PERANAN WAWASAN NUSANTARA TERHADAP PENGAMBII,AN KEPIITTISAN APARAT NOGARA
Purwanti Sih Widyati FISIP Univrsitas T k r Magelang AASTRACT
Aftl!,cldgo ric:ll' i.\ a r&!- ol thc Ltdoncliun p.oplc in knkng at thc dnl thlir stnn t itKt tthich conxix! oJ drchiPalago, hasc.l on thc l.ht I'rinciplcr a,r.l tha 1915 (1rrlstih!tion, is intcnlad./i,r ftalizit)g th! uni!.r.d .1 unili&titlt ofall nati.,nl lill asPccB. Dccision n?king is a rcsult oJ a thlkittg ptoccss in he.[omt ofa choi.c antohg jsch't]!
nan)' ultcrnQti|c.t xhich can hc use.l.for prohlent ioluthn. A decision nking harcd on drchipclago ..rew is one which givcs ptiorily o,t JNhlic it crcsts nd'a than gro p pri|ate ohe, based ohfacls, ihforn@tion and rdtionol lala, through confcrcnce, it it needs be through sacrli.e, and ttilI ha:tld on ukitt'and unilicolion. Kc))\tor.ls :
ArdlIlcldgo ticr,, decision naking, Jnthli( ihteftlsls
A.
PENDAIITJT,IJAN Warvasan merupakan cara pandang bangsa lndonesia tentang diri dan lingkungannya yarg benvujud negara kepulauan, berdasar Pancasila dan UUD 45. benujuan untuk mervujudkan p€rsatuan dan kesatuan scgonap aspck liehiCupan nasional dan ikut sena menciptakan ketertib1n dan perdamaian dunia. .likalau s,Jdah rncmahaini dan rncngerti tentang wawasanr liusantara, bcra i seliap lallgkah sctiaf tindakan dari para aparat har 1s trerlandaskan memang rvawasar termasuk pengambilan keputusan. secara i scharusnya setiap aparat lerrbaga regara dalam mcngeiuarkan suatu keputusan sesungguhnva merupakan hasil dari proses pemikiran yang berupa pernilihan satu di antara beberapa altemaiifyaig dapai digunakan u;ituk rner'rccahkan inas.rlah va g drhadapiirya.
,e4
i29
l'ol. 2l,No. 2,
15
Agust s 2005
(tahm
kc I r) : r )9 ! 36
Pengambilan'kepst{san yagg. berasaskan Wawasan "Nusanta.a bentuknya seperti apa, inilah yang .kita cari dan kita gali. Dalam
, "
pengambilan keputr.tsan jelas peranao pribadi pimpinan merupakan s<,sok utama yang mempengaruhi pengambilan keputusan, karena walaupun dalam pengambilan keputusan merupakan hasil p€ndapat bersarna namun pimpinanlah yang memutuskan pelaksanaannya kadang-kadang bertentangan dengan Undang-Undang atau bertumpang tindih dengan peraturan yang lainnya, sehingga menyllitkan bagi masyarakat dalam mengikuti peraturan yang manakah yang harus dipilih / dilaksanakan yang sesuai dengan kasusnya. Untuk menghindad adanya 'peraturan yang bertentangan '/ tu:npang , tindih, maka dipe{lukan adanya koordinasi informasi dan irteFasi antar '4€{Arstur pcmetlntah didaerah.
r Masalsh Nusaotara".itu sehingga pentinl jadi asas Apakah r."i, '!L${awasan pengambilan kcputusan ?...Pengambilan keputusan aparat yang seperti . apakah yang bqna"wasan nusantara itu ? , , .Ii. PEMBAIIASAN
MASALAH
Asas Wawsoaa Nusan(ar4,i-ialah. pgrsatuan dan k.si1tu,'n ','ang dijiwai kekeluargaan dan ,didasari .keseimbangan, keierasian dan keselarasan dahm segenap dimensi dan aspek kehidupan nasicnal yang merupakan haril ptroses interaksi dan aspek sosial. -,. Menurut Davis dt *gputusaE, adalah. hasil pemecahan nasahir vang '., ,dihadapi deng$tt! rtegas,:. Hal 'ini bstka;:an'-oengan .jawaban atas ilir"ls-!.ltipgdtanyaanrpFla{tFffll.ne{gf*li{A9a}:}flFg,lilakttkan 'i:n 'r: lerrrsn'''a . lrerupakan landagap bagi pe.eqqqnaar. Adapun pengambilan ketuiu*rn, adalalT tinCakan pimpinai untuk rda' ! memacahkqn'pqselah datgm 94gpis4qi'!6{dasarkan pel-ilihr'-' ?liern.tif
:
':. .
