ANALISA PERBANDINGAN METODE SUGENO DAN MAMDANI DALAM SISTEM PREDIKSI CUACA (STUDI KASUS BMKG KELAS III TANJUNGPINANG) Zulkifli Mahmud Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji Email :
[email protected] Nerfita Nikentari, S.T., M.Cs. Dosen Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji Eka Suswaini, S.T., M.T. Dosen Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Banyaknya tuntutan dari berbagai pihak yang membutuhkan informasi kondisi cuaca yang lebih cepat, lengkap dan akurat maka muncullah berbagai metode untuk melakukan prediksi cuaca. Prediksi cuaca adalah salah satu contoh permasalahan yang sering sekali memiliki jawaban yang tidak pasti. Logika fuzzy merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem yang diharapkan mampu melakukan prediksi cuaca menggunakan metode Sugeno dan Mamdani serta membandingkan hasil prediksi dari kedua metode tersebut. Pada penelitian ini digunakan 5 variabel input yaitu suhu, tekanan, kelembaban, kecepatan angin dan intensitas penyinaran matahari. Dari 90 data yang digunakan sebagai data test diperoleh hasil prediksi cuaca sebagai berikut: prediksi cuaca menggunakan metode Sugeno mehasilkan data tepat prediksi sebanyak 69 data atau tingkat keakuratan sebesar 76,67%. Sedangkan prediksi dengan metode Mamdani memiliki 29 data tepat prediksi atau tingkat keakuratan sebesar 32,22%. ABSTRACT Many demands from some people who need more quickly, complete and accurate information on weather conditions so comes some methods for predicting the weather. Weather prediction is one of many problems that often have uncertain answer. Fuzzy logic is a method to resolve that case. The purpose of this essay is to build a system that can predict the weather using Sugeno and Mamdani, then compare the predict result from both methods. There are 5 input variables which are temperature, pressure, humidity, wind speed and solar radiation. From 90 data used as test data obtained weather prediction results : the weather prediction with Sugeno method obtained 69 valid prediction data or 76,67%. While the prediction with Mamdani method had 29 valid prediction data or 32,22% .
1
I.
Menurut Decky Irmawan dan
PENDAHULUAN Menurut Ervina (2014), cuaca
Khamami
Herusantoso
(2008),
adalah keadaan atmosfer pada suatu
prediksi cuaca merupakan suatu hasil
daerah dengan cakupan wilayah yang
kegiatan pengamatan kondisi fisis
sempit dan dalam waktu yang relatif
dan dinamis udara dari berbagai
singkat.
yang
tempat pengamatan yang kemudian
cuaca.
dikumpulkan, di mana kumpulan
Keadaan cuaca dipengaruhi oleh
hasil pengamatan dilakukan secara
beberapa unsur cuaca yang saling
matematis dengan memperhatikan
berkaitan satu sama dengan yang lain
ruang dan waktu kecenderungan
yaitu
kondisi fisis udara sedemikian rupa
Banyak
mempengaruhi
suhu,
faktor kondisi
kelembaban
udara,
kecepatan angin, tekanan udara dan
sehingga diperoleh suatu prediksi.
intensitas penyinaran matahari. Banyak
Berdasarkan
orang
yang
masalah
menggantungkan
hidupnya
pada
sebelumnya,
keadaan
seperti
cuaca,
petani,
yang
latar
belakang
telah
diuraikan
maka
perumusan
masalah yang diangkat pada tugas
nelayan, pedagang, pekerja kantoran
akhir
hingga siswa sekolah, bahkan pilot
membangun sistem prediksi cuaca
pesawat
menggunakan metode Sugeno dan
terbang.
Dikarenakan
ini
adalah
Bagaimana
banyaknya tuntutan dari berbagai
Mamdani
pihak yang membutuhkan informasi
perbandingan hasil prediksi cuaca
kondisi cuaca yang lebih cepat,
menggunakan metode Sugeno dan
lengkap, dan akurat maka muncullah
Mamdani.
Tujuan
berbagai metode untuk melakukan
adalah
Menganalisa
prediksi cuaca. Prediksi cuaca adalah
perbandingan prediksi cuaca metode
salah satu contoh permasalahan yang
Sugeno
sering sekali memiliki jawaban yang
Sedangkan manfaat dari penelitian
tidak pasti. Logika fuzzy merupakan
ini diharapkan dapat menghasilkan
salah
untuk
sistem yang mampu memprediksi
permasalahan
cuaca menggunakan metode Sugeno
satu
menyelesaikan tersebut.
metode
dan
serta
dan
Mamdani
Bagaimana
penelitian
metode
serta
ini hasil
Mamdani.
mengetahui
2
metode mana yang lebih baik antara
2. Semesta
pembicaraan
metode Sugeno dan Mamdani dalam
keseluruhan
penerapannya pada sistem prediksi
diperbolehkan untuk dioperasikan
cuaca.
dalam
suatu
Contoh: II.
