CV
Nama
:
DR. Nursalam, M.Nurs (Hons) Dosen pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fak Kedokteran UNAIR
Tempat, tg. Lhr: Kediri, 25 Desember 1966 Pendidikan : 1. AKPER SOETOMO Surabaya (1988) 2. Grad. Dipl. Medical Surgical Nursing, Sarnia Ontario Canada (1991)- Custome Design Program (WHO) 3. – BSN & Master of Nursing (Courswork -1996), - Master of Nursing by Research (Honours - 1998), Univ. of Wollongong, NSW, Australia (1995 – 1998) – AUSAID Scholarship
4. Doktor Program Pasca Sarjana UNAIR - (2002-2005): Model Asuhan Keperawatan HIV/AIDS Organisasi Tulisan Jurnal
: Wakil Ketua Pendidikan dan Penelitian Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur : 7 buku :4
PENINGKTAN KUALITAS PELAYANAN RS (BANGSAL) MELALUI PENERAPA MAKP (PENGELOLAAN LOGISTIK – SENTRALISASI OBAT) (*)
PASIEN
Widodo JP’2004
TANTANGAN PERAWAT – MENINGKATKAN KUALITAS (*)
1. MAMPU MENGELOLA PERUBAHAN (MANAGEMENT OF CHANGES) MAMPU MERUBAH MINDSET
2. BEKERJASAMA DENGAN STAKEHOLDER YANG LAIN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSAING 3. REORIENTASI STATUS (ALAT PRODUKSI PRODUSEN INVESTOR)
4. MENINGKATKAN NILAI ASET DALAM SKENARIO ASET (RUMAH-SAKIT, PENDK) Widodo JP’2004
APA MANAJEMEN & LEADERSHIP?
MANAJEMEN DALAM ASUHAN KEPERAWATAN •MANAJEMEN ADALAH KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN •PENGELOLAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELALU DIHADAPKAN FAKTOR KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINTY) •UNTUK MEMPERTAJAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN MENGURANGI KETIDAKPASTIAN DIPERLUKAN DATA, INFORMASI, DAN PROSES PENGENDALIAN
KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI Keteraturan
perilaku: bahasa, istilah, kebiasaan yang sama
Norma: standar perilaku yang disepakati Nilai
dominan: nilai utama yang diharapkan dipatuhi anggota Filosofi: kebijakan tentang perlakuan terhadap anggota dan pelanggan Peraturan: batasan yang tegas untuk tetap mematuhi nilai dalam
organisasi Iklim
organisasi: gambaran perasaan umum ditampakkan
dengan tata letak khusus, interaksi antar anggota, cara pelayanan kepada tamu dan pelanggan Strong culture : sosialisasi baik dan penghargaan yang adil dan konsisten
APA INDIKATOR KUALITAS?
DIMENSI KUALITAS (RATER) R:RELIABILITY (Kepercayaan) A:ASSURANCE (Jaminan) T :TANGIBLES (Kenyataan) E : EMPATHY (Empati) R:RESPONSIVENESS (Tanggung jawab)
INDIKATOR KUALITAS PELAYANAN Meningkatkan
KEP.?
ASKEP Menghasilkan keuntungan / pendapatan Mempertahankan eksistensi Meningkatkan kinerja perawat Meningkatkan kepercayaan / Kepuasan konsumen Terlaksanannya kegiatan sesuai aturan / standar
Indicator Risk Management System Types of Reporting • Patient Fall • Abscondence • Sharps Injury • Medication Incident • Clinical Incident
INDICATOR
PATIENT FALL PENYEBAB:
- KELALAIAN PERAWAT - KONDISI KESADARAN PASIEN - BEBAN KERJA PERAWAT - MODEL TEMPAT TIDUR TINGKAT INJURY KOMPLAIN KELUARGA DAN PASIEN
INDICATOR
ABSCONDENT KURANGNYA
KEPUASAN PASIEN THD PELAYANAN RS RESPONS PERAWAT THD PASIEN PERATURAN RS STATUS
EKONOMI PASIEN
INDICATOR CLINICAL INCIDENT JUMLAH PASIEN PLEBITIS JUMLAH PASIEN ULKUS DIKUBITUS JUMLAH PASIEN PNEUMONIA JUMLAH PASIEN THROMBOLI JUMLAH PASIEN EDEMA PARU (PEMBERIAN INFUS BERLEBIHAN)
INDIKATOR SHARP INJURY BEKAS TUSUKAN INFUS YG BERKALI-KALI KURANGNYA KETERAMPILAN PERAWAT DLM MELAKUKAN TINDAKAN KOMPLAIN PASIEN
INDIKATOR L–0-S KOMPLIKASI INFEKSI NOSOKOMIAL KELAMBATAN PENANGANAN GAWAT DARURAT TINGKAT KONTAMINASI DALAM KULTUR DARAH TINGKAT KESALAHAN KEPUASAN PASIEN
Apa yang Dibutuhkan Agar Mampu Mengelola & Memimpin ?
