MANAJEMEN KOPERASI STIE Widya Praja Tanah Grogot
Koperasi sebagai badan usaha sekaligus gerakan ekonomi rakyat haruslah dikelola secara profesional dengan menerapkan prinsip keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas yang dapat diakui, diterima dan dipercaya, baik oleh anggota pada khususnya maupun oleh masyarakat pada umumnya. Penyusunan laporan keuangan secara jujur, tertib dan wajar merupakan perwujudan dari penerapan prinsip tersebut. Pada pertemuan sebelumnya disebutkan bahwa standar akuntansi koperasi mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 (PSAK 27), namun pada 8 April 2011 melalui Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan No. 8 (PPSAK 8) dinyatakan dicabut dan tidak berlaku oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia kemudian mengeluarkan beberapa Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia di tahun 2015 ini yang mengatur tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi, yaitu:
No. Peraturan 12/Per/M.KUKM/IX/2015
Tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Sektor Riil
http://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
[email protected]
13 /Per/M.KUKM/IX/2015
Pedoman Umum Akuntansi Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
14/Per/M.KUKM/IX/2015
Pedoman Umum Akuntansi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi
Pedoman tersebut menetapkan bentuk, isi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan koperasi sektor riil untuk kepentingan internal maupun pihak lain selaku pengguna laporan keuangan. Dalam
materi
ini
akan
Akuntasi Koperasi
memaparkan
Sektor
terkait
Riil sebagai
pembelajaran memahami standar akuntansi koperasi yang berlaku saat ini.
STANDAR AKUNTANSI Koperasi sektor riil yang tidak memiliki akuntabilitas publik, maka dipersyaratkan laporan keuangan yang dibuat mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). Sebaliknya, koperasi sektor riil yang memiliki akuntabilitas publik, laporan keuangannya wajib menggunakan Standar Akuntansi Keuangan Umum (SAK-Umum) Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) adalah entitas yang:
1/4
MANAJEMEN KOPERASI STIE Widya Praja Tanah Grogot
1. 2.
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purposes financial statement) bagi pengguna eksternal -misalnya pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur dan lembaga pemeringkat kredit.
Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika: 1. Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau 2. Entitas menguasau aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN Karakter spesifik dari laporan keuangan koperasi sektor riil diantaranya adalah: 1. Laporan keuangan merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus selama satu periode akuntansi, yang dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai hasil kerja pengelolaan koperasi. 2. Laporan keuangan koperasi sektor riil merupakan bagian dari sistem pelaporan koperasi yang ditujukan untuk pihak internal maupun eksternal koperasi sektor riil. 3. Laporan keuangan koperasi sektor riil harus berdayaguna bagi para anggotanya sehingga pihak anggota dapat menilai manfaat ekonomi yang diberikan koperasi dan berguna juga untuk mengetahui: a. Prestasi unit kegiatan koperasi sektor riil yang secara khusus bertugas memberikan pelayanan kepada para anggotanya selama satu periode akuntansi tertentu. b. Prestasi unit kegiatan koperasi sektor riil yang secara khusus ditujukan untuk tujuan bisnis dengan non anggota selama satu periode akuntansi tertentu. c. Informasi penting lainnya yang mempengaruhi keadaan keuangan koperasi jangka pendek dan jangka panjang.
http://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
[email protected]
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN Koperasi sektor riil harus menyajikan laporan pertanggungjawaban keuangan koperasi dalam bentuk laporan keuangan yang sekurang-kurangnya diterbitkan sebanyak 1 (satu) bulan sebelum kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) diselenggarakan, berupa: 1. Neraca 2. Perhitungan Hasil Usaha 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Laporan Arus Kas 5. Catatan Atas Laporan Keuangan Ini harus harus disajikan secara lengkap dan disertai dengan lembar pernyataan tanggung jawab pengurus yang ditanda tangani diatas materai cukup oleh pengurus. Bentuk ilustrasi penyajian bentuk laporan keuangan dapat dilihat pada lampiran materi ini.
