ANALIS A SIS SEN NI BER RPIKIR R TAO YUA ANMING G DALA AM HAS SIL KA ARYANY YA
Skripsi
Diaju ukan Sebag gai Salah Satu Syarrat Untuk Menyelesa aikan Prog gram Stra ata 1 Jurusan n Sastra China C
Oleh Lidya – 1100011 1314 Valencia – 110000 01383
akultas Ba ahasa dan n Budaya Fa U Universitas s Bina Nus santara J Jakarta 2011
1
Fakultas Bah F hasa dan Bu udaya Jurus san Sastra China C
Univ versitas Biina Nusan ntara
Perse etujuan Sk kripsi Yang bertanda tang gan di bawah h ini, menyata akan bahwa skripsi s dengan n judul
A Analisis Seni S Berp pikir Tao o Yuanmiing Dalam m Hasil Karyanya K a D Disusun oleh :
Valenccia – 110000 01383 Lidya – 1100011 1314
telah disettujui dan diterima sebagai salah satu ka arya ilmiah mahasisw wa bersangku utan pada Jurrusan Sastra China-Fakulta C as Bahasa dan n Budaya Universsitas Bina Nussantara Jakartta, 22 Agustuss 2011 Mengetahui, Dosen Pembimb bing
Ma a Feng, BA, M.Lit Kod de Dosen : D3 3424
2
ANALISIS SENI BERPIKIR TAO YUANMING DALAM HASIL KARYANYA
Skripsi
Valencia
Lidya
1100001383
1100011314
Dosen Pembimbing:
Ma Feng M.Lit, BA D3424 Fakultas Bahasa dan Budaya Binus University Jakarta 2011
3
Ucapan Terima Kasih Segala puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan rahmat yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan sangat baik dan tepat waktunya. Penyusunan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis
selama
penulisan
skripsi
ini.
Untuk
itu,
penulis
ingin
mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM, selaku Rektor di Universitas Bina Nusantara. 2. Bapak Drs. Johannes A. A. Rumeser, M.Psi., Psi, selaku Dekan Fakultas Budaya dan Bahasa Universitas Bina Nusantara. 3. Ibu Andyni Khosasih, SE, BA, selaku Ketua Jurusan Sastra China Universitas Bina Nusantara dan Dosen bimbingan seminar progres yang telah memberikan kesempatan, saran, dan kritik yang membangun kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Ma Feng, BA, M.Lit, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya serta telah sabar membimbing penulis, memberikan pengarahan, bimbingan, dalam penulisan skripsi ini, sehingga skripsi penulis selesai tepat pada waktunya. 5. Seluruh Dosen Jurusan Sastra China yang telah membantu penulis baik dalam memberikan pengalaman, saran maupun kritik sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
iv
6. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah senantiasa mendukung dalam setiap kegiatan yang penulis jalankan selama perkuliahan di Universitas Bina Nusantara. 7. Seluruh teman, terutama saudari Liu Cheng Cheng yang telah memberikan dorongan dan bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. 8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu tanpa mengurangi rasa hormat dan terima kasih yang mendalam dari penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan karena keterbatasan pengetahuan, informasi, dan waktu. Dengan hati yang terbuka penulis menerima saran dan kritik dari pembaca dan pengguna untuk menyempurnaan laporan skripsi ini. Akhir
kata,
penulis
berharap
semoga
skripsi
ini
dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca. Jakarta, 20 Juli 2011 Penulis
Lidya & Valencia
v
Abstraksi Tao Yuanming adalah seorang sastrawan pada Dinasti Jin Timur. Sebagian besar hasil karyanya bertemakan tentang kepulangan, kemiskinan, pertanian, dan keindahan alam. Skripsi ini menggunakan teori Rudolf Unger untuk menganalisis permasalahan yang mendasari sikap Tao Yuanming pada saat menciptakan karya-karyanya dan juga teori Rene Wellek untuk menelaah seni berpikir dalam karya Tao Yuanming. Berdasarkan hasil analisis
terhadap
beberapa
karyanya,
dapat
ditemukan
empat
permasalahan, yaitu masalah nasib, masalah alam, masalah manusia, serta masalah keluarga, masyarakat dan negara. Bahkan dapat ditangkap juga tiga pemikiran utama pengarang, yakni pemikiran “Menghindari Realita” yang berarti menghindari kenyataan yang tidak sesuai dengan yang dipikirkan; pemikiran “Kepuasan dan Ketenangan dari Menjalani Kehidupan Miskin namun Berlaku Jujur” yang berarti meskipun menjalani kehidupan yang miskin namun dapat tetap merasa damai dan bahagia karena tetap berlaku benar; pemikiran “Mengagumi Alam” yang berarti menikmati keindahan alam. Kami menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan. Kami berharap skripsi ini dapat membantu pembaca untuk lebih memahami kehidupan sosial Tao Yuanming pada saat itu, hal yang paling dikejar olehnya, dan sikapnya terhadap alam.
