Jurnal CIVILLa
Vol 1 No 2 September 2016
ISSN No. 2503 - 2399
ANALISA KEMACETAN LALU LINTAS PADA PASAR TRADISIONAL DI RUAS JALAN SEKARAN-MADURAN M.Atho’ur Rohman1, Dwi Kartikasari2 1 2
)Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan, email:
[email protected] )Dosen Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan,email :
[email protected]
ABSTRAK Jalan raya adalah faktor yang penting bagi perkembangan kehidupan manusia, karena perkembangan jalan dan perkembangan kehidupan manusia saling mempengaruhi.meningkatnya kemacetan pada jalan perkotaan maupun jalan luar kota. Diakibatkan bertambahnya kepemilikan kendaraan, terbatasnya sumber daya untuk pembangunan raya dan belum optimalnya pengoperasian fasilitas arus lalu lintas yang ada Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab dan dampak kemacetan lalu lintas di depan pasar tradisional sekaran-maduran.Setelah diperoleh data volume yang terjadi pada jam puncak, dilakukan analisa lalu lintas berdasarkan aspek teknis yang didasarkan pada pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesian (MKJI, 1997)untuk menentukan kapasitas, volume lalu lintas,derajat kejenuhan dan hambatan samping. Hasil analisa yang diperoleh bahwa kemacetan disebabkan banyaknya pejalan kaki dengan hambatan samping memiliki nilai tertinggi yaitu Pejalan Kaki (PED) yang mempunyai frekuensi berbobot sebesar 127.Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran terdapat pertokoan, pasar, kendaraan berhenti parkir tidak pada tempatnya.Kemacetan lalu lintas berada dalam keadaan stabil, kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kendaraaan lainya dan mulai dirasakan hambatan oleh kendaraan disekitarnya dengan hasil perhitungan. Nilai volume lalu lintas mencapai 1483,1 smp/jam sedangkan untuk kapasitas jalan sebesar 1533,8 smp/jam.. Kata Kunci : Kemacetan, Kapasitas ,Volume Lalu lintas, Derajat Kejenuhan, Hambatan samping
ABSTRACT The highway is an important factor for the development of human life because the development of roads and development of human life affect each other. The increasing of traffic jam on urban roads and roads that connect the citiesis caused by the increase in vehicle ownership, limited resources for highway construction and the operation of the traffic facility that is not optimal yet. The purpose of this study is to determine the causes and effects of traffic jam in front of traditional market in Sekaran Road, Maduran District. Having obtained the data volume that occurs at the peak hours, traffic analysis is done based on the technical aspects that are based on the guidelines of Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI, 1997) to determine the capacity, volume of traffic, degree of saturation and the side barrier. Analysis resultthat is obtained shows that the traffic jam is caused by many pedestrians with the side barriers having the highest score, in this case is pedestrians (PED) which score has frequency-weighted at 127. On Sekaran Road, Maduran District there aremany shops, markets, and vehicleswhich stop and park not in the proper place. Traffic jam is in a stable state. Speed operation is limited by the other vehicles and the barriers starting to be felt by the vehicles surround it with the calculation results traffic volume score reaches 1483.1 smp/hour while the road capacity of 1533.8 smp/hour. Keywords : traffic jam, capacity, volume of traffic, degree of saturation, side barriers
Jurnal CIVILLa
ISSN No. 2503 - 2399
Vol 1 No 2 September 2016
I. PENDAHULUAN Jalan raya adalah faktor yang penting bagi perkembangan kehidupan manusia, karena perkembangan jalan dan perkembangan kehidupan manusia saling mempengaruhi. Sebaliknya semakin berkembang kehidupan manusia, keinginan mencari hubungan semakin meningkat dan berakibat bertambahnya kesanggupan dan kecakapan membangun jalan, terutama dikota-kota besar. Perkembangan suatu kota merupakan akibat dari pertumbuhan ekonomi, Kemajuan-kemajuan ini dirasa sangat baik tapi dibalik itu sesuai dengan kemajuan dengan meningkatnya kendaraan maka akan sering terjadi kenaikan didalam penggunaan sarana transportasi baik itu kendaraan pribadi maupun umum dan bila tidak diikuti dengan keseimbangan