AGAMA SEBAGAI REALITAS SOSIAL, PENGHAMPIRAN EPISTEMOLOGI SyamsulArifml Abstract Ifhy do religiousstudt basedon socialscienceneedlo bedone?Obriously, retearch in terms academic field is a proven activitt supported the development of knowledge. We cannol imagine how is the future of knoeledge without conducting researches. Because of its inporta of research, in every inslulions such as companies, golernmenl inslil lion, and educalion inslilulion, there will be a section concenlraled to conducl research syslematically. Therefore, lhrol|gh conducting researches, the! develop themselverlor a better future. This actirit)) is well-known as rcscarch and developmcnt (R&D). How aboul research in religious sludies? Don't religious researches give negalive elfects to the absolulely truth of religion? Religious researches are very importanl in Indonesia. The article lries lo onsurer all lhe above questions. Key words: penelitianagama,r€alitassosial,dan pcndekatanepistemologi
Ilmu-ilmu sosial dalam penelitian di masayang akan datang.Kegialan itu agamamenempatiposisi penting.Tak popul€rdisebutdenganresearchand develdimgukanlagi, penelitiaJr(research)dalam opmetlt(R&D). dunia akadomismerupakanaktivitas yang Sepertihahyapenelitiandalambidang telahterbukti memperkokohperkembangan ilmu-ilmu lain, penelitiandalam bidang ilmu pengetabuan.Masa depan ilmu keagamaanscsuatuyang penting untuk pcngetahuan akanmengalamistagDasi tanpa dilakukandandikembangkandi lingkungan aktivitas pcnclitiaD (research).Kar€na pendidikan tinggiataus€tiapinstansiterkait demikianpentingnyapenelitian,di setiap dilndonesia. Penelitian di bidangkcagamaan instansisepertibirokrasi,perusahaan, tenhr tanpaperlu dihantui oleh ke khawatiran sajapcndidikan,pasti ada lcmbagayang tedadinyadampaknegativepadakemutlakian secamklusus melalcrkankcgiatanpenelitian kcbenaranagama.Scjumlahkalangan s€cardsistimatisschingga-melaluipenelitian merekomendasikan pcrlunyamentmdisikan itu dapatdilakukanupayapcngcmbangan penelitianagama di Indonesia. A. MuktiAli
Slaur!,1A.inn,CumBcsa!SosiologiAeanradan \\'rkil DirekNlBidang kadcDikP.ogranlascasarjana Unnctsiias14ohrnmadi)rhMrlan!.l:,n!il: rydmsa.ifi(
[email protected]
JURNALKAJIANISLAM,Volume1 Nomor1,April2009
( 1982)memaDdang pcnlingpcnclitian mereduksikcbcnararr agarna.Penelitirn ini dikcmbangkan di lDdoncsia dcngandasar agama bcrlujurn unluk mcnjawrb permasalahan-pcnnasalahan argumcntasi yangterdapal sosiologis bahwa: ... bangsaIndoncsia adalahbangsi dalamwilayahkchidupanagama.Yang yang religius, dan masyarakat dimaksud pcrmasalahan di siniadalalscpcrti sosialistisrcligius.Pcnclilianagama dikemukakanoleh cuba dan Lincoln adalah penting bukan saja bagi (Moleong,1994):suatu keadaanyan6 kalanganilmuwan dan dunia ilmu bersumberdari dua hubaBan anlaru dua pengetahuaD, akan tctapijuga baBi faktor atau lebih yang menghasilkan perencana dan pelaksana situasiyang membingungka,. Di luar apa yangdinyatakan pembangunandi negcrikita. A. MuktiAlidi atas,banyak Harusdiakui bahwapcngetahuan permasalahan kcagamaan scbagai"situasi tentangagarnaIslamdi lndonesiatidak yangmembingungkan" yangbisakita lcliti. mcngalamiperkcmbanganyang Sebagaiakarpcrmasalaiandala.rnkchidupm inspirasikita beranidi bandingdcnganpcrubahan- agamayangdapatmcnggugah pcrubaban yang (crjadi dalam dalammclakukanpc'nclitianadalahterjadinya kehidupaDmasyarakatbangsakila, proses dialcktikaantaraagamadi satupihak, yangmctryargkut baiksist€mbudaya denganmanusiadi pihak lain. Dengan maupun sistem sosial, Dcngan terjadinyaproscsyang meman8sudrh penelitiankeagamaan iiu diharapkan niscayaitu, dcngandcmikiaopembahasan akandiketabuipcrwujudansosialdan teDtaDg agama,drlr penelitianagama,tidak kulturalagamaIslam juga agama- bisa dibatasi hanya pada aspck agamalaindalammasyarakat Indone- normatifitasnya saja,yangha.nya bisadidckali yang ilu, melalui kaj ian-kaj ian pcnclitian normatil sia berbagai-bagai danscjauh dan mana kebudayaansctcmpatikut Tapi,juga agama scbagai sebuah sistemsosial konscp mcwardaiperwujudansosialdan dan budaya.Jika menggunakan kultural agamaIslam tcrscbut,dan konstruktivismc sosialdari PeterL. Bcrgcr laindi Indonesia". dan ThomasLuckmann,maka apa yan8 agarna-agama juga Meskipunp€myataan A. MuktiAli di disebutdcnganagamascsungguhnya atasdibuatpadatahun 1982,hampirdua dibentuk sccara sosialolchmanusia s€hingga pula pada dasawarsa, namunpersoalan-persoalan di eksistcnsiagamabergantung bidangkeagamaanyang dialami olch faktorsosial,historis,dankullural.Dengan masyarakat Indoncsiascmakinbcrtambah demikianpcnclitianagamadimaksudkan keagamaan scbagai dan scmakinkomplekpula.Misa)nyasaja untuknlcnclitifcnomena pemyataan i sosialmanusia. A. Mukti Ali bahwakita adalah hasilkonstruks Artikcl ini memberikanelaborasi bangsareligius.Benarkahdemikian?Apa indikasinya? Bukankahbclakanganini secaialebihmcndalam seputartcmaagama kehidupansosialbangsakita mcmperlihatkan sebagaircalitassosial.Sub-subbahasan paradoks yanganat nyatadcnganciri itu? dalamartikclini meliputitawamDrckonstruksi Pertanyaan-p€rtanyaan ifu mcngandung daya cpistemologipcnelitianagama,pcnyatuan tarik untuk dijawabsecaracmpirik. Dan, pcndckatancmpatik-objektif,menimbanB pcnclitianperlu Fenomcnologi dan mcmahaDiKembali unnrkmcncarijawabannya PengertiaIdan Pengalaman Kcagamnfln dilakukan. Pcnclitianagamasanrasekalitidak scrtakcsimpulandimaksudkanuntuk ncragukan dan
Syamsul Arllin, Agama sebagai RealitasSosial, PenghampkanEpistemologi