LEADERSHIP
Membangun Kemampuan Memimpin Menata diri sendiri menjadi panutan Membangun core value pada diri sendiri Menjadikan core value sebagai mindset Menjadikan diri pribadi sebagai ‘sumber’ Mampu berkomunikasi secara efektif Mampu sebagai negosiator yang efektif ING NGARSO SUNG TULODO – ING MADYA MBANGUN KARSO – TUT WURI HANDAYANI (K.H DEWANTORO)
COMPETENCY -NM 21st CENTURY LEADERSHIP DECISION
MAKAING & PLANNING DEVELOPING OTHRES PUBLIC RELATIONS/COMMUNICATION PERSONAL ATRIBUTES FINANCIAL ACUMEN NEGOTIATION
BAGAIMANA CARA MININGKATKAN KUALITAS?
APA MAKP – BANGSAL DAN BAGAIMANA PENERPANNYA?
SCALE OF PROFESSIONALIZATION - PRACTICE
---*---------*---------*--------*---------*--------*-----Task Team Assignments Nursing (Functional)
Patient Modular Primary Professional Assignments; Nursing Nursing Nursing by Total care Every Nurse
Evolution of Professional Nursing Practice
MAKP METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL DALAM PENGELOLAAN PASIEN DI BANGSAL
MANAGING NURSING CARE DELIVERY SYSTEM
MODEL MAKP Ward-Based Case Management
Aims ♦ Improve quality of nursing care ♦ Streamline and facilitate co-ordination of care ♦ Facilitate effective discharge planning and patient education ♦ Manage and optimize patient length of stay ♦ Improve communication process
APA DASAR PERTIMBANGAN 1. VISI – MISI INSTITUSI 2. EKONOMIS 3. KEPUASAN PASIEN 4. KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PERAWAT 5. PROSES KEP DITERAPKAN 6. KOMUNIKASI YG EFEKTIF
LANGKAH 1 – PULTA
5M M1= MAN M2= MATERIAL M3= METHODS M4= MONEY M5= MARKETING
M1: MAN –
PENETAPAN KETENAGAAN & PASIEN TENAGA 1. STturktur organisasi 2. PERAWAT (Kuantitas & kualitas 3. Non Keperawatan 4. Medis 5. Pembagian Tugas
Pasien -Alur -Kasus -BOR -Ketergantungan
PERAWAT YANG PROFESIONAL BERPERILAKU TERAPUITIK Perawat yang faham perilaku terapuitik telah menyadari bahwa interaksi dirinya dengan klien harus mempercepat reaksi penyembuhan.
