ANALISIS BEBERAPA KOMPONEN KONDISIS FISIKTERHADAP KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING PADA SISWWA SMU NEGERI 10 MAKASSAR. ( HASYIM, S. Pd., M. Pd. )
Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah ada hubungan daya ledak lengan dengan kemampuan lempar lembing. (2) apakah ada hubungan kelentukan terhadap kemampuan lempar lembing. (3) apakah ada hubungan keseimbangan terhadap kemampuan lempar lembing. (4) apakah ada hubungan daya ledak lengan,kelentukan dan keseimbanggan terhadap kemmapuan lempar lembing . Penelitian ini bersifat deskriptif dengan tiga variabel bebas yaitu daya ledak lengan,kelentukan dan keseimbangan terhadap kemampuan lempar lembing. Populasi penelitian adalah siswa SMU Negeri 10 Makassar. Secara random sampling terpilih sampel sebanyak 60 siswa putera. Tehnik pengumpulan data menggunakan tes melempar bola medisin,kelentukan togok kedepan, keseimbangan dinamis dan tes kemampuan lempar lembing. Teknik analisis data diolah secara computer dengan menggunakan SPSS. Berdasarkan analisis diperoleh hasil : (1) ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan lempar lembing terbukti nilai r hitung (rho) yang diperoleh = 0,460 (P<0.05). (2) ada hubungan yang signifikan antara kelentukan dengan kemampuan lempar lembing terbukti nilai r hitung (rho) yang diperoleh = 0,449 (P<0.05). (3) ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan dengan kemampuan lempar lembing terbukti nilai r hitung (rho) yang diperoleh = 0,344 (P<0.05). (4) ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan ,kelentukan, dan keseimbangan dengan kemampuan lempar lembing terbukti nilai r hitung (rho) yang diperoleh = 0,347 (P<0.05). Latar belakang masalah. Prestasi cabang olahraga di Negara kita dari waktu ke waktu mengalami pasang surut diakibatkan oleh berbagai factor hambatan. Namun dalam dekade ini boleh dikatakan sedikit demi sedikit mengalami kemajuan. Ini dapat dilihat pada beberapa cabang olahraga telah mangukir prestasi, baik tingkat nasional maupun beregu atau tim. Prestasi yang telah dicapai harus terus ditingkatkansecara optimal untuk mengharumkan dan mengangkat derajat bangsa kita difforum internasional. Di olahraga Sulawesi selatan, prestasi yang telah dicapai khususnya pada cabang olahraga atletiksudah merupakan cabang olahraga yang mampu membawa nama harum bagi daerah kita. Hal ini terbukti dengan berhasilnya atlet-atlet kita dalam merahi beberapa prestasi dinomolr-nomor atletik, seperti lempar lembing, lompat jauh, lari dan sebagainya. Dengan keberhasilan tersebut bukan berarti kita harus berhenti sampai disitu, akan tetapi berusaha lebih keras lagi agar dapat
mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi dan minmal dapat mempertahankan prestasi yang telah dicapai. Peranan kemampuan fisik dalam menunjang prestasi olahraga tidak perlu diperdebatkan lagi, bagi yang memiliki kemampuan fisik yang tinggi tentu akan lebih berpeluang untuk berprestasi. bcabang olahraga yang ddigelutinya.oleh karena olahraga dewas ini bukan sekedar untuk berekreasi tetapi sudah merupakan ajang pembuktian tingkat prestasi. Adapun kompenen kondisi fisik yang sangat berperang dan menunjang pencapain
prestasi
lempar
lembing
diantaranya
adalah
daya
ledak
