ANALISIS BALANCE SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PT. LEJEL HOME SHOPPING Hanifah Rabiah Adawiyah Binus University,
[email protected] Dosen Pembimbing: Kartika Dewi, SE., AK., MBA
Abstrak
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja PT. Lejel Home Shopping dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Analisis yang dilakukan dengan menggunakan empat perspektif dan strategi dalam Balanced Scorecard. Hasil penelitian yang dilakukan bahwa dalam perspektif keuangan perlu perbaikan didalam rasio keuangan perusahaan, sedangkan pada perspektif pelanggan perlu adanya peningkatan kepuasan para pelanggan, pada perspektif proses bisnis internal PT. Lejel Home Shopping harus meningkatkan inovasi terhadap produk, efisiensi waktu dan biaya dalam proses impor dan mengatasi keluhan pelanggan dengan baik, serta pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan kepuasan dan kenyamanan karyawan dalam bekerja. Kesimpulan penelitian adalah PT. Lejel Home Shopping belum memiliki kinerja yang cukup baik dalam meningkatkan penjualan sehingga kondisi keuangan mengalami penurunan di tiap tahunnya, PT. Lejel Home Shopping perlu melakukan perbaikan dan peningkatan untuk menghasilkan profitabilitas perusahaan dengan menerapkan strategi yang ada pada Balanced Scorecard.(HRA) Kata Kunci : Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard, Strategi
Abstract
The research’s objective is to the performance of PT. Lejel Home Shopping by using the Balanced Scorecard method. Analysis is done using four perspectives in the Balanced Scorecard and strategy. Results of research conducted that the financial perspective needs to be improvement in the financial ratios of the company, while at the customer's perspective is necessary to increase customer satisfaction, internal business process perspective PT. Lejel Home Shopping should increase towards product innovation, time and cost efficiency in the import process and resolve customer complaints well, as well as the learning and growth perspective shows employee satisfaction and comfort in the work. The conclusion of research is PT. Lejel Home Shopping has not had a good performance in improving the financial condition of the sale that has decreased in each year, PT. Lejel Home Shopping needs to make improvements and increase the profitability of the company to generate by implementing strategies that exist on the Balanced Scorecard. (HRA) Key Words: Performance Measurement, Balanced Scorecard, Strategy.
PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan utama perusahaan pada umumnya adalah memperoleh profit sebesar–besarnya atau setidaknya mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya melalui aktivitas usahanya. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus melakukan perbaikan–perbaikan serta perubahan yang signifikan dalam kegiatan operasional perusahaannya sehingga perusahaan tersebut dapat mengikuti perkembangan dan pertumbuhan industri. Salah satu cara untuk mengikuti perkembangan industri dan menyiasatinya adalah dengan menerapkan suatu sistem pengukuran kinerja yang diharapkan mampu membenahi kondisi perusahaan agar menjadi lebih baik serta mampu menghadapi kompetisi yang ada. Maka dari itu, perusahaan membutuhkan sistem pengukuran kinerja yang tidak hanya didasari oleh pengukuran financial saja, tetapi didasari pula oleh pengukuran non-financial. Konsep Balanced Scorecard merupakan suatu sarana untuk mengkomunikasikan persepsi strategis dalam suatu perusahaan secara sederhana dan mudah dimengerti oleh berbagai pihak dalam perusahaan, terutama pihak-pihak dalam organisasi yang akan merumuskan strategi perusahaan. Pengertian Balanced Scorecard sendiri jika diterjemahkan bisa bermakna sebagai rapor kinerja yang seimbang (Balanced). Scorecard adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang dan/atau suatu kelompok, juga untuk mencatat rencana skor yang hendak diwujudkan. PT. Lejel Home Shopping merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang layanan penjualan produk-produk olahraga, kecantikan, kesehatan, peralatan rumah tangga dan peralatan dapur. Dalam melaksanakan aktivitas operasinya sebagai perusahaan layanan penjualan PT. Lejel Home Shopping menyediakan produk–produk inovatif dan berkualitas yang hampir sebagian besar produknya diimpor langsung dari korea dan China, karena itu beberapa tahun diawal
perusahaan mengalami
peningkatan kinerja perusahaan, namun dalam beberapa tahun terakhir kinerja perusahaan mengalami penurunan. Penilaian kinerja perusahaan belum dilakukan dengan metode Balanced Scorecard, tetapi perusahaan hanya menggunakan analisis laporan keuangan (rasio keuangan). Oleh karena itu untuk dapat menentukan kinerja, perusahaan dapat menerapkan Balanced Scorecard sebagai alat ukur berbasis strategis, seperti perspektif keuangan (financial perspective), perspektif proses bisnis internal (internal process business perspective), perspektif pelanggan (customer perspective), dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective). Keunggulan penerapan Balanced Scorecard adalah untuk dapat memberikan ukuran yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam perbaikan strategis. Berdasarkan keunggulan Balanced Scorecard tersebut, penulis tertarik untuk membuat sebuah skripsi yang berjudul “Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja PT. Lejel Home Shopping” Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas pada skripsi yaitu : 1.
