KARAKTERISTIK LALU LINTAS SEPEDA MOTOR PADA RUAS JALAN TIPE TERBAGI DI KOTA MAKASSAR
TRAFFIC CHARACTERISTICS ON TOLL ROADS MOTORCYCLE TYPE DIVIDED IN MAKASSAR
Aisyah Zakaria ,Saleh Pallu ,A.Arwin Amiruddin
Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin,Makassar
Alamat Korespondensi
Aisyah Zakaria Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Hasanuddin Makassar,90245 Hp : 085242821065 Email :
[email protected]
Abstrak Sepeda motor adalah faktor dominan dalam kinerja arus lalu lintas saat ini.Adapun karakteristik lalu lintas sepeda motor yang ditinjau pada penelitian ini dianalisis meliputi volume, kecepatan, dan kerapatan. Lebih jauh, penelitian ini bertujuanuntuk memodelkan hubungan karakteristik makro lalu lintas khususnya model hubungan antara volume dan kecepatan dengan pendekatan regressi linear, dimana konversi variasi penggunaan ruang oleh berbagai tipe kendaraan menggunakan pendekatan Satuan Sepeda Motor (SSM) dan Satuan Mobil Penumpang (SMP) berbasis MKJI’1997 sebagai referensi pembanding . Kegiatan pengumpulan data dalam rangka tujuan tersebut diatas dilakukan dengan survai lalu lintas pada suatu ruas jalan tipe terbagi di Kota Makassar.Dalam hal ini survai dilakukan di Jl.AP.Pettarani yang merupakan jalan tipe terbagi yang paling ramai di Kota Makassar.Survai dilakukan dengan melakukan perekaman kondisi lalulintas sepanjang hari dalam pertiga hari dengan 2 titik dengan menggunakan Video Kamera. Dari hasil analisis, terlihat bahwa model hubungan yang sesuai untuk ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 1 berbasis SMP adalah model Underwood .Untuk ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 2 berbasis SMP adalah model Underwood .Untuk ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 1 berbasis SSM adalah model Underwood .Untuk ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 2 berbasis SSM adalah model Greenberg.Kesimpulan dari penelitian ini adalah model yang paling sesuai dengan karakteristik lalu lintas adalah model underwood. Kata-kata kunci:Karakteristik lalu lintas, sepeda motor, SSM, dan SMP
Abstract As Motorcycle is dominant factor of trafic flow . The characteristics then cross motorcycles were reviewed on studies analyzed include volume, speed, and density. The research this aims for analysis also will model relationship characteristics macro then cross particular model of the relationship between volume and speed with approach linear regression, which conversion variation use space by various type vehicle use approach Unit Bicycle Motor (SSM) andPassenger Car Unit (SMP)-based MKJI '1997 as reference comparison. Activity data collection in framework destination said above do with survey then cross on one segment road type City divided Makassar.Dalam case this survey which is done in Jl.AP.Pettarani road type divided the busiest in the city Makassar.Survai done by recording traffic conditions throughout the day in the third day of the second point by using the Video Camera. From the analysis, it appears that the corresponding relationship model for road Jl.APPettarani Point 1 is a model-based SMPUnderwood the model equation .The roads Jl.APPettarani To point 2 based SMP Underwood is a model .For road Jl.APPettarani Point 1 is a model-based SSM Underwood the model equation. For road Jl.APPettarani Point 2 is a model-based SSM Greenberg in equation .The conclusion of this study in jl.A..p.Pettarani as model underwood. Key words: traffic characteristics, motorcycle, SSM, and SMP
