Jurnof
Agriculture Vol.
X No. 1, Maret - luni 20L4 DAFTAR
ISI
Kelimpahan Laba-laba di Tajuk dan Permukaan pada Lahan yang Diaplikasikan 1038 Mikoinseksida di Sawah Padang Surut (Khodiiah)........................,.,r
Studi Tentang Peranan Kemitraan pada Usahatani Jagung "The Study About Partnership Role At Corn Farming'. (Hasanawi Masturi dan Netl Kesumawati). 1048 Karakter Perkecambahan Benih Nyamplung (calophyllum inophyllum Beberapa Provenan di Propinsi Bengkulu
L,)
dar)
(Deselina)...............rr.......,....r.r..r.'.r..,. 1065
Pengaruh Dosis Air Kelapa Fermentasi Terhadap Pertumbuhn Alang'alang 1076 (Imperata cylindric L). (Risvan Anwar, Eka Suzana dan Lulus Triyono).
Pertumbuhan
dan Hasil Tanaman Tomat (tycopersicum eskulentum
mtll)denganPerlakranMulsa Jerami dan Pemangkasan Tunas Tersier (Farida Aryani dan Eka SUZanna)..........r.......r..............r.r...........i!...r............r.r.rr.r.r. 1083 Pertumbuhan dan Produksi Rumput Gajah (pennlsetum purpurium) pada Lahan Bekas Tarnbang Batubara Akibat Pemberian Mikoriza Vasikular Arbuskular (liVA) dan Pengolahan Tanah. (Buwang RaharJo).r..,.,.....r..r......,.....rr.................r..i..r 1093
(lycapercicum esculentum mlll) Terhadap Pemberian Bokashi Asal Limbah Pertanian. (Fauzlah Hulopl)........,...r......,...r.....r...r....r. 1105 Respon Tanaman Tomat
Optimasi Intensitas Naungan dan Jumlah Buku Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Katuk. (Entang Inoriah Sukartor, Widodo2 dan Cahaya Tul'a1n;e;.... 1116
ISSNtl4l2-4262
Jurno{
AGRICULTURE
ffi1:}:fl'Jk;,'x}I,i;ffi
,
;[,
tr :;ffi;I#ff
T.
ry
a.r-l iurnal ini. Tulisan merupakan hasil penelitian dan kajian ilmiah disemua bidang nertml Redaksi mengharapkan partisipasi dari para penulis untuk ambil bagian
masa lima tahun terakhir.
tulisan vang masuk pada tim penvunting
*.-,Tl#rr#r.*tnvunting
'*0"
{
DEWAI\I REDAKSI Penanggung Jawab Dekan Fakultas Pertanian UMB
Ketua Dewan Redaksi Dr. Ir. Eva Oktavidiati, M.Si
Redalsi Pelaksana : Dwi Fitriani, S.P.,M.P. Ir. Fiana Podesta MP Ir. Jon Yawahar, M.Si Ir. Jafrizal, M.Si. Nurisah S.Sos.I
Penyunting: Prof. Dr.Ir. Alnopri, MS. Dr. Ir. Dwi Wahyuni Ganefianti, MS Prof. Masdar Dr. Ir. Rita Hayati, MP
Alamat Redaksi
:
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Bengkulu PO. BOX ll8 Telp. (0736)22165 Bengkulu 38119 Web site : wwv,. a gri cultureumb @gmail. com
A6[rcm
IUflNAT TAI(UTIfi; PSEIAIIIIII trrrr.P . +, UILL-
r-,,,'. f
'1.1,...1 l,rAr
t',tt ,e!v ll
r-
lurnof
B-2
Agriculture Vol.
X No. 1, Maret - Juni 2OL4 DAFTAR
ISI
Kelimpahan Laba-laba di Tajuk dan Permukaan pada Lahan yang Diaplikasikan Mikoinseksida di Sawah Padang Surut (Khodijah)............................ 1038 rl.
