AKTIVITAS HUMAS BADAN LAYANAN UMUM (BLU) DALAM MENSOSIALISASIKAN TRANS JAKARTA PERIODE JANUARI 2005- JUNI 2005
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Program studi Humas
Nama
: Ade Lusiana
NIM
: 04200-002
Jurusan
: Hubungan Masyarakat
JURUSAN HUBUNGAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JAKARTA 2007
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI HUBUNGAN MASYARAKAT
Ade Lusiana (04200-002) Aktivitas Humas Badan Layanan Umum TransJakarta dalam mensosialisasikan TransJakarta (Busway) periode Januari 2005-Juni 2005 Vii + 73 Halaman + 20 halaman lampiran + Bibliografi : 15 acuan (1983- 2003) ABSTRAKSI Trans Jakarta merupakan salah satu program kebijakan pemerintah DKI Jakarta yang dikeluarkan pada tahun 2004, karena pada saat itu di Jakarta mengalami kemacetan lalu lintas dan untuk menanggulangi hal tersebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menugaskan Badan Layanan Umum untuk melaksanakan tugas pelayanan publik dengan menciptakan tradisi transportasi modern. Kemudian sosialisasi program ini adalah salah satu tugas Humas yang harus dikomunikasikan kepada masyarakat luas , karena ini merupakan tugas penting Humas dalam menyampaikan informasi sebanyak mungkin mengenai aktivitas Perusahaan kepada masyarakat luas yang tidak terlepas dari peran serta media Humas harus mempunyai langkah-langkah yang tepat dalam mensosialisasikan program . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas Human BLU dalam menyosialisasikan program TIJE periode Januari 2005- Juni 2005. Segala aktivitas akan terlihat dari perencanaan sampai evaluasi. Penulis menggunakan kerangka pemikiran yang menjadi dasar dari fokus penelitian adalah merumuskan masalah, menentukan tujuan, menentukan publik sasaran, metode yang digunakan, perencanaan pelaksanaan, evaluasi dan efektivitas pelaksanaan. Semua itu merupakan tahapan dan kegiatan komunikasi. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang bersifat deskriftif. Penulis memperoleh data dari hasil pengamatan selama penulis melakukan penelitian di BLU TIJE dan hasil wawancara dari nara sumber yang berkompeten. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa Humas dalam menyosialisasikan program TIJE tidak sendiri melainkan dengan TIM. Dalam melakukan aktivitas sosialisasi program TIJE . Humas memiliki berbagai kegiatan diantaranya , perayaan 1 tahun kinerja Transjakarta, Publik Hearing, Sosialisasi dengan Media Eksternal- Buletin, TalkShow, sedangkan evaluasi humas melalui media monitoring.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya berupa
kesehatan dan petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan skripsi ini betapapun telah berusaha untuk menyajikan dengan yang sebaik mungkin tulisan mengenai “Aktivitas Humas Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Dalam Mensosialisasikan TransJakarta Periode Januari 2005-Juni 2005”, akan tetapi tidak terhindar dan masih banyak sekali kekurangan baik dalam isi maupun penyajiannya. Penulis juga menyadari skripsi ini dapat dibuat dengan baik karena tidak terlepas dari bantuan dari pihak-pihak yang sangat membantu serta memotivasi saya untuk terus berjuang dan menyelesaikan skripsi ini yang merupakan akhir dari perjuangan penulis selama duduk di bangku kuliah dan untuk memperoleh gelar sarjana, maka pada kesempatan ini penullis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Marhaeni FK. S.Sos. M.Si, selaku Pembimbing I, atas bimbinganya selama ini kepada penulis sehingga penulis dapat belajar mengerti dan memahami masalah yang penulis teliti. 2. Bapak Drs. Gufroni Sakaril, MM, selaku Pembimbing II, atas bimbingannya serta kritikan dan masukan –masukannya yang diberikan kepada penulis selama ini. 3. Ibu Diah Wardhani M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana.
4. Ibu Irmulan Sati T. SH, M. Si, selaku Ketua Bidang Studi Humas Universitas Mercu Buana. 5. Terima Kasih tak terhingga kepada Alm, Bapak tercinta Eddy Sabhani dan Ibu tercinta Ana Sabhani atas segala doa dan dukungannya dan terima kasih telah mendidik dan membesarkan saya, kakak-kakak dan ponakan-ponakan dengan kasih sayang yang luar biasa, kakak-kakak tercinta (Eni, Ita, Ony) atas segala doa dan dukungannya dan juga selalu memberikan bantuan moril dan meteril sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk ponakan-ponakanku tersayang (Cerel, Aulia, Hafizh, Rasya), terima kasih atas hiburannya. 6. Seluruh dosen dan staff pengajar Fikom yang telah menyumbangkan pengetahuan kepada penulis sehingga dapat mengaplikasikan di dalam penulisan skripsi ini. 7. Bapak Ajar Aedi Sebagai Kepala Subbad Umum dan Humas Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta yang telah banyak membantu kelengkapan data yang penulis butuhkan dan terima kasih untuk segala nasehatnya. 8. Ibu Sri Urlina sebagai staff Umum dan Humas Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta yang telah membantu membantu kelengkapan data yang penulis butuhkan. 9. Seluruh staff unit kerja Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. 10. Seluruh staff Tata Usaha Fikom yang selalu bersedia melayani kebutuhan administrasi penulis. 11. Terima kasih untuk teman-temanku tercinta Ike, Mba Dian, Echi Arie dan yang lainnya angkatan 2000.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, untuk itu segala kritik dan saran akan sangat membantu Seluruh Dosen dan Staff pengajar
Fakultas
Ilmu
Komunikasi
Universitas
Mercu
Buana
dalam
penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis hanya bisa memanjatkan doa yang setulus-tulusnya kepada pihak yang telah membantu penulis. Semoga segala kebaikan, bantuan dan dorongannya selama ini mendapatkan rahmat dan karunia dari Allah S.W.T… Amin.
Jakarta, September 2007
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAKSI ..................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...................................................................................
ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
v
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang..........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................
7
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................
7
1.4 Signifikansi Penelitian .............................................................
7
1.4.1
Signifikasi Akademis....................................................
7
1.4.2
Signifikasi Praktis.........................................................
8
KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Komunikasi..............................................................
9
2.2 Pengertian Humas.....................................................................
11
2.3 Fungsi Humas ............................................................................
12
2.4 Tugas Humas ............................................................................
13
2.5 Aktivitas Humas ........................................................................
15
2.6 Publik Eksternal ........................................................................
18
2.7 Humas Pemerintahan.................................................................
20
v
2.8 Sosialisasi .................................................................................. 2.8.1
22
Sosialisasi Dalam Umum....................................
22
2.8.2 Sosialisasi Dalam Kegiatan Public Relations......
23
BAB III METODOLOGI 3.1 Tipe Penelitian..........................................................................
26
3.2 Metode Penelitian......................................................................
27
3.3 Key Informan ............................................................................
27
3.4 Teknik pengumpulan data..........................................................
28
3.5 Definisi Konsep..........................................................................
28
a. Aktivitas Humas..................................................................
28
b. Sosialisasi…………………………………………………..
29
3.6 Fokus Penelitian.........................................................................
29
3.7 Teknik Analisa Data...................................................................
30
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat...........................................................................
33
4.1.1 Sekilas Mengenai BLU TransJakarta...............................
33
4.1.2 Visi dan Misi Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta 35 4.1.3 Tugas dan Fungsi Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta.....................................................................
vi
36
4.1.4 Struktur Organisasi Badan Layanan Umum (BLU)
BAB V
TransJakarta ..………………………………………..…..
37
4.1.5 Humas BLU TransJakarta................................................
41
4.1.6 Lokasi Penelitian ………………………………..……..
41
4.1.7 Logo Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta……..
42
4.2 Hasil Penelitian .........................................................................
45
4.3 Analisa Data...............................................................................
66
PENUTUP 5.1 Kesimpulan................................................................................
70
5.2 Saran ..........................................................................................
72
5.2.1 Saran Praktis............................................................
72
5.2.2 Saran Akademis…………………………………………
73
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Bidang profesi Humas (hubungan Masyarakat) merupakan salah satu aspek manajemen yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat profit (perusahaan) maupun organisasi yang bersifat non profit. Mulai dari perguruan Tinggi, yayasan, sampai lembaga-lembaga Pemerintahan. Kehadirannya sangat dibutuhkan dewasa ini, karena Humas merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Humas sendiri menurut Edwart L. Berneys seperti dikutip dalam buku Public Relations mempunyai tiga arti, yaitu : (1) Penerangan kepada masyarakat,(2) Persuasi untuk
mengubah
sikap
dan
tingkah
laku
masyarakat,
(3)
usaha
untuk
mengintegrasikan sikap dan perbuatan masyarakat dan sebaliknya1. Definisi Humas menurut Glen dan Denny Grisvold, dalam bukunya Your Public Relations mengemukakan definisi sebagai berikut Humas adalah suatu fungsi management yang menilai sikap publik, menunjukan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan dari publik2.
1
Edward L Berney, dikutip oleh F Rachmadi, (Public Relations Dalam teori dan Praktek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996), hal. 9 2 Oemi Abdurrahman( Dasar-Dasar Public Relations, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2001) hal 2526
1
Definisi Humas menurut W. Emerson Reck, Public Relations Director College University,adalah kelanjutan dari pross penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Pelaksanaan kebijaksanaan dan sikap penghargaan
yang sebaik-
baiknya3. Jadi, Humas adalah suatuu rangkaian kampanye atau program terpadu dan semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur. Pemerintah dan lembaga-lembaga mutlak melakukan berbagai pendekatan Humas. Di zaman sekarang ini, pemerintah sudah tidak bisa lagi mengumumkan kebijakan- kebijakan baru dengan sekedar mengirimkan siaran berita yang di faksimili ke berbagai surat kabar yang ada di tanah air, cara tersebut sudah usang. Sekarang lembaga non profit (lembaga pemerintah) seperti badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Busway sudah mempunyai bagian Humas sendiri. Bagian Humas ini sudah dibentuk sejak awal dirikannya BLU itu sendiri. Humas BLU berada di dalam sub bagian Tata Usaha dan Keuangan. Untuk menempati posisi Humas professional dalam lembaga pemerintahan, seorang Humas diperlukan atau harus memiliki persyaratan kemampuan yang memadai. Latar belakang pengetahuan yang cukup, memiliki penglaman, wawasan yang luas dan penampilan yang menarik, relevan dengan bidang yang menjadi tanggung jawabnya. Selain kemampuan berkomunikasi yang baik, seorang Humas 3
Ibid, hal 25
2
juga harus mampu melahirkan gagasan segar, mengorganisasikan suatu pekerjaan secara tertib, teliti dan tepat waktu. Sensitif terhadap segala hal yang menyangkut pembicaraan lembaga, baik negatif maupun positif terutama yang datang dari khalayak luar. Serta mampu untuk segera bertindak untuk mengantisipasi segala bentuk persoalan yang dimungkinkan akan mendorong citra atau image baik lembaga Pemerintahan maupun Pemerintahaanya itu sendiri. Dalam membuat karya tulis penelitian komunikasi ini, penulis mencoba memfokuskan pada salah satu jenis kegiatan Humas yaitu sosialisasi , dalam hal ini ditekankan kepada aktivitas sosialisasi yang dilakukan oleh Humas BLU dalam mensosialisasi TransJakarta busway untuk periode Januari 2005- Juni 2005 Sosialisasi itu sendiri menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah suatu usaha untuk mengubah milik seseorang menjadi umum, sosialisasi juga dianggap sebagai proses belajar seseorang anggota masyarakat.4 Karena fokus dalam penelitian komunikasi ini adalah sosialisasi, maka penulis membuat judul karya tulis penelitian ini adalah Aktivitas Humas BLU
dalam
mensosialisasikan TransJakarta Busway. Periodesasi Januari 2005- Juni 2005 dipilih oleh penulis, karena berkenaan sudah dioperasikannya TransJakarta Busway koridor baru ( II dan III), dan pada saat itu pula sosialisasi sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh BLU TransJakarta dan sampai saat ini kegiatan sosialisasi pun terus berlangsung.