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN Penyajian informasi laporan keuangan koperasi harus memperhatikan ketentuan SAK-ETAP yang merupakan informasi kualitatif antara lain: 1.
2.
3.
Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahan untuk dipahami oleh pengguna; Relevan Informasi keuangan harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk proses pengambilan keputusan dan membantu dalam melakukan evaluasi peristiwa masa lalu, masa kini dan masa depan; Materialitas Informasi yang disampaikan dalam jumlah yang cukup material. Pos-pos yang jumlahnya material disajikan tersendiri dalam laporan keuangan. Sedangkan yang jumlahnya tidak material dapat digabungkan sepanjang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis. Informasi dianggap material jika kelalaian untuk mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement) mempengaruhi keputusan yang diambil;
2/4
MANAJEMEN KOPERASI STIE Widya Praja Tanah Grogot
4.
Keandalan Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan bias (jika dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan suatu keputusan atau kebijakan untuk tujuan mencapai suatu hasil tertentu; 5. Substansi mengungguli bentuk Transaksi dan peristiwa dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. 6. Pertimbangan Sehat Pertimbangan sehat mengandung unsur kehatihatian pada saat melakukan pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan lebih rendah. Penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan pembentukan asset atau penghasilan lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi; 7. Kelengkapan Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan, karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang mencukupi jika ditinjau dari segi relevansi; 8. Dapat Dibandingkan Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan koperasi antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar koperasi atau koperasi dengan badan usaha lain, untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif; 9. Tepat Waktu Informasi dalam laporan keuangan harus dapat mempengaruhi keputusan ekonomi para penggunanya. Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka waktu pengambilan keputusan; 10. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat Evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus memahami bahwa manfaat informasi mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh pengguna eksternal. http://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
[email protected]
PENGUKURAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang yang digunakan entitas untuk mengukur aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam laporan keuangan. Proses ini termasuk pemilihan dasar pengukuran tertentu. Dasar pengukuran yang umum adalah biaya historis dan nilai wajar: 1.
2.
Biaya Historis Aset adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari pembayaran yang diberikan untuk memperoleh aset pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar kas atau setara kas yang diterima atau sebesar nilai wajar dari aset non kas yang diterima sebagai penukar dari kewajiban pada saat terjadinya kewajiban. Pada saat pengakuan awal, aset tetap harus diukur sebesar biaya perolehan. Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset, atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban, antara pihakpihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar.
DASAR AKRUAL Entitas harus menyusun laporan keuangan, dengan menggunakan dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai aset, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban (unsurunsur laporan keuangan) ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk pos-pos tersebut.
SALING HAPUS Koperasi sektor riil harus menyusun laporan keuangan koperasi, misalnya atas asset dengan kewajiban atas pendapatan dengan beban kecuali diperkenankan oleh peraturan lain yang berlaku. 1. Misalnya pengukuran terhadap cadangan koperasi (dari bagian SHU) bukan saling hapus, seperti dengan piutang tak tertagih atau nilai kerusakan atau keusangan persediaan dan lainlain. 2. Jika aktivitas entitas yang biasa tidak termasuk membeli dan menjual aset tidak lancar (termasuk
3/4
MANAJEMEN KOPERASI STIE Widya Praja Tanah Grogot
investasi dan aset operasional), maka entitas melaporkan keuntungan dan kerugian atas pelepasan asset dengan mengurangi hasil penjualan dengan jumlah tercatat aset dan beban penjualan yang terkait.
KONSISTENSI PENYAJIAN Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan harus tetap sama (konsisten) dari periode ke periode berikutnya. Perubahan di dalam penyajian hanya diperbolehkan bilamana: 1. 2.
