PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN TETAP FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2014
Herayni Darosa
Agus Hendrayady, M.Si.
Wahjoe Pangestoeti, M.Si.
Mahasiswa Ilmu Administrasi
Dosen Ilmu Administrasi Negara,
Dosen Ilmu Administrasi Negara,
Negara, FISP, UMRAH
FISP, UMRAH
FISIP, UMRAH
[email protected]
[email protected]
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah komitmen organisasional dan stres kerja mempengaruhi kinerja dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji. Penelitian ini adalah penelitian survei untuk menjawab tiga hipotesis utama, yaitu diduga bahwa: (1) diduga bahwa komitmen organisasional dan stres kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dosen tetap FISP UMRAH; (2) diduga bahwa komitmen organisasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dosen tetap FISP UMRAH; (3) diduga bahwa stres kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dosen tetap FISP UMRAH. Subyek penelitian ini adalah Dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji. Dosen tetap yang dimaksud adalah yang menjalankan tugas sebagai tenaga pengajar dan memiliki masa kerja minimal 1,5 tahun. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang diperoleh melalui studi literatur, dan penyebaran kuesioner kepada 26 responden. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa komitmen organisasi dan stres kerja juga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja dosen sebesar 50,7 %. Dan komitmen organisasi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja dosen sebesar 39,6 % dan stres kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja dosen sebesar 11,1 %. Sebagai simpulan, penelitian ini membuktikan bahwa komitmen organisasional dan stres kerja secara bersama-sama mempengaruhi kinerja dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji (FISP UMRAH).
Kata Kunci: Komitmen Organisasional, Stres Kerja dan Kinerja.
1
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze either simultaneously and partially influence organizational commitment and job stress on the tenured lecturer’s performance in Faculty of Social and Political University Maritim Raja Ali Haji. And this study is a survey to address the three main hypotheses, which alleged that: (1) suggested that organizational commitment and job stress together have a significant impact on the performance of tenured lecturers; (2) suggested that organizational commitment has a significant influence performance of tenured lecturers; (3)suggested that job stress has a significant effect on the performance of tenured lecturers. The subjects on this study is lectures in Faculty of Social and Political University Maritim Raja Ali Haji. The tenured lecturers in question is the duty as lecturing and have a minimum term of one point five year. The method of analysis used in this study is a multiple linear regression. The data used in this study are primary and secondary data obtained through literature studies, and distributing questionnaires to 26 respondents. The results of this study state that organizational commitment and job stress also simultaneously have a significant impact on lecturer’s performance by 50,7 %. And organizational commitment is partially significant influence on lecturer’s performance by 39,6 % and partially job stress had no significant effect on lecturer’s performance by 11,1 %. In conclusion, this study proves that organizational commitment and job stress jointly affect the performance of lecturers in Faculty of Social and Political University Maritim Raja Ali Haji.
Keywords: Organizational Commitment, Job Stress and Performance.
2
PENDAHULUAN Pelaksana utama kegiatan pendidikan tinggi
Perwujudan
penyelengaraan
pendidikan
yaitu tri dharma perguruan tinggi adalah seorang
tinggi di Universitas Maritim Raja Ali Haji
dosen. Sebagaimana yang telah diamanatkan
khususnya pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
dalam Undang-undang Nomor 14 Pasal 1 ayat 2
termaktub
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, dan
“Terwujudnya Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Peraturan
Universitas Maritim Raja Ali Haji sebagai
Pemerintah
Republik
Indonesia
dalam
berbunyi
pendidik
terdepan, dan mandiri dalam menghasilkan
profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya
mentransformasikan,
dan
saing Internasional”. Sehingga jelas bahwa
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi,
dosen memiliki tanggungjawab untuk mencapai
dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
visi dan misi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
pengabdian kepada masyarakat”. Regulasi ini
Universitas Maritim Raja Ali Haji (FISP
memberikan
keberadaan
UMRAH), sehingga komitmen dosen menjadi
dosen menjadi point utama untuk menentukan
pembahasan yang sangat penting, dan tidak
kualitas pelaksanaan tri dharma Perguruan
dapat dielakan lagi bahwa perguruan tinggi
Tinggi.
membutuhkan dosen yang memiliki komitmen
Prinsip
adalah
mengembangkan,
penekanan
bahwa
profesionalitas
dalam
Undang-
yang
yaitu
lembaga
“Dosen
tinggi
visi
Nomor 37 Pasal 1 Tahun 2009 Tentang Dosen, bahwa
pendidikan
sebuah
unggul,
organisasional yang tinggi.
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Pasal 7
Pencapaian visi pada Fakultas Ilmu Sosial
Ayat 1 Butir 2 Tahun 2005 Tentang Guru dan
dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
Dosen bahwa profesi dosen merupakan bidang
(FISIP UMRAH) yang seutuhnya menjadi
pekerjaan
dilaksanakan
tanggungjawab dosen, karena dosen merupakan
berdasarkan prinsip “Memiliki komitmen untuk
inti dalam menjalankan operasional organisasi
meningkatkan
keimanan,
perguruan tinggi. Standart kinerja dosen juga
ketakwaan, dan akhlak mulia”. Pernyataan
merupakan ukuran produktivitas Universitas
diatas sejalan dengan pendapat Arwildayanto
khususnya pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
(2013:2) bahwa “Eksistensi dosen profesional
dan penentuan akreditasi program studi atau
menjadi kebutuhan untuk mewujudkan visi dan
universitas. Pendapat tersebut juga sejalan
misi
dengan
dengan konsep komitmen organisasional yang
kehadiran dosen yang professional dimana out-
disampaikan oleh Dessler bahwasannya proses
put akhirnya kampus mampu menghasilkan
terjadinya komitmen organisasi pada pekerja
lulusan yang kompeten dibidangnya masing-
yang menjadi hal utama adalah “make it
masing.”
charismatic” dimana menjadikan visi dan misi
khusus
yang
mutu pendidikan,
perguruan
tinggi,
sehingga
3
organisasi sebagai suatu
yang karismatik,
yang sering dialami oleh pekerja khususnya
sesuatu yang dijadikan pijakan, dasar bagi setiap
pada dosen yaitu disebut dengan stres kerja.
karyawan dalam berperilaku, bersikap dan
Menurut Handoko stres sendiri merupakan
bertindak (Sopiah, 2008:159).
kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi,
Neal dan Noerheraft berpendapat lebih
proses berfikir dan kondisi seseorang dan
dalam mengenai komitmen bahwa “komitmen
kondisi yang cenderung menyebabkan stres
organisaisonal
disebut stressor (Umar, 2005:34).
karena
tidak
komitmen
sekedar
individu
Robbins dan Judge (2008b:373) juga
dengan mencapai tujuan organisasi secara
menambahkan pendapat yang lebih dalam
efektif
mengenai stres yaitu:
dan
meliputi
keanggotaan
efisien”
sikap
(Sopiah,
2008:156).
Sehingga pendekatan secara administratif lebih
“...faktor stres kerja yang paling dominan dalam memicu stres adalah faktor organisasi, karena memang tidak sedikit faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres. Salah satunya tekanan untuk menghindari kesalahan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang singkat, beban kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka dan rekan kerja yang tidak menyenangkan”.
menekan pada orientasi pencapaian tujuan organisasi sesuai dengan prinsip administrasi yang disampaikan oleh Pasolong (2012:52) bahwasannya administrasi adalah pekerjaan terencana yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan atas dasar efektif, efisien dan rasional. Tuntutan
profesionalitas
dosen
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5
yang
Tahun 1980 Pasal 26 mengenai beban kerja
semakin tinggi dan minimnya jumlah tenaga
dosen adalah paling sedikit sepadan dengan 12
pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
(dua belas) SKS (Satuan Kredir Semester) dan
Universitas Maritim Raja Ali Haji (FISP UMRAH)
akan
menimbulkan
paling banyak 16 (enam belas) SKS (Satuan
banyaknya
Kredir
tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dosen.
Selain
tekanan
yang
Kredir
Semester),
yang
ditentukan
sesuai
2013:25). Berdasarkan data beban kerja dosen
individu dosen. Sehingga tekanan itu akan
dalam semester ganjil tahun 2014 ini, beban
mempengaruhi emosi dosen, proses berfikir dan
SKS (Satuan Kredit Semester) dalam bidang
menunjukan perubahan kondisi dosen dengan
pengajaran untuk beban kerja dosen dan beserta
ditandai dari rasa cemas yang berlebihan. merugikan
Kredir
dengan kualifikasi akademik (Arwildayanto,
menimbulkan tekanan yang harus dihadapi
sangat
(Satuan
beban pembelajaran dosen dalam SKS (Satuan
keluarga dan lingkungan sosial juga berpotensial
yang
SKS
Semester) adalah beban belajar mahasiswa dan
berasal dari
lingkungan kerja, maka tekanan dari lingkungan
Dampak
Semester).
tuntutan peran dosen (jabatan struktural) dirasa dari
cukup tinggi, dapat di lihat dalam tabel 1 berikut
adanya tekanan yang menimbulkan kecemasan
ini:
4
TABEL 1
sehingga dapat diartikan bahwa tuntutan tugas
Tuntutan Tugas SKS (Satuan Kredit
dosen tergolong tinggi, dan itu hanya meliputi
Semester) dan Tuntutan Peran Dosen
bidang pendidikan dan pengajaran saja, belum
Semester Ganjil Tahun 2014
lagi pada tugas penelitian dan pengabdian
Beban No Kerja (SKS) 1 Wakil Dekan I 15 2 Wakil Dekan II 15 3 Kajur IAN 21 4 Sekjur IAN 21 5 Dosen Tetap IAN 22 6 Dosen Tetap IAN 21 7 Dosen Tetap IAN 21 8 Dosen Tetap IAN 12 9 Dosen Tetap IAN 21 10 Dosen Tetap IAN 15 11 Dosen Tetap IAN 21 12 Dosen Tetap IAN 24 13 Dosen Tetap IAN 19 14 Dosen Tetap IAN 21 15 Kajur IP 21 16 Sekjur IP 21 17 Dosen Tetap IP 24 18 Dosen Tetap IP 18 19 Dosen Tetap IP 15 20 Kajur SOS 21 21 Sekjur SOS 21 22 Dosen Tetap SOS 21 23 Dosen Tetap SOS 20 24 Dosen Tetap SOS 14 25 Dosen Tetap SOS 21 26 Kajur IH 15 Sumber: Olahan data primer pada semester
masyarakat. Oleh karena itu, dengan beban kerja
Jabatan Struktural Dosen FISP UMRAH
yang tinggi, hal ini diasumsikan akan mampu memicu stres kerja dosen, belum lagi dosen yang memiliki jabatan struktural, maka tuntutan kerja dosen akan semakin tinggi dan kompleks. Menurut
Arwildayanto
(2013:25)
menambahkan bahwa kondisi dosen diatas juga berdampak pada realisasi menjalankan tugas utamanya dalam pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, sehingga banyak jadwal mengajar mahasiswa
dosen
dan
semester
bimbingan akhir
yang
skripsi harus
ditinggalkan demi tugas tambahan dosen. Sejalan dengan pemikiran Cooper dan Straw (Umar, 2005:35) bahwa gejala stres kerja yang tidak dapat teratasi maka akan menimbulkan “....kinerja yang menurun, semangat dan energi menurun, komunikasi tidak lancar, pengambilan keputusan yang jelek, kreativitas dan inovasi berkurang dan bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif”. Dosen sebagai tenaga pengajar memang selalu dituntut untuk memiliki kemampuan dan
ganjil tahun 2014.
kinerja yang baik. Indra Bastian (Fahmi,
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa
2013:128) berpendapat bahwa kinerja adalah
banyak dosen yang memiliki beban kerja
“....gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi”.
melebihi 16 (enam belas) SKS (Satuan Kredit Semester), pada semester ini juga dosen yang telah memiliki jabatan struktural juga memiliki beban tugas SKS (Satuan Kredit Semester) diatas 16 SKS (Satuan Kredit Semester)
5
Sehingga
dapat
dikatakan
bahwa
Berdasarkan
beberapa
kondisi
diatas
keberhasilan dosen dalam kegiatan belajar
penulis merasa perlu adanya suatu penelitian
mengajar ditentukan oleh kinerja dosen sebagai
secara ilmiah untuk melihat kondisi komitmen
tenaga pendidik. Jika kinerja dosen baik maka
organisasional, stres kerja dan kinerja dosen,
hasil proses belajar mengajar akan baik pula,
maka
sehingga berdampak signifikan terhadap mutu
penelitian
lulusan yang dihasilkan dalam sebuah institusi
“Pengaruh Komitmen Organisasional dan
pendidikan. Karena kinerja dosen menjadi hal
Stres Kerja Terhadap Kinerja Dosen Tetap
yang
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
penting
dalam
mencapai
tujuan
pembelajaran perguruan tinggi yang optimal
penulis
tertarik
dengan
untuk
judul
melakukan
sebagai
berikut:
Maritim Raja Ali Haji Tahun 2014”.
karena tugas dan tanggung jawab dosen tidak hanya terbatas dalam hal transferring of
LANDASAN TEORI
knowledge
A. Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting
semata.
