ANALISIS BLUE OCEAN STRATEGY DALAM SISTEM PEMASARAN YANG DILAKUKAN OLEH PT MAICIH INTI SINERGI Anindyasari Adhikaputri Dan Rizal Edi Halim Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah dalam sistem pemasaran yang dilakukan oleh PT Maicih Inti Sinergi terdapat blue ocean strategy di dalamnya. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan melakukan indepth interview kepada 10 responden yang merupakan jendral (agen) dari PT Maicih Inti Sinergi, dimana jendral tersebut berlokasi di Jakarta dan Bandung. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis hasil indepth interview, analisis data sekunder, survei pengalaman, serta studi kepustakaan. Hasil dari penelitian kualitatif ini menunjukkan bahwa terdapat blue ocean strategy dalam sistem pemasaran yang dilakukan oleh PT Maicih Inti Sinergi, serta terdapat pula dalam inovasi bauran pemasaran yang dilakukannya.
Blue Ocean Strategy Analysis In Marketing Systems Done By PT Maicih Inti Sinergi Abstract The purpose of this research is to analyze whether the marketing system undertaken by PT Maicih Inti Sinergi, there is blue ocean strategy in it. The approach in this study used a qualitative approach. The qualitative approach is done by doing indepth interview to 10 respondents who were the agents from PT Maicih Inti Sinergi, where the agents located in Jakarta and Bandung. This research uses the analysis results of indepth interviews, secondary data analysis, experience surveys, and also theory studies. The results of this research shows that there were blue ocean strategy in the marketing system was conducted by PT Maicih Inti Sinergi, and there are in the innovation of the marketing mix. Keywords:Blue Ocean Strategy, Marketing System, Methodology of Blue Ocean Strategy
Pendahuluan Usaha kecil dan menengah sudah menjadi pilihan usaha yang digemari oleh masyarakat Indonesia saat ini. Meskipun usaha kecil dan menengah selalu diidentikkan dengan keterbatasan modal atau sumber daya, namun perkembangan dan pertumbuhan jenis usaha ini menunjukan peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai
Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
macam usaha baru, yang tidak terbatas hanya di pusat kota saja melainkan juga pada kawasan sub urban. Hal ini tidak hanya dikarenakan besarnya dukungan pemerintah, namun berkembanganya usaha-usaha ini juga dipengaruhi oleh berbagai strategi bisnis yang dijalankan para pelaku bisnis tersebut guna mencapai tujuan mereka. Pertumbuhan usaha baru dewasa ini tidak hanya memperlihatkan peningkatan kuantitas saja, tetapi juga pada peningkatan jenis dari usaha itu sendiri. Dapat disaksikan beragamnya jenis-jenis usaha baru yang semakin berkembang. Hal ini menunjukkan adanya motivasi dari para pengusaha untuk melakukan berbagai strategi bisnis yang ada. Salah satu contoh, usaha baru yang saat ini mulai berkembang dan dikenal masyarakat adalah PT Maicih Inti Sinergi. PT Maicih Inti Sinergi yang merupakan produsen makanan ringan olahan singkong dengan mengutamakan ciri khas berupa inovasi produk dan sistem pemasaran yang unik, saat ini menjadi pemimpin pasar makanan ringan olahan, tidak hanya produk olahan singkong itu sendiri namun juga makanan ringan olahan lainnya. Dengan menciptakan inovasi pada produk yang sebenarnya telah lama dikenal masyarakat, merupakan hal yang cukup memiliki resiko tinggi. Karena konsumen telah memiliki informasi yang mendalam tentang produk tersebut, sehingga konsumen memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menilai produk tersebut. Lebih lagi, seperti yang diungkapkan oleh Joseph P. Canon (2009) dewasa ini konsumen memilih tidak hanya berdasarkan kualitas saja, yang merupakan kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Namun konsumen saat ini juga mementingkan hal-hal pendukung lainnya yang dapat memberikan nilai lebih suatu produk dibandingkan dengan produk pesaingnya. Tetapi dengan inovasi produk yang telah dilakukan PT Maicih Inti Sinergi tersebut, dapat menciptakan minat yang sangat tinggi akan produk makanan ringan olahan singkong yang selama ini sering menjadi pilihan terakhir sebagai makanan ringan untuk dikonsumsi. Dengan menciptakan produk yang sudah dikenal oleh konsumen, namun telah lama dilupakan, membuat PT Maicih Inti Sinergi harus mampu selalu berinovasi. PT Maicih Inti Sinergi berinovasi pada produk dengan memberikan perbedaan tingkat kepedasan pada singkong olahan mereka, serta berinovasi pada sistem pemasaran melalui dunia maya dan distribusi yang unik dengan berpindah-pindah lokasi. PT Maicih Inti Sinergi mampu mengembalikan minat konsumen yang telah lama hilang untuk menkonsumsi makanan ringan olahan berbahan dasar singkong tersebut. Dengan berbagai inovasi yang telah dilakukan, dapat dibuktikan bahwa produk PT Maicih Inti Sinergi mampu menarik minat konsumen untuk kembali menikmati makanan ringan olahan yang acap kali dianggap sudah ketinggalan Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
