ANALISA RESIKO
I.
Model Keputusan 1. Model Deterministik / Certainty Hanya ada satu kemungkinan hasil Tidak ada resiko Selalu sesuai dengan perhitungan Contoh : Deposito di BankBank Pemerintah 2. Model dengan Resiko / Risk Kemungkinan hasil lebih dari satu Setiap kemungkinan mempunyai resiko Informasi / data tidak lengkap Probilitas prakiraan diketahui Contoh : Bursa Saham, Future Trading 3. Model Ketidakpastian/ Uncertainty Lebih dari satu kemungkinan hasil Distribusi probalilitasnya tidak diketahui Contoh : Pencarian ladang minyak baru
II.
Sikap Terhadap Resiko 1. Risk Avereter (eg. Asuransip) 2. Risk Laver (eg. Gambler) 3. Risk Neutrality (eg. Petinju Atlet)
III. Pengambilan Keputusan Dengan Resiko Asumsi : Asumsi decision maker adalah risk averter Alat ukur : Distribusi probabilitas Expected present Value ( EPV ) Standar Deviasi Koefisien Vareasi Ekuivalen Kepastian/ Certainty Equivalent Risk Adjusted Discount Rates
Alat Ukur Lain: Decicion Tree & Simul IV. Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Ketidakpastian Alat Ukur : The Maximum Criterion Minimax Regret Criterion
Alat Ukur Lain : Hedging Diversifikasi Mencari informasi Beberapa Formula Dalam Pengambilan Keputusan 1. Expected Present Value / EPV n
P = Pr obality
EPV = å PV . PI
EPV = Xi
i =1
2. Deviasi Standar / s n
V =
2
å ( Xi - EPV ) . Pi i =1
Note : Deviasi standar merupakan ukuran absolut dari suatu keputusan yang mengandung resiko. Semakin kecil s berarti semakin kecil resiko yang dihadapi.
3. Disribusi Normal / z z =
Xi - EPV s
4. Koefisien Variasi / v
v=
s EPV
=
s Xi
Koefisien Variasi adalah ukuran relatif yang digunakan untuk memperkuat ukuran absolut. Semakin kecil coefisien variasi semakin kecil pula resiko yang dihadapi. 5. Risk – Adjusted Discount Rates n
Rt NPV = å - Co t =1 (1 + r )
Co = Initial Cost Rt = Net Cash Flow
r = Risk Adjusted Disc rate t = time n
6. NPV = å
t =1
a=
a .Rt ( 1 + r ) t
- Co
Equivalent Certain Sum Rt = Expected Risky Sum Rt
Contoh : Project
A
State of Economic (1)
Boom Normal Recesion
Probality Pi (2)
Outcome Xi (3)
Expected Value ( 2 ) x ( 6 ) (4)
Deviation ( 3 ) (EV) (5)
Deviation Squared 5 2 (6)
0,25 0,25 0,25
600 500 400
150 250 100 S EVA = 500
100 0 100
10.000 0 10.000
Standard Deviation = Coeff Variation = V =
B
Boom Normal Recesion
0,25 0,25 0,25
800 500 200
250 250 50 S EVB = 500
300 0 300
(2) x (6) (7)
2500 0 2500 Variance = s 2 = 5000
s 2 = 5000 = s EVA
90.000 0 90.000
=
70 , 71 = 500
70.71 0,14142
225000 0 225000 Variance = s 2 = 45000
s 2 = 45000 = 212,213 s 212 , 13 = = 0,42426 Coeff Variation = V = Standard Deviation =
EVA
500
Kesimpulan : 1. Expected Value Sekalipun EVA = EVB, namun dispersi outcame yang terjadi antara kondisi Boom & Resersi pada proyek A dan B sangat menyolok. Pada proyek A range outcome pada saat Boom & Resersi hanya 200 (600400) sedangkan pada proyek B lebih besar resikonya yang akan dihadapi, Proyek B lebih besar resikonya dibandingkan dengan proyek A. 2. Standart Deviation s A < s B ® Proyek B lebih besar resikonya daripada proyek A 3. Coofficient Variation V A < V B ® Proyek B lebih besar resikonya dari proyek A
Ukuran Dispersi Dengan Distribusi Normal Tujuan
: Untuk mengetahui seberapa besar setiap outcome bisa naik / turun dari perkiraan semula.
Contoh
: Beberapa kemungkinan outcome proyek A akan terletak antara 600 dan 500 ?
Z =
Xi - EVA 600 - 500 = = 1 , 42 sA 70 , 71
Untuk mengetahui persentasenya, konversikan nilai 1,42 tersebut kedalam tabel Z. Z
.00.
01.
02.
03
…..
0.0 0.1 . . . 1.1 1.2 1.3 1.4
.0000 : : : : . . . .4192
…..
0080
…
….
.4207
.4222
…
…..