Studi Tentang; Peranan Kemitraan pada Usahatani Jagung "The Study About Partnership Role At Corn Farming', (Hasanawl Masturi dan Neti Kesumawati). 1048 Karakter Perkecambahan Benih Nyamplung (calophyllum inophyllum L,) dari Beberapa Provenan di PropinsiBengkulu (Deselina)............. .............., 1056
Pengaruh Dosis Air Kelapa Fermentasi Terhadap Pertumbuhn Alang-alang (Imperata cylindric t). (Risvan Anwar, Eka Suzana dan Lulus Triyono). LO76
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (lycopersicum eskulentum
mlll)denganPerlakuanMulsa Jerami dan Pemangkasan Tunas Tersier (Farida Aryani dan Eka Suzanna)....*.r..r..........r......r...r.............r........r.... 1083 Pertumbuhan dan Produksi Rumput Gajah (pennlsetum purpurium) pada Lahan Bekas Tarnbang Batubara Akibat Pemberian Mikoriza Vasikular Arbuskular (t{VA) dan Pengolahan Tanah. (Buwang Raharjo)....,...,..r..r*,r..,.,....... 1093 Respon Tanaman Tomat (lyapercicum esculentum mill) Terhadap Pemberian Bokashi Asal Limbah Pertanian. (Fauziah Hulopl)............ ,.,.......... 1105
Optimasi Intensitas Naungan dan Jumlah Buku Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Katuk" (Entang Inoriah SukarJor, Widodoa dan Cahaya Tul'ai6;e1.... 1116
ISSN:1412-4262
Jumal Agriculture Vol. X No. 1,
ISSN:1412-4262
Maret'Juni 2014
G (Catophv ttum inophvtt um',
KARAKTER PERKECAMBAHAN BENIH II4I!!L]UN L.)DARIBEBERAPAPROVENAITDIPRoPINSIBENGKI'ILU Oleh: I)eselinal)
l)Staf Pengajar Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu Alamat e-mail : deselina@ymail'com
ABSTRAK terhadapkarakter bertujuan untuk mengetahui pengaruh provenan L.)Penelitian ini dilaksanakan perkecambahan benih Nyamplun g (Calophyllum inophyllum, dari Bulan Januari di Laboratorium Kehutanan Fakultas pertanian Universitas Bengkulu penelitian ini adalah Rancangan Acak hingga Maret 2012. Rancangan yang digunakan dalam dengan lima perlakuan yaitu Lengkap (RAL) faktor tunggal yaitu provenan benih Nyamplung : Provenan Kota A : Prol,enan KaUr, B = PrOvenan Mann4 C = Provenan Seluma' D perlakuan diulang 10 kaii dan Bengkulu dan E : {iorrn* Bengkulu utara. Masing-masing jumlah keseluruhan benih yang dalam setiap unit percobaan terdiri dafl 2 benih sehingga perlakuan yang diteliti' maka data dipakai adalah 500 benih. Untuk mengetahui pengaruh 5 %'Untuk yang diperoleh dianalisis dengan analisa keragaman (U.ii-F) pada taraf uji BNT' Berdasarkan analisa membedakan rerata penganrh antar perlakuan digunakan karakter perkecambahan benih keragaman terlihat uut*u pengaruh provenan terhadap busuk namun tidak Nyamplung memberikan p""g"*t, sangat nyata terhadap uji benih indeks vigor, panjang akar memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap daya kecambah, rata'rata daya kecambah kecambah dan tinggi kecambah.Provenan Manna memberikan kecambah paling kecil paling besar (89olo) dan provenan Kaur memberikan rata-rata daya (15,506) dan (7g%), provenan Manna memberikan tata'tata indeks vigor paling besar Bengkulu utara proverun Kaur memberikan indeks vigor paling kecil (13,118), provenan (8,697) dan provenan Kaur rnemberikan rata-rata panjang akar kecambah paling besar provenan Manna memberikan ratamemberikan rata-rata panjang akar paling kecil (7,871), memberikan rata-rata rata tinggr kecambah paling besar (8,876) dan provenan Bengkulu tinggi kecambah paling kecil (8,274)-
Penelitian
ini
Kata Kunci : provenan, karakler perkecambahan, benihNyamplung
(Catophyllum inophyllum,
L')
atau yang
dikenal juga dengan nama Bintangur' Nyamplung tumbuh dan tersebar merata
PENDAHULUAN Indonesiamemiliki
secara alami
keanekaragaman hayati yang tinggi. Salah
ditemui Nyampl'rng
di
Indonesia dan memiliki
daya survival yang tinggi
di
Indonesia
satu flora yang hidup dan banyak
yang penyebarannya sangat spesifik dan
di lndonesia
kemampuan
adalah
beradaptasi
dengan
Z
O.r.lira: Karakter Perkecambahan Benih Nyamplung......
