Journal of Accounting and Business Studies
Vol. 1, No. 1, September 2016
ANALISA EFEKTIFITAS IKLAN XL CHANGE #sekarangbisa DI MEDIA TELEVISI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS “X” KOTA BANDUNG Maulan Arfi Program Magister Manajemen Sekolah Pasca Sarjana Universitas Katolik Parahyangan Bandung Jalan Merdeka no 30 Bandung 40113, Indonesia Email :
[email protected] ABSTRACT The rapid development of lifestyle has causing the needs of communication’s raising intensity. One of the technologies that are used is cell phone, cell phone users reached the number of 280 million which have been surveyed by the Vibizdaily-National in 2013. XL started its commercial activities in 1996, XL is currently one of the biggest mobile telecommunications service provider and has the highest growth in the telecommunications industry by serving 47 million customers by the end of 2014. The decision to use this provider can be affected by the company's strategy of doing a promotional activities, especially advertising. Every day consumers to watch advertisements in various media, electronic media, print media and outdoor media that serve a wide range of products. An advertising message can be said to be effective if the message can describe what is desired by the communicator precise and clear and what is stated in the advertising message could be perceived the same way by the consumer to what is desired by the communicator. The title of the research is “Advertising Effectiveness Analysis XL Change #sekarangbisa in Media Television On “ X” University Student in Bandung". The purpose of this research is to provide an overview for PT XL Axiata on consumer responses to the advertisement that has been issued so the company can evaluate the advertising in the next period. The author uses the survey research method, while the type of research is analytic descriptive research. Data collection process in this research is using purposive sampling. The respondents were 100 X University students. The data were analyzed quantitatively and qualitatively using crosstabulation tables which derived from the primary table and the technique to draw the conclusion was based on the principle of simple majority. Based on the collected data, it showed that respondents who have the third highest score are: the stars that has played its role properly, the contents of dialogue/ conversation in the ads is quite simple, and selection techniques concept/theme element was quite good. As for the two responses have the lowest score are: the content of advertising messages that can be trusted and the election advertisements are stars represent the content of the message. Advice that can be given is, in XL the delivery of messages to be completely open and honest with the information to be conveyed and XL has to evaluate the selection of commercials’ star. Keywords; Advertising, Promotion, Provider ABSTRAK Perkembangan gaya hidup yang semakin pesat menyebabkan intesitas kebutuhan komunikasi meningkat. Salah satu teknologi yang digunakan adalah telepon seluler, pengguna telepon seluler mencapai 280 juta pengguna yang telah disurvei menurut Vibizdaily-Nasional pada tahun 2013. XL sebagai salah satu provider telepon seluler di Indonesia memulai kegiatan komersialnya di tahun 1996, XL saat ini adalah salah satu penyedia jasa layanan telekomunikasi selular terbesar dan tertinggi untuk pertumbuhan di industri telekomunikasi dengan melayani 47 juta pelanggan sampai akhir tahun 2013. Keputusan dalam penggunaan provider ini tidak terlepas dari strategi perusahaan dalam melakukan sebuah kegiatan promosi terutama periklanan. Setiap harinya kosumen menyaksikan iklan diberbagai media, baik media elektronik, media cetak, maupun media luar ruang yang menayangkan berbagai macam produk. Sebuah pesan iklan dapat dikatakan efektif bila pesan tersebut mampu menggambarkan apa yang dikehendaki oleh komunikator secara tepat ISSN # 2540-8275
59
Journal of Accounting and Business Studies
Vol. 1, No. 1, September 2016
dan apa yang dituangkan dalam pesan iklan tersebut mampu dipersepsikan secara sama oleh konsumen dengan apa yang dikehendaki oleh komunikator. Penelitian ini berjudul “Analisa Efektifitas Iklan XL Change #sekarang bisa di Media Televisi Pada Mahasiswa Universitas X di Kota Bandung”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran bagi PT XL AXIATA mengenai efektifitas kegiatan periklanan yang telah dikeluarkan sehingga perusahaan dapat mengevaluasi kegiatan periklanan untuk periode berikutnya. Metode penelitian yang digunakan adalah survei, sedangkan jenis penelitian yang digunakan deskriptif analitis. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Responden adalah mahasiswa universitas x yang berjumlah 100 orang. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dan kualititatif dengan menggunakan tabel tabulasi silang yang bersumber dari tabel induk dan teknik penarikan kesimpulan berdasarkan prinsip mayoritas sederhana. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa tanggapan responden yang memiliki 3 skor tertinggi adalah, seluruh pemeran sudah memainkan peranannya dengan baik, isi dialog/percakapan pada iklan XL cukup sederhana, dan teknik pemilihan konsep/tema pada iklan XL cukup baik. Dan 2 tanggapan dengan skor terendah adalah, isi pesan XL dapat dipercaya dan pemilihan bintang iklan pada iklan XL sudah mewakili isi pesan. Saran yang bisa diberikan adalah dalam penyampaian pesan XL harus benar-benar terbuka dan jujur dengan informasi yang akan disampaikan dan pihak XL harus melakukan evaluasi terhadap pemilihan bintang iklan. Kata Kunci; Promosi, periklanan, provider Pendahuluan Perkembangan gaya hidup yang semakin pesat menyebabkan intesitas kebutuhan komunikasi meningkat. Salah satu teknologi yang digunakan adalah telepon seluler, pengguna telepon seluler mencapai 280 juta pengguna yang telah disurvei menurut Vibizdaily Nasional pada tahun 2013. Perkembangan pasar telekomunikasi secara global menunjukkan Indonesia merupakan salah satu pasar investasi telekomunikasi yang paling potensial. Ada beberapa hal yang menyebabkan pertumbuhan tersebut akan terus meningkat. Pertama, hanya beberapa operator yang saat ini mampu