Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0199 pp. 68- 75
8 Pages
ANALISA BIAYA PENYALURAN PUPUK UREA BERSUBSIDI DENGAN MEMAKAI METODE STEPPING STONE DI KABUPATEN ACEH BESAR 1)
Sayid Insya Mustafa1, Amri2), Sulaiman3) Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala.
Abstract: The purpose of this study was to determine whether the subsidized urea fertilizer on cost analisys in stepping stone method in the district of Aceh Besar is efficient or not. In the distribution of subsidized urea fertilizer, the responsible institution is state- owned company namely PT. Pupuk Sriwijaya, and for the district of Aceh Besar, by PT. Pupuk Sriwijaya, has appointed two distributors, PT Mutiara Sejahtera by CV. Pelita Karya. The two distributors to obtain their distribution area. Distributor PT Mutiara Tani Sejahtera distribute urea fertilizers as much as nine districts, while the distributor CV Karya Pelita for eight districts only. After wellcalculated, it turns out that the cost of freight carried by the said distributor is not efficient. The method used in this calculation is through the table making the North West Corner (NWC), while the amount of freight, using Stepping Stone methods. Keywords : Efficiency, Business image Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah biaya penyaluran pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Aceh Besar sudah efisien atau belum. Dalam penyaluran pupuk urea bersubsidi, penanggung jawabnya adalah PT Pupuk Sriwijaya dan untuk Kabupaten Aceh Besar, PT. Pupuk Sriwijaya telah menunjuk 2 distibutor yaitu PT Mutiara Tani Sejahtera dan CV. Karya Pelita. Ke dua distributor tersebut memperoleh daerah penyaluran masing-masing. Distributor PT Mutiara Tani Sejahtera menyalurkan pupuk urea sebanyak 9 kecamatan, sedangkan distributor CV Karya Pelita sebanyak 8 kecamatan. Setelah dilakukan analisa, ternyata biaya angkut yang dilakukan oleh ke dua ditributor tersebut belum efisien. Metode yang dipakai dalam perhitungan ini adalah melalui pembuatan tabel North West Corner Rule (NWCR), sedangkan analisa besaran ongkos angkut, dengan memakai metode Stepping Stone. Kata Kunci: Efisensi, citra bisnis
PENDAHULUAN
sembarang pusat penerima yang disebut tujuan
Latar Belakang Penelitian
sedemikian rupa sehingga meminimumkan biaya
Kegiatan
pendistribusian
merupakan
suatu kegiatan dalam proses pemasaran. Suatu barang
maupun
akan
sampai
(Ismaniah, 2009).
Masalah pokok dalam pengadaan dan
kepada
alokasi pendistribusian produk adalah bagaimana
melalui pendistribusian. Dalam
caranya agar produk tersebut dapat melewati
memilih saluran penyaluran, hendaknya saluran
jalur-jalur tertentu, dari sumber-sumber yang
distribusi yang
menyediakan produk ke tempat-tempat tujuan,
konsumen
jasa
distribusi total
efisien. Salah satu komponen
kegiatan pendistribusian adalah transportasi.
sehingga biaya pengangkutan yang dikeluarkan
Masalah trasportasi umum berkaitan dengan
dapat ditekan seminimal mungkin. Pengiriman
mendistribusi
dari
produk dapat dikatakan optimal jika didukung
sembarang komoditi dari sembarang kelompok
dengan adanya rencana pengalokasian yang tepat,
pusat
pemasok
sembarang
yang
komoditi
disebut
sumber,
ke Volume 5, No. 1, Februari 2016
- 68
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sehingga akan menghasilkan biaya transportasi
NWC
merupakan
sebuah
pendekatan
non
umum.
parametik yang pada dasarnya merupakan teknik Metode transportasi diharapkan mampu
berbasis linear programming. Perhitungan NWC
meminimumkan biaya transportasi karena metode
atau istilah lain adalah Metode sudut barat laut.
transportasi
NWC bekerja dengan langkah pembentukan
dirancang
untuk
melakukan
optimalisasi variabel-variabel yan digunakan
matrik,
untuk
dievaluasi, input yang dibutuhkan serta output
memecahkan
masalah
transportasi,
termasuk diantaranya masalah pengiriman barang
lalu
didentifikasi
unit
yang
akan
yang dihasilkan unit tersebut.
atau bahan baku dari beberapa sumber ke
Berdasarkan hal tersebut maka akan
beberapa tempat tujuan dengan biaya yang
dapat diketahui daerah distribusi mana yang
minimum.
