarana c. membantu pemasaran e. .................................... infrastruktur d. informasi b. ~elatihan
C. Karakteristik Responden : UP (lingkar) 1. Jenis Kelamin 2. Usia : ........tahun
3. Status
: Beium menikahlsudah menikah
4. Pendidikan formal terakhir yang telah diternpuh : ............ tahun 6. Jumlah tanggungan Anda : a. Tidak ada b. 1-3 orang
c. 4-6 orang d. >6 orang
Lampiran 10. Pengeluarau Pengunjung di Objek Wisata Pantai Bandulu (RpKunjuugan) BIAYA Resp
la
lb
lc
Id
le
If
lg
lh
li
TE
80
5600
10000
5500
0
dimana: Ket la
Biaya Perjalanan dan to1
Ib
Konsumsi dari rumah
lc
Konsumsi (dilokasi)
Id
Akomodasi (penginapan)
le
Pembelian souvenir/oleh2
If
Penyewaan alat jasa
lg
Dokumentasi
lh
Tiket masuk lokasi wisata Pantai Bandulu
li
Biaya toilet
0
15000
0
2500
3000 ratarata
41600 70369.375
Lampiran 11. Proporsi Pengeluaran Masing-Masing Biaya
("/.I PROPORSI PENGELUARAN MASING-MASING BIAYA
Resp 1 2 3 4 5 G 7
8
+
N
w
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
l D E 0.517928 0.529617 0.392157 0.290698 0.323529 0.38835 0.229885 0.330579 0.33 1126 0.30303 0.273973 0.495495 0.253 165 0.422535 0.442478 0.582524 0.498008 0.309278 0.147059 0.52549 0.379661
1blTE 0.1 19522 0.069686 0.2745 1 0.1 16279 0.220588 0.194175 0 0 0 0 0.164384 0.072072 0.253 165 0 0.088496 0.121359 0.199203 0.412371 0.183824 0.133333 0.223729
1ciTE 1dmE 0.1 19522 0 0.10453 0 0.156863 0 0.145349 0 0.2941 18 0 0.15534 0 0.229885 0 0.165289 0 0.264901 0 0.10101 0 0.273973 0 0.09009 0 0.379747 0 0.28169 0 0.309735 0 0.048544 0 0.059761 0 0.12371 1 0 0.147059 0 0.196078 0 0.223729 0
le/TE 0 0.174216 0.078431 0 0 0.07767 0 0 0 0.30303 0 0.225225 0 0 0 0 0.119522 0 0.294118 0.062745 0.135593
1mE 1@E 0.199203 0 0.069686 0 0.039216 0 0.319767 0 0 0 0.126214 0 0.413793 0 0.413223 0 0.331126 0 0.10101 0 0.136986 0 0.067568 0 0 0 0.140845 0 0.110619 0 0.194175 0 0.079681 0 0.041237 0 0.147059 0 0.039216 0 0 0
lh/TE 0.01992 0.017422 0.019608 0.05814 0.073529 0.019417 0.057471 0.041322 0.0331 13 0.050505 0.068493 0.022523 0.063291 0.070423 0.022124 0.024272 0.01992 0.051546 0.036765 0.019608 0.016949
li/TE 0.023904 0.034843 0.039216 0.069767 0.088235 0.038835 0.068966 0.049587 0.039735 0.141414 0.082192 0.027027 0.050633 0.084507 0.026549 0.029126 0.023904 0.061856 0.0441 18 0.023529 0.020339
80 Ratarata
0,134615 0.388679
0.240385 0.091454
0.132212 0.23794
dimana: Ket la
Biaya Perjalanan dan to1
1b
Konsumsi dari rumah
lc
Konsumsi (dilokasi)
Id
Akomodasi (penginapan)
le
Pemheiian souvenirloleh2
If
Penyewaan alat jasa
lg
Dokumentasi
lh
Tilcet masuk lokasi wisata Pantai Bandulu
li
Biaya toilet
TE
Rata-ratapengluaran wisatawan
0 0
0 0.050051
0.360577 0.109433
0 0
0.060096 0.055205
0.072115 0.067238
Lampiran 12.
Proporsi Struktur Pengeluaran Pengunjung Objek Wisata Pantai Bandulu Tahuu 2009
Biaya Biaya Pedalanan dan to1 Konsumsi dari rumah Konsumsi (dilokasi) Akomodasi (penginapan) Pembelian souvenir/oleh2 Penyewaan alat jasa Dokumentasi Biaya toilet Tiket masuk lokasi wisata Pantai Bandulu Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
Proporsi
0,388679427 0,091453595 0,237940134 0 0,050050797 0,109433036 0 0,067238078 0,055204934
Lampiran 13.
Total Pengeluaran Pengunjung per Bulnn di Objek Wisata Pautai Bandulu Tahun 2009 Keterangan
Rata-rata pengeluaran wisatawan
Proporsi
RD 70.369.375
Proporsi spending tourist Proporsi leakages Spending tourism (Rplorang) Total Kunjungan per tahun Jumlah pengunjung total 1bulan Total Spending per bulan Total Leakages per Bulan Sumber: Dikumpulkan Oleh Penulis dari Survei
RP 203.220.538,l
Lampiran 14. Dokumentasi di Objek Wisata Pautai Bandulu
Kios-kios cinderamata
Saung-saung
Panorama pantai
Toilet