Bagaimana Pengukuran Kinerja PT. Lejel Home Shopping selama ini yang hanya berfokus pada aspek keuangan?
2.
Bagaimana kinerja PT. Lejel Home Shopping apabila diukur dengan menggunakan metode Balanced Scorecard?
3.
Bagaimana perencanaan strategi PT. Lejel Home Shopping kedepannya setelah melakukan analisis kinerja menggunakan metode Balanced Scorecard?
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dari skripsi ini ; 1.
Untuk mengetahui kinerja PT. Lejel Home Shopping apabila diukur dengan menggunakan metode yang sedang digunakan perusahaan.
2.
Untuk menganalisis kinerja PT. Lejel Home Shopping apabila diukur dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.
3.
Merencanakan strategi yang baru di masa yang akan datang untuk kemajuan PT. Lejel Home Shopping.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk menjabarkan hasil analisis dan pembahasan. Penyebaran kuisioner kepada responden dilakukan dengan metode non-probability sampling atau quota sampling. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, kemudian metode pengumpulan data melalui studi lapangan, pengamatan, kusioner dan wawancara. Penyajian data dilakukan menggunakan tabel dan diagram/grafik. Hasil Dan Bahasan Perspektif keuangan Pengukuran kinerja adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukkan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya dan sebagai sarana untuk mengukur produktivitas perusahaan yang sedang berjalan. PT. Lejel Home Shopping melakukan pengukuran kinerjanya selama ini hanya berdasarkan pada data keuangannya saja yang dijadikan sebagai patokan untuk mengetahui tingkat produktivitas perusahaan yang berdampak pada keuntungan jangka pendek. Penilaian Kinerja yang telah Diterapkan Penilaian dengan pengukuran kinerja tradisional berdasarkan kinerja keuangan atau yang biasa disebut pengukuran kinerja tradisional menekankan pengukuran kinerja perusahaan berfokus pada perhitungan rasio-rasio keuangan saja. Selama ini PT. Lejel Home Shopping melakukan penilaian kinerja menggunakan metode tradisional sederhana, yaitu dengan sumber pengukuran berdasarkan aspek keuangan yang berasal dari laporan keuangan, yang telah disusun oleh bagian manajer keuangan perusahaan. PT. Lejel Home Shopping mengukur kinerja keuangannya berdasarkan analisis Laporan Laba Rugi, Neraca, dan Pertumbuhan Pendapatan.