Kusumadewi
Purnomo (2010),
variabe
semesta
yang
Fuzzy.
pembicaraan
untuk variabel Temperatur: X=
TINJAUAN PUSTAKA Menurut
nilai
adalah
dan
[0,100].
logika Fuzzy
3. Domain himpunan Fuzzy adalah
adalah komponen pembentuk soft
keseluruhan nilai yang diizinkan
computing.
Fuzzy
dalam semesta pembicaraan dan
adalah teori himpunan Fuzzy. Pada
boleh dioperasikan dalam suatu
teori
peranan
himpunan Fuzzy.Contoh domain
derajat keanggotaan sebagai penentu
himpunan Fuzzy untuk semesta
keberadaan
X=[0, 120].
Dasar
himpunan
logika
Fuzzy,
elemen
dalam
suatu
himpunan sangatlah penting. Nilai keanggotaan menjadi ciri utama dari penalaran
dengan
logika
2.2 Fungsi Keanggotaan
Fuzzy
tersebut.
Fungsi keanggotaan adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik β titik input data ke dalam nilai keanggotaannya
2.1 Himpunan Fuzzy Himpunan
Fuzzy
merupakan
yang
memiliki
interval antara 0 sampai 1.
suatu grup yang mewakili suatu
ο·
kondisi atau keadaan tertentu dalam
Daerah yang terletak di tengah-
suatu variabel Fuzzy. Ada beberapa
tengah
hal yang perlu diketahui dalam
direpresentasikan
pemahaman sistem Fuzzy:
segitiga, pada sisi kanan dan kirinya
1. Variabel
Fuzzy
Representasi Kurva Bentuk Bahu
suatu
variabel dalam
yang bentuk
merupakan
akan naik dan turun (misalkan:
variabel yang hendak dibahas
dingin bergerak ke sejuk bergerak ke
dalam
Fuzzy.
hangat dan bergerak ke panas).
Contoh: permintaan, persediaan,
Tetapi terkadang salah satu sisi dari
produksi.
variabel tersebut tidak mengalami
suatu
sistem
3
perubahan. Sebagai contoh, apabila
mengambil nilai maksimum aturan,
telah
panas,
kemudian menggunakannya untuk
kenaikan Temperatur akan tetap
memodifikasi daerah Fuzzy, dan
berada pada kondisi panas.
mengaplikasikannya
mencapai
kondisi
ke
output
dengan menggunakan operator OR (union). 4. Penegasan (DeFuzzy) Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu
himpunan
Fuzzy
yang
diperoleh dari komposisi aturanGambar 2.1 Kurva Bahu
aturan Fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan
2.3 Metode Mamdani
pada
Metode ini diperkenalkan oleh
domain
himpunan
Fuzzy
tersebut.
Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Menurut Kusumadewi dan Purnomo (2010), Untuk mendapatkan output pada metode Mamdani diperlukan 4 tahapan: 1. Pembentukan Himpunan Fuzzy Pada Metode Mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan Fuzzy. 2. Aplikasi Fungsi Implikasi Pada
metode
Mamdani,
fungsi
implikasi yang digunakan adalah Min. 3. Komposisi Aturan Pada metode ini, solusi himpunan Fuzzy
diperoleh
dengan
cara
Gambar 2.2 Flowchart Metode Mamdani 4
2.4 Metode Sugeno
2.5 Prediksi Cuaca
Model Fuzzy Sugeno memiliki
Menurut Ahmad Rivai (2013) ada
penalaran yang hampir sama dengan
beberapa
model Fuzzy Mamdani. Namun, bila
berinteraksi
output
lainnya yang pada hasil akhirnya
penalaran
dengan
model
unsur satu
cuaca
yang
dengan
yang
Fuzzy Mamdani berupa himpunan
menghasilkan
Fuzzy, dalam model Fuzzy Sugeno
tersebut dijelaskan di bawah ini.
output
Suhu Udara
berupa
konstanta
atau
persamaan linier.
hujan.
