Analisa Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus: di Pabrik teh Wonosari PTPN XII)
Disusun Oleh: Dewinta Grahanintyas 2508100121 Dosen Pembimbing: Ir. Sritomo Wignjosoebroto, M.Sc Dosen Ko-Pembimbing: Effi Latiffianti, S.T., M.Sc
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
2009 54.398
2010 98.000
Perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan mempunyai potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh karakteristik proses bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja diwajibkan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja.
PEMEN NAKER 05/MEN/1996
LATAR BELAKANG
Keselamatan dan kesehatan kerja
LATAR BELAKANG Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja Per Tahun Per Hari 3529 12 3756 13 3800 13 3408 11 3702 12 Jumlah Produksi
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
ton per tahun 977 869 845 1026 900
kg per tahun 977000 869000 845000 1026000 900000
Jumlah kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Produktivitas Kerja kg per hari 3257 2897 2817 3420 3000
kg per OHK 8 7 7 9 8
Produktivitas kerja
PERUMUSAN MASALAH
Menganalisa faktor yang berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dalam peningkatan produktivitas kerja dengan pendekatan metode Structural Equation Modelling (SEM)
TUJUAN PENELITIAN Identifikasi indikator peningkatan produktivitas kerja dan indikator dari faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja Mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam meningkatkan produktivitas kerja Menyusun rekomendasi yang dapat dilakukan perusahaan
MANFAAT PENELITIAN
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja yang baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan
RUANG LINGKUP PENELITIAN Batasan Penelitian 1. Penelitian dilakukan pada karyawan pabrik teh Wonosari PTPN XII 2. Bidang kerja yang dilakukan mulai dari rangkaian proses pemetikan daun sampai dengan pengolahan menjadi produk teh
Ruang Lingkup 1. Kebijakan K3 selama periode penelitian tidak ada perubahan 2. Peraturan dan kondisi kerja tidak berubah selama penelitian
Asumsi Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
H1
H2
H3
H4
F1 F2 F3 F4
LK Segi Fisik
H3
Keselamatan Kerja
F5
H9
H4 H5 PS1 PS2
H11
LK Segi Psi dan Sos
PS3
H6 P1 H13
Stres Kerja
H1
Produktivitas Kerja
M1 M2 M3
Manajamen H12
H2
M4
Kesehatan Kerja C1
H7
H10
H8
SK1
C2 C3 C4 C5 C6
Perilaku Pekerja S1
S2
S3
S4
SK2
SK3
SK4
SK5
SK6
SK7
SK8
P2 P3
METODOLOGI PENELITIAN
[E1]10
METODOLOGI PENELITIAN
Tahap Pembahasan Tahap Pengolahan Data Tahap Pengumpulan Data Tahap Identifikasi Awal
[E1]10
Tahap Identifikasi Awal Variabel
Identifikasi indikator faktor penelitian
Sumber: Andi et al (2005), Mukhlisani et al (2008), Romadiaty (2005) dan Anggoro (2011)
Keselamatan Kerja
Kesehatan Kerja
Studi Lapangan
Manajemen
Indikator Saya mengikuti pelatihan K3 (S1) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) diawasi ketika berada di lapangan (S2) Prosedur keselamatan kerja di perusahaan saya sudah lengkap dan menyeluruh (S3) Aturan atau prosedur keselamatan kerja selalu dilaksanakan di perusahaan saya (S4) Gizi dan nutrisi yang cukup, akan berpengaruh terhadap kondisi kerja saya (H1) Stres akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan saya (H2) Merokok akan mempengaruhi kondisi kerja saya (H3) Kualitas tidur sya, akan berpengaruh terhadap kondisi kerja saya (H4) Perusahaan saya memperhatikan masalah K3 (M1) Perusahaan saya memberhentikan pekerjaan yang membahayakan (M2) Perusahaan saya memberikan pelatihan K3 (M3) Perusahaan saya memberikan sanksi terhadap pelanggaran prosedur K3 (M4)