Mereka
memikul
tanggungjawab indiviual yaitu tanggung jawab
Theory)
secara akademik dan tanggung jawab kolektif
Teori penetapan tujuan atau goal setting
adalah tanggung jawab sebagai senat perguruan
theory awalnya
dikemukakan
tinggi dan pejabat kampus.
(Robbins
Judge,
Berkaitan dengan kinerja dosen yang baik
tri
dharma
perguruan
Locke
2008a:238)
beliau
menjelaskan bahwa:
maka tentunya tertuju pada pencapaian hasil pelaksanaan
dan
oleh
“...niat untuk mencapai sebuah tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama, sehingga tujuan khsusunya adalah menigkatkan kinerja; tujuan yang sulit ketika diterima, menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari pada tujuan yang mudah; dan umpan balik menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari pada tidak ada umpan balik.”
tinggi
(Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi). Dan hal inilah yang tampaknya masih sulit dicapai oleh dosen yang berada di lingkungan Universitas Maritim Raja Ali Haji khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
Dan
Arwildayanto
Earley
(2013:88)
menambahkan
artinya
bahwa
“memberi tahu seorang karyawan apa yang
menyiratkan bahwa:
harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang
“Dosen yang memiliki kinerja yang baik ditandai dengan adanya komitmen untuk mencapai tujuan perguruan tinggi tempat ia bekerja yang lebih besar daripada kepentingan pribadi, proaktif, melihat kedepan, berusaha mendapatkan ide dan cara baru, berusaha mencoba hal-hal baru, dukungan kuat atas kerja sama, mengerti dengan jelas, usaha institusi, dan loyalitas tinggi.
harus dikeluarkan”. Latham, Erez dan Locke menjelaskan bahwa “pekerja yang mempunyai peluang untuk berpartisipasi dalam penentuan tujuan-tujuan mereka sendiri, dan terdapat bukti sehubungan dengan keunggulan partisipatif atas tujuan-tujuan yang ditentukan.” (Robbins dan Judge, 2008a:238).
6
Robbins
dan
“....tujuan-tujuan partisipatif
Judge
yang
ditentukan
mendatangkan
dissonance) ini. Teori ini berusaha menjelaskan
menambahkan
kinerja
secara
hubungan
yang
antara
Ketidaksesuaian
sikap
dan
kongnitif
perilaku.
merujuk
pada
unggul....”. Erez, Earley dan Hulin juga
ketidaksesuaian yang dirasakan oleh individu
menekankan bahwa “keuntungan utama dari
antara dua sikap atau lebih (Robbins dan Judge,
partisipasi mungkin ada pada peningkatan
2008a:95).
penerimaan tujuan itu sendiri sebagai tujuan
Festinger (Robbins dan Judge, 2008a:95)
yang diinginkan untuk bekerja” (Robbins dan
berpendapat bahwa:
Judge, 2008a:238). Locke mengenai setting
melakukan teori
theory,
penelitian
penetapan beliau
“...bentuk ketidakkonsistenan apapun tidaklah menyenangkan dan bahwa individu akan berusaha mengurangi ketidaksesuaian dan, tentunya, ketidaknyamanan tersebut. Oleh karena itu, individu akan mencari keadaan yang stabil, dimana hanya ada sedikit ketidaksesuaian”.
kembali
tujuan atau goal
menyatakan
bahwa
“komitmen sangatlah penting, apabila partisipasi tidak digunakan, tujuan dan kepentingan dari
Sopiah
tujuan tersebut perlu dijelaskan dengan jelas
(2008:17)
menambahkan
lebih
dalam tentang teori desonasi kongnitif, yaitu:
oleh individu yang menerima tujuan tersebut.”
“Kondisi yang berkaitan dengan pikiran, harapan, pensepsi, sikap dan pendapat. Menurut teori ini, manusia memiliki keinginan untuk mempertahankan konsistensi sikap, pengalaman dan perilakunya, jika terjadi ketidaksesuaian maka manusia akan berusaha untuk mengubah pola pikir, sikap dan perilakunya agar sesuai dengan tuntutan lingkungannya.”
Hollenbeck, Williams, dan Klein (Robbins dan Judge, 2008a:238) menerangkan bahwa: “komitmen tujuan muncul ketika tujuantujuan diumumkan, ketika individu tersebut mempunyai tempat pengendalian internal, dan ketika tujuan-tujuan ditentukan sendiri, bukan diberikan.” Klein dkk., (Robbins dan Judge, 2008a:238)
Berdasarkan uraian tersebut diatas peneliti
menjelaskan kembali mengenai teori penentuan
berasumsi
tujuan mengisyaratkan bahwa:
dalam organisasi atau tempat manusia bekerja. Dan juga stres kerja walaupun stres itu berperan positif maupun negatif juga akan membentuk aktualisasi lingkungan
theory yang digunakan dalam penulisan ini.
diri
manusia
keluarga
baik
maupun
di
dalam
lingkungan
organisasi atau tempat kerja.
Festinger adalah tokoh yang mengemukakan kongnitif
organisasional
manusia dalam bersikap dan berperilaku di
Congnitive dissonance merupakan middle
ketidaksesuaian
komitmen
adalah termasuk dalam bentuk aktualisasi diri
“seorang individu berkomitmen pada tujuan tersebut berarti seseorang individu memutuskan untuk tidak merendahkan dan mengabaikan tujuan tersebut, berdasarkan perilaku ini berarti bahwa seorang individu (a) yakin dapat mencapai tujuan tersebut, (b) dan ingin mencapainya”.
teori
bahwa
Begitu juga hasil kinerja merupakan salah
(congnitive
satu aktualisasi diri manusia dalam organisasi
7
dimana manusia ingin mengembangkan semua potensi
yang
ada
dalam
dirinya
tetap bertahan dalam organisasi karena alasan-alasan etis dan moral.
dengan
maksimal, agar kinerjanya dinilai baik oleh
Spector
manusia lain, untuk mencapai kinerja yang baik
menggambarkan
harus ada kesesuaian antara tujuan organisasi
organisasional
dan tujuan individu. Biasanya tujuan organisasi
membentuknya, terdapat pada gambar 1
telah
sebagai berikut:
diatur
organisasi,
dalam
peraturan-peraturan
sedangkan
tujuan
individu
(Sopiah,
2008:158)
bentuk-bentuk serta
telah
komitmen
faktor-faktor
yang
GAMBAR 1
disesuaikan dengan motivasi tertentu yang
Faktor-Faktor Pembentuk Komitmen
dipengaruhi oleh faktor individu. Adapun
Organisasional
aplikasi
teorinya
sebagai
variabel
dalam
Job Conditions
penelitian ini, adalah sebagai berikut:
Met Expectations
B. Teori Komitmen Organisasional (X1) 1.
Pengertian Komitmen Organisasional Pengertian
komitmen
Benefits Acorued
organisasional
menurut Mowday (Sopiah, 2008:155) adalah:
Personal Values
(Robbins
Meyer, dan
Allen, Judge,
dan
Keterangan:
3.
2008a:101)
c.
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Komitmen Organisasional Steers (Sopiah, 2008:163) menjelaskan
komitmen organisasional yaitu:
b.
bermakna sebagai faktor
yang membentuk komitmen.
Smith
menerangkan terdapat tiga dimensi terpisah
a.
Normative Commitment
Felt Obligation
Bentuk Komitmen Organisasional Menurut
Continuance Commitment
Jobs Available
“Merupakan identifikasi dan keterlibatan seseorang yang relatif kuat terhadap organisasi, dan komitmen organisasional adalah keingginan anggota untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi”. 2.
Affective Commitment
bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi
Komitmen afektif (affective commitment), yaitu perasaan emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai-nilainya, yang tercermin secara langsung. Komitmen berkelanjutan (continuance commitment), yaitu nilai ekonomi yang dirasakan jika tetap bertahan di dalam organisasi dibanding jika meninggalkan organisasi tersebut. Komitmen normatif (normative commitment), yaitu kewajiban untuk
komitmen karyawan pada organisasi yaitu: a.
b.
c.
8
Ciri pribadi pekerja, termasuk masa jabatannya dalam organisasi, dan variasi kebutuhan dan keinginan yang berbeda dari tiap karyawan. Ciri pekerjaan, seperti identitas tugas dan kesempatan berinteraksi dengan rekan sekerja. Pengalaman kerja, seperti keterandalan organisasi di masa lampau dan cara
pekerja-pekerja lain mengutarakan dan membicarakan perasaannya mengenai organisasi.
memang lebih cenderung stres dari pada pekerjaan lain tetapi setiap individu memiliki cara dan persepsi yang berbeda dalam menangapi situasi pemicu stres.
C. Teori Stres Kerja (X2) 1.
3.
Pengertian Stres Kerja
Menurut Sopiah (2008:91) dampak atau
Menurut Schuler berpendapat bahwa
akibat stres bisa dilihat pada tiga aspek, yaitu:
stres kerja itu adalah kondisi dinamis di mana
a.
seseorang dihadapkan pada suatu peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan keingginan orang tersebut serta hasilnya dipandang tidak pasti dan penting
b.
(Robbins dan Judge, 2008b:368). Menurut Robbins dan Judge (2008b:378) c.
menjelaskan stres sendiri merupakan: “Kondisi mental dan fisik yang berhubungan secara langsung dan memberikan pengaruh negatif terhadap produktivitas individu, keefektifan, kesehatan personal dan kualitas kerja, serta stres kerja merupakan konseptualisasi seorang individu dalam reaksi kerja terhadap karakteristik lingkungan yang akan dihadapi oleh karyawan dan termasuk di dalamnya adalah berupa ancaman yang kemungkinannya juga akan ditemui karyawan dalam bekerja pada suatu organisasi”. 2.
4.
Gejala Stres
mengelompokan dalam tiga kategori umum gejala stres atau akibat terjadinya stres yaitu: a.
Sumber dan Faktor Potensi Stres b.
Sunyoto (2013:42) menyatakan faktorfaktor yang menyebabkan stres dapat menjadi dua dimensi yaitu:
b.
Fisik. Akibat stres pada fisik mudah dikenali seperti penyakit yang disinyalir karena seseorang mengalami stres yang cukup tinggi seperti darah tinggi, gangguan tidur dan lainnya. Psikis. Dampaknya dapat dikenali diantaranya yaitu ketidakpuasan kerja, depresi, keletihan, kemurungan dan kurang semangat. Perilaku. Akibat yang dapat dikenali adalah kinerja menurun, naiknya tingkat kecelakaan kerja, salah dalam mengambil keputusan, dan tingkat absensi.
Schuler (Robbins dan Judge, 2008b:375)
(stressor)
a.
Akibat-akibat Stres
c.
Faktor Internal yaitu dalam pendekatan individu seseorang bawahan dapat berusaha sering untuk mengurangi level stresnya. Faktor eksternal yaitu, stres yang terjadi yang berasal dari pekerjaan (organisasi) maupun diluar pekerjaan (non organisasi). Pekerjaan-pekerjaan tertentu
9
Gejala fisik, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada metabolisme organ tubuh seperti denyut jantung yang meningkat, tekanan darah yang meningkat, sakit kepala, dan sakit perut yang bisa kita alami dan harus diwaspadai. Gejala psikologis, yaitu perubahan-perubahan sikap yang terjadi seperti ketegangan, kegelisahan, kebosanan, ketidaktenangan, cepat marah, dan lain‐lain. Gejala keperilakuan, yaitu perubahan atau situasi di mana produktivitas seseorang menurun, absensi meningkat, kebiasaan makan berubah, banyak minum‐minuman keras, merokok bertambah, tidak bisa tidur, berbicara tidak tenang, dan lain‐lain.
untuk
D. Teori Kinerja (Y) 1.
mewujudkan
tujuan
pendidikan
nasional.
Pengertian Kinerja Penelaahan kinerja dosen diawali dengan
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 5
istilah “kinerja” yang dalam Kamus Besar
Tahun 1980 pasal 26 menyatakan bahwa
Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan
beban kerja dosen adalah jumlah pekerjaan
Nasional,
yang
2001:570)
diartikan
sebagai
wajib
dilakukan
perguruan
diperlihatkan, atau kemampuan kerja”. Lebih
institusional dalam menyelenggrakan fungsi
jelas lagi diungkapkan oleh Bernardin dan
pendidikan tinggi. Tugas utama dosen dalam
Russell (Iswanto 2005:5.6) mendefinisikan
menyelenggarakan fungsi pendidikan tinggi
sendiri kinerja sebagai catatan outcomes yang
adalah melaksanakan tri dharma perguruan
dihasilkan
aktivitas
tinggi dengan beban kerja paling sedikit
pekerjaan tertentu selama periode waktu
sepadan dengan 12 (dua belas) SKS (Satuan
tertentu.