Pertumbuhan Pendapatan = Pendapatan tahun berjalan-pendapatan tahun lalu x 100% Pendapatan tahun lalu Pertumbuhan 2011-2012 = Rp 166.173.074.181 – Rp 199.250.350.993 x 100% = -17% Rp199.250.350.993 Pertumbuhan 2012-2013 = Rp 994.809.110 – Rp 166.173.074.181 x 100% = -99% Rp 166.173.074.181
Tabel 4.1 Neraca PT. Lejel Home Shopping Tahun 2011-2013 Per 31 Desember Keterangan Total Assets
2011
2012
2013
96.246.855.722
74.862.746.697
59.262.466.000
Total Liabilities
90.204.408.923
81.494.752.015
65.120.696.466
Total Equity
6.042.446.799
-6.632.005.318
-5.867.476.623
2012-2011
2013-2012
-21.384.109.025
-15.600.280.697
-22%
-21%
-8.709.656.908
-16.374.055.549
-10%
-20,09%
-12.674.452.117
764.528.695
-209,76%
-11,53%
Sumber: Laporan Neraca PT. Lejel Home Shopping Tahun 2011-2013
Tabel 4.2 Laporan Laba Rugi PT. Lejel Home ShoppingTahun 2011-2013 Keterangan
2011
2012
2013
Selisih
Gross Profit
118.435.891.128
69.701.465.550
994.809.110
2011-2012 48.734.425.578
2012-2013 68.706.656.440
Operating Income
612.788.748
-13.634.371.191
693.076.532
14.247.159.939
-14.327.447.723
-12.674.452.117 764.528.695 Net Income 670.068.471 Sumber: Laporan Laba Rugi PT. Lejel Home Shopping 2011-2013
13.344.520.588
-13.438.980.812
Tabel 4.3 Persentase Laba Rugi PT. Lejel Home ShoppingTahun 2011-2013 Gross Profit
Operating Income -2325%
-1992%
-99% -105% 2012-2013 Sumber: Laporan Laba Rugi PT. Lejel Home Shopping 2011-2013
-106%
2011-2012
-41%
Net Income
Berdasarkan penilaian kinerja PT. Lejel Home Shopping yang dilakukan secara tradisional dengan memfokuskan pada data keuangan saja, maka dapat dilihat bahwa kinerja PT. Lejel Home Shopping tidak baik atau tidak stabil. Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kinerja PT. Lejel Home Shopping mengalami penurunan dari tahun 2011 ke tahun 2012 dan dari tahun 2012 ke tahun 2013, penurunan ini bisa disebabkan oleh aktivitas penjualan yang menurun dikarenakan persediaan barang yang tidak laku untuk dijual. 4. Analisis Pengukuran Kinerja PT. Lejel Home Shopping berdasarkan Balanced Scorecard Perspektif Keuangan Rasio Likuiditas Rasio likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini digambarkan dengan perhitungan rumus current rasio dan quick rasio. a. Current Ratio (Rasio Lancar) merupakan kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.
Current Asset Current Ratio = Current Liabilities
Tahun 2011 = 81.653.818.394 90.204.408.923 = 91%
Tahun 2012 = 70.745.606.089 81.494.752.015 = 87% Tahun 2013 = 54.965.100.439 65.120.696.466 = 84% b. Quick Ratio (Rasio Cepat) Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kembali kewajiban kepada para deposan dengan sejumlah current assets yang dimiliki. Semakin tinggi rasio, maka semakin baik hasil yang ditunjukan.
Tahun 2011 = 81.653.818.394 – 66.103.131.770 90.204.408.923 = 17% Tahun 2012 = 70.745.606.089 – 51.777.508.179 81.494.752.015 = 23% Tahun 2013 = 54.965.100.439 – 51.777.758.179 65.120.696.466 = 5%
1. Rasio Solvabilitas a. Debt To Asset Ratio (DAR) Debt To Asset Ratio yaitu rasio total kewajiban terhadap aset. Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
Tahun 2011 = 90.204.408.923 96.246.855.722 = 94% Tahun 2012 = 81.494.752.015 74.862.746.697 = 109% Tahun 2013 = 65.120.696.466 59.262.466.000 = 110%
b. Debt To Equity Ratio (DER) Debt To Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh hutang,
termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan.
3. Rasio Profitabilitas a. Return On Assets (ROA) Return On Assets merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih melalui penggunaan sejumlah aktiva perusahaan. Semakin tinggi rasio, maka semakin baik hasil yang ditunjukan.
b. Return On Equity (ROE) Return On Equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih melalui penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio, maka semakin baik hasil yang ditunjukan.