[E1]10
Tahap Identifikasi Awal Lingkungan Kerja Segi Fisik
Lingkungan Kerja Segi Psikologi dan Sosial
Perilaku Kerja
Stres kerja
Produktivitas Kerja
Di tempat kerja tidak terasa panas yang berlebihan (F1) Kualitas udara di tempat kerja baik (F2) Tempat kerja tidak bising (F3) Tempat kerja luas (F4) Pencahayaan pada tempat kerja baik (F5) Saya merasa puas dengan jumlah keterlibatan yang saya lakukan dalam membuat keputusan yang mempengaruhi pekerjaan saya (PS1) Saya merasa benar-benar dihargai untuk nilai usaha yang saya lakukan pada pekerjaan saya (PS2) Saya mempunyai kontribusi dan keahlian yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan saya (PS3) Saya melaporkan kecelakaan yang terjadi (C1) Saya mengingatkan pekerja lain tentang bahaya dan keselamatan kerja (C2) Saya menggunakan perlengkapan keselamatan kerja (C3) Saya meletakkan material dan peralatan pada tempat yang ditentukan (C4) Saya bekerja mengikuti semua prosedur keselamatan kerja (C5) Saya mengikuti semua instruksi dari atasan saya (C6) Akhir-akhir ini tidur saya teratur (SK1) Nafsu makan saya tidak berkurang jika beban kerja banyak (SK2) Saya tidak mudah kaget (SK3) Saya tidak susah percaya sama orang lain (SK4) Saya tidak mudah tersinggung (SK5) Saya tidak susah berkonsentrasi (SK6) Saya sabaran (SK7) Sayatidak menarik diri dari pergaulan sosial (SK8) Saya selalu menyelesaikan tugas dan pekerjaan sebelum waktu yang ditargetkan (P1) Saya selalu aktif memberikan masukan dan ide-ide untuk kemajuan perusahaan (P2) Saya ingin menunjukkan kepada perusahaan potensi yang saya miliki (P3)
[E1]10
Tahap Identifikasi Awal H1: Manajemen berpengaruh terhadap keselamatan kerja Penentuan Hipotesis
H2: Manajemen berpengaruh terhadap kesehatan kerja H3: Lingkungan kerja dari segi fisik berpengaruh terhadap keselamatan kerja H4: Lingkungan kerja dari segi fisik berpengaruh terhadap kesehatan kerja. H5: Lingkungan kerja dari segi psikolgis dan sosial berpengaruh terhadap keselamatan kerja H6: Lingkungan kerja dari segi psikolgis dan sosial berpengaruh terhadap kesehatan kerja. H7: Perilaku kerja berpengaruh terhadap keselamatan kerja. H8: Perilaku kerja berpengaruh terhadap kesehatan kerja H9: Keselamatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja H10: Kesehatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja H11: Keselamatan kerja berpengaruh terhadap stres kerja H12: Kesehatan kerja berpengaruh terhadap stres kerja H13: Stres kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
[E1]10
Tahap Identifikasi Awal H1
H2
H3
H4
F1 F2 F3 F4
LK Segi Fisik
H3
Keselamatan Kerja
F5
Path Diagram
H9
H4 H5 PS1 PS2
H11
LK Segi Psi dan Sos
PS3
H6 P1 H13
Stres Kerja
H1
Produktivitas Kerja
M1 M2 M3
Manajamen H12
H2
M4
Kesehatan Kerja C1
H7
H10
H8
SK1
C2 C3 C4 C5 C6
Perilaku Pekerja S1
S2
S3
S4
SK2
SK3
SK4
SK5
SK6
SK7
SK8
P2 P3
[E1]10
Tahap Pengumpulan Data
Penyebaran kuisioner pada karyawan pabrik teh Wonosari PTPN XII
Jumlah sampel = 5 x banyaknya indikator = 5 x 37 = 185 sampel
[E1]10
Tahap Pengolahan Data Confirmatory Factor Analysis (CFA)
Uji validitas
Uji reliabilitas
Untuk menguji apakah indikator mampu merefleksikan faktornya. Jika hasilnya valid maka memberikan kepercayaan bahwa ukuran indikator yang diambil dari sampel menggambarkan skor sesungguhnya di dalam populasi (Ghozali, 2004).
Menunjukkan sejauh mana suatu instrumen (alat ukur) dapat dipercaya sehingga hasil pengukuran akan tetap konsisten bila dilakukan pengukuran ulang terhadap persoalan yang sama dengan alat ukur yang sama pula (Ghozali, 2011).
