PENGETAHUAN TENTANG KB MENURUT AGAMA ISLAM TERHADAP PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DI BPS ANIK SUSANTI Amd Keb DUSUN JATIREJO DESA TOPENG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN Amirul Amalia Program Studi D3 Kebidanan STIKes Muhammadiyah Lamongan E-mail :
[email protected] ABSTRAK Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan yang dialami wanita. Banyaknya wanita yang tidak menggunakan alat kontrasepsi menyebabkan semakin tinggi angka kehamilan. salah satu factor penyebab wanita tidak menggunakan alat kontrasepsi adalah tingkat pengetahuan. Tingkat pengetahuan tentang pemakaian kontrasepsi menurut agama islam adalah tentang ragam metode kontrasepsi dan hukumnya, keamanan dan cara pemakaian metode-metode tersebut, kontrasepsi yang mereka pilih termasuk pengetahuan tentang kemungkinan efek samping dan komplikasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari apakah ada Hubungan Pengetahuan Tentang KB Menurut Agama Islam Dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi Di BPS Anik Susanti Amd Keb Dusun Jatirejo Desa Topeng Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. Penelitian ini mengunkan desain Analitik dengan pendekatan cross sectional. Dengan mengambil sampel secara simple random sehingga didapatkan sampel sebanyak 30 orang. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu pengetahuan tentang KB menurut agama islam sebagai variabel Independent dan pemakain alat kontrasepsi sebagai variabel dependent. Data dikumpulkan mengunakan qiusioner. Setelah data terkumpul, kemudian diediting, coding, scoring ,tabulasi dan selanjutnya dilakukan Analisa data dengan Uji chi Squre dengan nilai α = 0,05. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebesar 13 dari 30 PUS atau 43,3% tidak menggunakan alat kontrasepsi, dan sebesar 17 dari 30 PUS atau 56,7% mempunyai pengetahuan yang cukup. Berdasarkan uji Chi square dengan nilai α= 0,05 didaptkan ρ = 0,008. Dimana ρ < 0,05 maka H1 diterima yang artinya ada hubungan yang signifikan pengetahuan tentang KB menurut agama islam terhadap pemakaian KB dan pengetahuan ibu tentang hukum agama islam dengan pemakaian alat kontrasepsi. Kata Kunci : Pengetahuan KB menurut Agama Islam, pemakaian KB.
hak-hak reproduksi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas keluarga. Visi tersebut dijabarkan dalam enam misi kesejahteraan, yaitu: 1) memberdayakan masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas, 2) menggalang kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan ,kemandirian, dan ketahanan keluarga, 3) meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, 4) meningkatkan promosi, perlindungan dan upaya mewujudkan hak-hak reproduksi, 5) meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilaan jender melalui program Keluarga Berencan, dan 6) mempersiapkan sumber daya manusia yang
PENDAHULUAN Keluarga berencana atau KB merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui peningkatan dan peluasan pelayanan KB merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan yang dialami wanita. Gerakan keluarga berncana dapat berjalan sesuai dengan tujuan dapat dicapai melalui metode kontrsepsi dengan tepat dan benar (Saifuddin AB,2007). Misi program Keluarga Berencana atau KB dalam paradigma baru sangat menekankan pentingnya upaya menghormati
SURYA
32
Vol.08, No. 01, April 2016