lengan,kelentukan dan keseimbangan. Ketiga komponen kondisi fisik ini dapat ditingkatkan samapai batas submaksimal sesuai dengan tingkat kebutuhan yang diperlukan dalam lempar lembing agar dapat mencapai prestasi yang optimal. Daya ledak lengan dibutuhkan pada saat melempar lembing agar dapat memberikan gerakan secara cepat dan kuat, sehingga menghasilkan lemparan sejauh mungkin, daya ledak lengan yang kurang baik menyebabkan lemahnya dorongan lengan sehingga lemparan menjadi lemah pula. Kelentukan merupakan kemampuan fisik yang dapat mendukung tingkat kematangan terhadap teknik lempar lembing, kelentukan yang dimiliki tubuh akan mempermudah melakukan gerakan-gerakan apalagi pada otot-otot pinggul. Dengan memiliki kelentukan akan membantu proses gerakan dalam melakukan lemparan dan melalui kemampuan kelentukan, maka seseorang dapat bergerak pada ruang sendi secar maksimal. Keseimbangan dalam lempar lembing sangatlah dibutuhkan sebab gerakan dalam melakukan lempar lembing adalah pelaksanannya cepat sehingga memerlukan keseimbangan bada yang baik agar dapat mempertahankan posisi tubuhh sesuai dengan kebutuhan dalam lempar lembing. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi atau sikap yang efesien selagi kita bergerak. Berdasarkan uraian diatas, Nampak jelas bahwa unsur kondisi fisik khususnya daya ledak lengan, kelentukan dan keseimbangan mempunyai kontribusi terhadap prestasi lempar lembing. Namun demikian seberapa besar kontribusi ketiga unsur kompenen fisik tersebut belum diketahui. Oleh karena itu
melalui penelitian ini, berusaha mengungkap seberapa besar kontribusi kompenen fisik tersebut terhadap prestasi lempar lembing. Hal ini akan diteliti dengan mengangkat judul : Analisi komponen kondisi fisik terhadap kemampuan lempar lembing pada siswa SMU Negeri 10 Makassar.
Tinjauan pustaka 1.
Analisis gerakan lempar lembing
Lempar lembing adalah salah satu bentuk gerakan melempar suatu alat yang berbentuk panjang dan bulat dengan berat tertentu. Alat tersebut terbuat dari kayu, bambu, atau metal yang dilemparkan dengan satu tangan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya sesuai peraturan berlaku. kemapuan lempar lembing yang baik harus didukung oleh teknik,skill,dan fisik sehingga dalam pelaksanaannya nanti lebih baik dan efisien. Mengenai teknik lempar lembing, Suherman (1994:54), mengemukakan beberapa teknik lempar lembing sebagai berikut: a.
Cara memegang lembing
b.
Cara membawa lembing
c.
Cara lari awalan dan langkah terakhir sebelum melempar
d.
Lentingan badan dan lentingan saat melempar,serta berhenti
setelah melempar. a. Cara memegang lembing cara memegang lembing ada tiga macam, yaitu memegang dengan cara Amerika,memegang dengan cara finlandia, dan cara memegang dengan menjepit. 1)
Memegang cara Amerika,lembing dipegang pada bagian lilitan tali
pegangan. Posisi jari telunjuk dan ibu jari berada pada bagian belakang lilitan tali pegangan. 2)
Memegang cara Finlandia, lembing dipegang pada tali lilitan
pegangan dan posisi ibu jari dan jari tengah pada bagian belakang tali pegangan, sedangkan jari telunjuk diluruskan menempel pada lembing. 3)
Memegang car menjepit, lembing dipegang pada bagian lilitan
pegangan dengan posisi jari telunjuk dari jari tengah menjepit lembing pada bagian belakang tali lilitan pengangan.
