ANALISA PERILAKU NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK PENDANAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEMBANTU KLATEN Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Perbankan Syariah
Disusun Oleh : NUR RAHMAWATI NIM : 201 07 002
JURUSAN SYARIAH PROGAM STUDI PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA(STAIN) SALATIGA 2010
i
Persetujuan pembimbing 13 Agustus 2010 Lampiran
: 2 (dua) eksemplar
Hal
: Pengajuan Naskah Tugas Akhir Kepada Yth. Ketua STAIN SALATIGA Di SALATIGA Assalamualaikum Wr. Wb Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan maka Tugas Akhir saudari :
Nama : NUR RAHMAWATI NIM : 201 07 002 Judul : Analisa perilaku Nasabah Dalam Memilih Produk Pendanaan Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten.
Dapat diajukan dalam sidang munaqosyah. Demikian untuk menjadi periksa. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Drs. H. Imam Baihaqi, M. Ag. NIP . 1957 1108 198703 1 001
ii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp (0298) 323706. 323433 Salatiga Website : w.stainsalatiga.ac.ad. E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
JUDUL TUGAS AKHIR
: ANALISA PERILAKU NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK PENDANAAN BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEMBANTU KLATEN
NAMA
: NUR RAHMAWATI
NIM
: 201 07 002
PROGRAM STUDI
: PERBANKAN SYARIAH
Telah dipertahankan di depan sidang monaqosah pada tanggal 24 agustus 2010, dan dinyatakan lulus sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Salatiga, 30 Agustus 2010 Ketua
Sekretaris
Dr. Imam Sutomo, M. Ag Nip. 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. NIP. 19670112199203 1 005
Penguji I
Penguji II
H. Agus Waluyo, M.Ag NIP. 19750211200003 1 001
Anton Bawono, M.Si NIP. 19740320 200313 1 001 Pembimbing
Drs. H. Imam Baihaqi, M. Ag NIP . 1957 1108 198703 1 001
iii
A b d
MOTTO
Apabila kita gagal, itu bukan berarti kita tidak mampu, tetapi dengan kegagalan itu kita telah berbuat untuk mencoba
Sesungguhnya ilmu itu didapat dari belajar &
Ora No Kekarepan Kang awujud Tanpo Usaha lan Rekoso
iv
PERSEMBAHAN TUGAS Akhir INI PENULIS PERSEMBAHKAN KEPADA : 1. Allah SWT yang telah memberikan karunia –nya 2. Orang tua Q tersayang yang telah memberi doa dan dukungan
3. Untuk seseorang yang selalu ada dihati Q yang telah memberikan motivasi 4. Sahabat-sahabat Q yang senantiasa membantu Q dalam penyusunan Tugas Akhir ini
5. Teman-teman Q satu memberikan dukungan
v
angkatan
yang
selalu
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya. Shalawat serta salam penulis ucapkan kepada junjungan kita nabi Agung Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul ”Analisa Perilaku Nasabah Dalam Memilih Produk Pendanaan Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten” Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada program studi perbankan syari’ah STAIN Salatiga. Penyusunan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis atas bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. H. Imam Sutomo, M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Abdul Aziz N. P., MM, selaku ketua Program Studi Perbankan Syariah (PS) STAIN Salatiga. 3. Bapak Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag, selaku bimbingan yang telah mencurahkan waktu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
vi
4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Perbankan Syariah (PS) STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini. 5. Bapak Purbo Siswo Wardoyo, selaku pimpinan Bank Syariah Mandiri kantor Cabang Pembantu Klaten. 6. Karyawan-karyawati BSM yang membantu penulis dalam mendapatkan data-data serta informasi dalam penulisan Tugas Akhir ini. 7. Bapak dan Ibu, keluarga serta saudara-saudara yang telah memberikan motivasi dan dukungan meteriil dan spiritual. 8. Teman-teman D3 dan sahabat-sahabat penulis yang selalu memberi semangat dan bantuan dalam penulisan Tugas Akhir ini. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang juga telah berperan serta membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis harapkan. Semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi penulis dan bermanfaat bagi pembaca.
Salatiga, 13 Agustus 2010
Nur Rahmawati
vii
ABSTRAK Bank Syariah Mandiri adalah salah satu lembaga perbankan syariah di wilayah Klaten. Keberadaannya bertujuan untuk mengajak masyarakat menggunakan produk-produk yang ada di Bank Syariah mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu peran aktif terutama dari pihak marketing untuk menghimpun nasabah terutama pada produk pendanaan. Untuk merencanakan pemasaran yang tepat, pihak marketing perlu mengetahui perilaku nasabahnya. Sehingga dalam pemilihan atau penggunaan produk-produk nya tidak ada keterpaksaan yang nantinya tidak akan menjadi nasabah potensial. Perilaku konsumen ialah tingkah laku konsumen dalam membeli suatu produk yang dipengaruhi oleh berbagai unsur, baik dari dalam maupun dari luar, unsur–unsur tersebut membentuk suatu kekuatan yang merangsang konsumen sehingga memutuskan untuk membeli produk tertentu. Dalam menghimpun pemahaman terhadap perilaku nasabah, perlu adanya suatu penelitian. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan study kepustakaan. Terdapat berbagai macam perilaku nasabah dalam pemilihan produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu klaten, yaitu : sebagai sarana transfer, sebagai sarana pencapaian target, lokasi yang strategis, sesuai syariah Islam, untuk kebutuhan di masa datang serta adanya pengaruh-pengaruh. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tanggapan nasabah terhadap produk pendanaan serta maksud dalam pemilihan produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten. Keyword : perilaku nasabah dalam memilih produk Pendanaan
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii MOTTO ........................................................................................................ iv PERSEMBAHAN ........................................................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii BAB 1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................... 4 C. Tujuan dan Kegunaan ............................................................. 5 D. Metode Penelitian .................................................................... 6 E. Sistematika Penulisan ............................................................. 8
BAB II
LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ........................................................................ 10 B. Kerangka Teoritik 1. Pengertian Perilaku Konsumen ......................................... 14
ix
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi .................................... 17 3. Model Sikap Nasabah ....................................................... 24 4. Model Pengambilan Keputusan ........................................ 30 BAB III
Laporan Obyek Penelitian A. Laporan Obyek 1. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri ......................... 38 2. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri ................................ 42 3. Nilai-nilai Perusahaan ....................................................... 42 4. Profil dan Kepemilikan Saham .......................................... 47 5. Prinsip-prinsip bank Syariah mandiri ................................ 48 6. Produk-produk Bank Syariah Mandiri .............................. 49 7. Struktur Organisasi ........................................................... 63 8. Job Deskription ................................................................. 66 B. Data Deskriptif ........................................................................ 77
BAB IV
Analisa Data A. Tanggapan nasabah Terhadap Keyakinan ............................... 80 B. Sikap dan Maksud Perilaku Nasabah ...................................... 87
BAB V
Penutup A. Kesimpulan
.......................................................................... 94
B. Saran ...................................................................................... 96
x
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR WAWANCARA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Tabel Keyakinan Menyimpan .................................................... 81
Tabel 4.2
Tabel Keyakinan normatif .......................................................... 82
Tabel 4.3
Tabel Evaluasi Menyimpan ........................................................ 84
Tabel 4.4
Tabel Motivasi Dalam Memilih produk Pendanaan .................. 86
Tabel 4.5
Tabel Sikap dan Maksud Perilaku Nasabah ............................... 87
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .. 17 Gambar 2.2 Gambar Proses pembelian ............................................................. 32 Gambar 3.1 Gambar Nilai-nilai Perusahaan ..................................................... 44 Gambar 3.2 Gambar Profil dan Kepemilikan Saham ....................................... 47 Gambar 3.3 Gambar Struktur Organisasi Capem Klaten ................................... 64
xiii
ANALISA PERILAKU NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK PENDANAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEMBANTU KLATEN Tugas Akhir
Disusun Oleh : NUR RAHMAWATI NIM : 201 07 002
JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. (Undang-undang, No 21 tahun 2008). Bank, lembaga keuangan syariah maupun lembaga keuangan non bank pada hakikatnya adalah lembaga intemediasi antara para penabung dan investor. Tabungan hanya akan berguna apabila diinvestasikan, sedangkan para penabung tidak dapat di harapkan untuk sanggup melakukan sendiri dengan terampil dan sukses. Nasabah mau menyimpan dananya di bank karena percaya bahwa bank dapat memilih alternatif investasi yang menarik. Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam, karena dengan menabung, berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam Al- Qur’an terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung telah memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan hari esok secara lebih baik.
1
2
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Qs, An nissa : 9). Dalam upaya merangsang semangat masyarakat dalam menabung sekaligus sebagai indikator kesehatan lembaga keuangan syariah terkait, perlu adanya insentif atau semacam bagi hasil. Hal ini karena semakin besar nilai keuntungan yang di berikan kepada penabung dalam bentuk bonus atau bagi hasil, semakin efisien pula pemanfaatan dana tersebut dalam investasi yang produktif dan menguntungkan. Kadang-kadang suatu produk dapat memenuhi tidak hanya satu kebutuhan, misalnya seseorang menabung di Bank agar aman, sebagai investasi masa depan atau mungkin juga karena pengaruh gaya hidup agar bisa masuk dalam pergaulan tertentu. Sehingga seseorang tidak dapat secara gegabah menebak motif seseorang berdasarkan perilakunya. Pihak Bank terlebih dahulu perlu mengenal nasabah, untuk mengetahui tipe-tipe dari proses pengambilan keputusan dalam menyimpan uang. Dengan informasi yang didapatkan melalui pengenalan karakteristik nasabah pihak Bank dapat menentukan produk yang tepat untuk melayani nasabah maupun menentukan segmen pasar yang akan dituju.
3
Selain itu untuk dapat memahami daya tawar pembeli, perlu dimengerti dengan benar berbagai hal tentang perilaku nasabah, dari nasabah pedesaan sampai perkotaan yang lebih maju dengan memanfaatkan teknologi digital. Bank yang gagal memahami kebutuhan, keinginan, selera dan proses keputusan beli konsumen atau nasabah akan mengalami kegagalan dalam pemasaran dan penjualannya, sehingga akan gagal juga dalam kinerja keseluruhannya. Berdasarkan perilaku nasabah, bank dapat merancang produk yang sesuai, bukan saja untuk memuaskan kebutuhan nasabah, tetapi juga memberikan kemudahan bagi mereka untuk mendapatkan produk tersebut. Tak terkecuali dengan Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mandiri senantiasa berinovasi dengan menghadirkan beragam produk yang sesuai kebutuhan nasabah. Terutama dengan produk pendanaannya, Bank Syariah Mandiri menghadirkan bermacam-macam produk
pendanaannya. Sampai
tahun 2009 tercatat sebanyak 14 macam produk pendanaannya. Dengan banyaknya pilihan produk pendanaan tersebut, bisa menjadi alternatif dalam melakukan jasa penyimpanan di Bank Syariah Mandiri. Dari pemilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan sampai dengan aqad yang akan digunakan (al-wadi’ah atau al-mudharabah). Peluang berkembangnya Bank Syariah serta produk-produknya sangat terbuka, mengingat banyaknya masyarakat yang percaya terhadap kehadiran dan kinerja Bank Syariah yang selanjutnya dapat memuaskan kebutuhan
4
nasabah serta memudahkan untuk mendapatkan produk yang diinginkan demi tercapainya tujuan bersama yaitu memaksimalkan keuntungan serta memberi kontribusi dalam melayani konsumen sebagai masyarakat luas dan dapat meningkatkan taraf hidup bersama. Kajian mengenai perilaku nasabah terhadap Bank Syariah Mandiri diperlukan karena akan berpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan strategi pemasaran yang dilakukan serta perubahan perilaku nasabah perlu dipahami juga oleh pihak Bank. Dengan memperhatikan masalah tersebut, maka Tugas Akhir ini diberi judul: “ ANALISA PERILAKU NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK PENDANAAN
PADA
BANK
SYARIAH
MANDIRI
CABANG
PEMBANTU KLATEN “.
B. Rumusan Masalah Agar masalah yang dibahas tidak terlalu luas, maka yang menjadi masalah pokok dalam penulisan ini adalah: 1. Apa tanggapan nasabah terhadap keyakinan menyimpan, evaluasi menyimpan, keyakinan normatif dan motivasi dalam keputusan memilih produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten? 2. Bagaimana sikap dan maksud perilaku nasabah dalam keputusan memilih produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten?
5
C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan Sesuai dengan pokok masalah yang ditulis di atas, maka tujuan peneliti ini adalah: a. Tujuan praktis 1) Untuk
mengetahui
tanggapan
nasabah
terhadap
keyakinan
menyimpan, evaluasi menyimpan, keyakinan normatif dan motivasi dalam keputusan memilih produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten. 2) Untuk mengetahui sikap dan maksud perilaku nasabah dalam keputusan memilih produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten. b.Tujuan akademis 1) Sebagian salah satu syarat untuk memenuhi ujian tahap akhir Program Diploma Tiga pada STAIN SALATIGA. 2) Sebagai penerapan teori yang telah diperoleh selama di bangku kuliah. 2. Kegunaan Adapun kegunaan peneliti ini adalah : a. Bagi Bank Syariah Mandiri Sebagai masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang serta sebagai bahan
pertimbangan
untuk
merencanakan
strategi
pemasaran.
6
Bagi Mahasiswa Menambah wawasan serta melatih pola pikir penulis tentang perilaku nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten. b.Bagi Masyarakat Agar dijadikan sebagai acuan penelitian lebih lanjut tentang pemecahan terhadap masalah yang berhubungan dengan perilaku nasabah.