antara kapasitas jalan dengan banyaknya kendaraan, sehingga akan mengakibatkan salah satunya kemacetan atau waktu tempuh tiap kendaraan akan semakin besar, maka sangat perlu mengetahui karakteristik arus lalu lintas dari jalan. Pada umumnya permasalahan transportasi yang sekarang selalu dihadapi Indonesia adalah masalah kemacetan lalu lintas.Salah satu permasalahan lalu lintas pada transportasi darat yang cukup rumit dihadapi saat ini adalah rendahnya kemampuan penyediaan prasarana jaringan jalan, sementara tingkat arus kendaraan semakin meningkat. Kondisi seperti ini sering mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas diberbagai ruas jalan. Meningkatnya kemacetan pada jalan perkotaan maupun jalan luar kota yang diakibatkan bertambahnya kepemilikan kendaraan, terbatasnya sumber daya untuk pembangunan raya dan belum optimalnya pengoperasian fasilitas arus lalu lintas yang ada merupakan persoalan utama dibanyak negara. Telah diakui bahwa usaha besar diperlukan bagi penambahan kapasitas dimana akan diperlukan metode selektif untuk perancangan dan perencana agar didapat nilai terbaik bagi suatu pembiayaan perencanaan jalan raya. Kemacetan adalah kondisi dimana arus lalu lintas yang lewat pada ruas jalan yang ditinjau melebihi kapasitas rencana jalan tersebut yang mengakibatkan kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau melebihi 0 km/jam sehingga menyebabkan terjadinya antrian. Pada saat terjadinya kemacetan, nilai derajat kejenuhan pada ruas jalan akan ditinjau dimana kemacetan akan terjadi bila nilai derajat kejenuhan mencapai lebih dari 0,75 (MKJI, 1997).Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin mengambil penelitian dengan judul “ANALISA KEMACETAN LALU LINTAS PADA PASAR TRADISIONAL DI RUAS JALAN SEKARAN-MADURAN” TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui penyebab kemacetan lalu lintas di depan pasar tradisional Sekaran-Maduran.
2. Untuk mengetahui dampak kemacetan lalu lintas di depan pasar tradisional Sekaran-Maduran. II.
METODE PENELITIAN Penelitian dan pengumpulan data-data Penelitian dan pengumpulan data-data pada penguna jalan yang terlintas di depan pasar tradisiodal sekaran-maduran Lokasi penelitian dalam hal ini obyek penelitian berlokasi di depan pasar sekaran Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu metode penelitian deskriptif dan metode observasi. a. Metode deskriptif tidak hanya terbatas pada pengumpulan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data itu. Penelitian deskriptif membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu. Setelah metode ditetapkan, berikutnya ditentukan teknik pengumpulandata yang sesuai dengan metode yang dipakai dalam penelitian ini. b. Metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar. Mengobservasi adalah suatu istilah umum yang artinya semua bentuk penerimaan data yang dilakukan dengan cara merekan kejadian, menghitungnya, mengukurnya, dan mencatatnya. Flowchart Penelitian
Gambar 1 Diagram penelitian
Jurnal CIVILLa
LV
HV
MC
UM
537
57
1071
17
Dari tabel 2 diatas volume lalu lintas Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran dapat dibagi menjadi dua (2) periode waktu dengan volume tertinggi pada masing-masing periode. Pagi sebesar 1483,1 smp/jam, Siang sebesar 1081,15 smp/jam. Pada periode waktu tersebut volume lalu lintas sangat padat disebabkan aktivitas orang melakukan perjalanan berangkat kerja maupun sebaliknya pulang atau kembali kerumah. Analisa Perhitungan Dan Hambatan Samping Hambatan samping merupakan aktivitas samping jalan yang sering menimbulkan konflik dan kadang-kadang besar pengaruhnya terhadap arus lalu lintas.Hambatan samping yang terutama berpengaruh pada kapasitas dan kinerja jalan adalah pejalan kaki, angkutan umum dan kendaraan lain berhenti, kendaraan lambat (becak, gerobak, sepeda) dan kendaraan yang keluar atau masuk dari lahan samping jalan.Hambatan samping ini dapat menimbulkan konflik antara sesame kendaraan bermotor, kendaraan bermotor dengan pejalan kaki atau penyeberang jalan dan kendaraan bermotor dengan kendaraan tidak bermotor.Hasil survey hambatan samping Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduransebagaimana tersebut dalam Tabel 3.
