Jurnal CIVILLa
ISSN No. 2503 - 2399
Vol 1 No 1 Maret 2016
ANALISA SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DESA TUGU KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN AgungTriwijaya1), Dwi Kartika Sari2) 1) 2)
Jurusan Teknik Sipil FakultasTeknik Universitas Islam Lamongan, Dosen FakultasTeknik Prodi Sipil Universitas Islam Lamongan, email :
[email protected].
ABSTRAK Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagimanusia sehingga menjadi hal yang wajar jika sektor air bersih mendapat prioritas dalam penanganan dan pemenuhannya. HIPAM sebagai pengelola air bersih seharusnya mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan sistem pengolahan dan sistem jaringan perpipaan yang ada, HIPAM diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat baik secara kuantitas, kualitas dan kontinuitas. Metode yang digunakan adalah dengan menganalisa sistem distribusi terhadap keandalan (reliability), kelentingan (resiliency) dan kerawanan (vulnerability), dan kepuasan pelanggan dianalisa dengan penyebaran kuesioner terhadap pelanggan HIPAM, sedangkan analisis tekanan dan kontinuitas dilakukan dengan pencatatan tekanan dan meter air dilapangan yang hasil pengukuran dibandingkan dengan analisa teoritis dan program Loop sebagai kontrol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem distribusi air bersih, yang dikelola oleh HIPAM desa Tugu kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan dengan menganalisisa sistem distribusi dalam memenuhi kebutuhan sehari - hari pelanggan meliputi debit, tekanan, kontinuitasPada HIPAM desa Tugu dibagi menjadi 3 bagian HIPAM kelompok 1,2 dan 3. Berdasarkan program Loop tekanan terendah kelompok 1 adalah 2.29 m dan tertinggi 6.14 m. Kelompok 2 tekanan terendah adalah 8.60 m dan tertinggi 8.84 m. Dan kelompok 3 tekanan terendah adalah -1.06 m dan tertinggi 0.97 m. Untuk pengaliran air bersih masih dilakukan secara bergilir antara 1, 2 dan 3 hari sekali dan pada jam – jam tertentu.Dari hasil penelitian ini bahwa sistem distribusi air bersih desa Tugu Kecamatan Mantup kabupaten Lamongan belum memenuhi standar secara kuantitas dan kontinuitas. Kata Kunci :Sistem,Distribusi,Air Bersih, HIPAM I. Pendahuluan LatarBelakang Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia; tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi. Tubuh manusia 65%-nya terdiri atas air.Pada saat ini, pertumbuhan penduduk Indonesia sudah mencapai angka yang cukup besar. Air tanah merupakan salah satu sumber air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Air tanah mempunyai berbagai keunggulan dibanding air permukaan sebagai sumber air bersih, antara lain kualitasnya lebih baik. Namun di samping itu air tanah adalah sumber air yang terbatas, di mana pengambilannya harus dibatasi, karena dengan pengambilan yang terusmenerus dikhawatirkan akan terjadi penurunan muka air tanah Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, jumlah kebutuhan hidup yang harus dipenuhi juga semakin besar. Salah satu kebutuhan hidup yang utama yaitu kebutuhan akan air bersih.Saat ini di desa Tugu kecamatan Mantup kabupaten Lamongan.Masyarakat setempat telah mendirikan sistem distribusi air bersih yang baik, dan sehat. Sehingga dapat dirasakan oleh seluruh warga desa setempat yang dananya dari hasil swadaya masyrakat dan dari pemerintah kabupaten lamongan.Dalam pelaksanannya, sistem penyediaan air 2. Apakah HIPAM desa Tugu telah memberikan pelayanan hasil kerja yang optimal dalam memenuhi kebutuhan air bersih.yang dalam penelitian ini adalah warga pengguna HIPAM di Desa Tugu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan.
bersih di desa Tugu kecamatan Mantup berjalan dengan lancar.
belum dapat
Maksud Dan TujuanPenelitian 1. Mengidentifikasi pola pemakaian air bersih masyarakat. 2. Mengevaluasi kinerja sistem penyediaan air bersih 3. Menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh/persyaratan yang harus terpenuhi agar suatu sistem distribusi air bersih dapat berjalan 4. Menganalisa dan kuantitas air bersih yang dihasilkan oleh HIPAM, dibandingkan dengan besarnya kebutuhan air bersih masyarakat di lingkungan desa Tugu. RuangLingkup 1. Analisa sistem distribusi air bersih yang meliputi : Keandalan, kelentingan dan kerawanan 2. Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi berjalannya suatu sistem jaringan distribusi air minum, yang meliputi pasokan air di jaringan pipa distribusi air bersih. Rumusan Masalah 1. Apakah kinerja sistem distribusi air bersih HIPAM telah memenuhi kebutuhan masyarakat desa Tugu. 3. Apakah Faktor – factor yang mempengaruhi sistem distribusi air bersih. BatasanMasalah 1. Penelitian terbatas pada sistem jaringan distribusi air bersih di Desa Tugu.
