Analisa Turbin Pelton Berskala Mikro Pada Pembuatan Instalasi Uji Laboratorium Cokorda Prapti, ST., MEng *), Sunyoto, ST., MT *), Rahmat**) E-mail :
[email protected] *)
Dosen Teknik Mesin Universitas Gunadarma
**)
Alumni Teknik Mesin Universitas Gunadarma
Abtraksi Turbin Pelton adalah mesin penggerak, dimana energi fluida kerja dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Dari prinsip kerjanya , turbin dapat dikatakan sebagai mesin yang digerakkan oleh fluida yang berdensity konstan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan head loss dan karakteristik turbin pelton. Dari hasil pengujian tersebut maka dapat diperoleh gambaran mekanika fluida yang digambarkan dalam grafik Ht=f (n) untuk nozel yang berdiameter keluaran 5mm dengan head turbin, yaitu 20,84 m, sedangkan untuk nozel 3mm dengan head turbin, yaitu 30,65 m. Dari grafik η=f(n) didapatkan efisiensi tertinggi dengan diameter keluaran nozel 5mm dengan putaran turbin 1240rpm pada bukaan 90° yaitu 50,42 %. Dari grafik η= f(BHP) didapatkan BHP tertinggi pada putaran turbin 1240 dari bukaan 90°, yaitu 0,0294 hp.
I.
manusia dengan prinsip yang sama yakni
Pendahuluan Pemakaian turbin sangat luas baik di
memanfaatkan energi potensial air.
dunia industri maupun kehidupan sehari-hari.
II
Landasan Teori
Suatu turbin didesain dan disesuaikan dengan
2.1
Prinsip Kerja Turbin
instalasi serta keadaan di lapangan, sehingga untuk
penggerak,
lebih
langsung untuk memutar roda turbin. Tubin
fleksibel dan lebih luas. Turbin air merupakan
dapat bergerak apabila ada energi dari fluida
suatu peralatan konversi energi fluida kerja air,
yang menggerakannya. Dari prinsip kerjanya,
dan proses yang terjadi adalah perubahan
turbin dapat dikatakan sebagai mesin yang
energi kinetik air menjadi energi mekanis yang
digerakkan oleh fluida yang ber-density
berupa putaran poros. Turbin air mengalami
konstan.. Aliran fluida yang terjadi pada
kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat
turbin adalah aliran incompressible, yaitu
seiring
ilmu
aliran dengan Mach number M ≤ 0,3. Tubin
pengetahuan dan teknologi. Dalam berbagai
air dapat diklasifikasikan menjadi dua macam,
betuk dan model turbin telah diciptakan oleh
yaitu :
dengan
pada
mesin
dimana energi fluida kerja dipergunakan
sehingga
turbinnya
adalah
kondisi
tertentu
mendesain
Tubin
pemanfaatannya
perkembangan
1. 2.
Tubin aksi ( turbin impuls),
2.3
contoh : turbin pelton
2.3.1 Pengenalan Turbin Pelton
Turbin Pelton Dalam sub bab ini meliputi sejarah dan
Turbin reaksi, contoh : turbin francis (tipe radial) dan turbin
pengembangan
terakhir
turbin
pelton.
kaplan (tipe aksial)
Bersama turbin Turgo dan turbin aliran silang
Perbedaan antara turbin aksi dan reaksi adalah
(TAS), turbin pelton termasuk dalam turbin
bahwa pada tubin aksi, perubahan momentum
Impuls.
atau ekspansi dari fluida kerjaterjadi pada
pemasukan sebagian aliran air kedalam raner
nozzle atau diluar roda sudu, sedang pada
pada tekanan atmosfir.
turbin reaksi terjadi pada permukaan lengkung
Pada turbin Pelton puntiran terjadi akibat
sudunya. 2.2
[3 ]
Karakteristik
umumnya
adalah
pembelokan pancaran air pada mangkok
Pengelompokkan Turbin
ganda
Turbin dikelompokkan menjadi beberapa
karenanya turbin Pelton juga disebut turbin
jenis yaitu Turbin Air, Turbin Uap Air, dan
raner
(lihat
gambar
2.6),
oleh
Pancaran Bebas.
Turbin Gas dapat digunakan sebagai fluida kerja turbin. Maka turbin diberi namasesuai dengan jenis fluida kerjanya. Dengan demikian, turbin uap, turbin gas dan turbin air berturutturut adalah turbin dengan uap, gas, dan air sebagai fluida kerja.
