Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
ANALISA PEMILIHAN LOKASI ASPALT MIXING PLANT (AMP) PADA PEKERJAAN DI RUAS JALAN PELAIHARI – SEBAMBAN Muhammad Aswan, R. Sutjipto Tantyonimpuno Supani, Syaiful Bahri Jurusan Teknik Sipil ITS telp 031-5939925
ABSTRAK Perkembangan kebudayaan dan teknologi, menuntut peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya sarana dan prasarana jalan. Oleh karena itu saat ini sedang dilaksanakan proyek pembangunan jalan raya. Proyek pembangunan jalan raya tergolong jenis proyek bergerak (Moving project) dengan pengertian bergantung pada lokasi sehingga membutuhkan suatu metode yang memperlihatkan pekerjaan berdasarkan pada lokasi sumber daya dan waktu serta biaya. Salah satu strategi yang perlu diperhatikan adalah pemilihan lokasi, baik itu lokasi pabrik untuk perusahaan manufaktur ataupun lokasi usaha untuk perusahaan jasa maupun lokasi perkantorannya, Pemilihan lokasi ini sangat penting berkaitan dengan besar kecilnya biaya operasional, harga maupun kemampuan untuk bersaing dan segala aspek permasalahannya sesuai fakta di lapangan. Seperti yang terjadi pada proyek pembangunan ruas jalan Pelaihari – Sebamban, dimana pada ruas jalan tersebut tidak terdapat satupun peralatan AMP yang beroperasi untuk pekerjaan-pekerjaan jalan. Akibatnya dalam pelaksanaannya mengalami penurunan kualitas mutu pekerjaan karena cycle time yang lama, pelaksanaan pekerjaan yang sering terlambat/tidak tepat waktu, serta biaya harga satuan pekerjaaan lebih mahal. Atas dasar itulah perlu dilakukan penelitian mengenai pemilihan lokasi peralatan AMP dengan tujuan mengoptimalkan biaya, mengefisienkan produksi, memenuhi standar kualitas mutu dan waktu pelaksanaan dan memberikan nilai kompetisi; mengingat pada ruas jalan tersebut tidak satupun peralatan AMP yang beroperasi. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data, studi literatur, wawancara dan pengamatan secara langsung dengan mengembangkan metode pengambilan keputusan secara kuantitatif dengan model transportasi ditunjang dengan metode-metode perhitungan pelaksanaan konstruksi jalan. Adapun aspek yang ditinjau yaitu (1) .Lokasi pekerjaan; (2). Lokasi Sumber material; (3) Lokasi peralatan utama.; Lokasi merupakan penentu utama biaya dan pendapatan, fokus biaya dapat di-idetifikasi untuk semua daerah dan effisiensi produksi serta kualitas mutu pekerjaan, bermanfaat pada perencanaan maupun pelaksanaan. Hasil analisa dipilih lokasi AMP 1 (35 km dari Pelaihari) dengan pertimbangan biaya terendah untuk biaya angkut dan lokasi terdekat dengan proyek. Kata kunci : Sumber Daya, Pemilihan lokasi peralatan AMP. PENDAHULUAN Untuk melaksanakan sebuah pekerjaan konstruksi berarti menggabungkan berbagai sumber daya, tahap awal yang dilakukan adalah menentukan jenis kegiatan yang paling dominan, yang produktivitasnya berpengaruh terhadap seluruh proyek, dengan pertimbangan faktor ekonomi, teknik dan manusia,. Sesuai dengan perkembangan pekerjaan konstruksi jalan dalam beberapa tahun yang akan datang diruas jalan Pelaihari – Sebamban sangat diperlukan metode-metode untuk diterapkan guna mengefisienkan anggaran biaya dan meningkatkan mutu, kualitas
ISBN : 979-99735-0-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
pekerjaan, dimana pada ruas jalan tersebut tidak terdapat satupun peralatan AMP dan Stone Crusher yang beroperasi untuk pekerjaan-pekerjaan jalan. Dari kondisi tersebut maka penelitian bertujuan untuk mengambil keputusan untuk penempatan lokasi peralatan Aspalt Mixing Plant (AMP) yang tepat dan efisien, dikaitkan dengan Sumber Material yang ada dengan lokasi pekerjaan diruas jalan Pelaihari sampai dengan Sebamban, sesuai yang diharapkan dengan anggaran biaya yang optimal dan peningkatan kualitas mutu yang dipersyaratkan terpenuhi. Dimana pemilihan material batu gunung dan pasir yang dominan dalam campuran, serta peralatan AMP sebagai alat utama dalam kegiatan produksi campuran aspal panas. DASAR TEORI Metode Pemilihan Lokasi dengan Metode Kuantitatif Model Transportasi Tujuan dari penggunaan model transportasi adalah untuk menentukan biaya minimum transportasi satu komoditi dari berbagai sumber ke berbagai tujuan.(dapat diaplikasikan dalam bidang kontrol peredian, penjadwalan dan penugasan). Metode ini sangat bermanfaat pada saat akan menentukan jumlah dan sumber pengambilan yang menghasilkan biaya minimum. Dalam pembuatan jalan raya, hal yang dapat digunakan untuk menekan biaya dalam pelaksanaannya ditentukan oleh keahlian penggelola untuk mendapatkan material (misalnya, batu gunung) yang dibutuhkan pada kondisi yang minimum. Salah satu faktor yang menentukan harga material adalah jarak antara sumber pengambilan material dengan material itu sendiri digunakan.