PENDAHULUAN Sepeda motor di Indonesia merupakan moda transportasi yang mempunyai populasi tertinggi dibanding dengan moda lainnya. Kecelakaan di jalan yang melibatkan sepeda motor juga menduduki peringkat tertinggi dibandingkan dengan moda lainnya. Hal ini menimbulkan masalah kerugian material dan immaterial yang sangat besar. Oleh karena itu upaya untuk mencari jalan pemecahan masalah kecelakaan sepeda motor dipandang sangat penting sehingga tingkat resiko kecelakaan dapat berkurang.(Kusnandar,2010) Kota Makassar adalah salah satu kota metropolitan di Indonesaia berfungsi sebagai ibukota propinsi dan sekaligus pintu gerbang kawasan timur Indonesi,. Oleh sebab itu kepadatan lalu lintas akhir –akhir ini semakin bertambah ,hal ini yang dapat dilihat pada kondisi di JL.A.P.Pettarani,dimana pola arus lalu lintas adalah 6 lajur dan 2 arah,jalan ini dilewati oleh kendaraan pribadi,truk,bus,angkutan umum dan kendaraan sepeda motor yang mengalami peningkatan rerata yaitu 14.3 % tiap tahunnya dan memiliki volume yang lebih besar dibandingkan dengan kendaraan lain sekitar 65 % dari kendaraan yang melintas dijalan.(Taufiq dkk,2009) Berkaitan dengan kinerja lalu lintas jalan dimana sepeda motor sudah menjadi dominan, maka diperlukan suatu upaya untuk melakukan penyesuaian terhadap teknik analisis dalam menggambarkan kinerja lalu lintas. Sebagaimana diketahui, metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 yang digunakan untuk menganalisis kinerja lalu lintas pada ruas jalan di Indonesia disusun ketika saat itu proporsi sepeda motor masih belum signifikan, dimana mobil penumpang merupakan unsur yang dominan di ruas jalan.( Kawaji,2007) Seiring bertumbuhnya sepeda motor,maka kinerja lalu lintas dapat berubah disertai dengan berubahnya proporsi komposisis lalu lintas pada ruas-ruas jalan,dimana pertumbuhan sepeda motor yang menjadi dominan.( Majid dkk,2007) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lalu lintas sepeda motor pada ruas jalan tipe terbagi Kota Makassar yang meliputi volume,kecepatan dan kepadatan serta mengevaluasi model hubungan karakteristik V–S–D yang paling sesuai dengan kondisi lalulintas yang ada pada ruas Jl. A.P.Pettarani di Kota Makassar.
METODE PENELITIAN Lokasi dan Rancangan Penelitian Lokasi pengambilan data di 2 titik di Jl.A.P.Pettarani yakni di depan mall ramayana dengan melihat 2 arus berlawanan ( arah utara dan selatan ) dan di depan kantor telkom dengan melihat 2 arus berlawanan ( arah utara dan selatan ) Populasi dan Sampel Survey dilakukan selama 6 hari dari jam 07.00-18.00,survey ini meliputi survey volume yang dibagi dengan klasifikasi kendaraan yakni MC,LV dan HV ; survey kecepatan dilakukan dengan memperhitungkan jam-jam puncaknya; serta survey geometrik jalan yakni pengukuran jalan dan pengamatan terhadap kondisis titik pengamatan. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di 2 titik yakni didepan mall ramayana dan di depan kantor telkom.Survey dilakukan selama 6 hari,yakni 3 hari pada titik 1 dan 3 hari pada titik 2.Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode survai langsung pada setiap pengamatan, yang selanjutnya dianggap sebagai data primer. Data yang diambil pada penelitian ini adalah data volume lalu lintas, serta data kecepatan lalu lintas pada, yang diperoleh dengan cara merekam menggunakan alat perekam (Handy Camera) yang diletakkan di atas jembatan penyebrangan dengan jumlah surveyor 4 orang dengan tugas masing-masing selama penelitian. Kemudian untuk proses penghitungan data, terlebih dahulu data hasil pada rekaman tersebut di transfer ke komputer dan dihitung menggunakan alat penghitung (handy tally counter) untuk mendapatkan data volume lalu lintas, sedangkan untuk data kecepatan lalu lintas pada dipeoleh dengan menggunakan alat stopwatch.Metode ini dimaksudkan untuk mengukur karakteristik lalu lintas untuk masing – masing tipe kendaraa ( LV,HV,MC,dan UM)( Putranto Leksmono S,2007 ; Anonim Pedoman Pengumpulan Data Lalu lintas Jalan,1999 ; Anonim ,MKJI,1997)