Perspektif Pelanggan Perspektif pelanggan dimaksudkan untuk meningkatkan kepuasan, retensi, akuisisi, dan loyalitas pelanggan. Pengukuran kinerja yang digunakan adalah customer retention, customer acquisition, dan customer satisfaction. Kepuasan pelanggan diukur dengan menggunakan kuesioner yang disebar ke beberapa pelanggan PT. Lejel Home Shopping. Pelanggan yang menjadi responden sebanyak 50 responden. Berikut ini merupakan data terkait jumlah pelanggan yang terdapat di PT. Lejel Home Shopping : Tabel 4.16. Hasil Rekapitulasi Keseluruhan Kepuasan Pelanggan Keterangan
Sangat Puas
Nilai/ Skor Skala Likert
Jumlah Jawaban Responden
Total Nilai
Persentase
4
59
236
13,25%
Puas
3
223
669
37,56%
Tidak Puas
2
358
716
40,20%
Sangat Tidak Puas
1
160
160
8,98%
800
1.781
100%
Jumlah Sumber : Hasil Olahan Data Oleh Penulis
Dari hasil tabel 4.16 terkait rekapitulasi keseluruhan hasil kepuasan pelanggan terhadap produk, pelayanan dan citra PT. Lejel Home Shopping menyatakan “tidak puas” dengan persentase 40,20%. Secara keseluruhan ketidakpuasan pelanggan ini terjadi karena kualitas dan variasi produk yang masih belum memuaskan serta lambatnya proses pengiriman pesanan kepelanggan.
Perspektif Proses Bisnis Internal Proses bisnis internal mempunyai dampak yang besar kepada kepuasan para pelanggan terhadap produk. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan produk-produk yang dipasarkan kepada para pelanggan untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan. Pengukuran yang dilakukan melalui proses tiga tahapan, yaitu proses inovasi, proses operasi dan juga layanan purna jual. Pengukuran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Proses Inovasi Inovasi yang ditawarkan oleh PT. Lejel Home Shopping dari tahun 2011 sampai dengan 2012 adalah sebagai berikut: 1.
ALDO Epad T2 Tablet PC , yaitu tablet kelas low-end terbaru yang menggebrak pasar dengan slogan “Tablet Android Kitkat 3G Termurah”.
2.
EZ-Vibe adalah osilator pertama yang didesain untuk menggunakan getaran keseluruh tubuh untuk menghancurkan dan menghilangkan lemak membandel
3.
NCLIO Multileggings merupakan legging inovatif yang mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu sebagai korset dan style.
4.
Boombastic vacuum cleaner merupakan vacuum yang digunakan untuk membersihkan rumah dan mobil.
5.
Neoflam Midas (5 in 1) merupakan cookware yang terdiri dari bermacam-macam panci dan pan yang inovatif karena gagang yang bisa dilepas.
6.
EZ-Blend merupakan blender dengan kecepatan tinggi yaitu cukup dengan waktu 10 detik dapat menghancurkan hampir segala jenis makanan.
7.
Hydrogel Mask merupakan masker all in one berbentuk gel yang berfungsi untuk memperbaiki kerutan, memberikan efek putih pada sekeliling mata, memberikan kelembapan dan asupan nutrisi pada kulit.
8.
Tecstar 2 in 1 merupakan kompor gas dengan desain mewah.
9.
Al QuranKU Paket Ibadah yaitu Al Quran yang didesain khusus yang dilengkapi dengan kompas kiblat (pertama di Dunia) dan kapsul doa haji dan umroh.
