1
AMPLIFIER GAIN CONTROL Audio Plus Centre
Fungsi g Gain Control p pada Amplifier p 2
‘Gain Gain control control’ pada amplifier (disingkat: ‘gain gain amplifier’) berfungsi untuk menyelaraskan kinerja amplifier p terhadap p head unit karena keluaran maximum tiap merk dan tiap tipe head unit bervariasi.
Gain Amplifier vs Jenis Signal vs T Tenaga A Amplifier lifi
3
Gain amplifier kecil. Signal sinus kecil. Tenaga amplifier kecil.
Gain diperbesar tapi masih di bawah batas clipping. Signal sinus membesar. Tenaga amplifier membesar.
Gain diperbesar melampaui batas clipping. Signal clipping. Tenaga amplifier lebih besar lagi.
Gain Amplifier p = Sensitivityy 4
Gain amplifier bekerja sebagai pengatur sensitivitas amplifier. Semakin
besar g gain amplifier p maka semakin kecil signal masukan yang diperlukan agar amplifier memproduksi sejumlah tenaga yang diinginkan. Semakin kecil gain amplifier maka semakin besar signal masukan yang diperlukan agar amplifier memproduksi sejumlah tenaga yang diinginkan. diinginkan
Penandaan Terbalik 5
Penandaan ‘voltage’ voltage pada gain amplifier ‘terbalik’. terbalik . Semakin besar gain amplifier maka semakin kecil penandaan voltage. Semakin
besar gain = semakin besar sensitivitas amplifier = semakin kecil voltage masukan yang diperlukan untuk men-drive amplifier hingga maximal = semakin kecil penandaan voltage pada gain amplifier. lifi
Contoh 6
Gain amplifier p kecil ((misalnya: y p pada p posisi 4 Volt)) artinya y dibutuhkan signal masukan sebesar 4 Volt untuk men-drive amplifier sampai batas maximal sebelum clipping. G i amplifier Gain lifi besar b (misalnya: ( i l pada d posisi ii1V Volt) lt) artinya hanya dibutuhkan signal masukan sebesar 1 Volt untuk men-drive amplifier sampai batas maximal sebelum clipping. Mana yang lebih sensitif? Tentunya pada posisi 1 Volt. Dengan kata lain: hanya dibutuhkan signal masukan 1 Volt (bukan 4 Volt) untuk men-drive amplifier sampai batas maximal sebelum clipping.
Simulasi 1 7
Voltage keluaran maximum head unit Alpine CDE CDE9870E = 0,8 Volt. Gain amplifier Genesis Dual Mono = 4 Volt. Voltage keluaran amplifier = 4,2 Volt. Dengan asumsi impedance speaker 4 ohm ohm, maka tenaga keluaran amplifier: P = V2 / R = 17,64 17 64 / 4 = 4,4 4 4 Watt
Signal keluaran amplifier : signal sinus (signal murni).
Simulasi 2 8
Voltage keluaran maximum head unit Alpine CDA CDA9887E = 4,1 Volt. Gain amplifier Genesis Dual Mono = 4 Volt. Voltage keluaran amplifier = 21,3 Volt. Dengan asumsi impedance speaker 4 ohm ohm, maka tenaga keluaran amplifier: P = V2 / R = 453 453,69 69 / 4 = 113 113,4 4 Watt. Watt
Signal keluaran amplifier: signal sinus (signal murni).
Simulasi 3 9
Voltage keluaran maximum head unit Eclipse CD 7100 = 8,7 Volt. Gain amplifier Genesis Dual Mono = 4 Volt. Voltage keluaran amplifier = 29,4 Volt. Dengan asumsi impedance speaker 4 ohm ohm, maka tenaga keluaran amplifier: P = V2 / R = 864 864,36 36 / 4 = 216 216,1 1 Watt. Watt
Signal keluaran amplifier: signal clipping.
Analisa 10
Voltage Keluaran Max Head Unit
Gain Amplifier
Voltage Keluaran Amplifier
Tenaga Keluaran Amplifier
Signal Keluaran Amplifier
0,8 Volt
4 Volt
4,2 Volt
4,4 Watt
Signal sinus
4,1 Volt
4 Volt
21,3 Volt
113,4 Watt
Signal sinus
8,7 Volt
4 Volt
29,4 Volt
216,1 Watt
Signal clipping
Head unit dengan keluaran maximum 0,8 Volt terlalu kecil untuk men-drive amplifier pada posisi gain 4 Volt. Hasilnya: signal sinus (tanpa clipping) dengan tenaga keluaran kecil. Head unit dengan keluaran maximum 4,1 Volt pas untuk men-drive amplifier pada posisi gain 4 Volt. Hasilnya: signal sinus tepat di batas clipping dengan tenaga keluaran besar. Head unit dengan keluaran maximum 8,7 Volt terlalu besar untuk men-drive amplifier pada posisi gain 4 Volt. Hasilnya: signal clipping dengan tenaga keluaran sangat besar.
Solusi 11
Pada simulasi 1,, g gain amplifier p harus diperbesar p (dengan kata lain: sensitivitas diperbesar) agar head unit dapat men-drive amplifier untuk menghasilkan signal sinus tanpa clipping dengan tenaga yang relatif lebih besar. Simulasi 2 adalah kondisi ideal yyang g harus dicapai. p Pada simulasi 3, gain amplifier harus diperkecil (dengan kata lain: sensitivitas diperkecil) agar signal k l keluaran amplifier lifi b berada d ttepatt di b batas t clipping li i namun dengan konsekuensi berkurangnya tenaga keluaran amplifier.
Gain amplifier p vs Kekencangan g Suara 12
Kekencangan g suara dipengaruhi p g oleh jjauhnya y pergerakan p g speaker dan luas area speaker yang bergerak. Gain amplifier yang diperbesar hingga melampaui batas clipping li i memang menghasilkan h ilk tenaga keluaran k l amplifier lifi yang lebih besar tetapi jauhnya pergerakan speaker tetap sama (lihat materi sebelumnya: “Clipping”). Oleh karena itu:
Gain amplifier p yang y g diperbesar p hingga gg melampaui batas clipping tidak menambah kekencangan g suara !!
Kesimpulan p 13
Gain amplifier p harus distel mengikuti g voltage g keluaran maximum head unit. Gain amplifier harus distel sedemikian rupa sehingga tenaga keluaran amplifier optimum dengan tetap menjaga agar signal keluaran amplifier tidak clipping. clipping Gain amplifier yang dibuka terlalu besar sehingga signal keluaran amplifier clipping: tidak akan menambah kekencangan suara. Malahan, suara distorsi (atau dalam bahasa sehari-hari: sember).