M2: MATERIAL - SARANA Gambaran
Umum Ruangan Lokasi & Denah Ruangan Fasilitas Pasien Fasilitas Petugas Peralatan / instumrn
M3: METHOD – MAKP& DOKUMENTASI
MAKP 1. PENERAPAN MAKP 2. TIMBANG TERIMA 3. RONDE KEPERAWATAN 4. PENGELOLAAN LOGISTIK & OBAT 5. DISCHARGE PLANNING 6. SUPERVISI 7. DOKUMENTASI
1. PENERAPAN MAKP SCALE OF PROFESSIONALIZATION - PKP
---*---------*---------*--------*---------*--------*-----Task Team Assignments Nursing (Functional)
Patient Modular Assignments; Nursing Total care
Primary Nursing
Professional Nursing by Every Nurse
Evolution of Professional Nursing Practice
FUNGSIONAL
RN Medication Nurse
RN Treatment Nurse
Charge Nurse
Nursing Assistants Hygienic care
Clerical Housekeeping
Patients/ clients Familiy, visitors
Patients / clients
Lines of authority in a typical health care facility with utilization of the functional system
MAKP- TIM
Charge Nurse
Team Leader
Team Leader
Team Leader
Nursing Staff
Nursing Staff
Nursing Staff
Patients/clients
Patients/clients
Patients/clients
Lines of athority in a typical health care facility with utilization of team nursing
MAKP- PRIMER Physician
Charge Nurse
Hospitasl resources
Delegation
Primary Nurse
Associate nurse(s) as needed Days (PA)
(PP)
Associate nurse Evenings (PA)
Associate nurse Nights (PA)
PATIENTS Lines of authority in a typical hospital with utilization of
primary care nursing
2. TIMBANG TERIMA PASIEN DIAGNOSIS KEPERAWATAN (DATA)
DIAGNOSIS MEDIS MASALAH KOLABORATIF (DATA) RENCANA TINDAKAN
YANG TELAH DILAKUKAN
YANG AKAN DILAKUKAN
PERKEMBANGAN KEADAAN PASIEN
MASALAH: 1.
TERATASI
2.
BELUM
3.
SEBAGIAN
4.
BARU
3. SENTRALISASI OBAT
DOKTER KELUARGA/ PASIEN
SURAT PERSETUJUAN
FARMASI/ APOTIK
KELUARGA/ PASIEN SURAT PERSETUJUAN PP/ PERAWAT YANG MENERIMA
PENGATURAN/ PENGOLAHAN OLEH PERAWAT
PP
4. RONDE KEPERAWATAN TAHAP PRA RONDE
PP PENETAPAN PASIEN
PROPOSAL
PERSIAPAN PASIEN: • INFORMED CONSENT • HASIL PENGKAJIAN/ INTERVENSI DATA PENYAJIAN MASALAH
• KARAKTERISTIK PASIEN! • APA MASALAH? • CROSS CHEK DATA YANG MENDUKUNG MASALAH! • BAGAIMANA INTERVENSI YG TELAH DIBERIKAN? •BAGAIMANA PERKEMBANGANNYA?
Tahap Ronde pada bed pasien VALIDASI DATA DISKUSI KARU, PP, PERAWAT KONSELOR Tahap Ronde pada bed pasien MASALAH TERATASI
ANALISA DATA APLIKASI HASIL ANALISA & DISKUSI
5. SUPERVISI Tujuan & Instrumen Supervisi Kinerja: 1. Pelaksanaan ASKEP 2. Dokumentasi 3. Timbang Terima 4. Sentralisasi Obat 5. Ronde Keperawatan
3 F: F: Fair F: Feed Back F: Follow Up
KARU PENDELEGASIAN
PERAWAT PRIMER
R: Responsibility A: Accountability A: Authority
KUALITAS 1. Peningkatan Kualitas 2. Keuntungan 3. Eksistensi RS 4. Kepuasan Kerja Perawat 5. Kepuasan Pelanggan 6. Standar
6. DISCHARGE PLANNING TIM KESEHATAN
KEADAAN PASIEN
Dokter; Perawat;
- Klinis & Pemeriksaan Penunjang lain
Tenaga Kes. Lain
- Tingkat Ketergantungan Pasien (Perawat)
PERENCANAAN PULANG
Penyelesaian Administrasi
PROGRAM H.E. (Perawat: PP) -Kontrol & Per.Lanjutan -Minum Obat - Nutrisi -Aktifitas & Istirahat -Perawatan Diri
LAIN - LAIN
7. MODEL DOKUMENTASI
Laboratories Management
Fi n Sy anci ste al m
t iv ra is t in e m m yst Ad e S
t t it en men Pa age an M
Mo nito Sys ring tem
Accou nting System
Patient Registration
al dic Me cords Re
Cl Sy inica ste l m
Integrate d HIS
Pharmacy Manageme nt
erence al Ref Medic liography ib and B gement Mana
Bl Ma ood na Ban ge me k nt
l s a c n i e d a t io M lic p p A
d de Ai ter sis pu no m ag Co Di l dica Me arch e Res
es it i n t c il m e Fa age an
M
logy o i d Ra ement ag Man ng i t era ms nt p O oo me R ge a an M
an nt m e Hu gem na tem a M Sys Inventory Management System Equipme nt Managem ent Ma System nag Sys emen t Gen tem era l
PENETAPAN DOKUMENTASI PRINSIP:
S–M–E
S = STANDAR M = MUDAH (SEMUA PERAWAT
DAPAT MELAKSANAKAN)
E = EFFISIEN DAN EFEKTIF
SOR (SOURCE ORIENTED RECORD) - TRADITIONAL TANGGAL
WAKTU
SUMBER
CATATAN KEPERAWATAN
POR (PROBLEM ORIENTED RECORD DATA DASAR
DAFTAR MASALAH
RENCANA TINDAKAN
CATATAN PERKEMBANGAN S O A P
FOCUS - DAR FOCUS
DATA
ACTION
RESPONSE
PIE (PROBLEM INTERVENTION & EVALUATION PROB LEM (S & O)
WAK TU
INTERVENSI
EVALUASI WAK TU
PAGI S O A P
WAK TU
SIANG S O A P
WAK TU
MALAM S O A P
COMPUTERISED - PROGRAM DATA: E & S S O
S
MASALAH
?