b. cara membawa lembing. Adapun cara membawa lembing sebagai berikut: 1). Bila menggunakan tangan kanan, lembing dipegang pada lilitan tali pegangan dengan tangan kanan
dan dibawwa lurus kebelakang serong
kebawahdengan tangan lurus,lembing dipegang disamping badan segaris dan menempel pada lengan ujung lembing didepan dada mengarah ke sasaran lemparan. 2). Tangan dilipat hingga siku tangan yang memegang lembing membentuk ± 90®, lembing dipegang setinggi telinga. 3). Dari posisi sebelumnya angkat tangan keatas hingga posisi lembing berada diatas kepala. Posisi ujung lembing dapat mengarah ke atas atau mengarah klebawah dan dapat pula lurus mendatar. c. Lari awalan dan langkah terakhir lari awalan bertujuan untuk meningkatkan kekuatan lemparan. Mengambil awalan dalam lemparan lembing dapat dilakukan dengan menghitung langkah mundur dari titik atau tempat melakukan lemparan. Apabila titik tumpuh menggunakan kaki kiri,maka kaki yang dilangkahkan terlebih dahulu dalam mengambil ancang-ancang adalah kaki kiri dengan hitungan ganjil. d.lentingan badan dan tangan saat melempar hal-hal yang perlu diperhatikan adalah = 1). si kap terakhir saat melakukan langkah silang merupakan lanjutan untuk melakukan lemparan. 2). Bila lemparan dilakukan dengan tangan kanan, luruskan kaki kanan kebelakang, sedangkan kaki kiri berada didepan lutut ditekuk. 3).siku tangan pembawa lembing ditekuk dan diteruskan dengan memutar badan secara cepat yang berpusat pada pnggang sebagai tenaga lekuknya. Gerakan tersebut dilakukan untuk memperoleh lemparan yang baik dan sejauh-jauhnya. 4). Bersamaan dengan memutar badan kearah sasaran lemparan, pemegang lembing menarik tangan dengan cepat yang diakhiri dengan luncuran badan dan tangan secara cepat pula. e. sikap akhir setelah melempar lembing.
1). Sikap badan menghadap kearah lemparan lembing,kaki kanan jauh kedepan menggantikan posisi kaki kiri sewaktu sebelum melempar. 2). Kaki kiri tergantung lemas kebelakang sambil menjaga keseimbangan tubuh yang condong kedepan. 2. Daya ledak lengan Mohammad sajoto (1988: 58) mengemukakan bahwa: Power adalah kemampuan maksimum, dengan usahanya
esorang untuk melakukan kekuatan
yang diarahkan dalam waktu sependek-
pendeknya,dalam hal ini dapat dikemukakan bahwa, daya ledak otot power=kekuatan atau force X kecepatan atau velocity. Lebih lanjut harsono (1988: 199) mengatakan bahwa power adalah kemampuan otot untuk mengatasi tahan dengan kontraksi yang sangat cepat,yang eksplosif seperti sprint,lari gawang, nomor-nomor lempar dan lompat dalam atletik. Dari penjelasan diatas tersebut Nampak bahwa dua unsur yang penting dalam power yaitu kekuatan otot atau kecepatan otot dalam mengerakan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan,sehingga dengan demikian dapat di simpulkan batasan power yaitu bahwa power adalah kemampuan otot untuk mengerakan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Seperti yang d kemukakan oleh Abdul Kadiir Ateng (1992:140) “tenaga otot adalah kemampuan otot untuk melepaskan otot secara maksimal dalam waktu yang sangat singkat”. Oleh karena daya ledak otot lengan mempunyai hubungan yang positif dengan hasil belajar lempar lembing.uraian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh jonath (1988:80) bahwa “prestasi lempar lembing tergantung dari kemampuan teknik dan kondisi fisik yang meliputi : kecepatan, eksplosif,kemudian gerak dan daya koordinasi”. Berdasarkan uraian tersebut dan teori yang dikemukakan oleh oleh jonath Menunjukan keterkaitan antara daya ledak lengan dengan hasil belajar Lempar lembing. Jadi dengan demikian diharapkan siswa atau atlit nomor lempar lembing mempunyai memperoleh lemparan yang jauh.
