PENILAIAN KINERJA PEGAWAI DI BIDANG PENDATAAN DAN PUBLIKASI PEMBANGUNAN KANTOR BADAN PEMBANGUNAN DAN PERENCANAAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Ahmad Ismail Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, FISP, UMRAH
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Penilaian Kinerja Pegawai di Bappeda Provinsi Kepulauan Riau dimana pentingnya kinerja pegawai pada suatu organisasi Pemerintahan merupakan salah satu unsur dalam pencapaian tujuan pelayanan yang maksimal kepada Masyarakat, dimana kinerja itu mencerminkan tindakan kesadaran dan etika yang baik yang didasarkan atas kepatuhan terhadap peraturan-peraturan yang berlaku dalam institusi sebagai oeganisasi yang dinaunginya. Jenis penelitian ini adalah bersifat penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data didapatkan melalui informan yang dianggap mengetahui dari masalah penelitian, informan terdiri dari lima orang dan ditambah dengan key informan yang merupakan bagian dari penelitian yang benar-benar mengerti dengan permasalahan yang ada dilokasi penelitian sehingga akan menambah keakuratan hasil penelitian. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan: pertama, dari dimensi hasil kerja dimana dalam pelaksanaan pekerjaan yang diberikan setiap pegawai sudah cukup baik.Kedua, dari dimensi keterampilan kerja khususnya dari indikator tanggungjawab masih ditemukan adanya pegawai yang menunda pekerjaan, banyak diantara pegawai yang tidak mengerjakan pekerjaannya dan lebih banyak menggunakan waktu senggangnya untuk bersantai, dari indikator kerjasama sudah baik dapat terlihat dari terjalinnya kerjasama ang sudah baik antar pegawai dan menciptakan kondisi yang kondusif.Ketiga, dari dimensi disiplin kerja,dalam mematuhi peraturan juga sudah cukup baik tapi ada beberapa pegawai yang masih belum taat aturan. Keempat, dari dimensi potensi, dalam peningkatan tugas jabatan masih terdapat pegawai yang belum dapat menyelesaikan tugas yang lebih berat. Kata kunci: Penilaian,Kinerja Pegawai,Pendataan dan Publikasi Pembanguanan
1
ABSTRACT This study was conducted to find out the Employee Performance Appraisal in Bappeda Riau Islands province where the importance of employee performance on a Government organization is one element in the achievement of maximum service to the Society, which reflects the performance of the act of consciousness and ethics based on compliance to the regulations in force in the institution as oeganisasi dinaunginya. This research is a descriptive study is using a qualitative approach. Data obtained through informants deemed to know of the problems of research, informants consisted of five people and coupled with key informants who were part of research to really understand the problems that exist in the location of research that will increase the accuracy of the research results. The results of this study show: first, from which the job performance dimensions in the implementation of the work presented is sufficient baik.Kedua every employee, from the dimensions of the particular job responsibilities indicators still reveal any employee who delayed the work, many of the employees who do not work and more many uses her spare time to relax, have good cooperation of the indicator can be seen from the establishment of cooperation among employees is good ang and create conditions kondusif.Ketiga, from the dimensions of labor discipline, in complying with the rules is good enough but there are some employees who still do not obey rules. Fourth, from the dimensions of the potential, the improvement of office tasks there are employees who have not been able to complete the task harder. Keywords: Assessment, Employee Performance, Data Collection and Publication for Development
2
PENDAHULUAN Suatu
diukur
organisasi
dibentuk
untuk
dalam
pegawainya.
tampilan
kerja
dari
Seperti pengertian kinerja,
mencapai tujuan bersama, namun untuk
yang dikemukakan oleh Agus Dharma
mencapai tujuan secara efektif diperlukan
dalam
manajemen
yang
Manajemen
merupakan
baik
bukunya
Manajemen
Prestasi
dan
benar.
“Kinerja pegawai adalah sesuatu yang
suatu
proses
dicapai oleh pegawai, prestasi kerja yang
menggunakan sumber daya organisasi untuk
diperhatikan oleh pegawai, kemampuan
mencapai
tujuan
kerja
2009:1).
Manajemen
organisasi
(Wibowo,
adalah
proses
berkaitan
dengan
penggunaan
peralatan kantor”. (Dharma,1991:105)
penggunaan sumber daya organisasi dengan
Pentingnya kinerja pegawai pada suatu
menggunakan orang lain untuk mencapai
organisasi pemerintahan seperti di kantor
tujuan organisasi. Kinerja dalam organisasi
BAPPEDA
Provinsi
merupakan jawaban dari berhasil atau
merupakan
salah
tidaknya
pencapaian tujuan pelayanan yang maksimal
tujuan
organisasi
yang
telah
ditetapkan.
Kepulauan
satu
unsur
Riau dalam
kepada masyarakat, yang mana kinerja itu
Kinerja
sumber
daya
manusia
mencerminkan tindakan kesadaran dan etika
merupakan istilah yang bersal dari kata Job
baik
Performance artinya prestasi kerja atau
terhadap peraturan-peraturan yang berlaku
prestasi
dicapai
serta termasuk juga keadalamnya pengaruh
yang
seorang pemimpin itu didalam organisasi
seseorang.
sesungguhnya definisi
yang kinerja
yang
didasarkan
oleh
atas
kepatuhan
dikemukakan oleh (Bambang Kusriyanto,
yang dinaungi
pegawai
tersebut.
