Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No.1 Juli 2016
Noorhidayah et al., Hubungan Pengetahuan, Sikap…….
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SUMBER INFORMASI DENGAN UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KOMUNITAS ANAK JALANAN DI BANJARMASIN TAHUN 2016 Noorhidayah1 , Asrinawaty2, Perdana3 1,2,3
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjary Banjarmasin
[email protected] ISSN : 2086-3454
Abstrak Latar Belakang : AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrom) merupakan penyakit menular yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus). Saat ini HIV/AIDS telah menyebarluas di seluruh bagian dunia. Berdasarkan data DinKes Provinsi Kalimantan Selatan terhitung sejak tahun 2002 sampai dengan Desember 2015 telah ditemukan dan dilaporkan sebanyak 1237 kasus HIV dan AIDS dengan rincian adalah HIV sebanyak 664 Kasus (53,7%) dan AIDS sebanyak 573 Kasus (46.3%) dengan penderita terbanyak berada di usia 15-29 tahun yaitu sebanyak 503 kasus. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan sumber informasi dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada remaja komunitas anak jalanan di Banjarmasin. Metode Penelitian : penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan total sampling yaitu sebanyak 51 orang. Hasil : Hasil penelitian dari 51 orang remaja komunitas anak jalanan bahwa pengetahuan remaja komunitas anak jalanan terbanyak pada kategori cukup dengan jumlah 25 orang (49%). Untuk sikap remaja komunitas anak jalanan terbanyak pada kategori sikap positif dengan jumlah 31 orang (60,8%). Sumber informasi remaja komunitas anak jalanan terbanyak pada kategori cukup dengan jumlah 20 orang (39,2%). Untuk upaya pencegahan HIV/AIDS terbanyak pada kategori mencegah dengan jumlah 29 orang (56,9%). Dari hasil analisis uji chi Square didapatkan hasil pengetahuan dengan upaya pencegahan p value = 0,000 <α (0,05). Hasil analisis sikap dengan upaya pencegahan didapatkan hasil p value = 0,000 <α ( 0,05), sedangkan hasil analisis sumber informasi p value = 0,000 <α (0,05). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, dan sumber informasi dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada remaja komunitas anak jalanan di Banjarmasin tahun 2016. Diharapkan agar instansi yang memberikan pembinaan pada anak jalanan agar mengadakan kerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan bagi para anak jalanan tentang bahaya dan upaya pencegahan HIV/AIDS. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Sumber Informasi, Upaya Pencegahan.
272
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No.1 Juli 2016
Noorhidayah et al., Hubungan Pengetahuan, Sikap…….
HIV/AIDS melalui makan sepiring dengan
PENDAHULUAN AIDS
Deficiency
orang yang terkena virus HIV/AIDS dan
Syndrom) merupakan penyakit menular yang
melalui gigitan nyamuk, lalu 2 variabel
disebabkan oleh virus HIV (Human Immuno
tentang cara pencegahan HIV/AIDS melalui
Deficiency Virus). Penyakit ini merupakan
berhubungan seksual dengan satu pasangan
penyakit berbahaya dan harus diwaspadai di
saja
mana penyebarannya sangat cepat keseluruh
berhubungan seksual.
dunia
(Aquired
Immuno
(Notoatmodjo,
2011).
Saat
ini
dan
menggunakan
Berdasarkan
data
kondom
Dinas
saat
Kesehatan
HIV/AIDS telah menyebarluas di seluruh
Provinsi Kalsel tahun 2015 diketahui bahwa
bagian dunia. Berdasarkan laporan WHO
terhitung sejak tahun 2002 sampai dengan
tahun 2015, 940 ribu sampai 1,3 juta orang
bulan Desember 2015 telah ditemukan dan
meninggal karena HIV/AIDS. Ada sekitar
dilaporkan sebanyak 1237 kasus HIV dan
36,7 juta orang yang hidup dengan HIV pada
AIDS dengan rincian adalah HIV sebanyak
akhir tahun 2015 dengan 2,1 juta orang baru
664 Kasus (53,7%) dan AIDS sebanyak 573
terinfeksi HIV secara global.