Standardized loading estimate harus sama dengan 0,5 atau lebih dan idealnya harus 0,7
Nilai construct reliability lebih besar dari 0,7
[E1]10
Tahap Pengolahan Data Uji Normalitas dan Multikolinearitas
Structural Equation Modelling
Untuk memastikan data berdistribusi normal serta tidak ada kasus multikolinearitas antar faktor. Dilakukan dengan software Minitab dan SPSS
Untuk menguji hubunan antar Dilakukan dengan software AMOS Goodness of Fit Index 2 χ – Chi Square P-value RMSEA GFI AGFI CFI
Nilai yang diharapkan Diharapkan kecil ≥ 0,05 ≤ 0,08 0,9 0,9 0,9
faktor.
[E1]10
Tahap Pembahasan Analisis hasil dan penyusunan rekomendasi
Kesimpulan dan saran
1. Model CFA 2. Full SEM
HASIL DAN PEMBAHASAN
[E1]10
Uji Outlier Indikator S1 S2 S3 S4 H1 H2 H3 H4 M1 M2 M3 M4 F1 F2 F3 F4 F5 PS1 PS2
Nilai z residu (ZRE) 2,6 -0,6156 0,87174 -2,99878 0,51544 -1,9296 0,51544 -1,9296 1,13937 -0,92208 2,86026 -0,4162 1,85861 -0,593 1,29751 -0,8081 1,24938 -0,79607 0,82349 -1,20778 1,11772 -0,88984 0,79607 -1,24938 2,04319 -1,25803 2,34609 -1,05804 2,28843 -1,09845 2,42123 -0,99806 2,34148 -1,06934 2,03632 -1,55148 1,14693 -1,99649
Indikator PS3 C1 C2 C3 C4 C5 C6 SK1 SK2 SK3 SK4 SK5 SK6 SK7 SK8 P1 P2 P3
Nilai z residu (ZRE) 0,94923 -2,67154 0,56898 -2,66984 0,5238 -1,89879 0,42999 -2,31306 0,43875 -2,26688 0,37578 -2,64677 0,41226 -2,41251 2,47474 -0,9611 2,93205 -0,40598 1,81277 -0,76694 2,44688 -1,11747 2,66875 -0,51653 2,24378 -0,5515 2,46682 -0,57559 2,58304 -0,38505 0,58424 -2,29803 2,73274 -0,70058 1,99085 -1,05301
Dari hasil pengujian dengan menggunakan bantuan SPSS data hasil penelitian
tidak menunjukkan adanya outlier yang terjadi dapat dibuktikan bila nilai z residu atau ZRE tidak melebihi rentang ± 3
[E1]10
Uji Multinormalitas Plot Pengujian Normal Multivariate 100 90
H0 akan diterima jika daerah di bawah kurva
80
χ2 multivariate lebih dari 50 %, artinya data
70
dj
60
mengikuti sebaran distribusi multinormal
50 40 30 20 10 20
30
40
50
60
70
q
diperoleh hasil bahwa 57,2973 % data dalam penelitian di bawah kurva χ2 serta plot pada gambar cenderung membentuk garis lurus diagonal dari kiri bawah ke kanan atas, maka dapat disimpulkan data dalam penelitian telah memenuhi distribusi multinormal.
[E1]10
Uji Multikolinearitas
Nilai korelasi yang diperbolehkan
antara –0,7 dan 0,7
tidak ada nilai yang melebihi -0,7 atau 0,7. Semua nilai hasil multikolinearitas berada pada rentang ± 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya kasus multikolinearitas antara variabel laten tersebut.