SUMBER BACAAN Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Standar Akuntansi Ekuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Mei 2009. Ikatan Akuntan Indonesia Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 12/Per/M.UMKM/IX/2015 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Sektor Riil
Standar mengharuskan perubahan dalam penyajian. Terjadi perubahan yang signifikan dalam sifat operasi dari entitas, atau suatu kajian terhadap
http://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
[email protected]
laporan keuangannya yang mengharuskan penggunaan penyajian, atau klasifikasi lainnya yang dianggap lebih memadai.
4/4
- 53 -
a. Contoh ilustrasi Neraca Koperasi Konsumen KOPERASI ……..(jenis) “XYZ” NERACA POSISI : 31 Desember 20X1 dan 20X0 I.
I.1
20X0 (Rp.)
ASET LANCAR I.1.1 I.1.2 I.1.3 I.1.4 I.1.5 I.1.6
I.1.7 I.1.8 I.1.9 I.1.10
I.1.11
I.2
20X1 (Rp.)
ASET
Kas Bank Surat berharga Piutang usaha Penyisihan piutang tak tertagih Persediaan perlengkapan kantor Persediaan barang dagangan Biaya dibayar dimuka Pendapatan yang masih hrs diterima Aset lancer lainnya
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR I.2.1 Investasi jangka panjang I.2.2 Properti investasi I.2.3 Akum penyusutan properti investasi I.2.4 Aset tetap I.2.4.1 Tanah I.2.4.2 Bangunan I.2.4.3 Mesin dan Kendaraan I.2.4.4 Inventaris & peralatan kantor I.2.4.5 Akum penyusutan aset tetap I.2.5. Aset tidak berwujud I.2.5.1 Akum amort. aset tdk berwujud I.2.6 Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
II. KEWAJIBAN DAN EKUITAS
II.1 xxx xxx xxx xxx (xxx)
xxx xxx xxx xxx (xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
II.2
xxx
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG II.2.1 Utang Bank/Lemb Keu Lain II.2.2 Kewajiban imbalan pasca kerja II.2.3 Kewajiban Jk. Panjang lainnya - Modal Penyertaan
(xxx)
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
Xxx
Xxx
xxx (xxx)
xxx (xxx)
xxx xxx xxx xxx
(xxx)
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK II.1.1 Simpanan anggota - Simpanan sukarela - Simpanan berjangka II.1.2 Dana-dana SHU II.1.3 Utang usaha II.1.4 Utang Bank/Lemb Keu Lain II.1.5 Utang jk. pendek lainnya II.1.6 Beban yang masih harus dibayar II.1.7 Pendapatan diterima dimuka
xxx xxx xxx
III
EKUITAS III.1.1 Simpanan Pokok III.1.2 Simpanan Wajib III.1.3 Hibah III.1.4 Cadangan III.1.5 SHU Tahun Berjalan
20X1 (Rp.)
20X0 (Rp.)
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
xxx xxx xxx
xxx xxx xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Xxx
Xxx
xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx
Xxx
Xxx
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
Jumlah Ekuitas
xxx
xxx
XXX
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
XXX
XXX
XXX
- 54 -
Perhitungan Hasil Usaha PERHITUNGAN HASIL USAHA Posisi : 31 Desember 20X1 dan 20X0 Uraian
31 Desember 20X1
31 Desember 20X0
xxxx
xxxx
Beban pokok pelayanan anggota
(xxxx)
(xxxx)
Pelayanan Neto Anggota (a)
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
(xxxx)
(xxxx)
Laba/rugi Non Anggota (b)
xxxx
xxxx
SHU Kotor (a + b)
xxxx
xxxx
- Beban Usaha
xxxx
xxxx
- Beban Administrasi dan Umum
xxxx
xxxx
- Beban Perkoperasian
xxxx
xxxx
Total Beban Operasional (c)
xxxx
xxxx
SHU Operasional ((a+b)-c)
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
(xxxx)
(xxxx)
xxxx
xxxx
(xxxx)
(xxxx)
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
Pendapatan : Pelayanan bruto anggota
Pendapatan dari Non Anggota Penjualan pada non anggota Beban Pokok Penjualan
Beban Operasional
Pendapatan dan Beban Lain - Pendapatan Lain - Beban Lain SHU Sebelum Bunga dan Pajak - Beban Bunga SHU Sebelum Pajak - Pajak Penghasilan SHU Setelah Pajak
- 55 -
b. Contoh ilustrasi Laporan Arus Kas KOPERASI “XYZ” Laporan Arus Kas (metode langsung) Posisi : 31 Desember 20X1 dan 20X0
I.