Pengetahuan tentang KB Menurut Agama Islam terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi di BPS Anik Susanti Amd.Keb Dusun Jatirejo Desa Topeng Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan Akseptor KB suntik berjumlah 5.900 atau berkualitas sejak pembuahan dalam kandungan 50,97% KB pilberjumlah 4.425 atau sampai dengan lanjut manusia. Kontribusi 37,58%, KB IUD berjumlah 850 atau program KB Nasional tersebut pada 5,34%, KB implant berjumlah 368 atau pelaksanaanya merupakan salah satu kunci 3,25%, MOW berjumlah 261 atau 2,32%, dalam Rencana Strategik Nasional Making KB MOP berjumlah 102 atau 0,11%, dan Pregnancy Safer atau MPS di Indonesia 2001kondom berjumlah 51 atau 0,43%. 2010 bahwa kehamilan merupakan kehamilan Sedangkan hasil survei awal yang yang diinginkan (BKKBN,2011). dilakukan oleh peneliti tangal 30 Desember Layanan Keluarga Berencana 2015 di Desa Topeng Kecamatan Tikung seharusnya sebagai layanan kesehatan Kabupaten Lamongan dari 10 ibu, 7 ibu reproduksi bagi wanita dalam konteks yang atau 70% diantaranya tidak memakai alat lebih luas. Seluruh tujuan setiap program yang kontrasepsi dan 3 atau 30% ibu sudah menangani masalah kesehatan reproduksi memakai alat kontrasepsi. Dari data di atas wanita harus dapat memberikan kontribusi bagi masalah peneliti andalah masih banyaknya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan ibu yang tidak memakai alat kontrasepsi. wanita. Penyediaan ragam metode kontrasepsi Faktor-faktor yang mempengaruhi yang sesuai bagai wanita merupakan bagian masih banyaknya PUS yang tidak memakai integral dari program perawatan kesehatan kontrasepsi adalah Pendidikan, Pekerjaan, reproduksi yang menyeluruh (Pendit Usia, Minat, Kebudayaan lingkungan, Brahm,2007). Informasi dan Agama. Pendidikan: berarti Paradigma baru program Keluarga bimbingan yang diberikan seseorang pada Berencan Nasional telah diubah visinya dari orang lain terhadap suatu hal agar mereka mewujudkan NKKBS atau Norma Keluarga dapat memahami. Makin tinggi pendidikan Kecil Bahagia Sejahtera menjadi usaha untuk seseorang semakin mudah pula mereka mewujudkan “Keluarga Berkualitas”. Keluarga menerima informasi dan pada akhirnya Berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, makin banyak pula pengetahuan yang sehat,maju,mandiri, taqwa kepada Tuhan Yang dimilikinya, Pekerjaan: dapat menjadikan Maha Esa.Dalam paradigm baru program seseorang memperoleh pengalaman dan keluarga berencana ini sangat menekankan pengetahuan baik secara langsung maupun kualitas keluarga (Saifuddin AB,2007). secara tidak langsung, Usia: Dengan Menurut data pencapaian akseptor KB bertambahnya umur seseorang akan terjadi aktif di Jawa Timur tahun 2011 sebanyak 5,8% perubahan pada aspek fisik dan psikologis. orang dengan rincian IUD 8,5 % orang, MOW Minat menjadikan seseorang untuk 2,6% orang, MOP 2,4 % orang, Kondom 7,1% mencoba dan menekuni suatu hal dan pada Implant 4,8% orang,Suntik 2,8% orang, KB Pil akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih 19,8% orang. Berdasarkan data yang di peroleh mendalam. Kebudayaan lingkungan sekitar, dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana kebudayaan dimana kita hidup dan Nasional Kabupaten Lamongan jumlah PUS di dibesarkan mempunyai pengaruh besar Lamongan tahun 2012 sejumlah 327.160 PUS. terhadap pembentukan sikap kita. Informasi Pengguna KB baru di kabupaten Lamongan kemudahan untuk memperoleh suatu yaitu 10.7% dan 89.3% merupakan peserta KB informasi dapat membantu mempercepat aktif dengan proporsi