Kasus (46.3%) dengan penderita terbanyak
Menurut Pengendalian
data
Direktur
Penyakit
Jenderal
berada di usia 15-29 tahun yaitu sebanyak 503
Penyehatan
kasus. HIV/AIDS pertama kali di temukan
Kementerian
dan dilaporkan pada tahun 2002, yaitu
dan
Lingkungan
(PP&PL)
Kesehatan RI
tahun 2014, menyebutkan
sebanyak 4 kasus HIV.
Selama 13 Tahun
secara kumulatif jumlah kasus HIV dan AIDS
pelaksanaan penanggulangan HIV dan AIDS
di Indonesia dimulai dari
1 April 1987
di Kalimantan Selatan sudah ditemukan dan
sampai dengan 30 September 2014, jumlah
dilaporkan secara kumulatif sebanyak 1237
kasus HIV dan AIDS dilaporkan sebanyak
kasus HIV dan AIDS. Selama tahun 2015
150.296 kasus HIV dan 55.799 kasus AIDS
telah ditemukan dan dilaporkan sebanyak 223
yang tersebar dari 300 Kabupaten/Kota di 33
Kasus HIV dan AIDS. Hal ini berarti bahwa
Provinsi.
setiap bulannya ada 18–19 kasus HIV AIDS
Riskesdas 2010 melaporkan sebesar 75%
baru yang ditemukan. Lima besar Kasus HIV
remaja umur 15-24 tahun pernah mendengar
dan AIDS di Kalimantan Selatan adalah Kota
tentang
melihat
Banjarmasin (420 Kasus), Kabupaten Tanah
kecendrungan hasil tahun 2007 dan 2010
Bumbu (273), Kota Banjarbaru (141 kasus),
dilakukan reanalisis data SDKI dan SKRRI
Kabupaten
2007 dengan menggunakan empat variabel
Kabupaten Tabalong (52 kasus).
HIV/AIDS.
Untuk
yang sama dalam Riskesdas 2010 yaitu 2 variabel dari persepsi salah tentang penularan
Masa
Kotabaru
remaja
(55
sangat
kasus)
erat
dan
kaitannya
dengan perkembangan psikis pada periode 273
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No.1 Juli 2016
Noorhidayah et al., Hubungan Pengetahuan, Sikap…….
pubertas dan diiringi dengan perkembangan
Soedjatmiko, 2004). Salah satu pemicunya
seksual. Remaja juga mengalami perubahan
yakni gaya hidup anak jalanan yang meliputi
yang
dan
kontak seksual, serta perilaku berisiko lainnya
emosional yang kemudian tercermin dalam
yang dapat berisiko tertular penyakit infeksi
sikap dan perilaku. Kondisi ini menyebabkan
kelamin,
remaja rentan terhadap masalah perilaku
Kecenderungan perilaku komunitas anak
berisiko dalam penularan HIV/AIDS. Kasus
jalanan saat ini terjadi penyimpangan pada
HIV/AIDS pada remaja tidak terlepas dari
masalah seksualitas, juga penyalahgunaan
perkembangan
mengakibatkan
NAPZA. Perilaku komunitas anak jalanan
adanya perubahan sosial dan gaya hidup
pada usia produktif yang seperti itu mampu
remaja saat ini yang cenderung melakukan
mendekatkan
perilaku berisiko seperti hubungan seksual
penderita HIV/AIDS. Salah satu aspek yang
dengan berganti-ganti pasangan, hubungan
penting dalam pencegahan HIV/AIDS adalah
seks pranikah, serta penggunaan narkoba.
informasi yang diarahkan pada kelompok
mencakup
Upaya
perubahan
globalisasi,
sosialisasi
fisik
melalui
KIE
(Komunisasi, Informasi dan Edukasi) atau penyuluhan
tentang
HIV
salah
(Irsyad,
satu
faktor
2014).
risiko
remaja dan dewasa muda sebagai usia produktif (Septyanarindri, 2011).