D. Metode Penelitian 1. Jenis dan pendekatan Jenis penelitian yang penulis gunakan pada penelitian yaitu penelitian deskripsi (Descriptive Research) yaitu penelitian yang dilakukan pada taraf atau kadar kajian dan analisis semata-mata ingin mengungkapkan suatu gejala atau pertanda dan keadaan sebagaimana adanya. Hasil penelitian dan kesimpulan yang diambil semata-mata menggambarkan suatu gejala atau peristiwa seperti apa adanya yang nyata-nyata terjadi, serta menggunakan pendekatan silang, yaitu penelitian yang dilakukan untuk objek yang spesifik dengan subjek yang banyak dan jangka waktu yang diamati sesaat saja. 2. Teknik pengumpulan data Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
7
a. Library Study ( Studi kepustakaan ) Yaitu untuk mengetahui teori-teori yang ditulis para ahli dalam bukubuku, media masa maupun karya tulis yang lain. b.Field Study ( Studi lapangan ) 1) Interview (wawancara) Yaitu teknik pengumpulan data yang menggunakan tanya jawab pada pihak-pihak nasabah. Pada metode wawancara ini peneliti menggali dan mengumpulkan data penelitian, melakukan pertanyaan dan pernyataan secara lisan untuk dijawab oleh responden peneliti. Peneliti mencatat apa yang dijawab oleh responden sebagai data penelitian yang diperoleh dalam kegiatan pengumpulan data. 2) Overview ( pengamatan) Yaitu
mengetahui
dan
mengamati
secara
langsung
dengan
menggunakan metode analisa deskriptif kualitatif dimana data-data yang terkumpul berupa kata-kata bukan angka-angka. 3. Jenis data a. Data primer Data yang diperoleh secara langsung dari sumber yaitu dari jawaban langsung atau melalui interview. b.Data sekunder Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui bukubuku, maupun dari laporan.
8
4. Sumber data a. Kepustakaan Penelitian yang data dan informasinya diperoleh dari sumber-sumber pustaka baik berupa buku-buku, hasil penelitian, serta bahan-bahan bacaan lainnya. b.Penelitian dokumenter Diperoleh dari dokumentasi institusi atau dari pihak Bank Syariah Mandiri misalnya dalam bentuk laporan proffsheet bulanan, media BSM maupun buku laporan keuangan tahunan BSM. c. Penelitian lapangan Yaitu penelitian yang data dan informasinya diperoleh dari kegiatan di lapangan yaitu kegiatan wawancara kepada nasabah Bank Syariah Mandiri yang datang ke kantor serta para karyawan Bank Syariah Mandiri. 5.Teknik analisa data Yaitu
menggunakan
metode
analisa
deskriptif
kualitatif,
dengan
menganalisa hasil wawancara responden.
E. Sistematika Penulisan BAB 1 : Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan, metode penelitian serta sistematika penulisan.
9
BAB II : Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang telaah pustaka dan kerangka teoritik (Pengertian perilaku konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, model sikap nasabah serta model pengambilan keputusan nasabah). BAB III : Laporan Obyek Penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran umum Bank Syariah Mandiri, visi dan misi, nilai-nilai perusahaan, profil dan kepemilikan saham,
prinsip-prinsip
BSM,
produk-produk
BSM,
struktur
organisasi serta job description. BAB IV : Analisa Bab ini menyoroti tentang tanggapan nasabah terhadap keyakinan menyimpan, keyakinan normatif, evaluasi menyimpan dan motivasi dalam keputusan memilih produk pendanaan serta sikap dan maksud perilaku nasabah dalam keputusan memilih produk pendanaan. BAB V : Penutup Merupakan bab terakhir dalam penulisan TA ini, karena akan disampaikan kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana (uang) dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Maksudnya dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat. Tujuan utama masyarakat menyimpan uang biasanya adalah untuk keamanan uangnya. Sedangkan tujuan kedua adalah untuk melakukan investasi dengan harapan memperoleh bagi hasil dari simpanannya. Tujuan lainnya untuk memudahkan melakukan transaksi pembayaran. Untuk memenuhi tujuan diatas baik untuk mengamankan uang maupun untuk melakukan investasi, bank menyediakan sarana yang disebut dengan simpanan. Jenis simpanan yang ditawarkan sangat bervariasi tergantung dengan bank yang bersangkutan. Secara umum jenis simpanan yang ada di bank adalah terdiri dari simpanan giro (demand deposit), simpanan tabungan (saving deposit) dan simpanan deposito (time deposit). Dalam buku “Dasar-Dasar Perbankan “dijelaskan bahwa untuk memperoleh sumber dana dari masyarakat luas, bank dapat menawarkan berbagai jenis simpanan. Pembagian jenis simpanan kedalam beberapa jenis dimaksudkan agar para nasabah penyimpan mempunyai banyak pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing. Tiap pilihan mempunyai pertimbangan tertentu
10
11
dan adanya suatu pengharapan yang ingin diperolehnya. Pengharapan yang ingin diperolehnya dapat berupa keuntungan, kemudahan atau keamanan uangnya atau kesemuanya. Sebagai contoh tujuan utama menyimpan uang dalam bentuk rekening giro adalah untuk kemudahan dalam melakukan pembayaran, terutama bagi mereka yang bergelut dalam bisnis dan biasanya pemegang rekening giro tidak begitu memperhatikan masalah besar kecilnya bagi hasil yang akan diterimanya. Sedangkan bagi mereka yang menyimpan uangnya ke rekening tabungan disamping kemudahan untuk mengambil uangnya juga adanya pengharapan bagi hasil yang lebih besar jika dibandingkan dengan rekening giro. Kemudian tujuan menyimpan uangnya di rekening deposito, tentu mengharapkan penghasilan bagi hasil yang lebih besar. (Kasmir, 2008 : 65). Salah satu ciri bank Islam adalah pengerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito atau tabungan, oleh penyimpan dianggap sebagai titipan (alwadi’ah) sedangkan bagi bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai penyertaan dana pada proyek- proyek yang dibiayai oleh bank yang beroperasi sesuai dengan syariat Islam sehingga kepada penyimpan tidak dijanjikan imbalan yang pasti (fixed return). Namun demikian apabila proyekproyek yang dibiayai bank untung, maka penyimpanan uang akan memperoleh keuntungan yang mungkin lebih besar dari tingkat deposito atau tabungan yang berlaku pada bank konvensional. (Warkum Sumitro, 2004 : 20). Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Lhalauw dalam bukunya “Perilaku Konsumen” (2005 : 9) menjelaskan bahwa sebagai suatu studi tentang
12
konsumen, perilaku konsumen adalah bagian penting dari pemasaran karena pemasaran adalah ilmu yang mengupayakan kiat-kiat untuk memuaskan konsumen dengan produk atau jasa. Secara sederhana konsep pemasaran (marketing concept) menyatakan bahwa suatu organisasi harus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen agar dapat menguntungkan. Untuk menerapkan konsep pemasaran, organisasi harus memahami konsumen mereka dan tetap dekat dengan mereka untuk menyajikan produk dan layanan yang akan dibeli dan digunakan dengan baik oleh konsumen. (J. Paul Peter dan Jerry C. Olson, 1999 : 3). Konsumen atau pembeli (buyer atau customer) memiliki kedudukan sebagai salah satu kekuatan kompetitif melalui daya tawarnya. Daya tawar pembeli atau pelanggan ini menjadi sangat penting karena merekalah yang mempunyai kebutuhan dan keinginan. Untuk memenuhi kebutuhan itu mereka jugalah yang mempunyai sarana pembelian (waktu dan uang), menentukan pilihan dan mengambil keputusan membeli. (Ristiyanti Prasetijo dan John J. O. I Lhalauw, 2005 : 4). Yang membedakan perilaku konsumen muslim dengan perilaku konsumen konvensional, yaitu konsumen muslim memiliki keunggulan bahwa mereka dalam memenuhi kebutuhannya tidak sekedar memenuhi kebutuhan individual (materi), tetapi juga memenuhi kebutuhan sosial (spiritual). Konsumen muslim ketika mendapatkan penghasilan rutinnya, baik mingguan, bulanan atau tahunan, ia tidak berfikir pendapatan yang sudah diraihnya itu harus dihabiskan untuk dirinya sendiri, tetapi karena kesadarannya bahwa ia
13
hidup untuk mencari ridha Allah ( fi sabilillah ). Dalam Iislam, perilaku seorang konsumen muslim harus mencerminkan hubungan dirinya dengan Allah ( hablumina Allah ) dan manusia ( hablu minna-nas ). Selain itu yang tidak didapati pada perilaku konsumsi dalam prespektif ilmu ekonomi konvensional adalah adanya saluran penyeimbang dari saluran kebutuhan individual yang disebut dengan saluran konsumsi sosial. Al-qur’an mengajarkan umat islam agar menyalurkan sebagian hartanya dalam bentuk zakat, sedekah dan infaq. Hal ini menegaskan bahwa umat Islam merupakan mata rantai yang kokoh yang saling menguatkan bagi umat Islam lainnya. (Muhammad Muflih, 2006 : 159). Dalam buku “ Perilaku Konsumen “ dijelaskan bahwa ada sejumlah alasan mendasar mengapa perilaku konsumen dipelajari : 1. Konsumen dengan perilakunya (terutama periaku beli) adalah wujud dari kekuatan yang merupakan salah satu kekuatan kompetitif yang menentukan intensitas persaingan dan profitability perusahaan. 2. Analisis konsumen adalah landasan manajemen pemasaran dan akan membantu manajer dalam hal berikut : a. Merancang bauran pemasarn b. Melakukan segmentasi pasar c. Malaksanakan positioning d. Melakukan analisis lingkungan perusahaan e. Mengembangkan produk baru maupun inovasi produk lama
14
3. Analisa
konsumen
memainkan
peran
sangat
penting
dalam
mengembangkan kebijakan publik 4. Pengetahuan
mengenai
perilaku
konsumen
dapat
meningkatkan
kemampuan pribadi seseorang untuk menjadi konsumen yang lebih efektif. 5. Analisis konsumen memberikan pemahaman tentang perilaku manusia. Studi tentang perilaku manusia memberikan paling tidak tiga informasi, yaitu : a. Orientasi konsumen. b. Fakta tentang perilaku membeli. c. Teori- teori yang menentukan proses berpikir. Singkatnya, perilaku konsumen dipelajari agar lebih memahami tentang apa yang dibeli oleh konsumen, mengapa, di mana, kapan dan seberapa sering dia membeli. Pengetahuan ini kemudian dipakai untuk menciptakan cara untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan mereka dan menciptakan pendekatan yang baik untuk berkomunikasi dan mempengaruhi mereka. (Ristiyanti Prasetijo dan John J. O.I Lhalauw, 2005 : 11-12).
B. Kerangka Teoritik 1. Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk adalah proses yang dilalui seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan dan mengevaluasi dan bertindak paska konsumsi produk. Jasa maupun ide
15
yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. (Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Lhalauw, 2004 : 9). Perilaku konsumen adalah tingkah laku konsumen dalam membeli suatu produk yang dipengaruhi oleh berbagai unsur, baik dari dalam maupun luar, unsur-unsur tersebut membentuk suatu kekuatan yang merangsang konsumen sehingga ia memutuskan membeli produk tertentu. (Ensiklopedi ekonomi, bisnis dan manajemen, 1997 : 158). Perilaku konsumen (customer behavior) dalam kamus istilah ekonomi
adalah
kegiatan
yang
langsung
terkait
dengan
upaya
mendapatkan, mengonsumsi dan membuang produk berupa barang atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti kegiatan tersebut, perilaku konsumen merupakan suatu aturan yang berorientasi pada maksud dan tujuan tertentu dari seorang konsumen, tujuan untuk memahami perilaku konsumen merupakan kepentingan tertentu, seperti kepada siapa untuk berbagai alasan dan keinginan dalam mempengaruhi atau mengubah perilaku dalam konsumen tertentu termasuk untuk kepentingan pemasaran. (Eti Rochayati dan Ratih Tresnawati, 2005 : 23). American
Marketing
Association
mendefinisikan
perilaku
konsumen ( customer behavior) sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar kita, di mana manusia malakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Paling tidak ada 3 ide penting dalam definisi diatas (1) perilaku konsumen adalah dinamis, (2)
16
hal tersebut melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar dan (3) hal tersebut melibatkan pertukaran. a. Perilaku konsumen adalah dinamis Ini berarti bahwa seorang konsumen, group konsumen serta masyarakt luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Dalam hal ini studi perilaku konsumen, salah satu implikasinya adalah bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk satu jangka waktu tertentu, produk dan individu atau group tertentu Dalam hal pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis perilaku konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa suatu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama disepanjang waktu, pasar dan industri. b. Perilaku konsumen melibatkan interaksi Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh) apa yang mereka lakukan (perilaku) dan apa serta dimana (kejadian disekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan konsumen. c.