[E1]10
CFA FAKTOR EKSOGEN
Goodnes s-of fit Indices Chi Square df RMSEA AGFI GFI CFI
Cut off diharapkan lebih kecil positif ≤ 0,08 ≥ 0,8 ≥ 0,8 ≥ 0,9
Hasil Estimasi
Keputusan
170,327
Good Fit
95 0,066 0,851 0,896 0,952
Good Fit Good Fit Good Fit Good Fit Good Fit
[E1]10
CFA FAKTOR EKSOGEN
F1 F2 F3 F4 F5 PS2 PS3 M1
Std Loading 0.803 0.884 0.694 0.941 0.931 0.627 0.992 0.681
(Std Loading)2 0.644809 0.781456 0.481636 0.885481 0.866761 0.393129 0.984064 0.463761
Error Variance 0.355191 0.218544 0.518364 0.114519 0.133239 0.606871 0.015936 0.536239
M2 M3 M4 C2 C3 C4 C5 C6 Total
0.75 0.786 0.663 0.54 0.537 0.682 0.899 0.712 12.122
0.5625 0.617796 0.439569 0.2916 0.288369 0.465124 0.808201 0.506944
0.4375 0.382204 0.560431 0.7084 0.711631 0.534876 0.191799 0.493056 6.5188
Indikator
C.R 15.6 19.7 11.7 23.4 Reference 10.7 Reference 7.1 8.3 7.8 Reference 5.5 7 9.1 8.9 Reference
𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑢𝑐𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 ( 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑𝑖𝑧𝑒𝑑 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)2 = ( 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑𝑖𝑧𝑒𝑑 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)2 + 𝜀𝑗
(12.12)2 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑢𝑐𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 = = 0,96 (12.12)2 + 6.52
[E1]10
CFA FAKTOR ENDOGEN
Goodness -of fit Indices Chi Square df RMSEA AGFI GFI CFI
Cut off diharapkan lebih kecil positif ≤ 0,08 ≥ 0,8 ≥ 0,8 ≥ 0,9
Hasil Estimasi
Keputusan
152,4
Good Fit
71 0,079 0,833 0,877 0,898
Good Fit Good Fit Good Fit Good Fit Moderate
[E1]10
CFA FAKTOR ENDOGEN
S2 S4 H2 H4 SK1 SK2 SK3
Std Loading 0.523 0.994 0.997 0.597 0.533 0.636 0.586
(Std Loading)2 0.273529 0.988036 0.994009 0.356409 0.284089 0.404496 0.343396
Error Variance 0.726471 0.011964 0.005991 0.643591 0.715911 0.595504 0.656604
SK4 SK5 SK6 SK7 SK8 P1 P3 Total
0.83 0.767 0.579 0.684 0.598 0.834 0.477 9.635
0.6889 0.588289 0.335241 0.467856 0.357604 0.695556 0.227529
0.3111 0.411711 0.664759 0.532144 0.642396 0.304444 0.772471 6.995061
Indikator
C.R 8.2 Reference 10.06 Reference 6.4 7.3 6.87 8.4 7.9 6.86 7.05 Reference Reference 4.4
(9.635)2 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑢𝑐𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 = = 0,93 (9.635)2 + 6.99
[E1]10
FULL STRUCTURAL EQUATION MODELLING
Goodnes s-of fit Indices Chi Square df RMSEA AGFI GFI CFI
Cut off diharapkan lebih kecil positif ≤ 0,08 ≥ 0,8 ≥ 0,8 ≥ 0,9
Hasil Estimasi
Keputusan
606.08
Good Fit
95 0,114 0,588 0,652 0,681
Good Fit Marginal Marginal Marginal Marginal
[E1]10
MODIFIKASI FULL MODEL SEM
Goodnes s-of fit Indices Chi Square df RMSEA AGFI GFI CFI
Cut off diharapkan lebih kecil positif ≤ 0,08 ≥ 0,8 ≥ 0,8 ≥ 0,9
Hasil Estimasi
Keputusan
606.08
Good Fit
95 0,066 0,751 0,819 0,909
Good Fit Good Fit Moderate Good Fit Good Fit
[E1]10
Uji Hipotesis No 1 2 3 4 5
6 7
Hubungan Terdapat hubungan positif antara manajemen dengan keselamatan kerja Terdapat hubungan positif antara manajemen dengan kesehatan kerja Terdapat hubungan positif antara lingkungan kerja dari segi fisik dengan keselamatan kerja Terdapat hubungan positif lingkungan kerja segi fisik dengan kesehatan kerja
Terdapat hubungan positif antara lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial dengan keselamatan kerja Terdapat hubungan positif antara lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial dengan kesehatan kerja Terdapat hubungan positif antara perilaku kerja dengan keselamatan kerja
CR
Loading Factor
Hipotesis
0.989
0.550
H1 Ditolak
1.055
0.690
H2 Ditolak
0.314
0.046
H3 Ditolak
5.104
0.440
H4 Diterima
1.986
0.371
H5 Diterima
3.808
0.542
H6 Diterima
2.013
0.616
H7 Diterima
[E1]10
Uji Hipotesis No 8 9 10 11
Hubungan Terdapat hubungan positif antara perilaku kerja dengan kesehatan kerja Terdapat hubungan positif antara keselamatan kerja dengan produktivitas kerja Terdapat hubungan positif antara kesehatan kerja dengan produktivitas kerja Terdapat hubungan positif antara keselamatan kerja dengan stres kerja
CR
Loading Factor
Hipotesis
1.973
0.154
H8 Diterima
-0.176
-0.022
H9 Ditolak
-1.150
-0.140
H10 Ditolak
-1.524
-0.324
H11 Ditolak
12
Terdapat hubungan positif antara kesehatan kerja dengan stres kerja
2.169
0.762
H12 Diterima
13
Terdapat hubungan positif antara stres kerja dengan produktivitas kerja
1.491
0.175
H13 Ditolak
KESIMPULAN DAN SARAN
[E1]10
Kesimpulan Variabel laten keselamatan kerja
•
Variabel laten kesehatan kerja
• •
indikator responden merasa kurang gizi atau nutrisi (H2) indikator responden merasa kualitas tidak kurang (H4)
• • • •
indikator perusahaan memperhatikan masalah K3 (M1) indikator perusahaan memberhentikan pekerjaan yang membahayakan (M2) indikator memberikan pelatihan K3 (M3) indikator memberikan saksi terhadap pelanggaran K3 (M4)
Variabel laten lingkungan kerja dari segi fisik
• • • • •
indikator di tempat kerja terasa panas yang belebihan (F1) indikator kualitas udara di tempat kerja jelek (F2) indikator tempat kerja terlalu bising (F3) indikator tempat kerja tidak luas atau sempit (F4) indikator pencahayaan pada tempat kerja kurang (F5).
