Analisa Risiko Investasi Penambahan Jalur Produksi di PT. XYZ dengan Metoda Capital Budgeting
BAB I PENDAHULUAN
I.1
Asal Masalah
PT. XYZ dikenal sebagai salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods di bidang Industri makanan, dan jenis produknya adalah biskuit. Persaingan yang terjadi di dalam industri ini berlangsung sangat ketat. Di Indonesia, PT. XYZ mendapat persaingan diantaranya dari: Khong Guan, Mayora, Interbis Sejahtera, Universal Indofood, Garuda Food, dan banyak perusahaan sejenis lainnya yang beroperasi di Indonesia termasuk industri rumah tangga. Secara keseluruhan tak kurang dari 200 produsen biskuit yang bertarung di Indonesia.1
Persaingan ini akan semakin menajam dengan hadirnya produk dari negeri lain terutama China dan Malaysia yang menjadi subcontractor dari perusahaan pesaing lokal, dan menjadi ancaman terbesar bagi PT. XYZ. Dari gambar berikut dapat dilihat persaingan dari sisi volume dan nilai (value) diantara sesama produsen biskuit.
Volume and Value Share to Biscuit
Val Share
Vol Share 25.2
24.7
21.7
19
18.7 17.7 15.8
18.8
11.7 10.9 9.9 9.8
10
10.7 9.7
8 .7
13.3
11.9 9 .5
11.7 7.7
9 .8 9.4 8
11.9 9.3
8.3
FM 04
AM 04
JJ 04
AS 04
ON 04
6.9
6.5
DJ 05
Universal Indofood Danone Biscuit Mayora
FM 05
AM 05
JJ 05
AS 05
10.49.9 8.1
10.6
ON 05
7 .2
7.6
7.2
7 .9
DJ 06
FM 06
6Apr
Interbis Sejahtera Khong Guan
10.2 9.3 9.6
9.7
5.7
5.4 5.2
DJ 04
FM AM 04 04
15.8 14.9 15
JJ 04
4 4.7 3.8
AS 04
ON 04
DJ 05
Universal Indofood Danone Biscuit Mayora Source : Nielsen National Grocery 50% SD Vol and Value Share to Total Biscuit
9.3
8.7
5.7 4.7
5.1
FM AM 05 05
JJ 05
AS 05
8.3 8.58.1
4.5 4.3 4 4.9
3.7
ON 05
17
13.814.2
13.1 11.4
11.3 9 .4 8.7
6.9
17.9
16.8
15.1 15.4
13.3
DJ 04
26.1
24.8
21.7
DJ 06
FM 606 Apr
Interbis Sejahtera Khong Guan
Gambar 1.1 Volume dan Value Share Biskuit 1
http://www.swa.co.id/swamajalah/artikellain/details.php?cid=1&id=727&pageNum=2
1
Analisa Risiko Investasi Penambahan Jalur Produksi di PT. XYZ dengan Metoda Capital Budgeting
Masing-masing perusahaan berusaha untuk meningkatkan pertumbuhannya setiap tahun. Target ini hanya bisa dicapai jika ada investasi baru atau ekspansi, baik untuk peningkatan kapasitas ataupun perluasan produksi.2
I.2
Profil Perusahaan PT XYZ
I.2.1
Sejarah Perusahaan
Perusahaan ini didirikan di Indonesia pada tanggal 24 September 1994 dengan modal awal sebesar US$ 16,000,000.00. Pemegang sahamnya adalah 51% dimiliki oleh PT. XYZ dan 49% oleh PT. ABC sebagai mitra lokal. Pada tahun 1995 PT. XYZ bekerja sama dengan PT. ABC, dan memulai produksinya dengan masa percobaan atau dikenal dengan istilah Trial Production di lokasi pabrik yang ditempatinya sekarang, yaitu di Karawang. Setelah berjalan berapa tahun, maka pada tahun 1998 PT. XYZ memisahkan kerjasamanya dengan PT. ABC , sehingga kepemilikannya berubah menjadi PMA murni. Pada mulanya perusahaan ini beroperasi dengan 2 jalur produksi, kemudian melakukan penambahan menjadi 3 jalur produksi di tahun 2002 dan 4 jalur produksi di tahun 2006.
I.2.2
Visi, Misi, Strategi, dan Tujuan Perusahaan
Visi Perusahaan: Menjadi perusahaan biskuit terkemuka di Indonesia dengan mencapai, •
Penjualan bersih,
•
Laba hasil operasi,
•
Operating Free Cash Flow,
melalui partisipasi dari seluruh departemen.