tertular
Berdasarkan survei pendahuluan pada 5
HIV/AIDS yang telah dilakukan pihak Dinas
orang remaja anak jalanan dilampu merah
Kesehatan Provinsi Kalsel sebagai salah satu
Ramayana
jaringan sumber informasi selain Departemen
pencegahan HIV/AIDS, 4 orang tahu cara
Sosial dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
pencegahan HIV/AIDS dan 1 orang tidak tahu
atau instansi lainnya yang telah bersinerji
tentang HIV/AIDS. Berdasarkan fenomena
ternyata belum memberikan dampak secara
tersebut
signifikan pada peningkatan pengetahuan
melakukan
remaja yang berumur 15-24 tahun tentang
Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Sumber
HIV/AIDS. Hal itu dilihat dari hasil target
Informasi
dan
HIV/AIDS pada Remaja Komunitas Anak
capaian
perilaku
seperti
program
pengendalian
HIV/AIDS, yang mana target semula tahun
kota
diatas
Banjarmasin
penulis
penelitian
dengan
tertarik yang
Upaya
tentang
untuk berjudul
Pencegahan
Jalanan di Kota Banjarmasin Tahun 2016”
2014 sebesar 95% namun yang tercapai hanya 20% (Dinkesprov, 2014).
BAHAN DAN METODE
Anak jalanan merupakan komunitas anak
Penelitian ini menggunakan metode
yang cukup besar dan luas dengan berbagai
survei analitik dengan pendekatan Cross
permasalahan yang kompleks, yang belum
Sectional. Pengambilan sampel menggunakan
dapat
kuota sampling dimana semua populasi yang
diatasi
hingga
kini
(Handy dan
274
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No.1 Juli 2016
Noorhidayah et al., Hubungan Pengetahuan, Sikap…….
ditemukan dan masuk kriteria dijadikan
kategori pengetahuan baik dengan jumlah 9
sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah
orang (17,6%).
seluruh remaja komunitas anak jalanan yang ada di wilayah kota Banjarmasin tahun 2016.
Sikap
Uji statististik yang digunakan yaitu uji chi
Berdasarkan data yang didapatkan, sikap
square.
terhadap upaya pencegahan HIV/AIDS dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini :
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Univariat Analisis ini menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel secara otomatis dengan
menggunakan
variabelnya
adalah
SPSS,
dimana
Pengetahuan,
Sumber informasi dan
Sikap,
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Sikap Pada Remaja Komunitas Anak Jalanan di Banjarmasin tahun 2016 No.
Sikap
Frekuensi
Persentase
1.
Positif
31
60,8
2.
Negatif
20
39,2
51
100
upaya pencegahan
Jumlah
HIV/AIDS pada remaja komunitas anak jalanan.
Tabel 2 menunjukkan bahwa sikap remaja komunitas anak jalanan terbanyak pada
Pengetahuan Jalanan Berdasarkan
Remaja data
Komunitas yang
Anak
didapatkan,
kategori positif dengan jumlah 31 orang (60,8%).
Pengetahuan terhadap upaya pencegahan
Sumber Informasi.
HIV/AIDS dapat dilihat pada tabel 1 dibawah
Berdasarkan data yang didapatkan, sumber
ini :
informasi
Tabel 1 : Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pengetahuan Pada Remaja Komunitas Anak Jalanan di Banjarmasin tahun 2016
HIV/AIDS dapat dilihat pada tabel 3 dibawah
No.
Pengetahuan
Frekuensi
Persentase 17,6
remaja
anak
jalanan
tentang
ini : Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Sumber Informasi Pada Remaja Komunitas Anak Jalanan tentang HIV/AIDS di Banjarmasin tahun 2016
1.
Baik
9
2.
Cukup
25
49
3.
Kurang
17
33,3
No.
Frekuensi
Persentase
100
1.
Baik
12
23,5
2.
Cukup
20
39,2
3.
Kurang
19
37,3
51
100
Jumlah
51
Tabel 1 menunjukkan bahwa pengetahuan
Sumber Informasi
Jumlah
remaja komunitas anak jalanan terbanyak pada kategori cukup dengan jumlah 25 orang (49%)
dan
pengetahuan
terendah
pada
Tabel
3
menunjukkan
bahwa
sumber
informasi remaja komunitas anak jalanan 275
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No.1 Juli 2016
Noorhidayah et al., Hubungan Pengetahuan, Sikap…….
terbanyak pada kategori cukup dengan jumlah
No
Pengetahuan
20 orang (39,2%) dan sumber informasi terendah pada kategori baik dengan jumlah 12 orang (23,5%).