Masing-masing
sumber
tersebut
seharusnya bisa lebih ditingkatkan efisiensi
pengiriman
tertentu,
pemasarannya, dan cara apa saja yang dapat
sedangkan masing-masing tempat tujuan ini
ditempuh, sehingga diharapkan perusahaan dapat
mempunyai permintaan dalam jumlah tertentu
mengetahui
pula.
mempengaruhi
mempunyai
kapasitas
Penerapan metode transportasi yang tepat selain
berguna
faktor
input
efisiensi
dan
output
daerah
yang
distribusi
pemasaran, evaluasi tingkat efisiensi dari daerah
untuk
memperlancar
distribusi pemasaran dan perencanaan strategi
untuk
memaksimalkan
perbaikan gunamenjadikan daerah distribusi yang
pengalokasian dari tempat sumber ke tempat
inefisien menjadi efisien, berdasaran perhitungan
tujuan, juga berguna dalam usaha menekan total
dengan
biaya transportasi. Dengan diterapkannya suatu
sehingga dapat kita ketahui tingkat efisiennya.
pendistribusian,
juga
memakai
metode
Stepping
Stone,
metode transportasi, biaya-biaya yang tidak perlu dapat dihilangkan, pengiriman barang dapat
Tujuan Penelitian Tujuan
dengan lancar, penghematan tenaga dan waktu, serta meningkatkan efisiensi perusahaan. Dengan demikaian, pada dasarnya perhitungan biaya transportasi
dengan
transportasi
berupaya
menggunakan untuk
metode
memecahkan
diperoleh
jumlah biaya angkut yang paling
minimal dan memaksimalkan keuntungan. Untuk masalah diatas, maka dalam penelitian ini digunakan metode . North West Corner (NWC). 69 -
Volume 5, No. 1, Februari 2016
ini
adalah
untuk
mengetahui tingkat efisiensi sistem penyaluran distribusi pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Aceh Besar. Studi Kepustakaan
persoalan dari sumber mana barang dikirim ke tempat tujuan yang mana sehingga akan dapat
penelitian
Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang
bernilai
dengan
pihak
lain.
(Kotler,
2005:10). Saluran pemasaran pada prinsipnya
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala adalah serangkaian dari organisasi yang saling
X11 ditetapkan sama dengan yang terkecil
tergantung
diantara nilai S1dan D1)
yang
kepemilikan
memudahkan
sebagaimana
pemindahan produk-produk
2) Ini akan menghabiskan penawaran pada
bergerak dari produsen ke pengguna bisnis atau
sumber 1 dan atau permintaan pada tujuan 1.
pelanggan. Suatu saluran pemasaran dapat dilihat
Akibatnya, tidak ada lagi barang yang dapat
sebagai suatu kanal yang besar atau saluran pipa
dialokasikan ke kolom atau baris yang telah
yang didalamnya mengalir sejumlah produk,
dihabiskan dan kemudian baris atau kolom itu
kepemilikan,
dan
dihilangkan. Selanjutnya alokasikan sebanyak
pembayaran, dan resiko menyertai mengalir ke
mungkin ke kotak di dekatnya pada baris atau
pelanggan.
kolom yang telah dihilangkan. Jika kolom
komunikasi,
Secara
formal,
pemasaran(juga
disebut
pembiayaan
suatu sebuah
saluran
channel
of
distribution) merupakan suatu struktur bisnis dari organisasi
yang
saling
bergantung
yang
menjangkau dari titik awal suatu produk sampai
maupun baris telah dihabiskan, pindahlah secara diagonal ke kotak berikutnya. 3) Lanjutkan dengan cara yang sama sampai semua
penawaran
telah
dihabiskan
dan
keperluan permintaan telah dipenuhi.
memindahkan
c. Menurut Render dan Heizer (2006, p 633), “
produk ke tujuan konsumsi akhir (Lamb, 2001:8).