yang t€rbaik.di iantara beberap4tltqrna{if,lainnya ;,ang dinungLinkr.n. Mcnurut Siagiao : penganrbLia&:tepqtusan pada irakekatn)'a meruD3kan slEtu pendcka{a+sistematis le{dadapisuatq.lllasalah. pengrrnrpular fikta Can d3ta, penentuan yang matang daii alternatif yang dihadaPi dan 130
l'?n a
Wateron Nuentara
te
a.lap ....... /Pttruattu Sih Wi4ati)
pengambilan tindakan yang menurut perhituogan merupakan tindakan
yang paling tepat. Yang jelas dalam pengambilan keputusan harus mempertimbangkan asas satu dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan nasional yang meliputi : 1. Satu kesatuan wilayah dalam ani : satu wadah bangsa Indonesia yang serba nusan'tara, yaitu satu kesatuan p€rairan, daratan dan dirgantara yang utuh dan bulat, dengan kete.paduan segala anugerah Tuhan Yang Maha Esa serta mendasarkan pada pemanfaatan dan tata kelestariarr lingkungan, dalam rangka kelangsungan hidup bangsa. 2. Satu kesatuan bangsa dalam arti : satu bangsa yang utuh dalam semangat kebersamaan dan identitas Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa daemh, memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai satu tekad dalam mewujudkan cita-cita bersama, mempunyai satu falsafah dan ideologi Pancasila, serta UUD 45, yang kesemuanya melandasi, membimbing dan mengamhkan bangsa Indonosia dalam mencapai tuj uan Nasionalnya. 3. Satu kesatuan bangsa, dalam arti satu kehidupan nasional berdasarkan demokmsi Pancasiia yang mengabdi pada kepentingan nasional dan mencapai Tujuan Nasional. 4. Satu kesatuan sosial budaya, dalam ani : satu bentuk budaya nasional yang dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal lka serta dalam satu tenib sosial dan norma hukum dalam rangka menciptakan tata kehrdupan yang serasi dengaa tingkat kemajuan budaya masyarakat sccara merata dan seimbang, serta dalam kesclzLrasan kehidr.,pan -masyarakat sesuai dengan kernaj iran ja,nan. Satu kesatuan ekor,omi- calam eni : satu kesatuan ke',ridupan sosial ekcromi yang berdasarkan pada a rs kekeluargean, sena dalam nielnbina s-Jatu sistem ekonomi secara 'ierriadu, seimbang, serasi dan selams yang kesemuanya daiam rangka memajukan kese.jahteiaan
:
5
6.
Satu kcsatuan periairanan kcamanan, dalam arti : penyel€nggaraan pertahanan keamanan yang berdasarkan usaha b€rsama seluruh
13t
li,l
)1. No- 2. 15AX stus
2OO5
flAhnn
t29-t36
rakyat. dilakukan secam semesta, terpadu, seimbang, serasi dan sclaras dalam semangat tidak kenal menyerah. Contoh : apa.at negara mengeluaakan keputusan tentang deregulasi harus berdasarkan asas kesatuin ekonomi, tidak boleh membahayakan / rner ugrkan kcsaluan bangsa. Dalanr masyarakat yang nasih sederhana, biasanya proses pengambilan kepulusan juga akan bersifat sederhana, tetapi dalam masyarakat modem di arena pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah maju pesat, keadaan masyarakatnya telah lebih kompleks. Oleh karena itu penganrbilan keputusan yang ditujukan kepada masyarakat harus memperhitungkan berbagai aspck, sehingga tidak merugikan mereka. Apabila terpaksa ada yang dirugikan, diusahakan agar kerugian dapat ditekan seminimal mungkin. Apakah suatu keputusan itu efektil'atau tidak, menurut Mcier : adalah ditentukan ada tidaknya penerimaan dari pihak yang dikenai kcputusan dan kualitas (keputusan quality) itu sendiri. Dengan adanya penerimaan berarti ada dukungan terhadap ditaatinya keputusan. Kualitas keputusan dapat diketahui dari tingkatan tertentu dimana faktor yang bersifat teknis rasional memegang peranan penting dalam rnernilih alternatif terbaik. Rr!filusan pengarnbilan keputusan yang efektif :
De = QxA De - Keputusan
Q A
= ..