Variabel laten lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial
•
indikator responden merasa benar-benar dihargai untuk nilai usaha yang responden lakukan pada pekerjaan (PS2) indikator responden mempunyai kontribusi dan keahlian yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan (PS3)
Variabel laten manajemen
•
•
indikator penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) diawasi ketika berada di lapangan (S2) indikator aturan atau prosedur keselamatan kerja selalu dilaksanakan di perusahaan (S4)
[E1]10
Kesimpulan • • Variabel laten perilaku kerja
• • • • •
Variabel laten stress kerja
Variabel laten roduktivitas kerja
• • • • • • • •
indikator responden mengingatkan pekerja lain tentang bahaya dan keselamatan kerja (C2) indikator responden menggunakan perlengkapan keselamatan kerja (C3) indikator responden meletakkan material dan peralatan pada tempat yang ditentukan (C4) indikator responden bekerja mengikuti semua prosedur keselamatan kerja (C5) indikator responden mengikuti semua instruksi dari atasan (C6) indikator akhir-akhir ini tidur responden teratur (SK1) indikator nafsu makan responden berkurang jika bebasn banyak (SK2) indikator responden mudah kaget (SK3) indikator responden susah percaya sama orang lain (SK4) indikator responden mudah tersinggung (SK5) indikator responden susah berkonsentrasi (SK6) indikator responden tidak sabaran (SK7) indikator responden menarik diri dari pergaulan sosial (SK8) indikator responden selalu menyelesaikan tugas dan pekerjaan sebelum waktu yang ditargetkan (P1) indikator responden ingin menunjukkan kepada perusahaan potensi yang dimiliki (P3)
[E1]10
Kesimpulan •
Lingkungan kerja dari segi fisik berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kesehatan kerja •
Lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keselamatan kerja
•
Lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kesehatan kerja •
Perilaku kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap keselamatan kerja
•
Perilaku kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kesehatan kerja •
Kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap stress kerja
[E1]10
Kesimpulan (Rekomendasi) • Memberikan atau melengkapi fasilitas yang menunjang kinerja yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan • Remunerasi yaitu adanya imbalan atau balas jasa yang diberikan pada pekerja atas apa yang telah pekerja lakukan jika tujuan perusahaan dapat tercapai • Memberikan pelatihan kerja juga sangat berperan dalam meningkatkan produktivitas kerja pekerja • Membuat situasi kerja senyaman mungkin • Adanya mutasi atau pemindahan diperlukan untuk menghilangkan rasa jenuh yang dialami oleh pekerja
[E1]10
SARAN • Menganalisa hubungan antara faktor manajemen, lingkungan kerja
dari segi fisik, lingkungan kerja dari segi psikologi yang berakhir pada peningkatan produktivitas pada penelitian selanjutnya. • Dari hasil penelitian diperoleh bahwa beberapa indikator-indikator tiap variabel laten valid sehingga dapat dijadikan tolak ukur untuk pengembangan pengukuran pada penelitian selanjutnya.