[3 ]
Oleh karena karakteristik uap, gas, dan air tidak sama, maka kondisi operasi dan karakteristik turbin uap, turbi gas, dan turbin air juga berbeda, masing-masing mempunyai ciri, keuntungan, kerugian serta kegunaan yang khas.
Gambar 2.6 Pembelokan Pancaran
[2 ]
Turbin ini ditemukan sekitar tahun 1880 oleh seorang Amerika yang namanya dikenal sebagai nama turbin ini. Penyempurnaan terbesar yang dilakukan Pelton yakni dengan menerapkan mangkok ganda simetris. Bentuk ini
hingga sekarang pada dasarnya tetap
berlaku. Punggung pembelah membagi jet menjadi
dua
paruh
yang
sama,
yang
dibelokkan menyamping 2.3.2 Prinsip Dasar Turbin Pelton
Gambar 2.1 Bagan Klasifikasi Turbin
Turbin
Pelton
merupakan
turbin
impuls, yang prisip kerjanya mengubah energi
potensial air menjadi energi kinetik dalam
kemungkinan mangkok atau raner rusak dan
bentuk pancaran air. Pancaran air yang keluar
terlempar saat turbin beroperasi.
dari mulut nozzle diterima oleh sudu-sudu pada
2.3.4
Pemilihan Jenis Turbin Faktor
roda jalan sehingga roda jalan berputar. Dari
penting
yang
harus
putaran inilah menghasilkan energi mekanik
dipikirkan dalam pemilihan jenis turbin ini
yang
adalah :
memutar
poros
generator
menghasilkan energi listrik.
sehingga
[4 ]
1.
2.3.3 Komponen-komponen Utama Turbin
Tinggi jatuh air total diambil dari selisih tinggi permukaan air di kolam tando dengan
Pelton Turbin Pelton mempunyai tiga komponen utama yaitu : 1.
Tinggi jatuh air (H).
tinggi air dipembuangan. Pengaruh tinggi jatuh air (H) terhadap parameter lain turbin pelton adalah :
Sudu turbin.
a.
Sudu turbin ini berbentuk mangkok, yang
daya teoritis (Pt).
dipasang disekeliling roda jalan (raner). Setiap
b.
pemotongan pancaran air oleh mangkok pada
c.
Mendadak dan tanpa diinginkan sebagian aliran panjangnya
usia
raner,
digunakan
bahan
mangkok yang lebih baik mutunya, misalnya baja tahan karat. 2. Nozzle
berfungsi
2.
Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir melalui turbin dalam m³/det.
b. c.
pelton mungkin dikonstruksikan dengan nozzle dilengkapi satu atau dua nozzle, sedang yang berporos tegak mempunyai sampai 6 buah. Rumah Turbin.
Rumah Turbin ini berfungsi sebagai tempat kedudukan roda jalan dan penahan air yang keluar dari sudu-sudu turbin. Agar raner tidak terendam, rumah turbin harus cukup tinggi diatas muka air pacu-buri. Konstruksinya harus cukup kuat untuk perlindungan seputar dari
Berbanding lurus dengan daya efektif (Pe).
kapasitas air yang masuk ke turbin. Pada turbin lebih dari satu buah. Pada poros mendatar
Berbanding lurus dengan daya teoritis (Pt).
mengarahkan
pancaran air ke sudu-sudu turbin dan mengatur
3.
Debit aliran (Q).
a. untuk
Hampir tidak berpengaruh terhadap efisiensi.
Nozzle. ini
Berbanding lurus dengan daya efektif (Pe).
umumnya gangguan atas pancaran tersebut. membentur dan terbelokkan. Untuk menambah
Berbanding lurus dengan
Mempengaruhi efisiensi dalam bentuk hubungan parabola.
3.
Kecepatan putar (n).
Kecepatan poros turbin (dalam rpm) harus disesuaikan dengan kecepatan generator yang akan dibangkitkannya. Pengaruh putaran (n) terhadap parameter lain turbin pelton adalah : a.
Tidak
berpengaruh
terhadap
daya teoritis (Pt). b.
Mempengaruhi daya efektif (Pe) dalam bentuk parabola samapai mencapai harga nol.
c.
Mempengeruhi
efisiensi
total
putaran tinggi
(ηt ) d.
Tidak
350 – 430 mempengaruhi
putaran ekspres
terhadap 300 – 1000
debit aliran (Q). 4.