LO67
lingkungan yang berbeda-beda sehingga
Nyamplwrg kualitas
Nyamplung berbuah sepanjang tahun.
menghasilkan kualitas yang
Pohon Nyamplung
yang baik
Perbanyakan tanaman Nyamplung dapat
salah satu tanaman pesisir yang memiliki
dilakukan dengan pembiakan generatif
nilai ekonomi tinggi sebagai sumber
dengan benih.
penghasil erergi. Buahnya dapat menghasilkan batran bakar nabati berkualitas tinggi (Danu, et. al.
generative dengan
benih
diperhatikan beberapa
hal yang terkait
2011;Bustomi, et. al.2008; Roitiwati dan
pengumpulan
Heryati,2007; Salmin ah, 2007), sedangkan
penguj ian kualitas
pembuatan perahu, balok,
d*g,
biji, penyompanan biji
dan
Tujuan dari penelitiao
ini
adalah
Mandang dan Yetty, 1990).
Nyamplturg.
ini juga bisa
dimanfaatkan sebagai sumber energy altemative yakni mengolah bijinya untuk dijadikan bahan bakar minyak @BM) atau
biodiesel.Pengolahan sebagai
brji
A,IETODE PENEIJTIAN
jarak yang dulu juga
pernah
dikampanyekan sebagai sumber energy alternatif.
Nyamplung memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan jarak, yaitu
hasilnya dua kali lebih banyak, kualitas
minyak lebih bagus, serta budidaya yang
lebih mudah. Oleh karena itu perlu dikembangkan tehnik budidaya
/
I
I I
t
I 5
Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian
ini
I
dilaksanakan pada
Bulan Januari-Maret 2012 di Laboratorium Kehutanan Faakultas Pertariian Universitas
I
Bengkulu
(
Alat dan Bahan Penelitian
Nyamplung
BBM lebih efektif dibanding blji
l
I
jenis tanaman kehutanan yang mempunyai
penghijauan.Tanaman
I
T
Nyamplung merupakan salah satu
kini menjadi pilihan utarna dalam gerakan
I
(
biji.
lantai dan konstruksi ringan (Heyne, 1987
banyak kegunaan baik dari kayunya maupun buahnya.Tanarnan Nyamplung
(
perlu
untuk mengetatrui pengaruh provenan terhadap perkecambahan benih
papan
I
dalam pembiakan
dengan proses perkecambatran brji,
kayunya dapat digunakan sebagai bahan
t
baik pula
merupakan
Di
I
agax
1
Alat-alat yang digunakan adalah
r
cangkul, ptrffig, timbangan analitik, bedeng semai, labu ukur, handspayer,
6
karung goni, penggaris dan gelas trkur 500
o
ml.
o
Bahan-bahan
yang
digunakan
dalam penelitian ini adalatr benih Nyamplung yang berasal dari lima provenan yakni Kaur, Manna, Kota
o
r I o (t
Jumal Agriculture Vol. X No. 1, Maret
-
Juni 2014
Untuk
Bengkulu, Belgkulu Utara dan Seluma,
7,
mengetahui
Pengaruh
taoalr, pasir dan air.
perlakuan yang diteliti maka data yang
Rancangan Penelitian
diperoleh dianalisis dengan analisa keragaman (Uji-F) pada taraf S%.Untuk
Rancangan penelitian
yang
tetata pengaruh antar
digrrnakan adalah Rancangan Acak
membedakan
Lengkap (RAL) factor tunggal dengan
perlakuan digunakan
lima taraf perlakuan yaitu provenan benih
NyataTerkecil (BNT).