jenis kontrasepsi yang seseorng untuk memperoleh pengetahuan digunakan yaitu Metode Kontrasepsi Jangka baru. Agama di berbagai daerah Panjang (MKJP) meliputi IUD 8,3%, MOP kepercayaan religius dapat mempengaruhi 0,1%, MOW 0,7%, implant 12,2% dan Non klien dalam memilih metode. Sebagai MKJP meliputi suntik 51,2%, pil 25,1%, dan pemimpin Islam pengklaim bahwa kondom 2,4% . sterilisasi dilarang sedangkan sebagian Data peserta KB di Puskesmas lainya mengizinkan. didapatkan data padat Tahun 2014 jumlah PUS Salah satu upaya adalah perlu di Lamongan 152.100 PUS. Jumlah PUS yang adanya konseling dan penyuluhan dalam menjadi peserta KB aktif adalah 12.047 dan memberikan informasi tentang hukum KB sisanya bukan merupakan peserta KB. Menurut menurut pandangan Islam pada PUS untuk laporan pencapaian KB Dinas Kesehatan mengetahui syariat syariat yang terkandung Kabupaten Lamongan tahun 2014 jumlah SURYA
33
Vol.08, No. 01, April 2016
Pengetahuan tentang KB Menurut Agama Islam terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi di BPS Anik Susanti Amd.Keb Dusun Jatirejo Desa Topeng Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan informasi tentang hukum agama islam dalam agama Islam. Peran petugas kesehatan mengunakan KB. mempunyai pengaruh yang besar pula dalam 2) Karakterstik PUS berdasarkan umur menumbuhkan dan memantapkan cakupan KB Tabel 1 Karakterstik PUS atau Istri yang akan dipakai. (BKKBN. 2011) berdasarkan umur Berdasarkan data yang diperoleh, di Desa Tikung Kecamatan Tikung Kabupaten No Umur F % Lamongan dan dari latar belakang diatas maka 1 20-35 tahun 28 93,3 peneliti tertarik untuk melakukan penelitian 2 >35 tahun 2 6,7 “Pengetahuan Tentang KB Menurut Agama Jumlah 30 100,0 Islam terhadap Pemakian Alat Kontrasepsi“ Berdasarkan tabel 1. dapat pada PUS di Dusun Jatirejo Desa Topeng dijelaskan bahwa mayoritas atau 93,3% Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. berusia 20-35 tahun dan minoritas atau 6,7% berusia lebih dari 35 tahun. METODE PENELITIAN 3) Karakteristik PUS berdasarkan Desain penelitian adalah suatu strategi pendidikan untuk mencapai tujuan penelitian yang telah Tabel 2 Karakteristik PUS atau Istri ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau berdasarkan pendidikan panutan penelitianpada seluruh proses No Pendidikan F % penelitian (Nursalam, 2008). Desain peneliti 1 SD 1 3,3 ini adala analitik korelasi dengan menggunkan 2 SMP 5 16,7 pendekatan cross sectional. 3 SMA 20 66,7 Korelasi adalah suatu metode peneliti 4 Perguruan Tinggi 4 13,3 yang mengkaji hubungan antara variable. Jumlah 30 100,0 Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu Berdasarkan tabel 2 dapat hubungan, memperkirakan, mengujui dijelaskan bahwa tingkat pendidikan dari berdasarkan teori yang ada (Nursalam 2008). 30 responden (istri), lebih dari sebagian Cross sectional adalah jenis peneliti atau 66,0% adalah lulusan SMA dan yang menekankan pada waktu pengukuran atau minoritas atau 3,3% lulusan SD. observasi data variable independent dan dependen hanya satu kali pada satu saat 4) Karakteristik PUS berdasarkan (Nursalam 2008). Pekerjaan Tabel 3 Karakteristik PUS atau Istri HASIL PENELITIAN berdasarkan Pekerjaan No Bekerja F % 1. Data Umum 1 Bekerja 7 23 1) Gamabaran Umum Wilayah Penelitian 2 Tidak bekerja 23 76 Penelitian dilakukan di BPS Anik Jumlah 30 100 Susanti Amd. Keb Dusun Topeng Desa Jatirejo Berdasarkan tabel 3 dapat kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. BPS