melakukan penetrasi hingga ke seluruh wilayah. Kedua, pertumbuhan daya beli masyarakat mulai membaik. Saat ini di Indonesia terdapat 3 operator besar yang menguasai pasar telekomunikasi, diantaranya adalah Telkomsel, Indosat, dan XL dengan masing-masing pengguna, Telkomsel mencapai 182 juta, Indosat 52 juta, dan XL 47 juta pada tahun 2013 diikuti oleh operator lain seperti three dan axis untuk operator GSM. Untuk mengatasi persaingan yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk meningkatkan daya saingnya, mampu mengubah diri menjadi lebih kuat dan mampu menanggapi kebutuhan pasar. Hingga saat ini iklan masih menjadi sarana yang tepat dalam menunjang aktifitas pemasaran karena dengan berkomunikasi melalui media iklan beberapa tujuan bisa tercapai, seperti meningkatkan awareness, sales, dan image. Betapapun besar keunggulan suatu produk, tetapi jika konsumen tidak mengetahuinya, kemungkinan besar produk tersebut kurang direspon oleh pasar. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha memperkenalkan produk, meyakinkan, dan mempengaruhi konsumen agar dapat menciptakan permintaan atas produk tersebut. Langkah yang dapat ditempuh oleh perusahaan itu ialah melalui promosi. Menurut Kottler ada 5 cara promosi utama yaitu, penjualan perorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung, dan periklanan Para operator bersaing untuk menarik perhatian calon konsumen dengan berbagai media promosi dari mulai tempat sederhana hingga billboard terpampang megah, ditambah lomba promosi seperti kata-kata yang terbaik, termurah, fitur terlengkap, dsb. Kesemuanya ini merupakan media dalam memperoleh pangsa pasar yang sebesar-besarnya. Bagi sebagian besar perusahaan, iklan menjadi suatu pilihan yang menarik karena iklan merupakan media komunikasi pemasaran yang efektif untuk menjangkau target pasar terutama jika ditayangkan di televisi. Disamping sebagai sumber informasi, iklan juga dipandang sebagai media hiburan. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan biaya pengeluaran iklan yang makin meningkat setiap tahunnya, terutama iklan yang ditayangkan melalui media televisi. Di lain pihak sebuah iklan yang efektif adalah iklan yang dapat menarik perhatian konsumen dan mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk dan jasa yang
ISSN # 2540-8275
60
Journal of Accounting and Business Studies
Vol. 1, No. 1, September 2016
dipasarkan. Sektor telekomunikasi merupakan sektor yang sangat royal beriklan tahun lalu. Menurut data The Nielsen Company Indonesia, perusahaan telekomunikasi membelanjakan dana sebesar Rp 5,5 triliun untuk beriklan di 2013. Belanja sektor tersebut mengungguli sektor lain, termasuk iklan politik, rokok dan otomotif. Di antara perusahaan telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk mengeluarkan belanja iklan terbesar. Tahun lalu, operator seluler asal Malaysia ini merogoh kocek Rp 593 miliar untuk beriklan, naik 66 persen daripada 2013. Di tempat kedua, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) yang belanja iklannya mencapai Rp 538 miliar, naik 79 persen. Sementara Telkomsel Simpati menghabiskan belanja iklan Rp 438 miliar, tumbuh 198 persen. Adapun belanja iklan Telkomsel Kartu AS Rp 398 miliar, tumbuh 125 persen dibanding 2012. Bauran Pemasaran Produk menurut (Saladin, 2007) definisi produk ialah sekolompok sifat-sifat yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible) didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise perusahaan dan pelayanan yang diberikan produsen yang dapat diterima oleh konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan-kebutuhan konsumen. Harga, dalam bukunya (Saladin, 2007), ia menyatakan bahwa definisi harga ialah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran jasa karena harga menentukan pendapatan dari suatu bisnis. Keputusan penentuan harga juga sangat signifikan di dalam penentuan nilai ataupun manfaat yang dapat diberikan kepada pelanggan dan memainkan peranan penting dalam gambaran kualitas jasa. Promosi menurut (Saladin, 2007), promosi ialah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli atau pelanggan yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk dan jasa tersebut. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk atau jasa bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran promosi (promotion mix), diantaranya ialah ; 1. Personal selling ialah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya 2. Periklanan merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Ada dua bentuk utama advertising, yaitu periklanan dan publisitas. Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan ialah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasarkan kepada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. 3. Promosi penjualan (sales promotion) adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam. Melalui promosi penjualan perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk pesaing, mendorong ISSN # 2540-8275
61
Journal of Accounting and Business Studies
Vol. 1, No. 1, September 2016
pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya) atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer. 4. Hubungan masyarakat (public relations) merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. 5. Direct marketing ialah sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditunjukan langsung kepada konsumen individual dan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan. Tempat atau saluran distribusi merupakan seperangkat organisasi mandiri yang berpartisipasi dalam proses penyediaan barang atau jasa untuk dipergunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Untuk produk industri manufaktur place diartikan sebagai saluran distribusi. Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan mengenai dimana operasi dan stafnya akan di tempatkan. Yang paling penting dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat. Periklanan Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Sebagaimana dikemukakan oleh (Sulaksana, 2003) bahwa “Periklanan adalah semua bentuk presentasi non personal yang mempromosikan gagasan, barang, atau jasa yang dibiayai pihak sponsor tertentu”. Karena definisi yang cukup longgar tersebut, sponsor advertising tidak terbatas pada perusahaan, namun juga meliputi semua pihak yang menyebarkan pesannya pada publik sasaran termasuk sekolah, organisasi amal, dan lembaga pemerintah. Sedangkan (Saladin, 2004) mengemukakan bahwa “Periklanan adalah semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar”. Advertising adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasarkan pada informasi tentang keunggulan dan keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. (Kotler, 2008) mendefinisikan “periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non-personal yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran”. Adapun Tjiptono ( 2001) mendefinisikan advertising adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan advertising. Dari pengertian-pengertian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa advertising adalah semua bentuk penyajian non personal, promosi, ide-ide, promosi barang atau jasa yang merupakan keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan advertising. Biasanya periklanan ini meliputi penggunaan media seperti surat kabar, televisi, radio, majalah, internet, billboard, dan lain-lain. Selanjutnya Kotler menambahkan bahwa dalam mengembangkan program advertising, manajer pemasaran harus selalu mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif membeli. Kemudian mengambil lima keputusan utama dalam pembuatan program advertising ini, yang dikenal dengan lima M (5M), yaitu: Mission (misi), apakah tujuan periklanan?, Money (uang), berapa banyak yang dapat dibelanjakan?, Message (pesan), pesan apa yang harus disampaikan?, Media, media apa yang akan digunakan?, Meassurement (pengukuran), bagaimana mengevaluasi hasilnya? (Kotler, 2008). Karena iklan di televisi lebih sukar dibuat dibanding dengan media yang lain dan memerlukan biaya yang tinggi, maka pengiklan dan agen berusaha membuat iklan seefektif mungkin, adapun cara-cara untuk menciptakan iklan di televisi yang efektif (Gerrad, 1998) adalah : 1. Visualize the message: visualisasikan pesan yang hendak disampaikan karena menurut para ahli periklanan mengatakan bahwa seseorang lebih mudah dibujuk melalui indera
ISSN # 2540-8275
62
Journal of Accounting and Business Studies
2.
3.
4.
5.
6.
Vol. 1, No. 1, September 2016
penglihatannya. Melalui indera ini seseorang dapat melihat intensitas dari gerakan dan tindakan, sehingga mendapatkan suatu gambaran yang jelas. Demonstrate if possible: demonstrasi merupakan salah satu cara yang baik untuk menarik perhatian khaklayak sasaran pada suatu produk, bahkan cara ini sangat baik dipakai pada produk yang telah mengalami kejenuhan karena dengan cara ini nilai suatu produk dapat ditingkatkan. Simplycity: pesan yang hendak disampaikan haruslah dibuat sesederhana mungkin, karena penonton televisi kurang memberikan perhatian pada kalimat- kalimat yang sukar dimengerti. Use action where possible: buatlah suatu struktur iklan yang langsung dapat merebut perhatian penonton pada detik- detik pertama dalam suatu penayangan iklan sehingga dapat membangun perhatian konsumen dari tahap perhatian sampai pada tahap pembelian. Use entertainment to communicate: Penggunaan musik dalam iklan televisi dapat menghibur orang dan sekaligus dapat membujuk orang secara bersamaan. Penggunaan humor merupakan salah satu alternatif pemakaian teknik hiburan pada iklan, dengan humor seseorang dapat mengingat, mengerti, mempercayai suatu produk dan dibujuk untuk melakukan tindakan pembelian. Make commercial believe: buatlah iklan sedemikian rupa sehingga si pesan dapat dimengerti, disenangi dan dipercaya oleh masyarakat.
Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey. Definisi survey menurut Singarimbun adalah “suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data”. Menurut (Nazir, 2005), “metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, politik dari suatu kelompok atau daerah”. Sementara itu Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Menurut Prof. Dr. Winarno, “deskriptif analitis adalah suatu jenis penelitian yang memaparkan data yang diperoleh (misalnya gambaran mengenai situasi dan keadaan yang ada, proses yang sedang berlangsung, sikap yang tampak, dsb. sebagaimana adanya yang kemudian dijelaskan dan dianalisa sehingga akhirnya dapat disusun beberapa kesimpulan”. Populasi dan sampel menurut (Djarwanto, 2003) adalah sebagai berikut “populasi adalah sejumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu yang karakteristiknya hendak diduga sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti”. Populasi adalah konsumen Mahasiswa Universitas “X” di Kota Bandung. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya, menurut (Arikunto, 2002), bahwa sampel adalah sebagian wakil atau populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan teknik yang termasuk ke dalam teknik non probability sampling, Teknik Pengolahan data akan menggunakan skala likert. Menurut (Sugiono, 2003) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan negatif. Pengolahan data dimulai setelah semua hasil kuesioner didapatkan berdasarkan skala likert 1-5, yang kemudian dilakukan pengkodean (koding) dari masing-masing jawaban pertanyaan. Koding berdasarkan pada skala yang terdapat pada kuesioner, ISSN # 2540-8275
63
Journal of Accounting and Business Studies
Vol. 1, No. 1, September 2016
antara lain: Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Netral (N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1. Operasionalisasi Variabel Arikunto (2002) mengemukakan bahwa variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan suatu atribut seseorang atau objek yang mempunyai “variasi” antar satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain variabel juga dapat merupakan atribut dan bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Variabel Faktor Indikator
Iklan (X)
Visualize the message
1. Ilustrasi gambar yang ditampilkan sudah dapat menyampaikan pesan. 2. Ilustrasi visualisasi keseluruhan iklan cukup dimengerti maksud isi pesan nya
Demonstrate it possible Simplicity
1. Adegan yang menarik perhatian. 2. Adegan yang mudah diingat. 1. Isi dialog/percakapan yang mudah. dimengerti/dipahami. 2. Isi dialog/percakapan yang sederhana.
