Musdiani, Aliran-Aliran Dalam Filsafat…..
ALIRAN-ALIRAN DALAM FILSAFAT Musdiani1
ABSTRAK
Filsafat merupakan bagian dari kehidupan Manusia, dan karena itu tercermin dari sikap manusia dalam kehidupan sehari-hari. Aliran-aliran filsafat dan kaitanya dengan ilmu pengetahuan, merupakan penelahan dua aspek sekaligus menyangkut paham dan pandangan para ahli pikir atau filsafat. Dari kajian ini para ahli pikir melihat sesuatu secara menyeluruh, mendalam dan sistematis. Sedangkan ilmu pengetahuan dalam mengkaji atau mempelajari sesuatu tidak secara menyeluruh akan tetapi mempelajari bagian-bagian tertentu saja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aliran-aliran filsafat mempunyai kaitan dengan ilmu pengetahuan terutama aliran realisme, aliran reasionalisme, aliran empirisme, dan aliran positivisme. Yang memandang aliaran dalam Filsafat secara berbeda.
Kata Kunci: Pengetahuan, Aliran-Aliran Dalam Filsafat
1
Musdiani, Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena, Jalan Tgk Chik Di Tiro, Peuniti, Banda Aceh, Telepon 0651-33427, Email:
[email protected] ISSN 2086 – 1397
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2011 | 10
Musdiani, Aliran-Aliran Dalam Filsafat…..
dengan sendirinya dan tidak tergantung pada
A. PENDAHULUAN Pembahasan aliran-aliran filsafat dan kaitannya
dengan
pengetahuan,
Aliran realisme ini dibagi menjadi dua
merupakan penelahan dua aspek sekaligus
golongan: (1) golongan Realisme Rasional.
menyangkut dengan faham dan pandangan
Aliran realisme rasional dibagi dua lagi (a)
para ahli pikir atau filosuf. Dari kajian ini para
realisme klasik, (b) realisme relegius. Kedua
ahli pikir melihat sesuatu atau menyeluruh,
aliran ini (aliran realisme klasik dan aliran
mendalam dan sisitematis. Sedangkan ilmu
realisme relegius) berpangkal pada filsafat
pengetahuan dalam mengkaji atau mempelajari
Aristoteles. Namun demikian ada perbedaan
sesuatu tidak secara menyeluruh, akan tetapi
antara dua aliran ini. Perbedaanya adalah
mempelajari bagian-bagian tertentu saja.
aliran realisme klasik langsung dari pandangan
Oleh
karena
ilmu
jiwa manusia.
itu
ini
Aristoteles, sedangkan aliran realisme religius
membahas dua hal tersebut yang paling
tidak langsung, ia berkembang pada filsafat
berbeda dalam proses dan metode kajiannya
Thomas Aquina, yaitu filsafat kristen yang
masing-masing.
secara
kemudian dikenal dengan aliran Thomisme,
seksama tentang bahasan itu, maka penulisan
pandangan dari kedua aliran realisme ini setuju
mengangkat beberapa aliaran-aliran filsafat
bahwa dunia materi adalah nyata dan berada
Realisme,
dan
diluar orang yang mengamatinya. Selanjutnya
Positivisme. Sedlanjutnya agar lebih jelas,
penganut aliran Thomisme ini berpendapat
kiranya kita dapat mengikuti pembahasan
bahwa jiwa itu penting walaupun tidak nyata
berikutnya.
seperti
Untuk
makalah
menelusuri
Rasionalisme,
Emperisme
badan.
Maka
aliran
ini
juga
berpendapat bahwa jiwa dan badan diciptakan B. PEMBAHASAN
oleh Tuhan yang Maha Esa. Aliran Thomisme
ALIRAN-ALIRAN DALAM FILSAFAT
juga
1.