2. Proses Operasi Proses operasi dimulai dengan diterimanya pesanan dan diakhiri dengan penyampaian produk dan jasa kepada pelanggan. Proses ini menitikberatkan pada penyampaian produk dan jasa kepada pelanggan yang ada secara efisien, konsisten dan tepat waktu. PT. Lejel Home Shopping merupakan perusahaan yang menjual produk-produk impor dari negara cina dan korea. Proses pembelian barang impor memakan waktu yang cukup lama yaitu + 4 minggu mulai dari perjalanan pengiriman, bea cukai, hingga sampai di gudang PT. Lejel Home Shopping Indonesia di Jakarta. Setelah produk-produk impor sampai
di
gudang
Jakarta,
perusahaan
melakukan
pendataan
dan
segera
melakukan
pengiriman/penyebaran produk-produk impor tersebut ke cabang-cabang PT. Lejel Home Shopping yang ada di seluruh Indonesia untuk djual langsung kepada pelanggan. Dalam menjalankan aktivitas penjualannya, PT. Lejel Home Shopping memiliki 2 sistem utama untuk memasarkan produknya, yaitu penjualan melalui showroom dan penjualan melalui Call Center. 3. Layanan Purna Jual Layanan purna jual menjadi bagian yang cukup penting dalam proses bisnis internal, karena pelayanan purna jual akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pelanggan. PT. Lejel Home Shopping juga memberikan garansi terhadap produknya dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai dengan jenis produk. Tetapi perusahaan tidak melayani retur penjualan, barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan, dan perusahaan tidak dapat mengembalikan uang pelanggan, namun pelanggan dapat melakukan trade in atau pertukaran barang, yaitu apabila pelanggan tidak berkenan dengan barang yang sudah dibelinya, pelanggan dapat menukarkannya dengan barang lain dengan harga yang sama atau barang lain dengan harga yang lebih mahal, dengan menambah uang pembayaran. Selain itu, terkait dengan pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan, apabila pelanggan ingin barangnya diantar dan pembayaran dilakukan dengan menggunakan kartu kredit, kurir akan membawa mesin EDC ke alamat yang akan diantar, dan transaksi langsung dilakukan menggunakan mesin EDC di tempat tersebut.
Perspektif Proses Pembelajaran dan Pertumbuhan Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengidentifikasi infrastruktur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Dalam perspektif ini terpusat pada karyawan yang merupakan sumber daya manusia yang menjadi faktor paling
penting dalam suatu perusahaan, karena tanpa sumber daya manusia yang baik dalam perusahaan maka suatu kinerja tidak akan berjalan dengan baik dan kegiatan produksi pun tidak akan dapat berjalan secara efektif. Tabel 4.28. Hasil Rekapitulasi Keseluruhan Kepuasan Karyawan Keterangan
Nilai/ Skor Skala Likert
Jumlah Jawaban Responden
Total nilai
Persentase
Sangat Puas
4
81
324
12,46%
Puas
3
274
822
31,60%
Tidak Puas
2
610
1.220
46,91%
Sangat Tidak Puas
1
235
235
9,03%
1.200
2.601
100%
Jumlah Sumber : Hasil Olahan Data Oleh Penulis
Dari hasil tabel 4.28 terkait hasil rekapitulasi keseluruhan kepuasan karyawan terkait kemampuan karyawan, kapabilitas sistem informasi, dan motivasi terhadap PT. Lejel Home Shopping dinyatakan “tidak puas” dengan persentase 46,91%. Secara keseluruhan dapat disimpulkan ketidak puasan karyawan terjadi karena kurangnya perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penulis telah melakukan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan di PT. Lejel Home Shopping sejak Februari 2015, maka dari analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan, PT. Lejel Home Shopping menjadikan aspek keuangan sebagai tolak ukur dalam mengukur kinerja perusahaannya. Pengukuran yang telah dilakukan dari aspek keuangan yaitu membandingkan pertumbuhan pendapatan perusahaan dengan tahun sebelumnya, menganalisis laporan laba rugi setiap tahun yang terdiri dari gross profit, operating income dan net income, kemudian menganalisis laporan neraca perusahaan yang terdiri dari total assets, total liabilities, dan total equity dari setiap tahunnya. Dari hasil analisis pertumbuhan pendapatan perusahaan, dapat dilihat bahwa terjadinya penurunan pendapatan pada tahun 2012 dan tahun 2013. Pada tahun 2012 sebanyak -17% dan pada tahun 2013 kembali mengalami penurunan sebesar 99%, hal tersebut dapat menyebabkan penurunan laba perusahaan. Dikarenakan perusahaan belum pernah menilai kinerja perusahaannya menggunakan analisis Balanced Scorecard, maka hasil penilaian kinerja perusahaan menggunakan balanced scorecard berdasarkan keempat perspektif yaitu : Perspektif keuangan
Seluruh hasil perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan profabilitas menunjukkan bahwa kondisi keuangan dalam keadaan tidak baik. Perspektif pelanggan Berdasarkan pada kuesioner yang dibagikan kepada para pelanggan. Jika dilihat dari keseluruhan kategori pelanggan merasa “tidak puas” dimana jumlah pelanggan tiap tahunnya mengalami penurunan. Perspektif proses bisnis internal PT. Lejel Home Shopping hanya melakukan inovasi produk ditahun 2011 dan 2012, sedangkan di tahun 2013 perusahaan tidak melakukan pembelian produk sehingga tidak adanya inovasi baru yang ditawarkan. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Berdasarkan pada kuesioner yang dibagikan kepada para karyawan PT. Lejel Home Shopping. Para karyawan merasa “tidak puas” dengan fasilitas dan peralatan yang diberikan oleh perusahaan serta gaji dan tunjangan karyawan yang masih belum sesuai, dan juga pelatihan yang diberikan oleh PT. Lejel Home Shopping yang belum maksimal dalam membatu karyawan memahami tugas mereka.