zaman. Tidak hanya menarik minat konsumen saja, inovasi yang dilakukan PT Maicih Inti Sinergi pun telah menarik minat pengusaha untuk menciptaka produk serupa, atau bahkan berinovasi pada makanan ringan olahan lainnya. Dapat dirasakan setelah berkembanganya produk dari PT Maicih Inti Sinergi, semakin bermunculan usaha serupa bahkan usaha makanan ringan olahan lainnya. Seperti yang telah penulis uraikan diatas, maka rumusan masalah dapat dinyatakan sebagai berikut : a. Apakah terdapat blue ocean strategi pada inovasi yang dilakukan oleh PT Maicih Inti Sinergi dalam bauran pemasarannya? b. Apakah terdapat blue ocean strategy pada sistem pemasaran yang dilakukan oleh PT Maicih Inti Sinergi? Maka berdasarkan hal tersebut penelitian ini mempunyai tujuan untuk menjawab permasalahan yang timbul sehingga dapat mendatangkan kemanfaatan. Penulis membagi tujuan penelitian ini menjadi dua, antara lain: a. Untuk mengetahui seberapa besar peran blue ocean strategy dalam inovasi bauran pemasaran yang dilakukan PT Maicih Inti Sinergi. b. Untuk mengetahui seberapa besar peran blue ocean strategy dalam sistem pemasaran yang dilakukan PT Maicih Inti Sinergi. Tinjauan Teoritis W. Chan Kim dan Renee Mauborgne (2011) mengungkapkan bahwa blue ocean strategy merupakan strategi yang ditandai oleh ruang pasar yang belum terjelajahi, penciptaan permintaan, dan peluang pertumbuhan yang sangat menguntungkan. Blue ocean strategy merupakan strategi yang menantang perusahaan untuk keluar dari persaingan tiada henti dengan menciptakan ruang pasar yang belum ada pesingnya, sehingga kata kompetisipun menjadi tidak relevan. Perusahaan yang menerapkan blue ocean strategy menawarkan produk dan jasa yang penuh dengan nilai, yang mana konsumen harus membayar dengan harga premium untuk nilai yang lebih baik. Kompetisi dalam pasar blue ocean tergolong langka karena pasar blue ocean cenderung baru. Beberapa perusahaan telah mengetahui bagaimana untuk mencari blue ocean. Konsumen merasa senang karena blue ocean strategy menawarkan fitur-fitur melebihi yang terdapat pada produk-produk red ocean strategy. Konsumen mau membayar dengan harga yang lebih tinggi untuk peningkatan nilai yang ditemukan pada produk-produk blue ocean. Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
Tujuan dari blue ocean strategy bukanlah untuk melakukan kompetisi pada industri yang ada, tetapi untuk menciptakan ruang pasar yang baru atau dengan demikian blue ocean membuat kompetisi tidak relevan. Maka dari itu Cotrugli Business School (2012) menyatakan bahwa blue ocean strategy menawarkan serangkaian metodologi dan alat untuk menciptakan ruang pasar yang baru, seperti kanvas strategi, kurva nilai, kerangka kerja empat langkah, kerangka kerja enam langkah, siklus pengalaman pembeli, peta kegunaan konsumen, dan indeks ide blue ocean. Dimana menurut W. Chan Kim dan Renee Mauborgne (2011) kanvas strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk membangun strategi samudra biru yang baik. Kanvas strategi memiliki fungsi merangkum situasi terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal yang membantu untuk memahami dimana kompetisi saat ini sedang tercurah, memahami faktor-faktor apa yang sedang dijadikan ajang kompetisi, serta memahami apa yang didapatkan konsumen dari penawaran kompetitif yang ada di pasar. Didalam kanvas strategi terdapat penggambaran grafis mengenai kinerja relatif perusahaan berkenaan dengan faktorfaktor kompetisi dalam industri, dimana komponen tersebut disebut dengan kurva nilai. Untuk melepaskan diri dari samudra merah, perusahaan harus mampu mendobrak batasanbatasan umum mengenai cara mereka berkompetisi. Manajer perlu mengkaji secara sistematis batasan-batasan ini untuk menciptakan samudra biru, yaitu mencermati industri-industri alternatif, mencermati kelompok-kelompok strategis dalam industri, mencermati rantai pembeli, mencermati penawaran produk dan jasa pelengkap, mencermati daya tarik emosional atau fungsional bagi pembeli, serta mencermati waktu. W. Chan Kim dan Renee Mauborgne (2011) juga merumuskan empat langkah dalam blue ocean strategy yang digunakan untuk melakukan peningkatan kurva nilai, keempat kerangka kerja tersebut dijabarkan sebagai berikut: a. Hapuskan Faktor-faktor apa yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu saja oleh industri? b. Ciptakan Faktor-faktor apa yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus diciptakan? c. Tingkatkan Faktor-faktor apa yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri? d. Kurangi Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
Faktor-faktor apa yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri? Perumusan keempat langkah tersebut dapat membantu dalam mewujudkan peningkatan kurva nilai perusahaan yang akan ditawarkan kepada konsumen. Namun perumusan tersebut juga harus didukung oleh ketiga hal dibawah ini, dimana apabila dijalankan akan menghasilkan strategi yang baik. Dimana ketiga hal ini merupakan ciri dari strategi yang baik, sebagai berikut: a. Fokus b. Divergensi atau gerak menjauh c. Moto yang memikat Meskipun dunia nonkonsumen secara umum menawarkan peluang besar untuk menciptakan samudra biru, hanya sedikit perusahaan yang mempunyai wawasan tajam tentang siapakah nonkonsumen dan bagaimana membuka dunia mereka. Ada tiga tingkatan nonkonsumen yang bisa diubah menjadi konsumen. Tiga tingkatan tersebut adalah sebagai berikut: a. Nonkonsumen tingkat pertama . b. Nonkonsumen tingkat kedua c. Nonkonsumen tingkat ketiga Penerapan strategi tentu saja tidak terlepas tujuannya dari pemenuhan kebutuhan serta keinginan konsumen. Sehingga strategi serta nilai yang akan ditawarkan kepada konsumen juga harus mampu menarik minat serta keinginan konsumen untuk mencoba produk yang perusahaan tawarkan. Tidak juga hanya berhenti pada menciptakan daya tarik serta minat pada konsumen, namun bagaimana perusahaan mampu mempertahankan konsumen dan menciptakan siklus pembelian konsumen secara berkala merupakan sesuatu yang penting pula. Perusahaan harus mampu menciptakan siklus pengalaman konsumen yang selalu berputar dan tidak berhenti pada tahap pembuangan, telah menjadi pokok permasalahan yang penting. Dimana enam tahap dari siklus pengalaman konsumen, dapat menjadi panduan bagi perusahaan untuk mampu berkreasi dan menciptakan nilai produk semaksimal mungkin. Keenam tahapan siklus pengalaman pembeli apabila diperbandingkan dengan isi dari enam lapisan utilitas pembeli maka akan menghasilkan peta utilitas pembeli. Peta utilitas pembeli membantu manajer melihat isu dari sudut pandang yang tepat. Peta ini menampilkan semua tuas yang bisa ditarik perusahaan untuk menawarkan utilitas istimewa kepada pembeli dan juga menampilkan berbagai pengalaman yang bisa dirasakan pembeli ketika Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