dijelaskan bahwa dari 30 ibu PUS sebagian Anik Susanti Amd. Kebberbatasan langsung besar atau 76,0% tidak bekerja dan dengan desa-desa lain yaitu utara berbatasan sebagian kecil atau 23,0% bekerja. dengan Desa Kabalan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sumuragung, sebelah 5) Karakteristik PUS berdasarkan lama barat berbatasan dengan Desa Canga’an menikah sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Tabel 4 Karakteristik PUS atau Istri Desa Pesen di BPS Anik Susanti Amd.Keb ini berdasarkan lama menikah melayani pemeriksaan antenatal care, No Usia Pernikahan F % persalinan pada ibu bersalin, KB, pemeriksaan 1 1-2 tahun 1 3,3 pada bayi, balita maupun orang sakit. 2 3-5 tahun 13 43,3 Karakteristik responden 3 6-10 tahun 12 40 Pada karakteristik responden ini aka 4 >10 tahun 4 13,4 dibahas berdasarkan umur, pendidikan, Jumlah 30 100 pekerjaan dan dari mana PUS memperoleh SURYA
34
Vol.08, No. 01, April 2016
Pengetahuan tentang KB Menurut Agama Islam terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi di BPS Anik Susanti Amd.Keb Dusun Jatirejo Desa Topeng Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan Berdasarkan tabel 7 dapat bahwa dari 30 ibu PUS lama menikah kurang dijelaskan bahwa dari 8 atau 26,7% PUS dari sebagian atau 43,3% adalah berusia 3 -5 dengan pengetaahuan baik sebagian besar tahun dan minoritas atau 3,3% berusia 1-2 memakai kontrasepsi dan dari 5 atau 16,7% tahun. PUS dengan pengetahuan kurang, mayoritas tidak memakai kontrasepsi. Berdasrkan hasil uji Koefisien 2. Data Khusus 1) Pengetahuan KB menurut Agama Islam Kontigensi di dapatkan α = 0,494 dan ρ = Tabel 5 Distribusi pengetahuan KB menurut 0,008. Dimana ρ < 0,05 maka H1 diterima, agama Islam yang artinya terdapat hubungan pengetahuan tentang KB menurut agama No Umur F % Islam dengan pemakian KB di BPS Anik 1 Baik 8 26,7 Susanti Amd Keb Dusun Jatirejo Desa 2 Cukup 17 56,7 Topeng Keacamatan Tikung Kabupaten 3 Kurang 5 16,6 lamongan. Jumlah 30 100 Dengan demikian dapat diambil Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat bahwa dari 30 responden lebih dari sebagian pengetahuan pasangan usia subur tentang atau 56,7% pengetahuannya cukup dan hanya KB menurut agama Islam maka semakin sebagian kecil atau 16,7% berpengetahuan tinggi pula tingkat keputusan pasangan usia kurang tentang KB menurut agama Islam. subur untutk memakai KB. 2) Keputusan PUS untuk memakai KB PEMBAHASAN Tabel 6 Keputusan PUS untuk memakai KB No Umur F % Berdasrkan hasil penelitian bahwa 1 Memakai 17 56,7 lebih dari sebagian PUS yang 2 Tidak memakai 13 43,3 berpengetahuan cukup dan memakai KB. Jumlah 30 100 Dari hasil analisis data H diterima, yang 1 Berdasarkan tabel 6 dapat dijelaskan artinya Terdapat hubungan pengetahuan bahwa dari 30 responden lebih dari sebagian tentang KB menurut agama Islam dengan 56,7% memutuskan untuk memakai KB dan pemakian KB di BPS Anik Susanti Amd kurang dari sebagian atau 43,3% memutuskan Keb Dusun Jatirejo Desa Topeng untuk tidak memakai KB. Keacamatan Tikung Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut : 3) Hasil analisa data hubungan pengetahuan 1. Pengetahuan PUS tentang KB PUS tentang KB menurut Agama Islam menurut Agama Islam Tabel 7 Tabulasi silang Hasil analisa data Hasil penelitian menunjukan hubungan pengetahuan PUS tentang sebagaimana tercantum pada tabel 5 KB menurut Agama Islam di BPS menunjukan bahwa hanya sebagian kecil Anik Susanti Amd Keb Dusun Jatirejo atau 16,7% PUS di BPS Anik Susanti Amd Desa Topeng Keacamatan Tikung Keb Dusun Jatirejo Desa Topeng Kabupaten lamongan tahun 2016. Keacamatan Tikung Kabupaten Lamongan Keputusan ikut KB tahun 2016 berpengetahuan kurang. Pengetahuan Jumlah Tidak Memakai Menurut fungsi pengetahuan Memakai merupakan dorongan dasar untuk ingin 7 1 8 Baik tahu, untuk mecari penalaran dan untuk (87,5%) (12,5%) (100%) mengorganisasikan pengalamannya. 