35
AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION Aksesibilitas terhadap media komunikasi cyber extension adalah peluang memanfaatkan media komunikasi cyber extension yang meliputi beberapa aspek, yaitu: persepsi, ketersediaan teknologi informasi, ketersediaan infrastruktur jaringan komunikasi, dan keterjangkauan fasilitas training.
Persepsi Tentang Media Komunikasi Cyber Extension Persepsi adalah penilaian petani tentang media komunikasi cyber extension berdasarkan karakteristik inovasi media komunikasi cyber extension. Persepsi petani tentang media komunikasi cyber extension diidentifikasi dari tingkat keuntungan relatif, tingkat kerumitan, tingkat kesesuaian, dan tingkat kemungkinan dicoba. Data tentang persepsi diperoleh dari petani pengguna cyber extension. Data persepsi juga diperoleh dari petani non pengguna cyber extension, yaitu : persepsi tentang tingkat keuntungan relatif dan persepsi tentang tingkat kerumitan media komunikasi cyber extension. Secara umum petani pengguna cyber extension menilai media komunikasi cyber extension lebih baik dibandingkan dengan petani non pengguna cyber extension. Hal ini dapat dilihat dari persentase petani pengguna cyber extension yang menilai lebih tinggi persepsi tentang tingkat keuntungan relatif dan persepsi tentang tingkat kerumitan. Persepsi tentang Tingkat Keuntungan Relatif Media Komunikasi Cyber Extension Tingkat keuntungan relatif adalah derajat dimana cyber extension dipandang sebagai jauh lebih baik dibandingkan dengan teknologi yang sebelumnya atau terdahulu. Tingkat keuntungan relatif dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu: rendah dan tinggi. Persepsi tentang tingkat keuntungan relatif media komunikasi cyber extension diidentifikasi dari tingkat penggunaan media komunikasi cyber extension, manfaat media komunikasi cyber extension, dan harga yang harus dikeluarkan untuk dapat mengakses media komunikasi cyber extension. Persentase petani berdasarkan persepsi tentang tingkat keuntungan relatif dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Persentase petani menurut persepsi tentang tingkat keuntungan relatif media komunikasi cyber extension Persepsi tentang tingkat keuntungan relatif Rendah Tinggi Total
Kategori petani Pengguna Non pengguna 33.3 66.7 100.0
61.1 38.9 100.0
Total 47.2 52.8 100.0
Tabel 4 menyajikan data persentase petani menurut persepsi tentang tingkat keuntungan relatif. Dari total petani, sebagian besar petani (52.8%) menilai tingkat keuntungan relatif tinggi. Sebagian besar (66.7%) petani pengguna cyber
36 extension menilai tingkat keuntungan relatif tinggi, sedangkan sebagian besar petani non pengguna cyber extension menilai tingkat keuntungan relatif rendah (61.1%). Persepsi tentang tingkat keuntungan relatif tinggi apabila petani menilai penggunaan, harga dan manfaat dari media komunikasi cyber extension lebih baik dibandingkan dengan media komunikasi interpersonal dan media massa. Petani menilai tingkat keuntungan relatif tinggi dikarenakan petani mengetahui fungsi atau manfaat dari media komunikasi cyber extension dan menilai media komunikasi cyber extension lebih baik dibandingkan dengan media komunikasi interpersonal dan media massa. Fungsi atau manfaat dari media komunikasi cyber extension, yaitu: ketersediaan informasi terus-menerus tanpa adanya keterbatasan waktu, mencari informasi secara interaktif, informasi dapat lebih cepat diakses dan dapat memperluas jaringan pemasaran, serta menghemat waktu dan biaya. Data