benar.Trimurtihanyariil di kalangan komunitasHindu,sedangkankcsatuan Sepertidikemukakandi atasbahwa adalahbenar RohKudus,JesusTuhan penelitianagamamcsti dijadikantmdisi di masyarakat Kristcn.Danbegitulah akademik taDpaperlu mcrasakhawatir sclcnrsnya. terjadinyadampaknegatif berupaklaim Jadimeskipunbermulascbagaiikatan kebenaranatasagama.Penelitiaoagama spirituil, para pcmeluk agama diperlukanlantaranadanyaprosesdialektika membentukmasyarakatsendiri,yang antara agama dan man!sia sebagai berbedadcngankomunitaskognitif pcmeluknya. Padaaspekdialcktikaduaarah lainnya.Sebagaisuatumasyamkat, ini, jelasbahwapembahasan danpenelitian inipunmempunyai tatanan komunitas tcntangagamatidak terbatashanyapada strukturaldantidakpulate.lepasdari juga aspeknomatifitasnyasaja,melainkan dinamikasejarah.Bagaimanakah agamasebagaiscbuahsistemsosialdan corakdanb€ntuktatananitu?Apakah adalah budaya.Jikademikian,pertanyaannya sistempelapisansosial?Atau, jika mcliputi aspekapa saja hasil konstruksi penilaiandoktrin akandibcrikan," manusiaitu mengenaiagamayangbisa sejauhmanakahtatanantersebut diteliti? pantulandari keharusan merupakan Jawaban dari pertanyaan ini doktrinagama?"Tidaktcrlalu sukar memerlukanpenalaran danpeogkajiansecara untuk membayangkan bahwacorak sosiologismengingatcakupanpcnelitian penelitianataukajiandalamkatcgori agama seluascakupanfenomcnasosial ini, didiami oleh disiplin ilrnu-ilmu budayayangdigagasparailmuwansosial. sosial sosiologi, antropologi, sejarah, Parapakarmemiliki sudutpandangyang danlainsebagainya". berbedatentanghal ini. Taufik Abdullah Kutipanpanjangdi atasmerupakan adaduakategoriagama alasankatcgoripertama.Scdangkan mclihatsetidaknya kategori sebagaifenomeDay^nE menjadis bject kcduayangdimaksudkan untukmengetahui malter peneIltlan,yail.])perlama, din \1k^ corak penghadapan masyarakatterhadap dan struktur masyarakatyang dibertuk simbol dan ajaran agama,Abdullah agama, dan kedua, sikap masyarakal memberikanalasandalambentukilustrasi pemeluk terhadapagama-Dua kategori sebagai berikut(Abdullah,1994): sasara[penelitianagamaini didasarkanpada Salah sal]ustereot)peyang paling alasanbahwa. biasadidengar ialah,"meskipuntidak Agama kata seorangahli, adalah shalatdan puasa,tetapijika Islam landasandari terbcntuknyasuatu dihina maka suku bangsaini akan komunitas kognitif. Artinya, agama tampil bergerak."Aninya, meskipun merupakanawal tcrbcntuknyasuatu dimensiritual dari sukubangsaini komunitasataukesatuan hidupyang relatif r€ndah, namun dimensi diikatolehkeyakinan akankebenaran keterikatan terhadapagama,s€bagai yang sama, yang hakiki nilai dasar,cukup tinggi. Tentuini memungkinkanbcrlakunyasua{u haf,yala.hstereotypesaja. Telapi patokanpcngctahuan yangsamapuladcnganini bisalahdiketahuijugabahwa Hrnyalahdalamkomunilas kognitif keterikatanorang tcrhadapagama Islam bahwaTuhan mutlaksatu tidak sama.Tidak sarnadalamarti pengetahanyangnlullak merupakan scmuaaspekataudimcnsiagama
Agame,Dinrmika dan SikapMasytrrket
JURNALKAJIANlSLAlyl. Volume1 Nomor1.Aoril2009
mengikatpcmeluknya dantidakpula class.And Jinally, lhev have stad samadalamarti anggola-anggota ied rcligious nles, organization,and masyarakat mempuDyai rasa keterikatanyang berbedadalam mcmelukagamanyaBukankahsi A Rekonstruksi Epistemologi Kajian bisadinilailebihsalehdaripadasi B? Keagamaan Maka timbullah pertanyaan,apakah Salah satu aspek yang perlu faktor-faktoryangmenycbabkan sikap dalammcmulaipembalasan yang bcrbeda ini? Pendidikan, dipertimbangkan p€nelitian agama adalahepistcmologi. lingkungan, keluarga, statusekonomi Epistemologi adalah istilahteknisyangtidak atau apa?. Di sampingkategoridari Taufik bisadipisabkandalamwacanakcfilsafatan. Abdullah,ada pembagianIaiDyang lebih DalampemetaanmengcnaibidangkajiaD menempati salahsatu lcngkap,yakni dari M. Atho Mudzhar( I 994) filsafat,epistcmologi di samping logika,metahsika, yangmengemukan lima bentukgcjalaagama cabangkajian (Hane, dan etika 1972). spesifiklagi, Sccala yangbisaditcliti,yaitu: cpistemologi mcrupakan salah satucabang Pertama,scriplure atau naskahyang secaralonggar naskahatausumberajarandansimbol- kajiandalamfilsafatilmu ( oleh Jujun S. Suriasumantri I 987) dianikan simbolagama.Kedua,parapenganut yang scbagai bidang kaj ian lsafat membahas fi ataupemimpinataupemukaagamx, para secaramendalamsegenapproscsyang sikap,pcrilakudanpenghayatan pcnganutnya. Keligd, ritus-ritus, tcrlibat dalam usaha m€mpcroleh Dalam kontckstulisalr ini, Icmbaga-lembaga dan ibadat-ibadat, pcngetahuan. epistemologi digunakan dalamkaitannya perkawinan sepertishalat,haji, puasa, danwaris.Keempal,alat-alat,seperti dcnganparadigmakajianataupenelitianyang yaitu: epistcmologi, masjid,gcrcja,lonceng,peci dan antaralainberisitentang pencliti asumsi mengenai hubungan antara semacamnya,Kelima, org r\isasiorganisasikeagamaantcmpal para danyangditeliti (Hidayat,1999)-Alau, seperti (1994):"...conJohnA. Hunghes penganutagamaberkumpuldan dijelaskan philosophical with ahofi ,he cerned claims berpcran,sepertiNahdatulUlama, woj in vihich the world is |vown to us or Muhammadiyah,Persis, Gereja can be nade known to us and. as s ch, Katholik,CerejaProtestan, Syiahdan involves clearly iss es ahout the nature lainlain. of kno\|ledge il ref'. Dalam kaitannya Untuk melengkapipembahasan kegiatan kajianataupenelitian untuk mengenaiagamascbagaigejalasosial,berikut dengan pengetahuan yang mcmpcroleh bercorak dikutipkan pandanganRobe N. Bellah juga mclibatkanberbagaiasumsi ( I 992)yangbertolak dariperspektifsosiologi:keagamaan, Sociologisthave underlakenthree antara lain yang mcnyangkutaspek ini. Dalamkegiatan kajianatau main lype of religious study. They epistemologi penelitianbiasanya dipcrtanyakan hubungan have studied religion ds a cenlral peneliti yang dengan dilelili.Apakah theoritical problem in the under- aotara antara kcduanya dimungkinkan adanya standing ofsocial action. Thq, llavs pandangan keterpisahan scbagaimana dalam studiedthe relotion benreenrcligion positivisnlc. Alaukah,antara and other areas of social life, such paradigma keduanya aktif bcnama, tidak dipisahkan ds economics,palilics, and st)cial