Nyamplung, yaitu
: prolrcnan Seluma, D : Provenan Kota Bengkulu dan E : Provenan Bengkulu C
Utara. 5
pohon.Masing-masfrig perlakuan diulang
10 kali dan dalam setiap unit percobaan
2
Beda
digunakan
dalam Rancangan Acak Lengkap adalah sebagai berikut:
Yijk: p+Ti+ Xijk Dimana:
provenan diambil t
terdiri dari
Lanjut
Model statistik yang
:
A = provenan Kaur, B = provenan Marrn4
Dari tiap-tiap
Uji
benih sehingga jumlah
keseluruhan benih yang digunakan adalah
Yrjt = Nilai
pengamatan pada ulangan ke -i dan perlakuan ke rerata umum - prerlakuan proveoan Nyamplung E rjk galat percobaan (Gaspersz, 1991).
tt Ti
:
j
:
Berdasarkan
500 benih.
model
tersebut
disusun analisa keragaman seperti Tabel I
Analisis Data
di bawah ini. Tabel 1, Sidik Ragam RAL dan Varians (EMS)
SK
JK
db
Perlakuan
Galat
t-l Gt-lxt-l)
Total Rt-l Keterangan:
JKP JKG
KT
KTP KTG
F5% Ft%
F hit
KTP/I(TG
EMS
4r* o-e
r.d
JKT
7.
qp=r*Pprovenan
6-t=
vaflanerror
Berdasarkan Tabel e=KT G
d &p:KTP-KTG
I
dapat diestimasi mashg:masing nilai varian sebagai berikut:
5
Heritabilitas @) dapat diestimasi dengan persamaan berikut
l{= do
o2e+
dp
(Sumber
:Zobel& Talbert" 1984).
:
p
:
Karakler Perkecambahan Benih Nyamplung......
1069
Tahapan Penelitian
ini menggunakan penggaris dengan
Tahapan penelitian meliputi penentuan pohon induk dari beberapa
satuan cm. 4. Panjang Akar Kecambatr
Panjang akar kecarnbah
provenan, persiapan benih Nyamplung,
diukur dengan
perlakuan skarifikasi dan persiapan media
perkecambatran, penyemaian
benih di
menggrrnakan
mistar pada akhir penelitiaq
saat
persemaian dan pemeliharaan.
terbentuk kecambatr normal. Akar
Variabel Pengamatan
kecambah diukur
1.
wanu selain warna
dihitung
dapat
1
hijarr,
akar akan berbeda dengan calon batang. dikarenakan waxna
denganrumus:
Y:G
pangkal
calon batang yang menampakkan
Daya Kecambah
Daya kecambah
dari
x 100%
Pengukuran
B
ini
srenggunakan
penggaris deugan satuan cm.
Y:
daya kecambatr (%)
G:
Jumlah kecambah
normal
B:
'tiduk tumbuh atau berkecanrbah dihitung
Indeks Vigor
:
(Panjang
masing
provenan.
Akar + Tinggi Kecambatr) x 104%
pada
masing-
t t C
I
Kecambatr normal adalah
tanaman
I
l
j
J. Tinggi Kecambah Normal'
menampakkan
l
tidak
HASIL DAN PE&IBAI{ASAN
kecambah yang
l
mencatat benih yang
dikecambahkan Indeks Vigor Benih
I I
5. Uji Benih Busuk Uji benih busuk diperoleh dengan cara menghitung dan
Jumlatr benih yang
-
sudah
, Hasil rerata dari
variabel
pengamatan karakter perkecarubahan
bagian-bagian
benih Nyamplung pada beberapa provenan
yang
di Propinsi Bengkulu disajikan pada Tabel
sempurna.Pengukuran tinggi
2 sedangkan hasil analisa keragaman (tJji-
kecambah normal dilakukan dari
F) perkecambahan benih Nyamplun g pada
pangkal batang (leher akar) sampai
bagian epikotil kecambah paling
akhir pada kecambah, Penguuran
beberapa provenan
di Propinsi
disajikanpada Tabel 3.