efektif
mutu keputusan Akseptabrlitv (pencrimaan oleh yang terkena)
MJil,rrut N4eier ada i rnacam Kcpuiusan cliktii bcrlasar QA artinya keputusan r.iemfunyai kualil^s linggi, terapi ha;rya membutuirkan penerima-an ya..g rendah. Misalkan : bagi k.edit yang dilentl'kan Bank itu disesuaikal 4:ngan situasi ekonom;, dimana uang tunai sulrt diperol€h dari masyarakar akibat ad.nya peisaingan ketat antal Ba:rk, jada keputusan ini tidak menunggu apakah rnasyarakat mcnerima atau 1idak.
a.
D2
Pe@&n watasan Nnsadam kfiadap .......
b.
Kepurusan yang rnendasarkan
De
-
A/Q
(l\tn'a ti
Sih
tvillftli)
{{), ini .eruput rn a
keputusan J,ang menekankan pentingnya penerimaan masyarakat,
c.
meskipun kualitas merupakan urutan bcrikutnya. Misalkan : kepulusan berdasar voting.
Keputusan dengan rumusan A = Q. Keputusan senracaln ini menunjukkan bahwa penerimaan $arga- anggota masyarakat itu semua pentingnya dengan kualitas keputusan. Misalkan : menerapkan prosedur kerja yang baru, yang lebih efisicn, prosedur harus dijelaskan kepada anggota aga. memahami dan menjalankan dengan sukarela.
Seharusnya yang sesuai dengan pribadi kita adalah yang ke 3, karena memuat asas satu kesatuan antara kualitas dan penerimaan yang nyata serta paling efektifdan tidak ada yang dirugikan. Unsur-unsur / komponen pengambilan keputusan yang berlaku umur menurut Martin Star : Tujuan (the obyektive) Apa tujuan pengambilan keputusan harus ditegaskan. 2. ICentifikasi altematif Untuk nlencapai tujuan tersebut, p€rlu dibuatkan beberapa allernatil, dan dipilih salah satu yang paling tepat. 3. Faktor yang tak dapat diketahui sebelumnya (uncontrollable evenl). Faktor yang semacam ini harus ikut Ciperhatikan, keberhasilan pemilihan altematif itu banr dapai diketahui setelah k€putusan diketahui dengan -..-Jilaksanakan, waktu yang akan datang tak dapat pasti, oleh karena segala sesuatu yang mungkin terjadi harus diperhitungkan. 4. Dibutuhkan saral€ Lmtuk mengukur hasil yang dicapai (th€ out comes or pay o0. Masrng-masing altematif perlu discrtai aklbat positif dan negatifnya, termasuk sudah diperhitungkan di dalamnylr uncontrollable eveirtnya. Dasar pengambilan kepLitusan sangat berguna hagi pcrnecehan rnasalah karena:
l.
I
'
',y
133
li,l.2l,
No.2,
15
Ag
l.