tenaga eksplosif lengan yang baik untuk
3.Kelentukan Menurut sadoso Sumosardjono (1987:57), bahwa” kelentukan badan ditentukan oleh jaringan pengikat didalam dan sekitar persendian serta otot –otot dan juga tergantung pada bentuk kerangka persendian tersebut”. Selanjutnya sadoso Sumosardjono (1987:57), bahwa”jika sesorang kurang aktif bergerak,apabila kaku dalam jangka waktu lama,maka jaringan pengikat akan mengerut. Akibatnya kemungkinan gerak atau daerah gerak persendian akan menciut pula. Bila kita lakukan latihan peragangan,maka jaringan pangikat akan tegang,sehingga daerah gerakan persendian tadi akan pulih seperti sebelumnya. Selain itu di kemukakan oleh kelentukan
bekerja
untuk
Paul Uram (1986:15) bahwa : latihan
memulihkan
jangkauan
gerakan
yang
normal,memperbaiki keluwesan dan kekenyalan mengembangkan aliran darah yang lebih efisien dan jaringan kapiler,mendorong dan mengurangi potensi cedera dalam jaringan lunak. Dengan demikian sangat penting untuk meningkatkan kelentukan atlit karena berpengaryh terhadap peregangan tendon dan ligament serta menambah kualitas gerakan secara maksimal . namun dalam proses peningkatan kelentukan harus disusaikan dengan canbang olahraga yang akan dilakukan. Dengan memiliki kelentukan yang baik ,maka akan dapat menigkatkan prestasi ,sebagaimana dikemukakan oleh James A. Baley (1982:153) bahwa”An improvemetin flexibility ca result in an improvement in atletic performance.an increase in flexibility perminets the athlete to exert force over agreater distance in there by to generate grator force” Penjelasan diatas dapat di artikan secara bebes bahwa ,suatu peningkatan kelentukan dapat mengakibatkan suatu peningkatan
performan dalam
atletik.peningkatan kelentukan memeungkinkan seorang atlit untuk mengarahkan tenaga yang lebih besar. 4). Keseimbangan Menurut Muhmmad Sajoto (1988:58) bahwa: Keseimbangan
atau
balance
adlah
kemampuan
sesorang
mengendalikan organ-organ syaraf ototnya selama melakukan gerakan-gerakan
yang cepat dengan perubahan letak titik berat badan yang cepat pula baik dalam keadaan statis maupun lebih-lebih d alam keadaan gerak dinamis. Adapun keseimbangan terbagi dua jenis ,menurut muchammad sajoto (1988:54) yaitu 1.
Keseimbangan
statis
adalah
kemampuan
tubuh
dalam
mempertahankan keseimbangan dalam posisi tetap. 2.
Keseimbangan dinamis adalah kemapuan tubuh mempertahankan
keseimbangan pada wwaktu melakukan gerakan dari suatu posisi yang lain. Situasi dan kondisi keseimbangan oleh rahantoknam (1988:126) mengemukakan : 1.
Keseimbangan statis (static balance adalah keseimbangan mengacu
pada kecakapan mempertahankan posisi badan dan posisi diam. 2.
Keseimbangan dinamis (dinamis balance)adalah keseimbangan
yang mengancu8 pada posisi bergarek. 3.
Keseimbangan rotasi (rotation balance ) adalah keseimbangan yang
mengacu kapada kecakapan untuk mempertahankan keseimbangan badan pada suatu sumbu dan berhubungan dengan kecepatan untuk memperoleh kembali .stimulasi yang diperoduksi atoleh apparatus vartibular dalam gerakan memutar. Dari berbagai pengertian tentang keseimbangan di atas ,maka dapat dikatakan bahwa keseimbangkan merupakan kemapuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot untuk menahan beban
atau tahanan yang dilakukan
didalam beraktivitas baik secara statis maupun dinamis. Barrow yang dikutip oleh M. Kasmad Yahya (1994:36) mendefenisikan keseimbangan sebagai berikut: Keseimbangan atau balance diartikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan system neuromuscular tubuh dalam suatu posisi atau sikap yang efisien sementara bergerak. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi, yaitu metode untuk menganalisis keadaan yang sedang berkembang atau paling tidak hubungannya masih erat dengan peristiwa yang sedang
berlangsung, serta menggambarkan secara jelas aspek-aspek tertentu dan hubungannya dengan berbagai variable. Penelitian
ini terdiri dari tiga variable bebas yaitu daya ledak