4
Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, cetakan Tahun 1999) hal 958
3
Sosialisasi mempunyai banyak arti, khalayak luas banyak yang mendefinisikan sebagai suatu yang diberitakan di Koran, majalah, atau disiarkan di radio dan televisi. Di lain pihak ada pula yang mendefinisikan sosialisasi sebagai sesuatu proses sosialisasi yang disampaikan komunikator
kepada komunikannya
tepat sehingga pesan yang disampaikan dapat milik umum.5 dengann harapan hal tersbut dapatt diberitakan atau disiarkan karena sosialisasi merupakan salah satu cara yang paling efektif dan dipercaya dalam menyampaikan berbagai berita dan informasi baik positif maupun negatif kepada khalayak sasaran. Sosialiasi juga merupakan saluran komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan dari individu atau organisasi kepada khalayak sasaran. Demikian melakukan sosialisasi, Humas bertindak sebagai mediator yaitu menyampaikan kepentingan serta membina dan meningkatkan customer relations antara organisasi dengan para anggota atau publiknya. Salah satu organisasi pemerintahan, Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta busway juga memerlukan aktivitas sebelum melakukan soaialisasi itu dimulai. Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta busway merupakan suatu organisasi non profit yang bergerak di dalam bidang pengelolahan angkutan umum Busway. Aktivitas sosialisasi bagi BLU TransJakarta busway sangatlah diperlukan, karena melalui aktivitas sosialisasi dibuat sedemikian rupa agar aktivitas sosialisasi ini bisa berhasil.
5
Ibid, hal 958
4
Fungsi dari BLU TransJakarta busway adalah mulai dari menyusun rencana dan program kerja BLU sampai kepala pelaksanaan kegiatan ketatausahaan, dan dalam menjalankan fungsinya BLU mempunyai tugas mengelola angkutan umum Busway. Berdasarkan SK Gubernur No.110 tahun 2004 tertuang tentang Pembentukan dan Tata Kerja TransJakarta Busway. TransJakarta busway dibuat untuk memperbaharui sistem transportasi yang layak bagi masyarakat dan untuk membantu mengatasi masalah kemacetan di Jakarta. Bila tidak ada langkah tegas mengatasi transportasi di Jakarta, bisa jadi kemacetan total melanda Jakarta tahun 2014, dipastikan saat itu, kaki melangkah ke luar rumah, maka kemacetan sudah terjebak di depan mata, adalah keharusan untuk menyediakan angkutan umum yang prima di Jakarta. Untuk itu walau tertatih Gubernur Propinsi DKI Jakarta, Sutiyoso memastikan reformasi angkutan umum di Jakarta dimulai. Langkah kecil itu di mulai dengan diresmikanya peluncuran bus TransJakarta Koridor Blok M –Kota pada tanggal 15 Janusri 2004. Program TransJakarta ini berujung pada lahirnya budaya baru bertransportasi di Jakarta. Mengajari warga antri, Juga naik turun di halte, tidak makan, minum dan merokok di dalam halte dan bus. Sekitar tahun 2004, Pemerintah kota Jakarta mencoba untuk membantu mengatasi masalah tadi yaitu dengan dioperasikannya TransJakarta Busway untuk jurusan Blok M- Kota. TransJakarta busway merupakan jenis angkutan massal umum yang melintas pada jalur khusus yang telah disediakan6 . kehadiran TransJakarta ini menimbulkan reaksi sangat positif dari masyarakat, selain menghemat waktu, 6
http:// trans.Jakarta.go.id
5
kehadiran kendaraan ini juga menghemat biaya. TransJakarta menjadi pilihan alternatif para masyarakat saat-saat ini. Bagi sebagian masyarakat angkutan massal jenis ini juga menjadi salah satu kendaraan yang aman, nyaman dan terkesan mewah namun tetap murah. Desain dan pelayanan yang ditawarkan pun sangat berbeda dari angkutan biasa. Angkutan massal jenis ini menggunakan system ticketing, dimana sebelum kita menaiki angkutan ini kita harus membeli tiket di loket yang sudah tersediakan setelah itu kita baru bisa masuk kedalam halte dan menunggu bis baru setelah itu kita bisa menaiki bis. Angkutan ini juga tidak berhenti disembarang tempat, karena sedah ada tempat pemberhentian tertentu yang disediakan, ada atau tidak ada penumpang yang turun atau naik di halte tersebut angkutan ini tetap harus berhenti. Meskipun TransJakarta telah beroperasi, namun berbagai kendala pun masih ditemui, mulai dari keterbatasan armada samapai kepada infrastruktur yang masih belum terselesaikan.Demikian hal ini tidak dihiraukan oleh masyarakat yang menggunakan jasa angkutan massal ini. Berbagai macam alas an keluar dari mulut masyarakat menanggapi akan kehadiran bis TransJakarta ini. Mungkin salah satu diantara alasan yang bisa kita ketahui adalah kehadiran bis TransJakarta membantu masyarakat dalam hal waktu. Bagi peneliti sosialisasi merupakan hal yang sangat penting untuk dipaparkan, karena melalui inilah Humas bisa menyalurkan kreativitasnya dan kemampuanya untuk mempengaruhi publik agar merasa tertarik untuk menggunakan angkutan jenis
6
ini. Selain itu, sosialisasi merupakan bagian dari ilmu komunikasi khususnya Humas, Sehingga perlu di teliti.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas penulis merumuskan masalah yaitu bagaimana aktivitas Humas Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta dalam mensosialisasikan TransJakarta periode Januari 2005 sampai Juni 2005?
1.3 Tujuan Penelitian Ada pun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Aktivitas yang dilakukan
Humas BLU TransJakarta dalam mensosialisasi TransJakarta periode
Januaru 2005 – Juni 2005.
1.4 Signifikasi Penelitia a. Signifikasi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan ilmu dan teori kehumasan mengenai aktivitas sosialisasi
melalui media komunikasi oleh sebuah
organisasi. b. Signifikasi Praktis Secara praktis penelitian ini dapat memberikan masukan yang positif kepada Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Busway yang menggunakan Aktivitas sosialisasi TransJakarta periodesasi Januari 2005- Juni 2005,
7
sehingga dari analisis studi kasus yang didapat dari proses penelitian diperoleh hasil yang berguna bagi organisasi pada umumnya dan divisi Humas pada khususnya.
8
9
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan hak dasar yang sangat penting bagi manusia sebagai makhluk sosial guna mensosialisasikan dan berinteraksi, untuk menyampaikan, mencari, menyebarkan dan memperoleh informasi. Hampir semua aktivitas dan bentuk suatu kegiatan memerlukan komunikasi. Semua hasil dari suatu tujuan dibentuk dan diwujudkan melalui adanya komunikasi. Ketergantungan manusia akan informasi sudah merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah lagi. Kebutuhan akan komunikasi dan informasi itu didorong oleh keinginan manusia untuk mengembangkan diri menjadi kehidupan yang lebih baik. Menurut beberapa ahli, komunikasi telah diartikan dalam sudut pandang yang berbeda-beda. Komunikasi menurut carl I Hovland yang dikutip oleh Bachtiar Aly, M.A dalam buku teknik Hubungan Masyarakat mengatakan : “Communication is the process by which an individual (the communication) transmit stimuli (usually verval symbols) to modify the behavior of other individuals (communications)”. Komuniukasi adalah suatu proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang (biasanya terdiri dari lambang kata-kata) untuk mengubah tingkah laku lain (komunikan).1 1
Bachtiar Aly, Teknik Hubungan Masyarakat, Universitas Terbuka, 1995, hal. 50
9
10
Selanjutnya menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Prakek, mengemukakan : “Bahwa
proses
Komunikasi
pada
hakekatnya
merupakan
penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain. pikiran bisa merupakan keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, keberanian, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati”2 Komunikasi merupakan suatu proses yang vital, karena setiap individu di dalam menjalankan hidupnya selalu membutuhkan komunikasi. Fungsi utama dari komunikasi secara umum yaitu untuk memberikan penerangan, pendidikan, hiburan dan mempengaruhi seseorang atau kelompok orang, melalui komunikasi manusia dapat saling menerima dan menyampaikan pikiran, gagasan dan informasi. Komunikasi juga merupakan salah satu aspek terpenting dalam kegiatan perusahaan/ instansi/ lembaga. Setiap bagian dalam kegiatan perusahaan/ instansi/ lembaga tidak dapat menghindari komunikasi. Tanpa komunikasi, aktifitas organisasi tidak akan berjalan sebagimana layaknya. Komunikasi berpengaruh terhadap keberhasilan/ kegagalan atas ide yang di sampaikan, sehingga dengan harapan baik perusahaan/ instansi/ lembaga dan publiknya baik internal ataupun eksternal dapat diketahui. Dalam organisasi dibutuhkan peranan public relations sebagai jembatan komunikasi antara organisasi dengan publik internal & eksternal secara timbal balik.
2
Onong Ucjhana, Ilmu komunikasi teori & Praktek, Bandung: Cv. Remaja Karya, 1986, hal 3
11
2.2 Pengertian Humas Definisi menurut (British) Institute of Public Relations (IPR), seperti yang dikutip oleh Frank Jefkins dalam bukunya public Relations yaitu: “Praktek Humas atau RP adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara satu organisasi dengan segenap khalayaknya”3. Sedangkan Frank Jefkins sendiri berpendapat bahwa : “Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khayalaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.4 Sedangkan The Internasional Public Relations Associations sepakat untuk merumuskan sebuah definisi Public Relations yaitu fungsi manajemen dari budi yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dengan nama organisasi -organisasi dan lembga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya.5 Berikut definisi Public Relations News, yaitu sebagai fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik, dan melaksanakan program kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan dari publiknya. Ini adalah salah satu bulletin Public Relations.6
3
Frank Jefkins, Public Relations, Erlangga, Jakarta 1996 Ibid, Hal 9 5 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori & Praktek, Rosdakarya, 1994, hal 134. 6 Neni Yulianita, op.cit, hal 25 4
12
Oleh
karena
itu
seorang
public
Relations
dituntut
untuk
mempunyaikreatifitas tinggi, sehingga dapat membantu program kerja yang mempunyai kualitas memberikan keuntungan dan kepuasan bagi kedua belah pihak yaknii kepentingan organisasi dan publik yang terkait. Berdasarkan definisi-definisi terdapat di dalam Humas itu suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, penghargaan pada dan dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat
umumnya.
Dalam
Humas
terdapat
suatu
usaha
untuk
mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu organisasi dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan itu.
2.3 Fungsi Humas Menurut Cutlip & Center serta Candield yang dikutip oleh Bachatiar Aly, dalam buku Teknik Hubungan Masyarakat, fungsi Humas diuraikan lebih jelas yaitu : 1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi 2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik internal maupun eksternal 3. Menciptakan komunikasi dua arah timbali balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. 4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi dengan kepentingan umum7 Humas diharapkan kemampuanya untuk mencapai saling pengertian, 7
Ibid, hal 10, Op cit, hal 28
13
menghargai,
dan
mempercayai
diantara
pihak,
penyampaian
pesn
(komunikator) dengan pihak penerima pesan (komunikan). Bila tercapai keadaan saling mengerti dan mempercayai maka akan ada umpan balik (feedback) yang positif dari komunikan. Hal tersebut selaras dengan tugas dan kewajiban utama humas, seperti yang dikemukan oleh Frank Jefkins bahwa yang berkewajiban untuk menyediakan informasi kepada khalayak. Informasi tersebut berupa kebijakan organisasi, kegiatan organisasi, produk, jasa, sekomprehensif mungkin agar khalayak mendapat pengetahuan yang optimal.8 Sedangkan menurut Bertrand R. Candield, seperti yang dikutip Bachtiar Aly, mengemukakan fungsinya Humas sebagai berikut : a. Mengabdikan kepada kepentingan umum b. Memelihara komunikasi yang baik c. Menitikberatkan moral dan perilaku yang baik9 Disini jelas bahwa fungsi Humas menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi, membina hubungan yang harmonis antara instansi dengan publiknya yang diharapkan dapat menumbuhkan saling pengertian dan menghargai yang pada akhirnya memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak. 2.4 Tugas Humas Disini
tugas
Humas
adalah
menciptakan,
memelihara
serta
meningkatkan citra yang baik dan perusahaan kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi dari pada publik yang bersangkutan dan 8 9
Frank Jefkins, opcit, hal 28 Ibid , hal 9
14
memperbaiki jika citra itu rusak. Seorang Humas juga harus menciptakan dan mebina komunikasi 2 arah dan mampu menyebarkan informasi seluasluasnya kepada karyawan di lain pihak Humas juga menampung segala keluhan, tanggapan, keinginan karyawan yang kemudian di sampaikan kepada pimpinan (sebagai mediator). Pada umumnya keguatan
Humas adalah menupayakan adanya
menciptakan goodwill yang terjadi pada publiknya dan upaya ini sangat diperlukan dalam berbagai macam bentuk organisasi apapun, baik besar ataupun kecil. Penciptaan goodwill yang dilakukan seorang PRO terhadap publik-publik yang berkepentingan merupakan hal yang yang prioritas kegiatan Humas. Berikut peran ideal yang harus dimiliki seorang Humas dalam suatu perusahaan, antara lain sebagai berikut: 10 a. Menjelaskan tujuan-tujuan organisasi kepada pihak publiknya. Tugas tersebut akan terpenuhi dengan baik. Apabila Humas bersangkutan lebih memahami dan meyakini pesan informasi yang akan disampaikan. b. Bertindak sebagai radar, tetapi juga harus mampu memperlancar pelaksanaan
kebijakan
publik.