mengonsumsi suatu produk dan jasa. Peta ini memungkinkan manajer untuk mengidentifikasi cakupan penuh dari ruang utilitas yang secara potensial dapat diisi oleh sebuah produk atau jasa. Guna menciptakan siklus pengalaman konsumen yang terus berputar dan tidak berhenti pada tahap pembuangan, perusahaan harus mampu menciptakan inovasi terbaik pada produk yang akan ditawarkan kepada konsumennya. W. Chan Kim dan Renee Mauborgne (2011) menciptakan indeks ide blue ocean strategy yang dapat digunakan perusahaan untuk menjadikan produk yang ditawarkan pada konsumennya tidak akan berada pada tahap pembuangan tersebut. Dimana indek ide tersebut berupa utilitas, harga, biaya, dan pengadopsian. John W. Thibaut dan Laurens Walker (1970) menggabungkan psikologis keadilan dengan studi mengenai proses, dan dengan ini menciptakan istilah keadilan prosedural. Penelitian ini menemukan bahwa orang sama pedulinya terhadap keadilan proses seperti mereka peduli terhadap hasil dari proses itu sendiri. kepuasan orang terhadap hasilnya dan komitmen mereka terhadap hasil itu meningkat ketika keadilan prosedural ditetapkan. Proses adil adalah ungkapan khas manajerial yang dipakai dalam membahas teori keadilan prosedural. Sebagaimana dalam konteks legal, proses yang adil mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi dengan menciptakan penerimaan orang terlebih dahulu. Ketika proses yang adil diterapkan dalam pembuatan strategi, orang percaya bahwa ada medan permainan yang setara. Ini mengilhami mereka untuk bekerja sama secara sukarela dalam mengeksekusi keputusankeputusan strategis yang dihasilkan. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis memilih metode kualitatif dikarenakan metode ini dapat membantu penulis untuk lebih memahami subjek dalam penelitian ini, dengan melakukan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara penulis dengan subjek yang diteliti. Dalam penelitian ini, penulis memilih untuk menggunakan metode kualitatif dengan model studi kasus. Penulis juga menggunakan metode pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling. Dimana teknik ini memilih subjek berdasarkan pada ciri-ciri yang dimilikinya, karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Maka responden atau sampel yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah jendral (agen) dari PT Maicih Inti Sinergi. Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
Metode pengumpulan data yang dapat digunakan pada penelitian eksplorasi ini adalah menggunakan wawancara langsung atau individual depth interview, analisis data sekunder, survei pengalaman, serta studi kepustakaan. Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis atau rumusan masalah. Jadi dapat disimpulkan, semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Pada penelitian ini, dikarenakan metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, maka instrumen yang penulis gunakan berupa daftar pertanyaan wawancara sebagai pedoman dalam mengajukan pertanyaan kepada sampel, dan penulis sendiri sebagai pelaku wawancara. Hasil Penelitian Penulis juga melakukan survei sederhana kepada seratus orang dari usia sembilan tahun hingga lima puluh tiga tahun. Dimana survei ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar sistem pemasaran yang PT Maicih Inti Sinergi lakukan dapat mempengaruhi konsumen untuk memilihnya dibandingkan dengan produk lainnya. Sehingga survei ini dapat menjadi informasi pendukung dan memperdalam penelitian ini. Survei ini dilakukan dengan memberikan tiga pertanyaan kepada konsumen, dengan pertanyaan sebagai beriku: a. Apabila saya mengatakan keripik singkong, merek apa yang langsung terlintas dipikiran Anda? b. Apakaha Anda mengetahui merek keripik singkong Maicih? c. Menurut Anda, apa yang membuat Anda tertarik dengan Maicih? Apakah produknya yang menggunakan tingkat kepedasan, penjualan yang berpindahpindah, atau promosi melalui media sosial?
Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
Chitato 4%
Lain-lain 11%
Kusuka 15%
Maicih 44%
Qtela 26%
Hasil Olahan Penulis (2012) Gambar survei pilihan konsumen terhadap produk Maicih
Tidak Mengetahui Maicih 0%
mengetahui Maicih 100%
Hasil Olahan Penulis (2012) Gambar survei pengetahuan konsumen tentang Maicih
Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
Promosi 7%
Sistem Penjualan 26% Produk 67%
Hasil Olahan Penulis (2012) Gambar survei sistem pemasaran PT Maicih Inti Sinergi yang paling menarik bagi konsumen
Pada PT Maicih Inti Sinergi faktor-faktor dibawah ini menjadi acuan guna menarik minat konsumen terhadap produk. Maicih telah banyak melakukan inovasi pada faktor-faktor tersebut guna mengungguli pesaingnya dan menciptakan pangsa pasar baru bagi produknya. Inovasi pada faktor-faktor tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Harga yang merupakan nilai barang yang dinyatakan dengan uang. Sehingga harga suatu produk harus juga mencerminkan nilai yang dimiliki produk tersebut. Pada produk Maicih harga yang ditawarkan adalah sebesar antar Rp 15.000 hingga Rp 18.000. Dimana dapat dikatakan harga tersebut cukup tinggi untuk sekedar makanan ringan, dan telah banyak konsumen yang memberikan tanggapan akan harga yang terlalu tinggi tersebut. b. Pemasaran yang merata sangat penting pada produk konsumsi terutama produk kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan konsumen tidak ingin melakukan usaha yang tinggi dalam mendapatkan produk, jika saat ingin membeli produk namun produk tersebut tidak ada, maka konsumen akan dengan mudah mengganti produk tersebut dengan produk lainnya. Pada Maicih, memang dalam pemasarannya tidak diperjual belikan secara ritel, sehingga produk tidak dapat ditemukan di warung atau mini market terdekat. Namun dengan sistem gentayangan yang dilakukan Maicih dengan berpindah-pindah lokasi, maka konsumen cukup mudah dalam memperoleh Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