syamsul Arifin, Agama sebagai RealilasSosiai, PenghampiranEpistemologi
sepertiyang ditekankandalamparadiSma padamatcrialaudoklrinagama.Sedangkan padaagana pasca-positivisme, sehingga dapatdipahami: yangtedra, lcbihmcnckankan "What they are experiencing,how thq) sebagaisisten kcagamaanfrel€lorr ry'r menggrmakan inlerpret their experiences,and how lhem- /em,. Tulisanini sclanlutnya dariMiddlcton,yaitustudi selres slruclure lhe social world in which perspektifkedua kcagamaan. the live"( Rakhmat,1999). bukumengenai studi Perhatian masyarakat (iljniah) Dari sejumlah agamasebagaisasaran studifru6agama dan kcagamaan-paling tidak terhadap yang penuljs-masalab ject matter)mclcwatipcrkembangan sepanjangpcngetahuan pcrkembangannya panjang. paradigma kurang begitu ditmgkap. Tapi cuL:up Dalan ini studikeagamaan mcmangnampak bul*-uyangditulisDaleCanaonyangbcrjudul, sekamng, Six Wq,s of Being Religious. A Frane m e m p e r o l ephc n g a y a abna i k d a r i s i s i teoridan mctodologischingga WorkJbr ComparativeStudiesof Religion pcndekatar, ( 1 9 9 6 ) ,b i s a d i a n g g a pp e n g e c u a l i a n .sh.rdikeagamaan tempatyang mcmpcroleh akademik lcbihlcbihdi beberapa Meskipunbuku ini bukanlahyangpcrtama layaksecam yang mcmbahastentangstudi keagamaan pcrguruantinggi yang secaraformalsepertidiakui scndiri oleh Cannonpada akedemikmelakukankajian secarailmiah tapi buku Canonini tcrhadapagama.Tapi,j ika mcnclisikkcmbali bagianpcngantamya, padaabad memiliki dayatarik tffscndiritidaksajadalam masaperintisan studikcagamaan yang ke-19 lampau, scbcnarnya banyak halmengungkap keragamad dalambcragama, yang lcbih pcntinglagi adalah,perspektif kalanganyang mcragukankcmungkinan (epistemologi) yangditawarkan. Katanya:' agamadikaji sccarailmiah. Dalamtradisi Themainpurposeof this bookis to assist keilmuanBarat,kcraguankajianilmiah its reader! efforl lo makesenselhis di- tcrhadapagamamerupakankelanjutan '',er:iry and to understandit antara-meminjamistilah f7on within" pertentangan (cetaktcbaldari penulis).Pemyataan (Rachman,2001){ara Adrur J. D'adamo Cannon,to nderstanditforn wirlin inilah, bisa berfiJ
JURNALKAJIAN lSLAlV,Volum€ I Nomor 1,April2009
changeTHott, could theseapposingsys lem, thesetwo apparenlb martal enemies, meetwithout the one, the other,or both being destroyed?". Kajian atau studi ilmiah terhadap agama-sebagaibagianda caraberftkir keilmuan-memang mengandungimplikasi yangmendasar agamadijadikanobjekkajian. Jushu padatitik inilah keberatandiajukan kepadastudi keagamaan-di samping persoalanlaiDnyayangtidak kalahpelik dan krusialnyayang akandihadapioleh studi keagamaan. Hal ini berbedadengancara berfikir kalanganteologdalammempelajari agama.Agama,bagi mereka,merupakan padaadanya "objek" yanglebihmenekankan ke,€rllbatan(invoIvemen, sehinggakalautoh agamaingin dipelajadtidak perlu dilakukan pemisahanantara pihak yang mengkaji yang dikaji (agama).Tapi dcngansasaran malahketerlibatandengansepenuhhati agar bisa diperolehkebenaranimperatif dan aflrmatifdariagamayangdikajinya,dan sebagai uI t imate godl-nya-s€makin bertambahlahkeyakinanterhadapajaran agama, Berbedadenganpendekatan kalangan teolog dalammengkaji agama,pendekatan keilmuan empirik menuntut adanya objektivitasataupenjaEkanterhadapobjek kajiannya(agama).Dalam kajian ilmiah terhadapagama,objektivitasini bukanhanya kepadapihak lain, tetapi .juga kepadadiri sendid (Permata,2000). Melakukanhal semacamini menurut JacqucsWaard€Dburg bulanlah pekerjaangampangkarenasetiap manusiamcmilik keterlibatandenganaspek keagamaan dalamkontinumpositifhingga negatil dengar mengambilkomitmen terhadapagamatertentusampaimcnolaknya samasekali.Karenaitu wajarjika muncul kekhawatiranterhadaptuntutanobjektivitasi agamairi, yaitu tereduksinyakebenaran agama. Apalagi,dalambeberapa ka.jianilmiah terhadapagama,tidak semuabeftitik tolak
yangdiscbutdengan dari suatupandangan pengkaji dari pihak dalam (iasiderJ, melainkanpengkajidarip ihakfun (outsider). pengkajidalammodel Secarametodologis yangterakhirini menggrurakan suatumetode apayang disebutNinian Smart (Connolly , 1999)deng \ methodologicalagnosticism, yang beraiti bahwa pengkaji agama:'...shouldbring to their enquiries neithera commitment to the truth or accuracf of one or more religious views of the world nor a convictionof theirfalsiry or Tapi, apakahdenganmenggunakan pendekatandari luar foutsiderapproaches) kajian keagamaan,yang menurutM. Amin Abdullah(2001)bekerjadengandatayang menganduflg makna-maknakeagamaan, bisa menyajikanrealitas keagamaansecaraapa adanya,tanpa bercampur-baur dcngan pandargantertentu?Dalamkonteksini kajian keagamaan terhadapmasyarakatmuslim terutamayangmcng$makanpendckatan dari Iuar seringdikeluhkankarenainterpretasi terhadapdala-datakeagamaanmasyamkat muslimteiadi disto$i seperti-sebagaisalah satu contoh yang dilakukan Max Weber ierhadapmasyarakatIslam yang memiliki penilaian bertolak belakang apabila dibandingkandcnganpandangandia yang begituapresiatif&ft adapseke Calvinisme dalammeDgembangkan spirit kapitalisme (Turner,1992).Di sini masyarakatlslam iidaklahscndirianscbagai kclompokagama yang acapkalimendapatpenilaiankurang mengembirakan dari sudutpandangkeilnuan "orang-orangluar". MasyarakatIslam hanyalahsalahsatukelompokkeagamaan, bcrsama-samak€lompokkcaganaan Iainnya yang di belahanbumi timur, sering dalam diperlalarkan-ebagaimanadikatakan studi poskolonial scbagalsubaltern yang gampangsajadibericitra sebagaiagamarnisalnya hadisiolalyangantikemodeman.
