ADITYA WIDIATMOKO
09.11.3452
09-S1TI-12
SHINTA Di pagi hari yang cerah, di sebuah rauangan pabrik ada beberapa orang yang sedang bercakapcakap. mereka sedang membicarakan sesuatu.
Scene 1. Ruang Pabrik (Morning) cast: Kornel, Sutopo Sutopo yang sedang becakap-cakap dengan shinta mengenai nyonya suria. Kornel tiba-tiba masuk. KORNEL Selamat pagi tuan Sutopo, Nona! SUTOPO Ah, Tuan Kornel!sudah kemana saja hari ini? Silahkan duduk. KORNEL Sudah jauh perjalanan saya, Tuan. teapi yang paling saya senangi ialah di pabrik. Di tengahtengah pekerjaan yang sedang sibuk, mendengarkan mesin yang mendengung. saya berterima kasih sudah dapat kesempatan beberapa lama tinggal disini. SUTOPO Saya pun gembira tuan datang! Tuan setiap waktu akan kami terima disini dengan tangan terbuka. Pagi-pagi benar sudah saya dengar anak-anak bernyanyi dengan gembira. Hati saya jadi gembira pula. KORNEL Saya hari ini mau pamitan, Tuan. SUTOPO kapan tuan mau pulang? KORNEL Besok!kewajiban lain sudah menanti. SUTOPO
ADITYA WIDIATMOKO
09.11.3452
09-S1TI-12
Saya harap Tuan akan datang-datang juga kemari. tetapi saya ingin menyampaikan sebuah tanda mata sebelum Tuan pergi.(kepada Shinta)Dik tolong mintakan kertas musik yang kusuruh cetak dulu kepada mandur. (Shinta keluar) KORNEL Tuanj membuat kertas musik disini? (matanya memnurutkan shinta) SUTOPO Ya, dari hasil kami yang pertama, saya suruh bikinkan kertas musik. Karena saya sendiri gemar main piano dan adik saya kadang-kadang menyanyi. KORNEL Nona itu adik Tuan.,.,.? SUTOPO Sebenarnya bukan adik , tetapi anak punggut ibu saya. Mula-mula dipunggut oleh seseorang mandur tua disini, kemudian ketika sudah besar sedikit di asuh ibu saya. KORNEL Begitu? siapa namanya, kalau saya boleh bertanya? sebab, maaf Tuan, ada sesuatu raut mukanya yang menarik perhatian saya. SUTOPO sebenarnya kami tidak tau nama sebenarnya, Pak Gondo yang pertama mendapatkannya dia "shinta" sehingga kami panggil saja dia "shinta". KORNEL (tertawa)Pak Gondo? yang selalu asam saja mukanya jika saya masuk pabrik? (sejurus mereka diam, kemudian perlahan-lahan) shinta! Aneh nama itu.,.,.,. SUTOPO Apa kata Tuan? KORNEL shinta!layak benar bagi yang memakai namanya. Saya tidak bisa membayangkan adik Tuan, dengan nama lain.,.,.shinta, tepat sekali!
ADITYA WIDIATMOKO
09.11.3452
09-S1TI-12
Scene 2.Di Ruangan (Morning) cast : Kornel, Sutopo, Shinta. (sambil tersenyum) Kornel membacakan sebuah liric lagu yang sudah di ciptakan. KORNEL ya, ya, ya itu dia! SUTOPO Aneh juga kalau begitu.,.,tapi boleh saya melihat sebenarnya, Tuan! KORNEL (memberikan sebuah rol kertas) akan saya nyanyikan sedikit buat Tuan (ia mulai menyanyi kecil, sutopo membaca) SUTOPO ada sesuatu didalam lagu ini yang membuka hati saya. senangnya jika Tuan sudi meninggalkan lagu ini buat saya. KORNEL memang tadinya akan saya berikan kepada Tuan, istimewa kepada Tuan! SUTOPO istimewa buat saya.,.? KORNEL istimewa buat Tuan, seruan kepada shinta! SUTOPO seruan kepada shinta! terima kasih Tuan,(masuk shinta dengan kertas memberikannya kepada sutopo) (sambil memberikan kepada kornel) terimalah ini Tuan sebagai tanda penghargaan kami disini. KORNEL
ADITYA WIDIATMOKO
09.11.3452
09-S1TI-12
Tiap kali saya menulis di kertas ini, pasti saya akan selalu ingat dengan kepada Tuan dan Nona.,.,.shinta! Permisilah saya sekarang, Besok sebelum saya berangkat, saya akan mampir lagi sebentar. (ia keluar) SUTOPO (memandang shinta) dia telah membuka sesuatu dalam hatiku. SHINTA (melihat rol kertas ditangan sutopo) Apa itu mas.,.? SUTOPO Lagu! (masih termenung nampaknya) SHINTA Lagu apa.,.? SUTOPO Lagu buat engkau dan aku! SHINTA Apa namanya.,.? SUTOPO Shinta.,..! SHINTA Shinta? dikarang Tuan kornel tadi.,.? SUTOPO ia, shinta! Herankah engkau, jika seorang seniman mengarang lagu ini setelah melihatmu? Aku buta selama ini , betul juga kata ibu tadi. SHINTA
ADITYA WIDIATMOKO
09.11.3452
09-S1TI-12