st,ts
2oos
(lilhut'
k
I
l) :
129-136
Merupakan sasamn antara. 2. Berguna bagi pemecahan masalah yang berkaitan dengan sarana instrumen. Pengambilan keputusan tergantung permasalahannya, juga tergantung dari individu yang mengambil keputusan. Menurut Terry, dasar pengambil keputusan ada 4 yaitu : Pengambil keputusan berdasar intuisi. Keputusan ini bersifat subyektif mudah terkena pengaruh luar, sugesti rasa lebih suka satu dari pada lainnya. Keuntungannya : Untuk pemecahan masalah yang mendesak dan dampaknya terbaias, keputusan ini baik dan berdasar pengalaman. Bagi pirnpinan yang punya olah rasa tinggi keputusan biasanya tepat. Keputusan ini tepat untuk masalah k€manusiaan. Kelemahannya : Sukar diukur kebenarannya karena sulit cari tolok ukur. 2. Pengambilan keputusan rasional. lni berkaitan dengan pertimbangan dari segi efisiensi, untuk itu kita membandingkan antara hasil yang dicapai dengan pengorbanan yang harus diberikan untuk mencapai hasil. Bila ditinjau dari hasil dikatakan efisien bila hasil riilnya di atas standar hasil minimum. Keputusan yang berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifal obyekt;f, dan dikatakan bijaksana bila kebilaksanaan p€mcrintah scsuai dengan nilai-nilai rang ada pada mas;aralat sekarang ini 3. Pengainbilan keputusan bsrdasarkan fakt i Pengatirbiitn keputusan ini didukung dar-.Ldan informasi, data adalah kullpulan fakta yang telah disusun sccar.:r sistirnatis, s€dangkn informasi adalah data yarg telah diolah Data dar informasi dNadikan bahan pembuatan pengambilan keputusan. Keputusan yang berdasarkan fakta, dala den inlbrmasi yang lengkap merupakan keputusan yang sehat, sotid, baik dapat dipercaya dan up to date.
L
-
-
l.]4
lrrana
Was,asan
Nuflntan
tcfiadap
..
(l'utua ti
Sih Widlati)
4.
Pengambilan keputusan berdasar pengalaman. Biasanya sebelum mengambil keputusan pimpinan akan mengingatingat dan melihat arsip pengambilan keputusan, kalau pemah ada masalah yang sama mesti..ya cukup memakai pengambiian keputusan yang pemah dikeluarkan, tak perlu b.ersusah payah mencari allematif pemecahan yang lain 5. Pengambilan keputusan b€rdasar wewenang. Dalam organisasi baik instansi pemerintah srvasta, menuju pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah berdasar wewenang. Menurul Terry ada keuntungannya : banyak diterimanya, terlepas senang tidaknya / terpaksa, memiliki keabsahan nonnal, sifat menimbulkan berlakunya permanen, adapun kelemahannya rutinisme dan sering diasosiasikan dengan sifat dil(ato.ial. Untuk memilih pengambilan keputusan yang sesuai dengan Wawasan Nusantara di antara lima itu, adalah disesuaikan dengan kondisi situasi, jangan sampai mengorbankan kepentingan masyarakat, kalau ada pengorbanan ditekan seninimal mungkin, harus melandaskan diri pada asas persatuan dan kesatuan, seobyektif mungkin melalui saluran resmi di lembagakan. Di atas t€lah dikatakan bahrva dalam pengambila:r keptuusan selain tergantung permasalahannya, juga individunia. Individu yang seperti apakah yang dapat mengambil keputusan yang baik da benvawasan luas adalah : "percaya diri sendiri, menyadari scgala ses'ratu mefi]erlukan pengorbanan, berani menghadapi resiko hidup, mcnggunakan waktu yang efisien, dapat mengendalikan diri sr'rrCiri. nrembina hubungan harircnis antar sosial". Pengaruh individu t:ahadap organisrsi sangai leiasi-r Lerijt^'na itl:ngaruir pimpinan organisasi, semakin liuat pribadrrrva keinamprui'r ya dan pengalamannya, maka scmakii kuat pengar.rh d.lan organisasi yaig dipinrpinnya.
/
:
C.
KESIMPI]I-AN
Pcngambilan kcputusan yang berasaskan Wawasan Nllsaniara, adalah
ti5
:
l.n. 2t. No. ). t5 Ag^hs :005
(ti\hr
k. t t) : t:t rJi
"Mengutanakan kepcntingan umum dari pada kepcntingan pribadi, berdasarkan fakta, informasi
: DAF'I AR PtJS'TAKA
Bambang Hariyanto & Hanafi Ridwan, Icknik l,entlanhihtl Kaputusun, Bintang Pelajar, Surabaya. Frederick S Lane, 1993, ()rren( I.\slrc^ in i'uhlic Administt ut ir t.
cBHN
1992.
Ibnn Syarnsi, Drs, SU, 1993, Kehiiuksenaan I'uhlik dutt i'ctzgunhilun Kclrltt t $a n, F lSlP UGivl, Yogyakarla.
l
.l!)