Bengkulu
C
s
t
k T
) d
v
urnal Agriculture Vol. X No. 1, Maret
-
L070
Juni 2014
Tabel 2. Hasil rerata dari variabel pengamatan perkecambahan benih Nyamplung
Tinggi
Provenan
7
Akar
Panjang (cm)
Kecambah (cm) 8,522
Kaur Manna Seluma Bengkulu Bengkulu Utara
8,876 8,661 8,274 8,586
Daya
Indeks
Vigor Kecambah
7,871 8,469 8,243
13,1 1g
8,195
14,429 15,466
8,697
Uji Benih
15,506 14,908
Busuk
(%) 0,950
1,6
1,203
0,4
1,132 1,147 1,168
0r5
0,3 0,4
Tabel 3. Hasil analisa keragaman (Uji-F) perkecambahan benih Nyamplung pada beberapa provenan di Propinsi Bengkulu
Variabel Pengamatan Daya Kecambah Indeks Vigor Panjang Akar Kecambah Tinggi Kecambah & Uji Benih Busuk
F-hihrng 1,1552 0,0770 0,3570 0,3096
F-tabel 2,5787 2,5787 2,5787 2,5787 2,5787
6,0481
Notasi Ns Ns Ns Ns
0,3431 0,5499 0,8377 0,8700 0,0005
**
Keterangan : ns = notr significant
**
:
berbedanyata
dipanen sebelum tingkat
Doyo Kecanrbah
kemasakan
dapat dilihat
fisiologisnya tercapai tidak mempunyai
bahwa rata-rata dayakecambah benih
viabilitas yang tinggi karena belum
Nyamplung berkisar antara 79% fungga
memiliki cadangan makanan yang cukup
8902. Provenan Kaur relatif lebih kecil
serta pembentukan embrio
dibandingkan yang lainnya" sedangkan
sempurna.
Berdasarkan Tabel
2
belum
provenan Mann4 Selumq Bengkulu Utara
dan Kota Bengkulu
relatifsama.Secara
statistik semua provenan tidak significan
Berdasarkan-Tabel
2
dapat dilihat
bahwa rata-rata indeks vigor benih
terhadap daya kecambah.
Manna
Indeks Vigor
daya
Nyamplung berkisar antara 13,118 hingga
kecambatr yang besar diduga karena benih
15,506. Provenan Seluma dan Kota
pada provenan Manna berasal dari buah
Bengkulu menunjukkan nilai yang hampir
yang telah masak secara fisiologis. Hal ini
sama, demikian
didukung oleh pernyataan Sutopo (2002)
Manna dan Bengkulu Utara .Nilai yang
memberikan
yang menyatakan bahwa benih
yang
juga dengan
provenan
L07t
ina: Karakter Perkecambahan Benih Nyamplung. .....
paling besar diperoleh dari
provenan
kemudian diikuti oleh Manna (8,469 cm), Seluma (8,243 cm), Kota Bengkulu (8,195
Manna yaitu 15,506. suatu
benih merupakan indikator yang
dapat
Bengkulu Utara memiliki panjang
digunakan dalam penilaian vigor benih
akar lebih besar diduga karena Bengkulu
(Sutikno, I 984).Perkecambahan benih erat
Utara memiliki berat basah buah yang
indeks
k(
B
Kecepatan berkecambah
hubungarurya dengan
b{
cm) dan Kaur (7,871 cm).
cl
til p,
vigor
besar dan ukuran benih yang besar p'ula
benih.Vigor didefinisikan sebagai suatu
sehingga Bengkulu Utara memberikan
keadaan dimana benih sehat bila ditanam
ruta-ra*a panjang akar paling besar.Diduga
b(
langsung berkecambah cepat pada keadaan
benih yary berukuran besar dan berat
pr
yang berbeda atau dapat didefinisikan
mengandung cadangan makanan yang
sebagai potensi kelompok benih untuk
lebih banyak dibandingkan dengan benih
berkecambah cepat, serentak dan seragam
yang benrkuran kecil. Pertumbuhan dan
kemudian mengadakan perfumbuhan cepat
dan perkembarlgan awal kecanrbah sangat
di lapangan. Kamil (1979) menyatakan bahwa proses penyerapan air merupakan proses yang
dipengaruhi oleh cadangan makanan yang terkandung
pertama sekali terjadi pada perkecambahan
pertumbuhan pada kecambah yang salah
pada keadaan umum
suatu
benih dan pengembangan benih
(swelling
of
seed). Dengan perlakuan
penjemuran dan perendaman selama
3
di dalam kotiledon
proses
satunya adalah pertumbuhan akar.
Sadjad (1993) menyatakan bahwa persediaan
hari, benih Nyamplung yang keras dapat
makanan yang disimpan 'dalam benflrk
air oleh
karbohidrat dan protein yang masih dalam
benih yang berguna untuk melunakkan
keadaan baik memberikan pertumbuhan
kulit benih dan
kecambah yang relative tinggi sehingga
mempercepat proses penyerapan
menyebabkan
pengembangan embrio dan endosperm.
akar akan berkembang baik.