INTERVENSI V
OBS.TTV
V
AJARKAN RELAKSASI
O
S O
MEDITASI
PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN Nursalam (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Hal. 189-191 Nursalam (2002). Manajemen Keperawatan. Aplikasi dan Praktik Kep. Profesional. Jakarta: Salemba Medika. Hal. 172-173 – dikembangkan dari Instrumen Akreditasi Depkes (1992).
HUMAN NEEDS (MASLOW) F = FISIOLOGIS A = AMAN K = KASIH SAYANG H = HARGA DIRI A = AKTUALISASI DIRI
M4: MONEY
RAB (MASUK & KELUAR)
ROLE & FUNCTION - HOW TO MAKE MORE MONEY! 1. MANAGING PRODUCT 2. TIMING 3. KEEP IN TOUCH (DON’T LOST CUSTOMERS) 4. LISTEN TO THEIR NEEDS 5. REINFORCE – BENEFIT OUR SERVICE
M5: MARKETING BOR PEMASARAN DLL
LANGKAH 2 ANALISIS SWOT
Analisis SWOT & STRATEGI EFAS
Kekuatan (S)
PELUANG (O) Kebijakan pemerintah tentang: profesionalisasi Meningkatnya pengakuan masyarakat dan pemerintah Terbukanya kesempatan utk. Meningkatkan pendidikan Adanya kerjasama yg baik anatara Institusi pendidikan dan RS
IFAS Memiliki SDM yang paling besar Adanya visi & misi RS utk. Peningkatan kualitas pelayanan Adanya sistem Sentralisasi obat; dokumentasi Kep; timbang terima. Meningkatnya pendidikan para perawat Informasi & sumber mudah didapat Keinginan perawat yang besar utk berubah
KELEMAHAN (W)
Rendahnya Pemahaman perawat tentang MAKP Konflik internal tentang penerapan MAKP Keterbatasan tenaga (kuantitas dan kualitas), waktu, dan prasarana Belum jelasnya pembagian tugas dan peran perawat: sbg. supervisor, Perawat manajer, dan Perawat pelaksana Belum dilaksanakan peran Pendokumentasian yang kurang efisien dan efektif Dukungan yang kurang dari teman dan pengambil keputusan
STRATEGI YG DIPILIH ADALAH – TURN AROUND “W-O”
ANCAMAN (T) policy yang sering tidak mendukung Krisis ekonomi dan politik Munculnya pesaing? AFTA 2003
Meningkatkan kualitas SDM melalui peningktan pendidikan Pengembangan Body of Knowledge I. Keperawatan Pengembangan Peran Perawat; CARE
PENERAPAN MAKP DALAM Praktik keperawatan Profesional (PKP)
2 1,5 DK (1,65;1,25)
1
M2 (0,52;0,51)
MAKP 0,5 (-0,45;0,3)
W
-2
-1,5
0,5 TT 1 (0,59;-0,2)
-0,5 SV RK (-0,3;-0,2) -0,5 (-0,51;-0,2)
-1
1,5
2
S
SO (1,1;-0,4) DP (2,34;-1,04)
-1
-1,5
T
LANGKAH 3 IDENTIFIKASI MASALAH
RENSTRA - ANALISA SWOT PELUANG (O) TURN-AROUND AGRESIF
KELEMAHAN(W)
DEFENSIF
ANCAMAN (T)
KEKUATAN (S)
DIVERSIFIKASI
MATRIK FAKTOR STRATEGI INTERNAL (IFAS) Tentukan
faktor S & W Beri Bobot masing2 faktor mulai 1,0 (paling penting) sd 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor tsb thd strategi perusahaan Hitung rating, dgn masing-masing faktor dgn memberikan skala mulai 4 (outstanding) SD 1 poor, bersarkan pengaruh faktor Kalikan bobot dgn rating
IFAS
BOBOT RATING BOBOT X
___________ ________ ________
RATING
_________
__________
________
________
Totol:
1,00
...............