1991 : 3) dalam Evaluasi Kinerja Sumber
Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah
Daya Manusia (Mangkunegara, 2005 : 9)
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
adalah “Perbandingan hasil yang dicapai
dicapai
dengan peran serta tenaga kerja persatuan
melaksanakan
waktu (lazimnya per jam)”. Agar kinerja
tanggung jawab yang diberikan kepadanya
pegawai dalam organisasi itu dapat terus
(Dalam Mangkunegara,2006 : 9 ).
oleh seorang karyawan tugasnya
sesuai
dalam dengan
meningkat, maka perlu dilakukan berapa
Melalui kinerja yang baik dan dengan
langkah untuk meningkatkan kemampuan
didukung sikap professionalisme yang tinggi
kerja sumber daya manusia yang dimiliki
serta pengaruh gaya kepemimpinan yang
organisasi tersebut. Baik itu berkenaan
baik pula, maka pelayanan yang diharapkan
dengan
pegawai,
kepada masyarakat bisa terwujud sesuai
keterampilan dan pengetahuan pegawai dan
dengan harapan bersama antara masyarakat
penempatan pegawai yang sesuai.
dan
motivasi
kerja
pemerintahan,
khususnya
ditingkat
Kinerja organisasi sangat ditentukan
BAPPEDA Provinsi Kepulauan Riauserta
oleh unsur pegawainya karena itu dalam
bisa mewujudkan pemerintahan yang baik
mengukur kinerja suatu organisasi sebaiknya
pada
3
umumnya,
mengingat
masyarakat
merupakan
manifestasi
dari
kedaulatan
Provinsi Kepulauan Riau adalah sebagai
tertinggi karena rakyat sebagai pemegang
berikut :
kekuasaan atau kedaulatan tertinggi sudah
1. Kurangnya inisiatif dan terampil pegawai
sewajarnya
menerima
dan
memperoleh
yang mana ini dapat dilihat dari tidak
pelayanan tertinggi dari pemerintah.
semua
Penilaian kinerja adalah kesempatan periodik
untuk
melakukan
pegawai
keputusan
komunikasi
tindakan
dapat
mengambil
melaksanakan yang
diperlukan
sesuatu dalam
antara orang yang menugaskan pekerjaan
melaksanakan tugas pokok yang telah
dengan orang yang mengerjakannya untuk
diberi dari atasan.
mendiskusi
apa
yang
saling
mereka
2. Kurangnya kerja sama antara pegawai
harapkan dan seberapa jauh harapan ini
(team
dipenuhi. Penilaian kinerja memungkinkan
pekerjaan sehingga banyak pekerjaan
terjadinya komunikasi antara atasan dengan
yang terbengkalai. Ini juga disebabkan
bawahan untuk meningkatkan produktivitas
rendahnya kesadaran pegawai untuk
serta untuk mengevaluasi pengembangan
bekerja
apa saja yang dibutuhkan agar kinerja
tugas-tugasnya
semakin meningkat.
pekerjaan lain yang ikut terbengkalai
DP3 lebih telah ditekankan kepada aspek perilaku PNS dan
work)
sama
dalam
dalam
menyelesaikan
menyelesaikan
sehingga
akibat pekerjaan lama
tidak dapat
banyak
yang masih
menumpuk dan target kerja serta kualitas
mengukur secara langsung produktivitas dan
kerja tidak tercapai.
hasil akhir kerja PNS. Selain itu penilaian
3. Masih ada pegawai yang belum taat
DP3 seringkali bersifat subyektif. Seringkali
terhadap peraturan yang berlaku seperti
pemberi nilai dalam DP3 akan memasukkan
datang terlambat
pendapat
yang
kantor sebelum waktunya. Terdapatnya
didapatkan akan bervariasi tergantung pada
beberapa pegawai yang kurang disiplin,
penilai.
ini dapat dilihat dari beberapa pegawai
pribadinya
Sadar
akan
dan
nilai
pentingnya
dan
meninggalkan
kinerja
datang dan pulang kantor tidak pada
pegawai, dalam hal ini adalah pegawai
waktu yang telah ditentukan, seperti pada
kantor BAPPEDA Provinsi Kepulauan Riau,
setelah jam istirahat kantor akan terlihat
maka sangat disayangkan pada kenyataanya
sepi. Hal ini juga terlihat dari jumlah
pemanfaatan tenaga kerja selaku sumber
pegawai yang mengikuti apel pagi, hanya
daya manusia belum optimal, buktinya
ada 12 orang pegawai dari 23 orang
banyak terlihat gejala masalah-masalah yang
pegawai yang hadir.
terjadi dan berhubungan dengan kinerja kerja
pegawai.
Permasalahan
4. Kurangnya kemampuan pegawai dalam
kinerja
menyelesaikan tugas yang lebih berat
pegawai yang kerap terjadi di BAPPEDA
yang diberikan oleh atasan.