mas buta? bagaimana.,.? SUTOPO Tidak melihat shinta! tidak melihat indahnya disekelilingku, aku tidak sempat mendengarkan apa yang berkata- kata dalam hatiku selama ini. SHINTA ahh.,..mas main-main saja, Bagaimana lagunya? SUTOPO Nanti di rumah, di piano!(Tersenyum kemudian berolok-olokan).Sekarnag waktunya kerja....!!! SHINTA Mas ointar membuat saya ingin tahu. SUTOPO (mengelak) Aku menemani ibu sebentar, melihat pembikinan kertas itu. Nanti kebanyakan jerami lagi!(ia keluar)
Scene 3.Dipabrik cast : shinta, pekerja. ketika shinta sedang termenung, agak binggung tampaknya, kemudian masuk seseorang pekerja membawa contoh tali sisa. PEKERJA Nona, saya membawa contoh tali. SHINTA Coba lihat (memeriksa) ini siapa yang mengerjakan? PEKERJA Anak-anak sekolah itu Nona. SHINTA
ADITYA WIDIATMOKO
09.11.3452
09-S1TI-12
Mengapa tali sebesar ini disuruh pintal oleh anak kecil?Lihatlah, begitu rapuh. Suruh saja memintal yang dua belit. PEKERJA Baik, Nona.(ia keluar)
Scene 4.Depan Pintu Pabrik cast : pekerja, shinta, harsono. ketika seorang pekerja yang habis menemui nona Shinta memperlihatkan contoh tali dan akan keluar pintu tiba-tiba ada bertubrukan dengan Harsono yang mau masuk. HARSONO (marah) Apa kamu tidak bisa melihat, hah? Matamu dimana, ditaruh didalam saku? PEKERJA Maaf tuan, saya tidak melihat Tuan! HARSONO (makin marah dan memegang baju sang pekerja itu) apa kamu buta? SHINTA (yang selama ini diam saja melihat) Mas Harsono, lepaskan orang itu. Dia baru saja aku marahi, Sudah cukup! harsono (terkejut mendengar suara shinta) Apa? SHINTA Biarkan orang itu pergi kataku, Bukankah dia sudah minta maaf?(kepada pekerja)pak bawa tali itu keluar!
ADITYA WIDIATMOKO
09.11.3452
09-S1TI-12
Scene 5.Di Dalam Ruangan cast : shinta, harsono setelah shinta menyuruh pekerja itu keluar dan membawa talinya untuk dibawa keluar, pekerja itu akhirnya keluar,dan harsono yang dipersilahkan duduk oleh shinta, dengan keadaan harsono yang masih kurang terima dengan pekerja yang menubruknya. HARSONO Orang seperti itu mesti di hajar biar menggunakan matanya.Lihat bajuku jadi kotor terkena tali itu. SHINTA (duduk membali) ahh.,.,.baju mas itu bisa dicuci kapan saja. HARSONO (memandang shinta dengan tajam) kau rupanya sudah menjadi nyonya besar disini, bukan? SHINTA aku membela orang yang benar! HARSONO Kau membela bangsamu! Rakyat jelata, dari mana kau datang, kau anak dapat di tengah jalan! SHINTA (marah) Mas Harsono!jangan hendak menghina orang saja, meskipun pekerja itu dan aku dari rakyat jelata, tapi itu belum tentu kurang berharga dari Mas!pada lahir barangkali kami kelihatan rendah, tapi dalam ini (ia menunjukan dadanya).,.,.dalam ini, aku yakin kami lebih tinggi dari mas, mengerti! HARSONO (mula-mula marah, kemudian mukanya tambah kendur,dan akhirnya dia tertawa keras)
ADITYA WIDIATMOKO
09.11.3452
09-S1TI-12
Shinta,shinta!mengapa aku buta selama ini!kau bukakan mataku sekarang.Baru aku insaf, kau cantik molek, shintaku!(sambil tertawa dia keluar, di pintu hampir bertubrukan dengan pekerja yang hendak masuk. ia terus tertawa, lalu menepuk bahu pekerja itu)
Scene 6.Di Dalam Ruangan cast: pekerja, shinta. Harsono keluar dari ruangan, disusul masuknya seorang pekerja yang ingin menemui Nona shinta. PEKERJA (heran,melihat harsono) Nona, kalau boleh saya dapat obat buat anak saya yang sedang sakit! SHINTA (seperti masih bermimpi,masih memandang dipintu) Sakit? dia sudah sehat sekarang! ya dia sudah sehat! PEKERJA (heran) Masih sakit,Nona!Tentu saya yang lebih tau, saya bapaknya, anak saya demam malaria! SHINTA (seolah-olah terbangun, kemudian tertawa) ahh,anak bapak,.,.anak bapak .,.,.malaria?tentu-tentu akan saya beri obat.(ia mengambil obat dari laci mejanya, lalu memberikan kepada pekerja)ini pak, pil tatakina, makan 3 kali 1 hari. PEKERJA terima kasih nona (ia keluar masih agak heran)
Scene 7.Di Dalam Ruangan Nona Shinta cast : shinta, wanto. Tanpa disadari terdengar peluit tanda istirahat pabrik, setelah pekerja keluar datang seorang menyapa nona shinta.