lengan,kelentukan dan keseimbangan terhadap kemampuan lempar lembing. Populasi penelitian adalah siswa SMU Negeri 10 Makassar. Secara random sampling terpilih sampel sebanyak 60 siswa putera. Tehnik pengumpulan data menggunakan
tes
melempar
bola
medisin,kelentukan
togok
kedepan,
keseimbangan dinamis dan tes kemampuan lempar lembing. Teknik analisis data diolah secara computer dengan menggunakan SPSS. Hasil Hasil perhitungan korelasi Spearman’s, diperoleh nilai korelasi hitung (rho) = 0.499 (P < 0.05), berarti ada hubungan yang signifikan kelentukan dengan kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeri 10 Makassar. Hasil perhitungan korelasi Spearman’s, diperoleh nilai korelasi hitung (rho) = 0.344 (P < 0.05), berarti ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeri 10 Makassar. Hasil perhitungan korelasi Spearman’s, diperoleh nilai korelasi hitung (rho) = 0.460 (P < 0.05), berarti ada hubungan yang signifikan daya ledak lengan dengan kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeri 10 Makassar. Hasil perhitungan korelasi ganda diperoleh nilai korelasi ganda hitung (Ro) = 0.347 (P < 0.05), berarti ada hubungan yang signifikan secara bersama – sama antara kelentukan,keseimbangan, daya ledak lengan dengan kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeri 10 Makassar. Pengujian Hipotesis 1.
Ada hubungan yang signifikan antara kelentukan dengan
kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeri 10 Makassar Hipotesis statistik yang akan diuji: Ho : px1.y = 0 Ho : px1.y ≠ 0 Hasil pengujian: Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi spearman’s,diperoleh nilai korelasi hitung (rho) = 0.449 ( P < 0.05 ), maka Ho
ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan kelentukan dengan kemampuan lempar lembing siswwa SMU Negeri 10 Makassar. 2.
Ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan
dengan
kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeri 10 Makassar Hipotesis statistik yang akan diuji: Ho : px2.y = 0 Ho : px2.y ≠ 0 Hasil pengujian: Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi spearman’s,diperoleh nilai korelasi hitung (rho) = 0.344 ( P < 0.05 ), maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan kelentrukan dengan kemampuan lempar lembing siswwa SMU Negeri 10 Makassar. 3.
Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan
kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeri 10 Makassar Hipotesis statistik yang akan diuji: Ho : px1.y = 0 Ho : px1.y ≠ 0 Hasil pengujian: Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi spearman’s,diperoleh nilai korelasi hitung (rho) = 0.460 ( P < 0.05 ), maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan daya ledak lengan dengan kemampuan lempar lembing siswwa SMU Negeri 10 Makassar. 4.
Ada hubungan yang signifikan antara kelentukan ,keseimbangan,
daya ledak lengan dengan kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeri 10 Makassar Hipotesis statistik yang akan diuji: Ho : Rx1,2,3.y = 0 Ho : Rx1,2,3.y ≠ 0 Hasil pengujian: Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi spearman’s,diperoleh nilai korelasi hitung (Rho) = 0.347( P < 0.05 ), maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan
kelentukan,keseimbangan,dan daya ledak lengan
dengan kemampuan lempar
lembing siswa SMU Negeri 10 Makassar. Pembahasan Hasil uji hipotesis pertama; ada hubungan yang signifikan kelentukkan dengann kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeru 10 Makassar. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan kelentukan dengan kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeri 10 Makassar. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasilhasil penelitian terdahulu yang sudah ada. Jika kemampuan lempar lembing dianalisis dari proses gerak yang terlibat di dalamnya,maka komponen fisik kelentukan mendukung jauhnya lemparan. Hal ini dimungkinkan karena seseorang yang melakukan