Perilaku Konsumen Melibatkan Pertukaran Hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen adalah pertukaran diantara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini
17
juga menekankan pertukaran. Kenyataannya, peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan strategi pemasaran. (Paul Peter dan Olson, 2002 : 3). 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen.
kebudayaan
Sosial Kelompok acuan
kultur
sub-kultur
Keluarga
Kepribadian Kejiwaan Usia dan tingkat kehidupan Jabatan Keadaan perekonomian Gaya hidup
kelas sosial
Peranan dan status
Kepribadian beserta konsep diri
Motivasi Pandangan
PEMBELI
Belajar Kepercayaan dan sikap
Gambar : 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen a. Faktor Budaya Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen, yang terdiri dari: 1) Kultur Kultur (kebudayaan) adalah keyakinan, nilai-nilai, perilaku, dan obyek-obyek materi yang dianut dan digunakan oleh komunitas atau masyarakat tertentu. Budaya merupakan sesuatu yang dipelajari sejak kecil, diturunkan secara turun-temurun dan juga dipelajari dari lingkungan
18
seseorang. Budaya adalah milik bersama suatu masyarakat atau komunitas dan budaya juga dinamis, artinya dapat berubah. Dalam setiap budaya terdapat nilai-nilai dasar yang mendominasi perilaku, konsep diri ideal dan sosial, priotas hidup dan sebagai konsumen, berperan dalam pilihan produk. Nilai-nilai ini juga dicerminkan dalam memproduksi produk. Budaya memiliki lima dimensi yang diekspresikan dalam perilaku komunitasnya. a) Dimensi Materialistik Dimensi ini menentukan materi atau peralatan (teknologi) yang dibutuhkan
seseorang
untuk
mengupayakan
kehidupan
ekonomi. b) Dimensi Institusi Sosial Termasuk bagaimana keluarga, pendidikan, media, dan struktur politik diadakan dan dioperasikan. Adanya keguyuban dalam keluarga, adanya kelas social dan bagaimana orang menjadi konsumen yang baik. Kesemuanya merupakan dimensi Institusi Sosial dari budayanya. c) Dimensi Hubungan Antara Manusia Dengan Alam Semesta, termasuk sistem keyakinan, agama dan nilai-nilai. d) Dimensi Astetik Termasuk kesenian tulis dan bentuk (ukir, pahat), kesenian rakyat, musik, drama dan tari.
19
e) Bahasa Merupakan sarana yang paling efektif dalam komunikasi pemasaran. Pemasar harus pula menggunakan bahasa dan simbol-simbol yang sesuai untuk mengungkapkan citra atau ciri - ciri produk seperti yang diinginkan. 2) Sub Kultur Sub kultur adalah pola-pola kultural yang menonjol, dan merupakan bagian atau segmen dari populasi masyarakat yang lebih luas dan lebih kompleks. Sub kultur mempengaruhi individu dalam berperilaku sebagai konsumen, sebagai analisis sub kultur dapat menghasikan identifikasi segmen sub kultur yang spesifik. (Ristiyanti Prasetijo dan J.O.I.Lhalauw, 2005 : 200). 3) Kelas Sosial Kelas sosial merupakan kenyataan yang tidak bisa disangkal lagi. Betapapun ditolaknya keberadaan kelas sosial ini, perbedaanperbedaan yang mengindikasikan adanya kelas sosial ini selalu saja ada. Kelas sosial dibagi dalam beberapa kategori, masing-masing menunjukan jenjang-jenjang dalam masyarakat. b. Faktor Sosial 1) Kelompok Acuan
20
Kelompok acuan adalah individu atau sekelompok orang yang dianggap memiliki relevansi yang signifikan pada seseorang dalam hal mengevaluasi, memberikan aspirasi ataudalam berperilaku. Kelompok acuan dapat pula berwujud seseorang atau kelompok yang
menjadi
pembanding
atau
acuan
seseorang
dalam
pembentukan nilai-nilai, sikap atau perilaku baik secara umum ataupun secara khusus. Sehubungan dengan itu, konsumen selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan kelompoknya. Pengaruh kelompok ini bisa besar ataupun kecil tergantung pada kepribadian individu, jenis produk dan situasi konsumsinya. 2) Keluarga Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling berpengaruh,
dan
kadang-kadang
penentu
dalam
perilaku
konsumen. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku sehari-hari adalah prokreasi seseorang, yakni pasangan dan anak-anak. Keluarga adalah organisasi pembeli konsumen yang paling penting dalam masyarakat. 3) Peran dan Status Posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan dalam istilah peran dan status serta setiap peran membawa suatu status.
21
c. Faktor Pribadi 1) Usia dan Tahap Siklus Hidup Orang-orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Konsumsi juga dipengaruhi oleh tahap-tahap dalam siklus hidup keluarga. Para pemasar sering memilih kelompok siklus hidup sebagai pasar sasaran. 2) Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasi kelompok pekerja yang mempunyai minat lebih dari rata-rata pada produk dan jasa. Sebuah perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produk mereka hanya untuk kelompok pekerjaan tertentu. 3) Keadaan Ekonomi Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkat pendapatan, stabilitas dan pola waktunya), tabungan dan kekayaan serta pendirian terhadap belanja dan menabung. Jika indikator ekonomi menunjukan suatu resesi, para pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, melakukan penempatan ulang dan menetap kembali harga produk sehingga dapat terus menawarkan nilai kepada pelanggan sasaran.
22
4) Gaya Hidup Orang-orang yang berasal dari sub kultur kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang di dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat dan pendapat seseorang Gaya hidup melukiskan keseluruhan orang tersebut yang berinteraksi dengan lingkungannya, para pemasar akan mencari hubungan antara produk mereka dengan gaya hidup kelompok. 5) Kepribadian dan Konsep Pribadi Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Kepribadian didefinisikan sebagai karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsistem dan tetap terhadap lingkungannya. Kepribadian dapat menjadi variabel
yang berguna dalam
menganalisis perilaku konsumen bila tipe-tipe kepribadian dapat dikelompokan dan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara tipe kepribadian tertentu dengan pilihan produk atau merk. d. Faktor Psikologis 1) Motivasi Seseorang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakannya, dan usaha atau dorongan untuk memenuhi kebutuhan ini disebut motivasi.
23
Motivasi adalah dorongan dari dalam indovidu yang menyebabkan seseorang bertindak untuk memenuhi kebutuhan itulah disebut motivasi Hilgard dan Atkinson merumuskan motivasi sebagai keadaan aktif didalam
seseorang
yang
mengarahkannya
kepada
perilaku
pencapaian tujuan.Yang paling menarik bagi pemasar adalah bagaimana motivasi ini bisa mengakibatkan konsumen terlibat dalam proses perilaku beli, terutama dalam proses mencari dan mengevaluasi. (Ristiyanti Prasetijo dan J.O.I Lhalauw, 2005 : 36). 2) Persepsi Persepsi didefinisikan sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Persepsi tidak hanya tergantung pada stimuli yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut. 3) Pengetahuan Ahli teori pengetahuan mengatakan bahwa pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang saling mempengaruhi dari dorongan, stimuli, petunjuk, tanggapan, dan penguatan. Teori pengetahuan mengajarkan para pemasar bahwa mereka dapat menciptakan
permintaan
akan
suatu
produk
dengan
menghubungkannya dengan dorongan yang kuat, menggunakan
24
petunjuk yang memotivasinya dan memberikan penguatan yang positif. 4) Kepercayaan dan Sikap Pendirian Melalui
bertindak
dan
belajar
orang-orang
memperoleh
kepercayaan dan pendirian. Suatu kepercayaan adalah pikiran deskriptif yang dianut seseorang mengenai suatu hal. Banyak kekuatan yang bekerja pada perilaku konsumen. Pilihan pembelian seseorang merupakan hasil dari suatu proses komplek yang saling mempengaruhi dari faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Faktor-faktor lain mungkin dipengaruhi oleh pemasar dan memberi
petunjuk
pada
pemasar
mengenai
bagaimana
mengembangkan produk, harga, penempatan dan promosi untuk menarik tanggapan yang kuat dari konsumen. (Philip Kotler dan Susanto, 2005 : 223-245). 3. Model Sikap Nasabah a. Sikap Terhadap Objek Proses integrasi informasi yang melaluinya konsumen membentuk sikap terhadap objek (attitude toward object), termasuk produk atau merk. Selama proses integrasi, konsumen mengkombinasikan beberapa pengetahuan, arti dan kepercayaan tentang produk atau merk untuk membentuk evaluasi menyeluruh. Kepercayaan tersebut dapat dibentuk melalui proses interpretasi atau diaktifkan dari ingatan.
25
1) Kepercayaan Utama Melalui berbagai pengalaman, konsumen mendapatkan berbagai kepercayaan tentang produk, merk dan objek lain dalam lingkungan, kepercayan ini merupakan suatu jaringan asosiatif dari arti yang saling dihubungkan dan tersimpan dalam ingatan. Karena kapasitas kognitif seseorang terbatas, hanya sebagian kecil dari kepercayaan ini yang dapat diaktifkan dan dikendalikan dengan baik pada suatu saat. Hanya kepercayaan utama (salient beliefs) tentang suatu obyek (sesuatu yang diaktifkan pada suatu saat tertentu dan dalam konteks tertentu) yang menyebabkan
atau
menciptakan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Oleh karena itu salah satu kunci untuk memahami sikap konsumen adalah dengan mengidentifikasi dan memahami apa yang mendasari kepercayaan utama. Salah satu yang termasuk kepercayaan utama yaitu kognitif dari emosi dan suasana hati sehubungan dengan penggunaan produk. Jika diaktifkan, sebagian dari kepercayaan ini dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk. Kognitif adalah pengetahuan (cognition) dan persepsi yang diperoleh melalui kombinasi dari pengalaman langsung dan obyek sikap (attitude object) dan informasi terkait yang didapat dari berbagai sumber, komponen ini seringkali dikenal sebagai keyakinan atau kepercayaan (beliefs) sehingga konsumen yakin
26
bahwa suatu objek sikap memiliki atribut-atribut tertentu dan bahwa perilaku tertentu akan menjurus ke akibat atau hasil tertentu. (Ristiyanti Prasetijo dan J.O.I Lhalauw, 2005 : 106). Beberapa faktor mempengaruhi kepercayaan pada produk mana yang harus diaktifkan dalam suatu situasi dan dengan demikian menjadi penentu utama dari Ao atau sikap terhadap obyek. Termasuk didalamnya adalah ransangan yang menonjol dalam lingkungan yang langsung dihadapi, kejadian-kejadian terakhir, status suasana hati serta emosi konsumen dan nilai serta tujuan konsumen yang diaktifkan pada situasi tersebut 2) Model Sikap Multiciri Sejumlah besar riset pemasaran di fokuskan pada pengembangan model untuk memperkirakan sikap yang tercipta untuk proses integrasi. Ini disebut model sikap multiciri (multiattribute attitude model) karena difokuskan pada kepercayaan konsumen tentang multiciri suatu merk atau produk. Untuk hal ini model Martin Fishbein adalah yang paling berpengaruh dalam dunia pemasaran. Proposisi kunci dalam teori fishbein adalah bahwa evaluasi tiap kepercayaan utama menghasilkan sikap keseluruhan. Dalam model multiciri fishbein, sikap keseluruhan tiap suatu objek adalah fungsi dari 2 faktor: kekuatan dari kepercayaan utama jika dikaitkan dengan objek dan evaluasi dari kepercayaan tersebut secara formal, model tersebut menyatakan bahwa:
27
n
Ao=
biei
i 1
Dimana : Ao
= Sikap terhadap objek
bi
= Kekuatan dari kepercayaan bahwa suatu produk memiliki ciri - ciri i
ei
= Evaluasi terhadap ciri i
n
= Jumlah kepercayaan utama tentang objek
Model multiciri ini menerangkan proses integrasi yang mengkombinasikan pengetahuan produk (evaluasi dan kekuatan kepercayaan utama) untuk membentuk evaluasi atau sikap yang menyeluruh, akan tetapi, model itu tidak menyatakan bahwa konsumen
sebenarnya
menjumlahkan
hasil
dari
kekuatan
kepercayaan dan evaluasi ketika membentuk sikap dalam objek melainkan mencoba memperkirakan sikap yang dihasilkan oleh proses integrasi. Dua elemen utama model multiciri fishbein adalah kekuatan dan evaluasi dari kepercayaan utama. Kekuatan kepercayaan (belief strength) adalah kemungkinan yang diyakini dari hubungan antara suatu obyek dengan ciri-ciri yang relevan. Kekuatan kepercayaan diukur dengan meminta konsumen memeringkat kemungkinan asosiasi dari tiap kepercayaan utama mereka. Hal yang dikaitkan dengan kepercayan utama adalah
evaluasi
kepercayaan (belief evaluation)yang mencerminkan seberapa baik
28
konsumen menilai suatu ciri pemasar mengukur komponen evaluasi kepercayaan dengan meminta konsumen menyebutkan evaluasi mereka (rasa suka mereka terhadap)setiap kepercayaan utama . b. Sikap Terhadap Perilaku Sikap konsumen telah diteliti dengan sangat intensif, tetapi pemasar cenderung lebih memperhatikan perilaku nyata konsumen khususnya perilaku pembelian mereka. Oleh karena itu, tidak heran jika sejumlah besar riset mencoba untuk membangun hubungan antara sikap dan perilaku Memilih sikap yang secara umum baik atau buruk terhadap suatu produk
tidak berarti
bahwa
konsumen tersebut
akan selalu
merealisasikan setiap kemungkinan sikap baik atau buruk sehubungan dengan produk bersangkutan. Pemasar membutuhkan suatu model yang mengidentifikasikan faktor sikap yang mempengaruhi perilaku khusus, model tersebut diberikan untuk teori tindakan beralasan dari fishbein. 1) Teori tindakan beralasan Fishbein menyadari bahwa sikap seseorang terhadap suatu objek tidak harus secara kuat atau tersistematisasi berhubungan dengan perilaku khusus mereka. Sebaliknya penentu langsung apakah konsumen akan terlibat dalam suatu perilaku adalah keinginan mereka untuk terlibat dalam perilaku tersebut
29
Fishbein memodifikasi serta memperluas model sikap multi ciri dan mengkaitkan kepercayaan dan sikap konsumen pada keinginan berperilaku mereka. Model ini disebut teori tindakan beralasan
(theory
of
reasoned
action)
karena
teori
itu
mengasumsikan bahwa konsumen secara sadar mempertimbangkan konsekuensi alternatif perilaku yang sedang dipertimbangkan dan memilih sesuatu yang dapat memberikan konsekuensi paling diharapkan. Hasil dari proses pilihan beralasan ini adalah suatu keinginan untuk terlibat dalam perilaku yang dipilih. Keinginan berperilaku adalah alat prediksi perilaku nyata terbaik. Pada intinya, teori tindakan beralasan menyatakan bahwa perilaku disengaja yang cukup rumit ditentukan oleh keinginan seseorang untuk menyatakan perilaku tersebut. Menurut perilaku ini seseorang cenderung melaksanakan perilaku yang di evaluasi baik dan diterima baik orang lain. Mereka cenderung menahan diri dari perilaku yang dianggap tidak baik dan tidak menyenangkan orang lain. Perilaku (behavior) adalah tindakan khusus yang ditunjukkan pada beberapa obyek target. Perilaku selalu muncul dalam suatu konteks situasional atau lingkungan dan pada waktu tertentu. Pada dasarnya keinginan berperilaku (behavior intention) adalah suatu proposisi yang
30
menghubungkan diri dengan tindakan yang akan datang. (Paul Peter dan Olson, 1996: 137-149). 4. Model Pengambilan Keputusan Nasabah Para pemasar harus mendalami berbagai pengaruh terhadap para pembeli dan mengembangkan suatu pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya para konsumen membuat keputusan pembelian mereka. Para pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian. Jenis keputusan pembelian dan langkah-langkah dalam proses pembelian a. Peran dalam Pembelian Terdapat lima peran yang dimainkan orang dalam suatu keputusan pembelian 1) Pencetus ide : seseorang yang pertama kali mengusulkan ide untuk membeli suatu produk atau jasa tertentu 2) Pemberi Pengaruh : seseorang yang pandangan atau pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian 3) Pengambil Keputusan : seseorang yang memutuskan setiap komponen dalam keputusan pembelian : apakah membeli, apa yang dibeli, bagaimana membeli atau dimana membeli. 4) Pembeli : seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya. 5) Pemakai : seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan jasa tersebut.