produk. Dapat pula dikatakan, sebenarnya dengan sistem penjualan inilah Maicih memiliki daya tarik lebih dibandingkan dengan pesaingnya. c. Dalam hal pilihan rasa dan jenis produk, dapat dikatakan Maicih mengungguli produk makanan ringan produksi masal yang terdapat dipasaran. Dari jenis produk saja, Maicih telah menghasilkan tujuh jenis produk yang dapat ditawarkan kepada konsumen. Sedangkan dari segi rasa terdapat berbagai macam pilihan, dari rasa pedas saja sudah terdapat sepuluh tingkatan yang berbeda, ada pula rasa keju, asin, dan masih ada beberapa pilihan rasa lainnya. d. Mungkin Maicih memang mengungguli dari segi variasi produk dan rasa, namun untuk ukuran produk, Maicih tidak dapat mengungguli pasar dibandingkan dengan produk makanan ringan produksi masal yang biasanya minimal menyediakan tiga jenis ukuran yang dapat dipilih oleh konsumen. Sedangkan Maicih hanya menawarkan satu ukuran saja. e. Untuk hal kemasan dan label, keunggulan Maicih adalah menggunakan kemasan yang baik yaitu dengan bungkus berbahan foil, dimana aman bagi makanan dan kesehatan konsumen. Pemilihan warna merah dan putih juga memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mengingat produk Maicih, karena warna merah dan putih mengingatkan pada bendera Indonesia. Penggunaan label dan merek yang jelas juga dilakukan oleh Maicih, dengan label ibu-ibu berkonde menghadap ke kiri mudah diingat oleh konsumen. Selain itu label itu juga tentunya sesuai dengan arti dari merek mereka sendiri. Dimana Maicih itu sendiri terinspirasi dari dompet kecil berisi receh yang kerap kali disebut dompet icih, dan produsen keripik singkong yang kebanyakan ibu-ibu yang sering disebut dengan emak. Sehingga ada kesinkronan antara label dan merek, yang akan lebih memudahkan konsumen untuk mengingat. f. Promosi penjualan yang dijalankan Maicih dengan menggunakan media sosial merupakan pilihan yang disesuaikan dengan konsumen potensial mereka dan kondisi masyarakat saat ini. Dimana hampir semua masyarakat di Indonesia saat ini tanggap terhadap teknologi dan memiliki akun media sosial. Penggunaan promosi penjualan ini juga memudahkan Maicih untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia namun dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan menggunakan media cetak atau media elektronik. Dari berbagai faktor yang telah dijabarkan, maka dapat disimpulkan Maicih telah mampu menyamai bahkan mengungguli faktor-faktor dari makanan ringan produksi masal yang telah Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
lama berada dipasar. Maicih telah mampu menciptakan gaya baru dalam menarik minat konsumen diluar dari apa yang banyak dilakukan oleh produsen makanan ringan lainnya. Pemikiran diluar dari apa yang telah ada memang bukan hal yang mudah. Namun Maicih membuktikan, melakukan inovasi dan menciptakan sistem pemasaran baru dapat memberikan keuntungan yang besar. Bukan hanya dari sekedar angka pendapatan saja, namun bagaimana menarik minat konsumen yang telah terbiasa dengan faktor-faktor yang ada untuk mau mencoba produk Maicih merupakan hal yang lebih penting. Kerangka empat langkah blue ocean strategy dalam meningkatkan kurva nilai dapat dijabarkan sebagai berikut: Hapuskan Menghilangkan penjualan secara retail. Menghilangkan penggunaan iklan di media elektronik, maupun media cetak. ↓ Kurangi Tidak menggunak an toko dalam melakukan penjualan Biaya iklan, dengan melakukan promosi dengan media sosial
→
Kurva Nilai Baru
←
↑ Tingkatkan Sistem penjualan dengan jemput bola Merilis majalah Maicih Penggunaan artis saat launching Melakukan seleksi Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
Ciptakan Sistem pemasaran new wave marketing Sistem penjualan secara nomaden Penggunaan agen dan personal selling untuk makanan ringan
dan training kepada agennya Inovasi produk dengan adanya tingkatan kepedasan Hasil olahan sendiri (2012)
4.8 Bagan kerangka kerja empat langkah Perumusan keempat langkah tersebut dapat membantu dalam mewujudkan peningkatan kurva nilai perusahaan yang akan ditawarkan kepada konsumen. Namun perumusan tersebut juga harus didukung oleh ketiga hal dibawah ini, dimana apabila dijalankan akan menghasilkan strategi yang baik. Dimana ketiga hal ini merupakan ciri dari strategi yang baik, sebagai berikut: a. Fokus Dengan berfokus pada suatu hal, maka perusahaan dapat mampu bersaing dalam hal tersebut dibandingkan kompetitor. Sebaliknya apabila tidak fokus pada suatu hal, sehingga perusahaan hanya membuang-buang biaya pada hal-hal yang tidak perlu. Dengan demikian, perusahaan seperti ini akan membiarkan rencana mereka ditentukan oleh langkah para pesaing mereka. Bagi PT Maicih Inti Sinergi, fokus pada sistem penjualan secara berpindah-pindah akan membantu mereka dalam memasarkan produk dengan lebih terkontrol. Dimana sistem penjualan ini memudahkan Maicih untuk mengontrol penjualan dan konsumen dibandingkan dengan melakukan penjualan secara distribusi ke swalayan atau toko-toko. Dengan melakukan penjualan produk melalui gentayangan, juga memberikan keuntungan bagi Maicih untuk memberikan pelayanan kepada konsumen, dimana pelayanan inilah yang tidak dimiliki produk pesaing. Sehingga Maicih dapat menciptakan keunggulan dimata konsumen dibandingkan dengan produk lain. Pelayanan yang dilakukan dapat mencegah terjadinya tahap pembuangan pada konsumen. Seringnya terjadi tahap pembuangan pada konsumen akan makanan ringan yang mereka konsumsi, tidak hanya dikarenakan penilaian mengenai rasa atau harga. Namun sering kali tidak adanya pelayanan bagi konsumen secara langsung yang menyebabkan konsumen cepat mengganti produk dengan produk pesaing. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi yang diterima konsumen mengenai produk. b. Divergensi atau gerak menjauh Ketika strategi suatu perusahaan dibentuk secara reaktif dalam usaha mengikuti irama kompetisi, strategi itu akan kehilangan keunikannya. Karena itu, pada kanvas Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