LANGKAH 4 RENSTRA - KEGIATAN
RENSTRA - KEGIATAN 1. PENERAPAN MAKP 2. TIMBANG TERIMA 3. RONDE KEPERAWATAN 4. PENGELOLAAN LOGISTIK & OBAT 5. DISCHARGE PLANNING 6. SUPERVISI 7. DOKUMENTASI
RENSTRA KEGIATAN
URAIAN
___________
KEG.
1. MAKP
INDIKATO R KEBERHAS ILAN
P.JAWAB/
WAKTU
________
2. T.TERIMA 3. RONDE 4. LOG & OBAT 5. DISCHARGE 6. SUPERVISI 7.
DOKUMENTASI
............... ________
SIMPULAN KINERJA OPTIMAL - MAKP ?
S = (V + M1 + M2) + 5K
S V M1 M2 5K
= Sukses = Visi = Misi = Motivasi = Komunikasi, Koordinasi, Komitmen, Konsistensi, Kondusif
Asuhan Kep. Titik central dalam pely Keperawatan Pengelolaan askep yang benar akan meningkat pelayanan asuhan keperawatan Tujuan Askep : - Memandirikan pasien secara optimal - Diperlukan pengelolaan askep yg profesional - Salah satunya pendekatan model pemberian asuhan keperawatan
Model Askep Meliputi : 1. Model fungsional 2. Kasus 3. Team 4. Keperawatan Primer 5. Modular Filasofi Model Tujuan : Adanya kesinambungan dlm pemberian askep Akantabiliyas Saat ini diarahkan pada model tim dan modular Penerapan pada MPKP
MAKP : Model Asuhan Keperawatan Profesional Unsurnya terdiri dari : 1. Standar 2. Proses Keperawatan 3. Pendidikan Keperawatan 4. Sistem MAKP Falsafah Menentukan kwalitas produk, jasa layanan
Standar : Kebijakan Institusi/Nas
Pendidikan Klien - Pencegahan peny. - Mempertahan - Informed consert - Rencana pulang
Proses Kep. : - Pengkajian - Perencanaan - Intervensi - Evaluasi Sistem MAKP - Fungsional - Tim - Primer - Modular - Modifikasi
Hubungan antara ke 4 unsur dalam penerapanan system MAKP
Dasar pertimbangan Penerapan metode pemberian Askep ( Murquis & Huston ; 1998) : 1. Filosofi institusi (Visi, Misi institusi) 2. Ekonomis (cost effective) 3. Menambah kepuasan pasien, keluarga dan masyarakat 4. Menambah kepuasan kerja perawat karena peran dapat dilakukan dg baik 5. Dapat diterapkannya proses keperawatan 6. Terlaksanannya komunikasi yang adekuat antara perawat & tim kes. lain
Tujuan : Adanya kesinambungan dlm pemberian askep Akantabiliyas Saat ini diarahkan pada model tim dan modularPenerapan pada MPKP
Model pemberian asuhan keperawatan 1.