Use action where possible
1. Cuplikan/ adegan iklan pada detik detik pertama mampu menarik perhatian. 2. Cuplikan/adegan pertama menjadi kekuatan utama iklan XL.
Use enterteinment to communicate
1. Pemilihan bintang iklan yang terkenal sudah tepat. 2. Pemilihan bintang iklan sudah dapat mewakili isi pesan. 3. Seluruh pemeran dalam iklan sudah memainkan peranan dengan baik. 4. Penggunaan backsound pada iklan enak didengarkan. 5. Penggunaan backsound pada iklan menjadi identitas iklan tersebut 6. Teknik pemilihan konsep/tema yang menghibur. 1. pesanpemilihan yang dapat dipercaya 7. Isi Teknik tema sudah cukup baik. 2. Isi pesan yang mudah dimengerti
Make commercial believe
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Dokumen Perusahaan, dokumen perusahaan adalah alat penelitian untuk meneliti objek penelitian yang digunakan sebagai data sekunder melalui file & dokumen yang dimiliki perusahaan untuk bahan pembahasan nya, dimana data ini diperoleh melalui dokumen- dokumen, dengan maksud untuk melengkapi data primer yang ada di lapangan. Serta menggunakan kuesioner, yang berisikan daftar pernyataan mengenai gambaran umum dari responden, sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian. Dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dengan menguji hipotesis, guna mendapatkan data primer yang merupakan sumber data yang diperoleh dari pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian ini. Peneliti akan melakukan wawancara terhadap pihak ISSN # 2540-8275
64
Journal of Accounting and Business Studies
Vol. 1, No. 1, September 2016
manajemen PT XL. Axiata dengan divisi Marketing Communication. Wawancara merupakan pengumpulan data dengan cara melakukan Tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini. Guna memperoleh informasi atau data penelitian sehingga diperoleh informasi melalui bertanya langsung kepada informan. Studi literatur, studi literatur merupakan alat pengumpul data untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Studi literatur digunakan untuk mendukung permasalahan penelitian, yaitu dengan cara mencari dan membaca buku-buku dan data data baik itu dari lembaga maupun sumber lain yang dapat menunjang dalam penulisan. HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Responden Tabel 2 Profil responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Pria 54 54% Wanita 46 46% Total 100 100% Sumber : Tabel Induk Tabel 3 Profil responden berdasarkan usia Usia Frekuensi Persentase ≤ 19 tahun 24 24% 20-21 tahun 26 26% 22-23 tahun 45 45% 24-25 tahun 5 5% Total 100 100% Dari tabel 3 menunjukan bahwa mayoritas responden mahasiswa Universitas “X”berusia antara 22-23 tahun sebanyak 45%, diikuti oleh responden yang berusia antara 20-21 tahun sebanyak 26%, yang berusia ≤19 tahun sebanyak 24%, kemudian yang berusia antara 24-25 tahun sebanyak 5% dan yang berusia >25 tahun yakni sebanyak 0. Tabel 4 Profil responden berdasarkan penghasilan atau uang saku per bulan Penghasilan / uang saku Frekuensi Persentase < Rp. 300.000 5 5% Rp. 300.000 - Rp. 600.000 27 27% Rp. 600.000 - Rp. 900.000 19 19% Rp. 900.000 - Rp. 1.200.000 22 22% > Rp. 1.200.000 26 26% Total 100 100 Sumber: Tabel Induk Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa penghasilan/uang saku dari mahasiswa Universitas “X” ini sebesar 27% memiliki uang saku Rp. 300.000 – Rp. 600.000, yang berpenghasilan/uang saku > Rp. 1.200.000 berjumlah 26%, yang berpengahasilan/uang saku Rp. 900.000 – Rp. 1.200.000 berjumlah 22%, yang berpenghasilan/uang saku Rp. 600.00 – Rp. 900.000 berjumlah 19%, dan yang berpenghasilan?uang saku < Rp. 300.000 berjumlah 5%. Tanggapan Responden atas Advertising Kuesioner yang peneliti sebarkan kepada responden terdiri dari kuesioner tentang advertising yang mencakup visualize the message, demonstrate it possible, simplity, use action where possible, use enterteiment to communicate, dan use commercial believe. Visualize the message ISSN # 2540-8275
65
Journal of Accounting and Business Studies
Vol. 1, No. 1, September 2016
Tabel 5 Tanggapan responden mengenai, Ilustrasi gambar yang ditampilkan ikla XL sudah dapat menyampaikan pesan dengan baik dan jelas. Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 4 4% Setuju 58 58% Kurang setuju 33 33% Tidak setuju 3 3% Sangat tidak setuju 2 2% Jumlah 100 100 Sumber: Tabel Induk Tabel 5 diatas menunjukan perhitungan ilustrasi gambar yang ditampilkan iklan sudah dapat menyampaikan pesan dengan baik dan jelas, sebanyak 4 responden atau 4% menyatakan sangat setuju dengan ilustrasi gambar yang ditampilkan iklan sudah dapat menyampaikan pesan dengan baik dan jelas, 58 responden atau 58% setuju dengan ilustrasi gambar yang ditampilkan sudah dapat menyampaikan pesan dengan baik dan jelas, 33 responden atau 33% kurang setuju, 2 responden atau 2% tidak setuju, dan 1 responden atau 1% sangat tidak setuju dengan ilustrasi gambar yang ditampilkan iklan XL sudah dapat menyampaikan pesan dengan baik dan jelas. Tabel 6 Tanggapan responden mengenai, Ilustrasi visualisasi keseluruhan iklan XL menarik untuk disaksikan Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 1 1% Setuju 63 63% Kurang setuju 30 30% Tidak setuju 4 4% Sangat tidak setuju 2 2% Jumlah 100 100 Sumber : Tabel Induk Tabel 6 diatas menunjukan perhitungan ilustrasi visualisasi iklan XL menarik untuk disaksikan. Sebanyak 1 responden atau 1% sangat setuju dengan ilustrasi visualisasi kelseluruhan iklan menarik untuk disaksikan, 63 responden atau 63% setuju dengan ilustrasi visualisasi keseluruhan iklan menarik untuk disaksikan, 30 responden atau 30% kurang setuju dengan ilustrasi visualisasi keseluruhan iklan menarik untuk disaksikan, 4 responden atau 4% tidak setuju, dan 1 responden atau 1% sangat tidak setuju dengan ilustrasi iklan visualisasi iklan XL menarik untuk disaksikan. Demonstrate It Possible Tabel 7 Tanggapan responden mengenai, Adegan iklan XL dapat menarik perhatian Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 8 8% Setuju 61 61% Kurangsetuju 23 23% Tidak setuju 8 8% Sangat tidak setuju Jumlah 100 100 Sumber : Tabel Induk Tabel 7 diatas menunjukan perhitungan adegan iklan XL dapat menarik perhatian. Sebanyak 8 responden atau 8% sangat setuju dengan adegan iklan dapat menarik perhatian, 61 responden atau 61% setuju dengan adegan iklan dapat menarik perhatian, 23 responden atau 23% kurang setuju dengan adegan iklan dapat menarik perhatian, dan 8 responden atau 8% tidak ISSN # 2540-8275
66
Journal of Accounting and Business Studies
Vol. 1, No. 1, September 2016
setuju dengan adegan iklan XL dapat menarik perhatian. Tabel 8 Tanggapan responden mengenai, Adegan iklan XL dapat dengan mudah diingat Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 5 5% Setuju 59 59% Kurang setuju 30 30% Tidak setuju 4 4% Sangat tidak setuju 2 2% Jumlah 100 100 Sumber : Tabel Induk Tabel 8 diatas menunjukan perhitungan adegan iklan XL dapat dengan mudah diingat. Sebanyak 5 responden atau 5% sangat setuju dengan adegan iklan dapat dengan mudah diingat, 59 responden atau 59% setuju dengan adegan iklan dapat dengan mudah diingat, 30 responden atau 30% kurang setuju dengan adegan iklan dapat dengan mudah diingat, 4 responden atau 4% tidak setuju, dan 2 responden atau 2% sangat tidak setuju dengan adegan iklan XL dapat dengan mudah diingat. Simplicity Tabel 9 Tanggapan Responden mengenai, Isi dialog/percakapan iklan XL mudah untuk dimengerti dan dipahami Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 3 3% Setuju 53 53% Kurang setuju 39 39% Tidak setuju 4 4% Sangat tidak setuju 1 1% Jumlah 100 100 Sumber : Tabel Induk Tabel 9 diatas menunjukan perhitungan dari isi dialog/percakapan dapat dengan mudah dimenegerti dan dipahami. Sebanyak 3 responden atau 3% sangat setuju dengan isi dialog/percakapan dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami, 53 responden atau 53% setuju dengan isi dialog/percakapan dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami, 39 responden atau 39% kurang setuju 4 responden 4% tidak setuju, dan 1 responden atau 1% sangat tidak setuju dengan isi dialog/percakapan iklan XL dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami.
Tabel 10 Tanggapan responden mengenai, Isi dialog/percakapan iklan XL cukup sederhana Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 3 3% Setuju 67 67% Kurang setuju 26 26% Tidak setuju 4 4% Sangat tidak setuju Jumlah 100 100 Sumber : Tabel Induk Tabel 10 diatas menunjukan perhitungan isi dialog/percakapan iklan XL cukup sederhana. ISSN # 2540-8275
67
Journal of Accounting and Business Studies
Vol. 1, No. 1, September 2016
Sebanyak 3 responden atau 3% sangat setuju dengan isi dialog/percakapan iklan cukup sederhana, 67 responden atau 67% setuju dengan isi dialog/percakapan iklan cukup sederhana, 26 responden atau 26% kurang setuju dengan isi dialog/percakapan iklan cukup sederhana, dan 4 responden atau 4% tidak setuju dengan isi dialog/percakapan iklan XL cukup sederhana. Use Action Where Possible Tabel 11 Tanggapan responden mengenai, Cuplikan/adegan pertama iklan XL mampu menarik perhatian. Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 3 3% Setuju 57 57% Kurang setuju 26 26% Tidak setuju 9 9% Sangat tidak setuju 5 5% Jumlah 100 100 Sumber : Tabel Induk Tabel 11 diatas menunjukan hasil perhitungan cuplikan/adegan pertama iklan XL mampu menarik perhatian. Sebanyak 3 responden atau 3% sangat setuju dengan cuplikan/adegan pertama iklan Xl mampu menarik perhatian, 57 responden atau 57% setuju dengan cuplikan/adegan pertama iklan mampu menarik perhatian, 26 responden atau 26% kurang setuju dengan cuplikan/adegan pertama iklan mampu menarik perhatian, 9 responden atau 9% tidak setuju, dan 5 responden atau 5% sangat tidak setuju dengan cuplikan/adegan pertama iklan XL mampu menarik perhatian. Tabel 12 Tanggapan responden mengenai, Keseluruhan cuplikan/adegan iklan XL menjadi kekuatan utama iklan Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 9 9% Setuju 49 49% Kurang setuju 33 33% Tidak setuju 6 6% Sangat tidak setuju 3 3% Jumlah 100 Sumber : Tabel Induk 100 Tabel 12 diatas menunjukan hasil perhitungan keseluruhan cuplikan/adegan iklan XL menjadi kekuatan utama iklan. Sebanyak 9 responden atau 9% sangat setuju dengan keseluruhan cuplikan/adegan iklan menjadi kekuatan utama iklan, 49 responden atau 49% setuju dengan keseluruhan cuplikan/adegan iklan menjadi kekuatan utama iklan, 33 responden atau 33% kurang setuju dengan keseluruhan cuplikan/adegan iklan menjadi kekuatan utama iklan, 6 responden atau 6% tidak setuju, dan 3 responden atau 3% sangat tidak setuju dengan keseluruhan cuplikan/adegan iklan XL menjadi kekuatan utama iklan. Use Entertaiment to Communicate Tabel 13 Tanggapan responden mengenai, Pemilihan bintang iklan XL sudah tepat Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 13 13% Setuju 56 56% Kurang setuju 23 23% Tidak setuju 5 5% Sangat tidak setuju 3 3%
ISSN # 2540-8275
68
Journal of Accounting and Business Studies
Vol. 1, No. 1, September 2016
Jawaban Frekuensi Persentase Jumlah 100 100 Sumber : Tabel Induk Tabel 13 diatas menunjukan hasil perhitungan pemilihan bintang iklan XL sudah tepat. Sebanyak 13 responden atau 13% sangat setuju dengan pemilihan iklan XL sudah tepat, 56 responden atau 56% setuju dengan pemilihan bintang iklan sudah tepat, 23 responden atau 23% kurang setuju dengan pemilihan bintang iklan sudah tepat, 2 responden atau 2% tidak setuju, dan 3 responden atau 3 % sangat tidak setuju dengan pemilihan bintang iklan XL sudah tepat. Tabel 14Tanggapan responden mengenai, Pemilihan bintang iklan XL sudah dapat mewakili isi pesan Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 7 7% Setuju 42 42% Kurang setuju 39 39% Tidak setuju 8 8% Sangat tidak setuju 2 2% Jumlah 100 100 Sumber: Tabel Induk Tabel 14 diatas menunjukan hasil perhitungan pemilihan bintang iklan XL sudah dapat mewakili isi pesan. 7 responden atau 7% sangat setuju dengan pemilihan bintang iklan sudah dapat mewakili isis pesan, 42 responden atau 42% setuju dengan pemilihan bintang iklan sudah dapat mewakili isi pesan, 39 responden atau 39% kurang setuju dengan pemilihan bintang iklan XL sudah dapat mewakili isi pesan, 8 responden atau 8% tidak setuju, dan 2 responden atau 2% sangat tidak setuju dengan pemilihan bintang XL sudah dapat mewakili isi pesan. Tabel 15 Tanggapan responden mengenai, Seluruh pemeran dalam iklan XL sudah memainkan peranannya dengan baik Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 8 8% Setuju 66 66% Kurang setuju 21 21% Tidak setuju 5 5% Sangat tidak setuju Jumlah 100 100 Sumber : Tabel Induk Tabel 15 diatas menunjukan perhitungan Seluruh pemeran dalam iklan XL sudah memainkan peranannya dengan baik. Sebanyak 8 responden atau 8% sangat setuju dengan seluruh pemeran dalam iklan sudah memainkan peranannya dengan baik, 66 responden atau 66% setuju dengan seluruh pemeran sudah memainkan peranannya dengan baik, 21 responden atau 21% kurang setuju dengan seluruh pemeran sudah memainkan peranannya dengan baik, dan 5 responden atau 5% tidak setuju dengan seluruh pemeran iklan XL sudah memainkan peranannya dengan baik.
ISSN # 2540-8275
69
Journal of Accounting and Business Studies
Vol. 1, No. 1, September 2016
Tabel 16. Tanggapan responden mengenai, Penggunaan backsound iklan XL enak untuk didengarkan Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah Sumber : Tabel Induk
4 55 32 5 4 100
4% 55% 32% 5% 4% 100
Tabel 16 diatas menunjukan perhitungan mengenai penggunaan backsound iklan XL enak untuk didengarkan. Sebanyak 4 responden atau 4% sangat setuju dengan penggunaan backsound iklan enak untuk didengarkan, 55 responden atau 55% setuju dengan penggunaan backsound iklan enak untuk didengarkan, 32 responden atau 32% kurang setuju dengan penggunaan backsound iklan enak untuk didengarkan, 5 responden atau 5% tidak setuju, dan 4 responden atau 4% sangat tidak setuju dengan penggunaan backsound iklan XL enak untuk didengarkan. Tabel 17. Tanggapan responden mengenai, Penggunaan backsound iklan XL sudah menunjukan identitas iklan itu sendiri Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 8 8% Setuju 60 60% Kurang setuju 23 23% Tidak setuju 7 7% Sangat tidak setuju 2 2% Jumlah 100 100 Sumber : Tabel Induk Tabel 17 diatas menunjukan perhitungan penggunaan backsound pada iklan Xl sudah menunjukan identitas iklan itu sendiri. Sebanyak 8 responden atau 8% sangat setuju dengan penggunann backsound pada iklan sudah menjadi identitas iklan itu sendiri, 60 responden atau 60% setuju dengan penggunaan backsound iklan sudah menjadi identitas iklan tersebut, 23 responden atau 23% kurang setuju, 7 responden atau 7% tidak setuju, dan 2 responden atau 2% sangat tidak setuju dengan penggunaan backsound iklan Xl sudah menjadi identitas iklan itu sendiri. Tabel 18. Tanggapan responden mengenai, Teknik pemilihan tema/konsep iklan XL cukup menghibur. Jawaban Frekuensi Persentas e 6% Sangat setuju 6 Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah Sumber : Tabel Induk