strategi, para pakar strategi reaktif cenderung memiliki profil strategi yang sama. Sebaliknya, kurva nilai dari pakar samudra biru selalu menonjol, para pakar strategi ini membedakan profil mereka dari profil umum industri. Pada Maicih dapat dilihat bahwa baik secara produk hingga sistem penjualan, mereka memilih untuk menjauh dari apa yang ada dipasar. Dengan memilih singkong sebagai bahan utama produk, dibandingkan dengan kentang yang sudah banyak digunakan dipasaran merupakan salah satu contoh keputusan menjauh dari keputusan pesaing. Sistem penjualan yang tidak menetap pun telah mampu membuat Maicih menjadi berbeda dibandingkan dengan pesaingnya. Tidak menggunakan iklan, namun menggantinya dengan media sosial, tidak hanya meminimalkan biaya namun juga memudahkan Maicih untuk mengontrol informasi produk mereka. Tentunya juga memberikan keuntungan dengan mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen, berbeda dengan iklan yang hanya memberikan informasi satu arah saja. Dimana dengan gerak menjauh dari apa yang telah ada dipasar inilah yang mampu menarik perhatian konsumen pada Maicih. Dengan didukung pula oleh kualitas yang baik, maka Maicih mampu mencuri perhatian konsumen dibandingkan dengan produk pesaing. c. Moto yang memikat Sebuah moto yang bagus tidak hanya harus mampu menyampaikan pesan secara jelas, tapi juga mengiklankan penawaran produk secara jujur. Karena kalau tidak demikian, konsumen akan hilang kepercayaan dan minat. Sebenarnya, cara yang tepat untuk menguji keefektifan dan kekuatan dari sebuah strategi adalah melihat apakah strategi itu mengandung suatu moto yang kuat dan autentik. Moto diciptakan PT Maicih Inti Sinergi tidak hanya bagi konsumennya saja, namun juga bagi para jendralnya. Bagi konsumen, Maicih menciptakan moto for icihers with love, dimana memiliki arti untuk icihers dengan cinta. Sehingga maksud dari moto tersebut adalah, Maicih akan menghasilkan baik dalam bentuk produk maupun promosi, dan bauran pemasaran lainnya dengan cinta. Maksud cinta disini adalah memberikan semaksimalkan mungkin dengan kualitas yang terbaik. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen diatas apa yang ditawarkan oleh pesaing. Sedangkan bagi jendral, moto yang diciptakan adalah loyalitas, totalitas, dan sinergi. Dimana maksud dari moto tersebut adalah agar jendral Maicih dalam bekerja memenuhi tugasnya dapat dilakukan secara totalitas. Selain itu bagaimana Maicih dan jendral dapat saling bersinergi dalam menjalankan setiap kegiatan didalam Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
perusahaan. Sehingga dapat mengurangi adanya kesalahpahaman yang dapat mengganggu kinerja perusahaan. Adapula loyalitas yang dibangun kepada jendral agar memiliki rasa memiliki terhadap perusahaan. Sehingga terdapat rasa memiliki perusahaan pada tiap jendral, dimana akan menimbulkan rasa ingin mengembangkan perusahaan dengan sendirinya. Meskipun dunia nonkonsumen secara umum menawarkan peluang besar untuk menciptakan samudra biru, hanya sedikit perusahaan yang mempunyai wawasan tajam tentang siapakah nonkonsumen dan bagaimana membuka dunia mereka. Ada tiga tingkatan nonkonsumen yang bisa diubah menjadi konsumen. Tiga tingkatan tersebut adalah sebagai berikut: a. Konsumen tingkat pertama adalah dimana konsumen tersebut akan segera menjadi nonkonsumen dikarenakan mereka minimal menggunakan produk yang ditawarkan pasar saat ini untuk sementara karena kebutuhan, sembari mencari sesuatu yang lebih baik. Inilah yang harus dihindari oleh produsen, bagaimana bisa suatu usaha dapat menjadi pemimpin pasar dan menciptakan pangsa pasar apabila pada konsumen potensialnya saja produsen tersebut tidak dapat mempertahankan. Guna mencegah terjadinya nonkonsumen pada tingkat pertama adalah dengan menghasilkan produk berkualitas sebaik mungkin, serta memberikan pelayanan semaksimal mungkin. Maicih telah mampu memberikan pelayanan baik saat pembelian maupun setelah pembelian. Dimana pelayanan setelah pembelian pada makanan ringan tidak pernah ditemukan, sehingga tingkat perputaran konsumen pada jenis produk ini sangat tinggi. Tidak sedikit dari perusahaan makanan ringan yang kehilangan konsumennya setelah banyak bermunculan produk makanan ringan baru. Tentunya yang terpenting juga dengan menciptakan produk lebih baik dibandingkan kebanyakan makanan ringan yang ada dipasaran. Sistem pemasaran inilah yang Maicih unggulkan untuk tetap mempertahankan konsumennya agar tetap loyal terhadap produk Maicih. b. Nonkonsumen tingkat kedua adalah konsumen yang menolak, orang yang tidak menggunakan atau tidak mampu menggunakan produk yang ditawarkan pasar karena merasa produk-produk itu tidak efektif dan berada diluar jangkauan mereka. Permasalahan ini juga pasti dialami oleh Maicih dalam menjalankan usahanya, banyak konsumen yang tidak tertarik pada produk Maicih karena produk unggulan mereka pada keripik pedas. Sedangkan terdapat beberapa konsumen yang tidak menyukai keripik pedas. Maka dari itu Maicih memberikan tingkatan pada produknya, hingga Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