a.1
A
C11, X11
b.1
1 1
a.2 b.2
B
2
a.3 b.3
m
n Cm, Xn
Catatan ; .ai = jumlah supply pada sumber i .bj = jumlah demand pada tujuan j .Cij = harga satuan transportasi antara sumber i dan tujuan j .Xij = kuantitas yang ditransportasikan dari i ke j
ISBN : 979-99735-0-3
B-5-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
HASIL DAN DISKUSI Tabel 1. Kondisi Ruas Jalan Nasinal Ruas jalan Panjang Kondisi Kondisi (Km) Baik Sedang Pelaihari-Kp.Asam asam 52 31 9 Kp. Asam asam – Kintap 20 16 4 Kintap – Sebamban 67 37 11
Kondisi Rusak Ringan 12 19
Sumber: Dinas kimpraswil Prov. Kalsel status akhir tahun 2004
Sumber Material Sumber material yang diambil pada pengumpulan data ini hanya material yang utama pada pekerjaan jalan menggunakan aspal panas (hotmix) dengan sumber material, aspal dan semen diambil dari distributor di Banjarmasin, sedangkan Batu gunung dan pasir untuk bahan agregat kasar dan halus, diambil pada lokasi yang ada sekitar wilayah kabupaten Tanah Laut dan disekitar lokasi pekerjaan dengan dasar datadata yang diambil dari Laporan Pembuatan Peta Quarry dan Potensi Bahan Bangunan, Proyek Pengkajian Penerapan Manajemen dan Teknologi Ke-PU-an, Dep. PU, Kanwil Dep. PU Prop. Kalsel, 1997/1998. a. Aspal dan semen Bahan aspal dan semen didaerah sekitar Kabupaten Tanah Laut, secara khusus belum mempunyai distributor, dalam hal ini untuk pelaksanaan pengadaan bahan aspal dan semen , Kontraktor mengambil dari Distributor yang ada di Banjarmasin, untuk aspal curah Pertamina diambil dari dealer PT. Bumi Barito Utama, dan semen dari PT. Tjipta Niaga, berjarak sekitar 65 km, dari kota Pelaihari, ibukota Kab. Tanah Laut. b. Batu gunung/ Batu kali dan Pasir Sumber material untuk batu gunung/batu kali dan pasir yang terdapat di sekitar wilayah lokasi pekerjaan adalah : 1. Gunung Katunun, Kec. Pelaihari, bentuk fisik Masa Batuan, abrasi 31,5 %, cadangan 1.200.000 m3. 2. Gunung Paikat, Kec. Batu Ampar, bentuk fisik Bongkah, abrasi 34,2 %, cadangan 2.400.000 m3. 3. Sei. Bakar, Kec. Pelaihari, bentuk fisik Sirtu, abrasi 22,3 %, cadangan 32.000 m3, (25% pasir, 40% kerikil, 10% bongkah, 25% berangkal/tanah). 4. Gunung Belanda, Kec. Tambang Ulang, bentuk fisik Masa Batuan, abrasi 33,8 %, cadangan 1.250.000 m3. c. Pasir Sumber material untuk pasir, disepanjang lokasi pekerjaan sangat sulit didapat, cadangan sedikit dengan mengalami proses lagi untuk kualitas, maka pengambilan quarry pasir diluar wilayah Kab.Tanah Laut, mengarah ke wilayah Kabupaten Banjar, Desa Liang Anggang, Kec. Banjarbaru, bentuk fisik Pasir Urug, cadangan 60.000 m3. ( 90 %, pasir, 10% tanah) Proses kegiatan produksi dari pekerjaan campuran aspal panas (hotmix) terbagi 3 (tiga) kegiatan sebagai berikut: 1. Di lokasi sumber material (quarry); o Bahan aspal dan semen langsung dari distributor ke lokasi AMP (base camp) o Bahan batu gunung/batu kali serta pasir; menggali, mengangkat, dan mengangkut ke lokasi Base Camp.