persepsi tentang tingkat keuntungan relatif ini sejalan dengan hasil penelitian Mulyandari (2011) yang menyatakan bahwa sebagian besar (89.0%) petani menyatakan bahwa aplikasi teknologi informasi dalam implementasi cyber extension lebih menguntungkan secara ekonomi dalam mendukung kegiatan usahatani apabila dibandingkan dengan sebelum menggunakan teknologi informasi. Keuntungan nyata yang sangat dirasakan oleh petani adalah menghemat waktu dan biaya transportasi, dan dapat mengakses informasi sesuai dengan kebutuhan melalui internet karena dibantu dengan pemanfaatan teknologi informasi. Persepsi tentang Tingkat Kerumitan Media Komunikasi Cyber Extension Tingkat kerumitan adalah suatu derajat atau tingkat dimana media komunikasi cyber extension dianggap sulit untuk diakses. Tingkat kerumitan dalam penelitian ini diidentifikasi dari tingkat kerumitan akses terhadap media komunikasi cyber extension. Tingkat kerumitan dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu: rendah dan tinggi. Tingkat kerumitan tinggi diartikan memberikan penilaian media komunikasi cyber extension semakin tidak rumit diakses. Persentase petani berdasarkan tingkat kerumitan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Persentase petani menurut persepsi tentang tingkat kerumitan media komunikasi cyber extension. Persepsi tentang tingkat kerumitan 1 Rendah 2 Tinggi Total
Kategori petani Pengguna Non pengguna 22.2 77.8 100.0
55.6 44.4 100.0
Total 38.9 61.1 100.0
Tabel 5 menyajikan data persentase petani menurut persepsi tentang tingkat kerumitan media komunikasi cyber extension. Sebagian besar petani (61.1%) menilai tingkat kerumitan tinggi. Sebagian besar petani pengguna cyber extension (77.8%) menilai tingkat kerumitan tinggi, sedangkan sebagian besar petani non pengguna cyber extension (55.6%) menilai tingkat kerumitan rendah. Petani yang menilai tingkat kerumitan tinggi, artinya menilai mengakses informasi mengenai teknologi pertanian melalui media komunikasi cyber extension semakin tidak rumit dibandingkan dengan media komunikasi interpersonal dan media massa.
37 Tabel 5 menunjukan bahwa petani non pengguna menilai media komunikasi cyber extension semakin rumit diakses, karena petani non pengguna tidak pernah menggunakan media komunikasi cyber extension dan tidak mengetahui bagaimana cara mengakses media komunikasi cyber extension, sehingga petani non pengguna cyber extension memutuskan untuk tidak menggunakan media komunikasi cyber extension. Persepsi tentang Tingkat Kesesuaian Media Komunikasi Cyber Extension Tingkat kesesuaian adalah derajat dimana media komunikasi cyber extension dipandang sebagai konsisten atau sesuai dengan pengalaman sebelumnya, dan kebutuhan terhadap informasi mengenai teknologi pertanian (tanaman hias). Tingkat kesesuaian dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu: rendah dan tinggi. Jumlah dan persentase petani pengguna media komunikasi cyber extension menurut persepsi tentang tingkat kesesuaian dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Jumlah dan persentase petani menurut persepsi tentang tingkat kesesuaian media komunikasi cyber extension No
Tingkat kesesuaian
1 Rendah 2 Tinggi Total
Pengguna cyber extension ∑ 6
(%) 33.3
12 18
66.7 100.0