Unsur-unsur
Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas
π§=
π1 π₯ πΌ1 +. . . + ππ π₯ πΌπ πΌ1 π₯ β¦ π₯ πΌπ
molekul dalam atmosfer. Secara fisis suhu didefinisikan sebagai tingkat gerakan yang berasal dari molekul benda,
makin
cepat
gerakan
molekulnya, makin tinggi suhunya. Tekanan Udara Pada saat tekanan udara tinggi cuaca biasanya kering dan cerah. Sebaliknya saat tekanan menurun, saat udara naik menyebabkan terjadi daerah
tekanan
rendah,
cuaca
biasanya basah dan berawan. Kelembaban Udara Kelembaban
udara
adalah
kandungan uap air di udara yang Gambar 2.3 Flowchart Metode Sugeno
terdiri
dari
kelembaban
mutlak,
kelembaban nisbi (relatif), maupun defisit tekanan uap air. Angin Angin
adalah
udara
yang
bergerak yang diakibatkan oleh rotasi
5
bumi
dan
juga
perbedaan
karena
tekanan
adanya udara
A.
Fungsi Keanggotaan Fungsi keanggotaan memiliki
disekitarnya.
interval
Radiasi Matahari
berdasarkan rentang nilai domain
Radiasi
yang
0
sampai
1
diambil
dipancarkan
himpunan Fuzzy dari tiap variabel .
matahari walaupun hanya sebagian
Berikut akan dijabarkan lebih lanjut
kecil yang diterima permukaan bumi
mengenai fungsi keanggotaan dari
merupakan sumber energi utama
masing-masing variabel.
untuk proses-proses fisika atmosfer. Fungsi keanggotaan variabel suhu III. PERANCANGAN
DAN
IMPLEMENTASI Pada bab ini akan dibahas mengenai
analisa
perancangan
Sistem prediksi cuaca menggunakan
Gambar 3.1 Kurva fungsi keanggotaan suhu
metode Fuzzy Sugeno dan Mamdani. Tahap analisa perancangan sistem terdiri
dari
Fuzzy
perancangan
dan
analisis
logika
kebutuhan Β΅(Rendah) =
perangkat lunak.
3.1
Perancangan Logika Fuzzy Tahap
Fungsi keanggotaan suhu dibuat berdasarkan persamaan 2.1, persamaan 2.2 dan persamaan 2.3 :
analisa
Β΅(Sedang) =
himpunan
Fuzzy,
fungsi
keanggotaan,
aturan Fuzzy serta
0; 1; π₯β22,4 ;
π₯ β₯ 26,7 π₯ = 26,7 23,9 < π₯ < 26,7
26,7β23,9
26,7β23,9 29,5βπ₯
;
26,7 < π₯ < 29,5
0;
Β΅(Tinggi) =
π₯ β₯ 29,5 ππ‘ππ’π₯ β€ 23,9 1; π₯ β₯ 29,5 π₯β26,7 ; 26,7 < π₯ < 29,5
29,5β26,7
0;
mengenai variabel Fuzzy, himpunan Fuzzy, semesta pembicara, domain
π₯ β€ 23,9 23,9 < π₯ < 26,7
29,5β26,7
perancangan
logika Fuzzy meliputi penjelasan
1; ;
26,7βπ₯
Fungsi tekanan
π₯ β€ 26,7
keanggotaan
variabel
langkah pada metode Sugeno dan Mamdani. Berikut penjelasan lebih lanjut dari masing-masing tahapan.