1
Jurnal CIVILLa
Vol 1 No 1 Maret 2016
2. Besarnya jumlah air yang tercatat pada meter air pelanggan, diasumsikan merupakan kemampuan layanan sistem distribusi air bersih pada para warga. 3. Tingkat kepuasan pelanggan yang dimaksud pada penelitian ini yaitu mengenai kepuasan terhadap pasokan air bersih oleh HIPAM di Desa Tugu Kecamatan Mantup yang meliputi kuantitas dan kontinuitas. 4. Kuantitas air bersih yang dimaksud yaitu terpenuhinya kebutuhan setiap pelanggan. 5. Kontinuitas aliran air bersih yang dimaksud adalah tercukupinya pasokan air bersih sesuai dengan kebutuhan pelanggan. II.
Metodologi Penelitian Jenis Penelitian Penelitian tentang analisa kinerja jaringan dan tingkat kepuasan pelanggan pada sistem distribusi air bersih HIPAM desa Tugu kecamatan Mantup kabupaten Lamongan ini termasuk jenis penelitian survei. Pendekatan Studi Pendekatan studi yang pada umumnya digunakan dalam penelitian adalah pendekatan evaluative,yaitu dalam penelitian ini adalah untuk melihat seberapa baik kinerja jaringan distribusi HIPAM dalam melayani pelanggan masyarakat desa Tugu, serta seberapa tinggi tingkat kepuasan pelanggan terhadap sistem distribusi air bersih yang selama ini berjalan.
Teknik Pengumpulan Data - Survei Primer a) Pengamatan lapangan b) Pembuatan dan Pengisian Kuesioner. - Survei Sekunder Tujuan dari survei ini adalah untuk mendapatkan datadata instansional yang selanjutnya akan diolah dengan alat analisis yang telah tersedia. Sampling Penelitian - Teknik Sampling Teknik sampling ini digunakan karena populasi penduduk terdiri dari beberapa jalan perumahan yang mempunyai luas wilayah yang berbeda-beda, dan jumlah penduduk yang berbeda pada setiap lokasi. - Ukuran / Jumlah Sampel a) Responden untuk mengetahui Tingkat Kinerja Jaringan Distribusi Air Bersih oleh HIPAM desa Tugu kecamatan Mantup kabupaten Lamongan. b) Responden untuk analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Kinerja Jaringan Distribusi Air Bersih oleh HIPAM desa Tugu kecamatan Mantup kabupaten Lamongan. n=
……………………………….(3.1)
Keterangan : n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi e = nilai kritis (batas ketelitian) : 10%
ISSN No. 2503 - 2399 Teknik Pengolahan dan Penyajian Data 1) Tabulasi Data 2) Data Naratif sebagai Data Kualitatif Prosedur Penelitian 1) Melakukan pengecekan terhadap data-data yang telah diperoleh, yaitu data topografi, data jaringan, data inflow, data debit, data tekanan air, data kontinuitas aliran, data kualitas air, serta karakteristik pemakaian air. 2) Melakukan analisa kinerja (performance) layanan jaringan air bersih berdasarkan data debit bulanan pada rumah-rumah yang dijadikan sampel (responden untuk analisa kinerja = 12 sambungan rumah) minimal satu tahun, untuk dapat mengetahui tingkat keandalan (reliability), kelentingan (resiliency), serta kerawanan (vulnerability) jaringan sistem distribusi tersebut. 3) Melakukan simulasi pengoperasian jaringan air bersih menggunakan program LOOP 2.0 berdasarkan data yang telah diperoleh,yaitu kondisi konfigurasi jaringan dan topografi, dengan input data yang meliputi data fisik jaringan, interkoneksi jaringan, sumber-sumber air, serta aksesoris jaringan pipa. Input data terdiri dari : a) Tabel Pipa b) Tabel Titik (node) c) Tabel Inflow d) Tabel Liku – Liku Karakteristik Pompa. Metode Penelitian Lapangan a. Data sumber, dan fluktuasinya, serta kapasitas produksi b. Data jalur pipa transmisi ke reservoir, serta data jalur pipa distribusi dari reservoir ke pelanggan c. Data batas wilayah daerah pelayanan d. Data jumlah pelanggan dan jenis pelanggan e. Data pemakaian air pelanggan HIPAM menurut kategori pelanggan f. Data sekunder diperoleh dari data