Kredit Semester) dan paling banyak 16 (enam
2.
belas) SKS (Satuan Kredit Semester) pada
fungsi
atau
Dosen Menurut
Undang-undang
Republik
negeri
sebagai
dosen
“sesuatu yang dapat dicapai atau prestasi yang
pada
tinggi
seorang
setiap semester sesuai dengan kualifikasi
Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
akademik (Arwildayanto, 2013:25).
dan Dosen, Pasal 1, bahwa dosen adalah
4.
pendidik professional dan ilmuan dengan tugas
utama
tugas
Kriteria Kinerja Menurut Bernardin dan Russell (Iswanto,
mentrasformasikan,
2005:5.21) menjelaskan ada enam kriteria
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
suatu aktivitas kerja tertentu dapat dinilai,
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui
yaitu:
pendidikan,
a. b. c. d. e.
penelitian,
dan
pengabdian
kepada masyarakat. 3.
Kinerja Dosen Pelaksanaan
tugas
yang
kompleks
tersebut, Undang-undang Nomor 14 Tahun
f.
2005 pasal 45 dijelaskan bahwa dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
Kualitas (Quality) Kuantitas (Quantity) Ketepatan Batas Waktu (Timeliness) Keefektifan Biaya (Cost Effectivenes) Kebutuhan terhadap supervise (need for supervision) Dampak Interpersonal (Interpersonal Impact)
E. Teori Komitmen Organisasional dan
sertifikasi pendidikan, sehat jasmani dan
Kinerja
rohani, dan memiliki kualifikasi lain yang
Streers memperjelas dampak kurangnya
dipersyaratkan
satuan
pendidikan
tinggi
komitmen
tempat bertugas, serta memiliki kemampuan
pekerja
yaitu
akan
dirasakan
rendahnya kualitas kerja. (Sopiah, 2008:179). Menurut Sopiah (2008:179) komitmen pekerja,
10
baik yang tinggi maupun yang rendah, akan
organisasi, manajemen mungkin tidak peduli
berdampak pada:
ketika karyawan mengalami tingkat stres rendah
1.
hingga menengah. Pendapat tentang stres sangat
2.
Pekerja itu sendiri, misalnya terhadap perkembangan karier pekerja itu diorganisasi. Organisasi, pekerja yang berkomitmen tinggi pada organisasi akan menimbulkan kinerja yang tinggi, tingkat absensi berkurang, dan loyalitas pekerja bertambah.
sederhana dan jelas. Hubungan antara stres dan kinerja ditunjukan dengan kurva linear (lihat grafik II.1.). Ada beberapa hal yang dijelaskan oleh gamba tersebut. Pertama gerakan dari kiri ke kanan, yaitu tingkat stres yang naik pertama-
F. Teori Stres Kerja dan Kinerja
tama akan menimbulkan peningkatan kinerja,
Tyson dan Jackson (2000) menjelaskan
kemudian mendatar, selanjutnya penurunan.
bahwa terdapat pengaruh kuat antara stres kerja
Cooper
terhadap kinerja. Hal itu didasari dengan
dan
Straw
(Umar,
2005:35)
menambahkan gejala stres kerja yang tidak
penelitian yang dilakukan oleh Yerkes dan
dapat teratasi yaitu kepuasan kerja cenderung
Dodson (1907) yang biasa disebut “Hukum
rendah, kinerja yang menurun, semangat dan
Yerkes Dodson” yaitu tentang kecemasan dan
energi menurun, komunikasi tidak lancar,
kinerja. Dimana adanya penjelasan bagaimana
pengambilan keputusan yang jelek.
stres mempengaruhi individu dalam organisasi. Sehingga riset yang menyelidiki hubungan stres
METODE PENELITIAN
terhadap kinerja seperti hubungan U-terbalik,
A. Teknik Analisis Data
sebagaimana ditunjukan dalam grafik 1 berikut:
Kerangka penelitian terdapat dalam gambar 2 berikut ini:
GRAFIK 1 Relasi U-terbalik Stres Kerja dan Kinerja
GAMBAR 2 Tinggi
Kerangka Penelitian Pengaruh Komitmen Organisasional dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Dosen Tetap FISP UMRAH Kinerja KOMITMEN ORGANISASIONAL J. P. Meyer, N. J. Allen, dan C. A. Smith (1993)
H1
H3 (R)
Rendah Rendah
Stres
Tinggi
STRES KERJA Sunyoto (2013)
KINERJA Bernardin dan Russel (1998)
H2
Sumber: Robbins dan Judge (2008b:378) Robbins menjelaskan
dan bahwa
Judge dari
(2008b:377) sudut
Sumber: Olahan Peneliti, tahun 2014
pandang
11
instrumen dikatakan reliable jika koefisiensi
B. Statistik Deskriptif Analisis yang digunakan dalam penelitian
reliabilitas (r11) > 0,6 nilainya maka data yang
ini yaitu analisis data secara kuantitatif yaitu,
dikumpulkan semakin dapat dipercaya.
menerangkan
D. Uji Asumsi Klasik
bahwa
penelitian
kuantitatif
didasarkan pada paradigma positivism yang bersifat
logico-hypotheco-verifikatif
Misbahuddin
dengan
dan
Hasan
(2013:100)
menjelaskan bahwa dalam penggunaan regresi
berdasarkan asumsi mengenai objek empiris.
(khusunya
regresi
Analisa statistik deskriptif dihitung dengan
khususnya
SPSS 20 for windows. Interpretasi skor dari
diharuskan
alternatif jawaban akan dibuat dalam tabel 2
persyaratan tertentu, yang berbentuk asumsi-
sederhana sebagai berikut:
asumsi dasar sehingga dapat menghasilkan
pada
linear
berganda),
bidang-bidang
memenuhi
tertentu,
persyaratan-
TABEL 2
estimator linear tidak biasa yang terbaik dari
Skor Interpretasi Alternatif Jawaban
model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat biasa.
No 1
Nilai Skor 1,00 < Rata-rata ≤ 1,80
Interpretasi Sangat Rendah
2
1,81 < Rata-rata ≤ 2,60
Rendah
3
2,61 < Rata-rata ≤ 3,40
Sedang
4
3,41 < Rata-rata ≤ 4,20
Tinggi
Misbahuddin dan Hasan (2013:278) adalah
5
4,21 < Rata-rata ≤ 5,00
Sangat Tinggi
uji persyaratan tentang kelayakan data
1.
Uji
Sumber: Sugiyono (Riawani, 2014)
Karena,
Siregar (2013;47) menjelaskan kriteria
menurut
hitung
> r
butir soal disebut valid Jika r
tabel,
hitung
parametrik
dapat
dan ini berarti data harus berdistribusi
maka
< r
statistik
digunakan sebuah data lolos uji normalitas,
kuesioner (instrumen penelitian) valid atau
normal.
tabel,
Uji
penelitian
maka butir soal disebut tidak valid. 2.
data
statistik parametrik atau non parametrik.
Uji Validitas Data
tidak valid, yakni Jika r
normalitas
untuk di analisis dengan menggunakan
C. Uji Kualitas Data 1.
Uji Normalitas Data
normalitas
ini
dengan
data
dalam
menggunakan
perhitungan uji statistik dengan metode
Uji Reliabilitas Data (Keandalan)
Histogram,
Adapun teknik pengukuran reliabilitas
Normality
Plot
dan
uji
Shapirow-Wilk (Santoso, 2012:64).
dalam penelitian ini adalah menggunkan
2.
teknik Alpha Cronbach. Siregar (2013:56-57)
Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah yang
juga memperjelas bahwa hasil yang diperoleh
tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut
dari pengujian reliabilitas dengan teknik
Misbahuddin dan Hasan (2013:101) adapun
Cronbach’s alpha ini juga mengunakan
teknik yang dapat dipakai untuk mendeteksi
internal consistency reliability dengan metode Cronbach’s alpha di mana kriteria suatu
12
gejala heteroskedastisitas khusunya untuk
Watson.
penelitian ini dengan uji glesjer.
(2013:104) menjelaskan bahwa teknik uji
Cara
tidaknya heteroskedasitisitas adalah dengan
tidaknya autokorelasi pada model regresi
menggunakan metode Uji glesjer (Glesjer
linear yaitu dengan menggunakan tahap
test) dan dengan melihat grafik scatterplot
residu (│e│) dari regresi linear.
prediksi
ada
Hasan
Durbin Watson dalam menentukan ada atau
nilai
mendeteksi
dan
atau
antara
untuk
Misbahuddin
variabel
terikat
E. Uji Statistik Analisis Regresi Linear
(ZPRED) dengan residualnya (SRESID)
Berganda
(Widjaya, 2012:130).
Menurut Siregar, (2013:301) adapun bentuk
3.
Uji Multikolinearitas Menurut
Misbahudin
dan
Hasan
persamaan
regresi
linear
berganda
digunakan
dalam
penelitian
ini
(2013:110) berarti variabel bebas yang satu
persamaan regresi untuk dua prediktor.
dengan variabel bebas yang lain dalam
F. Uji Hipotesis
model saling berkorelasi linear, biasanya
1.
yang adalah
Uji Koefisiensi Determinasi (Adjusted
korelasi variabel mendekati sempurna atau
R Square)
koefisien korelasinya tinggi atau bahkan
Uji ini bertujuan untuk menentukan
satu. Widjaya (2012:125) menambahkan
proporsi atau persentase total variasi dalam
adanya multikolinearitas dapat dilihat dari
variabel terikat yang diterangkan variabel
tolerance value dan nilai variance inflation
bebas secara bersama-sama. Menggunakan
factor (VIF). Batas dari tolerance value <
Adjusted R Square karena dalam regresi ini
0,10 atau nilai variance inflation factor
menggunakan dua variabel bebas.
(VIF)
2.
>
10,
maka
terjadi
masalah
multikolinearitas. Perhitungannya dengan
Siregar, 2013:303 menjelaskan uji F
bantuan SPSS 20 for Windows. 4.
Uji
Autokorelasi
(Uji
Uji Hipotesis Secara Simultan (F)
digunakankan
untuk
menguji
variabel–
variabel bebas secara bersama-sama terhadap
Durbin
variabel terikat. Serta di hitung dengan SPSS
Watson) Autokorelasi
menurut
Misbahuddin
20
for
Windows.
Dasar
pengambilan
dan Hasan (2013:104) berarti terdapatnya
keputusan, berupa hipotesis dalam uraian
korelasi antara anggota sampel atau data
kalimat:
pengamatan adalah menguji tentang ada
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan secara
tidaknya
bersama-sama
korelasi
antara
kesalahan
antara
komitmen
pengganggu pada persamaan regresi linear.
organisasional dan stres kerja terhadap kinerja
Salah
dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
satu
cara
untuk
mendeteksi
autokorelasi adalah dengan uji Durbin
13
Universitas Maritim Raja Ali Haji tahun
Ho:: tidak terdapat pengaruh yang
2014.
signifikan secara parsial pada variabel
Ho: Tidak terdapat at pengaruh yang signifikan
stres kerja terhadap kinerja dosen tetap
secara
Fakultas
bersama-sama sama
antara
komitmen
Ilmu mu
Sosial
dan
Politik
organisasional dan stres kerja terhadap kinerja
Universitas Maritim Raja Ali Haji
dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
(FISP UMRAH) tahun 2014.
Universitas Maritim Raja Ali Haji tahun
G. Sumbangan Efektif
2014. 3.
Sumbangan efektif juga dilakukan dalam penelitian ini, untuk ntuk melihat signifikansi suatu
Uji Hipotesis Secara Parsial (t) Siregar
(2013:304))
uji
garis regresi antara variabel terikat dengan
signifikansi secara parsial dua variabel bebas
prediktornya yang ditunjuk uk dari korelasi tiap
(independent))
variabel bebas yang diteliti (Ilma, 2012:105) 2012:105).
terhadap
menjelaskan
variabel
terikat
(dependent)) adalah untuk mengukur secara terpisah kontribusi yang ditimbulkan dari
PEMBAHASAN
masing-masing masing variabel bebas (independent) (
A. Karakteristik Responden
terhadap variabel terikat (dependent dependent). a.
1.
Karakteristik Responden Berdasarkan
Ha:: terdapat pengaruh yang signifikan
Jenis Kelamin
secara parsial pada variabel komitmen
Data terdapat dalam grafik 2 berikut ini:
organisasional terhadap kinerja dosen
GRAFIK 2
tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Karakteristik Responden Berdasarkan
Universitas Maritim Raja Ali Haji (FISP
Jenis Kelamin
UMRAH) tahun 2014. Ho::
tidak
terdapat
pengaruh
yan yang 27%
signifikan secara parsial pada variabel
73%
komitmen organisasional terhadap kinerja
Laki-laki Perempuan
dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji (FISP UMRAH) tahun 2014. b.