6
Gambar 3.2 Kurva fungsi keanggotaan tekanan Fungsi keanggotaan tekanan dibuat berdasarkan persamaan 2.1, persamaan 2.2 dan persamaan 2.3 : 1; Β΅(Rendah) =
1015 ,9β1011,25
0;
π₯ β₯ 1011,25 π₯ = 1011,25
1;
1011,25β1006,6 1015 ,9βπ₯
Β΅(Sedang) =
Β΅(Tinggi) =
; 1006,6 < π₯ < 1011,25
1011 ,25β1006,6
π₯β1006,6
1;
π₯ β€ 1006,6
1011 ,25βπ₯
0;
1015,9β1011,25
Β΅(Rendah) =
; 1006,6 < π₯ < 1011,25
;
1011,25 < π₯ < 1015,9
π₯ β₯ 1015,9 ππ‘ππ’ π₯ β€ 1006,6 1; π₯ β₯ 1015,9
π₯β1011,25
Gambar 3.4 Kurva fungsi keanggotaan kecepatan angin Fungsi keanggotaan kecepatan angin dibuat berdasarkan persamaan 2.1, persamaan 2.2 dan persamaan 2.3 :
;
0;
Β΅(Sedang) =
9,5βπ₯
;
1 < π₯ < 9,5
0; 1; π₯β1 ;
π₯ β₯ 9,5 π₯ = 9,5 1 < π₯ < 9,5
9,5β1
9,5β1 18βπ₯ 18β9,5
1011,25 < π₯ < 1015,9
0;
Fungsi keanggotaan kelembaban
variabel
;
9,5 < π₯ < 18
π₯ β₯ 18 ππ‘ππ’ π₯ β€ 1 1; π₯ β₯ 18
π₯ β€ 1011,25
Β΅(Tinggi) =
π₯β€1
π₯β9,5 18β9,5
;
0;
9,5 < π₯ < 18 π₯ β€ 9,5
Fungsi keanggotaan variabel intensitas penyinaran matahari
Gambar 3.3 Kurva fungsi keanggotaan kelembaban Fungsi keanggotaan kelembaban dibuat berdasarkan persamaan 2.1, persamaan 2.2 dan persamaan 2.3 : 1; Β΅(Rendah) =
Β΅(Sedang) =
84βπ₯
; 0; 1; π₯β 69 ;
84β 69
84β 69 99βπ₯ 99β 84
0;
Β΅(Tinggi) =
π₯β 84
;
π₯ β€ 69 69 < π₯ < 84 π₯ β₯ 84 π₯ = 84 69 < π₯ < 84 84 < π₯ < 99
π₯ β₯ 99 ππ‘ππ’π₯ β€ 69 1; π₯ β₯ 99
; 0;
99β 84
84 < π₯ < 99 π₯ β€ 84
Gambar 3.5 Kurva fungsi keanggotaan intensitas penyinaran matahari Fungsi keanggotaan intensitas penyinaran matahri dibuat berdasarkan persamaan 2.1, persamaan 2.2 dan persamaan 2.3 : Β΅(Rendah) =
50βπ₯ 50β1
1;
π₯β€1
;
1 < π₯ < 50
0; 1; π₯β1 ;
Β΅(Sedang) =
50β1 99βπ₯
π₯ β₯ 50 π₯ = 50 1 < π₯ < 50
; 50 < π₯ < 99 π₯ β₯ 99 ππ‘ππ’ π₯ β€ 1 1; π₯ β₯ 99
99β50
Fungsi keanggotaan kecepatan angin
0;
variabel Β΅(Tinggi) =
π₯β50 99β50
;
0;
50 < π₯ < 99 π₯ β€ 50
7
B.
Pembentukan Aturan Fuzzy Berdasarkan
data
ο·
Untuk
fungsi
keanggotaan
training
kecepatan angin: himpunan rendah
selama 2 tahun terbentuk 25 aturan
diberi bobot 1, sedang diberi bobot
Fuzzy yang akan digunakan pada
2, dan tinggi diberi bobot 3.
Sistem prediksi cuaca.
ο·
Untuk
fungsi
intensitas
keanggotaan
penyinaran
matahari
:
Aturan Fuzzy Pada Metode Sugeno
himpunan rendah diberi bobot 3,
Pada Sistem prediksi cuaca ini
sedang diberi bobot 2, dan tinggi
digunakan metode Sugeno orde 0
diberi bobot 1.
dimana konsekuen adalah sebuah
ο·
konstanta. Konstanta diperoleh dari
hujan penjumlahan bobot ditambah
pembobotan himpunan
Fuzzy dari
3.
variabel.
ο·
masing-masing
Untuk
rule
yang
meprediksi
Berdasarkan rule yang terbentuk
Berdasarkan landasan teori tentang
dan pernyataan diatas,
prediksi
cuaca
rentang prediksi cuaca yang berlaku
halaman
16
yang dan
pembobotan
dari
ada
17
pada
dibentuk
masing-masing
himpunan Fuzzy sebagai berikut : ο·
maka nilai
adalah: ο·
Berawan jika < 12,5.
ο·
Hujan jika skor β₯12,5.
Untuk fungsi keanggotaan suhu,
himpunan rendah diberi bobot 1,
Aturan
sedang diberi bobot 2, dan tinggi
Mamdani
diberi bobot 3.
Aturan Fuzzy yang digunakan pada
ο·
Untuk
fungsi
keanggotaan
metode
Fuzzy
Mamdani
Pada
Metode
hampir
sama
tekanan: himpunan rendah diberi
aturan Fuzzy pada metode Sugeno,
bobot 3, sedang diberi bobot 2, dan
hanya saja jika pada metode Sugeno
tinggi diberi bobot 1.
konsekuen berupa konstanta, pada
ο·
Untuk
fungsi
keanggotaan
kelembaban: himpunan rendah diberi
metode Mamdani konsekuen berupa himpunan Fuzzy.
bobot 1, sedang diberi bobot 2, dan tinggi diberi bobot 3.