Aturan North West Corner mengharuskan
a. Menurut Siswanto (2006, p374) “Metode
perhitungan dimulai pada bagian kiri atas
ke
pelanggan
dengan tujuan
sudut barat laut (North West Corner methode)
(North
adalah sebuah metode untuk menyusun tabel
mengalokasikan unit pada rute pengiriman
awal dengan cara mengalokasikan distribusi
sebagai berikut :
mulai dari sel yang terletak pada sudut kiri atas, itulah sebabnya dinamakan metode barat laut” b. Menurut Mulyono, Sri (2007, p 117), “Metode North West Corner adalah metode paling sederhana diantara ke empat metode
West
Corner)
tabel
1. Habiskan pasokan (kapasitas pabrik)
dan
pada
setiap baris. 2. Habiskan kebutuhan (permintaan gudang) dari setiap kolom. 3. Pastikan bahwa semua perimintaan pasokan telah terpenuhi.
yang telah disebutkan, untuk mencri solusi
Menurut Siswanto (2006, p268) “ model
awal, langkah-langkahnya dapat diringkas
transportasi pada saat dikenal pertama kali
sebagai berikut :
sebagai alogaritma transportasi. Alogaritma ini
1) Mulai pada pojok barat laut tabel dan
cukup dikenal dan masih sering diajarkan hingga
dialokasikan sebanyak mungkin pada tabel
tahun 90-an” flow chart alogaritma transportasi
bagian sudut kiri atas tanpa menyimpang dari
ini bias dilihat pada gambar di bawah.
keandalan penawaran atau permintaan artinya
Pertama,
diagnosis
masalah
dimulai
dengan pengenalan sumber, tujuan, parameter dan Volume 5, No. 1, Februari 2016
- 70
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala variable.
Kedua, seluruh informasi tersebut
kemudian
dituangkan
kedalam
matriks
terbukti bahwa tabel belum optimal atau biaya distribusi total masih mungkin diturunkan lagi.
transportasi.
Dengan demikian,
bahwa langkah kelima ini
1) Bila kapasitas seluruh sumber lebih besar dari
tidak akan dilakukan apabila pada langkah
permintaan seluruh tujuan maka sebuah kolom
keempat telah membuktikan bahwa tabel telah
semu ( dummy ) perlu ditambahkan untuk
optimal. Adapun skemanya dapat dilihat pada
menampung kelebihan kapasitas itu.
skema dibawah ini
2) Bila kapasitas seluruh sumber lebih kecil dari Matriks
seluruh permintaan tujuan maka sebuah baris semu perlu ditambahkan untuk menyediakan kapasitas
semua
yang
akan
memenuhi
Transportasi 1.Biaya terkecil 2.Sudut Barat Laut 3. VAM
Awal
kelebihan permintaan itu. jelas sekali bahwa
Tabel
kelebihan permintaan itu tidak bisa dipenuhi. Ketiga,
setelah
matriks
transportasi
terbentuk kemudian dimulai menyusun tabel
1.Stepping stone
Test
2. M.O.D.I
Stop
Revisi
awal. Alogaritma trasportasi mengenal tiga macam metode untuk menyusun tabel awal, yaitu:
Gambar 1. Flow chart alogaritma transportasi
1) Metode biaya kecil atau leats cost method
Sumber: Siswanto(2006)
2) Metode Sudut Barat Laut atau North West Corner Method
Hipotesis Sesuai dengan latar belakang masalah,
3) VAM atau vogell’s approximation method Ketiga metode diatas masing-masing berfungsi untuk menentukan alokasi distribusi awal yang akan membuat seluruh kapasitas sumber terolakasi ke seluruh tujuan. Keempat,
rumusan masalah, kerangka pemikiran, maka sebagai anggapan sementara dapat diturunkan hipotesis yaitu : Ho : Terdapat tingkat efisiensi pada sistem
setelah penyusunan tabel awal selesai maka
distribusi
sebagai langkah selanjutnya adalah pengujian
bersubsidi di Kabupaten Aceh Besar.
optimalitas tabel untuk mengetahui apakah biaya
Ha :
penyaluran
pupuk
urea
Tidak terdapat tingkat efisiensi pada sistem
distribusi total telah minimum. Secara sistematis,
distribusi
pengujian ini dilakukan optimalitas alogaritma
bersubsidi di Kabupaten Aceh Besar.