* Kemungkinan Outcome akan terletak pada 600 dan 500 = 42,22% Beberapa kemungkinan Outcome akan berada di bawah 600 ? Outcome antara 600 dan 500 = 0,4222 Probability outcome di bawah 600 = 0,5 + 0,9222 =
92,22 %
Beberapa kemungkinan outcome akan lebih dari 600 atau dibawah 400 ? Probability di bawah 600 = 92,22 % * Probability diatas 600 atau dibawah 400
= =
100 % 92,22 % 5,78 %
Risk Adjusted Discount Rates R’
Rate of return (Percent) C’
32
’
RO
R” 20
C B
14
C”
10
0
0,5 1,0 Risk (s )
Konsep menyatakan bahwa seorang investor memperhatikan nilai waktu atas uang (Time Value of Money) dalam Cash Flow nya. Kurva R menunjukkan bahwa investor indiferen pada tingkat pengembalian 10% untuk proyek yang tidak beresiko (s = 0) 20% pada s = 1 ( C ) dan 32 % bagi s = 1,5 (point D) Kelebihan tingkat bunga pengembalian yang diharapkan atas resiko terhadap tingkat bunga bebas resiko disebut Risk Premium. Contoh : Pada titik B Risk Premium = 4 % Kesimpulan : Semakin besar resiko suatu proyek, semakin besar pula risk premium yang disyaratkan oleh investor, sehingga semakin tinggi pula Rate of Return. Contoh : Suatu proyek yang bernilai 100.000 akan menghasilkan arus kas sebesar 45.000 selama 5 tahun. Bila risk adjusted discount rate adalah 20%. Apakah proyek itu akan diterima ? Jawab : n
Rt - Co , 20 ) t =1 (1
NPV = å n
æ 1 ö 45. 000 ÷÷ - 100 . 000 - 100 . 000 = 45 . 000 çç 1 , 20 ) t =1 ( è ( 1 . 20 ) ø
= å
= 45.000 (2,99062) 100.000 = 34,577
Teknik lain yang digunakan dalam mengantisipasi resiko 1. Pohon keputusan (Decision Tree) 2. Probabilitas Bersama (Joint Probability) 3. Simulasi Analisa sensitivitas Decision Tree Strategy (1)
Decision Point
Competitors Reaction (2)
State of Economy (3)
Probability (4)
Profit (5)
1. 0,18
60.000
Expected Profit 6 = 4 x 5 10.800
2. 0,30
40.000
12.000
3. 0,12
20.000
2.400
4. 0,12
50.000
6.000
5. 0,20
30.000
6.000
6. 0,08
20.000
1.600
7. 0,06
50.000
3.000
8. 0,10
40.000
4.000
9. 0,04
25.000
1.000
10. 0,24
35.000
8.400
11. 0,40
30.000
12.000
12. 0,16
25.000
4.000
Pengambilan Keputusan dalam Kondisi yang tidak Pasti/Uncertainty 1. Kriteria Maximin Criterion Seiring juga disebut Kriteria keputusan wold (The Wold Decision Criterion). Merupakan kriteria yang sangat pesimistik, Concervatif dan berusaha untuk memaksimumkan tingkat keamanan terhadap resiko. Cocok digunakan untuk perusahaan berskala kecil/ perusahaan yang mempunyai modal “paspasan”. Teknik Pemilihan Alternatif yang terbaik adalah alternatif yang paling maximum diantara yang paling minimum (Ambil yang terbaik diantara yang terjelek). Misal :
Strategi Invest Do not invest
Sukses $ 20.000 0
Kondisi Gagal $ 10.000 0
Maximin $ 10.000 0
* The best Strategi is not invest Kesimpulan : Kriteria ini selalu melihat dari sisi yang paling buruk yang mungkin terjadi. Kriteria minimax / Minimax Regret Criterion / The Savage decision Criterion Tujuan : Untuk meminimumkan “Penyesalan” or opportunity cost yang terjadi akibat memilih keputusan yang salah. Penyesalan/Regret diukur dari selisih absolut antara hasil yang diperoleh dari strategi yang diambil dengan hasil yang diperoleh apabila memilih strategi yang paling efektif. Teknik Pemilihan : Setelah setiap strategi ditimbang untung ruginya, pilih strategi yang paling rendah dampak Regretnya. Misal : Strategi Invest Do not invest
State of Nature Success Failure $ 20.000 $ 10.000 0 0
* The Strategy with the minimum regret value
Regret Matrix Success Failure $ 0 $ 10.000 20 000 0
Maximum Regret $ 10.000 $ 20.000
Contoh :
Strategy
N1
S1 S2 S3 S4 S5
6 25 20 19 20
State of Nature N2 N3 6 7 20 16 15
6 7 7 9 15
N4
N1
Regret N2 N3
N4
Maximin
4 15 1 2 3
19 0 5 6 5
14 13 0 4 5
0 19 5 6 7
4 15 1 2 3
9 8 8 6 0
Criteria Maximim Regret 19 19 8 6 7