Tabel 6 menyajikan data jumlah dan persentase petani menurut persepsi tentang tingkat kesesuaian media komunikasi cyber extension. Terdapat 66.7 persen petani pengguna media komunikasi cyber extension menilai tingkat kesesuaian tinggi. Sebanyak 33.3 persen petani pengguna cyber extension menilai tingkat kesesuaian rendah. Beberapa petani menyatakan bahwa petani kurang percaya atau khawatir terhadap informasi yang terdapat pada media komunikasi cyber extension terkait penyampaian informasi yang tidak benar. Menurut beberapa petani biaya dan alat komunikasi untuk mengakses media komunikasi cyber extension masih tergolong mahal. Persepsi tingkat kesesuaian tinggi dilihat dari kesesuaian informasi mengenai teknologi pertanian (tanaman hias) yang didiseminasikan melalui media komunikasi cyber extension, kesesuaian biaya, dan kesesuaian alat komunikasi untuk dapat mengakses media komunikasi cyber extension. Persepsi terhadap Tingkat Kemungkinan Dicoba Media Komunikasi Cyber Extension Tingkat kemungkinan dicoba adalah suatu derajat dimana media komunikasi cyber extension dapat dicoba dalam skala kecil. Tingkat kemungkinan dicoba dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: rendah dan tinggi. Tingkat kemungkinan dicoba tinggi apabila petani menilai informasi teknologi pertanian dapat digunakan dengan mudah, petani dapat menyebarkan informasi kepada petani lainnya, biaya yang dikeluarkan rendah, dan alat komunikasi yang digunakan
38 harganya terjangkau. Persentase petani pengguna cyber extension berdasarkan persepsi tentang tingkat kemungkinan dicoba dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Persentase petani menurut persepsi tentang tingkat kemungkinan dicoba media komunikasi cyber extension No
Tingkat kemungkinan dicoba
1 Rendah 2 Tinggi Total
Pengguna cyber extension ∑ 7 11 18
% 38.9 61.1 100.0
Tabel 7 menyajikan data persentase petani menurut persepsi tentang tingkat kemungkinan dicoba media komunikasi cyber extension. Terdapat 38.9 persen petani pengguna cyber extension menilai tingkat kemungkinan dicoba rendah, sedangkan 61.1 persen petani pengguna cyber extension menilai tingkat kemungkinan dicoba tinggi. Menurut beberapa petani informasi yang didiseminasikan melalui media komunikasi cyber extension sulit untuk dicoba baik dalam skala kecil maupun skala besar dikarenakan lahan yang sempit. Petani menilai menggunakan media komunikasi cyber extension untuk pemasaran, membangun komunikasi melalui internet masih sulit untuk digunakan.
Tingkat Ketersediaan Teknologi Informasi Ketersediaan teknologi informasi adalah jenis saluran atau tempat yang memungkinkan petani menggunakan media komunikasi cyber extension berbasis teknologi informasi dalam mendapatkan informasi mengenai teknologi pertanian (tanaman hias). Ketersediaan teknologi informasi yang tersedia terdiri dari: telepon rumah, telepon genggam, komputer berinternet, dan warnet. Data tentang tingkat ketersediaan teknologi informasi relavan untuk petani pengguna dan non pengguna cyber extension. Persentase petani menurut ketersediaan teknologi informasi disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Persentase petani menurut tingkat ketersediaan teknologi informasi Kategori petani Pengguna Non Pengguna 1 Telepon rumah 16.7 16.7 2 Telepon genggam 50.0 100.0 3 Komputer berinternet 72.2 0.0 4 Warnet 16.7 0.0 Catatan : Petani boleh menjawab lebih dari satu jawaban No
Teknologi informasi
Total 16.7 75.0 41.7 8.3
Tabel 8 menyajikan data petani menurut tingkat ketersediaan teknologi informasi. 1. Telepon genggam merupakan teknologi informasi yang sebagian besar digunakan dalam mencari informasi mengenai teknologi pertanian (tanaman hias) baik petani pengguna dan non pengguna cyber extension.