penyaluran
pupuk
urea
transportasi 1) Stepping stone 2) MODI atau Modified distribution method
Kerangka Konseptual Penelitian Berdasarkan
latar belakang masalah,
Kelima, atau langkah yang terakhir telaah pustaka dan hipotesis yang telah sebuah model adalah revisi tabel bila dalam langkah keempat dijelaskan di atas, maka 71 -
Volume 5, No. 1, Februari 2016
X1
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala konseptual atau kerangka pemikiran teoritis
a. Variabel Input, meliputi : Jumlah Kecamatan
dapat dikembangkan dalam penelitian ini, yaitu
yang diecer, Jumlah dan biaya Pengiriman.
seperti yang disajikan dalam diagram berikut:
b. Variabel Output, meliputi : Penjualan dari kedua distributor ke pengecer.
X3
X2 Lini I (Produsen )
X4
Lini II (Gudang Produsen Tkt. Prov
Lini III (Gud. Distributor Kab)
4. Identifikasi model matrik transportasi
Lini IV (Pengecer )
Dalam
penelitian
ini
notasi
input
didefinisikan dalam bentuk kebutuhan pupuk, Sedangkan notasi output didefinisikan dalam
X5
bentuk Z.
X6
5. Perhitungan Gambar 2. Saluran Distribusi Pupuk Urea Bersubsidi dari Produsen Hingga Pengecer.
Matrik
Stepping
Stone,
menggunakan bantuan SoftwareExceel. 6. Teknik Analisa Data Fungsi tujuan dari masalah transportasi adalah meminimunkan biaya pengiriman dengan model
Metodologi Penelitian Penelitian
ini
dilakukan
pada
dua
transportasi :
distributor pupuk urea bersubsidi yang ditunjuk
Min Z :
oleh PT Pupuk Sriwijaya yaitu CV Karya Pelita
Pembatas :
yang beralamat di Kampung Laksana Kota Banda Aceh dan PT. Mutiara Tani Sejahtera yang beralamat di jl. Medan- Banda Aceh, Pasar Lambaro Kabupaten Aceh Besar.
Ket: Z = Biaya transportasi X ij = Jumlah barang
Desain Quesioner
= Ongkos kirim persatuan barang
Kuesioner penelitian ini dibagi dalam dua bagian. Bagian pertama yaitu pertanyaan tentang identifikasi perusahaan Bagian kedua berisikan pertanyaan tentang volume, ongkos angkut dan jarak antara lokasi gudang dengan pengecer. Prosedur Penelitian langkah-langkahnya : 1. Tahap Persiapan
= Jumlah persediaan b j = Jumlah permintaan i = 1,2,……………….m j = 1,2,……………….n Hasil dan Pembahasan Pengumpulan Dan Pengolahan Data a. Melalui Identifikasi, Data input dan Output
2. Studi Lapangan 3. Identifikasi Input/Output
Volume 5, No. 1, Februari 2016
- 72
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 1. Distribusi Pupuk Urea Bersubsidi Oleh Distributor Ke Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Besar (Tahun 2014). No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16 17
Kecamatan
b. Pembentukan Matrik Awal. Tabel 4. Pembentukan Matrik Awal Dengan Memakai Metode NWCR Pada Pengalokasian Pupuk Urea Bersubsidi di Kabupaten Aceh Besar
Kuta Baro
-
25
Bl. Bintang
-
45
Darl Imarah
-
20
Seulimum
-
80
Darul Kamal
-
5
Peukan Bada
-
10
Kr Barona
-
10
Ingin Jaya
80
-
membentuk tabel awal diatas adalah sebagai
S. Makmur
60
-
berikut :
Montasik
34
-
1. Terlebih dahulu diperiksa sigma ai= sigma bj
Kuta Malaka
20
-
Indrapuri
30
-
Kota Cot Gle
30
-
mengalokasikan distribusi mulai dari sel yang
Jantho
5
-
terletak pada sudut kiri atas, itulah sebabnya
Sp Tiga
20
-
dinamakan metode barat laut.