537
57
1071
17
Tabel 3 Data Hasil Survey Hambatan Samping
429
34
874
9
429
34
874
9
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN Perhitungan volume lalu lintas Dalam perhitungan volume lalu lintas pada ruas jalan dikawasan studi dilakukan perhitungan secara riil melalui traffic counting yang dilakukan diruas jalan tersebut. Adapun lalu lintas harian ratarata yang dilakukan adalah dengan melakukan perhitungan sederhana, yaitu dengan melakukan perhitungan jumlah kendaraan di lapangan secara langsung, sedangkan untuk metode satuan mobil penumpang adalah merupakan kelanjutan perhitungan lalu lintas harian rata-rata di kawasan studi dengan mengalikan hasil perhitungan dengan metode traffic counting dengan standar perbandingan jenis kendaraan menurut MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia). Dengan menggunakan standar jenis kendaraan yaitu Satuan Mobil Penumpang (SMP) akan memudahkan untuk menganalisa dalam perhitungan lebih lanjut. Tabel 1 Data hasil survey lalu lintas Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran A Waktu
Arah
Pagi (07.0009.00)
Satu jalur
Total Siang (11.0013.00) Total
Satu jalur
(Sumber : Hasil survey Penelitian ) A Waktu
Arah
Pagi (07.0009.00)
Satu jalur
Total Siang (11.0013.00) Total
Satu jalur
LV
HV
MC
UM
786
47
1264
16
786
47
1264
16
563
28
959
9
563
28
959
9
(Sumber : Hasil survey Penelitian ) Tabel 2 Perhitungan Volume Lalu Lintas
Volume lalu lintas (smp)
Waktu Pagi (07.0009.00) Siang (11.0013.00) Jumlah
ISSN No. 2503 - 2399
Vol 1 No 2 September 2016
LV
HV
MC
UM
Q
786
61,1
632
4
1483,1
563
36,4
479,5
2,25
1081,15
1349
97,5
111,5
6,25
2564,25
(Sumber : Analisa Data 2016 )
Jam Puncak
Arah A PED
PSV
EEV
SMV
Pagi
254
93
45
34
Siang
87
76
57
23
(Sumber : Analisa Data 2016 ) Tabel 4 hasil pengamatan hambatan samping pada lokasi penelitian, selanjutnya dilakukan perhitungan bobot terhadap hambatan samping untuk mendapatkan kategori kelas hambatan samping. Penentuan kelas hambatan FFVsf dan Fcsf berdasarkan bobot kejadian, sebagaimana Tabel 4. Tabel 4 Hasil Perhitungan Frekuensi Berbobot Kejadian Hambatan Samping Berdasarka Tipe Hambatan Samping Pada Hari Tersibuk Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan SekaranMaduran. Periode Tipe Kejadian Waktu
Simbol
Pejalan Kaki Kend. Berhenti Pagi Kend. Keluar+Masuk Kend. Lambat Total Bobot Kelas Hambatan Samping
Frekuensi Faktor Frekuensi Berbobot Berbobot Kejadian Kejadian
PED
0,5
254
127
PSV
1
93
93
EEV
0,7
45
31,5
SMV
0,4
34
(Sumber : Analisa Data 2016 )
13,6 265,1 Rendah(L)
Jurnal CIVILLa