Jangan
sampai
pesan
tersebut
membingungkan atau menghasilakan sesuatu yang kadang –kadang tidak jelas arahnya sehingga pesan sulit diterima oleh publik. c. Pihak Humas harus memiliki kemampuan untuk melihat ke depan atau memprediksi sesuatu secara tepat yang didasarkan kepada kepada
10
Rosady Ruslan, Manajemen PR & Media Komunikasi, PT. Grafindo
15
pengetahuan akan data atau sumber informasi yang menyangkut kepentingan organisasi atau publiknya.
2.5 Aktifitas Humas Pada dasarnya konsep Humas haruslah direncanakan. Proses tersebut juga memerlukan aktifitas yang terus menerus, aktivitas di sini adalah suatu usaha untuk menciptakan dan menjaga proses keslahpahaman bersama tersebut. Dengan kata lain aktivitas tersebut melibatkan adanya suatu dialog antara organisasi dengan publiknya sehingga mereka dapat saling mendengarkan serta saling memahami.11 Secara tidak langsung dapat terlihat bahwa para praktisi PR selalu mempertimbangkan dengan seksama bagaimana suatu program akan dimulai dan melanjutkan secara terstruktur sehingga bermnfaat bagi organisasi serta publik yang berinteraksi dengn organisasi tersebut. Kemudian aktivitas praktisi PR di lapangan mencakup konseptor, penasehat, komunikator dan penilaian yang handal. Oleh karena itu menjadi sangat penting apabila penjabat Humas dituntut untuk memiliki kemampuan untuk memecahkan berbagai macam masalah yang dihadapi dalam organisasi. Tujuan dari aktivitas PR itu sendiri adalah cara menciptakan hubungan harmonis antara perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya citra positi, kemauan baik, saling menhargai, saling timbul pengertian, toleransi antara kedua belah pihak12. 11 12
Anne Greory, Perencanaan & manajemen Kampanye, PT Erlangga 2004, hal 2 Rosady Ruslan, Opcit, hal 139
16
Dalam suatu organisasi atau perusahaan, untuk menberikan kontribusi kepada rencana jangka panjang, para praktisi PR, dapat melakukan langkahlangkah: 13 1. Menyampaikan fakta dan opini baik yang beredar di dalam maupun di luar perusahaan atau organisasi. 2. Menelusuri
dokumen
resmi
perusahaan
dan
mempelajari
perusahaan yang terjadi secara histories. 3.
melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Treats).
James E gruning dan Fred Repper dalam Rhenal Kasali mengemukakan model Strategi management dalam aktivitas Public Relations (untuk menggambarkan dua peran PR dalam strategi management secara menyeluruh dan dalam kegiatan PR itu sendiri) melalui 7 tahapan, dimana tahapan 1-3 adalag tahap strategi sedangkan 4-7 tahap reguler yang biasanya dilakukan praktisi PR, yaitu:14 1. Tahap stakeholder, sebuah organisasi atau perusahaan mempunyai hubungan denga publiknya bila mana perlu organisasi tersebuut mempunyai pengaruh terhadap stakehorder-nya sebaliknya. 2. Tahap publik, publik terbentuk ketika organisasi atau perusahaan menyadari adanya problem tertentu. 3. Tahap isu, publik muncul ketika konsekwensi dari adanya problem selalu mengorganisasikan dan menciptakan isu. 13 14
Soleh Soemirat & Elvirando, Dasar-dasar Public Relations, PT. Rosdakarya, 2002, hal 91 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, Pustaka Utama Grafiti 2005, hal 46
17
4. PR perlu mengembangkan tujuan formal, seperti komunikasi, pemahaman, persetujuan dan perilaku terhadap program-program kampanye komunikasi. 5. PR harus mengembangkan program resmi dan kampanye komunikasi yang jelas untuk menjangkau tujuan ke atas. 6. PR khususnya para pelaksanaan, harus memahami permasalahan dan dapat menerapkan kebijaksanaan kampanye komunikasi 7. PR harus melakukan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan, tugasnya untuk memenuhi pencapaian tujuan dan mengurangi konflik yang muncul di kemudian hari. Aktivitas Humas dapat memberikan konsekwensi pada sebagai hubungan bagi masing-masing publik eksternal, diantaranya:15 1.
Press Relations, yaitu kegiatan dalam rangka mengatur dan membina hubungan baik dengan pihak pers.
2.
Government Relations, yaitu kegiatan PR dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan baik dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah.
3.
Customer Relations, yaitu kegiatan PR dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan dengan para pelanggan, sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa pelangganlah yang sangat membutuhkan perusahaan bukan sebaliknya.
15
nani Yunita, Op Cit, Hal 71
18
4.
Consumen Relations, yaitu kegiatan PR dalam Rangka mengatur dan memelihara hubungan baik dengan para konsumen agar produk yang kita buat dapat diterima dengan baik oleh para konsumen. Dengan banyaknya aktivitas Humas tersebut namun disini penulis
hanya membahas Community Relations nya saja, karena program yang dibahas oleh penulis hanya diperuntukan oleh suatu komunitas tertentu yaitu masyarakat Jakarta.
2.6 Publik Eksternal Publik adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal adan mempunyai keterkaitan secara psikologis dengan orang tersebut.16 Publik eksternal adalah publlik yang berada di luar organisasi/ instansi/ perusahaan yang harus diberikan penerangan / informasi untuk membina hubungan baik. Sama dengan halnya denga publik internal maka publik eksternal juga menyusuaikan diri dengan bentuk dan sifat, jenis dan karakter dari organisasi yang bersangkutan. Berikut beberapa untus ada publik eksternal yang dianggap penting:17 a.
Konsumen, disini fungsi PR terutama adalah menanamkan kepercayaan pada masyarakat dan konsumen akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
16 17
Frank Jefkins, Public Relations, Erlangga, hal 71 Rhenald Kasali, Op cit, hal 79
19
b.
Pemasok, disini pemasok ada dua jenis, yaitu jenis pemasok jasa, seperti air bersih dan energi serta berbagai macam bahan baku, komponen produksi serta jasa professional.
c.
Penyalur, mereka yang menangani fungsi perantara antara produsen dan konsumen.
d.
Pesaing, tugas PR disini adalah menyakinkan para manajer bahwa dalam batas-batas tertentu perusahaan dapat memanfaatkan pesaing.
e.
Bank, bank adalah komersil yang tidak hanya mengandalkan bunga yang diterima melainkan juga jaminan atas pengambilan pinjaman pokok debitur.
f.
Pemerintah, fungsinya adalah memantau secara bersekala kebijakan Pemerintah membina hubungan baik dengan jabatan Pemerintah, dan melakukan lobi untuk mempercepat dan mempermudah suatu perizinan.
g.
Pers, media di sini merupakan jalur penghubung langsung antara organisasi dan para khalayak. Tujuan yang dibina bagi publik eksternal adalah untuk
mengeratkan dengan orang-orang di luar badan atau instansi hingga terbentuklah opini publik yang favorable terhadap badan itu. Berikut beberapa kiat agar dapat menjalankan hubungan baik dengan publik eksternal: 1. Memahami krakteristik masing-masing pihak dengan baik. 2. Memahami berbagai kesulitan/ kelemahan pihak-pihak tersebut.
20
3. Melakukan pendekatan yang manusiawi. 4. Memahami tujuan, visi dan misi masing- masing. 5. Memberikan luang adanya evaluasi/feedback dari masing-masing pihak. 2.7 Humas Pemerintahan Humas dalam lembaga pemerintahan (departemen, lembaga non departemen, Badan Usaha Milik Negara/ BUMN), merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijaka, program dan kegiatan-kegiatan lembaga pemerintah kepada masyarakat.18 Kemudian tugas dari Humas Pemerintahan, diantaranya:19 1.
Memberikan penerangan dan pendidikan kepada masyarakat tentang kebijakan, langkah-langkah dan tindakan-tindakan pemerintah serta memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa informasi yang diperlukan secara terbuka,jujur, dan objektif.
2.
Memberikan bantuan kepada media berita berupa bahan-bahan informasi mengenai kebijakan dan langkah-langkah serta tindakan pemerintah, termasuk fasilitas peliputan kepada media berita untuk acara-acara resmi yang penting. Pemerintah merupakan sumber informasi yang penting bagi media, karena itu sikap keterbukaan informasi sangat diperlukan.
18
Rusli Simanjuntak, Pengelolaan Reputasi Organisasi Publik, Seminar sehari di Hotel Kartika Chandra, tanggal 2 Juni 2005. 19 Ibid
21
3.
Mempromosikan
kemajuan
pembangunan
ekonomi
dan
kebudayaan yang telah dicapai oleh bangsa kepada khalayak di dalam maupun di luar negeri. Idealnya Humas itu dimasukkan ke dalam staff intern langsung berada di bawah pimpinan supaya lebih mampu dalam menjalankan tugasnya. Dengan posisi itu kita dapat mengetahui langsung latar belakang dari suatu keputusan yang diambil oleh pimpinan lembaga, sehingga ia langsung mendapat bahan informasi untuk disampaikan kepada
pihak
merupakan
yang
subsistem
bersangkutan. dari
system
Humas
pemerintahan
penerangan
secara
keseluruhan dan merupakan bagian dari kegiatan komunikasi sosial. Dalam pelaksanaanya peran dan fungsi Humas tidak terlepas dari bagian-bagian lain dari suatu badan/ lembaga pemerintahan. Dalam rangka pelaksanaan fungsinya, Humas pemerintahan itu pada dasarnya melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:20 1. Membina pengertian jhalayak atas kebijakan instansinya, dalam hal ini khalayak yang menjadi sasaran. 2. Menyelenggarakan dokumentasi mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh instansi. 3. Memonitoring dan mengevaluasi tanggapan dan pendapat umum masyarakat. Dalam rangka ini Humas harus melakukan komunikasi dan membina hubungan baik dengan masyarakat, karena tanggapan dan 20
Ibid
22
mendapat masyarakat merupakan input yang amat berharga bagi instansinya. 4. Mengumpulkan data dan informasi. Data dan Informasi dapat diperoleh secara aktif, yaitu dengan mengumpulkan dan menghubungi pihak/ sumber yang berkompeten.
2.8 Sosialisasi Sosialisasi merupakan salah satu fungsi komunikasi tyang berperan penting dalam pola tangkah laku seorang di tengah- tengah masyarakat. Sosialisasi juga merupakan salah saru proses belajar
kebudayaan dari
anggota masyarakat dan hubungan dengan system sosial. Dalam proses tersebut seorang individu dari masa anak-anak hingga dewasa belajar polapola tindakan dalam interaksi dengan individu-individu di sekelilingnya.21 Sosialisasi juga merupakan proses penyesuaian diri anggota baru terhadap adanya organisasi dalam memasuki suatu organisasi perusahaan, sedangkan menurut Robins, sosialisasi organisasi adalah proses seseorang mempelajari nilai, norma, prilaku menjadi lebih baik yang memungkinkan dia untuk berpartisipasi sebagai anggota organisasinya.22 Sosialisasi adalah menyediakan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang untuk mengubah sikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat efektif, sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan dapat aktif di dalam masyarakat. 21 22
M.Munandar Soelaeman Ms, Ilmu sosial dasar teori & Konsep Ilmu sosial, Ed Revisi, hal 108 M. Pabundu Tika, Budaya Organisasi & peningkatan Kenerja Perusahaan, hal 56
23
2.8.1
Sosialisasi Dalam Umum Sosialisasi merupakan peristiwa yang penting yang dilaksanakan oleh seorang public Relations, bisa juga dengan mengundang wartawan local maupun regional serta wakil-wakil dari radio dan televisi untuk menghadiri acara tersebut, memang ini tidak beda jauh dengan publikasi. Tujuannya adalah memberikan informasi mengenai kebijakan dan kegiatan perusahaan. Jadi kegiatan sosialisasi atau mungkin bisa disebut publikasi mungkin lebih menekankan suatu proses dan teknis untuk mempersiapkan dan menerbitkan media komunikasi demi kepentingan kegiatan/ aktivitas Humas dalam upaya menyampaikan pesan, opini, informasi dan berita, misalnya menerbitkan media, brosur, leaflet, booklet, poster media internal perusahaan, press release, advertorial, company profil.23
2.8.2
Sosialisasi dalam Kegiatan Public Relations Keberhasilan mensosialisasikan suatu program melalui aktivitas Humas, terlebih dahulu harus membangun kredibilitas nama perusahaan yang pada khirnya akan memajukan product image dan menimbulkan kesan baik dan untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan suatu program, biasanya PR harus menentukan tujuan yang hendak dicapai, menentukan sasaranya, menentukan ruang lingkup (lokal, regional, nasional), menentukan jangka waktu, menentukan publik sasarannya Pemerintah, swasta, masyarakat, menentukan fasilitas, persiapan, dan sarananya serta pembentukan team work yang solid dan professional.