Analisis Data Pada tahap ini dilakukan reduksi data hasil survei dalam bentuk tabelaris dan grafik.Karakteristik arus lalu lintas yang dianalisis adalah :Volume Lalu lintas, Kecepatan dan Kepadatan lalu lintas ,langkah selanjutnya yakni mengkonversi SSM ( Satuan Sepeda Motor ) dengan terlebih dahulu mengetahui dan menghitung kecepatan rata- rata sepeda motor dan kecepatan kendaraan lainnya, serta mengetahui luas area panjang kendaraan motor dan kendaraan lainnya,setelah itu menganalisis Model hubungan Karakteristik arus lalu lintas,dan pada tahap ini dilakukan analisis model hubungan karakteristik arus lalu lintas ( Model hubungan kecepatan – volume-kepadatan). Model yang digunakan adalah Model Grenshield,Model Greenberg dan Model Underwood. Model hubungan dianalisis dengan perangkat lunak Microsoft Excel., setelah itu penentuan Model hubungan yang sesuai.Dari ketiga model hubungan yang dianalisis , selanjutnya akan dilakukan analisis dan uji statistik untuk menentukan model hubungan yang tepat yang sesuai dengan kondisi lapangan.(Suteja,1999 ; Tamin,1991)
HASIL Hasil dari studi ini berdasarkan permasalahan yang digunakan mencakup masalah volume,kecepatan,kepadatan,nilai ekuivalen sepeda motor dan model hubungan V-S-D yang berbasis SSM dan berbasis SMP. Kecepatan maksimum selama 3 hari pada titik 1 Jl.A.P.Pettarani pengamatan terjadi pada hari Senin (V=37.10 km/jam).;dan pada titik 2 Jl.A.P.Pettarani pengamatan terjadi pada hari kamis ( V = 33.4 km/jam) Volume lalu lintas rata –rata berbasis SMP pada titik 1 Jl.A.P.Pettarani terjadi pada hari Selasa ( 7971smp/jam); Volume lalu lintas rata –rata berbasis SMP pada titik 2 Jl.A.P.Pettarani terjadi pada hari Sabtu ( 8251 smp/jam) Volume lalu lintas rata –rata berbasis SSM pada titik 1 Jl.A.P.Pettarani terjadi pada hari Selasa ( 530751 ssm/jam); Volume lalu lintas rata –rata berbasis SSM pada titik 2 Jl.A.P.Pettarani terjadi pada hari Sabtu ( 55865 ssm/jam) Kepadatan maksimum terjadi pada hari Kamis sebesar 108.66 smp/km
Nilai Ekuivalen sepeda motor yakni : MC=1;LV=7,6: dan HV=22,2 Analisis Parameter Statistik Model Hubungan V-S-D pada masing-masing titik berbasis SMP dan berbasis SSM. Tabel 1 ,dapat dilihat bahwa pada ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 1 berbasis SMP model yang terpilih adalah model Underwood arah selatan dengan persamaan model V = 119xSxLn (80.913/S) untuk hubungan antara volume dan kecepatan (V-S) ; V = 80,913xDx e-x/108 untuk hubungan antara volume dan kepadatan (V-D) ; dan S = 80,913x e-x/108 untuk hubungan antara kecepatan dan kepadatan (S-D). Tabel 2 , dapat dilihat bahwa pada ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 2 berbasis SMP adalah model Underwood arah selatan dengan persamaan model V = 108 xSxLn (89,931/S) untuk hubungan antara volume dan kecepatan (V-S) ; V = 89,931xDx e-x/108 untuk hubungan antara volume dan kepadatan (V-D) ; dan S = 89,931x e-x/108 untuk hubungan antara kecepatan dan kepadatan (S-D). Tabel 3,dapat dilihat bahwa pada ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 1 berbasis SSM adalah model Underwood
arah selatan dengan persamaan model V = 980 xSxLn
(68,022/S) untuk hubungan antara volume dan kecepatan (V-S) ; V = 68,022 xDx e-x/108 untuk hubungan antara volume dan kepadatan (V-D) ; dan S = 68,022x e-x/108 untuk hubungan antara kecepatan dan kepadatan (S-D). Tabel 4, dapat dilihat bahwa pada ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 2 berbasis SSM adalah model Greenberg arah selatan dengan persamaan model V = 1619,01-s/28.79 untuk hubungan antara volume dan kecepatan (V-S) ; V = 301,43 x D -40,79 xDxLnD untuk hubungan antara volume dan kepadatan (V-D) ; dan S = 301,43-40,79 x LnD untuk hubungan antara kecepatan dan kepadatan (S-D).