Dari tabel 4 diatas diketahui bahwa hambatan samping yang memiliki nilai tertinggi setelah pembobotan adalah Pejalan Kaki (PED) yang jalan mempunyai frekuensi berbobot sebesar 127.Hal ini disebabkan karena pada ruas jalan sekaranmaduran terdapat pertokoan dan pasar. Analisa tingkat pelayanan (Lefel Of Service ) Perhitungan kapasitas jalan dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: C = CO X FCw X FCsp X FCsf Tabel 5 Kapasitas dasar Type Jalan Empat Jalur Terbagi (4/2D) Datar Bukit Gunung Empat Lajur Tak Terbagi Datar Bukit Gunung Dua Lajur Tak Terbagi Datar Bukit Gunung
Kapasitas Dasar
Catatan
1900 1850 1800
Perlajur
1700 1650 1600
Perlajur
2100 2050 2000
Total dua arah
(Sumber : MKJI 1997:6-65) Tabel 6 Faktor Penyesuaian Lebar Jalur Type Jalan
Empat lajur Terbagi Enam Lajur Terbagi Empat Lajur Tak Terbagi
Dua Lajur Tak Terbagi
ISSN No. 2503 - 2399
Vol 1 No 2 September 2016
Lebar Jalur Lalin efektif (wc)(m) Per Lajur 3,00 3,25 3,50 3,70 Per Lajur 3,00 3,25 3,50 3,75 Total Dua Arah 5 6 7 8 9 10 11
(Sumber : MKJI 1997:6-66) Tabel 7 Penyesuaian Pemisah Arah Pemisah 50- 5560Arah 50 45 40 SP%-% FCsp 2/2 1,00 0,97 0,94 4/2 1,00 0,975 0,95 (Sumber : MKJI 1997:6-67) Kapasitas Jalan
FCw
FCsp = 0,88 (kondisi jalan 2 lajur dengan perbandingan 50-50) FCsf = 0,83 (kondisi hambatan samping sangat tinggi dan lebar bahu 1meter) C = CO X FCw X FCsp X FCsf C = 2100 x 1 X 0,50 X 0,83 = 1533,84 smp/jam Setelah kapasitas pada masing-masing waktu diketahui, langkah selanjutnya dalam melihat tingkat pelayanan pada ruas jalan sekaran-maduran adalah dengan cara melakukan perbandingan antara volume lalu lintas pada masin-masing waktu. Hasil perbandingan tersebut kemudian disesuaikan dengan Tabel 8 untuk mendapatkan tingkat pelayanan pada ruas jalan yang diteliti, sebagaimana tabel dibawah ini : Tabel 8 Tingkat Pelayanan (Level of Service)Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran No.
Periode Waktu
Volume Lalulintas (smp/jam)
Kapasitas Jalan (smp/jam)
V/C Rasio
Tingkat Pelayanan
1
Pagi
1483,1
1533,8
0,48
B
2
Siang
1081,15
1533,8
0,35
B
(Sumber : Analisa Data 2016 )
0,91 0,96 1,00 1,03 0,91 0,96 1,00 1,03 0,69 0,91 1,00 1,08 1,15 1,21 1,27
6535
5050
0,91 0,925
0,88 0,90
C = CO X FCw X FCsp X FCsf
Keterangan
C = Kapasitas CO = 2100 (dua lajur tak terbagi total dua arah) FCw = 1 (kondisi jalan dua lajur tak terbagi dengan lebar lajur 5 m)
Dari tabel 8 diatas dapat diketahui bahwa tingkat pelayanan Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran pada pagi dan siang hari memiliki V/C rasio B yang berarti Kondisi arus lalu lintas berada dalam keadaan stabil, kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kendaraaan lainya dan mulai dirasakan hambatan oleh kendaraan disekitarnya. Derajat Kejenuhan Derajat kejenuhan simpang, (DS) dihitung sebagai berikut: DS = Qsmp/C Dimana:Qsmp = Arus total (smp/jam) C = Kapasitas (smp/jam) Dengan nilai-nilai tersebut maka didapatkan derajat kejenuhan simpang sebagai berikut : DS= 741,5/1533,8 = 0,48 (pagi hari) Kinerja lalu lintas pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran aman, karena nilai DS>0,75. IV.