23
Rosady Ruslan, Kampanye Public Relations, Grafindo 2005, hal 61
24
Kemudian dalam membuat suatu kegiatan program yang akan disosialisasikan perlu sebuah perencanaan, karena merencanakan sebuah program kerja departemen Humas pada suatu organisai/ perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan maupun jangka panjang, diantaranya perlu:24 a. Memfokuskan usaha. Perencanaan memastikan bahwa hal-hal tidak perlu dikesampingkan, sehingga kita hanya akan mengerjakan hal yang seharusnya dikerjakan. b. Memperbaiki efektivitas. Dengan mengerjakan hal yang benar, tujuan yang ditetapkan akan tercapai. c. Memacu pandangan jangka panjang. Dengan membuat rencana kita harus melihat ke depan dan memaksa kita untuk menarik perspektif lebih jauh. Juga membuatn kita melihat ke belakang untuk membuat evaluasi atas hasil-hasil yang telah dicapai, untuk melihat kembali prioritas organisasi. d.
Membantu untuk menunjukan nilai uang. Hal ini baik untuk para praktisi PR kita terjadi perselisihan masalah anggaran dengan organisasi/ perusahaan.
e. Mengurangi kesalahan. Perencanaan yang matang berarti telah memiliki program yang paling penting tepat setelah membahas berbagai kemungkinan yang akan dihadapi. f. Menyelesaikan
konflik.
Perencanaan
membantu
kita
menghadapi berbagai hambatan yang akan muncul agar dapat diselesaikan melalui keputusan bersama. 24
Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanye PR, Erlangga 2004, hal 29
25
g. Memfasilitasi tindakan proaktif. Membantu agenda sendiri itu sangat penting, tugas PR memang memberikan jawaban atas permintaan media.
.
26
BAB III METODOLOGI
3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif untuk menggambarkan aktivitas Humas Badan Layanan Umum (BLU) dalam mensosialisasikan TransJakarta. Menurut Koenjaraningrat, penelitian yang bersifat deskriptif berupaya memberikan gambaran yang secermat mungkin untuk mengenai suatu objek. Penelitian iini tanpa pengujian hipotesa. Penelitian deskriptif ditujukan untuk : 1. Mengumpulkan informasi actual scara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengedentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan. 4. menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang ada dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan yang akan datang1. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Vredenbergt, kualitatif lebih menekankan pada pencarian struktur hubungan
1
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hal 25
26
27
dengan masyarakat. Pendekatan ini dalam penelitian dimaksudkan untuk memperoleh data dan analisisi yang bersifat mendalam2 .
3.2 Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif kerena informasi yang dikumpulkan oleh penulis di dapat dari nara sumber melalui wawancara. Untuk menganalisis dilakukan dengan menganalisa dan melalui pengumpulan data dan fakta dengan melalui wawancara mendalam sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menggambarkan aktivitas Humas Badan layanan Umum (BLU) TransJakarta dalam mensosialisasikan TransJakarta untuk periode Januari 2005Juni 2005.
3.3 key Informan Yang menjadi nara sumber dalam penelitian ini adalah orang yang dianggap berkompeten di bidangnya yakni : Pihak Humas TransJakarta Busway: 1.
Ajar Aedi selaku kepala Humas Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta
2.
2
Sri Urlina (Staff Umum dan Humas)
Vredenbergt, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat, PT. Gramedia , Jakarta 1978, hal 9
28
Alasannya pemilihan key informan tersebut karena Kabag Humas dan Staff Umum yang menangani sosialisasi program TransJakarta.
3.4 Teknik pengumpulan Data Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Untuk mencari perolehan data primer adalah dengan cara: Wawancara mendalam (in depth interview) yang terstruktur dengan para nara sumber dan melakukan pengamatan pada perusahaan yang menjadi objek penelitian, dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah Humas Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan di uluki5 b. Untuk memperoleh data sekunder dilakukan dengan cara: 1. Studi kepustakaan Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari bukubuku yang bersifat ilmiah. 2. Data dokumentasi Dari kegiatan Humas Transjakarta baik yang bersifat internal maupun eksternal, press release, dan lain-lain.
5
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, bandung, 2002, hal 3
29
3.5 Definisi Konsep a. Aktivitas Humas adalah suatu kegiatan yang dilakukan guna menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dan publiknya, untuk mengelola berbagai aktivitas tersebut dapat diwujudkan jika terorganisasi secara baik melalui manajemen yang dikelola secara professional dan dapat dipertanggung jawabkan hasil atau sasarannya. b. Sosialisasi adalah Suatu usaha untuk mengubah milik seseorang menjadi umum, sosialisasi juga dianggap sebagai proses belajar seorang anggota masyarakat.
3.6 Fokus Penelitian Aktivitas Humas dalam mensosialisasi progaram, biasa dilakukan dengan beberapa tahapan, di antaranya: 1. Merumuskam masalah a. Mengumpulkan data dan informasi, menenai program yang akan disosialisasikan dengan mengumpulkan dan menghubungi pihak/ sumber yang berkompeten. b. Mendiskusikan dengan pihak yang terkait. 2. Menentukan Tujuan a. Mengumpulkan data yang diperlukan b. Membuat tujuan c. Mendiskusikan tujuan tersebut
30
3. Menentukan publik sasaran a. Memahami program yang akan di sosialisasikan b. Merumuskan komunitas c. Menentukan khalayak yang menjadi sasaran dari kegiatan tersebut 4. Metode yang digunakan a. Memahami publik sasaran b. Merancang metode yang sesuai dengan publik sasaran. 5. Perencanaan pelaksanan a. Mempersiapkan
segala
kebutuhan
(perlengkapan,
tempat,
dokumentasi, dan lain-lain) b. Membina pengertian khalayak atas kebijakan instansi c. Menyusun kegiatan yang akan dilaksanakan. 6. Evaluasi efektivitas pelaksanaan a. Mengumpulkan data-data yang merupakan hasil akhir dari kegiatan sosialisasi program b. Memonitor dan mengevaluasi tanggapan dan pendapat umum atau masyarakat c. Mengumpulkan saran dari berbgai pihak d. Menganalisa hasil
31
3.7 Teknik Analisa Data Berdasarkan data yang diperoleh, dan wawancaramendalam dengan nara sumber penulis selanjutnya akan mendeskripsikan dan menjabarkan secara kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin, seperti yang dikutif oleh Basorawi dan sukidin bahwa penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau cara kuantifikasi lainnya Dalam analisis data kita harus dapat memilah data itu dan memadukannya kembali, masalah ini tidak akan muncul jika deskripsidan klasifikasi tidak berakhir dalam analisis itu namun harus diingat bahwa dalam analisis kita bertujuan untuk menghasilkan sesuatu yang dianalisi. Penelitian seperti ini memerlukan kualifikasi yang memadai, yaitu: a. Pertama peneliti harus memiliki sifat yang reseptif , ia harus mencari bukan menguji. b. Kedua ia harus memiliki sifat integrative, yaitu kekuatan untuk memadukan berbagai macam informasi yang diterimanya menjadi satu kesatuan penafsiran. c. Penyusunan anggaran kegiatan, pembuatan dan pengiriman berita pers. d. Kearsipan dokumen kehumasan.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Sejarah Singkat 4.1.1
Sekilas Mengenai Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Busway Dengan mengedepankan konsep efficiency (efisiens) dan equity (kesetaraan) pada penerapan sitem angkutan umum, Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta saat ini sedang melaksanakan penerapan system Bus Rapit Tras (BRT) berbasis busway yang menerapkan jalur khusus ekslusif, sebagi bagian dari kebijakan Pemda yang tertuang dalam Pola Transportasi Makro 2003 dan ditetapkan dalam SK Gubernur NO 84 tahun 2004. Seiring dengan adanya kebijakan ini, maka Gubernur Sutiyoso mengeluarkan Surat Keputusan (SK) No. 110 tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola TransJakarta Busway Pemprov DKI Jakarta. Seiring dengan berjalannya waktu status Badan Pengelola (BP) TransJakarta Busway berubah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Busway. Hal ini tertuang dalam SK Gubernur No. 48 tahun 2006 (Mei 2006). Format BP dikhawatirkan tidak dapat mewadahi kepentingan transportasi publik akibat berpacu dengan mengejar keuntungan. BLU ini dianggap bentuk paling tepat untuk mengelola busway dan memiliki keistimewaan lebih fleksibel.
33
34
Secara umum, kebijakan Pemda meliputi dua sistem yang menjadi tulang punggung (backbone system) pengembangan wilayah perkotaan, yaitu: 1. Sistem Angkutan Umum dengan melakukan promosi terhadap penggunaan angkutan umum, yang meliputi: a. Mengembangkan tingkat dan jelas pelayanan yang diberikan angkutan umum. b. Mengintegrasikan sistem transportasi multi moda untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan. c. Memanfaatkan sistem angkutan umum yang ada. 2. Sistem Jaringan Jalan dengan melakukan pengurangan tingkat kemacetan lalu lintas, yang meliputi: a. Mengembangkan sistem jalan arteri b. Meningkatkan efisiensi penggunaan kapasitas di jalan c.
Menekan demand lalu lintas yang
berlebihan dengan penerapkan
manajemen kebutuhan transportasi (transpor demand management). Dalam pola Transportasi makro, terdapat 15 koridor BRT yang direncanakan secara bertahap sampai dengan tahun 2010, Adapun koridor-koridor tersebut, antara lain: 1. Kota –Blok M 2. Pulo Gadung – Harmoni 3. Kalideres – Harmoni 4. Warung Jati – Imam Bonjol 5. Kampung Melayu- Ancol
35
6. Kp Rambutan – Kp Melayu 7. Pulo Dagung – HI 8. Ps Minggu – Manggarai 9. Kp Melayu – Roxy 10. Tomang – Harmoni – Ps Minggu 11. Senayan – Tanah Abang 12. Pulo Gerbang – Kp melayu 13. Lb Bulus – Kebayoran Lama 14. Kalimalang – Blok M 15. Ciledug – Blok M
4.1.2
Visi dan Misi Layanan Umum (BLU) TransJakarta 1 Visi, : a. Mendukung terwujudnya Jakarta sebagai ibukota negara Republik Indonesia yang manusiawi, efisien dan berdaya saing global dan sejajar dengan kota-kota lain di dunia, dihuni oleh masyaralat yang partisipasif, berakhlak
yang sejahtera dan berbudaya dalam
lingkungan kehidupan yang aman dan berkelanjutan. b. Menciptakan sistem transportasi umum yang efisien, serta mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan mampu memberikan alternatif terbaik bagi masyarakat dalam melakukan perjalanan.
36
2 Misi, : a. Mempromosikan dan meningkatkan pengguna angkutan umum oleh warga Jakarta. b. Mengembangkan dan memberikan tingkat pelayanan angkutan umum modern dan prima sebagaimana layaknya kota-kota besar di dunia. c. Mengintegrasikan sistem transportasi multimoda untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan perjalanan penduduk. d. Melalui transportasi yang baik, akan menumbuhkan budaya disiplin.
4.1.3
Tugas dan Fungsi Layanan Umum (BLU) TransJakarta 1
Tugas BLU: Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta mempunyai tugas mengelola angkutan umum Busway.
2
Fungsi BLU: a. Penyusunan rencana dan program kerja Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Busway. b. Pengoperasian angkutan umum busway yang terdiri dari jaringan utama (trunk line)dan jaringan pengumpan (feeder services). c. Pemilihan dan penetapan operator dalam operasional angkutan umum Busway. d. Penyusunan
dan
pengendalian
standar
pelayanan
operasional/standar pelayanan minimal angkutan umum busway.
37
e. Pengawasan dan pengendalian seluruh system pengoperasian angkutan umum busway. f. Pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana yang menjadi kewenangannya. g. Pengelolaan dan pengendalia sistem tiket. h. Pengelolaan keuangan. i. Penyusunan perhitungan biaya Rupiah per Kilometer operator angkutan umum busway. j. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasamaaa dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Unit Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, instansi pemerintahan dan pihak terkait. k. Penyiapan rencana strategis bisnis. l. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.