31
Suatu perusahaan perlu untuk mengidentifikasi peran-peran ini karena mempunyai implikasi dalam merancang produk, menentukan pesanpesan dan mengalokasikan anggaran promosi. b. Jenis perilaku pembelian Assael membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan derajat keterlibatan pembeli dan perbedaan antara berbagai merk. Keempat jenis perilaku tersebut adalah : 1) Perilaku pembelian kompleks Para konsumen mempunyai perilaku pembelian kompleks ketika mereka sangat terlibat dalam suatu pembelian dan menyadari adanya perbedaan nyata antara berbagai merk. Pembeli ini akan melalui suatu proses belajar yang pertama ditandai dengan mengembangkan
kepercayaan
mengenai
produk
tersebut,
kemudian pendirian dan kemudian membuat pilihan pembelian dengan bijaksana. 2) Perilaku pembelian yg mengurangi ketidaksesuaian (disonasi) Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam suatu pembelian tetapi tidak melihat banyak perbedaan dalam merk. Pembelian mungkin menanggapi hanya menurut harga yang baik atau menurut kemudahan dalam membeli, Setelah pembelian tersebut, konsumen itu mungkin mengalami ketidaksesuaian yang disebabkan oleh adanya hal tertentu yang mengganggu. Disini komunikasi pemasaran harus diarahkan untuk
32
memberikan kepercayaan dan evaluasi yang membantu para konsumen untuk merasa puas dengan pilihan merknya. 3) Perilaku pembelian menurut kebiasaan Banyak produk yang dibeli dengan keterlibatan konsumen yang rendah dan tidak ada perbedaan merk yang disignifikan. Jika mereka terus menerus mencari merk yang sama, hal ini adalah diluar kebiasaan. Tidak ada kesetiaan merk yang kuat. Setelah membeli, mereka bahkan mungkin tidak mengevaluasi pilihan tersebut karena mereka tidak terlalu terlibat dengan produk tersebut. 4) Perilaku pembelian yang mencari variasi Disini konsumen dilihat banyak melakukan peralihan merk. Peralihan merk terjadi karena alasan variasi dan bukan karena ketidakpuasan. c. Proses keputusan pembelian Dalam proses pembelian, konsumen melalui 5 tahap dalam membeli suatu produk (Philip kotler dan Susanto, 2000: 246-261).
Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Gambar: 2.2 Proses Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian
Perilaku setelah pembelian
33
1) Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan dia yang nyata dengan keadaan yang diingainkan. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi stimuli yang paling sering yang menimbulkan suatu minat pada suatu kategori produk tertentuu. Pemasar
kemudian
dapat
mengembangkan
strategi-strategi
pemasar yang memicu minat konsumen. 2) Pencarian Informasi Perhatian utama pemasar adalah sumber informasi utama yang akan dicari konsumen dan kepentingan relatifnya terhadap keputusan pembelian sesudahnya. Sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari empat kelompok a) Sumber pribadi : kelurga, teman, tetangga , kenalan b) Sumber komersial : iklan, tenaga penjual, pedagang perantara, pengemasan. c) Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk. d) Sumber publik : media massa, organisasi, rating konsumen. Secara umum konsumen menerima kontak informasi mengenai suatu produk yang paling banyak dari sumber komersial.
34
Sebaliknya kontak yang paling efektif berasal dari sumber pribadi. 3) Evaluasi Alternatif Tidak ada proses evaluasi tunggal yang sederhana yang digunakan oleh semua konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan. Sebagian besar model sekarang dari proses evaluasi konsumen berorientasi secara kognitif yaitu mereka melihat konsumen dalam membuat pertimbangan produk sebagian besar secara sadar dan rasional. Konsumen tersebut mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Konsumen memandang setiap produk sebagai rangkaian atribut dengan kemampuan yang berbeda - beda dalam memberikan manfaat yang dicari dan memuaskan kebutuhan tersebut. 4) Keputusan Pembelian Konsumen mungkin juga membentuk suatu maksud pembelian untuk membeli merk yang paling disukai. Namun demikian terdapat dua faktor yang mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain. Faktor yang kedua situasi yang tidak diantisipasi. Konsumen membentuk suatu
maksud
pembelian
atas
dasar
faktor-faktor
seperti
pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Keputusan seorang konsumen
35
untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan (perceived risk) pembelian yang mahal melibatkan suatu pengambilan resiko. Konsumen tidak dapat merasa pasti mengenai hasil dari pembelian. Hal ini menimbulkan kegelisahan. Misalnya resiko yang dirasakan berbeda-beda menurut jumlah uang yang dikeluarkan, misalnya ketidakpastian atribut, dan besarnya kepercayaan diri konsumen. 5) Perilaku Setelah pembelian Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Konsumen juga akan melakukan tindakan setelah pembelian dan menggunakan produk tersebut yang mendapat perhatian dari pemasar. a) Kepuasan Setelah Pembelian Setelah
membeli
produk,
seorang
konsumen
mungkin
menemukan suatu kekurangan atau cacat. Sebagian pembeli tidak akan mau produk yang cacat. Sementara yang lain mungkin indiferen terhadap kekurangan tersebut dan sebagian lagi bahkan mungkin melihat kekurangan tersebut menambah nilai produknya. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dakat antara harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut.
36
Jika daya guna produk tersebut berada dibawah harapan pelanggan, pelanggan tersebut akan merasa dikecewakan. Jika memenuhi harapan, pelanggan tersebut akan merasa puas, jika melebihi harapan, pelanggan akan merasa sangat puas. Perasaan-perasaan ini mempunyai arti dalam hal apakah pelanggan tersebut akan membeli produk itu lagi dan membicarakan tentang produk tersebut kepada orang lain secara menguntungkan atau merugikan. b) Tindakan Setelah Pembelian Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen dengan suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas, dia akan menunjukkan probabilita yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi. Seorang konsumen yang merasa tidak puas bertindak sebaliknya. Konsumen yang merasa tidak puas akan berusaha untuk mengurangi ketidaksesuaian karena umat manusia berusaha keras untuk menciptakan keselarasan internal, konsistensi, atau kecocokan antara pendapat, pengetahuan, dan nilai-nilai dia. Konsumen yang tidak puas akan mengambil satu dari dua tindakan berikut. Mereka mengurangi ketidakpuasan ini dengan membuang atau mereka mungkin berusaha untuk mengurangi ketidakpuasan dengan mencari informasi yang mungkin memperkuat nilai tinggi produk tersebut (atau
37
menghindari informasi yang mungkin memperkuat nilai rendah nya.). c) Penggunaan dan pembuangan setelah pembelian Para
pemasar
juga
memonitor
bagaimana
pembeli
menggunakan dan membuang suatu produk. Jika konsumen menemukan kegunaan baru dari suatu produk . Memahami kebutuhan dan proses pembelian konsumen sangat penting dalam membuat strategi-strategi pemasaran yang efektif. Dengan memahami bagaimana pembeli melalui tahaptahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan
pembelian,
dan
perilaku
setelah
pembelian. Para pemasar dapat memperoleh petunjuk-petunjuk tentang bagaimana memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan memahami berbagai peserta dalam proses pembelian dan pengaruh utama mereka terhadap perilaku pembelian, para pemasar dapat merancang progam pemasaran yang efektif untruk pasar sasaran mereka. (Philip Kotler dan A.B Susanto, 2000 : 246-261).
BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN
A. Laporan Obyek 1. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah mandiri (selanjutnya disebut Bank) didirikan pertama kali dengan nama PT Bank Industri Nasional disingkat PT BINA atau disebut juga PT Nasional Industrial Banking Corporation Ltd, berkantor pusat di Jakarta, berdasarkan akta No.115 tanggal 15 Juni 1955 dibuat dihadapan meester Raden Soedja, notaris di Jakarta. Akta mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (d/h Menteri Kehakiman Republik Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan No.J.A.5/69/23 tanggal 16 Juli 1995, dan telah didaftarkan pada buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No.37 tanggal 8 Mei 1956, tambahan No.390. Sesuai dengan akta perubahan Anggaran Dasar No.12 tanggal 6 april 1967 yang dibuat dengan akta Perubahan Anggaran Dasar No.37 tanggal 4 Oktober 1967, keduanya di buat dihadapan Adlan Yulizar,SH., notaris di Jakarta, yang mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.34 tanggal 29 april 1969, tambahan No.55, nama 38
39
Bank diubah dari PT Bank Industrial Banking Corporation Ltd, menjadi PT Bank Maritim Indonesia. Sesuai dengan Akad Berita Acara Rapat No.146 tanggal 10 Agustus 1973 dibuat di hadapan Raden Soeratman,SH.,No.146, notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.79 tanggal 1 oktober 1974, tambahan No.554, nama Bank diubah dari PT Bank Maritim Indonesia menjadi PT Bank Susila Bakti. Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.29 tanggal 19 Mei 1999 dibuat dihadapan Machrani Moertolo Soenarto,SH, notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-1210.HT.01.04.TH 99 tanggal 1 Juli 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.87 tanggal 31 Oktober 2000, tambahan No.6587, nama bank diubah dari PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah Mandiri. Sesuai dengan akta pernyataan Keputusan rapat No.7 tanggal 7 Juli 1999 dibuat dihadapan Machrani Moertono Soenarto,SH., notaris di Jakarta yang dibuat berturut-turut dengan akta berita acara rapat No.6 tanggal 22 Juli 1999 dan akta berita acara No.9 tanggal 23 Juli 1999, keduanya dibuat dihadapan Hasanal Yani Ali Amin,SH., notaris di Jakarta, serta akta pernyataan keputusan rapat perubahan anggaran dasar No.23 tanggal 8 september 1999 dibuat dihadapan Sutjipto,SH., notaris
40
di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.16495.HT.01.04 TH 99 tanggal 16 September 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.87 tanggal 31 Oktober 2000, tambahan No.6588, nama bank diubah dari PT Bank Syariah Sakinah Mandiri menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Selanjutnya Bank mendapat izin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan
surat
keputusan
Gubernur
Indonesia
No.1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 oktober 1999 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 november 1999. Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar NO 38 tanggal 10 Maret 2000 dibuat dihadapan Lia Muliani, SH., pengganti dari Sutjipto, SH., notaris di Jakarta, yang perubahannya telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No C-11545.HT.01.04 TH. 2000 tanggal 6 Juni 2000, serta telah diumumkan dalam Berita Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, tambahan No. 6589 Perubahan terakhir anggaran dasar adalah sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Syariah Mandiri No. 59 tanggal 17 Maret 2006, dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH., notaris
41
di Jakarta, serta telah diumumkan dalam Berita Republik Indonesia No 74 tanggal 15 September 2006, tambahan No. 960. Sementara itu pada tahun 2003 Bank Syariah Mandiri membuka cabangnya yang ke – 037 di Klaten. Bank tersebut mulai beroperasi tepatnya pada tanggal 10 Mei 2003. Mengenai sejarah berdirinya atau latar belakang didirikan Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten, dari pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten tidak ada yang mengetahuinya. Penulis telah menanyakan kepada pihak–pihak yang berwenang, dimulai dari BO & ADMIN (mas Ari), ex Operator Officer (Bapak Budi Prasetijo), Operator Officer (Ibu Dwi Indrastuti) sampai ke Manager (Bapak Purbo Siswo Wardoyo) tidak ada yang mengetahuinya. Bapak Siswo Wardoyo menyarankan untuk membuka atau melihat di internet dengan alamat www.syariahmandiri.com, tetapi yang ada hanya sejarah Bank Syariah Mandiri secara global bukan sejarah Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten. Mengenai asset yang dimiliki Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten, dari pihak BSM yaitu Operator Officer dan Manager tidak memberikan izin untuk memaparkan dalam tugas akhir ini dengan alasan suatu kerahasiaan bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten.