semua konsumen dapat menikmati produk Maicih sesuai dengan tingkatan yang mereka sukai. Selain itu Maicih juga menambahkan rasa keju pada produknya bagi mereka yang tidak suka pedas. Cara inilah yang Maicih pilih untuk mampu menarik perhatian konsumen yang awalnya merasa tidak mampu menggunakannya. c. Nonkonsumen tingkat tiga adalah konsumen terjauh dari konsumen yang sudah ada didalam industri. Umumnya, konsumen ini belum terjelajahi atau dianggap sebagai konsumen potensial pada industri. Untuk mengatasi permasalahan ini, Maicih dapat mengunggulkan sistem promosinya dengan menggunakan media sosial dimana kemampuan media sosial untuk mencapai wilayah yang sangat luas. Sehingga informasi mengenai produk tidak hanya dapat dilihat oleh konsumen pada jangkauan dimana Maicih berada, tetapi juga konsumen diluar wilayah tersebut. Seperti yang telah dijelaskan, Maicih saat ini telah mampu menarik perhatian konsumen yang berada di luar negeri seperti Malaysia, Singapura, bahkan di Korea Selatan. Dimana konsumen itu dianggap merupakan nonkonsumen tingkat ketiga pada industri ini karena kendala jarak yang terlalu jauh. Namun keberhasilan Maicih dalam mengemas informasi mereka dalam media sosial membantu Maicih mengatasi masalah ini. Penggunaan agen pada penjualan keripik Maicih juga dapat mengatasi permasalahan ini, terbukti telah terdapat 163 jendral yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Sehingga produk Maicih tidak hanya terbatas pada konsumen dimana pabrik Maicih berada, yaitu di Bandung. Peta utilitas konsumen PT Maicih Inti Sinergi
Produktivitas konsumen
Pembelia
Pengirima
Penggunaa
Pelengka
Perawata
Pembuanga
n
n
n
p
n
n
•
Kesederhanaa n Kenyamanan
•
•
•
Resiko
•
Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
Keceriaan dan citra Keramahan lingkungan
•
•
•
• Hasil olahan penulis (2012)
Guna menciptakan siklus pengalaman konsumen yang terus berputar dan tidak berhenti pada tahap pembuangan, perusahaan harus mampu menciptakan inovasi terbaik pada produk yang akan ditawarkan kepada konsumennya. W. Chan Kim dan Renee Mauborgne (2011) menciptakan indeks ide blue ocean strategy yang dapat digunakan perusahaan untuk menjadikan produk yang ditawarkan pada konsumennya tidak akan berada pada tahap pembuangan tersebut. Dimana indek ide PT Maicih Inti Sinergi adalah sebagai berikut: a. Utilitas Arti dari utilitas disini adalah apakah terdapat utilitas yang istimewa, dan terdapat alasan kuat bagi konsumen untuk membeli produk Maicih dibandingkan dengan produk pesaing. Pada produk Maicih, dapat dikatakan keragaman akan rasa dan produklah yang merupakan kelebihan Maicih dibandingkan pesaingnya. Dapat dikatakan fungsi produk Maicih dengan produk makanan ringan yang beragam, tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Sehingga utilitas secara fungsi mungkin tidak dapat dibedakan. Namun dengan banyaknya pilihan yang ditawarkan kepada konsumen, dapat memperbanyak pilihan yang akan dimiliki konsumen untuk membeli produk Maicih. Dilihat juga bahwa banyaknya pilihan produk dapat meminimalisasi kebosanan konsumen akan suatu merek produk. Utilitas lainnya dengan membeli produk Maicih akan mendapatkan majalah secara cuma-cuma. Sehingga keuntungan konsumen tidak hanya dapat menikmati makanan ringan kegemarannya, namun juga mendapatkan keuntungan dengan memperoleh informasi yang tidak hanya berupa informasi produk, namun juga terdapat beberapa informasi terkini mengenai perkembangan dunia remaja khususnya. Menciptakan fasilitas tambahan yang berada diluar produk juga dapat menciptakan minat pada konsumen, karena konsumen merasa mendapatkan produk dan nilai yang lebih tinggi dengan membeli Maicih dibandingkan dengan membeli produk lain. Tidak jauh berbeda dengan utilitas berupa majalah yang diberikan saat membeli produk, kemudahan mendapatkan informasi produk juga merupakan utilitas yang ditawarkan Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
Maicih. Bagaimana Maicih mampu menyediakan informasi secara berkala mengenai produk melalui akun media sosialnya sangat membantu kosumen untuk lebih mengerti mengenai produk Maicih. Sehingga tanpa perlu bersusah payah mendatangi suatu lokasi hanya untuk mendapatkan informasi produk tersebut. b. Harga Pengertian harga disini adalah apakah harga terjangkau bagi kebanyakan konsumen yang disasar oleh produsen. Dapat dikatakan harga produk Maicih memang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk pesaingnya. Banyak konsumen yang menyatakan keluhan terhadap harga yang ditawarkan. Namun jika dibandingkan dengan kualitas produk dan pilihan yang ditawarkan, serta utilitas yang akan didapatkan saat membeli produk, rasa-rasanya harga tersebut cukup sepadan. Banyaknya kemudahan yang ditawarkan Maicih kepada konsumen mengenai informasi keberadaan produk, sehingga mengurangi ketakutan konsumen akan tidak mendapatkan produk saat sudah jauh-jauh mendatangi lokasi. Selain itu bagaimana Maicih memilih untuk menjemput bola dengan mendatangi berbagai lokasi strategis yang dapat dijangkau oleh konsumen. Sehingga konsumen disetiap wilayah dapat dengan mudah mendapatkan produk tanpa harus melalui perjalanan yang jauh. Memang harga tinggi yang ditawarkan Maicih sering mendapatkan keluhan dari konsumen, namun dikarenakan pelayanan dan fasilitas yang ditawarkan kepada konsumen serta kualitas produk yang baik menciptakan loyalitas yang cukup tinggi terhadap konsumen. Dapat dilihat konsumen tetap setia mencari dan membeli produk Maicih walaupun harga yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan makanan ringan lainnya. Konsumen merasa harga yang tinggi tetap sepadan dengan kualitas dan pemasaran yang tinggi pula. c. Biaya Apakah struktur biaya telah sesuai dengan biaya sasaran? Inilah yang selalu menjadi pemikiran oleh setiap produsen. Biaya yang dikeluarkan apakah telah sesuai dengan nilai yang akan ditawarkan pada konsumen, apakah harga juga sudah sepadan dengan biaya yang dikeluarkan. Tidak dapat dipungkiri, laba juga menjadi salah satu faktor penting dalam merumuskan biaya dan harga. Maka dari itu apakah struktur harga dan biaya sudah mampu menghasilkan laba sesuai yang diinginkan oleh produsen. Pada Maicih biaya yang dikeluarkan Maicih memang cukup tinggi, terlebih dalam pelaksanaan penjualan. Dengan memilih sistem penjualan secara langsung Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