ISBN : 979-99735-0-3
B-5-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
2.
3.
Di lokasi Base Camp; o Peralatan Stone Crusher dan AMP berada di Base Camp. o Storage, batu gunung/kali diangkut, kealat pemecah batu untuk diporses, kemudian diangkut lagi untuk pembagian/pemisahan penumpukan sesuai ukuran butiran agregat , o Mengangkut, mengisi ke cold bin di AMP, proses produksi oleh AMP. o Hasil produksi diangkut ke lokasi pekerjaan. Di lokasi Pekerjaan; o Penghamparan o Pemadatan
Analisa pemilihan lokasi peralatan terhadap efisiensi produksi Analisa pemilihan lokasi peralatan dan sumber material (quarry) yang ada terhadap lokasi pekerjaan , mengambil model analisa transportasi dengan solusi model sebagai berikut : lihat gambar 1. : Model solusi pembahasan
Q1
Q2
Cq-n
C1-m.v
P1
AMP (1,2..n )
P2
Pn
Qn
Sumber Material
Lokasi Alat produksi
Lokasi pekerjaan
Gambar 1: Model solusi pembahasan Keterangan: Q1 – Qn : sumber material (quarry) AMP 1-Xn : lokasi peralatan AMP. P1 – Pn : lokasi Pekerjaan. Cq – n. : jarak antara quarry dengan peralatan AMP C1 – m.v : jarak peralatan AMP dengan lokasi pekerjaan, volume Sebagaimana diketahui panjang ruas lokasi pekerjaan adalah 139 km, maka alternatif lokasi peralatan dibagi rata-rata ; diambil dengan 3(tiga) alternatif 1. Lokasi AMP -1 ; diambil 35 km dari sta. 0+000, Pelaihari. 2. Lokasi AMP -2 ; diambil 70 km dari sta. 0+000, Pelaihari 3. Lokasi AMP -3 ; diambil 105 km dari sta. 0+000, Pelaihari Lokasi pekerjaan dan perkiraan volume Pemilihan lokasi pekerjaan, dilakukan dengan study waktu, masa lalu dan masa yang akan datang dengan mengacu pada program penanganan jalan selanjutnya, jarak
ISBN : 979-99735-0-3
B-5-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
rata-rata diambil masing-masing ruas dititik center line dengan volume perkiraan sisa pekerjaan; Quarry 1 : Gunung Paikat, Batu Gunung Quarry 2 : Gunung Balaba, Batu Gunung Quarry 3 : Gunung Katunun, Batu Gunung Quarry 4 : Sei Bakar, Pasir Lokasi quarry, lokasi peralatan, lokasi pekerjaan 1. Ruas jalan Pelaihari – Kampung Asam asam o Panjang ruas 52,00 Km. o Sisa pekerjaan 21,00 Km o Volume pekerjaan; 21.000 m x 6,0 m x 0,03 m x 2,3 t/m3 = 8.694 ton. 2. Ruas jalan Kampung Asam asam – Kintap o Panjang ruas 20,00 Km. o Sisa pekerjaan 4,00 Km o Volume pekerjaan; 4.000 m x 4,5 m x 0,03 m x 2,3 t/m3 = 1.242 ton. 3. Ruas jalan Kintap – Sebamban o Panjang ruas 67,00 Km. o Sisa pekerjaan 30,00 Km o Volume pekerjaan; 30.000 m x 4,5 m x 0,03 m x 2,3 t/m3 = 9.315 ton. 4. Total kebutuhan volume