1 2 3
Baik Cukup Kurang Total
Upaya Pencegahan HIV/AIDS Mencegah Tidak Mencegah n % n % 8 88,9 1 11,1 20 80 5 20 1 5,9 16 94,1 29 56,9 22 43,1
Total
n 9 25 17 51
% 100 100 100 100
p value
0,000
Berdasarkan tabel 5 didapatkan dari 9 orang Upaya Pencegahan
responden yang berpengetahuan baik ada 8
Berdasarkan data yang didapatkan, Upaya
orang (88,9 %) yang melakukan upaya
pencegahan HIV/AIDS pada remaja
pencegahan HIV/AIDS. Dari 25 orang yang
komunitas anak jalanan dapat dilihat pada
berpengetahuan cukup ada 20 orang (80 %)
tabel 4 dibawah ini :
yang
Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Upaya Pencegahan HIV/AIDS pada Remaja Komunitas Anak Jalanan di Banjarmasin tahun 2016
melakukan
HIV/AIDS.
Dan
upaya dari
17
pencegahan orang
yang
berpengetahuan kurang, hanya ada 1 orang (5,9 %) yang melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS.
No. 1.
Upaya Pencegahan HIV/AIDS Mencegah
2.
Tidak Mencegah
22
43,1
didapatkan hasil p value = 0,000 < α = 0,05
Jumlah
51
100
sehingga Ho ditolak artinya ada hubungan
Tabel
4
Frekuensi
Persentase
29
56,9
menunjukkan
bahwa
HIV/AIDS
terbanyak
pencegahan
Upaya pada
kategori mencegah dengan jumlah 29 orang
Hasil uji statistik menggunakan Chi Square,
antara pengetahuan dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada remaja komunitas anak jalanan di Banjarmasin tahun 2016.
(56,9%). Analisis bivariat Hubungan sikap dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada remaja
Hasil Bivariat Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan dengan Upaya Pencegahan HIV/AIDS pada
analisis
bivariat
Pada penelitian ini analisis bivariat digunakan untuk mencari hubungan sikap dengan upaya
Remaja Komunitas Anak Jalanan. Hasil
komunitas anak jalanan.
digunakan
untuk mencari hubungan antara pengetahuan dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada remaja komunitas anak jalanan : Tabel 5 Hubungan pengetahuan dengan upaya Pencegahan HIV/AIDS pada remaja komunitas anak jalanan di Banjarmasin tahun 2016
pencegahan
HIV/AIDS
pada
remaja
komunitas anak jalanan : Tabel 6 Hubungan sikap dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada remaja komunitas anak jalanan di Banjarmasin tahun 2016 No.
1. 2.
Sikap
Positif Negatif Total
Upaya Pencegahan HIV/AIDS Mencegah Tidak Mencegah n % n % 27 87,1 4 12,9 2 10 18 90 29 56,9 22 43,1
Total
n 31 20 51
% 100 100 100
p value
0,000
276
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No.1 Juli 2016
Noorhidayah et al., Hubungan Pengetahuan, Sikap…….
Berdasarkan tabel 6 didapatkan dari 31 orang
%) melakukan upaya pencegahan sedangkan
yang bersikap positif terdapat 27 orang (87,1
4 orang (20 %) tidak melakukan upaya
%)
pencegahan HIV/AIDS. Dan dari 19 orang
yang melakukan upaya
pencegahan
HIV/AIDS. Sedangkan dari 20 orang yang
responden yang sumber informasinya kurang,
bersikap negatif hanya terdapat 2 orang (10
hanya 1 orang (5,3 %) yang melakukan upaya
%)
pencegahan HIV/AIDS sedangkan 18 orang
yang melakukan upaya
pencegahan
HIV/AIDS.
(94,7%) tidak melakukan upaya pencegahan
Hasil uji statistik menggunakan uji
HIV/AIDS.