4.1.4
Struktur Organisasi Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Susunan organiasasi Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta busway terdiri dari: 1 Kepala Kepala Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta busway mempunyai tugas: a. Memimpin penyelanggaraan tugas dan fungsi BLU. b. Mengkoordinasikan pelaksana.
pelaksanaan
tugas
subbagian
dan
38
c. Melaksanakan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Unit Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Instansi terkait lainnya. d. Sub bagian Tata Usaha dan Keuangan Sub bagian Tata Usaha dan Keuangan dikepalai oleh seorang kepala Tata Usaha dan Keuangan yang mempunyai tugas: a. Menyusun rencana dan program kerja tata usaha dan keuangan. b. Melakukan urusan surat menyurat kearsipan c. Melaksanakan urusan administrasi kepegawaian d. Melaksanakan urusan kerumahtanggaan. e. Melaksanakan kegiatan kehumasan. f. Melaksanakan pemeliharaan kebersihan kantor dan halte. g. Menyiapkan DASK h. Melakukan pengelolaan keuangan. i. Menyelenggarakan pengelolaan kas. j. Melakukan pengelolaan utang- piutang. k. Melaksanakan pengelolaan barang, asset tetap dan investasi. l. Menyelenggarakan system informasi manajemen keuangan. m. Menyelenggarakan system informasi manajemen keuangan. n. Menyelenggarakan keuangan.
akutansi
dan
penyusunan
laporan
39
o. Menerima,
menyiapkan
dan
membukukan
penerimaan
pendapatan TransJakarta busway. p. Melaksanakan verifikasi dan menetapkan denda. q. Melakukan pembayaran pengeluaran Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta busway. r. Melaksanakan penyusunan perhitungan biaya rupiah per kilometer . s. Menyusun perhitungan tarif angkutan umum busway. t. Menyusun formula remunerasi. u. Melaporkan pelaksanaan tugas. Untuk memperlancar kegiatan operasional dapat diangkat pelaksana dengan sebutan manajer untuk tugas yang terdiri dari : a. Sarana dan Prasarana,:; 1. Menyusun rencana dan program pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana. 2. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana. 3. Melaksanakan monitoring, pemantauan dan evaluasi kelayakan sarana dan prasarana. 4. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait bidang sarana dan prasarana. 5. Melaporkan pelaksanaan tugas.
40
b. Operasional Bagian ini juga dipimpin oleh manajer yang mempunyai tugas antara lain : 1. Menyusun program dan rencana kegiatan operasional 2. Menyusun standar operasional dan standar pelayanan minimal bus 3. Mengusulkan calon operator bus 4. Menyusun dan mengajukan system tariff bus 5. Menyusun standar produses operasional dan standar perawatan minimal bus 6. Menyusun formulasi dan perhitungan sanksi dan denda 7. Mengusulkan calon operator sisyem tiket 8. Melaporkan pelaksanaan tugas c. Pengendalian Sama seperti bagian sarana dan prasarana serta bagian operasional, bagian pengendalian juga dipimpin oleh manajer yang mempunyai tugas: 1. Menyusun program dan rencana kegiatan pengendalian. 2.
Mengendalikan penerapan standar produser operasional / strandar pelayanan minimal kendaraan, sistem tiket dan satuan tugas pengamanan.
3. Melaksanakan monitoring, pemantauan dan evaluasi kinerja operator bus, operator sistem tiket dan satuan tugas pengamanan 4. Mengusulkan calon satuan tugas pengamanan 5. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan satuan kerja perangkap daerah terkait. 6. Melaksanakan monitoring, pemantauan dan evaluasi ikatan kerjasama dengan pihak ke tiga 7. Melaporkan pelaksanaan tugas
41
4.1.5
Humas Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Humas berdiri sejak akhir 2003 seiring dengan berdirinya badan pengelola TransJakarta busway, yang kemudian pada tahun 2006 berubah namanya Badan Pelayanan Umum (BLU) TransJakarta busway. Humas BLU tidak memiliki departemen atau divisi sendiri namun humas BLU masuk didalam subbagian tata usaha dan keuangan. Seperti yang telah dikatakan oleh Sri Urlina sebagai staff umum dan Humas sebagai berikut: “Humas BLU TransJakarta tidak memiliki departemen / divisi sendiri namun berada di bawah tata usaha dan keuangan, dan karena hal ini juga humas tidak terbagi kedalam satu unit. Namun tugas dan tanggung jawab yang terbagi berdasarkan program tahunan yang telah di lihat.” Dalam hal Humas BLU TransJakarta sudah pasti memiliki peran dan fungsi seperti yang dikatakan Sri Urlina (staff umum dan humas):
a. Internal 1. Memberikan informasi yang berkaitan dengan BLU kepada para operator (tiket, satgas,pramudi, cleaning service pemeliharaan) b. Ekternal 1. Sosialisasi kepada wartawan ibukota (TV,Radio majalah, Koran) 2.
Sosialisasi
kepada
masyarakat
umum,
khususnya
busway.Baru di Jakarta dengan program Tije (goes to school)
pengguna
42
4.1.6
Lokasi Penelitian Objek dari penelitian yang diteliti oleh penulis adalah Humas Badan layanan Umum (BLU) TransJakarta Busway yang berlokasi di: Alamat : Jl. Trunojoyo Blok V lt. 3 No. 1 Jakarta selatan Telp
: 021. 7228923, 7228727
Fax
: 021 7228727
Email : TransJakarta @ Jakarta.go.id 4.1.7
Logo Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Busway
Gambar burung yang jadi mascot dari Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta busway adalaah Elang Bondol. Inilah burung maskot pemprov Jakarta. Nama ilmiahnya, Aliastur Indus Bo. Jenis elang ini berukuran sedang, dengan panjang sekitar 45cm. Kepala dan badannya memiliki bulu berwarna putih dan garis-garis kelabu. Bulu punggung, sayap, perut dan ekornya berwarna coklat kemerahan.
43
Biasanya, pada elang muda, seluruh badan berwarna kecoklatan dengan dada yang bercoret, lalu berubah menjadi putih ke abu-abuan. Mata bulat dan berwarna coklat gelap. Paruh kuat dan tajam, dengan ujung yang runcing dan melengkung berwarna kekuningan. Kakinya berbulu dan kuat dilengkapi dengan cakar berujung runcing. Sekali bertelur, sebanyak 2 atau 3 butir. Lalu musim bertelur akan datang dibulan maret- agustus. Karena terhitung mulai punah, elang ini di lindungi oleh SK Mentan tanggal 26 agustus 1970, No. 421/ KPTS / Um/ 8/1970 dan UU No. 5 tahun 1990. Burung ini masih sering tampak dibeberapa pulau tak berpenghuni dikepulauan seribu. Lalu bagaimana dengan salak condet? Buah ini juga maskot pemprov
Jakarta.
Nama
latinnya
menyelamatkan buah ini, dibangunlah
Salacca
Edulis
Cainato.Demi
kawasan cagar buah condet.
Kawasan ini berada disekiran pasar rebo, mencakup areal seluas 625 Ha; Kawasan ini 60 persen merupakan kawasan pemukiman relatif padat, dimana pepohonan buah-buahan ini adalah salak condet, duku (Lansiun domesticum). Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta busway memiliki maskot elang bondol dan salak condet. Elang bondol yang berkaki runcing dan tajam ini menggambarkan bahwa BLU TransJakarta busway merupakan suatu organisasi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memiliki dasar kekuatan dan selalu mengutamakan
44
pelayanan masyarakat khususnya dalam bidang transportasi darat (angkutan umum massal). Salak condet juga lambang maskot yang dipilih oleh BLU TransJakarta busway selain sebagai maskot pemprov Jakarta, juga untuk melestarikan agar tidak punah.
4.2 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan nara sumber. Nara sumber yang utama ( Key informan) dari Humas Badan Layanan Umum (BLU).TransJakarta yaitu dengan Bpk Ajar Aedi selaku Kepala Humas Badan Layanan Uum (BLU) TransJakarta Sri urlina selaku staff umum dan humas. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui aktivitas Humas BLU dalam mensosialisasikan TransJakarta. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Kepala Humas BLU TransaJakarta, Staff Umum dan Humas BLU, yang menangani aktivitas. Aktivitas apa saja yang dilakukan oleh Humas Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta dalam mensosialisasikan TransJakarta, berikut tahapan yang dilakukan:
A. PERENCANAAN Dalam melaksanakan suatu kegiatan/aktivitas tentunya dibutuhkan suatu perencanaan dengan beberapa tahapan seperti merumuskan masalah, menentukan tujuan, menentukan publik sasaran, menentukan metode yang
45
digunakan. Merencanakan hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan, berikut langkah-langkah yang penulis lakukan:
1. Merumuskan Masalah Program TransJakarta adalah salah satu program pemerintah yang dijalankan oleh Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta. Program TransJakarta di negara kita, diarahkan sebagai upaya untuk mewujudkan “Tradisi baru bertransportasi”, sehingga sudah sepatutnya jika TransJakarta bukan sekedar program namun harus mampu pula jadi sebagai “menciptakan generasi baru Jakarta yang lebnih menyukai menggunakan bus TransJakarta, penanggulangan kemacetan dan usaha mengurangi konsumsi volume jalan oleh mobil pribadi yang bersifat berkelanjutan guna mendukung publik untuk pelaksanaan busway koridor Blok M- Kota dengan jingle: Busway, Nyaman, Aman, dan Manusiawi. Pada masa itu, pemerintah merasa perlu adanya program TransJakarta Karena pada waktu itu Jakarta mengalami kemacetan dan berpolusi, sehingga Pemerintah perlu membuat kebijakann salah satunya program TransJakarta ini. Disamping
itu
TransJakarta
adalah
kepedulian
Pemerintah
terhadap
transportasi Jakarta atau masayarakat. Kemudian sejak kapan sosialisasi program TransJakarta itu dilaksanakan, berikut penuturan Bapak Ajar Aedi: “Untuk mensosialisasikan program TransJakarta sendiri, pihak Humas berserta tim melakukan program TransJakarta pertama kali diadakan pada tahun 2004, sosialisasi dilakukan setelah program ditetapkan oleh Pemerintah
46
dan dilimpahkan kepada Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta pada bulan februari 2004.”1 Program TransJakarta untuk masyarakat Jakarta dimaksudkan untuk memperkuat program transportasi karena kaitannya dengan menciptakan tradisi baru bertransportasi dan menjadikan lingkungan langit biru.
2. Menentukan Tujuan Sosialisasi yang dilakukan Humas harus mempunyai tujuan dengan ketetapan perusahaan. Agar tidak menyimpang maka tujuan harus dirumuskan terlebih dahulu baru kemudian dilaksanakan sesuai dengan tahapannya. Mendengar kata Tije orang pasti mengkaitkannya dengan Badan Layanan Umum TransJakarta, hal itu wajar saja sebagimana diketahui dalam komitmen awal perencanaan program TiJe merupakan salah satu bentuk menciptakan tradisi baru bertransportasi untuk mengakses masyarakat Jakarta terhadap kemacetan. Sesuai dengan pernyataan bapak Ajar bahwa: “Tujuan dari program Tije ini pada dasarnya untuk menciptakan tradisi baru bertransportasi dan menciptakan generasi baru jakrta lebih menyukai atau menggunakan bus TransJakarta dibanding naik mobil pribadi.Oleh karena itu tije sangat membantu masyarakat Jakarta mengingat kemacetan dimana, sehinggga dibutuhkan sosialisasi agar masyarakat lebih paham dan mengerti tentang tije.”2 Berikut pemaparan Ibu Sri Urlina, yang sesuai dengan peryataan bapak Ajar, Bahwa:
1
Hasil wawancara dengan Bpk Ajar Aedi, selaku Kasubag Humas dan Umum
2
Ibid
47
“Informasi sosialisasi program Tije sangat penting. Apalagi ini adalah program pemerintah untuk masyarakat Jakarta. Selain itu jika ada perubahan kebijakan tentan Tije, misalnya pada tahun-tahun sebelumnya bus tije hanya 20 kemudian mulai tahun ini bus Tije ditambahkan menjadi 35 bus. Hal ini harus diketahui masyarakat dan pemerintah, sehingga tidak menimbulkan salah persepsi. Karena itu, BLU TransJakarta khususnya Humas harus dapat menjelaskan perubahan tersebut. Inilah pentingnya sosialisasi”3 Dari berbagai pernyataan di atas, sangat jelas bahwa program Tije memang masih dibutuhkan untuk masyarakat Jakarta, sedangkan sosialisasi adalah sarana yang menunjang, dengan sosialisasi dapat mempermudah membantu masyarakat dalam memperolah informasi mengenai Tije. Sedangkan untuk sosialisasi program Tije pada tahun-tahun sebelumnya berjalan dengan cukup, karena Humas bekerjasama dengan pihak-pihak yang terkait. Ini terbukti dengan adanya tanggapan yang positif dari masyarakat mengenai program Tije yang diharapkan dapat membantu masyarakat Jakarta. 3. Menentukan Publik sasaran Humas Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta busway melakukan penentuan publik sasara, ini dimaksudkan untuk lebih mengenai atau mengatahui siapa yang menjadi khalayak sasarannya, seperti yang dikatakan oleh Kepala Humas BLU TransJakarta Busway Bapak Ajar Aedi, sebagai berikut: “Yang menjadi khalayak sasaran dari sosialisasi dalam program TransJakarta busway ini adalah semua lapisan masyarakat yang ada di Jakarta mulai dari anak-anak sampai lansia, dan yang menjadi acuannya adalah karena angkutan TransJakarta busway merupakan transportasi baru yang memberikan rasa aman, nyaman, murah dan lebih menghargai penumpang.4 3 4
wawancara dengan Ibu Sri Urlina selaku staff Humas dan umum wawancara dengan Bapak Ajar Aedi, selaku kepala Humas BLU
48
Menentukan publik sasaran dilakukan untuk mengetahui dengan jelas dan tepat khalayak sasaran dari aktivitas Humas dalam mensosialisasikan TransJakarta yang dilakukan oleh Humas BLU.