diperoleh
Aliran Realisme Realisme
merupakan
suatu
aliran
berpendapat melalui
bahwa wahyu,
pengetahuan berpikir
dan
pengalaman. Penganut aliran realisme religius
dalam ilmu pengetahuan. Menurut aliaran ini
juga
ia
keharminisan alam semesta ini merupakan
mempersoalkan
obyek
pengetahuan
berpandangan
ciptaan
obyek pengetahuan manusia terletak di luar
mempelajarinya. (2) Golongan aliran realisme
diri manusia, contohnya: (1) pengetahuan
alam atau realisme ilmiah berkembangnya
tentang
pengetahuan tentang
ilmu pengetahuan alam. Aliran realisme alam
binatang, (3) pengetahuan tentang bumi, (4)
ini bersifat skeptis dan eksperimentil. Aliran
Pengetahuan tentang kota. Semua contoh
ini berpandangan bahwa dunia di sekeliling
diatas tidak hanya ada dalam pikiran manusia
kita nyata, maka yang menjadi tugas ilmu
yang
pengetahuan adalah menyelidiki semua isinya,
mengamatinya,
ISSN 2086 – 1397
malaikan
juga
ada
maka
aturan-aturan
manusia. Aliran realisme memandang bahwa
pohon, (2)
Tuhan,
bahwa
kita
harus
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2011 | 11
Musdiani, Aliran-Aliran Dalam Filsafat…..
dan ini bukan tugas dari filsafat. Tugas filsafat
Wihitehead (1861-1947) dan Bertrand Russel
tidak lain adalah mengkoordinasi konsep-
(1872-1970). Semua tokoh ini berasal dari
konsep dan penemuan-penemuan dari ilmu
Eropa pada abad 15 dan 16. Sedangkan tokoh
pengetahuan
realisme ilmiah adalah Kulpe (1862-1915).
yang
bermacam-macam
itu,
menurut aliran ini alam bersifat menetap, memang ada perubahan nya, akan tetapi
2.
Aliran Rasionalisme
perubahannya langsung sesuai dengan hukum-
Rasionalisme
merupakan
aliran
hukum alam yang bersifat menetap yang
filsafat yang memandang bahwa akal pikiran
membuat alam semesta ini terus berlangsung
atau resiko adalah sebagai dasar pengetahuan
menurut susunannya yang teratur.
manusia.
Pada
umumnya
seseorang
tokoh
aliran
rasionalisme yaitu Ploto mengatakan bahwa
realisme alam ini menolak adanya spiritual,
pengetahuan diri atas penangkapan aspek-
dan dia juga mengatakan bahwa dunia spiritual
aspek dari dunia sekitar kita. Aspek-aspek itu
ini tidak dapat dibuktikan, sehingga hal ini
bersifat menetap dan telah ada pada kita, itulah
secara filosofi tidak penting. Mereka hanya
yang disbut dengan idea. Oleh karena itu
berfikir fungsi yang koplek dari susunan
balajar menurutnya bukan lah memperoleh
tubuh, saraf dan lainnya kemauan bebas.
pengetahuan baru, akan tetapi menyadarkan
Mereka
manusia
kita kepada pengetrahuan yang ada pada kita.
dipengaruhi dua lingkungan: (1) Lingkungan
Dengan kata lain memperoleh pengetahuan itu
Sosial, (2) Lingkungan fisik. Akibat kebebasan
pada hakikatnya adalah mengingat kembali.
memilih dipandang sebagai ketergantungan
Contohnya bagaimana kita dapat membuat
manusia dengan lingkungannya. Pandangan
segitiga dua kali lebih besar. Untuk menjawab
dari kaum realist, dunia tidak tergantung pada
pertanyaan tersebut kita harus mengingat
manusia, akan tetapi alam diatur oleh hukum-
prinsip-prinsip ilmu ukur yang ada pada kita.
juga
mengakui
penganut
Menurut
bahwa
hukum alam yang mampu di kontrol oleh manusia.
Dari uraian diatas maka muncul pertanyaan kalau memang pengetahuan itu
Aliran realisme di kenal pula sebagai
telah ada pada kita, maka idea itu datangnya
aliran empirisme, yaitu aliran filsafat dalam
dari mana? Kemudian Plato menjawab bahwa
ilmu pengetahuan yang memandang bahwa
idea itu sudah dibawa sejak lahir, yang disebut
pengalaman
dengan Doktrin Innate Ideas. Selanjutnya
adalah
sumber
atau
dasar
pengetahuan manusia. Sebaliknya aliran yang
Plato
mengatakan
didasarkan
atas
alat
pengetahuan
yang
didasarkan
bahwa
sumber
pengetahuan
adalah resiko disebut rasionalisme. Tokoh-tokoh dari aliran realisme alam
membedakan
pengetahuan indera
yang dengan
atas
akal.
Pengetahuan yang didasarkan pada akal sehat
antara lain Francis Bacon (1561-1626), John
disebut
pengetahuan
sejati.