Kata Kunci: Tao Yuanming, Pemikiran, “Menghindari Realita”, “Kepuasan dan Ketenangan dari Menjalani Kehidupan Miskin
namun
Berlaku
vi
Jujur”,
“Mengagumi
Alam”
Daftar Isi
Ucapan terima kasih...................................................................... iv Abstraksi ..................................................................................... vi Ringkasan isi................................................................................. 1 Daftar riwayat hidup...................................................................... 15
vii
Ringkasan Isi Tao Yuanming berasal dari Xunyang Chai Sang (sekarang merupakan Propinsi Jiang Xi Kota Jiu Jiang). Ia dilahirkan pada Dinasti Jin Timur awal dan Song Selatan akhir di sebuah keluarga yang jatuh bangkrut. Pada usia muda, kehidupan keluarga Tao Yuanming sangat miskin dan dipenuhi dengan kesulitan. Pada usia 29 tahun ia memasuki pemerintahan dan menjadi pejabat, kemudian setelah beberapa tahun, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dan kembali pada kehidupan pedesaan. Sejak saat itu, Tao Yuanming mulai banyak menciptakan karya sastra berupa puisi dan prosa. Tao yuanming meninggal pada usia 63 tahun. Tao Yuanming adalah seorang sastrawan China yang terkenal pada masanya. Selain itu, ia juga adalah seorang pemikir. Tidak sedikit hasil karya cemerlang yang diciptakan olehnya, diantaranya: “Pulang”, “Kembali Ke Desa”, “Sumber Bunga Persik”, “Tuan Lima Pohon Cemara”, “Kepulangan Burung”, “Tujuh Syair Nyanyian Si Miskin”. Melalui beberapa
hasil
karyanya,
kita
dapat
memahami
permasalahan
kehidupan dan pemikiran sang pengarang pada saat itu. Permasalahan hidup yang dihadapi oleh Tao Yuanming dapat dianalisis menurut Teori Rudolf Unger. Teori ini digunakan untuk memahami permasalahan dalam suatu karya sastra, di mana sikap seorang pengarang dapat dipelajari melalui kelima jenis permasalahan ini: 1. Masalah nasib. Maksudnya di sini adalah hubungan antara kebebasan dan keterpaksaan, semangat manusia dan alam. 2. Masalah keagamaan, termasuk interpretasi tentang Tuhan, sikap terhadap dosa dan keselamatan.