PEMBAHASAN Dalam penelitian ini terlihat bahwa pertumbuhan sepeda motor yang dominan mempengaruhi nilai ekuivalensi sepeda motor terhadap LV (kendaraan ringan ) dan HV (kendaraan berat).Hal ini menggambarkan sepeda motor memenuhi ruang kendaraan berat (HV) ataupun kendaraan ringan (LV) hal ini diakibatkan pengaruh kecepatan dan perilaku sepeda motor yang berjalan zigzag dan manuver ketika menyalip kendaraan yang berjalan lambat didepannya. (Taufik dkk, 2008.)
Volume lalu lintas rata-rata ruas jalan A.P.Pettarani berbasis smp pada titik 2 (8251 smp/jam) lebih tinggi dari titik 1 (7971 smp/jam),sedangkan Volume lalu lintas ratarata ruas jalan A.P.Pettarani
berbasis ssm terlihat juga bahwa pada titik 2
(558.865 ssm/jam) lebih tinggi dari titik 1 (530.751 ssm/jam) Model hubungan antar karakteristik lalulintas yang biasa dilakukan yakni model greenshield,greenberg dan underwood ( Fajar dkk,2003).Dan model yang sesuai dengan keadaan dan kondisi arus lalu lintas Jl.A.P.Pettarani adalah model underwood.
KESIMPULAN DAN SARAN Kami menyimpulkan dapat dilihat bahwa pada ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 1 berbasis SMP model yang terpilih adalah model Underwood arah selatan dengan persamaan model V = 119xSxLn (80.913/S) untuk hubungan antara volume dan kecepatan (V-S) ; V = 80,913xDx e-x/108 untuk hubungan antara volume dan kepadatan (V-D) ; dan S = 80,913x e-x/108 untuk hubungan antara kecepatan dan kepadatan (S-D).Ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 2 berbasis SMP adalah model Underwood arah selatan dengan persamaan model V = 108 xSxLn (89,931/S) untuk hubungan antara volume dan kecepatan (V-S) ; V = 89,931xDx e-x/108 untuk hubungan antara volume dan kepadatan (V-D) ; dan S = 89,931x e-x/108 untuk hubungan antara kecepatan dan kepadatan (S-D).Ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 1 berbasis SSM adalah model Underwood arah selatan dengan persamaan model V = 980 xSxLn (68,022/S) untuk hubungan antara volume dan kecepatan (V-S) ; V = 68,022 xDx e-x/108 untuk hubungan antara volume dan kepadatan (V-D) ; dan S = 68,022x e-x/108 untuk hubungan antara kecepatan dan kepadatan (S-D).Ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 2 berbasis SSM adalah model Greenberg arah selatan dengan persamaan model V = 1619,01-s/28.79 untuk hubungan antara volume dan kecepatan (V-S) ; V = 301,43 x D -40,79 xDxLnD untuk hubungan antara volume dan kepadatan (V-D) ; dan S = 301,43-40,79 x LnD untuk hubungan antara kecepatan dan kepadatan (S-D). Perubahan proporsi sepeda motor, memberikan dampak terhadap operasi arus lalu lintas. Kami menyarankan perlunya dicoba pengguanaan tipe jalan yang lain terhadap analisa model hubungan kecepatan – volume – kepadatan (S-V-D).,serta studi lebih lanjut mengenai komposisi kendaraan terhadap model hubungan karakteristik kecepatan - volume - kepadatan ( S–V–D
terutama yang berbasis SSM. Dan Pemerintah harus mulai
membatasi jumlah sepeda motor di jalanan dan menyediakan sarana transportasi darat yang sifatnya masal.