39 2. Telepon rumah digunakan petani pengguna dan non pengguna cyber extension sebesar 16.7 persen. Telepon rumah semakin sedikit digunakan dikarenakan petani lebih banyak menggunakan telepon genggam dalam mencari informasi mengenai teknologi pertanian (tanaman hias). 3. Komputer berinternet sebagian besar digunakan petani pengguna cyber extension (72.2%). Tidak ada petani non pengguna cyber extension yang menggunakan komputer berinternet dalam mencari informasi mengenai teknologi pertanian (tanaman hias). Terdapat petani non pengguna cyber extension yang memiliki komputer berinternet, akan tetapi tidak digunakan untuk mencari informasi mengenai teknologi pertanian (tanaman hias). Berikut beberapa pernyataan petani non pengguna media komunikasi cyber extension: “…Saya punya laptop di rumah mbak, lagi pula harga laptop dapat terjangkau, tapi saya tidak dapat menggunakannya, laptop di rumah anak-anak saya yang pakai untuk kebutuhan sekolah…“ (Bpk BYN, 44 tahun) “…Saya punya komputer berinternet di rumah, anak saya yang sering pakai, tapi saya tidak pernah mencari informasi mengenai tanaman hias di internet, karena malas dan tidak punya waktu…” (Ibu DDH, 50 tahun) 4. Warnet digunakan petani pengguna cyber extension sebesar 16.7 persen dalam mengakses informasi mengenai teknologi pertanian (tanaman hias), sedangkan tidak ada petani non pengguna cyber extension yang menggunakan warnet dalam mengakses informasi mengenai teknologi pertanian (tanaman hias). Petani pengguna cyber extension menggunakan warnet karena tidak memiliki fasilitas untuk mengakses media komunikasi cyber extension di telepon genggam (HP) dan tidak memiliki komputer berinternet. Hal ini seperti terungkap oleh petani laki-laki berikut ini: “…Saya tidak memiliki komputer berinternet, serta HP saya agak susah jika digunakan untuk internetan, jadi kalau mau mencari informasi melalui internet, saya pergi ke warnet dekat rumah saya…”(Mas NDN, 27 tahun)
Tingkat Ketersediaan Infrastruktur Jaringan Komunikasi Ketersediaan infrastruktur jaringan komunikasi adalah keberadaan dan kondisi infrastruktur yang mendukung dapat operasionalnya sarana teknologi informasi dan komunikasi untuk akses informasi berbasis teknologi informasi. Tingkat ketersediaan infrastruktur jaringan komunikasi yang diidentifikasi terdiri atas: jaringan telepon rumah dan jaringan internet yang tersedia di rumah. Data tentang tingkat ketersediaan infrastruktur jaringan komunikasi ini diperoleh dari petani pengguna media komunikasi cyber extension. Persentase petani menurut tingkat ketersediaan infrastruktur jaringan komunikasi dapat dilihat pada Tabel 9.
40 Tabel 9 Persentase petani menurut tingkat ketersediaan infrastruktur jaringan komunikasi Tingkat ketersediaan infrastruktur jaringan komunikasi 1 Rendah 2 Tinggi Total No
Pengguna cyber extension ∑ % 2 11.1 16 88.9 18 100.0
Tabel 9 menyajikan data persentase petani menurut tingkat ketersediaan infrastruktur jaringan komunikasi. Terdapat 11.1 persen petani dengan tingkat ketersediaan infrastruktur jaringan komunikasi rendah, sedangkan 88.9 persen petani dengan tingkat ketersediaan infrastruktur jaringan komunikasi tinggi. Tingkat ketersediaan infrastruktur jaringan komunikasi ini berhubungan dengan pemanfaatan media komunikasi cyber extension, ketika tingkat ketersediaan infrastruktur jaringan komunikasi tinggi, maka petani akan semakin mudah mengakses media komunikasi cyber extension.
Tingkat Keterjangkauan Fasilitas Training Tingkat keterjangkauan fasilitasi training adalah kemudahan petani memperoleh pelatihan penggunaan teknologi informasi. Keterjangkauan fasilitas training yang diidentifikasi meliputi; (1) penggunaan komputer untuk pengolahan data dan akses informasi; (2) pemanfaatan telepon genggam untuk akses informasi; dan (3) pemanfaatan dan pengelolaan informasi melalui internet. Keterjangkauan fasilitas training dikategorikan ke dalam dua kategori, yaitu: rendah dan tinggi. Persentase petani pengguna dan non pengguna cyber extension berdasarkan tingkat keterjangkauan fasilitas training dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Persentase petani menurut tingkat keterjangkauan fasilitas training No 1 2 Total
Tingkat keterjangkauan fasilitas training Rendah Tinggi
Kategori petani Pengguna Non Pengguna 44.4 50.0 55.6 50.0 100.0 100.0
Total 47.2 52.7 100.0
Tabel 10 menyajikan data persentase petani menurut tingkat keterjangkauan fasilitas training. Dari total petani, sebagian besar petani (52.7%) dengan tingkat keterjangkauan fasilitas training tinggi. Terdapat 55.6 persen petani pengguna cyber extension dengan tingkat keterjangkauan fasilitas training tinggi. Terdapat (50.0%) petani non pengguna cyber extension dengan tingkat keterjangkauan fasilitas training rendah dan tinggi seimbang.