42
Sehingga yang akan penulis paparkan lebih lanjut adalah Bank Syariah Mandiri Pusat. 2. Visi dan Misi bank syariah mandiri a. Visi Menjadi Bank Syariah terpercaya pilihan mitra usaha. b. Misi 1) Mewujudkan
pertumbuhan
dan
keuntungan
yang
berkesinambungan. 2) Mengutamakan penghimpunan dana consumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM. 3) Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam lingkungan kerja yang sehat. 4) Mengembangkan nilai-nilai syariah universal. 5) Menyelenggarakan operasional Bank sesuai standar perbankan yang sehat. 3. Nilai–nilai Perusahaan Untuk menyelaraskan gerak dan langkah seluruh insan BSM guna mewujudkan visi dan misi perusahaan. Maka diperlukan acuan nilai nilai perusahaan untuk di pahami, dihayati dan di implementasikan secara konsisten oleh seluruh pegawai BSM.
43
Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak pertengahan 2005 yang lalu, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang disepakati bersama untuk di shared oleh seluruh pegawai BSM . Nilainilai itu disebut shared values BSM . Shared values ini secara resmi diluncurkan oleh Yuslam Fauzi, Direktur utama dalam acara Milad Bank Syari’ah Mandiri ke-8 pada tanggal 25 November 2007 di Jakarta. Shared Values BSM terdiri atas : a. Exellence (Imtiyaaz):Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan. b. TeamWork (Amal Jama‟i): Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi. c. Humanity (Insaniyah): Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan relijius. d. Integrity (Shidiq):Menaati kode etik profesi dan berfikir serta berperilaku terpuji. e. Costumer Focus (Tafadhilu Al ulama):Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan BSM sebagai mitra yang terpercaya. Ke-5 nilai-nilai tersebut diatas diakronimkan menjadi ETHIC. Kata “ETHIC” sendiri berarti “Set of Moral Principles”(himpunan
44
prinsip-prinsip moral) sebagai tatanan perilaku mulia yang membentuk keunggulan insan BSM . Agar nilai-nilai bersama yang telah dirumuskan dan disepakati dapat dipahami, dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh insan BSM dalam kehidupan berorganisasi maka Shared Values BSM diterjemahkan ke dalam perilaku-perilaku utama, sebagai berikut: Tabel : 3.1 Nilai (Shared Values)
Perilaku Utama (Core Behavior)
Excellence (Imtiyaaz)
1. Perfection: Berkomitmen pada kesempurnaan. 2. Ownership: Mengembangkan sikap rasa saling memiliki yang positif. 3. Prudence: Menjaga amanah secara hati-hati dengan selalu memperhitungkan risiko atas keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan. 4. Competence:Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntunan profesi banker.
Teamwork (Amal Jama‟iy)
1. Trust: Mengembangkan sikap saling
45
percaya yang didasari pikiran perilaku positif. 2. Result: Memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi stakeholders. 3. Respect: Menghargai pendapat dan kontribusi orang lain. 4. Effective Communication: Mewujudkan iklim lalu lintas pesan yang lancar dan sehat, serta menghindari kegagalan dengan selalu meningkatkan ketrampilan berkomunikasi. Humanity (Insaniyah)
1. Sincerity: Meluruskan niat untuk mendapatkan ridha Allah 2. Universalli: Mengembangkan nilainilai kebaikan yang secara umum diterima oleh seluruh umat manusia. 3. Social Responsibility: Memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.
Integrity (Shidiq)
1. Honesty: Menjunjung tinggi kejujuran
46
dalam setiap perilaku 2. Discipline: Melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban sesuai dengan ketentuan dan tuntunan perusahaan serta nilai-nilai syariah. 3. Responsibility: Menerima tugas sebagai amanah dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.
Customer Focus (Tafadhilu Al-„Umalaa)
1. Good Governance: Melaksanakan tata kelola organisasi yang sehat. 2. Inovation: Proaktif menggali dan mengimplementasikan idi-ide baru untuk memberi layanan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan kompetitor. 3. Satisfying: Mengutamakan layanan dan kepuasan pelanggan.
47
4. Profil dan Kepemilikan Saham a. Profil: Nama:
PT Bank Syariah Mandiri
Alamat:
Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia
Telepon:
(62-21) 2300 509, 3983 9000 (Hunting)
Faksimili:
(62-21) 3983 2989
Situs Web:
www.syariahmandiri.co.id
Tanggal Berdiri:
25 Oktober 1999
Tanggal Beroperasi:
1 November 1999
Modal Dasar:
Rp1.000.000.000.000,-
Modal Disetor:
Rp658.243.565.000,-
Kantor Layanan:
407 kantor, yang tersebar di 30 provinsi di seluruh Indonesia
Jumlah jaringan ATM
220 ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri 4.795,
BSM:
ATM Bersama 20.487 unit (include ATM Mandiri dan ATM BSM), ATM Prima 14.403 unit, EDC BCA 121.743 unit, ATM BCA 7053 dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) 7.435 unit.
48
Jumlah Karyawan: 3.109 orang (Per Desember 2009) b. Kepemilikan Saham 1. PT Bank Mandiri (Persero)Tbk.:
131.648.712 lembar saham (99,999999%)
2. PT Mandiri Sekuritas: 1 lembar saham (0,000001%). Gambar : 3.2 Profil dan Kepemilikan Saham 5. Prinsip–Prinsip Bank Syariah Mandiri a. Keadilan Bank Syariah Mandiri memberikan bagi hasil dan transfer prestasi dari mitra usaha dalam porsi yang adil sesuai dengan fitrah alam. b. Kemitraan Posisi nasabah investor, pengguna dana dan bank berada dalam hubungan sejajar sebagai mitra usaha yang saling menguntungkan dan bertanggung jawab. Bank Syariah Mandiri benar-benar berfungsi sebagai Intermediary Instituation lewat skema pembiayaan yang dimilikinya. c. Keterbukaan
49
Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara berkesinambungan, nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas menejemen bank. d. Universalitas Bank Syariah Mandiri dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan dalam masyarakat dengan prinsip Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin. 6. Produk–Produk Bank Syariah Mandiri a.
Produk Pendanaan 1)
Tabungan BSM Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau melalui ATM.
2)
Tabungan Berencana BSM Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan.
3)
Tabungan Simpatik BSM Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati.
4)
Tabungan Mabrur BSM
50
Tabungan
mata
uang
rupiah
untuk
membantu
pelaksanaan ibadah haji & umrah. 5)
Tabungan BSM Dollar Tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM.
6)
Tabungan BSM Investa Cendekia Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap (instalment) dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi.
7)
Deposito BSM Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.
8)
Deposito BSM Valas Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah.
9)
Giro BSM Sarana penyimpanan dana dalam mata uang rupiah untuk kemudahan taransaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah.
51
10) Giro BSM Valas Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. 11) Giro BSM Singapore Dollar Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar
untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan
berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. 12) Giro BSM Euro Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Euro untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. 13) Obligasi Bank Syariah Mandiri Surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syariah yang mewajibkan Emiten (BSM) untuk membayar pendapatan bagi hasil atau kupon dan membayar kembali dana obligasi syariah pada saat jatuh tempo. 14) Tabungan Perusahaan Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung kelebihan dari rekening giro yang dimiliki institusi atau perusahaan berbadan hukum dengan menggunakan fasilitas auto save.
52
15) Tabungan Kurban Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu nasabah dalam merencanakan ibadah kurban dan aqiqah, pelaksanaanya bekerja sama dengan Badan Amil Qurban. b. Produk Pembiayaan 1)
Pembiayaan Mudharabah BSM Pembiayaan
dimana
seluruh
modal
kerja
yang
dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank, keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. 2)
Pembiayaan Musyarakah BSM Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
3)
Pembiayaan Murabahah BSM Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah.
4)
Pembiayaan Talangan Haji BSM Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi atau seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.
5)
Pembiayaan Istishna BSM
53
Pembiayaan pengadaan barang dengan skema istishna jangka pendek, menengah, dan panjang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang, dimana masa angsuran melebihi periode pengadaan barang. 6) Pembiayaan dengan Skema IMBT (Ijarah Muntahiyah Bittamlik) Fasilitas pembiayaan dengan skema sewa atas suatu obyek sewa antara bank dan nasabah dalam periode yang ditentukan yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan nasabah. 7)
Pembiayaan Murabahah Muqayyadah off Balance Sheet Fasilitas pembiayaan dengan alokasi sumber dana yang terikat (spesifik) dari pemilik dana.
8)
BSM Costumer Network Financing Pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah untuk pembelian persediaan barang dari rekanan yang telah menjalin kerja sama dengan BSM.
9)
Pembiayaan Resi Gudang BSM Pembiayaan dengan jaminan utama komoditi yang diperdagangkan, dimana komoditi tersebut berada dalam suatu gudang atau tempat yang terkontrol secara independen.
10) PKPA (Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM )
54
Fasilitas
penyaluran
pembiayaan
kepada
anggota
koperasi karyawan. 11) Pembiayaan Edukasi BSM Pembiayaan kepada calon pelajar dalam mendapatkan dana pendidikan yang dibutuhkan. 12) BSM Implan Pembiayaan konsumen dalam bentuk valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap perusahaan atau anggota kopkar yang pengajuannya dilakukan secara kolektif. 13) Pembiayaan Dana Berputar Pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja sementara dan bukan untuk permanen. 14) Pembiayaan Pemilikan Rumah (Griya BSM) Pembiayaan jangka pendek, menengah, panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal, baik baru maupun bekas, di lingkungan developer maupun non developer dengan sistem murabahah. 15) Pembiayaan Pemilikan Rumah (Griya BSM Optima) Pembiayaan pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada waktu tertentu sepanjang coverage atas
55
agunannya masih dapat meng cover total pembiayaannya dan dengan memperhitungkan kecukupan debt to service nasabah. 16) Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah Bersubsidi Pembiayaan untuk pemilikan rumah atau pembelian rumah sederhana sehat yang dibangun oleh pengembang dengan dukungan subsidi uang muka dari pemerintah, yang ditujukan kepada golongan berpendapatan tetap (pegawai atau karyawan). 17) Pembiayaan Umroh Pembiayaan
untuk
mempermudah
nasabah
dalam
memenuhi kebutuhan perjalanan umrah. 18) Pembiayaan Griya BSM DP 0% Pembiayaan griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya uang muka bagi nasabah, dimana nilai pembiayaan adalah sebesar 100% dari harga taksasi rumah. 19) Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat Syari`ah Mandiri Pembayaran dengan agunan berupa dana investasi (cash collateral) dimana pemilik dana memberi batasan kepada bank mengenai tempat, tata cara, dan obyek investasinya. 20) Pembiayaan Pensiunan
56
Penyaluran
fasilitas
pembiayaan
consumer
kepada
pensiunan, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan langsung uang pensiun yang diterima bank setiap bulan. 21) Pembiayaan Peralatan Kedokteran Pembiayaan untuk
pembelian barang modal
atau
peralatan penunjang kerja dibidang kedokteran. c. Produk Jasa 1)
BSM Card Kartu
yang
dapat
dipergunakan
untuk
transaksi
perbankan melalui ATM dan mesin debit. 2)
Sentra Bayar BSM Layanan pembayaran beragam tagihan seperti telepon, ponsel maupun listrik.
3)
BSM Mobile Banking Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi SMS telepon seluler yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan dimana saja, kapan saja, semudah mengirim SMS.
4)
BSM Net Banking
57
Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet dengan jaringan komputer. 5)
BSM Mobile Banking GPRS Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi GPRS yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan dimana saja, kapan saja, semudah mengirim SMS.
6)
PPBA (Pembayaran melalui Pemindahbukuan di ATM) telepon seluler Layanan
pembayaran
tagihan
institusi
(lembaga
pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui pemindahbukuan di ATM. 7)
BSM Pooling Fund Merupakan fasilitas yang disediakan oleh bank yang memudahkan nasabah untuk mengatur atau mengelola dana setiap rekening yang dimiliki nasabah secara otomatis sesuai keinginan nasabah.
58
8)
Pertukaran Valas BSM Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing atau mata uang asing dengan mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh BSM dengan nasabah.
9)
Bank Garansi BSM Janji tertulis yang diberikan bank kepada pihak ketiga, dimana bank menyatakan sanggup memenuhi kewajibankewajiban kepada pihak ketiga dimaksud apabila pada suatu waktu tertentu yang telah ditetapkan pihak
yang dijamin
(nasabah) tidak memenuhi kewajiban. 10) BSM Elektronik Payroll Pembayaran gaji karyawan istitusi melalui teknologi terkini BSM secara aman, mudah, fleksibel. 11) SKBDN BSM Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau order atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen.
59
12) BSM Letter of Credit Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau order atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen. 13) BSM SUHC (Saudi Umroh & Haj Card) Kartu prabayar dalam mata uang Saudi Arabiyan Riyal. 14) Transfer BSM Western Union Jasa pengiriman uang atau penerimaan kiriman uang secara cepat (real time online) yang dilakukan lintas Negara atau dalam satu Negara. 15) Kliring BSM Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank tertariknya berada dalam satu wilayah kliring. 16) Inkaso BSM Penagihan warkat bank lain di mana bank tertariknya berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening nasabah.
