AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER BUKU IIIB BORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 BAN-PT: Borang Unit Pengelola Program Magister 2011
1
STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK 5.1
Kurikulum Jelaskan peran unit pengelola program studi magister dalam penyusunan, pengembangan, dan peningkatan mutu kurikulum untuk program studi yang dikelola.
Penyusunan kurikulum PS Magister Fakultas Teknologi Pertanian dilakukan oleh masingmasing jurusan yaitu jurusan Teknologi Hasil Pertanian (THP) dan jurusan Teknologi Industri Pertanian (TIP). Acuan yang digunakan dalam penyusunan kurikulum adalah visi dan misi Program Studi, kompetensi keilmuan Teknologi Pertanian yang ditetapkan oleh Asosiasi Keilmuan Teknologi Pertanian Indonesia, dan benchmarking pada kurikulum di universitas-universitas di dalam maupun luar negeri yang memiliki PS Magister di bidang Teknologi Pertanian. Untuk PS Magister THP, benchmarking dilakukan di IPB (Institut Pertanian Bogor) dan UGM (Universitas Gajah Mada) serta studi banding ke universitasuniversitas di luar negeri seperti di Malaysia yaitu UPM (University of Putra Malaysia) dan di Thailand seperti Mahidol University, Kasertsart University dan CMU (Chiang Mai University). Untuk PS Magister TIP, benchmarking dilakukan di IPB (Institut Pertanian Bogor) dan UGM (Universitas Gajah Mada) serta studi banding ke universitas-universitas di luar negeri seperti di Thailand yaitu Kasertsart University dan di Brunei Darussalam yaitu University of Brunei Darussalam. Peran Fakultas Teknologi Pertanian dalam penyusunan kurikulum adalah memfasilitasi berbagai kegiatan antara lain: 1. Setiap empat tahun sekali, Fakultas Teknologi Pertanian mengadakan rekonstruksi kurikulum. Rangkaian kegiatan rekonstruksi kurikulum terdiri dari : tracer study, asistensi tenaga ahli, serta lokakarya kurikulum 2. Dekan membentuk panitia pelaksana perbaikan kurikulum. Panitia tersebut terdiri dari unsur dekanat, perwakilan jurusan serta petugas administrasi fakultas. 3. Panitia rekonstruksi kurikulum menugaskan kepada setiap jurusan untuk melaksanakan diskusi intern tentang perbaikan kurikulum yang akan dilakukan. 4. Kelompok dosen minat di tingkat jurusan melakukan diskusi perbaikan kurikulum berdasarkan kompetensi lulusan yang telah disusun, meliputi relevansi mata kuliah, pembaharuan buku teks dan diktat/hand out pembelajaran, pengembangan materi dan silabus, proses belajar mengajar, isu-isu mutakhir di tingkat nasional dan internasional, hasil tracer study. 5. Hasil diskusi kelompok dosen minat diserahkan kepada tim kurikulum yang dibentuk oleh jurusan dan selanjutnya dibahas dalam rapat jurusan untuk dijadikan sebagai rancangan perbaikan kurikulum. Hasil rancangan perbaikan kurikulum di tingkat jurusan, merupakan bahan untuk lokakarya kurikulum di tingkat fakultas. 6. Fakultas Teknologi Pertanian memfasilitasi kegiatan lokakarya kurikulum yang melibatkan stakeholder asosiasi profesi mahasiswa. 7. Hasil lokakarya kurikulum diperbaiki apabila diperlukan kemudian diserahkan ke fakultas. Fakultas mengajukan kepada senat untuk mengesahkan. Penyesuaian kurikulum PS Magister dilakukan melalui tahapan seperti berikut : 1. Brainstorming tim rekonstruksi kurikulum, benchmarking pada PS sejenis dalam negeri (UGM dan IPB). 2. Studi banding ke negara ASEAN (Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam), dan melalui media internet. 3. Mengadakan rapat rutin jurusan tiap bulan. 4. Menerima masukan dari alumni dan pengguna lulusan melalui pengiriman kuisioner. 5. Menindaklanjuti dalam diskusi jurusan. 6. Mengadakan lokakarya internal fakultas dengan melibatkan semua unsur.