Sedangkan
Locke (1632-1704), David Hume (1711-1776),
pengetahuan yang didasarkan pada alat indera
John Stuart Mill(1773-1836), Alfred North ISSN 2086 – 1397
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2011 | 12
Musdiani, Aliran-Aliran Dalam Filsafat…..
hanya menghasilkan pengetahuan bayangan
alat indera dimilikinya (2) berkhayal atau
atau pendapat.
bermimpi, yaitu bahwa manusia dapat tidak
Selanjutnya tokoh rasionalisme yang
sadar dan bermimpi. Dengan demikian kita
lain Descartes mengatakan bahwa ia selalu
tidak bida menjamin bahwa manusia tidak
meragu-ragukan sesuatu. Menurutnya segala
bermimpi atau tidak sadar pada suatu saat. Jadi
pengetahuan
selalu
dunia kita ini, baik dunia jaga maupun dunia
meragukannya. Dengan kesangsian terhadap
impian, selalu di dasrakan pada aturan tertentu.
kebenaran, maka Descartes memutuskan untuk
(3) Manusia diciptakan olah Tuhan, tetapi
mempersoalkan segala sesuatu dengan metode
siapa yang menjamin bahwa Tuhan itu
kesaksian, yaitu dimulai dengan metode
memberi kemungkinan pada manusia dapat
kesaksian yang sistematik tentang sesuatu, dan
mengalami
berusaha
untuk
yang
demikian ucapan Deacartes itu tidak sesuai
mustahil
dapat
Menurut
ddengan keyakinan agama bahwa Tuhan Maha
yang
dimilikinya
mendapatkan
apa
disangsikan.
kesangsian metodis adalah metode yang cocok untuk mempengaruhi sistem filsafat.
sesuatu
yang
benar.
Maka
Sempurna dan Maka Kuasa. Karena pengetahuan melalui alat dria
Selanjutnya Descartes berusaha untuk
tidak memuaskan Descartes, maka ia sampai
mencari kebenaran mutlak. Ia ingin menncari
pada suatu kegelisahan. Ia mengatakan bahwa
pengetahuan, keyakinan-keyakinan yang tidak
karap kali keyakinan yang suatu pada diri kita,
dapat digoyahkan lagi, dan ia juga ingin
yang senangi, teryata tidak benar. Namun
mencari dasar yang kokoh tentang kebenaran,
bagaimana Descartes sampai kepada kepastian
sesuatu yang menetap, dan yang pasti, itulah
bahwa “ ia berfikir maka ia ada “ (corgito ergo
tujuannya. Descartes juga menemukan kreteria
sum), yaitu bahwa manusia itu adalah makhluk
pngetahuan
lagi,
berfikir? Mengapa hal itu dianggab muktlak
sehingga tercapai pada suatu kepastian yang di
dan tidak pasti? Descartes menjawab ia
dambakannya.
memperoleh kepastian itu karena hal itu
yang
tidak
diragukan
Unbtuk tercapainya suatu kepastian ia mengajukan suatu test. Descartes mengatakan
bagiannya sudah jelas dan tegas, atau tidak meragukannya lagi.
bahwa kalau saya menemukan bahwa satru
Pengertian jelas dan tegas yang di
segi saja dari pengetahuan yang meragu-
maksudkan Descrates adalah sebagai berikut:
ragukan saya, maka saya akan menolak
saya akan menyebut sesuatu drengan tegas
pengetahuan
yang
pada
kalau hal itu dapat saya batasi pada hal yang
pengalaman,
karena
itu
jelas itu, dan dapat dibedakannya dari hal-hal
dipandangnya tidak kokoh, tidak memenuhi
yang lain. Pengetahuan itu barujelas bila telah
tiga macam kreteria yang di kemukakannya,
mennjadi masalah bagi kita, dan ia akan
yaitu: (1) Apa yang disebut silap mata, yaitu
menjadi tegas apabila dapat dibatasi pada hal-
sebagai manusia pasti ada keterbatasan dari
hal yang jelas dari pengetahuan itu. Descartes
ISSN 2086 – 1397
didasarkan pengetahuan
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2011 | 13
Musdiani, Aliran-Aliran Dalam Filsafat…..
menghubungkan konsep jelas dan tegas itu
Berikut
akan
dengan pengalaman. Menurutnya ada dua jenis
pandangan
pengalaman, yang keduanya sudah jelas dan
emperismen yang terkenal. (1) John Locke.
tegas
di
Menurut John Locke mengarang buku yang
perolehdengan alat dria. Misalnya, kita lihat
terpenting yaitu “Essay Concerning Human
sesuatu, demikian kita jelaskan tentang. (2)
Understanding”
selain itu ada pengalaman yang di peroleh
pengetahuan itu bukanlah telah ada pada kita,
dengan berpikir. Saya memikirkan sesuatu dan
tetapi ada diluar diri kita dan datang kepada
ini juga sudah jelas. Menurut Descartes,
kita melalui alat indra. (2) George Berkeley.
pengalaman berdasarkan akal adalah berbeda
Dalam buku karangan George Berkeley yang
hakiki, dan ini sudah tegas. Jadi ada dua pokok
terkenal adalah a treatise Concerning the
pikiran yang penting: “jelas dan “tegas”.