60
17) BSM Intercity Clearing Jasa penarikan warkat (cek atau bilyet giro valuta rupiah) bank di luar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya. 18) BSM RTGS (Real Time Gross Settelment ) Jaringan transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun dalam kota yang berbeda secara real time. 19) Transfer Dalam Kota (LLG) Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah kliring lokal. 20) Transfer Valas BSM Transfer valas BSM terdiri dari : a) Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM ke nasabah bank lain dalam maupun luar negeri. b) Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM. 21) Transfer DUIT Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia, saat ini BSM bekerjasama dengan Merchantrade Asia (MTA) Malaysia.
61
22) Pajak Online BSM Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk membayar kewajiban pajak (bukan dalam rangka pembayaran pajak import) secara otomatis dengan mendebet rekening atau secara tunai. 23) Pajak Impor BSM Memberikan
kemudahan
kepada
importer
untuk
membayar pajak barang dalam rangka impor secara on-line sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya dari gudang kantor bea dan cukai. 24) Referensi Bank BSM Surat keterangan yang diterbitkan BSM atas dasar permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu. 25) BSM Standing Order Fasilitas kemudahan yang diberikan BSM kepada nasabah yang dalam transaksi finansialnya harus memindahkan dari suatu rekening ke rekening lainnya secara berulang-ulang. Dalam pelaksanaannya nasabah memberikan instruksi ke bank hanya satu kali saja. 26) BSM Auto Save Produk layanan pemindahbukuan otomatis antar rekening giro dan rekening tabungan dengan memelihara saldo terbaru.
62
27) Reksadana Mandiri Investa Syariah Berimbang Reksadana campuran (Mix Fund/Balance Fund) berbasis instrument pasar uang, pasar obligasi, dan pasar saham dengan ketentuan investasi sesuai syariah. 28) Reksadana Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRA Syariah ) Reksadana syariah yang dikeluarkan oleh PT Mandiri Manajemen Investa (MMI). Merupakan jenis reksadana saham, yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan oleh manajer investasi minimal 80% dalam portifolio Efek Saham Syariah. 29) Bancassurance BSM Merupakan kerjasama antara bank dan perusahaan asuransi dalam memasarkan produk bank dan asuransi pada kantor layanan bank. Produk Bancassurance terdiri dari 2 produk, yaitu: a) Syariah Medika Plus yaitu produk asuransi jiwa yang memberikan manfaat berupa santunan rawat inap dan santunan tunai kepada nasabah BSM. b) Syariah Investa Link yaitu produk investasi syariah yang dilengkapi dengan perlindungan asuransi dengan manfaat hingga 80% dari premi tahunan.
63
30) Layanan Penerimaan Pembayaran Premi Asuransi Takaful Layanan yang memberi kemudahan kepada polis asuransi takaful untuk melakukan pembayaran preminya di setiap delivery chanel yang dimiliki BSM. 31) BSM Sistem Pembayaran Off Line Sistem pembayaran BSM secara off line yang dapat digunakan oleh institusi yang memiliki pelanggan yang banyak untuk melakukan pembayaran dari pelanggan institusi seluruh konter BSM 7. Struktur Organisasi BSM senantiasa menyesuaikan diri dengan perkembangan bisnis dan sekaligus mengantisipasi dinamika lingkungan bisnis, untuk tujuan itulah maka manajemen BSM melakukan restrukturisasi organisasi. Tujuannya untuk menjadikan organisasi BSM lebih fokus dan efisien. Hal ini dilakukan dengan melakukan beberapa unit kerja yang memiliki karakteristik yang sama dalam satu direktorat. Adapun strukturisasi organisasi BSM adalah :
64
KEPALA CAPEM PURBO S WARDOYO
MICRO ACCOUT OFFICER SONNY KARYADI NIZAN
PMM YUNANTO ADI K DAKA BINA W
PELAKSA NA ADMINIST RASI MICRO MIKI ZAKI D
ACCOUNT OFFICER DINAR ATIKA SARI
PMS ISNAWAN SAFI’I
TELLER RENDHY N Q
OFFICE BOY ALI MAHMUD
OPERATION OFFICER DWI INDRASTUTI S
BO&ADMI ARI KUNCORO
SECURITY 1. HARJANTO 2. WARSONO 3. CATUR P 4.
CUSTOMER SERVICE LEXI KARTIKA
DRIVER MOCHLIS B
65
Adapun struktur organisasi Pusat adalah :
Gambar: 3.4 Struktur Organisasi pusat
66
Job Description a. Kepala Cabang Pembantu 1) Mengkoordinir Pembuatan rencana Kerja (RKAP) tahunan Capem dan mengelola secara optimal sumber daya Capem agar dapat mendukung kelancaran operasional Capem. 2) Menetapkan dan melaksanakan strategi pemasaran produk bank guna mencapai tingkat volume atau sasaran yang telah ditetapkan baik pembiayaan, pendanaan, maupun jasa-jasa. 3) Memastikan
realisasi
target
operasional
Capem
serta
menempatkan upaya-upaya pencapaiannya. 4) Melakukan
kegiatan
penghimpunan
dana,
pemasaran
pembiayaan, pemasaran jasa-jasa untuk mencapai target yang telah ditetapkan. 5) Melakukan review terhadap ketajaman dan kedalaman analisa pembiayaan guna antisipasi resiko guna penekanan pada : keabsahan pemohon pembiayaan, aspek legalitas nasabah, kewajiban limit pembiayaan, perhitungan margin atau nisbah, aspek pengamanan termasuk penetapan prasaratan dan syarat pembiayaan. 6) Bersama
dengan
anggota
komite
lainnya
memutuskan
pembiayaan sesuai dengan batas wewenangnya atau dimintakan persetujuan ke kantor pusat.
67
7) Memutuskan pencairan pembiayaan sesuai dengan wewenagnya. 8) Melakukan pembinaan, baik terhadap nasabah maupun investor. 9) Memantau
kualitas
aktiva
produktif
dan
mengupayakan
kolektibilitas lancar minimal sama dengan target yang telah ditetapkan direksi. 10) Memonitor
pelaksanaan
penagihan
tunggakan
kewajiban
nasabah. 11) Mengambil keputusan atas semua kegiatan-kegiatan di bidang pemasaran dan operasi sampai dengan batas wewenangnya. 12) Mensosialisasikan pedoman-pedoman, ketentuan-ketentuan dan kebijakan direksi kepada pegawai terkait. 13) Memberi persetujuan pengeluaran pembiayaan biaya untuk kepentingan cabang sesuai dengan batas wewenangnya. 14) Mengarahkan para pejabat atau petugas yang diberi wewenang pengoperasian AS-400 untuk selalu memelihara dan menjaga kerahasiaan password dan sandi masing-masing, termasuk kerahasiaan password yang menjadi tanggung jawabnya. 15) Melakukan pengawasan langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi lingkungan serta keamanan Capem. 16) Memastikan bahwa seluruh transaksi Capem telah tercatat secara benar pada laporan keuangan Capem.
68
17) Melakukan pemantauan terhadap ketepatan dan kebenaran pengiriman laporan ke kantor pusat dan Bank Indonesia setempat. 18) Memastikan bahwa prinsip kepatuhan telah dilaksanakan oleh seluruh jajaran Capem 19) Menandatangani surat-surat keluar atas nama Capem. 20) Mewakili direksi untuk tugas-tugas intern maupun ekstern yang berhubungan dengan kegiatan Capem. 21) Secara berkala minimal satu bulan sekali dan diadakan melalui cash opname. 22) Menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi mengenai perkembangan ekonomi, pembangunan, dan dunia usaha setempat untuk dijadikan indikator pengembangan usaha Capem. 23) Mengarahkan dan mendorong seluruh pegawai cabang untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah dan meningkatkan produktifitas individu. 24) Memberikan bantuan sepenuhnya terhadap pelaksanaan audit intern atau ekstern. 25) Mengimplementasikan bagan struktur organisasi, fungsi dan tugas setiap unit kerja cabang sesuai dengan pedoman organisasi Capem.
69
26) Merencanakan pendidikan pegawai dan mengusulkan ke kantor pusat. 27) Melakukan evaluasi berkala terhadap kualitas dan kuantitas sumber daya yang tersedia guna menetapkan langkah-langkah atau strategi yang akan dilakukan. 28) Menetapkan, mengesahakan, dan merotasi pegawai serta memberikan job describtion kepada masing-masing pegawai Capem. 29) Melakukan penilaian pegawai, megusulkan kenaikan gaji atau pangkat, promosi jabatan, penghargaan atau hukuman pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku. 30) Menegakkan disiplin dan dedikasi pegawai dengan memberi contoh yang baik dalam segala bidang. 31) Mengimplementasikan corporate culture Bank Syariah Mandiri kepada seluruh pegawai Capem. b.
Account Officer 1) Mendapatkan calon nasabah pembiayaan yang prospektif. 2) Memastikan kelengkapan dokumen aplikasi pembiayaan. 3) Menindaklanjuti permohonan pembiayaan nasabah dalam bentuk NAP. 4) Memastikan persetujuan atau penolakan pembiayaan yang diajukan.
70
5) Menindaklanjuti
persetujuan
atau
penolakan
permohonan
pembiayaan nasabah. 6) Memastikan proses pencairan pembiayaan sesuai dengan keputuasan komite pembiayaan. 7) Membina hubungan pembiayaan antara bank dengan nasabah. 8) Melaksanakan pengawalan terhadap seluruh nasabah yang dikelola agar kolektibilitas lancar. 9) Menyelesaikan fasilitas pembiayaan bermasalah. 10) Merealisasikan pendapatan fee based income dari nasabah pembiayaan. c.
Operation Officer 1) Memastikan terkendalinya biaya operasional Capem atau UPS dengan efisien dan efektif. 2) Memastikan dan mengelola transaksi harian operasional telah sesuai dengan ketentuan dan SOP yang ditetapkan. 3) Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah yang optimal di kantor Capem atau UPS. 4) Memastikan dan mengelola semua kegiatan administrasi, dokumentasi dan kewajiban pelaporan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku (internal dan eksternal).
71
5) Memastikan ketersediaan dan keamanan dokumen berharga bank, PIN, kartu ATM maupun key acces layanan e-banking lainnya. 6) Memastikan
dan
mengelola
fungsi-fungsi
administrasi
kepegawaian, sarana dan prasarana kantor Capem atau UPS. 7) Memastikan dan mengelola implementasi KYCP dengan baik. 8) Membuat evaluasi pelaksanaan rencana kerja mingguan atau bulanan di unitnya, untuk memastikan kesesuaiannya dengan rencana kerja unit kerjanya. 9) Mengkoordinasikan dan menetapakan serta mengevaluasi target kerja seluruh pegawai bawahan langsung, untuk memastikan tercapainya target kerja unit. 10) Melakukan supervisi terhadap proses pekerjaan di unitnya, untuk memastikan seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan rencana atau target kerja SOP yang berlaku. d. BO & ADMIN 1) Melaksanakan pemeriksaan ulang atas semua transaksi keluarmasuk maupun nota debet keluar atau masuk setiap hari. 2) Menatausahakan persediaan blanko nota kredit dan nota debet. 3) Memeriksa kebenaran atau kecocokan antara fisik blanko nota kredit dan nota debet dengan kartu persediaan.
72
4) Mem-file berkas-berkas transfer (copy nota kredit atau nota debet atau aplikasi transfer). 5) Melaksanakan corporate culture (SIFAT). 6) Melaksanakan tugas lainnya yang ditunjuk oleh atasan. e.
Teller 1) Bersama-sama dengan kepala cabang pembantu : a) Membuka dan menutup khasanah atau brankas. b) Menghitung uang yang akan disimpan ke dalam brankas. c) Mengambil atau menyimpan uang tunai dari atau ke dalam brankas. d) Melaksanakan pengawasan khasanah. 2) Pada awal atau akhir hari mengambil atau menyimpan box teller dari atau ke dalam khasanah. 3) Bersama-sama dengan kepala KCP: a) Menghitung persediaan uang dalam box teller. b) Pada awal atau akhir hari membuka atau menutup box teller. 4) Melayani penyetoran tunai maupun non tunai dengan benar dan cepat dengan memperhatikan batas wewenang yang dimiliki. 5) Membuka (posting) mutasi kas secara benar melalui terminalnya. 6) Menyerahkan cek atau bilyet giro, slip penarikan serta bloter kepada kepala KCP untuk diperiksa.
73
7) Menyortir dan mempersiapkan bundelan uang tunai yang akan dilabel (diikat dengan kertas vignette BSM). 8) Mengkompilasi
daftar
penerimaan
dan
pengeluaran
kas,
menghitung saldo kas akhir hari dan mencocokkan dengan jumlah fisik saldo tunai yang ada di dalam box-nya sendiri. 9) Menjumlahkan nominal dan jumlah warkat kliring dan mencocokkannya dengan rekapitulasi kliring penyerahan. 10) Melaksanakan sign-on dan sign-off secara tertib pada pagi hari dan setiap akan mengakhiri pekerjaan pada terminal (work station). 11) Mencetak mutasi kas pada sore hari melalui AS-400 dan mencocokkan dengan tiket-tiketnya. 12) Bersama-sama dengan kepala KCP melaksanakan cash opname setiap akhir bulan. 13) Menampung usul, saran nasabah atau investor dan diteruskan kepada kepala KCP untuk ditindaklanjuti. 14) Memberikan usulan perbaikan pedoman atau ketentuan yang berkaitan dengan pelayanan kas kepada kepala KCP. 15) Menjaga kerahasiaan password yang menjadi wewenangnya. 16) Menjaga ketertiban dan keamanan sistem komputerisasi secara fisik maupun administrasi.