Ponjong Akor Kecomboh
Tirggi Kecomboh
Berdasarkan Tabel
2
dapat dilihat
Pada Tabel
te
al
k ta
ta
kecambah
sehingga mempengaruhi
benih yang mempunyfi
yi
el
k di al m al al p(
lx p(
ar
2
dapat dilihat bahwa
bahwa rata-rata panjang akar kecambah
ruta-rata tinggi kecanrbah berkisar antara
berkisar antara 7,871 hingga 8,697 cm.
8,27374 cm hingga 8,87687 cm. Provenan
Rata-rata panjang akar kecambah paling
Kaur dan Bengkulu Utara menunjukkan
besar adalah Bengkulu Utara (8,697 cm)
nilai yang hampir sama. Nilai yang paling
kr pr pr
k, br
urnal z'^gricuiturs Vol. X hlo. 1, Ma,:et _ Juni 2014
besar adalah provnan manna (g,g76 cm)
selamaperkecambahan tergantung pada
kemudian diikuti oleh Seluma (g,661 cm),
ketersediaan cadangan makanan dalasr
Bengkulu Utara (8,586 cm), Kaur (g,522
benih atau endosperm.
cm) dan Bengkulu (8,274 cm).
Provenan Manna menghasilkan
Benih yang memiliki kecepatan berkecambah yang cepat akan
tinggi kecambah paling besar dikarenakan
menghasilkan kecambah yang tumbuh
provenan Manna memiliki daya kecambah
lebih cepat dan lebih tinggi. Sutikno
yang besar (89%) sehirngga pertumbuhan
(1984) menyatakan bahwa benih yang
benih lebih awal yang mengakibatkan
.qendatr daya kecambahnya pada umumnya
proses pembelahan dan pimanjangan sel
akan mempengaruhi panjang bagian atas
terjadi sehingga memacu
atau tinggi kecambah yang dihasilkan.
pertumbuhan
akar serta mengaktifkan penyerapan unslr
hara. Dengan d.pmikian
pertumbuhan
tanaman akan terpbcu sehingga diperoleh tanaman yang lebih tinggi.
Menurut Sadjad (1993) bagian axis
embrional yang pertama
kali
menonjol
keluar benih adalah radikula kemudian diikuti oleh plumule selanjutnya radikula akan tumbuh memanjang ke bawah yang
membentuk bulu-bulu akar sekunder dan
akar lateral. Dengan berfirngsinya akarakar yang terbentuk akan meningkatkan penyerapan garam-gafttm mineral untuk
menunjang pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan
awal kecambah sangat dipengaruhi oleh cadangan makanan yang terkandung dalam
kotiledon kecambah. Salah satu proses pertumbuhan pada kecambah adalah pertumbuhan calon batang atau tinggi bahwa
Abidin (1984)
mengatakan
pertumbuhan
Menurut Sutopo e00Z) bahwa suhu yang terlalu tinggi akan merusak enzim-enzim yang berperan penting dalam berkecambatr. Suhu yang terlalu tinggi akan merombak enzim-enzimyang penting
dalam berkecambah sehingga meqiadi rusak. Pernyataan
ini
benih
didukung
oleh Zobel dan Talberr (1984) batrwa spesies yang ditanam pada lingkungan yang baru akan memberikan adaptasi bentuk yang berbeda pula.
dan
perkembangan kecambah.
kecambatr.
UJi Benih Busuk
embrio
Berdasarkan. ke,raeaman pada Tabel
hasil
analisa
3 terlihat bahwa
penganrh provenan berbeda sangat nyata
terhadap uji benih busuk setelah pengecambahan benih Nyamplug. Berturut-turut adalah jumlah rata-rata benih yang busuk pada beberapa provenan
yaitu provenan Kaur (15%), Manna
dan
lina: Karakter Perkecambahan
B
enih Nyamplung......
Bengkulu Utara (4%), Seluma (5%)
dan
tidak dapat berkecambah dengan optimal.
(Bengkulu (3%).