pekerjaan campuran aspal panas pada ruas jalan Pelaihari – Sebamban Adalah 19.251 ton. 5. Kebutuhan material dalam 1 ton, campuran aspal panas berdasarkan job mix furmula Agregat kasar : 39,0 % Agregat halus : 46.5 % Filler : 7,5 % Aspalt : 7,0 % Berat jenis campuran aspal : 2,25 ton/m3. C .1 Jadi = 0,8775 ton . M o; d-e l Agregat A M P (1 kasar ) D a ta ; ( A-s pAgregat a l, B a n jahalus r m a s in ) = Hasil ton A M P (1 ) d i SSC ta . 3 5=d a0,8893 r i P e la ih ari Q u a r r y -1 d i G u n u n=g P a ik a t, B a tu g u n u n g Pasir 0,1570 ton Q u a r r y -2 d i G u n-u Filler n g B a la b a , B a tu g u=n u0,1688 ng ton Q u a r r y -3 d i G u n-u Aspalt n g K a tu n u n , B a tu = g u 0,1575 n u n g ton u a r r y -4 d i D e s a S e i. B a k a r , P a s ir a. Model QAMP 1 Q -1
A
3 1 .2 0
Q -2 4 7 .0 0
9 .0 0
A M P (1 )
B 35
2 7 .0 0
Q -3
C
4 1 .4 0
7 0 .5 0
Q -4 4 6 .0 0
T a b e l. C .1 . M o d e l A M P (1 ). N o. D ari ke A M P 1 Q -1 3 1 .2 0 3 1 .2 0 3 1 .2 0 2 Q -2 4 7 .0 0 ISBN : 979-99735-0-3 4 7 .0 0 4 7 .0 0 3 Q -3 4 1 .4 0
k e -lo k a s i 9 .0 0 2 7 .0 0 7 0 .5 0 9 .0 0 2 7 .0 0 7 0B-5-5 .5 0 9 .0 0
Ju m la h 4 0 .2 0 5 8 .2 0 1 0 1 .7 0 5 6 .0 0 7 4 .0 0 1 1 7 .5 0 5 0 .4 0
te r d e k a t
5 6 .0 0
C.2. Model AMP (2) ; ( Aspal, Banjarmasin) Prosiding Data Seminar Nasional Manajemen Teknologi II AMP (2) di Sta. 70 30 dari Pelaihari Program Studi MMT-ITS, Surabaya Juli 2005
b. Model
Quarry Quarry Quarry AMP 2 Quarry
-1 -2 -3 -4
di di di di
Gunung Paikat, Batu gunung Gunung Balaba, Batu gunung Gunung Katunun, Batu gunung Desa Sei. Bakar, Pasir
Q-1
A
66.20
44.00
Q-2
AMP (2)
82.00
B
70
8.00
Q-3
c.
C
C.3. Model AMP (3) 76.40 35.50 Data ; ( Aspal, Banjarmasin) AMP (3) di Sta. 105 dari Pelaihari Q-4 Quarry -1 di Gunung Paikat, Batu gunung 81.00 Quarry -2 di Gunung Balaba, Batu gunung Quarry -3 di Gunung Tabel. C.2. Model AMP (2).Katunun, Batu gunung Sei.ke-lokasi Bakar, Pasir No.Quarry Dari AMP Jumlah terdekat Model AMP 3 -4 dikeDesa 1
Q-1
66.20 44.00 110.20 A 66.20 8.00 74.20 66.20 35.50 101.70 101.20 79.00 2 Q-2 82.00 44.00 126.00 82.00 8.00 (3) 90.00 90.00 Q-2 AMP B 82.00 35.50 105 117.50 117.00 43.00 3 perhitungan Q-3 76.40 44.00 120.40 Hasil jarak dengan sumber material dan 8.00 84.40 Q-3 C lokasi pekerjaan ; 76.40 76.40 35.50 111.90 111.40 0.50 Data ; ( Aspal, Distributor dari Banjarmasin) 4 Q-4 81.00 44.00 125.00 Sumber Material diambil ; 81.00 8.00 89.00 Q-4 Quarry -2 di Gunung Balaba, gunung (Mb) 81.00 35.50 Batu116.50
Q-1
116.00
Quarry -4 di Desa Sei. Bakar, Pasir (Mp)
No.