10 7 17 Cukup Adanya unsur-unsur pegalaman yang (58,8%) (41,2%) (100%) semula tidak konsisten dengan apa yang 0 5 5 tidak diketahui oleh individu akan disusun, Kurang (0.0%) (100,0%) (100%) ditata kembali atau diubah sedemikian rupa 17 13 30 sehingga tercapai suatu konsistensi Jumlah (56,7%) (43,3%) (100%) (Notoatmodjo, 2007).
SURYA
35
Vol.08, No. 01, April 2016
Pengetahuan tentang KB Menurut Agama Islam terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi di BPS Anik Susanti Amd.Keb Dusun Jatirejo Desa Topeng Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan itu dapat bersifat sementara maupun Pengetahuan merupakan hasil ‘tahu’ permanen. Sampai saat ini cara kontrasepsi dan ini terjadi setelah orang melakukan ideal belum ada. Kontrasepsi ideal harus pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. memenuhi syarat sebagai berikut: 1) dapat Pengindraan terjadi melalui pancaindra dipercaya; 2) tidak menimbulkan efek yang manusia, yakni: indra penglihatan, menganggu kesehatan; 3) daya kerjanya pendengaran, penciuman, rasa dan raba. dapat diatur menurut kebutuhan; 4) tidak Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh menumpulkan ganguan sewaktu Coitus; 5) melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007). tidak menimbulkan motivasi terus menerus; Pengetahuan diperlukan sebagai 6) mudah mengunkanya; 7) murah dorongan sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat digunakan oleh semua sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan masyarakat; 8) dapat diterima oleh merupakan stimulasi terhadap tindakan pengunanya (Saifudin, AB,2007) seseorang.Pengetahuan atau knowledge Macam- macam kontrasepsi terdiri merupakan hasil dari mencari tahu, dari yang dari : 1) Pantang berkala atau Sistem tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak dapat kalender; 2) Coitus interuptus (sengama menjadi dapat. Proses mencari tahu ini terputus); 3) Metode barier ; 4) metode pil mencakup berbagai metode dan konsep-konsep Kb; 5) AKDR; 6) Tubektomi dan 7) baik melalui proses pendidikan maupun melalui Vasektomi. (Hanafi, Hartanto, 2004) pengalaman (Notoatmodjo, 2007). Dari data diatas menunjukan Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari bahwa kurang dari sebagian mumutusakan sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan untuk tidak ber KB dikarenakan oleh seseorang untuk dapat memecahkan masalah beberapa faktor, misalnya : pengetahuan yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut yang kurang akan berakibat pada diperoleh baik dari pengalaman langsung pengetahuan dan kecerdasan seseorang. maupun melalui pengalaman orang lain. Pengetahuan yang terbatas merupakan Pengalaman merupakan hasil dari tahu yang salah satu penghambat untuk menerima diperoleh setelah seseorang melakukan suatu informasi dalam bidang kesehatan, penginderaan terhadap suatu objek tertentu keadaan ini akan menghambat pula (Notoatmodjo, 2007). perubahan perilaku dan sikap masyarakat Adapun pengetahuan itu sendiri