Turbin Francis dengan Turbin Propeller dan Turbin Kaplan
Daya (P).
Besar daya yang akan dibangkitkan juga menentukan jenis turbin yang digunakan,
2.3.5
Karakteristik Turbin Pelton
dimana 1 KW = 1,36 HP. Faktor-faktor diatas
Suatu mesin selalu di disain untuk
dapat dirumuskan dalam suatu persamaan yang
bekerja dibawah kondisi kerja yang diizinkan.
disebut
Suatu turbin mungkin di disain untuk
kecepatan
spesifik
yang
dapat
beberapa faktor penting sepertihead (H), debit
digunakan untuk pemilihan turbin. Kecepatan
Spesifik
;
aliran (Q), putaran (n) dan daya (P), tetapi dalam prakteknya mungkin harus bekerja
n. ⋅ P Ns = H5 4
pada kondisi yang berbeda dari kondisi
Dimana P dalam satuan HP Untuk satuan SI, maka daya P dikali dengan 1,36
disainnya. Oleh sebab unjuk kerja pada kondisi-kondisi diketahui,
yang
dengan
bervariasi
melakukan
terhadap model turbin
Ns =
n 1,36.P H5 4
pengujian
di laboratorium.
Grafik yang ditampilkan dalam bentuk kurvakurva disebut Karakteristik Turbin.
Untuk menentukan jenis turbin dapat digunakan tabel 2.1
perlu
2.4
Kerugian Gesekan (Head Loss) Pada
[4 ]
Turbin Pelton
Tabel 2.1 Pemilihan Jenis Turbin Berdasarkan Kecepatan Speifik
[4 ]
Ns (rpm)
Jenis Turbin
4 – 35
Turbin Pelton dengan 1 nozzle
17 – 50
2.4.1 Head Losses Pada Turbin Pelton
Tubin Pelton dengan 2
Head losses merupakaan rugi-rugi energi yang terjadi pada instalasi turbin air sehingga energi output turbin berkurang. 2.4.2 KerugianMayor (Head Loss Mayor )
(hL ) : Kerugian
nozzle 24 – 70
Turbin Pelton dengan 3 Turbin Francis dengan putaran rendah
120 – 220 220 – 350
adalah
kerugian
gesekan sepanjang aliran (pipa). Besarnya faktor gesekan tergantung
nozzle 80 – 120
mayor
pada : a.
Kecepatan aliran fluida dalam pipa (V).
Putaran Francis dengan putaran normal
b.
Diameter pipa (D).
Turbin Francis dengan
c.
Massa density (ρ).
d.
Viskositas kinematik (v).
e.
Faktor kekasaran suatu bahan (ε). Pada
besaran-besaran
yang
disusun
diukur dari rem prony dengan cara mengukur torsi pada poros. Putaran poros akan menimbulkan torsi
dalam satu cara untuk membuatnya tanpa
yang diukur melalui gaya yang dihasilkan
dimensi diantaranya : 1.
Bilangan Reynold (V. D. / v).
pada titik terluar poros. Gaya ini terbaca
2.
Faktor kekasaran (ε / D).
sebagai beban (load).
[5 ]
Untuk mengetahui faktor gesekan pada aliran laminer, dapat digunakan rumus :
64 F= Re
2.4.6
Perhitungan Efisiensi Turbin
(ηt )
Efisiensi turbin adalah perbandingan antara daya yang dihasilkan pada poros turbin
2.4.3 Kerugian Minor (Head Loss Minor)
(hLm ) :
(N ) dengan daya yang diberikan oleh ). Efisiensi turbin menyatakan fluida (N shaft
Kerugian minor adalah kerugian gesekan
fluida
kemampuan turbin untuk mengubah energi
yang disebabkan oleh:: a.
Katup
fluida menjadi energi yang berguna pada
b.
Belokan.
poros turbin. Dirumuskan
c.
Pembesaran mendadak.
d.
Pengecilan mendadak.
e.
Pembesaran perlahan.
BAB III INSTALASI TURBIN PELTON
f.
Pembesaran tiba-tiba.