SyamsulArifin, AgamasebagaiRealitasSosia, Penghamphan Epislemologi
P e n y aI u a n P e n d c k a t a n E m p r t i k Objektif
lainnya. Meskipun bcgitu, Canon mcngingalkan, pcngcrtian objcktiviras yang digunakan dalamdrsiplin fisikamodcmbrsa U n t u km e n g h i n d adr i s t o r r yi a n € jrkad cnpkanpad,1 mcmbahayrlan subjek ditimbulkan olehpendckaran outI ider dalrr,. kajian [cnomcna keagamaan. \4akna "epcni kajian keagamaan, Cannon menawarkan objcktivitas yangditerimasecamgiv?, ini, pcmikirancklellif dalampendckatan kajian mcnjadikan objektivitas dancmpalr lidakbi\a kcagamaan yangia scbutsebagai penyatuan k o m p a t i b c l . S a y a n g n ysac. j u m l a sh l u di antarapendckatancmpatikdanobjektif (Aragamayang cukupbagusterjebakpada ing enphaty and objectivity). Dengan kcyakinan bahwaltdakada pemlkrantcnran8 pcnyatuanpendekatanini mcnurutCannon, objektivitas yangsah. diharapkan studi tentang fenomena MaLnalainnya, yangmcnurur Cankcagamaanberusahamenghargaidan nonlebrh.,'nnorcerr. lcntang objekliviras bersilcpadiltcrhadapseluruhperspektifyang bcrhubungan dengankegiatan.ungguhrelcvantettangfenomenayangdikaji,baik sungguh mcndekarr objekpenyclidikaD dalam oleh penganutsuafuagamamaupunorang lransendensin) a rcrlcpasdari perspekrif lain. manapun. Di manakah iruoTepalnya pada MenurutCannon, istilahobjektivitas posisi di manaberagam pcrspcktif sahn€ ini memilikiadi yangtidaktunggal-Salahsatu bcrhubungan. di manasemuaperspektit maklanyaberhubungandenganpemenuhan rele\andcnganpemahaman objel sccara juak tnethodoJ satumetodepengambil^E k c s c l u r u h a n d a n b e r s a m a a nU. n l u l disIanci ng)- menghinda*an subjektivitas mcncapai titik initidaklahmudah,danorang penelitipeneliti atask€simpulanyang tidakbisa mengikutibegitusajaapayang dihasilkan dari objek penelitian, lelal dicapaiolchoranglain.Tetapiiamungkin meogembangkan hubungandcnganobjek didckati.Proses ini tidakmelibatkan aplikasi yangdikaji secaraimpenonal,eskplisitdan metodetunggalyangscderhana dan linear. konfol inteleknralyangketat.Untul menjadi Sebaliknya,ia mclibatkanperubahan cara objektif, dalampengertianini, menurutCan- pandang yang hanyamungkindipelajari non,pengetahuan danp€maharnan seseorang ketika secaraprogresif mengamatiobjek tentaDgobjek harusdik€mbangkan secara tersebut, dan bukandarijarak yangcukup utuh dari satu perspcktif ckstemalyang darinya,dandekatdenganobjektersebut memuat semua persyaratan yaDg Jauh melaluijalan yangsesuai dengan hal-halyang (perspelli0itu unh* objektif. memungkinkan dideterminasikan kepadanya.Kedckatan Perspekdfsemacam ini tidakmemihak,tidak objektifdengan objekdiukurdengansampai terlibatdanimpersonal terhadap objckyang tingkat mana orang mengembangkan tengahdipelajaridaomcmrnturhasildaristudi pcmahamanpengaksanelicit (pcngakuan sescorang dapatditampilkandalamsatujalan bahwaseseorang benar-benar telahdengan yang(secara ideal)dapatdiraihataudisetujui objck,jika iidaksepenuhnya memahaminya) oleh oranglain, sctidaknyailmuwanyang yangdari situlahseseorang akanmcndckati objcktif perspektifyangsalingbcrhubungan terhadap Arti objektivitasyang pertamaini satuobjekdanmcmahaminya dengan baik. mcnurutCannon,dikcmbangkan sccara luas YaDgsignifikan, sebagaimanaperspektif yang untukmenjadisesuatu yangidcalbagiilmusalingberhubrmgan ini melibalkan diskrimiDasi ilmu fisikadankarenanyajuga (diharapkan) kualitas, pcncarianobjektivitaspada lcbihdisukaibagiscnluadisiplinakadcmik pcngcrtianyangkeduaini secaraprogrcsif
JURNAL KAJIAN lSLAlvl,Volume 1 Nomor 1,April2009
yanglcbihtajam akanmelibatkanpenilaian kasaIbisadikonversikan dcngantcrma-telma penilaianitu, misalnya,adalahapakahscbuah insiderdengar saranamanafenomcna ritual ditampilkansecarabaik atautidak, ataLr secara adil dibandingkan denganfenomena apakahpenyembuhan religiussccaragen dalamtradisilain.Pendekatan ini berusaha ire merxpakan kepentingan pasienataukah untukmenghindaisebisa mungkinsejumlah kepentingan dukm. Mak4 objektivitasdalam penilaiant€ologisdan metafisikyang pengertianyangkeduaini menurutCannon, cenderungmendistoNiataugagalmcmahami secaramendasar merupakan tindakanadil apa yang ditemukandan mengaprcsiasi terhadapobjekiiu sendiri(objeksebagaimana iermanyascndiri. kebemdaannya di antamperspcktifkitayang berbeda-beda,atau pada titik di mana MenimbangFenomenologi sejumlah perspcktif tersebut saling Pendekatanempatik dalam kajian berhubungan). yang memprolehpenekanan keagamaan, Kajian keagamaandalam konteks penting dalam buku Cannon,disebutjuga kajianakademikmodem-yangjuga menjadi dengan fenomenologi agama.KenapaCansandaranbuku Cannon-menunrt Caruron, non menyebut dengan fenomenologi? Ketika m€Dggabungkan, di satu sisi, berbagai dikembangkan oleh Edmund Husserl, pohdekatandari disiplin studi modemyang lahir di sekitarfenomenaagama.Sebagian fenomcnologi tidak secara spesifik dimaksudkans€bagaipendekatandalam besar,merupakanpcrspektifonng luar folf sepertiyangbcrkembang sider): misalnya, sejarah,sosiologi, kajiao keagamaan pada saat ini. Dari Husserlyangia scndiri psikologi,fi lsafat, anhopologikebudayaan, penafsirankesusastenan,sertasejarahdan mcnycbutfenomenologisebagaifilsafat (the first philosophy), kritik seni.Di sisi lain, studi agamadalam pertama fenomenologi dimaksudkan sebagai kajian akademik modern juga menggabungkan satu pendekatan epistemologi(baiu) untuk menggantikan komplementeryangdikaji sccamseriusdan scientismeyang cenderungmcnempaikan memberikansatu prioritas tertentupada subjekdartobjekdalamposisibinaris(br"aryperspektif-(perspekii0pemelukagamafirFenomenologi, menurutHusscrl, rider). Pendekatan ini melibatkansatucmpati bertujuan mengungkap dan menemukan yaDgdisiplin,bemsahauntukmenjadikanapa yangdifahamidandialamiolehorangdalam esensiatau eidos dari fenomenayang mengitarimanusia.Bagaimanaesensibisa