4
Berdasarkan peneliti
uraian
diatas
tertarik melakukan
maka
LANDASAN TEORI
penelitian
A. Kinerja Pegawai
dengan judul : “Penilaian Kinerja Pegawai
Dalam penyelenggaraan peme-
Di Bidang Pendataan Dan Publikasi
rintahan, maka pegawai dituntut untuk
Pembangunan Kantor Bappeda Provinsi
dapat
Kepulauan Riau”.
kinerja yang baik dan berkualitas,
Adapun dilakukan,
tujuan yaitu:
penelitian
Untuk
yang
memiliki
atau
mempunyai
sehingga tugas dan fungsi dari pegawai
mengetahui
negeri
sipil,
yaitu
sebagai
abdi
kinerja pegawai pada Bidang Pendataan
masyarakat dan pengayom masyarakat
dan
memang
Publikasi
Pembangunan
BAPPEDA Provinsi Konsep
Kantor
Kepulauan Riau.
tercapai
dan
terpenuhi, selain itu ditujukan agar
yang
diopera-
kepada
pendapat
Soeprihanto (2001:7) berpen-
Brotoharsojo (2003:58),
dapat “Kinerja pegawai adalah suatu
menyatakan bahwa tolak ukur kinerja
sistem yang digunakan untuk menilai
pegawai dapat diukur berdasarkan:
dan
sionalkan
operasional
betul–betul
mengacu
Wunggu dan
pegawai itu profesional.
mengetahui
apakah
seorang
pegawai telah melaksanakan pekerjaan 1. Hasil
kerja.
Yaitu
kuantitas
dan
nya masing–masing secara keselu-
kualitas hasil kerja yang akan dicapai
ruhan”. Dari pendapat tersebut dapat
oleh pegawai dibandingkan target atau
disimpulkan kinerja pegawai adalah
sasaran kerja individu pada jabatannya.
hasil kerja yang dapat dicapai oleh
2. Keterampilan kerja. Adalah kemahiran
seorang pegawai atau sekelompok
pegawai untuk melaksanakan tugastugas
praktis-praktis
dalam satu unit kerja dalam organisasi,
mengunakan
sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang
peralatan, manual baku atau teknis
dan tanggung jawab yang diberikan
administrativ tertentu.
kepada mereka, dalam upaya untuk
3. Disiplin. Yaitu kesediaan pegawai
mencapai tujuan–tujuan yang telah
untuk teratur dalam bekerja agar segala
ditetapkan oleh organisasi.
sesuatu berjalan tertib dan lancar.
Sedarmayanti (2003:147) me-
4. Peningkatan tugas jabatan. Adalah
nyatakan “Kinerja pegawai adalah
kemampuan dan kesediaan pegawai
hasil kerja yang dapat dicapai oleh
untuk menyelesaikan tugas jabatan
seseorang atau oleh sekelompok orang
yang lebih berat dari pada yang telah
dalam suatu organisasi, sesuai dengan
biasa dilaksanakannya sehari-hari”.
wewenang dan tanggung jawab mereka miliki masing–masing, dalam upaya
5
mencapai
tujuan
bersangkutan
secara
organisasi legal,
tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral
dan
etika
yang
Maka unsur-unsur yang terdapat
berlaku”.
dalam kinerja dari definisi yang telah
Sedangkan
Triton
(2005:95)
disebutkan diatas adalah: hasil-hasil
menyatakan
“Kinerja
merupakan
fungsi pekerjaan, faktor-faktor yang
evaluasi terhadap kesetiaan, kejujuran,
berpengaruh terhadap prestasi kerja
kepemimpinan, kerjasama, loyalitas,
seperti peranan, kecakapan, persepsi,
dedikasi
motivasi dan sebagainya.
dan
partisipasi
sebagai
kontribusi keseluruhan yang diberikan
Untuk
oleh individu bagi organisasi”.
bahwa
Kinerja
Pegawai maka penulis mengacu pada
Mathis dan Jackson (2002:78), menyatakan
mengetahui
“Kinerja
pendapat Wungu dan Brotoharsojo.
pada
Bahwa kinerja pegawai dapat di ukur
dasarnya adalah apa yang dilakukan
melalui
atau
dilakukan
Performance (Hasil Kerja), Ability
karyawan”. Kinerja karyawan adalah
(Keterampilan Kerja), Disiplin Kerja,
yang mempengaruhi seberapa banyak
Potency (Peningkatan Tugas Jabatan).
mereka memberikan kontribusi kepada
Dalam hal ini dapat dilihat dari dimensi
organisasi yang antara lain termasuk:
sebagi berikut :
apa
yang
tidak
(1) Kuantitas output.
empat
indikator
yaitu
1. Hasil Kerja
(2) Kualitas output.
yaitu
pegawai
BAPPEDA
(3) Jangka waktu output.
Provinsi Kepulauan Riau dapat
(4) Kehadiran ditempat kerja.
memberikan hasil kerja yang baik
(5) Sikap kooperatif.
dalam bekerja yang dapat dilihat
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat
diambil
kesimpulan
dari prestasi kerja pegawai dalam
bahwa
melaksanakan
pekerjaan.
kinerja pegawai itu pada hakikatnya
dilihat dari indikator :
adalah
a. Prestasi kerja
suatu
mencerminkan adanya
tingkat
kondisi atau
yang
menunjukkan
keberhasilan
Dapat
2. Keterampilan kerja
atau
yaitu kemahiran yang dimiliki
kegagalan dalam melaksanakan tugas–
pegawai
tugas pokok dan fungsi yang telah
Kepulauan Riau dalam bekerja
dirumuskan secara jelas dan tegas, agar
yang mana pegawai BAPPEDA
setiap individu atau pegawai dapat
Provinsi Kepulauan Riau dapat
menjalankan
bekerja dengan tanggung jawab dan
peranan
atau
BAPPEDA
kewajibannya selaras dengan visi, misi
kerja
serta tujuan dari organisasi dimana
melaksanakan pekerjaannya, Dapat
mereka bekerja.