1
3. Masalah alam, perasaan terhadap alam, juga mitos dan ilmu gaib. 4. Masalah manusia. Permasalahan ini menyangkut konsep manusia, hubungan manusia dengan kematian dan konsep cinta. 5. Masalah masyarakat, keluarga dan negara. Sedangkan pemikiran Tao Yuanming dianalisis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Rene Wellek, dimana sastra sering dilihat sebagai suatu bentuk filsafat, atau sebagai pemikiran yang terbungkus dalam bentuk khusus. Jadi, sastra dianalisa untuk mengungkapkan pemikiran-pemikiran hebat. Diantara sekian banyak pemikiran Tao Yuanming, terdapat 3 pemikiran yang utama yaitu “Menghindari Realita”, “Kepuasan dan Ketenangan dari Menjalani Kehidupan Miskin namun Berlaku Jujur”,
dan “Mengagumi Alam”. Karena itulah, melalui hasil
karyanya, penulis tertarik untuk mengetahui mengetahui permasalahan hidup dan pemikiran si pengarang pada saat penciptaan karya tersebut.
1.
Pemikiran “Menghindari Realita” Dalam karya Tao Yuanming, pemikiran “Menghindari Realita”
adalah pemikiran yang paling menonjol. “Menghindari Realita” berarti bersembunyi dari hal yang tidak disukai Tao Yuanming, terutama keadaan pemerintahan pada masa itu. Kedua hal ini melukiskan kekecewaan Tao Yuanming terhadap kenyataan dan merupakan keputusan akhir yang dibuat olehnya.
2
1.1 Kehidupan Ideal Dalam Karangan ”Sumber Bunga Persik” Karangan ”Sumber Bunga Persik” menceritakan tentang seorang nelayan bernama Wu Ling. Suatu hari saat sedang mencari ikan, ia menemukan sebuah gua kecil. Karena rasa penasarannya, ia masuk dan menemukan desa yang dipenuhi pohon murbei. Hubungan antar penduduk di desa itu sangatlah harmonis. Mengingat kehidupan di luar desa yang kacau, ia pun mengajak istri dan anaknya menetap beberapa hari.
Setelah
beberapa
hari
menetap,
ia
bermaksud
untuk
memberitahukan penemuannya kepada pemerintah. Namun, pada saat ia kembali, ia tidak dapat lagi menemukan gua itu. Teori Psikoanalisis Sastra menjelaskan bahwa tokoh-tokoh dalam sebuah novel dapat diperlakukan seperti manusia yang hidup di dalam lamunan si pengarang. Wu Ling merupakan gambaran dari Tao Yuanming sendiri. Pada saat Wu Ling menemukan dan memutuskan menetap di Desa Sumber Bunga Persik, membuktikan bahwa Tao Yuanming ingin meninggalkan hidupnya sekarang dan memilih berada di kehidupan yang diimpikannya. Pengarang juga menggambarkan keadaan tempat dan keadaan sosial yang diidamkannya. Melalui penjabarannya akan pertanian, pemandangan alam yang indah, kehidupan rakyat yang sederhana di dalam karangan ini, dapat disimpulkan bahwa ia mempunyai keinginan untuk hidup di pedesaan. Sedangkan keputusannya untuk membawa istri
dan
anaknya
menetap
di
Desa
Sumber
Bunga
Persik
menggambarkan keinginannya untuk memutuskan hubungan dengan orang-orang luar. Gambaran-gambaran
yang
digunakan
pengarang
untuk
menjelaskan kehidupan yang didambakannya dalam karangan ini
3
membuktikan bahwa Tao Yuanming memiliki pemikiran “Menghindari Realita”. Karangan ”Sumber Bunga Persik” termasuk dalam permasalahan alam, dilihat dari gambaran akan tempat dan pemandangan yang indah. Karangan ini juga termasuk dalam permasalahan masyarakat, keluarga, dan negara karena adanya pembahasan mengenai keadaan sosial yang bobrok pada masa itu.