DAFTAR PUSTAKAN
Anonim, (1999) Pedoman Pengumpulan Data Lalu-lintas Jalan, Direktorat Bina Sistem Lalu-lintas dan Angkutan Kota, Direktorat Jendral Perhubungan Darat., Jakarta Anonim, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI),(1997) Direktorat Jendral Bina Marga, Direktorat Bina Jalan Kota (Binkot), Jakarta Fajar,Andi dan Mahmudianto (2003).Model hubungan volume,kecepatan dan kerapatan lalu lintas pada ruas jalan tipe 6 lajur 2 arah terbagi (6/2 D ) di kota Makassar. Kawaji La ode,(2007).”Studi Karakteristik Pengguna Sepeda Motor Kota Makassar,” Skripsi,Makassar.Universitas Hasanuddin. Kusnandar Erwin,(2010).Pengaruh proporsi Sepeda Motor Terhadap Kecepatan Arus Lalu Lintas Majid, Imran,& Rachmat,(2007).”Studi Lebar jalur khusus Sepeda motor pada Ruas Jalan Kota Makassar”. Skripsi.Makassar,Universitas Hasanuddin Putranto Leksmono S,(2007).Rekayasa Lalu lintas Suteja, I.W., (1999).Studi Hubungan Kecepatan – Volume – Kerapatan pada Lalu Lintas Dominan Sepeda Motor, Proceeding Simposium II Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi (FSTPT) 8 Oktober 1999, ITS Surabaya, Taufik, M., Burhanuddin, E., Aly, S.H., dan Ramli, M.I. (2008). Analisis kecepatan,arus dan headway lalu lintas sepeda motor di kota makassar, Tamin, O.Z., (1991) Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan Lalu Lintas, Jurnal Teknik Sipil ITB No.3,
LAMPIRAN Tabel 1. Parameter Statistik Model Hubungan S-V-D Titik 1 Jl. A.P.Pettarani Berbasis SMP Nilai Parameter Model Statistik Jenis Parameter
Jumlah Data (n) Intercept (a)
M. Greenshield
M. Greenberg
M. Underwood
Utara
Selatan
Utara
Selatan
Utara
Selatan
33
33
33
33
33
33
67,56
66,51
180,16
175,50
4,419
4,393 0,0084
Coef. X (b)
-0,313
0,308
-31,45
-30,56
0,0085
Multiple (r)
0,8485
0,8627
0,8749
0,8911
0,8847
0,9023
R2
0,7199
0,74417
0.77654
0,7940
0,7827
0,8141
-
-
Keterangan
Terpilih
Tabel 2. Parameter Statistik Model Hubungan S-V-D Titik 2 Jl. A.P.Pettarani Berbasis SMP Nilai Parameter Model Statistik Jenis Parameter
Jumlah Data (n) Intercept (a) Coef. X (b) Multiple (r)
M. Greenshield
M. Greenberg
M. Underwood
Utara
Selatan
Utara
Selatan
Utara
Selatan
33
33
33
33
33
33
69,55
70,41
189,30
190,92
4,474
4,499
-0,322
-0,336
-33,23
-33,70
-0,0088
-0,9097
-0,9214
-0,9322
-0,9398
-0,9283
-0,9414
0,8274
0,8489
0,8690
0,8830
0,8618
0,8862
-
-
-0,0092
2
R
Keterangan
Terpilih
Tabel 3. Parameter Statistik Model Hubungan S-V-D Titik 1 Jl A.P.Pettarani Berbasis SSM Nilai Parameter Model Statistik Jenis Parameter
Jumlah Data (n) Intercept (a) Coef. X (b) Multiple (r)
M. Greenshield
M. Greenberg
M. Underwood
Utara
Selatan
Utara
Selatan
Utara
Selatan
33
33
33
33
33
33
61,00
61,49
164,44
166,29
4,204
4,220
-0,038
-0,040
-19,85
-20,20
-0,0010
-0,7093
-0,7276
-0,6618
-0,6767
-0,7188
-0,7413
0,5013
0,5294
0,4379
0,4579
0,5167
0,5495
-
-
-0,0010
2
R
Keterangan
Terpilih
Tabel 4. Parameter Statistik Model Hubungan S-V-D Titik 2 Jl A.P.Pettarani Berbasis SSM Nilai Parameter Model Statistik Jenis Parameter
Jumlah Data (n) Intercept (a) Coef. X (b) Multiple (r)
M. Greenshield
M. Greenberg
M. Underwood
Utara
Selatan
Utara
Selatan
Utara
Selatan
33
33
33
33
33
33
83,06
83,60
300,98
301,43
4,637
4,649
-0,065
-0,067
-40,57
-40,79
-0,0015
-0,9105
-0,9210
-0,9550
-0,9662
-0,9426
-0,9528
0,8290
0,84826
0,9120
0,9336 Terpilih
0,8885
0,9079
-0,0010
2
R
Keterangan
-