Chi Square, didapatkan hasil p value = 0,000
Hasil uji statistik menggunakan uji
< α = 0,05 sehingga Ho ditolak, artinya ada
Chi Square didapatkan hasil p value = 0,000 <
hubungan
dengan
upaya
α = 0,05 sehingga Ho ditolak yang artinya
pada
remaja
terdapat hubungan antara sumber informasi
komunitas anak jalanan di Banjarmasin tahun
dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada
2016.
remaja
pencegahan
antara
sikap
HIV/AIDS
komunitas
anak
jalanan
di
Banjarmasin tahun 2016. Analisis Bivariat Hubungan sumber informasi dengan Upaya Pencegahan HIV/AIDS pada
PEMBAHASAN
Remaja Komunitas Anak Jalanan
Hubungan pengetahuan, sikap dan sumber
Hasil
informasi
analisis bivariat
digunakan untuk
dengan
upaya
pencegahan
mencari hubungan sumber informasi dengan
HIV/AIDS pada remaja komunitas anak
Upaya Pencegahan HIV/AIDS pada Remaja
jalanan di Banjarmasin tahun 2016 kepada 51
Komunitas Anak Jalanan :
responden menggunakan kuesioner.
Tabel 7 Hubungan sumber informasi dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada remaja komunitas anak jalanan di Banjarmasin tahun 2016
Hasil Univariat
No.
1. 2. 3.
Sumber Informasi
Baik Cukup Kurang Total
Upaya Pencegahan HIV/AIDS Mencegah Tidak Mencegah n % n % 12 100 0 0 16 80 4 20 1 5,3 18 94,7 29 56,9 22 43,1
Pengetahuan tentang HIV/AIDS. Hasil skoring yang telah ditetapkan dengan
Total
n 12 20 19 51
% 100 100 100 100
p value
menggunakan 10 pertanyaan untuk mengukur variabel pengetahuan, didapatkan hasil bahwa
0,000
secara umum pengetahuan responden tentang
Berdasarkan tabel 7 dari 12 orang responden
HIV/AIDS yaitu sebanyak 9 orang (17,6%)
yang sumber informasinya baik, semuanya
responden berpengetahuan baik, 25 orang
melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS.
(49%) responden berpengetahuan cukup, dan
Dari 20 orang responden yang sumber
17 orang (33,3%) responden berpengetahuan
informasinya cukup, sebanyak 16 orang (80
kurang. 277
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No.1 Juli 2016
Noorhidayah et al., Hubungan Pengetahuan, Sikap…….
Sebagian besar responden berpengetahuan
Menurut Azwar (2005), sikap dipengaruhi
cukup, disebabkan karena pengetahuan tidak
oleh
hanya dipengaruhi oleh faktor pendidikan,
emosional, pendidikan, faktor sosial dan
ada faktor lain yang mempengaruhinya seperti
ekonomi,
media
jiwa/psikologis.
massa,
hubungan
sosial,
dan
beberapa
faktor
kesiapan
yaitu
fisik,
pengaruh
dan
kesiapan
pengalaman. Berkaitan dengan pengalaman,
Notoatmodjo (2007), menambahkan bahwa
semakin
maka
sikap dipengaruhi juga oleh pengalaman
pengalaman akan semakin banyak sehingga
pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap
hal tersebut juga dapat mempengaruhi baik
penting, pengaruh kebudayaan, media massa,
atau buruknya pengetahuan seseorang.
lembaga pendidikan dan lembaga agama.
Sikap tentang HIV/AIDS
Sumber Informasi
Hasil penelitian terhadap sikap responden
Hasil penelitian terhadap sumber informasi
tentang HIV/AIDS,
pada 51 orang remaja komunitas anak jalanan
tua
usia
seseorang,
sebanyak 31
orang
(60,8%) responden mempunyai sikap positif
di
dan 20 orang (39,2%) responden bersikap
sebanyak
negatif.
merupakan
memiliki sumber informasi yang baik, 20
gambaran yang menunjukan respon remaja
orang (39,2%) responden memiliki sumber
komunitas anak jalanan terhadap pernyataan
informasi yang cukup, dan 19 orang (37,3%)
yang
responden yang memiliki sumber informasi
Sikap
berkaitan
responden
dengan
kecenderungan
Banjarmasin 12
tahun
orang
2016,
hasilnya
(23,5%)
responden
melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS.
yang kurang.