kepada konsumen, pasti biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Bahkan untuk memilih mitra untuk melaksanakan tugas penjualan pun Maicih harus melakukan training kepada calon jendralnya. Training tersebut juga membutuhkan biaya yang tinggi pula. Tentunya juga biaya produksi, gudang, karyawan, dan lain sebagainya juga menjadi perhitungan dalam menetapkan harga. Dapat dikatakan memang biaya untuk melaksanakan penjualan secara langsung memang memakan biaya yang tinggi. Namun dengan mengganti promosi yang biasanya dilakukan dengan menggunakan iklan dan membutuhkan biaya yang jauh lebih besar dibandingkan dengan penggunaan media sosial, menguntungkan bagi Maicih untuk dapat meminimalkan biaya promosi. Sehingga biaya yang dikeluarkan Maicih pun dapat ditekan sehingga tidak terlalu besar dan tetap dapat menghasilkan keuntungan. d. Pengadopsian Dalam melakukan pengadopsian dari sistem yang dipilih, produsen harus mampu menangani hambatan-hambatan pengadopsian yang pasti akan dihadapinya. Setiap pilihan sistem pemasaran pasti terdapat keuntungan dan kerugian yang akan dihadapinya. Tidak terdapat sistem pemasaran yang secara sempurna hanya memberikan keuntungan saja. Tetapi bagaimana produsen sebagai pelakunya mampu meminimalkan kerugian yang akan dihadapi dengan menangani hambatan-hambatan pengadopsiannya. Bagi Maicih penggunaan sistem pemasaran yang dijalankan saat ini juga memiliki kerugian dan keuntungan seperti sistem lainnya. Bagaimana mereka mengadopsi sistem yang biasanya digunakan pada produk konsumsi khusus untuk produk makanan ringan. Bukan tidak mungkin pasti mengalami kendala dan hambatan. Mudah dilihat bahwa melakukan penjualan langsung dilapangan akan memunculkan problema sosial seperti gangguan dari warga sekitar seperti preman atau satpam. Tentunya juga konsumen yang kadang kala merasa tidak puas terhadap pelayanan dan produk juga dapat menjadi kendala. Namun bagaimana Maicih dapat menyikapi dan mengatasinya itu merupakan hal yang penting. Berkompromi dengan warga sekitar dengan meminta izin, dan memberikan pelayanan semaksimal dan seefektif mungkin merupakan cara terbaik menyelesaikan permasalahan ini. Tidak hanya kendala lapangan saja yang akan dihadapi Maicih, namun pemilihan sistem promosi melalui media sosial tidak selalu memberikan keuntungan saja. Biaya Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
murah dan kemudahan penyebaran informasi lebih luas memang memberikan keuntungan bagi Maicih, namun apabila terdapat penyebaran informasi yang salah mengenai Maicih cukup sulit untuk menghentikan informasi tersebut secara seketika. Dapat dikatakan sistem promosi secara mulut ke mulut memang menjadi promosi paling ampuh untuk meningkatkan dan menjatuhkan suatu produk. Penggunaan sistem ini harus diimbangi dengan pemantauan yang baik, sehingga apabila terdapat informasi yang tidak sesuai mudah bagi Maicih untuk mencegahnya lebih dini. Hal tersebut juga didukung pula dengan pemberian informasi secara berkala, dan informasi yang diberikan harus sedetail mungkin. Sehingga meminimalkan kesalahan pahaman pada konsumen. Dari segi harga, Maicih juga mengalami kendala dengan menetapkan harga yang cukup tinggi. Banyak konsumen yang memberikan keluhan akan harga tersebut. Namun Maicih mampu mengatasinya dengan selalu memberikan pelayanan dan produk yang berkualitas tinggi. Sehingga harga yang ditawarkan Maicih akan sebanding dengan pelayanan dan produk yang mereka berikan. Maicih juga selalu melakukan inovasi secara berkala terhadap produknya, seperti mengganti bungkus dan memberikan majalah secara cuma-cuma. Dengan pelayanan secara berkala ini, sebagai konsumen pasti akan merasa lebih puas terhadap produk yang akan mereka konsumsi. Sehingga berapapun harga yang ditawarkan, apabila utilitas dan kepuasan yang didapat melebihi apa yang diekspektasikan, konsumen akan tetap mau membeli produk tersebut. Terlebih lagi bagi konsumen loyal, berapapun harga yang ditawarkan, mereka akan senantiasa membeli produk tersebut. Dapat disimpulkan dari teori tesebut adalah bukan mencari laba sebanyak-banyaknya terlebih dahulu, namun bagaimana produk tersebut dapat menciptkan konsumen loyal sebanyak-banyaknya adalah yang terpenting. Akhirnya pun laba akan mengikuti dengan semakin banyaknya konsumen yang loyal terhadap produk. Pada Maicih, teori tersebut juga berlaku pada para jendral. Dengan membangun loyalitas pada jendral, maka akan berimbas pada keberhasilan perusahaan. Dikarenakan jendrallah yang menjadi ujung tonggak keberhasilan Maicih. Apabila para jendral loyal terhadap perusahaan, maka mereka akan dapat membangun Maicih menjadi lebih baik. Proses adil menurut W. Chan Kim-Renee Mauborgne (2011) adalah ungkapan khas manajerial yang dipakai dalam membahas teori keadilan prosedural. Sebagaimana dalam konteks legal, proses yang adil mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi dengan Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