dilihat dari indikator :
6
sama
yang
baik
Provinsi
dalam
a. Tanggung
jawab
kesanggupan
adalah
peraturan perundang-undangan
pegawai
dan peraturan kedinasan yang
BAPPEDA Provinsi Kepulauan
berlaku,
Riau menyelesaikan pekerjaan
kedinasan yang diberikan oleh
yang
atasan yang berwenang serta
diserahkan
kepadanya
mentaati
dengan sebaik-baiknya dan tepat
kesanggupan
waktunya serta berani memikul
melanggar
resiko yang diambilnya atau
berlaku.
tindakan yang dilakukannya.
4. Potency
b. Kerjasama, adalah kemampuan
tidak
larangan
yang
(Peningkatan
Tugas
yaitu
pegawai
BAPPEDA
orang
Provinsi Kepulauan Riau memiliki
menyelesaikan
jiwa kepemimpinan yang mana
sesuatu tugas yang ditentukan,
dapat menyelesaikan tugas jabatan
sehingga mencapai dayaguna
yang lebih berat daripada yang
dan hasil guna yang sebesar-
telah biasa dilaksanakannya sehari-
besarnya
hari
lain
dalam
dengan
untuk
Jabatan),
seorang PNS untuk bekerja bersama-sama
perintah
3. Disiplin Kerja yaitu
adanya
kesetiaan
pegawai terhadap undang-undang
serta
mampu
keputusan
terhadap
mendesak
dan
mengambil hal
yang
penting.
Dapat
dilihat dari indikator:
yang berlaku untuk teratur dalam
a.
Pegawai BAPPEDA Provinsi
bekerja dan setia sebagai unsur
Kepulauan Riau untuk mampu
aparatur
untuk meyakinkan orang lain,
pemerintah,
serta
taat
terhadap peraturan yang berlaku
sehingga
agar pelaksanaan pekerjaan berjalan
secara
tertib dan lancar. Dapat dilihat dari
melaksanakan tugas pokok.
indikator: a. Kesetiaan
b. Pegawai
sebagai
dapat
dikerahkan
maksimal
pegawai
mampu
untuk
mengambil
keputusan.
unsur aparatur negara, abdi Davis
negara dan abdi masyarakat wajib
setia,
mengabdikan
taat
dalam
Mangkunegara
(2000:67) menyatakan bahwa:
dan
“Faktor-faktor
sepenuhnya
yang
mempengaruhi
pencapaian kinerja (prestasi kerja)
kepada Pancasila dan UUD
pegawai adalah: (1) faktor kemampuan
1945 negara dan Pemerintah
pegawai
b. Ketaatan adalah kesanggupan
dan
(2)
motivasi
kerja
pegawai. Faktor kemampuan pegawai
BAPPEDA Provinsi Kepulauan
itu terdiri dari kemampuan potensi (IQ)
Riau, untuk mentaati segala
dan kemampuan yang realitas atau
7
sebenarnya
yang
pengetahuan
dan
terdiri
dari
keahlian
yang
c. dapat digunakan sebagai dasar pengembangan
dimiliki pegawai, maksudnya yaitu
dan
pendayagunaan pegawai.
pegawai yang memiliki kemampuan IQ
d. mendorong
terciptanya
rata-rata dengan tingkat pendidikan
hubungan timbal balik yang
yang memadai untuk jabatannya dan
sehat
terampil dalam mengerjakan pekerjaan
bawahan.
sehari-hari.
dengan
atasan
dan
adanya
e. mengetahui kondisi organisasi
kemampuan kerja yang baik dari
secara keseluruhan dari bidang
pegawai serta adanya motivasi yang
personalia, khususnya prestasi
baik
pegawai dalam bekerja”.
dari
Jadi
antara
pimpinan,
diharapkan
pegawai dapat mencapai kinerja yang Ivancevich
tinggi”.
” Tujuan penilaian atau evaluasi kinerja
maka dapat dijelaskan bahwa kinerja
pegawai, yaitu:
pegawai itu merupakan kewajiban bagi organisasi
untuk
a.
memper-
tugas
dan
fungsi
pelaksanaan
atau
lainnya.
penb.
lingkup
yang
imbalan
(reward),
untuk proses penentuan kenaikan
telah
gaji, insentif, promosi dan untuk
ditetapkan sebelumnya.
menghentikan pegawai.