Principles
Sebelum descartes harus diakui bahwa belum
Dialogues between Hylas and Philonous.
ada orang yang merumuskan sesuatu itu
Beliau menganut paham emperisme dan
dengan jelas dan tegas.
menolak baik realisme maupun materialisme.
yaitu:
(1)
pengalaman
yang
tiga
of
orang
dikemukankan pendukung aliran
berpendapat
Understanding
bahwa
dan
Three
Selanjutnya descartes mengemukakan
Menurut George Berkeley sesuatu ada karena
bahwa, untuk mencapai kebenaran kebenaran
diamati. Kalau tidak di amati maka tidak ada
yang mutlak itu harus ada yang menjamin.
(“Ess est Persipi”). Pendirian Berkeley itu
Yang menjamin itu di katakannya adalah
dapat pula disebut idealisme. (3) David Hume.
Tuhan. Menurut Tuhan adalah idea tentang
Karya filsafatnya yang paling terkenal adalah
makhluk hidup yang semperna, dan hal itu
A treatise on Human Nature, Philosophical
sudah mutlak baginya. Kalau Tuhan berdusta
Essays Concerning Human Understanding dan
maka itu bukan makhluk yang sempurna.
An Inguiry Concerning the Phriciples of
Untuk mencari kebenaran yang di kemukakan
Morals.
oleh tuhan itu. Kita mencari dengan akal kita,
Sketisisme
dan
dan kebenaran itu akan kita kemukakan
Skeptisisme
adalah
sebagai idea-idea yang tegas. Akan tetapi
pertimabngan tentang sesuatu sampai analisa
Descartes tidak dapat membuktikan dari mana
kritik tentangnya menjadi sempurna dan segala
kita ketahui bahwa tuhan itu tidak berdusta
bukti yang mungkin sudah diperoleh. Agnostik
atau makhluk semperna.
adalah orang yang berpendirian bahwa adanya
David
hume
adalah
sesorang sikap
penganut Agnostik.
menangguhkan
Tuhan itu tidak dapat di buktikan dan tidak 3.
Aliran Empirisme
dapat dibohongkan.
Emperisme merupakan suatu aliran dalam filsafat yang tertuju pada keduniaan, yang menentang sikap mentingkan dogma agama yang kaku.
4.
Aliran Positivisme Positivisme merupakan aliran yang
berorientasi pada ilmnu pengetahuan alam. ISSN 2086 – 1397
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2011 | 14
Musdiani, Aliran-Aliran Dalam Filsafat…..
Timbulnya filsafat positivisme adalah sebagai
gejala-gejala disebut comte sebagai. “ konsep-
reaksi
dan
konsep” atau “hukum-hukum” dan hukum-
metafisis filsafat hegel. Aliran positivisme ini
hukum itu bersifat positif. Pandangan metafisis
memberi tekanan kepada fakta, kepada bukti-
dan spekulatif di pandangan oleh comte
bukti yang konkrit
sebagai tidak positif, tapi negatif. Karena itu
tehadap
spekulasi
theologis
kepada sesuatu yang
diverifikasi.
filsafat comte bersifat anti matematika.
Tokoh-tokohutama aliran positivisme
Neo-positivisme Filsafat positifisme
ini adalah Auguste Comte (1798-1857), john
telah sangat berjasa bagi pengembangan ilmu
Stuart Mill (1806-1903). Auguste Comte
pengetahuan dan teknologi. Sekarang ini
berpandangan bahwa alam pikiran manusia
positivisme masih hidup dalam aliran neo-
berkembang menjadi tiga tahap: (1) religius,
positivisme sebagaimana yang di kembangkan
(2) metafisis, (3) positivisme. Pada tahap
oleh kelompok sarjana yang tergabung dalam
relegius segala sesuatu diterangkan dari sudut
Wiener Kreis atau Vienna Circle (lingkaran
pandangan adanya pengaruh dan sebab-sebab
wina), atau disebut juga dengan sebutan:
yang melampaui kemampuan dan kondrat
logika positivisme, logica
manusia. Manusia memandang sesuatu dari
scientific empiricism. Pendirinya ialah Moritz
sudut
atau
Schilick (1882-1936), dan tokoh yang lain
mototheisme. Pada taraf metafisis, segala
ialah Hans Hahn (1879-1934) dan Rudolf
sesuatu diterangkan oleh manusia melalui
Carnap (1891-1979).