firstd€) dapatdiaksesolehorangdi luar dan MenurutHusserladalahdcngan mendorong kepada terciptanya satu diungkap? penyaringan. Ada tiga macam pemahamanempatikyang bertujuanuntuk reduksi, yang penyaringan dimaksud olch Husserl (untuksaat,di manatetadi satutindakan yaitu,pe,"adr?d. yaitu reduksi fenomenologis, kecurigaanimajinatifatasketidakpqcayaan) menyisihkan atau mcnunda meretapkan dapatmenjadi netal dantidakmenghakimi, tentangfenomenayang sedsng terpisahdad rcaksidanpcnilaiankita sendii. keputusan dikaji. Langkah ini disebutdenganepoc,tr yang bcrusaha Ini merupakanpendekatan fcnomenologis. Dalam langkahini seluruh untuk memahamifenomenakeagamaan sebisamungkin dalamtermanyasendiri, konsepsidan konsiruksi warld vie\,) hanrsdiletakkandalam"tanda tcrbcbasdari tcrma asingyalg mungkin seseorang (bracketingoutJ k$nng" sehingga dapat dibawa kepadanya-yaitu, dalam terma pandangan yang objektif kajiandansisidalam,ataupalingtidaksecara menghasilkan
Epistemologi SyamsulArifin, AgamasebagaiReaiias Sosia, Penghampiran
mengenaifenomenayang sedangdikaji. Kedua, red*si eidetik yang dis€butjuga dengan wesencshau(melihat hakikat sesuatu).Yang dimaksuddenganmelihat hakikatsesuatudalamfenomenologiHusserl bukaDdalam arti yang umum, misalnya pandanganyangmengatakanmanusiapada hakikatnya dapat mati. Hakikat yang dimaksudHusserl adalahstruktur dasariah yang meliputi: isi fundamental,ditambah semuasifat hakiki, ditambahsemuarelasi hakiki dengankesadarandenganobjek lain yal1gdisadari.Untuk menangkapesensidari fenomenaini, makafenomenayangbersifat kebetulaDatau hanyaberhubungandengan objek individual harus dikesampingkan. Dalamrcduksi Ketiga,reduksitransendental. yangketigaini, akiimya orangsampaikepada apayang adapadaobjek itu sendiri,dengan lain kata, fenom€nologiditempkankepada subjekryasendiridankepadaperbuatarmya, kepadakesadaranmumi. Dengan kekuatan epistemologi fenomenologidalam meDafsirkansuatu fenomenasampaipada esensinya,€idos, fetromenologiyang sebelumnya"terbatas" padapemikiran kefilsafatan,fenomenologi mengalami perkembanganyang bercorak lintas-disiplin.Padacabaogilmu-ilmu sosial dan humaniorapengaruhf€DomeDologi demikiankuat,tidak sajamemperkayapada spekpendekatan danmetodologi,melainkan jugatelahmeryubahparadigma parailrnuwan dalammemardangrealit s sosial.Jikadilihat dari perspektifThornasKubn (2000),dalam shuktur keilrnuan ilmu-ilmu sosial terjadi perubahanparadigma(shifting pmadign.) Dalam sosiologi, pengaruh fenomenologiini di sampingnampakbegitu nyatapadapenerimaanparasosiologuntuk menggunakan fcnomcnologisebagaiteori sosiologiyangolehGeorgeRitzer(1985F bersamadenganteort ^ksi (action theory) dan inicraksionisme simbolikfstnlolt. inleracsionisn) fenomenologidimasukkan
dalamparadigmadefinisi sosial.Karena begitu kuatnyapengaruhfeDomenologiini, Ritzer (1998) dalam buku yang lain suatufrasekhususpada memperkenalkan yaitu prenomenologicalsofenomenologi, c;r/o&r. Denganfraseini, Ritzerseakaningin memberikansuatupeDga.loaradanyaanak cabang dalam sosiologi sosiologi fenomenologi. Denganberkembangnya kajianagamn realitas soaial atau agama sebagai sebagai sistem budaya (cultural system), sebagaimana dikemukakanTibi ( 1991), juga digunakansecaraluas fenomenologi sebagaisalah sahrancanganteo tik yang bercorakmikroskopikdalam memahami esensigejalakeagamaan. Dalammenangkap fenomena keagamaan, alur esensi cpistemologidanmetodologiyangdiguna}an oleh beberapapengkajimengikutiseperti yang pemah dikembangkanoleh Husserl. Salah satu kajian terhadapfenomena yangmenggrmakan keagamaan fenomenologi Husserlyang dapatdikemukakandi sini, misalnyayang dilakukanoleh Marisusan Dhavamony,dosensejarahagamadi UniversitasCrcgoriana,RomaItalia. BeberapapoiD penting pemikiran Dhavamony (1995) mengenaikajian keagamaan dariperspekif fenomelogi,dapat dipaparkan kembaliseba9al berlJ(lt:pertama, faktakeagarnaan merupakan dialektikaantara subjetivisme dan objektivisme. Dikatakan subjektivismekarenafenomenakeagamaan meDcerminkan keadaanmeDtaldari manusia religius.Falla ini sekaligusbenifat objektif karcnakebenarannya dapatdibuktikan olch para pengamatindependen.Kedua, rntuk yangbelsifat mengrmgkapfalla keagamaan subjektif ini, objektivitaskajian diperlukan dengancara menyingkirkaosegalajenis subjektivitaspengkajidanmembiarkanfakta keagamaan berbicarauntukdirinya.Menurut Dhavamony,sebagaiilmuwan seorang fcnomenologhanrsmcmbcdakan antaratugas
t0
Volume1 Nomor1,April2009 JURNALKAJIANISLAI\I|,
untuk mcncrangkanmakna fenomena tersebutsebagaibagiandiui suatu keagamaan kepercayaan tertentu.Scomngfenomenolog tidakbcrtugas untr* menilaidasardi atasmana kepercayaanpada agama mcmpunyai validitasobjektit Ketiga,langkahberikutnya seorangfenomenologmencarimaknahakiki darifenomenakeagamaan melaluiungkapanungkapan(kata-katadan tanda-tarda)dan tingkahlakuyangckFesif. Ioilal yangdiscbut dengan visi eidetikdalamfenomenologi agama. Di sini pendckatanempatik t€rhadapfakta keagamaansangatdibutuhkan.Pandangan DhavamoDymengenaikarakteristikfakta danrelevansifenomcnologiagarna keagamaan dalammcnngungkapnya senadadengtanCannonyangmemosisikan fcnomenaologi agama sebagaipendekatanyang bercomkcmpatikobjektif (enpathecal ly-o bj ecIive) dalam mcngkajifenomenakeagamaan. Memahami Kembali Pengertiandan PengalamanK€agamaan di muka,menjadi Dari Pembahasan jelaslahbahwaagamadapatjugadikaji s€cara ilmiah antaralain denganmcnggunakan pendekatan ilmu-ilrnusosial.Laluapayang dimaksudagamadalam kontcks studi keagamaan? Pertanyaanini membawakita padapencarianmcDsenaidefinisiagamayang juga memiliki kepelikantcrscndiridalam menentukannya. Dalamlogika,dcfinisiatau pengertianpada dasarnyamerupakan kegiataDakal budi untuk memahami (mengefti)dan meDjclaskaninti sesuatu (Lanur, 1983).Tapi pengertiandalam pemahamanseperti itu bukanlahhal yang mudahdilakukan dalam kajian keagamaan karcna begitu beragamnyafcnomena keagamaanyang bagi orang tertentu dipandangtidak masukakal (incredible) schingga tedadinyainklusidanckklusi dalam pemberian pengcrtian agamamudahteiadi. Kar€nacukuppeliknyadalammcmbcrikan