gerakan melempar apabila memiliki kelentukan yang baik akan dapat mengayunkan badan untuk melempar jauh. Hasil uji hipotesis kedua ; ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeru 10 Makassar. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan kelentukan dengan kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeru 10 Makassar. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori-teori yang sudah ada. apabila kemampuan lempar lembing dianalisis dari proses gerak yang terlibat di dalamnya,pada dasarnya keseimbangan berperan dalam meng efektifkan gerak pada saat berlari
dan melepaskan lembing,sehingga dapat
mengarahkan energi yang maksimal pada saat melakukan lemparan d. Hal ialam lempar lembing. Hasil uji hipotesis ke tiga; ada hubungan yang signifikan daya ledak lengan dengan kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeru 10 Makassar. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan daya ledak lengan
dengan kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeru 10
Makassar. Oleh karena daya ledak lengan sebagai indikator yang sangat
menentukan dalam lempar lembing maka secara jelas dapat dilihat dari proses geraknya,artinya daya ledak lengan sangat berperan pada saat ayunan dalam melempar. Hasil
uji
hipotesis
keempat
;
ada
hubungan
yang
signifikan
kelentukkan,kesimbangan,dan daya ledak lengan dengann kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeru 10 Makassar. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa
ada
hubungan
yang
signifikan
secara
bersama-sama
antara
kelentukan,keseimbangan,dan daya ledak lengan dengan kemampuan lempar lembing siswa SMU negeri 10 Makassar. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya,pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori yang sudah ada. Apabila siswa memeliki kompenen fisik yaitu kelentukan,keseimbangan, dan daya ledak lengan dalam kondisi yang baik,maka akan mampu melekukan lempar lembing yang lebih baik dan jauh. Kesimpulan 1.
Ada hubungan yang signifikan kelentukkan dengan kemampuan
lempar lembing siswa SMU Negeru 10 Makassar. Dalam hal ini apabila siswa memeliki tubuh yang lentur maka kecenderungan akan diikuti dengan kemampuan melempar yang baik pula. 2.
Ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan kemampuan
lempar lembing siswa SMU Negeru 10 Makassar. Dalam hal ini apabila siswa memeliki keseimbangan maka kecenderungan akan diikuti denga kemampuan keseimbangan dalam berlari pada saat lemparan. 3.
Ada hubungan yang signifikan daya ledak lengan dengan
kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeru 10 Makassar. Dalam hal ini apabila siswa memeliki daya ledak lengan yang baik maka di harapkan dapat diikuti dengan kemampuan melempar yang baik pula. 4.
Ada hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara
kelentukan,keseimabangan, dan daya ledak ledak lenga dengann kemampuan lempar lembing siswa SMU Negeru 10 Makassar. Dalam hal ini apabila siswa memeliki
kelentukan,keseimbangan,
dan
daya
ledak
lengan
maka
kecenderungannya akan diikuti dengan kemampuan melempar yang semakin baik pula. Saran Kepada para pelatih dan guru bidang studi pendidikan jasmani kiranya hasil penelitian ini dapat diabadikan sebagai bahan acuan dalam mengajar atau melatih atle atletik. Dalam hal ini kemampuan fisik
seperti kelentukan,
keseimbangan,dan daya ledak lengan perlu dikembangkan dan diperhatikan disamping latihan teknik lempar lembing,agar hasil pemmbelajaran atletik dapat tercapai dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Ateng,Kadir, Abd.1992.Asis dan landasan pendidikan jasmani.Drjen Dikti,Jakarta. Harsono.1988.coacing
dan
aspek-asper
psikologis
dalam
coaching.Depdikbud P2LPTK,Jakarta. James,A.Baley.1986.Kinisiologi
the
science
of
movement.parker
publishing company Inc.new York. Paul,
Uram.1986.Latihan
peregangan
untuk
pelatih,
guru
olahraga,mahasiswa FPOK dan atlit.Penerbit akademika presindo,Jakarta. Rahantoknam,B.E,1988.Belajar motorik.Dekdikbud Dirjen Dikti,Jakarta. Sadoso,Sumosardjono.1987.pengetahuan peraktis kesehatan
dalam
olahraga.PT.Gramedia,Jakarta. Sajoto,Mochamad.pembinan kondisi fisik dalam bidang olah raga. Dekdikbud Drjen Dikti,Jakarta. Yahya, Kasmad, M. 1994. Belajar gerak ( suatu kajian belajar keterampilan gerak). FIK UNM Makassar.