Sumber: Grafik Olahan Data Primer, 2014
Ha:: terdapat pengaruh yang signifikan
dengan Microsoft Office Excel 2007
secara parsial pada variabel stres st kerja
Jumlah responden pada penelitian ini
terhadap kinerja dosen tetap Fakultas
adalah 26 orang responden yang terdiri dari
Ilmu Sosial dan Politik Universitas
pria dan wanita. Responden yang berjenis
Maritim Raja Ali Haji (FISP UMRAH)
kelamin pria berjumlah 19 orang (73%) dan
tahun 2014.
14
responden yang berjenis kelamin wanita
GRAFIK 4
berjumlah 7 orang (27%). 2.
Karakteristik Responden Berdasarkan
Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan
Usia 8%
0%
Data usia responden berdasarkan grafik
S1
IV.2 dibawah ini menunjukkan mayoritas responden berada pada usia 31-35 3 tahun
S2
92%
sebesar 50% (13 orang) kemudian diikuti usia 41-45 45 tahun sebesar 27% (7 orang), usia 2525
S3
30 tahun sebesar 15 % (4 orang), usia 36-40 36 tahun sebesar 4% (1 orang) dan usia ≥ 45
Sumber: Grafik Olahan Data Primer, 2014
tahun sebesar 4% (1 orang). Data tertera pada
dengan Microsoft Office Excel 2007
grafik 3 dibawah ini:
4.
GRAFIK 3
Karakteristik ristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Karakteristik Responden Berdasarkan
Responden yang memiliki masa
Usia
1-55 tahun adalah terbanyak dengan jumlah 65% (17 orang).
4%
kerja
0%
≤ 25 tahun 15%
Responden dengan masa
kerja 6-10 10 tahun berjumlah 12% (3 Orang),
25 – 30 tahun
sedangkan masa kerja ≥ 11 tahun adalah 23
27% 31 – 35 tahun
50%
%. (6 Orang). Data responden berdasarkan
36 – 40 tahun
masa kerja dapat dalam grafik 5 ini:
41 – 45 tahun
GRAFIK 5
≥ 45 tahun 4%
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Sumber: Grafik Olahan Data Primer, 2014 dengan Microsoft Office Excel 2007 3.
Karakteristik Responden Berdasarkan 23%
Pendidikan
0%
≤ 1 tahun 1 – 5 tahun
Berdasarkan pengolahan data responden
12% 65%
lebih banyak yang berpendidikan S2 yaitu
6 – 10 tahun ≥ 11 tahun
92% (24 orang). Responden yang mempunyai latar belakang pendidikan S3 sebanyak 8% (2
orang).
Adapun
d data
responden
berdasarkan pendidikan dapat dilihat dalam
Sumber: Grafik Olahan Data Primer, 2014
garfik 4 dibawah ini:
dengan Microsoft Office Excel 2007
15
5.
Dari
Karakteristik Responden Berdasarkan
hasil
pengolahan
Status Pernikahan
penjelasannya adalah:
Data responden yang telah menikah m
1.
berjumlah
88%
(23
Orang)
dan
data
tabel
3
N menunjukan jumlah data yang diproses
yang
sebanyak 26 responden.
belum/tidak menikah berjumlah 12% (3
2.
Mean adalah rata-rata rata perolehan skor ppada
Orang). Adapun data pada garfik 6 berikut ini:
jawaban responden yaitu untuk komitmen
GRAFIK 6
organisasional yaitu 82,96%, stres kerja
Karakteristik Responden Berdasarkan
yaitu 73,00% dan untuk kinerja yaitu 92,62%.
Status Pernikahan 3.
Menikah
12%
Selisih dari nilai maksimum dengan nilai minimum akan memperoleh nilai range
Belum Menikah
yaitu, nilai range komitmen organisasional 88%
107-59= = 48, range untuk stres kerja 94 9445=49, dan range untuk kinerja 111 111-63=48. 4.
Standart
deviasi
untuk
komitmen
Sumber: Grafik Olahan Data Primer, 2014
organisasional adalah: 9,926, stres kerja:
dengan Microsoft Office Excel 2007
11,486 dan kinerja adalah: 11,182. Dan
B. Analisis Deskriptif
nilai varians adalah 2 kali standart deviasi.
Statistik dalam analisis deskriptif adalah
5.
skewness/standart standart
Ukuran
error
of
untuk menguji hipotesis (pernyataan sementara)
skewness, nilai rasio skewness berada
dari penelitian. Adapun hasilnya pada tabel 3 di
diantara -22 sampai dengan 2, maka data
bawah ini:
berdistribusi normal (Widjaya, 2012:47). TABEL 3
6.
Ukuran kurtosis, nilai rasio kurtosis berada
Descriptive Statistics
N Mean Range Minimum Maximum Std. Deviation Variance Skewness Std. Error Kurtosis Std. Error
diantara -22 sampai dengan 2, maka data
Komitmen Organisasional 26 82.96 48 59 107
Stres Kerja 26 73.00 49 45 94
9.926
11.486
11.182
98.518 .367 .456 1.316 .887
131.920 -.747 .456 1.058 .887
125.046 -.502 .456 1.149 .887
berdistribusi normal (Widjaya, 2012:47) 2012:47).
Kinerja
1.
26 92,62 48 63 111
Deskripsi Komitmen Organisasional Adapun
deskriptif
responden
pada
komitmen organisasional ada da pada tabel 4 ini: TABEL 4 Rangkuman Deskriptif Responden Variabel Komitmen Organisasional pada Dosen Tetap No 1 2 3 4
Sumber: Olahan Data Kuesioner, 2014 dengan SPSS 20 for windows.
16
Indikator Komitmen Afektif Komitmen Afektif Komitmen Afektif Komitmen Afektif
Mean
Interpretasi Skor
4,04 3,96 3,85 4,23
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
No
Indikator
Mean
Interpretasi Skor
GRAFIK 7
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Komitmen Afektif Komitmen Afektif Komitmen Afektif Komitmen Afektif Komitmen Berkelanjutan Komitmen Berkelanjutan Komitmen Berkelanjutan Komitmen Berkelanjutan Komitmen Berkelanjutan Komitmen Berkelanjutan Komitmen Berkelanjutan Komitmen Berkelanjutan Komitmen Normatif Komitmen Normatif Komitmen Normatif Komitmen Normatif Komitmen Normatif Komitmen Normatif Komitmen Normatif Komitmen Normatif Grand Total
4,31 3,77 4,15 4,62 2,65 3,00 3,00 3,92 3,96 3,27 2,65 2,42 3,69 2,96 3,92 4,08 3,96 2,65 2,00 1,88 82,96
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Rendah Rendah Tinggi
Histogram Komitmen Organisasional
Sumber: Grafik Olahan Data Kuesioner, 2014 dengan SPSS 20 for windows. 2.
Sumber: Olahan Data Kuesioner, 2014 dengan
Adapun rangkuman deskriptif responden
SPSS 20 for windows. Ini
pada stres kerja ada pada tabel 6 dibawah ini:
menunjukan
bahwa
komitmen
TABEL 6
organisasional dosen rata-rata tertinggi berada
Rangkuman Deskriptif Responden Variabel
pada indikator komitmen afektif, sedangkan
Stres Kerja pada Dosen Tetap FISP UMRAH
untuk komitmen berkelanjutan dan komitmen
No Item 1 2 3
normatif pada interpretasi alternatif jawaban sedang.
Menunjukan
bahwa
komitmen
organisasional dosen saat ini tinggi, dosen
4
berkomitmen bekerja keras untuk pencapaian
5
visi dan misi fakultas.
TABEL 5
6 7 8 9 10 11 12
Distribusi Data Komitmen Organisasional
13
Berikut
ini
adalah
distribusi
data
responden penelitian, pada tabel 5 di bawah ini:
Interval 59 – 68 69 – 78 79 – 88 89 – 98 99 – 108 Jumlah
Deskripsi Variabel Stres Kerja
f 1 10 9 3 3 26
Persentase (%) 3,9 38,5 34,6 11,5 11,5 100 %
14 15 16 17 18 19 20
Sumber: Tabel Olahan Data Kuesioner, 2014
17
Indikator
Mean
Kepribadian Kepribadian Nilai budaya Kondisi fisik pekerjaan Kondisi fisik pekerjaan Tuntutan tugas Tuntutan tugas Tuntutan tugas Konflik peran Konflik peran Keterpaksaan peran Keterpaksaan peran Ketidakpuasan pekerjaan Ketidakpuasan pekerjaan Promosi dini Promosi dini Promosi terlambat Promosi terlambat Hubungan kerja Hubungan kerja
2,42 4,27 3,46
Interpretasi Skor Rendah Sangat Tinggi Tinggi
2,85
Sedang
3,50
Tinggi
2,23 2,27 3,73 2,38 3,69 2,81 2,92
Rendah Rendah Tinggi Rendah Tinggi Sedang Sedang
2,69
Sedang
3,65
Tinggi
2,42 2,88 2,38 2,96 2,31 3,69
Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Tinggi
No Item 21 22 23
24
Indikator Gaya kepemimpinan Gaya kepemimpinan Struktur dan karakteristik organisasi Struktur dan karakteristik organisasi Grand total
Mean
Interpretasi Skor
2,42
Rendah
4,19
Tinggi
3.
Kinerja dosen yang diteliti adalah jumlah rata-rata skor hasil penilaian persepsional hasil pekerjaan seorang dosen selama satu
2,69
Sedang
4,15
Sangat Tinggi
73,00
Sedang
semester pada tabel 8: TABEL 8 Rangkuman Deskriptif Responden dengan Kinerja pada Dosen Tetap FISP UMRAH
Sumber: Olahan Data Kuesioner, 2014 dengan
No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9
SPSS 20 for windows. Faktor stres kerja, dengan jumlah nilai grand total rata-rata 73,00/24 (pernyataan responden) sehingga mendapatkan hasil 3,0 dengan interpretasi skor sedang. Berikut ini adalah distribusi data stres kerja pada tabel 7 berikut ini:
10
TABEL 7 11
Distribusi Data Stres Kerja Interval 45 – 54 55 – 64 65 – 74 75 – 84 85 – 94 Jumlah
Deskripsi Variabel Kinerja
F 2 2 11 7 4 26
12
Persentase (%) 7,7 7,7 42,3 27 15,3 100 %
13 14 15 16 17
Sumber: Tabel Olahan Data Kuesioner, 2014
18
GRAFIK 8 19
Histogram Stres Kerja
20 21 22 23 24
Indikator
Mean
Kualitas Kualitas Kualitas Kualitas Kualitas Kuantitas Kuantitas Kuantitas Kuantitas Ketepatan batas waktu Ketepatan batas waktu Ketepatan batas waktu Ketepatan batas waktu Keefektifan biaya Keefektifan biaya Keefektifan biaya Keefektifan biaya Kebutuhan terhadap supervisi Kebutuhan terhadap supervisi Kebutuhan terhadap supervisi Dampak interpersonal Dampak interpersonal Dampak interpersonal Dampak interpersonal Total
4,19 3,96 4,31 3,88 4,31 3,81 3,92 3,77 3,81
Interpretasi Skor Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
3,85
Tinggi
3,88
Tinggi
4,15
Tinggi
3,96
Tinggi
4,12 4,23 4,04 3,73
Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi
3,85
Tinggi
3,58
Tinggi
3,19
Sedang
3,65
Tinggi
3,89
Tinggi
2,23
Rendah
4,31
Sangat Tinggi
92,62
Tinggi
Sumber: Olahan Data Kuesioner, 2014 dengan SPSS 20 for windows. Dengan interpretasi kinerja dosen yang Sumber: Grafik Olahan Data Kuesioner, 2014
tinggi ini dosen harus lebih bekerja keras lagi
dengan SPSS 20 for windows.
18
untuk
menunjukan
peforma
diri
dalam
TABEL 10
kegiatan tri dharma perguruan tinggi. Berikut
Validitas Komitmen Organisasional
ini adalah distribusi data dapat dilihat pada
Variabel
tabel 9 berikut ini:
Komitmen Organisasional
TABEL 9 Distribusi Data Kinerja Interval 63 – 72 73 – 83 84 – 92 93 – 102 103 – 112 Jumlah
f 0 3 13 3 5 26
Persentase (%) 7,6 3,8 50 19,3 19,3 100 %
Sumber: Tabel Olahan Data Kuesioner, 2014 GRAFIK 9 Histogram Kinerja
Sumber:
Butir Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nilai r hitung 0.194 0.465 0.436 0.619 0.423 0.480 0.573 0.428 0.468 0.508 0.519 0.415 0.420 0.423 0.557 0.541 0.445 0.477 0.503 0.547 0.560 0.118 0.266 0.214
Olahan
Data
Nilai r tabel < 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 < 0,404 < 0,404 < 0,404
Ket. Unvalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Unvalid Unvalid Unvalid
Kuesioner,
2014
dengan SPSS 20 for windows. Hasil pernyataan nomor 1, 22, 23 dan 24 tidak akan digunakan dalam penelitian karena datanya tidak valid atau tidak sah. b. Uji Validitas Stres Kerja
Sumber: Grafik Olahan Data Kuesioner, 2014
Hasil Rekapitulasi ada dalam tabel 11
dengan SPSS 20 for windows.
berikut ini:
C. Uji Kualitas Data 1.
TABEL 11
Uji Validitas Data Adapun nilai r
tabel
Validitas Stres Kerja
yaitu n = 26, dengan
taraf signifikan (α) = 0,05 / 5% jadi nilai r tabel (0,05, 26-2)
Variabel
dari table product moment adalah
Stres Kerja
= 0,404. a.