4. Metode Yang Digunakan Disini penulis akan memaparkan metode apa saja yang digunakan dalam mensosialisasikan program Tije dan mengapa metode itu yang digunakan. Tentu sebelumnya kita hrus mengetahui publlik sasaran kita dan diharapakan publik mengenal dan tahu Badan layanan Umum (BLU) dengan baik. Tapi kebanyakan publik memiliki berbagai penilaian yang cenderung negatif tentang BLU TransJakarta. Dengan adanya anggapan yang demikian, kini BLU TransJakarta melakukan beberapa perubahan, seperti menjadi Badan Layanan Umum yang sebelumnya sebagai Badan pengelola TransJakarta. Dalam hal ini penulis mengamati jalannya aktivitas Humas BLU TransJakarta dalam mensosialisasikan program Tije, seperti dengan adannya perayaan 1 tahun TransJakarta dan menciptakan logo 1 tahun TransJakarta dengan sound byte pendukung, Publik Hearing setahun Kinerja BP TransJakarta,
Sosialissi
dengan
media
ekternal-buletinTransJakarta,
Pengelolahan klarifikasi Berita dan penyajian data analisa berita, Dokumentasi berita cetak, photo dan visual tentang Transjakarta, peluncuran pramudi perempuan
TransJakarta,
Pembuatan
kotak
saran
khas
TransJakarta,
pembuatan kotak saran khas TransJakarta, pembuatan papan informasi
49
pengumuman, Talkshow di radio, Kemitraan dengan media massa, Talkshow di Tv kabel –Q channel, Lomba artikel dan foto transjakarta, pembuatan Ikon identitas TransJakarta, pembuatan mastering dan duplikasi Video Company Profile Transjakarta.karena ini merupakan salah satu aktivitas Humas dalam mensosialisasi program TransJakarta.
B. PELAKSANAAN Berikut pemaparan aktivitas yang dilakukan Humas BLU TransJakarta dalam mensosialisasikan TransJakarta periode Januari 2005-Juni 2005, yaitu: 1. Rangkaian perayaan 1 tahun TransJakarta dan menciptakan logo 1 tahun TransJakarta . Dalam rangka menyambut satu tahun TransJakarta-busway pada bulan Januari 2005 digelar beberapa kegiatan persiapan yang dilakukan mulai dari penyiapan pernak-pernik pendukung dan umbul-umbul sampai dengan pengukuhan logo. Dari beberapa acara perayaan satu tahun TransJakarta, acara-acara lomba menggambar dan mewarnai anak-anak TK dan SD hari dan tanggal Minggu 9 Januari 2005. bertempat Halaman kantor BLU TransJakarta Jl. Trunojoyo no.1, Jakarta selatan., untuk jumlah pesertanya kurang lebih 70 peserta. Tujuan dari acara ini diharapakan acara ini dapat memacu kecintaan anakanak pada bus TransJakarta.
50
2. Publik Hearing Dilaksanakan pada tanggal 1 februari 2005 yang diselenggrakan di aula TransJakarta. Tujuan dari pelaksanaan publik hearing ini adalah Transparansi dan good government satu tahun program TransJakarta, serta memaksimalkan kampanye satu tahun BLU TransJakarta ini oleh beberapa pembicara adalah lembaga yang menjalankan aspek transparansi dan akuntabilitasi kinerja kepada publik bisa terlaksana dengan baik. Acara ini dihadiri oleh beberapa pembicara diantaranya Kepala BLU TransJakarta Irzal Z Djamal, direktur center for transfortasi studies UI, dan ketua dewan transportasi Jakarta prof. Sutanso Soehodho dan dipimpin oleh mediator wartawati harian kompas Susi ivvyanti. Peserta yang hadir dari berbagai lapisan masyarakat dan dunia akademis serta LSM, dan dinas-dinas kepemerintahan yang terkait. Hal –hal yang dibicarakan adalah seperti yang disampaikan oleh Kepala BLU TransJakarta “Menyampaikan tentang kinerja BLU TransJakarta dalam memberikan pelayanan kepada publik, program yang telah dicapai, tamu-tamu studi banding baik dari dalam maupun dari luar negeri serta pelayanan terhadap anak TK dan SD”. 5 Sementara itu Ketua DTK Prof. Sutanto Soehodho menyampaikan “Catatan kritis atas kinerja TransJakarta mulai dari fase operasional, manajemen dan finansial, kelembagaan dan aspek legal, opini, sosialisasi dan infra struktur serta fasilitas pendukung”6.
5 6
wawancara dengan bapah Irzal Z Djamal, Selaku kepala BLU wawancara , prof sutanto, selaku ketua DTK
51
3. Sosialisai dengan media Eksternal – buletin TransJakarta Tujuan penerbitan buletin TransJakarta adalah sebagai sarana merawat kepercayaan dan keyakinan para pelanggan atas kinerja BLU TransJakarta. Buletin ini terbit setiap bulan dengan masing-masing edisi dicetak 7500 eks terbit dari bulan januari, samapai dengan maret dan mulai bulan april dicetak Koran Jakarta free yang terbit senin sampai jumat yang dibagikan di halte bus TransJakarta. Bersama dengan kerjasama Blu TransJakarta deng pihak swasta dalam pembutan Jakarta free maka BLU TransJakarta telah melakukan efesiensi dan fungsi serta target sosialisasi tercapai dengan maksimal.
4. Pengelolahan Klarifikasi berita dan Penyajian Data Analisa Pengelolaan klirifikasi berita dan penyajian data analisa berita. Dari media massa adalah patokan utama, karena hasil analisa berita ini menjadi barometer atas berhasil atau tidaknya strategi komunikasi yang dijalankan oleh Badan Layanan Umum TransJakarta dalam mempengaruhi publik. Hasil risetnya sebagai berikut:7
7
Bulan
Berita Positif
Berita Negatif
Januari
5
1
10
Februari
5
1
10
Maret
12
5
31
Laporan Kegiatan Subbag Umum dan Humas, Triwulan I dan II
Berita Informatif
52
5. Dokumentasi Berita Cetak, Photo dan Visual tentang TransJakarta. Tujuan dari kegiatan diatas adalah sebagai rujukan dalam implementasi transportasi masal berbasis bus didunia dan mendokumentasi dalam bentuk perpustaka
TransJakarta
yang
memuat
apapun
tentang
TransJakarta.
Dokumentasi mulai dari berita cetak, foto juga visul tentang TransJakarta.8
6.Peluncuran Pramudi Perempuan TransJakarta Tujuan untuk melepaskan ketimpangan gender dalam praktik kehidupan sehari-hari. Kegitan ini terbilang sukses karena banyaknya respon positif publik atas adanya pramudi perempuan dan keberadaan pramudi perempuan ini memastikan bahwa pekerjaan pramudi adalah pekerjaan mulia.
7. Pembuatan Kotak saran Khas TransJakarta. Tujuannya adalah untuk mendekatkan dan memberikan akses atas aduan dan saran-saran dari publik atas kinerja Badan Layanan Umum TransJakarta selama ini.
8. Pembuatan papan Informasi Pengumuman. Tujuannya adalah sebagai salah satu perangkat sosialisasi yang dipasang disetiap halte bus TransJakarta dan di dalam kantor Badan Layanan Umum TransJakarta.
8
Ibid
53
9. Talkshow, interaktif dan liputan live TransJakarta di radio. Tujuannya adalah untuk selalu mengkomunikasikan segala perkembangan yang baru tentang pengelolan TransJakarta dan rencana –rencana dimasa datang. Konsep acara yang dipilih adalah talkshow live dan interaktif langsung dengan pendengar. Dalam satu tahun, BLU TransJakarta mengelar 6 kali talkshow di beragam radio dengan segmentasi audiens yang telah dipilih hal ini dimaksudkan agar target sosialisasi busway TransJakarta bisa di dapatkan untuk seluruh lapisan masyarakat. a. Talkshow, interaktif dan live reportr I Tempat
: Radio Ramako magic
Tanggal
: 18 Mei 2005
Pukul
: 17.00 sampai selesai
Audiens
: Golongan masyarakat menengah keatas dengan usia 2535 tahun
Nara Sumber
: 1. Kepala BLU TransJakarta Irzal Z Djamal 2. Kabid tata operasional Suparmono
Materi
: Rencana persiapan HUR Jakarta, sosialisasi lomba foto dan
artikel tentang Tije, Program Tije terbaru dan
pembagian suvernier khas Tije. Hasil
: 5 penelpon dan lebih dari 12 sms yang masuk ke redaksi radio Ramako.
54
b. Talkshow, interaktif dan live report II Tempat
:Radio RRI Pro 2 FM
Tanggal
: 20 Juni 2005
Pukul
: 17.00 sampai selesai
Audiens
: semua lapisan masyarakat
Narasumber
: 1. Kepala BLU Irzal Z Djamal 2. Kabid tata operasional suparmono
Materi
: Hal-hal terbaru tentang TransJakarta, mulai dari jumlah terbaru penumpang hingga macam pelayanan yang diberikan ketika jam sibuk.
Hasil
: Beragam pertanyaan hadir ke redaksi Pro2 Fm diantaranya permohonan penambahan jalan serta rencana implementasi tiket isi ulang
C. Talkshow, interaktif dan live report ke III Tempat
: Radio Pas FM
Tanggal
: 28 Juni 2005
Waktu
: 17.00 s/d selesai
Nara sumber : 1. Kabid tata operasional BLU 2.Kasubid pengawasan operasional
55
Bapak Dhamawan Edie Materi
: Efisiensi waktu dengan adanya TransJakarta
Hasil
: Kalangan bisnis dan eksekutif yang awalnya menolak
keberadaan busway
kini percaya dan mendukung dengan keberadaan
TransJakarta (Target sosialisasi tercapai).
10. Kemitraan dengan Media Massa Tujuannya untuk memaksimalkan kerjasama antara Badan Layanan Umum dengan kalangan
wartawan, terutama dikalangan Balai Kota dan
DPRD Pemprov DKI Jakarta dan memberikan pemahaman yang komperensif dan kemudahan akses lagi wartawan sehingga dalam menyampaikan berita bisa lebih berimbang dan jelas nara sumbernya. Program ini dilaksanakan 4 kali dalam satu tahu, selainitu dalam program ini yang dipaparkan tentang rencana Badan layanan Umum meluncurkan satgas dengan sistem baru, yaitu pengamanan berbasis pelayanan. Efek dari kegiatan ini diharapkan para wartawan selalu mendukung beragam agenda dan rencana Pemprov DKI Jakarta dalam usaha melaksanakan reformasi angkutan umum di Jakarta.
11. Talkshow di TV Kabel –Q Channel Alasannya memilih media ini adalah karena lebih murah dibandingkan televisi yang ada. Audiens dari talkshow ini adalah kalangan menengah atas pemakai mobil pribadi.
56
Tujuan dari talkshow ini adalah untuk menyakinkan audiens bahwa program TransJakarta menghasilakan kendaraan umum yang benar-benar aman dan nyaman sehingga mereka tidak perlu khawatir. Acara talkshow di Q channel ini dilangsungkan sebanyak 2 kali yaitu 25 mei 2005 di studio Q channel di hotel Sahid, dengan nara sumber kepala Badan Layanan Umum TransJakarta. Dengan pembawa acar Audry Tangkudung dan ditayangkan sebanyak 3 kali.
12. Lomba Artikel & Foto TransJakarta Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan citra TransJakarta di masyarakat. Tema lomba adalah “menciptakan Budaya Baru BertransPortasi peserta terbagi atas 2 kategori yaitu umum dan pelajaran. Lomba ini dipimpin oleh dewan juri yang sangat berkompeten yaitu: 1.
Pemred harian Kompas Bapak Soryopratomo.
2.
Ketua Dewan Transportasi kota Bapak Prof. DR. Sutanto Soehodho.