ISSN # 2540-8275
57 24 9 4 100
57% 24% 9% 4% 100
70
Journal of Accounting and Business Studies
Vol. 1, No. 1, September 2016
Tabel 18 diatas menunjukan perhitungan teknik pemilihan tema/konsep iklan Xl yang menghibur. Sebanyak 6 responden atau 6% sangat setuju dengan teknik pemilihan tema/konsep yang menghibur, 57 responden atau 57% setuju dengan teknik pemilihan tema/konsep iklan yang menghibur, 24 responden atau 24% kurang setuju dengan teknik pemilihan tema/konsep iklan yang menghibur, 9 responden atau 9% tidak setuju, dan 4 responden atau 4% sangat tidak setuju dengan teknik pemilihan tema/konsep iklan XL yang menghibur. Tabel 19. Tanggapan responden mengenai, Teknik pemilihan tema/konsep iklan XL cukup baik Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 11 11% Setuju 59 59% Kurang setuju 19 19% Tidak setuju 8 8% Sangat tidak setuju 3 3% Jumlah 100 100 Sumber : Tabel Induk Tabel 19 diatas menunjukan hasil perhitungan teknik pemilihan tema/konsep iklan XL cukup baik. Sebanyak 11 responden atau 11 % sangat setuju dengan teknik pemilihan tema/konsep iklan cukup baik, 59 responden atau 59% setuju dengan teknik pemilihan tema/konsep iklan cukup baik, 19 responden atau 19% kurang setuju dengan teknik pemilihan tema/konsep iklan nya cukup baik, 8 responden atau 8% tidak setuju, dan 3 responden atau 3% sangat tidak setuju dengan teknik pemilihan tema/konsep iklan XL nya cukup baik. Make Commerceial Believe Tabel 20. Tanggapan responden mengenai, Isi pesan iklan XL dapat dipercaya Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 2 2% Setuju 28 28% Kurang setuju 42 42% Tidak setuju 20 20% Sangat tidak setuju 8 8% Jumlah 100 100 Sumber : Tabel Induk Tabel 20 diatas menunjukan perhitungan isi pesan iklan XL dapat dipercaya. Sebanyak 2 responden atau 2% sangat setuju dengan isi pesan iklan XL dapat dipercaya, 28 responden atau 28% setuju dengan isi pesan iklan dapat dipercaya, 42 responden atau 42% kurang setuju dengan isi pesan iklan dapat dipercaya, 20 responden atau 20% tidak setuju, dan 8 responden atau 8% sangat tidak setuju dengan isi pesan iklan XL yang dapat dipercaya. Tabel 21. Tanggapan responden mengenai, Isi pesan dari iklan XL mudah dimengerti Jawaban Frekuensi Persentas e 4% Sangat setuju 4 Setuju 53 53% Kurang setuju 32 32% Tidak setuju 6 6% Sangat tidak setuju 5 5% Jumlah 100 100 Sumber : Tabel Induk ISSN # 2540-8275
71
Journal of Accounting and Business Studies
Vol. 1, No. 1, September 2016
Tabel 21 diatas menunjukan hasil perhitungan isi pesan dari iklan XL mudah dimengerti. Sebanyak 4 responden atau 4% sangat setuju dengan isi pesan dari iklan mudah dimengerti, 53 responden atau 53% setuju dengan isi pesan iklan mudah dimengerti, 32 responden atau 32% kurang setuju dengan isi pesan dari iklan mudah dimengerti, 6 responden atau 6% tidak setuju, dan 5 responden atau 5% sangat tidak setuju dengan isi pesan dari iklan XL mudah dimengerti. Tabel 22 Rekapitulasi tanggapan mahasiswa universitas “x” terhadap iklan XL Change #sekarangbisa berdasarkan urutan pernyataan. Jawaban Nn Pernyataan S TS Kategori o Ilustrasi gambar yang ditampilkan sudah dapat 62% 38% Setuju 1. menyampaikan pesan dengan baik dan jelas. 2. Ilustrasi visualisasi keseluruhan iklan XL 64% 36% Setuju menarik untuk disaksikan. 3. Adegan Iklan XL dapat menarik perhatian. 69% 31% Setuju 4. Adegan Iklan XL dapat dengan mudah diingat. 64% 36% Setuju 5. Isi dialog/percakapan pada iklan XL dapat dengan mudah 56% 44% Setuju dimengerti dan dipahami. 6. Isi dialog/percakapan pada iklan XL cukup sederhana. 70% 30% Setuju 7. Cuplikan/adegan pertama pada iklan XL mampu menarik 60% 40% setuju perhatian anda. 8. Keseluruhan cuplikan/adegan pada iklan XL menjadi 58% 42% Setuju kekuatan utama dari iklan XL ini. 9. Pemilihan bintang iklan pada iklan XL sudah tepat. 69% 31% Setuju 10. Pemilihan bintang iklan pada iklan XL sudah dapat 49% 51% Tidak mewakili isi pesan, dimana tagline untuk iklan XL ini setuju adalah change #sekarangbisa 11. Seluruh pemeran dalam iklan XL sudah memainkan 74% 26% Setuju peranan nya dengan baik. 12. Penggunaan backsound iklan XL enak untuk didengarkan. 59% 41% Setuju 13. Penggunaan backsound iklan XL sudah menunjukan 68% 32% Setuju identitas iklan XL itu sendiri. 14. Teknik pemilihan konsep/tema pada iklan XL menghibur. 63% 37% Setuju 15. Teknik pemilihan konsep/tema pada iklan XL sudah cukup 70% 30% Setuju 16. Isi pesan dari iklan XL dapat dipercaya. 