menciptakan penerimaan orang terlebih dahulu. Ketika proses yang adil diterapkan dalam pembuatan strategi, orang percaya bahwa ada medan permainan yang setara. Ini mengilhami mereka untuk bekerja sama secara sukarela dalam mengeksekusi keputusan-keputusan strategis yang dihasilkan. Penerapan proses adil pada PT Maicih Inti Sinergi dilakukan pada agennya, sejak awal sistem penerimaan. Dimana dari proses wawancara hingga training, seluruh calon agen harus melalui tahap yang sama. Baik mereka yang berlokasi di Bandung maupun diluar Bandung, mereka diwajibkan mengikuti Akademi Jendral Maicih. Ini dilakukan tidak hanya untuk menerapkan proses adil, namun juga berguna untuk menyamakan visi dan misi kepada jendral, dikarenakan tugas mereka tidak hanya sebagai penjual, namun juga bertugas memberikan informasi kepada konsumen. Selain melalui AKM, keadilan dilakukan Maicih dalam penetapan syarat menjadi jendral. Dengan memberikan kuota produk kepada calon jendral, dimana para calon jendral harus memenuhi penjualan akan sejumlah produk agar dapat menjadi jendral Maicih. Penetapan ini dapat memberikan keadilan, dikarenakan adanya kesamaan tugas antara setiap calon jendral Maicih. Apabila calon jendral tersebut tidak dapat memenuhi kuota, maka mereka tidak akan menjadi jendral Maicih. Dapat pula calon jendral menjadi tim jendral terlebih dahulu, sebelum akhirnya dapat menjadi jendral. Menjadi tim jendral pun juga diwajibkan menjual sejumlah produk, walaupun jumlahnya dibawah kuota calon jendral. Tidak hanya dari segi penjualan, keadilan juga dilakukan kepada jendral dalam penyelesaian masalah. Apabila terdapat masalah dalam penjualan produk Maicih oleh jendral, maka jendral diwajibkan untuk datang ke Bandung. Agar masalah dapat dibahas secara langsung oleh jendral, mentri, bahkan presiden Maicih. Bahkan bagi jendral di daerah Jabodetabek dan Bandung, minimal dua minggu sekali atau sebulan sekali diwajibkan untuk datang ke kantor Maicih. Hal ini diperuntukkan untuk merencanakan strategi selanjutnya. Namun dikarenakan kendala lokasi, maka jendral diluar Jabodetabek dan Bandung tidak diwajibkan untuk ke Bandung setiap dua minggu atau sebulan sekali. Selain itu, apabila ada jendral yang melakukan kesalahan, mereka diberikan surat peringatan sebanyak dua kali, apabila masih dilakukan kesalahannya, maka akan diputuskan hubungan mitra kerja dengan jendral tersebut. Dengan ditetapnya keadilan tersebut, maka akan membangun loyalitas pada jendral-jendral Maicih. Terbangunnya loyalitas pada jendral Maicih, akan berimbas pada kinerja yang maksimal. Dikarenakan akan timbul rasa memiliki pada jendral terhadap perusahaan, sehingga dengan sukarela jendral akan melakukan tugas sebaik mungkin untuk mengembangkan perusahaan. Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
Daftar Referensi Jurnal Aprianti, Hilda. (2012, Mei) Kriteria Jendral Idaman. Icihers Magazine Vol 5, 12. Chan, K.W., & Mauborgne, Renee. (2005) Value innovation: a leap into the blue ocean. Journal Of Business Strategy, 26, 22-28. Group, Wisdom. (2012) Make Your Competition Irrelevant. American Journal Of Business Education, 5, 103-114. Islam, Nazrul. (2012) Disruptive Product Innovation Strategy: The Case of Portable Digital Music Player. 27-45. Mohamed, Z.A. Analysis of the Use of the Blue Ocean Strategy; Case Study Analysis on 14 Different Agencies. 28-34. Nurhilman, Reza. (2012) Revolusi Pedas Sang Presiden Maicih. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Pitta, Dennis et al. (2012) Transforming the nature and scope of new product development. Journal of Product & Brand Management, 21, 35-46. Sigh, Manish. (2012) Sales Forecast By taking the Concept of Blue Ocean Theory Using MatLab Programming. Journal of Economics and Sustainable Development, 3, 1-8. Stverkova, Hana et al. (2011) The Impact of Blue Ocean Strategy in Low-cost Transport. IPCSIT, XX, 40-44. Daftar Buku Adisaputro, Gunawan. Manajemen Pemasaran Analisis Untuk Perancangan Strategi Pemasaran. UUP STIM YKPN. Canon, J.P., Perreault, W.P., & McCarthy, E.J., (2009) Pemasaran Dasar Pendekatan Manajerial Global. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Chan, K.W., & Mauborgne, Renee. (2011) Blue Ocean Strategy. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta. Cooper, D.R., & Schindler, P.S., (2006) Metode Riset Bisnis. Penerbit Mc Graw Hill. Herdiansyah, Haris (2010) Metode Penelitian Kualitatif unutk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Kotler, P., & Amstrong, G., (2008) Prinsip-prinsip Pemasaran (Edisi 12). Jakarta: Penerbit Erlangga. Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
Kotler, P., & Keller, K.L. (2006) Marketing Management. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Maholtra, N.K., (1999) Marketing Research : an applied orientation (3ed). Penerbit Prentice Hall. Shephered, D., Peters, M., & Hisrich,R. (2010) Entrepreneurship (8ed). Mc Graw Hill. Sunyoto, Danang. (2012) Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Caps. Swastha, Basu. (2007) Azas-azas marketing. Yogyakarta: Penerbit Liberty. Swastha, Basu. (2009) Manajemen Pemasaran ModernI. Yogyakarta: Penerbit Liberty. Situs Internet Anonimous. “Pedoman Buku Biru”. Litbang Depkes http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/pedoman/panduan_buku_biru.pd, pada tanggal 13 Januari 2013, pada pukul 01:30
diakses
Anonimous. “PT Maicih Inti Sinergi”. Maicih http://www.maicih.co.id, diakses pada tanggal 26 September 2012, 20:30 WIB. Anonimous. “PT Maicih Inti Sinergi”. Maicih http://www.maicih.co.id, diakses pada tanggal 26 September 2012, 20:35 WIB. Anonimous. “PT Maicih Inti Sinergi”. Maicih http://www.maicih.co.id, diakses pada tanggal 26 September 2012, 20:38 WIB. Vivanews. “Mimpi Saya Bangun Republik Maicih”. Maicih http://www.maicih.co.id/baca-berita/mimpi-saya-bangun-republik-maicih/,diakses tanggal 26 September 2012, 20:40 WIB.
Analisis blue…, Anindyasari Adhikaputri, FE UI, 2013
pada