HIPAM, sedangkan data primer dari pengukuran langsung di lapangan. Kerangka Pemikiran Pada penelit Karena sebagai pengguna jasa, pelanggan / konsumen dapat memberikan penilaian melalui persepsi dan harapan, yang nantinya akan dapat memberikan suatu penilaian terhadap keberhasilan suatu sistem jaringan distribusi air bersih.ini, faktorfaktor pertimbangan yang telah disebutkan pada paragraf-paragraf sebelumnya, yang mempengaruhi kinerja sistem jaringan distribusi air bersih, akan dijadikan parameter penelitian, yang akan dikaji lebih lanjut, sehingga akan dapat memberikan masukan kepada pihak penyedialayanan air bersih, yang dalam hal ini adalah HIPAM Desa Tugu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan. Adapun diagram alir dari kerangka pemikiran dan tahapan kegiatan adalah sebagai berikut:
2
Jurnal CIVILLa
ISSN No. 2503 - 2399
Vol 1 No 1 Maret 2016
Pengumpulan Data
Primer
IndeksKepuasan Pelanggan
Parameter Kinerja Jaringan
Analisa Data
Sekunder
Perencanaan Debit Tekanan
Analisa Jaringan teoritis dengan Loop
SistemJaringan Distribusi
Demografi Penduduk
Kinerja HIPAM
Kebutuhan Air BersihStanda r Kesimpulan
Gambar 1 Diagram Alir Tahapan Kegiatan
III. Penelitian Data Dan Pembahasan Kondisi Geografis - Sebelah Utara : Desa Dumpi Agung. Kecamatan Kembangbahu - Sebelah Selatan : Desa Mantup, Kecamatan Mantup - Sebelah Timur : Desa Sumber Agung, Kecamatan Mantup - Sebelah Barat : Desa Sumberbendo, Kecamatan Mantup Kondisi Demografis Dari data yang dihitung pada bulan April 2013 Jumlah penduduk sebesar 2.024,terdiri dari laki – laki 939 dan perempuan 1.085 Klimatologi Iklim pada desa Tugu Kecamatan Mantup kurang lebih adalah sama dengan iklim kota Lamongan pada umumnya, yang memiliki iklim tropis dengan temperatur yang berkisar antara 30,4oC – 33,7oC. Temperatur tertinggi umumnya terjadi pada bulan September dan temperatur terendah terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Curah hujan rata-rata tahunan untuk Kota Lamongan adalah 684,75 mm, dan hari hujan rata-rata adalah 128 hari/tahun. Jumlah Pelanggan Berdasarkan kategori pelanggan, pelanggan HIPAM desa Tugu dibagi menjadi sembilan kategori pelanggan yang meliputi : rumah tangga, rumah tangga niaga, lembaga pendidikan, masjid dan musolla. Pada wilayah pelayanan HIPAM kelompok 3 terdapat jumlah pelanggan sebesar 82 KK. Sedangkan untuk Wilayah Kelompok 2 sendiri adalah terdapat 51 KK. Dan Kelompok 1 adalah 125 KK Berdasarkan jumlah Kepala keluarga desa Tugu kecamatan Mantup kabupaten
Lamongan yang berjumlah 2.024 jiwa, dengan 543 KK, maka tingkat pelayanan HIPAM mencapai 40%. Sistem Distribusi 1. Hipam Kelompok 1 :Sumber air bakunya dari air sumur bor di pompa kemudian ditampung di dalam tandon. Kemudian dari tandon dialirkan ke konsumen dengan cara sistem grafitasi. 2. Hipam Kelompok 2 :Sumber air bakunya dari air telaga di pompa kemudian ditampung di dalam tandon. Kemudian dari tandon dialirkan ke konsumen dengan cara sistem grafitasi. 3. Hipam Kelompok 3 :Sumber air bakunya dari air telaga di pompa kemudian ditampung di dalam tandon. Kemudian dari tandon dialirkan ke konsumen dengan cara sistem grafitasi Jumlah Anggota Keluarga Banyaknya anggota keluarga dalam satu rumah, berdasarkan pada hasil survei menunjukkan bahwa satu rumah terdiri dari 3 – 4 orang anggota keluarga ada memiliki 5 -6 orang anggota keluarga, serta memiliki 7 – 8 orang anggota keluarga berikut tabel penjelasanya. Tabel 1. Anggota KK pelanggan HIPAM kelompok 1 Anggota keluarga 3 – 4 orang 5 – 6 orang 7 – 8 orang total
frequensi
Persentasi % 35
79 21 135
26 58 16 100
3
Jurnal CIVILLa
ISSN No. 2503 - 2399
Vol 1 No 1 Maret 2016