3.1
ηt =
2.4.4 Perhitumgan Daya Fluida / Air (WHP)
[5 ]
BHP × 100% WHP
Proses Instalasi Dalam bab ini menjelaskan tentang
Water Horse Power (WHP) adalah daya
proses instalasi turbin pelton berskala mikro
indikatif yang diberikan oleh fluida kepada
pada pembuatan instalasi uji laboratorium,
sudu-sudu turbin. WHP merupakan energi yang
dimana proses dari awal sampai turbin dapat
dimiliki oleh air dalam bentuk velocity head
berputar dimulai dari bekerjanya pompa yang
(head tirbin) yang nantinya akan diubah
menghasilkan daya putar yang kemudian
menjadi energi poros.
menghisap air dari bak penampungan yang
⋅
⋅
Nth, fluida = γ ⋅ Q.Hth = ρ.g.Q.Hth = m.g.Hth (Watt)
WHP =
ρ .g .Qact .H t 746
(hp)
2.4.5 Perhitungan Daya Poros (BHP) Brake Horse Power (BHP) adalah merupakan daya efektif yang diterima oleh poros turbin dari fluida yang melalui sudu-sudu turbin. BHP
dialirkan melalui pipa-pipa sehingga air tersebut
menyemprotkan
sehingga
turbin
dapat
kearah
turbin
berputar.
Untuk
mendapatkan putaran rpm pada turbin yang berbeda regulator
dapat
diatur
dimana
200,220,240 volt.
melalui
tegangannya
tegangan adalah
3.4 Metode Pengujian Metode
pengujian
dibuat
untuk
mempermudah dalam melakukan pengujian pada instalasi turbin Pelton. Pengujian yang dilakukan termasuk pengujian eksperimen karena alat uji yang dirancang dan dibuat sendiri
dengan
membandingkan
dimensi
komponen yang sudah ada. Didalam metode pengujian terdapat beberapa prosedur yang harus diperhatikan, prosedur tersebut yaitu :
Gambar 3.1 Instalasi Turbin Pelton
a. 3.2
dan alat ukur.
Perencanaan b.
Dalam proses perencanaan dimaksudkan untuk
Prosedur persiapan alat uji
membandingkan
seberapa
Prosedur
pelaksanaan
pengujian.
besar
c.
Prosedur selesai pengujian.
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada turbin dari data-data rancangan yang telah
3.4.1 Prosedur Persiapan Alat uji Dan Alat ukur
dibuat. Pada proses perencanaan terdapat 2 langkah
yang
perencanaan
harus
dengan
dilakukan
menggambar
yaitu berikut
Prosedur persiapan alat uji dan alat ukur dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain yaitu : 1.
dimensinya dan perencanaan dengan matematis
instalasi turbin pelton.
3.3 Proses Pengaliran Air Pada
proses
instalasi
2. pembuatan
Persiapan alat uji, yaitu
uji
Persiapan alat ukur, seperti : regulator,
manometer,
laboratorium, dimana untuk mengalirkan air
tachometer, neraca untuk
sangat membutuhkan suatu alat yang mampu
mengukur beban dan air
mengalirkan air dimana alat tersebut adalah
untuk
pompa sentrifugal. Pompa tersebut digunakan
Spesifikasi alat ukur adalah
untuk menghisap atau memompakan air dari
sebagai berikut :
bak penampung dengan temperature 25ºC,
a.
mengisi
reservoir.
Pompa
selanjutnya air yang telah di pompa akan
Untuk menganalisa saya mengunakan
mengalir melalui pipa menuju nozel yang
dua pompa sentrifugal yang berbeda dan
kemudian nozel tersebut menyemprotkan air ke
dengan spesifikasi yang berbeda pula, adalah
turbin sehingga turbin tersebut berputar dan
sebagai berikut :
airnya kembali ke bak penampungan.
d. Multimeter Multimeter menampilkan
arus
digunakan (I)
yang
untuk mengalir,
besarnya Voltage (V) serta hambatan (Ω).
Gambar 3.3 Pompa Sentrifugal b. Pressure Gauge Pressure Gauge yang digunakan adalah pressure gauge air, yaitu yang berguna untuk mengukur tekanan pada discharge pompa. Tipe alat ini adalah Union. Dimana terdapat dua
Gambar 3.6 Multimeter
satuan, yaitu dalam skala Kg/cm² yang berkisar antara 0 – 10 dan psi berkisar antara0 -150.
e.
Tachometer Tachometer adalah suatu alat yang
digunakan sebagai alat untuk mengukur putaran motor pada pompa.
Gambar 3.4 Pressure Gauge
c.
Regulator Regulator yang digunakan adalah sebuah
regulator TD GC 2 - 0,5
kVA VoltageGambar 3.7 Tachometer
Regulator. Besar tegangan yang dapat diatur antara 0 – 300 Volt pada tegangan AC. Dengan alatini kita dapat mengatur besarnya tegangan,
f.