Uji
Validitas
Komitmen
Organisasional Hasil data direkapitulasikan dalam tabel 10 sederhana di bawah ini:
19
Butir Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nilai r hitung 0.427 0.620 0.407 0.656 0.601 0.569 0.653 0.643 0.441
Nilai r tabel > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404
Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Variabel Stres Kerja
Sumber:
Butir Item 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nilai r hitung 0.436 0.696 0.535 0.429 0.085 0.595 0.678 0.756 0.449 0.052 0.423 0.437 0.393 0.574 0.421
Olahan
Data
Nilai r tabel > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 < 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 < 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404
Ket.
Variabel
Valid Valid Valid Valid Unvalid Valid Valid Valid Valid Unvalid Valid Valid Valid Valid Valid
Kuesioner,
Sumber:
Butir Item 21 22 23 24
Nilai r hitung 0.668 0.074 0.277 0.453
Nilai r tabel > 0,404 < 0,404 < 0,404 > 0,404
Olahan
Data
Kuesioner,
Valid Unvalid Unvalid Valid
2014
dengan SPSS 20 for windows. 2.
Uji Reliabilitas Data (Keandalan) a.
Reliabel Komitmen Organisasional
Adapun hasilnya terdapat dalam tabel 13 di bawah ini: TABEL 13
2014
Reliability Statistics Komitmen
dengan SPSS 20 for windows.
Organisasional
Hasil kuesioner nomor 14 dan 19 tidak
Cronbach's Alpha
akan digunakan untuk analisis karena
N of Items 20
.825
datanya tidak valid atau tidak sah. c.
Ket.
Uji Validitas Kinerja
Sumber: Olahan Data Kuesioner, 2014
Hasil semua item instrumen pernyataan
dengan SPSS 20 for windows. Jadi, nilai reliabilitas adalah 0.825
dapat direkapitulasikan dalam tabel 12
dengan interpretasi sangat baik.
sederhana di bawah ini:
b. Reliabel Stres Kerja
TABEL 12
Adapun hasilnya terdapat dalam tabel
Validitas Kinerja Variabel Kinerja
Butir Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nilai r hitung 0.720 0.473 0.652 0.804 0.650 0.657 0.691 0.493 0.677 0.794 0.604 0.474 0.796 0.863 0.744 0.433 0.581 0.470 0.579 0.774
Nilai r tabel > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404 > 0,404
14 di bawah ini:
Ket.
TABEL 14
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Reliability Statistics Stres Kerja Cronbach's Alpha
N of Items
.881
22
Sumber: Olahan Data Kuesioner, 2014 dengan SPSS 20 for windows. Jadi, nilai reliabilitas adalah 0.881 dengan interpretasi sangat baik. c.
Uji Reliabilitas Kinerja Nilai reliabilitas adalah 0.926 dengan
interpretasi sangat baik. Adapun hasilnya terdapat pada tabel 15 berikut ini:
20
TABEL 15
GRAFIK 11
Reliability Statistics Kinerja
Uji Normalitas, Normal Probability Plot
Cronbach's Alpha
N of Items 22
.926
Sumber: Olahan Data Kuesioner, 2014 dengan SPSS 20 for windows. D. Uji Asumsi Klasik 1.
Uji Normalitas Data a.
Pendekatan Histogram Pada grafik histogram grafik 10 terlihat
bahwa variabel berdistribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut
Sumber: Grafik Olahan Data Kuesioner,
tidak terlalu miring ke kanan atau miring ke
2014 dengan SPSS 20 for windows. Pengujian
kiri. Adapun hasil pengujian normalitas
normalitas
data
juga
data dapat dilihat dalam grafik 10 pada
diperhitungkan dengan pendekatan statistik
halaman berikut ini:
agar
lebih
tepat
dalam
pengambilan
GRAFIK 10
keputusan. Statistik Uji Shapirow-Wilk
Uji Normalitas dengan Grafik Histogram
dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan apabila probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi normal, namun apabila probabilitas < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal (Santoso, 2012:73), adapun hasilnya terdapat dalam tabel 16 berikut ini: TABEL 16 Tests of Normality Shapiro-Wilk Shapiro-Wilk Statistik df Komitmen .952 Organisasional Stres Kerja .961 Kinerja .938 a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Grafik Olahan Data Kuesioner, 2014 dengan SPSS 20 for windows.
hasil
dari
grafik
26
.254
26 26
.420 .119
Sumber: Olahan Data Kuesioner, 2014
b. Pendekatan Normality Plot Maka
Sig.
dengan SPSS 20 for windows.
normal
Berdasarkan tabel 16 di atas maka
probability plot dapat dilihat pada grafik 11
keputusan yang diambil berdasarkan angka
sebagai berikut:
21
probabilitas adalah karena angka pada
dengan jelas menunjukkan tidak satupun
kolom:
variabel bebas yang signifikan secara
1) Baris Komitmen Organisasional nilai
statistik
mempengaruhi
sig. 0,254 > 0,05 maka distribusi data
independent.
komitmen
signifikansinya di atas tingkat kepercayaan
organisasional
mengikuti
distribusi normal.
distribusi
data
stres
0,000 < 2,064 (t
kerja
terlihat
dari
tabel)
dan 1,000 >
TABEL 17
maka distribusi data kinerja mengikuti
Hasil Uji Glesjer
distribusi normal.
Model
setiap
dapat nilai 1 (satu). Hasilnya adalah:
3) Baris Kinerja nilai sig. 0,119 > 0,05
distribusi
hitung
0,05 (nilai sig. > nilai α 0,05) sehingga
mengikuti distribusi normal.
Karena,
ini
5% atau 0,05. Dari data didapatkan bahwa
2) Baris Stres Kerja nilai sig. 0,420 > 0,05 maka
Hal
variabel
variabel
Unstandardized Coefficients Std. B Error -5.466E13.731 016
t
Sig.
.000
1.000
penelitian ini baik untuk menggunakan
.000 .182 .000 .000 .149 .000 a. Dependent Variable: ABS_RES1
1.000 1.000
perhitungan
Sumber : Olahan Data Kuesioner, 2014
(Constant)
penelitian ini adalah normal, maka dalam
dengan
metode
Komitmen Organisasional Stres Kerja
statistik
parametrik, yang mana statistik parametrik
dengan SPSS 20 for windows.
itu menjadi syarat utama dalam penelitian
b. Pendekatan Grafik
kuantitatif khususnya pada kasus analisis
GRAFIK 12
regresi linear berganda. 2.
Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas a.
Uji Glesjer (Glesjer test) Pada
analisis
regresi
digunakan
probabilitas 2 sisi (2 – tailed), dan mencari nilai tabel distribusi t pada α = 5% (0,05) (2 – tailed) dengan degree of freedom (df) = n - k sehingga df = 26 - 2 = 24 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,05) hasil diperoleh untuk t tabel
Sumber: Grafik Olahan Data Kuesioner,
sebesar 2,064.
2014 dengan SPSS 20 for windows.
Adapun dari tabel 17 nilai t hitung adalah
Dari tabel 17 dan grafik 12 dapat
0,000 dan nilai signifikan 1,000. Hasil
disimpulkan bahwa regresi linear dalam
tampilan output SPSS 20 for Windows
22
3.
penelitian ini tidak mengandung adanya
du (nilai tabel Durbin Watson) < dw (hasil d
heteroskedastisitas.
hitung) < 4 – du (nilai tabel Durbin Watson).
Uji Multikolinearitas
Dengan demikian jumlah variabel bebas 2
Adapun hasilnya terdapat pada tabel 18 di
(dua) atau (k = 2) dengan jumlah responden
bawah ini:
26 data maka nilai dalam tabel Durbin Watson adalah 1,31 (du = 1,31), lalu 4 – du
TABEL 18 a
(4 – 1,31 = 2,70) maka persamaan untuk
Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients Model
Std. Error 13.731
(Constant)
Beta
Komitmen Organisasional Stres Kerja
.182 .000 .149 .000 a. Dependent Variable: ABS_RES1
t
Sig.
.000 .000 .000
1.000 1.000 1.000
autokorelasi menjadi 1,31 < d hitung < 2,70, sedangka d
hitung
dengan menggunakan SPSS
20 for Windows. Hasil perhitungannya adalah menjadi 1,31 < 2,533 < 2,70 jadi untuk data
Sumber : Olahan Data Kuesioner, 2014
ini tidak terjadi autokorelasi. Adapun hasil
dengan SPSS 20 for windows.
perhitungan uji autokorelasi terdapat pada
Berdasarkan tabel 18 di atas nilai dari
tabel 20 di bawah ini:
variance inflation factor (VIF) diketahui
TABEL 20
sebesar 1,120 ; 1,120 < 10 (lebih kecil dari
Model Summaryb
10), dan tolerance value 0,893 ; 0,893 > 0,10
Model
Std. Error of the Durbin-Watson Estimate 1 8.020 2.533 a. Predictors: (Constant), Stres Kerja, Komitmen Organisasional. b. Dependent Variable: Kinerja
dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Hasil berikutnya: TABEL 19
Sumber : Olahan Data Kuesioner, 2014
Coefficient Correlationsa
dengan SPSS 20 for windows.
Model
Stres Kerja
Stres Kerja
Komitmen Organisasional
1.000
-.328
Komitmen -.328 Organisasional a. Dependent Variable: Kinerja
E. Uji Statistik Analisis Regresi Linear Berganda Analisisnya adalah, berdasarkan hasil dari
1.000
constant sebesar 19,998 (positif) hal ini berarti
Sumber : Olahan Data Kuesioner, 2014
variabel
dependen
yaitu
kinerja
pegawai
dengan SPSS 20 for windows .
dipengaruhi oleh variabel independen yaitu
Dan pada tabel 19 di atas juga tidak
(komitmen organisasional dan stres kerja) secara
terdapat korelasi sesama variabel bebas yaitu
bersama-sama. Jadi, apabila salah satu variabel
dengan nilai -0,328 ini menunjukan tidak ada
independen itu tidak ada maka kinerja akan
pengeluaran variabel bebas.
mengalami penurunan. Dan juga dari persamaan
4.
Uji Autokorelasi (Uji Durbin Watson)
di atas, dapat diketahui bahwa variabel bebas
Berdasarkan tabel 20 berikut ini dapat
yang tidak berpengaruh adalah variabel stres
dianalisis
yaitu
dengan
syarat
adalah
kerja dengan koefisien 0.238, kemudian untuk
23
variabel
komitmen
organisasional
dengan
nilai R termasuk kategori yang memiliki
koefisien 0.694 maka berpengaruh terhadap
hubungan erat. Kesimpulannya adalah:
kinerja dosen. Maka diperoleh persamaan
a.
regresi linear berganda sebagai berikut:
R Square (0,712)² sebesar 0,507 yaitu 50,7%. Jadi, 50,7% faktor-faktor kinerja dosen dapat diprediksi oleh komitmen
GAMBAR 3
organisasional dan stres kerja.
Persamaan Regresi Linear Berganda b.
Sisanya dari 100% adalah 49,3%. Maka,
Ŷ = 19,998 + 0,694X1 + 0,238X2
49,3% Sumber: Olahan Data Kuesioner, 2014 dengan
yang
menjadi
prediktor kinerja terdapat pada variabel
SPSS 20 for windows.
lain yang tidak diteliti dalam penelitian
Dimana :
ini.
Ŷ
:
Variabel Kinerja Dosen
a (constant)
:
19,998
b1 – b2
:
b1 : 0,694 - b2 : 0,238
X1
:
Variabel Komitmen
c.
X2
:
Adjusted R Square sebesar 0,464 berarti 46,4%. Jadi 46,4% faktor–faktor kinerja dosen dapat dijelaskan oleh komitmen organisasional dan stres kerja,
Organisasional
d.