dcfinisi lcrhadap agamaini, J.MiltonYingcr (1970)mcngatakan: " Mdnyshkiiesofrcligion snnhle over the rtrst h ftlle: The prcblen of dertnition . Meskipunbegitu,tidakbcmrtiagama tidak bisa didcfinisikan.Bahkandengan pengertian yangjclas maksudmemberikan tentangagama,para ilmuwan seakan bcrlombamengajukan definisi-Tapi,alih-alih agamabisa denganmudahdipahami,malah antaradcfinisiyangsahrdenganyanglainnya seringkalitedadipdtcntangan.Pertentangan tcntangdefinisiagama,menurulPetcr Connoly(1999)bcrkisarpadapersoalan apa yang sccarasah dapat atau tidak dapa( dimasukkandalam batas istilah agama. DalamsosiologimeDentukan batasagama inklusidan ini--icnganrisikomenimbulkan eksklusi juga mcrupakansalah satu pcrsoalansepertiterlihat padaperbedaan caradari parasosiologdalammcndcfinisikan agama.McnurutRolandK. Sandenon( I 993) adaduaj€nis utamayangditawarkanpara sosiolog,yaitu: definisiinklusif dan yang eksklusif.Definisi inklusif merumuskan (batas-batas agama)dalamarti yangseluas mungkin.Merckayangmcn),ukaipandangan inklusif, kata Sanderson,melihat agama sebagai bukansajasistem sistemyangteistik yang diorganisasisekitarkonsepkonsep mclainkan tcntangkekuatansupematural, j ugabcrbagai non-teistik sistemkepercayaan atau sepertikomunismc,nasionalisme, humaaismc.Sebaliknya,menurutSandcrsoD, de6nisieksklusifmcmbatasi istilahagama pada sistem-sistemk€prcayaanyang mempostulatkaneksistensimakhluk, kckuasaanatau kekuatan supema(ural. Denganpembatasan ini, makAsistem-sistem kepercayaaD scpcrti komunisme dan dikeluarkan humanismc, dengansendirinya (eksklusi),karenatidak berkaitandcngan mencakup suafuduniasupemahiral. Contoh yang pada if tertulis dcfinisieksklus seperti Canhridge Internationdl DiLtionary o/
Epistemologi 11 SyamsulArifin,AgamasebagaiRealitasSosial,Penghampiran
-6?g/is,yangmendefinisikanagamasebagai pada suatu keyakinandan penyembahan TuhaDatau baDyakTuian, aiau keyakinan berbagaisistemdansistemperibadatan.Jika definisi ini digunakan,maka, menurut Connolly(1999),apa yang kini dipahami sebagaiHinduisme,dan sebagianbesar Taoism€danKonfusionismcmusti Bualhisme, dikeluarkan dari lingkup agama dan selayaknyadigolongkansebagaifilsafatTetapijika batasyang melingkupiagama terlalu longgar, maka kata Connolly, sulit diketahuidenganjelas apakahyaDgdirujuk dengan penggunaan itu. ConDolly mengajukan definisi inklusif yang dikemukakaD RolanCavanogli.Menuruhya, agamaadalahberbagaimacam ekspresi simbolik tentangdan responyang tepat di manamasyarakat terhadapsegalasesuahr, dengansengajamenegaskannya s€bagainilai yang tidak terbatasbagi mereka.Dalam penilaianCormolly,deflnisi ini terlalu luas sehinggamemungkinkan dimasukkannya perl_umpulansepakbola atauaktivitasyang memiliki nilai tidak terbataslainnya yang be$ifatagamis. Definisi inklusif nampaknyalebih pada apa yang disebutoleh men€kaDkan Cannondenganesensifungsionalagama(/re functional ofreligion) dari padamengurusi batas-batasyang dapat dipandaDgsebagai agamaatautidak. Carapendefinisianini menurut Cannondikonstuksi bcrdasarkar fenomcnakulfuralyangs€carakonv€nsional diakui menjadi religius. Cannonsendiri Dampaknyacenderungmemilihp€mbatasan yanglebihlonggar(intlusi| mengenaiagama sepertidapatdibacapadapemyataanCan nonberikutini: Fenomenakeagamaanmungkin s€caragenerikdidefinisikansebagai apasaja(praktik,simbol,objek,omng, pertemuan,pcngalaman,tempat, tujuan,doktrin,cerita,dan lain-lain) berfungsisebagaicara-carayang
dijadikanolehorangatausek€lompok oranguntuk merujuk kcpada,atau mcrekadenganhalmenghubungkan yang sebagai bisa merekajadikan hal kenyataanyangpaling akhir dapatdikatakansecarareligius Sesuatu bertungsiketika ia berfungsisebagai saranabagi para partisipanuntuk mendekatkandiri, dan memasuki hubunganyang benardan sesuai yanBdianggap dcngansegalasesuah.r realitaspalingpuncak. sebagai Agama mungkin secaragcncrik didefinisikansebagaisist€msimbol (sepertikatadan isyalat,ceritadan praktik,objek dantempat)yangsecara religius bcdungsi,yaitu rangkaian sistemsimbolyang digunakanoleh partisipanuntk mendekatkandiri kepada,hubunganyang benardan sesuaidengansegalasesuatuYang dianggapsebagaircalitaspaling prmcak. Agaloryasulit diberipenilaianmanadi antaradua carapendefiDisianitu (€ksklusif daninklusif) yangpaling benar.Sebabpada yang kenFtaarnya,melaluicarapendefinisan dipilih olehmasing-masing sosiolog-melalui k€giatanpenelitianyangdilalokan berhasil menyajikan temuan-temuan yang m€mberikanpengaruhsignifikan terhadap penelitianselanjutnya.Tetapi,terlepasdari beragamcaradalammendefinrsikanagama, satuhal pentingyang ditekankanoleh Cannon, bahwa pada s€muatradisi agama menekankanpadasuafuprakik keagamaan yangmemmhrtketerlibatanparapelakuknya secara mendalam sehingga dapat kedekatandenganapayang mengembangkan diyakini sebagaiRealitasMntl^k (Ultinate Redlit). HalinilahyangolehJoachim Wach discbutsebagaipcngalamankeagamaan, yaitu suatutanggapanterhadapapa yang dihayatisebagaiRealitasMutlakyangoleh Rudolfotto(Wach,1992)-Rcalitas Mutlak
l2
JURNALKAJIAN ISLAM,Volum6I NomorI, April2009