Soeprihanto (2001:8), menyac.
takan bahwa tujuan penilaian kinerja
Motivasi
pegawai,
penilaian
kinerja dapat digunakan untuk
pegawai, yaitu:
memotivasi
a. mengetahui keadaan kete-rampilan
pegawai,
mengembangkan
dan kemampuan setiap karyawan
inisiatif,
rasa
tanggung jawab sehingga pegawai
secara rutin.
terdorong
b. untuk digunakan sebagai dasar perencanaan
Pemberian
penilaian kinerja dapat digunakan
optimal dan memperhatikan dimensi ruang
jadi
kurang pelatihan, keterampilan dan
capaiannya harus diwujudkan secara atau
pengawai,
diketahui mana pegawai yang
yang
dibebankan kepada organisasi tersebut, dimana
Pengembangan
dengan adanya penilaian kinerja
tanggung jawabkan tentang pelaksanaan
Dharma
(2005:14) menjelaskan bahwa:
Dari pendapat Davis tersebut,
setiap
dalam
bidang
untuk
meningkatkan
kinerja.
personalia, d.
khususnya penyempurnaan kondisi
Perencanaan
Sumber
daya
manusia, penilaian kinerja dapat
kerja, peningkatan mutu dan hasil
digunakan sebagai pengembangan
kerja.
keahlian dan keterampilan serta
8
perencanaan
sumber
daya
adanya ketaatan pada peraturan, (c)
manusia. e.
adanya tujuan dan sasaran yang
Kompensasi, kinerja
dengan
dapat
penilian
jelas, (d) adanya kejujuran atau
memberikan
transparansi
informasi yang digunakan untuk menentukan
apa
yang
semua
pihak
dalam pelaksanaan tugas.
harus
2.
Perencanaan Strategik.
diberikan kepada pegawai yang
Dalam pelaksanaan suatu kinerja,
berkinerja tinggi atau rendah dan
suatu organisasi harus menyusun
bagaimana
atau merumuskan suatu rencana
prinsip
pemberian
kompensasi yag adil. f.
dari
Komunikasi,
penilaian
kinerja
dasar
untuk
pelaksanaan kegiatan organisasi.
berkelanjutan
Perencanaan strategik itu harus
merupakan komunikasi antara
strategik yang merupakan cerminan
yang
atasan
dan
dari
bawahan
langkah
awal
dalam
mencakup, (a) adanya pernyataan
menyangkut kinerja pegawai”.
visi yang kuat, (b) adanya misi yang jelas dalam rangka mencapai
Mengacu dari uraian tersebut,
visi, (c) adanya rumusan tentang
maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
tujuan dan sasaran yang hendak
dari penilaian kinerja pegawai bagi organisasi
diantaranya
dicapai serta (d) adanya uraian
adalah
kegiatan yang menjelaskan tentang
peningkatan sasaran yang ingin dicapai atau
tujuan
organisasi,
cara-cara
terjalinnya 3.
dan bawahan, peningkatan kemampuan baik
itu
peningkatan
efektivitas
untuk menetapkan indikator atau ukuran-ukuran
kerja
yang
sehingga di peroleh pembenaran
Mustopadidjaja
(1993:43-49),
yang logis atas pencapaian suatu
menjelaskan bahwa:
misi organisasi. Dalam pengukuran
”Langkah- langkah dalam peningkatan
kinerja,
kinerja pegawai, yaitu: Memperhatikan
dilakukan prinsip
pelak-
yang
organisasi
yaitu
dapat (a)
penetapan capaian kinerja yang
Dalam pelaksanaan kinerja yang
terangkum secara
baik, perlu diperhatikan prinsip(a)
langkah
penetapan indikator kinerja, (b)
sanaan tugas.
prinsip
capaian
mengarah kepada pencapaian misi,
pegawai.
1.
Pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja merupakan alat
pengetahuan,
keterampilan maupun sikap pegawai dan
tujuan dan
sasaran yang ditetapkan.
komunikasi yang baik antara atasan
pegawai
mencapai
adanya
lengkap dan
memuat masukan (input), keluran
komitmen
pimpinan dan seluruh pegawai, (b)
9
4.
(output), hasil (outcome), manfaat
yang terdiri dari Kasubbid dan Staff Bidang
(benefit) dan dampak.
Pendataan. Selanjutnya guna mengimbangi
Evaluasi kinerja.
informasi yang diberikan responden, maka
Evaluasi
atau
pembandingan kegiatan,
atas
dan
dilakukan wawancara kepada Kepala Bidang
pelaksanaan
harus
Pendataan
dan
Publikasi
Pembangunan
dilaksanakan
BAPPEDA Provinsi Kepulauan Riau selaku
berpedoman kepada pengukuran
key informan. Langkah-langkah penelitian
kinerja
ini adalah sebagaiberikut:
yang
kemudian
telah
program
ditetapkan,
dilanjutkan
dengan
capaian
kinerja
deskriptif kualitatif, yaitu berupaya
pembobotan
menggambarkan suatu fenomena yang
menghitung
5.
penilaian
dengan
1.
Jenis Penelitian: penelitian ini bersifat
tertentu.
diteliti secara apa adanya di lapangan.
Pelaporan.
Jenis penelitian deskriptif kualitatif,
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam penelitian ini peneliti akan
dalam
memberikan
pelaporan
pelaksanaan
gambaran
sistematis,
kinerja suatu organisasi, antara lain:
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta
(a) pelaporan harus dibuat dan
sesuai ruang lingkup penelitian.
dilaporkan selambat-lambatnya 2 bulan
setelah
berakhir,
(b)
dengan
tahun
anggaran
pelaporan
mengunakan
2.