Nozel Nozel digunakan untuk memutarkan
arus serta putaran motor pompa sentrifugal.
turbin. Dimana nozel tersebut terbuat dari resin dan hardener yang dicetak dimana sebagai media cetaknya adalah besi yang dibubut berbentuk tirus dengan dua diameter yang
berbeda
yaitu
ujung
nozel
berdiameter 3 mm dan 5 mm.ampungan. Gambar 3.5 Regulator
yang
c.
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA
d.
DATA 4.1
Load (beban), P = 0,23 kg
Pembahasan Dalam parameter-parameter yang diukur
dan dihitung dalam pengujian ini adalah Debit (Q), putaran turbin (n), Head Turbin (Ht), Water Horse Power (WHP), Brake Horse
Hubungan antara x dan y adalah :
Power (BHP), dan Efisiensi (η).
L x = H ( H − y)
Dimana untuk membangkitkan tinggi terjun dan debit aliran dipakai sebuah pompa
ditulis : x =
sentrifugal yang digerakan dengan motor listrik dengan spesifikasi sebagai berikut : 1.
Kapasitas aliran = 45 L/min
2.
Suction head = 9 m
3.
Total head max = 30 m
4.
Putaran =2800 rpm
5.
Daya = 200 watt Pada pengujian ini dilakukan dengan
memvariasikan putaran turbin (n), Head dan
atau dapat
L( H − y ) H
maka luas penampang dengan pendekatan diferensial diatas adalah:
dA = xdy atau dapat ditulis:
dA =
L( H − y ) dy H
bukaan nozzle yang berbeda-beda yaitu 90º,60º dan 45º. Bukaan nozzle hanya 3 variasi karena Kapasitas teoritis
untuk mendapatkan keluaran fluida yang tidak menyebar sehingga mendapatkan putaran sudu
dirumuskan
sebagai :
yang maksimal.
dQt = VdA
4.2
Kecepatan V diperoleh dari
Perhitungan Data Pengujian Untuk menghitung data yang sudah
ada digunakan rumus yang telah dikembangkan
persamaan energi untuk control volume diatas:
dalam subbab 2.4.1 Pengolahan data berikut ini adalah pada bukaan 45º dengan sudu nozzle 3mm dengan putaran turbin 900 rpm diperoleh data sebagai berikut : a.
γ
+
V12 p V2 + z1 = 2 + 2 z 2 2g γ 2g
Discharge Pressure, Untuk nozzle berdiameter 3mm, pd = 3,0 kg/cm² =
Asumsi-asumsi:
30 mka sedangkan untuk nozzle
penurunan permukaan reservoir dianggap
berdiameter 5mm, pd = 2,0 kg/cm² =
kecil sekali)
20 mka. b.
p1
Indikator Kapasitas, h = 0,04 m
(kecepatan
p1 = p 2 = p atm
sehingga didapat :
V2 = 2 g ( z 2 − z1 ) = 2 gy dQt = VdA = (2 gy )1 / 2 . Qt =∫0H(2gy)1/2 Qt = 2g
Re = =
L( H − y ) dy H
999kg / m3 .0,10m / det .0,0254m 8,93.10− 4 s / m 2
L(H−y) L dy=(2g)1/2 ∫0H y1/2(H−y)dy H H
L ⎡2 5 / 2 2 5 / 2 ⎤ 4 H − H ⎥= 2g.L.H3/ 2 H ⎢⎣3 5 15 ⎦
ρ .V .D μ
= 284 ,15 (laminer)
3.
Dari hubungan geometris V-notch wear
Faktor Gesekan (f) Untuk mengetahui faktor gesekan pada
didapat :
suatu pipa, maka berdasarkan jenis aliran yang dihasilkan pada bilangan reynold
L ⎛1 ⎞ , maka : tan ⎜ θ ⎟ = tan 45 0 = 2H ⎝2 ⎠
adalah
jenis
aliran
=
L = 2H
64 Re
64 284,15
= 0,22 4.
4 Qt = 2 g (2 H ) H 3 / 2 15 jadi : 8 Qt = 2 g H 5 / 2 .(m 3 / s ) 15
Qact = Cd .Qt
Cd = Koefisien of
discharge = 0,58 (Street, 1983 )
Qact = 0,58 x
5.