3
-
Lbh Seulawah 282
255
Darussalam Kuta Baro Blang Bintang Darul Imarah Seulimum Darul Kamal Kr Barona Peukan Bada Ingin Jaya Suka Makmur Montasik Kuta Malaka Indrapuri Kota Cot Gle Jantho Sp Tiga Lbh Seulawah
yang
2. Menyusun
tabel
dilakukan
awal
dalam
dengan
cara
3. Mengisi sel sudut kiri atas sebesar minimum
dipilih sel sampingnya atau dibawahnya, mana
Tabel 2. Biaya Angkut dan Alokasi Pupuk Urea Ke Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Besar (Tahun 2014). Kecamatan
Langkah
(a1,b1) dan selanjutnya pengisian sel lainnya
b. Pengumpulan data input dan output
73 -
11.125,26
PT. MTS (ton) -
Darussalam
Sumber Data : (diolah)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9 10 11 12 13 14 15 16 17
537
CV.KP (ton) 60
Jumlah
No.
Jumlah
Sumber Data : (diolah)
Penyalu ran pupuk (ton)
60 25 45 20 80 5 10 10 80 60 34 20 30 30 5 20 3
Ongkos Angkut Ke Kecamatan (Rp.000)
Total Ongkos Angkut Ke Kecamatan (Rp.000)
30.4 28.9 19 24.1 35 20.2 27 32.6 2 21.4 10.7 14.1 18.3 16.9 50.7 9.4 52.6
Volume 5, No. 1, Februari 2016
1,824 722.5 855 482 2,800 101 270 326 160 1,284 363.8 282 549 507 253.5 188 157.8
yang masih membutuhkan untuk didistribusi hingga berakhir pada sudut kanan bawah. 4. Sel yang terisi harus berjumlah m+n-1 Untuk awal proses perhitungan sebelum menggunakan dilakukan
metode
stepping
stone,
proses pengisian matrik awal
dengan north west corner rule, yaitu pengisian matrik dilakukan dengn cara: 1. isi kotak X11 dengan min (ai, bj) 2. isi kebawahnya atau kesampingnya, mana yang masih memerlukan sampai berakhir pada sudut kanan bawah matrik awal.
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala c. Perhitungan Pembentukan Matrik Awal Tabel 4. Perhitungan Matrik Awal Dengan Memakai Metode NWC Pada Pendistribusian Pupuk Urea Bersubsidi di Kabupaten Aceh Besar.
4. C2,4= C1,4-C1,8+C2,8-C2,4 = 24,1 – 18 + 17,9 – 6,4 = 17,9. 5. C2,5= C1,5-C1,8+C2,5-C2,5 = 7,7 – 18 + 17,9 – 10,7= -3,1. 6. C2,6= C1,6-C1,8+C2,8-C2,6 = 9,8 – 18 + 17,9 – 14,1 = -4,4. 7. C2,7= C1,7-C1,8+C2,8-C2,7 = 0,5 – 18 + 17,9 – 18,3 = -17,9. 8. C1,9= C2,9-C2,8+C1,8-C1,9 = 50,7 – 17,9 + 18 –
Langkah yang dilakukan adalah: a. Untuk mempermudah perhitungan, gabungkan matrik ongkos dengan matrik distribusi. b. Kotak yang telah terisi melalui NWC disebut sebagai Basic Variable (Xij) dan kotak yang masih kosong disebut sebagai Non Basic
c. Isi Non Basic Variable dengan memakai matrik ongkos (Cij) dengan membentuk siklus tertutup dimana sudut-sudutnya adalah basic dan
membentuk
siku.
Dengan
menjawab pertanyaan kekiri; kekanan atau keatas; kebawah dengan tujuan basic variable, jika dipakai kekiri atau kekanan maka setelah ditemukan BV lalu perhitungannya dilakukan dengan keatas kebawah dan seterusmya dilakukan sampai terbentuk siklus tertutup. d. Dalam menghitung NBV dengan memakai matrik ongkos (Cij), seperti pada table diatas, maka pengisian isi kotak dimulai dengan C2,1dengan hasilnya sebagai berikut : 1. C2,1= C1,1-C1,8+C2,8-C2,1 = 30,4 – 18 + 17,9 – 1,6 = 14,1. 2. C2,2= C1,2-C1,8+C2,8-C2, 2 = 28,9 – 18 + 17,9 – 16,5 = 12,3. 3. C2,3= C1,3-C1,8+C2,8-C2,3 = 19– 18 + 17,9 – 10 = 8,9
9. C1,10= C2,10-C2,8+C1,8-C1,10 = 52,6 – 17,9 + 18 – 15,6 = -6,1. 10. C1,11= C2,11-C2,8+C1,8-C1,11 = 52,6 – 17,9 + 18 – 37,4 = 15,3. 11.C1,12= C2,12-C2,8+C1,8-C1,12 = 43,1 – 17,9 + 18
Variable.
variable
35,6 = 15,2.