Variabel Stres Kerja
Sedangkan sisanya dari selisih 100% adalah 53,6%, Maka 53,6% faktor
F. Uji Hipotesis 1.
faktor-faktor
kinerja dapat dijelaskan oleh faktor–
Uji Koefisiensi Determinasi (R²)
faktor lain yang tidak diteliti dalam
Adapun hasil terdapat pada tabel di
penelitian ini.
bawah ini:
2. TABEL 21
Uji F digunakan untuk mengetahui
Uji Koefesiensi Determinasi (R2) Model
R
R Square
Adjusted R Square
1 .712a .507 .464 a. Predictors: (Constant), Stres Kerja, Komitmen Organisasional b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber:
Olahan
Data
Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
tingkat
Std. Error of the Estimate 8.020
Kuesioner,
signifikansi
pengaruh
variabel-
variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen, Uji F dilakukan dengan cara membandingkan antara F
hitung
dengan F
tabel.
Hasil perhitungan
statistik yang menggunakan SPSS 20 for
2014
windows yang tertera pada tabel 22 halaman
dengan SPSS 20 for windows.
berikut ini, diperoleh F
Berdasarkan data pengolahan dengan
tabel
dengan nilai df
memakai SPSS 20 for windows yang tertera
(Degree of freedom) yaitu dari tabel F maka
pada tabel 21 maka dapat disimpulkan bahwa:
V1 = k dan V2 = n-k-1 (dimana k adalah
R
=
0,712
berarti
berdasarkan
jumlah variabel bebas). Jadi V1 = 2 dan V2 =
tabel
26-2-1 =23 sehingga F
interpretasi hubungan antara variabel maka
24
tabel
= 3,42 dan F
hitung
= 11,817. Maka pada kedua perbandingan
prediktor yang signifikan terhadap kinerja (Y)
yaitu (F
hitung
dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Politik –
tingkat
signifikansinya
> F
menunjukkan
tabel)
(11,817 > 3,42) dan 0,000
kedua
<
variabel
0,05,
UMRAH.
bebas
3.
Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji T)
(komitmen organisasional dan stres kerja) secara
serempak
adalah
Uji-T dengan signifikan 0,05 maka nilai t
signifikan
tabel
pada tabel t (df = n – 2) (dengan uji dua
mempengaruhi kinerja dosen tetap (FISP
arah) sehingga df = 26-2=24, maka nilai t tabel
UMRAH). Maka hasilnya terdapat pada tabel
= 2,064. Jika Sig. dalam output lebih kecil
22 di bawah ini:
dari
independen dan berikut ini adalah hasil
df
Mean Square
F
Olahan
Data
Kuesioner,
23 yaitu: TABEL 23 Tabel Coefficientsa Uji Parsial ( Uji T ) Unstandardized Coefficients Std. B Error 19.998 13.731
Model
2014
dengan SPSS 20 for windows. (Constant)
Pengambilan keputusan berdasarkan hasil adalah sebesar 11,817 dengan
Komitmen Organisasional
.694
.182
Stres Kerja
.238
.149
Standardized Coefficients
Sig.
1.456 .159 .590 3.810 .001 .249 1.604 .122
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber:
0,05 (5%),
dengan SPSS 20 for windows.
menolak Ho
T
Beta
signifikan F sebesar 0,000 lebih kecil dari sehingga
variabel
pengujian hipotesis dengan uji-T pada tabel
Sig.
1520.337 2 760.168 11.817 .000b Residual 1479.509 23 64.326 Total 2999.846 25 a. Dependent Variable: Kinerja b. Predictors: (Constant), Stres Kerja, Komitmen Organisasional
hitung
dependen
berpengaruh signifikan terhadap
Regression
nilai F
variabel
a
Sum of Squares
Sumber:
maka
TABEL 22 Tabel Anova Uji Serempak ( Uji F ) Model
0,05
dan
menerima Ha. Jadi, pengambilan keputusan
Olahan
Data
Kuesioner,
2014
Berdasarkan tabel 23 diatas diketahui
hipotesis adalah sebagai berikut:
bahwa untuk uji-t (uji parsial) dengan
Ho:
membandingkan
Ditolak
tingkat
signifikan
0,05
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan
sebagai nilai signifikansi yaitu terdapat nilai
secara bersama-sama antara komitmen
t
organisasional dan stres kerja terhadap
3,810 dan stres kerja 1,604, dengan t
kinerja dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial
sebesar 2,064 (yang diperoleh dari table t
dan Politik Universitas Maritim Raja Ali
dengan df=n-2 yaitu 24 dan alpha 0,05).
Haji (FISP UMRAH) tahun 2014.
Berikut ini adalah pembahasan rincian hasil
hitung
dari komitmen organisasional adalah tabel
Pada analisa data di atas menjelaskan
uji parsial antara komitmen organisasional
bahwa melalui metode kuantitatif regresi
dan stres kerja terhadap kinerja dosen (FISP
linear berganda telah terbukti bahwa variabel
UMRAH) berdasarkan tabel 23 pada halaman
bebas (X1, dan X2) secara simultan menjadi
berikut ini:
25
a.
Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap
Kinerja
Dosen
b. Pengaruh Stres Kerja Terhadap
Tetap
Kinerja Dosen Tetap Fakultas Ilmu
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Sosial
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Maritim
(FISP UMRAH) Tahun 2014
UMRAH) Tahun 2014
Hasil
komitmen
Hasil uji-T untuk stres kerja (X2)
organisasional (X1) terhadap kinerja (Y)
terhadap kinerja (Y) menunjukkan nilai
menunjukkan nilai signifikan pada tabel 23.
yang tidak signifikan pada tabel 23. yaitu
yaitu
0,122 dan t
uji-T
dan
0,001
coefficients
untuk
t
pada
hitung
menunjukkan
Politik
Raja
hitung
Ali
Universitas Haji
(FISP
pada tabel coefficients
3,810,
menunjukkan nilai stres kerja adalah 1,604.
artinya nilai signifikansi lebih kecil dari
Artinya nilai signifikansi lebih besar dari
nilai
nilai probabilitas 0,05 hasilnya (0,122 >
probabilitas
nilai
tabel
dan
hasilnya
0,05
(0,001<0,05) dan perbandingan untuk t adalah (–t
tabel
hitung
>t
tabel)
0,05) dan t
tabel
hasilnya (-
table)
tabel
adalah (–t
tabel
hitung
hasilnya (-2,064 < 1,604 < 2,064) atau
2,064 < 3,810 > 2,064) atau (t hitung > t table)
(t
hasilnya
maka pengambilan keputusan hipotesis
(3,810
>
2,064),
maka
hitung
< t
hasilnya (1,604 < 2,064),
table)
pengambilan keputusan hipotesis dalam
dalam uji-T ini adalah:
uji-T
komitmen
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang
organisasional terhadap kinerja dosen tetap
signifikan secara parsial pada variabel
ini adalah:
stres kerja terhadap kinerja dosen tetap
Ho: Ditolak
Fakultas
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan
Universitas Maritim Raja Ali Haji (FISP
secara parsial dari variabel komitmen
UMRAH) tahun 2014.
organisasional terhadap kinerja dosen
Ha:
untuk
pengaruh
Universitas
Maritim Raja
Ali
mempunyai
bahwa
penelitian
ini
komitmen
kinerja
Politik
hitung
yang lebih kecil dari t
tabel
pengaruh
yang
signifikan
menunjukkan
terhadap kinerja dosen tetap Fakultas Ilmu
organisasional
Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
dan
menunjukkan bahwa stres kerja tidak
Haji
Tahun 2014 Hasil
Sosial
Ditolak Nilai t
tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Ilmu
ini
Analisis dari hasil uji hipotesis secara
dosen
parsial atau uji-T berdasarkan perhitungan
berkomitmen dengan baik maka akan
yang menggunakan SPSS 20 for Windows
meningkatkan kinerja dosen.
juga terdapat tabel correlations, dapat
mengindikasikan
dosen. bahwa
Hal
Ali Haji (FISP UMRAH).
apabila
26
dianalisis sebagai hasil uji correlations.
tingkat
Jadi, dalam tabel 24 ini terdapat hasil
meningkatkan kinerja dosen.
korelasi
sederhana,
sehingga
stres
dosen
maka
akan
dapat
3) Dan, juga terdapat tingkat hubungan
dianalisis. Maka lihatlah pada tabel 24 pada
yang tidak kuat dan tidak signifikan
halaman berikut ini:
antara X1 dan X2 yaitu (0,328 dan
TABEL 24
probabilitas
Correlations
meningkatnya komitmen dosen juga
Komitmen Organisasional
Kinerja
Pearson Correlation
Kinerja Komitmen Organisasional Stres Kerja
Sig. (1tailed)
Kinerja Komitmen Organisasional Stres Kerja
N
Kinerja Komitmen Organisasional Stres Kerja
1.000
.328 .000 .
.000 .012 26 26 26
.051 26 26 26
0,051),
.442
yang dialami, walaupun hubungannya
.328 1.000 .012 .051 . 26 26 26
tidak
kuat
dan
tidak
tabel sederhana di bawah ini: TABEL 25 Hasil Uji Korelasi Validitas Var.
dengan SPSS 20 for windows.
Korelasi (r)
Sig. (p)
Kep.
Kesimpulan
Komitmen organisasional dapat digeneralisasikan/ dapat berlaku pada populasi dimana n=26.
Stres kerja dapat digeneralisasikan/ dapat berlaku pada populasi, n=26.
Berdasarkan tabel 24 menunjukkan korelasi
secara
parsial
signifikan
(Sugiyono, 2012:214). Berikut adalah
Sumber: Olahan Data Kuesioner, 2014
bahwa
artinya
ada hubungannya dengan tingkat stres
Stres Kerja
.672 1.000
.672 .442 .
=
akan
dijelaskan bahwa:
X1
0,672
0.000
Terima Ha
X2
0,442
0.012
Terima Ha
Y
1) Terdapat korelasi tingkat hubungan yang kuat dan signifikan antara X1 dengan Y (0,672 dan probabilitas = 0,000)
artinya
dengan
Sumber: Olahan Data Kuesioner, 2014
adanya
dengan SPSS 20 for windows.
peningkatan komitmen organisasional
Berdasarkan tabel 25 menunjukkan
dosen yang lebih baik maka secara nyata
akan
meningkatkan
adanya hubungan yang kuat dan signifikan
kinerja
antara X1 dengan Y (RX1=0.672 dan
dosen. 2) Terdapat korelasi tingkat hubungan
p=0.000), dan ada hubungan yang cukup
yang cukup kuat dan namun tidak
kuat namun tidak signifikan antara X2
signifikan antara X2 dengan Y (0,442
dengan
dan probabilitas = 0,012), dan dimana
Artinya adanya peningkatan variabel X1
dalam tabel 24 juga menunjukan bahwa
yang lebih baik, maka secara nyata akan
terdapat hubungan positif yang cukup
meningkatkan variabel Y. Dan penurunan
kuat ini artinya dengan menurunya
variabel X2 juga akan meningkatkan kinerja
Y
(RX2=0.442
walaupun tidak signifikan.
27
dan
p=0,012).
G. Sumbangan efektif Pengujian dilakukan
GAMBAR 4
sumbangan
dalam
efektif
penelitian
ini
juga
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
untuk
mengetahui kontribusi masing-masing variabel KOMITMEN ORGANISASIONAL (X1)
bebas terhadap variabel terikat. Untuk melihat
39,6%
signifikansi suatu garis regresi antara variabel terikat dengan prediktornya yang ditunjuk dari
KINERJA (Y)
50,7%
korelasi tiap variabel bebas yang diteliti. Dan dibawah ini adalah hasil dari uji sumbangan
STRES KERJA (X2)
efektif yang dihitung secara manual, yaitu
11,1%
terdapat pada tabel 26 di bawah ini:
Sumber: Olahan Peneliti, 2014
TABEL 26
Berdasarkan analisa hipotesa diperoleh
Perhitungan Sumbangan Efektif Variabel
R
Beta
X1
0,672
0,590
X2
hasil bahwa komitmen organisasional dan stres
Sum. Efektif
Perhitungan
0,672 x 0,590 x 100 0,442 0,249 0,442 x 0,249 x 100 Total Sumbangan Efektif
kerja dengan signifikan secara simultan sebagai
39,6
prediktor terhadap kinerja dosen Fakultas Ilmu 11,1
Sosial 50,7
dan
Politik
pengaruh
komitmen
organisasional dan stres kerja terhadap kinerja
Sumber: Olahan Data Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada tabel 26 hasilnya
dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
dapat dianalisis, ternyata dalam perhitungan
Universitas Maritim Raja Ali Haji (FISP
regresi linear berganda, variabel komitmen
UMRAH) Tahun 2014 sehingga hipotesa Ha
organisasional (X1) menunjukkan sumbangan
diterima. Hasil penelitian ini membuktikan
efektif sebesar 39,6% terhadap kinerja dosen,
bahwa 50,7% kinerja dosen Fakultas Ilmu
dan variabel stres kerja (X2) memberikan
Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali
sumbangan efektif sebesar 11,1% terhadap
Haji (FISP UMRAH) dipengaruhi oleh faktor
kinerja
komitmen
dosen.