74
17) Menjaga kebersihan dan keserasian lingkungan kerjanya serta mengimplementasikan SIFAT. 18) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang ditunjuk atasan. f. Customer Service 1) Memberikan penjelasan kepada nasabah atau calon nasabah mengenai produk-produk BSM, berikut syarat-syarat maupun tata cara prosedurnya. 2) Melayani pembukaan rekening giro dan tabungan sesuai dengan permohonan nasabah. 3) Melayani permintaan buku cek atau bilyet giro. 4) Melayani permintaan nasabah untuk melakukan pemblokiran (stop payment) baik rekening giro maupun tabungan. 5) Melayani penutupan rekening giro baik atas nama permintaan investor sendiri, karena ketentuan bank (yang telah disepakati investor), maupun karena peraturan Bank Indonesia. 6) Melayani permohonan penerbitan dan pencairan deposito berjangka dari nasabah. 7) Melayani nasabah yang membutuhkan informasi tentang saldo dan mutasi rekeningnya. 8) Melayani investor dalam hal permintaan standing order atau intruksi pembayaran berjangka lainnya.
75
9) Melayani nasabah atas laporan tabungan atau bilyet deposito yang hilang dan memintakan kepada manager operasi untuk penanganan selanjutnya. 10) Melayani nasabah yang ingin pindah ke cabang lain. 11) Melayani nasabah dalam hal permintaan advice atau tembusan rekening giro. 12) Melayani nasabah dalam hal pelayanan jasa-jasa bank seperti transfer, inkaso, pemindahbukuan antar rekening nasabah, auto save, surat reverensi bank. 13) Melayani transaksi transfer masuk berikut melaksanakan pemeriksaan layanan kebenaran tanda bukti diri nasabah dengan data-data yang ada pada Surat Pemberitahuan Kiriman Uang (SPKU) dan membubuhkan paraf pada SKPU. 14) Menjaga kerahasiaan password yang menjadi wewenangnya. 15) Menyelenggarakan administrasi kartu-kartu yang diperlukan untuk pelayanan kepada nasabah. 16) Mengimplementasikan budaya SIFAT. 17) Input data Customer facility. 18) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang ditunjuk atasan. g. Pelaksana Marketing Mikro ( PMM ) 1) Melakukan pemasaran pembiayaan proaktif melalui : Prospect, surat, telepon, dan melalui prasarana promosi lainnya.
76
2) Melakukan prakualifikasi terhadap calon nasabah dan usahanya berdasarkan ketentuan pembiayaan warung mikro antara lain dengan meyakini hal-hal yang sesuai dengan persyaratan pembiayaan mikro BSM. 3) Melakukan kunjungan ke tempat tinggal atau usaha calon nasabah (OTS). 4) Pengumpulan kelengkapan persyaratan dokumen pembiayaan. 5) Melakukan input hasil wawancara dan membantu calon nasabah mengisi aplikasi permohonan pembiayaan mikro secara lengkap dan detail atau rinci. 6) Menjaga loyalitas nasabah dan memaintance kelancaran angsurannya sampai dengan akhir waktu pembiayaan. 7) Melakukan kolekting angsuran bila nasabah tidak dapat datang ke BSM terdekat. h. Pelaksana administrasi Mikro 1) Melakukan pengadministrasian dokumentasi pembiayaan warung mikro. 2) Menyiapkan hasil BI Checking yang sudah diberikan oleh PMM. 3) Menyiapkan akad pembiayaan dan order-order notaris atau asuransi. 4) Memproses pencarian atau realisasi pembiayaan.
77
5) Monitoring dan pelaporan administrasi kuangan warung mikro. Menjalankan fungsi supporting operasional warung mikro. i. Asistan analis Mikro 1) Melakukan verifikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen pembiayaan. 2) Melakukan kunjungan langsung (OTS) untuk memverifikasi karakter dan usaha calon nasabah serta mendokumentasikan atau foto usaha. 3) Cross Checking calon nasabah lewat : buyer, supplier, tetangga & jaminan. 4) Melakukan taksaksi atau aprisal jaminan dan mendokumentasikan atau foto jaminan. 5) Melakukan analisa pembiayaan dan menginputnya dalam : aplikasi scoring mikro, NAP, LAP. Kunjungan nasabah, LAP, penilaian jaminan dan taksasi jaminan. 6) Membantu proses akad pembiayaan dan take offer.
B. Data-Data Diskriptif Data ini diperoleh dari wawancara langsung kepada 51 nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten terhadap perilaku dalam
78
memilih produk pendanaan. Penulis menyimpulkan hasil wawancara tersebut sebagai berikut Sebanyak 17 responden memilih atau menggunakan produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri atas kesadaran diri sendiri dengan alasan mempunyai minat dan kemauan untuk menabung, agar hasil uang dari bekerja tetap halal yaitu sesuai dengan syariah Islam dengan mengunakan bagi hasil (karena riba diharamkan oleh agama Islam), serta lokasinya yang strategis. Sebanyak 10 responden memilih pihak keluarga yang menyebabkan pemilihan produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri Capem Klaten, dengan alasan agar produk yang digunakan sama yaitu memudahkan untuk sarana transfer, karena turun temurun dari keluarga serta digunakan untuk keperluan anak di masa datang. Sebanyak 4 responden memilih pihak teman dalam pemilihan produk pendanaan di BSM Capem Klaten, yaitu responden tertarik dengan cerita- cerita yang disampaikan terhadap produk pendanaan di BSM. Pihak marketing memperoleh 22 responden dalam pemilihan produk pendanaan, dengan alasan membantu marketing dalam pencapaian target serta dari pihak BSM yang mewajibkan untuk menjadi nasabah pendanaan yang akan digunakan sebagai transfer gaji. Dari 22 responden, terdapat 13 responden merasa tidak terpaksa dalam pemilihan produk pendanaan, karena mereka merasa saling
79
memperoleh keuntungan, diantaranya akan terjaga keamanan uangnya, tidak menimbulkan pemborosan serta sebagai sarana investasi. 9 responden merasa terpaksa karena tidak berniat untuk menabung di BSM, yaitu dengan adanya hubungan kekeluargaan dengan pihak marketing sehingga mempercepat untuk membantu sebagai sarana pencapaian target serta harus dengan bujukan dan juga adanya faktor kasihan terhadap marketing. Terdapat 1 responden yang mengalami kesalahan dalam informasi, yaitu berbedanya Bank Syariah Mandiri dengan Bank Mandiri. Dari 51 responden, terdapat 17 responden yang masih menggunakan jasa perbankan konvensional, dengan alasan fasilitas ATM yang banyak dan terpenuhinya fasilitas kartu kredit, sebagai sarana transfer dengan relasi kerja dan keluarga, sebagai sarana pension, serta bunga di Bank Konvensional yang lebih besar. Dari 51 responden yang diwawancara terdapat kegandaan jawaban dari atribut–atribut yang disampaikan responden. Keterangan lebih lanjut bisa dilihat dalam lampiran.
BAB IV ANALISA
1. Tanggapan nasabah terhadap
keyakinan
menyimpan, keyakinan
normatif, evaluasi menyimpan dan motivasi dalam keputusan memilih produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri. a. Keyakinan menyimpan Keyakinan menyimpan yaitu pendapat responden sebelum menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri, terdiri dari 5 atribut : sesuai syariat Islam, bagi hasil yang menguntungkan, memberikan rasa aman, produk yang variatif atau sesuai kebutuhan dan tidak memberikan respon atau pendapat. Berikut penulis uraikan tentang tanggapan nasabah terhadap keyakinan menyimpan di Bank Syariah Mandiri. Tabel : 4.1 Keyakinan Menyimpan No atribut
Jumlah Prosentase
1
Sesuai syariah Islam
27
50%
2
Bagi hasil yang menguntungkan
3
6%
3
Memberikan rasa aman
6
11%
4
Produk
variatif
atau
sesuai 2
80
4%
81
kebutuhan 5
Tidak memberikan pendapat
16
30%
Total
54
100%
Sumber : data primer yang diolah
Sebanyak 50 % responden memilih sesuai syariah Islam terhadap keyakinan menyimpan, dikarenakan para responden mengetahui tentang Bank Syariah Mandiri sekedar sesuai dengan syariah Islam karena labelnya yang syariah. 6 % memberikan respon terhadap bagi hasil yang menguntungkan, pendapat ini diberikan dari responden yang mengetahui tentang produk–produk pendanaan terutama produk deposito Bank Syariah Mandiri. Menurut mereka bagi hasil dalam produk pendanaan deposito lebih besar. Sebanyak 11 % responden memilih memberikan rasa aman, pendapat ini diberikan dari responden yang belum mengetahui tentang Bank Syariah, karena dengan menjadi nasabah akan memberikan rasa aman terhadap uang yang disimpan di Bank Syariah Mandiri. 4 % memberikan respon terhadap produk yang variatif atau sesuai kebutuhan, pendapat ini merupakan prosentase yang paling sedikit dari pendapat yang lain. Kebanyakan responden tidak mengetahui banyaknya produk yang ditawarkan Bank Syariah Mandiri sebelum mereka menjadi nasabah. Sebanyak 30 % responden tidak memberikan pendapat atau respon terhadap keyakinan menyimpan, dikarenakan responden tidak mengetahui tentang
82
Bank Syariah (sistem maupu prinsip–prinsip yang ada di Bank Syariah khususnya di Bank Syariah Mandiri). b. Keyakinan normatif Merupakan pengaruh orang lain atau pihak yang mempengaruhi responden sebelum menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri. Terdiri dari 5 atribut : pengaruh diri sendiri, pengaruh anggota keluarga, pengaruh teman, pengaruh tenaga marketing dan tidak memberikan pendapat. Berikut penulis jabarkan tentang jumlah tanggapan nasabah terhadap keyakinan normatif. Tabel : 4.2 Keyakinan Normatif No Atribut
Jumlah Prosentase
1
Diri sendiri
7
14%
2
Anggota keluarga
15
29%
3
Teman
11
22%
4
Marketing
17
33%
5
Tidak memberikan pendapat
1
2%
Total
51
100%
Sumber : data primer yang diolah
Sebanyak 14 % responden memilih diri sendiri terhadap keyakinan normatif, pendapat ini diberikan karena kesadaran diri mereka sendiri untuk menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri dengan alasan kesesuaian antara keyakinan mereka dengan prinsip operasional yang ada di Bank Syariah.
83
29 % memberikan respon terhadap anggota keluarga yang memberikan pengaruh. Kebanyakan dari mereka faktor orang tua yang menjadikan nasabah Bank Syariah Mandiri 22 % memberikan respon terhadap pihak teman yang memberikan pengaruh. Kebanyakan mereka terpengaruh dengan cerita yang disampaikan tentang Bank Syariah Mandiri. Sebanyak 33 % memilih pihak marketing dalam memberikan pengaruh, kebanyakan mereka terpengaruh dengan bujukan marketing untuk menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri. 2 % tidak memberikan pendapat terhadap keyakinan normatif karena mereka tidak berhubungan langsung dengan pihak Bank Syariah Mandiri. c. Evaluasi menyimpan Merupakan evaluasi nasabah terhadap produk pendanaan yaitu tanggapan responden setelah menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri dengan membandingkan apa yang diketahuinya sebelum menyimpan uang atau sebelum menjadi nasabah. Terdiri dari 6 atribut : sesuai syariah Islam, bagi hasil yang menguntungkan, memberikan rasa aman, produk yang bervariasi atau sesuai kebutuhan, biaya administrasi dan tidak memberikan pendapat. Berikut penulis sajikan daftar jumlah responden terhadap evaluasi menyimpan di Bank Syariah Mandiri.
84
Tabel : 4.3 Evaluasi Menyimpan No Atribut
Jumlah Prosentase
1
Sesuai syariah Islam
20
29%
2
Bagi hasil yang menguntungkan
11
16%
3
Memberikan rasa aman
12
18%
4
Produk variatif atau sesuai kebutuhan
12
18%
5
Tidak memberikan pendapat
12
18%
6
Biaya administrasi
1
1%
Total
68
100%
Sumber : data primer yang diolah
Sebanyak 29 % memberikan tanggapan terhadap produk pendanaan sesuai dengan syariah Islam yaitu dengan adanya system bagi hasil yang menciptakan keadilan karena disesuaikan dengan pendapatan masingmasing dan akan terjaga kahalalannya karena disimpan di Bank Syariah serta bunga atau riba yang di haramkan oleh agama. Bagi hasil yang menguntungkan memperoleh 16 %, selain menciptakan keadilan, salah satu produk pendanaan (deposito) memiliki prosentase bagi hasil yang menguntungkan nasabah, sehingga pendapat ini diperoleh dari nasabah pendanaan deposito. Memberikan rasa aman, produk yang variatif atau sesuai kebutuhan dan tidak memberikan pendapat memperoleh prosentase yang sama yaitu 18 %.