Dari
ke- Plh
dr-Plh
Jml. Ke AMP
Tabel. C.3. Model AMP (3). 1 Q-1 70.00 66.20 UntukNo. Material aspal,(-9),(5,2) sumber diambilkan dari terdekat quarry 2 Dari ke AMP material ke-lokasi Jumlah 2 Q-2 12.00 70.00 82.00 1 Q-1 101.20 79.00 180.20 3 Q-3 6.40 70.00 76.40 P1 101.20 43.00 144.20 4 Q-4 11.00 70.00 81.00 x.a 101.20 0.50 101.70 AMP (1) 2 Q-2 117.00 79.00 196.00 117.00 43.00 160.00 M.batu AMP (2) P2 117.00 0.50 117.50 117.50 AMP (3) 31.20 x.b 3 Q-3 111.40 79.00 190.40 66.20 111.40 43.00 154.40 P3 101.20 111.40 0.50 111.90 x.c 4 Q-4 116.00 79.00 195.00 116.00 43.00 159.00 M.pasir 116.00 0.50 116.50 46.00
81.00 No. Dari ke- Plh dr-Plh 116.00 1 Q-1 (-9),(5,2) 105.00 2 Q-2 12.00 105.00 Tabel. 5.1. : Jarak quarry ke AMP 3 Q-3 6.40 105.00 4 Q-4 11.00 105.00
No. 1
Dari M-b
2
M-p
Jml. Ke AMP 101.20 117.00 111.40 116.00
ke AMP-1 ke AMP-2 ke AMP-3 31.20 66.20 101.20 46.00
81.00
Ket.
116.00
Tabel. 5.2. : Jarak AMP ke lokasi pekerjaan No. Ke-Lokasi ISBN : 979-99735-0-3
1 2
AMP-1
AMP-2
P1 9.00 44.00
P2 27.00 B-5-6 8.00
P3 70.50 35.50
Ket.
(Mb) dan 4 (Mp)
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Perhitungan ditabelkan sebagai berikut: Tabel 2. Jarak, waktu tempuh, perkiraan biaya dari quarry ke lokasi AMP No
Sumber Material
1
M-batu (Mb)
2
M-pasir (Mp)
Jarak Waktu Tempuh Biaya
Lokasi 1
Km Menit Jam Rp Km Menit Jam Rp Waktu (jam) Biaya (Rp)
31.20 112.05 1.87 258884.02 46.00 155.66 2.59 359640.24 4.46 618524.27
Tempat Peralatan AMP
Ket Lokasi 2
Lokasi 3
66.20 199.55 3.33 461039.65 81.00 243.16 4.05 561795.87 7.38 1022835.52
101.20 287.05 4.78 663195.27 116.00 330.66 5.51 763951.49 10.30 1427146.77
Tabel 3. Jarak, waktu tempuh, perkiraan biaya dari lokasi AMP ke lokasi proyek No
Lokasi Peralatan
Jarak Waktu Tempuh Biaya
Lokasi Pekerjaan Ket Proyek 1
Proyek 2
Proyek 3
1
AMP 1
Km Menit Jam Rp
9.00 33.10 0.55 76472.59
27.00 78.10 1.30 180438.34
70.50 186.85 3.11 4.97 431688.90 688599.82
2
AMP 2
Km Menit Jam Rp
44.00 120.60 2.01 278628.21
8.00 30.60 0.51 70696.71
35.50 99.35 1.66 4.18 229533.27 578858.19
3
AMP 3
Km Menit Jam Rp
79.00 208.10 3.47 480783.84
43.00 118.10 1.97 272852.34
0.50 11.85 0.20 5.63 27377.65 781013.82
No 1
Tabel 4. Waktu Tempuh Terendah dan Perkiraan Biaya Terendah Sumber Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Ket Material AMP – 1 4.46 4.97 9.43 Waktu terendah 618524.27 688599.82 1307124.08 Biaya terendah
2
AMP – 2
3
AMP - 3
7.38 1022835.52 10.30 1427146.77
4.18 578858.19 5.63 781013.82
ISBN : 979-99735-0-3
B-5-7
11.55 1601693.71 15.93 2208160.58
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Tahap penentuan alternatif lokasi AMP Quarry Q-1 Q-2 Base Camp M-1 (storage) M-2 Produksi AK Stone Crusher AH Analisa harga satuan (Rp.000), m2
P-1 P-2 P-3
Kebutuhan Camp. Aspal (ton)
P-1 P-2 P-3
Biaya total
P-1 P-2 P-3 Jumlah
25 26.5 86.9 152.4 121.5 132.5 AMP 1 34 39 43
25 26.5 141.7 198.1 189.41 195.93 AMP 2 35 36 41