BAN-PT: Borang Unit Pengelola Program Magister 2011
2
Ketentuan peninjauan kurikulum tersebut telah diatur dalam dokumen Manual Prosedur Peninjauan Kembali Kurikulum yang diterbitkan oleh Gugus Jaminan Mutu Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, yaitu MP.GJM-FTP-UB.05 yang bertujuan untuk memastikan bahwa persiapan dan pelaksanaan perbaikan kurikulum berjalan dengan baik. Pengembangan kurikulum PS Magister dilakukan dengan memperhatikan aspek dinamika yang terjadi di masyarakat, yaitu masukan dari stakeholder serta masukan dan saran dari kegiatan tracer study. Kegiatan tracer study dilakukan di tingkat fakultas. Masukan-masukan tersebut digunakan sebagai bahan dalam pengembangan kurikulum yang ada di PS Magister di lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian-UB. Kebijakan tentang suasana akademik di Fakultas Teknologi Pertanian diatur dalam Buku Pedoman Pendidikan Fakultas Teknologi Pertanian UB. 5.2
Pembelajaran Uraikan peran unit pengelola program studi magister dalam penyusunan, pengembangan, serta peranan unit pengelola program studi dalam memonitor dan mengevaluasi proses pembelajaran, dalam upaya peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Dalam penyusunan dan pengembangan mutu pembelajaran di PS Magister, Fakultas Teknologi Pertanian berperan dalam melakukan koordinasi dengan pihak Ketua Jurusan dan ketua PS Magister. Koordinasi tersebut terkait dengan penerapan model pemberlajaran yang berbasis Problem Based Learning, Student Centered Learning (SCL) serta implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di Fakultas Teknologi Pertanian. Untuk menjamin pelaksanaan pembelajaran di PS Magister bidang keilmuan Teknologi Pertanian, diberlakukan beberapa hal antara lain : a. Semua dosen pengampu dilibatkan sebagai peserta dalam proses pelatihan (Workshop) penyusunan SAP dan GBPP b. Semua dosen pengampu mata kuliah diwajibkan melengkapi SAP dan GBPP sebagai acuan penyelenggaraan perkuliahan setiap semester c. Monitoring terhadap pelaksanaan perkuliahan dilakukan selama waktu efektif perkuliahan terhadap jumlah tatap muka. Rekapitulasi jumlah perkuliahan dilaporkan setiap bulannya dan dosen yang jumlah kuliahnya belum mencukupi diperingatkan untuk memberikan kuliah tambahan. d. Pada saat pelaksanaan perkuliahan (2 minggu sebelum UTS dan UAS) disebarkan kuis evaluasi kepuasan PBM oleh mahasiswa peserta kuliah, dan pada akhir semester dilakukan evaluasi terhadap jumlah tatap muka perkuliahan. Apabila jumlah perkuliahan <14 kali tatap muka dan pelaksanaan perkuliahan dinilai kurang bagus sehingga pihak fakultas (Pembantu Dekan I) akan memberikan peringatan kepada dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan untuk segera melakukan perbaikan. Apabila pada semester berikutnya belum ada perbaikan, maka akan dilakukan koordinasi dengan pihak Jurusan untuk mencari alternatif dosen pengganti dan segera menetapkan penggantian bagi dosen yang bersangkutan. e. Melakukan siklus penjaminan mutu yang dikoodinasikan oleh GJM (Gugus jaminan Mutu) dan UJM (Unit jaminan Mutu). Evaluasi PBM (proses belajar mengajar) diadakan setiap akhir perkuliahan dan hasilnya digunakan unuk perbaikan kinerja masing-masing dosen pada semester berikutnya. Informasi hasil evaluasi PBM disampaikan pada rapat dosen lengkap. Pembantu Dekan I mengirimkan laporan kinerja dosen dalam proses pembelajaran yang
BAN-PT: Borang Unit Pengelola Program Magister 2011