1.2 Hasrat Untuk Bebas dalam Puisi ”Kembali Ke Desa” Puisi ”Kembali Ke Desa” ditulis pada saat Tao Yuanming berumur 42 (empat puluh dua) tahun, di mana ia telah meninggalkan kehidupan pemerintahan dan kembali pada kehidupan bertani. Puisi ini termasuk dalam
permasalahan
nasib
dan
juga
mengandung
pemikiran
“Menghindari Realita” dari sudut yang berbeda. Dalam
puisi
ini,
pengarang
menggunakan
burung
yang
terperangkap dalam sangkar yang mendambakan kehidupan di hutan bebas, dan ikan yang hidup di dalam kolam yang mendambakan kehidupan di danau sebagai gambaran dirinya yang hidup terbelenggu di pemerintahan yang kotor. Pengarang mendambakan kehidupan yang bebas sehingga ia memberontak dan meninggalkan pemerintahan. Dari keinginannya untuk meninggalkan kehidupan nyatanya beralih ke kehidupan yang bebas, terkandung pemikiran “Menghindari Realita” sang
pengarang.
Sedangkan
jiwa
pemberontak
menggambarkan
semangat seseorang untuk dapat menikmati kebebasan, karena itu puisi ini termasuk dalam permasalahan nasib. Masalah nasib dan pemikiran “Menghindari Realita” juga dapat ditangkap dari bagian lain di puisi ini di mana dituliskan sebuah rumah tanpa debu dan memiliki ruang kosong. Seekor burung yang telah lama
4
terperangkap merasa sangat bahagia karena pada akhirnya dapat kembali ke alam bebas. Dari sini dapat disimpulkan bahwa semangat sang burung untuk bebas merupakan representasi dari pengarang yang ingin kembali ke alam, hal ini mencerminkan hubungan semangat manusia dengan alam yang merupakan unsur dari permasalahan pertama. Sedangkan rumah tanpa debu menggambarkan keinginan pengarang untuk dapat hidup secara bersih, dalam arti tidak terlibat dalam pemerintahan yang kotor, sedangkan ruang kosong menunjukkan keinginannya untuk dapat menikmati waktu senggang, semua hal ini sangat berbalik dengan kenyataan hidupnya. Di sinilah dapat dilihat pemikiran “Menghindari Realita”.
1.3 Karangan ”Pulang” dan Tekad untuk Bebas Selain kedua karya Tao Yuanming sebelumnya, karangan ”Pulang” juga mengandung gagasan sang pengarang. Dalam karangan ini Tao Yuanming menjelaskan bahwa ia mulai merasa jalan yang dilaluinya adalah suatu kesalahan. Namun, ia pun menyadari bahwa ia masih dapat merubah masa depan, oleh karena itu ia membulatkan tekad dan memutuskan untuk kembali ke kehidupan pedesaan. Ia ingin memulai kehidupan yang baru yang ia rasa benar dan berhenti berhubungan dengan dunia yang tidak sesuai prinsip dirinya. Tekadnya untuk mendapatkan kebebasan diri dan kembali ke kehidupan pedesaan membuktikan karangan ini termasuk dalam permasalahan nasib. Sedangkan, perubahan prinsip yang dianut Tao Yuanming membuat karangan ini termasuk juga dalam permasalahan manusia. Kemudian, disinggungnya akan keadaan dunia yang tidak
5
sepaham dengan dirinya karena dunia luar dianggapnya tidak benar menjelaskan permasalahan sosial dan negara. Pemikiran “Menghindari Realita” dalam karangan ini dapat dilihat dari penyesalan yang dirasakan pengarang yang membuatnya merubah prinsipnya kepada prinsip ”Terpisah Dari Hal Duniawi”, prinsip ini membuktikan bahwa Tao Yuanming tidak ingin berada pada kenyataan yang bertentangan dengannya, sehingga ia memiliki pemikiran untuk bersembunyi di kehidupan pedesaan.
2.
Pemikiran
“Kepuasan
dan
Ketenangan
dari
Menjalani Kehidupan Miskin namun Berlaku Jujur” Melalui hasil karya Tao Yuanming yang memiliki karakteristik yang unik,
dapat
dirasakan
gambaran
kejujuran
dan
kenaifan
sang
pengarang. Tao Yuanming menggunakan gaya bahasa yang unik untuk mengemukakan kenyataan hidupnya sendiri.