REFERENSI
[E1]10
REFERENSI Abidin, Z; Tjiptono, T.W; dan Dahlan, I. 2008. Hubungan Perilaku Keselamatan dan kesehatan kerjadengan Dosis Radiasi pada Pekerja Reaktor Kartini. Seminar Nasional IV. Yogyakarta Anies. 2005. Penyakit Akibat Kerja. PT. Elex Media Kompetindo, Jakarta Andi; Alifen R.S; dan Chandra. A. 2005. ‘Model Persamaan Struktural Pengaruh Budaya Keselamatan Kerja pada Perilaku Pekerja di proyek Konstruksi’. Jurnal Teknik Sipil vol 12 No. 3. Aryono, A.M. 2010. 54.398 Kasus Kecelakaan Kerja Terjadi di Indonesia. Solo Pos. http://www.solopos.com/2010/channel/nasional/2009-54398-kasus-kecelakaan-kerja-terjadi-di-indonesia-11664. di akses tanggal 16 Februari 2012. Djumena, E. 2011. Kecelakaan Kerja di Indonesia Tergolong Tinggi. Kompas. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/10/13/15032222/Kecelakaan.Kerja.di.Indonesia.Tergolong.Tinggi. di akses tangga 16 Februari 2012. Ghozali, I. 2004. Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan Program AMOS 16.0. Universitas Diponegoro, Semarang Istikomah, B. A. 2010. Penggunaan Analisis Structural Equation Modelling dalam Mengidentifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Job Satisfaction dan Turnover Intention (Studi kasus: PT. Philips Surabaya). Sarjana. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Kristiyanto, A. 2008. Aplikasi Program Kesehatan. www.lontar.ui.ac.id . di akses tanggal 16 18 Februari 2012. Lestari, T. 2007. Hubungan Keselamatan dan kesehatan kerja(K3) dengan Produktivitas Kerja Karyawan (Studi kasus: Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor). Skripsi. Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor
[E1]10
REFERENSI Mukhlisani. N; Wignjoesoebroto. S; dan Sudarso. I. 2008. Pendekatan Metode Structural Equation Modelling untuk Analisa Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dari Tinjauan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Kerja di PT. Barata Indonesia (Persero)-Gresik. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi. Surabaya. Pajar. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Keperawatan pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Skipsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta
Permatasari, M. 2011. ‘Identifikasi Penyebab Kecelakaan Kerja Menggunakan Root Cause Analysis Pada Proyek Pembangunan Ciputra Mall Surabaya. Intitut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. P.K, Suma’mur. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. CV Haji Masagung, Jakarta Romadiaty R, F. 2005. Analisis Hubungan Persepsi Karyawan Atas Penerapan Sistem Keselmatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Stres kerja Dengan Pendekatan Structural equation Modelling. Skipsi. Sarjana. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
Siregar, H. 2005. ‘Peranan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja Sebagai Wujud Keberhasilan Perusahaan’. Teknologi Proses. 1-5 Juli. Susilawaty, S. 2007. Analisis Kebijakan Publik Bidang Keselamatan dan kesehatan kerjadi Kota Tasikmalaya. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang Syartini, T. 2010. Penerapan SMK3 Dalam Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Cabang Semarang. PT. Indofood CBP. Universitas Sebelas Maret. Surakarta Tarigan, Z. 2008. ‘Analisis Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan kerjaDi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tanjung Medan PTPN V Provinsi Riau. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan.
TERIMA KASIH,,,,
PENELITI TERDAHULU No
Peneliti
Tahun
1
Neny Mukhlisani, Sritomo Wignjosoebroto, Indung Sudarsono
2008
2
Andi, Ratna S. Alifen, Aditya Chandra
2005
3
Trisna Lestari
2007
4
Ferraz Romadiaty
2005
5
Dewinta
2012
Judul
P
Pendekatan Metode SEM untuk Analisa Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dari √ Tinjauan Keselamatan, kesehatan dan Lingkungan Kerja Model Persamaan Struktural Pengaruh Budaya Keselamatan Kerja pada Perilaku Pekerja Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan √ Produktivitas Kerja Karyawan (Studi kasus: Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor) Analisis Hubungan Persepsi Karyawan Atas Penerapan Sistem K3 Terhadap Stres Kerja Dengan Pendekatan SEM (Studi kasus: Pabrik I Amonia PT. Petrokimia Gresik) Analisa Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Meningkatkan Produktivitas √ (Studi kasus: di pabrik Teh Wonosari XII)
Faktor Yang Diteliti KS KH S M L
√
√
PP
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Metode
SEM
√
SEM
Uji Korelasi Rank Spearmen
√
SEM
√
√
√
SEM