dapat atau keluarga, terutama pasangan usia disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya subur yang belum memakai KB. adalah faktor pengetahuan, umur dan faktor pekerjaan. Dengan adanya tingkat pendidikan 3. Hubungan antara Pengetahuan PUS Tentang KB Menurut Agama Islam. yang berbeda akan mempengaruhi pemikiran Bersadarlan tabel 7 menunjukan seseorang untuk memahami suatu informasi khususnya tentang alat kontrasepsi. bahwa dari 30 Pasangan Usia subur hanya sebagian kecil PUS yang berpengetahuan Sebaliknya faktor umur juga mempengaruhi pengetahuan seseorang dengan kurang, moyoritas tidak memakai kontrasepsi. bertmbahnya umur maka perkembangan emosi, kematangan fisik akan mempengaruhi Hal ini sesuai dengan hasil perhitungan mengunakan uji Koefisien seseorang dalam bersikap dan menerima suatu Kontigensi di dapatkan α = 0,494 dan ρ = informasi. 0,008. Dimana ρ < 0,05 maka H1 diterima, yang artinya terdapat hubungan 2. Keputusan Responden memakai KB Hasil penelitian menunjukan pengetahuan tentang KB menurut agama Islam dengan pemakian KB di BPS Anik sebagaimana tercantum pada tabel 6 menunjukan bahwa lebih dari sebagian atau Susanti Amd Keb Dusun Jatirejo Desa Topeng Keacamatan Tikung Kabupaten 56,7% PUS di BPS Anik Susanti Amd Keb lamongan. Dusun Jatirejo Desa Topeng Keacamatan Pengetahuan merupakan hasil Tikung Kabupaten Lamongan tahun 2016 ‘tahu’ dan ini terjadi setelah orang memutuskan untuk memakai alat kontrasepsi. melakukan pengindraan terhadap suatu Kontrasepsi ialah usaha-usaha untuk obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha SURYA
36
Vol.08, No. 01, April 2016
Pengetahuan tentang KB Menurut Agama Islam terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi di BPS Anik Susanti Amd.Keb Dusun Jatirejo Desa Topeng Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan untuk mencegah menjalarnya penyakit pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, menular atau untuk menolong jiwa pendengaran, penciuman, rasa dan raba. orang yang hendak menjalani Vasetomi Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh atau Tubektomi melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,2007) 4) Pengunaan IUD atau Intra Uterine Kontrasepsi ialah usaha-usaha untuk Devices dalam keluarga berencana mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha dibenarkan, asalkan pemasangnya di itu dapat bersifat sementara maupun permanen. lakukan oleh dokter wanita atau dalam Sampai saat ini cara kontrasepsi ideal belum keadaan tertentu, oleh lelaki dengan di ada. Kontrasepsi ideal harus memenuhi syarat hadiri oleh kaum wanita lain atau sebagai berikut: 1) dapat dipercaya; 2) tidak sisuami pasien. menimbulkan efek yang menganggu kesehatan; Fatwa MUI memperoleh dukungan 3) daya kerjanya dapat diatur menurut kuat dari kalangan Muslim perempuan kebutuhan; 4) tidak menumpulkan ganguan khususnya ormas-ormas Islam perempuan. sewaktu Coitus; 5) tidak menimbulkan motivasi Muslimat NU misalnya, sejak awal secara terus menerus; 6) mudah mengunkanya; 7) tegas mendukung program KB yang murah sehingga dapat digunakan oleh semua diumumkan oleh pemerintah. Bahkan masyarakat; 8) dapat diterima oleh pengunanya kalangan Muslimat NU aktif membantu (Saifuddin AB,2007). pemerintah untuk mensosialisasikan Macam- macam kontrasepsi terdiri dari program KB dikalangan Muslim Indonesia. : 1) Pantang berkala atau Sistem kalender; 2) “Begitu pula dukungan serupa dating dari Coitus interuptus (sengama terputus); 3) Aisyah. Sejalan dengan program Metode barier ; 4) metode pil Kb; 5) AKDR; 6) pembentukan keluarga sakinah”. Aisyah Tubektomi dan 7) Vasektomi. (Hartanto. sejak awal memperbolehkan kaum Hanafi.2004). perempuan untuk ber KB, dan bahkan Keluarga Berencana Menurut Agama secara resmi menjadikan pelaksanaan KB Islam adalah Sebagaimana diketahui, melalui sebagai salah satu cara untuk menciptakan Muktamar Nasional Ulama tentang kesejahtraan keluarga. “Dengan demikian kependudukan, kesehatan dan pembangunan baik Muslimat NU maupun Aisyah pada tanggal 17-20 Oktober 1983, MUI telah Muhaamadiyah sama-sama mendukung mengeluarkan Fatwa tersebut di buat dalam gerakan danpemikiran Islam yang rangka program pemerintahan untuk membatasi berorientasi pembangunan, termasuk dalam peningkatan jumlah penduduk yang juga masalah perempuan (IKAPI,2004). menjadi masalah satu prasarat penting bagi Dalam keadaan darurat dibolehkan suksesnya pembangunan, karena itu setelah sekedar perlu dengan syarat persetujuan menandatangani Dekralasi Kependudukan suami istri dan tidak mendatangkan dunia pada tahun 1967 presiden Soeharto mudlarat jasmani dan rohani (Mubarok membentuk satu badan semi pemerintah yang Amin, 2011) secara khusus menangani masalah Secara garis besar PUS yang tidak kependudukan ini yang kemudian menjadi memakai kontrasepsi bisa dikarenakan badan koordinasi keluarga berencana Nasioanal derajat tinggi rendahnya tingkat atau BKKBN. Berikut ini adalah Fatwa MUI pengetahun, ekonomi masyarakat atau tentang KB masyarakat akan mempengaruhi terdapat 1) Islam membenarkan isi pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam memeroleh keluarga Berencana yang ditujukan demi fasilitas kesehatan khususya pemakain kesehatan ibu dan anak, dan demi kontrasepsi. Bisa juga mereka berangapan pendidikan anak. Pelaksanaanya harus di bahwa melaksankan keluarga berencana itu lakukan atas dasar suka rela, dan tidak terlalu penting, lebih dari sebagian mengunakan alat kontrasepsi yang tidak PUS dalam kategori cukup tetapi tidak dilarang oleh Islam. mengerti atau memahami hukum pemakain 2) Penguguran kandungan dalam bentuk KB menurut Agama Islam. Hal ini tidak apapun dan pada tingkat kehamilan terlepas dari peran penyuluhan tentang kapanpun diharamkan oleh Islam. keluarga berencana dan para bidan dalam 3) Vasektomi dan Tubektomi dilaramg oleh melaksanakan sosialisasi tentang Islam kecuali dalam kedaan darurat, seperti SURYA
37
Vol.08, No. 01, April 2016
Pengetahuan tentang KB Menurut Agama Islam terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi di BPS Anik Susanti Amd.Keb Dusun Jatirejo Desa Topeng Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan pentingnya memakai Alat Kontrasepsi. kesehatan dan peningkatan pengetahuan di Disamping itu, informasi di tetangga dan teman bidang kesehatan. ataupun saudara yang telah berpengalaman (2) Bagi Tenaga Kesehatan memakai KB dan mengetahui tentang memakai Sebagai sumber pengethuan bagi KB hukum agama islam. Selain itu, juga peran tenaga kesehatan dalam meningkatkan media masa baik media cetak maupun media asuhan dan usaha peningkatan kesadaran elektronik, yang memberitakan tentang hukum ber KB. ber Kb menurut Agama Islam. (3) Bagi Masyarakat Meningkatkan pengetahuan Hubungan pengetahuan PUS tentang PENUTUP hukum agama islam dengan pemakaian alat kontrasepsi di Dusun Jatirejo Desa Topeng 1. Kesimpulan Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. Berdasarkan