2.1 Karangan
”Tuan
Lima
Pohon
Cemara”
dan
Gambaran Sang Tokoh ”Tuan Lima Pohon Cemara” adalah sebuah karangan yang paling mewakili 30 tahun kehidupan Tao Yuanming. Menceritakan tentang seorang tuan yang tinggal di samping lima batang pohon cemara dan tidak memiliki identitas sehingga dinamakan “Tuan Lima Pohon Cemara”. Kehidupannya
sangatlah
miskin
namun
ia
sangat
menikmati
kebebasannya. Melalui Tuan Lima Pohon Cemara, dapat ditangkap empat hal yang penting, yaitu membaca, minum arak, kehidupan miskin namun tenang, dan kesukaan menulis karangan. Tao Yuanming secara diam-diam
6
menggunakan tokoh dalam karangan ini untuk memberitahukan karakter dirinya yang sesungguhnya melalui empat hal di atas. Karangan ini menggambarkan kehidupan sang pengarang pada usia 29 tahun, dimana ia sangat miskin hingga seringkali tidak ada makanan dan minuman untuk dinikmati, sehingga bantuan dari orang sekitarnya merupakan hal yang sangat penting baginya. Hal ini dapat menggambarkan hubungan baik diantara masyarakat, dengan demikian karangan ini termasuk dalam masalah masyarakat. Meskipun kehidupan yang dijalaninya miskin, namun dapat melakukan hal yang disukai, merupakan pencapaian terhadap pemikiran “Kepuasan dan Ketenangan dari Menjalani Kehidupan Miskin namun Berlaku Jujur”.
2.2 Karangan ”Kembali Ke Desa” dan Keindahan Pedesaan ”Kembali Ke Desa” merupakan salah satu puisi pertanian yang menggambarkan kehidupan pedesaan Tao Yuanming yang memiliki gaya bahasa sedikit rumit. Pengarang menuliskan puisi mengenai desa miskin yang jauh dari keramaian, dimana komunikasi begitu jarang, dan jumlah kendaraan masih sangatlah sedikit. Orang-orang di desa itu hanyalah mengurusi masalah pertanian. Sang pengarang telah berusia 42 tahun ketika ia menulis puisi ini, dimana ia telah merasa jenuh terhadap kehidupan pemerintahan yang ia jalani dan memutuskan untuk menjalani kehidupan seperti yang tergambar dalam puisi ini. Pemikiran “Kepuasan dan Ketenangan dari Menjalani Kehidupan Miskin namun Berlaku Jujur” disini lebih dititikberatkan pada kehidupan
7
pedesaan, dimana pengarang merasa amat puas dengan berada di lingkungan masyarakat dan pekerjaan yang sederhana. Kehidupan pedesaan memberikan rasa bahagia baginya karena di dalamnya terdapat pemikiran mendasar yakni kehidupan yang tidak mengejar materi. ”Kembali Ke Desa” termasuk dalam masalah pertama karena menjelaskan semangat sang pengarang untuk hidup berdekatan dengan alam, juga termasuk dalam masalah kelima karena menggambarkan hubungan masyarakat yang sederhana, kehidupan pedesaan dengan taraf hidup rendah membuat kehidupan masyarakatnya tidak kompleks.