Terlalu banyaknya afu yang masuk ke
untuk mendapatkan informasi mengenai
dalam benih merupakan salah
Uji
belah benih dilakukan
penyebab kondisi busuknya benih.
viabilitas benih. Hasil dari uji belah benih
baik dan buruk ini akan
memperlihatkan
satu
Menurut Sutopo (2002) bahwa suhu yang terlalu tinggi akan merusak
dan enzim-enzim yang berperan penting dalam penyebab berkecambah. Suhu yang terlalu tinggi
jumlah benih dengan kondisi baik
buruk, sehingga diperoleh mengapa benih tidak berkecambah. akan merombak enzim-enzim
yang
busuk penting dalam berkecambah sehingga didapat banyak benih bwuk dengan benih menjadi rusak. Pernyataan ini kondisi busuk. Keadaan lingkungan didukung oleh Zobel dan Talbert (1984) pohon induk yang tidak sesuai dengan batrwa spesies yang ditanam pada keadaan lingkungan persemaian dapat lingkungan yang ,baru dengan range mergganggu proses metabolisme benih altitude yang berbeda akan memberikan yang mengakibatkan benih terganggu dan adaptasi bentuk yang berbeda pula. Berdarkan hasil
uji
belah benih
Tabel 4. Hasil Uji Lanjut BNT pengaruh provenan terhadap Nyamplung terhadap Benih Busuk
Uji
l
l I
I
/
p
n
k Provenan
Tabel
Bengkulu Utara
4
Bengkulu
n d ?T
menunjukkan bahwa uji
provenan Marura (0.4),j Seluma (0.4),
benih busuk pada provenan Kaur lebih besar secara statistio (1.6) sedangkan
Bengkulu Utara (0.4) dan Kota Bengkulu
tr
(0.3) adalah sama.
II
S(
ft Variasi Genetik dan Heritabilitas
P'
Dalam usaha perbaikan kultivar diperltrkan
indeks vigor, panjang akar dan tinggi
a(
tanaman dengan keragauran genotipik
kecambah lebih dikendalikan oleh faktor
rn
yang cukup besar agar tujuan yang hendak
lingkungan. Hal
diraih dapat tercapai dalam waktu yang
kenyataan bahwa
lingkungan
g(
lebih cepat (Wright, 1984). Berdasarkan
menentukan variasi variabel yang diamati.
se
Tabel 5 terlihat bahwa karakter-karakter
Nilai variasi variabel yang ditentukan oleh
p(
perkecambahan benih Nyamplung pada
lingkwrgan berkisar antara 84,3g%o hingga
berbagai proveuan seperti daya kecamball
96,98%,
ini
ditunjukkan dengan
faktor
Uji benih busuk lebih ditentukan
tr
I
Jurnal Agricultu.re Vol. X l"{o. 1, Maret
oleh faktor genetik, dimana
-
1074
Juni 2014
variasi
genetiknya besar yaiat 50.23%.
Tabel 5. Komponen variasi setiap karal:ter, nilai variasi genetic dan heritabilitas Terhadap perkecambahan benih Nyamplune dari beberapa provenan
Variabel Pengamatan DayaKecambah Indeks Vigor
Tinggi Kecanrbah Panjang Akar Kecambah
Uji Benih Busuk
d
TOTAL
e
p
(%)
(%l
0.084 (e6.e8) 12.496 (95,61) 1.544 (87.86) 2.690 (88.60) 0.484 (4e.7443)
0.002 (3.01) 0.573 (4.38) 0,213 (12.13) 0.345 (11.3ee8) 0.489
Kriteria
0.087
0.030
Rendah
13.069
0.048
Rendah
1.757
0.160
Rendah
3.036
0.147
Rendah
4.973 0.s02
Tinggi
(s0,23)
Keterangan : Angka-aqgka yang tidak di dal
Angka-anqka di dalarqkurung menunjukkan persentase nilai variasidari nilai total d p : Variasi provenar/genetic : Variasi error/lingkungan h2: Heritabilitas
dt
panjang akar kecambah sebesar 0,147 G|
rendah). Hal
ini menggambarkan bahwa
karakter tersebut sukar unhrk diperbaiki
melalui progam pemuliaan,
kecuali
dilalcukan dengan tindakan pemupukan
atau perubahan kualitas lingkungan, sehingga untuk memuliakan karakter tersebut dengan program seleksi akan
memberikan perolehan genetik yang rendah karena seleksi semakin kecil. Perolehan genetik merupakan respon dari
adanya seleksi yang dilakukan untuk memperbaiki suatu sifat, agar diperoleh peningkatan hasil
dari satu generasi
ke
generasi berikutrya berdasarkan metoda
seleksi yang
diterapkan pada suatu
populasi hutan (Wrighg 1984).