Lokasi
Penelitian:
dilaksanakan
dibuat suatu
di
Penelitian
kantor
Provinsi
Kepulauan
alasan
dapat
ini
BAPPEDA
Riau.
membangun
dan
sistematika yang baku dan standar,
memberikan
(c) pelaporan harus dibuat dengan
masyarakat dengan baik serta dapat
memperhatikan
bekerja dengan tugas pokok dan fungsi
prinsip-prinsip
kejujuran, objektif, transparan serta
mengungkapkan
pertanggung
jawaban
kepada
yang sudah ditetapkan.
mudah dipahami, (d) pelaporan harus
pelayanan
Dengan
3.
tentang
Responden penelitian
yang ini
diambil
dalam
disesuaikan
dengan
anggaran,
kebutuhan penelitian yang dianggap
pengunaan sarana dan prasarana
mengetahui dari masalah penelitian.
serta uraian metode kerja.
Jumlah
Informan
yang
dibutuhkan
adalah 5 orang yang terdiri dari METODE PENELITIAN
Kasubbid dan Staff Bidang Pendataan.
Adapun responden
Selanjutnya
yang diambil
guna
mengimbangi
dalam penelitian ini disesuaikan dengan
informasi yang diberikan responden,
kebutuhan
dianggap
maka dilakukan wawancara kepada
mengetahui dari masalah penelitian. Jumlah
Kepala Bidang Pendataan dan Publikasi
penelitian
yang
Informan yang dibutuhkan adalah 5 orang
10
Pembangunan
4.
BAPPEDA Provinsi
oleh Moleong (2002:35) menyatakan
Kepulauan Riau selaku key informan.
analisa dan kualitatif adalah proses
Jenis
pengorganisasian, dan penguratan data
dan
sumber
data
yang
dikumpulkan meliputi:
kedalam pola dan kategori serta satu
a.
Data primer, yaitu data data prestasi
uraian
kerja yang telah dicapai, kerja
dikemukakan
pegawai, data hasil kerja yang
disarankan oleh data. Adapun langkah –
diselesaikan pegawai, data waktu
langkah analisa data yang dilakukan
hasil
adalah : (1) menelaah dari semua data
b.
kerja
dalam
peningkatan
dasar,
sehingga tema
dapat
yang
seperti
kinerja pegawai.
yang tersedia dari berbagai sumber, (2)
Data sekunder diperoleh dari tidak
reduksi data yang dilakukan dengan
melalui wawancara, namun melalui
membuat abstraksi, (3) menyusun data
dokumen-dokumen
kedalam
dan
literatur
satuan-satuan,
(4)
Data sekunder dalam penelitian ini
pengkategorian data sambil membuat
yaitu data yang deperoleh dari
koding, (5) mengadakan pemeriksaaan
pihak kedua dan sudah diolah
keabsahan data, dan (6) penafsiran data
melalui laporan, dokumen yang
secara deskriptif.
meliputi: Perda, kebijakan-kebijkan pemerintah mengenai kepegawaian
PEMBAHASAN
dan kinerja pegawai. Gambaran
A. Karakterisitik Responden
umum Kepulauan organisasi,
BAPPEDA
Provinsi
Penelitian ini membahas terlebih
Riau,
struktur
dahulu mengenai karakteristik responden
Tugas
Pokok
dan
atau informan guna mendapat informasi
Fungsi
pegawai
BAPPEDA
yang akurat dalam menganalisis data,
Provinsi
Kepulauan
Riau
yang
dan
ketersediaan sarana dan prasarana. 5.
6.
pada
akhirnya
dipertanggungjawabkan
dapat
kebenarannya
Peneliti menanyakan secara langsung
dalam pembahasan dan menganalisis
kepada informan kunci dan responden
tentang “Penilaian Kinerja Pegawai Di
berdasarkan pedoman wawancara yang
Bidang
telah peneliti buat, dan
Pembangunan
melakukan
Pendataan
Dan
Kantor
Bappeda
observasi dengan menggunakan data
ProvinsiKepulauan
check list, untuk menguatkan hasil dari
dalam penelitian ini berjumlah 5 orang.
wawancara dan observasi, maka peneliti
Karakteristik responden ini, yang peneliti
juga menggunakan teknik dokumentasi
jelaskan
dalam pengumpulan data penelitian ini.
kelamin, dan tingkat pendidikan.
Teknik analisa data dalam penelitian ini mengacu pada teori yang dikemukakan
11
adalah
Riau”.
Publikasi
data
Informan
tentang
jenis
B. Kinerja
Pegawai
Bappeda
Provinsi
berdampak pada pelayanan kepada
Kepulauan Riau
masyarakat.
Untuk melihat Penilaian kinerja Pegawai
di
b. Keterampilan Kerja
Bidang Pendataan dan
Publikasi
Pembangunan
Bappeda
Provinsi
yaitu kemahiran yang dimiliki
Perkantoran
Kepulauan
Riau
pegawai
BAPPEDA
Kepulauan
Riau
dalam
Provinsi bekerja
mengacu pada indicator Wunggu dan
dengan tanggung jawab dan kerja
Brotoharsojo
sama yang baik dalam melaksanakan
(2003:58),
tolak
ukur
kinerja yaitu sebagai berikut:
pekerjaannya. Dalam melaksanakan
a. Hasil Kerja
pekerjaan sehari-hari pegawai juga
Yaitu menyangkut hasil tentang pelaksanaan
pekerjaan
dituntut untuk memanfaatkan waktu
yang
luang yang baik. tidak mengisi
dilakukan oleh pegawai BAPPEDA
kekosongan dengan hal-hal yang
Provinsi
yang
tidak bermutu. Pemanfaatan waktu
atau
adalah sebagai ukuran bahwa setiap
Kepulauan
mendekati
Riau
kesempurnaan
mendekati tujuan yang di harapkan.