2.3 Pujian Dalam Karangan “Tujuh Syair Nyanyian Si Miskin” “Tujuh Syair Nyanyian Si Miskin” merupakan karya cemerlang pada masa tua Tao Yuanming. Diantara tujuh bait terdapat dua bait utama yang mewakili pemikiran Tao Yuanming, yaitu bait pertama dan bait ketujuh. Bait pertama menceritakan tahun-tahun dimana sang pengarang harus melewati musim dingin seorang diri, diliputi kemiskinan dan kekurangan. Tidak ada hasil untuk dipanen dan tidak ada anggur untuk diminum. Dalam bait ini juga tergambarkan pertentangannya untuk tetap berlaku benar meski harus berada dalam kemiskinan. Bait ketujuh menyinggung dua tokoh bernama Huangzi Lian dan Hui Sun yang memiliki kesamaan perjalanan hidup dengan Tao Yuanming. Mereka adalah pejabat bersih, yang lebih memilih berada dalam kemiskinan daripada harus melakukan perbuatan kotor. Selain itu, disinggung juga istri yang selalu mendukungnya. Seseorang yang meskipun hidupnya penuh kemiskinan namun memiliki keluarga yang
8
yang utuh dan bahagia, telah mencapai unsur “Kepuasan dan Ketenangan dari Menjalani Kehidupan Miskin namun Berlaku Jujur” yang sesungguhnya. Pemikiran “Kepuasan dan Ketenangan dari Menjalani Kehidupan
Miskin
namun
Berlaku
Jujur”
dalam
bait
ketujuh
digambarkan pada kekaguman Tao Yuanming akan Huangzi Lian dan Hui Sun atas sikap mereka yang luhur. “Tujuh Syair Nyanyian Si Miskin” mengandung masalah pertama yaitu hubungan antara kebebasan dan keterpaksaan, semangat manusia dan alam dimana dijelaskan tekanan yang dihadapi sang pengarang dalam hidupnya yang miskin sebagai bentuk keterpaksaan. Namun, terdapat juga unsur semangat manusia dimana ia masih memiliki harapan untuk hidup meskipun telah menghadapi tekanan.
3.
Pemikiran “Mengagumi Alam” Dalam catatan sejarah Cina kuno, banyak sastrawan mencapai
ketenangan batin melalui kehidupan menyepi. Salah satunya adalah Tao Yuanming. Setelah meninggalkan pemerintahan dan kembali ke kehidupan pedesaan, ia menggunakan alam dan pedesaan sebagai tema dalam sebagian besar karyanya.
3.1 Puisi
”Kepulangan
Burung”
dan
Kecintaan
terhadap Alam Puisi ”Kepulangan Burung” menceritakan tentang seekor burung yang ingin kembali ke rumah. Terbang menjauhi sarang, sebaliknya terbang mendekati bukit kecil untuk beristirahat. Demi memenuhi keinginan hati untuk bertemu dan berkicau dengan burung lainnya, serta demi merasakan naungan awan teduh, burung ini terus mengepakkan sayapnya walaupun harus melawan angin.
9
Memandangi hutan yang dilewatinya, membuat pikiran burung ini kalut, ia merasa memiliki keterikatan dengan hutan tersebut. Pada akhirnya karena telah lelah berkeliaran di dalam hutan, burung ini mengasingkan diri di sarang lamanya, , ia dapat merasakan suasana elegan yang dibawa angin pagi dan suara merdu dari burung-burung yang saling bersahutan dari waktu ke waktu. Kata-kata yang digunakan di dalam puisi ini mengandung keindahan dan berkaitan dengan alam, seperti burung, perbukitan, angin, hutan, dan pohon. Seperti kita ketahui burung adalah seekor binatang yang penuh kebebasan dan kata-kata seperti perbukitan, angin, hutan, dan pohon adalah unsur alam. Dari sini dapat dilihat kekaguman Tao Yuanming terhadap alam. Puisi ”Kepulangan Burung” termasuk masalah nasib dan alam. Sang pengarang menggunakan burung sebagai representasi dirinya. Semangat
burung
ini
mewakili
semangat
manusia.
Ia
juga
mencerminkan kepribadian sang pengarang yang sangat menginginkan kebebasan. Sedangkan, masalah alam dapat dilihat dari dua hal, yakni keinginan sepenuh hati si burung untuk kembali ke habitat lamanya di alam dan juga dapat dilihat dari unsur-unsur alam yang banyak dipakai di dalam puisi ini. Gaya bahasa yang digunakan di dalam puisi ini mengandung unsur keindahan alam yang dapat membuat pembacanya merasakan kedamaian. Dari kata-kata yang dipakai di dalam puisi ini, dapat dilihat pemikiran “Mengagumi Alam” yang dimiliki oleh Tao Yuanming.