KESTA{PULAN 1.
Provenan memberikan sangat nyata terhadap
pengaruh
uji benih busuk
namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya kecambah, indeks vigor, paqiang akar dan tinggi kecambah. 2. Provenan
Manna memberikan rata-
rata daya kecambah cenderung lebih
besar (89o/o) "dar provenan Kaur memberikan rata-rata daya kecanrbah
cenderung cenderung
lebih
kecil
(7e%). J. Provenan
Manna memberikan rata-
rata indeks vigor cenderung lebih besar (15,506) dan provenan Kaur memberikan indeks vigor cenderung lebih kecil (13,1 18).
:
!
1
,
-1
"==:
Deselina: Karakter Perkecambahan Benih Nyamplung..,...
1075
Penelitian
DAFTAR, PUSTAKA
dan
Kehutanan, Jakart4
f
Abidin, Z. 1984.Ilmu Tanarnan. Penerbit Angkasq Bandung.
E.
Rahman, 2008.
in Indonesia : kuplication for Ex-situ
Conservation. Buletin Kehutanan No.49.
Rostiwati, T.
(Calophyllum L.) : Sumber Energi yang Potensial. Badan
spp.). Asia Pacific Forest Genetic Programme (APFOGEN). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman, Bogor.
Pengembangan
umtr pohon induk terdalrap perakaran stek Pengaruh
Nyamplung
(Calophyllum inophyllum L.).Jumal Peneltian
Hutan Tanaman Vol. Februari 20tl :41-49. Gaspertsz,
V.,
I
(l).
1991.Metode Rancangan
Percobaan untuk Ilmu-ilmu Pertanian, Ilmu-ilmu Biologi.
Sadjat, 5.,1993. Dari benih kepada benih. Grasindo, Jakaxta. Salminah, N., 2007. Nyamplung, harapan baru biodiesel Indonesia.Berita Sains dan Teknologi untuk Hutan Lestari (BESTARI).Puslitsosek. Bogor.
K.
1987. Tumbthan Berguna
Indonesia
Jilid III.
Penelitian dan
Badm
Pengembangan
Kehutanan, Jakarta.
Kamil, J., 1979. Teknologi Benih
tre tre
ml co.
gfl
of
Sutopo, L., 2002. Teknolggi Benih. PT. RajaGrafindo, Jakada.
PE
Wright, J., l984..Intoduction
bal
Genetics.Departement
I.
to Forest of Forestry University.
Academic Press New York, San Fransisco, London.
Angkasa Raya, Padang.
kayu
Ja
Angkasa, Bandung
Michigan State
Mandang, Y.I. dan E. Yetty, 1990. Jenisjenis kayu untuk bahan baku industri hilir. Prosiding.Makalah penunjang pada Diskusi Industri Perkayuan. Badan
Tb Th
Sutikno, l984.Teknologi Benih, Penerbit
Amico, Bandung.
Heyne,
Y.Heryati,
Resources
Kehutanan, Jakarta. Danu, A. Subiakto, dan A.Z. Abidin,201l.
dan
2007.Nyamplung (Calophyllum
Nyamplung inoplryllum
Biofuel Penelitian dan
-7 8
Population
Leksono, AS.Kosasih, I. Anggraeni, D. Syamsuhud4 Y. Mahfudz,
pengembangan 73
Na'iern, M., 2001. Genetic variation of Shorea leprosulaMiq., in Three
Bustomi, S., T.Rostiwati, R. Sudradjat, B.
Lisnawati, Y.Milie, D. Djaenudin,
Ju
Zobel,
and J. Talbert , 1984. Applied Forest Tree Improvement. Wafe Land Press, lnc. Illinois, USA.
B
per
M Sir
lnc ser
lah
dir tid Ga
ala ata Inc ber