II.
III.
Uraian Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan Kas - Penerimaan Kas dari pelayanan pada anggota - Penerimaan Kas dari penjualan non anggota Pengeluaran Kas - Pembayaran barang/jasa kepada anggota - Pembayaran barang/jasa kepada non anggota - Biaya operasional dan administrasi - Biaya bunga - Biaya pajak - Pembayaran pos luar biasa Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Penerimaan - Penjualan Surat Berharga - Penjualan investasi jangka panjang - Penjualan Properti Investasi - Penjualan Aset Tetap Pengeluaran - Pembelian Surat Berharga - Pembelian investasi jangka panjang - Pembelian Properti Investasi - Pembelian Aset Tetap Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Penerimaan - Simpanan Pokok - Simpanan Wajib - Hibah/donasi (dalam bentuk uang) - Surat utang - Pinjaman Bank/Lembaga Keuangan Lain Pengeluaran - Surat utang - Pembayaran pinjaman bank/lembaga keuangan lain
20X1
20X0
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Total Arus Kas Saldo Kas awal periode Saldo Kas akhir periode
xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx
xxx
xxx
xxx
Saldo Awal
Penambahan (pengurangan)
Saldo Akhir
Simpanan Pokok
xxx
xxx
xxx
Simpanan Wajib
xxx
xxx
xxx
Hibah
xxx
xxx
xxx
Cadangan
KOPERASI “XYZ” Laporan Perubahan Ekuitas Posisi : 31 Desember 20X1 dan 20X0
c. Contoh ilustrasi Perubahan Ekuitas
xxx
SHU Belum Dibagikan
xxx
xxx
xxx
Total
127,052 482,664
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
JUMLAH ASET
Hitunglah! 1. Rasio Likuiditas a. Rasio Lancar b. Rasio Cepat
140,267 20,431 16,208 (53,456)
143,793 32,954 18,625 (68,320)
2. Rasio Solvabilitas a. Rasio Utang atas Harta b. Rasio Utang atas Modal Sendiri
423,481
123,450
22,262 173,024 10,023 60,302 15,789 5,934 10,541 2,156 300,031
2013
35,906 196,305 10,761 65,897 19,457 6,431 15,963 4,892 355,612
2014
ASET LANCAR Kas Giro BRI Cabang Tanah Grogot Tabungan Bank Mega Deposito Bankaltim Piutang Pinjaman Uang Anggota Piutang Anggota Potong SHU Piutang Bunga Piutang Lain-lain JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Bangunan Mesin & Kendaraan Invetaris & Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
ASET
Posisi : 31 Desember 2013 & 2012
NERACA
WP-Mandiri
KOPERASI MAHASISWA
AKUNTANSI KOPERASI
LATIHAN SOAL - MANAJEMEN KOPERASI
JUMLAH KEWAJIBAN & EKUITAS
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Bank/Lembaga Keuangan Lain Modal Penyertaan JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG EKUITAS Simpanan Pokok Simpanan Wajib Hibah Cadangan SHU Tahun Berjalan JUMLAH EKUITAS
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Usaha Utang Bank/Lembaga Keuangan Lain Utang Jangka Pendek Lainnya JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
KEWAJIBAN & EKUITAS
482,664
25,076 86,093 43,206 78,453 117,167 349,995
68,207 23,893 92,100
13,592 17,325 9,652 40,569
2014
423,481
16,299.40 55,960.45 28,083.90 50,994.45 185,908 337,246
44,334.55 15,530.45 59,865
8,834.80 11,261.25 6,273.80 26,370
2013