keyakinan
baik
politheisme
abstrak, melalui perenungan metafesis.pada tingkat
positivistis
itu hendaknya dijadikan sebagai sumber satu-
diterapkan dari sudut pengetahuan yang
satunya bagi pengetahuan. Karena kurang
bertolak dari hukum sebab akibat yang sudah
tertib dalam perumusan bahasa, maka neo-
determinitis.
ilmu
positivisme menurut analisa daripada istilah-
masyarakat,
istilah yaitu penertiban dalam penggunaan
haruslah bersemangat positivisme, artinya
bahasa. Pandangan mereka erat hubungannya
dapat dialami dan dapat dibuktikan dengan
dengan
fakta-fakta berdasarkan hukum kausalitet.
anggota”lingkaran wina” adalah orang yahudi
Comte sendiri adalah ahli sosiologi dan
yang melarikan diri ke Amerika dan Inggris
dipandang sebagai bapak ilmu sosiologi
sebelu Hilter menduduki Australia, sehingga
modern.
kelompok ini tidak lama dalam hidupnya.
Menurut termasuk
Menurut
sesuatu
Menurut Neo-positivisme pengalaman
ingin
pengetahuan
segala
empiricism dan
Comte, ilmu
positivisme
Comte,
bidang-bidang
Banyak
C. PENUTUP
positif.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
Positivisme ingin mengetahui tentang gejala,
disimpulkan bahwa aliran-aliran filsafat dan
bukan hakikat kenyataan. Hubungan antara
kaitannya dengan ilmu pengetahuan ilmu
ISSN 2086 – 1397
ilmu
modern.
kita
harus menjahui diri dari pertanyaan yang melampai
logika
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2011 | 15
Musdiani, Aliran-Aliran Dalam Filsafat…..
pengetahuan. Terutama aliran realisme, aliran
Munasco (1998) Pengantar Filsafat Ilmu,
rasionalisme, aliran emparisme dan ailran
Banda
positivisme.
University.
Aliran realisme memandang bahwa obyek pengetahuan berada
di luar
diri
manusia. Aliran rasionalisme memandang bahwa akal pikiran atau rasio adalah sebagai daasar
pengetahuan
manusia.
Aliran
emparisme memandang bahw pengetahuan ini
Aceh,
Syiah
Kuala
Nasir Budiman. MA. Dr.dkk ilmu Pendidikan 1. CV Sepakat Baru, Darussalam Banda Aceh, 1999 Suriasumatri, Jujun (1991) Filsafat Ilmu. Sebuah pengantar populer, Jakarta, Yayasan Uber, PT Gramedia.
bukanlah ada pada kita, akan tetapi ada diluar diri kita, dan datang kepada kita melalui panca indera.
Sedangkan
aliran
positivisme
memandang bahwa pengetahuan ini lebih memberi tekanan pada fakta, kepada buktibukti
yang
konkrit
ke
sesuatu
yang
diverifikasi.
DAFTAR PUSTAKA Abbas,
Zainal
Arifin,
Perkembangan
pemikiran terhadap Agama, Jakarta: Pustaka al-khusna, 1984 Ahnan Maftuh (1990) Filosof Manusia, Medan, CV Bintang Pelajar A,
Sulaiman,
Darwis
(1987)
Filsafat
Pendidikan Barat, Darussalam Banda Aceh,Syiah Kuala University Press. A,Qadir c. Filsafat Ilmu Pengetahuan dalam islam, Jakarta:Pustaka obor Indonesia. 2002 Dimiyati Muhammad, landasan kependidikan suatu Pengantar Pemikiran Keilmuan tentang kegiatan Pendidikan Jakarta: Depdikbud, 1988. Fuad ihsan, Drs. Dasar-Dasar kependidikan, PT. Rineka Cipta Psuss, Semarang, 1995.
ISSN 2086 – 1397
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2011 | 16