Misi Perusahaan: Memproduksi biskuit yang aman dikonsumsi, bermutu tinggi, bergizi, halal, 2
http://www.perpustakaan.bappenas.go.id , 2007
2
Analisa Risiko Investasi Penambahan Jalur Produksi di PT. XYZ dengan Metoda Capital Budgeting
sesuai persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku, dapat dijangkau semua golongan masyarakat dengan menerapkan GMP (Good Manufacturing Practices), dan melakukan inovasi secara terus menerus serta perbaikan berkelanjutan dalam segala aspek.
Strategi Perusahaan Strategi yang dijalankan untuk dapat mencapai visi dan menjalankan misi perusahaan adalah: 1.
Memproduksi biskuit bernutrisi yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat (affordable).
2.
Distribusi yang seimbang secara geografis, sehingga dapat menembus penetrasi pasar yang merata di seluruh Indonesia, dan memastikan bahwa produk PT. XYZ mudah didapatkan di seluruh tempat, dimana orang tinggal, berpergian, bekerja, dan bermain.
3.
Melakukan riset pasar secara periodik sehingga dapat mengetahui perkembangan keinginan konsumen, selanjutnya melakukan inovasi produk untuk mengembangkan produk yang sesuai dengan minat konsumen.
4.
Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia secara berkelanjutan.
5.
Melakukan penghematan (cost saving) di berbagai bidang tanpa mengabaikan mutu yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan.
6.
Melakukan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dan meningkatkan efisiensi dalam produksi.
Tujuan Perusahaan PT. XYZ memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam dalam lima tahun mendatang ini melalui proyeksi pertumbuhan pasar, yaitu meningkatkan pangsa pasar menjadi 25%.
3
Analisa Risiko Investasi Penambahan Jalur Produksi di PT. XYZ dengan Metoda Capital Budgeting
PT. XYZ Volume shares
Proyeksi Pertumbuhan 30.00% 25.00% 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00%
PT. XYZ Volume Share Proyeksi Pertumbuhan
2005 2007 2009 2011 2013 Tahun Gambar 1.2 Proyeksi Pertumbuhan Pangsa Pasar PT. XYZ
I.2.3
Manajemen Risiko
PT. XYZ menerapkan kebijakan manajemen risiko aktif untuk memberikan perlindungan terbaik bagi para karyawan, konsumen, lingkungan, dan asset para shareholder, hal ini berpusat pada: •
Prosedur yang berfungsi untuk mengidentifikasi risiko melalui rangkaian sistem pelaporan dan kontrol internal.
•
Tindakan pencegahan untuk mengurangi tingkat dan frekwensi dari munculnya risiko yang teridentifikasi.
•
Organisasi krisis manajemen yang efektif, dengan prosedur untuk mengenali tanda-tanda suatu insiden dengan cepat , dan memastikan kemungkinan respon yang paling efektif.
•
Suatu kebijakan yang komfrehensif untuk membatasi segala pengaruh potensi terhadap finansial perusahaan. o Perlindungan manusia dan properti. o Risiko Politik
4
Analisa Risiko Investasi Penambahan Jalur Produksi di PT. XYZ dengan Metoda Capital Budgeting
o Risiko konsumen o Pasokan o Nilai tukar dan tingkat suku bunga.
I.2.4
Kebijakan Investasi
Dalam melakukan investasi, PT. XYZ memiliki kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan. Persetujuan investasi dibuat berdasarkan pada faktor finansial dan faktor lainnya. Faktor finansial: 1. Periode pengembalian (length of payback). 2. Dampak pada pertumbuhan net sales. 3. IRR (internal rate of return).
Faktor lain: 1. Strategic importance & fit. 2. Level of risk exposure. 3. Aspek sosial yang berhubungan dengan implementasi proyek. 4. Pengaruhnya terhadap group image.
Untuk jenis investasi yang berhubungan dengan kenaikan kapasitas produksi, dalam hal ini adalah penambahan jalur produksi, maka manajemen perusahaan menetapkan bahwa periode pengembalian dari invetasi tersebut harus kurang dari 3 tahun.
I.2.5
Struktur Organisasi
PT. XYZ ditangani langsung oleh seorang Presiden Direktur sebagai pimpinan tertinggi di Indonesia, dan bertugas untuk mengawasi kemajuan dan perkembangan perusahaan yang sesuai dengan nilai-nilai yang dimiliki perusahaan tersebut. 5
Analisa Risiko Investasi Penambahan Jalur Produksi di PT. XYZ dengan Metoda Capital Budgeting
Struktur organisasi manajemen PT. XYZ dapat dilihat pada gambar berikut ini.