10
3.2 Puisi ”Pulang” dan Sikap ”Mengagumi Alam” Tao Yuanming adalah seorang pengagum alam. Hal ini dapat dilihat
dari
karya-karya
yang
diciptakan
olehnya.
Di
dalam
karangan ”Pulang” terdapat dua buah kalimat yang mengandung unsur alam. Kalimat pertama berbunyi ”Saya dapat mengikuti aliran yang berkelok-kelok dan tenang untuk sampai ke sebuah lembah yang bersih dan terbuka”, sedangkan kalimat kedua berbunyi ”Saya juga dapat mengikuti jalanan panjang lebar yang kasar untuk mencapai puncak bukit”. Dua kalimat dalam karangan diatas juga merefleksikan kehidupan nyata sang pengarang. Beberapa kata yang berhubungan dengan alam melukiskan perasaan dan sikap mengagumi alam yang mendalam pada saat menulis puisi. Alam memiliki arti ketenangan dan kedamaian, maka dapat dikatakan perasaan yang tertuang di dalam karangan ini adalah perasaan tenang. Selain itu juga terdapat perasaan gembira karena pengarang dapat melakukan hal yang disukainya. Kedua kalimat ini termasuk dalam masalah alam, hal ini juga menunjukkan pemikiran mengagumi alam yang terkandung dalam pikiran
Tao
Yuanming
saat
menciptakan
karangan
”Pulang”.
Berdasarkan teori Rudolf Unger, karya “Kepulangan Burung” dan “Pulang” memiliki kesamaan yaitu mengandung masalah kebebasan dimana sang pengarang mengekspresikan harapannya untuk dapat bebas. Selain itu tercermin pula kehidupan yang tenang dan nyaman yang sangat diinginkan sang pengarang.
4.
Simpulan Melalui
beberapa
karya
Tao
Yuanming,
kami
menganalisa
permasalahan dan pemikiran yang terkandung dalam karya-karyanya.
11
Masalah nasib, masalah alam, masalah keluarga, masyarakat, dan negara,
serta
pemikiran
“Menghindari
Realita”,
“Kepuasan
dan
Ketenangan dari Menjalani Kehidupan Miskin namun Berlaku Jujur”, “Mengagumi Alam” adalah permasalahan dan pemikiran yang tidak dapat dipisahkan dengan pengarang pada saat ia membuat karyakaryanya. Pemikiran “Menghindari Realita” bukanlah sebuah pemikiran yang asing, dalam diri setiap orang mungkin saja muncul pemikiran seperti ini terutama pada saat menghadapi tekanan. Ada kalanya pemikiran seperti ini bukanlah sesuatu yang bersifat negatif, mungkin pemikiran “Menghindari Realita” dapat menjadi jalan keluar bagi seseorang untuk meneruskan hidupnya . Pemikiran “Kepuasan dan Ketenangan dari Menjalani Kehidupan Miskin namun Berlaku Jujur” adalah sebuah pemikiran dan sikap yang luhur. Dalam menjalani kehidupan, hanya segelintir orang yang mampu bertahan di jalur yang benar meskipun harus bersusah payah. Akan tetapi, Tao Yuanming membuktikan kepada kita sikap dan pemikiran “Kepuasan dan Ketenangan dari Menjalani Kehidupan Miskin namun Berlaku Jujur” yang sesungguhnya, bagaimana ia berani melepaskan segala yang ia miliki dan hidup benar dalam kemiskinan. Pemikiran “Mengagumi Alam” menjelaskan kepada kita bahwa alam merupakan inti dari keindahan dan harmonisasi. Pemikiran ini juga merupakan seni pengarang dalam menikmati alam. Tetapi yang terutama ialah pemikiran ini menjelaskan kepada kita bahwa manusia merupakan bagian dari alam. Karena itu, pada saat seseorang mulai merasa lelah akan suatu hal, ia akan kembali kepada alam untuk mencari kedamaian.