Sikap responden banyak yang menjawab
Sumber informasi terbagi dalam 6 sumber
setuju
upaya
dimana untuk kategori baik responden harus
pencegahan HIV/AIDS perlu diketahui oleh
memiliki 4-6 sumber, kategori cukup dengan
semua remaja, responden juga setuju bahwa
3
hubungan seks pranikah dapat meningkatkan
responden
resiko tertular penyakit HIV/AIDS dan setia
informasi tentang HIV/AIDS. Informasi akan
kepada pasangan yang sah dapat mencegah
memberikan pengaruh pada pengetahuan
terjangkit HIV/AIDS.
seseorang. Meskipun seseorang memiliki
Banyak responden yang tidak setuju dengan
pendidikan yang rendah
pernyataan jika berteman dengan penderita
mendapatkan
HIV/AIDS maka bisa tertular, dan tidak perlu
berbagai sumber maka hal itu akan dapat
mengetahui tentang HIV/AIDS karena tidak
meningkatkan pengetahuannya (Hendra 2008)
jika
informasi
mengenai
sumber,
dan hanya
untuk
kategori
memiliki
informasi
0-2
tetapi yang
kurang sumber
jika
baik
ia dari
memiliki resiko akan tertular HIV/AIDS. 278
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No.1 Juli 2016
Noorhidayah et al., Hubungan Pengetahuan, Sikap…….
Upaya Pencegahan HIV/AIDS
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji
Hasil penelitian pada 51 orang remaja
Chi Square diperoleh p value = 0,000 < α =
komunitas anak jalanan di Banjarmasin
0,05 dan Ho ditolak yang artinya ada
terhadap upaya pencegahan HIV/AIDS yang
hubungan antara pengetahuan dengan upaya
dilakukan
pencegahan
menggunakan
kuesioner
yang
HIV/AIDS
pada
remaja
berisi 8 pernyataan diperoleh hasil bahwa
komunitas anak jalanan di Banjarmasin tahun
sebanyak 29 orang (56,9 %) melakukan upaya
2016.
pencegahan HIV/AIDS dan sebanyak 22
Sebagian
orang (43,1 %) tidak melakukan upaya
berpengetahuan baik dan cukup melakukan
pencegahan HIV/AIDS.
upaya pencegahan HIV/AIDS. Responden
Untuk
upaya
pencegahan
responden
yang
8
yang memiliki pengetahuan baik dan cukup
pernyataan yang diberikan peneliti kepada
umumnya mengetahui bagaimana cara agar
responden. Upaya pencegahan yang paling
tidak tertular virus HIV. Dari hasil penelitian
banyak dipilih oleh responden ialah tidak
diketahui bahwa upaya pencegahan yang
melakukan hubungan seks melalui dubur
banyak dipilih oleh responden ialah tidak
yaitu sebanyak 48 orang (94,1%) responden.
melakukan hubungan seks melalui dubur
HIV/AIDS tidak ditularkan melalui cairan
(anal), tidak menggunakan jarum suntik
tubuh seperti air mata, air liur, keringat, air
bergantian
seni, tinja, kontak pribadi (ciuman dibibir,
menggunakan jasa wanita pekerja seks.
pelukan, berjabat tangan, kontak sosial sehari-
Sedangkan responden yang berpengetahuan
hari) (Yuliantini, 2012).
kurang
HIV/AIDS ditularkan dengan cara terbatas
hubungan seks pranikah, tidak menggunakan
antara lain kontak seksual, komponen darah,
kondom saat berhubungan seks, dan mentatto
dan ibu yang mengandung kepada anak yang
anggota badan.
dikandungnya.
dapat
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
ditemukan di darah, cairan sperma, cairan
semakin baik pengetahuan maka semakin baik
vagina, dan air susu ibu yang terinfeksi
pula upaya pencegahan yang dilakukan dan
HIV/AIDS (Noviana, 2013).
sebaliknya jika pengetahuannya kurang maka
HIV/AIDS
terdapat
besar
hanya
dengan
cenderung
teman,
memilih
dan
tidak
melakukan
akan semakin buruk pula upaya pencegahan Hasil Bivariat Hubungan Pencegahan
yang
Pengetahuan HIV/AIDS
Komunitas Anak Jalanan
dilakukan.
Menurut
Notoatmodjo
dengan
Upaya
(2007), pengetahuan manusia sebagian besar
pada
Remaja
diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan dapat menjadi acuan bagi seseorang untuk bersikap terhadap sesuatu. 279
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No.1 Juli 2016
Noorhidayah et al., Hubungan Pengetahuan, Sikap…….