PRESIDENT DIRECTOR
PURCHASING DIRECTOR
H&R DIRECTOR
FINANCE DIRECTOR
MARKETING DIRECTOR
SALES DIRECTOR
SENIOR PURCHASING MANAGER
MANUFACTURING DIRECTOR
R&D DIRECTOR
PLANT MANAGER
Gambar 1.3 Struktur Organisasi PT. XYZ
Presiden Direktur PT. XYZ membawahi langsung beberapa divisi yang dikepalai oleh beberapa direktur. Masing-masing divisi membawahi beberapa departemen, yaitu : •
Purchasing Division:
1. Purchasing Raw Material 2. Purchasing Indirect Material 3. Purchasing untuk Exim •
Human Resources Division:
1. Human Resources 2. Industrial Personnal •
Finance Division:
1. Financial Accounting 2. Factory Accounting 3. IT 4. Treasury
6
Analisa Risiko Investasi Penambahan Jalur Produksi di PT. XYZ dengan Metoda Capital Budgeting
•
Marketing Division:
1. Product 2. Trade Marketing 3. Marketing Service •
Sales Division:
1. National Sales 2. Demand 3. Key Account •
Manufacturing Division:
1. Engineering 2. PPIC 3. Production 4. Logistic 5. Quality Assurance •
Research and Development Division:
1. Product Development 2. Packaging Development
I.2.6
Sumber Daya
Pabrik Karawang PT. XYZ berlokasi di Karawang yang mempunyai lahan seluas 74 084 m2, dengan peruntukan: a) 22 476 m2 untuk bangunan tertutup seperti gedung pabrik, kantor, mess, mushola, kantin, quest room, klinik, dan lain-lain. b) 16 154 m2 untuk sarana dan prasarana seperti water tank, fuel tank, hydrant water tank, jalan beton, dan lain-lain. c) 35 454 m2 untuk taman, ruang terbuka, dan pengembangan . 7
Analisa Risiko Investasi Penambahan Jalur Produksi di PT. XYZ dengan Metoda Capital Budgeting
Peralatan Utama Produksi • 4 jalur produksi biskuit jenis plain, satu diantaranya memiliki fleksibilitas untuk memproduksi biskuit jenis sandwich.
Kapasitas Produksi Pabrik biskuit di Karawang memiliki 4 unit oven , dengan kapasitas produksi 200 ton/hari.
Karyawan PT. XYZ memiliki 931 karyawan, dengan komposisi 392 karyawan pria dan 539 karyawan wanita, dengan ketentuan kerjanya sebagai berikut : 1. Non shift, dengan jam kerja 8 jam per hari. 2. Shift, bagian produksi yang beroperasi 3 shift per hari.
Profil pegawai secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 1.4 dan 1.5. Profil Pendidikan 800 600 400 200 0
SD~SLTP
SLTA
D1~D3
S1/S2
Gambar 1.4 Profil pendidikan Karyawan Profil Usia Karyawan
41~ 50 th > 50 th 18 ~ 30 th 31 ~ 40 th
Gambar 1.5 Profil Usia Karyawan 8
Analisa Risiko Investasi Penambahan Jalur Produksi di PT. XYZ dengan Metoda Capital Budgeting
I.3
Bidang Usaha
PT. XYZ merupakan perusahaan yang memproduksi biskuit, dan sangat memperhatikan mutu produk yang dihasilkan. Biskuit tersebut harus memenuhi kriteria keamanan pangan yang sesuai perundang-undangan yang berlaku dimana perusahaan tersebut beroperasi yaitu: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan.
I.3.1
Produk yang dihasilkan
•
Biskuit jenis plain.
•
Biskuit jenis sandwich.
•
Assorted.
I.3.2
Wilayah Operasi dan Pemasaran
Hasil produksi biskuit PT. XYZ dipasarkan di dalam negeri, sedangkan untuk ekspor hanya dilakukan sesuai permintaan pembeli di negara tujuan. Biasanya hanya untuk memenuhi permintaan perusahaan yang masih dalam satu grup (Sister Company).
Sedangkan yang lainnya diproduksi untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri. Di Indonesia wilayah pemasarannya di bagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya : •
DKI Jakarta.
•
Jawa Barat.
•
Jawa Tengah dan DIY.
•
Jawa Timur.
•
Sumatra bagian Utara, meliputi daerah Medan, Balige, Toba Samosir, Padang Sidempuan, Kisaran, Pematang Siantar, Aceh, Batam, dll.
•
Sumatra Bagian Selatan, meliputi daerah Lampung, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pekan Baru, Padang, Bukit Tinggi, Bangka Belitung, dll.