Tabel 2. Anggota KK pelanggan HIPAM kelompok 2 Anggota frequensi Persentasi % keluarga 3 – 4 orang 8 16 5 – 6 orang 31 61 7 – 8 orang 12 23 total 51 100 Tabel 3. Anggota KK pelanggan HIPAM kelompok 3 Anggota keluarga frequensi Persentasi % 3 – 4 orang 19 23 5 – 6 orang 55 67 7 – 8 orang 8 10 total 82 100 Analisa Kebutuhan air bersih - Analisa Jumlah Kebutuhan Domestik Tabel 4. Konsumsi Air Berdasarkan Kategori Kota Kategori Kota Jumlah Konsumsi Orang Penduduk (lt/org/hr) (orang) Metropolitan >1.000.000 210 Besar 500.000 – 170 1.000.000 Sedang 100.000 150 500.000 Kecil 20.000 – 90 100.000 Dari data Kimpraswil maka jumlah pengguna air bersih tiap kolompok diasumsikan 80 lt/hr antara lain adalah : 1. Kelompok 1 Kebutuhan air bersih Domestik = Jumlah Pelanggan × 80 lt/org/hr = 683 × 80= 54.640 lt/hr = 0,6324 lt/dt 2. Kelompok 2 Kebutuhan air bersih Domestik = Jumlah Pelanggan × 80 lt/org/hr = 269 × 80 = 21.520 lt/hr = 0,2490 lt/dt 3. Kelompok 3 Kebutuhan air bersih Domestik = Jumlah Pelanggan × 80 lt/org/hr = 432 × 80 = 34.560 lt/hr = 0,4 lt/dt Jadi total kebutuhan air domestik = 0,6324 + 0,2490 + 0,4 = 1,2814 lt/dt Analisa Kebutuhan Non Domestik 1. Kelompok 1 Kebutuhan air bersih non domestik = 20 % × Kebutuhan domestik = 0,2 × 0,6324 = 0,12648 lt/dt 2. Kelompok 2 Kebutuhan air bersih non domestik = 20 % × Kebutuhan domestik = 0,2 × 0,2490 = 0,0498 lt/dt
3. Kelompok 3 Kebutuhan air bersih non domestik = 20 % × kebutuhan domestik = 0,2 × 0,4 = 0,08 lt/dt Jadi total air non domestik = 0,12648 + 0,0498+0,08 = 0,25628 lt/dt
IV. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Setelah melakukan perhitungan kebutuhan air secara seksama, debit yang digunakan dalam sehari untuk setiap kelompok adalah : Kelompok 1 konsumsi kebutuhan air sebanyak :0,6324 lt/dt atau 54.639 lt/hr. Sedangkan kapasitas pompa hanya mampu memenuhi sebanyak 48.960 lt/hr Kelompok 2 konsumsi kebutuhan air sebanyak :0,2490 lt/dt atau 21.513 lt/hr. Sedangkan kapasitas pompa hanya mampu memenuhi sebanyak 86.400 lt/hr. Kelompok 3 konsumsi kebutuhan air sebanyak :0,4 lt/dt atau 34.560 lt/hr. 2. Sedangkan kapasitas pompa hanya mampu memenuhi sebanyak 28.800lt/hr Untuk ukuran dan volume tandon pada setiap kelompok masih kurang dengan perhitungan sebagai berikut: Tandon kelompok 1 Jumlah kebutuhan air sebanyak 54.639 lt/hr Sedangkan volume tando hanya mampu menampung air sebanyak 15 m3 atau hanya 15.000 lt air. Tandon kelompok 2 Jumlah kebutuhan air sebanyak 21.513 lt/hr. Sedangkan volume tando hanya mampu menampung air sebanyak 10.400 lt air. Tandon kelompok 3 Jumlah kebutuhan air sebanyak 34.560 lt/hr. Sedangkan volume tando hanya mampu menampung air sebanyak 19 m3 atau 19.000 lt air. SARAN 1. Perlu ada penambahan tinggi tekan pada masing – masing kelompok agar mampu untuk mengalirkan air sampai ke jaringan yang terjauh, dengan penambahan pompa sebesar 200 watt dengan daya dorong maximum 7 M, yang diletakkan setelah reservoir. 2. Untuk kelompok 1 dan 3 perlu menambah Menambah daya pompa masing - masing sebesar 7.000 lt/hr untuk menyuplai air ke reservoir/tandon agar debit air mencukupi pelanggan. DAFTAR PUSTAKA Lewis A Rossman,2000,Loop 2 User manual, National Risk Management Laboratory U.S Enviromental Protection Agency.
4
Jurnal CIVILLa
Vol 1 No 1 Maret 2016
Modul Pelatihan “Water Quality Analysis”, Gambaran Umum Pengolahan Air Sugiyono, 2003, Statistika untuk Penelitian Sutrisno, Totok dkk, 2004, Teknologi Penyediaan Air Bersih, Jakarta, Rineka Cipta.
ISSN No. 2503 - 2399 Syahri, Alhusin, 2000, Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama Tjipto, Fandi. 2003, Prinsip – prinsip total quality service, Yogyakarta, Beta offset Triatmojo, Bambang ,1997,Hidrolika II,Yogyakarta,Beta offset.
5