itu dipandangscbagaiscsuatuyants pcnycdia"nrenkanisrne" totalscbagai menyebabkanmanusia mcrasa scgan penyesuaian. Kcdua hal itu (trenendum),dan sekaligusmcnarik mcnghadapkan manusiapada titik perh^ti^n (fascinosum). krrrtis (breaking point) dengan perilakusehari-hari S€berapapentingkahpengalaman lingkungan yang tentangRealitasMutlak bagi manusia? bcrstruktur.Karcna adanyaunsur (kembali) yang tidak bisa terlampauioleh KeinginanmaDusia mendekatkan pcngakuan kepada Realitas Mutlak di samping biasa,makatjmbullah melupakansesuatuyang bc$ifat alamiah yanghanyabisa masalah-masalah juga bagi manusia, karenamanusiadalam dijawab oleh yang tak terlampauiitu kchidupamyaselaluberhadapan dcnganapa se'l.diri(beyond). yangdisebutMa"\ Webcrdenganproblem Bagaimanaposisi agamadalam makna(theproblemmed"trg).Jika dilihat mcnghadapipersoalanfundamentalini? dari percpektifteori fungsional,pe$oalan Berdasarkan analisisGccrtz,agamadalam puncakmasalah maknamcrupakan manusia bcntuknyayang paling otentik, malah sebagaiimplikasidari adanyakctcrkaitan memb€rikan peneguhan agarmanusiatidak yang tidak terpisahkanantaramanusia mcnghindarkan dari absurditas kehidupan, yaitu:(l) kcscngsaran denganpersoalan eksistensial, dan ketidakadilan. Agama yang adalahjalan untuk menghadapidan Manusiahidupdalamkctidakpastian, olch Ceertzdisebutsebagaimasalahyang mcnjalaninya.Dalamkonteksini, agama sulit dimcngcfli fincomprchensible), sepea; mcskipundiakui HansKung,sepertidikutip masalahkematian,bencanaalam,akhir Cannon, tidakdapatmengerjakan scgalahal, (2) yanglebih kchidupandan lain sebagainya.; tclapiia dapatmcnyingkapsesuatu Keterbatasan manusia dalammcngcndalikan dalam kehidupan manusia dan danmcmpcnganihi koDdisi-kondisi hidupnya. mcmbcrkahinya. Kete6atasan ini, kembalimengutipGccrlz, Agamadapatmengkomunikasikan yang bisa mcnciptakankesengsaraan dimensi-batini yang spesifik, pemelukanselufuhhorizon makna, berlebihan(over-whelningl) painful) bagi pada manusia;(3) manusiadihadapkan bahkan dalam mcnghadapi pcndcritaan, ancamankelangkaan(scarcity) scb^gai kctidakadilan, dosadan akibattidakseimbangnya aotarakcbutuhan kehampaanmaknadan_jugamakna danpcnycdiaan sumberkebutuhan manusia. terakhirdalamhidup,bahkandalam Ketigamasalah inilahyangmenurutThomas mcnghadapi kematiaD:ke manadandi F.O'dca(1992): manawujudkita. ...membawamanusiakeluardari Agarnadapatmenjarninmaknasuprim, situasiperilaku sosialdan batasan nofma-normayang tidak biasa, kultural dari tujuandannormascharimotivasi paling dalamdan idealitashari.Scbagaiciri k-hasyangmerupakan idealitaspalingtinggi, mengapadandi kita. bawaan kondisi manusia,maka manapertanggungiawaban ketidakpastian danketidakberdayaan Mclalui simbol-simbol,ritual-ritual, pengalamandan tujuaD,agamadapat mcmbawa manusia berhadapan langsungdcnganbcrbagaisituasi di menciptakansuatupemsaankerasan, jujur, kepastian,kekuatan yang manaberbagaiteknik tclah pcrasaan mapan scrta resep-resepsosial, bagi diri, keamanan dan harapan, spiritualdankesetiaan. temyatatidakmemilikikclcngkapan komuDitas
Syamsul Arifin, Agama sebagai RealitasSosial, PenghampiranEpistemologi
r3
konscpmeng€nar suatulalananumum Agamadapatmcmbcrikanlandasan i dan (4) membungkus protesdan pcrlawanantcrhadap cksistens jondisi kondisiketidakadilan, konsep-konscp ini dengansemacam kerinduar (5) suasana hati pada "wholly other" yang sekarang faktualitas, sehingga itu tampakkhas tengahberlangsung dan tidak dapat danmotivasi-motivasi rcalistis. dicegah. di luar Dalamkehidupan sehari-hari, Demikianlah,RealitasMutlakdisebutjuga denganRealitasKudus oleh kchidupanagama,simbolmenurutGeertz, banyakarti. Konsepsimbol Mircia Eliade bisa dikatakansebagai mengandung momenpaling sentraldalam aktifitas kadang-kadang mengacupadaapasajayang kcagamaan madusia di manasetiapmaDusia memilikiasdyanglainbagioranglain,seperti yangmcmiliki keterlibatansccarapenui pada awangelapmengandung arti simbolisakan agamnya, dapatdipastikan memiliki obscsi datangnyahujan. Yang lainnya, simbol merasakaD kehadiranRealitasMutlak dalam scbagai acuan untuk tanda-tanda dirinya.Bagaimana manusiasecara kognitif konvensionaleksplisit dari sesuatumcmahamiRealitasMutlak, dan secara misalnyabcnderamcrahscbagaisimbol afektif dapat merasakankehadirannya? bahawa,dan bendcraputih sebagaitanda Bukankah,apa yang dipaddangsebagai mcnycrah.Dalamhal lainnyalagi, konsep RealitasMutlak itu, memiliki pcrbcdaan simboldimaksudkan unlukmengungkapkan mcndasar denganmaDusia: RcalitasMutlak sccaratak langsungdan figuratifapayang b€rsifattransenden, manusiabersifattemporal tidak bisadinyalakansccaralangsungdan yangte.ikatdi dalamdunianya?Manusiabisa harfiahseperti Diur simbol-simbol dalampuisi. mengenalRealitasMutlak, kata Mircea tcrakhityangdigunakan olehGeertzuntuk Eliade(Susanio,1987),mclaluisimbol.Dalam menjelaskan simboldalamagamamerupakan kontcksini, simboldapatmempertemukankonscpyangmcngxndung pengertian yang ant2raduar€alitasyangmcmiliki karakteristik merujukpadaobjek,tindakan,peristiwayang yang bcrbedasecaraekstemaldan funda- mcnjadi scbagaiscbuahwahanamakna mental itu. "Fungsi utama simbol simbol dari dunialain yangmenghasilkan menberikan akseskepada,dan hubungan kecocokan bagi pclakunya. Dengan yang benar dengan Realitas Mutlak dcmikian,menjadijclaslah,bahwamanusia TegasCannon.Simbolbagibanyakilnuwan, melakukan relasisecaralebihdekatdengan agaknyadipatrdangsebagaisalah satu inti RealitasMutlak adalahmelaluiobjck, dalam sistemagama.Clifford Geertz, tindakaD,pe stiwa tcrtcntu yangdipandang misalnya, memposisilan siobol sebagai hal memilikimakna-makna tertcntu.DalamIspcnana yangmenenh*anscluruhrangkaiatr lam, misaltrya,scorangmuslim dalam yang dijalani berlubungandenganTuhannya, dalam aktifitas keagamaan Atlah,sebagai manusia.Dalam definisi agamayang RealitasMutlak, antaralain dimediasikan dirumuskan Ge€rtz(1992),terlihatdengan denganshalat,haji, doa,dzikir,kurban,dan j olaskedudutanutarnasimbolitu: yangdi dalamnyamencakup lain sebagainya, (l) Agamaadalah: sebuahsistem objek, tindakan, dan pcristiwa yang simbol yang berlaku untuk mcmberikan suatusublimasi bagisiapayang (2)menetapkan suasanahati dan bcrhasilmcmahamicscnsirnaknanya. motiwsi yatrgkuat,yangmeresapi, dan Poin terakhirini pcrlu memperolch yangtahanlamadalamdiri manusia pcnegasan, karenapadasistemsimbolagama dcngan(3) merumuskankonsep- secarainheren ll1clckatdan dilckatkan