pegawai dapat tetap produktif dalam
Wawancara dilakukan kepada
waktu senggang sekalipun.
key informan yang mengatakan :
Wawancara kembali dilakukan
“Dalam melaksanakan pekerjaannya
dengan key informan, ia mengatakan:
pegawai masih belum sesuai dengan
“mereka
tujuan yang telah ditetapkan hal ini
waktu. Ini memang ada kaitannya
dapat dilihat dari masih ada pegawai
dengan disiplin dan tanggungjawab
yang
pekerjaan
pegawai. Kerjaan sebenarnya dapat
sehingga pekerjaan jadi menumpuk
diselesaikan dengan tepat waktu jika
dan tidak dapat diselesaikan dengan
semua pegawai dapat memanfaatkan
tepat waktu” (Wawancara Rabu, 18
pekerjaan dengan sebaik baiknya”
Juni 2014)
(Wawancara Kamis, 19 Juni 2014).
suka
menunda
masih
sering
Dari hasil wawancara yang
Dari
dilakukan oleh seluruh informan diatas
observasi
maka dapat di analisa bahwa dalam
kesimpulan
melaksanakan pekerjaannya pegawai
BAPPEDA Provinsi Kepulauan Riau
BAPPEDA Provinsi Kepulauan Riau
kurang memanfaatkan waktu luang
masih belum memahami tujuan dari
yang seharusnya dapat digunakan
pekerjaan yang diembannya sehingga
untuk menyelesaikan pekerjaan yang
terkadang melalaikan tugasnya. Hal ini
seharusnya dapat diselesaikan tepat
tentu saja akan berdampak buruk tidak
waktu. Pemanfaatan waktu yang
hanya dengan organisasi tetapi akan
sebaik mungkin dalam bekerja perlu
12
hasil
mengulur
maka
wawancara dapat
bahwa
dan
ditarik pegawai
menjadi perhatian oleh pegawai pada
d. Peningkatan Tugas Jabatan
BAPPEDA Provinsi Kepulauan Riau
Dimensi
terakhir
guna meningkatkan kinerja pegawai
mempengaruhi
dalam melaksanakan pekerjaannya.
adalah peningkatan tugas jabatan
c. Disiplin
dengan
yaitu adanya kesetiaan pegawai BAPPEDA
Provinsi
kinerja
yang
indikator
pegawai
kemampuan
menyelesaikan tugas yang berat dan
Kepulauan
kesedian
pegawai
untuk
Riauterhadap undang-undang yang
menyelesaikan tugas jabatan yang
berlaku untuk teratur dalam bekerja
lebih berat seperti mampu untuk
dan setia sebagai unsur aparatur
meyakinkan orang lain, sehingga
pemerintah,
dapat dikerahkan secara maksimal
peraturan
serta
taat
yang
terhadap
berlaku
agar
untuk melaksanakan tugas pokok
pelaksanaan pekerjaan berjalan tertib
lewat kepemimpinan.
dan lancar.
Masih dengan pertanyaan yang
Untuk mendapatkan jawaban
sama ditanyakan kembali dengan key
yang lebih baik lagi pertanyaan
informan, beliau mengatakan :
kembali ditanyakan kepada selaku
“untuk tugas jabatan yang lebih berat
informan kunci yang menyatakan
jarang sekali melibatkan pegawai.
bahwa:
Hanya beberapa dari mereka saja
“saya rasa sudah baik ya, kalau pun
yang
ada yang tidak disiplin itu saya rasa
menyelesaikannya. Semua memang
tidak semuanya ya” (Wawancara
dituntut perlu memiliki kemampuan
Kamis, 19 Juni 2014).
untuk menjadi seorang pemimpin
dianggap
mampu
untuk
Dari jawaban seluruh informan
hanya saja dalam pelaksanaannya
dan observasi yang dilakukan dapat
kita hanya melihat beberapa dari
diketahui
mereka
bahwa
masih
adanya
saja
yang
mampu,
ini
pegawai dalam menjalan tugasnya
mungkin karena tidak dibiasakan.
yang tidak disiplin, hal ini perlu
Seperti yang biasa memenuhi rapat
menjadi perhatian bagi pegawai pada
menggantikan atasan adalah orang-
BAPPEDA Provinsi Kepulauan Riau
orang yang dipilih, begitu juga
untuk disiplin dalam bekerja yang
dengan pelatihan pasti yang ikut itu-
nantinya akan memberikan dampak
itu saja sehingga yang mengerti dan
terhadap
pada
bersedia menyelesaikan tugas-tugas
BAPPEDA Provinsi Kepulauan Riau
berat adalah mereka yang sudah tahu
itu sendiri.
dan memahami dan sayangnya itu
kinerja
pegawai
terjadi tidak pada semua pegawai. Ini terjadi
13
karena
pada
BAPPEDA
Provinsi Kepulauan Riauadanya latar
pekerjaan
belakang
sehingga terkadang melalaikan
pendidikan
yang
tidak
sesuai dengan tupoksi atau jabatan,
maksimal”.
diembannya
tugasnya.
sehingga pekerjaan yang dikerjakan tidak
yang
2.