ADITYA WIDIATMOKO
09.11.3452
09-S1TI-12
WANTO Selamat siang,Nona shinta! SHINTA (agak gelisah) Selamat siang Tuan Wanto, mengapa tuan disini, kenapa tidak dipabrik? WANTO (tertawa) Nona terlalu rajin,mungkin tidak tahu sekarang waktunya istirahat. SHINTA Tuan sutopo tidak ada! WANTO aku tahu! aku liat dia tadi di kebun, jauh dari sini. SHINTA Jadi, apa Tuan mencari saya? WANTO (sambil duduk disandaran kursi) apa aku tidak boleh bertemu dengan Nona? SHINTA Tuan Sutopo akan marah nanti jika melihat anda disini.,.,.! WANTO ahh, biar dia marah, Begini Nona shinta, aku heran mengapa orang disini tidak memperhatikan kecantikan nona shinta.saya sendiri Wanto, kesayangan gadis desa-desa, takjub melihat nona.aku tahu kau adalah wanita tercantik didesa ini.,.,. SHINTA
ADITYA WIDIATMOKO
09.11.3452
09-S1TI-12
(marah) Saya harap Tuan Wanto meninggalkan tempat ini! WANTO (seperti heran) ahh, mengapa?saya tidak meganggu bukan?saya hanya ingin bercakap-cakap dengan nona.apa salah.,.? SHINTA Jika Tuan Sutopo datang anda akan dipecat nanti.,.,. WANTO Nona susah kalau saya dipecat? (mendekat) tetapi buat nona, seribu kali saya mau dipecat, dibunuh sekalipun. Nona tahu, saya sudah menunggu-nunggu kesempatan seperti ini. SHINTA kesempatan apa? WANTO (keras) jangan terlalu jual mahal, Nona.ingatlah kita sebenarnya sama derajat, sama-sama dari keluarga yang dinamakan orang rakyat jelata. Nona bukan termasuk keluarga surio.Nona tentu tahu, Nona cuma dipernis sedikit, nona cuma.,.,. SHINTA saya tahu, saya cuma anak pungut. cuma dari rakyat jelata. tetapi jangan Tuan mencemarkan nama itu dengan kelakuan Tuan yang tidak senonoh. WANTO Jangan begitu,Nona!(ia mendekati shinta, lalu memegang tanganya) SHINTA jangan pegang aku!(menghela tangannya kembali) WANTO
ADITYA WIDIATMOKO
09.11.3452
09-S1TI-12
jual mahal pula Nona ini.,.,.!
Scene 8.Di Dalam Ruangan cast : wanto, shinta, harsono. tiba-tiba masuk Harsono ke dalam ruangan, dengan nada keras memberi peringatan kepada wanto yang telah memaksa nona shinta. HARSONO (keras) Tidak kah Tuan dengar,Nona tidak mau dipegang, lepaskan dia! WANTO (kaget dengan kedatangan Harsono,kemudian berani) Aku cuma berolok-olok. HARSONO Begitu, Tuan cuma berolok-olok, Enak betul tampaknyaTuan berolok-olok boleh saya ikut barangkali.,.,.,bangsat! WANTO Jangan Tuan menghina saya! HARSONO Menghina? orang sepertimu sudah najis untuk dihina lagi. WANTO Jadi Tuan mau apa? HARSONO aku ingin berolok-olok denganmu sebentar,(ia mendekati Wanto dan memegang bajunya)Begini!(ia menampar Wanto yang tak berani rupanya)sekarng kau kecut.(ia menyeret Wanto ke pintu dan melemparkan keluar) Dan jika kau berani masuk lagi ke mari, kepalamu aku potong! SHINTA
ADITYA WIDIATMOKO
09.11.3452
09-S1TI-12
aku berterima kasih, Mas sudah mau menolong anak punggut yang tidak dikenal asal usulnya ini dan yang belum tahu arah tujuannya. HARSONO Tujuanmu sekarang sudah nyata, Shinta! SHINTA Sudah nyata? HARSONO Sejak hari ini kau dibawah lindunganku. SHINTA (perlahan-lahan) Jika Mas mau? HARSONO aku ingin sekali menjadi pembela shinta, ya, serahkan pembelaanmu kepadaku!(ia tertawa keras. Shinta ikut tersenyum)