Dan,
variabel
komitmen
organisasional
dan
stres
kerja.
organisasional (X1) adalah variabel yang lebih
Perubahan pada salah satu variabel ini akan
banyak berpengaruh dari pada variabel stres
berdampak
kerja.
pegawai. Dengan nilai R = 0,712 untuk
H. Interpretasi Hasil
interpretasi hubungan variabel antara komitmen
langsung
pada
tingkat
kinerja
Berikut ini adalah hasil perhitungan dari
organisasional dan stres kerja terhadap kinerja
kuesioner penelitian, dan akan disajikan dalam
sehingga hubungannya adalah erat. Hasil ini
bentuk kerangka penelitian, yaitu tertera pada
menunjukkan bahwa perubahan salah satu
gambar 4 berikut ini:
variabel bebas, juga merubah kondisi variabel terikat. Uraian di atas menjelaskan adanya
28
pengaruh yang erat secara bersama-sama antara
(X1) memberikan sumbangan efektif lebih
variabel komitmen organisasional dan stres
besar terhadap kinerja dosen sebesar 39,6%.
kerja terhadap kinerja dosen.
Sehingga, komitmen organisasional cukup
Dengan diperolehnya
hasil
faktor-
kuat untuk meningkatkan kinerja dosen agar
faktor yang menjadi prediktor kinerja maka
lebih baik dan profesional.
diharapkan adanya umpan balik pelaksanaan
Hasil penelitian ini secara parsial juga
kerja yang bermanfaat bagi Universitas Maritim
sesuai dengan pendapat Sopiah (2008:166)
Raja Ali Haji (UMRAH) terutama pada Fakulas
bahwasannya komitmen yang baik akan
Ilmu Sosial dan Politik (FISP). Umpan balik
berdampak pada karier pekerja dan akan
tersebut juga untuk manajemen sumber daya
menimbulkan kinerja organisasi yang tinggi,
manusia perguruan tinggi, terutama dalam
tingkat absensi berkurang, dan loyalitas
bentuk kegiatan yang tepat untuk memperbaiki
pekerja.
kinerja. Melakukan peningkatan kinerja dosen
Indikator
komitmen
normatif
adalah
merupakan salah satu upaya untuk penanganan
kewajiban bertahan di dalam organisasi untuk
mutu pendidikan secara maksimal dengan
alasan-alasan
mempertimbangkan beban kerja kepada dosen
menunjukan dari nilai rata-rata bahwa dosen
agar beban kerja dosen tidak overload dan
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
mengkaji dengan teliti kebutuhan akademik
Maritim Raja Ali Haji (FISP UMRAH) pada
dosen. Oleh karena itu, melalui penganalisaan
interpretasi skor jawaban sedang. Untuk
komitmen
kerja
indikator komitmen berkelanjutan dengan
diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja
memandang nilai-nilai ekonomi yang dirasa
dosen yang pada akhirnya akan memberikan
untuk bertahan dengan sebuah organisasi bila
kontribusi
dibandingkan
organisasional
terhadap
dan
stres
peningkatan
mutu
pendidikan secara keseluruhan.
organisasi
moral
maupun
dengan
tersebut
dari
etis
ini
meninggalkan nilai
rata-rata
Komitmen Organisasional dan Kinerja
interpretasi skor jawaban sedang. Sedangkan,
Hasil analisis regresi linear berganda
indikator komitmen afektif yaitu perasaan
yaitu pengaruh komitmen organisasi dengan
emosional untuk organisasi dan keyakinan
kinerja
1.
dosen
menunjukkan
signifikan.
Artinya,
pengaruh
komitmen
secara
hasil
yang
dalam nilai-nilainya menunjukan pada dosen
parsial
ada
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
terhadap
Maritim Raja Ali Haji (FISP UMRAH)
organisasi
kinerja dosen yang ditunjukkan dengan nilai
interpretasi skor jawaban tinggi.
probabilitas = 0,001. Serta berdasarkan data
Berdasarkan interpretasi skor jawaban
pada tabel 26 hasil perhitungan menunjukkan,
dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
ternyata variabel komitmen organisasional
Universitas Maritim Raja Ali Haji (FISP
29
UMRAH)
skor
tertinggi
pada
organisasi seperti kinerja. Dari hasil uji
indikator komitmen afektif sehingga peneliti
regresi sederhana juga didapat nilai yang
berpendapat bahwa dosen tetap Fakultas Ilmu
signifikan dimana hubungan antara variabel
Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja
komitmen organisasi memiliki pengaruh yang
Ali Haji (FISP UMRAH) menekan kesetiaan
kuat terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan
dalam organisasi untuk bekerja, sehingga dari
bahwa komitmen dosen tetap Fakultas Ilmu
awal dosen merasakan kesetiaan dan mungkin
Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja
menjadi lebih terikat secara emosional dengan
Ali
organisasi,
organisasinya
dan
terletak
mereka
akan
lebih
Haji
(FISP
UMRAH)
tinggi
terhadap
sehingga
sangat Maka
berkomitmen dengan organisasi. Hal ini
berpengaruh
terhadap
kinerjanya.
menujukan
bahwa
sikap
dosen
dalam
diharapkan
kemampuan
institusi
komitmen
organisasional
yang
lebih
untuk lebih mengkaji kebutuhan akademik
menghargai kesetian terhadap kepentingan
dosen, dan juga dalam menyusun berbagai
organisasi
rencana pengembangan agar lebih mantap dan
dan
kelompok
dari
pada
kepentingan-kepentingan individual.
berkesinambungan bagi institusi.
Meskipun begitu, menurut Neal dan Noerheraft
mengatakan
komitmen
mampu
Hasil penelitian ini juga mendukung
tidak
penelitian yang dilakukan Ivancevich dan
sekedar keanggotaan namun juga meliputi
Matteson membuktikan bahwa komitmen
sikap
kepada
individu dengan
mencapai tujuan
institusi
mempunyai
keterkaitan
organisasi secara efektif dan efisien (Sopiah,
dengan sikap (attitude), yaitu 1) rasa memiliki
2008:156).
secara
secara mendalam tujuan institusi, 2) merasa
administratif lebih menekan pada orientasi
terlibat dengan tugas-tugas penting institusi,
pencapaian tujuan organisasi sesuai dengan
3) rasa loyal kepada institusi. Penelitian lain
prinsip administrasi yang disampaikan oleh
juga
Pasolong
komitmen menggurangi keefektifan kerja
Sehingga
pendekatan
(2012:52)
bahwasannya
administrasi adalah pekerjaan terencana yang
membuktikan
bahwa
hilangnya
institusi (Arwildayanto, 2013:116).
dilakukan oleh sekelompok orang dalam
Arwildayanto menambahkan
efektif, efisien dan rasional.
memahami bahwa loyalitas pada pimpinan
sudah
jelas
menjawab
dosen
termasuk salah satu bentuk komitmennya
bahwa
kepada institusi.” Sehingga dosen yang
komitmen organisasional memiliki hubungan
memiliki komitmen tinggi akan menerima
yang kuat dan pengaruh yang signifikan,
hampir semua tugas dan tanggung jawab
sehingga
pekerjaan yang diberikan. Loyalitas yaitu
dapat
hipotesis
“sebagian
juga
bekerjasama untuk mencapai tujuan atas dasar
Berdasarkan hasil penelitian ini maka
bahwa
(2013:116)
menentukan
hasil-hasil
30
kesediaan seseorang untuk melanggengkan
Mengenai beban kerja dosen sudah diatur
hubungannya dengan organisasi, kalau perlu
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
dengan
kepentingan
1980 pasal 26 menyatakan bahwa beban kerja
pribadinya tanpa mengharapkan apapun. Dari
dosen adalah jumlah pekerjaan yang wajib
uraian di atas dapat dikatakan bahwa peranan
dilakukan seorang dosen perguruan tinggi
komitmen organisasi di Fakultas Ilmu Sosial
negeri sebagai tugas institusional dalam
dan
menyelenggrakan fungsi pendidikan tinggi.
mengorbankan
Politik
(FISP
UMRAH)
sangatlah
berpengaruh terhadap kinerja dosennya.
Tugas utama dosen dalam menyelenggarakan
2.
fungsi pendidikan tinggi adalah melaksanakan
Stres Kerja dan Kinerja Hasil penelitian tentang
stres
kerja
tri dharma perguruan tinggi dengan beban
terhadap kinerja ditemukan tidak adanya
kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua
pengaruh yang signifikan antara stres kerja
belas) SKS dan paling banyak 16 (enam
dengan kinerja dosen.
Artinya, tidak ada
belas) SKS pada setiap semester sesuai
pengaruh stres kerja terhadap kinerja dosen
dengan kualifikasi akademik (Arwildayanto,
yang ditunjukkan nilai probabilitas = 0,122.
2013:25).
Berdasarkan hasil analisis penelitian,
Faktor stres kerja dosen secara nyata di
walaupun stres kerja tidak memiliki pengaruh
lapangan bukan hanya terbatas pada beban
yang singnifikan terhadap kinerja dosen, stres
mengajar seperti tatap muka di kelas, maupun
kerja
bimbingan
juga
memiliki
sumbangan
efektif
skripsi
terhadap
sekelompok
sebesar 11,1% terhadap kinerja, memang
mahasiswa. Faktanya, dosen tetap di Fakultas
bukanlah persentase yang besar, namun
Ilmu Sosial dan Politik UMRAH mempunyai
apabila stres kerja diabaikan begitu saja,
beban kerja lain selain ketiga jenis beban
dengan memberi beban kerja yang overload
kerja tersebut diatas, seperti misalnya menjadi
maka lama kelamaan akan menimbulkan
anggota panitia di lingkup fakultas maupun
stressors yang menjadi penyebab stres dan
universitas, membimbing akademik terhadap
akhirnya berdampak pada kinerja dosen.
sekelompok mahasiswa maupun mempunyai
Sesuai dengan pernyataan dari Robbins dan
tanggung
Judge (2008b:377) bahwa “...tingkat stres
struktural di lingkup fakultas. Jadi, idealnya
yang tinggi, atau meskipun rendah tetapi
dengan beban kerja yang berlebih dosen
berlangsung terus-menerus dalam periode
kurang memiliki waktu yang cukup untuk
yang
melakukan hal atau tugas lain yang berkaitan
lama,
dapat
menurunkan
kinerja
karyawan dan membutuhkan tindakan dari
jawab
sebagai
pejabat-pejabat
dengan tugasnya sebagai dosen. Stressors
pihak manajemen.”
yang
apabila
dapat
dimanfaatkan oleh dosen, maka stres juga
31
dapat menangkap peluang dalam kinerja
dan uji reliabilitas instrumen penelitian. Proses
dosen, dengan mendekati tingkat kemampuan
selanjutnya hasil penelitian diuji asumsi klasik
dosen, sehingga sebagian stres yang dialami
yang terdiri dari uji normalitas data, uji
dosen bisa positif, dan sebagian lagi bisa
heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji
negatif. Robbins dan Judge (2008b:368) juga
autokorelasi. Pengujian hipotesis dilakukan
berpendapat dengan memperjelas “...peran
dengan
metode
statistik
uji
koefisiensi
2
positif dan negatif dalam stres kerja terjadi
determinasi (R ), uji simultan/bersama-sama
karena kemampuan mengatasi stres tidak
(uji-F), dan uji parsial (uji-T) dan sumbangan
sama pada semua pekerja”. Ada dosen yang
efektif dari masing-masing variabel bebas
memiliki daya tahan yang tinggi menghadapi
terhadap variabel terikat. Jumlah responden
stres dan oleh karenanya mampu mengatasi
dalam penelitian adalah 26 orang. Berdasarkan
sendiri stres tersebut. Sebaliknya tidak sedikit
penelitian
dosen yang daya tahan dan kemampuannya
kesimpulan yang dapat diambil, yaitu:
menghadapi stres rendah. Sehingga stres yang
1.
yang
Variabel
telah
dilakukan,
Komitmen
maka
Organisasional
tidak teratasi dapat berakibat pada apa yang
(indikator komitmen afektif, komitmen
dikenal dengan “burnout”, yaitu suatu kondisi
berkelanjutan, dan komitmen normatif,
mental dan emosional serta kelelahan fisik
variabel stres kerja (indikator faktor
karena stres yang berkelanjutan.
internal: kepribadian dan nilai budaya, faktor
eksternal:
faktor
kondisi
fisik
KESIMPULAN DAN SARAN
pekerjaan, tuntutan tugas, faktor konflik
A. Kesimpulan
peran, keterpaksaan peran, ketidakpuasan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
pekerjaan, promosi dini, promosi terlambat,
variabel komitmen organisasional dan stres
faktor hubungan kerja dosen dengan rekan
kerja terhadap kinerja dosen tetap Fakultas Ilmu
sejawat, gaya kepemimpinan dan faktor
Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali
struktur dan karakteristik organisasi) secara
Haji (FISP UMRAH). Pada penelitian ini
bersama-sama menjadi prediktor terhadap
dipengaruhi dua variabel bebas terhadap satu
kinerja
variabel terikat. Populasi dan sampel diambil
kuantitas, ketepatan waktu, keefektifan
dari jumlah dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan
biaya, kebutuhan terhadap supervisi dan
Politik dengan kriteria yang telah ditentukan
dampak
yaitu dengan dosen tetap yang memiliki masa
bebas (komitmen organisasional dan stres
kerja paling lama minimal 1,5 tahun.
kerja) terbukti signifikan sebagai prediktor
dosen
(indikator:
interpersonal.