3
berkaitan untuk evaluasi kineja dosen ke depannya. Fakultas melakukan evaluasi pelayanan yang berkaitan dengan proses pembelajaran dalam bentuk kuisioner untuk perbaikan fasilitas sarana prasarana di tingkat Fakultas Mekanisme monitoring perkuliahan diatur dalam Manual Prosedur Program Magister Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya (MP.GJM-FTP-UB-02.01). Kegiatan perkuliahan dimonitor melalui pemeriksaan daftar presensi dosen dan mahasiswa untuk tiap mata kuliah pada tengah dan akhir semester. Pada tengah semester, pengelola program akan mengirim surat pemberitahuan kepada semua dosen pengampu mata kuliah untuk memenuhi minimal tatap muka sebelum pelaksanaan ujian akhir semester. Mahasiswa yang hingga pada akhir semester diketahui tidak dapat memenuhi minimal tatap muka akan diberi surat yang menerangkan bahwa yang bersangkutan tidak memenuhi syarat minimal kehadiran dan diharuskan menghadap dosen pengampu mata kuliah terkait untuk meminta kompensasi tugas belajar sesuai materi yang tidak diikutinya. Penyampaian materi perkuliahan dimonitor dengan kegiatan pengisian kuisioner monitoring perkuliahan oleh mahasiswa yang isinya antara lain memuat kesesuaian materi kuliah dengan satuan acara perkuliahan.
5.3
Suasana Akademik Jelaskan peran unit pengelola program studi magister dalam menciptakan dan mengembangkan suasana akademik yang kondusif, terutama dalam:
(1)
Kebijakan tentang suasana akademik
Kebijakan tentang suasana akademik tertuang dalam Standar Akademik FTP (SA.GJM-FTP-UB-01), yakni: 1. Program studi memantau keberhasilan program bimbingan penyelesaian tugas akhir oleh dosen pembimbing tesis setiap semester. 2. Setiap program studi mempunyai mekanisme untuk menampung aspirasi/keluhan dan penyelesaian terhadap keluhan mahasiswa tersebut. 3. Fakultas menyediakan sarana komputer dan internet bagi dosen dan mahasiswa. 4. Fakultas memfasilitasi seminar nasional dan/atau internasional untuk dosen dan mahasiswa minimum setahun sekali. (2) Penyediaan Prasarana dan Sarana Ketersediaan dan kelengkapan jenis prasarana (laboratorium, ruang seminar, perpustakaan, dll.) dan sarana (koleksi jurnal ilmiah dan buku, akses internet, fasilitas komputer, fasilitas lab., dll.) telah sesuai dengan SA.GJM-FTP-UB-01 sehingga memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara sivitas akademika. Standar akademik mengenai sarana dan prasarana yang tertuang dalam SA.GJM-FTPUB-01 adalah sebagai berikut: 1. Persentase ruang kuliah yang dilengkapi multimedia sebagai sarana belajar mengajar adalah 75%. 2. Fasilitas website Fakultas/program studi dimutakhirkan secara kontinyu minimum 1x/semester. 3. Program studi harus menyediakan Manual Prosedur atau Instruksi Kerja untuk penggunaan peralatan di laboratorium harus disediakan untuk memandu pemakaian alat dan menghindari terjadinya kerusakan alat akibat penggunaan yang salah. BAN-PT: Borang Unit Pengelola Program Magister 2011
4
4. Fakultas/program melakukan monev periodik ketersediaan, kelayakan, serta efisiensi ruangan kelas/laboratorium untuk mendukung proses pembelajaran setiap semester. 5. Fakultas/program/jurusan/PS menyediakan tempat belajar (in door atau out door) untuk mahasiswa menyelesaikan tugas terstruktur, bekerja berkelompok, berdiskusi sesuai kebutuhan dan tujuan pembelajaran 6. Fakultas/program/jurusan/PS melakukan evaluasi periodik untuk mengendalikan efisiensi pelayanan di tiap kelas/laboratorium 7. Fakultas harus menyediakan ruangan kelas untuk mendukung proses pembelajaran sesuai kebutuhan dan tujuan program studi. 8. Kapasitas layanan perpustakaan terhadap kebutuhan MK wajib 80% dengan waktu layanan = 40 jam/minggu 9. Program studi sebaiknya menyediakan ruang baca. Koleksi yang ada di ruang tersebut antara lain : Buku Teks, Jurnal, Lecture note/hand out , Buletin, Laporan Tugas Akhir, Koran, dan Lain-lain