3.
Derectur eksecutif Galery Foto jurnalistik antara Bapak Oscar Motuloh.
Sedangkan untuk lomba foto tercatat 85 peserta dan untuk lomba artikel tercatat 35 peserta. Dan para juaranya adalah sebagai berikut: a. Lomba Artikel 1. Kategori umum-wartawan hadiah berupa sertifikat, pelakat dan uang pembinaan.
57
Juara 1 Stefanus Osa Triyatna Juara 2 Ari Satrio Wibowo 2. Kategori Pelajar- Mahasiswa hadiah berupa sertifikat, pelakat dan uang pembinaan. Juara 1 Patricia Utarini Juara 2 Jihad Mahdiyah Sabussalam. b. Lomba Foto 1. Kategori umum-wartawan hadiah sertifikat, pelakat dan uang pembinaan. Juara 1 Rikrik Gantina Juara 2 Nur Ali Rahmat 2. Kategori Pelajar Mahasiswa, hadiah sertifikat, pelakat dan uang pembinaan. Juara 1. Septian Prima Diassari Juara 2. Togy Maulifa
13. Pembuatan Ikon Identitas TransJakarta Tujuan pembuatan ikon Tije adalah untuk memaksimalkan usaha penguatan citra program TransJakarta busway.
14. Pembuatan Mastering dan Duplikasi Company Profile Tujuan adalah untuk pembakuan bentuk pemaparan dan interaktif TransJakarta busway kepada khalayak (lebih terarah komprehensif dan
58
mudah dimengerti). Hal ini dilakukan karena banyaknya masyarakat yang ingin mengetahui penjelasan tentang transportsi berkelanjutan busway, sehingga pembuatan laporan adalah sarana yang sangat efektif untuk transfer ilmu pengetahuan dan souvenir bagi para tamu yang datang ke kantor Badan Layanan Umum TransJakarta. AKTIVITAS SOSIALISASI PROGRAM TRANSJAKARTA HUMAS BADAN LAYANAN UMUM (BLU) TRANSJAKARTA
AKTIVITAS 1. Perencanaan a. Rumusan Masalah
REALISASI TransJakarta ada sejak tahun 2000. Diadakan
TransJakarta
kemacetan
dan
konsumsi
volume
Pemerintah
usaha
karena mengurai
jalan,
membuat
maka
kebijakan
dengan program TransJakarta. b. Menentukan Tujuan
1.
Dengan
adanya
diharapkan
dapat
Transjakarta mengurai
pengguna mobil pribadi beralih ke TransJakarta. 2.
Tujuan dari sosialisasi adalah untuk memebrikan informasi mengenai kebijakan –kebijakan soal TransJakarta yang harus
59
diketahui oleh masyarakat dan Pemerintah, sehingga nantinya tidak
menimbulkan
salah
paham. Publik
sasaran
dari
sosialisasi
program TransJakarta, diantaranya: c. Menentukan Publik Sasaran
1.
Pemda,
sebagai
penanggung
jawab TransJakarta. 2.
Masyarakat penerima umum
Jakarta
sebagai
informasi
secara
mengenai
program
TransJakarta. 2.Metode yang digunakan a. Rangkaian Perayaan 1 Tahun -
Tujuan acara ini yaitu dapat
TransJakarta & menciptakan
memacu ke cintaan anak-anak
logo 1 tahun TransJakarta.
pada Bus TransJakarta. -
Bertempat di halaman kantor BLU TransJakarta. Jl Trunojoyo 1 Jakarta Selatan.
-
Jumlah peserta yng hadir 70 peserta.
b. Publik Hearing
-
Tujuan
acara
Transparansi
ini &
yaitu good
60
government 1 tahun
program
TransJakarta,
serta
memaksimalkan
kampanye
1
tahun TransJakarta. -
Dengan pembicara : Kepala BLU TransJakarta
Bpk.
Dajamal,
Irzal
Z
Ketua
Dewan
Bpk.
Sutanso
Transportasi
Soehodho, dan moderator Susi Ivvyanti. -
Peserta yang hadir dari berbagai lapisan masyarakat, LSM, dan dinas-dinas kepemerintahan yang terkait.
-
Dilaksanakanya 1 Februari 2005 bertempat di aula TransJakarta.
c. Sosialisasi
dengan
Media
-
Eksternal –Buletin Jakarta
Tujuan dari acara ini yaitu sebagai
sarana
merawat
kepercayaan dan keyakinan para pelanggan
atas
kinerja
BLU
TransJakarta. -
Buletin terbit setiap bulan Janusri
61
s/d Maret, masing-masing edisi dicetak 7500eks. Bulan April dicetak Koran Jakarta Free.
d. Pengelolaan Berita
&
Klarifikasi - Pengelolaan kalrifikasi berita dan Penajian
Data
penyajian sata analisa berita, dari
Analisa Data.
media massa patokan utama.
e. Dokumentasi Media Cetak.
-
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai
rujukan
implementasikan
dalam transportasi
masal berbasis bus dunia dan mendokumentasikan dan bentuk perpustakaan TransJakarta yang memuat
apapun
tentang
TransJakarta.
f. Peluncuran
Pramudi -
Tujuannya melepaskan
perempuan.
yaitu
untuk
ketimpangnan
gender dalam praktik kehidupan sehai-hari. -
Bertepatan dengan hari Kartini yaitu tanggal 21 april 2005.
62
g. Pembuatan Kotak Saran
-
Tujuannya
yaitu
untuk
mendekatkan dan memberikan akses atas aduan dan saran-saran dari publik atas kinerja pelayanan BLU TransJakarta selama ini.
h. Pembuatan Papan Informasi.
-
Tujuannya sebagai salah satu perangkat dipasang
sosialisasi disetiap
yang
halte
bus
TransJakarta dan dalam Kantor BLU TransJakarta.
i. Talkshow di Radio
-
Tujuannya
untuk
selalu
mengkomunikasikan
segala
perkembangan yang baru tentang pengelolaan
TransJakarta
dan
rencana-rencana dimasa datng. -
Talkshow
di
radio
Ramoko
Magic tanggal 18 Mei 2005, Talkshow di Radio RRI Pro 2 FM
tanggal
20
Juni
2005,
Talkshow Radio Pas FM tanggal
63
28 Juni 2005. -
Pembicara
:
Kepala
BLU
TransJakarta Bpk Irzal Z Djamal, Kabid
Tata
operasional
suparmono.
j. Kemitraan Dengan Media
-
Tujuannya
untuk
memaksimalkan kerjasama antara BLU TransJakarta dan kalangan wartawan,
terutama
kalangan
Balai Kota dan DPRD Pemprov DKI Jakarta dan mudah di akses bagi wartawan ssehingga dalam menyampaikan berita bisa lebih berimbang
dan
jelas
nara
sumbernya.
k. Talkshow di TV Kabel Q Channel.
Tujuannya
adalah
menyakinkan
audiens
program
untuk bahwa
Transjakarta
menghasilkan kendaraan Umum yang
benar-benar
aman
dan
nyaman sehingga mereka tadak
64
perlu khawatir. -
Acara berlangsung sebanyak 2 kali yaitu tanggal 26 mei 2005 dengan nara sumber Kepala BLU TransJakarta.
l. Lomba
Artikel
dan
Foto -
TransJakarta.
Tujuannya
adalah
untuk
meningkatkan citra TransJakarta di Masyarakat. -
Tema: Menciptakan Budaya Baru bertransportasi.
-
Lomba ini terbagi atas 2 kategori yaitu: Umum dan Pelajar.
m. Pembutan
Ikon
Identitas -
TransJakarta
Tujuannya
adalah
pembuatan
ikon TransJakarta adalah untuk memaksimalkan usaha penguatan citra
program
TransJakarta
Busway. n. Pembutan
Mastering
dan -
Tujuannya
adalah
untuk
Duplikasi Video Company
pembakuan bentuk pemaparan
Profile TransJakarta
dan interktif TransJakarta kepada khalayak. -
65
3. Evaluasi
-
Humas TransJakarta melakukan evaluasi kegiatan melalui media monitoring, seperti kliping yang dilakukan setiap harinya, fotofoto dan lain-lainnya.
- Sedangkan untuk jangka waktu 1-2 bulan setelah acara berlangsung. C. EVALUASI Tahap terakhir dari sebuah kegiatan adalah melakukan evaluasi. Pada tahap ini Humas BLU TransJakarta melakukan evaluasi melalui media monitoring: Seperti pendapat Ibu Sri Urlina, selaku staff Humas dan pelaksanaan kegiatan program, Bahwa: “ Tidak ada waktu tertentu untuk mengevaluasi antar kegiatan, jadwal disuaikan. Untuk masing-masing kegiatan pelaksanaan, termasuk tempat/ wilayahnya”.7 Selama ini kegiatan sosialisasi program TransJakarta, dirasa sudah cukup memenuhi tujuannya, walaupun belum efektif 100%, karena itulah metode pelaksanaan harus terus dilaksanakan dan ditingkatkan. Hasilnya salah satunya bisa
dilihat
melalui
monitoring
dan
evaluasi
pelaksanaan
program
Transjakarta.sedangkan untuk sosialisasi program transjakartapada tahun-tahun sebelumnya, pihak Humas mengatakan berjalan cukup lancar, karena Humas
7
wawancara Ibu Sri urlina, selaku staff humas
66
bekerjasama dengan pihak-pihak yang terkait. Ini terbukti dengan adanya tanggapan yang positif dari masyarakat mengenai program transjakarta. Untuk jangka waktunya, berikut penjelasan dari bapak Ajar Aedi, Bahwa: “Biasanya dalam melakukan evaluasi 1-2 bulan setelah acara berlangsung. Misalnya pada saat bulan maret kita mengadakan rapat guna menyuisun rencana pelaksanaan HUT jakarta bulan Juni mendatang, tapi acuannya melihat kegiatan launching program transjakarta di PRJ kemayoran, dalam hal ini secara tidak langsung kita mengevaluasi kegiatan sebelumnya untuk melihat segala kekurangan dan kelebihan”8 Jadi harapan dari Humas BLU TransJakarta adalah masyarakat menjadi tahu dan mengerti akan kegiatan yang dilaksanakan, sehingga akan membawa dampak yang positif bagi semua pihak.
4.3 ANALISA DATA Setelah melakukan penelitian penulis dapat melihat aktivitas yang dilakukan Humas BLU TransJakarta dalam mensosialisasikan program TransJakarta. Sosialisasi program adalah tugas seorang Humas. Untuk menentukan langkahlangkah yang akan di lakukan tidaklah mudah . Oleh karena itu dibutuhkan seorang tim yang mampu bekerjasama dengan baik. Sebenarnya tujuan dari sosialissi program Tije ini adalah agar masyarakat tahu dan menerima apa yang disampaikan/ disosialisaskan. Tije ini ada karena kebijakan pemerintah untuk masyarakat, pada saat Jakarta mengalami kemacetan. Tentu dengan adanya Tije dapat mengurangi beban masyarakat. Sosialisasi juga penting karena jika ada perubahan-perunahan kebijakan mengenai Tije, masyarakat bisa langsung mengetahuinya dan tidak menimbulkan 8
Ibid
67
salah persepsi. Kemudian yang menjadi sasaran dalam kegiatan sosialissi program Tije adalah masyarakat Jakarta. Masyarakat umum dan pemda setempat,. Pemda sebagai penanggung jawab untuk program diberikannya informasi-informasi mengenai Tije sedangkan masyarakat umum diharapakan menjadi tahu mengenai info Tije dan membantu agar program ini dapat diterima dengan semestinya. Mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan Humas BLU TransJakarta dalam mensosialisasikan sedikit banyak memanfaatkan media. Semua itu terlihat dalam berbagai kegiatan yang dilakukan. Karena untuk acara besar sebagian mengundang media, disamping untuk meliput kegiatan juga untuk memantau kondisi publik dan mengetahui tanggapan publik tentang kegiatan yang dilaksanakan. Ini sesuai dengan Rusli Simanjuntak, yaitu dalam memonitoring dan mengevaluasi, perlu membina hubungan baik dengan masyarakat dan meminta tanggapan, tujuannya sebagai input. Humas BLU TransJakarta mengundang media massa karena media massa merupakan sarana informasi yang memiliki pengaruh kuat dalam menentukan suatu berita, di samping itu media massa merupakan media yang paling dekat dengan khalayak. BLU TransJakarta dalam mensosialisasikan program Tije, tidak bekerja sendiri melainkan dibantu denga tim dan divisi-divisi lainnya. Misalnya dalam penyelenggaran suatu kegiatan, harus dilakukan suatu perencanaan sebaik mungkin, apalagi jika ada momen-momen penting. Seperti pada perayaan I tahun transjakarta BLU TransJakarta, pada bulan berbagai kegiatan yang
Januari
lalu. Di sini diadakan
akana bebagai kegiatan yang salah satunya
lomba
menggambar dan mewarnai untuk anak-anak TK dan SD dan malam syukuran
68
setahun
TransJakarta.