tujuan, hasil penelitian dan (4) Bagi Responden pembahasan mengenai Pengetahuan Tentang Memotifasi responden untuk KB menurut Agama Islam dengan Pemakaian mengikuti KB sesuai dengan agama yang Alat Kontrasepsi Pada PUS atau Pasangan Usia diyakini. Subur. Di BPS Anik Susanti Amd.keb di dusun Jatirejo Desa Topeng Kecamatan Tikung 3. Saran Kabupaten Lamongan, maka peneliti dapat Dari kesimpulan diatas, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: dapat memberikan saran sebagai berikut: 1) Lebih dari sebagian PUS di Bps Anik 1) Saran Bagi Akademis Susanti Amd keb di dusun Jatirejo Desa Institusi pendidikan sebagai tempat Topeng Kecamatan Tikung Kabupaten dalam menempuh ilmu pendidikan, Lamongan pengetahuanya cukup tentang diharapkan hasil penelitian ini dapat pengetahuan KB menurut Agama Islam dijadikan sebagai bahan masukan untuk dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi. tambahan materi khususnya tentang 2) Lebih dari sebagian PUS di Bps Anik program KB terutama pada pasangan usia Susanti Amd keb di dusun Jatirejo Desa subur. Topeng Kecamatan Tikung Kabupaten 2) Saran Bagi Praktisi Lamongan memakai kontrasepsi. (1) Bagi PUS 3) Terdapat hubungan pengetahuan tentang KB Bagi PUS hendaknya ikut berperan menurut agama Islam dengan pemakian KB aktif dalam peningkatan program keluarga pada PUS di Bps Anik Susanti Amd keb di berencana yang telah dijadikan bahan untuk dusun Jatirejo Desa Topeng Kecamatan menekan atau menurunkan angka kelahiran Tikung Kabupaten Lamongan tiap tahun oleh pemerintah Indonesia. pengetahuannya cukup dan memakai (2) Bagi Tempat Penelitian akseptor KB Dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan serta pengetahuan 2. Manfaat Penelitian bagi PUS khususnya tentang program KB. 1) Bagi Akademis (3) Bagi Profesi Kebidanan Digunakan sebagai masukan dan Hasil penelitian sebagai bahan menambah kepustakaan mata kuliah kespro untuk mengenbangkan rencana asuhan agar dapat di kembangkan lebih lanjut sehingga kesehatan reproduksi pada PUS tentang dapat meningkatkan informasi tentang program KB. Hubungan pengetahuan PUS tentang hukum agama islam dengan pemakaian alat kontrasepsi di Tikung Kecamatan Tikung Kabupaten DAFTAR PUSTAKA Lamongan. 2) Bagi Praktisi BKKBN.(2011) .Buku Panduan Memilih (1) Pemerintah Kontasepsi. Jakarta : BKKBN Diharapkan membantu pemerintah setempat dalam usaha menetapkan kebijakan, Hartanto. Hanafi. (2004). Keluarga pengembangan program khususnya bidang Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. SURYA
38
Vol.08, No. 01, April 2016
Pengetahuan tentang KB Menurut Agama Islam terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi di BPS Anik Susanti Amd.Keb Dusun Jatirejo Desa Topeng Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan IKAPI (2004). Wacana dan Gerakan. Jakarta : Gramedia Mubarok Amin, (2011). Himpunan Putusan Tarjih. Yogyakarta : Suara Muhamdiyah Notoatmodjo, Soekidjo, (2007) . Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Cetakan 2. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan Metediologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Pendit, Brahm. (2007). Program Kntrasepsi. Jakarta : EGC Saifudin, AB (2007). Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakartta : yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo Saifudin, AB (2007). Ilmu Kebidanan. Jakartta : yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo
SURYA
39
Vol.08, No. 01, April 2016