•
Outer Islands, yang meliputi daerah Bali, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau lainnya di Indonesia Bagian Timur. 9
Analisa Risiko Investasi Penambahan Jalur Produksi di PT. XYZ dengan Metoda Capital Budgeting
Di Indonesia sendiri biskuit PT XYZ menguasai 15.4 % segmen pasar retail, dengan 65 distributor yang tersebar di seluruh Indonesia.
I.4
Unit Analisis
Penambahan jalur produksi yang menjadi salah satu tujuan perusahaan untuk mengembangkan usahanya di Indonesia memerlukan dana invetasi untuk membiayai proyek tersebut. Penggunaan dana ini harus dianalisa risiko finansial yang dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya peristiwa di luar dari yang diharapkan. Secara umum batasan risiko suatu investasi adalah variabilitas pendapatan sebagai dampak dari variasi aliran kas masuk dan keluar selama umur investasi yang bersangkutan.
Banyak faktor ketidakpastian mengenai situasi dan kondisi di masa depan. Asumsi yang digunakan dipilih dari alternatif-alternatif yang dianggap paling baik menurut data dan prakiraan di masa investasi itu.
Dalam rangka mengkaji kelayakan aspek finansial untuk suatu usulan investasi, lazimnya dilakukan analisa sensitivitas proyeksi aliran kas selama siklus investasi akibat kemungkinan perubahan berbagai unsur atau kondisi .3
Dalam pembahasan proyek akhir ini akan dianalisa risiko investasi yang dilakukan PT.XYZ dengan metoda capital budgeting untuk berbagai kondisi, yaitu :
1. Kondisi normal Menganalisa perkiraan aliran kas keluar dan masuk selama umur investasi, dimana aliran kas (cash flow) tersebut sesuai dengan estimasi di awal perencanaan proyek . 3
Imam Suharto, 1999 . Manajemen Proyek: dari Konseptual sampai Opersional
10
Analisa Risiko Investasi Penambahan Jalur Produksi di PT. XYZ dengan Metoda Capital Budgeting
2. Capital Expenditure bertambah 10% Dana Investasi yang harus dikeluarkan akan bertambah 10% dari dana yang sudah dianggarkan. 3. Kondisi normal bila produktivitas berkurang 10% Produktivitas yang terjadi berkurang sebesar 10% dari produktivitas yang sudah direncanakan. 4. Penjualan berkurang 10% Penjualan yang diperoleh perusahaan berkurang 10 % dari rencana penjualan yang sudah ditetapkan perusahaan.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ketidakpastian yang mungkin terjadi saat investasi dilakukan, dan memastikan investasi yang dilakukan tersebut dapat menjanjikan tingkat pengembalian/keuntungan melebihi biaya modal yang digunakan.
I.5
Issue Bisnis
Pasar biskuit mengalami pertumbuhan yang sangat berarti di Indonesia. Dari gambar berikut dapat dilihat perkembangan pasar biskuit rata-rata sebesar 10%. The growth of the overall biscuit market In Tonnage
+ 14.2% + 14.7%
160,000 140,000
+ 9.3%
+ 5.8%
Like for like MAT FM 06 vs MAT FM 05
YTD April 06’ vs YTD April 05’ = 12.7%
120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0 2002
2003
2004
2005
MAT 2006
Source : Nielsen National Grocery without 50% SD in Sales Volume Total Biscuit
Gambar 1.6 Pertumbuhan Pasar Biskuit di Indonesia 11
Analisa Risiko Investasi Penambahan Jalur Produksi di PT. XYZ dengan Metoda Capital Budgeting
Peningkatan pasar biskuit ini terus berlangsung, walaupun tingkat konsumsi biskuit pada tahun 2001 masih rendah yaitu sebesar 0,4 kg per kapita per tahun, jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia yang mencapai 1 sampai 1.5 kg per kapita per tahun maupun negara di Eropa yang tingkat konsumsi biskuitnya sebesar 10 sampai 11 kg per kapita per tahun.4 Dengan jumlah penduduk sekitar 230 juta dan tingkat penerimaan masyarakat terhadap biskuit sangat baik di daerah perkotaan maupun pedesaaan, maka tidak mengherankan kalau nilai pasarnya bisa lebih dari Rp 5 triliun.5
Melihat peluang bisnis di industri biskuit, PT. XYZ melakukan investasi penambahan jalur produksi untuk menyerap permintaan pasar yang terus tumbuh berkembang.
4 5
http://www.kompas.com , 2007 http://www.businessreview.co.id, 2007
12