l4
JURNALKAJIANISLAM,Volum€t Nomor1,Aprir2009
makna-makna tertentuolehparapclakunya .osial dan drpat mcndorong yangkemudian membentuk suatutradisidan pembaharua n i r i r u a lr.c f o r m a < i sp subtradisi, letapihalitubukanjaminan akan sosialdankedamaian dunia. dijumpaihal sejenisbagitmdisisclanjutnya karcnamenurutcarmontergantungpada Kesimpulan host offactor, penafsiran,dan kualitas Pcmbahasan sepularpengerttan motivasi dan praktik yaDg memberikan kcagamaan. dansistem karaktcrkepadascjumlahjalan beragama agama,pengalaman simbol dalam agama yaDg yang mengikatnya. Ada sementara di muka, orang pada dimcnsisubJckttfdalan. yangsamasekalitidakbisaberfikir, menelankan t1€mgama aktifi tas keagamaaD. semakrnmenyadarkan samabanyaknya denganorangreligius yang pentingnya kita tentang arti pcndckatan maubcrfikir,orangarcgansebanyak orang juga, empatik-objektii yang atau yangrendahhati.Olehkarenaitu,kataCandisebut denganpcndekatan fenomenologi olch olch nonselanjuhya: Menjadijelasbahwareirnla, tradisi Cannon.Istilah fcnomcnologi,seperti kcagamaandan praktik religius dikatakanolch DeddyMulyana(2001), (apakahfadisonalataunonrradisional) mcmangdapatdigunakanscbagaiistilah dapatdiambildengaDcarayangcerdas generikuntuk merujuk kepadascmua dan dengancarayang tidak ccrdas, paradigmailmu sosialyang mcncmpatkan denganbijaksaDadatrceroboh,dengan kesadaranmanusiadan rnaknasubjektifnya carayangsimpatikdantidak,dengan scbagaifokus untuk mcmahamitindakan kemanusiaan dan tidak manusiawi, sosial. Dalamkajianyenglebrhberp€rspcktif dengankesehatan psikologisdan dalammcngungkap patologipsikologis, dengansemangat tcknis-metodologis, makna pengalaman subjektif keagamaan kemurahanhati dan legalismcyang pihak yang diteliti, fcnomcnologi menurut berlebihan,denganotentisitasdan Ritzer,ccnderungmenggunakan tcknik inotcntisitas. observasi. Ada tiga tipe teknik yang observas' pendapatnya Mempertcgas ini, Candirekomendasikan (1985) oleh Ritzcr yang nonmengutipHansKung: Agamabisamenjadioloriter,tirarik dan relevandalamkontekspenelitiankeagamaan, reaksionerdan semuahal ini sering yattv: (1) Participant obrervation. Dalam terjadi di masa lalu: agamadapat teknik ini pencliti tidak memberitahukan kepadapihakyangditclitinyaalau menimbulkan k€€emasan, kepicikan, maksudnya pengamalan mengadakan sec:ltatersembunyi iDtoleransi, ketidakadilan, fruslasidan (coverl). TeUr,ik i dtgunakan menurut S. isolasi sosial; mereka dapal (1996), Nasution agarbisa dipcrolchdata mengesahkan dan menimbulkan imortalitas,kekejamansosialdan yang dapatdipcrcayakarenatidak dibuatpeperangan di antaramanusia. Tetapi bljat; (2) Parlicipontas observer.D^lam agamajuga dapatmenciptakanefek tckni ini penelitimemberitahukankcpada pcmbebasan, berorientasi ke masa p i h a k y a n g d i t e l i t i ,b a h w ai a s c d a n g pcnclitiar;(3) Observeraspar dcpandanbermanfaat bagikehidupan mclakukan ticipant. Tek.lik ini digunakaDdalam manusia, danhalini tentuseringtc{adi. penelitian yanghanyabcrlangsuDg dalam Merekadapatmcnyebarkan kebenara sckali kunjungan dan dala'n waktu singkat. dalanlhidupkemurahan hati,toleransi, solidaritas, kreativitas dankornitmcn
Epistemoogi 15 SyamsulArlfln, AqamasebagaiRealilasSosial Penghampitan
Muhdzar,M.Atho' 1998.PcndektanStudi lslan dalan Teori dan Pmktek Abdullah,Taufik & M. Rusli Karim, : PustakaP€lajar Yogyal.ttrra (ed).19 89, MetodoIogi Penelit ian Rachman, BudhyMunawar.1999.Resolusi Sebuah Agama: Konflik Agama dan Masalah Klaim Penganlar.Y}CYakarta, Tiara Kebenaran,dalam SandraKartika dan M. Mahendra (ed.), Dari --Ali, A. Mukti. 1982.PenelitianAgamadi Keseragaman Indonesia, dalarn,MulyantoSumardi Keberagaman: (ed.).( 1982).PenelitianAgama: Media dalan Multikultural Masalah dan Pemikirun. lakarlal Pers dan Jokarta:Lcmbag Studi SinarHarapan PembaDgunban Bellah, Robert N. 1992. SosialScienceas Rakhmat, Jalaluddir. 1999. Ktitik an Approach lo Studyof ReliSion Paradigma Pasco-Positivisme in Indonesia,Ir]€}ala} PadaSYmPoTerhadapPositirisme, Jumal lkatan siumon ReligioDarldSocierydi UniSarjanaKomunikasilndoncsia,Vol versitas Kristen SatYaWacana III/April . Salatig425-26Nopember. Ritzer, Ceorgc. 1985.Sosiologi IInu Cannolly,Peter.1999.Apprcachesto the Pengetahuan BerParadigma St dy of Religion, Lor\doD:Cassel. Ganda,pcncrjcmahdan penyadur Canon,Dale. 1996.Six lfays ofBeingReli' Rajawali. Alimanda,Jakarta: gilolJs:A Frame Worklor Conqara.1988.Contenporarj Sotive Studiesof Religion, Cahfomra: York:Alfied ciotogicalTheory,Nc.w WadworthPublishingComPanY. A. Kropf. Dhavamony, Mariasusai. 1995. FenomenologiAgama,Penerjemah Sandcrson,StephenK. 1993.Soriologi Kelompok Studi AgtamaDriya*ara. Makro: Seb ah Pendekatan Yogyakarta:Kanisus. Sosial, Terhatlap Realitas Gcertz,Clifford. 1992. TafsirKebudayaan. penerjemah FaridWajdidanS.Menno, Dterjemal*an dari fi eI nIerprelation Rajawala. Jakarta: of Cutuures: Selected Essays oleh Tumcr, Bryan 5., 1992.SosiologiIslam: FransiscoBudi Hardiman.Yogyalorta: Sauatu TelaahAnalilis atas Tesa Kanisius. Mex Weber,Iakarlat Raja\Nah. Ceenz, Clifford. 1992.Kebuda)aandan Turdcr,BryanS. 1991.Religianand Social Agama, Pcnarjemah F- Budi Theory.London:SagePublications Hardiman,Yogyakarta:Kanisius. Ltd. dal. Hidayal.Dedy N. I999. Paradigma JoDathan H. 1982.TheStructurcoI pcnclidan Komunikasi. Tumer, Perkembangan Sosiological Theory. Chicago: The Jurnal lkatan Soriana Konunikasi Dorce Press Indonesia.No. 3 APdL Wach,Joachim. 1992.Ilnu Perbandingan Hughes,John A. 1994. ThePhilosophy of Agama: Inti dan Praktik Yor: Longman .Soria/Rer?drrir.Ncw Pengalanan Keagamaan, Publishing. pcnerjemahDjamsDuri,Jakarta: V o l c o n g . L e x y ! . 1 9 9 4 .M e t o d . l a t ; RaJawali. Penelitian K alitatif. Band.ung Rosdakarya.
Daftar Pustaka