8
3.2 Analisa
Dan
Perancangan
atau
tingkat
keakuratan
sebesar 76,67% sedangkan prediksi
Sistem Tahap
prediksi
analisis
kebutuhan
cuaca dengan menggunakan metode
perangkat lunak meliputi flowchart
Mamdani memiliki 29 data tepat
aplikasi,
prediksi atau dari total 90 data uji
perancangan
DFD,
perancangan Database dan desain
atau
antarmuka sistem.
32,22%.
Flowchart
V.
Flowchart merupakan diagram yang menggambarkan
alur
kerja
dari
sistem yang akan dibangun.
tingkat
keakuratan
sebesar
Kesimpulan dan Saran Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa metode Sugeno lebih baik daripada metode Mamdani dalam studi kasus prediksi cuaca. Untuk penelitian lebih lanjut, penulis memberikan beberapa saran diantaranya : 1. Menggunakan data training yang lebih banyak. 2. Menambahkan
variabel
pada
penelitian seperti arah angin atau variabel berkaitan
cuaca
lainnya
dengan
yang
perubahan
cuaca. Gambar 3.6 Flowchart Sistem
total 90 data test, prediksi cuaca menggunakan
FIS
DAFTAR PUSTAKA
ANASLISA Hasil uji coba didapat dari
dengan
metode
lainnya yaitu metode Tsukamoto.
Prediksi Cuaca
IV.
3. Menggunakan
metode
Sugeno memiliki 69 data tepat
BPS Kepulauan Riau, 2014, Kepulauan Riau Dalam Angka 2014, Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau, Tanjungpinang. 9
Ervina. (2014), Apa Bedanya Cuaca dan Iklim?, http://www.kidnesia.c om/Kidnesia2014/Dar i-Nesi/SekitarKita/Sains/ApaBedanya-Cuaca-danIklim, 7 April 2015 Habibullah, N.W., Arifin, S., dan Widjiantoro, B.L., 2012, Perancangan Sistem Prediktor Cuaca Maritim Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Takagi Sugeno, Jurnal Teknik Pomits, 1(1), 1-6. Indrabayu., Harun, N., Pallu, M.S., Achmad, A., dan Febriyati, F., 2012, Prediksi Curah Hujan Dengan Fuzzy Logic, Prosiding 2012 Hasil Penelitian Fakultas Teknik, Fakultas Teknik Universitas Hasanudin Makassar, Desember 2012. Irmawan, D., dan Herusantoso, K., 2011, Penerapan Logika Fuzzy Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Prakiraan Cuaca, Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia, Bandung, 14-15 Juni 2011.
Kusumadewi, S., dan Purnomo, H., 2010, Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan, Graha Ilmu, Yogyakarta. Meiryani, (2014), Pendekatan Waterfall Dalam Pengembangan Sistem, http://www.meiryani.n et/bahankuliah/analisaperancangansistem/item/16-1-6pendekatan-waterfalldalampengembangansistem, 7 April 2015 Rivai, A., (2013), Unsur-unsur Cuaca, dari http://www.fisikanet.li pi.go.id/utama.cgi?cet akartikel&136759343 5, 7 April 2015 Sari,
N.E., 2011, Prediksi Cuaca Berbasis Logika Fuzzy Untuk Rekomendasi Penerbangan Di Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Skripsi, Universitas Gunadarma, Jakarta.
Subekti,
S.A., 2014, Penggunaan Metode Fuzzy Mamdani Dan Sugeno Untuk Pengambilan Keputusan Dalam Analisis Kredit Studi
10
Kasus : Pengambilan Keputusan Kredit PT. Kandimadu Arta Cabang Salatiga, Skripsi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Suryatin, B., 2008, Fisika IX Untuk Sekolah Menengah Pertama dan MTs Kelas IX, Grasindo, Jakarta.
Mamdani dan Sugeno, Jurnal TICOM, 1(1), 59-69. Yudihartanti, Y., Syukur, A., Wahono, R.S., 2011, Analisis Komparasi Metode Mamdani Dan Sugeno Dalam Penjadwalan Mata Kuliah, Jurnal Teknologi Informasi, 7(2).
Harmoko, I.W., dan Nazori., 2012, Prototipe Model Prediksi Peluang Kejadian Hujan Menggunakan Metode Fuzzy Logic Tipe
11