Tentunyya
Humas
dan
tim
sudah
memahami
permasalahannya, sehingga mampu membuat keputusan untuk mengadakan kegiatan ioni yang juga dalam rangaka menyambut satu tahun perayaan transjakarta. Untuk kegiatan Publik hearing, Humas mengundang masyarakat sekitar, dunia akademis, LSM dan anak TK dan SD, kemudian dalam sosialisasinya pihak humas menggunkan medote pemaparan dan dilanjutkan dengan tanya jawab, tujunannya agar suasananya menjadi lebih hidup dan diharapkan masyarakat menjadi lebih paham dengan apa yang di sosialisasikan. Sedangkan untuk sosialissi dengan media Eksternal – Buletin TransJakarta Humas berserta timnya dibantu dengan pihak luar untuk membuat Jakarta free hal ini dengan teori Gruning, yaitu Humas harus memahami permasalahan dan dapat menetapkan kebijaksanaan. Tujuan dari diadakan kegiatan ini, yang dilaksanakan dalam rangka perayaan setahun kinerja TransJakarta adalah di samping untuk meningkatkan eksestensi Humas BLU dalam mensukseskan program menciptakan tradisis baru bertransportasi dan program langit biru. Perencanaan kegiatan sangat ditentukan dengan pemikiran yang matang untuk semenarik mungkin suatu kegiatan. Pihak Humas beserta tim dapat melakukan skala prioritas berdasarkan kebutuhan. Dengan perencanaan yang matang, tentunya mendapatkan sebuah kegiatan yang benar-benar dibutuhkan baik untuk BLU TransJakarta ataupun masyarakat Jakarta.
69
Sedangkan untuk tahapan pelaksanaan dialkukan sesuai tahap pada umumnya agar apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik, dalam penyampaian informasi harus dilakukan akurat, tepat dan tentunya menarik. Dalam menjalankan kegiatan tentunya Humas juga harus memiliki hubungan yang baik dan kerjasama dengan pihak media untuk berbagai acara apapun. Sedangkan untuk tahap evaluasi, keberhasilan sutu kegiatan yang telah dilakukan Humas berserta timnya dapat dilihat melalui monitoring, antara lain kliping, foto-foto, dan lain-lain. Indikasinya keberhasilan suarua kegiatan yang dilakukan Humas itu sendiri diketahui dari tingginya animo para peserta untuk mengikuti acara lomba menggambar dan mewarnai untuk anak-anak TK dan SD misalnya menurut daftar hadir peserta yang datang 85 % dari undangan yang dikirim. Kemudian untuk acara publik hearing, peserta yang hadir 75% dari undangan yang disebar. Lalu untuk seminar, peserta yang hadir sekitar 80% dari undangan yang dikirim. Untuk kegiatan publik hearing , dapat dilihat dari antusiasnya masyarakat yang hadir dalam kegiatan publik hearing. Begitu juga dengan antisipasi media yang datang untuk meliput media. Dengan berbagai kegiatan yang mensosialisasikan program Tije, sebenarnya sudah tepat, namun seharusnya BLU TransJakarta, lebih berpikir lagi kegiatan mana yang lebih mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat, khususnya masyarakat menengah kebawah. Satu hal lagi yang perlu ditekankan oleh narasumber BLU TransJakarta yaitu BLU TransJakarta sosialisasi program Tije bukanlah hal yang mudah, namun
70
akan lebih susah lagi, jika membuat masyarakat mengerti dan paham serta ikut berperan dalam program ini.
70
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan analisa pada bab-bab sebelumnya maka penulis mengambil kesimpulan mengenai aktivitas Humas Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Busway dalam mensosialisikan Program TransJakarta Busway (periode Januari 2005- Juni 2005) .Penulis mengambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yaitu: 1
Sebelum menetapkan aktivitas apa yang akan dilakukan Humas Badan layanan Umum (BLU) dalam mensosialisasikan TransJakarta Busway, terlebih dahulu melakukan langkah-langkah yang menjadi landasan dalam perencanaan dan program kerja manajemen strategi Humas, yaitu melakukan perencanaan dengan merumuskan masalah, menentukan tujuan, menentukan publik sasaran dan medote yang digunakan sebagai bahan kajian atau pertimbangan sebelum masuk tahap pelaksanaan dan Evaluasi.
2
Dalam melakukan sosialisasi Humas memiliki hubungan dan kerjasama dengan pihak media, terbukti
dengan adanya forum wartawan
TransJakarta. Kemudian dalam melakukan aktivitas sosialisasi program TransJakarta, Humas memiliki berbagai kegiatan, diantaranya: perayaan 1 tahun TransJakarta, Public Hearing setahun kinerja TransJakarta, sosialisasi Media Eksternal- Bulletin TransJakarta, Pengelolaan klarifikasi berita dan penyajian data analisa berita, Dokumentasi Berita Cetak..
70
71
bagian
dari
program
TransJakarta
busway
yang
termasuk
mensosialisasikan angkutan umum massal TransJakarta busway kepada masyarakat diantaranya yaitu dengan mengadakan
Publik hearing,
sosialisasi dengan media eksternal buletin TransJakarta, talk show di TV, di radio, dan lain-lain yang dilakukan oleh Humas Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta 3. Menetapkan aktivitas yang dilakukan oleh Humas BLU TransJakarta menyangkut, pertama strategi kebijakan arus informasi pada media yaitu: bersikap jujur dan terbuka, tidak menetapkan strategi tutup mulut, pemberian informasi secara obyektif kepada pihak pers, bertindak cepat dalam menyampaikan informasi, bersikap proaktif dalam komunikasi dengan media, memanfaatkan liputan khusus media untuk mengangkat aspek-aspek positif, dan membuat situs dalam website. 4. Aktivitas Humas BLU TransJakarta dalam mensosialisasikan program TransJakarta (Busway) dapat dikatakan berhasil berdasarkan evalusi harian, mingguan dan bulanan, yang dilakukan melalui kliping pemberitaan-pemberitaan yang dimuat oleh media-media cetak dan elektronik. Dari hasil kliping yang telah dianalisa dapat dilihat adanya perubahan yang cukup berarti.
72
5.2 Saran 5.2.1 Saran Praktis Berdasarkan penulisan penelitian yang dibuat, maka penulis memberikan sedikit saran yang diharapkan dapat berguna sebagai masukan bagi Humas BLU TransJakarta) dalam
mensosialisasikan transJakarta
(Busway). 1.
Keberhasilan
yang telah dicapai dalam mensosialisasikan program
TransJakarta dengan masyarakat (periode Januari 2005 - Juni 2005) dapat dijadikan pedoman dalam melakukan pembinaan hubungan baik dengan masyarakat di masa-masa mendatang baik dalam keadaan krisis ataupun keadaan normal. 2. Bersikap jujur dan terbuka dalam penyampaian pesan kepada masyarakat perlu dipertahankan, karena pada akhirnya masyarakat akan mengetahui kebenarannya. 3. Humas BLU TransJakarta sering melakukan dialog sharing opini dengan Masyarakat, secara terprogram dan terencana. 4. Dalam aplikasi lapangan, insan – insan pers harus selalu dilibatkan dalam berbagai aktivitas BLU TransJakarta sehinga mereka mempunyai perhatian khusus dan serius terhadap dinamika TransJakarta busway. Dengan begitu mereka akan mengcover berita dan liputan aktivitas BLU TransJakarta busway.
73
5.2.2 Saran Akademis. Penelitian ini
hanya meneliti aktivitas Humas Badan Layanan
Umum (BLU) Transjakarta dalam mensosialisaikan Tije (periode januari 2005- Juni 2005). Dan tantangan selanjutnya adalah membuat strategi Humas
Badan
Layanan
Umum
(BLU)
TransJakarta
yang
dapat
meningkatkan masyarakat menyukai menggunakan bus Tije di bandingkan naik mobil pribadi.
DAFTAR PUSTAKA
Aly, Bachtiar, Teknik Hubungan Masyrakat, Universitas Terbuka, Cetakan Pertama, Jakarta 1995. Abdurrachman, Oemi, Dasar-Dasar Public Relations, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1995. Assegaf, Dja’far, Hubungan Masyarakat Dalam Praktek, Ghalia Indonesia, Jakarta 1987 Black, Sam & L. Sharpe, Melvin, Ilmu Hubungan Masyarakat Praktis, PT. Intermasa, Jakarta,1998 Jefkins, Frank, Public Relations, Erlangga, Jakarta 1996 J. Moleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1991 Putra, I Gusti Ngurah, Manajemen Hubungan Masyarakat, Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1999 Ruslan, Rosady, Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi (Konsep dan aplikasinya), PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002 Uchjana, Onong, Human Relations dan Public Relations Dalam Management, Alumi, Bandung, 1983 Uchjana, Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, CV. Remaja Karya, Bandung, 1986. Rachmat, Jalaludin Drs, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung PT. Remaja Rosdakarya, 1995 ……….., Psikologi Komunikasi, Bandung,PT Remaja Rosdakarya, 1995
…………, Manajemen PR dan Media Komunikasi dan Konsep, Jakarta, Raja Grafindo Persada 2003 Rahcmadi, F, Public Relations Teori dan Praktek Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta dan Pemerintahan, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 1997
Sumber lain: Brosur TransJakarta, Edisi 1 Februari s/d 22 November 2004 Brosur TransJakarta, Edisi 1 Januari s/d 2 Februari2005 Laporan Tahunan Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta 2005 Laporan tahunan Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta2006
DAFTAR PERTANYAAN Judul Penelitian AKTIVITAS HUMAS BADAN LAYANAN UMUM TRANSJAKARTA DALAM MENSOSIALISASIKAN TRANSJAKARTA (Periodesasi Januari 2005-Desember 2005)
1. Apa saja aktivitas Humas bdan Layanan Umum dalam mensosialisasikan transjakarta? 2. Media apa saja yang digunakan oleh Humas Badan Layanan Umum sebagai bahan sosialisasi kepada masyarakat? 3. Apa saja hambatan dan kendala yang dihadapi oleh Humas Badan Layanan Umum Transjakarta dalam mensosialisasikan TransJakarta? 4. Apa saja kegiatan Eksternal yang dilakukan oleh Humas Badan Layanan Umum TransJakarta? 5. Apakah website atau situs Badan Layanan Umum TransJakarta bias berfungsi dengan baik? 6. Berapa email yang diterima oleh Humas selama melakukan sosialisasi TransJakarta? 7. Berapa email yang telah dijawab oleh Humas Badan Layanan Umum ?
Hasil wawancara
Hasil wawncara ini diperoleh melalui wawancara mendalam kepada beberapa nara sumber dari Humas Badan Layanan Umum Transjakarta yaitu, Bapak Ajar Aedi sebagai kepala Humas Badan Layanan Umum Transjakarta, dan Ibu Sri Urlina selaku staff Umum dan Humas Transjakarta.
1.
Apa saja aktivitas Humas Badan Layanan Umum Transjakarta selama mensosialisasikan Transjakarta? Jawab: Aktivitas Humas BLU Transjakarta salah satunya adalah Publik hearing setahun kinerja BLU Transjakarta, dalam memberikan pelayanan kepada publik, dan menjalankan aspek transparansi dan akuntabilitas kinerja kepada publik bisa berjalan dengan baik.parameternya adalah besarnya pendapatan dan komentar positif dari publik dan pelanggan transjakarta.
2.
Media apa saja yang digunakan oleh Humas BLU? Jawab: Media sosialisasi yang digunakan oleh Humas BLU adalah antara lain: -
Leaflet
-
Bulletin Transjakarta terbit tiap bualan selam atriwulan pertama ( Januaru Februari, dan Maret)
-
Koran Jakarta Free yang terbit harian senin- jumat
-
Telepon di 021.7228923 - 7228727
-
Internet di TransJakarta@ Jakarta.go.id
3.
Apa saja kendala dan Hambatan yang dihadapi oleh Humas BLU dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat? Jawab: a. Kesulitan untuk mendapatkan informasi karena informasi yang ada bersifat satu pintu, b. Jumlah armada masih sedikit
4.
Apakah website BLU atau situs BLU bias berfungsi dengan baik? Jawab: Ya, situs BLU ( http://www.Transjakarta@ jakarta .go.id) berfungsi dengan baik, masyarakat dapat mengakses dari mana saja dan mengetahui informasi lengkap tentang TransJakarta. Mulai dari sejarah BLU, struktur organisasi, program kerja, dll. Situs BLU dirancangg dengan baik sehingga dapat mengetahui berapa kali halaman website diakses.