5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang didapat dari penelitian ini maka saran yang dapat diberikan untuk menjadi pertimbangan bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya yaitu : 1. Bagi Perusahaan a.
PT. Lejel Home Shopping disarankan untuk menggunakan metode Balanced Scorecard untuk dijadikan tolak ukur kinerja secara menyeluruh dari keempat perspektif yang ada dalam Balanced Scorecard agar perusahaan dapat menilai kinerja perusahaan tidak hanya dari sisi keuangan saja, akan tetapi melakukan penilaian kinerja dari sisi non keuangan juga.
b.
Perusahaan
sebaiknya
mengurangi
biaya-biaya
yang
menjadi
beban
perusahaan tanpa mengurangi kualitas sehingga dapat menghasilkan laba yang besar di masa yang akan datang. c.
Pada perspektif pelanggan, perusahaan perlu lebih meningkatkan pelanggan barunya dengan melakukan promosi-promosi produk kepada pelanggan. perusahaan juga harus menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang baik agar pelanggan tetap setia. Hal yang perlu diperbaiki oleh PT. Lejel Home Shopping yaitu terkait dengan pengiriman
produk kepada pelanggan, yang harus dilakukan lebih tepat waktu, produk yang ditawarkan juga harus selalu inovatif dan berkualitas. d.
Pada perspektif proses bisnis internal, perusahaan harus lebih inovasi terhadap produk yang ditawarkan, menjual produk yang berbeda dan belum pernah ada sebelumnya.
e.
Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan harus dapat lebih mensejahterakan karyawannya karena karyawan merupakan aspek terpenting dalam suatu perusahaan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya a.
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan untuk menggunakan sampel yang lebih banyak lagi.
b.
Bagi Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat menambah periode penelitian, mungkin menjadi lebih panjang.
3. Bagi pelanggan atau masyarakat a.
Sebagai informasi tambahan bagi pelanggan dalam membeli produk.
b.
Sebagai pembelajaran untuk masyarakat bila ingin mengetahui metode Balanced Scorecard.
REFERENSI Alrafadi, Khalad M S & Md-Yusuf, Mazila. (2011). Comparison between Financial Ratios Analysis and Balanced Scorecard. American Jurnal of Economics and Business Administrations, 3.4, 618-406. Gaspersz, V. (2013). All-in-one Key Performance Indicators and Balanced Scorecard, Malcolm Baldrige, Lean Six Sigma Supply Chain Management. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Hansen dan Mowen. (2011). Akuntansi Manajerial. Edisi 8-Buku 2. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Harahap, Sofyan Syafri. (2013). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Purwanti, Ari dan Darsono Prawiro Negoro. (2013). Akuntansi Manajemen. (edisi 3). Jakarta : Mitra Wacana Media. Rangkuti, Freddy. (2011). SWOT Balanced Scorecard Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Rudianto. (2013). Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan Keputusan Strategis. Jakarta : Erlangga. Tandiotong, Matius & Erna R,Y. (2011). Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Yang memadai (Sebuah Studi Pada Perusahaan Bio Tech Sarana di Bandung). Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi, 05-2.
Uha, Ismail Nawawi. (2013). Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja Proses Terbentuk, Tumbuh Kembang, Dinamika, dan Kinerja Organisasi. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group. RIWAYAT PENULIS Hanifah Rabiah Adawiyah lahir di Tangerang 28 September 1993. Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2015.