30% 70% Tidak baik. 17. Isi pesan dari iklan XL mudah dimengerti. 57% 43% Setuju setuju Sumber : Tabel Induk Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, tanggapan mahasiswa universitas “X” di Kota Bandung atas iklan XL Change #sekarang bisa di televisi yang hasilnya telah didapat melalui kuesioner. Pernyataan tanggapan yang paling banyak responden setuju dengan pernyataan yang telah diberikan di dalam kuesioner adalah Seluruh pemeran dalam iklan XL sudah memainkan peranan nya dengan baik, pernyataan ini merupakan pernyataan yang paling banyak dipilih responden mahasiswa universitas “x”sebesar 74% setuju bahwa seluruh pemeran sudah memainkan peranan nya dengan baik. Isi dialog/percakapan pada iklan XL cukup sederhana, pernyataan ini dipilih responden mahasiswa universitas “x”sebesar 70% dan responden setuju dengan isi dialog/percakapan dari iklan XL cukup sederhana. Dengan demikian isi dialog/percakapan sederhana dianggap sudah baik , karena pesan yang disampaikan melalui dialog haruslah sesederhana mungkin agar penonton televisi yang menyaksikan iklan ini mengerti pesan yang ditampilkan melalui dialog/percakapan yang dilakukan oleh para bintang iklan.
ISSN # 2540-8275
72
Journal of Accounting and Business Studies
Vol. 1, No. 1, September 2016
Teknik pemilihan konsep/tema pada iklan XL cukup baik, pernyataan ini dipilih responden mahasiswa universitas “x” sebesar 70% responden setuju dengan teknik pemilihan konsep/tema yang cukup baik Sedangkan tanggapan yang paling responden tidak setuju dengan pernyataan yang telah diberikan di dalam kuesioner. Isi pesan dari iklan XL dapat dipercaya, pernyataan ini mendapatkan respon yang berbeda dengan pernyataan yang lain karena sebagian besa rresponden mahasiswa universitas x tidak setuju dengan pernyataan isi pesan dari iklan XL dapat dipercaya, dengan kata lain responden tidak mempercayai isi pesan dari iklan XL ini karena informasi iklan XL Change #sekarang bisa tidak dipaparkan secara jelas. Pemilihan bintang iklan pada iklan XL sudah dapat mewakili isi pesan, dimana tagline untuk iklan XL ini adalah “Change #sekarangbisa” maksud dari tagline ini adalah awal yang baru untuk XL, karena sebuah perubahan dimulai di sini. XL mempersembahkan identitas baru dalam mewujudkan komitmen untuk berubah menjadi lebih baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa iklan XL Change #sekarangbisa di media televise belum cukup efektif, hal ini terbukti dengan tanggapan responden yang menyatakan bahwa isi pesan dari iklan XL dapat dipercaya. Sehingga isi pesan yang akan disampaikan oleh komunikator tidak dapat ditangkap oleh konsumen. Saran 1. Tanggapan responden mahasiswa universitas “x” secara keseluruhan sudah cukup baik atas tayangan iklan Change #sekarangbisa di televisi, tetapi ada beberapa indikator yang harus diperhatikan bahwa di dalam penyampaian pesan agar XL menyampaikan pesan dari iklan tersebut lebih fresh, kreatif, dengan menggunakan kata-kata yang menarik tetapi tidak menimbulkan makna bias dalam penyampaian nya sebab akan timbul suatu masalah jika pesan yang disampaikan tidak sesuai dengan kualitas produk XL tersebut. Jadi kemasan yang menarik dalam menyampaikan pesan merupakan tantangan besar untuk XL. Agar konsumen/pemirsa itu tertarik menyaksikan iklan XL dan juga tidak memindahkan channel saat melihat tayangan iklan tersebut. 2. Pihak XL pun harus melakukan evaluasi terhadap pemilihan bintang iklan agar bintang iklan yang memerankan peran dapat mewakili isi pesan, karena menurut tanggapan responden bahwa pemeran belum dapat mewakili isi pesan yang dimaksudkan oleh XL, dan sejauh mana pemeran harus berperan dalam menyampaikan pesan produk tersebut. oleh karena itu evaluasi pemilihan bintang untuk penyampaian pesan harus dilakukan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Burnett, John J. (1998). Promotion Management a Strategic Approach. Second Edition, USA. Djarwanto. (2003). Statistik Non Parametrik. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Djasmin Saladin. (2007). Intisari Pemasaran & Unsur Unsur Pemasaran , Bandung: Linda Karya. Etzel & Stanton. (2004), Fundamentals of Marketing, 11 th edition, New York: McGraww-Hill Keegan, Warent J, Mark C.Green. (2008). Global Marketing. (5th Edition). Pearson International Edition. Kotler, Philip. (2008). Manajemen Pemasaran. (Edisi Milenium). Jakarta: PT Prentice Hall Indonesia, Moh. Nazir, (2005), Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Sugiono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. Bandung: CV Alfabeta. Sulaksana, Uyung. (2003). Integrated Marketing Communication. J a k a r t a : Pustaka Pelajar. Tjiptono, Fandy. (2001). Service, Quality, and Satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset. ISSN # 2540-8275
73