Kesimpulan Dalam penelitian Analisis Kemacetan Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kemacetan disebabkan Banyaknya pejalan kaki dengan hambatan samping memiliki nilai tertinggi yaitu Pejalan Kaki (PED) yang mempunyai frekuensi berbobot sebesar 127.Di Ruas Jalan Sekaran-Maduran terdapat pertokoan, pasar, kendaraan berhenti parkir tidak pada tempatnya.
Jurnal CIVILLa
Vol 1 No 2 September 2016
2. Kemacetan
lalu lintas Pada Pasar Tradisional Di Ruas Jalan SekaranMaduranberada dalam keadaan stabil, kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kendaraaan lainya dan mulai dirasakan hambatan oleh kendaraan disekitarnya dengan hasil perhitungan. Nilai volume lalu lintas mencapai 1483,1 smp/jam sedangkan untuk kapasitas jalan sebesar 1533,8 smp/jam.
Daftar Pustaka Abu Bakar, Iskandar, Dkk. 1999. Rekayasa Lalu lintas (Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Lalu lintas Wilayah perkotaan). Jakarta. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Aries Setiadji, Studi Kemacetan Lalu lintas Jalan Kaligawe Kota Semarang, Tesis Tahun 2006. Budi D. Sinulingga. 1999. Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal, Penerbit Pustaka Sinar Harapan. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/TBM/1997. D.Setijowarno & R.B. Frazila. 2001. Pengantar Sistem Transportasi, Penerbit Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta Tahun 1997.
ISSN No. 2503 - 2399
Heri S, Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kinerja Jalan Panglima Sudirman Kota Lamongan. Skripsi UNISLA, Tahun 2011. Hobbs, F.D.1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas.Yogyakarta:Gadjah MadaUniversity Press. LPM-ITB. 1997. Modul Pelatihan, Studi Kelayakan Proyek Transportasi, Lembaga Pengabdian Masyarakat ITB bekerjasama dengan kelompok Bidang Keahlian Rekayasa Transportasi Jurusan Teknik Sipil ITB, Bandung. Morlok,Edward. 1981. Pengantar Teknikdan PerencanaanTransportasi.Penerbit Erlangga, Jakarta. Nasution. 1996. Manajemen Transportasi. Jakarta. Penerbit PT.Ghalia Indonesia. Moenir. 1992. Manajemen Pelayanan Umum. Jakarta : Bumi Aksara Oglesby, Clarkson H, and R. Gary Hicks.(1999, jilid kesatu).Teknik Jalan Raya, Erlangga, Jakarta. Papacostas, C.S. and Prevedouros P.D.1987.Transportation Engineering and Planning, Prentice Hall, Inc., Englewood Clift, New Jersey. Pignataro, L. J. 1973. Traffic Engineering Theory And Practice, Prentice Hall, inc. Sukirman, Silvia, 1999. Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan, Bandung US-HCM (Higway Capacity Manual ), 1994 Warpani, Suwardjoko. 1990. MerencanakanSistem Perangkutan. Penerbit ITB, Bandung
Jurnal CIVILLa
Vol 1 No 2 September 2016
Halaman ini sengaja dikosongkan
ISSN No. 2503 - 2399