3
= 0,000213 m / s
Bilangan Reynold (Re)
Head Loss Pada Pipa (hl pipa )
hl pipa = f . =
Kapasitas actual (Qact )
= 1,37 (0,04) exp 2,5
Head Dinamik (V²/2g)
V2 4.Qact 4.(0,000213m3 / s) = = = 0,021m 2 g 2.π .g.D pipa 2.3,14.9,81.0,0254
8 2 x9,81 = 1,37 15
(Qact ) = 1,37 (h) exp 2,5
2.
sehingga
digunakan rumus sebagai berikut :
f =
1.
laminer
L V2 . D 2g
0,22.
0,75 0,021 . 0,0254 2.9,81
= 0,032 m 6.
Head
Loss
(hl elbow )
Pada
Elbow/Belokan
hlelbow = f .
Le V 2 . D 2g
,dimana Le/D yaitu
panjangekivalen = 30
(standart elbow 90º,
Fox and Mc Donald, 5
th
Ed, 1998)
BHP = =
0,23kg.9,81m / s 2 .0,075m.2.3,14.1240 60.746
[5 ]
= 0,23kg .9,81m / s = 2,2563kg .m / s ,
= 0,000445 m ,n = 3 (Jumlah elbow)
= 0,075m.2.3,14.1240rpm = 584,04m / menit
2
2.9,81
hl total = hl pipa + hlelb = 0,032 + 0,000445
=
2,2563 N .584,04m / s 746
=
1317,76 N .m / s 1317,76 J / s = 746 746
= 0,0324 m Head Ketinggian ∆z = z²-z¹
=
= 75 cm – 8,5 cm = 665 cm = 0,665 m
11. Efisiensi Turbin (η )
= 20 mka + 0,021 m – (0,032 m +
η=
0,000445 m) = 20,84 m
=
Water Horse Power (WHP)
WHP =
1317.76Watt 746
= 0,0294 HP
Head Turbin
Ht = Pd + V12 / 2 g − (hl pipa + hlelb )
9.
2
2,2563kg.m / s 2 .584,04m / mnt = 60.746
- Head Loss Total (hl t )
8.
L = 0,075 m
(0,021)2 .3
= 0,22.(30).
7.
P.g .l.2.π .n 60.746
ρ .g .Qact .Ht
BHP x100% WHP
0,0294 x100% = 50,42 % 0,0583
BAB V KESIMPULAN
746
999kg/ m3.(9,81m3 / s).(0,000213 m3 / s).(20,84m) = 746
5.1
Kesimpulan Setelah
menganalisa
dan
mengumpulkan data-data dari pengukuran
= 999kg / m .9,81m / s = 9800,19kg / m s
yang
= 0,000213m s.20,84m = 0,0044389m / s
pembahasan dan perhitungan dari data-data
3
2
3
2 2 4
m4 / s 43,50kg.m2 / s3 9800 ,19kg/ m2s2.0,0044389 = = 746 746 43,50N .m / s 43,50J / s 43,50Watt = = = 746 746 746 = 0,0583 HP 10. Brake Horse Power (BHP)
kemudian
diteruskan
dengan
hasil pengukuran maka penguji mendapatkan beberapa kesimpulan yaitu : •
Hasil perhitungan dari analisa turbin pelton yang jauh dibawah dari yang direncanakan. kemungkinan
Ada yang
beberapa menyebabkan
hasil perhitungan tidak sesuai dengan
yang direncanakan pada penelitian yang meliputi : 1.
Spesifikasi
pompa
sentrifugal
yang
digunakan untuk membangkitkan tinggi terjun dan debit aliran teryata tidak mencukupi untuk tinggi terjun dan debit yang dibutuhkan pada instalasi turbin pelton. 2.
Rendahnya keakuratan dalam pembacaan alat ukur.
3.
Nilai-nilai kerugian sepanjang aliran fluida cukup besar. Kerugian-kerugian tersebut terjadi pada pipa, belokan, dan nozel sehingga head turbin yang dihasilkan tidak maksimal. Sesuai dari hasil kesimpulan yang didapat
maka dapat disadari bahwa hasil penelitian instalasi
turbin
pelton
ini
belum
dapat
digunakan sebagai standar kinerja dari turbin pelton, oleh karena itu memerlukan perbaikanperbaikan dalam pembuatan dan penelitian lanjutan sehingga kinerja turbin pelton menjadi lebih baik dan lebih akurat untuk mendapatkan nilai sesuai dengan standar yang ada.