85
Memberikan rasa aman merupakan pendapat responden yang menjadi nasabah karena bujukan dari tenaga marketing, karena mereka berniat untuk membantu sehingga mereka berfikir keamanan uangnya akan terjamin. Produk yang variatif atau sesuai kebutuhan diperoleh responden dari keterangan lebih lanjut dari customer service dan karena adanya keinginan menyimpan untuk kebutuhan yang lain. Tidak memberikan pendapat diperoleh dari responden yang pada awalnya tidak berhubungan dengan Bank Syariah, kebanyakan dari mereka hanya melanjutkan apa yang sudah ada, misalnya yang membukakan rekening atau yang menjadikannya nasabah adalah orang tua atau anaknya. Dan pendapat ini diperoleh dari nasabah baru sehingga belum bias memberikan evaluasi terhadap produk pendanaan. Biaya administrasi memperoleh prosentase terkecil yaitu 1%, karena responden menggunakan salah satu produk pendanaan (simpatik) yang potongan administrasi sedikit. d. Motivasi dalam memilih produk pendanaan Merupakan penilaian responden terhadap kemungkinan diri mereka termotivasi untuk memilih produk pendanaan oleh pengaruh orang lain. Dengan memiliki 5 atribut : diri sediri, anggota keluarga, teman, marketing dan tidak memberikan pendapat. Berikut penulis uraikan banyaknya tanggapan nasabah terhadap motivasi dalam keputusan memilih produk pendanaan.
86
Tabel : 4.4 Motivasi dalam memilih produk pendanaan No Atribut
Jumlah Prosentase
1
Diri sendiri
17
31%
2
Anggota keluarga
10
19%
3
Teman
4
7%
4
Tenaga marketing
22
41%
5
Tidak memberikan pendapat
1
2%
Total
54
100%
Sumber : data primer yang diolah
Sebanyak 31% memilih diri sendiri dalam memilih produk pendanaan, karena mereka mempunyai kesadaran dalam menabung dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan di masa datang. Anggota keluarga memperoleh 19 %, kebanyakan dari mereka dalam memilih produk pendanaan digunakan untuk sarana transfer agar sama dengan salah satu keluarganya sehingga akan memudahkan dalam bertransaksi. Teman memperoleh 7%, teman disini sebagai pihak dalam memotivasi untuk memilih produk pendanaan yaitu dengan menceritakan keuntungankeuntungan selama menjadi nasabah pendanaan di Bank Syariah Mandiri. Sebanyak 41 % memilih tenaga marketing dalam memotivasi untuk memilih produk pendanaan, disebabkan untuk membantu marketing dalam pencapaian
87
target, sehingga mereka menggunakan produk pendanaan yang ada di Bank Syariah Mandiri. Dari 41 % itu, sebanyak 24,23 % merasa tidak terpaksa, karena merasa saling memperoleh keuntungan, diantaranya akan terjaga keamanan uangnya, tidak menimbulkan pemborosan serta sebagai sarana investasi. Dan sebanyak 16,77 % merasa terpaksa karena tidak berniat menabung di BSM, hanya untuk membantu marketing dalam pencapaian target dan adanya faktor bujukan dan kasihan. Tidak memberikan pendapat memperoleh 2 %, disebabkan responden mengalami kesalahan dalam informasi. 2. Sikap dan maksud perilaku nasabah dalam keputusan memilih produk pendanaan Penulis kategorikan menjadi 7 bagian yaitu : sarana transfer, sarana pencapaian target, lokasi yang strategis, sesuai syariah Islam, kebutuhan masa datang, pengaruh-pengaruh dan tidak memberikan pendapat. Tabel : 4.5 Sikap dan maksud perilaku nasabah No Atribut
Jumlah
Prosentase
1
Sarana Transfer
16
31%
2
Sarana pencapaian target
18
35%
3
Lokasi strategis
6
12%
88
4
Sesuai syariah islam
5
10%
5
kebutuhan masa datang
2
4%
6
Pengaruh-pengaruh
3
6%
7
Tidak memberikan pendapat
1
2%
Total
51
100%
Sumber : data primer yang diolah
a. Sarana transfer Terdapat 16 responden dalam memilih produk pendanaan yang digunakan sebagai sarana transfer, berikut uraiannya 1) Atas kesadaran dri sendiri dalam memilih produk pendanaan yang digunakan sebagai sarana transfer untuk keluarga (anak) yang berada di Pekalongan. 2) Mengikuti pilihan ibunya terhadap pemilihan produk pendanaan karena digunakan untuk sarana transfer dari ibunya yang bekerja di Klaten agar terjadi kesamaan antar rekening tabungan. 3) Dalam memilih produk pendanaan mengikuti plihan anaknya karena digunakan sebagai sarana transfer agar terjadi kemudahan dalam bertransaksi. 4) Karena faktor gaji yang mewajibkan untuk menggunkan produk pendanaan dapat dikatakan hanya sebagai transit gaji karena setelah menerima gaji uangnya dipindah ke BMT dengan alasan tidak ada potongan.
89
5) Karena faktor gaji yang mewajibkannya untuk menggunakan produk pendanaan serta digunakan untuk keperluan anaknya dimasa datang. Namun menggunakan jasa BMT juga dengan alasan sebagai cadangan untuk menabung dari pendapatan yang lain. 6) Karena faktor gaji yang mewajibkannya untuk menggunakan produk pendanaan. Kalau tidak wajib tidak akan menggunakan produk pendanaan karena bagi hasilnya kurang banyak, lebih memilih ke tempat yang bunganya besar. 7) Atas bujukan marketing yang digunakan untuk transfer gaji dari tempat kerjanya. 8) Karena digunakan sebagai fasilitas gaji serta bagi hasil yang menguntungkan. 9) Ingin mencoba menabung di Bank syariah dan digunakan sebagai fasilitas transfer gaji dari tempat kerjanya. 10) Karena faktor gaji yang mewajibkannya menggunakan produk pendanaan. 11) 2 responden memberikan alasan sebagai sarana transfer agar terdapat kesamaan produk pendanaan. 12) Sebagai sarana transfer dan terjaga keamanannya. 13) 3
responden
memberikan
alasan
karena
faktor
gaji
yang
mewajibkannya untuk memilih atau menggunakan produk pendanaan.
90
b. Sarana pencapaian target Terdapat 18 responden dalam memilih produk pendanaan yang digunakan sebagai sarana pencapaian target, berikut uraiannya 1) Untuk membantu marketing dalam pencapaian target. 2) Pengaruh bujukan teman yang sekaligus sebagai marketing, ada faktor kasihan juga karena targetnya belum tercapai. 3) 3 responden memberikan alasan karena kasihan dan bujukan dari pihak marketing sebagai sarana pencapaian target. 4) 6 responden memberikan pendapat karena bujukan tenaga marketing agar targetnya tercapai dan akan terjaga keamanannya serta bisa berhemat. 5) 2 responden memberikan pendapat pengaruh dari tenaga marketing untuk pencapaian target dan terjaga keamanan uangnya serta sebagai sarana investasi. 6) 3 responden memberikan pendapat bujukan tenaga marketing dan bagi hasil yang menguntungkan serta keamanan uangnya karena tidak bisa di ambil sewaktu–waktu. 7) Karena bujukan pihak marketing dan faktor keamanan. 8) Bujukan tenaga marketing untuk pencapaian target dan adanya keterpaksaan dalam menggunakan produk pendanaan.
91
c. Lokasi yang strategis Terdapat 6 responden dalam memilih produk pendanaan dengan alasan lokasi yang strategis, berikut uraiannya 1) Atas kesadaran sendiri dalam memilih produk pendanaan serta lokasinya yang berdekatan dengan tempat kost sehingga memudahkan dalam bertransaksi. 2) 2 responden memberikan pendapat memilih produk pendanaan karena turun temurun dari keluarga serta lokasinya yang dekat dengan tempat tinggal. 3) Agar hasil uang dari bekerja tetap halal karena ditabung di Bank Syariah serta lokasi yang strategis berdekatan dengan tempat kerja. 4) Ingin mencari Bank yang Syariah dan lokasinya yang strategis pada saat kuliah. 5) Karena faktor keamanan dan lokasi yang strategis berdekatan dengan tempat kerja . d. Kebutuhan masa datang Terdapat 2 responden dalam memilih produk pendanaan dengan alasan untuk kebutuhan dimasa datang, berikut uraiannya 1) 2 responden memberikan pendapat dalam memilih produk pendanaan digunakan untuk kebutuhan anak dimasa datang.
92
e. Pengaruh-pengaruh Terdapat 3 responden dalam memilih produk pendanaan dengan alasan adanya pengaruh-pengaruh dari orang lain, berikut uraiannya 1) Karena mengikuti teman yang pada waktu itu menabung di Bank Syariah Mandiri. 2) Anaknya yang memilih produk pendanaan karena digunakan sebagai fasilitas tabungan haji untuk anaknya. 3) Mengikuti keluarga yang menggunakan produk pendanaan dan ingin mencoba untuk menabung di Bank Syariah Mandiri karena pernah dirugikan oleh bank syariah lainnya. f. Sesuai syariah Islam Terdapat 5 responden dalam memilih produk pendanaan dengan alasan sesuai syariah Islam, berikut uraiannya 1) 2 responden memberkan pendapat dalam memilih produk pendanaan karena seorang muslim agar pendapatan yang diterima tetap halal. 2) Karena tertarik dengan bagi hasil bukan bunga. 3) Ingin menabung saja tidak ada alasan tertentu. 4) Karena kesadaran diri sendiri untuk menabung di Bank Syariah yang sesuai dengan syariah Islam yaitu dengan adanya system bagi hasil. g. Tidak memberikan pendapat 1) Terjadi kesalahan informasi dalam memilih produk pendanaan atau menjadi nasabah, (orang tua menyuruh untuk memilih produk
93
pendanaan di Bank Syariah Mandiri karena syariah dan muslim, tapi setelah mengetahui mandiri syariah berbeda dengan mandiri konvensional responden tidak menggunakan produk pendanaan yang ada di Bank Syariah Mandiri).
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Terdapat 4 tanggapan nasabah dalam memilih produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten. Yaitu diawali dengan keyakinan menyimpan, dari atribut yang disajikan terdapat 5 tanggapan a. Sesuai Syariah Islam memperoleh prosentase yang paling banyak yaitu 50 %. b. Memberikan rasa aman sebanyak 11 %. c. Bagi hasil yang menguntungkan sebanyak 6 %. d. Produk yang variatif atau sesuai kebutuhan memperoleh prosentase yang paling sedikit yaitu 6 %. e. Tidak memberikan pendapat sebanyak 30 %. Tanggapan yang kedua yaitu keyakinan normatif, dari atribut yang disajikan terdapat 5 tanggapan a. Pihak marketing memperoleh prosentase yang paling banyak yaitu 33%. b. Anggota keluarga memperoleh 29 %. c. Pihak teman memperoleh 22 %. d. Diri sendiri memperoleh 14 % . e. Tidak memberikan pendapat memperoleh 2 %.
94
95
Tanggapan yang ketiga yaitu evaluasi menyimpan. Dari atribut yang disajikan terdapat 6 tanggapan. Sesuai syariah Islam memperoleh prosentase yang paling banyak yaitu 29 %. Memberikan rasa aman, produk yang variatif atau sesuai kebutuhan, serta tidak memberikan pendapat memperoleh prosentase yang sama yaitu 18 %. Bagi hasil yang menguntungkan memperoleh 16 %. Dan yang terakhir biaya administrasi memperoleh prosentase yang terkecil yaitu 1 %. Tanggapan yang keempat yaitu motivasi dalam memilih produk pendanaan. Dari atribut yang disajikan, terdapat 5 tanggapan a. Pihak marketing memperoleh prosentase yang paling banyak yaitu 41%. b. Diri sendiri sebanyak 31 %. c. Anggota keluarga memperoleh 19 %. d. Pihak teman memperoleh 7 %. e. Tidak memberikan pendapat memperoleh 2%. 2. Terdapat 7 atribut terhadap sikap dan maksud perilaku nasabah dalam keputusan memilih produk pendanaan a. Sebagai sarana pencapaian target memperoleh prosentase yang paling besar yaitu 35 %. b. Sebagai sarana transfer memperoleh 31 %. c. Lokasi yang strategis memperoleh 12 % d. Sesuai syariah Islam memperoleh 10 %. e. Adanya pengaruh–pengaruh memperoleh 6 %. f. Kebutuhan masa datang memperoleh 4 %.
96
g. Tidak memberikan pendapat memperoleh 2 %.
B. Saran Dilihat dari semakin banyaknya nasabah Bank Syariah Mandiri kantor Cabang Pembantu Klaten saat ini sudah dapat dikatakan relatif baik. Akan tetapi masih perlu diadakan pembenahan dan peningkatan di beberapa hal. a. Perlunya penambahan karyawan BSM Capem Klaten, terutama pada bagian marketing, agar semakin banyak lagi yang mengenal BSM dan menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri Capem Klaten. b. Perlunya penjelasan yang lebih mendalam tentang bank syariah dari pihak marketing dalam merekrut nasabah, agar menjadi nasabah potensial karena adanya kesadaran dari dirinya untuk menabung di BSM. c. Mempertahankan nasabah-nasabah yang berpotensi. d. Menciptakan suasana kekeluargaan serta memberikan kenyamanan pada saat berada di kantor BSM Capem Klaten.
DAFTAR PUSTAKA
1997. Ensiklopedi Ekonomi Bisnis Dan Manajemen 2. Jakarta: PT Delta Pamungkas. Departemen Agama RI. 1984. Al-Qur’an dan Terjemahnya. http://www.syariahmandiri.com. Kasmir. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kotler, Philip dan A.B. Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Muflih, Muhammad. 2006. Perilaku Konsumen dalam Prespektif Ilmu Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Peter, Paul J. dan Jerry C. Olson. 1999. Consumer Behavior Jilid I. Jakarta: Erlangga. 1999. Consumer Behavior Jilid II. Jakarta: Erlangga. Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Lhalaw. 2005. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi. Ruchayati, Eti dan Ratih Tresnawati. 2005. Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Supardi. 2005. Metodologi Penelitian dan Bisnis. Yogyakarta: UII Pres. Sumitro, Warkum. 2004. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.