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
sosial yang mempengaruhi suatu sikap.
dilakukan oleh Indratmoko (2013) dimana
Lingkungan
hasil penelitiannya ada hubungan antara
mempengaruhi dalam pembentukan sikap
pengetahuan dengan perilaku pencegahan
seseorang. Media massa yang memberikan
HIV/AIDS. Penelitian ini juga sejalan dengan
informasi
hasil penelitian Octavianty (2015) yang
mempengaruhi dalam pembentukan sikap
melakukan penelitian di Tanah Bumbu yaitu
seseorang. Azwar (2005)
ada hubungan antara pengetahuan dengan
Adanya ketidaksesuaian sikap terhadap upaya
pencegahan HIV/AIDS.
pencegahan
termasuk
dan
kebudayaan
pesan-pesan
HIV/AIDS
juga
disebabkan
oleh
pengetahuan tentang HIV/AIDS yang dimiliki Hubungan Sikap dengan Upaya Pencegahan HIV/AIDS pada Remaja Komunitas Anak
seseorang tidak sejalan dengan sikapnya dan tidak ada upaya dalam mengubah tindakan atau tingkah laku yang ada pada dirinya.
Jalanan Berdasarkan
Meskipun responden memiliki pengetahuan hasil
analisis
statistik
dan sikap yang baik terhadap HIV/AIDS
menggunakan uji Fisher’s Exact diperoleh
namun
hasil p value = 0,000 < α = 0,05 dan Ho
responden
ditolak yang artinya ada hubungan antara
pencegahan HIV/ADS, hal ini dikarenakan
sikap dengan upaya pencegahan HIV/AIDS
kurangnya kesadaran akan bahaya HIV/AIDS.
pada remaja komunitas anak jalanan di
Hal ini sejalan dengan penelitian Indratmoko
Banjarmasin tahun 2016.
(2013) yang berdasarkan hasil penelitiannya
Pembentukan
perilaku
didasari
dengan
pengetahuan dan sikap yang positif, dalam
ada
tidak itu
hubungan
menutup tidak
sikap
kemungkinan
melakukan
dengan
upaya
tindakan
pencegahan HIV/AIDS.
penentuan sikap yang baik, pengetahuan selalu memegang peranan (Notoatmodjo,
Hubungan Sumber Informasi dengan Upaya
2007) penting. Sikap seseorang dipengaruhi
Pencegahan HIV/AIDS pada Remaja
oleh banyak faktor antara lain pengalaman
Komunitas Anak Jalanan.
pribadi, orang lain yang dianggap penting,
Dari hasil uji statistik menggunakan uji Chi
kebudayaan,
lembaga
Square diperoleh hasil p value = 0,000 < α =
pendidikan, lembaga agama serta faktor
0,05 dan Ho ditolak yang artinya ada
emosional. Kurangnya pengalaman seseorang
hubungan antara sumber informasi dengan
cenderung akan menimbulkan sikap yang
upaya pencegahan HIV/AIDS pada remaja
negatif terhadap suatu objek. Orang yang
komunitas anak jalanan di Banjarmasin tahun
dianggap penting merupakan salah satu faktor
2016.
media
massa,
280
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No.1 Juli 2016
Noorhidayah et al., Hubungan Pengetahuan, Sikap…….
Secara umum semua sumber informasi adalah
DAFTAR PUSTAKA
suatu sumber pengetahuan dan belajar, karena
Azwar, S., 2005. Sikap Manusia : Teori dan
dalam sumber informasi selalu terkandung
Pengukurannya. Yogyakarta :
hal-hal yang dapat digunakan sebagai sumber
Pustaka Pelajar.
belajar, hanya saja itu semua tergantung pada
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
kebutuhan belajar masing-masing individu
Selatan, 2014. Laporan Data
dalam memanfaatkan sumber informasi yang
HIV/AIDS Provinsi Kalimantan
ada sebagai sumber pengetahuan (Setiadji,
Selatan Tahun 2013-2014.