Kedua
kualitas,
variabel
Langkah awal sebelum dilakukan pengujian
dengan nilai 50,7% terhadap kinerja dosen
hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji validitas
tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
32
2.
3.
Universitas Maritim Raja Ali Haji (FISP
adalah 49,3% berada di luar faktor di atas.
UMRAH).
Artinya, apabila Universitas Maritim Raja
Variabel
Komitmen
Ali Haji khususnya pada Fakultas Ilmu
Organisasional
(indikator komitmen afektif, komitmen
Sosial
berkelanjutan, dan komitmen normatif)
meningkatkan kinerja dosennya maka dapat
menjadi prediktor yang signifikan dengan
dilakukan dengan meningkatkan komitmen
nilai 39,6% terhadap kinerja dosen tetap
organisasional dan memperhatikan tingkat
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
stres kerja dosen, diawali pemenuhan
Maritim Raja Ali Haji (FISP UMRAH).
kebutuhan kerja dosen seperti meja kerja
Variabel stres kerja (indikator faktor
pribadi, ruangan kerja pribadi, alat infokus
internal: kepribadian dan nilai budaya,
untuk menunjang kualitas mengajar dosen
faktor
fisik
dan pemberian beban kerja sesuai dengan
pekerjaan, tuntutan tugas, faktor konflik
undang-undang yang berlaku, sehingga
peran, keterpaksaan peran, ketidakpuasan
kerja dosen tidak over load, dan jangan
pekerjaan, promosi dini, promosi terlambat,
sampai terabaikan.
eksternal:
faktor
kondisi
faktor hubungan kerja dosen dengan rekan
2.
Saran
dan
Politik
untuk
(FISP)
implikasi
ingin
kebijakan
dari
sejawat, gaya kepemimpinan dan faktor
penelitian ini bagi institusi, dalam hal ini
struktur
organisasi)
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
menjadi prediktor tetapi tidak berpengaruh
Maritim Raja Ali Haji (FISP UMRAH)
secara
adalah perlu penelitian lebih lanjut tentang
dan
karakteristik
signifikan,
namun,
memiliki
sumbangan efektif dengan dengan nilai 11,1%
terhadap
kinerja
dosen
faktor-faktor
tetap
lain
yang
mempengaruhi
kinerja dosen. Kegiatan penilaian kinerja
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
perlulah
dilakukan
pada
Maritim Raja Ali Haji (FISP UMRAH).
walaupun itu adalah organisasi perguruan
B. Saran
tinggi.
Dengan
Bagi Universitas Maritim Raja Ali Haji
kinerja
dosen
khusunya Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
digunakan
(FISP UMRAH)
kontribusi dosen dalam pencapaian tujuan
1.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
program
komitmen organisasional dan stres kerja
kebutuhan dosen akan bimbingan dan
secara
pelatihan
bersama-sama
menjadi
penentu
adanya
organisasi,
itu
pengevaluasian
sebenarnya
untuk
studi/fakultas,
khususnya
dapat
mengidentifikasi
dan
dalam
menilai
bidang
kinerja dosen Fakultas Ilmu Sosial dan
pengajaran seperti memberikan meja kerja
Politik (FISP
sendiri,
UMRAH)
dengan
nilai
50,7%. Faktor penentu kinerja lainya
ruangan
yang
nyaman
untuk
konsultasi antara dosen dan mahasiswa
33
bimbingan. Dan evaluasi kinerja dosen
akademik. Apabila ada kelebihan jam
supaya diefektifkan, evaluasi kinerja dosen
mengajar supaya diberikan kompensasi atau
diharapkan bukan hanya untuk menjadi
insentif yang sesuai.
kegiatan administratif saja namun, agar
3.
Perekrutan dosen baru juga dimulai dengan
dapat diumpanbalikkan, sehingga menjadi
memperhatikan
kegiatan yang dapat digunakan secara
harapan-harapan terhadap organisas juga
nyata.
dapat dipertimbangkan, perekutan dosen
Saran untuk manajemen sumber daya
jangan hanya mengadalkan kecerdasan
manusia
intelegensi saja.
perguruan
tinggi
bahwa
karakteristik
pencapaian profesional dosen bukan hanya
Bagi Penelitian Selanjutnya
tanggungjawab personal dosen, itu juga
1.
merupakan
tanggungjawab
individu,
Variabel bebas dan variabel terikat dalam
institusional
penelitian ini memuat banyak indikator.
oleh manajemen sumber daya manusia
Upaya meningkatkan hasil dari penelitian,
perguruan tinggi. Untuk itu relevansi
dapat dilakukan dengan memilah indikator
manajemen
dari setiap
perguruan
4.
5.
sumber tinggi
daya dalam
manusia komitmen
variabel bebas (komitmen
organisasional dan stres kerja) dan variabel
organisasional dosen, tingkat stres kerja
terikat
dosen dan kinerja dosen menjadi hal yang
organisasional
tidak bisa dipisahkan.
dominan
Saran untuk persoalan beban kerja dosen,
pada variabel-variabel tersebut.
manajemen
sumber
daya
manusia
2.
(kinerja). adalah
Dan
komitmen
variabel
menyumbangkan
yang
pengaruhnya
Pemilahan indikator ini dapat dilakukan
perguruan tinggi Fakultas Ilmu Sosial dan
melalui analisa faktor. Analisa faktor
Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
dilakukan untuk melihat interdependensi
(FISP
mengatur
beberapa indikator dan menghilangkan
manajemen dengan baik mengenai rencana
indikator yang tidak signifikan berpengaruh
kebutuhan dosen dimasa yang akan datang,
pada variabel bebas dan terikat. Hasil ini
yaitu salah satunya penentuan beban kerja
membuat peningkatan pengaruh indikator
utama
terhadap nilai variabel bebas dan terikat.
UMRAH)
jangan
supaya
sampai
melebihi
jam
mengajar dan melewati batas Peraturan
3.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja
Pemerintah Nomor 5 Tahun 1980 pasal 26
dipengaruhi
menyatakan beban kerja paling sedikit
organisasional dan stres kerja. Faktor-faktor
sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan
lain sejumlah 49,3% masih dapat dicari dan
paling banyak 16 (enam belas) SKS pada
diteliti agar gambaran faktor yang menjadi
setiap semester sesuai dengan kualifikasi
prediktor kinerja terutama pada dosen tetap
34
50,7%
dari
komitmen
Universitas
Maritim
Raja
Ali
Haji
tidak dapat dijadikan pedoman umum pada
khususnya pada Fakultas Ilmu Sosial dan
fakultas lain baik di lingkungan Universitas
Politik (> 50,7 %).
Maritim Raja Ali Haji maupun Universitas
Keterbatasan dan Kekurangan Penelitian
lainnya.
yang dapat Menimbulkan Gangguan pada
berbedanya permasalahan yang timbul pada
Hasil Penelitian, Antara Lain:
setiap institusi pendidikan tinggi. Terutama
1.
Jumlah sampel yang belum mencukupi
pada faktor stres kerja yang mempengaruhi
jumlahnya (30 orang) dan dalam penelitian
kinerja dosen pada Fakultas Ilmu Sosial dan
ini diperoleh hanya 26 responden, sehingga
Politik dalam penelitian ini masih perlu
semoga saja dapat dilakukan penelitan
diperluas tidak sebatas hanya beban kerja
lanjutan dengan sampel yang lebih banyak
(SKS) dan memberikan kuliah secara tatap
dengan melakukan penelitian kepada semua
muka, namun juga harus dilihat dari jumlah
dosen yang terdapat dalam Universitas
bimbingan
Maritim Raja Ali Haji.
akademik dan jabatan struktural yang
Penelitian ini juga memiliki kekurangan
diemban oleh dosen, dan juga harus
terutama pada pengolahan data responden
mempertimbangakan
yang memberikan gambaran kinerja dosen
yang
tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
pengabdian masyarakat yang dosen jalani.
2.
Terutama variabel
pada kinerja
data
penelitian
ini
Hal
di
ini
disebabkan
skripsi
lakukan
dosen,
penasehat
jumlah dosen
oleh
penelitian
dan
bentuk
untuk
dihasilkan
dari
DAFTAR PUSTAKA
instrumen yang mendasarkan pada persepsi jawaban subyek penelitian sebagai penilai,
Ali,
2011,
Teori
dan
Konsep
melalui penilaian persepsional yang hanya
Administrasi
dilakukan
Paradigmatik Menuju Redefinisi, Jakarta:
oleh
dosen
sendiri
dalam
menilainya. Seharusnya agar lebih objektif
sejawat
dan
atasan
langsung.
Dari
Pemikiran
PT. Raja Grafindo Persada.
harus ada penilaian dari mahasiswa, teman
Arwilandayanto, 2013, Manajemen Sumber
Model
Daya
Manusia
Perguruan
Tinggi:
penilaian kinerja semacam ini akan lebih
Pendekatan
baik, dan idealnya, penilaian kinerjapun
Profesional, Bandung: Alfabeta, CV.
dapat dilakukan secara obyektif. 3.
Faried,
Aplikasi,
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dengan
ALFABETA.
semua
hasil
penelitian
Kerja
Dosen
Fahmi, Irham, 2013, Perilaku Organisasi Teori,
Penelitian ini merupakan studi kasus pada
demikian
Budaya
dan Kasus,
Bandung:
C.V.
dan
Ilma, 2012, “Kecerdasan Emosi, Disiplin Kerja
kesimpulan yang ada dalam penelitian ini
Dan Iklim Organisasi Sebagai Prediktor
35
Kinerja
Pegawai
Negeri
cetakan
Sipil
Pemerintahan Kota Batam”, Tugas Akhir Program
Magister
(TAPM)
kedua,
diterjemahkan
Diana
Angelica dkk., Penerbit: Salemba Empat.
Program
Santoso, Singgih, 2012, Aplikasi SPSS pada
Pascasarjana, Jakarta: Universitas Terbuka.
Statistik Non Parametrik, Penerbit: PT.
Iswanto, Yun, 2005, Manajemen Sumber Daya
Elek Media Komputindo.
Manusia, Jakarta: Universitas Terbuka.
Siregar, Syofian, 2013, Metode Penelitian
Misbahuddin dan Hasan, Iqbal, 2013, Analisis
Kuantitatif
dilengkapi
dengan
Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta:
perhitungan manual dan SPSS, Edisi
Bumi Aksara.
pertama, Jakarta: KENCANA PRENADA
Pasolong, Harbani, 2012, Metode Penelitian Administrasi
Bandung:
Publik,
MEDIA GROUP.
C.V.
Sopiah, 2008, Perilaku Organisasi, Yogyakatra:
ALFABETA. Peraturan
ANDI.
Pemerintah
Republik
Indonesia,
Sugiyono,
Nomor 60 tahun 1999, Tentang Perguruan
Penelitian
-----------,
-------------, Nomor 20 tahun 2003, Tentang
2011,
Penelitian
Sunyoto, Danang, 2013, Teori, Kuesioner, dan
-------------, Nomor 37 Tahun 2009, Tentang
Proses
Dosen.
Analisis
Organisasional,
Kepemimpinan
2014,
“Pengaruh
Demokratis
Data
CAPS
(Centre for Academic Publishing Service).
Gaya
Umar, Husein, 2005, Riset Sumber Daya
Terhadap
Manusia
Camat
Gramedia Pustaka Utama.
Timur
Perilaku
Yogyakarta:
Kualitas Kerja Pegawai Pada Kantor Bunguran
Administrasi
Negara, Bandung: CV. ALFABETA.
Sistem Pendidikan Nasional.
Raja,
Administrasi
Negara, Bandung: CV. ALFABETA.
Tinggi.
Riawani,
2004,
Kabupaten
dalam
Organisasi,
Jakarta:
Natuna”, Skripsi Sarjana pada Fakultas
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Ilmu Sosial dan Politik, Provinsi Kepulauan
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Riau: Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Nasional,
Robbins, Stephen P., dan Thimothy A. Judge,
http://www.hukumonline.com/.
diakses pada tanggal 27 Maret 2014, 17.09
2008a, Organizational Behavior (Perilaku
WIB.
Organisasi), Edisi keduabelas, cetakan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
pertama, diterjemahkan Diana Angelica.,
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,
Penerbit: Salemba Empat.
http://www.hukumonline.com/. diakses pada
------------,2008b,
Organizational
tanggal 27 Maret 2014, 17.45 WIB.
Behavior
(Perilaku Organisasi), Edisi keduabelas,
36
37