(3) Dukungan Dana Dana operasional penyelenggaraan PS Magister sebagian besar berasal dari SPP serta dana dari pemerintah pusat maupun daerah. Untuk mengelola PS Magister dibutuhkan dana yang memadai untuk mendukung peningkatan kualitas lulusan sesuai standar yang ditetapkan. Dalam rangka meningkatkan perolehan dana untuk pengelolaan PS Magister, telah dilakukan beberapa langkah strategis diantaranya adalah : a. Peningkatan kerjasama dengan pemerintah daerah dan industri yang terkait dengan penelitian terapan yang digunakan sebagai bahan penelitian tesis. b. Kolaborasi antara dosen bergelar min S3 (Dr, Prof) untuk membuat hibah kompetitif seperti hibah pasca, program penelitian kerjasama antar perguruan tinggi (pekerti). c. Meningkatkan keterlibatan jumlah mahasiswa Magister dalam kegiatan penelitian kompetitif yang diperoleh oleh dosen d. Sharing dana antara program Sarjana dengan Magister dalam pengelolaan program dan penyediaan sarana prasarana e. Membangun unit usaha mandiri yang bersifat komersiil sebagai sumber pendapatan pendukung berupa produksi hasil berbasis pangan maupun pengadaan pelatihan-pelatihan terkait dengan pengembangan agroindustri. f. Beasiswa luar instansi seperti BPPS (Beasiswa Pendidikan Pasca Sarjana) dan Beasiswa Unggulan dari DIKTI
(4)
Kegiatan akademik yang mendorong interaksi akademik antara dosen dan mahasiswa untuk pengembangan perilaku kecendekiawanan.
BAN-PT: Borang Unit Pengelola Program Magister 2011
5
Kegiatan akademik yang mendorong interaksi akademik antara dosen dan mahasiswa untuk pengembangan perilaku kecendekiawanan melalui kadar kematangan intelektual yang berwawasan lingkungan serta tingkat kemandirian dalam memberi solusi untuk memecahkan permasalahan diwujudkan dalam kurikulum PS Magister antara lain : 1. Pendalaman lebih lanjut dari isi kurikulum yang telah disampaikan di Program Sarjana diwujudkan ke muatan kurikulum di PS Magister THP dan TIP 2. Pada setiap mata kuliah mahasiswa dituntut untuk secara mandiri belajar, berinovasi dan melakukan eksplorasi ilmiah baik melalui jasa perpustakaan (teksbook, jurnal dan internet) atau laboratorium yang tersedia di lingkungan Universitas Brawijaya. Inovasi dan eksplorasi dapat dalam bentuk studi pustaka yang digabungkan dengan penelitian ilmiah. 3. Adanya pengembangan daya permasalahan di lapangan.
analisis
mahasiswa
PS
Magister
terhadap
4. Mahasiswa PS Magister juga diharapkan dapat mengikuti konferensi ilmiah baik tingkat Nasional maupun Internasional dan menyumbangkan hasil pemikirannya dalam bentuk publikasi jurnal ilmiah. Upaya PS Magister untuk mengembangkan perilaku kecendekiawanan dalam hal kepedulian terhadap lingkungan dan kemampuan berupa: 1.
Pelestarian lingkungan (kegiatan mahasiswa dalam bentuk kelompok diskusi untuk penanggulangan, pemanfaatan dan pengelolaan limbah).
2.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat (kegiatan mahasiswa dalam bentuk diseminasi hasil penelitian kepada masyarakat)
BAN-PT: Borang Unit Pengelola Program Magister 2011
6