Model Fungsional Merupakan model pertama dikembangkan Pelayanan askep dilakukan secara terfregmentasi, tindakan kep, dilaksanakan sesudah tugasnya dan rutin : - Pembantu perawat memandikan pasien - Memberi makan. dll. Kadang-kadang pekerjaan itu tdk didasarkan kebutuhan pasien yg pokok/ utama : - Meneri tindakan yg terkait dg pengobatan - Ka. Ruang bertanggung jawab pengarahan/ supervisi Perawat tak punya waktu cukup utk diskusi soal obat dg pasien. Dlm model ini Ka.ruang hrs koordinasi antar perawat & memikirkan /memenuhi kebutuhan pasien secara komprehensip. Informasi biasanya verbal sehingga sering terlupakan o/ ybs. Oreintasi hanya kepada penyelesaian tugas, bukan kepada kwalitas pendekatan holistik kurang tercapai
Model Fungsional Perawat Penanggung Jawab Visite Menyuntik Laboratorium Obat Ganti balutan Rumah Tangga/ ADm
Lain-lain
Pasien
2. Model kasus Perawat mampu memberi askep seluruh aspek kep. Yg dibutuhkan pasien pemberian askep hrs baik. Pasien puas – Model ini membutuhkan kwalitas profesional pd perawat, dan perlu banyak tenaga perawat. – Model ini cocok utk ruang rawat khusus mis. Di ICCU –
Model Kasus Perawat Penanggung jawab Perawat
Pasien - pasien
3. Model Tim Model ini berdasarkan falsafah kerja kelompok yg terkoordinasi dan kooperatif Tujuan : dapat memberi askep yg menyeluruh lengkap terhadap pasien. – Model ini akan memberikan : - Rasa terkontribusi pada anggota tim - Askep akan bermutu (memuaskan) - Anggota tim juga merasa puas - Potensi anggota tim saling komplimenter –
Model Tim Perawat Penanggung Jawab
Ketua Tim
Ketua Tim Perawat-Perawat Pasien - Pasien
Pada dasarnya dlm model ini terkandung dua konsep utama, yaitu : a.
Ketua tim merupakan perawat profesional(registered nurse). Yg ditunjuk Ka.ruang, dia melakukan supervisi & evaluasi thd askep (pelayanan) yg diberikan
b.
Komunikasi hrs efektif utk memastikan kesinambungan & kwalitas askep.
-
Ketua tim selalu harus secara insidentil memberikan pembinaan/bimbingan kpd anggota tim Ketua Tim akan meningkat kemampuan kepemimpinannya secara demokratik Perlu sesekali ada konferensi tim membahas penerapan sistem askepnya, dg cara ini akan menambah keberhasilan/efektif model tim
4. Model keperawatan primer Disini terdapat kontinuitas kep. Secara komprehensif & dapat dipertanggungjawabkan Jika “primary nurse” berhalangan, askep dpt didelegasikan kepada “associate nurse” Setiap primary nurse menangani 4 -6 pasien, bertanggungjawab 24 jam. Selama bertugas ini melakukan berbagai kegiatan sesudah kebutuhan pasien sebaik-baiknya. Dilakukan sejak pasien masuk RS termasuk mengerjakan wawancara kajian dan perencanaan askep secara komprehensif Primary nurse jg berwenang utk melakukan rujukan kepd lembaga/pekerja sosial, lembaga2 lain di masy. Membuat jadwal perjanjian klinik, kunjungan rumah, dsb Ka.ruang tdk perlu cek pasien satu persatu, tetapi bisa evaluasi melalui efektifitas pelayanan thdp semua pasien Pasien semakin merasa puas & merasa lebih dimanusiawikan RS. Memperoleh keuntungan berbagai hal, termasuk tdk perlu banyak tenaga perawat
Dokter
Model Keperawatan Primer Perawat Penanggung jawab
Penunjang
Primary Nurse Pasien - pasien
Tugas Gilir Sore
Tugas Gilir Malam
Tugas gilir Sesuai kebutuhan
5. Model Modular – Merupakan pengembangan & primary nurse yg digunakan dg melibatkan tenaga profesional. – Mirip dg model tim krn profesional dan non profesional bekerjasama – Mirip dg model primer, krn 2 -3 org perawat bertanggung jawab thp askep beberapa pasien sesudah beban kasus, seka pasien masuk – pulang – setelah pulang - dan asuhan bila pasien kembali ke RS. Lagi. – Tugas bergilir, tugas hari-hari libur hrs diisi – Perawat profesional bisa lebih sulit dr pada model primer – Model modular adalah gabungan model tim dan model primer.