12
Tao Yuanming adalah seorang yang teguh dan memiliki bakat cemerlang.
Banyak
hal
tak
menyenangkan,
kekecewaan,
dan
pergumulan yang dialami selama masa hidupnya, namun ia dapat menjadikan
berbagai
tekanan
menciptakan
karya-karyanya.
mempelajari
sikap
Tao
tersebut Melalui
Yuanming
sebagai
inspirasi
karya-karyanya, dalam
kita
menghadapi
dalam dapat
berbagai
pergumulan hidup dan bagaimana ia menyikapi segala konsekuensi dari keputusannya. Karya sastra bukan hanya sebuah karangan belaka, tetapi juga merupakan catatan sejarah. Banyak hal tersirat di dalamnya, mungkin karya tersebut dijadikan sebagai alat untuk merefleksikan keadaan masyarakat pada masanya atau merupakan hasil dari respon pengarang terhadap keadaan sekitarnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa karya-karya Tao Yuanming adalah perwakilan sejarah pada masanya.
13
DAFTAR RIWAYAT HIDUP IDENTITAS DIRI Nama
: Valencia
Tempat/tanggal lahir : Jakarta/20 Juli 2011 Alamat
: Muara-karang Blok X 3 Utara no.1 Jakarta-Utara
E-mail
:
[email protected]
PENDIDIKAN FORMAL 1. 2007 - 2011 Mahasiswa tingkat akhir Binus University Sastra China 2.2004 - 2007 SMU Methodist, Jakarta, Indonesia 3.2001 - 2004 SMP IPEKA Pluit, Jakarta, Indonesia 4.1995 - 2001 SD Harapan Abadi, Jakarta, Indonesia
PENDIDIKAN INFORMAL/PELATIHAN/KURSUS 1. 2001 – 2010
Les Privat Bahasa Mandarin
2. 2001 – 2009
Les Privat Bahasa Inggris
PENGALAMAN KERJA 2011 - Sekarang
Pengajar Bahasa Mandarin di Preschool Q-Dees PIK
2007 – Sekarang
Pengajar Privat Bahasa Inggris dan Mandarin
2007 – 2008
Pengajar Bimbel dan Kursus di Bright Learning Center
PENGALAMAN ORGANISASI 1.
2005 - 2006
Aktif dalam kegiatan OSIS SMU Methodist
14
DAFTAR RIWAYAT HIDUP IDENTITAS DIRI Nama
: Lidya
Tempat/tanggal lahir: Jakarta/15 Mei 1989 Alamat
: Taman Ratu Blok D4 No. 34 Jakarta-Barat
E-mail
:
[email protected]
PENDIDIKAN FORMAL 1.2007 - 2011
Mahasiswa tingkat akhir Binus University Sastra China
2.2004 - 2007
SMA Pelita 2, Jakarta, Indonesia
3.2001 - 2004
SMP Pelita 2, Jakarta, Indonesia
4.1995 - 2001
SD Pelita 2, Jakarta, Indonesia
PENDIDIKAN INFORMAL/PELATIHAN/KURSUS 1.1997 - 2004
Kursus Inggris di Eloquence Greenville
2. 2007 - 2009
Kursus Privat Mandarin
PENGALAMAN KERJA 1.2008 – Sekarang
Newswatch
2. 2008 – Sekarang
Pengajar kursus privat Inggris dan Mandarin
3. 2009
SPG Melandas
4. 2007 – 2008
SPG Beta Antler Tonic Drink
PENGALAMAN ORGANISASI
1. 2000 - 2002
Aktif Dalam Kegiatan OSIS SMP Pelita 2
2. 2004 - 2006
Aktif Dalam Kegiatan OSIS SMA Pelita 2