– 35 = 8,2. 12. C1,13= C2,13-C2,8+C1,8-C1,13 = 10,9 – 17,9 + 18 – 20,2 = -9,2. 13. C1,14= C2,14-C2,8+C1,8-C1,14 = 7,8 – 17,9 + 18 – 27 = -19,1. 14. C1,15= C2,15-C2,8+C1,8-C1,15 = 14,9 – 17,9 + 18 – 32,5 = -17,5. 15. C1,16= C2,16-C2,8+C1,8-C1,16 = 2 – 17,9 + 18 – 18,7 = -16,6 16. C1,17= C2,17-C2,8+C1,8-C1,17 = 21,4 – 17,9 + 18 – 13,7 = 17,8. d. Periksa hasil NBV apakah seluruhnya sudah bernilai negatif atau belum, jika sudah semuanya bernilai negatif maka optimasi sudah terjadi dan perhitungan dihentikan, jika masih ada berharga positif maka perhitungan dilanjutkan dengan membuat tabel baru. e. Hasil perhitungan seperti pada table diatas, menggambarkan, bahwa angka -angka dalam Volume 5, No. 1, Februari 2016
- 74
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kotak - kotak perhitungan, masih banyak
menghemat biaya angkut pupuk urea bersubsidi
terdapat angka-angka dalam kotak, bernilai
ke kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten
positif,
Aceh Besar.
f. Ongkos angkut (Nilai Z) adalah 10668.2. DAFTAR KEPUSTAKAAN Analisa Perhitungan Matrik Akhir Tabel 15c. Matrik Perhitungan Akhir, Dengan Memakai North West Corner (NWC) Pada Pendistribusian Pupuk Urea di Kabupaten Aceh Besar .
Setelah dilakukan perhitungan optimasi dengan metode Stepping Stone, optimasi terjadi pada matrik ke 11 (table IV-15), dimana didapat Z = 7.868.300. Ini berarti, ongkos yang paling kecil dalam pendistribuasian pupuk adalah sebesar Rp. 7.868.300, Nilai Z= 7.868. atau sebesar Rp. 7.868.000. Dengan demikian terjadi penghematan ongkos angkut sebesar Rp. 3.257.600./ sekali tebus. Kesimpulan Dengan memakai metode stepping stone, perhitungan awal ongkos angkut adalah sebesar Rp.11.125.600, Setelah melakukan perhitungan beberakali
perhitungan,
akhirnya
diperoleh
bahwa angkos angkut yang efisien adalah sebesar Rp. 7.868.000. Saran PT. Pupuk Sriwijaya, perlu meninjau kembali lokasi distribusi dan jumlah alokasi yang telah perbaikan 75 -
ditetapkan selama system
penyaluran
ini yang
Volume 5, No. 1, Februari 2016
dengan dapat
Chase, Jacobs dan Aquilano. 2004. Operations Management for Competitive Advantage. Tenth Edition. New York : The McGrawHill Companies, Inc. Gaspersz, V. 2002. Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. Gramedia : Jakarta. Heizer dan Render. 2001. Operations Management. Sixth edition. Upper Sadle. New Jersey: Pretience-Hall, Inc. Ismaniah. 2009. Penyelesaian Masalah Riset Operasi (Transportasi) dengan Menggunakan Program Solver. Jurnal Kajian Ilmiah Lembaga Penelitian Ubraha Jaya Vol. 10 No. 1. Munir. 2000. Statistika untuk Ekonomi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Jakarta. Mudrajad, K. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga Jakarta. Rangkuti. 2007. Tentang Pengukuran dan Analisis Data, (Edisi 3). Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Salim, H. A. A. 2004. Manajemen Transportasi. Cetakan keempat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Taha H. 1996. Riset Operasi, (Edisi 5). Binarupa Aksara. Jakarta Barat.