ALIRAN PROSES COAL HANDLING SYSTEM
Dock Mobile Hopper
Dust Suppression Stacker water spray Dust Suppression Transfer House
Crusher Stacker water spray
Dust Suppression
Stacker Reclaimer
Dust Collector
Dust Collector Transfer House
Boiler Coal Silo (5 off)
15
SYSTEM FUNCTION No
Function
1
Memindahkan batubara dari coalbarge (tongkang) ke stock pile (tumpukan) tingkat min dari 800 TPH (stacking proses/proses penyusunan) dan memindahkan batubara dari stock pile ke silo batubara (reclaiming proses)
2 3
Mengurangi dampak beban penurunan batubara dan mencegah benda asing terbawa (pin gate) ( Pin Gate CCHGATE-410A-H) Mengatur aliran batubara dari feeder (pengumpan) menuju ke konveyor A1/A2 (slide gate) Lampiran 1 Decision Worksheet RCM II
Secara keseluruhan coal handling system di PLTU Paiton memiliki 1 fungsi primer dan 93 fungsi sekunder
19
FUNCTIONAL FAILURE No
1
2 3
Function Memindahkan batubara dari coalbarge (tongkang) ke stock pile (tumpukan) tingkat min dari 800 TPH (stacking proses/proses penyusunan) dan memindahkan batubara dari stock pile ke silo batubara (reclaiming proses) Mengurangi dampak beban penurunan batubara dan mencegah benda asing terbawa (pin gate) ( Pin Gate CCHGATE-410A-H) Mengatur aliran batubara dari feeder (pengumpan) menuju ke konveyor A1/A2 (slide gate)
FF Ref A
Functional Failure Tidak dapat memindahkan batu bara dari coalbarge ke stock pile pada tingkat min 800 TPH (stacking process) sama sekali
B
Tidak dapat memindahkan batubara dengan rata-rata dibawah 800MT/Jam (proses penyusunan)
C
Tidak dapat mentransfer batubara dari stockpile ke silo sama sekali (reclaiming process)
D
Transfer batubara dari stockpile ke cylo dengan rata-rata kurang dari 800MT/hr (reclaiming process) Tidak dapat mengurangi dampak beban dari penurunan batubara
A B
Tidak dapat mencegah benda asing yang terbawa
A
Tidak dapat mengkontrol aliran dari pengumpan ke konveyor A1/A2 (slide gate)
Lampiran 1 Decision Worksheet RCM II
Secara keseluruhan coal handling system di PLTU Paiton memiliki 103 functional failure dari 94 fungsi yang ada
20
METODOLOGI PENELITIAN
Mengidentifikasi Mode Kegagalan (Failure Mode) dan Efek Kegagalan (Effect Analysis)Coal Handling System
21
FAILURE MODE & FAILURE EFFECT Function
1
1
FF Ref
A
A
FM Ref
Failure Mode
Failure Effect
2
Tidak dapat berjalan Kurangnya pelumasan menyebabkan cyclo macet , motor karena cyclo drive berlebihan beban dan sinyal siap perjalanan hilang. gearbox macet Operator mengetahui dari announciator alarm atau OIS dan disebabkan kurangnya menyelidiki tingkat lokal. Mekanik troubleshoot dan pelumasan mengganti cyclo drive, RT 1 hari jika suku cadang tersedia
5
Bantalan yang aus menyebabkan worm gear reducer macet, Tidak dapat berjalan motor berlebihan dan sinyal siap perjalanan hilang. karena worm gear reducer Operator mengetahui dari announciator alarm atau OIS dan (gear peredam )macet menyelidiki tingkat lokal. Mekanik troubleshoot dan karena gear rusak mengganti worm gear reducer, RT 1 hari jika suku cadang tersedia
Lampiran 1 Decision Worksheet RCM II
22
FAILURE MODE & FAILURE EFFECT Penyebab Terjadinya Kegagalan: 1. 2. 3. 4. 5.
Kondisi Kerja Usia Pakai dan Beban Kerja Kegagalan Instrumentasi Kegagalan Mekanis Kesalahan Operator
Keterangan Penyusun Failure Effect: 1. 2. 3. 4. 5.
Akibat Kegagalan Komponen Penanda Operator Apabila Terjadi Kegagalan Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan Elemen yang Harus Mengerjakan Lama Waktu Perawatan 23
METODOLOGI PENELITIAN
Mengidentifikasi Konsekuensi Kegagalan (Failure Effect)Coal Handling System
24
FAILURE CONSEQUENCES Proporsi Perbaikan dan Penggantian Consequence Evaluation H S E O N Y Y Y N Y Y N N Y Y N N N
Perbaikan 42% Penggantian
58%
Proactive Task H1S1O1N1 H2S2O2N2 H3S3O3N3 Y N Y N N Y
Consequence Evaluation H N N N Y Y Y Y
S
Y Y N N
E
N N
Proactive Task O
Y N
H1S1 H2S2 H3S3 O1N1 O2N2 O3N3
N N N N N N N
N N N N N N N
N N N N N N N
Gambar 5.3 Grafik Proporsi Perbaikan dan Penggantian Komponen
Default Action H4 Y N N
H5
S4
Y N Y N
25
EVALUASI EPRI
Critical
Duty Cycle
Service Condition
No
High
Mild
No
Low
Mild
Yes
High
Severe
26