8.694 : 2,3 : 0,03 = 126.000 m2 1.242 : 2,3 : 0,03 = 18.000 m2 9.315 : 2,3 : 0,03 = 135.000 m2 4.284.000 702.000 5.805.000 10.791.000
4.410.000 648.000 5.535.000 10.593.000
Terhadap biaya total proyek, Lokasi AMP 2 adalah yang paling murah Quarry Q-1 25 25 Q-2 26.5 26.5 Base Camp M-1 86.9 141.7 (storage) M-2 152.4 198.1 Produksi AK 121.5 189.41 Stone Crusher AH 132.5 195.93 AMP 1 AMP 2 Analisa harga P-1 12 3 satuan P-2 5 14 (Rp.000), m2 P-3 3 4 Kebutuhan Camp. Aspal (ton)
25 26.5 196.5 243.8 257.22 259.32 AMP 3 38 38 38
P-1 P-2 P-3
4.788.000 684.000 5.130.000 10.602.000
25 26.5 196.5 243.8 257.22 259.32 AMP 3 2 4 32
8.694 : 2,3 : 0,03 = 126.000 m2 1.242 : 2,3 : 0,03 = 18.000 m2 9.315 : 2,3 : 0,03 = 135.000 m2 Kapasitas DT = 8.0 ton x 0.83 = 6.64 ton Jumlah total P-1 80 20 13 Rit DT P-2 33 93 27 P-3 20 27 212 Jumlah 133 139 252 Terhadap jumlah rit DT, maka lokasi AMP 1 yang paling sedikit
ISBN : 979-99735-0-3
B-5-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
KESIMPULAN Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari perhitungan jarak maupun waktu yang diperlukan baik untuk pengambilan material, produksi, pengiriman dan penghamparan, lokasi AMP-1 berada di jarak yang paling dekat dengan quarry. 2. Dari variabel jarak angkut dari sumber material maupun ke lokasi lain, lokasi AMP 1, merupakan jarak yang terdekat, dan dapat melayani kedua proyek diruas jalan Pelaihari - Sebamban tersebut. 3. Lokasi AMP-1, yang berjarak 35 km dari kota Pelaihari, yang memungkinkan dilakukannya kegiatan pengolahan dengan biaya yang paling kecil serta jumlah dan mutu hasil operasi dan produksi yang sesuai dengan tingkat atau rentang produksi yang direncanakan. 4. Perlunya pertimbangan terhadap keperluan kebutuhan volume pekerjaan dan konsumen, pasar sekitarnya, mengingat ruas jalan tersebut merupakan satu-satunya jalan nasional, yang disekelilingnya hanya ada jalan perkebunan dan sedikit jalan kabupaten. 5. Dalam analisa pemilihan lokasi AMP, masih mendasarkan perhitungan secara visual dan jarak, serta waktu untuk mendapatkan effisiensi produksi, untuk penelitian lebih lanjut dapat mempertimbangankan variabel-variabel berbagai macam variasi faktor yang berpengaruh terhadap penentuan lokasi alat produksi dan pemasarannya. DAFTAR PUSTAKA Asiyanto, 2003, Construction Project Cost Management, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Ervianto,Wulfram, 2004, Teori – Aplikasi Manajemen Proyek Kontruksi. Penerbit Andi Yogjakarta. Jay Heizer, Barry Render, 2004; Operation Management,Books 1, seven edition Pearson Education – Prentice Hall, New Jersey. Pontas M.`Pardede, 2005 ; Manajemen Operasi dan Produksi, teori, model dan kebijakan. Penerbit Andi, Yogjakarta. Richard I Levin, David S Rubin, Joel P Stinson, Everette S Gardner, Jr 1989, Quantitative Approaches to Management (seventh edition) , Mc Graw-Hill. Silvia Sukirman, 2003 ; Beton Aspal Campuran Panas, edisi 1.Jakarta; Granit. Soeharto, Imam, 1995, Manajemen Proyek, Penerbit Erlangga, Jakarta.
ISBN : 979-99735-0-3
B-5-9