2011). Sumber informasi yang banyak akan
Banjarmasin : Dinas Kesehatan
memberikan masukan pengetahuan yang baik
Provinsi Kalimantan Selatan.
pula sehingga seseorang tahu akan bahaya
Dinkes Prov Kalsel, 2015. Laporan Kasus
dari HIV/AIDS dan akan melakukan upaya
HIV dan AIDS Triwulan IV Tahun
pencegahan HIV/AIDS. Sumber informasi
2015 Provinsi Kalimantan
yang cukup memberikan pengetahuan yang
Selatan.
baik kepada seseorang namun meskipun
Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, 2014.
pengetahuan yang baik tetapi seseorang
Statistik Kasus HIV/ AIDS di
cenderung tetap melakukan tindakan yang
Indonesia.
berpotensi membuatnya tertular HIV, hal ini
Hendra, AW., 2008. Faktor-faktor yang
disebabkan oleh tidak adanya kesadaran dan
Mempengaruhi Pengetahuan.
rasa takut akan terjangkit virus HIV/AIDS.
http://ajangberkarya.wordpress.co
Sumber informasi memberikan pengaruh pada
m/2008/06/07/konsep-
pengetahuan seseorang, meskipun seseorang
Pengetahuan/ (diakses pada 20
memiliki pengetahuan yang rendah namun
Mei 2016).
jika mendapatkan sumber informasi yang
Indratmoko, Wahyu., 2013. Pengaruh
banyak dari berbagai sumber maka hal
Pengetahuan, Sikap, Dan
tersebut
Motivasi Diri Terhadap Perilaku
dapat
menambah
pengetahuan
seseorang.
Pencegahan HIV/AIDS Pada Siswa-Siswi SMA Perkotaan Di
UCAPAN TERIMAKASIH Saya sangat berterimakasih kepada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
Kabupaten Sragen. Artikel Publikasi Ilmiah Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta.
281
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No.1 Juli 2016
Irsyad, C., 2014. Hubungan Antara
Noorhidayah et al., Hubungan Pengetahuan, Sikap…….
Riskesdas. 2010. Laporan Nasional Hasil
Pengetahuan dan Sikap dengan
Riset Kesehatan Dasar Tahun
Perilaku Pencegahan HIV/AIDS
2010.
pada Remaja Komunitas Anak
Septyanarindri, S., 2011. Hubungan Antara
Jalanan di Kabupaten Kudus.
Pengetahuan, Sikap Remaja dan
Publikasi Ilmiah Program Studi
Peran Guru bimbingan Konseling
Kesehatan Masyarakat Fakultas
Dengan Upaya Tindakan
Ilmu Kesehatan Universitas
Preventif HIV/AIDS Pada
Muhammadiyah. Surakarta:
Remaja:
http://eprints.ums.ac.id/30523/1/A RTIKEL_PUBLIKASI.pdf (diakses pada 13 Mei 2016).
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handel/1 23456789/3328/Syahvir Setiadji, A., 2011. Sumber Informasi: http://cahyo-andi-
Notoatmodjo, S., 2007. Promosi Kesehatan
s.blog.ugm.ac.id/2011/10/01/sum
dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT
ber-informasi/ (diakses pada 22
Rineka Cipta.
Mei 2016).
Notoatmodjo, S., 2011. Kesehatan
Yuliantini, H., 2012. Tingkat Pengetahuan
Masyarakat Ilmu dan Seni.
HIV/AIDS dan Sikap Remaja
Jakarta : Rineka Cipta
Terhadap Perilaku Seksual
Noviana, N., 2013. Catatan Kuliah Kesehatan
Pranikah di SMA “ X” di Jakarta
Reproduksi & HIV-AIDS. Jakarta:
Timur. Skripsi Fakultas Ilmu
Trans Info Media.
Keperawatan Universitas
Octavianty, Lenny., 2015. Pengetahuan,
Indonesia. Depok:
Sikap Dan Pencegahan HIV/AIDS
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digit
Pada Ibu Rumah Tangga. Jurnal
al20312663-S%2043157-
Kesehatan Masyarakat Program
Tingkat%20Pengetahuan-
Studi Kesehatan Masyarakat
full%20text.pdf ( diakses pada 13
Fakultas Kedokteran Universitas
Mei 2016)
Lambung Mangkurat. Banjarmasin: http://journal.unnes.ac.id/nju/inde x.php/kemas (diakses pada 29 Mei 2016).
282