(Wawancara
Pada dimensi ketrampilan kerja khususnya
Kamis, 19 Juni 2014).
pada
indikator
tanggungjawab masih ditemukan
Hasil observasi yang dilakukan
pegawai
yang
masih
sering
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
menunda
belum semua pegawai yang ada di
diantara
BAPPEDA
Kepulauan
mengerjakan pekerjaannya dan
Riauyang mampu menjadi seorang
lebih senang menggunakan waktu
pemimpin
lenggangnya
dibutuhkan.
Provinsi
dalam
mereka
tidak
untuk
bersantai.
Seharusnya untuk menyelesaikan
tidak dibiasakan
pekerjaan tersebut dengan cepat
untuk menyelesaikan tugas yang
dan tepat waktu adalah dengan
berada diluar pekerjaan pokoknya
menggunakan
sesuai yang ditentukan.
pekerjaan dibagi rata. Pegawai
pegawai
ini
yang
Banyak
dikarenakan
bahwa
Hal
waktu
pekerjaan.
masih KESIMPULAN DAN SARAN
yang
observasi maka dapat disimpulkan Pegawai
dilihat
pegawai,
pekerjaan
mampu
setiap pegawai sudah cukup baik.
terdapat
kekurangan
penumpukan
pekerjaan
dalam
pekerjaannya
3.
seperti
indikator
sudah yang
terjalinnya
baik
kemudian
antara
hubungan
menciptakan
suasana
Pada
dimensi
Disiplin
kerja,
dalam mematuhi peraturan juga
yang
sudah cukup baik karena hanya beberapa dari para pegawai saja
melaksanakan pegawai
pada
kerja yang kondusif.
masih
dilakukan oleh beberapa pegawai serta
waktu.
pegawai juga sudah baik dan
yang selama ini diberikan kepada
memang
tepat
dari
kerjasama
Dari dimensi Hasil kerja dimana
saja
dapat
kerjasama sudah baik ini dapat
beberapa yang harus diperhatikan
Hanya
digunakan
seharusnya
kemudian
belum berjalan dengan baik, masih ada
pelaksanaan
dapat
diselesaikan
Pada
BAPPEDA Provinsi Kepulauan Riau
dalam
dapat
untuk menyelesaikan pekerjaan
didapatkan dari hasil wawancara dan
1.
belum
seharusnya
Berdasarkan data yang telah
Kinerja
semua
memanfaatkan waktu luang yang
A. Kesimpulan
bahwa
cara
yang
masih
belum
melakukannya
dengan baik, begitu juga dengan
belum memahami tujuan dari
14
disiplin kerja bahwa sebagian
pegawai
pegawai
pekerjaan yang dilakukan sehingga
peraturan
4.
sudah kedisiplinan
mematuhi dengan
dalam
pegawai
dapat
pelaksanaan
menyelesaikan
baik.
pekerjaan dengan baik dan juga
Dimensi Potency yaitu dalam
dapat meningkatkan prestasi kerja
peningkatan tugas jabatan Masih
para pegawai
terdapat pegawai yang belum
2.
Seharusnya pimpinan dapat lebih
dapat menyelesaikan tugas yang
mengawasi
bawahannya,
dan
lebih berat dan tidak bersedia jika
memberikan
teguran
jika
diberikan tugas yang lebih berat
bawahannya bekerja tidak sesuai
dengan alasan tidak menguasai
aturan
dan memahami tugas tersebut.
3.
Sebaiknya dilakukan sanksi untuk
Seperti belum mampu mengganti
pegawai
kan tugas pemimpin khususnya
menyelesaikan pekerjaan dengan
dalam pengambilan keputusan.
baik
B. Saran
serta
pegawai Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan
kepada
yang
tidak
penghargaan yang
sudah
bisa
untuk dapat
menjalankan pekerjaanya dengan
pihak BAPPEDA
baik.
Provinsi Kepulauan Riau maka saran
4.
Seharusnya pemimpin memberikan
yang dapat disampaikan kepada pihak
kesempatan yang sama kepada
yang bersangkutan antara lain sebagai
setiap pegawai untuk menjalankan
berikut:
yang
1.
lebih
berat
seperti
Seharusnya dilakukan pengawasan
membiasakan pegawai untuk ikut
dan
mengambil keputusan.
evaluasi
kepada
seluruh
15
DAFTAR PUSTAKA Bambang Wahyudi, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita.
Bandung : CV. Bandung, Edisi 2.
Mandar
Maju
Soeprihanto, John. 2001. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Yogyakarta : BPFE
Dharma, Surya. 2005. Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Mangkunegara, Anwar. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi, Bandung : CV. Alfabeta Triton, PB. 2005. Pradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Tugu Publisher.
Mathis, Robert L., Jhon H. Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
Wungu, Jiwo dan Hartanto Brotoharsojo. 2003. Tingkat Kinerja Perusahaan Anda Dengan Merit System. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Mustopadidjaja. 1993. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta: Bina Aksara.
Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja. 2009. Jakarta : PT. Rajawali Pers
Sedarmayanti. 2004. Good Government (Kepemerintahan yang baik),
16